SlideShare a Scribd company logo
By : Ita Fitriyana, S.P., M.Si
BELAJAR KREATIF
BELAJAR
Perubahan dari yang belum
sempurna menjadi suatu
kesempurnaan yang akhirnya
menghasilkan pengalaman,
pengetahuan atau ketrampilan
KREATIF
Daya cipta dan dalam kamus
besar bahasa Indonesia
kreativitas yaitu kemampuan
untuk mencipta
Belajar Kreatif
Kemampuan siswa menciptakan hal-hal baru dalam
belajarnya baik berupa kemampuan mengembangkan
kemampuan formasi yang diperoleh dari guru dalam
proses belajar mengajar yang berupa pengetahuan
sehingga dapat membuat kombinasi yang baru dalam
belajarnya.
 Keterlibatan dengan sesuatu yang berarti, rasa ingin tahu dan
mengetahui dalam kekaguman, ketidak lengkapan, kekacauan,
kerumitan, ketidakselarasan, ketidakteraturan dan sebagainya.
 Pada belajar kreatif kita lihat secara aktif serta ingin mendalami
bahan yang dipelajari.
 Dalam proses belajar secara kreatif digunakan proses berfikir divergen
(proses berfikir ke macam-macam arah dan menghasilkan banyak
alternatif penyelesaian) dengan proses berfikri konvergen (proses
berfikir yang mencari jawaban tunggal yang paling tepat) berfikir kritis.
 Belajar kreatif membantu anak menjadi
berhasil guna jika kita tidak bersama
mereka. Belajar kreatif adalah aspek penting
dalam upaya kita membantu siswa agar
mereka lebihmampu menangani dan
mengarahkan belajar bagi mereka sendiri.
 Belajar kreatif menciptakan kemungkinan-
kemungkinan untuk memecahkan masalah-
masalah yang tidak mampu kita ramalkan
yang timbul di masa depan.
 Belajar kreatif dapat menimbulkan akibat yang besar dalam kehidupan
kita. Banyak pengalaman kreatif yang lebih dari pada sekedar hobi atau
hiburan bagi kita. Kita makin menyadari bahwa belajar kreatif dapat
mempengaruhi, bahkan mengubah karir dan kehidupan pribadi kita.
 Belajar kreatif dapat menimbulkan kepuasan dan kesenangan yang
besar.
3 Tingkatan Belajar Kreatif
Teknik Kreatif
Tingkat I
1. Memberikan Pemanasan (Warming Up)
2. Sumbang Saran (Brainstorming)
3. Pemikiran dan perasaan terbuka
Teknik Kreatif
Tingkat III
1. Pemecahan Masalah Secara Kreatif
2. Proses Lima Tahap (Shallcross)
Teknik Kreatif
Tingkat II
1. Synectics
2. Futuristics
Teknik Kreatif Tingkat I
1. Memberikan Pemanasan (Warming Up)
• Sebelum mengerjakan tugas, siswa diberi pemanasan yaitu seperti siswa memerlukan
switch mental dari proses pemikiran reproduktif dan konvergen ke proses pemikiran
divergen dan imajinatif. Tugas atau kegiatan yang bertujuan meningkatkan pemikiran
dan sikap kreatif menuntut cara dan sikap belajar yang berbeda, lebih bebas, terbuka,
dan tertantang untuk berperanserta secara aktif dengan memberanikan diri dan senang
memberikan gagasan sebanyak mungkin.
Teknik Kreatif Tingkat I
2. Sumbang Saran (Brainstorming)
• Teknik ini dikembangkan oleh Alex F. Osborn yaitu teknik yang ampuh untuk
meningkatkan gagasan jika diajarkan dan diterapkan dengan tepat
• Imagination menentukan empat aturan dasar untuk sidang sumbang saran,
yaitu :
a. Kritik tidak dibenarkan atau ditangguhkan
b. Kebebasan dalam memberikan gagasan
c. Gagasan sebanyak mungkin
d. Kombinasi dan peningkatan gagasan
Teknik Kreatif Tingkat I
3. Pemikiran dan perasaan terbuka
• Teknik pemikiran dan perasaan berahir ini pada intinya ingin mengupayakan
agar pembelajar terdorong memunculkan perilaku divergen. Perilaku ini dapat
dirangsang dengan cara mengajukan pertayaan yang memungkinkan
pembelajar mengungkapkan segala peraaan dan pikiran sebagai jawaban.
Teknik Kreatif Tingkat II
1. Synectics
• Teknik ini dikembangkan oleh William J.J. Gordon dan menggunakan teknik berpikir kreatif yang
menggunakan analogi dan metaphor (kiasan) untuk membantu pemikir menganalisis masalah dan
mengembangkan berbagai sudut tinjau (Feldhusen & Treffinger, 1980). Ada tiga jenis analogi yang
digunakan dalam teknik ini yaitu :
 Analogi fantasi : dalam hal ini siswa mencari pemecahan yang ideal untuk suatu masalah,
termasuk solusi yang aneh atau tidak lazim.
 Analogi langsung : siswa diminta untuk menemukan situasi masalah sejajar dalam situasi
kehidupan nyata
 Analogi pribadi : menuntut siswa menempatkan dirinya dalam peran masalah itu sendiri.
Teknik Kreatif Tingkat II
2 Futuristics
• Tokoh terkenalnya adalah Toffler (1981), mengatakan bahwa siswa perlu dibantu dalam
