Desain dan Struktur Organisasi
1. Dimensi Struktur Organisasi
2. Departementalisasi
3. Model-Model Desain Organisasi
4. Implikasi Manajerial Desain Dan Struktur Organisasi
Desain dan Struktur Organisasi
1. Dimensi Struktur Organisasi
2. Departementalisasi
3. Model-Model Desain Organisasi
4. Implikasi Manajerial Desain Dan Struktur Organisasi
Desain dan Struktur Organisasi
1. Dimensi Struktur Organisasi
2. Departementalisasi
3. Model-Model Desain Organisasi
4. Implikasi Manajerial Desain Dan Struktur Organisasi
Desain dan Struktur Organisasi
1. Dimensi Struktur Organisasi
2. Departementalisasi
3. Model-Model Desain Organisasi
4. Implikasi Manajerial Desain Dan Struktur Organisasi
Sasaran Pembelajaran
Sesudah mempelajari bab ini Anda akan dapat:
Membandingkan perubahan yang terencana dan yang tidak terencana.
Menggambarkan sumber-sumber perlawanan terhadap perubahan.
Membandingkan empat pendekatan utama dalam mengelola perubahan organisasional.
Memperlihatkan dua cara untuk menciptakan budaya bagi perubahan.
Mengidentifikasi sumber stres yang berpotensial.
Mengidentifikasi konsekuensi dari stres.
Membandingkan pendekatan individu dengan organisasional untuk mengelola stres.
Disusun oleh :
Kelas 6D-MKP
Hera Aprilia (11012100601)
Ade Muhita (11012100614)
Nurhalifah (11012100012)
Meutiah Rizkiah. F (11012100313)
Wananda PM (11012100324)
Teori ini kami kerjakan untuk memenuhi tugas
Matakuliah : KEPEMIMPINAN
Dosen : Dr. Angrian Permana, S.Pd.,MM.
UNIVERSITAS BINA BANGSA
Reformasi Birokrasi Kementerian Pertanian Republik Indonesia Tahun 2020-2024Universitas Sriwijaya
Selama periode 2014-2021, Kementerian Pertanian Indonesia mencapai beberapa keberhasilan, termasuk penurunan jumlah penduduk miskin dari 11,5% menjadi 9,78%. Ketahanan pangan Indonesia juga meningkat, dengan peringkat ke-13 di Asia Pasifik pada tahun 2021. Berdasarkan Global Food Security Index, Indonesia naik dari peringkat 68 pada tahun 2021 ke peringkat 63 pada tahun 2022. Meskipun ada 81 kabupaten dan 7 kota yang rentan pangan pada tahun 2018, volume ekspor pertanian meningkat menjadi 41,26 juta ton dengan nilai USD 33,05 miliar pada tahun 2017. Walaupun pertumbuhan ekonomi menurun 2,07% pada tahun 2020, ini membuka peluang untuk reformasi dan restrukturisasi di berbagai sektor.
THE TRADISIONAL MODEL OF PUBLIC ADMINISTRATION model tradisional administras...Universitas Sriwijaya
Model tradisional administrasi publik tetap menjadi teori manajemen
sektor publik yang paling lama dan unsur – unsurnya tidak hilang dalam
sekejap, namun teori ini kini dianggap kuno dan kebutuhan masyarakat yang
berubah dengan cepat.
Sistem Administrasi sebelumnya mempunyai satu karakteristik yang
bersifat pribadi yaitu didasarkan atas kesetiaan kepada individu tertentu
seperti raja, menteri, bukan impersonal tetapi bedasarkan legalitas dan hukum.
Implementasi transformasi pemberdayaan aparatur negara di Indonesia telah difokuskan pada tiga aspek utama: penyederhanaan birokrasi, transformasi digital, dan pengembangan kompetensi ASN. Penyederhanaan birokrasi bertujuan untuk membuat ASN lebih lincah dan inovatif dalam pelayanan publik melalui struktur yang lebih sederhana dan mekanisme kerja baru yang relevan di era digital. Transformasi digital memerlukan perubahan mendasar dan menyeluruh dalam sistem kerja di instansi pemerintah, yang meliputi penyempurnaan mekanisme kerja dan proses bisnis birokrasi untuk mempercepat pengambilan keputusan dan meningkatkan pelayanan publik. Selain itu, pengembangan kompetensi ASN mencakup penyesuaian sistem kerja yang lebih lincah dan dinamis, didukung oleh pengelolaan kinerja yang optimal serta pengembangan sistem kerja berbasis digital, termasuk penyederhanaan eselonisasi.
