SlideShare a Scribd company logo
1 of 31
Download to read offline
Oleh:
Ir. MUHAMMAD MAHBUB, MP
PS Ilmu Tanah
Fakultas Pertanian UNLAM
SUB POKOK BAHASAN:
PROSES DAN TIPE PASANG SURUT
MATA KULIAH:
PENGELOLAAN LAHAN PASUT DAN LEBAK
• Pasang surut laut merupakan suatu fenomena pergerakan
naik turunnya permukaan air laut secara berkala yang
diakibatkan oleh kombinasi gaya gravitasi dan gaya
tarik menarik dari benda-benda astronomi terutama
oleh matahari, bumi dan bulan.
• Pengaruh benda angkasa lainnya dapat diabaikan
karena jaraknya lebih jauh atau ukurannya lebih kecil.
• Faktor non astronomi yang mempengaruhi pasut
terutama di perairan semi tertutup seperti teluk adalah
bentuk garis pantai dan topografi dasar perairan.
Pengertian Pasang Surut
Untuk apa data pasang surut
Pengetahuan tentang pasang surut sangat
diperlukan dalam:
1. Transportasi laut,
2. Kegiatan di pelabuhan,
3. Pembangunan di daerah pesisir pantai,
4. Perikanan, pertanian dan lain-lain.
Gaya Pembangkit Pasang Surut (Pasut)
 Menurut Newton : Pasut adalah gerakan naik
turunnya air laut terutama akibat pengaruh
adanya gaya tarik menarik antara satu massa
bumi dan massa benda-benda angkasa,
khususnya bulan dan matahari.
 Selanjutnya Newton menyebutkan bahwa
besarnya gaya tarik menarik antara dua titik
massa berbanding langsung dengan massanya
dan berbanding terbalik dengan kuadrat
jaraknya.
F=
m1∙m2
R0
2
Di mana :
F = gaya tarik menarik antara dua titik massa
m1 = titik massa 1
m2 = titik massa 2
R0
2 = jarak antara pusat titik massa 1 dan 2
k = konstanta gravitasi (6.67 x 10-11 N m2/kg2)
 Jarak bumi-bulan lebih dekat dibandingkan dengan jarak bumi-matahari,
maka gaya tarik menarik yang diakibatkan oleh bulan akan lebih besar
2,18 kali daripada gaya yang diakibatkan oleh matahari, walaupun massa
matahari jauh lebih besar.
 Pada tanggal 10 Agustus 2014, terjadi
supermoon yaitu bulan penuh (full
moon) dengan jarak terdekat (perigee)
sejauh 356.896 km atau 221.765 miles.
Posisi terjauh (Apogee) pada 28 Juli
2014 sejauh 406.568 km. (sumber
http://www.earthsky.org)
 Jauh dekatnya jarak bumi dan bulan
berpengaruh terhadap pasut.
 Sabtu (4/1/2014) pukul 12:00 UTC
adalah masa di mana bumi dan
matahari saling berdekatan. Pada
waktu itu bumi berada pada fase
Perihelion (peri = dekat; helios =
matahari), titik di mana orbit bumi
berada paling dekat dengan
matahari. Jarak orbit tersebut
adalah 147.104.780 km.
 Jauh dekatnya jarak bumi dan
matahari tidak berpengaruh
terhadap pasut.
Bumi
Gaya Tarik Bulan & matahari
Bulan
Air laut pasang
Gaya Sentrifugal
bumi
Air laut surut
Matahari
Gaya Pembangkitan Pasang Surut
Variasi pasut pada berbagai fase bulan
• Puncak gelombang disebut pasang tinggi dan
lembah gelombang disebut pasang rendah.
• Perbedaan vertikal antara pasang tinggi dan
pasang rendah disebut rentang pasang surut (tidal
range).
• Periode pasang surut adalah waktu antara
