Dokumen tersebut membahas tentang prinsip-prinsip penilaian hasil belajar dan jenis-jenis evaluasi pembelajaran. Terdapat dua jenis standar penilaian yaitu penilaian acuan norma (PAN) yang membandingkan prestasi siswa dengan siswa lain, dan penilaian acuan patokan (PAP) yang mengukur pencapaian kompetensi. Dokumen ini juga memberikan contoh ilustrasi penghitungan PAN dan PAP.
1. Dokumen tersebut membahas tentang Penilaian Acuan Patokan (PAP) dan Penilaian Acuan Normatif (PAN) yang merupakan perangkat penilaian untuk mengukur pencapaian siswa.
2. Dokumen tersebut menjelaskan pengertian, perbedaan, dan persamaan antara PAP dan PAN serta bagaimana merumuskan penilaian untuk mata pelajaran fisika.
3. Dokumen tersebut juga membahas tahapan analisis instruksion
Dokumen tersebut membahas tentang pengembangan sistem pembelajaran dan penyusunan Penilaian Acuan Norma (PAN) dan Penilaian Acuan Patokan (PAP). PAN digunakan untuk mengukur posisi siswa di antara kelompoknya secara relatif, sedangkan PAP mengukur tingkat pencapaian siswa terhadap tujuan instruksional. Dokumen ini juga membedakan ciri-ciri, contoh, persamaan, dan perbedaan antara PAN dan
Dokumen tersebut membahas tentang Penilaian Acuan Norma (PAN) dan Penilaian Acuan Patokan (PAP). PAN mengukur prestasi siswa secara relatif dengan siswa lain, sedangkan PAP mengukur prestasi siswa berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan. Keduanya memiliki persamaan seperti menggunakan tujuan evaluasi dan sampel yang sama, namun PAN cenderung mengukur banyak perilaku dengan sedikit soal, sedangkan PAP
Daring modul 6 pedagogik kegiatan belajar 1Martunis Hasan
Teks tersebut membahas pengertian pengukuran, penilaian, tes, dan evaluasi dalam konteks pembelajaran. Secara garis besar, pengukuran adalah proses pemberian skor kuantitatif pada hasil belajar berdasarkan aturan yang ditetapkan, penilaian adalah proses memberikan deskripsi kualitatif pada hasil pengukuran, dan tes merupakan alat untuk mengukur yang menggunakan pertanyaan berjawaban benar.
1. Dokumen tersebut membahas tentang Penilaian Acuan Patokan (PAP) dan Penilaian Acuan Normatif (PAN) yang merupakan perangkat penilaian untuk mengukur pencapaian siswa.
2. Dokumen tersebut menjelaskan pengertian, perbedaan, dan persamaan antara PAP dan PAN serta bagaimana merumuskan penilaian untuk mata pelajaran fisika.
3. Dokumen tersebut juga membahas tahapan analisis instruksion
Dokumen tersebut membahas tentang pengembangan sistem pembelajaran dan penyusunan Penilaian Acuan Norma (PAN) dan Penilaian Acuan Patokan (PAP). PAN digunakan untuk mengukur posisi siswa di antara kelompoknya secara relatif, sedangkan PAP mengukur tingkat pencapaian siswa terhadap tujuan instruksional. Dokumen ini juga membedakan ciri-ciri, contoh, persamaan, dan perbedaan antara PAN dan
Dokumen tersebut membahas tentang Penilaian Acuan Norma (PAN) dan Penilaian Acuan Patokan (PAP). PAN mengukur prestasi siswa secara relatif dengan siswa lain, sedangkan PAP mengukur prestasi siswa berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan. Keduanya memiliki persamaan seperti menggunakan tujuan evaluasi dan sampel yang sama, namun PAN cenderung mengukur banyak perilaku dengan sedikit soal, sedangkan PAP
Daring modul 6 pedagogik kegiatan belajar 1Martunis Hasan
Teks tersebut membahas pengertian pengukuran, penilaian, tes, dan evaluasi dalam konteks pembelajaran. Secara garis besar, pengukuran adalah proses pemberian skor kuantitatif pada hasil belajar berdasarkan aturan yang ditetapkan, penilaian adalah proses memberikan deskripsi kualitatif pada hasil pengukuran, dan tes merupakan alat untuk mengukur yang menggunakan pertanyaan berjawaban benar.
Dokumen tersebut membahas tentang penilaian pembelajaran bahasa Inggris yang mencakup definisi penilaian, tujuan, jenis, alat, sistem, kualitas instrumen penilaian, dan model evaluasi CIPP.
