SlideShare a Scribd company logo
PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM
                              NOMOR : 49/PRT/1990

                                     TENTANG

                    TATA CARA DAN PERSYARATAN IZIN
                 PENGGUNAAN AIR DAN ATAU SUMBER AIR


                         MENTERI PEKERJAAN UMUM



Menimbang :

a. Bahwa berhubung dengan semakin meningkatnya permintaan pelayanan air baik
   secara kuantitas maupun kualitas sebagai akibat adanya perkembangan penduduk,
   sedangkan kuantitas dan kualitas dari sumber air memiliki keterbatasan, maka
   dipandang perlu menertibkan penggunaan air dan atau sumber air melalui usaha
   perizinan agar terpenuhi kebutuhan akan air yang sesuai dengan waktu, ruang, jumlah
   dan mutu.
b. Bahwa berhubung dengan hal tersebut sebagai tindak lanjut Peraturan Pemerintah
   Nomor 22 Tahun 1982 tentang Tata Pengaturan Air, khususnya yang tercantum pada
   pasal 23, diatur diatur dan ditetapkan ketentuan-ketentuan tentang Tata Cara dan
   persyaratan izin penggunaan air dan/atau sumber air untuk berbagai keperluan.
c. Bahwa sesuai dengan ketentuan pasal 23 ayat (4), Peraturan Pemerintah R.I. Nomor
   22 tahun 1982, Pengaturan mengenai tersebut huruf a diatas menjadi wewenang
   Menteri Pekerjaan Umum.
d. Bahwa untuk maksud tersebut perlu diatur dan ditetapkan dengan Peraturan Menteri.

Mengingat :

1. Undang-Undang R.I. Nomor 5 Tahun 1974, tentang Pokok-Pokok Pemerintahan di
   Daerah.
2. Undang-Undang R.I. Nomor 11 Tahun 1974, tentang Pengairan.
3. Undang-Undang R.I. Nomor 4 Tahun 1982, tentang Pokok-Pokok Pengelolaan
   Lingkungan Hidup.
4. Peraturan Pemerintah R.I. Nomor 22 Tahun 1982, tentang Tata Pengaturan Air.
5. Peraturan Pemerintah R.I. Nomor 23 Tahun 1982 tentang Irigasi.
6. Peraturan Pemerintah R.I. Nomor 29 Tahun 1986 tentang Analisis Mengenai Dampak
   Lingkungan.
7. Peraturan Pemerintah R.I. Nomor 20 Tahun 1990 tentang Pengendalian Pencemaran
   air.
8. Keputuan Pesiden R.I. Nomor 44 Tahun 1974 tentang Pokok-Poko Organisasi
   Departemen.
9. Keputusan Presiden R.I. Nomor 15 Tahun 1984, tentang Susunan Organisasi
   Departemen.
10. Keputusan Presidan R.I. Nomor 64/M/1988, tentang Kabinet Pembangunan V.
11. Keputusan Menteri Negara Kependudukan dan Lingkungan Hidup Nomor
    KEP.02/MEN.KLH/I/1988, tentang Pedoman Penerapan Baku Mutu Lingkungan.
12. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 39/PRT/1989 tentang Pembagian
    Wilayah Sungai.
13. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 48/PRT/1990 tentang Pengelolaan Atas
    Air dan atau Sumber Air pada Wilayah Sungai.



                                 MEMUTUSKAN

Menetapkan :

   PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMU TENTANG TATA CARA DAN
   PERSYARATAN IZIN PENGGUNAAN AIR ATAU SUMBER AIR


                                      BAB I

                                  PENGERTIAN
                                      Pasal 1

1. Menteri adalah Menteri Pekerjaan Umum.
2. Direktur Jenderal adalah Direktur Jenderal Pengairan, Departemen Pekerjaan Umum.
3. Gubernur adalah Gubernur Kepala Daerah Tingkat I/Daerah Khusus/Daerah
   Istimewa.
4. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Daerah Tingkat I /Daerah Khusus/Daerah
   Istimewa.
5. Pihak yang berwenang adalah Menteri atau Gubernur.
6. Badan Hukum Tertentu adalah Badan Hukum sebagaimana dimaksud pada Pasal 4
   Undang-Undang R.I. Nomor 11 Tahun 1974 yang berstatus sebagai Badan Usaha
Milik Negara dibawah Pembinaan Menteri, dan mempunyai tugas pokok
   mengembangkan dan mengusahakan air dan atau sumber air untuk digunakan bagi
   kesejahteraan masyarakat dengan menjaga kelestarian kemampuan lingkungan hidup.
7. Air adalah semua air yang terdapat diatas permukaam tanah, termasuk dalam
   pengertian ini air laut yang dimanfaatkan di darat.
8. Sumber air adalh tempat-tempat dan wadah-wadah air yang terdapat di atas
   permukaan tanah, yang terdiri dari sumber air alamiah berupa sungai, danau, rawa,
   mata air dan sumber air buatan berupa waduk dan bangunan pinggiran lainnya.
9. Bangunan Pengairan adalah bangunan prasarana pengairan baik yang berwujud
   saluran ataupun bangunan liar.
10. Izin penggunaan air dan atau sumber air adalah izin yang diberikan baik bagi
    pengambilan air, pemanfaatan sumber air maupun pemanfaatan air berikut
    sumbernya.
11. Keperluan yang bersifat komersial adalah kegiatan usaha yang dilakukan dengan
    menggunakan manfaat air dan atau sumber air, yang bertujuan atau bersifat mencari
    keuntungan.
12. Ketenagaan adalah ketenagalistrikan sebagaimana dimaksud daalm Undang-Undang
    Nomor 15 Tahun 1985 tentang Ketenagalistrikan.
13. Iuran adalah iuran jasa air dan atau sumber air.



                                            BAB II

                 IZIN PENGGUNAAN AIR DAN ATAU SUMBER AIR

                                       Bagian Pertama

                                             Azas
                                            Pasal 2

(1) Setiap penggunaan air dan atau sumber air untuk keperluan-keperluan tertentu
    menurut ketentuan Pasal-Pasal dalam Peraturan ini wajib memperoleh izin terlebih
    dahulu dari pihak yang berwenang.
(2) Pemberian izin sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Pasal ini, terutama bagi
    penggunaan air dan atau sumber air yang dapat mepengaruhi keseimbangan tata air,
    harus didasarkan pada rencana perlindungan, pengembangan dan penggunaan air dan
    atau sumner air pada tiap wilayah sungai yang bersangkutan yang telah ditetapkan
    pihak yang berwenang, sesuai dengan ketentuan sebagaimana tercantum pada pasal 7
    Peraturan Pemerintah R.I. Nomor 22 Tahun 1982.
(3) Dalam hal rencana sebagaimana dimaksud pada ayat (2) Pasal ini belum ditetapkan,
    maka pemberian izin tersebut didasarkan pada hasil kesepakatan antar instansi yang
    terkait dengan penggunaan dimaksud, dengan dikoordinasikan oleh pihak yang
    berwenang.
(4) Direktur Jenderal menetapkan pedoman umu mengenai persyaratan teknis yang
    minimal harus diberikan pada setiap penerbitan surat izin penggunaan air dan atau
    sumber air.


                                   Bagian Kedua

                                  Permohonan Izin
                                       Pasal 3

Penggunaan air dan atau sumber air dengan izin sebagaimana dimaksud pada Pasal 2
Peraturan ini dapat dilakukan oleh Instansi Pemerintah. Badan Hukum, Badan Sosial atau
perorangan.

                                    Bagian Ketiga

Penggunaan Air dan atau sumber air yang dikenakan Izin


                                       Pasal 4

Izin sebagaimana dimaksud pada pasal 2 diwajibkan dalam hal penggunaan air dan atau
sumber air untuk :
a. Penyediaan air bersih/air minum
b. Usaha perkotaan dan kawasan pemukiman
c. Penyediaan air irigasi untuk pertanian
d. Peternakan
e. Perkebunan
f. Perikanan
g. Industri
h. Pertambangan
i. Ketenagaan
j. Pengapungan
k. Perendaman
l. Lalu lintas air
m. Rekreasi
n. Pembuangan air limbah
o. Pembangunan, perubahan atau pembongkaran segala bangunan yang dilakukan pada
    di atas dan di bawah sumber air.
Pasal 6

(1) Wewenang Menteri dalam pemberian izin penggunaan air dan atau sumber air
    dilaksanakan oleh Direktur Jenderal kecuali ditentukan lain oleh Menteri berdasarkan
    peraturan paerundang-undangan yang berlaku.
(2) Direktur Jenderal mengatur lebih lanjut pelaksanaan pemberian izin sebagaimana
    dimaksud pada ayat (1) Pasal ini.


                                        Pasal 7

Wewenang Gubernur dalam pemberian izin penggunaan air dan atau sumber air diatur
lebih lanjut dalam Peraturan Daerah.



                                       BAB IV

              TATA CARA DAN PERSYARATAN PERMOHONAN
                        DAN PEMBERIAN IZIN

                                 Bagian Pertama
                    Tata cara dan Persyaratan Permohonan Izin

                                        Pasal 8

(1) Permohonan izin penggunaan air dan atau sumber air diajukan secara tertulis kepada
    pihak yang berwenang, dengan mengisi formulir permohonan serta melampirkan
    persyaratan yang akan ditetapkan lebih lanjut oleh Direktur Jenderal.
(2) Bagian Kedua Permohonan izin penggunaan air dan atau sumber air harus diajukan
    selambat-lambatnya 3 (tiga) bulan sebelum tanggal dimulainya penggunaan air dan
    atau sumber air.




                     Tata Cara dan Persyaratan Pemberian Izin

                                        Pasal 9
(1) Dalaqm Waktu 30 (tiga puluh) hari sejak diterimanya permohonan izin penggunaan
    air dan atau sumber air dengan persyaratan-persyaratan lengkap, pihak yang
    berwenang memberikan persetujuan atau menolak permohonan.
(2) Izin penggunaan air dan atau sumber air dapat diberikan oleh yang berwenang apabila
    memenuhi ketentuan sebagai berikut :
   a. Permohonan tersebut tidak akan berakibat mengganggu dan atau merugikan
      kepentingan umum dan kelestarian lingkungan.
   b. Permohonan izin telah memenuhi persyaratan baik teknis maupun administrative
      yang ditetapkan menurut peraturan ini.


