Terapi intravena adalah pemberian cairan, obat, dan nutrisi langsung ke dalam pembuluh darah untuk mengembalikan keseimbangan cairan tubuh, memberikan obat, transfusi darah, dan nutrisi. Teknik pemasangan infus meliputi persiapan pasien dan peralatan, pemilihan vena, membersihkan area penusukan, dan penusukan kateter ke dalam vena.
Dokumen ini membahas prosedur perawatan pasien di ruang pemulihan (RR) atau pasca unit anestesi (PACU) di Rumah Sakit Umum Ganesha. Tujuannya adalah untuk memonitor dan mencegah komplikasi setelah operasi, serta melanjutkan koreksi cairan. Prosedur yang harus dilakukan meliputi memantau vital sign pasien, kesadaran, kekuatan otot, infus dan peralatan, serta memindahkan pasien ke ruang inap jika sudah stabil dan
Pencegahan Infeksi merupakan upaya untuk mencegah transmisi penyakit dan diterapkan dengan mengikuti protokol kebersihan standar seperti cuci tangan dan menggunakan peralatan pelindung. Proses peralatan harus benar agar mencegah penularan penyakit serta menjaga kualitas pelayanan.
Terapi intravena adalah pemberian cairan, obat, dan nutrisi langsung ke dalam pembuluh darah untuk mengembalikan keseimbangan cairan tubuh, memberikan obat, transfusi darah, dan nutrisi. Teknik pemasangan infus meliputi persiapan pasien dan peralatan, pemilihan vena, membersihkan area penusukan, dan penusukan kateter ke dalam vena.
Dokumen ini membahas prosedur perawatan pasien di ruang pemulihan (RR) atau pasca unit anestesi (PACU) di Rumah Sakit Umum Ganesha. Tujuannya adalah untuk memonitor dan mencegah komplikasi setelah operasi, serta melanjutkan koreksi cairan. Prosedur yang harus dilakukan meliputi memantau vital sign pasien, kesadaran, kekuatan otot, infus dan peralatan, serta memindahkan pasien ke ruang inap jika sudah stabil dan
Pencegahan Infeksi merupakan upaya untuk mencegah transmisi penyakit dan diterapkan dengan mengikuti protokol kebersihan standar seperti cuci tangan dan menggunakan peralatan pelindung. Proses peralatan harus benar agar mencegah penularan penyakit serta menjaga kualitas pelayanan.
Dokumen ini memberikan ringkasan tentang Hospital Changkat Melintang di Perak. Ia menyediakan perkhidmatan kesihatan kepada 90,000 penduduk di daerah Perak Tengah dan sebahagian Hilir Perak. Hospital ini menawarkan pelbagai perkhidmatan klinikal dan sokongan termasuk rawatan pesakit luar, kecemasan, dan dalam serta perkhidmatan diagnostik, farmasi, dan pentadbiran.
Merkuri adalah planet terdekat dengan Matahari dan terkecil di Tata Surya - ukurannya hanya sedikit lebih besar dari Bulan. Planet ini dinamai berdasarkan nama dewa. Dokumen ini menjelaskan tentang pengertian, golongan, dan contoh-contoh alat kesehatan yang umum digunakan di rumah sakit dan apotek.
Dokumen tersebut membahas tentang upaya peningkatan kualitas layanan rawat inap dan unit gawat darurat di Puskesmas Kalibening. Terdapat data pasien rawat inap tahun 2016 beserta capaian indikator pelayanan. Juga dijelaskan tentang pengertian, pelayanan, dan standarisasi unit gawat darurat sesuai pedoman kementerian kesehatan. Kriteria fasilitas, prosedur, dan evaluasi mutu unit gawat darurat dijabarkan demi men
Indikator Nasional Mutu Klinik mencakup empat indikator yaitu kepatuhan kebersihan tangan, kepatuhan penggunaan APD, kepatuhan identifikasi pasien, dan kepuasan pasien. Indikator-indikator tersebut bertujuan untuk mengukur mutu pelayanan kesehatan di klinik agar dapat menjamin keselamatan petugas dan pasien.
