SlideShare a Scribd company logo
PENALARAN


         oleh:
M. Bayu Firmansyah, S.S
• Bagaimana cara bernalar?



                 5’
• Penalaran adalah proses berpikir yang
  bertolak dari pengamatan indera (observasi
  empirik) yang menghasilkan sejumlah konsep
  dan pengertian.

                     5’
• Video penalaran…




              5’
• Dalam penalaran, proposisi yang dijadikan
  dasar penyimpulan disebut dengan premis
  (antesedens) dan hasil kesimpulannya disebut
  dengan konklusi (consequence).

• Hubungan antara premis dan konklusi disebut
  konsekuensi.
                     5’
• Membagi hand-out pada
  mahasiswa
• Mahasiswa mempresentasikan
  handout secara bergantian

             30’
Metode Dalam Menalar…


 • Metode Induktif
   Metode yang digunakan dalam berpikir dengan
   bertolak dari hal-hal khusus ke umum.


 • Metode Deduktif
   Metode berpikir yang menerapkan hal-hal yang
   umum terlebih dahulu untuk seterusnya dihubungkan
   dalam bagian-bagiannya yang khusus.

                         10’
• Contoh metode deduktif
 Masyarakat Indonesia konsumtif (umum)
 dikarenakan adanya perubahan arti sebuah
 kesuksesan (khusus) dan kegiatan imitasi (khusus)
 dari media-media hiburan yang menampilkan gaya
 hidup konsumtif sebagai prestasi sosial dan penanda
 status sosial.


 Mahasiswa mengevaluasi hasil handout dengan menggunakan metode
 bernalar…
Konsep dan simbol dalam penalaran…



•   Penalaran juga merupakan aktifitas pikiran yang abstrak, untuk mewujudkannya diperlukan
    simbol. Simbol atau lambang yang digunakan dalam penalaran berbentuk bahasa, sehingga
    wujud penalaran akan berupa argumen.

           Kesimpulannya adalah pernyataan atau konsep adalah abstrak dengan simbol berupa
    kata, sedangkan untuk proposisi simbol yang digunakan adalah kalimat (kalimat berita) dan
    penalaran menggunakan simbol berupa argumen. Argumenlah yang dapat menentukan
    kebenaran konklusi dari premis.

•   Berdasarkan paparan di atas jelas bahwa tiga bentuk pemikiran manusia adalah aktivitas
    berpikir yang saling berkait. Tidak ada proposisi tanpa pengertian dan tidak akan ada
    penalaran tanpa proposisi. Bersama – sama dengan terbentuknya pengertian perluasannya
    akan terbentuk pula proposisi dan dari proposisi akan digunakan sebagai premis bagi
    penalaran. Atau dapat juga dikatakan untuk menalar dibutuhkan proposisi sedangkan
    proposisi merupakan hasil dari rangkaian pengertian.

                                             10’
Syarat-syarat kebenaran dalam penalaran…..




   • Suatu penalaran bertolak dari pengetahuan yang sudah dimiliki
     seseorang akan sesuatu yang memang benar atau sesuatu yang
     memang salah.

   • Dalam penalaran, pengetahuan yang dijadikan dasar konklusi
     adalah premis. Jadi semua premis harus benar. Benar di sini
     harus meliputi sesuatu yang benar secara formal maupun
     material. Formal berarti penalaran memiliki bentuk yang tepat,
     diturunkan dari aturan – aturan berpikir yang tepat sedangkan
     material berarti isi atau bahan yang dijadikan sebagai premis
     tepat.

                                  15’
Pertemuan  penalaran

More Related Content

Similar to Pertemuan penalaran

Tugas kelompok 7 (Rungkad) Wirol X Fikri
Tugas kelompok 7 (Rungkad) Wirol X FikriTugas kelompok 7 (Rungkad) Wirol X Fikri
Tugas kelompok 7 (Rungkad) Wirol X Fikri
MuhammadZen26
 
tugas-1 bahasa indonesia 2
tugas-1 bahasa indonesia 2tugas-1 bahasa indonesia 2
tugas-1 bahasa indonesia 2
Ridho D'vhavoline
 
Penalaran induktif dan deduktif
Penalaran induktif dan deduktif Penalaran induktif dan deduktif
Penalaran induktif dan deduktif
Mentari Nita
 