puncak atau lembah gelombang ke puncak atau
lembah gelombang berikutnya. Harga periode
pasang surut bervariasi antara 12 jam 25 menit
hingga 24 jam 50 menit.
Istilah dalam Pasang Surut
•Pasang purnama (spring tide) terjadi ketika
bumi, bulan dan matahari berada dalam suatu
garis lurus.
•Pada saat itu akan dihasilkan pasang yang sangat
tinggi dan surut yang sangat rendah.
•Pasang surut purnama ini terjadi pada saat bulan
baru dan bulan purnama.
Pasang purnama (spring tide)
•Pasang perbani (neap tide) terjadi ketika bumi,
bulan dan matahari membentuk sudut tegak lurus.
•Pada saat itu akan dihasilkan pasang yang rendah
dan surut yang tinggi.
•Pasang surut perbani ini
terjadi pasa saat
bulan 1/4 dan 3/4.
Pasang perbani (neap tide)
Pasang Purnama (a) dan Perbani (b)
•Tipe pasut ditentukan oleh frekuensi air pasang
dengan surut setiap harinya.
•Hal ini disebabkan karena perbedaan respon
setiap lokasi terhadap gaya pembangkit pasang
surut.
•Jika suatu perairan mengalami satu kali pasang dan
satu kali surut dalam satu hari, maka kawasan
tersebut dikatakan bertipe pasut harian tunggal
(diurnal tides).
•jika terjadi dua kali pasang dan dua kali surut dalam
sehari, maka tipe pasutnya disebut tipe harian ganda
(semidiurnal tides).
Tipe Pasang Surut
Tipe pasut lainnya merupakan peralihan antara tipe
tunggal dan ganda disebut dengan tipe campuran
(mixed tides) dan tipe pasut ini digolongkan menjadi
dua bagian yaitu tipe campuran dominasi ganda dan
tipe campuran dominasi tunggal.
Tipe Pasang Surut
Datum Referensi / Datum Vertikal
 Duduk Tengah (DT) / Mean Sea Level (MSL)
adalah permukaan laut rata-rata yang merupakan suatu kedudukan yang
ditentukan melalui pengamatan air laut (pengamatan pasut) untuk setiap jam, hari,
bulan atau tahun.
 Dalam survey hidrografi dikenal dua istilah DT, yaitu :
DT Harian pada umumnya ditentukan melalui pengamatan permukaan laut setiap
jam selama satu hari (dari jam 00.00 sampai dengan jam 23.00), sehingga
diperoleh 24 harga hasil pengamatan.
DT Bulanan ditentukan melalui nilai rata-rata dari DT Harian untuk waktu satu
bulan. DT Bulanan ini tidak memiliki masa perubahan yang pendek seperti DT
Harian di mana hampir memperlihatkan perubahan yang merata.
DT Tahunan ditentukan melalui nilai rata-rata dari DT Bulanan untuk waktu satu
tahun (12 bulan).
DT Sejati, merupakan muka laut rata-rata ideal yang tidak lagi dipengaruhi oleh
keadaan pasang surut, di mana pengamatan kedudukan permukaan laut haruslah
dilakukan paling sedikit selama 18,6 tahun. (Djaja, 1979)
Tipe Pasut harian tunggal (diurnal tide)
 Pasang surut harian tunggal (diurnal tide), dalam satu hari terjadi satu
kali air pasang dan satu kali air surut.
 Periode pasang surut adalah 24 jam 50 menit (pasang dan surut
masing-masing selama 12 jam 25 menit).
 Setiap hari pasut bergeser 50 menit lebih lambat (artinya bila hari ini
