SlideShare a Scribd company logo
MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA
SALINAN
PERATURAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 7 TAHUN 2018
TENTANG
TATA KELOLA BERBAGI DATA DAN INFORMASI GEOSPASIAL MELALUI
JARINGAN INFORMASI GEOSPASIAL NASIONAL DALAM KEGIATAN
PERCEPATAN PELAKSANAAN KEBIJAKAN SATU PETA
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA,
Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 5 ayat (2)
huruf b Peraturan Presiden Nomor 9 Tahun 2016 tentang
Percepatan Pelaksanaan Kebijakan Satu Peta pada
Tingkat Ketelitian Peta Skala 1:50.000, perlu disusun
ketentuan tata kelola berbagi data dan informasi
geospasial melalui jaringan informasi geospasial nasional
dalam kegiatan percepatan pelaksanaan kebijakan satu
peta;
b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana
dimaksud dalam huruf a, Menteri Koordinator Bidang
Perekonomian selaku Ketua Tim Percepatan Kebijakan
Satu Peta perlu menetapkan Peraturan Menteri
Koordinator Bidang Perekonomian tentang Tata Kelola
Berbagi Data dan Informasi Geospasial melalui Jaringan
Informasi Geospasial Nasional dalam Kegiatan Percepatan
Pelaksanaan Kebijakan Satu Peta;
- 2 -
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2011 tentang Informasi
Geospasial (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2011 Nomor 49);
2. Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 2014 tentang
Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2011
tentang Informasi Geospasial (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 31, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5502);
3. Peraturan Presiden Nomor 27 Tahun 2014 tentang
Jaringan Informasi Geospasial Nasional (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 78);
4. Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2015 tentang
Organisasi Kementerian Negara (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 8);
5. Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2015 tentang
Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015
Nomor 9);
6. Peraturan Presiden Nomor 9 Tahun 2016 tentang
Percepatan Pelaksanaan Kebijakan Satu Peta pada
Tingkat Ketelitian Peta Skala 1:50.000 (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 28);
7. Peraturan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian
Nomor 5 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 768);
MEMUTUSKAN:
Menetapkan : PERATURAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG
PEREKONOMIAN TENTANG TATA KELOLA BERBAGI DATA
DAN INFORMASI GEOSPASIAL MELALUI JARINGAN
INFORMASI GEOSPASIAL NASIONAL DALAM KEGIATAN
PERCEPATAN PELAKSANAAN KEBIJAKAN SATU PETA.
- 3 -
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Menteri Koordinator ini yang dimaksud
dengan:
1. Kebijakan Satu Peta yang selanjutnya disingkat KSP
adalah arahan strategis dalam terpenuhinya satu peta
yang mengacu pada satu referensi geospasial, satu
standar, satu basis data, dan satu geoportal pada tingkat
ketelitian peta skala 1:50.000.
2. Data adalah data non-geospasial yang dapat berupa
produk hukum, berita acara, hasil survei, dan data
pendukung lainnya.
3. Informasi Geospasial yang selanjutnya disingkat IG
adalah data geospasial yang sudah diolah sehingga dapat
digunakan sebagai alat bantu dalam perumusan
kebijakan, pengambil keputusan, dan/atau pelaksanaan
kegiatan yang berhubungan dengan ruang kebumian.
4. Informasi Geospasial Dasar yang selanjutnya disingkat
IGD adalah IG yang berisi tentang objek yang dapat
dilihat secara langsung atau diukur dari kenampakan
fisik di muka bumi dan yang tidak berubah dalam waktu
yang relatif sama.
5. Informasi Geospasial Tematik yang selanjutnya disingkat
IGT adalah IG yang menggambarkan satu atau lebih tema
tertentu yang dibuat mengacu pada IGD.
6. Kementerian/Lembaga adalah Kementerian/Lembaga
terkait sebagaimana yang dimaksud dalam Lampiran
Peraturan Presiden Nomor 9 Tahun 2016 tentang
Percepatan Pelaksanaan Kebijakan Satu Peta Pada
Tingkat Ketelitian Peta Skala 1:50.000.
7. Pemerintah Daerah adalah kepala daerah sebagai unsur
penyelenggara Pemerintahan Daerah yang memimpin
pelaksanaan urusan pemerintahan yang menjadi
kewenangan daerah otonom.
- 4 -
8. Walidata IGT adalah pimpinan tertinggi pratama pada
Kementerian/Lembaga yang memiliki tugas pokok, fungsi
atau kewenangan menurut peraturan perundang-
undangan dalam penyelenggaraan IGT.
9. Sekretariat Tim Percepatan KSP adalah pemberi
dukungan dan pelayanan teknis operasional dan
administratif kepada Tim Percepatan KSP dan Tim
Pelaksana KSP yang berkedudukan di Kementerian
Koordinator Bidang Perekonomian.
10. Jaringan Informasi Geospasial Nasional yang selanjutnya
disebut Jaringan IGN adalah suatu sistem
penyelenggaraan pengelolaan IG secara bersama, tertib,
terukur, terintegrasi, dan berkesinambungan serta
berdayaguna.
11. Kewenangan Akses adalah kewenangan yang dimiliki oleh
Presiden dan Wakil Presiden, Menteri Koordinator Bidang
Perekonomian, Menteri Perencanaan Pembangunan
Nasional/Kepala Bappenas, Kepala Badan Informasi
Geospasial, menteri atau pimpinan lembaga, gubernur
dan bupati/wali kota untuk melakukan akses terhadap
IG melalui Jaringan IGN atau tanpa Jaringan IGN.
BAB II
TUJUAN DAN RUANG LINGKUP
Pasal 2
Pengaturan tata kelola berbagi Data dan IG melalui Jaringan
IGN dalam kegiatan percepatan pelaksanaan KSP bertujuan
untuk pemanfaatan hasil kegiatan percepatan KSP dengan
tetap memperhatikan aspek validitas, keamanan, dan
kerahasiaan Data dan IG.
Pasal 3
Ruang lingkup tata kelola berbagi Data dan IG melalui
Jaringan IGN dalam kegiatan percepatan pelaksanaan KSP
untuk kebutuhan perencanaan kebijakan dan pengambilan
keputusan dalam rangka pembangunan nasional meliputi:
- 5 -
a. penyimpanan dan pengamanan Data dan IG;
b. penyebarluasan IG;
c. pemutakhiran Data dan IG; dan
d. pemantauan dan evaluasi.
BAB III
PENYIMPANAN DAN PENGAMANAN DATA DAN