Makalah humas 1
Makalah humas 1Makalah humas 1
Makalah humas 1
sintaroyani
 
Makalah berpikir ilmiah(1)
Makalah berpikir ilmiah(1)Makalah berpikir ilmiah(1)
Makalah berpikir ilmiah(1)
Nur Aqwamah
 
rpp_108920.pdf
rpp_108920.pdfrpp_108920.pdf
rpp_108920.pdf
KevinLaia
 
Penalaran
PenalaranPenalaran
Penalaran
Sandika Wahyu IP
 
Berpikir kritis
Berpikir kritisBerpikir kritis
Berpikir kritis
elga dwi yulianti
 
Teori kognitif
Teori kognitif  Teori kognitif
Teori kognitif
PratiwiKartikaSari
 
Strategi pembelajaran inquiry
Strategi pembelajaran inquiryStrategi pembelajaran inquiry
Strategi pembelajaran inquiry
Zahrotun Nisa'
 
Metodologi penelitian komunikasi i kualitatif
Metodologi penelitian komunikasi i  kualitatifMetodologi penelitian komunikasi i  kualitatif
Metodologi penelitian komunikasi i kualitatifRoro Woelan
 
4. Berpikir kritis:sebuah pengantar
4. Berpikir kritis:sebuah pengantar4. Berpikir kritis:sebuah pengantar
4. Berpikir kritis:sebuah pengantar
Dwimaghfiro
 
Teori belajar Kognitivisme, Behaviorisme, Humanisme, Dan Konstruktivisme
Teori belajar Kognitivisme, Behaviorisme, Humanisme, Dan KonstruktivismeTeori belajar Kognitivisme, Behaviorisme, Humanisme, Dan Konstruktivisme
Teori belajar Kognitivisme, Behaviorisme, Humanisme, Dan Konstruktivisme
PratiwiKartikaSari
 
materi LDKS SMKN 1 Ciomas 2022 - Berfikir Kritis.pdf
materi LDKS SMKN 1 Ciomas 2022 - Berfikir Kritis.pdfmateri LDKS SMKN 1 Ciomas 2022 - Berfikir Kritis.pdf
materi LDKS SMKN 1 Ciomas 2022 - Berfikir Kritis.pdf
januarashari
 

Similar to Pertemuan penalaran (20)

Penalaran (bahasa indonesia2)
Penalaran (bahasa indonesia2)Penalaran (bahasa indonesia2)
Penalaran (bahasa indonesia2)
 
Tugas kelompok 7 (Rungkad) Wirol X Fikri
Tugas kelompok 7 (Rungkad) Wirol X FikriTugas kelompok 7 (Rungkad) Wirol X Fikri
Tugas kelompok 7 (Rungkad) Wirol X Fikri
 
tugas-1 bahasa indonesia 2
tugas-1 bahasa indonesia 2tugas-1 bahasa indonesia 2
tugas-1 bahasa indonesia 2
 
Penalaran induktif dan deduktif
Penalaran induktif dan deduktif Penalaran induktif dan deduktif
Penalaran induktif dan deduktif
 
Makalah humas 1
Makalah humas 1Makalah humas 1
Makalah humas 1
 
Makalah berpikir ilmiah(1)
Makalah berpikir ilmiah(1)Makalah berpikir ilmiah(1)
Makalah berpikir ilmiah(1)
 
rpp_108920.pdf
rpp_108920.pdfrpp_108920.pdf
rpp_108920.pdf
 
Penalaran
PenalaranPenalaran
Penalaran
 
Penalaran
PenalaranPenalaran
Penalaran
 
Berpikir kritis
Berpikir kritisBerpikir kritis
Berpikir kritis
 
Teori kognitif
Teori kognitif  Teori kognitif
Teori kognitif
 
Strategi pembelajaran inquiry
Strategi pembelajaran inquiryStrategi pembelajaran inquiry
Strategi pembelajaran inquiry
 
Metodologi penelitian komunikasi i kualitatif
Metodologi penelitian komunikasi i  kualitatifMetodologi penelitian komunikasi i  kualitatif
Metodologi penelitian komunikasi i kualitatif
 
4. Berpikir kritis:sebuah pengantar
4. Berpikir kritis:sebuah pengantar4. Berpikir kritis:sebuah pengantar
4. Berpikir kritis:sebuah pengantar
 