pasang tertinggi pada pukul 06.00, maka esok hari pasang tertinggi
terjadi pada pukul 06.50)
Tinggi air
(cm)
12
Waktu (Jam)
6
0 18 24
Duduk Tengah (DT)
 Pasang surut harian ganda (semidiurnal tide), dalam satu hari
terjadi dua kali air pasang dan dua kali air surut dengan tinggi
yang hampir sama dan pasang surut terjadi secara berurutan
secara teratur.
 Periode pasang surut rata-rata adalah 12 jam 25 menit.
 Periode pasang 1 dan 2, surut 1 dan 2 masing-masing
selama 6 jam 12 menit.
Tinggi air
(cm)
12 Waktu (Jam)
6
0 18 24
DT
Tipe Pasut harian ganda (semidiurnal tide)
 Pasang surut campuran condong ke harian tunggal (mixed
tide prevailing diurnal), dalam satu hari terjadi satu kali air
pasang dan satu kali air surut tetapi kadang-kadang untuk
sementara waktu terjadi dua kali pasang dan dua kali surut
dengan tinggi dan periode yang sangat berbeda .
 Tipe ini terjadi di Kalimantan Selatan (Sungai Barito).
Tinggi air
(cm)
12
0 24
DT
Waktu (Jam)
Tipe Pasut campuran condong ke harian tunggal
 Pasang surut campuran condong ke harian ganda (mixed
tide prevailing semidiurnal), pada tipe ini dalam satu hari
terjadi dua kali air pasang dan dua kali air surut.
 Tetapi tinggi dan periode pasutnya berbeda.
Tinggi air
(cm)
12
Waktu (Jam)
0 24
DT
Tipe Pasut campuran condong ke harian ganda
Tipe Pasut
 Tipe pasang surut dapat diketahui dengan pasti dengan cara mendapatkan
bilangan/ konstanta pasut (Tidal Constant/Form-zahl) atau F dihitung
dengan menggunakan metode Admiralti yang merupakan perbandingan
jumlah amplitudo komponen diurnal terhadap amplitudo komponen
semidiurnal, yang dinyatakan dengan :
Dimana :
AK1 = Amplitudo komponen pasang surut tunggal utama yang
disebabkan oleh gaya tarik bulan dan matahari.
AO1 = Amplitudo komponen pasang surut tunggal utama yang
disebabkan oleh gaya tarik bulan .
AM2 = Amplitudo komponen pasang surut ganda yang disebabkan
oleh gaya tarik bulan .
AS2 = Amplitudo komponen pasang surut gandautama yang
disebabkan oleh gaya tarik matahari.
F =
AK1+AO1
AM2+AS2
Tabel Pengelompokan Tipe Pasut
NILAI
BENTUK
JENIS
PASUT
FENOMENA
O < F <0.25 Harian
ganda
2x pasang sehari dengn
tinggi relatif sama
0.25 < F <1.5 Campuran
ganda
2x pasang sehari dengan
perbedaan tinggi dan
interval yang berbeda
1.5 < F<3 Campuran
tunggal
1 x atau 2 x pasang sehari
dengan interval yang
berbeda
F > 3 Tunggal 1 x pasang sehari, saat
spring bisa terjadi 2x
pasang sehari
Tipe Pasut di Indonesia
Gambar Pasut di Sungai Barito pada tanggal 10 Maret 2012
Sumber: diambil dari software WXtide32
Dalam 1 hari ada 2 kali pasang 2 kali surut (pin 2)
Pasut di Sungai Barito pada tanggal 12 Maret 2012
Sumber: diambil dari software WXtide32
Campuran menuju tunggal
Pasut di Sungai Barito pada tanggal 27 April 2012
Sumber: diambil dari software WXtide32
Dalam 1 hari ada 1 kali pasang 1 surut (pin 1)
Pengukuran Pasut
Pertemuan 6-PROSES DAN TIPE PASANG SURUT-MAHBUB (1).pdf