                                       Pasal 10

(1) Persyaratan sebagaimana dimaksud pada Pasal 9 ayat (2) b Peraturan ini tercantum
    dalam rekomendasi teknis yang merupakan kesatuan yang tidak terpisahkan dengan
    surat izin penggunaan air dan atau sumber air.
(2) Rekomendasi teknis bagi surat izin penggunaan air dan atau sumber air yang
    dikeluarkan oleh menteri diatur sebagai berikut :
   a. Bila izin tersebut menyangkut wilayah sungai yang pengelolaan air dan sumber
      airnya tetap menjadi wewenang Menteri, maka rekomendasi teknis diatur lebih
      lanjut oleh Direktur Jenderal.
   b. Bila izin tersebut menyangkut wilayah sungai yang pengelolaan air dan sumber
      airnya dilimpahkan kepada Badan Hukum Tertentu, maka rekomendasi teknis
      diberikan oleh Badan Hukum Tertentu.
(3) Rekomendasi Teknis bagi surat izin penggunaan air dan atau sumber air yang
    dikeluarkan Gubernur diberikan oleh Kepala Dinas Pekerjaan Umum Tingkat I
    Bidang Pengairan/Kepala Sub. Dinas Pengairan Daerah Tingkat I.


                                       Pasal 11

(1) Surat Izin penggunaan air dan atau sumber air diberikan untuk jangka waktu sesuai
    dengan pertimbangan keperluannya, dan dapat dimintakan perpanjangannya oleh
    pemegang izin.
(2) Permohonan perpanjangan surat izin penggunaan air dan atau sumber air harus
    diajukan secara tertulis kepada pihak yang berwenang selambat-lambatnya 3 (tiga)
    bulan sebelum jangka waktu surat izin tersebut berakhir.

                                       Pasal 12
Segala biaya yang ditimbulakan sebagai akibat proses pemberian izin tersebut diatas
dibebankan kepada pemohon izin yang pengaturannya ditetapkan lebih lanjut oleh pihak
yang berwenang.


                                      BAB V

                      HAK,KEWAJIBAN DAN LARANGAN
                           BAGI PEMEGANG IZIN

                                  Bagian Pertama
                                        Hak
                                      Pasal 13

(1) Pemegang Izin berhak menggunakan air dan atau sumber air sesuai dengan izin yang
    diberikan.
(2) Penggunaan air dan atau sumber air sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disesuaikan
    dengan kondisi sumber air dan tersedianya air.


                                   Bagian Kedua
                                    Kewajiban
                                      Pasal 14

(1) Pemegang izin penggunaan air dan atau sumber air untuk keperluan yang bersifat
    komersil sebagaimana dimaksud pada pasal 4 berkewajiban membayar iuran.
(2) Pada dasarnya penerimaan iuran oleh pihak yang berwenagng dimaksudkan untuk
    membiayakan eksploitasi dan pemeliharaan bangunan pengairan serta menjaga
    kelestarian fungsi sumber air yang penyetorannya dilaksanakan sebagai berikut :
   a. Iuran yang diperoleh dan izin penggunaan air dan atau sumber air yang menjadi
      wewenang Menteri, disetorkan ke Kas Negara, kecuali dalam hal wewenang
      pengelolaan suatu wilayah sungai dilimpahkan kepada Badan Hukum Tertentu
      maka iuran tersebut disetorkan ke Kas Badan hukum tertentu dimaksud.
   b. Iuran yang diperoleh dari izin penggunaan air dan atau sumber air yang menjadi
      wewenang Gubernur disetorkan ke Kas Daerah.



                                      Pasal 15
(1) Besarnya iuran atas penggunaan air dan atau sumber air untuk keperluan ketenangan
    selain pusat listrik tenaga mikrohydro yang menjadi wewenang Pemerintah Daerah,
    ditetapkan oleh Menteri.
(2) Besarnya iuran untuk keperluan lain selian yang tercantum pada ayat (1) Pasal ini
    untuk masing-masing Propinsi ditetapkan oleh Menteri dengan mempertimbangkan
    usulan dan saran Pemerintah Daerah yang bersangkutan.
(3) Penetapan besarnya iuran sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan (2) Pasal ini
    dilakukan secara berkala 5 (lima) tahun, kecuali ada perubahan kebijaksanaan
    moneter Pemerintah R.I.


                                      Pasal 16

Pemerintah Daerah dan Badan Hukum tertentu diberikan wewenang untuk menetapkan
sendiri pengaturan lebih lanjut pelaksanaan pemungutan iuran dengan berdasarkan pada
ketentuan-ketentuan yang tercantum dalam peraturan ini, dan disesuaikan denagn situasi
dan kondisi setempat.


                                      Pasal 17

Pemegang izin penggunaan air dan atau sumber air wajib memberikan sebagian air yang
diperolehnya untuk kepentingan masyarakat/lingkungan sekitarnya apabila diperlukan
dengan izin yang diberikannya.


                                   Bagian Ketiga
                                     Larangan
                                      Pasal 18

(1) Pemegang izn penggunaan air dan atau sumber air dilarang memindahtangankan izin
    tersebut kepada pihak lain tanpa persetujuan pemberi izin
(2) Pemegang izin penggunaan air dan atau sumber air dilarang menjual izin kepada
    pihak lain kecuali ditentukan dalam surat izin.




                                      BAB VI
          PERUBAHAN, PEMBEKUAN SEMENTARA, PENCABUTAN
DAN BATALNYA AZIN
                                       Pasal 19

(1) Dalam hal tertentu pihak yang berwenang dapat mengadakan perubahan, pembekuan
    sementara, pencabutan dan pembatalan izin penggunaan air dan atau sumber air yang
    telah dikeluarkan.
(2) Tata cara perubahan, pembekuan sementara, pencabutan dan pembatalan izin
    sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Pasal ini diatur lebih lanjut oleh Direktur
    Jenderal.


                                       BAB VII
                                   PENGAWASAN
                                       Pasal 20

(1) Pel;aksanaan pengawasan terhadap peraturan ini dilakukan oleh :
   a. Kepala Kantor Wilayah Departemen Pekerjaan Umum sepanjang menyangkut
      penggunaan air dan atau sumber air yang menjadi wewenang Menteri.
   b. Kepala Dinas Pekerjaan Umum Daerah tingkat I Bidang Pengairan/Kepala Sub
      Dinas Pengairan Daerah Tingkat I sepanjang menyangkut izin penggunaan air dan
      atau sumber air yang menjadi wewenang Gubernur.

(2) Pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Pasal ini meliputi :
   a. Pengawasan terhadap pemenuhan persyaratan-persyaratan yang tercantum dalam
      surat izin penggunaan air dan atau sumber air.
   b. Penerbitan penggunaan air dan atau sumber air yang belum memperoleh izin.

(3) Pelaporan hasil pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Pasal ini diatur
    sebagai berikut :
   a. Kepala Kantor Wilayah Departemen Pekerjaan Umum melaporkan hasil
      pengawasannya kepada Menteri dan kepada Direktur Jenderal dengan
      tembusannya kepada Gubernur dan Kepala Dinas Pekerjaan Umum Daerah
      Tingkat I Bidang Pengairan/Sub Dinas Pengairan Daerah Tingkat I.
    b. Kepala dinas Pekerjaan Umum Tingkat I Bidang Pengairan/Sub Dinas Pengairan
       Daerah Tingkat I melaporkan hasil pengawasannya ke[ada Menteri melalui
       Gubernur dengan tembusan kepada Kantor Wilayah Departemen Pekerjaan
       Umum.
(4) Apabila laporan hasil pengawasan terhadap hal-hal menyimpang dari persyaratan
    yang tercantum dalam surat izin penggunaan air dan atau sumber air, maka pihak
    yang berwenang dapat mengambil tindakan yang diperlukan sesuai dengan
    kewenangan masing-masing.
BAB VIII
                             KETENTUAN PERALIHAN
                                        Pasal 21

(1) Semua pihak yang tanpa izin telah melaksanakan penggunaan air dan atau sumber air
    untuk keperluan sebagaimana dimaksud pada pasal 5 peraturan ini, selambat-
    lambatnya 9 (sembilan) bulan sejak peraturan ini berlaku, harus mengajukan
    permohonan izin kepada pihak yang berwenang.
(2) Para pemegang izin penggunaan air dan atau sumber air dalam waktu selambat-
    lambatnya 9 (sembilan) bulan sejak peraturan ini berlaku harus mendaftarkan kembali
    izinnya untuk memperbarui dan disesuaikan dengan ketentuan-ketentuan yang
    tercantum dalam peraturan ini.
(3) Peraturan Menteri dan Peraturan Daerah yang mengatur hal-hal yang berhubungan
    dengan tata cara dan persyaratan pemberian izin penggunaan air dan atau sumber air,
    tetap berlaku sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan ini.


                                        BAB IX
                              KETENTUAN PENUTUP
                                        Pasal 22

(1) Peraturan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.
(2) Hal-hal yang belum diatur dalam peraturan ini akan ditetapkan lebih lanjut oleh pihak
    yang berwenang.
(3) Peraturan Menteri ini disebarluaskan kepada yang bersangkutan untuk diketahui dan
    dilaksanakan.




