Permainan tradisional "angklik" dapat mengajarkan konsep-konsep matematika kepada anak, seperti bilangan, geometri, estimasi, dan ukuran. Permainan ini melibatkan melempar dan melangkah ke kotak-kotak yang diangka untuk menguasai angka dan menghitung langkah. Aturan-aturan permainan dapat melatih penalaran dan disiplin anak.
Permainan tradisional "angklik" melatih anak-anak untuk mengenal konsep matematika seperti bilangan, geometri, dan estimasi serta disiplin dalam bermain. Permainan ini melibatkan melempar batu ke kotak-kotak yang dilambangkan dengan angka dan melompat ke kotak berikutnya sesuai aturan.
Permainan "lucky games" dirancang untuk membantu siswa memahami konsep peluang dengan cara bermain dan mengundi dadu. Permainan papan ini berisi kartu-kartu dengan pertanyaan dan tantangan yang dibuka secara berurutan saat mendapat angka dadu untuk maju. Tujuannya adalah mengajari siswa tentang peluang dengan menghitung kemungkinan munculnya angka tertentu saat mengocok dadu.
Permainan up down math adalah permainan serupa ular tangga yang menggunakan soal-soal matematika sebagai ular dan tangganya. Materi yang diajarkan adalah bilangan bulat. Pemain akan belajar sambil bermain karena diwajibkan menjawab soal bilangan bulat saat berhenti di kotak tertentu. Langkah pemain selanjutnya ditentukan oleh jawaban soal. Pemain yang pertama sampai kotak 124 memenangkan permainan.
Laporan ini membahas dua permainan tradisional yaitu engklek dan dakon. Engklek adalah permainan lompat yang melatih keseimbangan dan koordinasi, sementara dakon melatih kemampuan berhitung dan strategi dengan menggerakkan biji di papan permainan. Kedua permainan ini memberikan manfaat bagi perkembangan fisik dan mental anak.
Permainan tradisional "angklik" melatih anak-anak untuk mengenal konsep matematika seperti bilangan, geometri, dan estimasi serta disiplin dalam bermain. Permainan ini melibatkan melempar batu ke kotak-kotak yang dilambangkan dengan angka dan melompat ke kotak berikutnya sesuai aturan.
Permainan "lucky games" dirancang untuk membantu siswa memahami konsep peluang dengan cara bermain dan mengundi dadu. Permainan papan ini berisi kartu-kartu dengan pertanyaan dan tantangan yang dibuka secara berurutan saat mendapat angka dadu untuk maju. Tujuannya adalah mengajari siswa tentang peluang dengan menghitung kemungkinan munculnya angka tertentu saat mengocok dadu.
Permainan up down math adalah permainan serupa ular tangga yang menggunakan soal-soal matematika sebagai ular dan tangganya. Materi yang diajarkan adalah bilangan bulat. Pemain akan belajar sambil bermain karena diwajibkan menjawab soal bilangan bulat saat berhenti di kotak tertentu. Langkah pemain selanjutnya ditentukan oleh jawaban soal. Pemain yang pertama sampai kotak 124 memenangkan permainan.
Laporan ini membahas dua permainan tradisional yaitu engklek dan dakon. Engklek adalah permainan lompat yang melatih keseimbangan dan koordinasi, sementara dakon melatih kemampuan berhitung dan strategi dengan menggerakkan biji di papan permainan. Kedua permainan ini memberikan manfaat bagi perkembangan fisik dan mental anak.
Dokumen tersebut membahas tentang permainan matematika untuk anak-anak SD. Permainan ini bertujuan untuk membantu pemahaman siswa terhadap konsep-konsep matematika seperti barisan dan deret bilangan secara menyenangkan. Permainan ini melibatkan dadu, pion, dan kartu yang berisi soal-soal matematika. Siswa ditantang untuk memecahkan soal-soal tersebut secara berkelompok sambil belajar konsep-konsep dasar
Media ular tangga dibuat untuk mengenalkan bangun datar pada siswa kelas 1. Media ini terdiri atas kertas spanduk alas dasar berukuran 50x50 cm dengan 30 petak berisi gambar bangun datar, dadu, 3 pion kayu, dan 28 kartu pertanyaan. Siswa dibagi 3 kelompok dan bergantian memainkan permainan dengan melempar dadu untuk maju dan menjawab soal jika berada di tangga atau kepala ular.
