SlideShare a Scribd company logo
KONSTITUSI INDONESIA
PUSAT PENYELENGGARA - MPK
PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
Dr. Hudaidah, M.Pd.
KASUS
BAGAIMANA
PELAKSANAAN
KONSTITUSI DI
INDONESIA ?
KONSTITUSI
BAHASA PERANCIS
“CONSTITUER”
MEMBENTUK
Dalam Bahasa Latin,
Konstitusi merupakan
gabungan dari kata
“cume” dan
“statuere”.
Di Jerman dikenal
dengan istilah
“grundgezets”
“grund” dasar dan
“gezets” undang –
undang.
PENGERTIAN DAN KONSEP DASAR KONSTITUSI
PENGERTIAN DAN KONSEP DASAR KONSTITUSI
Dalam ilmu politik, Constitution merupakan suatu
yang lebih luas, yaitu keseluruhan dari peraturan-
peraturan baik yang tertulis maupun tidak tertulis
yang mengatur secara mengikat cara-cara
bagaimana sesuatu pemerintahan diselenggarakan
dalam masyarakat.
KONSTITUSI MENURUT PARA AHLI
Herman Heller
• Konstitusi merupakan satu kesatuan kaidah yang hidup dalam
masyarakat yang selanjutnya dijadikan satu kesatuan kaidah hukum
• Konstitusi yang ditulis dalam suatu naskah sebagai undang-undang
yang tinggi yang berlaku dalam suatu negara.
K.C Wheare
• Keseluruhan sistem ketatanegaraan dari suatu negara, berupa
kumpulan peraturan yang membentuk, mengatur atau memerintah
daalm pemerintahan suatu negara.
Sri Soemantri
• Suatu naskah yang memuat suau bangunan negara dan sendi-sendi
sistem pemerintahan negara
HAKIKAT DAN FUNGSI KONSTITUSI
Sebagai
Hukum
Dasar
Sebagai
Hukum
Tertinggi
Kedudukan
formal
konstitusi
HAKIKAT KONSTITUSI
Menurut Miriam Budiarjo, UUD
memuat ketentuan – ketentuan :
1.ORGANISASI
NEGARA
2. HAM
3.PROSEDUR
MENGUBAH
UUD
4.LARANGAN
MENGUBAH
UUD
FUNGSI KONSTITUSI
• Fungsi penentu atau pembatas kekuasaan Negara.
• Fungsi pengatur hubungan kekuasaan antarorgan Negara.
• Fungsi pengatur hubungan kekuasaan antara organ dengan warga
Negara.
• Fungsi pemberi terhadap kekuasaan negara ataupun kegiatan
penyelenggaraan kekuasaan negara.
• Fungsi penyalur atau pengalih kewenangan dari sumber kekuasaan yang
asli (dalam demokrasi adalah rakyat) kepada organ Negara.
• Fungsi simbolik
• Fungsi sebagai sarana pengendalian masyarakat (social control). Fungsi
sebagai sarana perekayasaan dan pembaruan masyarakat.
PENGERTIAN KONSEP DASAR AMANDEMEN
Amandemen adalah
prosedur
penyempurnaan, tanpa
harus langsung
mengubah UUD dan
merupakan pelengkap
serta rincian dari UUD
asli.
Menurut Hukum Tata
Negara, amandemen
merupakan salah satu
hak legislatif untuk
mengusulkan
perubahan dalam
suatu rancangan UU
yang diajukan
pemerintah.
DINAMIKA KONSTITUSI YANG
PERNAH BERLAKU DI INDONESIA
UUD 1945
(18 Agustus
1945-27 Des
1949)
KONSTITUSI
RIS
(27 Des
1945- 17
Agustus
1950)
UUDS 1950
(17 Agustus
1950-5 Juli
1959)
UUD 1945
(5 Juli 1959-
11 Maret
1966)
UUD 1945
setelah
Amandemen
(19 Okt
1999-
sekarang )
PENDAHULUAN
PROSES PERUBAHAN UUD NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945
Antara lain:
• Amandemen UUD 1945
• Penghapusan doktrin
Dwi Fungsi ABRI
• Penegakan hukum, HAM,
dan pemberantasan KKN
• Otonomi Daerah
• Kebebasan Pers
• Mewujudkan kehidupan
demokrasi
Tuntutan Reformasi
• Pembukaan
• Batang Tubuh
- 16 bab
- 37 pasal
- 49 ayat
- 4 pasal Aturan Peralihan
- 2 ayat Aturan Tambahan
• Penjelasan
Sebelum Perubahan • Kekuasaan tertinggi di
tangan MPR
• Kekuasaan yang sangat
besar pada Presiden
• Pasal-pasal yang terlalu
“luwes” sehingga dapat
menimbulkan multitafsir
• Kewenangan pada
Presiden untuk mengatur
hal-hal penting dengan
undang-undang
• Rumusan UUD 1945
tentang semangat
penyelenggara negara
belum cukup didukung
ketentuan konstitusi
Latar Belakang
Perubahan
Menyempurnakan aturan
dasar, mengenai:
• Tatanan negara
• Kedaulatan Rakyat
• HAM
• Pembagian kekuasaan
• Kesejahteraan Sosial
• Eksistensi negara
demokrasi dan negara
hukum
• Hal-hal lain sesuai dengan
perkembangan aspirasi dan
kebutuhan bangsa
Tujuan Perubahan
• Pasal 3 UUD 1945
• Pasal 37 UUD 1945
• TAP MPR NO.VIII/MPR/1998
• TAP MPR No.IX/MPR/1999
• TAP MPR No.IX/MPR/2000
• TAP MPR No.XI/MPR/2001
Dasar Yuridis
• Tidak mengubah
Pembukaan UUD 1945
• Tetap mempertahankan
Negara Kesatuan Republik
Indonesia
• Mempertegas sistem
presidensiil
• Penjelasan UUD 1945 yang
memuat hal-hal normatif
akan dimasukan ke dalam
pasal-pasal
• Perubahan dilakukan
dengan cara “adendum”
Kesepakatan Dasar
• Sidang Umum MPR 1999
Tanggal 14-21 Okt 1999
• Sidang Tahunan MPR 2000
Tanggal 7-18 Agt 2000
• Sidang Tahunan MPR 2001
Tanggal 1-9 Nov 2001
• Sidang Tahunan MPR 2002
Tanggal 1-11 Agt 2002
Sidang MPR
• Pembukaan
• Pasal-pasal:
- 21 bab
- 73 pasal
- 170 ayat
- 3 pasal Aturan Peralihan
- 2 pasal Aturan Tambahan
Hasil Perubahan
SUSUNAN LEMBAGA NEGARA RI
TERIMA KASIH

