Dokumen tersebut membahas tentang contoh-contoh standar dan kriteria merumuskan standar yang baik. Beberapa poin pentingnya adalah (1) contoh standar yang memenuhi unsur Audience, Behaviour, Competence, dan Degree, (2) pedoman merancang standar yang melibatkan berbagai pemangku kepentingan dan sumber-sumber acuan.
2. Contoh standar
• Dekan dan Ketua Jurusan melakukan
rekrutasi, pembinaan dan pengembangan
dosen tetap agar tercapai rasio dosen-
mahasiswa sebesar 1:20 paling lambat akhir
tahun 2015.
• Setiap Dosen harus hadir memberi kuliah
untuk matakuliah yang diasuhnya minimal 12x
dalam setiap semester.
3. • Setiap fakultas, minimal 2 (dua) bulan sebelum
berlakunya awal tahun akademik, harus telah
membuat dan membagikan kepada semua dosen
dan mahasiswa Buku Petunjuk Akademik yang
minimal berisi tentang: tata tertib akademik,
kurikulum prodi, deskripsi setiap matakuliah
dalam kurikulum beserta dosen
penanggungjawabnya, jadwal Pembimbingan
Akademik, jadwal ujian, dan tata tertib ujian.
• Setiap fakultas, paling lambat tahun 2020, harus
memiliki dosen tetap dengan kualifikasi akademik
minimal Doktor dan berjabatan fungsional Lektor,
minimal 80% dari jumlah total dosen tetap.
4. Kriteria merumuskan standar
• Pernyataan sebuah standar yang ideal
harus memenuhi unsur A (Audience), B
(Behaviour), C (Competence), dan D
(Degree).
5. ABCD
• Audience: subyek yang harus melakukan
sesuatu; atau pihak yang harus melaksanakan
dan mencapai isi standar;
• Behaviour: apa yang harus dilakukan,
diukur/dicapai/dibuktikan;
• Competence: kompetensi/kemampuan/
spesifikasi/target/kriteria yang harus dicapai;
• Degree: tingkat/periode/frekuensi/waktu
6. Contoh 1
• Dekan dan Ketua Jurusan melakukan rekrutasi,
pembinaan dan pengembangan dosen tetap agar
tercapai rasio dosen-mahasiswa sebesar 1:20
paling lambat akhir tahun 2015.
• Anatomi standar ini:
– Dekan dan Ketua Jurusan = A;
– melakukan rekrutasi, pembinaan dan
pengembangan dosen tetap = B;
– agar tercapai rasio dosen-mahasiswa sebesar
1:20 = C;
– paling lambat akhir tahun 2015 = D.
7. Contoh 2
• Setiap Dosen harus hadir memberi kuliah untuk
matakuliah yang diasuhnya minimal 14x dalam
setiap semester.
• Anatomi standar ini:
– Setiap Dosen = A;
– harus hadir memberi kuliah untuk matakuliah
yang diasuhnya = B;
– minimal 14x = C;
– dalam setiap semester = D.
8. Contoh 3
• Setiap fakultas minimal 2 (dua) bulan sebelum
berlakunya awal tahun akademik harus telah
membuat dan membagikan kepada semua dosen
dan mahasiswa Buku Petunjuk Akademik yang
minimal berisi tentang: tata tertib akademik,
kurikulum prodi, deskripsi setiap matakuliah
dalam kurikulum beserta dosen
penanggungjawabnya, jadwal Pembimbingan
Akademik, jadwal ujian, dan tata tertib ujian.
9. • Anatomi standar ini adalah:
– Setiap fakultas = A;
– minimal 2 (dua) bulan sebelum berlakunya awal
tahun akademik = D;
– harus telah membuat dan membagikan kepada
semua dosen dan mahasiswa Buku Petunjuk
Akademik = B;
– yang minimal berisi tentang: tata tertib
akademik, kurikulum prodi, deskripsi setiap
matakuliah dalam kurikulum beserta dosen
penanggungjawabnya, jadwal Pembimbingan
Akademik, jadwal ujian, dan tata tertib ujian = C.
10. Contoh 4
• Setiap fakultas paling lambat tahun 2020 harus
memiliki dosen tetap dengan kualifikasi akademik
minimal Doktor dan berjabatan fungsional Lektor,
minimal 80% dari jumlah total dosen tetap.
• Anatomi standar ini adalah:
– Setiap fakultas = A;
– paling lambat tahun 2020 = D;
– harus memiliki staf dosen tetap = B;
– dengan kualifikasi akademik minimal S3 dan
berpangkat Lektor, minimal 80% dari jumlah total
dosen tetap = C.
11. Pedoman merancang standar
• Menjadikan Visi, Misi, dan Tujuan satuan
kerjasebagai sumber inspirasi.
• Menjadikan peraturan perundang-undangan
(mulai dari UU hingga Kepmendibud) sebagai
rambu-rambu dan batasan-batasan yang tidak
boleh diabaikan atau bahkan disimpangi.
• Menjadikan masukan dan saran dari pemangku
kepentingan eksternal PT yaitu pengguna lulusan,
asosiasi profesi, almuni, orang tua/wali
mahasiswa, dan masyarakat luas, sebagai bahan
pertimbangan.
12. • Melibatkan sedapat mungkin semua
pemangku kepentingan internal PT seperti
dosen, karyawan bukan dosen, dan
mahasiswa.
• Menggunakan berbagai standar dalam SPMI-
PT dari PT ternama, lembaga akreditasi PT
yang kredibel, atau asosiasi beberapa PT, baik
dari dalam maupun luar negeri, dan publikasi
tentang SPM-PT yang diterbitkan oleh DitJen
Dikti – Kemendikbud RI, hanya sebagai contoh
atau sumber inspirasi.