INFORMASI GEOSPASIAL
Pasal 4
(1) Penyimpanan dan Pengamanan Data dan IG merupakan
satu kesatuan kegiatan berupa menempatkan Data dan
IG sekaligus melakukan tindakan pengamanan terhadap
Data dan IG yang berasal dari hasil kegiatan:
a. kompilasi;
b. integrasi; dan/atau
c. sinkronisasi.
(2) Hasil kegiatan kompilasi sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) huruf a merupakan Data dan IG yang telah
dikumpulkan dari walidata kementerian, lembaga,
dan/atau Pemerintah Daerah.
(3) Hasil kegiatan integrasi sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) huruf b merupakan IG yang telah melalui proses
koreksi dan verifikasi IGT terhadap IGD.
(4) Hasil kegiatan sinkronisasi sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) huruf c merupakan Data dan IG yang telah
melalui proses penyelarasan antar data IGT yang
terintegrasi.
(5) Setiap hasil kegiatan kompilasi, integrasi dan/atau
sinkronisasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
disertai dengan berita acara hasil kegiatan.
Pasal 5
(1) Penyimpanan dan pengamanan Data dan IG
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 dilakukan dengan
menggunakan media penyimpanan elektronik melalui:
a. penyimpanan yang terpusat;
b. pengendalian akses;
- 6 -
c. pencegahan rekayasa atau perubahan sepihak; dan
d. pencadangan (backup).
(2) Penyimpanan dan pengamanan Data dan IG
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 dilakukan oleh:
a. Walidata IGT sesuai dengan kewenangannya;
b. Badan Informasi Geospasial; dan
c. Sekretariat Tim Percepatan KSP.
(3) Penyimpanan dan pengamanan Data dan IG dilakukan
berdasarkan ketentuan tentang penyimpanan dan
pengamanan Data dan IG yang ditetapkan oleh kepala
lembaga pemerintah non kementerian yang menjalankan
urusan pemerintahan di bidang informasi geospasial.
BAB IV
PENYEBARLUASAN INFORMASI GEOSPASIAL
Pasal 6
(1) Penyebarluasan IG dilakukan melalui kegiatan pemberian
akses, dan pendistribusian IG yang diperoleh dari hasil
kegiatan integrasi dan/atau sinkronisasi sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 4 ayat (1) huruf b dan huruf c
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
(2) Penyebarluasan IG sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilakukan melalui Jaringan IGN.
(3) Dalam hal Jaringan IGN tidak beroperasi,
penyebarluasan IG dapat dilakukan tanpa melalui
Jaringan IGN.
Pasal 7
(1) Pemegang akses dapat diberikan akses IG sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 6 ayat (1) sesuai dengan
klasifikasi Kewenangan Akses IG.
(2) Pemegang akses sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dapat memberikan mandat akses kepada pejabat untuk
mengakses IG sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
- 7 -
(3) Pemegang akses sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
wajib menjaga aspek validitas, keamanan, dan
kerahasiaan IG serta tidak menyalahgunakan IG.
(4) Pelanggaran terhadap ketentuan sebagaimana dimaksud
pada ayat (3) dikenakan sanksi sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
Pasal 8
(1) Penyebarluasan IG tanpa melalui Jaringan IGN
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (3) dilakukan
berdasarkan klasifikasi Kewenangan Akses IG sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(2) Untuk memperoleh IG tanpa melalui Jaringan IGN
pemegang akses terlebih dahulu menyampaikan
permohonan secara tertulis kepada Sekretariat Tim
Percepatan KSP.
(3) Penyebarluasan IG tanpa melalui Jaringan IGN
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan dengan
ketentuan:
a. bagi pemegang akses yang mempunyai kewenangan
mengunduh atau yang diberikan mandat akses,
Sekretariat Tim Percepatan KSP menyampaikan IG
secara langsung dalam peta dengan format digital
tertentu, yang dapat diakses dengan menggunakan
perangkat keras dan perangkat lunak tertentu; atau
b. bagi pemegang akses yang mempunyai kewenangan
melihat atau yang diberikan mandat akses hanya
dapat melihat IG pada Sekretariat Tim Percepatan
KSP atau diberikan informasi tertulis terkait IG yang
dimohonkan.
BAB V
PEMUTAKHIRAN DATA DAN INFORMASI GEOSPASIAL
Pasal 9
(1) Pemutakhiran Data dan IG sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 3 huruf c dilakukan terhadap hasil kegiatan
integrasi dan/atau sinkronisasi oleh Walidata IGT
- 8 -
1 (satu) kali dalam setahun atau sewaktu-waktu apabila
diperlukan.
(2) Hasil pemutakhiran Data dan IG sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) divalidasi oleh Sekretariat Tim Percepatan
KSP dan dapat dibahas bersama Walidata IGT dan/atau
Pemerintah Daerah.
BAB VI
PEMANTAUAN DAN EVALUASI
Pasal 10
Atas pelaksanaan tata kelola berbagi Data dan IG melalui
Jaringan IGN dalam kegiatan percepatan pelaksanaan KSP
dilakukan pemantauan dan evaluasi oleh Sekretariat Tim
Percepatan KSP.
BAB VII
PEMBIAYAAN
Pasal 11
Segala biaya yang timbul untuk pelaksanaan Peraturan
Menteri Koordinator ini dibebankan pada:
a. Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara masing-masing
kementerian/lembaga;
b. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah; dan/atau
c. sumber pembiayaan lain yang sah sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
BAB VIII
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 12
Peraturan Menteri Koordinator ini mulai berlaku pada tanggal
diundangkan.
- 9 -
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan
pengundangan Peraturan Menteri Koordinator ini dengan
penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia.
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 18 September 2018
MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN
REPUBLIK INDONESIA,
ttd.
DARMIN NASUTION
Diundangkan di Jakarta
pada tanggal 2 Oktober 2018
DIREKTUR JENDERAL
PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
REPUBLIK INDONESIA,
ttd.
WIDODO EKATJAHJANA
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2018 NOMOR 1402

