Dokumen tersebut membahas tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) yang meliputi pengertian, hakikat, dan berbagai aspek PHBS seperti di bidang gizi, kesehatan ibu dan anak, penyakit menular, serta peran berbagai pihak dalam mendorong PHBS seperti rumah tangga, lembaga pendidikan, tempat kerja, dan organisasi kemasyarakatan. Dokumen ini juga menjelaskan indikator-indikator untuk
Dokumen tersebut membahas upaya peningkatan kualitas pelayanan kesehatan di Posyandu untuk mencapai target penurunan stunting dan AKI-AKB. Beberapa program yang dijelaskan adalah peningkatan cakupan imunisasi, pemberian makanan tambahan, edukasi gizi, serta transformasi layanan kesehatan ibu dan anak di Posyandu seperti kunjungan rumah dan kelas ibu hamil & balita. Data menunjukkan korelasi yang lemah ant
Dokumen tersebut membahas tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) yang meliputi pengertian, hakikat, dan berbagai aspek PHBS seperti di bidang gizi, kesehatan ibu dan anak, penyakit menular, serta peran berbagai pihak dalam mendorong PHBS seperti rumah tangga, lembaga pendidikan, tempat kerja, dan organisasi kemasyarakatan. Dokumen ini juga menjelaskan indikator-indikator untuk
Dokumen tersebut membahas upaya peningkatan kualitas pelayanan kesehatan di Posyandu untuk mencapai target penurunan stunting dan AKI-AKB. Beberapa program yang dijelaskan adalah peningkatan cakupan imunisasi, pemberian makanan tambahan, edukasi gizi, serta transformasi layanan kesehatan ibu dan anak di Posyandu seperti kunjungan rumah dan kelas ibu hamil & balita. Data menunjukkan korelasi yang lemah ant
Dokumen tersebut membahas tentang stunting pada anak, yaitu kondisi gagal pertumbuhan yang disebabkan kekurangan gizi kronis terutama pada 1000 hari pertama kehidupan. Dokumen ini menyatakan bahwa sekitar 30% anak Indonesia mengalami stunting yang dapat berakibat gangguan pertumbuhan dan perkembangan. Dokumen juga menjelaskan beberapa penyebab dan gejala stunting serta cara pencegahannya melalui indikator PHBS yang dil
Kuesioner ini bertujuan untuk mengumpulkan informasi mengenai kepemilikan jamban dan perilaku buang air besar. Terdapat pertanyaan mengenai identitas diri, pengetahuan tentang perilaku buang air besar yang sehat, kebiasaan buang air besar, dan kepemilikan jamban. Responden diminta untuk menjawab pertanyaan seputar pentingnya buang air besar di jamban, syarat-syarat jamban sehat, tempat biasa buang air besar, dan keinginan unt
Dokumen tersebut membahas tentang pemeriksaan kesehatan sederhana oleh kader kesehatan melalui upaya kesehatan berbasis masyarakat (UKBM) dengan tujuan menurunkan angka kematian ibu dan bayi di Indonesia melalui pemberdayaan masyarakat."
Dokumen tersebut membahas strategi penurunan stunting di Indonesia, meliputi intervensi spesifik dan sensitif untuk meningkatkan gizi masyarakat. Program-program yang disebutkan meliputi pemberian suplemen gizi, promosi ASI eksklusif, dan peningkatan akses layanan kesehatan untuk ibu hamil, balita, dan remaja putri.
SOP ini menjelaskan prosedur penimbangan berat badan balita 0-59 bulan menggunakan timbangan khusus (dacin) di posyandu. Langkah-langkahnya adalah mempersiapkan dacin, melepas pakaian tambahan balita, menimbang dan mencatat berat badan balita, serta mengembalikan balita dan meletakkan dacin. Tujuannya untuk mengetahui pertumbuhan balita.
Dokumen tersebut membahas tentang praktik hidup bersih dan sehat (PHBS) di sekolah, yang bertujuan untuk memberdayakan siswa, guru, dan masyarakat sekolah agar mengetahui, mau, dan mampu menerapkan PHBS untuk menciptakan lingkungan sekolah yang sehat. Dokumen tersebut juga menjelaskan 14 indikator PHBS di sekolah yang meliputi kebersihan diri, pakaian, lingkungan sekolah, serta pola mak
PHBS di tempat umum bertujuan meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat masyarakat di fasilitas umum seperti pasar, tempat ibadah, rumah makan, dan angkutan umum dengan menggunakan air bersih, memenuhi kebutuhan sanitasi, mengelola sampah, dan mencegah penyakit.