B.indo1
B.indo1B.indo1
B.indo1
 
B.indo1
B.indo1B.indo1
B.indo1
 
B.indo1
B.indo1B.indo1
B.indo1
 
Induktif
InduktifInduktif
Induktif
 
Teori belajar Kognitivisme, Behaviorisme, Humanisme, Dan Konstruktivisme
Teori belajar Kognitivisme, Behaviorisme, Humanisme, Dan KonstruktivismeTeori belajar Kognitivisme, Behaviorisme, Humanisme, Dan Konstruktivisme
Teori belajar Kognitivisme, Behaviorisme, Humanisme, Dan Konstruktivisme
 
materi LDKS SMKN 1 Ciomas 2022 - Berfikir Kritis.pdf
materi LDKS SMKN 1 Ciomas 2022 - Berfikir Kritis.pdfmateri LDKS SMKN 1 Ciomas 2022 - Berfikir Kritis.pdf
materi LDKS SMKN 1 Ciomas 2022 - Berfikir Kritis.pdf
 

More from Ainul Fikri

Pancasila sebagai sistem filsafat
Pancasila sebagai sistem filsafatPancasila sebagai sistem filsafat
Pancasila sebagai sistem filsafatAinul Fikri
 
Hubungan pancasila-uud-45
Hubungan pancasila-uud-45Hubungan pancasila-uud-45
Hubungan pancasila-uud-45Ainul Fikri
 
3.proklamasi kemerdekaan bab 2
3.proklamasi kemerdekaan bab 23.proklamasi kemerdekaan bab 2
3.proklamasi kemerdekaan bab 2Ainul Fikri
 
Slide model pembelajaran..
Slide   model pembelajaran..Slide   model pembelajaran..
Slide model pembelajaran..Ainul Fikri
 
Pertemuan 8 tema, topik, judul
Pertemuan 8 tema, topik, judulPertemuan 8 tema, topik, judul
Pertemuan 8 tema, topik, judulAinul Fikri
 
Pertemuan 7 penalaran
Pertemuan 7 penalaranPertemuan 7 penalaran
Pertemuan 7 penalaranAinul Fikri
 
Pertemuan 6 kohesi dan koherensi
Pertemuan 6 kohesi dan koherensiPertemuan 6 kohesi dan koherensi
Pertemuan 6 kohesi dan koherensiAinul Fikri
 
Pertemuan 5 kalimat efektif kesepadanan dan kesatuan
Pertemuan 5 kalimat efektif kesepadanan dan kesatuanPertemuan 5 kalimat efektif kesepadanan dan kesatuan
Pertemuan 5 kalimat efektif kesepadanan dan kesatuanAinul Fikri
 
Pertemuan 4 kata baku-kata-tdk-baku
Pertemuan 4 kata baku-kata-tdk-bakuPertemuan 4 kata baku-kata-tdk-baku
Pertemuan 4 kata baku-kata-tdk-bakuAinul Fikri
 
Pertemuan 3 medan makna
Pertemuan 3 medan maknaPertemuan 3 medan makna
Pertemuan 3 medan maknaAinul Fikri
 
Pengantar statistik
Pengantar statistikPengantar statistik
Pengantar statistikAinul Fikri
 

More from Ainul Fikri (11)

Pancasila sebagai sistem filsafat
Pancasila sebagai sistem filsafatPancasila sebagai sistem filsafat
Pancasila sebagai sistem filsafat
 
Hubungan pancasila-uud-45
Hubungan pancasila-uud-45Hubungan pancasila-uud-45
Hubungan pancasila-uud-45
 
3.proklamasi kemerdekaan bab 2
3.proklamasi kemerdekaan bab 23.proklamasi kemerdekaan bab 2
3.proklamasi kemerdekaan bab 2
 
Slide model pembelajaran..
Slide   model pembelajaran..Slide   model pembelajaran..
Slide model pembelajaran..
 