More Related Content

What's hot

Pupns 2015
Pupns 2015 Pupns 2015
Sosialisasi dan pelatihan e pupns 2015 di BSN
Sosialisasi  dan pelatihan e pupns 2015 di BSN Sosialisasi  dan pelatihan e pupns 2015 di BSN
Sosialisasi dan pelatihan e pupns 2015 di BSN
Instansi
 
20180228033355 pergub2 2018
20180228033355 pergub2 201820180228033355 pergub2 2018
20180228033355 pergub2 2018
MuhammadFagi
 
Sistem informasi Perencanaan Pembangunan Daerah
Sistem informasi Perencanaan Pembangunan DaerahSistem informasi Perencanaan Pembangunan Daerah
Sistem informasi Perencanaan Pembangunan Daerah
Irmawan Nugroho
 
Peraturan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Nomor 8 Tahun 2014
Peraturan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Nomor 8 Tahun 2014Peraturan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Nomor 8 Tahun 2014
Peraturan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Nomor 8 Tahun 2014
JalinKrakatau
 
Permen no.4-2005
Permen no.4-2005Permen no.4-2005
Permen no.4-2005
ilhamwijaya11
 
Mekanisme seleksi cpns terintegrasi 2018
Mekanisme seleksi cpns terintegrasi 2018Mekanisme seleksi cpns terintegrasi 2018
Mekanisme seleksi cpns terintegrasi 2018
Chusnul Labib
 
Dokumen rencana kerja_pembangunan_zona_integritas
Dokumen rencana kerja_pembangunan_zona_integritasDokumen rencana kerja_pembangunan_zona_integritas
Dokumen rencana kerja_pembangunan_zona_integritas
ilhamwijaya11
 
9.0 pemutakhiran data pkh 2018
9.0 pemutakhiran data pkh 20189.0 pemutakhiran data pkh 2018
9.0 pemutakhiran data pkh 2018
ABI SETIADI
 
Tupoksi BKD Kab. Trenggalek - Perbup Trenggalek No. 108 Tahun 2011
Tupoksi BKD Kab. Trenggalek - Perbup Trenggalek No. 108 Tahun 2011Tupoksi BKD Kab. Trenggalek - Perbup Trenggalek No. 108 Tahun 2011
Tupoksi BKD Kab. Trenggalek - Perbup Trenggalek No. 108 Tahun 2011Bayu Wahyudi
 
Permenpan nomor 5 tahun 2018
Permenpan nomor 5 tahun 2018Permenpan nomor 5 tahun 2018
Permenpan nomor 5 tahun 2018
Evi Harini
 
P mendagri 10 2018 reviu dokumen perencanaan pembangunan & anggaran daera...
P mendagri 10 2018 reviu dokumen perencanaan pembangunan & anggaran daera...P mendagri 10 2018 reviu dokumen perencanaan pembangunan & anggaran daera...
P mendagri 10 2018 reviu dokumen perencanaan pembangunan & anggaran daera...
Mikhail Rasyid
 
Sistem informasi pembangunan daerah (sipd) tahun 2015
Sistem informasi pembangunan daerah (sipd) tahun 2015Sistem informasi pembangunan daerah (sipd) tahun 2015
Sistem informasi pembangunan daerah (sipd) tahun 2015
apri saut
 
Perpres nomor 95 tahun 2018 sistem pemerintahan berbasis eletronik
Perpres nomor 95 tahun 2018 sistem pemerintahan berbasis eletronikPerpres nomor 95 tahun 2018 sistem pemerintahan berbasis eletronik
Perpres nomor 95 tahun 2018 sistem pemerintahan berbasis eletronik
temanna #LABEDDU
 
Simpeg, unpad
Simpeg, unpadSimpeg, unpad
Simpeg, unpad
Erara Nistavantaa
 
Pelaporan nsi edit 1 agustus 2020
Pelaporan nsi edit 1 agustus 2020 Pelaporan nsi edit 1 agustus 2020
Pelaporan nsi edit 1 agustus 2020
Agung Munandar
 