Makalah ini membahas tentang pengembangan, bentuk, dan contoh soal tes untuk memenuhi tugas mata kuliah Evaluasi dan Asesmen PTK. Dibahas langkah-langkah pengembangan tes, jenis tes objektif seperti benar-salah, menjodohkan, dan pilihan ganda beserta contoh soalnya."
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut memberikan contoh rubrik penilaian proses dan produk untuk kemahiran membina jambatan dalam subjek Teknologi dan Reka Bentuk. Rubrik tersebut menyenaraikan kriteria penilaian dan skala markah untuk setiap kriteria.
Dokumen tersebut membahas mengenai pengukuran dan penilaian dalam pendidikan. Secara ringkas, dokumen tersebut menjelaskan konsep pengukuran, pengujian dan penilaian; aras ukuran yang digunakan; tujuan penilaian di kelas; objektif pengajaran dalam domain kognitif, afektif dan psikomotor; serta jenis-jenis ujian dan penilaian seperti ujian pencapaian, kecerdasan, prestasi, dan diagnostik.
Dokumen tersebut membahas konsep pengukuran, penilaian, dan evaluasi dalam pembelajaran. Pengukuran adalah proses memberikan angka pada karakteristik siswa berdasarkan aturan. Penilaian adalah proses memberikan nilai kualitatif pada karakteristik siswa berdasarkan kriteria. Evaluasi adalah proses menentukan sejauh mana tujuan pembelajaran tercapai dengan mengambil keputusan berdasarkan hasil pengukuran dan penilaian.
Makalah ini membahas tentang Pendekatan dalam Penilaian yang terdiri dari dua pendekatan yaitu Pendekatan Acuan Norma dan Pendekatan Acuan Patokan. Pendekatan Acuan Norma adalah penilaian yang membandingkan skor siswa dengan norma kelompok sedangkan Pendekatan Acuan Patokan membandingkan skor siswa dengan kriteria pencapaian yang telah ditetapkan sebelumnya. Makalah ini juga menjelaskan perbedaan dan keunggulan masing-m
Bab 1 menjelaskan konsep pengujian, pengukuran dan penilaian dalam pendidikan. Pengujian bertujuan untuk mengumpul data tentang prestasi murid, pengukuran melibatkan pengukuran kuantitatif data, dan penilaian membandingkan data dengan standard untuk menilai mutu. Tujuan penilaian di bilik darjah adalah untuk diagnosis, menilai pencapaian, membuat pemilihan, menempatkan murid, dan memberikan bimbingan.
Norm Reference Test and Criterion Referenced TestDina Azmi Imada
Dokumen tersebut membahas tentang Norm Referenced Test (PAN) dan Criterion Referenced Test (PAP). PAN adalah penilaian yang membandingkan prestasi siswa dengan rata-rata kelompoknya, sedangkan PAP membandingkan prestasi siswa dengan kriteria tertentu yang telah ditetapkan. Kedua jenis penilaian ini memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing, sehingga perlu dipertimbangkan dengan bijak saat digunakan oleh sekolah
Dokumen tersebut membahas tentang konsep evaluasi pembelajaran yang mencakup pengukuran, penilaian, dan evaluasi. Evaluasi pembelajaran bertujuan untuk menilai pencapaian tujuan pembelajaran siswa dan mengidentifikasi area yang perlu ditingkatkan."
Evaluasi kelompok 7 penilaian hasil belajarifa lutfita
Dokumen tersebut membahas tentang proses pengubahan skor hasil tes menjadi nilai melalui proses penilaian. Proses penilaian melibatkan penentuan skala dan acuan yang digunakan, seperti skala angka, huruf, atau standar nilai. Pemilihan acuan penilaian yang berbeda, seperti acuan patokan atau acuan norma, dapat menghasilkan keputusan penilaian yang berbeda pula terhadap siswa.
Dokumen tersebut membahas tentang Penilaian Acuan Norma (PAN) dan Penilaian Acuan Kriteria (PAK) sebagai dua pendekatan penilaian prestasi siswa. PAN membandingkan prestasi siswa dengan peserta lain di kelasnya berdasarkan rata-rata dan deviasi standar. Sedangkan PAK menilai pencapaian siswa berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya tanpa membandingkan siswa. Kedua pendekatan tersebut digunakan
Dokumen ini membahas teknik pengolahan hasil evaluasi yang meliputi skor total, konversi skor, cara memberi skor untuk skala sikap dan domain psikomotor, serta pengolahan data hasil tes menggunakan Penilaian Acuan Patokan (PAP) dan Penilaian Acuan Norma (PAN).