More Related Content

Similar to Pertemuan 6-PROSES DAN TIPE PASANG SURUT-MAHBUB (1).pdf

Gejala pasang dan drainase daerah rendah
Gejala pasang dan drainase daerah rendahGejala pasang dan drainase daerah rendah
Gejala pasang dan drainase daerah rendahinfosanitasi
 
Geografi - Gelombang & Arus Laut
Geografi - Gelombang & Arus LautGeografi - Gelombang & Arus Laut
Geografi - Gelombang & Arus LautRamadhani Sardiman
 
SIKLON-TROPIS-DAN-PERUBAHAN-IKLIM-DIINDONESIA.pptx
SIKLON-TROPIS-DAN-PERUBAHAN-IKLIM-DIINDONESIA.pptxSIKLON-TROPIS-DAN-PERUBAHAN-IKLIM-DIINDONESIA.pptx
SIKLON-TROPIS-DAN-PERUBAHAN-IKLIM-DIINDONESIA.pptxbaya13
 
Laporan Praktikum Oseanografi : "Wave Rose" Studi Kasus "Aplikasi Tabel Numer...
Laporan Praktikum Oseanografi : "Wave Rose" Studi Kasus "Aplikasi Tabel Numer...Laporan Praktikum Oseanografi : "Wave Rose" Studi Kasus "Aplikasi Tabel Numer...
Laporan Praktikum Oseanografi : "Wave Rose" Studi Kasus "Aplikasi Tabel Numer...Nur Rohim
 
Tugas makalah plh tentang bencana alam
Tugas makalah plh  tentang bencana alamTugas makalah plh  tentang bencana alam
Tugas makalah plh tentang bencana alamirvanhamdi
 
Hidrosfer dan Atmosfer (Pelatda Jkt).pptx
Hidrosfer dan Atmosfer (Pelatda Jkt).pptxHidrosfer dan Atmosfer (Pelatda Jkt).pptx
Hidrosfer dan Atmosfer (Pelatda Jkt).pptxiphank1
 
Buku panduan praktikum_oseanografi_fisik
Buku panduan praktikum_oseanografi_fisikBuku panduan praktikum_oseanografi_fisik
Buku panduan praktikum_oseanografi_fisikreza_33
 
Paper Geologi Sedimentologi Laut 2 (Universitas Maritim Raja Ali Haji)
Paper Geologi Sedimentologi Laut 2 (Universitas Maritim Raja Ali Haji)Paper Geologi Sedimentologi Laut 2 (Universitas Maritim Raja Ali Haji)
Paper Geologi Sedimentologi Laut 2 (Universitas Maritim Raja Ali Haji)Universitas Maritim Raja Ali Haji
 
Mesin konversi enerigi 2 (kelompok 5)
Mesin konversi enerigi 2 (kelompok 5)Mesin konversi enerigi 2 (kelompok 5)
Mesin konversi enerigi 2 (kelompok 5)DanangPrabowo5
 

Similar to Pertemuan 6-PROSES DAN TIPE PASANG SURUT-MAHBUB (1).pdf (20)

Materi Geografi SMA
Materi Geografi SMAMateri Geografi SMA
Materi Geografi SMA
 
Pelabuhan ke 3
Pelabuhan ke 3Pelabuhan ke 3
Pelabuhan ke 3
 
Gejala pasang dan drainase daerah rendah
Gejala pasang dan drainase daerah rendahGejala pasang dan drainase daerah rendah
Gejala pasang dan drainase daerah rendah
 
Geografi - Gelombang & Arus Laut
Geografi - Gelombang & Arus LautGeografi - Gelombang & Arus Laut
Geografi - Gelombang & Arus Laut
 
Perairan Laut
Perairan LautPerairan Laut
Perairan Laut
 
SIKLON-TROPIS-DAN-PERUBAHAN-IKLIM-DIINDONESIA.pptx
SIKLON-TROPIS-DAN-PERUBAHAN-IKLIM-DIINDONESIA.pptxSIKLON-TROPIS-DAN-PERUBAHAN-IKLIM-DIINDONESIA.pptx
SIKLON-TROPIS-DAN-PERUBAHAN-IKLIM-DIINDONESIA.pptx
 
Gerakan air__laut
Gerakan  air__lautGerakan  air__laut
Gerakan air__laut
 
Pantaiss
PantaissPantaiss
Pantaiss
 
Laporan Praktikum Oseanografi : "Wave Rose" Studi Kasus "Aplikasi Tabel Numer...
Laporan Praktikum Oseanografi : "Wave Rose" Studi Kasus "Aplikasi Tabel Numer...Laporan Praktikum Oseanografi : "Wave Rose" Studi Kasus "Aplikasi Tabel Numer...
Laporan Praktikum Oseanografi : "Wave Rose" Studi Kasus "Aplikasi Tabel Numer...
 