Tangram adalah permainan puzzle terkenal asal Cina yang terdiri dari 7 keping bangun datar. Tujuannya adalah menyusun kepingan-kepingan tersebut untuk membentuk berbagai bentuk seperti binatang, benda, atau apa saja yang dibayangkan. Permainan ini membantu mengembangkan imajinasi, kreativitas, dan pemahaman konsep-konsep geometri seperti bentuk, ukuran, sudut pandang, dan transformasi seperti rotasi dan refleksi
Dokumen ini membahas dua jenis permainan tradisional yaitu Cublak-Cublak Suweng dan Petak Umpet. Cublak-Cublak Suweng adalah permainan tebak-tebakan yang berasal dari Jawa Timur dimana pemain harus menebak siapa yang menyembunyikan benda. Petak Umpet adalah permainan dimana satu pemain menjadi "kucing" untuk mencari teman-temannya yang bersembunyi, dan memberikan manfaat seperti mening
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka.
Paper ini bertujuan untuk menganalisis pencemaran udara akibat pabrik aspal. Analisis ini akan fokus pada emisi udara yang dihasilkan oleh pabrik aspal, dampak kesehatan dan lingkungan dari emisi tersebut, dan upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi pencemaran udara
Dokumen tersebut membahas tentang permainan matematika untuk anak-anak SD. Permainan ini bertujuan untuk membantu pemahaman siswa terhadap konsep-konsep matematika seperti barisan dan deret bilangan secara menyenangkan. Permainan ini melibatkan dadu, pion, dan kartu yang berisi soal-soal matematika. Siswa ditantang untuk memecahkan soal-soal tersebut secara berkelompok sambil belajar konsep-konsep dasar
Media ular tangga dibuat untuk mengenalkan bangun datar pada siswa kelas 1. Media ini terdiri atas kertas spanduk alas dasar berukuran 50x50 cm dengan 30 petak berisi gambar bangun datar, dadu, 3 pion kayu, dan 28 kartu pertanyaan. Siswa dibagi 3 kelompok dan bergantian memainkan permainan dengan melempar dadu untuk maju dan menjawab soal jika berada di tangga atau kepala ular.
Tangram adalah permainan puzzle terkenal asal Cina yang terdiri dari 7 keping bangun datar. Tujuannya adalah menyusun kepingan-kepingan tersebut untuk membentuk berbagai bentuk seperti binatang, benda, atau apa saja yang dibayangkan. Permainan ini membantu mengembangkan imajinasi, kreativitas, dan pemahaman konsep-konsep geometri seperti bentuk, ukuran, sudut pandang, dan transformasi seperti rotasi dan refleksi
Dokumen ini membahas dua jenis permainan tradisional yaitu Cublak-Cublak Suweng dan Petak Umpet. Cublak-Cublak Suweng adalah permainan tebak-tebakan yang berasal dari Jawa Timur dimana pemain harus menebak siapa yang menyembunyikan benda. Petak Umpet adalah permainan dimana satu pemain menjadi "kucing" untuk mencari teman-temannya yang bersembunyi, dan memberikan manfaat seperti mening
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka.
Paper ini bertujuan untuk menganalisis pencemaran udara akibat pabrik aspal. Analisis ini akan fokus pada emisi udara yang dihasilkan oleh pabrik aspal, dampak kesehatan dan lingkungan dari emisi tersebut, dan upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi pencemaran udara
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Matematika Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka.
4. Permainan “angklik” merupakan salah satu jenis
permainan tradisional yang menggunakan benda dan
hitungan serta adanya kesepakatan peraturan-
peraturan tentang bagaimana melaksanakannya. Dari
sini jelas bahwa permainan “angklik”tidak dapat
dilepaskan dari kemampuan anak untuk mengenal
bentuk, angka dan pentingnya kedisiplinan dalam
bermain.