Dokumen tersebut membahas upaya pencegahan stunting melalui 5 paket layanan konvergensi stunting desa yang mencakup layanan kesehatan ibu dan anak serta konseling gizi terpadu.
Dokumen tersebut membahas upaya peningkatan derajat kesehatan masyarakat Kota Depok melalui pemberdayaan masyarakat dalam rangka pembangunan kesehatan. Beberapa isu strategis kesehatan nasional dan daerah dijelaskan sebagai latar belakang, termasuk permasalahan kesehatan di Kota Depok.
Administrasi dan Pertanggungjawaban Pelaksanaan PMT lokal.pdfImoelzAdhy
Dokumen tersebut membahas tentang pelaksanaan program pemberian makanan tambahan berbahan pangan lokal bagi ibu hamil dan balita di beberapa desa, mencakup perencanaan, anggaran, pelaksanaan, dan pelaporannya.
Dokumen tersebut membahas tentang lima pilar Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) dan upaya pemantauannya, yaitu: (1) berhenti buang air besar sembarangan, (2) mencuci tangan pakai sabun, (3) pengelolaan air minum dan makanan, (4) pengelolaan sampah, (5) pengelolaan limbah cair. Dokumen juga menjelaskan indikator pemantauan dan contoh peta sosial untuk memantau perubahan
Permenkes No. 43 tentang Standar Pelayanan Minimal Biidang KesehatanMuh Saleh
Peraturan Menteri Kesehatan ini menetapkan Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan sebagai acuan bagi pemerintah daerah dalam menyediakan pelayanan kesehatan dasar yang berhak diperoleh warga negara. Standar Pelayanan Minimal mencakup berbagai layanan kesehatan untuk ibu hamil, bersalin, balita, anak sekolah, dewasa, lansia, dan penyakit kronis tertentu.
Dokumen tersebut membahas tentang Posyandu Prima sebagai bagian dari integrasi layanan primer yang memberikan pelayanan kesehatan dasar dan lainnya secara terintegrasi di tingkat desa/kelurahan melalui jejaring hingga tingkat dusun/RT/RW."
Posyandu adalah upaya kesehatan masyarakat yang bertujuan mempercepat penurunan angka kematian ibu dan bayi melalui pemberdayaan masyarakat dalam pelayanan kesehatan dasar seperti KIA, KB, imunisasi, gizi dan penanggulangan diare. Posyandu dikelola secara partisipatif oleh dan untuk masyarakat dengan bimbingan puskesmas.
PHBS di sekolah bertujuan untuk menciptakan lingkungan sekolah yang bersih dan sehat serta meningkatkan kesehatan siswa dan masyarakat sekitar. Indikator PHBS di sekolah meliputi mencuci tangan, mengkonsumsi jajanan sehat, menggunakan jamban bersih, olahraga teratur, mengelola sampah, dan mengukur ukuran tubuh secara berkala.
Dokumen tersebut membahas tentang stunting pada anak, yaitu kondisi gagal pertumbuhan yang disebabkan kekurangan gizi kronis terutama pada 1000 hari pertama kehidupan. Dokumen ini menyatakan bahwa sekitar 30% anak Indonesia mengalami stunting yang dapat berakibat gangguan pertumbuhan dan perkembangan. Dokumen juga menjelaskan beberapa penyebab dan gejala stunting serta cara pencegahannya melalui indikator PHBS yang dil
Kuesioner ini bertujuan untuk mengumpulkan informasi mengenai kepemilikan jamban dan perilaku buang air besar. Terdapat pertanyaan mengenai identitas diri, pengetahuan tentang perilaku buang air besar yang sehat, kebiasaan buang air besar, dan kepemilikan jamban. Responden diminta untuk menjawab pertanyaan seputar pentingnya buang air besar di jamban, syarat-syarat jamban sehat, tempat biasa buang air besar, dan keinginan unt
Dokumen tersebut membahas tentang pemeriksaan kesehatan sederhana oleh kader kesehatan melalui upaya kesehatan berbasis masyarakat (UKBM) dengan tujuan menurunkan angka kematian ibu dan bayi di Indonesia melalui pemberdayaan masyarakat."
Dokumen tersebut membahas strategi penurunan stunting di Indonesia, meliputi intervensi spesifik dan sensitif untuk meningkatkan gizi masyarakat. Program-program yang disebutkan meliputi pemberian suplemen gizi, promosi ASI eksklusif, dan peningkatan akses layanan kesehatan untuk ibu hamil, balita, dan remaja putri.
SOP ini menjelaskan prosedur penimbangan berat badan balita 0-59 bulan menggunakan timbangan khusus (dacin) di posyandu. Langkah-langkahnya adalah mempersiapkan dacin, melepas pakaian tambahan balita, menimbang dan mencatat berat badan balita, serta mengembalikan balita dan meletakkan dacin. Tujuannya untuk mengetahui pertumbuhan balita.
Dokumen tersebut membahas tentang praktik hidup bersih dan sehat (PHBS) di sekolah, yang bertujuan untuk memberdayakan siswa, guru, dan masyarakat sekolah agar mengetahui, mau, dan mampu menerapkan PHBS untuk menciptakan lingkungan sekolah yang sehat. Dokumen tersebut juga menjelaskan 14 indikator PHBS di sekolah yang meliputi kebersihan diri, pakaian, lingkungan sekolah, serta pola mak
PHBS di tempat umum bertujuan meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat masyarakat di fasilitas umum seperti pasar, tempat ibadah, rumah makan, dan angkutan umum dengan menggunakan air bersih, memenuhi kebutuhan sanitasi, mengelola sampah, dan mencegah penyakit.
Dokumen tersebut membahas upaya pencegahan stunting melalui 5 paket layanan konvergensi stunting desa yang mencakup layanan kesehatan ibu dan anak serta konseling gizi terpadu.
Dokumen tersebut membahas upaya peningkatan derajat kesehatan masyarakat Kota Depok melalui pemberdayaan masyarakat dalam rangka pembangunan kesehatan. Beberapa isu strategis kesehatan nasional dan daerah dijelaskan sebagai latar belakang, termasuk permasalahan kesehatan di Kota Depok.
Administrasi dan Pertanggungjawaban Pelaksanaan PMT lokal.pdfImoelzAdhy
Dokumen tersebut membahas tentang pelaksanaan program pemberian makanan tambahan berbahan pangan lokal bagi ibu hamil dan balita di beberapa desa, mencakup perencanaan, anggaran, pelaksanaan, dan pelaporannya.
Dokumen tersebut membahas tentang lima pilar Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) dan upaya pemantauannya, yaitu: (1) berhenti buang air besar sembarangan, (2) mencuci tangan pakai sabun, (3) pengelolaan air minum dan makanan, (4) pengelolaan sampah, (5) pengelolaan limbah cair. Dokumen juga menjelaskan indikator pemantauan dan contoh peta sosial untuk memantau perubahan
Permenkes No. 43 tentang Standar Pelayanan Minimal Biidang KesehatanMuh Saleh
Peraturan Menteri Kesehatan ini menetapkan Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan sebagai acuan bagi pemerintah daerah dalam menyediakan pelayanan kesehatan dasar yang berhak diperoleh warga negara. Standar Pelayanan Minimal mencakup berbagai layanan kesehatan untuk ibu hamil, bersalin, balita, anak sekolah, dewasa, lansia, dan penyakit kronis tertentu.
Dokumen tersebut membahas tentang Posyandu Prima sebagai bagian dari integrasi layanan primer yang memberikan pelayanan kesehatan dasar dan lainnya secara terintegrasi di tingkat desa/kelurahan melalui jejaring hingga tingkat dusun/RT/RW."
Posyandu adalah upaya kesehatan masyarakat yang bertujuan mempercepat penurunan angka kematian ibu dan bayi melalui pemberdayaan masyarakat dalam pelayanan kesehatan dasar seperti KIA, KB, imunisasi, gizi dan penanggulangan diare. Posyandu dikelola secara partisipatif oleh dan untuk masyarakat dengan bimbingan puskesmas.
PHBS di sekolah bertujuan untuk menciptakan lingkungan sekolah yang bersih dan sehat serta meningkatkan kesehatan siswa dan masyarakat sekitar. Indikator PHBS di sekolah meliputi mencuci tangan, mengkonsumsi jajanan sehat, menggunakan jamban bersih, olahraga teratur, mengelola sampah, dan mengukur ukuran tubuh secara berkala.
Dokumen ini membahas tentang perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) di sekolah, termasuk pengertian, indikator, dan rekapitulasi jumlah siswa SDN 1 Sukabumi yang menerapkan PHBS. PHBS adalah kumpulan perilaku yang dipraktikkan secara mandiri untuk mencegah penyakit dan meningkatkan kesehatan. Dokumen ini menunjukkan jumlah siswa yang menerapkan PHBS per kelas, dengan jumlah tertinggi di
20211407 buku saku phbs sekolah di masa pandemiDelimaks1
Dokumen tersebut membahas pedoman penerapan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di sekolah untuk mendukung pelaksanaan pembelajaran tatap muka terbatas selama pandemi COVID-19, meliputi cuci tangan pakai sabun, menggunakan masker, menjaga jarak, pengelolaan sampah, kebersihan toilet, manajemen kebersihan menstruasi, menggosok gigi, menggunakan air bersih, minum obat cacing, aktivitas f
Dokumen ini membahas perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) di sekolah, termasuk definisi, indikator, dan rekapitulasi jumlah siswa SDN 1 Sukabumi yang menerapkan PHBS. Rekapitulasi menunjukkan jumlah siswa yang menerapkan PHBS meningkat dari kelas satu hingga kelas empat.
Dokumen tersebut membahas tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) yang meliputi 10 aspek PHBS di rumah tangga, PHBS di tempat umum, tempat kerja, pondok pesantren, institusi pendidikan dan kesehatan, serta strategi pembinaan PHBS melalui advokasi dan pemberdayaan masyarakat."
Dokumen tersebut membahas upaya meningkatkan derajat kesehatan masyarakat melalui pendekatan Promosi Kesehatan Berbasis Sekolah (PHBS) dengan melibatkan siswa, guru, dan masyarakat sekitar sekolah. Beberapa poin pentingnya adalah meningkatkan pengetahuan tentang PHBS, meningkatkan peran serta masyarakat sekolah dalam ber-PHBS, serta mewujudkan sekolah yang sehat melalui penerapan tiga
Dokumen tersebut membahas upaya peningkatan kualitas kesehatan anak usia sekolah dan remaja di Puskesmas Ciamis melalui kegiatan komprehensif baik di dalam maupun luar gedung puskesmas dengan menggunakan trias UKS (Unit Kesehatan Sekolah). Kegiatan tersebut mencakup pendidikan kesehatan, pelayanan kesehatan, dan pembinaan lingkungan sekolah sehat. Dokumen juga menjelaskan standar minimal, stand
Program Dokter Kecil bertujuan untuk membentuk siswa SD agar memiliki kemampuan dan kepedulian dalam mempromosikan pola hidup sehat di sekolah dan lingkungan. Salah satu siswi yang menjadi Dokter Kecil mengatakan bahwa ia senang menolong teman-teman dan mempererat pertemanan.
Promosi kesehatan di sekolah bertujuan untuk menciptakan lingkungan sekolah yang sehat dan aman serta meningkatkan pengetahuan siswa tentang gaya hidup sehat melalui pendidikan dan pelayanan kesehatan di sekolah. Program-programnya meliputi penciptaan lingkungan sekolah yang sehat, pendidikan kesehatan, dan pelayanan kesehatan di sekolah. Sasarannya adalah siswa, guru, karyawan sekolah, dan masyarakat
Dokumen tersebut membahas tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di Sekolah, yang mencakup 8 aspek utama yaitu mencuci tangan, mengonsumsi jajanan sehat, menggunakan jamban bersih, olahraga teratur, memberantas jentik nyamuk, tidak merokok, menimbang berat badan dan mengukur tinggi badan secara berkala, serta membuang sampah pada tempatnya.
[Ringkasan]
1. Generasi berkualitas dimulai dari lingkungan belajar yang mendukung, yaitu warga sekolah memiliki pengetahuan PHBS, sekolah memiliki infrastruktur air dan sanitasi yang layak, dan menerapkan manajemen sanitasi berbasis sekolah.
2. Buku panduan ini memberikan informasi tentang konsep sanitasi sekolah ideal dengan tiga komponen utama: pemenuhan sarana sanitasi, pendidikan PHBS, dan manajemen sanitasi sekolah.
3. Dengan men
PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) di sekolah terdiri dari 8 indikator kebiasaan positif yang dilakukan siswa dan staf sekolah untuk mencegah penyakit dan menjaga lingkungan sekolah bersih dan sehat. Indikator-indikator tersebut adalah mencuci tangan, memilih makanan sehat di kantin, membuang sampah pada tempatnya, berolahraga, menimbang berat badan secara berkala, menjauhi rokok
Dokumen tersebut membahas tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di lingkungan sekolah. PHBS adalah upaya untuk membentuk perilaku hidup bersih dan sehat serta memberdayakan masyarakat sekolah untuk berperan dalam gerakan kesehatan. PHBS dapat diterapkan di sekolah dengan menanamkan perilaku seperti mencuci tangan, makan sehat, dan menjaga lingkungan bersih.
PHBS adalah perilaku kesehatan yang dilakukan karena kesadaran pribadi untuk menjaga kesehatan diri sendiri dan orang lain. Contohnya mencuci tangan, olahraga teratur, makan sehat, dan menjaga lingkungan bersih. Manfaat PHBS antara lain menciptakan lingkungan sekolah yang sehat untuk belajar.
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptxEmohAsJohn
PENGKAJIAN MUSKULOSKELETAL
Gangguan neurologi sangat beragam bentuknya, banyak dari pasien yang menderita gangguan memori dan tidak mampu menjalani aktivitas sehari-hari secara normal. Penyakit-penyakit neurologi kebanyakan memiliki efek melemahkan kehidupan pasien, sehingga memberikan pengobatan neurologis sangat penting bagi kehidupan pasien.
2. Strata Pratama Strata Madya Strata Utama
1 Memelihara rambut agar
bersih dan rapih
Perilaku di tahap
Pratama, ditambah :
Perilaku di tahap Madya,
ditambah :
2 Memakai pakaian bersih
dan rapih
8* Memberantas jentik
nyamuk
13* Mengkonsumsi jajanan
sehat dari kantin sekolah
3 Memelihara kuku agar
selalu pendek dan bersih
9* Menggunakan jamban
yang bersih dan sehat
14* Menimbang berat badan
dan mengukur tinggi
badan setiap bulan
4 Memakai sepatu bersih
dan rapih
10 Menggunakan air bersih
5* Berolahraga teratur dan
terukur
11* Mencuci tangan dengan
air mengalir dan sabun
6* Tidak merokok di sekolah 12* Membuang sampah ke
tempat sampah yg
terpilah (sampah basah,
sampah kering, sampah
berbahaya)
7* Tidak menggunakan
NAPZA
Indikator PHBS di Institusi
Pendidikan
*Merupakan indikator PHBS secara nasional
4
PHBSDI
SEKOLAH
3. • Tahap Pratama : adalah tahapan perilaku minimal yang
harus dilakukan dengan mengoptimalkan sarana
pendukung yang telah ada.
• Tahap Madya : mencakup PHBS tahap pratama,
ditambah dengan perilaku terkait penggunaan jamban,
air bersih, cuci tangan dan pembuangan sampah.
• Tahap Utama : mencakup PHBS tahap madya,
ditambah perilaku terkait konsumsi jajanan sehat,
pemantauan pertumbuhan, perilaku tidak merokok dan
NAPZA.
Tahapan Kegiatan PHBS di Sekolah
5
4. 6
Sekolah ber-PHBS adalah
sekolah yang telah menerapkan
perilaku hidup bersih dan sehat
dalam kegiatan sehari- hari.
5. Arah memberdayakan
masyarakat sekolah
9
tahu, mau dan mampu
menolong diri sendiri di
bidang kesehatan
dengan menerapkan
PHBS
berperan aktif dalam
mewujudkan sekolah
sehat.
6. SASARAN PHBS di
Sekolah/Pesantren
Promkes Jabar 2011
11
Siswa /Peserta Didik
Warga sekolah ( Kepala Sekolah/
Guru, Karyawan Sekolah, Komite
Sekolah, dan Orang Tua Siswa )
Masyarakat lingkungan sekolah
(penjaga kantin, satpam, dan lain-
lain )
7. Peningkatan PHBS sejalan dengan
Trias UKS
Meningkatkan :
kemampuan hidup sehat dan derajat kesehatan
peserta didik
menciptakan lingkungan sekolah yang sehat
sehingga tercapai pertumbuhan dan
perkembangan yang optimal dalam upaya
membentuk manusia Indonesia yang berkualitas.
12
23. Waktu terpenting untuk cuci
tangan pakai sabun yaitu:
1. sesudah ke WC atau Buang Air Besar
2. sebelum makan
3. sebelum menyusui bayi atau menyuapi
bayi/anak
4. sesudah menceboki bayi/anak
5. sesudah memegang binatang/ternak,
termasuk ayam