mengaitkan perubahan yang akan terjadi di dunia dengan perubahan dalam kehidupan
mereka sendiri. dalam hal ini pengertian futuristics sendiri adalah mengajar dengan
pandangan masa depan (futuristic point of view) amat penting agar siswa berbakat
kelak dapat menggunakan kemampuan mereka untuk membantu mencipta masa depan.
Teknik Kreatif Tingkat II
2 Futuristics
Tujuan khusus untuk mengajar dengan pandangan masa depan adalah :
a. Memberikan siswa cara-cara berpikir ten tang masa depan yang lebih baik, lebih
canggih, dan lebih positif.
a. Membekali siswa dengan keterampilan dan konsep yang perlu untuk memahami
sistem-sistem yang kompleks
b. Membantu siswa menemukenali dan memahami masalah-masalah utama yang
timbul di masa depan
c. Membantu siswa memahami perubahan dan bagaimana menghadapinya
Teknik Kreatif Tingkat III
1. Pemecahan Masalah Secara Kreatif
• Proses Creative Problem Solving (CPS) atau pemecahan masalah secara
kreatif (PMK) dikembangkan oleh Parnes, presiden dari Creative
Problem Solving Foundation (CPSF). Proses ini meliputi lima langkah yaitu :
menemukan fakta, menemukan masalah, menemukan gagasan, menemukan
solusi, dan menemukan penerimaan.
Teknik Kreatif Tingkat III
• Proses Lima Tahap Shallcross
• Shallcross (1985), membedakan antara primary creativity dengan secondary
process creativity. Kreativitas primer adalah proses pemecahan masalah secara
ilmiah oleh pikiran kita, karena pemikir tidak menyadari bahwa terjadi suatu
proses. Sedangkan pada kreativitas sekunder ada peningkatan kesadaran dalam
pemecahan yang berlangsung melalui beberapa tahapan.
Teknik Kreatif Tingkat III
• Teknik pemecahan masalah secara kreatif yang dikemukakan oleh Shallcross (1985), meliputi lima
tahap, yaitu orientasi, persiapan, penggagasan, penilaian, dan pelaksanaan atau
implementasi.Pada tahap, orientasi masalah dirumuskan atau tujuan ditentukan. Masalah atau
topik dijabarkan dengan menulis suatu paragraf yang melukiskan bagaimana pikiran dan
perasaan seseorang mengenai topik atau masalah tersebut. Kemudian dalam satu atau dua
kalimat dirumuskan tujuan yang ingin dicapai atau masalah yang hendak dipecahkan.
Teknik Kreatif Tingkat III
• Pada tahap persiapan kita menghimpun semua fakta yang sudah diketahui mengenai masalahnya dan
menanyakan semua fakta yang belum kita ketahui. Tahap ini adalah tahap pengumpulan data. Pertama,
daftar semua informasi faktual yang sudah dimiliki dengan menanyakan: Siapa? Apa? Bilamana?
Dimana? Mengapa?
• Kedua, daftarlah semua informasi faktual yang masih perlu diperoleh. Untuk setiap butir daftar ini, sebut
kemungkinan sumber-sumber yang dapat memberi informasi tersebut. Jangan membatasi diri pada sumber-
sumber yang biasa digunakan. Gunakan teknik-teknik yang sudah dipelajari sebelumnya untuk
menemukan sumber-sumber yang baru, yang tidak lazim atau konvensional.
Teknik Kreatif Tingkat III
• Pada tahap penggagasan (ideation), Anda menerapkan berpikir divergen untuk menghasilkan
gagasan-gagasan sementara (tentatif) untuk pemecahan masalah. Tanyakan pada diri
sendiri:”Dengan cara-cara apa saya dapat…” (memecahkan masalahnya)?” Jangan tanyakan:
“Bagaimana saya dapat…” karena ini dapat diartikan bahwa hanya ada satu solusi, sedangkan
yang diinginkan justru banyak kemungkinan solusi (berpikir divergen).
Teknik Kreatif Tingkat III
• Pada tahap penilaian atau evaluasi, Anda menerapkan berpikir konvergen yaitu menyeleksi
gagasan-gagasan yang paling baik untuk dilaksanakan. Kunci untuk penilaian yang berhasil ialah
menemukan kriteria untuk mempertimbangkan kelayakan dari setiap gagasan. Setiap kriteria
dipilih berdasarkan pertimbangan apa dampaknya terhadap situasi atau orang apabila gagasan
itu dilaksanakan. Misalnya, dalam proyek yang hanya menyangkut Anda, kriteria yang dapat
dipilih seperti, apa dampaknya terhadap waktu, biaya, dan terhadap diri Anda sendiri.
Teknik Kreatif Tingkat III
• Tahap pelaksanaan atau implementasi merupakan tahap terakhir dalam proses pemecahan
masalah secara kreatif. Perlu diperhatikan bahwa kelima tahap ini tidak statis. Mungkin saja
ketika mengerjakan tahap ketiga timbul informasi yang penting untuk tahap pertama atau kedua.
Dalam hal ini Anda dapat kembali dan melengkapi informasi tambahan itu. Makin lengkap setiap
tahap, makin besar kemungkinan mencapai pemecahan yang memuaskan.