Pertemuan 8 tema, topik, judul
Pertemuan 8 tema, topik, judulPertemuan 8 tema, topik, judul
Pertemuan 8 tema, topik, judul
 
Pertemuan 7 penalaran
Pertemuan 7 penalaranPertemuan 7 penalaran
Pertemuan 7 penalaran
 
Pertemuan 6 kohesi dan koherensi
Pertemuan 6 kohesi dan koherensiPertemuan 6 kohesi dan koherensi
Pertemuan 6 kohesi dan koherensi
 
Pertemuan 5 kalimat efektif kesepadanan dan kesatuan
Pertemuan 5 kalimat efektif kesepadanan dan kesatuanPertemuan 5 kalimat efektif kesepadanan dan kesatuan
Pertemuan 5 kalimat efektif kesepadanan dan kesatuan
 
Pertemuan 4 kata baku-kata-tdk-baku
Pertemuan 4 kata baku-kata-tdk-bakuPertemuan 4 kata baku-kata-tdk-baku
Pertemuan 4 kata baku-kata-tdk-baku
 
Pertemuan 3 medan makna
Pertemuan 3 medan maknaPertemuan 3 medan makna
Pertemuan 3 medan makna
 
Pengantar statistik
Pengantar statistikPengantar statistik
Pengantar statistik
 

Pertemuan penalaran

  • 1. PENALARAN oleh: M. Bayu Firmansyah, S.S
  • 2. • Bagaimana cara bernalar? 5’
  • 3. • Penalaran adalah proses berpikir yang bertolak dari pengamatan indera (observasi empirik) yang menghasilkan sejumlah konsep dan pengertian. 5’
  • 5. • Dalam penalaran, proposisi yang dijadikan dasar penyimpulan disebut dengan premis (antesedens) dan hasil kesimpulannya disebut dengan konklusi (consequence). • Hubungan antara premis dan konklusi disebut konsekuensi. 5’
  • 6. • Membagi hand-out pada mahasiswa • Mahasiswa mempresentasikan handout secara bergantian 30’
  • 7. Metode Dalam Menalar… • Metode Induktif Metode yang digunakan dalam berpikir dengan bertolak dari hal-hal khusus ke umum. • Metode Deduktif Metode berpikir yang menerapkan hal-hal yang umum terlebih dahulu untuk seterusnya dihubungkan dalam bagian-bagiannya yang khusus. 10’
  • 8. • Contoh metode deduktif Masyarakat Indonesia konsumtif (umum) dikarenakan adanya perubahan arti sebuah kesuksesan (khusus) dan kegiatan imitasi (khusus) dari media-media hiburan yang menampilkan gaya hidup konsumtif sebagai prestasi sosial dan penanda status sosial. Mahasiswa mengevaluasi hasil handout dengan menggunakan metode bernalar…
  • 9. Konsep dan simbol dalam penalaran… • Penalaran juga merupakan aktifitas pikiran yang abstrak, untuk mewujudkannya diperlukan simbol. Simbol atau lambang yang digunakan dalam penalaran berbentuk bahasa, sehingga wujud penalaran akan berupa argumen. Kesimpulannya adalah pernyataan atau konsep adalah abstrak dengan simbol berupa kata, sedangkan untuk proposisi simbol yang digunakan adalah kalimat (kalimat berita) dan penalaran menggunakan simbol berupa argumen. Argumenlah yang dapat menentukan kebenaran konklusi dari premis. • Berdasarkan paparan di atas jelas bahwa tiga bentuk pemikiran manusia adalah aktivitas berpikir yang saling berkait. Tidak ada proposisi tanpa pengertian dan tidak akan ada penalaran tanpa proposisi. Bersama – sama dengan terbentuknya pengertian perluasannya akan terbentuk pula proposisi dan dari proposisi akan digunakan sebagai premis bagi penalaran. Atau dapat juga dikatakan untuk menalar dibutuhkan proposisi sedangkan proposisi merupakan hasil dari rangkaian pengertian. 10’
  • 10. Syarat-syarat kebenaran dalam penalaran….. • Suatu penalaran bertolak dari pengetahuan yang sudah dimiliki seseorang akan sesuatu yang memang benar atau sesuatu yang memang salah. • Dalam penalaran, pengetahuan yang dijadikan dasar konklusi adalah premis. Jadi semua premis harus benar. Benar di sini harus meliputi sesuatu yang benar secara formal maupun material. Formal berarti penalaran memiliki bentuk yang tepat, diturunkan dari aturan – aturan berpikir yang tepat sedangkan material berarti isi atau bahan yang dijadikan sebagai premis tepat. 15’