Permentan sistem manajemen informasi penyuluhan pertanian
Permentan sistem manajemen informasi penyuluhan pertanianPermentan sistem manajemen informasi penyuluhan pertanian
Permentan sistem manajemen informasi penyuluhan pertanian
PT. Astra Graphia Tbk
 
No. 3 ttg perubahan atas perda kab. ppb no. 5 thn 2008 ttg org dan tata kerja...
No. 3 ttg perubahan atas perda kab. ppb no. 5 thn 2008 ttg org dan tata kerja...No. 3 ttg perubahan atas perda kab. ppb no. 5 thn 2008 ttg org dan tata kerja...
No. 3 ttg perubahan atas perda kab. ppb no. 5 thn 2008 ttg org dan tata kerja...
ppbkab
 

What's hot (19)

Pupns 2015
Pupns 2015 Pupns 2015
Pupns 2015
 
Sosialisasi dan pelatihan e pupns 2015 di BSN
Sosialisasi  dan pelatihan e pupns 2015 di BSN Sosialisasi  dan pelatihan e pupns 2015 di BSN
Sosialisasi dan pelatihan e pupns 2015 di BSN
 
20180228033355 pergub2 2018
20180228033355 pergub2 201820180228033355 pergub2 2018
20180228033355 pergub2 2018
 
Sistem informasi Perencanaan Pembangunan Daerah
Sistem informasi Perencanaan Pembangunan DaerahSistem informasi Perencanaan Pembangunan Daerah
Sistem informasi Perencanaan Pembangunan Daerah
 
Peraturan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Nomor 8 Tahun 2014
Peraturan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Nomor 8 Tahun 2014Peraturan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Nomor 8 Tahun 2014
Peraturan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Nomor 8 Tahun 2014
 
Permen no.4-2005
Permen no.4-2005Permen no.4-2005
Permen no.4-2005
 
Mekanisme seleksi cpns terintegrasi 2018
Mekanisme seleksi cpns terintegrasi 2018Mekanisme seleksi cpns terintegrasi 2018
Mekanisme seleksi cpns terintegrasi 2018
 
Perbup Tanggamus 2013
Perbup Tanggamus 2013Perbup Tanggamus 2013
Perbup Tanggamus 2013
 
Dokumen rencana kerja_pembangunan_zona_integritas
Dokumen rencana kerja_pembangunan_zona_integritasDokumen rencana kerja_pembangunan_zona_integritas
Dokumen rencana kerja_pembangunan_zona_integritas
 
9.0 pemutakhiran data pkh 2018
9.0 pemutakhiran data pkh 20189.0 pemutakhiran data pkh 2018
9.0 pemutakhiran data pkh 2018
 
Tupoksi BKD Kab. Trenggalek - Perbup Trenggalek No. 108 Tahun 2011
Tupoksi BKD Kab. Trenggalek - Perbup Trenggalek No. 108 Tahun 2011Tupoksi BKD Kab. Trenggalek - Perbup Trenggalek No. 108 Tahun 2011
Tupoksi BKD Kab. Trenggalek - Perbup Trenggalek No. 108 Tahun 2011
 
Permenpan nomor 5 tahun 2018
Permenpan nomor 5 tahun 2018Permenpan nomor 5 tahun 2018
Permenpan nomor 5 tahun 2018
 
P mendagri 10 2018 reviu dokumen perencanaan pembangunan & anggaran daera...
P mendagri 10 2018 reviu dokumen perencanaan pembangunan & anggaran daera...P mendagri 10 2018 reviu dokumen perencanaan pembangunan & anggaran daera...
P mendagri 10 2018 reviu dokumen perencanaan pembangunan & anggaran daera...
 
Sistem informasi pembangunan daerah (sipd) tahun 2015
Sistem informasi pembangunan daerah (sipd) tahun 2015Sistem informasi pembangunan daerah (sipd) tahun 2015
Sistem informasi pembangunan daerah (sipd) tahun 2015
 
Perpres nomor 95 tahun 2018 sistem pemerintahan berbasis eletronik
Perpres nomor 95 tahun 2018 sistem pemerintahan berbasis eletronikPerpres nomor 95 tahun 2018 sistem pemerintahan berbasis eletronik
Perpres nomor 95 tahun 2018 sistem pemerintahan berbasis eletronik
 
Simpeg, unpad
Simpeg, unpadSimpeg, unpad
Simpeg, unpad
 
Pelaporan nsi edit 1 agustus 2020
Pelaporan nsi edit 1 agustus 2020 Pelaporan nsi edit 1 agustus 2020
Pelaporan nsi edit 1 agustus 2020
 
Permentan sistem manajemen informasi penyuluhan pertanian
Permentan sistem manajemen informasi penyuluhan pertanianPermentan sistem manajemen informasi penyuluhan pertanian
Permentan sistem manajemen informasi penyuluhan pertanian
 
No. 3 ttg perubahan atas perda kab. ppb no. 5 thn 2008 ttg org dan tata kerja...
No. 3 ttg perubahan atas perda kab. ppb no. 5 thn 2008 ttg org dan tata kerja...No. 3 ttg perubahan atas perda kab. ppb no. 5 thn 2008 ttg org dan tata kerja...
No. 3 ttg perubahan atas perda kab. ppb no. 5 thn 2008 ttg org dan tata kerja...
 