Tugas makalah plh tentang bencana alam
Tugas makalah plh  tentang bencana alamTugas makalah plh  tentang bencana alam
Tugas makalah plh tentang bencana alam
 
Gelombang laut
Gelombang lautGelombang laut
Gelombang laut
 
Hidrosfer dan Atmosfer (Pelatda Jkt).pptx
Hidrosfer dan Atmosfer (Pelatda Jkt).pptxHidrosfer dan Atmosfer (Pelatda Jkt).pptx
Hidrosfer dan Atmosfer (Pelatda Jkt).pptx
 
Perubahan Iklim Natural
Perubahan Iklim Natural Perubahan Iklim Natural
Perubahan Iklim Natural
 
Pasut
PasutPasut
Pasut
 
Pergerakan lempeng
Pergerakan lempengPergerakan lempeng
Pergerakan lempeng
 
Bilangan Formzahl
Bilangan FormzahlBilangan Formzahl
Bilangan Formzahl
 
Mklh arus ekman
Mklh arus ekmanMklh arus ekman
Mklh arus ekman
 
Buku panduan praktikum_oseanografi_fisik
Buku panduan praktikum_oseanografi_fisikBuku panduan praktikum_oseanografi_fisik
Buku panduan praktikum_oseanografi_fisik
 
Paper Geologi Sedimentologi Laut 2 (Universitas Maritim Raja Ali Haji)
Paper Geologi Sedimentologi Laut 2 (Universitas Maritim Raja Ali Haji)Paper Geologi Sedimentologi Laut 2 (Universitas Maritim Raja Ali Haji)
Paper Geologi Sedimentologi Laut 2 (Universitas Maritim Raja Ali Haji)
 
Mesin konversi enerigi 2 (kelompok 5)
Mesin konversi enerigi 2 (kelompok 5)Mesin konversi enerigi 2 (kelompok 5)
Mesin konversi enerigi 2 (kelompok 5)
 

Recently uploaded

Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...
Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...laila16682
 
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdfmateri+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdfkaramitha
 
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptxTEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptxSyabilAfandi
 
Materi Inisiasi 4 Metode Penelitian Komunikasi Universitas Terbuka
Materi Inisiasi 4 Metode Penelitian Komunikasi Universitas TerbukaMateri Inisiasi 4 Metode Penelitian Komunikasi Universitas Terbuka
Materi Inisiasi 4 Metode Penelitian Komunikasi Universitas TerbukaNikmah Suryandari
 
R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptx
R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptxR6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptx
R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptxmagfira271100
 
sistem ekskresi ginjal pada manusia dan kelainannya
sistem ekskresi ginjal pada manusia dan kelainannyasistem ekskresi ginjal pada manusia dan kelainannya
sistem ekskresi ginjal pada manusia dan kelainannyaANTARASATU
 
LKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipa
LKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipaLKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipa
LKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipaBtsDaily
 
e-Book Persepsi dan Adopsi-Rachmat Hendayana.pdf
e-Book Persepsi dan Adopsi-Rachmat Hendayana.pdfe-Book Persepsi dan Adopsi-Rachmat Hendayana.pdf
e-Book Persepsi dan Adopsi-Rachmat Hendayana.pdfIAARD/Bogor, Indonesia
 
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdfDampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdfssuser4743df
 

Recently uploaded (9)

Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...
Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...Konsep	Agribisnis	adalah	suatu	kesatuan	kegiatan  meliputi		salah	satu	atau		...
Konsep Agribisnis adalah suatu kesatuan kegiatan meliputi salah satu atau ...
 