Permainan tradisional “angklik” ini memuat peraturan-
peraturan yang harus diikuti olah anak/pemain, dimana
aturan ini dapat melatih anak untuk menggunakan
penalarannya. Penalaran ini merupakan suatu alur
pemikiran yang dilandasi oleh pemikiran secara
matematis, sebab permainan tradisional “angklik” ini
banyak dijumpai penamaan konsep matematika secara
tidak disadari oleh anak.
.
5. Siswa mampu
mengenal konsep
bilangan/angka
(penjumlahan dan
pengurangan), konsep
geometri, konsep
estimasi
(memperkirakan), dan
konsep ukuran sejak
anak usia dini Mampu menunjang
keberhasilan
pengajaran
Matematika pada
pengalaman awal
7. a. Membuat bagan arena permainan tradisional
“angklik”seperti gambar :
9
7 8
6
4 5
3
2
1
Tempat
gaco
8. b. Gunakan kapur putih atau berwarna untuk menggambar
arena permainan tradisional “angklik”.
c. Gunakan pecahan genting atau gaco sebagai alat
bermain.
d. Permainan angklik dapat dimainkan oleh anak laki-laki
maupun anak perempuan.
e. Permainan angklik dapat dilakukan sedikitnya 2 orang
anak dan sebanyak-banyaknya 6 -10 orang anak.
f. Guru memberi arahan dan membimbing serta
mempraktekkan terlebih dulu mengenai cara bermain
permainan tradisional “angklik”.
9. 1.Permainan dimulai dengan melakukan sut
(untuk 2 orang pemain) atau gambreng
(untuk lebih dari 2 orang pemain).
2.Pemain pertama melemparkan pecahan
genting atau gaco dilemparkan pada kotak
nomor 1.
3.Pemain pertama menginjak kotak nomor 2,
3, 4 dan seterusnya dengan cara engkle
(menggantungkan salah satu kakinya).
4.Pada kotak nomor 4, 5 dan nomor 7, 8
pemain berada dalam posisi obrog yaitu
kedua kakinya menginjak tanah.
5.Setelah sampai di angka 7, 8 pemain
10. 6.Pemain mengambil gaco pada kotak
nomor 1 dan melompati kotak nomor 1
kembali ke posisi awal.
7.Pemain akan diganti dengan pemain lain
apabila gaco yang dilemparkan keluar dari
kotak atau menyentuh garis, atau kaki
pemain menginjak garis.
8.Pemain yang dapat menyelesaikan
permainan pertama kali akan mendapatkan
bintang dan menggambarkan bintang
tersebut pada kotak nomor 1 yang
kemudian menjadi ”rumahnya”. Rumah
tersebut hanya boleh diinjak oleh
pemiliknya sedangkan yang lain tidak
11. Pembelajaran Pada
Matematika
Konsep Matematika
Penguasaan konsep matematika pada siswa
diamati pada waktu pelaksanaan permainan yang
sesuai dengan aturan yang telah ditentukan oleh
guru. Selain itu ketepatan kaki pada waktu
meletakkan kaki pada angka yang sudah
ditentukan. Misalnya : gaco pertama dilemparkan
ke kotak no 1 dan demikian seterusnya. Hal ini
juga dipengaruhi oleh aturan main yang sama
dengan aturan main yang selama ini mereka
kenal, meskipun waktu itu area permainan tidak
diberi angka.
Konsep Geometri
Penguasaan konsep geometri pada anak yang
diamati dalam membedakan antara bentuk
12. Konsep Estimasi
Dalam permainan “angklik”ini
penguasaan konsep
estimasi/memperkirakan dalam
melemparkan gaco nya pada tempat
yang dituju. Hal ini dapat dilihat dari
kemampuan anak dalam memperkirakan
ukuran dari area permainan ini.
Konsep Ukuran
Konsep ukuran pada permainan
“angklik” dilihat dari apakah anak dapat
membedakan ukuran (luas, sempit,
panjang, pendek dan besar, kecil).