Dokumen tersebut membahas tentang perkembangan intelektual mulai dari pengertian intelektual, jenis-jenis intelegensi, tahapan perkembangan intelektual, faktor yang mempengaruhi perkembangan intelektual, dan hubungan antara intelektual dengan tingkah laku."
Modul ini membahas tentang intelegensia dan kreativitas. Intelegensia adalah kemampuan untuk berpikir dan bertindak secara terarah serta mengolah lingkungan secara efektif, diukur dengan IQ. Kreativitas adalah kemampuan untuk menciptakan ide baru dengan imajinasi. Faktor seperti lingkungan dan intelegensi mempengaruhi kedua hal tersebut, dengan intelegensi yang tinggi cenderung memiliki kreativitas yang
Teks tersebut membahas tiga jenis kecerdasan yaitu IQ (Intelligence Quotient/Kecerdasan Intelektual), EQ (Emotional Quotient/Kecerdasan Emosi), dan SQ (Spiritual Quotient/Kecerdasan Spiritual). IQ berkaitan dengan kemampuan kognitif seperti logika dan penyelesaian masalah, EQ berkaitan dengan kemampuan mengendalikan emosi dan hubungan antarpersonal, sedangkan SQ berkaitan dengan nilai-nilai
MEMFASILITASI KECERDASAN PESERTA DIDIK MELALUI PEMBELAJARANTika Nafisah
Materi ini diperuntukan untuk mahasiswa yang sedang berada di semester I. Maka dari itu saya membagi ini kepada semu yang membutuhkan. semoga bermanfaat.
Dokumen tersebut membahas tentang perkembangan intelektual mulai dari pengertian intelektual, jenis-jenis intelegensi, tahapan perkembangan intelektual, faktor yang mempengaruhi perkembangan intelektual, dan hubungan antara intelektual dengan tingkah laku."
Modul ini membahas tentang intelegensia dan kreativitas. Intelegensia adalah kemampuan untuk berpikir dan bertindak secara terarah serta mengolah lingkungan secara efektif, diukur dengan IQ. Kreativitas adalah kemampuan untuk menciptakan ide baru dengan imajinasi. Faktor seperti lingkungan dan intelegensi mempengaruhi kedua hal tersebut, dengan intelegensi yang tinggi cenderung memiliki kreativitas yang
Teks tersebut membahas tiga jenis kecerdasan yaitu IQ (Intelligence Quotient/Kecerdasan Intelektual), EQ (Emotional Quotient/Kecerdasan Emosi), dan SQ (Spiritual Quotient/Kecerdasan Spiritual). IQ berkaitan dengan kemampuan kognitif seperti logika dan penyelesaian masalah, EQ berkaitan dengan kemampuan mengendalikan emosi dan hubungan antarpersonal, sedangkan SQ berkaitan dengan nilai-nilai
MEMFASILITASI KECERDASAN PESERTA DIDIK MELALUI PEMBELAJARANTika Nafisah
Materi ini diperuntukan untuk mahasiswa yang sedang berada di semester I. Maka dari itu saya membagi ini kepada semu yang membutuhkan. semoga bermanfaat.
Dokumen tersebut membincangkan teori-teori perkembangan kognitif kanak-kanak menurut Piaget dan Vygotsky. Ia menjelaskan peringkat-peringkat perkembangan kognitif menurut Piaget seperti peringkat sensorimotor, pra-operasi, operasi konkrit dan formal. Ia juga membincangkan konsep zon perkembangan proksimal dan scaffolding menurut teori Vygotsky.
Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya tiga aspek kecerdasan yaitu IQ, EQ, dan SQ dalam dunia kerja. IQ atau kecerdasan intelektual berperan dalam pekerjaan yang membutuhkan analisis, EQ membantu dalam berinteraksi dengan orang lain, sedangkan SQ membantu menghayati makna dalam hidup dan pekerjaan. Ketiga aspek tersebut diperlukan untuk meraih kesuksesan karir yang seimbang.
Dokumen tersebut membahas tentang perkembangan intelektual remaja, meliputi pengertian intelektual dan remaja, tahapan perkembangan intelektual, faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan intelektual, serta upaya-upaya mengembangkan intelektual remaja dalam pembelajaran.
Kecerdasan emosional (Emotional Intelligence ) merupakan konsep baru yang dikembangkan oleh Daniel Goleman dalam karyanya pada tahun 1995 berjudul “Emotional Intelligence”.