                                         DITETAPKAN DI  : JAKARTA
                                         PADA TANGGAL    : 5 DESEMBER 1990
                                         MENTERI PEKERJAAN UMUM




                                                RADINAL MOCHTAR

More Related Content

What's hot

Peraturan Pemerintah No. 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan P...
Peraturan Pemerintah No. 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan P...Peraturan Pemerintah No. 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan P...
Peraturan Pemerintah No. 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan P...
infosanitasi
 
Peraturan Pemerintah No. 38 Tahun 2011 tentang Sungai
Peraturan Pemerintah No. 38 Tahun 2011 tentang SungaiPeraturan Pemerintah No. 38 Tahun 2011 tentang Sungai
Peraturan Pemerintah No. 38 Tahun 2011 tentang Sungai
Penataan Ruang
 
Pp nomor 69 tahun 2014 hak guna air
Pp nomor 69 tahun 2014 hak guna airPp nomor 69 tahun 2014 hak guna air
Pp nomor 69 tahun 2014 hak guna airWinarto Winartoap
 
Peraturan Pemerintah No. 16 Tahun 2005 tentang Pengembangan Sistem Penyediaan...
Peraturan Pemerintah No. 16 Tahun 2005 tentang Pengembangan Sistem Penyediaan...Peraturan Pemerintah No. 16 Tahun 2005 tentang Pengembangan Sistem Penyediaan...
Peraturan Pemerintah No. 16 Tahun 2005 tentang Pengembangan Sistem Penyediaan...
infosanitasi
 
Peraturan Pemerintah No. 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan P...
Peraturan Pemerintah No. 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan P...Peraturan Pemerintah No. 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan P...
Peraturan Pemerintah No. 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan P...
infosanitasi
 
Peraturan Pemerintah No. 35 Tahun 1991 tentang Sungai
Peraturan Pemerintah No. 35 Tahun 1991 tentang SungaiPeraturan Pemerintah No. 35 Tahun 1991 tentang Sungai
Peraturan Pemerintah No. 35 Tahun 1991 tentang Sungai
infosanitasi
 
Permen Kesehatan, No. 416/Men.Kes/PER/IX/1990 tentang Syarat-syarat dan Penga...
Permen Kesehatan, No. 416/Men.Kes/PER/IX/1990 tentang Syarat-syarat dan Penga...Permen Kesehatan, No. 416/Men.Kes/PER/IX/1990 tentang Syarat-syarat dan Penga...
Permen Kesehatan, No. 416/Men.Kes/PER/IX/1990 tentang Syarat-syarat dan Penga...
infosanitasi
 
Ocr permenkes 492 2010 persyaratan kualitas air minum
Ocr permenkes 492 2010 persyaratan kualitas air minumOcr permenkes 492 2010 persyaratan kualitas air minum
Ocr permenkes 492 2010 persyaratan kualitas air minum
MRFerguson
 
Peraturan tentang Air
Peraturan tentang AirPeraturan tentang Air
Peraturan tentang Air
Elka Simbolon
 
Permenkes ri no. 907 tahun 2002 syarat syarat dan pengawasan kualitas air minum
Permenkes ri no. 907 tahun 2002 syarat syarat dan pengawasan kualitas air minumPermenkes ri no. 907 tahun 2002 syarat syarat dan pengawasan kualitas air minum
Permenkes ri no. 907 tahun 2002 syarat syarat dan pengawasan kualitas air minum
Arina Priyanka
 
Peraturan Pemerintah No. 42 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sumber Daya Air
Peraturan Pemerintah No. 42 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sumber Daya AirPeraturan Pemerintah No. 42 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sumber Daya Air
Peraturan Pemerintah No. 42 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sumber Daya Air
Penataan Ruang
 
Peraturan Pemerintah No. 16 Tahun 2005 tentang Air Minum
Peraturan Pemerintah No. 16 Tahun 2005 tentang Air MinumPeraturan Pemerintah No. 16 Tahun 2005 tentang Air Minum
Peraturan Pemerintah No. 16 Tahun 2005 tentang Air Minum
Joy Irman
 
Undang-undang No 7 Tahun 2004 tentang Sumberdaya Air
Undang-undang No 7 Tahun 2004 tentang Sumberdaya AirUndang-undang No 7 Tahun 2004 tentang Sumberdaya Air
Undang-undang No 7 Tahun 2004 tentang Sumberdaya Air
Joy Irman
 
Jenis Perizinan Bidang SDA dan Upaya Serta Permasalahan dalam Peningkatan PAD
Jenis Perizinan Bidang SDA dan Upaya Serta Permasalahan dalam Peningkatan PADJenis Perizinan Bidang SDA dan Upaya Serta Permasalahan dalam Peningkatan PAD
Jenis Perizinan Bidang SDA dan Upaya Serta Permasalahan dalam Peningkatan PAD
ushfia
 
Permenkes no 528 thn 82 kualitas air tanah
Permenkes no 528 thn 82 kualitas air tanahPermenkes no 528 thn 82 kualitas air tanah
Permenkes no 528 thn 82 kualitas air tanah
Dickdick Maulana
 
Peraturan Pemerintah No. 37 Tahun 2012 tentang Pengelolaan Daerah Aliran Sungai
Peraturan Pemerintah No. 37 Tahun 2012 tentang Pengelolaan Daerah Aliran SungaiPeraturan Pemerintah No. 37 Tahun 2012 tentang Pengelolaan Daerah Aliran Sungai
Peraturan Pemerintah No. 37 Tahun 2012 tentang Pengelolaan Daerah Aliran Sungai
Penataan Ruang
 
Peraturan Pemerintah No. 20 Tahun 2006 tentang Irigasi
Peraturan Pemerintah No. 20 Tahun 2006 tentang IrigasiPeraturan Pemerintah No. 20 Tahun 2006 tentang Irigasi
Peraturan Pemerintah No. 20 Tahun 2006 tentang Irigasi
Penataan Ruang
 
PP NO 82 Tahun 2001 Tentang Kualitas air
PP NO 82 Tahun 2001 Tentang Kualitas airPP NO 82 Tahun 2001 Tentang Kualitas air
PP NO 82 Tahun 2001 Tentang Kualitas air
PT.Jasa Prima Perkasa
 
Hidrologi
HidrologiHidrologi
Hidrologi
Reski Stern
 
Pp82 air (revisi)
Pp82 air (revisi)Pp82 air (revisi)
Pp82 air (revisi)
Dickdick Maulana
 

What's hot (20)

Peraturan Pemerintah No. 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan P...
Peraturan Pemerintah No. 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan P...Peraturan Pemerintah No. 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan P...
Peraturan Pemerintah No. 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan P...
 
Peraturan Pemerintah No. 38 Tahun 2011 tentang Sungai
Peraturan Pemerintah No. 38 Tahun 2011 tentang SungaiPeraturan Pemerintah No. 38 Tahun 2011 tentang Sungai
Peraturan Pemerintah No. 38 Tahun 2011 tentang Sungai
 
Pp nomor 69 tahun 2014 hak guna air
Pp nomor 69 tahun 2014 hak guna airPp nomor 69 tahun 2014 hak guna air
Pp nomor 69 tahun 2014 hak guna air
 
Peraturan Pemerintah No. 16 Tahun 2005 tentang Pengembangan Sistem Penyediaan...
Peraturan Pemerintah No. 16 Tahun 2005 tentang Pengembangan Sistem Penyediaan...Peraturan Pemerintah No. 16 Tahun 2005 tentang Pengembangan Sistem Penyediaan...
Peraturan Pemerintah No. 16 Tahun 2005 tentang Pengembangan Sistem Penyediaan...
 
Peraturan Pemerintah No. 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan P...
Peraturan Pemerintah No. 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan P...Peraturan Pemerintah No. 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan P...
Peraturan Pemerintah No. 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan P...
 
Peraturan Pemerintah No. 35 Tahun 1991 tentang Sungai
Peraturan Pemerintah No. 35 Tahun 1991 tentang SungaiPeraturan Pemerintah No. 35 Tahun 1991 tentang Sungai
Peraturan Pemerintah No. 35 Tahun 1991 tentang Sungai
 
Permen Kesehatan, No. 416/Men.Kes/PER/IX/1990 tentang Syarat-syarat dan Penga...
Permen Kesehatan, No. 416/Men.Kes/PER/IX/1990 tentang Syarat-syarat dan Penga...Permen Kesehatan, No. 416/Men.Kes/PER/IX/1990 tentang Syarat-syarat dan Penga...
Permen Kesehatan, No. 416/Men.Kes/PER/IX/1990 tentang Syarat-syarat dan Penga...
 
Ocr permenkes 492 2010 persyaratan kualitas air minum
Ocr permenkes 492 2010 persyaratan kualitas air minumOcr permenkes 492 2010 persyaratan kualitas air minum
Ocr permenkes 492 2010 persyaratan kualitas air minum
 
Peraturan tentang Air
Peraturan tentang AirPeraturan tentang Air
Peraturan tentang Air
 
Permenkes ri no. 907 tahun 2002 syarat syarat dan pengawasan kualitas air minum
Permenkes ri no. 907 tahun 2002 syarat syarat dan pengawasan kualitas air minumPermenkes ri no. 907 tahun 2002 syarat syarat dan pengawasan kualitas air minum
Permenkes ri no. 907 tahun 2002 syarat syarat dan pengawasan kualitas air minum
 
Peraturan Pemerintah No. 42 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sumber Daya Air
Peraturan Pemerintah No. 42 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sumber Daya AirPeraturan Pemerintah No. 42 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sumber Daya Air
Peraturan Pemerintah No. 42 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Sumber Daya Air
 
Peraturan Pemerintah No. 16 Tahun 2005 tentang Air Minum
Peraturan Pemerintah No. 16 Tahun 2005 tentang Air MinumPeraturan Pemerintah No. 16 Tahun 2005 tentang Air Minum
Peraturan Pemerintah No. 16 Tahun 2005 tentang Air Minum
 
Undang-undang No 7 Tahun 2004 tentang Sumberdaya Air
Undang-undang No 7 Tahun 2004 tentang Sumberdaya AirUndang-undang No 7 Tahun 2004 tentang Sumberdaya Air
Undang-undang No 7 Tahun 2004 tentang Sumberdaya Air
 
Jenis Perizinan Bidang SDA dan Upaya Serta Permasalahan dalam Peningkatan PAD
Jenis Perizinan Bidang SDA dan Upaya Serta Permasalahan dalam Peningkatan PADJenis Perizinan Bidang SDA dan Upaya Serta Permasalahan dalam Peningkatan PAD
Jenis Perizinan Bidang SDA dan Upaya Serta Permasalahan dalam Peningkatan PAD
 
Permenkes no 528 thn 82 kualitas air tanah
Permenkes no 528 thn 82 kualitas air tanahPermenkes no 528 thn 82 kualitas air tanah
Permenkes no 528 thn 82 kualitas air tanah
 
Peraturan Pemerintah No. 37 Tahun 2012 tentang Pengelolaan Daerah Aliran Sungai
Peraturan Pemerintah No. 37 Tahun 2012 tentang Pengelolaan Daerah Aliran SungaiPeraturan Pemerintah No. 37 Tahun 2012 tentang Pengelolaan Daerah Aliran Sungai
Peraturan Pemerintah No. 37 Tahun 2012 tentang Pengelolaan Daerah Aliran Sungai
 
Peraturan Pemerintah No. 20 Tahun 2006 tentang Irigasi
Peraturan Pemerintah No. 20 Tahun 2006 tentang IrigasiPeraturan Pemerintah No. 20 Tahun 2006 tentang Irigasi
Peraturan Pemerintah No. 20 Tahun 2006 tentang Irigasi
 
PP NO 82 Tahun 2001 Tentang Kualitas air
PP NO 82 Tahun 2001 Tentang Kualitas airPP NO 82 Tahun 2001 Tentang Kualitas air
PP NO 82 Tahun 2001 Tentang Kualitas air
 
Hidrologi
HidrologiHidrologi
Hidrologi
 
Pp82 air (revisi)
Pp82 air (revisi)Pp82 air (revisi)
Pp82 air (revisi)
 

Viewers also liked

SKB Menteri PU, Menhut dan Mendagri No. 19/1984, KH.059/KPTS-II/1984 dan PU 1...
SKB Menteri PU, Menhut dan Mendagri No. 19/1984, KH.059/KPTS-II/1984 dan PU 1...SKB Menteri PU, Menhut dan Mendagri No. 19/1984, KH.059/KPTS-II/1984 dan PU 1...
SKB Menteri PU, Menhut dan Mendagri No. 19/1984, KH.059/KPTS-II/1984 dan PU 1...
infosanitasi
 
Penganggaran Sanitasi Jangka Menengah
Penganggaran Sanitasi Jangka MenengahPenganggaran Sanitasi Jangka Menengah
Penganggaran Sanitasi Jangka Menengah
infosanitasi
 
Monitoring dan Evaluasi Penyusunan Dokumen MPSS
Monitoring dan Evaluasi Penyusunan Dokumen MPSSMonitoring dan Evaluasi Penyusunan Dokumen MPSS
Monitoring dan Evaluasi Penyusunan Dokumen MPSS
infosanitasi
 
Penganggaran Sanitasi Tahunan
Penganggaran Sanitasi TahunanPenganggaran Sanitasi Tahunan
Penganggaran Sanitasi Tahunan
infosanitasi
 
Peraturan Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala BAPPENAS No....
Peraturan Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala BAPPENAS No....Peraturan Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala BAPPENAS No....
Peraturan Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala BAPPENAS No....
infosanitasi
 
Permen PU No. 45/PRT/1990 tentang Pengendalian Mutu Air pada Sumber Air
Permen PU No. 45/PRT/1990 tentang Pengendalian Mutu Air pada Sumber AirPermen PU No. 45/PRT/1990 tentang Pengendalian Mutu Air pada Sumber Air
Permen PU No. 45/PRT/1990 tentang Pengendalian Mutu Air pada Sumber Air
infosanitasi
 
Fasilitator PPSP dalam Pembangunan Sanitasi
Fasilitator PPSP dalam Pembangunan SanitasiFasilitator PPSP dalam Pembangunan Sanitasi
Fasilitator PPSP dalam Pembangunan Sanitasi
infosanitasi
 
Spesifikasi Sarana Umum Mandi Kakus Prefab
Spesifikasi Sarana Umum Mandi Kakus PrefabSpesifikasi Sarana Umum Mandi Kakus Prefab
Spesifikasi Sarana Umum Mandi Kakus Prefab
infosanitasi
 
Inmendagri No.8 Tahun 1998 tentang Petunjuk Pelaksanaan Penetapan Tarif Air M...
Inmendagri No.8 Tahun 1998 tentang Petunjuk Pelaksanaan Penetapan Tarif Air M...Inmendagri No.8 Tahun 1998 tentang Petunjuk Pelaksanaan Penetapan Tarif Air M...
Inmendagri No.8 Tahun 1998 tentang Petunjuk Pelaksanaan Penetapan Tarif Air M...
infosanitasi
 
Permenkeu 38 2006 petunjuk pelaksanaan pengendalian dan pengelolaan atas peny...
Permenkeu 38 2006 petunjuk pelaksanaan pengendalian dan pengelolaan atas peny...Permenkeu 38 2006 petunjuk pelaksanaan pengendalian dan pengelolaan atas peny...
Permenkeu 38 2006 petunjuk pelaksanaan pengendalian dan pengelolaan atas peny...
infosanitasi
 
Permen PU No. 39/PRT/1989 tentang Pembagian Wilayah Sungai
Permen PU No. 39/PRT/1989 tentang Pembagian Wilayah SungaiPermen PU No. 39/PRT/1989 tentang Pembagian Wilayah Sungai
Permen PU No. 39/PRT/1989 tentang Pembagian Wilayah Sungai
infosanitasi
 
Kepmeneg Lingkungan Hidup No.52 Tahun 1995 tentang Baku Mutu Limbah Cair bagi...
Kepmeneg Lingkungan Hidup No.52 Tahun 1995 tentang Baku Mutu Limbah Cair bagi...Kepmeneg Lingkungan Hidup No.52 Tahun 1995 tentang Baku Mutu Limbah Cair bagi...
Kepmeneg Lingkungan Hidup No.52 Tahun 1995 tentang Baku Mutu Limbah Cair bagi...
infosanitasi
 
Analisis Internal Eksternal dalam Perumusan Strategi Sanitasi
Analisis Internal Eksternal dalam Perumusan Strategi SanitasiAnalisis Internal Eksternal dalam Perumusan Strategi Sanitasi
Analisis Internal Eksternal dalam Perumusan Strategi Sanitasi
infosanitasi
 
Keppres No. 196 Tahun 1996 tentang Badan Pengendalian Dampak Lingkungan (BAPE...
Keppres No. 196 Tahun 1996 tentang Badan Pengendalian Dampak Lingkungan (BAPE...Keppres No. 196 Tahun 1996 tentang Badan Pengendalian Dampak Lingkungan (BAPE...
Keppres No. 196 Tahun 1996 tentang Badan Pengendalian Dampak Lingkungan (BAPE...
infosanitasi
 
Kepmeneg Lingkungan Hidup No.57 Tahun 1995 tentang Analisis Mengenai Dampak L...
Kepmeneg Lingkungan Hidup No.57 Tahun 1995 tentang Analisis Mengenai Dampak L...Kepmeneg Lingkungan Hidup No.57 Tahun 1995 tentang Analisis Mengenai Dampak L...
Kepmeneg Lingkungan Hidup No.57 Tahun 1995 tentang Analisis Mengenai Dampak L...
infosanitasi
 
Studi EHRA dalam Buku Putih Sanitasi
Studi EHRA dalam Buku Putih SanitasiStudi EHRA dalam Buku Putih Sanitasi
Studi EHRA dalam Buku Putih Sanitasi
infosanitasi
 
Dasar-dasar Sanitasi Permukiman
Dasar-dasar Sanitasi PermukimanDasar-dasar Sanitasi Permukiman
Dasar-dasar Sanitasi Permukiman
infosanitasi
 
Permenkes No. 889 Tahun 2011 Tentang Registrasi, Izin Praktek dan Izin Kerja ...
Permenkes No. 889 Tahun 2011 Tentang Registrasi, Izin Praktek dan Izin Kerja ...Permenkes No. 889 Tahun 2011 Tentang Registrasi, Izin Praktek dan Izin Kerja ...
Permenkes No. 889 Tahun 2011 Tentang Registrasi, Izin Praktek dan Izin Kerja ...
Sainal Edi Kamal
 

Viewers also liked (18)

SKB Menteri PU, Menhut dan Mendagri No. 19/1984, KH.059/KPTS-II/1984 dan PU 1...
SKB Menteri PU, Menhut dan Mendagri No. 19/1984, KH.059/KPTS-II/1984 dan PU 1...SKB Menteri PU, Menhut dan Mendagri No. 19/1984, KH.059/KPTS-II/1984 dan PU 1...
SKB Menteri PU, Menhut dan Mendagri No. 19/1984, KH.059/KPTS-II/1984 dan PU 1...
 
Penganggaran Sanitasi Jangka Menengah
Penganggaran Sanitasi Jangka MenengahPenganggaran Sanitasi Jangka Menengah
Penganggaran Sanitasi Jangka Menengah
 
Monitoring dan Evaluasi Penyusunan Dokumen MPSS
Monitoring dan Evaluasi Penyusunan Dokumen MPSSMonitoring dan Evaluasi Penyusunan Dokumen MPSS
Monitoring dan Evaluasi Penyusunan Dokumen MPSS
 
Penganggaran Sanitasi Tahunan
Penganggaran Sanitasi TahunanPenganggaran Sanitasi Tahunan
Penganggaran Sanitasi Tahunan
 
Peraturan Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala BAPPENAS No....
Peraturan Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala BAPPENAS No....Peraturan Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala BAPPENAS No....
Peraturan Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala BAPPENAS No....
 
Permen PU No. 45/PRT/1990 tentang Pengendalian Mutu Air pada Sumber Air
Permen PU No. 45/PRT/1990 tentang Pengendalian Mutu Air pada Sumber AirPermen PU No. 45/PRT/1990 tentang Pengendalian Mutu Air pada Sumber Air
Permen PU No. 45/PRT/1990 tentang Pengendalian Mutu Air pada Sumber Air
 
Fasilitator PPSP dalam Pembangunan Sanitasi
Fasilitator PPSP dalam Pembangunan SanitasiFasilitator PPSP dalam Pembangunan Sanitasi
Fasilitator PPSP dalam Pembangunan Sanitasi
 
Spesifikasi Sarana Umum Mandi Kakus Prefab
Spesifikasi Sarana Umum Mandi Kakus PrefabSpesifikasi Sarana Umum Mandi Kakus Prefab
Spesifikasi Sarana Umum Mandi Kakus Prefab
 
Inmendagri No.8 Tahun 1998 tentang Petunjuk Pelaksanaan Penetapan Tarif Air M...
Inmendagri No.8 Tahun 1998 tentang Petunjuk Pelaksanaan Penetapan Tarif Air M...Inmendagri No.8 Tahun 1998 tentang Petunjuk Pelaksanaan Penetapan Tarif Air M...
Inmendagri No.8 Tahun 1998 tentang Petunjuk Pelaksanaan Penetapan Tarif Air M...
 
Permenkeu 38 2006 petunjuk pelaksanaan pengendalian dan pengelolaan atas peny...
Permenkeu 38 2006 petunjuk pelaksanaan pengendalian dan pengelolaan atas peny...Permenkeu 38 2006 petunjuk pelaksanaan pengendalian dan pengelolaan atas peny...
Permenkeu 38 2006 petunjuk pelaksanaan pengendalian dan pengelolaan atas peny...
 
Permen PU No. 39/PRT/1989 tentang Pembagian Wilayah Sungai
Permen PU No. 39/PRT/1989 tentang Pembagian Wilayah SungaiPermen PU No. 39/PRT/1989 tentang Pembagian Wilayah Sungai
Permen PU No. 39/PRT/1989 tentang Pembagian Wilayah Sungai
 
Kepmeneg Lingkungan Hidup No.52 Tahun 1995 tentang Baku Mutu Limbah Cair bagi...
Kepmeneg Lingkungan Hidup No.52 Tahun 1995 tentang Baku Mutu Limbah Cair bagi...Kepmeneg Lingkungan Hidup No.52 Tahun 1995 tentang Baku Mutu Limbah Cair bagi...
Kepmeneg Lingkungan Hidup No.52 Tahun 1995 tentang Baku Mutu Limbah Cair bagi...
 
Analisis Internal Eksternal dalam Perumusan Strategi Sanitasi
Analisis Internal Eksternal dalam Perumusan Strategi SanitasiAnalisis Internal Eksternal dalam Perumusan Strategi Sanitasi
Analisis Internal Eksternal dalam Perumusan Strategi Sanitasi
 
Keppres No. 196 Tahun 1996 tentang Badan Pengendalian Dampak Lingkungan (BAPE...
Keppres No. 196 Tahun 1996 tentang Badan Pengendalian Dampak Lingkungan (BAPE...Keppres No. 196 Tahun 1996 tentang Badan Pengendalian Dampak Lingkungan (BAPE...
Keppres No. 196 Tahun 1996 tentang Badan Pengendalian Dampak Lingkungan (BAPE...
 
Kepmeneg Lingkungan Hidup No.57 Tahun 1995 tentang Analisis Mengenai Dampak L...
Kepmeneg Lingkungan Hidup No.57 Tahun 1995 tentang Analisis Mengenai Dampak L...Kepmeneg Lingkungan Hidup No.57 Tahun 1995 tentang Analisis Mengenai Dampak L...
Kepmeneg Lingkungan Hidup No.57 Tahun 1995 tentang Analisis Mengenai Dampak L...
 
Studi EHRA dalam Buku Putih Sanitasi
Studi EHRA dalam Buku Putih SanitasiStudi EHRA dalam Buku Putih Sanitasi
Studi EHRA dalam Buku Putih Sanitasi
 
Dasar-dasar Sanitasi Permukiman
Dasar-dasar Sanitasi PermukimanDasar-dasar Sanitasi Permukiman
Dasar-dasar Sanitasi Permukiman
 
Permenkes No. 889 Tahun 2011 Tentang Registrasi, Izin Praktek dan Izin Kerja ...
Permenkes No. 889 Tahun 2011 Tentang Registrasi, Izin Praktek dan Izin Kerja ...Permenkes No. 889 Tahun 2011 Tentang Registrasi, Izin Praktek dan Izin Kerja ...
Permenkes No. 889 Tahun 2011 Tentang Registrasi, Izin Praktek dan Izin Kerja ...
 

Similar to Permen49 1990 tata cara dan persyaratan izin

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PERMOHONAN REKOMENDASI TEKNIS KEWENANGAN WILAYAH...
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PERMOHONAN REKOMENDASI TEKNIS KEWENANGAN WILAYAH...STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PERMOHONAN REKOMENDASI TEKNIS KEWENANGAN WILAYAH...
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PERMOHONAN REKOMENDASI TEKNIS KEWENANGAN WILAYAH...
ushfia
 
Permen pupr nomor 1 tahun 2016
Permen pupr nomor 1 tahun 2016Permen pupr nomor 1 tahun 2016
Permen pupr nomor 1 tahun 2016
SDADPUTANGSEL
 
Peraturan Pemerintah No. 43 Tahun 2008 tentang Air Tanah
Peraturan Pemerintah No. 43 Tahun 2008 tentang Air TanahPeraturan Pemerintah No. 43 Tahun 2008 tentang Air Tanah
Peraturan Pemerintah No. 43 Tahun 2008 tentang Air Tanah
infosanitasi
 
Peraturan Pemerintah No. 43 Tahun 2008 tentang Air Tanah
Peraturan Pemerintah No. 43 Tahun 2008 tentang Air TanahPeraturan Pemerintah No. 43 Tahun 2008 tentang Air Tanah
Peraturan Pemerintah No. 43 Tahun 2008 tentang Air Tanah
Penataan Ruang
 
c2e7b_04._Penggunaan_dan_Pengusahaan_SDA.pdf
c2e7b_04._Penggunaan_dan_Pengusahaan_SDA.pdfc2e7b_04._Penggunaan_dan_Pengusahaan_SDA.pdf
c2e7b_04._Penggunaan_dan_Pengusahaan_SDA.pdf
RITAMULYANDARI1
 
Permen PU Nomor 2 Tahun 2013 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Pengelolaan S...
Permen PU Nomor 2 Tahun 2013 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Pengelolaan S...Permen PU Nomor 2 Tahun 2013 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Pengelolaan S...
Permen PU Nomor 2 Tahun 2013 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Pengelolaan S...
Penataan Ruang
 
Permen pu 11 a kriteria dan penetapan wilayah sungai
Permen pu 11 a kriteria dan penetapan wilayah sungaiPermen pu 11 a kriteria dan penetapan wilayah sungai
Permen pu 11 a kriteria dan penetapan wilayah sungai
infosanitasi
 
Permen PU Nomor 6 Tahun 2011 tentang Pedoman Penggunaan Sumber Daya Air
Permen PU Nomor 6 Tahun 2011 tentang Pedoman Penggunaan Sumber Daya AirPermen PU Nomor 6 Tahun 2011 tentang Pedoman Penggunaan Sumber Daya Air
Permen PU Nomor 6 Tahun 2011 tentang Pedoman Penggunaan Sumber Daya Air
Penataan Ruang
 
Pergub no. 93_tahun_2021
Pergub no. 93_tahun_2021Pergub no. 93_tahun_2021
Pergub no. 93_tahun_2021
HarisFadhil
 
Pergub_DKI_93_2021.pdf hahaiahiahiaiahhaaa
Pergub_DKI_93_2021.pdf hahaiahiahiaiahhaaaPergub_DKI_93_2021.pdf hahaiahiahiaiahhaaa
Pergub_DKI_93_2021.pdf hahaiahiahiaiahhaaa
RirinMeisa1
 
UU 11 1974 pengairan
UU 11 1974 pengairanUU 11 1974 pengairan
UU 11 1974 pengairan
F Bari
 
Peraturan Pemerintah No. 6 Tahun 1981 tentang Iuran Pembiayaan Eksploitasi da...
Peraturan Pemerintah No. 6 Tahun 1981 tentang Iuran Pembiayaan Eksploitasi da...Peraturan Pemerintah No. 6 Tahun 1981 tentang Iuran Pembiayaan Eksploitasi da...
Peraturan Pemerintah No. 6 Tahun 1981 tentang Iuran Pembiayaan Eksploitasi da...
infosanitasi
 
Keterbatasan saluran irigasi kabupaten hulu sungai selatan, kalimantan selatan
Keterbatasan saluran irigasi kabupaten hulu sungai selatan, kalimantan selatanKeterbatasan saluran irigasi kabupaten hulu sungai selatan, kalimantan selatan
Keterbatasan saluran irigasi kabupaten hulu sungai selatan, kalimantan selatan
CITRA MARGA NUSAPHALA PERSADA, PT TBK
 
Sosialisasi KajianStandar PBMAL REV.pptx
Sosialisasi KajianStandar PBMAL REV.pptxSosialisasi KajianStandar PBMAL REV.pptx
Sosialisasi KajianStandar PBMAL REV.pptx
Amin638839
 
Perizinan Pengusahaan dan Penggunaan Sumber Daya Air
Perizinan Pengusahaan dan Penggunaan Sumber Daya AirPerizinan Pengusahaan dan Penggunaan Sumber Daya Air
Perizinan Pengusahaan dan Penggunaan Sumber Daya Air
ushfia
 
Peraturan Pemerintah No. 77 Tahun 2001 tentang Irigasi
Peraturan Pemerintah No. 77 Tahun 2001 tentang IrigasiPeraturan Pemerintah No. 77 Tahun 2001 tentang Irigasi
Peraturan Pemerintah No. 77 Tahun 2001 tentang Irigasi
infosanitasi
 
Makalah pp (uu)
Makalah pp (uu)Makalah pp (uu)
Makalah pp (uu)
Johannes Panjaitan
 
Kualitas air untuk sektor perrtanian
Kualitas air untuk sektor perrtanianKualitas air untuk sektor perrtanian
Kualitas air untuk sektor perrtanian
dian haryanto
 
Permen PU Nomor 22 Tahun 2009 tentang Pedoman Teknis dan Tatacara Penyusunan ...
Permen PU Nomor 22 Tahun 2009 tentang Pedoman Teknis dan Tatacara Penyusunan ...Permen PU Nomor 22 Tahun 2009 tentang Pedoman Teknis dan Tatacara Penyusunan ...
Permen PU Nomor 22 Tahun 2009 tentang Pedoman Teknis dan Tatacara Penyusunan ...
Penataan Ruang
 

Similar to Permen49 1990 tata cara dan persyaratan izin (20)

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PERMOHONAN REKOMENDASI TEKNIS KEWENANGAN WILAYAH...
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PERMOHONAN REKOMENDASI TEKNIS KEWENANGAN WILAYAH...STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PERMOHONAN REKOMENDASI TEKNIS KEWENANGAN WILAYAH...
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PERMOHONAN REKOMENDASI TEKNIS KEWENANGAN WILAYAH...
 
Permen pupr nomor 1 tahun 2016
Permen pupr nomor 1 tahun 2016Permen pupr nomor 1 tahun 2016
Permen pupr nomor 1 tahun 2016
 
Peraturan Pemerintah No. 43 Tahun 2008 tentang Air Tanah
Peraturan Pemerintah No. 43 Tahun 2008 tentang Air TanahPeraturan Pemerintah No. 43 Tahun 2008 tentang Air Tanah
Peraturan Pemerintah No. 43 Tahun 2008 tentang Air Tanah
 
Peraturan Pemerintah No. 43 Tahun 2008 tentang Air Tanah
Peraturan Pemerintah No. 43 Tahun 2008 tentang Air TanahPeraturan Pemerintah No. 43 Tahun 2008 tentang Air Tanah
Peraturan Pemerintah No. 43 Tahun 2008 tentang Air Tanah
 
c2e7b_04._Penggunaan_dan_Pengusahaan_SDA.pdf
c2e7b_04._Penggunaan_dan_Pengusahaan_SDA.pdfc2e7b_04._Penggunaan_dan_Pengusahaan_SDA.pdf
c2e7b_04._Penggunaan_dan_Pengusahaan_SDA.pdf
 
Permen PU Nomor 2 Tahun 2013 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Pengelolaan S...
Permen PU Nomor 2 Tahun 2013 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Pengelolaan S...Permen PU Nomor 2 Tahun 2013 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Pengelolaan S...
Permen PU Nomor 2 Tahun 2013 tentang Pedoman Penyusunan Rencana Pengelolaan S...
 
Permen pu 11 a kriteria dan penetapan wilayah sungai
Permen pu 11 a kriteria dan penetapan wilayah sungaiPermen pu 11 a kriteria dan penetapan wilayah sungai
Permen pu 11 a kriteria dan penetapan wilayah sungai
 
Permen PU Nomor 6 Tahun 2011 tentang Pedoman Penggunaan Sumber Daya Air
Permen PU Nomor 6 Tahun 2011 tentang Pedoman Penggunaan Sumber Daya AirPermen PU Nomor 6 Tahun 2011 tentang Pedoman Penggunaan Sumber Daya Air
Permen PU Nomor 6 Tahun 2011 tentang Pedoman Penggunaan Sumber Daya Air
 
Pergub no. 93_tahun_2021
Pergub no. 93_tahun_2021Pergub no. 93_tahun_2021
Pergub no. 93_tahun_2021
 
Pergub_DKI_93_2021.pdf hahaiahiahiaiahhaaa
Pergub_DKI_93_2021.pdf hahaiahiahiaiahhaaaPergub_DKI_93_2021.pdf hahaiahiahiaiahhaaa
Pergub_DKI_93_2021.pdf hahaiahiahiaiahhaaa
 
Perda 21 2011
Perda 21 2011Perda 21 2011
Perda 21 2011
 
UU 11 1974 pengairan
UU 11 1974 pengairanUU 11 1974 pengairan
UU 11 1974 pengairan
 
Peraturan Pemerintah No. 6 Tahun 1981 tentang Iuran Pembiayaan Eksploitasi da...
Peraturan Pemerintah No. 6 Tahun 1981 tentang Iuran Pembiayaan Eksploitasi da...Peraturan Pemerintah No. 6 Tahun 1981 tentang Iuran Pembiayaan Eksploitasi da...
Peraturan Pemerintah No. 6 Tahun 1981 tentang Iuran Pembiayaan Eksploitasi da...
 
Keterbatasan saluran irigasi kabupaten hulu sungai selatan, kalimantan selatan
Keterbatasan saluran irigasi kabupaten hulu sungai selatan, kalimantan selatanKeterbatasan saluran irigasi kabupaten hulu sungai selatan, kalimantan selatan
Keterbatasan saluran irigasi kabupaten hulu sungai selatan, kalimantan selatan
 
Sosialisasi KajianStandar PBMAL REV.pptx
Sosialisasi KajianStandar PBMAL REV.pptxSosialisasi KajianStandar PBMAL REV.pptx
Sosialisasi KajianStandar PBMAL REV.pptx
 
Perizinan Pengusahaan dan Penggunaan Sumber Daya Air
Perizinan Pengusahaan dan Penggunaan Sumber Daya AirPerizinan Pengusahaan dan Penggunaan Sumber Daya Air
Perizinan Pengusahaan dan Penggunaan Sumber Daya Air
 
Peraturan Pemerintah No. 77 Tahun 2001 tentang Irigasi
Peraturan Pemerintah No. 77 Tahun 2001 tentang IrigasiPeraturan Pemerintah No. 77 Tahun 2001 tentang Irigasi
Peraturan Pemerintah No. 77 Tahun 2001 tentang Irigasi
 
Makalah pp (uu)
Makalah pp (uu)Makalah pp (uu)
Makalah pp (uu)
 
Kualitas air untuk sektor perrtanian
Kualitas air untuk sektor perrtanianKualitas air untuk sektor perrtanian
Kualitas air untuk sektor perrtanian
 
Permen PU Nomor 22 Tahun 2009 tentang Pedoman Teknis dan Tatacara Penyusunan ...
Permen PU Nomor 22 Tahun 2009 tentang Pedoman Teknis dan Tatacara Penyusunan ...Permen PU Nomor 22 Tahun 2009 tentang Pedoman Teknis dan Tatacara Penyusunan ...
Permen PU Nomor 22 Tahun 2009 tentang Pedoman Teknis dan Tatacara Penyusunan ...
 

More from infosanitasi

Permen pupr24 2014
Permen pupr24 2014Permen pupr24 2014
Permen pupr24 2014infosanitasi
 
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
infosanitasi
 
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
infosanitasi
 
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...infosanitasi
 
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
infosanitasi
 
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...infosanitasi
 
Permen PUPR pupr26 2014
Permen PUPR pupr26 2014Permen PUPR pupr26 2014
Permen PUPR pupr26 2014
infosanitasi
 
Aspek Kelembagaan dan Pendanaan Sanitasi dalam Program PPSP 2015-2019
Aspek Kelembagaan dan Pendanaan Sanitasi dalam Program PPSP 2015-2019Aspek Kelembagaan dan Pendanaan Sanitasi dalam Program PPSP 2015-2019
Aspek Kelembagaan dan Pendanaan Sanitasi dalam Program PPSP 2015-2019
infosanitasi
 
Usulan Program dan Kegiatan dalam Memorandum Program Sanitasi
Usulan Program dan Kegiatan dalam Memorandum Program SanitasiUsulan Program dan Kegiatan dalam Memorandum Program Sanitasi
Usulan Program dan Kegiatan dalam Memorandum Program Sanitasi
infosanitasi
 
Target Pembangunan Sanitasi Nasional 2015-2019
Target Pembangunan Sanitasi Nasional 2015-2019Target Pembangunan Sanitasi Nasional 2015-2019
Target Pembangunan Sanitasi Nasional 2015-2019
infosanitasi
 
Pengalokasian Pendanaan Sanitasi bidang Kesehatan
Pengalokasian Pendanaan Sanitasi bidang KesehatanPengalokasian Pendanaan Sanitasi bidang Kesehatan
Pengalokasian Pendanaan Sanitasi bidang Kesehatan
infosanitasi
 
Pendampingan Pokja dalam Pengelolaan Program PPSP 2015
Pendampingan Pokja dalam Pengelolaan Program PPSP 2015Pendampingan Pokja dalam Pengelolaan Program PPSP 2015
Pendampingan Pokja dalam Pengelolaan Program PPSP 2015
infosanitasi
 
Pelaksanaan Program PPSP tahun 2015
Pelaksanaan Program PPSP tahun 2015Pelaksanaan Program PPSP tahun 2015
Pelaksanaan Program PPSP tahun 2015
infosanitasi
 
Kesiapan Pelaksanaan Studi Primer dan IPP STBM
Kesiapan Pelaksanaan Studi Primer dan IPP STBMKesiapan Pelaksanaan Studi Primer dan IPP STBM
Kesiapan Pelaksanaan Studi Primer dan IPP STBM
infosanitasi
 
Arah Kebijakan Program PPSP 2015 2019
Arah Kebijakan Program PPSP 2015 2019Arah Kebijakan Program PPSP 2015 2019
Arah Kebijakan Program PPSP 2015 2019
infosanitasi
 
Peraturan Presiden tentang Percepatan Pembangunan Air Minum dan Sanitasi
Peraturan Presiden tentang Percepatan Pembangunan Air Minum dan SanitasiPeraturan Presiden tentang Percepatan Pembangunan Air Minum dan Sanitasi
Peraturan Presiden tentang Percepatan Pembangunan Air Minum dan Sanitasi
infosanitasi
 
Strategi, Kebijakan, Target dan Sasaran Pembangunan Sanitasi (Air Limbah dan ...
Strategi, Kebijakan, Target dan Sasaran Pembangunan Sanitasi (Air Limbah dan ...Strategi, Kebijakan, Target dan Sasaran Pembangunan Sanitasi (Air Limbah dan ...
Strategi, Kebijakan, Target dan Sasaran Pembangunan Sanitasi (Air Limbah dan ...
infosanitasi
 
Tahap Implementasi Pembangunan Sanitasi Permukiman
Tahap Implementasi Pembangunan Sanitasi PermukimanTahap Implementasi Pembangunan Sanitasi Permukiman
Tahap Implementasi Pembangunan Sanitasi Permukiman
infosanitasi
 
Daftar Kabupaten/Kota Peserta Program PPSP 2015
Daftar Kabupaten/Kota Peserta Program PPSP 2015Daftar Kabupaten/Kota Peserta Program PPSP 2015
Daftar Kabupaten/Kota Peserta Program PPSP 2015
infosanitasi
 
Permen PU 01 2014 Standar Pelayanan Minimal Bidang Pekerjaan Umum dan Penataa...
Permen PU 01 2014 Standar Pelayanan Minimal Bidang Pekerjaan Umum dan Penataa...Permen PU 01 2014 Standar Pelayanan Minimal Bidang Pekerjaan Umum dan Penataa...
Permen PU 01 2014 Standar Pelayanan Minimal Bidang Pekerjaan Umum dan Penataa...
infosanitasi
 

More from infosanitasi (20)

Permen pupr24 2014
Permen pupr24 2014Permen pupr24 2014
Permen pupr24 2014
 
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
 
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
 
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
 
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
 
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
Permen PUPR 26 2014 tentang Prosedur Operasional Standar Pengelolaan Sistem A...
 
Permen PUPR pupr26 2014
Permen PUPR pupr26 2014Permen PUPR pupr26 2014
Permen PUPR pupr26 2014
 
Aspek Kelembagaan dan Pendanaan Sanitasi dalam Program PPSP 2015-2019
Aspek Kelembagaan dan Pendanaan Sanitasi dalam Program PPSP 2015-2019Aspek Kelembagaan dan Pendanaan Sanitasi dalam Program PPSP 2015-2019
Aspek Kelembagaan dan Pendanaan Sanitasi dalam Program PPSP 2015-2019
 
Usulan Program dan Kegiatan dalam Memorandum Program Sanitasi
Usulan Program dan Kegiatan dalam Memorandum Program SanitasiUsulan Program dan Kegiatan dalam Memorandum Program Sanitasi
Usulan Program dan Kegiatan dalam Memorandum Program Sanitasi
 
Target Pembangunan Sanitasi Nasional 2015-2019
Target Pembangunan Sanitasi Nasional 2015-2019Target Pembangunan Sanitasi Nasional 2015-2019
Target Pembangunan Sanitasi Nasional 2015-2019
 
Pengalokasian Pendanaan Sanitasi bidang Kesehatan
Pengalokasian Pendanaan Sanitasi bidang KesehatanPengalokasian Pendanaan Sanitasi bidang Kesehatan
Pengalokasian Pendanaan Sanitasi bidang Kesehatan
 
Pendampingan Pokja dalam Pengelolaan Program PPSP 2015
Pendampingan Pokja dalam Pengelolaan Program PPSP 2015Pendampingan Pokja dalam Pengelolaan Program PPSP 2015
Pendampingan Pokja dalam Pengelolaan Program PPSP 2015
 
Pelaksanaan Program PPSP tahun 2015
Pelaksanaan Program PPSP tahun 2015Pelaksanaan Program PPSP tahun 2015
Pelaksanaan Program PPSP tahun 2015
 
Kesiapan Pelaksanaan Studi Primer dan IPP STBM
Kesiapan Pelaksanaan Studi Primer dan IPP STBMKesiapan Pelaksanaan Studi Primer dan IPP STBM
Kesiapan Pelaksanaan Studi Primer dan IPP STBM
 
Arah Kebijakan Program PPSP 2015 2019
Arah Kebijakan Program PPSP 2015 2019Arah Kebijakan Program PPSP 2015 2019
Arah Kebijakan Program PPSP 2015 2019
 
Peraturan Presiden tentang Percepatan Pembangunan Air Minum dan Sanitasi
Peraturan Presiden tentang Percepatan Pembangunan Air Minum dan SanitasiPeraturan Presiden tentang Percepatan Pembangunan Air Minum dan Sanitasi
Peraturan Presiden tentang Percepatan Pembangunan Air Minum dan Sanitasi
 
Strategi, Kebijakan, Target dan Sasaran Pembangunan Sanitasi (Air Limbah dan ...
Strategi, Kebijakan, Target dan Sasaran Pembangunan Sanitasi (Air Limbah dan ...Strategi, Kebijakan, Target dan Sasaran Pembangunan Sanitasi (Air Limbah dan ...
Strategi, Kebijakan, Target dan Sasaran Pembangunan Sanitasi (Air Limbah dan ...
 
Tahap Implementasi Pembangunan Sanitasi Permukiman
Tahap Implementasi Pembangunan Sanitasi PermukimanTahap Implementasi Pembangunan Sanitasi Permukiman
Tahap Implementasi Pembangunan Sanitasi Permukiman
 
Daftar Kabupaten/Kota Peserta Program PPSP 2015
Daftar Kabupaten/Kota Peserta Program PPSP 2015Daftar Kabupaten/Kota Peserta Program PPSP 2015
Daftar Kabupaten/Kota Peserta Program PPSP 2015
 
Permen PU 01 2014 Standar Pelayanan Minimal Bidang Pekerjaan Umum dan Penataa...
Permen PU 01 2014 Standar Pelayanan Minimal Bidang Pekerjaan Umum dan Penataa...Permen PU 01 2014 Standar Pelayanan Minimal Bidang Pekerjaan Umum dan Penataa...
Permen PU 01 2014 Standar Pelayanan Minimal Bidang Pekerjaan Umum dan Penataa...
 

Permen49 1990 tata cara dan persyaratan izin

  • 1. PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NOMOR : 49/PRT/1990 TENTANG TATA CARA DAN PERSYARATAN IZIN PENGGUNAAN AIR DAN ATAU SUMBER AIR MENTERI PEKERJAAN UMUM Menimbang : a. Bahwa berhubung dengan semakin meningkatnya permintaan pelayanan air baik secara kuantitas maupun kualitas sebagai akibat adanya perkembangan penduduk, sedangkan kuantitas dan kualitas dari sumber air memiliki keterbatasan, maka dipandang perlu menertibkan penggunaan air dan atau sumber air melalui usaha perizinan agar terpenuhi kebutuhan akan air yang sesuai dengan waktu, ruang, jumlah dan mutu. b. Bahwa berhubung dengan hal tersebut sebagai tindak lanjut Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 1982 tentang Tata Pengaturan Air, khususnya yang tercantum pada pasal 23, diatur diatur dan ditetapkan ketentuan-ketentuan tentang Tata Cara dan persyaratan izin penggunaan air dan/atau sumber air untuk berbagai keperluan. c. Bahwa sesuai dengan ketentuan pasal 23 ayat (4), Peraturan Pemerintah R.I. Nomor 22 tahun 1982, Pengaturan mengenai tersebut huruf a diatas menjadi wewenang Menteri Pekerjaan Umum. d. Bahwa untuk maksud tersebut perlu diatur dan ditetapkan dengan Peraturan Menteri. Mengingat : 1. Undang-Undang R.I. Nomor 5 Tahun 1974, tentang Pokok-Pokok Pemerintahan di Daerah. 2. Undang-Undang R.I. Nomor 11 Tahun 1974, tentang Pengairan. 3. Undang-Undang R.I. Nomor 4 Tahun 1982, tentang Pokok-Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup. 4. Peraturan Pemerintah R.I. Nomor 22 Tahun 1982, tentang Tata Pengaturan Air. 5. Peraturan Pemerintah R.I. Nomor 23 Tahun 1982 tentang Irigasi.
  • 2. 6. Peraturan Pemerintah R.I. Nomor 29 Tahun 1986 tentang Analisis Mengenai Dampak Lingkungan. 7. Peraturan Pemerintah R.I. Nomor 20 Tahun 1990 tentang Pengendalian Pencemaran air. 8. Keputuan Pesiden R.I. Nomor 44 Tahun 1974 tentang Pokok-Poko Organisasi Departemen. 9. Keputusan Presiden R.I. Nomor 15 Tahun 1984, tentang Susunan Organisasi Departemen. 10. Keputusan Presidan R.I. Nomor 64/M/1988, tentang Kabinet Pembangunan V. 11. Keputusan Menteri Negara Kependudukan dan Lingkungan Hidup Nomor KEP.02/MEN.KLH/I/1988, tentang Pedoman Penerapan Baku Mutu Lingkungan. 12. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 39/PRT/1989 tentang Pembagian Wilayah Sungai. 13. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 48/PRT/1990 tentang Pengelolaan Atas Air dan atau Sumber Air pada Wilayah Sungai. MEMUTUSKAN Menetapkan : PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMU TENTANG TATA CARA DAN PERSYARATAN IZIN PENGGUNAAN AIR ATAU SUMBER AIR BAB I PENGERTIAN Pasal 1 1. Menteri adalah Menteri Pekerjaan Umum. 2. Direktur Jenderal adalah Direktur Jenderal Pengairan, Departemen Pekerjaan Umum. 3. Gubernur adalah Gubernur Kepala Daerah Tingkat I/Daerah Khusus/Daerah Istimewa. 4. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Daerah Tingkat I /Daerah Khusus/Daerah Istimewa. 5. Pihak yang berwenang adalah Menteri atau Gubernur. 6. Badan Hukum Tertentu adalah Badan Hukum sebagaimana dimaksud pada Pasal 4 Undang-Undang R.I. Nomor 11 Tahun 1974 yang berstatus sebagai Badan Usaha
  • 3. Milik Negara dibawah Pembinaan Menteri, dan mempunyai tugas pokok mengembangkan dan mengusahakan air dan atau sumber air untuk digunakan bagi kesejahteraan masyarakat dengan menjaga kelestarian kemampuan lingkungan hidup. 7. Air adalah semua air yang terdapat diatas permukaam tanah, termasuk dalam pengertian ini air laut yang dimanfaatkan di darat. 8. Sumber air adalh tempat-tempat dan wadah-wadah air yang terdapat di atas permukaan tanah, yang terdiri dari sumber air alamiah berupa sungai, danau, rawa, mata air dan sumber air buatan berupa waduk dan bangunan pinggiran lainnya. 9. Bangunan Pengairan adalah bangunan prasarana pengairan baik yang berwujud saluran ataupun bangunan liar. 10. Izin penggunaan air dan atau sumber air adalah izin yang diberikan baik bagi pengambilan air, pemanfaatan sumber air maupun pemanfaatan air berikut sumbernya. 11. Keperluan yang bersifat komersial adalah kegiatan usaha yang dilakukan dengan menggunakan manfaat air dan atau sumber air, yang bertujuan atau bersifat mencari keuntungan. 12. Ketenagaan adalah ketenagalistrikan sebagaimana dimaksud daalm Undang-Undang Nomor 15 Tahun 1985 tentang Ketenagalistrikan. 13. Iuran adalah iuran jasa air dan atau sumber air. BAB II IZIN PENGGUNAAN AIR DAN ATAU SUMBER AIR Bagian Pertama Azas Pasal 2 (1) Setiap penggunaan air dan atau sumber air untuk keperluan-keperluan tertentu menurut ketentuan Pasal-Pasal dalam Peraturan ini wajib memperoleh izin terlebih dahulu dari pihak yang berwenang. (2) Pemberian izin sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Pasal ini, terutama bagi penggunaan air dan atau sumber air yang dapat mepengaruhi keseimbangan tata air, harus didasarkan pada rencana perlindungan, pengembangan dan penggunaan air dan atau sumner air pada tiap wilayah sungai yang bersangkutan yang telah ditetapkan pihak yang berwenang, sesuai dengan ketentuan sebagaimana tercantum pada pasal 7 Peraturan Pemerintah R.I. Nomor 22 Tahun 1982.
  • 4. (3) Dalam hal rencana sebagaimana dimaksud pada ayat (2) Pasal ini belum ditetapkan, maka pemberian izin tersebut didasarkan pada hasil kesepakatan antar instansi yang terkait dengan penggunaan dimaksud, dengan dikoordinasikan oleh pihak yang berwenang. (4) Direktur Jenderal menetapkan pedoman umu mengenai persyaratan teknis yang minimal harus diberikan pada setiap penerbitan surat izin penggunaan air dan atau sumber air. Bagian Kedua Permohonan Izin Pasal 3 Penggunaan air dan atau sumber air dengan izin sebagaimana dimaksud pada Pasal 2 Peraturan ini dapat dilakukan oleh Instansi Pemerintah. Badan Hukum, Badan Sosial atau perorangan. Bagian Ketiga Penggunaan Air dan atau sumber air yang dikenakan Izin Pasal 4 Izin sebagaimana dimaksud pada pasal 2 diwajibkan dalam hal penggunaan air dan atau sumber air untuk : a. Penyediaan air bersih/air minum b. Usaha perkotaan dan kawasan pemukiman c. Penyediaan air irigasi untuk pertanian d. Peternakan e. Perkebunan f. Perikanan g. Industri h. Pertambangan i. Ketenagaan j. Pengapungan k. Perendaman l. Lalu lintas air m. Rekreasi n. Pembuangan air limbah o. Pembangunan, perubahan atau pembongkaran segala bangunan yang dilakukan pada di atas dan di bawah sumber air.
  • 5. Pasal 6 (1) Wewenang Menteri dalam pemberian izin penggunaan air dan atau sumber air dilaksanakan oleh Direktur Jenderal kecuali ditentukan lain oleh Menteri berdasarkan peraturan paerundang-undangan yang berlaku. (2) Direktur Jenderal mengatur lebih lanjut pelaksanaan pemberian izin sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Pasal ini. Pasal 7 Wewenang Gubernur dalam pemberian izin penggunaan air dan atau sumber air diatur lebih lanjut dalam Peraturan Daerah. BAB IV TATA CARA DAN PERSYARATAN PERMOHONAN DAN PEMBERIAN IZIN Bagian Pertama Tata cara dan Persyaratan Permohonan Izin Pasal 8 (1) Permohonan izin penggunaan air dan atau sumber air diajukan secara tertulis kepada pihak yang berwenang, dengan mengisi formulir permohonan serta melampirkan persyaratan yang akan ditetapkan lebih lanjut oleh Direktur Jenderal. (2) Bagian Kedua Permohonan izin penggunaan air dan atau sumber air harus diajukan selambat-lambatnya 3 (tiga) bulan sebelum tanggal dimulainya penggunaan air dan atau sumber air. Tata Cara dan Persyaratan Pemberian Izin Pasal 9
  • 6. (1) Dalaqm Waktu 30 (tiga puluh) hari sejak diterimanya permohonan izin penggunaan air dan atau sumber air dengan persyaratan-persyaratan lengkap, pihak yang berwenang memberikan persetujuan atau menolak permohonan. (2) Izin penggunaan air dan atau sumber air dapat diberikan oleh yang berwenang apabila memenuhi ketentuan sebagai berikut : a. Permohonan tersebut tidak akan berakibat mengganggu dan atau merugikan kepentingan umum dan kelestarian lingkungan. b. Permohonan izin telah memenuhi persyaratan baik teknis maupun administrative yang ditetapkan menurut peraturan ini. Pasal 10 (1) Persyaratan sebagaimana dimaksud pada Pasal 9 ayat (2) b Peraturan ini tercantum dalam rekomendasi teknis yang merupakan kesatuan yang tidak terpisahkan dengan surat izin penggunaan air dan atau sumber air. (2) Rekomendasi teknis bagi surat izin penggunaan air dan atau sumber air yang dikeluarkan oleh menteri diatur sebagai berikut : a. Bila izin tersebut menyangkut wilayah sungai yang pengelolaan air dan sumber airnya tetap menjadi wewenang Menteri, maka rekomendasi teknis diatur lebih lanjut oleh Direktur Jenderal. b. Bila izin tersebut menyangkut wilayah sungai yang pengelolaan air dan sumber airnya dilimpahkan kepada Badan Hukum Tertentu, maka rekomendasi teknis diberikan oleh Badan Hukum Tertentu. (3) Rekomendasi Teknis bagi surat izin penggunaan air dan atau sumber air yang dikeluarkan Gubernur diberikan oleh Kepala Dinas Pekerjaan Umum Tingkat I Bidang Pengairan/Kepala Sub. Dinas Pengairan Daerah Tingkat I. Pasal 11 (1) Surat Izin penggunaan air dan atau sumber air diberikan untuk jangka waktu sesuai dengan pertimbangan keperluannya, dan dapat dimintakan perpanjangannya oleh pemegang izin. (2) Permohonan perpanjangan surat izin penggunaan air dan atau sumber air harus diajukan secara tertulis kepada pihak yang berwenang selambat-lambatnya 3 (tiga) bulan sebelum jangka waktu surat izin tersebut berakhir. Pasal 12
  • 7. Segala biaya yang ditimbulakan sebagai akibat proses pemberian izin tersebut diatas dibebankan kepada pemohon izin yang pengaturannya ditetapkan lebih lanjut oleh pihak yang berwenang. BAB V HAK,KEWAJIBAN DAN LARANGAN BAGI PEMEGANG IZIN Bagian Pertama Hak Pasal 13 (1) Pemegang Izin berhak menggunakan air dan atau sumber air sesuai dengan izin yang diberikan. (2) Penggunaan air dan atau sumber air sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disesuaikan dengan kondisi sumber air dan tersedianya air. Bagian Kedua Kewajiban Pasal 14 (1) Pemegang izin penggunaan air dan atau sumber air untuk keperluan yang bersifat komersil sebagaimana dimaksud pada pasal 4 berkewajiban membayar iuran. (2) Pada dasarnya penerimaan iuran oleh pihak yang berwenagng dimaksudkan untuk membiayakan eksploitasi dan pemeliharaan bangunan pengairan serta menjaga kelestarian fungsi sumber air yang penyetorannya dilaksanakan sebagai berikut : a. Iuran yang diperoleh dan izin penggunaan air dan atau sumber air yang menjadi wewenang Menteri, disetorkan ke Kas Negara, kecuali dalam hal wewenang pengelolaan suatu wilayah sungai dilimpahkan kepada Badan Hukum Tertentu maka iuran tersebut disetorkan ke Kas Badan hukum tertentu dimaksud. b. Iuran yang diperoleh dari izin penggunaan air dan atau sumber air yang menjadi wewenang Gubernur disetorkan ke Kas Daerah. Pasal 15
  • 8. (1) Besarnya iuran atas penggunaan air dan atau sumber air untuk keperluan ketenangan selain pusat listrik tenaga mikrohydro yang menjadi wewenang Pemerintah Daerah, ditetapkan oleh Menteri. (2) Besarnya iuran untuk keperluan lain selian yang tercantum pada ayat (1) Pasal ini untuk masing-masing Propinsi ditetapkan oleh Menteri dengan mempertimbangkan usulan dan saran Pemerintah Daerah yang bersangkutan. (3) Penetapan besarnya iuran sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan (2) Pasal ini dilakukan secara berkala 5 (lima) tahun, kecuali ada perubahan kebijaksanaan moneter Pemerintah R.I. Pasal 16 Pemerintah Daerah dan Badan Hukum tertentu diberikan wewenang untuk menetapkan sendiri pengaturan lebih lanjut pelaksanaan pemungutan iuran dengan berdasarkan pada ketentuan-ketentuan yang tercantum dalam peraturan ini, dan disesuaikan denagn situasi dan kondisi setempat. Pasal 17 Pemegang izin penggunaan air dan atau sumber air wajib memberikan sebagian air yang diperolehnya untuk kepentingan masyarakat/lingkungan sekitarnya apabila diperlukan dengan izin yang diberikannya. Bagian Ketiga Larangan Pasal 18 (1) Pemegang izn penggunaan air dan atau sumber air dilarang memindahtangankan izin tersebut kepada pihak lain tanpa persetujuan pemberi izin (2) Pemegang izin penggunaan air dan atau sumber air dilarang menjual izin kepada pihak lain kecuali ditentukan dalam surat izin. BAB VI PERUBAHAN, PEMBEKUAN SEMENTARA, PENCABUTAN
  • 9. DAN BATALNYA AZIN Pasal 19 (1) Dalam hal tertentu pihak yang berwenang dapat mengadakan perubahan, pembekuan sementara, pencabutan dan pembatalan izin penggunaan air dan atau sumber air yang telah dikeluarkan. (2) Tata cara perubahan, pembekuan sementara, pencabutan dan pembatalan izin sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Pasal ini diatur lebih lanjut oleh Direktur Jenderal. BAB VII PENGAWASAN Pasal 20 (1) Pel;aksanaan pengawasan terhadap peraturan ini dilakukan oleh : a. Kepala Kantor Wilayah Departemen Pekerjaan Umum sepanjang menyangkut penggunaan air dan atau sumber air yang menjadi wewenang Menteri. b. Kepala Dinas Pekerjaan Umum Daerah tingkat I Bidang Pengairan/Kepala Sub Dinas Pengairan Daerah Tingkat I sepanjang menyangkut izin penggunaan air dan atau sumber air yang menjadi wewenang Gubernur. (2) Pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Pasal ini meliputi : a. Pengawasan terhadap pemenuhan persyaratan-persyaratan yang tercantum dalam surat izin penggunaan air dan atau sumber air. b. Penerbitan penggunaan air dan atau sumber air yang belum memperoleh izin. (3) Pelaporan hasil pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Pasal ini diatur sebagai berikut : a. Kepala Kantor Wilayah Departemen Pekerjaan Umum melaporkan hasil pengawasannya kepada Menteri dan kepada Direktur Jenderal dengan tembusannya kepada Gubernur dan Kepala Dinas Pekerjaan Umum Daerah Tingkat I Bidang Pengairan/Sub Dinas Pengairan Daerah Tingkat I. b. Kepala dinas Pekerjaan Umum Tingkat I Bidang Pengairan/Sub Dinas Pengairan Daerah Tingkat I melaporkan hasil pengawasannya ke[ada Menteri melalui Gubernur dengan tembusan kepada Kantor Wilayah Departemen Pekerjaan Umum. (4) Apabila laporan hasil pengawasan terhadap hal-hal menyimpang dari persyaratan yang tercantum dalam surat izin penggunaan air dan atau sumber air, maka pihak yang berwenang dapat mengambil tindakan yang diperlukan sesuai dengan kewenangan masing-masing.
  • 10. BAB VIII KETENTUAN PERALIHAN Pasal 21 (1) Semua pihak yang tanpa izin telah melaksanakan penggunaan air dan atau sumber air untuk keperluan sebagaimana dimaksud pada pasal 5 peraturan ini, selambat- lambatnya 9 (sembilan) bulan sejak peraturan ini berlaku, harus mengajukan permohonan izin kepada pihak yang berwenang. (2) Para pemegang izin penggunaan air dan atau sumber air dalam waktu selambat- lambatnya 9 (sembilan) bulan sejak peraturan ini berlaku harus mendaftarkan kembali izinnya untuk memperbarui dan disesuaikan dengan ketentuan-ketentuan yang tercantum dalam peraturan ini. (3) Peraturan Menteri dan Peraturan Daerah yang mengatur hal-hal yang berhubungan dengan tata cara dan persyaratan pemberian izin penggunaan air dan atau sumber air, tetap berlaku sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan ini. BAB IX KETENTUAN PENUTUP Pasal 22 (1) Peraturan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan. (2) Hal-hal yang belum diatur dalam peraturan ini akan ditetapkan lebih lanjut oleh pihak yang berwenang. (3) Peraturan Menteri ini disebarluaskan kepada yang bersangkutan untuk diketahui dan dilaksanakan. DITETAPKAN DI : JAKARTA PADA TANGGAL : 5 DESEMBER 1990 MENTERI PEKERJAAN UMUM RADINAL MOCHTAR