More Related Content

Similar to PERT. 5 KONSTITUSI INDONESIA.pptx

Implementasi pancasila dengan uud 1945
Implementasi pancasila dengan uud 1945Implementasi pancasila dengan uud 1945
Implementasi pancasila dengan uud 1945
Iko Ishva
 
MINGGU KE 5 MAHASISWA UNTAD FAKULTAS FEB
MINGGU KE 5 MAHASISWA UNTAD FAKULTAS FEBMINGGU KE 5 MAHASISWA UNTAD FAKULTAS FEB
MINGGU KE 5 MAHASISWA UNTAD FAKULTAS FEB
ZESHANCHAERULAHMAD
 
KONSTITUSI NEGARA INDONESIA
KONSTITUSI NEGARA INDONESIA KONSTITUSI NEGARA INDONESIA
KONSTITUSI NEGARA INDONESIA
Ratna Novita Punggeti
 
Rule of Law
Rule of LawRule of Law
Presentation2.pptx
Presentation2.pptxPresentation2.pptx
Presentation2.pptx
NurulJadid12
 
NILAI DAN NORMA KONSTITUSIONAL UUD 1945.pdf
NILAI DAN NORMA KONSTITUSIONAL UUD 1945.pdfNILAI DAN NORMA KONSTITUSIONAL UUD 1945.pdf
NILAI DAN NORMA KONSTITUSIONAL UUD 1945.pdf
MelViana4
 
Civic education
Civic educationCivic education
Civic education
wahidatulislamiyah
 
Konstitusi
KonstitusiKonstitusi
Konstitusi
Bella Restyani
 
Konstitusi Kewarganegaraan
Konstitusi KewarganegaraanKonstitusi Kewarganegaraan
Konstitusi Kewarganegaraan
Edwin Rhema Adisetya
 
(konstitusi).ppt
(konstitusi).ppt(konstitusi).ppt
(konstitusi).ppt
MasyithahFauzi
 
Dasar negara dan konstitusi
Dasar negara dan konstitusiDasar negara dan konstitusi
Dasar negara dan konstitusiarsetyambar
 
PPT KELOMPOK 7 PKN.pptx
PPT KELOMPOK 7 PKN.pptxPPT KELOMPOK 7 PKN.pptx
PPT KELOMPOK 7 PKN.pptx
DewaNyomanSadewaA200
 
Power point konstitusi
Power point  konstitusiPower point  konstitusi
Power point konstitusibyunbella
 
Kewarganegaraan 2
Kewarganegaraan 2Kewarganegaraan 2
Kewarganegaraan 2
Ady Prakoso
 
Pancasila
PancasilaPancasila
Pancasila
Ninuk Hp
 
PPKN (Negara & konstitusi)
PPKN (Negara & konstitusi)PPKN (Negara & konstitusi)
PPKN (Negara & konstitusi)Eko Budi
 
Negara & konstitusi
Negara & konstitusiNegara & konstitusi
Negara & konstitusi
Eko Budi
 
Ketatanegaraan dan Sistem Hukum Nasional
Ketatanegaraan dan Sistem Hukum NasionalKetatanegaraan dan Sistem Hukum Nasional
Ketatanegaraan dan Sistem Hukum Nasional
Fair Nurfachrizi
 

Similar to PERT. 5 KONSTITUSI INDONESIA.pptx (20)

Implementasi pancasila dengan uud 1945
Implementasi pancasila dengan uud 1945Implementasi pancasila dengan uud 1945
Implementasi pancasila dengan uud 1945
 
MINGGU KE 5 MAHASISWA UNTAD FAKULTAS FEB
MINGGU KE 5 MAHASISWA UNTAD FAKULTAS FEBMINGGU KE 5 MAHASISWA UNTAD FAKULTAS FEB
MINGGU KE 5 MAHASISWA UNTAD FAKULTAS FEB
 
KONSTITUSI NEGARA INDONESIA
KONSTITUSI NEGARA INDONESIA KONSTITUSI NEGARA INDONESIA
KONSTITUSI NEGARA INDONESIA
 
Rule of Law
Rule of LawRule of Law
Rule of Law
 
Presentation2.pptx
Presentation2.pptxPresentation2.pptx
Presentation2.pptx
 
NILAI DAN NORMA KONSTITUSIONAL UUD 1945.pdf
NILAI DAN NORMA KONSTITUSIONAL UUD 1945.pdfNILAI DAN NORMA KONSTITUSIONAL UUD 1945.pdf
NILAI DAN NORMA KONSTITUSIONAL UUD 1945.pdf
 
Civic education
Civic educationCivic education
Civic education
 
Konstitusi
KonstitusiKonstitusi
Konstitusi
 
Konstitusi Kewarganegaraan
Konstitusi KewarganegaraanKonstitusi Kewarganegaraan
Konstitusi Kewarganegaraan
 
(konstitusi).ppt
(konstitusi).ppt(konstitusi).ppt
(konstitusi).ppt
 
Dasar negara dan konstitusi
Dasar negara dan konstitusiDasar negara dan konstitusi
Dasar negara dan konstitusi
 
Pkn
PknPkn
Pkn
 
PPT KELOMPOK 7 PKN.pptx
PPT KELOMPOK 7 PKN.pptxPPT KELOMPOK 7 PKN.pptx
PPT KELOMPOK 7 PKN.pptx
 
Power point konstitusi
Power point  konstitusiPower point  konstitusi
Power point konstitusi
 
Kewarganegaraan 2
Kewarganegaraan 2Kewarganegaraan 2
Kewarganegaraan 2
 
Pancasila
PancasilaPancasila
Pancasila
 
PPKN (Negara & konstitusi)
PPKN (Negara & konstitusi)PPKN (Negara & konstitusi)
PPKN (Negara & konstitusi)
 
Negara & konstitusi
Negara & konstitusiNegara & konstitusi
Negara & konstitusi
 
Ketatanegaraan dan Sistem Hukum Nasional
Ketatanegaraan dan Sistem Hukum NasionalKetatanegaraan dan Sistem Hukum Nasional
Ketatanegaraan dan Sistem Hukum Nasional
 
LANJUTAN 8.pptx
LANJUTAN 8.pptxLANJUTAN 8.pptx
LANJUTAN 8.pptx
 

Recently uploaded

MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdfMODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
YuristaAndriyani1
 
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdfSeminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
inganahsholihahpangs
 
PPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptx
PPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptxPPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptx
PPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptx
AqlanHaritsAlfarisi
 
materi penyuluhan kesehatan reproduksi remaja
materi penyuluhan kesehatan reproduksi remajamateri penyuluhan kesehatan reproduksi remaja
materi penyuluhan kesehatan reproduksi remaja
DewiInekePuteri
 
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptxFORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
NavaldiMalau
 
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOKPENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
GusniartiGusniarti5
 
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamiiAksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
esmaducoklat
 
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata anginMedia Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
margagurifma2023
 
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdfPpt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
fadlurrahman260903
 
pelayanan prima pada pelanggan dan karyawan
pelayanan prima pada pelanggan dan karyawanpelayanan prima pada pelanggan dan karyawan
pelayanan prima pada pelanggan dan karyawan
EvaMirzaSyafitri
 
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptx
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptxPemaparan budaya positif di sekolah.pptx
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptx
maulatamah
 
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdfKelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
JALANJALANKENYANG
 
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs KonsekuensiAksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
sabir51
 
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdekaKKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
irvansupriadi44
 
Modul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Modul Ajar Statistika Data Fase F kelas
Modul Ajar Statistika Data Fase F  kelasModul Ajar Statistika Data Fase F  kelas
Modul Ajar Statistika Data Fase F kelas
ananda238570
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
POWERPOINT ASAS PERMAINAN CATUR MSSD.pptx
POWERPOINT ASAS PERMAINAN CATUR MSSD.pptxPOWERPOINT ASAS PERMAINAN CATUR MSSD.pptx
POWERPOINT ASAS PERMAINAN CATUR MSSD.pptx
cikgumeran1
 
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
nasrudienaulia
 

Recently uploaded (20)

MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdfMODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
 
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdfSeminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
 
PPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptx
PPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptxPPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptx
PPT PENGELOLAAN KINERJA PADA PMM SEKOLAH.pptx
 
materi penyuluhan kesehatan reproduksi remaja
materi penyuluhan kesehatan reproduksi remajamateri penyuluhan kesehatan reproduksi remaja
materi penyuluhan kesehatan reproduksi remaja
 
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptxFORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
 
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOKPENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
 
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamiiAksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
 
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata anginMedia Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
 
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdfPpt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
 
pelayanan prima pada pelanggan dan karyawan
pelayanan prima pada pelanggan dan karyawanpelayanan prima pada pelanggan dan karyawan
pelayanan prima pada pelanggan dan karyawan
 
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptx
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptxPemaparan budaya positif di sekolah.pptx
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptx
 
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdfKelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
Kelompok 2 Tugas Modul 2.1 Ruang Kolaborasi.pdf
 
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs KonsekuensiAksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
 
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdekaKKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
KKTP Kurikulum Merdeka sebagai Panduan dalam kurikulum merdeka
 
Modul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Informatika Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
 
Modul Ajar Statistika Data Fase F kelas
Modul Ajar Statistika Data Fase F  kelasModul Ajar Statistika Data Fase F  kelas
Modul Ajar Statistika Data Fase F kelas
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
 
POWERPOINT ASAS PERMAINAN CATUR MSSD.pptx
POWERPOINT ASAS PERMAINAN CATUR MSSD.pptxPOWERPOINT ASAS PERMAINAN CATUR MSSD.pptx
POWERPOINT ASAS PERMAINAN CATUR MSSD.pptx
 
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...
 

PERT. 5 KONSTITUSI INDONESIA.pptx

  • 1. KONSTITUSI INDONESIA PUSAT PENYELENGGARA - MPK PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN UNIVERSITAS SRIWIJAYA Dr. Hudaidah, M.Pd.
  • 3. KONSTITUSI BAHASA PERANCIS “CONSTITUER” MEMBENTUK Dalam Bahasa Latin, Konstitusi merupakan gabungan dari kata “cume” dan “statuere”. Di Jerman dikenal dengan istilah “grundgezets” “grund” dasar dan “gezets” undang – undang. PENGERTIAN DAN KONSEP DASAR KONSTITUSI
  • 4. PENGERTIAN DAN KONSEP DASAR KONSTITUSI Dalam ilmu politik, Constitution merupakan suatu yang lebih luas, yaitu keseluruhan dari peraturan- peraturan baik yang tertulis maupun tidak tertulis yang mengatur secara mengikat cara-cara bagaimana sesuatu pemerintahan diselenggarakan dalam masyarakat.
  • 5. KONSTITUSI MENURUT PARA AHLI Herman Heller • Konstitusi merupakan satu kesatuan kaidah yang hidup dalam masyarakat yang selanjutnya dijadikan satu kesatuan kaidah hukum • Konstitusi yang ditulis dalam suatu naskah sebagai undang-undang yang tinggi yang berlaku dalam suatu negara. K.C Wheare • Keseluruhan sistem ketatanegaraan dari suatu negara, berupa kumpulan peraturan yang membentuk, mengatur atau memerintah daalm pemerintahan suatu negara. Sri Soemantri • Suatu naskah yang memuat suau bangunan negara dan sendi-sendi sistem pemerintahan negara
  • 6. HAKIKAT DAN FUNGSI KONSTITUSI Sebagai Hukum Dasar Sebagai Hukum Tertinggi Kedudukan formal konstitusi
  • 7. HAKIKAT KONSTITUSI Menurut Miriam Budiarjo, UUD memuat ketentuan – ketentuan : 1.ORGANISASI NEGARA 2. HAM 3.PROSEDUR MENGUBAH UUD 4.LARANGAN MENGUBAH UUD
  • 8. FUNGSI KONSTITUSI • Fungsi penentu atau pembatas kekuasaan Negara. • Fungsi pengatur hubungan kekuasaan antarorgan Negara. • Fungsi pengatur hubungan kekuasaan antara organ dengan warga Negara. • Fungsi pemberi terhadap kekuasaan negara ataupun kegiatan penyelenggaraan kekuasaan negara. • Fungsi penyalur atau pengalih kewenangan dari sumber kekuasaan yang asli (dalam demokrasi adalah rakyat) kepada organ Negara. • Fungsi simbolik • Fungsi sebagai sarana pengendalian masyarakat (social control). Fungsi sebagai sarana perekayasaan dan pembaruan masyarakat.
  • 9. PENGERTIAN KONSEP DASAR AMANDEMEN Amandemen adalah prosedur penyempurnaan, tanpa harus langsung mengubah UUD dan merupakan pelengkap serta rincian dari UUD asli. Menurut Hukum Tata Negara, amandemen merupakan salah satu hak legislatif untuk mengusulkan perubahan dalam suatu rancangan UU yang diajukan pemerintah.
  • 10. DINAMIKA KONSTITUSI YANG PERNAH BERLAKU DI INDONESIA UUD 1945 (18 Agustus 1945-27 Des 1949) KONSTITUSI RIS (27 Des 1945- 17 Agustus 1950) UUDS 1950 (17 Agustus 1950-5 Juli 1959) UUD 1945 (5 Juli 1959- 11 Maret 1966) UUD 1945 setelah Amandemen (19 Okt 1999- sekarang )
  • 11. PENDAHULUAN PROSES PERUBAHAN UUD NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945 Antara lain: • Amandemen UUD 1945 • Penghapusan doktrin Dwi Fungsi ABRI • Penegakan hukum, HAM, dan pemberantasan KKN • Otonomi Daerah • Kebebasan Pers • Mewujudkan kehidupan demokrasi Tuntutan Reformasi • Pembukaan • Batang Tubuh - 16 bab - 37 pasal - 49 ayat - 4 pasal Aturan Peralihan - 2 ayat Aturan Tambahan • Penjelasan Sebelum Perubahan • Kekuasaan tertinggi di tangan MPR • Kekuasaan yang sangat besar pada Presiden • Pasal-pasal yang terlalu “luwes” sehingga dapat menimbulkan multitafsir • Kewenangan pada Presiden untuk mengatur hal-hal penting dengan undang-undang • Rumusan UUD 1945 tentang semangat penyelenggara negara belum cukup didukung ketentuan konstitusi Latar Belakang Perubahan Menyempurnakan aturan dasar, mengenai: • Tatanan negara • Kedaulatan Rakyat • HAM • Pembagian kekuasaan • Kesejahteraan Sosial • Eksistensi negara demokrasi dan negara hukum • Hal-hal lain sesuai dengan perkembangan aspirasi dan kebutuhan bangsa Tujuan Perubahan • Pasal 3 UUD 1945 • Pasal 37 UUD 1945 • TAP MPR NO.VIII/MPR/1998 • TAP MPR No.IX/MPR/1999 • TAP MPR No.IX/MPR/2000 • TAP MPR No.XI/MPR/2001 Dasar Yuridis • Tidak mengubah Pembukaan UUD 1945 • Tetap mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia • Mempertegas sistem presidensiil • Penjelasan UUD 1945 yang memuat hal-hal normatif akan dimasukan ke dalam pasal-pasal • Perubahan dilakukan dengan cara “adendum” Kesepakatan Dasar • Sidang Umum MPR 1999 Tanggal 14-21 Okt 1999 • Sidang Tahunan MPR 2000 Tanggal 7-18 Agt 2000 • Sidang Tahunan MPR 2001 Tanggal 1-9 Nov 2001 • Sidang Tahunan MPR 2002 Tanggal 1-11 Agt 2002 Sidang MPR • Pembukaan • Pasal-pasal: - 21 bab - 73 pasal - 170 ayat - 3 pasal Aturan Peralihan - 2 pasal Aturan Tambahan Hasil Perubahan

Editor's Notes

  1. © Copyright PresentationGo.com – The free PowerPoint library
  2. © Copyright PresentationGo.com – The free PowerPoint library