Similar to Peraturan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2018

Perpres Nomor 23 Tahun 2021.pdf
Perpres Nomor 23 Tahun 2021.pdfPerpres Nomor 23 Tahun 2021.pdf
Perpres Nomor 23 Tahun 2021.pdf
Arum210271
 
Perpres Nomor 23 Tahun 2021 Tentang Percepatan Pelaksanaan Kebijakan Satu Pet...
Perpres Nomor 23 Tahun 2021 Tentang Percepatan Pelaksanaan Kebijakan Satu Pet...Perpres Nomor 23 Tahun 2021 Tentang Percepatan Pelaksanaan Kebijakan Satu Pet...
Perpres Nomor 23 Tahun 2021 Tentang Percepatan Pelaksanaan Kebijakan Satu Pet...
AnjasDong1
 
Keputusan Presiden Nomor 20 Tahun 2018
Keputusan Presiden Nomor 20 Tahun 2018Keputusan Presiden Nomor 20 Tahun 2018
Keputusan Presiden Nomor 20 Tahun 2018
Delia Nanda Octaviani
 
PERPRES_NO_23_2021.pdf
PERPRES_NO_23_2021.pdfPERPRES_NO_23_2021.pdf
PERPRES_NO_23_2021.pdf
simondegei
 
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 25 Tahun 2014 Tentang Penyelenggaraan ...
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 25 Tahun 2014 Tentang Penyelenggaraan ...Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 25 Tahun 2014 Tentang Penyelenggaraan ...
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 25 Tahun 2014 Tentang Penyelenggaraan ...
bramantiyo marjuki
 
Perpres No 94 Thn 2011 tentang BIG
Perpres No 94 Thn 2011 tentang BIGPerpres No 94 Thn 2011 tentang BIG
Perpres No 94 Thn 2011 tentang BIGMohammad Singgih
 
Perkakepka 20100720 182447
Perkakepka 20100720 182447Perkakepka 20100720 182447
Perkakepka 20100720 182447
ifhaavalon
 
201029 Sosialisasi UUCK PR - PL ITB F2.pdf
201029 Sosialisasi UUCK PR - PL ITB F2.pdf201029 Sosialisasi UUCK PR - PL ITB F2.pdf
201029 Sosialisasi UUCK PR - PL ITB F2.pdf
pengendalian1
 
Bab 1 pendahuluan sig minapolitan kambitin
Bab 1 pendahuluan sig minapolitan kambitinBab 1 pendahuluan sig minapolitan kambitin
Bab 1 pendahuluan sig minapolitan kambitinkiky permana
 
Presentasi jaring pengaman sandi untuk mendukung spbe 29042019 rev2
Presentasi jaring pengaman sandi untuk mendukung spbe 29042019 rev2Presentasi jaring pengaman sandi untuk mendukung spbe 29042019 rev2
Presentasi jaring pengaman sandi untuk mendukung spbe 29042019 rev2
Cahyo Darujati
 
3.pm nomor 72_tahun_2010
3.pm nomor 72_tahun_20103.pm nomor 72_tahun_2010
3.pm nomor 72_tahun_2010
perindustrian
 
Perpres nomor 95 tahun 2018 sistem pemerintahan berbasis eletronik
Perpres nomor 95 tahun 2018 sistem pemerintahan berbasis eletronikPerpres nomor 95 tahun 2018 sistem pemerintahan berbasis eletronik
Perpres nomor 95 tahun 2018 sistem pemerintahan berbasis eletronik
temanna #LABEDDU
 
Permen no. 9 tahun 2019 ht elektronik upload
Permen no. 9 tahun 2019 ht elektronik uploadPermen no. 9 tahun 2019 ht elektronik upload
Permen no. 9 tahun 2019 ht elektronik upload
KantorHukum1
 
Penguatan Sistem Inovasi Daerah
Penguatan Sistem Inovasi DaerahPenguatan Sistem Inovasi Daerah
Penguatan Sistem Inovasi Daerah
Muh Saleh
 
FGD di Provinsi Banten
FGD di Provinsi BantenFGD di Provinsi Banten
FGD di Provinsi Banten
MuhamadWahyuKurniawa
 
Peraturan Menteri PANRB No. 5 Tahun 2020.pdf
Peraturan Menteri PANRB No. 5 Tahun 2020.pdfPeraturan Menteri PANRB No. 5 Tahun 2020.pdf
Peraturan Menteri PANRB No. 5 Tahun 2020.pdf
apri saut
 
Pp 9
Pp 9Pp 9
3. PMK No. 8 Th 2021 ttg Petunjuk Operasional Penggunaan Dana Alokasi Khusus ...
3. PMK No. 8 Th 2021 ttg Petunjuk Operasional Penggunaan Dana Alokasi Khusus ...3. PMK No. 8 Th 2021 ttg Petunjuk Operasional Penggunaan Dana Alokasi Khusus ...
3. PMK No. 8 Th 2021 ttg Petunjuk Operasional Penggunaan Dana Alokasi Khusus ...
romi500250
 
Perbup 23 Tahun 2021.pdf
Perbup 23 Tahun 2021.pdfPerbup 23 Tahun 2021.pdf
Perbup 23 Tahun 2021.pdf
اكبر علي
 
PERMENDIKBUDRISTEK NOMOR 8 TAHUN 2022.pdf
PERMENDIKBUDRISTEK NOMOR 8 TAHUN 2022.pdfPERMENDIKBUDRISTEK NOMOR 8 TAHUN 2022.pdf
PERMENDIKBUDRISTEK NOMOR 8 TAHUN 2022.pdf
MustariSekarLangit
 

Similar to Peraturan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2018 (20)

Perpres Nomor 23 Tahun 2021.pdf
Perpres Nomor 23 Tahun 2021.pdfPerpres Nomor 23 Tahun 2021.pdf
Perpres Nomor 23 Tahun 2021.pdf
 
Perpres Nomor 23 Tahun 2021 Tentang Percepatan Pelaksanaan Kebijakan Satu Pet...
Perpres Nomor 23 Tahun 2021 Tentang Percepatan Pelaksanaan Kebijakan Satu Pet...Perpres Nomor 23 Tahun 2021 Tentang Percepatan Pelaksanaan Kebijakan Satu Pet...
Perpres Nomor 23 Tahun 2021 Tentang Percepatan Pelaksanaan Kebijakan Satu Pet...
 