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdfmateri+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
materi+kuliah-ko2-senyawa+aldehid+dan+keton.pdf
 
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptxTEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
TEMA 9 SUBTEMA 1 PEMBELAJARAN 1 KELAS 6.pptx
 
Materi Inisiasi 4 Metode Penelitian Komunikasi Universitas Terbuka
Materi Inisiasi 4 Metode Penelitian Komunikasi Universitas TerbukaMateri Inisiasi 4 Metode Penelitian Komunikasi Universitas Terbuka
Materi Inisiasi 4 Metode Penelitian Komunikasi Universitas Terbuka
 
R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptx
R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptxR6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptx
R6C-Kelompok 2-Sistem Rangka Pada Amphibi dan Aves.pptx
 
sistem ekskresi ginjal pada manusia dan kelainannya
sistem ekskresi ginjal pada manusia dan kelainannyasistem ekskresi ginjal pada manusia dan kelainannya
sistem ekskresi ginjal pada manusia dan kelainannya
 
LKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipa
LKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipaLKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipa
LKPD SUHU dan KALOR KEL4.pdf strategi pembelajaran ipa
 
e-Book Persepsi dan Adopsi-Rachmat Hendayana.pdf
e-Book Persepsi dan Adopsi-Rachmat Hendayana.pdfe-Book Persepsi dan Adopsi-Rachmat Hendayana.pdf
e-Book Persepsi dan Adopsi-Rachmat Hendayana.pdf
 
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdfDampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
Dampak Bioteknologi di Bidang Pertanian.pdf
 