Buku saku perawat rumah sakit BSH membahas visi, misi, filsafat dan motto rumah sakit dalam memberikan pelayanan kesehatan yang berfokus pada keselamatan pasien, termasuk prosedur keselamatan pasien, manajemen insiden, dan tindakan darurat seperti kebakaran dan evakuasi.
Indikator mutu pelayanan kesehatan di rumah sakit meliputi kepatuhan kebersihan tangan, penggunaan APD, identifikasi pasien, dan waktu tanggap operasi seksio sesarea emergensi. Indikator-indikator tersebut digunakan untuk mengukur kualitas pelayanan dan meningkatkan keselamatan pasien dan petugas.
Dokumen tersebut membahas tentang keselamatan pasien di rumah sakit, meliputi standar keselamatan pasien, insiden keselamatan pasien, tujuh langkah menuju keselamatan pasien rumah sakit, dan sembilan solusi keselamatan pasien WHO.
Dokumen tersebut berisi informasi tentang aplikasi Mutufasyankes yang digunakan untuk melaporkan indikator mutu pelayanan kesehatan di rumah sakit. Terdapat empat indikator mutu yang dijelaskan secara rinci meliputi kepatuhan kebersihan tangan, kepatuhan penggunaan APD, kepatuhan identifikasi pasien, dan waktu tanggap operasi seksio sesarea emergensi beserta definisi, rumus perhitungan, dan cara pengumpulan datanya
Dokumen tersebut membahas tentang Instrumen Penilaian KARS untuk Sasaran Keselamatan Pasien (SKP) yang mencakup dua standar yaitu identifikasi pasien dan komunikasi antar tenaga medis. Dokumen tersebut menjelaskan tujuan, elemen penilaian, dan contoh bukti untuk masing-masing standar beserta cara penilaiannya.
Dokumen tersebut membahas tentang keselamatan pasien di rumah sakit, termasuk pengertian, tanggung jawab hukum rumah sakit dan tenaga kesehatan, hak-hak pasien, serta langkah-langkah untuk menciptakan budaya keselamatan pasien di rumah sakit.
Dokumen tersebut mengatur tentang Sasaran Keselamatan Pasien (SKP) yang mencakup 6 standar dan elemen-elemen penilaiannya. Standar-standar tersebut meliputi identifikasi pasien yang benar, komunikasi antar tenaga medis, penggunaan obat yang perlu diwaspadai, proses verifikasi sebelum tindakan medis, hygiene tangan, dan pencegahan jatuh pasien.
Dokumen ini memberikan ringkasan tentang Hospital Changkat Melintang di Perak. Ia menyediakan perkhidmatan kesihatan kepada 90,000 penduduk di daerah Perak Tengah dan sebahagian Hilir Perak. Hospital ini menawarkan pelbagai perkhidmatan klinikal dan sokongan termasuk rawatan pesakit luar, kecemasan, dan dalam serta perkhidmatan diagnostik, farmasi, dan pentadbiran.
Merkuri adalah planet terdekat dengan Matahari dan terkecil di Tata Surya - ukurannya hanya sedikit lebih besar dari Bulan. Planet ini dinamai berdasarkan nama dewa. Dokumen ini menjelaskan tentang pengertian, golongan, dan contoh-contoh alat kesehatan yang umum digunakan di rumah sakit dan apotek.
Dokumen tersebut membahas tentang upaya peningkatan kualitas layanan rawat inap dan unit gawat darurat di Puskesmas Kalibening. Terdapat data pasien rawat inap tahun 2016 beserta capaian indikator pelayanan. Juga dijelaskan tentang pengertian, pelayanan, dan standarisasi unit gawat darurat sesuai pedoman kementerian kesehatan. Kriteria fasilitas, prosedur, dan evaluasi mutu unit gawat darurat dijabarkan demi men
Indikator Nasional Mutu Klinik mencakup empat indikator yaitu kepatuhan kebersihan tangan, kepatuhan penggunaan APD, kepatuhan identifikasi pasien, dan kepuasan pasien. Indikator-indikator tersebut bertujuan untuk mengukur mutu pelayanan kesehatan di klinik agar dapat menjamin keselamatan petugas dan pasien.