Keputusan Presiden Nomor 20 Tahun 2018
Keputusan Presiden Nomor 20 Tahun 2018Keputusan Presiden Nomor 20 Tahun 2018
Keputusan Presiden Nomor 20 Tahun 2018
 
PERPRES_NO_23_2021.pdf
PERPRES_NO_23_2021.pdfPERPRES_NO_23_2021.pdf
PERPRES_NO_23_2021.pdf
 
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 25 Tahun 2014 Tentang Penyelenggaraan ...
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 25 Tahun 2014 Tentang Penyelenggaraan ...Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 25 Tahun 2014 Tentang Penyelenggaraan ...
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 25 Tahun 2014 Tentang Penyelenggaraan ...
 
Perpres No 94 Thn 2011 tentang BIG
Perpres No 94 Thn 2011 tentang BIGPerpres No 94 Thn 2011 tentang BIG
Perpres No 94 Thn 2011 tentang BIG
 
Perkakepka 20100720 182447
Perkakepka 20100720 182447Perkakepka 20100720 182447
Perkakepka 20100720 182447
 
201029 Sosialisasi UUCK PR - PL ITB F2.pdf
201029 Sosialisasi UUCK PR - PL ITB F2.pdf201029 Sosialisasi UUCK PR - PL ITB F2.pdf
201029 Sosialisasi UUCK PR - PL ITB F2.pdf
 
Bab 1 pendahuluan sig minapolitan kambitin
Bab 1 pendahuluan sig minapolitan kambitinBab 1 pendahuluan sig minapolitan kambitin
Bab 1 pendahuluan sig minapolitan kambitin
 
Presentasi jaring pengaman sandi untuk mendukung spbe 29042019 rev2
Presentasi jaring pengaman sandi untuk mendukung spbe 29042019 rev2Presentasi jaring pengaman sandi untuk mendukung spbe 29042019 rev2
Presentasi jaring pengaman sandi untuk mendukung spbe 29042019 rev2
 
3.pm nomor 72_tahun_2010
3.pm nomor 72_tahun_20103.pm nomor 72_tahun_2010
3.pm nomor 72_tahun_2010
 
Perpres nomor 95 tahun 2018 sistem pemerintahan berbasis eletronik
Perpres nomor 95 tahun 2018 sistem pemerintahan berbasis eletronikPerpres nomor 95 tahun 2018 sistem pemerintahan berbasis eletronik
Perpres nomor 95 tahun 2018 sistem pemerintahan berbasis eletronik
 
Permen no. 9 tahun 2019 ht elektronik upload
Permen no. 9 tahun 2019 ht elektronik uploadPermen no. 9 tahun 2019 ht elektronik upload
Permen no. 9 tahun 2019 ht elektronik upload
 
Penguatan Sistem Inovasi Daerah
Penguatan Sistem Inovasi DaerahPenguatan Sistem Inovasi Daerah
Penguatan Sistem Inovasi Daerah
 
FGD di Provinsi Banten
FGD di Provinsi BantenFGD di Provinsi Banten
FGD di Provinsi Banten
 
Peraturan Menteri PANRB No. 5 Tahun 2020.pdf
Peraturan Menteri PANRB No. 5 Tahun 2020.pdfPeraturan Menteri PANRB No. 5 Tahun 2020.pdf
Peraturan Menteri PANRB No. 5 Tahun 2020.pdf
 
Pp 9
Pp 9Pp 9
Pp 9
 
3. PMK No. 8 Th 2021 ttg Petunjuk Operasional Penggunaan Dana Alokasi Khusus ...
3. PMK No. 8 Th 2021 ttg Petunjuk Operasional Penggunaan Dana Alokasi Khusus ...3. PMK No. 8 Th 2021 ttg Petunjuk Operasional Penggunaan Dana Alokasi Khusus ...
3. PMK No. 8 Th 2021 ttg Petunjuk Operasional Penggunaan Dana Alokasi Khusus ...
 
Perbup 23 Tahun 2021.pdf
Perbup 23 Tahun 2021.pdfPerbup 23 Tahun 2021.pdf
Perbup 23 Tahun 2021.pdf
 
PERMENDIKBUDRISTEK NOMOR 8 TAHUN 2022.pdf
PERMENDIKBUDRISTEK NOMOR 8 TAHUN 2022.pdfPERMENDIKBUDRISTEK NOMOR 8 TAHUN 2022.pdf
PERMENDIKBUDRISTEK NOMOR 8 TAHUN 2022.pdf
 