Reformasi Administrasi Publik di Indonesia (1998-2023): Strategi, Implementas...Universitas Sriwijaya
Reformasi tahun 1998 di Indonesia dilakukan sebagai respons terhadap krisis ekonomi, ketidakpuasan rakyat terhadap pemerintahan otoriter dan korup, tuntutan demokratisasi, hak asasi manusia, serta tekanan dari lembaga keuangan internasional. Tujuannya adalah memperbaiki kondisi ekonomi, meningkatkan kesejahteraan rakyat, dan memperkuat fondasi demokrasi dan tata kelola pemerintahan. Reformasi ini mencakup bidang politik, ekonomi, hukum, birokrasi, sosial, budaya, keamanan, dan otonomi daerah. Meskipun masih menghadapi tantangan seperti korupsi dan ketidaksetaraan sosial, reformasi berhasil meningkatkan demokratisasi, investasi, penurunan kemiskinan, efisiensi pelayanan publik, dan memberikan kewenangan lebih besar kepada pemerintah daerah. Tetap berpegang pada ideologi bangsa dan berkontribusi dalam pembangunan negara sangat penting untuk masa depan Indonesia.
2. PERUBAHAN DAN PERKEMBANGAN
ORGANISASI
A. Faktor-faktor Perubahan Organisasi
Secara garis besar faktor penyebab terjadinya perubahan
dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu:
Faktor ekstern,
Faktor intern.
3. Faktor Ekstern
Adalah penyebab perubahan yang berasal dari luar, atau sering
disebut lingkungan. Organisasi bersifat responsive terhadap perubahan
yang terjadi di lingkungannya. Oleh karena itu, jarang sekali suatu
organisasi melakukan perubahan besar tanpa adanya dorongan yang
kuat dari lingkungannya. Artinya, perubahan yang besar itu terjadi
karena lingkungan menuntut seperti itu. Beberapa penyebab perubahan
organisasi yang termasuk faktor ekstern adalah perkembangan
teknologi, faktor ekonomi dan peraturan pemerintah.
Perkembangan dan kemajuan teknologi juga merupakan penyebab
penting dilakukannya perubahan. Penggantian perlengkapan lama
dengan perlengkapan baru yang lebih modern menyebabkan perubahan
dalam berbagai hal, misalnya: prosedur kerja, kualitas dan kuantitas
tenaga kerja, jenis bahan baku, jenis output yang dihasilkan, system
penggajian yang diberlakukan yang memungkinkan jumlah bagian-
bagian yang ada dikurangi atau hubungan pola kerja diubah karena
adanya perlengkapan baru.
Perkembangan IPTEK terus berlanjut sehingga setiap saat ditemukan
berbagai produk teknologi baru yang secara langsung atau tidak
memaksa organisasi untuk melakukan perubahan. Organisasi yang
tidak tanggap dan bersedia menyerap berbagai temuan teknologi
tersebut akan tertinggal dan pada gilirannya tidak akan sanggup survive.
4. Faktor Intern
Adalah penyebab perubahan yang berasal dari dalam organisasi yang
bersangkutan, yang dapat berasal dari berbagai sumber antara lain:
- Problem hubungan antar anggota,
- Problem dalam proses kerja sama,
- Problem keuangan.
Hubungan antar anggota yang kurang harmonis merupakan salah satu
problem yang lazim terjadi. Dibedakan menjadi dua, yaitu: problem yang
menyangkut hubungan atasan bawahan (hubungan yang bersifat
vertikal), dan problem yang menyangkut hubungan sesama anggota
yang kedudukannya setingkat (hubungan yang bersifat horizontal).
Problem atasan bawahan yang sering timbul adalah problem yang
menyangkut pengambilan keputusan dan komunikasi. Keputusan
pimpinan yang berkenaan dengan system pengupahan, misalnya
dianggap tidak adil atau tidak wajar oleh bawahan, atau putusan tentang
pemberlakuan jam kerja yang dianggap terlalu lama, dsb. Hal ini akan
menimbulkan tingkah laku anggota yang kurang menguntungkan
organisasi, misalnya anggota sering terlambat. Komunikasi atasan
bawahan juga sering menimbulkan problem. Keputusannya sendiri
mungkin baik tetapi karena terjadi salah informasi, bawahan menolak
keputusan pimpinan. Dalam hal seperti ini perubahan yang dilakukan
akan menyangkut system saluran komunikasi yang digunakan.
5. B. Proses Perubahan
Perubahan Organisasi merupakan modifikasi substantif pada beberapa
bagian organisasi. Perubahan itu dapat melibatkan hampir semua aspek
dari organisasi, seperti jadwal pekerjaan, dasar untuk
departementalisasi, rentang manajemen, mesin-mesin, rancangan
organisasi, dan sebagainya.
Dorongan untuk Berubah
Alasan mendasar organisasi memerlukan perubahan adalah karena
sesuatu yang relevan bagi organisasi telah berubah, atau akan berubah.
Oleh sebab itu, organisasi tidak punya pilihan lain kecuali berubah juga.
Perubahan ini terjadi karena adanya dorongan untuk berubah, yang
berasal dari:
1. Dorongan Eksternal
Dorongan eksternal yang mendorong organisasi untuk mengadakan
perubahan berasal dari lingkungan umum organisasi. Adanya aturan
baru dalam produksi dan persaingan, politik, hukum baru, keputusan
pengadilan, dan sebagainya akan mempengaruhi organisasi. Disamping
itu, berbagai dimensi seperti teknologi, ekonomi dan sosiokultural juga
mempengaruhi organisasi untuk melakukan perubahan.
6. 2. Dorongan Internal
Pada dasarnya dorongan internal berasal dari dalam organisasi itu
sendiri. Adanya revisi strategi organisasi oleh manajemen puncak, akan
menghasilkan perubahan organisasi. Dorongan internal lainnya mungkin
direfleksikan oleh dorongan eksternal. Misalnya, sikap pekerja terhadap
pekerjaannya akan bergeser, seiring bergesernya nilai sosiokultural.
Akibatnya mereka menuntut suatu perubahan dalam jam kerja, atau
perubahan kondisi kerja.
Dua Jenis Perubahan
Secara umum ada dua jenis perubahan dalam organisasi.
1. Perubahan Terencana
Perubahan terencana adalah perubahan yang dirancang dan
diimplementasikan secara berurutan dan tepat waktu sebagai antisipasi
dari peristiwa di masa mendatang.
2. Perubahan Reaktif
Perubahan reaktif adalah suatu respon bertahap terhadap peristiwa
ketika muncul.
7. LANGKAH-LANGKAH KOMPREHENSIF DALAM PROSES
PERUBAHAN
Ada tujuh langkah komprehensif yang ditempuh dalam proses
perubahan organisasi. Langkah-langkah tersebut yaitu:
1. Mengenali kebutuhan akan perubahan
2. Menetapkan tujuan perubahan
3. Mendiagnosis apa yang menyebabkan perlunya dilakukan
perubahan
4. Memilih teknik perubahan yang sesuai untuk mencapai tujuan
5. Merencanakan implementasi untuk perubahan
6. Mengimplementasikan perencanaan perubahan
7. Mengevaluasi perubahan dan tindak lanjut
8. C. CIRI-CIRI PENGEMBANGAN ORGANISASI
Pengembangan organisasi yang efektif memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
1. Merupakan strategi terencana dalam mewujudkan perubahan
organisasional, yang memiliki sasaran jelas berdasarkan diagnosa yang
tepat dan akurat tentang permasalahan yang dihadapi oleh suatu
organisasi.
2. Merupakan kolaborasi antara berbagai pihak yang akan terkena
dampak perubahan yang akan terjadi terhadap suatu organisasi.
3. Menekankan cara-cara baru yang diperlukan untuk meningkatkan
kinerja seluruh organisasi dan semua satuan kerja dalam organisasi.
4. Mengandung nilai humanistik dimana pengembangan potensi
manusia menjadi bagian terpenting.
9. 5. Menggunakan pendekatan komitmen sehingga selalu
memperhitungkan pentingnya interaksi, interaksi dan interdependensi
antara organisasi sau dengan organisasi yang lainnya.
6. Berbagai satuan kerja sebagai bagian integral di suasana yang utuh.
7. Menggunakan pendekatan ilmiah dalam upaya meningkatkan
efektivitas organisasi.
Apabila selama ini kita hanya mengenal pembelajaran pada tingkat
individu dan kelompok, maka perkembangan manajemen telah
mengenal pembelajaran organisasi (learning organization), yang secara
sederhana dapat diartikan sebagai :
Organisasi yang secara terus menerus melakukan perubahan diri agar
dapat mengelola pengetahuan lebih baik lagi, memanfaatkan tekhnologi,
memberdayakan sumber daya, dan memperluas area belajarnya agar
mampu bertahan di lingkungan yang selalu berubah.
10. D. METODE PENGEMBANGAN ORGANISASI
METODE PENGEMBANGAN PERILAKU
1. PROGRAM GERADI MANAJEMEN
Program yang mengkombinasikan pelatihan kepemimpinan dan latihan
pengembangan kelompok.
2. PEMBINAAN TIM
Suatu tehnik manajemen yg mencakupkan sejumlah metode spesifik untuk
membentuk kerja tim yang efektif, baik didalam maupun di antara
kelompok kerja.
3. PERENCANAAN KEHIDUPAN
Suatu metode pengembangan yg mendorong dan memungkinkan orang
orang memainkan peran aktif dalam memadukan karier dan aktivitas
kehidupan mereka kearah hasil yang memuaskan
4. PELATIHAN KEPEKAAN
Metode yang diterapkan secara luas untuk membantu orang
orang mempelajari cara peningkatan ketrampilan antar pribadi mereka.
11. METODE PENGEMBANGAN STRUKTUR
1. MANAJEMEN BERDASARKAN SASARAN/ MANAJEMEN
BY OBJECTIVE (MBO)
Membantu menyediakan wewenang lebih besar bagi setiap orang
untuk menentukan tujuan pekerjaan mereka
2. SISTEM 4
Merupakan pendekatan yg diterapkan secara luas
untuk mengembangkan karakteristik desain organik dalam
suatu organisasi
3. TEKNOLOGI DESAIN MAPS(multivariate analysis)
Metode mendesain organisasi berdasarkan hubungan yg dipandang
perlu untuk melaksankan tugas individu