Pengertian Pengukuran, Penilaian, Tes dan EvaluasiFitri Yusmaniah
Teks tersebut membahas pengertian pengukuran, penilaian, tes, dan evaluasi dalam konteks pembelajaran. Secara garis besar, pengukuran adalah proses pemberian skor kuantitatif pada hasil belajar berdasarkan aturan yang ditetapkan, penilaian adalah proses memberikan deskripsi kualitatif pada hasil pengukuran, dan tes merupakan alat untuk mengukur yang menggunakan pertanyaan berjawaban benar.
Dokumen tersebut membahas tentang penilaian hasil belajar siswa, termasuk jenis-jenis penilaian, alat ukur yang digunakan, prosedur pengembangan sistem instruksional, prinsip-prinsip penilaian yang baik, dan contoh penetapan kriteria ketuntasan minimal.
Reliabilitas tes penting untuk menilai kualitas tes dan memotivasi perbaikan. Beberapa cara meningkatkan reliabilitas adalah memperpanjang tes dengan item tambahan, meskipun ini tidak selalu efektif dan efisien. Metode penentuan reliabilitas meliputi test-retest, bentuk setara, split-half, dan Kuder-Richardson. Koreksi rumus Spearman-Brown dan Kuder-Richardson dapat mengestimasi reliabilitas.
Dokumen tersebut membahas tentang penilaian pembelajaran bahasa Inggris yang mencakup definisi penilaian, tujuan, jenis, alat, sistem, kualitas instrumen penilaian, dan model evaluasi CIPP.
Makalah ini membahas tentang pengembangan, bentuk, dan contoh soal tes untuk memenuhi tugas mata kuliah Evaluasi dan Asesmen PTK. Dibahas langkah-langkah pengembangan tes, jenis tes objektif seperti benar-salah, menjodohkan, dan pilihan ganda beserta contoh soalnya."
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut memberikan contoh rubrik penilaian proses dan produk untuk kemahiran membina jambatan dalam subjek Teknologi dan Reka Bentuk. Rubrik tersebut menyenaraikan kriteria penilaian dan skala markah untuk setiap kriteria.
Dokumen tersebut membahas mengenai pengukuran dan penilaian dalam pendidikan. Secara ringkas, dokumen tersebut menjelaskan konsep pengukuran, pengujian dan penilaian; aras ukuran yang digunakan; tujuan penilaian di kelas; objektif pengajaran dalam domain kognitif, afektif dan psikomotor; serta jenis-jenis ujian dan penilaian seperti ujian pencapaian, kecerdasan, prestasi, dan diagnostik.
Dokumen tersebut membahas konsep pengukuran, penilaian, dan evaluasi dalam pembelajaran. Pengukuran adalah proses memberikan angka pada karakteristik siswa berdasarkan aturan. Penilaian adalah proses memberikan nilai kualitatif pada karakteristik siswa berdasarkan kriteria. Evaluasi adalah proses menentukan sejauh mana tujuan pembelajaran tercapai dengan mengambil keputusan berdasarkan hasil pengukuran dan penilaian.
Makalah ini membahas tentang Pendekatan dalam Penilaian yang terdiri dari dua pendekatan yaitu Pendekatan Acuan Norma dan Pendekatan Acuan Patokan. Pendekatan Acuan Norma adalah penilaian yang membandingkan skor siswa dengan norma kelompok sedangkan Pendekatan Acuan Patokan membandingkan skor siswa dengan kriteria pencapaian yang telah ditetapkan sebelumnya. Makalah ini juga menjelaskan perbedaan dan keunggulan masing-m
Bab 1 menjelaskan konsep pengujian, pengukuran dan penilaian dalam pendidikan. Pengujian bertujuan untuk mengumpul data tentang prestasi murid, pengukuran melibatkan pengukuran kuantitatif data, dan penilaian membandingkan data dengan standard untuk menilai mutu. Tujuan penilaian di bilik darjah adalah untuk diagnosis, menilai pencapaian, membuat pemilihan, menempatkan murid, dan memberikan bimbingan.
Norm Reference Test and Criterion Referenced TestDina Azmi Imada
Dokumen tersebut membahas tentang Norm Referenced Test (PAN) dan Criterion Referenced Test (PAP). PAN adalah penilaian yang membandingkan prestasi siswa dengan rata-rata kelompoknya, sedangkan PAP membandingkan prestasi siswa dengan kriteria tertentu yang telah ditetapkan. Kedua jenis penilaian ini memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing, sehingga perlu dipertimbangkan dengan bijak saat digunakan oleh sekolah
Dokumen tersebut membahas tentang konsep evaluasi pembelajaran yang mencakup pengukuran, penilaian, dan evaluasi. Evaluasi pembelajaran bertujuan untuk menilai pencapaian tujuan pembelajaran siswa dan mengidentifikasi area yang perlu ditingkatkan."