More Related Content

Similar to Pertemuan 7 - BELAJAR KREATIF.pptx

Kewirausahaan, fitri prihatin, hapzi ali,prof.dr.mm, berfikir kreativitas dan...
Kewirausahaan, fitri prihatin, hapzi ali,prof.dr.mm, berfikir kreativitas dan...Kewirausahaan, fitri prihatin, hapzi ali,prof.dr.mm, berfikir kreativitas dan...
Kewirausahaan, fitri prihatin, hapzi ali,prof.dr.mm, berfikir kreativitas dan...
fitripri
 
(2)KEWIRAUSAHAAN.pptx
(2)KEWIRAUSAHAAN.pptx(2)KEWIRAUSAHAAN.pptx
(2)KEWIRAUSAHAAN.pptx
SriMulyani415162
 
Kewirausahaan, iwan muklas, hapzi ali, berfikir kreativitas dan inovasi, univ...
Kewirausahaan, iwan muklas, hapzi ali, berfikir kreativitas dan inovasi, univ...Kewirausahaan, iwan muklas, hapzi ali, berfikir kreativitas dan inovasi, univ...
Kewirausahaan, iwan muklas, hapzi ali, berfikir kreativitas dan inovasi, univ...
IwanMuklas
 
4. KWH. Ananda Putri Pratami. Hapzi Ali. Pengantar Kewirausahaan, Universitas...
4. KWH. Ananda Putri Pratami. Hapzi Ali. Pengantar Kewirausahaan, Universitas...4. KWH. Ananda Putri Pratami. Hapzi Ali. Pengantar Kewirausahaan, Universitas...
4. KWH. Ananda Putri Pratami. Hapzi Ali. Pengantar Kewirausahaan, Universitas...
Ananda Putri Pratami
 
Ikrar Agung D - 12119072 - PPT TB Bisnis Kreatif dan Inovasi Kelompok 3.pptx
Ikrar Agung D - 12119072 - PPT TB Bisnis Kreatif dan Inovasi Kelompok 3.pptxIkrar Agung D - 12119072 - PPT TB Bisnis Kreatif dan Inovasi Kelompok 3.pptx
Ikrar Agung D - 12119072 - PPT TB Bisnis Kreatif dan Inovasi Kelompok 3.pptx
IKRARAGUNGDEWANTORO1
 
440-704-1-SM.pdf
440-704-1-SM.pdf440-704-1-SM.pdf
440-704-1-SM.pdf
Jackzid
 
Usaha, decha vinesha, prof. dr. hapzi ali. cma, berpikir kreativitas dan inov...
Usaha, decha vinesha, prof. dr. hapzi ali. cma, berpikir kreativitas dan inov...Usaha, decha vinesha, prof. dr. hapzi ali. cma, berpikir kreativitas dan inov...
Usaha, decha vinesha, prof. dr. hapzi ali. cma, berpikir kreativitas dan inov...
dechavns
 
Kemahiran berfikir aras tinggi
Kemahiran berfikir aras tinggiKemahiran berfikir aras tinggi
Kemahiran berfikir aras tinggi
bunikshah
 
Creative Thinking 2_Teori dan Proses Creative Thinking.pptx
Creative Thinking 2_Teori dan Proses Creative Thinking.pptxCreative Thinking 2_Teori dan Proses Creative Thinking.pptx
Creative Thinking 2_Teori dan Proses Creative Thinking.pptx
RintaArina
 
SISKA-METODE DAN STRATEGI PEMBELAJRAN PAI.pptx
SISKA-METODE DAN STRATEGI PEMBELAJRAN PAI.pptxSISKA-METODE DAN STRATEGI PEMBELAJRAN PAI.pptx
SISKA-METODE DAN STRATEGI PEMBELAJRAN PAI.pptx
saibani3
 
Artikel Belajar Pembelajaran
Artikel Belajar PembelajaranArtikel Belajar Pembelajaran
Artikel Belajar Pembelajaran
Erri Erru Kyoshitsu
 
Makalah pembelajaran inkuiri
Makalah pembelajaran inkuiriMakalah pembelajaran inkuiri
Makalah pembelajaran inkuirierwin moh riyanda
 
MATERI LDKS 2024_KREATIVITAS & MOTIVASI.pptx
MATERI LDKS 2024_KREATIVITAS & MOTIVASI.pptxMATERI LDKS 2024_KREATIVITAS & MOTIVASI.pptx
MATERI LDKS 2024_KREATIVITAS & MOTIVASI.pptx
AhmadSakbani1
 
4, kwh, desi kusminingsih, prof. dr. hapzi ali, cma, berfikir kreativitas dan...
4, kwh, desi kusminingsih, prof. dr. hapzi ali, cma, berfikir kreativitas dan...4, kwh, desi kusminingsih, prof. dr. hapzi ali, cma, berfikir kreativitas dan...
4, kwh, desi kusminingsih, prof. dr. hapzi ali, cma, berfikir kreativitas dan...
Desikoes
 
Synectik
SynectikSynectik
Synectik
sintaroyani
 
Usaha4,iwan muklas,hapzi ali,berfikir kreatif dan inovatif,universitas mercub...
Usaha4,iwan muklas,hapzi ali,berfikir kreatif dan inovatif,universitas mercub...Usaha4,iwan muklas,hapzi ali,berfikir kreatif dan inovatif,universitas mercub...
Usaha4,iwan muklas,hapzi ali,berfikir kreatif dan inovatif,universitas mercub...
IwanMuklas
 
Kreativiti present[1]
Kreativiti present[1]Kreativiti present[1]
Kreativiti present[1]cgrohanasmksm
 
Berpikir kreatif matematis
Berpikir kreatif matematisBerpikir kreatif matematis
Berpikir kreatif matematissaudagarkaizen
 