Makalah ini membahas pentingnya keseimbangan antara kecerdasan intelektual (IQ), emosional (EQ), dan spiritual (SQ) dalam pembentukan karakter manusia. IQ berkaitan dengan kemampuan berpikir, EQ dengan kemampuan mengelola emosi, sedangkan SQ adalah kecerdasan spiritual yang mendasari kedua kecerdasan sebelumnya. Penulis menjelaskan pengertian ketiga jenis kecerdasan tersebut dan bagaimana mindset esens
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian kecerdasan yang meliputi kepandaian dan optimalisasi berfikir. Kemudian menjelaskan berbagai macam kecerdasan seperti linguistik, matematis, visual, dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Selanjutnya membahas tentang Intelligent Quotient (IQ) dan Emotional Quotient (EQ) beserta komponen-komponen dasarnya. Terakhir menjelaskan hubungan antara IQ, EQ, dan Spiritual Qu
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian intelegensia dan faktor-faktor yang mempengaruhinya serta hubungannya dengan kreativitas, dijelaskan pula berbagai pengukuran dan jenis gangguan intelegensia seperti retardasi mental.
Dokumen tersebut membahas tentang konsep kecerdasan yang mencakup pengertian, jenis-jenis, dan aspek-aspek kecerdasan intelektual dan emosional menurut para ahli."
Dokumen tersebut membahas tentang kecerdasan emosional (EQ), kecerdasan intelektual (IQ), keterampilan berpikir tingkat rendah (LOTS), dan keterampilan berpikir tingkat tinggi (HOTS). Dokumen tersebut menjelaskan definisi dari masing-masing konsep, perbedaan antara EQ dan IQ, serta contoh-contoh keterampilan LOTS dan HOTS.
Dokumen tersebut membahas tentang proses belajar anak, mulai dari pengertian dan prinsip belajar, teori-teori belajar seperti behaviorisme dan kognitif, teori perkembangan kognitif Piaget dan Vygotsky, serta implikasi proses belajar anak terhadap pengembangan pembelajaran di kelas.
Karakteristik Peserta Didik SD dan Prinsip-prinsip Pembelajaran yang MendidikFitri Yusmaniah
Karakteristik peserta didik SD meliputi perkembangan fisik, kognitif, emosional, sosial, dan moral. Secara fisik, siswa SD mengalami pertumbuhan berat badan yang lebih besar daripada tinggi. Secara kognitif, siswa SD berada pada tahap operasional konkret menurut Piaget, yaitu mampu berpikir logis tetapi terikat pada objek konkret. Perkembangan emosi dan sosial siswa ditandai oleh mud
Teori Belajar Kognitif menurut Piaget menekankan bahwa anak membangun pengetahuan secara aktif melalui interaksi dengan lingkungan, dan mengalami serangkaian tahap perkembangan kognitif dari bayi hingga dewasa. Teori ini memberikan implikasi bahwa pembelajaran akan lebih berhasil jika disesuaikan dengan tahap perkembangan kognitif siswa dan memberikan kesempatan untuk belajar secara aktif dan berinteraksi
Perkembangan intelektual (pekembangan peserta didik) PGSDRifqi 8
Dokumen tersebut membahas tentang perkembangan intelektual menurut Jean Piaget. Jean Piaget menjelaskan bahwa intelektual merupakan proses kognitif dan kemampuan berfikir tingkat tinggi. Perkembangan intelektual dipengaruhi oleh faktor herediter dan lingkungan serta mengalami tahapan yang berbeda seperti sensorik motorik, praoperasional, konkrit operasional, dan formal operasional. Dokumen juga membahas tentang karakteristik
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas berbagai teori tentang kecerdasan, mulai dari kecerdasan tunggal menurut Herrnstein dan Murray hingga kecerdasan majemuk menurut Howard Gardner.
2. Ada pendapat bahwa kecerdasan dipengaruhi genetik orang tua, namun ada pula pendapat bahwa kecerdasan dapat dikembangkan.
3. Teori kecerdasan majemuk menurut Gardner memberikan pandangan
Dokumen tersebut membincangkan teori-teori perkembangan kognitif kanak-kanak menurut Piaget dan Vygotsky. Ia menjelaskan peringkat-peringkat perkembangan kognitif menurut Piaget seperti peringkat sensorimotor, pra-operasi, operasi konkrit dan formal. Ia juga membincangkan konsep zon perkembangan proksimal dan scaffolding menurut teori Vygotsky.
Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya tiga aspek kecerdasan yaitu IQ, EQ, dan SQ dalam dunia kerja. IQ atau kecerdasan intelektual berperan dalam pekerjaan yang membutuhkan analisis, EQ membantu dalam berinteraksi dengan orang lain, sedangkan SQ membantu menghayati makna dalam hidup dan pekerjaan. Ketiga aspek tersebut diperlukan untuk meraih kesuksesan karir yang seimbang.
Dokumen tersebut membahas tentang perkembangan intelektual remaja, meliputi pengertian intelektual dan remaja, tahapan perkembangan intelektual, faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan intelektual, serta upaya-upaya mengembangkan intelektual remaja dalam pembelajaran.
Kecerdasan emosional (Emotional Intelligence ) merupakan konsep baru yang dikembangkan oleh Daniel Goleman dalam karyanya pada tahun 1995 berjudul “Emotional Intelligence”.
Makalah ini membahas pentingnya keseimbangan antara kecerdasan intelektual (IQ), emosional (EQ), dan spiritual (SQ) dalam pembentukan karakter manusia. IQ berkaitan dengan kemampuan berpikir, EQ dengan kemampuan mengelola emosi, sedangkan SQ adalah kecerdasan spiritual yang mendasari kedua kecerdasan sebelumnya. Penulis menjelaskan pengertian ketiga jenis kecerdasan tersebut dan bagaimana mindset esens
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian kecerdasan yang meliputi kepandaian dan optimalisasi berfikir. Kemudian menjelaskan berbagai macam kecerdasan seperti linguistik, matematis, visual, dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Selanjutnya membahas tentang Intelligent Quotient (IQ) dan Emotional Quotient (EQ) beserta komponen-komponen dasarnya. Terakhir menjelaskan hubungan antara IQ, EQ, dan Spiritual Qu
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian intelegensia dan faktor-faktor yang mempengaruhinya serta hubungannya dengan kreativitas, dijelaskan pula berbagai pengukuran dan jenis gangguan intelegensia seperti retardasi mental.
Dokumen tersebut membahas tentang konsep kecerdasan yang mencakup pengertian, jenis-jenis, dan aspek-aspek kecerdasan intelektual dan emosional menurut para ahli."
Dokumen tersebut membahas tentang kecerdasan emosional (EQ), kecerdasan intelektual (IQ), keterampilan berpikir tingkat rendah (LOTS), dan keterampilan berpikir tingkat tinggi (HOTS). Dokumen tersebut menjelaskan definisi dari masing-masing konsep, perbedaan antara EQ dan IQ, serta contoh-contoh keterampilan LOTS dan HOTS.
Dokumen tersebut membahas tentang proses belajar anak, mulai dari pengertian dan prinsip belajar, teori-teori belajar seperti behaviorisme dan kognitif, teori perkembangan kognitif Piaget dan Vygotsky, serta implikasi proses belajar anak terhadap pengembangan pembelajaran di kelas.
Karakteristik Peserta Didik SD dan Prinsip-prinsip Pembelajaran yang MendidikFitri Yusmaniah
Karakteristik peserta didik SD meliputi perkembangan fisik, kognitif, emosional, sosial, dan moral. Secara fisik, siswa SD mengalami pertumbuhan berat badan yang lebih besar daripada tinggi. Secara kognitif, siswa SD berada pada tahap operasional konkret menurut Piaget, yaitu mampu berpikir logis tetapi terikat pada objek konkret. Perkembangan emosi dan sosial siswa ditandai oleh mud
Teori Belajar Kognitif menurut Piaget menekankan bahwa anak membangun pengetahuan secara aktif melalui interaksi dengan lingkungan, dan mengalami serangkaian tahap perkembangan kognitif dari bayi hingga dewasa. Teori ini memberikan implikasi bahwa pembelajaran akan lebih berhasil jika disesuaikan dengan tahap perkembangan kognitif siswa dan memberikan kesempatan untuk belajar secara aktif dan berinteraksi
Perkembangan intelektual (pekembangan peserta didik) PGSDRifqi 8
Dokumen tersebut membahas tentang perkembangan intelektual menurut Jean Piaget. Jean Piaget menjelaskan bahwa intelektual merupakan proses kognitif dan kemampuan berfikir tingkat tinggi. Perkembangan intelektual dipengaruhi oleh faktor herediter dan lingkungan serta mengalami tahapan yang berbeda seperti sensorik motorik, praoperasional, konkrit operasional, dan formal operasional. Dokumen juga membahas tentang karakteristik
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas berbagai teori tentang kecerdasan, mulai dari kecerdasan tunggal menurut Herrnstein dan Murray hingga kecerdasan majemuk menurut Howard Gardner.
2. Ada pendapat bahwa kecerdasan dipengaruhi genetik orang tua, namun ada pula pendapat bahwa kecerdasan dapat dikembangkan.
3. Teori kecerdasan majemuk menurut Gardner memberikan pandangan
Similar to _peta-konsep-pendidikan-anak-di-sd.pptx (20)
Persentasi Pengajuan Sertifikat Laik Fungsi (SLF) Gudang LPG.pptx
_peta-konsep-pendidikan-anak-di-sd.pptx
1. Utami Munandar (1986) “Kecerdasan
intelektual dapat dirumuskan :
1. Berfikirabstrak
2. Menangkap hubungan-hubungan
dan untuk belajar
3. Menyesuaikan diri terhadap
situasi baru
Ciri Umum
Dapat berfikir abstrak,
hipotesis dan deduktif
Bakat sebagai Potensi yang
dapat dikembangkan
MODUL 2
PERKEMBANGAN KOGNITIFANAK USIA
SEKOLAH DASAR
Kemampuan Kognitif Anak Usia SD Bakat dan Kreativitas anak Usia SD
Perkembangan kognitif anak SD Pengertian Bakat:
Potensi yang ada dalam
diri yang perlu dilatih
Pengertian Kreativitas
Peran Kecerdasan Intelektual
dan Kecerdasan Emosional
pada Anak Usia SD
Tahap SensoriMotor
(Lahir-2 Tahun)
Tahap Formal Operasional
(>11 Tahun)
Hubungan kreativitas
dengan kecerdasan
Faktor yang berpengaruh
dan sumber kreativitas
yang perlu
dikembangkan
Kecerdasan intelektual Kecerdasan Emosional
Tahap Praoperasional
(2-7 Tahun)
Pengertian
kecerdasan
emosional
Konsep
EQ
berbeda
dari IQ
CiriUmum
Belum
dikuasainya
konservasi
Ciri Umum
Gerak refleks
dan gerak
motorikanak
Tahap OperasionalKonkreat
(7-11 Tahun)
CiriUmum
Mampu memahami
konservasi
Faktor yang mempengaruhi
perkembangan bakat
1. Faktor dalam diri anak
2. Faktor keadaan
lingkungan anak
Belajar dan berfikir kreatif:
1. Menciptakan lingkungan yang
merangsang belajar kreatif
2. Mengajukan dan mengundang
pertanyaan
3. Memadukan kognitif dan afektif
1. Sumber kognitif
2. Sumber kepribadian
3. Sumber motivasi
4. Sumber lingkungan
Konsep IQ Struktur intelektual
Guilford (cohen, 1999)
1. Operasi
2. Isi
3. Produk
:
i
Norma kecerdasan sosial
1. Pengenalan
emosi diri
2. Pengendalian emos
3. Memotivasi
diri sendiri
4. Mengenali
emosi oranglain
5. Mengendalikan
hubungan
dengan
oranglain
SUMBER KREATIP
Nama : Deva Renditia
Nim : 857464084
2. Penyesuaian Diri dan
Penerimaan Sosial
Arti disiplin
Peran gender di usia sekolah
MODUL 3
PERKEMBANGAN MORALdanSOSIAL Pada ANAK
USIA SEKOLAHDASAR
Perkembangan Moralpada
Anak Usia SD
Perkembangan Peran
Gender Anak Usia
SD
Arti Perilaku
Moral
“mores” yaitu
Arti Agama Bagi
anak usia sekolah
Makna perkembangansosial
bagi anak usia SD
Pola tingkah laku dari
kelompok sebaya
Identitas gender
“suatu perasaan
atau perempuan
Arti Gender
Masculine
Peran gender
Berisi harapanyang
menunjukan
bagaimana harus
berpikir,bertingkah
merasakan
Konsep moral:
bertingkah
laku
Cara
mempelajari
moral
Pentingnya disiplin
1. Hukuman
2. konsistensi
Pemberian
hukuman/penghargaan
Fungsi Penghargaan
Nilai mendidik,
motivasi dan penguat
Tujuan
maupun tidak
diterima
sesuai 1. Bermain sesuai 1. Mudah terpengaruh
dengan peran 2. Kompetisi
sosial yang 3. Hubungan yang baik
diharapkan 4. Tanggung jawab
sikap sosial 5. Diskriminasi sosial
Piaget dan
kohlberg
“Tahap
perkembangan
moral: konsep
anakmengenai
keadilan tumbuh
dan moralitas
konvensional”
Hurlock (1978)
4 elemen perkembangan moral:
peran hukum, peran kata hati, peran
rasa bersalah dan peran interaksi
sosial
bagi
laki-
laki
Androgyny
(masculine
danfeminine)
Bagi
perempuan
Mengembangkan
stereotypenongender
pada anak