Evaluasi kelompok 7 penilaian hasil belajarifa lutfita
Dokumen tersebut membahas tentang proses pengubahan skor hasil tes menjadi nilai melalui proses penilaian. Proses penilaian melibatkan penentuan skala dan acuan yang digunakan, seperti skala angka, huruf, atau standar nilai. Pemilihan acuan penilaian yang berbeda, seperti acuan patokan atau acuan norma, dapat menghasilkan keputusan penilaian yang berbeda pula terhadap siswa.
Dokumen tersebut membahas tentang Penilaian Acuan Norma (PAN) dan Penilaian Acuan Kriteria (PAK) sebagai dua pendekatan penilaian prestasi siswa. PAN membandingkan prestasi siswa dengan peserta lain di kelasnya berdasarkan rata-rata dan deviasi standar. Sedangkan PAK menilai pencapaian siswa berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya tanpa membandingkan siswa. Kedua pendekatan tersebut digunakan
Dokumen ini membahas teknik pengolahan hasil evaluasi yang meliputi skor total, konversi skor, cara memberi skor untuk skala sikap dan domain psikomotor, serta pengolahan data hasil tes menggunakan Penilaian Acuan Patokan (PAP) dan Penilaian Acuan Norma (PAN).
Pengertian Pengukuran, Penilaian, Tes dan EvaluasiFitri Yusmaniah
Teks tersebut membahas pengertian pengukuran, penilaian, tes, dan evaluasi dalam konteks pembelajaran. Secara garis besar, pengukuran adalah proses pemberian skor kuantitatif pada hasil belajar berdasarkan aturan yang ditetapkan, penilaian adalah proses memberikan deskripsi kualitatif pada hasil pengukuran, dan tes merupakan alat untuk mengukur yang menggunakan pertanyaan berjawaban benar.
Dokumen tersebut membahas tentang penilaian hasil belajar siswa, termasuk jenis-jenis penilaian, alat ukur yang digunakan, prosedur pengembangan sistem instruksional, prinsip-prinsip penilaian yang baik, dan contoh penetapan kriteria ketuntasan minimal.
Reliabilitas tes penting untuk menilai kualitas tes dan memotivasi perbaikan. Beberapa cara meningkatkan reliabilitas adalah memperpanjang tes dengan item tambahan, meskipun ini tidak selalu efektif dan efisien. Metode penentuan reliabilitas meliputi test-retest, bentuk setara, split-half, dan Kuder-Richardson. Koreksi rumus Spearman-Brown dan Kuder-Richardson dapat mengestimasi reliabilitas.
Makalah ini membahas tentang penilaian dalam pembelajaran. Beberapa poin penting yang diuraikan meliputi pengertian penilaian, kedudukan tes, pengukuran, asesmen dan evaluasi, prinsip-prinsip penilaian, serta jenis dan fungsi penilaian dalam pembelajaran. Secara garis besar, makalah ini menjelaskan tentang pentingnya penilaian yang objektif dan berorientasi pada pencapaian kompetensi peserta didik dalam pembelajaran.
Makalah ini membahas tentang penilaian dalam pembelajaran. Beberapa poin penting yang diuraikan meliputi pengertian penilaian, kedudukan tes, pengukuran, asesmen dan evaluasi, prinsip-prinsip penilaian, serta jenis dan fungsi penilaian dalam pembelajaran. Secara garis besar, makalah ini menjelaskan tentang pentingnya penilaian yang objektif dan berorientasi pada pencapaian kompetensi peserta didik dalam pembelajaran.
Makalah ini membahas tentang penilaian dalam pembelajaran. Beberapa poin penting yang diuraikan meliputi pengertian penilaian, kedudukan tes, pengukuran, asesmen dan evaluasi, prinsip-prinsip penilaian, serta jenis dan fungsi penilaian dalam pembelajaran. Secara garis besar, makalah ini menjelaskan tentang pentingnya penilaian yang objektif dan berorientasi pada pencapaian kompetensi peserta didik dalam pembelajaran.
Prinsip evaluasi mencakup koherensi antara tujuan, proses pembelajaran, dan evaluasi. Tujuan dan proses pembelajaran harus saling mendukung, sementara evaluasi digunakan untuk mengukur pencapaian tujuan dengan mengacu pada proses pembelajaran. Ada dua jenis alat evaluasi yaitu tes dan non-tes, contoh non-tes adalah skala penilaian, kuesioner, daftar cek, wawancara, dan pengamatan.
