SlideShare a Scribd company logo
KOMISI PEMBERANTASAN KORUPSI
REPUBLIK INDONESIA
PERATURAN
KOMISI PEMBERANTASAN KORUPSI REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 2 TAHUN 2020
TENTANG
PERUBAHAN ATAS PERATURAN KOMISI PEMBERANTASAN KORUPSI
NOMOR 07 TAHUN 2016
TENTANG TATA CARA PENDAFTARAN, PENGUMUMAN, DAN PEMERIKSAAN
HARTA KEKAYAAN PENYELENGGARA NEGARA
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PIMPINAN KOMISI PEMBERANTASAN KORUPSI REPUBLIK INDONESIA,
Menimbang : a. bahwa untuk meningkatkan ketepatan dan daya guna
terkait dengan pengembangan proses pendaftaran dan
pengumuman laporan harta kekayaan Penyelenggara
Negara yang ada saat ini diperlukan dasar pengaturan
yang lebih komprehensif;
b. bahwa Peraturan Komisi Pemberantasan Korupsi Nomor
07 Tahun 2016 tentang Tata Cara Pendaftaran,
Pengumuman, dan Pemeriksaan Harta Kekayaan
Penyelenggara Negara perlu disesuaikan guna
mendukung pengembangan proses tersebut agar dapat
terlaksana dengan lebih efisien dan efektif;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana
dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan
Peraturan Komisi Pemberantasan Korupsi tentang
Perubahan atas Peraturan Komisi Pemberantasan
Korupsi Nomor 07 Tahun 2016 tentang Tata Cara
-2-
Mengingat
Menetapkan
Pendaftaran, Pengumuman, dan Pemeriksaan Harta
Kekayaan Penyelenggara Negara;
1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang
Penyelenggara Negara yang Bersih dan Bebas dari
Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3851);
2. Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2002 tentang Komisi
Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 137,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4250), sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir
dengan Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2019 tentang
Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 30 Tahun
2002 tentang Komisi Pemberantasan Korupsi (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 197,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
6409);
3. Peraturan Komisi Pemberantasan Korupsi Nomor 07
Tahun 2016 tentang Tata Cara Pendaftaran,
Pengumuman, dan Pemeriksaan Harta Kekayaan
Penyelenggara Negara (Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2016 Nomor 985);
4. Peraturan Komisi Pemberantasan Korupsi Nomor 03
Tahun 2018 tentang Organisasi dan Tata Kerja Komisi
Pemberantasan Korupsi (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2018 Nomor 286);
MEMUTUSKAN:
PERATURAN KOMISI PEMBERANTASAN KORUPSI TENTANG
PERUBAHAN ATAS PERATURAN KOMISI PEMBERANTASAN
KORUPSI NOMOR 07 TAHUN 2016 TENTANG TATA CARA
PENDAFTARAN, PENGUMUMAN, DAN PEMERIKSAAN HARTA
KEKAYAAN PENYELENGGARA NEGARA.
-3-
Pasal I
Beberapa ketentuan dalam Peraturan Komisi Pemberantasan
Korupsi Nomor 07 Tahun 2016 tentang Tata Cara
Pendaftaran, Pengumuman, dan Pemeriksaan Harta
Kekayaan Penyelenggara Negara (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2016 Nomor 985), diubah sebagai berikut:
1. Ketentuan Pasal 1 diubah sehingga berbunyi sebagai
berikut:
Pasal 1
Dalam Peraturan Komisi ini yang dimaksud dengan :
1. Komisi Pemberantasan Korupsi yang selanjutnya
disebut Komisi adalah lembaga negara sebagaimana
dimaksud dalam Undang-Undang Nomor 30 Tahun
2002 tentang Komisi Pemberantasan Tindak Pidana
Korupsi sebagaimana telah beberapa kali diubah,
terakhir dengan Undang-Undang Nomor 19 Tahun
2019 tentang Perubahan Kedua atas Undang-
Undang Nomor 30 Tahun 2002 tentang Komisi
Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.
2. Pimpinan adalah Pimpinan Komisi Pemberantasan
Korupsi sebagaimana dimaksud dalam Undang-
Undang Nomor 30 Tahun 2002 tentang Komisi
Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi
sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir
dengan Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2019
tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang
Nomor 30 Tahun 2002 tentang Komisi
Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.
3. Deputi Pencegahan adalah pejabat setingkat Eselon
I yang diangkat dan diberhentikan oleh Pimpinan,
membawahkan para direktur dan pegawai di
lingkup kedeputian pencegahan.
-4-
4. Penyelenggara Negara adalah Pejabat Negara yang
menjalankan fungsi eksekutif, legislatif, atau
yudikatif, dan pejabat lain yang fungsi dan tugas
pokoknya berkaitan dengan penyelenggaraan
negara atau pejabat publik lainnya sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan yang
berlaku.
5. Istri/Suami adalah seseorang yang terikat
hubungan perkawinan menurut hukum masing-
masing agamanya dan kepercayaannya sesuai
peraturan perundang-undangan.
6. Anak Tanggungan adalah anak kandung, anak tiri,
anak angkat dan/atau anak asuh yang dibiayai
atau mendapatkan bantuan fmansial dalam
pemenuhan kebutuhan hidupnya baik kebutuhan
dasar maupun kebutuhan lainnya dari
Penyelenggara Negara dan/atau Istri/Suami.
7. Harta Kekayaan adalah harta benda berupa benda
bergerak atau tidak bergerak, berwujud atau tidak
berwujud, termasuk hak dan kewajiban lainnya
yang dapat dinilai dengan uang yang dimiliki oleh
Penyelenggara Negara beserta Istri/Suami dan Anak
Tanggungan Penyelenggara Negara, baik atas nama
Penyelenggara Negara, Istri/Suami, Anak
Tanggungan atau pihak lain, yang diperoleh
sebelum dan selama Penyelenggara Negara
memangku jabatannya.
8. Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara
yang selanjutnya disingkat dengan LHKPN adalah
laporan dalam bentuk dokumen, termasuk namun
tidak terbatas pada dokumen elektronik tentang
uraian dan rincian informasi mengenai Harta
Kekayaan, data pribadi, penerimaan, pengeluaran,
dan data lainnya atas Harta Kekayaan
Penyelenggara Negara.
-5-
9. Pendaftaran adalah penyampaian LHKPN oleh
Penyelenggara Negara kepada Komisi.
10. Tanda Terima adalah dokumen, termasuk namun
tidak terbatas pada dokumen elektronik yang
diberikan oleh Komisi kepada Penyelenggara Negara
sebagai bukti bahwa yang bersangkutan telah
memenuhi kewajibannya dalam menyampaikan
LHKPN secara lengkap kepada Komisi.
11. Pengumuman adalah pengumuman LHKPN oleh
Penyelenggara Negara dan/atau Komisi kepada
publik.
12. Pemeriksaan adalah serangkaian kegiatan untuk
menguji kepatuhan, kelengkapan, keberadaan, dan
kesesuaian profil Penyelenggara Negara dengan
LHKPN.
2. Ketentuan Pasal 4 diubah sehingga berbunyi sebagai
berikut:
Pasal 4
(1) Penyelenggara Negara wajib menyampaikan LHKPN
kepada Komisi yakni pada saat:
a. pengangkatan sebagai Penyelenggara Negara
pada saat pertama kali menjabat;
b. berakhirnya masa jabatan atau pensiun
sebagai Penyelenggara Negara;
c. pengangkatan kembali sebagai Penyelenggara
Negara setelah berakhirnya masa jabatan atau
pensiun; atau
d. masih menjabat.
(2) LHKPN sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf
a sampai dengan huruf c wajib disampaikan dalam
jangka waktu paling lambat 3 (tiga) bulan terhitung
sejak saat pengangkatan pertama/berakhirnya
jabatan/pensiun/pengangkatan kembali setelah
berakhirnya masa jabatan atau pensiun sebagai
Penyelenggara Negara.
-6-
(3) LHKPN sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf
d wajib disampaikan secara periodik setiap 1 (satu)
tahun sekali atas Harta Kekayaan per tanggal 31
Desember tahun laporan.
(4) LHKPN sebagaimana dimaksud pada ayat (3) wajib
disampaikan dalam jangka waktu paling lambat
tanggal 31 Maret tahun berikutnya.
(5) Peraturan Komisi ini juga berlaku bagi calon
Penyelenggara Negara yang berdasarkan peraturan
perundang-undangan diwajibkan untuk
melaporkan Harta Kekayaannya sebelum menjadi
Penyelenggara Negara.
3. Pasal 5 dihapus.
4. Ketentuan Pasal 6 diubah sehingga berbunyi sebagai
berikut:
Pasal 6
(1) Penyampaian LHKPN sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 4 wajib dilaksanakan secara elektronik
melalui laman resmi Komisi.
(2) Format LHKPN sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) yang sekurang-kurangnya memuat:
a. nama;
b. jabatan;
c. instansi;
d. tempat dan tanggal lahir;
e. alamat;
f. identitas Istri/Suami, anak baik Anak
Tanggungan maupun bukan Anak
Tanggungan;
g. jenis, nilai, asal usul dan tahun perolehan
serta pemanfaatan Harta Kekayaan;
h. besaran penerimaan dan pengeluaran;
-7-
i. surat kuasa mendapatkan data keuangan
dengan tanda tangan sesuai dengan Kartu
Tanda Penduduk; dan
j. surat pernyataan dari Penyelenggara Negara.
(3) Dihapus.
(4) LHKPN merupakan dokumen milik negara.
5. Ketentuan Pasal 7 diubah sehingga sebagai berikut:
Pasal 7
(1) Komisi akan melakukan verifikasi administratif atas
LHKPN yang disampaikan sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 6.
(2) Verifikasi administratif dilakukan dengan meneliti
ketepatan dan kelengkapan pengisian LHKPN
termasuk surat kuasa mendapatkan data
keuangan.
6. Ketentuan Pasal 8 diubah sehingga berbunyi sebagai
berikut:
Pasal 8
(1) Komisi akan menyampaikan hasil verifikasi
administratif kepada Penyelenggara Negara paling
lambat 60 (enam puluh) hari kerja sejak LHKPN
disampaikan.
(2) Apabila hasil verifikasi administratif menyatakan
penyampaian LHKPN belum lengkap maka Komisi
akan menyampaikan pemberitahuan kepada
Penyelenggara Negara mengenai bagian-bagian dari
LHKPN yang masih harus diperbaiki dan/atau
dilengkapi oleh Penyelenggara Negara.
(3) Penyelenggara Negara wajib melakukan perbaikan
dan/atau menyampaikan kelengkapan LHKPN
paling lambat 30 (tiga puluh) hari kalender sejak
diterimanya pemberitahuan sebagaimana dimaksud
dalam ayat (2).
-8-
(4) Dalam hal batas waktu akhir sebagaimana
dimaksud pada ayat (3) jatuh pada hari libur, maka
penyampaian perbaikan dan/atau kelengkapan
LHKPN dapat dilakukan paling lambat pada hari
kerja berikutnya.
(5) Apabila Penyelenggara Negara tidak memenuhi
kewajiban sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8
ayat (3) dan ayat (4) maka LHKPN yang
disampaikan Penyelenggara Negara tidak dapat
diproses lebih lanjut dan yang bersangkutan
dianggap belum menyampaikan LHKPN.
7. Ketentuan Pasal 9 diubah sehingga berbunyi sebagai
berikut:
Pasal 9
(1) Dalam hal berdasarkan hasil verifikasi administratif
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 LHKPN
dinyatakan lengkap, Komisi memberikan Tanda
Terima kepada Penyelenggara Negara.
(2) Format Tanda Terima sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) tercantum dalam Lampiran I yang
merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan
Komisi ini.
8. Ketentuan Pasal 10 diubah sehingga berbunyi sebagai
berikut:
Pasal 10
(1) Pengumuman wajib dilaksanakan oleh
Penyelenggara Negara dalam waktu paling lambat 2
(dua) bulan setelah Penyelenggara Negara menerima
Tanda Terima dari Komisi.
(2) Pengumuman sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan secara elektronik dan/atau non-
elektronik melalui media pengumuman resmi
Komisi dan/atau instansi.
-9-
(3) Format Naskah Pengumuman Harta Kekayaan
sebagaimana dimaksud pada ayat (2) tercantum
dalam Lampiran II yang merupakan bagian tidak
terpisahkan dari Peraturan Komisi ini.
9. Pasal 11 dihapus.
10. Ketentuan ayat (1) Pasal 16 diubah sehingga berbunyi
sebagai berikut:
Pasal 16
(1) Pemeriksaan oleh Komisi dilaksanakan berdasarkan
surat tugas yang ditandatangani oleh Deputi
Pencegahan atau pejabat lain yang ditunjuk.
(2) Dalam melaksanakan Pemeriksaan, Komisi dapat
meminta bantuan tenaga ahli/profesional.
11. Ketentuan Pasal 19 diubah sehingga berbunyi sebagai
berikut:
Pasal 19
(1) Komisi dapat melakukan kerja sama dengan
lembaga/instansi terkait pelaksanaan Peraturan
Komisi ini.
(2) Komisi membuka akses dan menerima informasi
publik terkait Harta Kekayaan Penyelenggara
Negara yang telah diumumkan sesuai dengan tata
cara permintaan dan penerimaan data yang
ditetapkan oleh Komisi.
(3) Dalam melaksanakan tugas dan fungsi pendaftaran
dan pengumuman LHKPN, Komisi dapat meminta
lembaga/instansi terkait untuk membentuk Unit
Pengelolaan LHKPN.
- 10-
12. Ketentuan Pasal 21 diubah sehingga berbunyi sebagai
berikut:
Pasal 21
(1) Dalam hal Penyelenggara Negara tidak melaporkan
LHKPN atau tidak memenuhi kewajibannya
sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Komisi ini,
maka Komisi dapat memberikan rekomendasi
kepada atasan langsung atau pimpinan lembaga
tempat Penyelenggara Negara berdinas untuk
memberikan sanksi administratif kepada
Penyelenggara Negara yang bersangkutan sesuai
dengan ketentuan yang berlaku.
(2) Penyelenggara Negara yang memberikan keterangan
tidak benar mengenai Harta Kekayaannya dapat
dikenakan sanksi sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
(3) Komisi membuka akses informasi data kepatuhan
penyampaian LHKPN secara elektronik dan/atau
non-elektronik melalui media resmi Komisi.
Pasal II
1. Pada saat peraturan Komisi ini mulai berlaku, LHKPN
yang disampaikan pada Tahun 2020 tetap diverifikasi
sesuai dengan ketentuan Pasal 8 dan Pasal 9 Peraturan
Komisi Pemberantasan Korupsi Nomor 07 Tahun 2016
Tentang Tata Cara Pendaftaran, Pengumuman, dan
Pemeriksaan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara.
2. Peraturan Komisi ini mulai berlaku pada tanggal
diundangkan.
-11 -
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan
pengundangan Peraturan Komisi ini dengan penempatannya
dalam Berita Negara Republik Indonesia.
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal *■) Juni 2020
KETUA
KOMISI PEMBERANTASAN KORUPSI
FIRLI BAHURI
Diundangkan di Jakarta
pada tanggal 5 Juni 2020
DIREKTUR JENDERAL
PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
NDONESIA TAHUN 2020 NOMOR 5 7 2
-1 -
LAMPIRAN I
PERATURAN KOMISI PEMBERANTASAN
KORUPSI REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 02 TAHUN 2020
TENTANG
PERUBAHAN ATAS PERATURAN KOMISI
PEMBERANTASAN KORUPSI REPUBLIK
INDONESIA NOMOR 07 TAHUN 2016
TENTANG TATA CARA PENDAFTARAN,
PENGUMUMAN, DAN PEMERIKSAAN HARTA
KEKAYAAN PENYELENGGARA NEGARA
KPK
KOMISI PEMBERANTASAN KORUPSI
REPUBLIK INDONESIA
t. KLrunitan Persada 4, SctlatuxJI
Jakarta J79&0
TANDA TERIMA
LAPORAN HARTA KEKAYAAN PENYELENGGARA NEGARA
Atm Nama : XXXXXXX
NIK : XXXXXXXXXXXXXXXX
Lembaga : XXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXX
Unit Kerja : xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
Sub Unit Kerja : XXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXX
Jabatan : XXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXX
lent* Laparan : XXXXXXXX XXXX
Tanggal Kirim : XXXXXXXXXXX
fc.'oro."
Tandy TrrmtO ira1 iltorrlttw trfiuyai iukr> PrnrinVviiltKn-D ftnjura IrJbh mnnr.mlil Irrnn.iiiu-'
ptrttnrrpauirt Inti'S.
Direktorat PP LIIKPN I Call Center: 198 I email: elhkpngkpk.go.lll | http*://e»ikpn fcp<L«0-id
Email ini dikirim secara atomatis oleh siitem e-LMKPN dan ar*da 1 »dak nerlu membala* email Lii.
KETUA KOMISI PEMBERANTASAN KORUPSI
REPUBLIK INDONESIA,
FIRLI BAHURI
-2-
LAMPIRAN II
PERATURAN KOMISI PEMBERANTASAN
KORUPSI REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 02 TAHUN 2020
TENTANG
PERUBAHAN ATAS PERATURAN KOMISI
PEMBERANTASAN KORUPSI REPUBLIK
INDONESIA NOMOR 07 TAHUN 2016
TENTANG TATA CARA PENDAFTARAN,
PENGUMUMAN, DAN PEMERIKSAAN HARTA
KEKAYAAN PENYELENGGARA NEGARA
BIDANG : XXXXXXXXXXXXXXXXXXX
LEMBAGA XXXXXXXXXXXXXXXXXXX
UNIT KERJA XXXXXXXXXXXXXXXXXXX
1. DATA PRIBACH
1. Nama xxxxxxxxxxxxxxx
2. Jabatan : XXXXXXXXXXXXXXX
3. NHK : xxxxxx
PENGUMUMAN
LAPORAN HARTA KEKAYAAN PENYELENGGARA NEGARA
(Tanggal Penyampalan/Jenls Laporan - Tahun: XXXXXXXXX / XXXXXXXX - XXXX)
II. DATA HARTA
A. TANAH DAN BANGUNAN
1. Tanah dan Bangunan Seluas XXX m'/XXX m! di Kota/Kab XXXXX,
XXXXXXXX Rp. XXXXXXXXX
2. Tanah Seluas XXX m* di Kota/Kab XXXXX, XXXXXXXX Rp.
XXXXXXXXX
B. ALATTRANSPORTASI DAN MESIN
1. Mobil. XXXXXXXXX Tahun XXXX, XXXXXXXXX Rp. XXXXXXXXX
2. Motor. XXXXXXXXX Tahun XXXX, XXXXXXXXX Rp. XXXXXXXXX
C. HARTA BERGERAK LAINNYA
D. SURAT BERHARGA
E. KAS DAN SETARA KAS
F. HARTA IAINNYA
Sub Total
III. HUTANG
IV. TOTAL HARTA KEKAYAAN (ll-lll)
Rp. XXXXXXXXX
Rp. XXXXXXXXX
Rp. XXXXXXXXX
Rp. XXXXXXXXX
Rp. XXXXXXXXX
Rp. XXXXXXXXX
Rp. XXXXXXXXX
Rp. XXXXXXXXX
Rp. XXXXXXXXX
Catalan:
1. Rlncian harta kekayaan dalam lembar Ini merupakan dokumen yang dicetak secara otomatis dari elhkon.kDk.oo.id. Scluruh
data dan informasi yang tercantum dalam dokumen Ini sesual dcngan IHKPN yang diisi dan dikirlmkan sendirl oleh
Pcnyelenggara Negara melalul elhkon.kok.ao.kl. serta tldak dapat di)adlkan dasar oleh Penyelcnggara Negara yang
bersangkutan atau slapapun ]uga untuk menyatakan bahwa harta kekayaan yang bersangkutan tidakterkait tlndak pldana.
Apabila dlkemudian hari terdapat harta kekayaan millk Penyelenggara Negara dan/atau Keluarganyayang tidak dilaporkan
dalam LHKPN, maka Penyelenggara Negara wajlb untuk bertanggung jawab sesuai dengan peraturan perundang undangan
yang berlaku.
2. Pengumuman Ini telah dltempatkan dalam media pengumuman resml KPK dalam rangka memfasilitasi pemenuhan
kewajiban Penyelenggara Negara untuk mengumumkan harta kekayaan sesuai dengan Undang-Undang Nomor 28 Tahun
1999 tentang Penyelenggara Negara yang Bersih dan Bebas darl Korupsl, Kolusl dan Nepotlsme.
3. Pengumuman ini tidak memerlukan tanda tangan karena dicetak secara otomatis.
KETUA KOMISI PEMBERANTASAN KORUPSI
FIRLI BAHURI

More Related Content

What's hot

Hukum Agraria Fenti Anita Sari
Hukum Agraria Fenti Anita SariHukum Agraria Fenti Anita Sari
Hukum Agraria Fenti Anita Sari
Fenti Anita Sari
 
Permenpan rb-no-10-thn-2019-tentang-pedoman-pembangunan-zi
Permenpan rb-no-10-thn-2019-tentang-pedoman-pembangunan-ziPermenpan rb-no-10-thn-2019-tentang-pedoman-pembangunan-zi
Permenpan rb-no-10-thn-2019-tentang-pedoman-pembangunan-zi
poltekkesmedan
 
Pkpu 4 2016 tentang tahapan pilkada 2017
Pkpu 4 2016 tentang tahapan pilkada 2017Pkpu 4 2016 tentang tahapan pilkada 2017
Pkpu 4 2016 tentang tahapan pilkada 2017
Dede Muhidin
 
Salinan PP Nomor 41 Tahun 2020
Salinan PP Nomor 41 Tahun 2020Salinan PP Nomor 41 Tahun 2020
Salinan PP Nomor 41 Tahun 2020
CIkumparan
 
Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 3 Tahun 2016 tentang Tahapan Program, d...
Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 3 Tahun 2016 tentang Tahapan Program, d...Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 3 Tahun 2016 tentang Tahapan Program, d...
Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 3 Tahun 2016 tentang Tahapan Program, d...
Lesmana Putra
 
Pkpu No 5 2016 ralat kedua tentang pencalonan kada dan waka
Pkpu No 5 2016 ralat kedua tentang pencalonan kada dan wakaPkpu No 5 2016 ralat kedua tentang pencalonan kada dan waka
Pkpu No 5 2016 ralat kedua tentang pencalonan kada dan waka
Dede Muhidin
 
Alur Pembayaran melalui Pos Persepsi
Alur Pembayaran melalui Pos PersepsiAlur Pembayaran melalui Pos Persepsi
Alur Pembayaran melalui Pos Persepsi
Muh Ikram
 
Pp23 2004 bnsp
Pp23 2004 bnspPp23 2004 bnsp
Pp23 2004 bnsp
krisdaryadi hadisubroto
 
Perpu nomor 1 tahun 2017 tahun 2017
Perpu nomor 1 tahun 2017 tahun 2017Perpu nomor 1 tahun 2017 tahun 2017
Perpu nomor 1 tahun 2017 tahun 2017
Syarif2014
 
Peraturan Pemerintah No. 96 Tahun 2012 Tentang Pelaksanaan UU No. 25/2009 Ten...
Peraturan Pemerintah No. 96 Tahun 2012 Tentang Pelaksanaan UU No. 25/2009 Ten...Peraturan Pemerintah No. 96 Tahun 2012 Tentang Pelaksanaan UU No. 25/2009 Ten...
Peraturan Pemerintah No. 96 Tahun 2012 Tentang Pelaksanaan UU No. 25/2009 Ten...
Immanuel Yosua
 
UU 15 Tahun 2004
UU 15 Tahun 2004UU 15 Tahun 2004
UU 15 Tahun 2004
Tatang Suwandi
 
Pkpu 15 2016 perubahan atas peraturan komisi pemilihan umum nomor 11 tahun 20...
Pkpu 15 2016 perubahan atas peraturan komisi pemilihan umum nomor 11 tahun 20...Pkpu 15 2016 perubahan atas peraturan komisi pemilihan umum nomor 11 tahun 20...
Pkpu 15 2016 perubahan atas peraturan komisi pemilihan umum nomor 11 tahun 20...
Dede Muhidin
 
Uu tahun 2011 no. 5 tentang akuntan publik
Uu tahun 2011 no. 5 tentang akuntan publikUu tahun 2011 no. 5 tentang akuntan publik
Uu tahun 2011 no. 5 tentang akuntan publik
Legal Akses
 
Pkpu 7 2016 perubahan kedua atas peraturan kpu ri nomor 3 tahun 2016 tentang ...
Pkpu 7 2016 perubahan kedua atas peraturan kpu ri nomor 3 tahun 2016 tentang ...Pkpu 7 2016 perubahan kedua atas peraturan kpu ri nomor 3 tahun 2016 tentang ...
Pkpu 7 2016 perubahan kedua atas peraturan kpu ri nomor 3 tahun 2016 tentang ...
Dede Muhidin
 

What's hot (17)

Hukum Agraria Fenti Anita Sari
Hukum Agraria Fenti Anita SariHukum Agraria Fenti Anita Sari
Hukum Agraria Fenti Anita Sari
 
Permenpan rb-no-10-thn-2019-tentang-pedoman-pembangunan-zi
Permenpan rb-no-10-thn-2019-tentang-pedoman-pembangunan-ziPermenpan rb-no-10-thn-2019-tentang-pedoman-pembangunan-zi
Permenpan rb-no-10-thn-2019-tentang-pedoman-pembangunan-zi
 
18 2010 revisi062010
18 2010 revisi06201018 2010 revisi062010
18 2010 revisi062010
 
Pkpu 4 2016 tentang tahapan pilkada 2017
Pkpu 4 2016 tentang tahapan pilkada 2017Pkpu 4 2016 tentang tahapan pilkada 2017
Pkpu 4 2016 tentang tahapan pilkada 2017
 
Salinan PP Nomor 41 Tahun 2020
Salinan PP Nomor 41 Tahun 2020Salinan PP Nomor 41 Tahun 2020
Salinan PP Nomor 41 Tahun 2020
 
Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 3 Tahun 2016 tentang Tahapan Program, d...
Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 3 Tahun 2016 tentang Tahapan Program, d...Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 3 Tahun 2016 tentang Tahapan Program, d...
Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 3 Tahun 2016 tentang Tahapan Program, d...
 
Pkpu No 5 2016 ralat kedua tentang pencalonan kada dan waka
Pkpu No 5 2016 ralat kedua tentang pencalonan kada dan wakaPkpu No 5 2016 ralat kedua tentang pencalonan kada dan waka
Pkpu No 5 2016 ralat kedua tentang pencalonan kada dan waka
 
Alur Pembayaran melalui Pos Persepsi
Alur Pembayaran melalui Pos PersepsiAlur Pembayaran melalui Pos Persepsi
Alur Pembayaran melalui Pos Persepsi
 
Pkpu 24 2013
Pkpu 24 2013Pkpu 24 2013
Pkpu 24 2013
 
Pp23 2004 bnsp
Pp23 2004 bnspPp23 2004 bnsp
Pp23 2004 bnsp
 
Perpu nomor 1 tahun 2017 tahun 2017
Perpu nomor 1 tahun 2017 tahun 2017Perpu nomor 1 tahun 2017 tahun 2017
Perpu nomor 1 tahun 2017 tahun 2017
 
Peraturan Pemerintah No. 96 Tahun 2012 Tentang Pelaksanaan UU No. 25/2009 Ten...
Peraturan Pemerintah No. 96 Tahun 2012 Tentang Pelaksanaan UU No. 25/2009 Ten...Peraturan Pemerintah No. 96 Tahun 2012 Tentang Pelaksanaan UU No. 25/2009 Ten...
Peraturan Pemerintah No. 96 Tahun 2012 Tentang Pelaksanaan UU No. 25/2009 Ten...
 
UU 15 Tahun 2004
UU 15 Tahun 2004UU 15 Tahun 2004
UU 15 Tahun 2004
 
Pkpu 15 2016 perubahan atas peraturan komisi pemilihan umum nomor 11 tahun 20...
Pkpu 15 2016 perubahan atas peraturan komisi pemilihan umum nomor 11 tahun 20...Pkpu 15 2016 perubahan atas peraturan komisi pemilihan umum nomor 11 tahun 20...
Pkpu 15 2016 perubahan atas peraturan komisi pemilihan umum nomor 11 tahun 20...
 
Uu tahun 2011 no. 5 tentang akuntan publik
Uu tahun 2011 no. 5 tentang akuntan publikUu tahun 2011 no. 5 tentang akuntan publik
Uu tahun 2011 no. 5 tentang akuntan publik
 
Audit dana kampanye
Audit dana kampanyeAudit dana kampanye
Audit dana kampanye
 
Pkpu 7 2016 perubahan kedua atas peraturan kpu ri nomor 3 tahun 2016 tentang ...
Pkpu 7 2016 perubahan kedua atas peraturan kpu ri nomor 3 tahun 2016 tentang ...Pkpu 7 2016 perubahan kedua atas peraturan kpu ri nomor 3 tahun 2016 tentang ...
Pkpu 7 2016 perubahan kedua atas peraturan kpu ri nomor 3 tahun 2016 tentang ...
 

Similar to Perkom No. 2 Tahun 2020 LHKPN.pdf

PERMENDAGRI Nomor 57 Tahun 2017.pdf
PERMENDAGRI Nomor 57 Tahun 2017.pdfPERMENDAGRI Nomor 57 Tahun 2017.pdf
PERMENDAGRI Nomor 57 Tahun 2017.pdf
PartaiPelitaMaluku
 
191~pmk.010~2015 per
191~pmk.010~2015 per191~pmk.010~2015 per
191~pmk.010~2015 per
Maspie Kaskus
 
191 pmk 010 2015
191 pmk 010 2015191 pmk 010 2015
191 pmk 010 2015
Pajeg Lempung
 
Uu akuntan publik no 5 2011
Uu akuntan publik no 5 2011Uu akuntan publik no 5 2011
Uu akuntan publik no 5 2011lqmn92
 
Peraturan Pemerintah Nomor 96 Tahun 2012 Tentang Pelaksanaan UU No 25/2009 Te...
Peraturan Pemerintah Nomor 96 Tahun 2012 Tentang Pelaksanaan UU No 25/2009 Te...Peraturan Pemerintah Nomor 96 Tahun 2012 Tentang Pelaksanaan UU No 25/2009 Te...
Peraturan Pemerintah Nomor 96 Tahun 2012 Tentang Pelaksanaan UU No 25/2009 Te...
Immanuel Yosua
 
Peraturan Pemerintah No. 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Lay...
Peraturan Pemerintah No. 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Lay...Peraturan Pemerintah No. 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Lay...
Peraturan Pemerintah No. 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Lay...
Penataan Ruang
 
Makalah BPK dan Kekuasaan Kehakiman
Makalah BPK dan Kekuasaan KehakimanMakalah BPK dan Kekuasaan Kehakiman
Makalah BPK dan Kekuasaan Kehakiman
shafirahany22
 
Pmk 29.pmk03.2015
Pmk   29.pmk03.2015Pmk   29.pmk03.2015
Pmk 29.pmk03.2015
Roko Subagya
 
Pp 23 2005 Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum
Pp 23 2005 Pengelolaan Keuangan Badan Layanan UmumPp 23 2005 Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum
Pp 23 2005 Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum
Suprijanto Rijadi
 
Uu 15 2004 - pemeriksanaan keuangan(1)
Uu 15   2004 - pemeriksanaan keuangan(1)Uu 15   2004 - pemeriksanaan keuangan(1)
Uu 15 2004 - pemeriksanaan keuangan(1)
Galuh Dyah
 
Formasi Notaris 2018.pdf
Formasi Notaris 2018.pdfFormasi Notaris 2018.pdf
Formasi Notaris 2018.pdf
YasaGPhotoWorks
 
Tugas Kel.3 pertanggungjawaban pelaksanaan APBN-D dan Sanksi -Adit Rinai Rey....
Tugas Kel.3 pertanggungjawaban pelaksanaan APBN-D dan Sanksi -Adit Rinai Rey....Tugas Kel.3 pertanggungjawaban pelaksanaan APBN-D dan Sanksi -Adit Rinai Rey....
Tugas Kel.3 pertanggungjawaban pelaksanaan APBN-D dan Sanksi -Adit Rinai Rey....
AdYuKa
 
SAP PP No 71 Tahun 2010
SAP PP No 71 Tahun 2010SAP PP No 71 Tahun 2010
SAP PP No 71 Tahun 2010
desak arsani
 
Uuap5 2011bt
Uuap5 2011btUuap5 2011bt
Uuap5 2011bt
Diana Rachmawati
 
Perwali Surakarta 4_2023 TTG TPP ASN KOTA SURAKARTA T.A 2023.pdf
Perwali Surakarta 4_2023 TTG TPP ASN KOTA SURAKARTA T.A 2023.pdfPerwali Surakarta 4_2023 TTG TPP ASN KOTA SURAKARTA T.A 2023.pdf
Perwali Surakarta 4_2023 TTG TPP ASN KOTA SURAKARTA T.A 2023.pdf
soleh23
 
9~pmk.03~2018 per
9~pmk.03~2018 per9~pmk.03~2018 per
9~pmk.03~2018 per
Combro999
 
Perpim 6-2021-perubahan-perpim-6-2020-perjadin
Perpim 6-2021-perubahan-perpim-6-2020-perjadinPerpim 6-2021-perubahan-perpim-6-2020-perjadin
Perpim 6-2021-perubahan-perpim-6-2020-perjadin
CIkumparan
 
Pp nomor 36_tahun_2017_0
Pp nomor 36_tahun_2017_0Pp nomor 36_tahun_2017_0
Pp nomor 36_tahun_2017_0
vera siagian
 
No. 4 ttg perubahan no. 10 thn 2010 ttg retribusi jasa usaha
No. 4 ttg perubahan no. 10 thn 2010 ttg retribusi jasa usahaNo. 4 ttg perubahan no. 10 thn 2010 ttg retribusi jasa usaha
No. 4 ttg perubahan no. 10 thn 2010 ttg retribusi jasa usaha
ppbkab
 
Permenkumham no.2 tahun 2016 ttg tata cara pengajuan permohonan pengesahan ba...
Permenkumham no.2 tahun 2016 ttg tata cara pengajuan permohonan pengesahan ba...Permenkumham no.2 tahun 2016 ttg tata cara pengajuan permohonan pengesahan ba...
Permenkumham no.2 tahun 2016 ttg tata cara pengajuan permohonan pengesahan ba...
Universitas Kanjuruhan Malang
 

Similar to Perkom No. 2 Tahun 2020 LHKPN.pdf (20)

PERMENDAGRI Nomor 57 Tahun 2017.pdf
PERMENDAGRI Nomor 57 Tahun 2017.pdfPERMENDAGRI Nomor 57 Tahun 2017.pdf
PERMENDAGRI Nomor 57 Tahun 2017.pdf
 
191~pmk.010~2015 per
191~pmk.010~2015 per191~pmk.010~2015 per
191~pmk.010~2015 per
 
191 pmk 010 2015
191 pmk 010 2015191 pmk 010 2015
191 pmk 010 2015
 
Uu akuntan publik no 5 2011
Uu akuntan publik no 5 2011Uu akuntan publik no 5 2011
Uu akuntan publik no 5 2011
 
Peraturan Pemerintah Nomor 96 Tahun 2012 Tentang Pelaksanaan UU No 25/2009 Te...
Peraturan Pemerintah Nomor 96 Tahun 2012 Tentang Pelaksanaan UU No 25/2009 Te...Peraturan Pemerintah Nomor 96 Tahun 2012 Tentang Pelaksanaan UU No 25/2009 Te...
Peraturan Pemerintah Nomor 96 Tahun 2012 Tentang Pelaksanaan UU No 25/2009 Te...
 
Peraturan Pemerintah No. 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Lay...
Peraturan Pemerintah No. 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Lay...Peraturan Pemerintah No. 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Lay...
Peraturan Pemerintah No. 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Lay...
 
Makalah BPK dan Kekuasaan Kehakiman
Makalah BPK dan Kekuasaan KehakimanMakalah BPK dan Kekuasaan Kehakiman
Makalah BPK dan Kekuasaan Kehakiman
 
Pmk 29.pmk03.2015
Pmk   29.pmk03.2015Pmk   29.pmk03.2015
Pmk 29.pmk03.2015
 
Pp 23 2005 Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum
Pp 23 2005 Pengelolaan Keuangan Badan Layanan UmumPp 23 2005 Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum
Pp 23 2005 Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum
 
Uu 15 2004 - pemeriksanaan keuangan(1)
Uu 15   2004 - pemeriksanaan keuangan(1)Uu 15   2004 - pemeriksanaan keuangan(1)
Uu 15 2004 - pemeriksanaan keuangan(1)
 
Formasi Notaris 2018.pdf
Formasi Notaris 2018.pdfFormasi Notaris 2018.pdf
Formasi Notaris 2018.pdf
 
Tugas Kel.3 pertanggungjawaban pelaksanaan APBN-D dan Sanksi -Adit Rinai Rey....
Tugas Kel.3 pertanggungjawaban pelaksanaan APBN-D dan Sanksi -Adit Rinai Rey....Tugas Kel.3 pertanggungjawaban pelaksanaan APBN-D dan Sanksi -Adit Rinai Rey....
Tugas Kel.3 pertanggungjawaban pelaksanaan APBN-D dan Sanksi -Adit Rinai Rey....
 
SAP PP No 71 Tahun 2010
SAP PP No 71 Tahun 2010SAP PP No 71 Tahun 2010
SAP PP No 71 Tahun 2010
 
Uuap5 2011bt
Uuap5 2011btUuap5 2011bt
Uuap5 2011bt
 
Perwali Surakarta 4_2023 TTG TPP ASN KOTA SURAKARTA T.A 2023.pdf
Perwali Surakarta 4_2023 TTG TPP ASN KOTA SURAKARTA T.A 2023.pdfPerwali Surakarta 4_2023 TTG TPP ASN KOTA SURAKARTA T.A 2023.pdf
Perwali Surakarta 4_2023 TTG TPP ASN KOTA SURAKARTA T.A 2023.pdf
 
9~pmk.03~2018 per
9~pmk.03~2018 per9~pmk.03~2018 per
9~pmk.03~2018 per
 
Perpim 6-2021-perubahan-perpim-6-2020-perjadin
Perpim 6-2021-perubahan-perpim-6-2020-perjadinPerpim 6-2021-perubahan-perpim-6-2020-perjadin
Perpim 6-2021-perubahan-perpim-6-2020-perjadin
 
Pp nomor 36_tahun_2017_0
Pp nomor 36_tahun_2017_0Pp nomor 36_tahun_2017_0
Pp nomor 36_tahun_2017_0
 
No. 4 ttg perubahan no. 10 thn 2010 ttg retribusi jasa usaha
No. 4 ttg perubahan no. 10 thn 2010 ttg retribusi jasa usahaNo. 4 ttg perubahan no. 10 thn 2010 ttg retribusi jasa usaha
No. 4 ttg perubahan no. 10 thn 2010 ttg retribusi jasa usaha
 
Permenkumham no.2 tahun 2016 ttg tata cara pengajuan permohonan pengesahan ba...
Permenkumham no.2 tahun 2016 ttg tata cara pengajuan permohonan pengesahan ba...Permenkumham no.2 tahun 2016 ttg tata cara pengajuan permohonan pengesahan ba...
Permenkumham no.2 tahun 2016 ttg tata cara pengajuan permohonan pengesahan ba...
 

Recently uploaded

Notulen Rapat 2023 pemerintahan desa.docx
Notulen Rapat 2023 pemerintahan desa.docxNotulen Rapat 2023 pemerintahan desa.docx
Notulen Rapat 2023 pemerintahan desa.docx
PemerintahanNagariKu1
 
AD Metodologi dan Pengukuran SDGs Desa.pdf
AD Metodologi dan Pengukuran SDGs Desa.pdfAD Metodologi dan Pengukuran SDGs Desa.pdf
AD Metodologi dan Pengukuran SDGs Desa.pdf
ssuserd13850
 
PAPARAN BP TAPERA MENGENAI PERATURAN TERBARU
PAPARAN BP TAPERA MENGENAI PERATURAN TERBARUPAPARAN BP TAPERA MENGENAI PERATURAN TERBARU
PAPARAN BP TAPERA MENGENAI PERATURAN TERBARU
LtcLatif
 
Pengawasan Usaha Pembudidayaan Ikan Pasca UU Cipta Kerja
Pengawasan Usaha Pembudidayaan Ikan Pasca UU Cipta KerjaPengawasan Usaha Pembudidayaan Ikan Pasca UU Cipta Kerja
Pengawasan Usaha Pembudidayaan Ikan Pasca UU Cipta Kerja
teraspky798
 
Survei Kesehatan Indonesia (SKI) Tahun 2023
Survei Kesehatan Indonesia (SKI) Tahun 2023Survei Kesehatan Indonesia (SKI) Tahun 2023
Survei Kesehatan Indonesia (SKI) Tahun 2023
Muh Saleh
 
MATERI KODE ETIK Pegawai Negeri Sipil 2023.pptx
MATERI KODE ETIK Pegawai Negeri Sipil 2023.pptxMATERI KODE ETIK Pegawai Negeri Sipil 2023.pptx
MATERI KODE ETIK Pegawai Negeri Sipil 2023.pptx
rtkwbc
 
Visitasi Kepemimpinan Nasional - PKN Tingkat II
Visitasi Kepemimpinan Nasional - PKN Tingkat IIVisitasi Kepemimpinan Nasional - PKN Tingkat II
Visitasi Kepemimpinan Nasional - PKN Tingkat II
Tri Widodo W. UTOMO
 
Eksum RTR KSN Soroako, hasil penyusunan tahun 2020
Eksum RTR KSN Soroako, hasil penyusunan tahun 2020Eksum RTR KSN Soroako, hasil penyusunan tahun 2020
Eksum RTR KSN Soroako, hasil penyusunan tahun 2020
HanifahCindyPratiwi
 
buku saku indeks profesionalitas Aparatur Sipil Negara (ASN)
buku saku indeks profesionalitas Aparatur Sipil Negara (ASN)buku saku indeks profesionalitas Aparatur Sipil Negara (ASN)
buku saku indeks profesionalitas Aparatur Sipil Negara (ASN)
gabatgibut09
 
Materi Bimtek SPT Tahunan Orang Pribadi PPT.pptx
Materi Bimtek SPT Tahunan Orang Pribadi PPT.pptxMateri Bimtek SPT Tahunan Orang Pribadi PPT.pptx
Materi Bimtek SPT Tahunan Orang Pribadi PPT.pptx
adilaks
 
TATACARA PENGGUNAAN APLIKASI SIGA-VERVAL (1).pptx
TATACARA PENGGUNAAN APLIKASI SIGA-VERVAL (1).pptxTATACARA PENGGUNAAN APLIKASI SIGA-VERVAL (1).pptx
TATACARA PENGGUNAAN APLIKASI SIGA-VERVAL (1).pptx
TariHappie
 
PETUNJUK TEKNIS INTEGRASI PELAYANAN KESEHATAN PRIMER
PETUNJUK TEKNIS INTEGRASI PELAYANAN KESEHATAN PRIMERPETUNJUK TEKNIS INTEGRASI PELAYANAN KESEHATAN PRIMER
PETUNJUK TEKNIS INTEGRASI PELAYANAN KESEHATAN PRIMER
Muh Saleh
 

Recently uploaded (12)

Notulen Rapat 2023 pemerintahan desa.docx
Notulen Rapat 2023 pemerintahan desa.docxNotulen Rapat 2023 pemerintahan desa.docx
Notulen Rapat 2023 pemerintahan desa.docx
 
AD Metodologi dan Pengukuran SDGs Desa.pdf
AD Metodologi dan Pengukuran SDGs Desa.pdfAD Metodologi dan Pengukuran SDGs Desa.pdf
AD Metodologi dan Pengukuran SDGs Desa.pdf
 
PAPARAN BP TAPERA MENGENAI PERATURAN TERBARU
PAPARAN BP TAPERA MENGENAI PERATURAN TERBARUPAPARAN BP TAPERA MENGENAI PERATURAN TERBARU
PAPARAN BP TAPERA MENGENAI PERATURAN TERBARU
 
Pengawasan Usaha Pembudidayaan Ikan Pasca UU Cipta Kerja
Pengawasan Usaha Pembudidayaan Ikan Pasca UU Cipta KerjaPengawasan Usaha Pembudidayaan Ikan Pasca UU Cipta Kerja
Pengawasan Usaha Pembudidayaan Ikan Pasca UU Cipta Kerja
 
Survei Kesehatan Indonesia (SKI) Tahun 2023
Survei Kesehatan Indonesia (SKI) Tahun 2023Survei Kesehatan Indonesia (SKI) Tahun 2023
Survei Kesehatan Indonesia (SKI) Tahun 2023
 
MATERI KODE ETIK Pegawai Negeri Sipil 2023.pptx
MATERI KODE ETIK Pegawai Negeri Sipil 2023.pptxMATERI KODE ETIK Pegawai Negeri Sipil 2023.pptx
MATERI KODE ETIK Pegawai Negeri Sipil 2023.pptx
 
Visitasi Kepemimpinan Nasional - PKN Tingkat II
Visitasi Kepemimpinan Nasional - PKN Tingkat IIVisitasi Kepemimpinan Nasional - PKN Tingkat II
Visitasi Kepemimpinan Nasional - PKN Tingkat II
 
Eksum RTR KSN Soroako, hasil penyusunan tahun 2020
Eksum RTR KSN Soroako, hasil penyusunan tahun 2020Eksum RTR KSN Soroako, hasil penyusunan tahun 2020
Eksum RTR KSN Soroako, hasil penyusunan tahun 2020
 
buku saku indeks profesionalitas Aparatur Sipil Negara (ASN)
buku saku indeks profesionalitas Aparatur Sipil Negara (ASN)buku saku indeks profesionalitas Aparatur Sipil Negara (ASN)
buku saku indeks profesionalitas Aparatur Sipil Negara (ASN)
 
Materi Bimtek SPT Tahunan Orang Pribadi PPT.pptx
Materi Bimtek SPT Tahunan Orang Pribadi PPT.pptxMateri Bimtek SPT Tahunan Orang Pribadi PPT.pptx
Materi Bimtek SPT Tahunan Orang Pribadi PPT.pptx
 
TATACARA PENGGUNAAN APLIKASI SIGA-VERVAL (1).pptx
TATACARA PENGGUNAAN APLIKASI SIGA-VERVAL (1).pptxTATACARA PENGGUNAAN APLIKASI SIGA-VERVAL (1).pptx
TATACARA PENGGUNAAN APLIKASI SIGA-VERVAL (1).pptx
 
PETUNJUK TEKNIS INTEGRASI PELAYANAN KESEHATAN PRIMER
PETUNJUK TEKNIS INTEGRASI PELAYANAN KESEHATAN PRIMERPETUNJUK TEKNIS INTEGRASI PELAYANAN KESEHATAN PRIMER
PETUNJUK TEKNIS INTEGRASI PELAYANAN KESEHATAN PRIMER
 

Perkom No. 2 Tahun 2020 LHKPN.pdf

  • 1. KOMISI PEMBERANTASAN KORUPSI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN KOMISI PEMBERANTASAN KORUPSI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2020 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN KOMISI PEMBERANTASAN KORUPSI NOMOR 07 TAHUN 2016 TENTANG TATA CARA PENDAFTARAN, PENGUMUMAN, DAN PEMERIKSAAN HARTA KEKAYAAN PENYELENGGARA NEGARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PIMPINAN KOMISI PEMBERANTASAN KORUPSI REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa untuk meningkatkan ketepatan dan daya guna terkait dengan pengembangan proses pendaftaran dan pengumuman laporan harta kekayaan Penyelenggara Negara yang ada saat ini diperlukan dasar pengaturan yang lebih komprehensif; b. bahwa Peraturan Komisi Pemberantasan Korupsi Nomor 07 Tahun 2016 tentang Tata Cara Pendaftaran, Pengumuman, dan Pemeriksaan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara perlu disesuaikan guna mendukung pengembangan proses tersebut agar dapat terlaksana dengan lebih efisien dan efektif; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Komisi Pemberantasan Korupsi tentang Perubahan atas Peraturan Komisi Pemberantasan Korupsi Nomor 07 Tahun 2016 tentang Tata Cara
  • 2. -2- Mengingat Menetapkan Pendaftaran, Pengumuman, dan Pemeriksaan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara; 1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggara Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3851); 2. Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2002 tentang Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 137, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4250), sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2019 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2002 tentang Komisi Pemberantasan Korupsi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 197, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6409); 3. Peraturan Komisi Pemberantasan Korupsi Nomor 07 Tahun 2016 tentang Tata Cara Pendaftaran, Pengumuman, dan Pemeriksaan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 985); 4. Peraturan Komisi Pemberantasan Korupsi Nomor 03 Tahun 2018 tentang Organisasi dan Tata Kerja Komisi Pemberantasan Korupsi (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 286); MEMUTUSKAN: PERATURAN KOMISI PEMBERANTASAN KORUPSI TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN KOMISI PEMBERANTASAN KORUPSI NOMOR 07 TAHUN 2016 TENTANG TATA CARA PENDAFTARAN, PENGUMUMAN, DAN PEMERIKSAAN HARTA KEKAYAAN PENYELENGGARA NEGARA.
  • 3. -3- Pasal I Beberapa ketentuan dalam Peraturan Komisi Pemberantasan Korupsi Nomor 07 Tahun 2016 tentang Tata Cara Pendaftaran, Pengumuman, dan Pemeriksaan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 985), diubah sebagai berikut: 1. Ketentuan Pasal 1 diubah sehingga berbunyi sebagai berikut: Pasal 1 Dalam Peraturan Komisi ini yang dimaksud dengan : 1. Komisi Pemberantasan Korupsi yang selanjutnya disebut Komisi adalah lembaga negara sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2002 tentang Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2019 tentang Perubahan Kedua atas Undang- Undang Nomor 30 Tahun 2002 tentang Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi. 2. Pimpinan adalah Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi sebagaimana dimaksud dalam Undang- Undang Nomor 30 Tahun 2002 tentang Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2019 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2002 tentang Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi. 3. Deputi Pencegahan adalah pejabat setingkat Eselon I yang diangkat dan diberhentikan oleh Pimpinan, membawahkan para direktur dan pegawai di lingkup kedeputian pencegahan.
  • 4. -4- 4. Penyelenggara Negara adalah Pejabat Negara yang menjalankan fungsi eksekutif, legislatif, atau yudikatif, dan pejabat lain yang fungsi dan tugas pokoknya berkaitan dengan penyelenggaraan negara atau pejabat publik lainnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. 5. Istri/Suami adalah seseorang yang terikat hubungan perkawinan menurut hukum masing- masing agamanya dan kepercayaannya sesuai peraturan perundang-undangan. 6. Anak Tanggungan adalah anak kandung, anak tiri, anak angkat dan/atau anak asuh yang dibiayai atau mendapatkan bantuan fmansial dalam pemenuhan kebutuhan hidupnya baik kebutuhan dasar maupun kebutuhan lainnya dari Penyelenggara Negara dan/atau Istri/Suami. 7. Harta Kekayaan adalah harta benda berupa benda bergerak atau tidak bergerak, berwujud atau tidak berwujud, termasuk hak dan kewajiban lainnya yang dapat dinilai dengan uang yang dimiliki oleh Penyelenggara Negara beserta Istri/Suami dan Anak Tanggungan Penyelenggara Negara, baik atas nama Penyelenggara Negara, Istri/Suami, Anak Tanggungan atau pihak lain, yang diperoleh sebelum dan selama Penyelenggara Negara memangku jabatannya. 8. Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara yang selanjutnya disingkat dengan LHKPN adalah laporan dalam bentuk dokumen, termasuk namun tidak terbatas pada dokumen elektronik tentang uraian dan rincian informasi mengenai Harta Kekayaan, data pribadi, penerimaan, pengeluaran, dan data lainnya atas Harta Kekayaan Penyelenggara Negara.
  • 5. -5- 9. Pendaftaran adalah penyampaian LHKPN oleh Penyelenggara Negara kepada Komisi. 10. Tanda Terima adalah dokumen, termasuk namun tidak terbatas pada dokumen elektronik yang diberikan oleh Komisi kepada Penyelenggara Negara sebagai bukti bahwa yang bersangkutan telah memenuhi kewajibannya dalam menyampaikan LHKPN secara lengkap kepada Komisi. 11. Pengumuman adalah pengumuman LHKPN oleh Penyelenggara Negara dan/atau Komisi kepada publik. 12. Pemeriksaan adalah serangkaian kegiatan untuk menguji kepatuhan, kelengkapan, keberadaan, dan kesesuaian profil Penyelenggara Negara dengan LHKPN. 2. Ketentuan Pasal 4 diubah sehingga berbunyi sebagai berikut: Pasal 4 (1) Penyelenggara Negara wajib menyampaikan LHKPN kepada Komisi yakni pada saat: a. pengangkatan sebagai Penyelenggara Negara pada saat pertama kali menjabat; b. berakhirnya masa jabatan atau pensiun sebagai Penyelenggara Negara; c. pengangkatan kembali sebagai Penyelenggara Negara setelah berakhirnya masa jabatan atau pensiun; atau d. masih menjabat. (2) LHKPN sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a sampai dengan huruf c wajib disampaikan dalam jangka waktu paling lambat 3 (tiga) bulan terhitung sejak saat pengangkatan pertama/berakhirnya jabatan/pensiun/pengangkatan kembali setelah berakhirnya masa jabatan atau pensiun sebagai Penyelenggara Negara.
  • 6. -6- (3) LHKPN sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf d wajib disampaikan secara periodik setiap 1 (satu) tahun sekali atas Harta Kekayaan per tanggal 31 Desember tahun laporan. (4) LHKPN sebagaimana dimaksud pada ayat (3) wajib disampaikan dalam jangka waktu paling lambat tanggal 31 Maret tahun berikutnya. (5) Peraturan Komisi ini juga berlaku bagi calon Penyelenggara Negara yang berdasarkan peraturan perundang-undangan diwajibkan untuk melaporkan Harta Kekayaannya sebelum menjadi Penyelenggara Negara. 3. Pasal 5 dihapus. 4. Ketentuan Pasal 6 diubah sehingga berbunyi sebagai berikut: Pasal 6 (1) Penyampaian LHKPN sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 wajib dilaksanakan secara elektronik melalui laman resmi Komisi. (2) Format LHKPN sebagaimana dimaksud pada ayat (1) yang sekurang-kurangnya memuat: a. nama; b. jabatan; c. instansi; d. tempat dan tanggal lahir; e. alamat; f. identitas Istri/Suami, anak baik Anak Tanggungan maupun bukan Anak Tanggungan; g. jenis, nilai, asal usul dan tahun perolehan serta pemanfaatan Harta Kekayaan; h. besaran penerimaan dan pengeluaran;
  • 7. -7- i. surat kuasa mendapatkan data keuangan dengan tanda tangan sesuai dengan Kartu Tanda Penduduk; dan j. surat pernyataan dari Penyelenggara Negara. (3) Dihapus. (4) LHKPN merupakan dokumen milik negara. 5. Ketentuan Pasal 7 diubah sehingga sebagai berikut: Pasal 7 (1) Komisi akan melakukan verifikasi administratif atas LHKPN yang disampaikan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6. (2) Verifikasi administratif dilakukan dengan meneliti ketepatan dan kelengkapan pengisian LHKPN termasuk surat kuasa mendapatkan data keuangan. 6. Ketentuan Pasal 8 diubah sehingga berbunyi sebagai berikut: Pasal 8 (1) Komisi akan menyampaikan hasil verifikasi administratif kepada Penyelenggara Negara paling lambat 60 (enam puluh) hari kerja sejak LHKPN disampaikan. (2) Apabila hasil verifikasi administratif menyatakan penyampaian LHKPN belum lengkap maka Komisi akan menyampaikan pemberitahuan kepada Penyelenggara Negara mengenai bagian-bagian dari LHKPN yang masih harus diperbaiki dan/atau dilengkapi oleh Penyelenggara Negara. (3) Penyelenggara Negara wajib melakukan perbaikan dan/atau menyampaikan kelengkapan LHKPN paling lambat 30 (tiga puluh) hari kalender sejak diterimanya pemberitahuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (2).
  • 8. -8- (4) Dalam hal batas waktu akhir sebagaimana dimaksud pada ayat (3) jatuh pada hari libur, maka penyampaian perbaikan dan/atau kelengkapan LHKPN dapat dilakukan paling lambat pada hari kerja berikutnya. (5) Apabila Penyelenggara Negara tidak memenuhi kewajiban sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 ayat (3) dan ayat (4) maka LHKPN yang disampaikan Penyelenggara Negara tidak dapat diproses lebih lanjut dan yang bersangkutan dianggap belum menyampaikan LHKPN. 7. Ketentuan Pasal 9 diubah sehingga berbunyi sebagai berikut: Pasal 9 (1) Dalam hal berdasarkan hasil verifikasi administratif sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 LHKPN dinyatakan lengkap, Komisi memberikan Tanda Terima kepada Penyelenggara Negara. (2) Format Tanda Terima sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tercantum dalam Lampiran I yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Komisi ini. 8. Ketentuan Pasal 10 diubah sehingga berbunyi sebagai berikut: Pasal 10 (1) Pengumuman wajib dilaksanakan oleh Penyelenggara Negara dalam waktu paling lambat 2 (dua) bulan setelah Penyelenggara Negara menerima Tanda Terima dari Komisi. (2) Pengumuman sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan secara elektronik dan/atau non- elektronik melalui media pengumuman resmi Komisi dan/atau instansi.
  • 9. -9- (3) Format Naskah Pengumuman Harta Kekayaan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) tercantum dalam Lampiran II yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Komisi ini. 9. Pasal 11 dihapus. 10. Ketentuan ayat (1) Pasal 16 diubah sehingga berbunyi sebagai berikut: Pasal 16 (1) Pemeriksaan oleh Komisi dilaksanakan berdasarkan surat tugas yang ditandatangani oleh Deputi Pencegahan atau pejabat lain yang ditunjuk. (2) Dalam melaksanakan Pemeriksaan, Komisi dapat meminta bantuan tenaga ahli/profesional. 11. Ketentuan Pasal 19 diubah sehingga berbunyi sebagai berikut: Pasal 19 (1) Komisi dapat melakukan kerja sama dengan lembaga/instansi terkait pelaksanaan Peraturan Komisi ini. (2) Komisi membuka akses dan menerima informasi publik terkait Harta Kekayaan Penyelenggara Negara yang telah diumumkan sesuai dengan tata cara permintaan dan penerimaan data yang ditetapkan oleh Komisi. (3) Dalam melaksanakan tugas dan fungsi pendaftaran dan pengumuman LHKPN, Komisi dapat meminta lembaga/instansi terkait untuk membentuk Unit Pengelolaan LHKPN.
  • 10. - 10- 12. Ketentuan Pasal 21 diubah sehingga berbunyi sebagai berikut: Pasal 21 (1) Dalam hal Penyelenggara Negara tidak melaporkan LHKPN atau tidak memenuhi kewajibannya sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Komisi ini, maka Komisi dapat memberikan rekomendasi kepada atasan langsung atau pimpinan lembaga tempat Penyelenggara Negara berdinas untuk memberikan sanksi administratif kepada Penyelenggara Negara yang bersangkutan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. (2) Penyelenggara Negara yang memberikan keterangan tidak benar mengenai Harta Kekayaannya dapat dikenakan sanksi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. (3) Komisi membuka akses informasi data kepatuhan penyampaian LHKPN secara elektronik dan/atau non-elektronik melalui media resmi Komisi. Pasal II 1. Pada saat peraturan Komisi ini mulai berlaku, LHKPN yang disampaikan pada Tahun 2020 tetap diverifikasi sesuai dengan ketentuan Pasal 8 dan Pasal 9 Peraturan Komisi Pemberantasan Korupsi Nomor 07 Tahun 2016 Tentang Tata Cara Pendaftaran, Pengumuman, dan Pemeriksaan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara. 2. Peraturan Komisi ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
  • 11. -11 - Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Komisi ini dengan penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia. Ditetapkan di Jakarta pada tanggal *■) Juni 2020 KETUA KOMISI PEMBERANTASAN KORUPSI FIRLI BAHURI Diundangkan di Jakarta pada tanggal 5 Juni 2020 DIREKTUR JENDERAL PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA NDONESIA TAHUN 2020 NOMOR 5 7 2
  • 12. -1 - LAMPIRAN I PERATURAN KOMISI PEMBERANTASAN KORUPSI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 02 TAHUN 2020 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN KOMISI PEMBERANTASAN KORUPSI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 07 TAHUN 2016 TENTANG TATA CARA PENDAFTARAN, PENGUMUMAN, DAN PEMERIKSAAN HARTA KEKAYAAN PENYELENGGARA NEGARA KPK KOMISI PEMBERANTASAN KORUPSI REPUBLIK INDONESIA t. KLrunitan Persada 4, SctlatuxJI Jakarta J79&0 TANDA TERIMA LAPORAN HARTA KEKAYAAN PENYELENGGARA NEGARA Atm Nama : XXXXXXX NIK : XXXXXXXXXXXXXXXX Lembaga : XXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXX Unit Kerja : xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx Sub Unit Kerja : XXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXX Jabatan : XXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXX lent* Laparan : XXXXXXXX XXXX Tanggal Kirim : XXXXXXXXXXX fc.'oro." Tandy TrrmtO ira1 iltorrlttw trfiuyai iukr> PrnrinVviiltKn-D ftnjura IrJbh mnnr.mlil Irrnn.iiiu-' ptrttnrrpauirt Inti'S. Direktorat PP LIIKPN I Call Center: 198 I email: elhkpngkpk.go.lll | http*://e»ikpn fcp<L«0-id Email ini dikirim secara atomatis oleh siitem e-LMKPN dan ar*da 1 »dak nerlu membala* email Lii. KETUA KOMISI PEMBERANTASAN KORUPSI REPUBLIK INDONESIA, FIRLI BAHURI
  • 13. -2- LAMPIRAN II PERATURAN KOMISI PEMBERANTASAN KORUPSI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 02 TAHUN 2020 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN KOMISI PEMBERANTASAN KORUPSI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 07 TAHUN 2016 TENTANG TATA CARA PENDAFTARAN, PENGUMUMAN, DAN PEMERIKSAAN HARTA KEKAYAAN PENYELENGGARA NEGARA BIDANG : XXXXXXXXXXXXXXXXXXX LEMBAGA XXXXXXXXXXXXXXXXXXX UNIT KERJA XXXXXXXXXXXXXXXXXXX 1. DATA PRIBACH 1. Nama xxxxxxxxxxxxxxx 2. Jabatan : XXXXXXXXXXXXXXX 3. NHK : xxxxxx PENGUMUMAN LAPORAN HARTA KEKAYAAN PENYELENGGARA NEGARA (Tanggal Penyampalan/Jenls Laporan - Tahun: XXXXXXXXX / XXXXXXXX - XXXX) II. DATA HARTA A. TANAH DAN BANGUNAN 1. Tanah dan Bangunan Seluas XXX m'/XXX m! di Kota/Kab XXXXX, XXXXXXXX Rp. XXXXXXXXX 2. Tanah Seluas XXX m* di Kota/Kab XXXXX, XXXXXXXX Rp. XXXXXXXXX B. ALATTRANSPORTASI DAN MESIN 1. Mobil. XXXXXXXXX Tahun XXXX, XXXXXXXXX Rp. XXXXXXXXX 2. Motor. XXXXXXXXX Tahun XXXX, XXXXXXXXX Rp. XXXXXXXXX C. HARTA BERGERAK LAINNYA D. SURAT BERHARGA E. KAS DAN SETARA KAS F. HARTA IAINNYA Sub Total III. HUTANG IV. TOTAL HARTA KEKAYAAN (ll-lll) Rp. XXXXXXXXX Rp. XXXXXXXXX Rp. XXXXXXXXX Rp. XXXXXXXXX Rp. XXXXXXXXX Rp. XXXXXXXXX Rp. XXXXXXXXX Rp. XXXXXXXXX Rp. XXXXXXXXX Catalan: 1. Rlncian harta kekayaan dalam lembar Ini merupakan dokumen yang dicetak secara otomatis dari elhkon.kDk.oo.id. Scluruh data dan informasi yang tercantum dalam dokumen Ini sesual dcngan IHKPN yang diisi dan dikirlmkan sendirl oleh Pcnyelenggara Negara melalul elhkon.kok.ao.kl. serta tldak dapat di)adlkan dasar oleh Penyelcnggara Negara yang bersangkutan atau slapapun ]uga untuk menyatakan bahwa harta kekayaan yang bersangkutan tidakterkait tlndak pldana. Apabila dlkemudian hari terdapat harta kekayaan millk Penyelenggara Negara dan/atau Keluarganyayang tidak dilaporkan dalam LHKPN, maka Penyelenggara Negara wajlb untuk bertanggung jawab sesuai dengan peraturan perundang undangan yang berlaku. 2. Pengumuman Ini telah dltempatkan dalam media pengumuman resml KPK dalam rangka memfasilitasi pemenuhan kewajiban Penyelenggara Negara untuk mengumumkan harta kekayaan sesuai dengan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggara Negara yang Bersih dan Bebas darl Korupsl, Kolusl dan Nepotlsme. 3. Pengumuman ini tidak memerlukan tanda tangan karena dicetak secara otomatis. KETUA KOMISI PEMBERANTASAN KORUPSI FIRLI BAHURI