Pertemuan 6-PROSES DAN TIPE PASANG SURUT-MAHBUB (1).pdf

  • 1. Oleh: Ir. MUHAMMAD MAHBUB, MP PS Ilmu Tanah Fakultas Pertanian UNLAM SUB POKOK BAHASAN: PROSES DAN TIPE PASANG SURUT MATA KULIAH: PENGELOLAAN LAHAN PASUT DAN LEBAK
  • 2. • Pasang surut laut merupakan suatu fenomena pergerakan naik turunnya permukaan air laut secara berkala yang diakibatkan oleh kombinasi gaya gravitasi dan gaya tarik menarik dari benda-benda astronomi terutama oleh matahari, bumi dan bulan. • Pengaruh benda angkasa lainnya dapat diabaikan karena jaraknya lebih jauh atau ukurannya lebih kecil. • Faktor non astronomi yang mempengaruhi pasut terutama di perairan semi tertutup seperti teluk adalah bentuk garis pantai dan topografi dasar perairan. Pengertian Pasang Surut
  • 3. Untuk apa data pasang surut Pengetahuan tentang pasang surut sangat diperlukan dalam: 1. Transportasi laut, 2. Kegiatan di pelabuhan, 3. Pembangunan di daerah pesisir pantai, 4. Perikanan, pertanian dan lain-lain.
  • 4. Gaya Pembangkit Pasang Surut (Pasut)  Menurut Newton : Pasut adalah gerakan naik turunnya air laut terutama akibat pengaruh adanya gaya tarik menarik antara satu massa bumi dan massa benda-benda angkasa, khususnya bulan dan matahari.  Selanjutnya Newton menyebutkan bahwa besarnya gaya tarik menarik antara dua titik massa berbanding langsung dengan massanya dan berbanding terbalik dengan kuadrat jaraknya.
  • 5. F= m1∙m2 R0 2 Di mana : F = gaya tarik menarik antara dua titik massa m1 = titik massa 1 m2 = titik massa 2 R0 2 = jarak antara pusat titik massa 1 dan 2 k = konstanta gravitasi (6.67 x 10-11 N m2/kg2)  Jarak bumi-bulan lebih dekat dibandingkan dengan jarak bumi-matahari, maka gaya tarik menarik yang diakibatkan oleh bulan akan lebih besar 2,18 kali daripada gaya yang diakibatkan oleh matahari, walaupun massa matahari jauh lebih besar.
  • 6.  Pada tanggal 10 Agustus 2014, terjadi supermoon yaitu bulan penuh (full moon) dengan jarak terdekat (perigee) sejauh 356.896 km atau 221.765 miles. Posisi terjauh (Apogee) pada 28 Juli 2014 sejauh 406.568 km. (sumber http://www.earthsky.org)  Jauh dekatnya jarak bumi dan bulan berpengaruh terhadap pasut.
  • 7.  Sabtu (4/1/2014) pukul 12:00 UTC adalah masa di mana bumi dan matahari saling berdekatan. Pada waktu itu bumi berada pada fase Perihelion (peri = dekat; helios = matahari), titik di mana orbit bumi berada paling dekat dengan matahari. Jarak orbit tersebut adalah 147.104.780 km.  Jauh dekatnya jarak bumi dan matahari tidak berpengaruh terhadap pasut.
  • 8. Bumi Gaya Tarik Bulan & matahari Bulan Air laut pasang Gaya Sentrifugal bumi Air laut surut Matahari Gaya Pembangkitan Pasang Surut
  • 9.
  • 10.
  • 11. Variasi pasut pada berbagai fase bulan
  • 12. • Puncak gelombang disebut pasang tinggi dan lembah gelombang disebut pasang rendah. • Perbedaan vertikal antara pasang tinggi dan pasang rendah disebut rentang pasang surut (tidal range). • Periode pasang surut adalah waktu antara puncak atau lembah gelombang ke puncak atau lembah gelombang berikutnya. Harga periode pasang surut bervariasi antara 12 jam 25 menit hingga 24 jam 50 menit. Istilah dalam Pasang Surut
  • 13. •Pasang purnama (spring tide) terjadi ketika bumi, bulan dan matahari berada dalam suatu garis lurus. •Pada saat itu akan dihasilkan pasang yang sangat tinggi dan surut yang sangat rendah. •Pasang surut purnama ini terjadi pada saat bulan baru dan bulan purnama. Pasang purnama (spring tide)
  • 14. •Pasang perbani (neap tide) terjadi ketika bumi, bulan dan matahari membentuk sudut tegak lurus. •Pada saat itu akan dihasilkan pasang yang rendah dan surut yang tinggi. •Pasang surut perbani ini terjadi pasa saat bulan 1/4 dan 3/4. Pasang perbani (neap tide)
  • 15. Pasang Purnama (a) dan Perbani (b)
  • 16. •Tipe pasut ditentukan oleh frekuensi air pasang dengan surut setiap harinya. •Hal ini disebabkan karena perbedaan respon setiap lokasi terhadap gaya pembangkit pasang surut. •Jika suatu perairan mengalami satu kali pasang dan satu kali surut dalam satu hari, maka kawasan tersebut dikatakan bertipe pasut harian tunggal (diurnal tides). •jika terjadi dua kali pasang dan dua kali surut dalam sehari, maka tipe pasutnya disebut tipe harian ganda (semidiurnal tides). Tipe Pasang Surut