Dokumen tersebut membahas empat jenis konversi nilai yaitu normatif, relatif, absolut, dan kombinasi. Jenis konversi nilai mencakup teknik pengubahan skor mentah menjadi nilai huruf dengan menggunakan rata-rata dan standar deviasi, atau batas ideal.
Dokumen tersebut membahas tentang skala dan pengukuran data dalam penelitian ilmiah. Terdapat empat jenis skala pengukuran yaitu skala nominal, ordinal, interval, dan rasio beserta contoh-contoh penerapannya dalam penelitian."
Teknik pemberian skor pada tes meliputi penskoran dan pengolahan nilai-nilai yang dihasilkan menjadi angka atau huruf. Ada dua pendekatan utama yaitu pendekatan acuan patokan (ideal) yang membandingkan skor siswa dengan kriteria ideal dan pendekatan acuan normatif (PAN) yang membandingkan prestasi siswa dengan peserta tes lainnya.
Tujuan dan Fungsi evaluasi hasil belajar pptzahraaini3
Dokumen tersebut membahas tujuan dan fungsi evaluasi hasil belajar. Secara umum, tujuan evaluasi adalah untuk melihat proses pembelajaran, memperoleh informasi tentang pencapaian tujuan, dan meningkatkan kualitas proses belajar mengajar. Fungsi evaluasi antara lain untuk mengukur kemajuan, memperbaiki proses pembelajaran, dan sebagai penunjang penyusunan rencana pembelajaran. Secara khusus, hasil evaluasi digun
Tujuan dan Fungsi evaluasi hasil belajar pptzahraaini3
Dokumen tersebut membahas tujuan dan fungsi evaluasi hasil belajar. Secara umum, tujuan evaluasi adalah untuk melihat proses pembelajaran, memperoleh informasi tentang pencapaian tujuan, dan meningkatkan kualitas proses belajar mengajar. Fungsi evaluasi antara lain untuk mengukur kemajuan, memperbaiki proses pembelajaran, dan sebagai penunjang penyusunan rencana pembelajaran. Secara khusus, hasil evaluasi digun
Dokumen tersebut membahas tentang realisasi iman dalam kehidupan sosial, termasuk dalam menghadapi tamu, tetangga, dan saudara seiman. Ada hadis yang menjelaskan bahwa orang beriman harus memuliakan tamu, menghormati tetangga, dan berbicara yang baik. Persaudaraan antar umat Islam merupakan bagian dari iman.
Dokumen tersebut membahas tentang perencanaan tes, termasuk 6 hal yang harus dipertimbangkan dalam perencanaan tes seperti pengambilan sampel soal, tipe tes, aspek yang diuji, format soal, jumlah soal, dan tingkat kesukaran soal. Dokumen ini juga membahas langkah-langkah untuk mengisi format perencanaan tes.
Dokumen tersebut membahas berbagai jenis tes dan bentuk penilaian, termasuk tes prestasi, tes bakat, tes diagnostik, tes tertulis, tes lisan, tes kinerja, serta contoh-contoh soal untuk setiap jenis tes tersebut. Jenis-jenis tes dibedakan berdasarkan tujuan dan bentuk pelaksanaannya, seperti tes tertulis, lisan, atau kinerja. Tes kinerja dianggap paling otentik namun memakan waktu lebih
Dokumen tersebut membahas tujuan dan fungsi evaluasi hasil belajar peserta didik dalam pendidikan. Secara khusus, tujuan evaluasi adalah untuk mengetahui pemahaman peserta didik terhadap materi pelajaran dalam aspek kognitif, psikomotorik, dan afektif. Fungsi evaluasi antara lain selektif, diagnostik, pengukuran keberhasilan, dan penempatan. Evaluasi berperan dalam mengendalikan mutu pendidikan secara nasional.
Dokumen tersebut membahas tentang aspek hasil belajar pada ranah kognitif, afektif, dan psikomotor. Ranah psikomotorik terdiri dari 5 tingkat yaitu imitasi, manipulasi, ketepatan, artikulasi, dan naturalisasi. Dokumen ini juga menjelaskan teknik pengukuran ranah psikomotorik seperti daftar cek dan skala rentang.
Dokumen tersebut membahas tentang prinsip-prinsip penilaian hasil belajar dan jenis-jenis evaluasi pembelajaran. Terdapat dua jenis standar penilaian yaitu penilaian acuan norma (PAN) yang membandingkan prestasi siswa dengan siswa lain, dan penilaian acuan patokan (PAP) yang mengukur pencapaian kompetensi. Dokumen ini juga memberikan contoh ilustrasi penghitungan PAN dan PAP.