Model Treffinger.pembelajaran di sekolah dasarpptx
Model Treffinger.pembelajaran di sekolah dasarpptxModel Treffinger.pembelajaran di sekolah dasarpptx
Model Treffinger.pembelajaran di sekolah dasarpptx
HarryRifallHerdiana
 

Similar to Pertemuan 7 - BELAJAR KREATIF.pptx (20)

Kewirausahaan, fitri prihatin, hapzi ali,prof.dr.mm, berfikir kreativitas dan...
Kewirausahaan, fitri prihatin, hapzi ali,prof.dr.mm, berfikir kreativitas dan...Kewirausahaan, fitri prihatin, hapzi ali,prof.dr.mm, berfikir kreativitas dan...
Kewirausahaan, fitri prihatin, hapzi ali,prof.dr.mm, berfikir kreativitas dan...
 
(2)KEWIRAUSAHAAN.pptx
(2)KEWIRAUSAHAAN.pptx(2)KEWIRAUSAHAAN.pptx
(2)KEWIRAUSAHAAN.pptx
 
Kewirausahaan, iwan muklas, hapzi ali, berfikir kreativitas dan inovasi, univ...
Kewirausahaan, iwan muklas, hapzi ali, berfikir kreativitas dan inovasi, univ...Kewirausahaan, iwan muklas, hapzi ali, berfikir kreativitas dan inovasi, univ...
Kewirausahaan, iwan muklas, hapzi ali, berfikir kreativitas dan inovasi, univ...
 
4. KWH. Ananda Putri Pratami. Hapzi Ali. Pengantar Kewirausahaan, Universitas...
4. KWH. Ananda Putri Pratami. Hapzi Ali. Pengantar Kewirausahaan, Universitas...4. KWH. Ananda Putri Pratami. Hapzi Ali. Pengantar Kewirausahaan, Universitas...
4. KWH. Ananda Putri Pratami. Hapzi Ali. Pengantar Kewirausahaan, Universitas...
 
Ikrar Agung D - 12119072 - PPT TB Bisnis Kreatif dan Inovasi Kelompok 3.pptx
Ikrar Agung D - 12119072 - PPT TB Bisnis Kreatif dan Inovasi Kelompok 3.pptxIkrar Agung D - 12119072 - PPT TB Bisnis Kreatif dan Inovasi Kelompok 3.pptx
Ikrar Agung D - 12119072 - PPT TB Bisnis Kreatif dan Inovasi Kelompok 3.pptx
 
440-704-1-SM.pdf
440-704-1-SM.pdf440-704-1-SM.pdf
440-704-1-SM.pdf
 
Usaha, decha vinesha, prof. dr. hapzi ali. cma, berpikir kreativitas dan inov...
Usaha, decha vinesha, prof. dr. hapzi ali. cma, berpikir kreativitas dan inov...Usaha, decha vinesha, prof. dr. hapzi ali. cma, berpikir kreativitas dan inov...
Usaha, decha vinesha, prof. dr. hapzi ali. cma, berpikir kreativitas dan inov...
 
Kemahiran berfikir aras tinggi
Kemahiran berfikir aras tinggiKemahiran berfikir aras tinggi
Kemahiran berfikir aras tinggi
 
Creative Thinking 2_Teori dan Proses Creative Thinking.pptx
Creative Thinking 2_Teori dan Proses Creative Thinking.pptxCreative Thinking 2_Teori dan Proses Creative Thinking.pptx
Creative Thinking 2_Teori dan Proses Creative Thinking.pptx
 
SISKA-METODE DAN STRATEGI PEMBELAJRAN PAI.pptx
SISKA-METODE DAN STRATEGI PEMBELAJRAN PAI.pptxSISKA-METODE DAN STRATEGI PEMBELAJRAN PAI.pptx
SISKA-METODE DAN STRATEGI PEMBELAJRAN PAI.pptx
 
Artikel Belajar Pembelajaran
Artikel Belajar PembelajaranArtikel Belajar Pembelajaran
Artikel Belajar Pembelajaran
 
Makalah pembelajaran inkuiri
Makalah pembelajaran inkuiriMakalah pembelajaran inkuiri
Makalah pembelajaran inkuiri
 
MATERI LDKS 2024_KREATIVITAS & MOTIVASI.pptx
MATERI LDKS 2024_KREATIVITAS & MOTIVASI.pptxMATERI LDKS 2024_KREATIVITAS & MOTIVASI.pptx
MATERI LDKS 2024_KREATIVITAS & MOTIVASI.pptx
 
4, kwh, desi kusminingsih, prof. dr. hapzi ali, cma, berfikir kreativitas dan...
4, kwh, desi kusminingsih, prof. dr. hapzi ali, cma, berfikir kreativitas dan...4, kwh, desi kusminingsih, prof. dr. hapzi ali, cma, berfikir kreativitas dan...
4, kwh, desi kusminingsih, prof. dr. hapzi ali, cma, berfikir kreativitas dan...
 
P
PP
P
 
Synectik
SynectikSynectik
Synectik
 
Usaha4,iwan muklas,hapzi ali,berfikir kreatif dan inovatif,universitas mercub...
Usaha4,iwan muklas,hapzi ali,berfikir kreatif dan inovatif,universitas mercub...Usaha4,iwan muklas,hapzi ali,berfikir kreatif dan inovatif,universitas mercub...
Usaha4,iwan muklas,hapzi ali,berfikir kreatif dan inovatif,universitas mercub...
 