Buku saku perawat rumah sakit BSH membahas visi, misi, filsafat dan motto rumah sakit dalam memberikan pelayanan kesehatan yang berfokus pada keselamatan pasien, termasuk prosedur keselamatan pasien, manajemen insiden, dan tindakan darurat seperti kebakaran dan evakuasi.
Indikator mutu pelayanan kesehatan di rumah sakit meliputi kepatuhan kebersihan tangan, penggunaan APD, identifikasi pasien, dan waktu tanggap operasi seksio sesarea emergensi. Indikator-indikator tersebut digunakan untuk mengukur kualitas pelayanan dan meningkatkan keselamatan pasien dan petugas.
Dokumen tersebut membahas tentang keselamatan pasien di rumah sakit, meliputi standar keselamatan pasien, insiden keselamatan pasien, tujuh langkah menuju keselamatan pasien rumah sakit, dan sembilan solusi keselamatan pasien WHO.
Dokumen tersebut berisi informasi tentang aplikasi Mutufasyankes yang digunakan untuk melaporkan indikator mutu pelayanan kesehatan di rumah sakit. Terdapat empat indikator mutu yang dijelaskan secara rinci meliputi kepatuhan kebersihan tangan, kepatuhan penggunaan APD, kepatuhan identifikasi pasien, dan waktu tanggap operasi seksio sesarea emergensi beserta definisi, rumus perhitungan, dan cara pengumpulan datanya
Dokumen tersebut membahas tentang Instrumen Penilaian KARS untuk Sasaran Keselamatan Pasien (SKP) yang mencakup dua standar yaitu identifikasi pasien dan komunikasi antar tenaga medis. Dokumen tersebut menjelaskan tujuan, elemen penilaian, dan contoh bukti untuk masing-masing standar beserta cara penilaiannya.
Dokumen tersebut membahas tentang keselamatan pasien di rumah sakit, termasuk pengertian, tanggung jawab hukum rumah sakit dan tenaga kesehatan, hak-hak pasien, serta langkah-langkah untuk menciptakan budaya keselamatan pasien di rumah sakit.
Dokumen tersebut mengatur tentang Sasaran Keselamatan Pasien (SKP) yang mencakup 6 standar dan elemen-elemen penilaiannya. Standar-standar tersebut meliputi identifikasi pasien yang benar, komunikasi antar tenaga medis, penggunaan obat yang perlu diwaspadai, proses verifikasi sebelum tindakan medis, hygiene tangan, dan pencegahan jatuh pasien.
Dokumen tersebut berisi standar-standar keselamatan pasien yang meliputi identifikasi pasien, komunikasi antar tenaga medis, penggunaan obat-obat berbahaya, proses sebelum tindakan medis, higiene tangan, dan pencegahan jatuh pasien. Standar-standar tersebut ditujukan untuk meningkatkan keamanan pasien selama perawatan di rumah sakit.
Dokumen tersebut berisi standar-standar keselamatan pasien yang meliputi identifikasi pasien yang benar, komunikasi antar tenaga medis, penggunaan obat-obat berbahaya, proses verifikasi sebelum tindakan medis, hygiene tangan, dan pencegahan jatuh pasien. Standar-standar tersebut bertujuan untuk meningkatkan keselamatan pasien selama perawatan di rumah sakit.
Rumah sakit menerapkan berbagai proses untuk meningkatkan keselamatan pasien, termasuk mengidentifikasi pasien dengan benar, meningkatkan komunikasi antar tenaga medis, dan meningkatkan keamanan penggunaan obat-obatan tertentu.