  • 17. Tipe pasut lainnya merupakan peralihan antara tipe tunggal dan ganda disebut dengan tipe campuran (mixed tides) dan tipe pasut ini digolongkan menjadi dua bagian yaitu tipe campuran dominasi ganda dan tipe campuran dominasi tunggal. Tipe Pasang Surut
  • 18. Datum Referensi / Datum Vertikal  Duduk Tengah (DT) / Mean Sea Level (MSL) adalah permukaan laut rata-rata yang merupakan suatu kedudukan yang ditentukan melalui pengamatan air laut (pengamatan pasut) untuk setiap jam, hari, bulan atau tahun.  Dalam survey hidrografi dikenal dua istilah DT, yaitu : DT Harian pada umumnya ditentukan melalui pengamatan permukaan laut setiap jam selama satu hari (dari jam 00.00 sampai dengan jam 23.00), sehingga diperoleh 24 harga hasil pengamatan. DT Bulanan ditentukan melalui nilai rata-rata dari DT Harian untuk waktu satu bulan. DT Bulanan ini tidak memiliki masa perubahan yang pendek seperti DT Harian di mana hampir memperlihatkan perubahan yang merata. DT Tahunan ditentukan melalui nilai rata-rata dari DT Bulanan untuk waktu satu tahun (12 bulan). DT Sejati, merupakan muka laut rata-rata ideal yang tidak lagi dipengaruhi oleh keadaan pasang surut, di mana pengamatan kedudukan permukaan laut haruslah dilakukan paling sedikit selama 18,6 tahun. (Djaja, 1979)
  • 19. Tipe Pasut harian tunggal (diurnal tide)  Pasang surut harian tunggal (diurnal tide), dalam satu hari terjadi satu kali air pasang dan satu kali air surut.  Periode pasang surut adalah 24 jam 50 menit (pasang dan surut masing-masing selama 12 jam 25 menit).  Setiap hari pasut bergeser 50 menit lebih lambat (artinya bila hari ini pasang tertinggi pada pukul 06.00, maka esok hari pasang tertinggi terjadi pada pukul 06.50) Tinggi air (cm) 12 Waktu (Jam) 6 0 18 24 Duduk Tengah (DT)
  • 20.  Pasang surut harian ganda (semidiurnal tide), dalam satu hari terjadi dua kali air pasang dan dua kali air surut dengan tinggi yang hampir sama dan pasang surut terjadi secara berurutan secara teratur.  Periode pasang surut rata-rata adalah 12 jam 25 menit.  Periode pasang 1 dan 2, surut 1 dan 2 masing-masing selama 6 jam 12 menit. Tinggi air (cm) 12 Waktu (Jam) 6 0 18 24 DT Tipe Pasut harian ganda (semidiurnal tide)
  • 21.  Pasang surut campuran condong ke harian tunggal (mixed tide prevailing diurnal), dalam satu hari terjadi satu kali air pasang dan satu kali air surut tetapi kadang-kadang untuk sementara waktu terjadi dua kali pasang dan dua kali surut dengan tinggi dan periode yang sangat berbeda .  Tipe ini terjadi di Kalimantan Selatan (Sungai Barito). Tinggi air (cm) 12 0 24 DT Waktu (Jam) Tipe Pasut campuran condong ke harian tunggal
  • 22.  Pasang surut campuran condong ke harian ganda (mixed tide prevailing semidiurnal), pada tipe ini dalam satu hari terjadi dua kali air pasang dan dua kali air surut.  Tetapi tinggi dan periode pasutnya berbeda. Tinggi air (cm) 12 Waktu (Jam) 0 24 DT Tipe Pasut campuran condong ke harian ganda
  • 24.  Tipe pasang surut dapat diketahui dengan pasti dengan cara mendapatkan bilangan/ konstanta pasut (Tidal Constant/Form-zahl) atau F dihitung dengan menggunakan metode Admiralti yang merupakan perbandingan jumlah amplitudo komponen diurnal terhadap amplitudo komponen semidiurnal, yang dinyatakan dengan : Dimana : AK1 = Amplitudo komponen pasang surut tunggal utama yang disebabkan oleh gaya tarik bulan dan matahari. AO1 = Amplitudo komponen pasang surut tunggal utama yang disebabkan oleh gaya tarik bulan . AM2 = Amplitudo komponen pasang surut ganda yang disebabkan oleh gaya tarik bulan . AS2 = Amplitudo komponen pasang surut gandautama yang disebabkan oleh gaya tarik matahari. F = AK1+AO1 AM2+AS2
  • 25. Tabel Pengelompokan Tipe Pasut NILAI BENTUK JENIS PASUT FENOMENA O < F <0.25 Harian ganda 2x pasang sehari dengn tinggi relatif sama 0.25 < F <1.5 Campuran ganda 2x pasang sehari dengan perbedaan tinggi dan interval yang berbeda 1.5 < F<3 Campuran tunggal 1 x atau 2 x pasang sehari dengan interval yang berbeda F > 3 Tunggal 1 x pasang sehari, saat spring bisa terjadi 2x pasang sehari
  • 26. Tipe Pasut di Indonesia
  • 27. Gambar Pasut di Sungai Barito pada tanggal 10 Maret 2012 Sumber: diambil dari software WXtide32 Dalam 1 hari ada 2 kali pasang 2 kali surut (pin 2)
  • 28. Pasut di Sungai Barito pada tanggal 12 Maret 2012 Sumber: diambil dari software WXtide32 Campuran menuju tunggal
  • 29. Pasut di Sungai Barito pada tanggal 27 April 2012 Sumber: diambil dari software WXtide32 Dalam 1 hari ada 1 kali pasang 1 surut (pin 1)