Dokumen tersebut membahas tujuan dan fungsi evaluasi hasil belajar peserta didik dalam pendidikan. Secara khusus, tujuan evaluasi adalah untuk mengetahui pemahaman peserta didik terhadap materi pelajaran dalam aspek kognitif, psikomotorik, dan afektif. Fungsi evaluasi antara lain selektif, diagnostik, pengukuran keberhasilan, dan penempatan. Evaluasi berperan dalam mengendalikan mutu pendidikan secara nasional.
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka - abdiera.com, Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka - abdiera.com, Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka
Aksi Nyata Buku Non Teks Bermutu Dan Manfaatnya .pdfDenysErlanders
Buku non teks yang bermutu dapat memperkaya pengalaman
belajar siswa. Buku-buku ini menawarkan konten yang inspiratif,
inovatif, dan mendorong pengembangan karakter siswa.
Pemanfaatan buku non teks bermutu membutuhkan peran aktif
guru untuk memilih dan
mengintegrasikannya ke dalam pembelajaran
Materi ini sangat penting sebagai kita pendidik di smk untuk apa untuk memberikan motifasi kepada kita sebagai pendidik di smk bahwa tujuan akhir kita tidak hanya transfer ilmu saja melainkan juga mengantar peserta didik menuju du di
3. 1) Mengukur hasil-hasil belajar yang telah ditentukan dengan jelas dan sesuai dengan kompetensi
serta tujuan pembelajaran;
2) Mengukur sampel tingkah laku yang representatif dari hasil belajar dan bahanbahan yang
tercakup dalam pengajaran; mencakup jenis-jenis instrumen penilaian yang paling sesuai untuk
mengukur hasil belajar yang diinginkan;
3) Direncanakan sedemikian rupa agar hasilnya sesuai dengan yang digunakan secara khusus;
4) Dibuat dengan reliabilitas yang sebesar-besarnya dan harus ditafsirkan secara hati-hati;
5) 5) Dipakai untuk memperbaiki proses dan hasil belajar.
INTRODUCTION
Prinsip-prinsip Penilaian Hasil Belajar
(Depdiknas, 2003)
4. b. Jenis Evaluasi berdasarkan
Sasaran ada 5 yaitu:
1) Evaluasi Konteks
2) Evaluasi Input.
3) Evaluasi Proses
4) Evaluasi Hasil atau Produk
5) Evaluasi outcom atau lulusan
a. Jenis Evaluasi berdasarkan
tujuan, dibedakan atas tujuh jenis
Evaluasi
1) Pre-test dan Post-test
2) Evaluasi Diagnostic
3) Evaluasi Selektif
4) Evaluasi Penempatan.
5) Evaluasi Formatif
6) Evaluasi Sumatif
7) Ujian Nasional (UN)
HJ.
ZAHRAINI,
M.
Pd.I
Concept 2
Jenis-jenis Evaluasi
Pembelajaran
Concept 1
JENIS JENIS EVALUASI PEMBELAJARAN
5. Jenis evaluasi berdasarkan Objek
Evaluasi
1) Evaluasi Input
2) Evaluasi transformasi Evaluasi
terhadap unsur-unsur transformasi
proses pembelajaran anatara lain
materi, media, metode dan lain-
lain.
3) Evaluasi output Evaluasi
terhadap lulusan yang mengacu
pada ketercapaian hasil
pembelajaran.
Jenis Evalusi berdasarkan lingkup
Kegiatan Pembelajaran
1) Evaluasi Program
Pembelajaran
2) Evaluasi proses pembelajaran.
3) Evaluasi hasil Pembelajaran)
HJ.
ZAHRAINI,
M.
Pd.I
Concept 4
Jenis-jenis Evaluasi
Pembelajaran
Concept 3
Continue..........................
6. ACUAN PENILAIAN
Penilaian acuan patokan (PAP) atau dikenal dengan istilah Criterion Referenced Test adalah penilaian
acuan patokan adalah penilaian yang mengacu kepada kriteria pencapaian tujuan pembelajaran yang
telah dirumuskan sebelumnya . Nilai-nilai yang diperoleh peserta didik dikaitkan dengan tingkat
pencapaian penguasaan (mastery) peserta didik tentang materi pengajaran sesuai dengan tujuan
pembelajaran yang telah ditetapkan.