Kreativiti present[1]
Kreativiti present[1]Kreativiti present[1]
Kreativiti present[1]
 
Berpikir kreatif matematis
Berpikir kreatif matematisBerpikir kreatif matematis
Berpikir kreatif matematis
 
Model Treffinger.pembelajaran di sekolah dasarpptx
Model Treffinger.pembelajaran di sekolah dasarpptxModel Treffinger.pembelajaran di sekolah dasarpptx
Model Treffinger.pembelajaran di sekolah dasarpptx
 

Recently uploaded

POWER POIN MATERI KELAS XI BAB IV (3).pptx
POWER POIN MATERI KELAS XI BAB IV (3).pptxPOWER POIN MATERI KELAS XI BAB IV (3).pptx
POWER POIN MATERI KELAS XI BAB IV (3).pptx
EchaNox
 
Strategi pemasaran dalam bisnis ritel diperusahaan
Strategi pemasaran dalam bisnis ritel diperusahaanStrategi pemasaran dalam bisnis ritel diperusahaan
Strategi pemasaran dalam bisnis ritel diperusahaan
fatamorganareborn88
 
bauran pemasaran- STP-segmen pasar-positioning
bauran pemasaran- STP-segmen pasar-positioningbauran pemasaran- STP-segmen pasar-positioning
bauran pemasaran- STP-segmen pasar-positioning
wear7
 
Khutbah Jum'at, RASULULLAH BERANGKAT BERUMRAH DAN BERHAJI MULAI BULAN DZULQA'...
Khutbah Jum'at, RASULULLAH BERANGKAT BERUMRAH DAN BERHAJI MULAI BULAN DZULQA'...Khutbah Jum'at, RASULULLAH BERANGKAT BERUMRAH DAN BERHAJI MULAI BULAN DZULQA'...
Khutbah Jum'at, RASULULLAH BERANGKAT BERUMRAH DAN BERHAJI MULAI BULAN DZULQA'...
GalihHardiansyah2
 
10. Bab tentang Anuitas - Matematika ekonomi.pptx
10. Bab tentang Anuitas - Matematika ekonomi.pptx10. Bab tentang Anuitas - Matematika ekonomi.pptx
10. Bab tentang Anuitas - Matematika ekonomi.pptx
RahmanAnshari3
 
kinerja penyusunan anggaran organisasi yang baik
kinerja penyusunan anggaran organisasi yang baikkinerja penyusunan anggaran organisasi yang baik
kinerja penyusunan anggaran organisasi yang baik
HalomoanHutajulu3
 
PPT legalitas usaha mikro kecil dan menengah.pptx
PPT legalitas usaha mikro kecil dan menengah.pptxPPT legalitas usaha mikro kecil dan menengah.pptx
PPT legalitas usaha mikro kecil dan menengah.pptx
flashretailindo
 
BAB 8 Teori Akuntansi dan Konsekuensi Ekonomi.pptx
BAB 8 Teori Akuntansi dan Konsekuensi Ekonomi.pptxBAB 8 Teori Akuntansi dan Konsekuensi Ekonomi.pptx
BAB 8 Teori Akuntansi dan Konsekuensi Ekonomi.pptx
arda89
 
Jasa Cuci Sofa Terdekat Bogor Barat Bogor.PDF
Jasa Cuci Sofa Terdekat Bogor Barat Bogor.PDFJasa Cuci Sofa Terdekat Bogor Barat Bogor.PDF
Jasa Cuci Sofa Terdekat Bogor Barat Bogor.PDF
Rajaclean
 
Presentation BMB Rev 21 Februari 2020.pdf
Presentation BMB Rev 21 Februari 2020.pdfPresentation BMB Rev 21 Februari 2020.pdf
Presentation BMB Rev 21 Februari 2020.pdf
perumahanbukitmentar
 
AUDIT II KELOMPOK 9_indrioktuvianii.pptx
AUDIT II KELOMPOK 9_indrioktuvianii.pptxAUDIT II KELOMPOK 9_indrioktuvianii.pptx
AUDIT II KELOMPOK 9_indrioktuvianii.pptx
indrioktuviani10
 
Analisis Pasar Oligopoli dala pelajaran ekonomi.pdf
Analisis Pasar Oligopoli dala pelajaran ekonomi.pdfAnalisis Pasar Oligopoli dala pelajaran ekonomi.pdf
Analisis Pasar Oligopoli dala pelajaran ekonomi.pdf
afaturooo
 
studi kelayakan bisnis (desaian studi kelayakan).ppt
studi kelayakan bisnis (desaian studi kelayakan).pptstudi kelayakan bisnis (desaian studi kelayakan).ppt
studi kelayakan bisnis (desaian studi kelayakan).ppt
SendowoResiden
 
Grass Block Untuk Carport Pengiriman ke Klojen
Grass Block Untuk Carport Pengiriman ke KlojenGrass Block Untuk Carport Pengiriman ke Klojen
Grass Block Untuk Carport Pengiriman ke Klojen
PavingBlockBolong
 
17837355 pemantauan dan pengendalian.ppt
17837355 pemantauan dan pengendalian.ppt17837355 pemantauan dan pengendalian.ppt
17837355 pemantauan dan pengendalian.ppt
aciambarwati
 
pph pasal 4 ayat 2 belajar ( pph Final ).ppt
pph pasal 4 ayat 2  belajar ( pph Final ).pptpph pasal 4 ayat 2  belajar ( pph Final ).ppt
pph pasal 4 ayat 2 belajar ( pph Final ).ppt
mediamandirinusantar
 
PERTEMUAN 1 ; PENGANTAR DIGITAL MARKETING PERTANIAN.pptx
PERTEMUAN 1 ; PENGANTAR DIGITAL MARKETING PERTANIAN.pptxPERTEMUAN 1 ; PENGANTAR DIGITAL MARKETING PERTANIAN.pptx
PERTEMUAN 1 ; PENGANTAR DIGITAL MARKETING PERTANIAN.pptx
AzisahAchmad
 

Recently uploaded (17)

POWER POIN MATERI KELAS XI BAB IV (3).pptx
POWER POIN MATERI KELAS XI BAB IV (3).pptxPOWER POIN MATERI KELAS XI BAB IV (3).pptx
POWER POIN MATERI KELAS XI BAB IV (3).pptx
 
Strategi pemasaran dalam bisnis ritel diperusahaan
Strategi pemasaran dalam bisnis ritel diperusahaanStrategi pemasaran dalam bisnis ritel diperusahaan
Strategi pemasaran dalam bisnis ritel diperusahaan
 
bauran pemasaran- STP-segmen pasar-positioning
bauran pemasaran- STP-segmen pasar-positioningbauran pemasaran- STP-segmen pasar-positioning
bauran pemasaran- STP-segmen pasar-positioning
 
Khutbah Jum'at, RASULULLAH BERANGKAT BERUMRAH DAN BERHAJI MULAI BULAN DZULQA'...
Khutbah Jum'at, RASULULLAH BERANGKAT BERUMRAH DAN BERHAJI MULAI BULAN DZULQA'...Khutbah Jum'at, RASULULLAH BERANGKAT BERUMRAH DAN BERHAJI MULAI BULAN DZULQA'...
Khutbah Jum'at, RASULULLAH BERANGKAT BERUMRAH DAN BERHAJI MULAI BULAN DZULQA'...
 
10. Bab tentang Anuitas - Matematika ekonomi.pptx
10. Bab tentang Anuitas - Matematika ekonomi.pptx10. Bab tentang Anuitas - Matematika ekonomi.pptx
10. Bab tentang Anuitas - Matematika ekonomi.pptx
 
kinerja penyusunan anggaran organisasi yang baik
kinerja penyusunan anggaran organisasi yang baikkinerja penyusunan anggaran organisasi yang baik
kinerja penyusunan anggaran organisasi yang baik
 
PPT legalitas usaha mikro kecil dan menengah.pptx
PPT legalitas usaha mikro kecil dan menengah.pptxPPT legalitas usaha mikro kecil dan menengah.pptx
PPT legalitas usaha mikro kecil dan menengah.pptx
 
BAB 8 Teori Akuntansi dan Konsekuensi Ekonomi.pptx
BAB 8 Teori Akuntansi dan Konsekuensi Ekonomi.pptxBAB 8 Teori Akuntansi dan Konsekuensi Ekonomi.pptx
BAB 8 Teori Akuntansi dan Konsekuensi Ekonomi.pptx
 
Jasa Cuci Sofa Terdekat Bogor Barat Bogor.PDF
Jasa Cuci Sofa Terdekat Bogor Barat Bogor.PDFJasa Cuci Sofa Terdekat Bogor Barat Bogor.PDF
Jasa Cuci Sofa Terdekat Bogor Barat Bogor.PDF
 
Presentation BMB Rev 21 Februari 2020.pdf
Presentation BMB Rev 21 Februari 2020.pdfPresentation BMB Rev 21 Februari 2020.pdf
Presentation BMB Rev 21 Februari 2020.pdf
 
AUDIT II KELOMPOK 9_indrioktuvianii.pptx
AUDIT II KELOMPOK 9_indrioktuvianii.pptxAUDIT II KELOMPOK 9_indrioktuvianii.pptx
AUDIT II KELOMPOK 9_indrioktuvianii.pptx
 
Analisis Pasar Oligopoli dala pelajaran ekonomi.pdf
Analisis Pasar Oligopoli dala pelajaran ekonomi.pdfAnalisis Pasar Oligopoli dala pelajaran ekonomi.pdf
Analisis Pasar Oligopoli dala pelajaran ekonomi.pdf
 
studi kelayakan bisnis (desaian studi kelayakan).ppt
studi kelayakan bisnis (desaian studi kelayakan).pptstudi kelayakan bisnis (desaian studi kelayakan).ppt
studi kelayakan bisnis (desaian studi kelayakan).ppt
 
Grass Block Untuk Carport Pengiriman ke Klojen
Grass Block Untuk Carport Pengiriman ke KlojenGrass Block Untuk Carport Pengiriman ke Klojen
Grass Block Untuk Carport Pengiriman ke Klojen
 
17837355 pemantauan dan pengendalian.ppt
17837355 pemantauan dan pengendalian.ppt17837355 pemantauan dan pengendalian.ppt
17837355 pemantauan dan pengendalian.ppt
 
pph pasal 4 ayat 2 belajar ( pph Final ).ppt
pph pasal 4 ayat 2  belajar ( pph Final ).pptpph pasal 4 ayat 2  belajar ( pph Final ).ppt
pph pasal 4 ayat 2 belajar ( pph Final ).ppt
 
PERTEMUAN 1 ; PENGANTAR DIGITAL MARKETING PERTANIAN.pptx
PERTEMUAN 1 ; PENGANTAR DIGITAL MARKETING PERTANIAN.pptxPERTEMUAN 1 ; PENGANTAR DIGITAL MARKETING PERTANIAN.pptx
PERTEMUAN 1 ; PENGANTAR DIGITAL MARKETING PERTANIAN.pptx
 

Pertemuan 7 - BELAJAR KREATIF.pptx

  • 1. By : Ita Fitriyana, S.P., M.Si
  • 2. BELAJAR KREATIF BELAJAR Perubahan dari yang belum sempurna menjadi suatu kesempurnaan yang akhirnya menghasilkan pengalaman, pengetahuan atau ketrampilan KREATIF Daya cipta dan dalam kamus besar bahasa Indonesia kreativitas yaitu kemampuan untuk mencipta
  • 3. Belajar Kreatif Kemampuan siswa menciptakan hal-hal baru dalam belajarnya baik berupa kemampuan mengembangkan kemampuan formasi yang diperoleh dari guru dalam proses belajar mengajar yang berupa pengetahuan sehingga dapat membuat kombinasi yang baru dalam belajarnya.
  • 4.  Keterlibatan dengan sesuatu yang berarti, rasa ingin tahu dan mengetahui dalam kekaguman, ketidak lengkapan, kekacauan, kerumitan, ketidakselarasan, ketidakteraturan dan sebagainya.  Pada belajar kreatif kita lihat secara aktif serta ingin mendalami bahan yang dipelajari.  Dalam proses belajar secara kreatif digunakan proses berfikir divergen (proses berfikir ke macam-macam arah dan menghasilkan banyak alternatif penyelesaian) dengan proses berfikri konvergen (proses berfikir yang mencari jawaban tunggal yang paling tepat) berfikir kritis.
  • 5.  Belajar kreatif membantu anak menjadi berhasil guna jika kita tidak bersama mereka. Belajar kreatif adalah aspek penting dalam upaya kita membantu siswa agar mereka lebihmampu menangani dan mengarahkan belajar bagi mereka sendiri.  Belajar kreatif menciptakan kemungkinan- kemungkinan untuk memecahkan masalah- masalah yang tidak mampu kita ramalkan yang timbul di masa depan.
  • 6.  Belajar kreatif dapat menimbulkan akibat yang besar dalam kehidupan kita. Banyak pengalaman kreatif yang lebih dari pada sekedar hobi atau hiburan bagi kita. Kita makin menyadari bahwa belajar kreatif dapat mempengaruhi, bahkan mengubah karir dan kehidupan pribadi kita.  Belajar kreatif dapat menimbulkan kepuasan dan kesenangan yang besar.
  • 7. 3 Tingkatan Belajar Kreatif Teknik Kreatif Tingkat I 1. Memberikan Pemanasan (Warming Up) 2. Sumbang Saran (Brainstorming) 3. Pemikiran dan perasaan terbuka Teknik Kreatif Tingkat III 1. Pemecahan Masalah Secara Kreatif 2. Proses Lima Tahap (Shallcross) Teknik Kreatif Tingkat II 1. Synectics 2. Futuristics
  • 8. Teknik Kreatif Tingkat I 1. Memberikan Pemanasan (Warming Up) • Sebelum mengerjakan tugas, siswa diberi pemanasan yaitu seperti siswa memerlukan switch mental dari proses pemikiran reproduktif dan konvergen ke proses pemikiran divergen dan imajinatif. Tugas atau kegiatan yang bertujuan meningkatkan pemikiran dan sikap kreatif menuntut cara dan sikap belajar yang berbeda, lebih bebas, terbuka, dan tertantang untuk berperanserta secara aktif dengan memberanikan diri dan senang memberikan gagasan sebanyak mungkin.
  • 9. Teknik Kreatif Tingkat I 2. Sumbang Saran (Brainstorming) • Teknik ini dikembangkan oleh Alex F. Osborn yaitu teknik yang ampuh untuk meningkatkan gagasan jika diajarkan dan diterapkan dengan tepat • Imagination menentukan empat aturan dasar untuk sidang sumbang saran, yaitu : a. Kritik tidak dibenarkan atau ditangguhkan b. Kebebasan dalam memberikan gagasan c. Gagasan sebanyak mungkin d. Kombinasi dan peningkatan gagasan
  • 10. Teknik Kreatif Tingkat I 3. Pemikiran dan perasaan terbuka • Teknik pemikiran dan perasaan berahir ini pada intinya ingin mengupayakan agar pembelajar terdorong memunculkan perilaku divergen. Perilaku ini dapat dirangsang dengan cara mengajukan pertayaan yang memungkinkan pembelajar mengungkapkan segala peraaan dan pikiran sebagai jawaban.
  • 11. Teknik Kreatif Tingkat II 1. Synectics • Teknik ini dikembangkan oleh William J.J. Gordon dan menggunakan teknik berpikir kreatif yang menggunakan analogi dan metaphor (kiasan) untuk membantu pemikir menganalisis masalah dan mengembangkan berbagai sudut tinjau (Feldhusen & Treffinger, 1980). Ada tiga jenis analogi yang digunakan dalam teknik ini yaitu :  Analogi fantasi : dalam hal ini siswa mencari pemecahan yang ideal untuk suatu masalah, termasuk solusi yang aneh atau tidak lazim.  Analogi langsung : siswa diminta untuk menemukan situasi masalah sejajar dalam situasi kehidupan nyata  Analogi pribadi : menuntut siswa menempatkan dirinya dalam peran masalah itu sendiri.
  • 12. Teknik Kreatif Tingkat II 2 Futuristics • Tokoh terkenalnya adalah Toffler (1981), mengatakan bahwa siswa perlu dibantu dalam mengaitkan perubahan yang akan terjadi di dunia dengan perubahan dalam kehidupan mereka sendiri. dalam hal ini pengertian futuristics sendiri adalah mengajar dengan pandangan masa depan (futuristic point of view) amat penting agar siswa berbakat kelak dapat menggunakan kemampuan mereka untuk membantu mencipta masa depan.
  • 13. Teknik Kreatif Tingkat II 2 Futuristics Tujuan khusus untuk mengajar dengan pandangan masa depan adalah : a. Memberikan siswa cara-cara berpikir ten tang masa depan yang lebih baik, lebih canggih, dan lebih positif. a. Membekali siswa dengan keterampilan dan konsep yang perlu untuk memahami sistem-sistem yang kompleks b. Membantu siswa menemukenali dan memahami masalah-masalah utama yang timbul di masa depan c. Membantu siswa memahami perubahan dan bagaimana menghadapinya
  • 14. Teknik Kreatif Tingkat III 1. Pemecahan Masalah Secara Kreatif • Proses Creative Problem Solving (CPS) atau pemecahan masalah secara kreatif (PMK) dikembangkan oleh Parnes, presiden dari Creative Problem Solving Foundation (CPSF). Proses ini meliputi lima langkah yaitu : menemukan fakta, menemukan masalah, menemukan gagasan, menemukan solusi, dan menemukan penerimaan.
  • 15. Teknik Kreatif Tingkat III • Proses Lima Tahap Shallcross • Shallcross (1985), membedakan antara primary creativity dengan secondary process creativity. Kreativitas primer adalah proses pemecahan masalah secara ilmiah oleh pikiran kita, karena pemikir tidak menyadari bahwa terjadi suatu proses. Sedangkan pada kreativitas sekunder ada peningkatan kesadaran dalam pemecahan yang berlangsung melalui beberapa tahapan.
  • 16. Teknik Kreatif Tingkat III • Teknik pemecahan masalah secara kreatif yang dikemukakan oleh Shallcross (1985), meliputi lima tahap, yaitu orientasi, persiapan, penggagasan, penilaian, dan pelaksanaan atau implementasi.Pada tahap, orientasi masalah dirumuskan atau tujuan ditentukan. Masalah atau topik dijabarkan dengan menulis suatu paragraf yang melukiskan bagaimana pikiran dan perasaan seseorang mengenai topik atau masalah tersebut. Kemudian dalam satu atau dua kalimat dirumuskan tujuan yang ingin dicapai atau masalah yang hendak dipecahkan.
  • 17. Teknik Kreatif Tingkat III • Pada tahap persiapan kita menghimpun semua fakta yang sudah diketahui mengenai masalahnya dan menanyakan semua fakta yang belum kita ketahui. Tahap ini adalah tahap pengumpulan data. Pertama, daftar semua informasi faktual yang sudah dimiliki dengan menanyakan: Siapa? Apa? Bilamana? Dimana? Mengapa? • Kedua, daftarlah semua informasi faktual yang masih perlu diperoleh. Untuk setiap butir daftar ini, sebut kemungkinan sumber-sumber yang dapat memberi informasi tersebut. Jangan membatasi diri pada sumber- sumber yang biasa digunakan. Gunakan teknik-teknik yang sudah dipelajari sebelumnya untuk menemukan sumber-sumber yang baru, yang tidak lazim atau konvensional.
  • 18. Teknik Kreatif Tingkat III • Pada tahap penggagasan (ideation), Anda menerapkan berpikir divergen untuk menghasilkan gagasan-gagasan sementara (tentatif) untuk pemecahan masalah. Tanyakan pada diri sendiri:”Dengan cara-cara apa saya dapat…” (memecahkan masalahnya)?” Jangan tanyakan: “Bagaimana saya dapat…” karena ini dapat diartikan bahwa hanya ada satu solusi, sedangkan yang diinginkan justru banyak kemungkinan solusi (berpikir divergen).
  • 19. Teknik Kreatif Tingkat III • Pada tahap penilaian atau evaluasi, Anda menerapkan berpikir konvergen yaitu menyeleksi gagasan-gagasan yang paling baik untuk dilaksanakan. Kunci untuk penilaian yang berhasil ialah menemukan kriteria untuk mempertimbangkan kelayakan dari setiap gagasan. Setiap kriteria dipilih berdasarkan pertimbangan apa dampaknya terhadap situasi atau orang apabila gagasan itu dilaksanakan. Misalnya, dalam proyek yang hanya menyangkut Anda, kriteria yang dapat dipilih seperti, apa dampaknya terhadap waktu, biaya, dan terhadap diri Anda sendiri.
  • 20. Teknik Kreatif Tingkat III • Tahap pelaksanaan atau implementasi merupakan tahap terakhir dalam proses pemecahan masalah secara kreatif. Perlu diperhatikan bahwa kelima tahap ini tidak statis. Mungkin saja ketika mengerjakan tahap ketiga timbul informasi yang penting untuk tahap pertama atau kedua. Dalam hal ini Anda dapat kembali dan melengkapi informasi tambahan itu. Makin lengkap setiap tahap, makin besar kemungkinan mencapai pemecahan yang memuaskan.