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIFratnawulokt
Peningkatan status kesehatan ibu dan anak merupakan salah satu hal prioritas di Indonesia. Status derajat kesehatan ibu dan anak sendiri dapat dinilai dari jumlah AKI dan AKB. Pemerintah berupaya menerapkan program Sustainable Development Goals (SDGs) dengan harapan dapat menekan AKI dan AKB, tetapi kenyataannya masih tinggi sehingga tujuan dari penyusunan laporan tugas akhir ini untuk memberikan asuhan kebidanan secara komprehensif dari ibu hamil trimester III sampai KB.
Metode penelitian menggunakan Continuity of Care dengan pendokumentasian SOAP Notes. Subjek penelitian Ny. “H” usia 34 tahun masa kehamilan Trimester III hingga KB di PMB E Kecamatan Ngunut Kabupaten Tulungagung.
Hasil asuhan selama masa kehamilan trimester III tidak ada komplikasi pada Ny. “E”. Masa persalinan berjalan lancar meskipun terdapat kesenjangan dimana IMD dilakukan kurang dari 1 jam. Kunjungan neonatus hingga nifas normal tidak ada komplikasi, metode kontrasepsi memilih KB implant.
Kesimpulan asuhan pada Ny. “H” ditemukan kesenjangan antara kenyataan dan teori di penatalaksanaan, tetapi dalam pemberian asuhan ini kesenjangan masih dalam batas normal. Asuhan kebidanan ini diberikan untuk membantu mengurangi kemungkinan terjadi komplikasi pada saat masa kehamilan hingga KB.
1. PersyaratanPertolonganPertama
Error! Unknown document property name.
Persyaratan Pertolongan Pertama
Tujuan
Dokumen ini mendefinisikan persyaratan minimum untuk menjamin ketersediaan
produk pertama bantuan pengobatan dalam menanggapi cedera, penyakit atau
keadaan darurat medis yang terjadi di tempat kerja.
Cakupan
Berlaku untuk semua lokasi sistem Coca-Cola (manufaktur, distribusi, kantor,
laboratorium dan semua lokasi lain) di seluruh dunia
Definisi
Lihat Lampiran.
Persyaratan
1. Pemenuhan
Menerapkan praktek manajemen dan kontrol ketat sesuai dengan persyaratan
Perusahaan atau persyaratan hukum yang berlaku terkait dengan penyediaan
bantuan pertama
• Menetapkan dan memelihara proses untuk mengidentifikasi, mengakses dan
memverifikasi secara berkala sesuai dengan versi terbaru dari persyaratan
hukum yang berlaku. Proses ini khusus untuk pemberian bantuan pertama.
2. Penilaian Kebutuhan Pertolongan Pertama
Melakukan dan mendokumentasikan awal penilaian kebutuhan pertolongan pertama
untuk mengidentifikasi tingkat intern pemberian pertolongan pertama (misalnya,
2. PersyaratanPertolonganPertama
Error! Unknown document property name.
jumlah pemberi bantuan pertama, tingkat pelatihan, peralatan dan fasilitas) yang
diperlukan untuk memastikan perawatan yang memadai bagi personil.
1 "Persyaratan hukum yang berlaku" berarti hukum, peraturan, ketentuan, persyaratan, standar, norma, dekrit atau kode
berlaku untuk fasilitas yang relevan dan / atau operasidiberlakukan, diumumkan atau diterbitkan oleh pemerintah atau peraturan
lembaga atau badan di tingkat Nasional, Federal, Negara, lokal Provinsi, Kota atau lainnya. Hal ini juga mungkin termasuk
hukum internasionalatau regional yang relevan dan berlaku, peraturan, aturan dan kesepakatan, seperti, namun tidak terbatas
pada Pedoman PBB dan / atau Uni Eropa (EU) Directive atau Peraturan, apakah diadopsi ke dalam lokal yang berlaku hukum
atau langsung berlaku tanpa memerlukan adopsi lokal.
Penilaian ini:
• Dapat berupa sebuah dokumen yang berdiri sendiri atau termasuk sebagai
bagian dari lebih komprehensif penilaian risiko;
• Harus menggabungkan persyaratan minimum setidaknya satu kit pertolongan
pertama untuk fasilitas dan setidaknya tersedia satu penyedia pertolongan
pertama untuk setiap 50 pekerja dan untuk setiap menggeser operasi;
• Harus diperbarui setiap kali mesin, peralatan atau proses diperkenalkan atau
diubah, berpotensi membuat profil bahaya yang berbeda atau kebutuhan
medis skenario, dan
• Harus ditinjau setidaknya setiap tahun untuk memverifikasi bahwa itu adalah
saat ini.
3. Prosedur Pertolongan Pertama
Menerapkan dan memelihara prosedur Bantuan Pertama terdokumentasi yang
mencakup semua yang berlaku bagian dari Persyaratan dan bagaimana mereka
diterapkan dalam fasilitas tersebut.
• Prosedur-prosedur ini dapat berdiri sendiri atau dapat diintegrasikan dengan
Rencana Tanggap Darurat fasilitas lain.
• Konten Minimum untuk prosedur ini meliputi:
3. PersyaratanPertolonganPertama
Error! Unknown document property name.
o Metode untuk memulai respon pertolongan pertama;
o Deskripsi keseluruhan tingkat respon dan perlakuan yang akan
diberikan;
o Struktur, peran dan tanggung jawab penyedia layanan pertolongan
pertama dan peran personil dalam tanggap darurat;
o Antarmuka dengan rencana tanggap darurat lainnya dan Insiden
Manajemen Krisis & Resolusi (IMCR) rencana;
o Pemberitahuan, pelaporan dan proses investigasi kecelakaan;
o Dekontaminasi dan pembuangan limbah, dan
o Pemeliharaan dan memasok peralatan pertolongan pertama dan
fasilitas.
• Prosedur harus ditinjau pada update Kebutuhan Penilaian Bantuan Pertama,
dan diperbarui jika diperlukan untuk mengatasi tambahan atau dimodifikasi
eksposur.
4. Daftar Kontak
Dokumen daftar kontak darurat yang relevan untuk memberitahu personel setiap waktu
di fasilitas itu. Menerapkan prosedur untuk memastikan bahwa daftar ini mudah
diakses, mereka yang bertanggung jawab untuk membuat kontak dalam keadaan
darurat.
5. Kontrol Darah-Borne Pathogens
Menerapkan kontrol untuk mencegah pajanan personil untuk bahan berpotensi
menular dan mikroorganisme penyebab penyakit yang mungkin ada dalam darah dan
cairan tubuh lainnya.
Mengelola semua darah dan cairan tubuh manusia sesuai dengan prinsip
Universal
4. PersyaratanPertolonganPertama
Error! Unknown document property name.
Tindakan pencegahan, yang mengatur bahwa: SEMUA DARAH MANUSIA
DAN CAIRAN TUBUH YANG DIPERLAKUKAN SEBAGAI DENGAN
HEPATITIS VIRUS B MENGANDUNG (HBV) VIRUS, munodefisiensi manusia
(HIV) ATAU Melalui darah patogen.
Setiap kali ada kemungkinan kontak langsung dengan darah atau cairan
tubuh lain dari setiap orang:
o Pertolongan pertama harus memakai sarung tangan karet sekali pakai
setiap kali mengantisipasi darah menyentuh, cairan tubuh lainnya,
selaput lendir atau non- utuh kulit saat memberikan pertolongan
pertama atau prosedur CPR;
o Kenakan sarung tangan karet sekali pakai saat menangani atau
permukaan jelas terkontaminasi dengan darah atau cairan tubuh
lainnya;
o Cuci tangan dan permukaan kulit lainnya segera dan menyeluruh
dengan air dan pembersih antiseptik jika terkontaminasi dengan darah
atau tubuh lainnya cairan
o Cuci tangan segera setelah sarung tangan dilepas;
o CPR perisai, corong atau alat ventilasi lainnya harus siap tersedia bagi
rekan mereka yang bisa dan dapat diharapkan untuk melakukan CPR;
o Segera (atau sesegera mungkin) menghapus pakaian yang
terkontaminasi dengan darah atau cairan tubuh lain selama
pertolongan pertama atau CPR prosedur (atau sesegera mungkin) dan
terpisah dari pakaian lain sampai benar dicuci. Kumpulkan pakaian
kerja non-sekali pakai yang terkontaminasi dengan darah cair atau
cairan tubuh lain dalam tas biohazard dan cuci secara terpisah dari
pakaian lainnya. Menginformasikan layanan binatu bahwa pakaian
yang terkontaminasi.
5. PersyaratanPertolonganPertama
Error! Unknown document property name.
o Bersihkan area fasilitas dan peralatan yang terkontaminasi dengan
darah atau cairan tubuh lainnya segera dengan larutan pemutih setara
dengan pengenceran 1:100 pemutih rumah tangga.
o Mengelola bahan terkontaminasi dengan cairan darah atau cairan
tubuh lainnya, seperti sarung tangan sekali pakai, CPR perisai, perban
dan kompres, bahan yang digunakan untuk membersihkan permukaan
dan peralatan atau pekerjaan pakaian sekali pakai, sebagai limbah
Biohazard, sesuai dengan manajemen Persyaratan Limbah
Perusahaan
Di mana secara hukum diperbolehkan, menawarkan vaksinasi Hepatitis B,
tanpa biaya ke asosiasi, kepada semua rekan yang memberikan layanan
pertolongan pertama pada fasilitas (baik
sukarela atau sebagai bagian dari peran mereka yang ditunjuk). Untuk setiap
orang yang ditawarkan, dokumen apakah vaksinasi itu diterima atau ditolak.
Jika hasil insiden pertolongan pertama dalam insiden eksposur, membuat
pasca pajanan medis evaluasi dan tindak lanjut tersedia untuk asosiasi yang
terbuka. Segera melaporkan semua paparan manajemen untuk tindak lanjut
perawatan. Dokumen rincian kejadian, dan menyimpan salinan di asosiasi file
rahasia medis.
Lihat asosiasi terkena yang ingin menerima pasca pajanan medis evaluasi
dan tindak lanjut ke dokter setempat atau klinik kesehatan mampu melakukan
evaluasi tersebut. Menyediakan prosedur dan selanjutnya pengobatan yang
ditentukan, jika ada, tanpa biaya kepada asosiasi.
Manajemen harus mendapatkan dan memberikan asosiasi dengan salinan
dokter pendapat ditulis dalam waktu 15 hari dari selesainya paparan pasca-
evaluasi. Mempertahankan pendapat tertulis dalam asosiasi file rahasia
medis . Pendapat tertulis harus memasukkan hasil evaluasi dan setiap kondisi
medis yang dihasilkan dari paparan darah atau lainnya yang berpotensi bahan
menular yang memerlukan evaluasi lebih lanjut atau pengobatan.
6. PersyaratanPertolonganPertama
Error! Unknown document property name.
6. Peralatan Pertolongan Pertama
Menyediakan peralatan pertolongan pertama sebagaimana ditentukan oleh situs
Penilaian Kebutuhan Pertolongan Pertama dan Prosedur Pertolongan Pertama di
lokasi yang diidentifikasi dengan jelas dan mudah diakses. Setiap penyedia
pertolongan pertama , semua pengawas dan lain-lain yang ditentukan oleh situs
prosedur harus memiliki akses ke peralatan pertolongan pertama.
7. Obat-Obatan
Obat dan obat-obatan, termasuk over-the-counter obat-obatan seperti aspirin, pil mual,
gangguan pencernaan tablet, batuk / dingin tablet, dll, TIDAK harus diberikan atau
disediakan untuk pekerja, yang dikelola oleh setiap karyawan atau dipertahankan
dalam kotak pertolongan pertama, dengan pengecualian obat-obatan:
Ditetapkan dan dikelola oleh dokter berlisensi atau penyedia perawat
kesehatan berlisesi resmi di bawah peraturan daerah untuk meresepkan dan
mengelola obat;
Diperlukan oleh peraturan daerah yang harus dijaga dan tersedia, atau
Dibeli dalam dosis individu untuk penggunaan pribadi dari mesin dispenser
dikelola oleh layanan kontrak atau vendor.
8. Investigasi Kecelakaan dan Pencatatan
Menerapkan prosedur untuk mencatat, melacak, menganalisa dan melaporkan
kecelakaan di tempat kerja dan penyakit untuk tujuan manajemen insiden, pelacakan
kinerja dan perbaikan berkesinambungan.
Semua cedera dan penyakit yang dialami per jam, sementara gaji dan
karyawan, dan semua insiden ditangani oleh penyedia pertolongan pertama
harus dicatat untuk mendokumentasikan rincian acara, termasuk:
o Tanggal, waktu dan tempat kejadian
o Nama pekerjaan yang terluka / orang yang sakit
7. PersyaratanPertolonganPertama
Error! Unknown document property name.
o Rincian cedera / penyakit dan pertolongan pertama diberikan
o Acara disposisi - kembali bekerja, rumah, rumah sakit, dokter
o Nama dan tanda tangan dari penyedia pertolongan pertama yang
menangani insiden
Untuk semua kejadian di mana pertolongan pertama diberikan, melakukan
penyelidikan terdokumentasi untuk menentukan penyebab kecelakaan dan
kontrol yang diperlukan untuk mencegah terjadinya kembali.
Semua cedera yang mengakibatkan waktu yang hilang atau perawatan medis
di luar pertolongan pertama harus memiliki sebuah, investigasi lengkap
diformalkan dengan akar-penyebab analisis. Perbaikan tindakan harus
ditempatkan dalam proses pelacakan perbaikan fasilitas tersebut tindakan dan
memiliki didokumentasikan tinjauan manajemen dan sign off.
Semua yang berhubungan dengan pekerjaan kematian dan insiden keamanan
serius juga harus dilaporkan kepada Unit Bisnis relevan atau hubungi
Perusahaan untuk pelaporan melalui sistem Insiden Manajemen dan Resolusi
Krisis (IMCR).
9. Pemeliharaan dan Inspeksi
Menerapkan pemeliharaan didokumentasikan dan program inspeksi untuk
memverifikasi bahwa semua pertolongan pertama
persediaan dan peralatan terkait tersedia dan fungsional setiap saat.
Secara teratur memeriksa, mengisi kembali dan memelihara semua peralatan
pertolongan pertama.
Periksa dan memelihara khusus peralatan pertolongan pertama, seperti
eksternal otomatis defibrillator, per rekomendasi pabrikan.
10. Latihan
8. PersyaratanPertolonganPertama
Error! Unknown document property name.
Pastikan bahwa karyawan dan personil lain yang terkena dampak cukup terlatih untuk
mengeksekusi peran mereka berhubungan dengan pemberian pertolongan pertama.
Pelatihan harus spesifik dengan tanggung jawab yang diharapkan dan meliputi:
Pelatihan awal untuk semua personil yang meliputi bagian yang relevan dari
situs Bantuan Pertama prosedur, termasuk bagaimana untuk memulai respon
pertolongan pertama;
Penyegaran pelatihan setiap tahun dan ketika ada perubahan dalam prosedur
pertolongan pertama, atau bila ada bukti kekurangan dalam pengetahuan
karyawan pertolongan pertama praktek;
Memastikan bahwa kontraktor dan pengunjung memahami dan mengikuti
persyaratan situs mengenai ketentuan pertolongan pertama, sesuai dengan
Kontraktor dan Pengunjung Persyaratan Manajemen, dan
Terdokumentasi kualifikasi penyedia pertolongan pertama melalui lembaga
disetujui oleh undang-undang yang relevan negara, seperti Palang Merah atau
Bulan Sabit Merah, dengan periodik penyegaran pelatihan sebagaimana
ditentukan oleh lembaga yang.
o Pelatihan harus mencakup respon terhadap bahaya kerja tertentu
lingkungan dan setiap bantuan peralatan khusus pertama, seperti
otomatis eksternal defibrillator, bahwa penyedia pertolongan pertama
diharapkan untuk digunakan.
Referensi
Pedoman Pertolongan Pertama ES-RF-145
Manajemen Persyaratan Limbah ES-RQ-220
Kontraktor dan Manajemen Persyaratan Pengunjung ES-RQ-110
9. PersyaratanPertolonganPertama
Error! Unknown document property name.
Sejarah revisi
Tanggal Revisi Ringkasan Perubahan
1-Jan-2010 Revisi dokumen dirilis sebagai bagian dari Desain ulang
TCCMS -
Tata Reset. Dokumen ini berisi konten dari sebelumnya
versi dengan reformatting dan rewording signifikan.
3-Juli-2007 Untuk konsistensi dengan persyaratan lain, th revisie
pemenuhan
bahasa dan menambahkan persyaratan penilaian
kebutuhan. Untuk kejelasan, bagian kondisi yang sudah ada
sebelumnya itu reworded untuk lebih jelas menunjukkan hal
ini adalah program sukarela.
4-Juli-2006 Ditambahkan Catatan tentang kondisi yang sudah ada
18-November-2005 Awal Issue
Lampiran
Definisi
Limbah biohazard: limbah berpotensi menular terkontaminasi dengan darah atau
cairan lainnya cairan tubuh, seperti sarung tangan limbah, CPR perisai, perban dan
kompres atau bersih-bersih bahan yang dihasilkan selama pertolongan pertama dan
prosedur CPR. Semua limbah tersebut harus dikelola seolah-olah menular.
Paparan Insiden: kontak khusus dengan darah atau bahan berpotensi menular lainnya
melalui kontak dengan mata, mulut, kulit yang tidak utuh (dermatitis, hang-kuku, luka,
abrasi, radang, dll) atau kontak lainnya, termasuk tusukan, luka atau gigitan.
Pertolongan pertama: atau Penyediaan perawatan darurat dan perawatan bagi orang
yang menderita cedera penyakit di tempat kerja, sampai perawatan medis, jika
diperlukan, dapat disediakan. Pertolongan pertama mungkin termasuk
10. PersyaratanPertolonganPertama
Error! Unknown document property name.
cardiopulmonary resuscitation (CPR) atau penggunaan defibrillator eksternal otomatis
(AED).
Penyedia Pertolongan pertama: Seseorang yang ditunjuk dengan tanggung jawab
khusus untuk memberikan pertolongan pertama dalam hal kebutuhan di tempat kerja.
Kehilangan Waktu akibat Kecelakaan : Sebuah Lost Time Injury adalah cedera yang
berhubungan dengan pekerjaan atau sakit, termasuk kematian, yang menghasilkan
waktu yang hilang dari kegiatan kerja terjadwal luar tanggal kecelakaan (misalnya,
karyawan tidak dapat bekerja shift berikutnya mereka dijadwalkan secara rutin), atau
hasil dalam kembali bekerja dengan pembatasan sementara untuk tugas rutin
ditugaskan.
Cedera Kerja: Sebuah kecelakaan kerja adalah luka, seperti luka, patah tulang,
keseleo, amputasi, dll, yang dihasilkan dari sebuah kecelakaan kerja atau dari paparan
yang melibatkan
satu insiden di lingkungan kerja. Kondisi akibat dari suatu seketika paparan bahan
kimia diklasifikasikan sebagai cedera. Kondisi akibat gigitan hewan, seperti gigitan
serangga atau ular, diklasifikasikan sebagai cedera.
Penyakit Kerja: Penyakit akibat kerja adalah kondisi abnormal atau gangguan, lainnya
dari satu akibat dari kecelakaan kerja, yang disebabkan oleh paparan faktor lingkungan
yang terkait dengan pekerjaan. Ini termasuk akut dan kronis penyakit atau penyakit
yang mungkin disebabkan oleh mengisap, menelan, penyerapan, atau langsung kontak.