Penilaian acuan norma (PAN) atau dikenal dengan istilah Norm Referenced Test adalah
penilaian yang dilakukan dengan mengacu pada norma kelompok. Nilai-nilai yang diperoleh
peserta didik diperbandingkan dengan nilai-nilai peserta didik lainnya yang termasuk di
dalam kelompoknya
7. Tujuan penilaian acuan normal (PAN) adalah
untuk membedakan peserta didik atas kelompok-kelompok tingkat kemampuan, mulai dari yang rendah
sampai dengan tertinggi. Secara ideal, pendistribusian tingkat kemampuan dalam satu kelompok
menggambarkan suatu kurva normal .
Penilain acuan patokan (PAP) adalah
meneliti apa yang dapat dikerjakan oleh peserta didik, dan bukan membandingkan seorang peserta
didik dengan teman sekelasnya, melainkan dengan suatu kriteria atau patokan spesifik.
Tujuan penilaian acuan patokan adalah untuk mengukur secara pasti tujuan atau kompetensi yang
ditetapkan sebagai kriteria keberhasilan. Pendekatan ini pada umumnya digunakan untuk menafsirkan
hasil tes formatif
8. FEATURES
OF
THE
TOPIC
Penilaian hasil belajar oleh pendidik didasarkan pada ukuran
pencapaian kompetensi yang ditetapkan.Standar penilaian hasil
belajar pada umumnya dibedakan kedalam dua standar, yakni
standar penilaian acuan norma (PAN) dan penilaian acuan
patokan (PAP).
9. I
CONTOH PAP
ILUSTRASI PENILAIAN ACUAN NORMA (PAN)
Penilaian acuan norma dapat diilustrasikan sebagai berikut: hasil ujian nasional (UN) dikenal adanya nilai UN
murni yang berasl dari penilaian yang dilakukan secara komputerisasi dengan menggunakan persentase yang
menunjukkan tingkat kemampuan atau penguasaan peserta didik tentang materi ajar yang diujikan. Dengan
kata lain nilai UN murni merupakan penilaian dengan cara PAP. Akan tetapi, setelah diketahui bahwa nilai-
nilai UN murni ini pada umumnya rendah bahkan sangat rendah sehingga tidak memenuhi syarat untuk dapat
dinyatakan lulus, maka nilai UN murni itu kemudian diolah ke dalam PAN dengan menggunakan rumus-rumus
tertentu dengan maksud agar nilai-nilai tersebut dapat diperbesar.
Rumus tersebut diantaranya adalah : P+q+nR
2+n
Keterangan: p = nilai rapor semester lima
q = nilai rata-rata subsumatif semester enam
R = nilai UN murni
n = koefisien dari UN murni
10. I
CONTOH PAP
Sambungan ILUSTRASI PENILAIAN ACUAN NORMA (PAN)
Untuk dimaklumi bahwa rentangan harga n atau koefisien R bergerak dari 0,5 sampai 2. Adanya rentangan
harga n dan R ini dimaksudkan agar penggambil kebijakan di lembaga pendidikan dapat menggunakan UN
murni yang disesuaikan dengan kondisi lembaga pendidikannya.
Sebagai contoh: dinas pendidikan kabupaten A menentukan besarnya koefisien n dan R = 1,5 sehingga
rumus yang digunakan
P+q+1,5 R
2+1,5
Dengan demikian dapat dicari nilai peserta didik yang memperoleh nilai p = 7, nilai q = 7 dan UN murni 3.
Dengan rumusn yang berlaku di atas maka nilai peserta didik tersebut menjadi: Dengan demikian nilai peserta
didik tersebut 5.
11. I
CONTOH PAP
Sambungan ILUSTRASI PENILAIAN ACUAN NORMA (PAN)
Sedangkan dinas pendidikan kabupaten B menentukan besarnya koefisien n dan R = 0,5 sehingga rumus
yang digunakan:
P+q+0,5R
2+0,5
Dengan demikian dapat dicari nilai peserta didik yang memperoleh nilai p = 8, nilai q = 6 dan UN murni 4.
Dengan rumusn yang berlaku di atas maka nilai peserta didik tersebut menjadi:
8+6+0,5x4
2+0,5
=16
2,5
=6,4
=6 (dibulatkan)
Dengan demikian nilai peserta didik tersebut 6. Berdasarkan uraian di atas, jelas kiranya bahwa nilai UN
murni merupakan nilai hasil PAP dan nilai yang diperoleh peserta didik setelah penggunaan rumus yang
kemudian diperoleh nilai yang baru inilah yang dimaksudkan dengan nilai hasil PAN.
12. I
CONTOH PAP
Sambungan ILUSTRASI PENILAIAN ACUAN NORMA (PAN)
Contoh penilaian PAP: Misalnya dalam suatu tes ditetapkan skor idealnya adalah 100, maka peserta didik
yang memperoleh skor 65 sama dengan memperoleh nilai 6,5 dalam skala 0 – 10. Demikian seterusnya.
