[Ringkasan]
Peraturan Pemerintah ini mengatur tentang pengenaan Pajak Penghasilan bersifat final untuk Wajib Pajak yang memiliki peredaran bruto tertentu dari penghasilan usaha. Tarif Pajak Penghasilannya adalah 1% dari peredaran bruto per bulan.
[Ringkasan]
Peraturan Pemerintah ini mengatur tentang pengenaan Pajak Penghasilan bersifat final untuk Wajib Pajak yang memiliki peredaran bruto tertentu dari penghasilan usaha. Tarif Pajak Penghasilannya adalah 1% dari peredaran bruto per bulan. Peraturan ini bertujuan untuk memberikan kemudahan bagi Wajib Pajak tertentu dalam penghitungan, penyetoran, dan pelaporan Pajak Penghasilannya.
Peraturan ini mengatur tentang Norma Penghitungan Penghasilan Neto untuk menentukan penghasilan neto Wajib Pajak orang pribadi dan badan. Norma ini diterapkan bagi Wajib Pajak yang tidak memenuhi syarat pembukuan atau tidak mau memperlihatkan bukti pembukuan. Peraturan ini menetapkan daftar persentase norma penghitungan berdasarkan wilayah dan jenis usaha serta petunjuk penggunaannya.
Dokumen tersebut membahas tentang tata cara pemberian Surat Keterangan Fiskal (SKF) dalam rangka pengadaan barang dan/atau jasa untuk keperluan instansi pemerintah menurut peraturan Direktorat Jenderal Pajak. SKF diberikan kepada Wajib Pajak yang memenuhi syarat seperti tidak sedang dalam penyidikan pidana pajak, tidak berutang pajak, dan telah menyampaikan SPT tahunan dan masa terakhir, setel
[Ringkasan]
Peraturan Pemerintah ini mengatur tentang pengenaan Pajak Penghasilan bersifat final untuk Wajib Pajak yang memiliki peredaran bruto tertentu dari penghasilan usaha. Tarif Pajak Penghasilannya adalah 1% dari peredaran bruto per bulan.
[Ringkasan]
Peraturan Pemerintah ini mengatur tentang pengenaan Pajak Penghasilan bersifat final untuk Wajib Pajak yang memiliki peredaran bruto tertentu dari penghasilan usaha. Tarif Pajak Penghasilannya adalah 1% dari peredaran bruto per bulan. Peraturan ini bertujuan untuk memberikan kemudahan bagi Wajib Pajak tertentu dalam penghitungan, penyetoran, dan pelaporan Pajak Penghasilannya.
Peraturan ini mengatur tentang Norma Penghitungan Penghasilan Neto untuk menentukan penghasilan neto Wajib Pajak orang pribadi dan badan. Norma ini diterapkan bagi Wajib Pajak yang tidak memenuhi syarat pembukuan atau tidak mau memperlihatkan bukti pembukuan. Peraturan ini menetapkan daftar persentase norma penghitungan berdasarkan wilayah dan jenis usaha serta petunjuk penggunaannya.
Dokumen tersebut membahas tentang tata cara pemberian Surat Keterangan Fiskal (SKF) dalam rangka pengadaan barang dan/atau jasa untuk keperluan instansi pemerintah menurut peraturan Direktorat Jenderal Pajak. SKF diberikan kepada Wajib Pajak yang memenuhi syarat seperti tidak sedang dalam penyidikan pidana pajak, tidak berutang pajak, dan telah menyampaikan SPT tahunan dan masa terakhir, setel
Dokumen tersebut merupakan peraturan Direktorat Jenderal Pajak Nomor 32/PJ/2014 tentang tata cara pemberian Surat Keterangan Fiskal yang menggantikan peraturan sebelumnya Nomor 44/PJ/2013. Peraturan ini mengatur syarat dan prosedur permohonan serta penerbitan Surat Keterangan Fiskal bagi Wajib Pajak untuk memenuhi persyaratan pengadaan barang dan jasa pemerintah.
PER:20/PJ/2016 ::tentang tata cara penerbitan dan pengiriman surat keterangan...Roko Subagya
tentang tata cara penerbitan dan pengiriman surat keterangan pengampunan pajak
tentang tata cara penerbitan dan pengiriman surat keterangan pengampunan pajak
tentang tata cara penerbitan dan pengiriman surat keterangan pengampunan pajak
tentang tata cara penerbitan dan pengiriman surat keterangan pengampunan pajak
tentang tata cara penerbitan dan pengiriman surat keterangan pengampunan pajak
PER : 36/PJ/2015 ::::: PETUNJUK PENGISIAN SPT TAHUNAN WP OP DAN FORMULIR-FORM...Roko Subagya
PER : 36/PJ/2015 ::::: PETUNJUK PENGISIAN SPT TAHUNAN WP OP DAN FORMULIR-FORMULIRNYA
PER : 36/PJ/2015 ::::: PETUNJUK PENGISIAN SPT TAHUNAN WP OP DAN FORMULIR-FORMULIRNYA
PER : 36/PJ/2015 ::::: PETUNJUK PENGISIAN SPT TAHUNAN WP OP DAN FORMULIR-FORMULIRNYA
PER :44/PJ/2015 :::: TENTANG PERUBAHAN KE EMPAT ATAS PERATURAN DIREKTUR JEND...Roko Subagya
PER :44/PJ/2015 :::: TENTANG PERUBAHAN KE EMPAT ATAS PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER-38/PJ/2009 TENTANG BENTUK FORMULIR SSP
PER :44/PJ/2015 :::: TENTANG PERUBAHAN KE EMPAT ATAS PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER-38/PJ/2009 TENTANG BENTUK FORMULIR SSP
PER:01/PJ/2016 ::: Tata Cara Penerimaan dan Pengolahan SPT TahunanRoko Subagya
PER:01/PJ/2016 ::: Tata Cara Penerimaan dan Pengolahan SPT Tahunan
PER:01/PJ/2016 ::: Tata Cara Penerimaan dan Pengolahan SPT Tahunan
PER:01/PJ/2016 ::: Tata Cara Penerimaan dan Pengolahan SPT Tahunan
::Per:21/pj/2016 :: TATA CARA PENCABUTAN ATAS SURAT PERNYATAANRoko Subagya
Peraturan ini mengatur tentang tata cara pencabutan Surat Pernyataan oleh Wajib Pajak dalam kaitannya dengan pengampunan pajak. Wajib Pajak dapat mencabut Surat Pernyataan jika memiliki penghasilan di bawah batasan tertentu atau hanya memiliki harta warisan/hibahan yang bukan objek pengampunan pajak. Pencabutan dilakukan dengan menyampaikan surat pencabutan ke KPP dan dapat
PER:41/PJ/2015 TENTANG PENGAMANAN TRANSAKSI ELEKTRONIK LAYANAN PAJAK online Roko Subagya
PER:41/PJ/2015 TENTANG PENGAMANAN TRANSAKSI ELEKTRONIK LAYANAN PAJAK online
PER:41/PJ/2015 TENTANG PENGAMANAN TRANSAKSI ELEKTRONIK LAYANAN PAJAK online
PER:41/PJ/2015 TENTANG PENGAMANAN TRANSAKSI ELEKTRONIK LAYANAN PAJAK online
Peraturan Menteri Keuangan ini mengatur tentang tata cara penghitungan, penyetoran, dan pelaporan pajak penghasilan atas penghasilan dari usaha yang diterima wajib pajak dengan peredaran bruto tertentu. Wajib pajak tersebut dikenai pajak penghasilan yang bersifat final dengan tarif 1% dari peredaran bruto per bulan. Kompensasi kerugian dapat dilakukan sampai 5 tahun pajak berikutnya.
Dokumen tersebut membahas tentang fasilitas pajak pertambahan nilai (PPN), khususnya fasilitas yang diberikan untuk kegiatan di kawasan berikat. Dijelaskan bahwa barang dan jasa yang berasal dari kegiatan di kawasan berikat dibebaskan dari pengenaan PPN, sehingga pajak masukan yang terkait dapat dikreditkan."
Kewajiban PPh PPN dari seorang BendaharawanRoko Subagya
Panduan ini menjelaskan kewajiban bendahara pemerintah dalam memungut Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan Pajak Penjualan Atas Barang Mewah (PPnBM) atas pengadaan barang dan jasa oleh pemerintah dari pengusaha kena pajak sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku. Panduan ini juga menjelaskan tata cara pemungutan, penyetoran, dan pelaporan PPN dan PPnBM oleh bendahara pemerint
Norma penghitungan khusus digunakan untuk menghitung penghasilan neto dan kewajiban pajak perusahaan tertentu seperti pelayaran internasional, asuransi luar negeri, dan perusahaan dagang asing. Norma ini menetapkan tarif pajak khusus dan prosedur pelaporan berdasarkan jenis usaha.
PER : 21/PJ/2016 ::: TATA CARA PENCABUTAN ATAS SURAT PERNYATAN PENGAMPUNAN PAJAKRoko Subagya
[Ringkasan]
Peraturan ini mengatur tentang tata cara pencabutan atas Surat Pernyataan dalam rangka Pengampunan Pajak. Wajib Pajak dapat mencabut Surat Pernyataan dengan menyampaikan surat pencabutan kepada KPP dan memenuhi syarat tertentu. Apabila syarat terpenuhi, Surat Pernyataan dan tanda terimanya menjadi tidak berlaku, namun data yang disampaikan dapat digunakan sebagai basis data perpajakan.
The document discusses the benefits of exercise for mental health. Regular physical activity can help reduce anxiety and depression and improve mood and cognitive functioning. Exercise causes chemical changes in the brain that may help protect against mental illness and improve symptoms.
This document provides a series of exercises for using Designbuilder simulation software. The exercises include: creating a simple rectangular building; using tools like drag face, cutting, and extrusion to modify building geometry; adding dormers, windows and complex roof shapes; setting ground adjacencies with component blocks; adding unconditioned spaces and shading; assigning activities and zoning; and defining constructions and openings. The exercises are intended to familiarize users with Designbuilder's modeling capabilities.
Dokumen tersebut merupakan peraturan Direktorat Jenderal Pajak Nomor 32/PJ/2014 tentang tata cara pemberian Surat Keterangan Fiskal yang menggantikan peraturan sebelumnya Nomor 44/PJ/2013. Peraturan ini mengatur syarat dan prosedur permohonan serta penerbitan Surat Keterangan Fiskal bagi Wajib Pajak untuk memenuhi persyaratan pengadaan barang dan jasa pemerintah.
PER:20/PJ/2016 ::tentang tata cara penerbitan dan pengiriman surat keterangan...Roko Subagya
tentang tata cara penerbitan dan pengiriman surat keterangan pengampunan pajak
tentang tata cara penerbitan dan pengiriman surat keterangan pengampunan pajak
tentang tata cara penerbitan dan pengiriman surat keterangan pengampunan pajak
tentang tata cara penerbitan dan pengiriman surat keterangan pengampunan pajak
tentang tata cara penerbitan dan pengiriman surat keterangan pengampunan pajak
PER : 36/PJ/2015 ::::: PETUNJUK PENGISIAN SPT TAHUNAN WP OP DAN FORMULIR-FORM...Roko Subagya
PER : 36/PJ/2015 ::::: PETUNJUK PENGISIAN SPT TAHUNAN WP OP DAN FORMULIR-FORMULIRNYA
PER : 36/PJ/2015 ::::: PETUNJUK PENGISIAN SPT TAHUNAN WP OP DAN FORMULIR-FORMULIRNYA
PER : 36/PJ/2015 ::::: PETUNJUK PENGISIAN SPT TAHUNAN WP OP DAN FORMULIR-FORMULIRNYA
PER :44/PJ/2015 :::: TENTANG PERUBAHAN KE EMPAT ATAS PERATURAN DIREKTUR JEND...Roko Subagya
PER :44/PJ/2015 :::: TENTANG PERUBAHAN KE EMPAT ATAS PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER-38/PJ/2009 TENTANG BENTUK FORMULIR SSP
PER :44/PJ/2015 :::: TENTANG PERUBAHAN KE EMPAT ATAS PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER-38/PJ/2009 TENTANG BENTUK FORMULIR SSP
PER:01/PJ/2016 ::: Tata Cara Penerimaan dan Pengolahan SPT TahunanRoko Subagya
PER:01/PJ/2016 ::: Tata Cara Penerimaan dan Pengolahan SPT Tahunan
PER:01/PJ/2016 ::: Tata Cara Penerimaan dan Pengolahan SPT Tahunan
PER:01/PJ/2016 ::: Tata Cara Penerimaan dan Pengolahan SPT Tahunan
::Per:21/pj/2016 :: TATA CARA PENCABUTAN ATAS SURAT PERNYATAANRoko Subagya
Peraturan ini mengatur tentang tata cara pencabutan Surat Pernyataan oleh Wajib Pajak dalam kaitannya dengan pengampunan pajak. Wajib Pajak dapat mencabut Surat Pernyataan jika memiliki penghasilan di bawah batasan tertentu atau hanya memiliki harta warisan/hibahan yang bukan objek pengampunan pajak. Pencabutan dilakukan dengan menyampaikan surat pencabutan ke KPP dan dapat
PER:41/PJ/2015 TENTANG PENGAMANAN TRANSAKSI ELEKTRONIK LAYANAN PAJAK online Roko Subagya
PER:41/PJ/2015 TENTANG PENGAMANAN TRANSAKSI ELEKTRONIK LAYANAN PAJAK online
PER:41/PJ/2015 TENTANG PENGAMANAN TRANSAKSI ELEKTRONIK LAYANAN PAJAK online
PER:41/PJ/2015 TENTANG PENGAMANAN TRANSAKSI ELEKTRONIK LAYANAN PAJAK online
Peraturan Menteri Keuangan ini mengatur tentang tata cara penghitungan, penyetoran, dan pelaporan pajak penghasilan atas penghasilan dari usaha yang diterima wajib pajak dengan peredaran bruto tertentu. Wajib pajak tersebut dikenai pajak penghasilan yang bersifat final dengan tarif 1% dari peredaran bruto per bulan. Kompensasi kerugian dapat dilakukan sampai 5 tahun pajak berikutnya.
Dokumen tersebut membahas tentang fasilitas pajak pertambahan nilai (PPN), khususnya fasilitas yang diberikan untuk kegiatan di kawasan berikat. Dijelaskan bahwa barang dan jasa yang berasal dari kegiatan di kawasan berikat dibebaskan dari pengenaan PPN, sehingga pajak masukan yang terkait dapat dikreditkan."
Kewajiban PPh PPN dari seorang BendaharawanRoko Subagya
Panduan ini menjelaskan kewajiban bendahara pemerintah dalam memungut Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan Pajak Penjualan Atas Barang Mewah (PPnBM) atas pengadaan barang dan jasa oleh pemerintah dari pengusaha kena pajak sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku. Panduan ini juga menjelaskan tata cara pemungutan, penyetoran, dan pelaporan PPN dan PPnBM oleh bendahara pemerint
Norma penghitungan khusus digunakan untuk menghitung penghasilan neto dan kewajiban pajak perusahaan tertentu seperti pelayaran internasional, asuransi luar negeri, dan perusahaan dagang asing. Norma ini menetapkan tarif pajak khusus dan prosedur pelaporan berdasarkan jenis usaha.
PER : 21/PJ/2016 ::: TATA CARA PENCABUTAN ATAS SURAT PERNYATAN PENGAMPUNAN PAJAKRoko Subagya
[Ringkasan]
Peraturan ini mengatur tentang tata cara pencabutan atas Surat Pernyataan dalam rangka Pengampunan Pajak. Wajib Pajak dapat mencabut Surat Pernyataan dengan menyampaikan surat pencabutan kepada KPP dan memenuhi syarat tertentu. Apabila syarat terpenuhi, Surat Pernyataan dan tanda terimanya menjadi tidak berlaku, namun data yang disampaikan dapat digunakan sebagai basis data perpajakan.
The document discusses the benefits of exercise for mental health. Regular physical activity can help reduce anxiety and depression and improve mood and cognitive functioning. Exercise causes chemical changes in the brain that may help protect against mental illness and improve symptoms.
This document provides a series of exercises for using Designbuilder simulation software. The exercises include: creating a simple rectangular building; using tools like drag face, cutting, and extrusion to modify building geometry; adding dormers, windows and complex roof shapes; setting ground adjacencies with component blocks; adding unconditioned spaces and shading; assigning activities and zoning; and defining constructions and openings. The exercises are intended to familiarize users with Designbuilder's modeling capabilities.
This document outlines the Ready Rating emergency preparedness program. It provides an overview of the program, highlights its growth and impact, describes the 123 Assessment process for evaluating an organization's preparedness, and outlines next steps and resources available to members to improve their readiness. The goal is to make emergency planning easy for businesses, schools and other organizations to increase their chances of surviving a disaster.
The document describes a wedding ceremony and reception celebrated with family traditions like mud wrestling and catered by Busch Light beer. The events included exchanging vows, family members in attendance, toasts, wedding cake, games, and a send off into married life, thanking all the "white trash people" who shared in the special day online.
Same-day LLC or corporation formation in Texas with emailed formation documents. The filing fee includes state filing and tax ID at no extra cost plus free corporate kit, operating agreement, business cards, and ongoing support as registered agent. Discounted CPA and legal services also available.
The document describes a tabletop exercise hosted by the Business Emergency Planning Association to help companies improve tornado preparedness. It provides background on the roles and companies involved in the exercise and outlines the scenario of a tornado warning in the area. As the scenario unfolds, participants discuss notification procedures, sheltering plans, and other response actions. The goal is to test emergency plans and get leadership support without facing real risks.
The document discusses severe weather safety, defining watches and warnings for tornadoes, severe thunderstorms, and lightning. It provides guidance on what to do during different types of severe weather, including seeking shelter in an interior room on the lowest floor if a tornado warning is issued and avoiding open areas or isolated structures during lightning. The document also aims to dispel common myths about severe weather.
O documento discute equações do segundo grau e parábolas, incluindo suas aplicações, propriedades e como construí-las. Explica como determinar vértices, raízes, máximos e mínimos, e relaciona essas características com os coeficientes da equação. Por fim, fornece exercícios para praticar os conceitos aprendidos.
O documento discute a devoção a Nossa Senhora e as razões pelas quais devemos amá-la e confiar nela. Afirma que Maria recebeu inúmeras graças de Deus e merece nossa devoção por sua dignidade de Mãe de Deus e pelas prerrogativas associadas a esse título. Também argumenta que a devoção a Maria é essencial para a salvação, pois ela é a porta do céu e o canal das graças divinas.
Hdi Capital Area September 2014 Meeting Slideshdicapitalarea
New employees join your organization, only to arrive with no workstation, no user profile, and no access to critical systems. You’ve built an onboarding process, but steps are missed occasionally and it takes weeks before new employees are fully able to do the job they were hired for. Or perhaps you’ve just had a key employee leave the company to work for a competitor. Are you certain that the individual’s access to business-critical systems has been deactivated?
Companies like yours face these problems daily while trying to manually manage the acquisition and termination of employees. In many cases, companies don’t even realize they have left access to business systems open to exiting employees, exposing both the organization and its customers to risk.
Hdi capital area october 2014 updates and presentationshdicapitalarea
HDI Corporate & Capital Area Updates, plus presentations on Five Roads Leading to Impactful Employee Engagement and Overcoming the Challenges of Implementing ITIL Through Help Desk Transformation
HDI Capital Area Announcements and Meeting Presentation 2.20.2015hdicapitalarea
This document provides an update from HDI Capital Area and HDI Corporate. It summarizes new resources available, including the HDI Support Center Standard document and a KCS Principles course. Upcoming events are announced, including the 2015 HDI Conference and local chapter meetings. Changes to the HDI Capital Area chapter for 2015 are outlined, reducing events to 8 per year on Fridays. Finally, Marcel Shaw from LANDesk is introduced as the speaker to discuss ITIL best practices.
Return on Investment from IssueTrak Softwarehdicapitalarea
This document analyzes the return on investment (ROI) from using IssueTrak software based on interviews with four IssueTrak customers. It finds that IssueTrak provides an average ROI of 126%, meaning for every $1 spent on IssueTrak, $1.26 is gained in savings. The ROI was calculated by estimating time and cost savings from more efficient issue handling, and comparing this to the total cost of purchasing and maintaining IssueTrak software. While some quantitative benefits could not be directly calculated, clients reported additional qualitative benefits like increased customer satisfaction and support from IssueTrak's staff.
This document provides updates from HDI Capital Area and HDI Corporate, including:
- Corporate memberships are now available for medium to large organizations of at least 25 employees.
- The 2014 Desktop Support Practices and Salary Report is available.
- Upcoming events include FUSION 14 in October 2014 in Washington, DC and webcasts on mobile support and the digital experience.
- Local chapter membership is available for $75 with benefits like attending meetings and accessing publications.
- Sponsors of the HDI Capital Area chapter are recognized.
- The next local chapter meeting will be a networking cruise on the Potomac River in June 2014.
PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER- 43 /PJ/2015 TENTANG TATA CARA PEMBERIAN KETERANGAN STATUS WAJIB PAJAK DALAM RANGKA PELAKSANAAN KONFIRMASI STATUS WAJIB PAJAK ATAS LAYANAN PUBLIK TERTENTU PADA INSTANSI PEMERINTAH
PERATURAN MENKEU RI No 118/PMK.03/2016 ttg Pelaksanaan Undang-undang No 11 Ta...Yudhi Aldriand
Peraturan Menteri Keuangan ini mengatur pelaksanaan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2016 tentang Pengampunan Pajak. Wajib Pajak dapat memperoleh pengampunan pajak dengan mengungkapkan harta dan membayar uang tebusan melalui surat pernyataan harta. Pengampunan pajak meliputi kewajiban perpajakan sampai akhir tahun pajak 2015 yang belum atau belum sepenuhnya diselesaikan.
Peraturan ini mengubah beberapa ketentuan dalam Peraturan Komisi Pemberantasan Korupsi Nomor 07 Tahun 2016 tentang Tata Cara Pendaftaran, Pengumuman, dan Pemeriksaan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara. Perubahan tersebut meliputi penambahan dan pengubahan definisi istilah, ketentuan penyampaian Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara secara elektronik, verifikasi administratif, pengumuman secara elektronik, dan
Per 08 thn 2017 ttg skd bagi subjek pajak dn indonesia untuk tax treaty -superandrosa
Peraturan ini mengatur tentang surat keterangan domisili bagi subjek pajak dalam negeri Indonesia dalam rangka penerapan persetujuan penghindaran pajak berganda. Wajib pajak dapat memperoleh surat keterangan domisili jika memenuhi kriteria subjek pajak dalam negeri dan telah menyampaikan SPT masa atau tahunan. Permohonan diajukan kepada Direktur Jenderal Pajak melalui KPP domisili dengan format tertentu
Undang-undang Nomor 11 Tahun 2016 tentang Pengampunan Pajak memberikan pengampunan atas kewajiban perpajakan Wajib Pajak sampai dengan akhir tahun pajak 2015 yang belum atau belum sepenuhnya diselesaikan, dengan cara mengungkapkan harta dan membayar uang tebusan berkisar antara 0,5-10% tergantung periode pengungkapan dan jenis harta. Tujuan undang-undang ini adalah untuk memperce
Undang-undang ini mengatur tentang pengampunan pajak di Indonesia. Pengampunan pajak memberikan penghapusan pajak yang terutang, penghapusan sanksi administrasi dan pidana perpajakan, dengan mengungkapkan harta dan membayar uang tebusan. Tarif uang tebusan berkisar antara 0,5-10% tergantung jenis dan lokasi harta serta periode pengungkapan. Tujuannya adalah mempercepat pertumbuhan ekonomi,
Peraturan Menteri Keuangan ini mengatur tentang penyusutan barang milik negara berupa aset tetap pada entitas pemerintah pusat. Aset tetap yang dapat disusutkan antara lain gedung, mesin, jalan, dan renovasi, dengan memperhatikan nilai perolehan, masa manfaat, dan akumulasi penyusutan. Penyusutan bertujuan untuk menyajikan nilai aset secara wajar dalam laporan keuangan serta memperkirakan pot
Peraturan ini mengubah beberapa ketentuan dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 243/PMK.03/2014 tentang Surat Pemberitahuan (SPT), termasuk mengatur penyampaian SPT dalam bentuk dokumen elektronik untuk memenuhi kemudahan berusaha dan memberikan kepastian hukum.
Peraturan Menteri ini mengatur tentang pendaftaran akuntan di register negara Indonesia. Akuntan harus memiliki sertifikat profesi, pengalaman minimal 3 tahun, dan keanggotaan asosiasi profesi. Warga negara asing dapat terdaftar dengan memenuhi persyaratan tertentu sesuai perjanjian internasional. Register negara digunakan untuk mengakui kompetensi akuntan secara resmi.
Undang-undang Nomor 5 Tahun 2011 tentang Akuntan Publik mengatur tentang perizinan dan bidang jasa akuntan publik. Akuntan publik dapat memberikan jasa audit, reviu, dan asurans lainnya setelah memperoleh izin dari Menteri Keuangan. Izin berlaku 5 tahun dan dapat diperpanjang setelah memenuhi persyaratan. Undang-undang ini bertujuan meningkatkan transparansi dan akuntabilitas di bidang keuangan.
Undang-undang Nomor 5 Tahun 2011 tentang Akuntan Publik mengatur tentang perizinan dan bidang jasa akuntan publik. Akuntan publik dapat memberikan jasa audit, reviu, dan asurans lainnya setelah memperoleh izin dari Menteri Keuangan. Izin berlaku 5 tahun dan dapat diperpanjang setelah memenuhi persyaratan. Undang-undang ini bertujuan meningkatkan transparansi dan akuntabilitas di bidang keuangan.
UNDANG-UNDANG PENGAMPUNAN PAJAK INDONESIARoko Subagya
UU Tax Amnesty Indonesia UU Tax Amnesty Indonesia UU Tax Amnesty Indonesia UU Tax Amnesty Indonesia
UU Tax Amnesty Indonesia
UU Tax Amnesty Indonesia
UU Tax Amnesty Indonesia
Undang-undang ini mengatur tentang pengampunan pajak di Indonesia. Pengampunan pajak memberikan penghapusan pajak yang belum dibayar dan sanksi terkait bagi wajib pajak yang mengungkapkan harta mereka dan membayar uang tebusan tertentu. Tarif uang tebusan berkisar antara 0,5-10% tergantung pada jenis dan lokasi harta serta periode pengungkapan. Tujuannya adalah untuk meningkatkan pener
MATERI AKUNTANSI IJARAH POWER POINT (PPT)ritaseptia16
Ijarah adalah akad sewa-menyewa antara pemilik ma’jur (obyek
sewa) dan musta’jir (penyewa) untuk mendapatkan imbalan atas obyek
sewa yang di sewakannya.
BAB 3 PROFESI, PELUANG KERJA, DAN PELUANG USAHA BIDANG AKL.pptxanselmusl280
Jurusan akuntansi merupakan salah satu jurusan yang cukup populer di Indonesia. Banyak mahasiswa yang memilih jurusan ini karena prospek kerja yang menjanjikan. Namun, sebelum memilih jurusan ini, sebaiknya Anda mengetahui terlebih dahulu apa itu jurusan akuntansi.
Akuntansi adalah suatu bidang ilmu yang mempelajari tentang pencatatan, pengukuran, pengklasifikasian, dan pelaporan transaksi keuangan. Jurusan akuntansi sendiri merupakan suatu program studi yang mengajarkan ilmu akuntansi, mulai dari dasar-dasar akuntansi hingga akuntansi lanjutan.
Dalam jurusan akuntansi, Anda akan mempelajari berbagai materi, seperti dasar-dasar akuntansi, teori akuntansi, analisis laporan keuangan, audit, pajak, hingga manajemen keuangan. Selain itu, Anda juga akan belajar menggunakan software akuntansi, seperti Microsoft Excel dan SAP.
Gelar akademik yang akan didapatkan oleh para lulusan S-1 jurusan akuntansi adalah Sarjana Akuntansi (S.Ak.). Memiliki gelar sarjana akuntansi merupakan salah satu syarat penting untuk menjadi seorang akuntan profesional.
Dengan memperoleh gelar sarjana akuntansi, seseorang dianggap memiliki pengetahuan yang mendalam mengenai akuntansi, audit, pajak, dan manajemen keuangan.
Setelah lulus dari jurusan akuntansi, Anda memiliki peluang kerja yang sangat luas. Anda bisa bekerja di berbagai bidang, seperti akuntan publik, auditor, konsultan pajak, pegawai bank, pegawai asuransi, broker saham, hingga dosen akuntansi. Bahkan, jika Anda memiliki kemampuan untuk memulai bisnis, Anda juga bisa membuka usaha konsultan akuntansi.
Anda juga bisa memperoleh gaji yang cukup tinggi jika bekerja di bidang akuntansi. Gaji rata-rata untuk lulusan akuntansi di Indonesia bervariasi, tergantung dari posisi dan pengalaman kerja. Namun, umumnya gaji untuk lulusan akuntansi di Indonesia berkisar antara 4 hingga 10 juta rupiah per bulan.
Secara keseluruhan, jurusan akuntansi memiliki prospek kerja yang menjanjikan dan peluang karier yang luas. Namun, sebelum memilih jurusan ini, pastikan Anda memiliki minat dan bakat dalam bidang akuntansi. Selain itu, perlu juga memiliki kemampuan analisis yang baik, teliti, dan detail-oriented.
Salah satu prospek kerja yang menarik bagi lulusan akuntansi adalah menjadi broker saham.
Sebagai broker saham, tugas utama adalah membantu investor dalam membeli dan menjual saham di pasar saham. Selain itu, seorang broker saham juga harus memiliki pengetahuan dan kemampuan dalam menganalisis data dan memprediksi pergerakan harga saham.
Meskipun menjadi broker saham terdengar menarik dan menjanjikan, tetapi tidak semua lulusan akuntansi bisa menjadi broker saham dengan mudah. Ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi untuk menjadi broker saham, antara lain harus memiliki sertifikasi yang dikeluarkan oleh Bursa Efek Indonesia (BEI) dan harus memiliki lisensi dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Namun, bagi lulusan akuntansi yang memiliki sertifikasi dan lisensi tersebut, prospek kerja sebagai broker saham di Indonesia
BAB 3 PROFESI, PELUANG KERJA, DAN PELUANG USAHA BIDANG AKL.pptx
191~pmk.010~2015 per
1. MENTER! KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
SA:LINAIT
PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 191/PMK. 010/2015
TENTANG
PENILAIAN KEMBALI AKTIVA TETAP UNTUK TUJUAN PERPAJAKAN
BAGI PERMOHONAN YANG DIAJUKAN PADA TAHUN 2015 DAN TAHUN 2016
Menimbang
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
MENTER! KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,
a. bahwa ketentuan mengenai penilaian kembali aktiva tetap
perusahaan untuk tujuan perpajakan telah diatur dalam
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 79/PMK.03/2008
ten.tang Penilaian Kembali Aktiva Tetap Perusahaan untuk
Tujuan Perpajakan;
b. bahwa dalam rangka men.Jaga stabilitas ekonomi makro
dan mendorong pertumbuhan ekonomi, perlu memberikan
kebijakan Pajak Penghasilan berupa penilaian kembali
aktiva tetap untuk tujuan perpajakan bagi permohonan
penilaian kembali aktiva tetap yang diajukan pada tahun
2015 dan tahun 2016 dengan Peraturan Menteri Keuangan
tersendiri;
c. bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 9 ayat (1) Undang
Undang Nomor 6 Tahun 1983 ten.tang Ketentuan Umum
dan Tata Cara Perpajakan sebagaimana telah beberapa
kali diubah terakhir dengan Un.dang-Un.dang Nomor 16
Tahun 2009, Menteri Keuangan diberikan kewenangan
untuk menentukan tanggal jatuh tempo pembayaran dan
penyetoran pajak yang terutang;
Iwww.jdih.kemenkeu.go.id
2. Mengingat
- 2 -
d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana
dimaksud dalam huruf a, huruf b, dan huruf c dan untuk
melaksanakan ketentuan Pasal 19 Undang-Undang
Nomor 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan
sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan
Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2008, perlu
menetapkan Peraturan Menteri Keuangan tentang
Penilaian Kembali Aktiva Tetap untuk Tujuan Perpajakan
bagi Permohonan yang diajukan pada Tahun 2015 dan
Tahun 2016.
1. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan
Umum dan Tata Cara Perpajakan (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 1983 Nomor 49, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3262)
sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan
Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2009 (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 62,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4999);
2. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1983 tentang Pajak
Penghasilan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
1983 Nomor 50, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 3263) sebagaimana telah diubah
terakhir dengan Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2008
tentang Perubahan Keempat atas Undang-Undang Nomor
7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 133,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4893);
3. Peraturan Pemerintah Nomor 94 Tahun 2010 tentang
Penghitungan Penghasilan Kena Pajak dan Pelunasan
Pajak Penghasilan Dalam Tahun Berjalan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 161,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5183);
I
www.jdih.kemenkeu.go.id
3. Menetapkan
- 3 -
MEMUTUSKAN:
PERATURAN MENTER! KEUANGAN TENTANG PENILAIAN
KEMBALI AKTIVA TETAP UNTUK TUJUAN PERPAJAKAN BAGI
PERMOHONAN YANG DIAJUKAN PADA TAHUN 2015 DAN
TAHUN 2016.
Pasal 1
(1) Wajib Pajak dapat melakukan penilaian kembali aktiva
tetap untuk tujuan perpajakan dengan mendapatkan
perlakuan khusus apabila permohonan penilaian kembali
diajukan kepada Direktur Jenderal Pajak dalam jangka
waktu sejak berlakunya Peraturan Menteri ini sampai
dengan tanggal 31 Desember 2016.
(2) Perlakuan khusus sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
berupa Pajak Penghasilan yang bersifat final sebesar:
a. 3% (tiga persen), untuk permohonan yang diajukan
sejak berlakunya Peraturan Menteri ini sampai
dengan tanggal 31 Desember 2015;
b. 4% (empat persen), untuk permohonan yang
diajukan sejak 1 Januari 2016 sampai dengan
tanggal 30 Juni 2016; atau
c. 6% (enam persen), untuk permohonan yang
diajukan sejak 1 Juli 2016 sampai dengan tanggal
31 Desember 2016,
yang dikenakan atas selisih lebih nilai aktiva tetap hasil
penilaian kembali atau hasil perkiraan penilaian kembali
oleh Wajib Pajak, di atas nilai sisa buku fiskal semula.
(3) Nilai aktiva tetap hasil penilaian kembali sebagaimana
dimaksud pada ayat (2) merupakan nilai aktiva tetap
yang ditetapkan oleh kantor jasa penilai publik atau ahli
penilai, yang memperoleh izin dari Pemerintah.
(4) Nilai aktiva tetap hasil perkiraan penilaian kembali oleh
Wajib Pajak sebagaimana dimaksud pada ayat (2) harus
dilakukan penilaian kembali dan ditetapkan oleh kantor
jasa penilai publik atau ahli penilai, yang memperoleh
izin dari Pemerintah, paling lambat tanggal:
I
www.jdih.kemenkeu.go.id
4. - 4 -
a. 31 Desember 2016, untuk permohonan yang
diajukan sejak berlakunya Peraturan Menteri m1
sampai dengan tanggal 31 Desember 2015;
b. 30 Juni 2017, untuk permohonan yang diajukan
sejak 1 Januari 2016 sampai dengan tanggal 30
Juni 2016; atau
c. 31 Desember 2017, untuk permohonan yang
diajukan sejak 1 Juli 2016 sampai dengan tanggal
31 Desember 2016.
Pasal 2
Wajib Pajak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 ayat (1)
meliputi Wajib Pajak badan dalam negeri, Bentuk Usaha Tetap
(BUT), dan Wajib Pajak orang pribadi yang melakukan
pembukuan, termasuk:
a. Wajib Pajak yang memperoleh izin menyelenggarakan
pembukuan dalam bahasa Inggris dan mata uang Dollar
Amerika Serikat; dan
b. Wajib Pajak yang pada saat penetapan penilaian kembali
nilai aktiva tetap oleh kantor jasa penilai publik atau ahli
penilai, yang memperoleh 1zm dari Pemerintah
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 ayat (3) atau ayat
(4) belum melewati jangka waktu 5 (lima) tahun terhitung
sejak penilaian kembali aktiva tetap terakhir berdasarkan
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 79/PMK.03/2008.
Pasal 3
(1) Penilaian kembali aktiva tetap dapat dilakukan terhadap
sebagian atau
terletak atau
seluruh aktiva tetap berwujud yang
berada di Indonesia, dimiliki, dan
dipergunakan untuk mendapatkan, menagih, dan
memelihara penghasilan yang merupakan Objek Pajak.
(2) Penilaian kembali aktiva tetap sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) tidak dapat dilakukan kembali sebelum
lewat jangka waktu 5 (lima) tahun terhitung sejak
penilaian kembali aktlva tetap yang dilakukan
berdasarkan Peraturan Menteri ini.
!
www.jdih.kemenkeu.go.id
5. - 5 -
Pasal 4
(1) Nilai aktiva tetap yang ditetapkan oleh kantor jasa penilai
publik atau ahli penilai, yang memperoleh izin dari
Pemerintah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 ayat
(3) dan ayat (4) harus berdasarkan nilai pasar atau nilai
wajar aktiva tetap yang berlaku pada saat penilaian
kembali aktiva tetap.
(2) Dalam hal nilai pasar atau nilai Wa.Jar yang ditetapkan
oleh kantor jasa penilai publik atau ahli penilai
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ternyata tidak
mencerminkan keadaan yang sebenarnya, Direktur
Jenderal Pajak dapat menetapkan kembali nilai pasar
atau nilai wajar aktiva tetap yang bersangkutan.
Pasal 5
(1) Permohonan penilaian kembali aktiva tetap untuk tujuan
perpajakan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 ayat
(1) dapat diajukan oleh Wajib Pajak yang:
a. telah melakukan penilaian kembali aktiva tetap yang
dilakukan oleh kantor jasa penilai publik atau ahli
penilai yang memperoleh izin dari Pemerintah, tetapi
belum digunakan untuk tujuan perpajakan, dengan
ketentuan:
1. penilaian kembali aktiva tetap dilakukan pada
tahun 2015 untuk permohonan yang diajukan
pada tahun 2015; atau
2. penilaian kembali aktiva tetap dilakukan pada
tahun 2016 untuk permohonan yang diajukan
pada tahun 2016; atau
b. belum melakukan penilaian kembali aktiva tetap.
(2) Permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf
a diajukan dengan menggunakan nilai aktiva tetap hasil
penilaian kembali aktiva tetap berdasarkan nilai pasar
atau nilai wajar aktiva tetap serta harus melampirkan:
a. Surat Setoran Pajak bukti pelunasan Pajak
Penghasilan atas penilaian kembali aktiva tetap;
b. daftar aktiva tetap hasil penilaian kembali;
www.jdih.kemenkeu.go.id
6. - 6 -
c. fotokopi surat izin usaha kantor jasa penilai publik
atau ahli penilai, yang memperoleh izm dari
Peme:fintah yang dilegalisir oleh instansi Pemerintah
yang berwenang menerbitkan surat izin usaha
tersebut;
d. laporan penilaian aktiva tetap oleh kantor jasa
penilai publik atau ahli penilai yang memperoleh izin
dari Pemerintah; dan
e. laporan keuangan tahun buku terakhir sebelum
penilaian kembali aktiva tetap.
(3) Permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf
b diajukan dengan menggunakan perkiraan nilai pasar
atau nilai wajar aktiva tetap menurut Wajib Pajak serta
harus melampirkan:
a. Surat Setoran Pajak bukti pelunasan Pajak
Penghasilan atas perkiraan penilaian kembali aktiva
tetap; dan
b. daftar aktiva tetap yang akan dinilai kembali beserta
perkiraan nilainya.
(4) Selain melampirkan dokumen sebagaimana dimaksud
pada ayat (3), Wajib Pajak harus melengkapi:
a. Surat Setoran Pajak bukti pelunasan Pajak
Penghasilan atas penilaian kembali aktiva tetap
dalam hal terjadi kekurangan pembayaran pajak
terutang;
b. daftar aktiva tetap hasil penilaian kembali;
c. fotokopi surat izin usaha kantor jasa penilai publik
· atau ahli penilai, yang memperoleh izm dari
Pemerintah yang dilegalisir oleh instansi Pemerintah
yang berwenang menerbitkan surat izin usaha
tersebut;
d. laporan penilaian aktiva tetap oleh kantor jasa
penilai publik atau ahli penilai yang memperoleh izin
dari Pemerintah; dan
e. laporan keuangan tahun buku terakhir sebelum
penilaian kembali aktiva tetap.
Iwww.jdih.kemenkeu.go.id
7. - 7 -
· (5) Dokumen sebagaimana dimaksud pada ayat (4) harus
disampaikan paling lambat pada tanggal:
a. 31 Desember 2016, untuk permohonan yang
diajukan sejak berlakunya Peraturan Menteri m1
sampai dengan tanggal 31 Desember 2015;
b. 30 Juni 2017, untuk permohonan yang diajukan
sejak 1 Januari 2016 sampai dengan tanggal 30
Juni 2016; atau
c. 31 Desember 2017, untuk permohonan yang
diajukan sejak 1 Juli 2016 sampai dengan tanggal
31 Desember 2016.
(6) Setelah meneliti kelengkapan clan kebenaran
permohonan Wajib Pajak, Direktur Jenderal Pajak dalam
jangka waktu 30 (tiga puluh) hari sejak permohonan
diterima lengkap dapat menerbitkan surat keputusan
persetujuan penilaian kembali aktiva tetap.
Pasal 6
(1) Pajak Penghasilan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1
ayat (2) harus dilunasi sebelum permohonan penilaian
kembali aktiva tetap untuk tujuan perpajakan diajukan
kepada Direktur Jenderal Pajak.
(2) Dalam hal hasil penilaian kembali aktiva tetap yang
ditetapkan oleh kantor jasa penilai publik atau ahli
penilai, yang memperoleh izin dari Pemerintah lebih
besar daripada nilai perkiraan nilai pasar atau nilai wajar
yang diajukan dalam permohonan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 5 ayat (1) huruf b, atas selisih
tersebut dikenakan Pajak Penghasilan yang bersifat final
sebesar:
a. 3% (tiga persen), bagi Wajib Pajak yang telah
memperoleh penetapan penilaian kembali aktiva
tetap oleh kantor jasa penilai publik atau ahli
penilai, yang memperoleh izin dari Pemerintah, dan
melunasi Pajak Penghasilan dimaksud dalam jangka
waktu sejak Peraturan Menteri ini mulai berlaku
sampai dengan tanggal 31 Desember 2015;
fwww.jdih.kemenkeu.go.id
8. - 8 -
b. 4% (empat persen), bagi Wajib Pajak yang telah
memperoleh penetapan penilaian kembali aktiva
tetap oleh kantor jasa penilai publik atau ahli
penilai, yang memperoleh izin dari Pemerintah, dan
melunasi Pajak Penghasilan dimaksud dalam jangka
waktu sejak tanggal 1 Januari 2016 sampai dengan
tanggal 30 Juni 2016;
c. 6% (enam persen), bagi Wajib Pajak yang telah
memperoleh penetapan penilaian kembali aktiva
tetap oleh kantor jasa penilai publik atau ahli
penilai, yang memperoleh izin dari Pemerintah, dan
melunasi Pajak Penghasilan dimaksud dalam jangka
waktu sejak tanggal 1 Juli 2016 sampai dengan
tanggal 31 Desember 2016; atau
d. 10% (sepuluh persen), bagi Wajib Pajak yang telah
memperoleh penetapan penilaian kembali aktiva
tetap oleh kantor jasa penilai publik atau ahli
penilai, yang memperoleh izin dari Pemerintah, dan
melunasi Pajak Penghasilan dimaksud pada tahun
2017.
(3) Dalam hal basil penilaian kembali aktiva tetap yang
ditetapkan oleh kantor jasa penilai publik atau ahli
penilai, yang memperoleh izin dari Pemerintah lebih kecil
daripada nilai perkiraan nilai pasar atau nilai wajar yang
diajukan dalam permohonan sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 5 ayat (1) huruf b yang menyebabkan
terjadinya kelebihan pembayaran pajak, atas kelebihan
pembayaran pajak tersebut merupakan pajak yang
seharusnya tidak terutang.
(4) Dalam hal Wajib Pajak yang mengajukan permohonan
penilaian kembali aktiva tetap adalah Wajib Pajak yang
memperoleh izin menyelenggarakan pembukuan dengan
menggunakan bahasa Inggris clan satuan mata uang
Dollar Amerika Serikat, selisih lebih nilai aktiva tetap
yang digunakan sebagai dasar pengenaan Pajak
Penghasilan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan
Pasal 1 ayat (2) harus dikonversi terlebih dahulu ke
Iwww.jdih.kemenkeu.go.id
9. - 9 -
dalam satuan mata uang Rupiah dengan menggunakan
kurs yang ditetapkan dalam Keputusan Menteri
Keuangan yang berlaku pada tanggal pembayaran Pajak
Penghasilan.
(5) Dalam hal Wajib Pajak sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 5 ayat (1) huruf b tidak melakukan penilaian
kembali aktiva tetap yang ditetapkan oleh kantor jasa
penilai publik atau ahli penilai, yang memperoleh izin
dari Pemerintah, sesuai jangka waktu sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 1 ayat (4) dan/atau tidak
melengkapi dokumen sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 5 ayat (4), permohonan dianggap batal dan atas
pembayaran Pajak Penghasilan yang telah dilunasi
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan/atau ayat (2)
diperlakukan sebagai pajak yang seharusnya tidak
terutang.
Pasal 7
(1) Bagi Wajib Pajak yang pada saat permohonan memenuhi
ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (1)
huruf a angka 1 atau memenuhi ketentuan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 5 ayat (1) huruf b tetapi pada
tahun 2015 dapat melakukan penilaian kembali aktiva
tetap yang dilakukan oleh kantor jasa penilai publik atau
ahli penilai, yang memperoleh izin dari Pemerintah, serta
telah memperoleh keputusan persetujuan penilaian
kembali aktiva tetap sebagaimana dimaksud dalam Pasal
5 ayat (6), ketentuan penyusutan fiskal aktiva tetap
adalah sebagai berikut:
a. dasar penyusutan fiskal aktiva tetap adalah nilai
pada saat penilaian kembali aktiva tetap;
b. masa manfaat fiskal aktiva tetap disesuaikan
kembali menjadi masa manfaat penuh untuk
kelompok aktiva tetap tersebut; dan
c. penghitungan penyusutan dimulai sejak tanggal 1
Januari 2016.
{www.jdih.kemenkeu.go.id
10. - 10 -
(2) Bagi Wajib Pajak yang pada saat permohonan memenuhi
ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (1)
huruf a angka 2 atau memenuhi ketentuan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 5 ayat (1) huruf b dan pada tahun
2016 atau tahun 2017 telah melakukan penilaian
kembali aktiva tetap yang dilakukan oleh kantor jasa
penilai publik atau ahli penilai, yang memperoleh izin
dari Pemerintah, serta telah memperoleh keputusan
persetujuan penilaian kembali aktiva tetap sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 5 ayat (6), ketentuan penyusutan
fiskal aktiva tetap adalah sebagai berikut:
a. dasar penyusutan fiskal aktiva tetap adalah nilai
pada saat penilaian kembali aktiva tetap;
b. masa manfaat fiskal aktiva tetap disesuaikan
kembali menjadi masa manfaat penuh untuk
kelompok aktiva tetap tersebut; dan
c. penghitungan penyusutan dimulai sejak bulan
dilakukannya penilaian kembali aktiva tetap.
Pasal 8
(1) Dalam hal Wajib Pajak melakukan pengalihan aktiva
tetap berupa:
a. aktiva tetap kelompok 1 (satu) dan kelompok 2 (dua)
yang telah memperoleh keputusan persetujuan
penilaian k:embali sebelum berakhirnya masa
manfaat yang baru sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 7; atau
b. aktiva tetap kelompok 3 (tiga), kelompok 4 (empat),
bangunan, dan tanah yang telah memperoleh
persetujuan penilaian kembali sebelum lewat jangka
waktu 10 (sepuluh) tahun,
atas selisih lebih penilaian kembali aktiva tetap di atas
nilai sisa buku fiskal semula, dikenakan tambahan Pajak
Penghasilan yang bersifat final dengan tarif sebesar tarif
tertinggi Pajak Penghasilan yang berlaku pada saat
penilaian kembali aktiva tetap dikurangi pajak yang
sudah dibayarkan.
Iwww.jdih.kemenkeu.go.id
11. - 11 -
(2) Pajak Penghasilan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
wajib dilunasi paling lama 15 (lima belas) hari setelah
akhir bulan terjadinya pengalihan aktiva tetap tersebut.
(3) Ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak
berlaku bagi:
a. pengalihan aktiva tetap Wajib Pajak yang bersifat
force majeur berdasarkan keputusan atau kebijakan
pemerintah atau putusan pengadilan;
b. pengalihan aktiva tetap Wajib Pajak dalam rangka
penggabungan, peleburan, atau pemekaran usaha
yang mendapat persetujuan Direktur Jenderal Pajak;
atau
c. penarikan aktiva tetap Wajib Pajak dari penggunaan
karena mengalami kerusakan berat yang tidak dapat
diperbaiki lagi.
(4) Selisih antara nilai pengalihan aktiva tetap Wajib Pajak
dengan nilai sisa buku fiskal pada saat pengalihan
merupakan keuntungan atau kerugian berdasarkan
ketentuan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1983 tentang
Pajak Penghasilan sebagaimana telah beberapa kali
diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 36
Tahun 2008.
Pasal 9
(1) Selisih lebih penilaian kembali aktiva tetap Wajib Pajak di
atas nilai sisa buku komersial semula setelah dikurangi
dengan Pajak Penghasilan sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 1 dan Pasal 6 harus dibukukan dalam neraca
komersial pada perkiraan modal dengan nama "Selisih
Lebih Penilaian Kembali Aktiva Tetap Wajib Pajak Tanggal
(2) Pemberian saham bonus atau pencatatan tambahan nilai
nominal saham tanpa penyetoran yang berasal dari
kapitalisasi selisih lebih penilaian kembali aktiva tetap
Wajib Pajak, sampai dengan sebesar selisih lebih
penilaian kembali aktiva tetap secara fiskal sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 1 dan Pasal 6, bukan merupakan
www.jdih.kemenkeu.go.id
12. - 12 -
Objek Pajak berdasarkan Pasal 4 ayat (1) huruf g
Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1983 tentang Pajak
Penghasilan sebagaimana telah beberapa kali diubah
terakhir dengan Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2008
jo. Pasal 2 huruf b Peraturan Pemerintah Nomor 94
Tahun 2010 tentang Penghitungan Penghasilan Kena
Pajak dan Pelunasan Pajak Penghasilan Dalam Tahun
Berjalan.
(3) Dalam hal selisih lebih penilaian kembali secara fiskal
sebagaimana dimaksud pada ayat (2) lebih besar
daripada selisih lebih penilaian kembali secara komersial
sebagaimana dimaksud pada ayat (1), pemberian saham
bonus atau pencatatan tambahan nilai nominal saham
tanpa penyetoran yang bukan merupakan Objek Pajak
sebagaimana dimaksud pada ayat (2), hanya sampai
dengan sebesar selisih penilaian kembali aktiva tetap
secara komersial.
Pasal 10
Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara penga.Juan
permohonan dan pengadministrasian penilaian kembali aktiva
tetap Wajib Pajak diatur dengan Peraturan Direktur Jenderal
Pajak.
Pasal 11
Pada saat Peraturan Menteri ini mulai berlaku, Wajib Pajak
yang telah mengajukan permohonan izin penilaian kembali
aktiva tetap berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor
79/PMK.03/2008 dan atas permohonan tersebut belum
diterbitkan surat keputusannya, dapat mengajukan kembali
permohonan penilaian kembali aktiva tetap sesuai dengan
Peraturan Menteri ini.
Pasal 12
Peraturan Menteri m1 mulai berlaku pada tanggal
diundangkan.
Iwww.jdih.kemenkeu.go.id
13. -:- 13 -
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan
pengundangan Peraturai� Menteri ini dengan penempatannya
dalam Berita Negara Republik Indonesia.
Diunclangkan di Jakarta
pacla tanggal 20 Oktober 2015
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 15 Oktober 2015
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA,
ttcl.
BAMBANG P.S. BRODJONEGORO
DIREKTUR JENDERAL
PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
KEMENTERIAN I-IUKUM DAN I-IAK ASASI MANUSIA
REPUBLIK INDONESIA,
ttcl.
WIDODO EKATJAI-IJANA
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2015 NOMOR 1536
Salin.an sesuai dengan. aslinya
KEPALA BIRO UMUM
NIP 1
www.jdih.kemenkeu.go.id