Peraturan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2018

  • 1. MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 7 TAHUN 2018 TENTANG TATA KELOLA BERBAGI DATA DAN INFORMASI GEOSPASIAL MELALUI JARINGAN INFORMASI GEOSPASIAL NASIONAL DALAM KEGIATAN PERCEPATAN PELAKSANAAN KEBIJAKAN SATU PETA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 5 ayat (2) huruf b Peraturan Presiden Nomor 9 Tahun 2016 tentang Percepatan Pelaksanaan Kebijakan Satu Peta pada Tingkat Ketelitian Peta Skala 1:50.000, perlu disusun ketentuan tata kelola berbagi data dan informasi geospasial melalui jaringan informasi geospasial nasional dalam kegiatan percepatan pelaksanaan kebijakan satu peta; b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian selaku Ketua Tim Percepatan Kebijakan Satu Peta perlu menetapkan Peraturan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian tentang Tata Kelola Berbagi Data dan Informasi Geospasial melalui Jaringan Informasi Geospasial Nasional dalam Kegiatan Percepatan Pelaksanaan Kebijakan Satu Peta;
  • 2. - 2 - Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2011 tentang Informasi Geospasial (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 49); 2. Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 2014 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2011 tentang Informasi Geospasial (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 31, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5502); 3. Peraturan Presiden Nomor 27 Tahun 2014 tentang Jaringan Informasi Geospasial Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 78); 4. Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2015 tentang Organisasi Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 8); 5. Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2015 tentang Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 9); 6. Peraturan Presiden Nomor 9 Tahun 2016 tentang Percepatan Pelaksanaan Kebijakan Satu Peta pada Tingkat Ketelitian Peta Skala 1:50.000 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 28); 7. Peraturan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Nomor 5 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 768); MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN TENTANG TATA KELOLA BERBAGI DATA DAN INFORMASI GEOSPASIAL MELALUI JARINGAN INFORMASI GEOSPASIAL NASIONAL DALAM KEGIATAN PERCEPATAN PELAKSANAAN KEBIJAKAN SATU PETA.
  • 3. - 3 - BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Menteri Koordinator ini yang dimaksud dengan: 1. Kebijakan Satu Peta yang selanjutnya disingkat KSP adalah arahan strategis dalam terpenuhinya satu peta yang mengacu pada satu referensi geospasial, satu standar, satu basis data, dan satu geoportal pada tingkat ketelitian peta skala 1:50.000. 2. Data adalah data non-geospasial yang dapat berupa produk hukum, berita acara, hasil survei, dan data pendukung lainnya. 3. Informasi Geospasial yang selanjutnya disingkat IG adalah data geospasial yang sudah diolah sehingga dapat digunakan sebagai alat bantu dalam perumusan kebijakan, pengambil keputusan, dan/atau pelaksanaan kegiatan yang berhubungan dengan ruang kebumian. 4. Informasi Geospasial Dasar yang selanjutnya disingkat IGD adalah IG yang berisi tentang objek yang dapat dilihat secara langsung atau diukur dari kenampakan fisik di muka bumi dan yang tidak berubah dalam waktu yang relatif sama. 5. Informasi Geospasial Tematik yang selanjutnya disingkat IGT adalah IG yang menggambarkan satu atau lebih tema tertentu yang dibuat mengacu pada IGD. 6. Kementerian/Lembaga adalah Kementerian/Lembaga terkait sebagaimana yang dimaksud dalam Lampiran Peraturan Presiden Nomor 9 Tahun 2016 tentang Percepatan Pelaksanaan Kebijakan Satu Peta Pada Tingkat Ketelitian Peta Skala 1:50.000. 7. Pemerintah Daerah adalah kepala daerah sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Daerah yang memimpin pelaksanaan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah otonom.
  • 4. - 4 - 8. Walidata IGT adalah pimpinan tertinggi pratama pada Kementerian/Lembaga yang memiliki tugas pokok, fungsi atau kewenangan menurut peraturan perundang- undangan dalam penyelenggaraan IGT. 9. Sekretariat Tim Percepatan KSP adalah pemberi dukungan dan pelayanan teknis operasional dan administratif kepada Tim Percepatan KSP dan Tim Pelaksana KSP yang berkedudukan di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian. 10. Jaringan Informasi Geospasial Nasional yang selanjutnya disebut Jaringan IGN adalah suatu sistem penyelenggaraan pengelolaan IG secara bersama, tertib, terukur, terintegrasi, dan berkesinambungan serta berdayaguna. 11. Kewenangan Akses adalah kewenangan yang dimiliki oleh Presiden dan Wakil Presiden, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas, Kepala Badan Informasi Geospasial, menteri atau pimpinan lembaga, gubernur dan bupati/wali kota untuk melakukan akses terhadap IG melalui Jaringan IGN atau tanpa Jaringan IGN. BAB II TUJUAN DAN RUANG LINGKUP Pasal 2 Pengaturan tata kelola berbagi Data dan IG melalui Jaringan IGN dalam kegiatan percepatan pelaksanaan KSP bertujuan untuk pemanfaatan hasil kegiatan percepatan KSP dengan tetap memperhatikan aspek validitas, keamanan, dan kerahasiaan Data dan IG. Pasal 3 Ruang lingkup tata kelola berbagi Data dan IG melalui Jaringan IGN dalam kegiatan percepatan pelaksanaan KSP untuk kebutuhan perencanaan kebijakan dan pengambilan keputusan dalam rangka pembangunan nasional meliputi:
  • 5. - 5 - a. penyimpanan dan pengamanan Data dan IG; b. penyebarluasan IG; c. pemutakhiran Data dan IG; dan d. pemantauan dan evaluasi. BAB III PENYIMPANAN DAN PENGAMANAN DATA DAN INFORMASI GEOSPASIAL Pasal 4 (1) Penyimpanan dan Pengamanan Data dan IG merupakan satu kesatuan kegiatan berupa menempatkan Data dan IG sekaligus melakukan tindakan pengamanan terhadap Data dan IG yang berasal dari hasil kegiatan: a. kompilasi; b. integrasi; dan/atau c. sinkronisasi. (2) Hasil kegiatan kompilasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a merupakan Data dan IG yang telah dikumpulkan dari walidata kementerian, lembaga, dan/atau Pemerintah Daerah. (3) Hasil kegiatan integrasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b merupakan IG yang telah melalui proses koreksi dan verifikasi IGT terhadap IGD. (4) Hasil kegiatan sinkronisasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c merupakan Data dan IG yang telah melalui proses penyelarasan antar data IGT yang terintegrasi. (5) Setiap hasil kegiatan kompilasi, integrasi dan/atau sinkronisasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disertai dengan berita acara hasil kegiatan. Pasal 5 (1) Penyimpanan dan pengamanan Data dan IG sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 dilakukan dengan menggunakan media penyimpanan elektronik melalui: a. penyimpanan yang terpusat; b. pengendalian akses;
  • 6. - 6 - c. pencegahan rekayasa atau perubahan sepihak; dan d. pencadangan (backup). (2) Penyimpanan dan pengamanan Data dan IG sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 dilakukan oleh: a. Walidata IGT sesuai dengan kewenangannya; b. Badan Informasi Geospasial; dan c. Sekretariat Tim Percepatan KSP. (3) Penyimpanan dan pengamanan Data dan IG dilakukan berdasarkan ketentuan tentang penyimpanan dan pengamanan Data dan IG yang ditetapkan oleh kepala lembaga pemerintah non kementerian yang menjalankan urusan pemerintahan di bidang informasi geospasial. BAB IV PENYEBARLUASAN INFORMASI GEOSPASIAL Pasal 6 (1) Penyebarluasan IG dilakukan melalui kegiatan pemberian akses, dan pendistribusian IG yang diperoleh dari hasil kegiatan integrasi dan/atau sinkronisasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (1) huruf b dan huruf c sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- undangan. (2) Penyebarluasan IG sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan melalui Jaringan IGN. (3) Dalam hal Jaringan IGN tidak beroperasi, penyebarluasan IG dapat dilakukan tanpa melalui Jaringan IGN. Pasal 7 (1) Pemegang akses dapat diberikan akses IG sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (1) sesuai dengan klasifikasi Kewenangan Akses IG. (2) Pemegang akses sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat memberikan mandat akses kepada pejabat untuk mengakses IG sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
  • 7. - 7 - (3) Pemegang akses sebagaimana dimaksud pada ayat (1) wajib menjaga aspek validitas, keamanan, dan kerahasiaan IG serta tidak menyalahgunakan IG. (4) Pelanggaran terhadap ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dikenakan sanksi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Pasal 8 (1) Penyebarluasan IG tanpa melalui Jaringan IGN sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (3) dilakukan berdasarkan klasifikasi Kewenangan Akses IG sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. (2) Untuk memperoleh IG tanpa melalui Jaringan IGN pemegang akses terlebih dahulu menyampaikan permohonan secara tertulis kepada Sekretariat Tim Percepatan KSP. (3) Penyebarluasan IG tanpa melalui Jaringan IGN sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan dengan ketentuan: a. bagi pemegang akses yang mempunyai kewenangan mengunduh atau yang diberikan mandat akses, Sekretariat Tim Percepatan KSP menyampaikan IG secara langsung dalam peta dengan format digital tertentu, yang dapat diakses dengan menggunakan perangkat keras dan perangkat lunak tertentu; atau b. bagi pemegang akses yang mempunyai kewenangan melihat atau yang diberikan mandat akses hanya dapat melihat IG pada Sekretariat Tim Percepatan KSP atau diberikan informasi tertulis terkait IG yang dimohonkan. BAB V PEMUTAKHIRAN DATA DAN INFORMASI GEOSPASIAL Pasal 9 (1) Pemutakhiran Data dan IG sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 huruf c dilakukan terhadap hasil kegiatan integrasi dan/atau sinkronisasi oleh Walidata IGT
  • 8. - 8 - 1 (satu) kali dalam setahun atau sewaktu-waktu apabila diperlukan. (2) Hasil pemutakhiran Data dan IG sebagaimana dimaksud pada ayat (1) divalidasi oleh Sekretariat Tim Percepatan KSP dan dapat dibahas bersama Walidata IGT dan/atau Pemerintah Daerah. BAB VI PEMANTAUAN DAN EVALUASI Pasal 10 Atas pelaksanaan tata kelola berbagi Data dan IG melalui Jaringan IGN dalam kegiatan percepatan pelaksanaan KSP dilakukan pemantauan dan evaluasi oleh Sekretariat Tim Percepatan KSP. BAB VII PEMBIAYAAN Pasal 11 Segala biaya yang timbul untuk pelaksanaan Peraturan Menteri Koordinator ini dibebankan pada: a. Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara masing-masing kementerian/lembaga; b. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah; dan/atau c. sumber pembiayaan lain yang sah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. BAB VIII KETENTUAN PENUTUP Pasal 12 Peraturan Menteri Koordinator ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
  • 9. - 9 - Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Menteri Koordinator ini dengan penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia. Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 18 September 2018 MENTERI KOORDINATOR BIDANG PEREKONOMIAN REPUBLIK INDONESIA, ttd. DARMIN NASUTION Diundangkan di Jakarta pada tanggal 2 Oktober 2018 DIREKTUR JENDERAL PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA, ttd. WIDODO EKATJAHJANA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2018 NOMOR 1402