Ilustrasi penghitungan PAP dapat dilihat contoh berikut ini:
1. Suatu lembaga pendidikan menetapkan PAP sebagai berikut:
13. I
CONTOH PAP
Sambungan ILUSTRASI PENILAIAN ACUAN NORMA (PAN)
Contoh penilaian PAP: Misalnya dalam suatu tes ditetapkan skor idealnya adalah 100, maka peserta didik
yang memperoleh skor 65 sama dengan memperoleh nilai 6,5 dalam skala 0 – 10. Demikian seterusnya.
Ilustrasi penghitungan PAP dapat dilihat contoh berikut ini:
1. Suatu lembaga pendidikan menetapkan PAP sebagai berikut:
14. I
CONTOH PAP
Sambungan ILUSTRASI PENILAIAN ACUAN NORMA (PAN)
Contoh penilaian PAP: Misalnya dalam suatu tes ditetapkan skor idealnya adalah 100, maka peserta didik
yang memperoleh skor 65 sama dengan memperoleh nilai 6,5 dalam skala 0 – 10. Demikian seterusnya.
Ilustrasi penghitungan PAP dapat dilihat contoh berikut ini:
1. Suatu lembaga pendidikan menetapkan PAP sebagai berikut:
15. I
CONTOH PAP
Sambungan ILUSTRASI PENILAIAN ACUAN NORMA (PAN)
Contoh penilaian PAP: Misalnya dalam suatu tes ditetapkan skor idealnya adalah 100, maka peserta didik
yang memperoleh skor 65 sama dengan memperoleh nilai 6,5 dalam skala 0 – 10. Demikian seterusnya.
Ilustrasi penghitungan PAP dapat dilihat contoh berikut ini:
1. Suatu lembaga pendidikan menetapkan PAP sebagai berikut:
16. I
CONTOH PAP
Sambungan ILUSTRASI PENILAIAN ACUAN NORMA (PAN)
Contoh penilaian PAP: Misalnya dalam suatu tes ditetapkan skor idealnya adalah 100, maka peserta didik
yang memperoleh skor 65 sama dengan memperoleh nilai 6,5 dalam skala 0 – 10. Demikian seterusnya.
Ilustrasi penghitungan PAP dapat dilihat contoh berikut ini:
1. Suatu lembaga pendidikan menetapkan PAP sebagai berikut:
17. I
CONTOH PAP
Sambungan ILUSTRASI PENILAIAN ACUAN NORMA (PAN)
Contoh penilaian PAP: Misalnya dalam suatu tes ditetapkan skor idealnya adalah 100, maka peserta didik
yang memperoleh skor 65 sama dengan memperoleh nilai 6,5 dalam skala 0 – 10. Demikian seterusnya.
Ilustrasi penghitungan PAP dapat dilihat contoh berikut ini:
1. Suatu lembaga pendidikan menetapkan PAP sebagai berikut:
18. I
CONTOH PAP
Sambungan ILUSTRASI PENILAIAN ACUAN NORMA (PAN)
Contoh penilaian PAP: Misalnya dalam suatu tes ditetapkan skor idealnya adalah 100, maka peserta didik
yang memperoleh skor 65 sama dengan memperoleh nilai 6,5 dalam skala 0 – 10. Demikian seterusnya.
Ilustrasi penghitungan PAP dapat dilihat contoh berikut ini:
1. Suatu lembaga pendidikan menetapkan PAP sebagai berikut:
19. I
CONTOH PAP
Sambungan ILUSTRASI PENILAIAN ACUAN NORMA (PAN)
Contoh penilaian PAP: Misalnya dalam suatu tes ditetapkan skor idealnya adalah 100, maka peserta didik
yang memperoleh skor 65 sama dengan memperoleh nilai 6,5 dalam skala 0 – 10. Demikian seterusnya.
Ilustrasi penghitungan PAP dapat dilihat contoh berikut ini:
1. Suatu lembaga pendidikan menetapkan PAP sebagai berikut:
20. I
CONTOH PAP
Sambungan ILUSTRASI PENILAIAN ACUAN NORMA (PAN)
Contoh penilaian PAP: Misalnya dalam suatu tes ditetapkan skor idealnya adalah 100, maka peserta didik
yang memperoleh skor 65 sama dengan memperoleh nilai 6,5 dalam skala 0 – 10. Demikian seterusnya.
Ilustrasi penghitungan PAP dapat dilihat contoh berikut ini:
1. Suatu lembaga pendidikan menetapkan PAP sebagai berikut: