SlideShare a Scribd company logo
MENTER! KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA
SA:LINAIT
PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 191/PMK. 010/2015
TENTANG
PENILAIAN KEMBALI AKTIVA TETAP UNTUK TUJUAN PERPAJAKAN
BAGI PERMOHONAN YANG DIAJUKAN PADA TAHUN 2015 DAN TAHUN 2016
Menimbang
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
MENTER! KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,
a. bahwa ketentuan mengenai penilaian kembali aktiva tetap
perusahaan untuk tujuan perpajakan telah diatur dalam
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 79/PMK.03/2008
ten.tang Penilaian Kembali Aktiva Tetap Perusahaan untuk
Tujuan Perpajakan;
b. bahwa dalam rangka men.Jaga stabilitas ekonomi makro
dan mendorong pertumbuhan ekonomi, perlu memberikan
kebijakan Pajak Penghasilan berupa penilaian kembali
aktiva tetap untuk tujuan perpajakan bagi permohonan
penilaian kembali aktiva tetap yang diajukan pada tahun
2015 dan tahun 2016 dengan Peraturan Menteri Keuangan
tersendiri;
c. bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 9 ayat (1) Undang­
Undang Nomor 6 Tahun 1983 ten.tang Ketentuan Umum
dan Tata Cara Perpajakan sebagaimana telah beberapa
kali diubah terakhir dengan Un.dang-Un.dang Nomor 16
Tahun 2009, Menteri Keuangan diberikan kewenangan
untuk menentukan tanggal jatuh tempo pembayaran dan
penyetoran pajak yang terutang;
Iwww.jdih.kemenkeu.go.id
Mengingat
- 2 -
d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana
dimaksud dalam huruf a, huruf b, dan huruf c dan untuk
melaksanakan ketentuan Pasal 19 Undang-Undang
Nomor 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan
sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan
Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2008, perlu
menetapkan Peraturan Menteri Keuangan tentang
Penilaian Kembali Aktiva Tetap untuk Tujuan Perpajakan
bagi Permohonan yang diajukan pada Tahun 2015 dan
Tahun 2016.
1. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan
Umum dan Tata Cara Perpajakan (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 1983 Nomor 49, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3262)
sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan
Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2009 (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 62,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4999);
2. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1983 tentang Pajak
Penghasilan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
1983 Nomor 50, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 3263) sebagaimana telah diubah
terakhir dengan Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2008
tentang Perubahan Keempat atas Undang-Undang Nomor
7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 133,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4893);
3. Peraturan Pemerintah Nomor 94 Tahun 2010 tentang
Penghitungan Penghasilan Kena Pajak dan Pelunasan
Pajak Penghasilan Dalam Tahun Berjalan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 161,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5183);
I
www.jdih.kemenkeu.go.id
Menetapkan
- 3 -
MEMUTUSKAN:
PERATURAN MENTER! KEUANGAN TENTANG PENILAIAN
KEMBALI AKTIVA TETAP UNTUK TUJUAN PERPAJAKAN BAGI
PERMOHONAN YANG DIAJUKAN PADA TAHUN 2015 DAN
TAHUN 2016.
Pasal 1
(1) Wajib Pajak dapat melakukan penilaian kembali aktiva
tetap untuk tujuan perpajakan dengan mendapatkan
perlakuan khusus apabila permohonan penilaian kembali
diajukan kepada Direktur Jenderal Pajak dalam jangka
waktu sejak berlakunya Peraturan Menteri ini sampai
dengan tanggal 31 Desember 2016.
(2) Perlakuan khusus sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
berupa Pajak Penghasilan yang bersifat final sebesar:
a. 3% (tiga persen), untuk permohonan yang diajukan
sejak berlakunya Peraturan Menteri ini sampai
dengan tanggal 31 Desember 2015;
b. 4% (empat persen), untuk permohonan yang
diajukan sejak 1 Januari 2016 sampai dengan
tanggal 30 Juni 2016; atau
c. 6% (enam persen), untuk permohonan yang
diajukan sejak 1 Juli 2016 sampai dengan tanggal
31 Desember 2016,
yang dikenakan atas selisih lebih nilai aktiva tetap hasil
penilaian kembali atau hasil perkiraan penilaian kembali
oleh Wajib Pajak, di atas nilai sisa buku fiskal semula.
(3) Nilai aktiva tetap hasil penilaian kembali sebagaimana
dimaksud pada ayat (2) merupakan nilai aktiva tetap
yang ditetapkan oleh kantor jasa penilai publik atau ahli
penilai, yang memperoleh izin dari Pemerintah.
(4) Nilai aktiva tetap hasil perkiraan penilaian kembali oleh
Wajib Pajak sebagaimana dimaksud pada ayat (2) harus
dilakukan penilaian kembali dan ditetapkan oleh kantor
jasa penilai publik atau ahli penilai, yang memperoleh
izin dari Pemerintah, paling lambat tanggal:
I
www.jdih.kemenkeu.go.id
- 4 -
a. 31 Desember 2016, untuk permohonan yang
diajukan sejak berlakunya Peraturan Menteri m1
sampai dengan tanggal 31 Desember 2015;
b. 30 Juni 2017, untuk permohonan yang diajukan
sejak 1 Januari 2016 sampai dengan tanggal 30
Juni 2016; atau
c. 31 Desember 2017, untuk permohonan yang
diajukan sejak 1 Juli 2016 sampai dengan tanggal
31 Desember 2016.
Pasal 2
Wajib Pajak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 ayat (1)
meliputi Wajib Pajak badan dalam negeri, Bentuk Usaha Tetap
(BUT), dan Wajib Pajak orang pribadi yang melakukan
pembukuan, termasuk:
a. Wajib Pajak yang memperoleh izin menyelenggarakan
pembukuan dalam bahasa Inggris dan mata uang Dollar
Amerika Serikat; dan
b. Wajib Pajak yang pada saat penetapan penilaian kembali
nilai aktiva tetap oleh kantor jasa penilai publik atau ahli
penilai, yang memperoleh 1zm dari Pemerintah
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 ayat (3) atau ayat
(4) belum melewati jangka waktu 5 (lima) tahun terhitung
sejak penilaian kembali aktiva tetap terakhir berdasarkan
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 79/PMK.03/2008.
Pasal 3
(1) Penilaian kembali aktiva tetap dapat dilakukan terhadap
sebagian atau
terletak atau
seluruh aktiva tetap berwujud yang
berada di Indonesia, dimiliki, dan
dipergunakan untuk mendapatkan, menagih, dan
memelihara penghasilan yang merupakan Objek Pajak.
(2) Penilaian kembali aktiva tetap sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) tidak dapat dilakukan kembali sebelum
lewat jangka waktu 5 (lima) tahun terhitung sejak
penilaian kembali aktlva tetap yang dilakukan
berdasarkan Peraturan Menteri ini.
!
www.jdih.kemenkeu.go.id
- 5 -
Pasal 4
(1) Nilai aktiva tetap yang ditetapkan oleh kantor jasa penilai
publik atau ahli penilai, yang memperoleh izin dari
Pemerintah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 ayat
(3) dan ayat (4) harus berdasarkan nilai pasar atau nilai
wajar aktiva tetap yang berlaku pada saat penilaian
kembali aktiva tetap.
(2) Dalam hal nilai pasar atau nilai Wa.Jar yang ditetapkan
oleh kantor jasa penilai publik atau ahli penilai
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ternyata tidak
mencerminkan keadaan yang sebenarnya, Direktur
Jenderal Pajak dapat menetapkan kembali nilai pasar
atau nilai wajar aktiva tetap yang bersangkutan.
Pasal 5
(1) Permohonan penilaian kembali aktiva tetap untuk tujuan
perpajakan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 ayat
(1) dapat diajukan oleh Wajib Pajak yang:
a. telah melakukan penilaian kembali aktiva tetap yang
dilakukan oleh kantor jasa penilai publik atau ahli
penilai yang memperoleh izin dari Pemerintah, tetapi
belum digunakan untuk tujuan perpajakan, dengan
ketentuan:
1. penilaian kembali aktiva tetap dilakukan pada
tahun 2015 untuk permohonan yang diajukan
pada tahun 2015; atau
2. penilaian kembali aktiva tetap dilakukan pada
tahun 2016 untuk permohonan yang diajukan
pada tahun 2016; atau
b. belum melakukan penilaian kembali aktiva tetap.
(2) Permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf
a diajukan dengan menggunakan nilai aktiva tetap hasil
penilaian kembali aktiva tetap berdasarkan nilai pasar
atau nilai wajar aktiva tetap serta harus melampirkan:
a. Surat Setoran Pajak bukti pelunasan Pajak
Penghasilan atas penilaian kembali aktiva tetap;
b. daftar aktiva tetap hasil penilaian kembali;
www.jdih.kemenkeu.go.id
- 6 -
c. fotokopi surat izin usaha kantor jasa penilai publik
atau ahli penilai, yang memperoleh izm dari
Peme:fintah yang dilegalisir oleh instansi Pemerintah
yang berwenang menerbitkan surat izin usaha
tersebut;
d. laporan penilaian aktiva tetap oleh kantor jasa
penilai publik atau ahli penilai yang memperoleh izin
dari Pemerintah; dan
e. laporan keuangan tahun buku terakhir sebelum
penilaian kembali aktiva tetap.
(3) Permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf
b diajukan dengan menggunakan perkiraan nilai pasar
atau nilai wajar aktiva tetap menurut Wajib Pajak serta
harus melampirkan:
a. Surat Setoran Pajak bukti pelunasan Pajak
Penghasilan atas perkiraan penilaian kembali aktiva
tetap; dan
b. daftar aktiva tetap yang akan dinilai kembali beserta
perkiraan nilainya.
(4) Selain melampirkan dokumen sebagaimana dimaksud
pada ayat (3), Wajib Pajak harus melengkapi:
a. Surat Setoran Pajak bukti pelunasan Pajak
Penghasilan atas penilaian kembali aktiva tetap
dalam hal terjadi kekurangan pembayaran pajak
terutang;
b. daftar aktiva tetap hasil penilaian kembali;
c. fotokopi surat izin usaha kantor jasa penilai publik
· atau ahli penilai, yang memperoleh izm dari
Pemerintah yang dilegalisir oleh instansi Pemerintah
yang berwenang menerbitkan surat izin usaha
tersebut;
d. laporan penilaian aktiva tetap oleh kantor jasa
penilai publik atau ahli penilai yang memperoleh izin
dari Pemerintah; dan
e. laporan keuangan tahun buku terakhir sebelum
penilaian kembali aktiva tetap.
Iwww.jdih.kemenkeu.go.id
- 7 -
· (5) Dokumen sebagaimana dimaksud pada ayat (4) harus
disampaikan paling lambat pada tanggal:
a. 31 Desember 2016, untuk permohonan yang
diajukan sejak berlakunya Peraturan Menteri m1
sampai dengan tanggal 31 Desember 2015;
b. 30 Juni 2017, untuk permohonan yang diajukan
sejak 1 Januari 2016 sampai dengan tanggal 30
Juni 2016; atau
c. 31 Desember 2017, untuk permohonan yang
diajukan sejak 1 Juli 2016 sampai dengan tanggal
31 Desember 2016.
(6) Setelah meneliti kelengkapan clan kebenaran
permohonan Wajib Pajak, Direktur Jenderal Pajak dalam
jangka waktu 30 (tiga puluh) hari sejak permohonan
diterima lengkap dapat menerbitkan surat keputusan
persetujuan penilaian kembali aktiva tetap.
Pasal 6
(1) Pajak Penghasilan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1
ayat (2) harus dilunasi sebelum permohonan penilaian
kembali aktiva tetap untuk tujuan perpajakan diajukan
kepada Direktur Jenderal Pajak.
(2) Dalam hal hasil penilaian kembali aktiva tetap yang
ditetapkan oleh kantor jasa penilai publik atau ahli
penilai, yang memperoleh izin dari Pemerintah lebih
besar daripada nilai perkiraan nilai pasar atau nilai wajar
yang diajukan dalam permohonan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 5 ayat (1) huruf b, atas selisih
tersebut dikenakan Pajak Penghasilan yang bersifat final
sebesar:
a. 3% (tiga persen), bagi Wajib Pajak yang telah
memperoleh penetapan penilaian kembali aktiva
tetap oleh kantor jasa penilai publik atau ahli
penilai, yang memperoleh izin dari Pemerintah, dan
melunasi Pajak Penghasilan dimaksud dalam jangka
waktu sejak Peraturan Menteri ini mulai berlaku
sampai dengan tanggal 31 Desember 2015;
fwww.jdih.kemenkeu.go.id
- 8 -
b. 4% (empat persen), bagi Wajib Pajak yang telah
memperoleh penetapan penilaian kembali aktiva
tetap oleh kantor jasa penilai publik atau ahli
penilai, yang memperoleh izin dari Pemerintah, dan
melunasi Pajak Penghasilan dimaksud dalam jangka
waktu sejak tanggal 1 Januari 2016 sampai dengan
tanggal 30 Juni 2016;
c. 6% (enam persen), bagi Wajib Pajak yang telah
memperoleh penetapan penilaian kembali aktiva
tetap oleh kantor jasa penilai publik atau ahli
penilai, yang memperoleh izin dari Pemerintah, dan
melunasi Pajak Penghasilan dimaksud dalam jangka
waktu sejak tanggal 1 Juli 2016 sampai dengan
tanggal 31 Desember 2016; atau
d. 10% (sepuluh persen), bagi Wajib Pajak yang telah
memperoleh penetapan penilaian kembali aktiva
tetap oleh kantor jasa penilai publik atau ahli
penilai, yang memperoleh izin dari Pemerintah, dan
melunasi Pajak Penghasilan dimaksud pada tahun
2017.
(3) Dalam hal basil penilaian kembali aktiva tetap yang
ditetapkan oleh kantor jasa penilai publik atau ahli
penilai, yang memperoleh izin dari Pemerintah lebih kecil
daripada nilai perkiraan nilai pasar atau nilai wajar yang
diajukan dalam permohonan sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 5 ayat (1) huruf b yang menyebabkan
terjadinya kelebihan pembayaran pajak, atas kelebihan
pembayaran pajak tersebut merupakan pajak yang
seharusnya tidak terutang.
(4) Dalam hal Wajib Pajak yang mengajukan permohonan
penilaian kembali aktiva tetap adalah Wajib Pajak yang
memperoleh izin menyelenggarakan pembukuan dengan
menggunakan bahasa Inggris clan satuan mata uang
Dollar Amerika Serikat, selisih lebih nilai aktiva tetap
yang digunakan sebagai dasar pengenaan Pajak
Penghasilan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan
Pasal 1 ayat (2) harus dikonversi terlebih dahulu ke
Iwww.jdih.kemenkeu.go.id
- 9 -
dalam satuan mata uang Rupiah dengan menggunakan
kurs yang ditetapkan dalam Keputusan Menteri
Keuangan yang berlaku pada tanggal pembayaran Pajak
Penghasilan.
(5) Dalam hal Wajib Pajak sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 5 ayat (1) huruf b tidak melakukan penilaian
kembali aktiva tetap yang ditetapkan oleh kantor jasa
penilai publik atau ahli penilai, yang memperoleh izin
dari Pemerintah, sesuai jangka waktu sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 1 ayat (4) dan/atau tidak
melengkapi dokumen sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 5 ayat (4), permohonan dianggap batal dan atas
pembayaran Pajak Penghasilan yang telah dilunasi
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan/atau ayat (2)
diperlakukan sebagai pajak yang seharusnya tidak
terutang.
Pasal 7
(1) Bagi Wajib Pajak yang pada saat permohonan memenuhi
ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (1)
huruf a angka 1 atau memenuhi ketentuan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 5 ayat (1) huruf b tetapi pada
tahun 2015 dapat melakukan penilaian kembali aktiva
tetap yang dilakukan oleh kantor jasa penilai publik atau
ahli penilai, yang memperoleh izin dari Pemerintah, serta
telah memperoleh keputusan persetujuan penilaian
kembali aktiva tetap sebagaimana dimaksud dalam Pasal
5 ayat (6), ketentuan penyusutan fiskal aktiva tetap
adalah sebagai berikut:
a. dasar penyusutan fiskal aktiva tetap adalah nilai
pada saat penilaian kembali aktiva tetap;
b. masa manfaat fiskal aktiva tetap disesuaikan
kembali menjadi masa manfaat penuh untuk
kelompok aktiva tetap tersebut; dan
c. penghitungan penyusutan dimulai sejak tanggal 1
Januari 2016.
{www.jdih.kemenkeu.go.id
- 10 -
(2) Bagi Wajib Pajak yang pada saat permohonan memenuhi
ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (1)
huruf a angka 2 atau memenuhi ketentuan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 5 ayat (1) huruf b dan pada tahun
2016 atau tahun 2017 telah melakukan penilaian
kembali aktiva tetap yang dilakukan oleh kantor jasa
penilai publik atau ahli penilai, yang memperoleh izin
dari Pemerintah, serta telah memperoleh keputusan
persetujuan penilaian kembali aktiva tetap sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 5 ayat (6), ketentuan penyusutan
fiskal aktiva tetap adalah sebagai berikut:
a. dasar penyusutan fiskal aktiva tetap adalah nilai
pada saat penilaian kembali aktiva tetap;
b. masa manfaat fiskal aktiva tetap disesuaikan
kembali menjadi masa manfaat penuh untuk
kelompok aktiva tetap tersebut; dan
c. penghitungan penyusutan dimulai sejak bulan
dilakukannya penilaian kembali aktiva tetap.
Pasal 8
(1) Dalam hal Wajib Pajak melakukan pengalihan aktiva
tetap berupa:
a. aktiva tetap kelompok 1 (satu) dan kelompok 2 (dua)
yang telah memperoleh keputusan persetujuan
penilaian k:embali sebelum berakhirnya masa
manfaat yang baru sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 7; atau
b. aktiva tetap kelompok 3 (tiga), kelompok 4 (empat),
bangunan, dan tanah yang telah memperoleh
persetujuan penilaian kembali sebelum lewat jangka
waktu 10 (sepuluh) tahun,
atas selisih lebih penilaian kembali aktiva tetap di atas
nilai sisa buku fiskal semula, dikenakan tambahan Pajak
Penghasilan yang bersifat final dengan tarif sebesar tarif
tertinggi Pajak Penghasilan yang berlaku pada saat
penilaian kembali aktiva tetap dikurangi pajak yang
sudah dibayarkan.
Iwww.jdih.kemenkeu.go.id
- 11 -
(2) Pajak Penghasilan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
wajib dilunasi paling lama 15 (lima belas) hari setelah
akhir bulan terjadinya pengalihan aktiva tetap tersebut.
(3) Ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak
berlaku bagi:
a. pengalihan aktiva tetap Wajib Pajak yang bersifat
force majeur berdasarkan keputusan atau kebijakan
pemerintah atau putusan pengadilan;
b. pengalihan aktiva tetap Wajib Pajak dalam rangka
penggabungan, peleburan, atau pemekaran usaha
yang mendapat persetujuan Direktur Jenderal Pajak;
atau
c. penarikan aktiva tetap Wajib Pajak dari penggunaan
karena mengalami kerusakan berat yang tidak dapat
diperbaiki lagi.
(4) Selisih antara nilai pengalihan aktiva tetap Wajib Pajak
dengan nilai sisa buku fiskal pada saat pengalihan
merupakan keuntungan atau kerugian berdasarkan
ketentuan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1983 tentang
Pajak Penghasilan sebagaimana telah beberapa kali
diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 36
Tahun 2008.
Pasal 9
(1) Selisih lebih penilaian kembali aktiva tetap Wajib Pajak di
atas nilai sisa buku komersial semula setelah dikurangi
dengan Pajak Penghasilan sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 1 dan Pasal 6 harus dibukukan dalam neraca
komersial pada perkiraan modal dengan nama "Selisih
Lebih Penilaian Kembali Aktiva Tetap Wajib Pajak Tanggal
(2) Pemberian saham bonus atau pencatatan tambahan nilai
nominal saham tanpa penyetoran yang berasal dari
kapitalisasi selisih lebih penilaian kembali aktiva tetap
Wajib Pajak, sampai dengan sebesar selisih lebih
penilaian kembali aktiva tetap secara fiskal sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 1 dan Pasal 6, bukan merupakan
www.jdih.kemenkeu.go.id
- 12 -
Objek Pajak berdasarkan Pasal 4 ayat (1) huruf g
Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1983 tentang Pajak
Penghasilan sebagaimana telah beberapa kali diubah
terakhir dengan Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2008
jo. Pasal 2 huruf b Peraturan Pemerintah Nomor 94
Tahun 2010 tentang Penghitungan Penghasilan Kena
Pajak dan Pelunasan Pajak Penghasilan Dalam Tahun
Berjalan.
(3) Dalam hal selisih lebih penilaian kembali secara fiskal
sebagaimana dimaksud pada ayat (2) lebih besar
daripada selisih lebih penilaian kembali secara komersial
sebagaimana dimaksud pada ayat (1), pemberian saham
bonus atau pencatatan tambahan nilai nominal saham
tanpa penyetoran yang bukan merupakan Objek Pajak
sebagaimana dimaksud pada ayat (2), hanya sampai
dengan sebesar selisih penilaian kembali aktiva tetap
secara komersial.
Pasal 10
Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara penga.Juan
permohonan dan pengadministrasian penilaian kembali aktiva
tetap Wajib Pajak diatur dengan Peraturan Direktur Jenderal
Pajak.
Pasal 11
Pada saat Peraturan Menteri ini mulai berlaku, Wajib Pajak
yang telah mengajukan permohonan izin penilaian kembali
aktiva tetap berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor
79/PMK.03/2008 dan atas permohonan tersebut belum
diterbitkan surat keputusannya, dapat mengajukan kembali
permohonan penilaian kembali aktiva tetap sesuai dengan
Peraturan Menteri ini.
Pasal 12
Peraturan Menteri m1 mulai berlaku pada tanggal
diundangkan.
Iwww.jdih.kemenkeu.go.id
-:- 13 -
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan
pengundangan Peraturai� Menteri ini dengan penempatannya
dalam Berita Negara Republik Indonesia.
Diunclangkan di Jakarta
pacla tanggal 20 Oktober 2015
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 15 Oktober 2015
MENTERI KEUANGAN
REPUBLIK INDONESIA,
ttcl.
BAMBANG P.S. BRODJONEGORO
DIREKTUR JENDERAL
PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
KEMENTERIAN I-IUKUM DAN I-IAK ASASI MANUSIA
REPUBLIK INDONESIA,
ttcl.
WIDODO EKATJAI-IJANA
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2015 NOMOR 1536
Salin.an sesuai dengan. aslinya
KEPALA BIRO UMUM
NIP 1
www.jdih.kemenkeu.go.id

More Related Content

What's hot

Per 32 pj 2014 tentang skf
Per 32 pj 2014 tentang skfPer 32 pj 2014 tentang skf
Per 32 pj 2014 tentang skf
Catatan Ekstens
 
PER:20/PJ/2016 ::tentang tata cara penerbitan dan pengiriman surat keterangan...
PER:20/PJ/2016 ::tentang tata cara penerbitan dan pengiriman surat keterangan...PER:20/PJ/2016 ::tentang tata cara penerbitan dan pengiriman surat keterangan...
PER:20/PJ/2016 ::tentang tata cara penerbitan dan pengiriman surat keterangan...
Roko Subagya
 
PER : 36/PJ/2015 ::::: PETUNJUK PENGISIAN SPT TAHUNAN WP OP DAN FORMULIR-FORM...
PER : 36/PJ/2015 ::::: PETUNJUK PENGISIAN SPT TAHUNAN WP OP DAN FORMULIR-FORM...PER : 36/PJ/2015 ::::: PETUNJUK PENGISIAN SPT TAHUNAN WP OP DAN FORMULIR-FORM...
PER : 36/PJ/2015 ::::: PETUNJUK PENGISIAN SPT TAHUNAN WP OP DAN FORMULIR-FORM...
Roko Subagya
 
PER :44/PJ/2015 :::: TENTANG PERUBAHAN KE EMPAT ATAS PERATURAN DIREKTUR JEND...
PER :44/PJ/2015  :::: TENTANG PERUBAHAN KE EMPAT ATAS PERATURAN DIREKTUR JEND...PER :44/PJ/2015  :::: TENTANG PERUBAHAN KE EMPAT ATAS PERATURAN DIREKTUR JEND...
PER :44/PJ/2015 :::: TENTANG PERUBAHAN KE EMPAT ATAS PERATURAN DIREKTUR JEND...
Roko Subagya
 
PER:01/PJ/2016 ::: Tata Cara Penerimaan dan Pengolahan SPT Tahunan
PER:01/PJ/2016 ::: Tata Cara Penerimaan dan Pengolahan SPT TahunanPER:01/PJ/2016 ::: Tata Cara Penerimaan dan Pengolahan SPT Tahunan
PER:01/PJ/2016 ::: Tata Cara Penerimaan dan Pengolahan SPT Tahunan
Roko Subagya
 
Pmk 29.pmk03.2015
Pmk   29.pmk03.2015Pmk   29.pmk03.2015
Pmk 29.pmk03.2015
Roko Subagya
 
PP 11/2014
PP 11/2014PP 11/2014
PP 11/2014
mike latuwael
 
::Per:21/pj/2016 :: TATA CARA PENCABUTAN ATAS SURAT PERNYATAAN
::Per:21/pj/2016 :: TATA CARA PENCABUTAN ATAS SURAT PERNYATAAN::Per:21/pj/2016 :: TATA CARA PENCABUTAN ATAS SURAT PERNYATAAN
::Per:21/pj/2016 :: TATA CARA PENCABUTAN ATAS SURAT PERNYATAAN
Roko Subagya
 
PER:41/PJ/2015 TENTANG PENGAMANAN TRANSAKSI ELEKTRONIK LAYANAN PAJAK online
 PER:41/PJ/2015 TENTANG PENGAMANAN TRANSAKSI ELEKTRONIK LAYANAN PAJAK online  PER:41/PJ/2015 TENTANG PENGAMANAN TRANSAKSI ELEKTRONIK LAYANAN PAJAK online
PER:41/PJ/2015 TENTANG PENGAMANAN TRANSAKSI ELEKTRONIK LAYANAN PAJAK online
Roko Subagya
 
Peraturan menteri keuangan nomor 107
Peraturan menteri keuangan nomor 107Peraturan menteri keuangan nomor 107
Peraturan menteri keuangan nomor 107
Pradhana Radya
 
Uu no.36 tahun 2008 tentang pph
Uu no.36 tahun 2008 tentang  pphUu no.36 tahun 2008 tentang  pph
Uu no.36 tahun 2008 tentang pph
Roko Subagya
 
Tata cara ekstensifikasi per 35 se-51
Tata cara ekstensifikasi per 35 se-51Tata cara ekstensifikasi per 35 se-51
Tata cara ekstensifikasi per 35 se-51
Catatan Ekstens
 
PPN Fasilitas
PPN  FasilitasPPN  Fasilitas
PPN Fasilitas
karomah95
 
PBB
PBBPBB
PBB
Bbe Mee
 
PPN Fasilitas
PPN   FasilitasPPN   Fasilitas
PPN Fasilitas
karomah95
 
Kewajiban PPh PPN dari seorang Bendaharawan
Kewajiban PPh PPN dari seorang BendaharawanKewajiban PPh PPN dari seorang Bendaharawan
Kewajiban PPh PPN dari seorang Bendaharawan
Roko Subagya
 
Norma penghitungan khusus
Norma penghitungan khususNorma penghitungan khusus
Norma penghitungan khusus
karomah95
 
PER : 21/PJ/2016 ::: TATA CARA PENCABUTAN ATAS SURAT PERNYATAN PENGAMPUNAN PAJAK
PER : 21/PJ/2016 ::: TATA CARA PENCABUTAN ATAS SURAT PERNYATAN PENGAMPUNAN PAJAKPER : 21/PJ/2016 ::: TATA CARA PENCABUTAN ATAS SURAT PERNYATAN PENGAMPUNAN PAJAK
PER : 21/PJ/2016 ::: TATA CARA PENCABUTAN ATAS SURAT PERNYATAN PENGAMPUNAN PAJAK
Roko Subagya
 
spt ppn
spt ppnspt ppn
spt ppn
dessy kemala
 

What's hot (19)

Per 32 pj 2014 tentang skf
Per 32 pj 2014 tentang skfPer 32 pj 2014 tentang skf
Per 32 pj 2014 tentang skf
 
PER:20/PJ/2016 ::tentang tata cara penerbitan dan pengiriman surat keterangan...
PER:20/PJ/2016 ::tentang tata cara penerbitan dan pengiriman surat keterangan...PER:20/PJ/2016 ::tentang tata cara penerbitan dan pengiriman surat keterangan...
PER:20/PJ/2016 ::tentang tata cara penerbitan dan pengiriman surat keterangan...
 
PER : 36/PJ/2015 ::::: PETUNJUK PENGISIAN SPT TAHUNAN WP OP DAN FORMULIR-FORM...
PER : 36/PJ/2015 ::::: PETUNJUK PENGISIAN SPT TAHUNAN WP OP DAN FORMULIR-FORM...PER : 36/PJ/2015 ::::: PETUNJUK PENGISIAN SPT TAHUNAN WP OP DAN FORMULIR-FORM...
PER : 36/PJ/2015 ::::: PETUNJUK PENGISIAN SPT TAHUNAN WP OP DAN FORMULIR-FORM...
 
PER :44/PJ/2015 :::: TENTANG PERUBAHAN KE EMPAT ATAS PERATURAN DIREKTUR JEND...
PER :44/PJ/2015  :::: TENTANG PERUBAHAN KE EMPAT ATAS PERATURAN DIREKTUR JEND...PER :44/PJ/2015  :::: TENTANG PERUBAHAN KE EMPAT ATAS PERATURAN DIREKTUR JEND...
PER :44/PJ/2015 :::: TENTANG PERUBAHAN KE EMPAT ATAS PERATURAN DIREKTUR JEND...
 
PER:01/PJ/2016 ::: Tata Cara Penerimaan dan Pengolahan SPT Tahunan
PER:01/PJ/2016 ::: Tata Cara Penerimaan dan Pengolahan SPT TahunanPER:01/PJ/2016 ::: Tata Cara Penerimaan dan Pengolahan SPT Tahunan
PER:01/PJ/2016 ::: Tata Cara Penerimaan dan Pengolahan SPT Tahunan
 
Pmk 29.pmk03.2015
Pmk   29.pmk03.2015Pmk   29.pmk03.2015
Pmk 29.pmk03.2015
 
PP 11/2014
PP 11/2014PP 11/2014
PP 11/2014
 
::Per:21/pj/2016 :: TATA CARA PENCABUTAN ATAS SURAT PERNYATAAN
::Per:21/pj/2016 :: TATA CARA PENCABUTAN ATAS SURAT PERNYATAAN::Per:21/pj/2016 :: TATA CARA PENCABUTAN ATAS SURAT PERNYATAAN
::Per:21/pj/2016 :: TATA CARA PENCABUTAN ATAS SURAT PERNYATAAN
 
PER:41/PJ/2015 TENTANG PENGAMANAN TRANSAKSI ELEKTRONIK LAYANAN PAJAK online
 PER:41/PJ/2015 TENTANG PENGAMANAN TRANSAKSI ELEKTRONIK LAYANAN PAJAK online  PER:41/PJ/2015 TENTANG PENGAMANAN TRANSAKSI ELEKTRONIK LAYANAN PAJAK online
PER:41/PJ/2015 TENTANG PENGAMANAN TRANSAKSI ELEKTRONIK LAYANAN PAJAK online
 
Peraturan menteri keuangan nomor 107
Peraturan menteri keuangan nomor 107Peraturan menteri keuangan nomor 107
Peraturan menteri keuangan nomor 107
 
Uu no.36 tahun 2008 tentang pph
Uu no.36 tahun 2008 tentang  pphUu no.36 tahun 2008 tentang  pph
Uu no.36 tahun 2008 tentang pph
 
Tata cara ekstensifikasi per 35 se-51
Tata cara ekstensifikasi per 35 se-51Tata cara ekstensifikasi per 35 se-51
Tata cara ekstensifikasi per 35 se-51
 
PPN Fasilitas
PPN  FasilitasPPN  Fasilitas
PPN Fasilitas
 
PBB
PBBPBB
PBB
 
PPN Fasilitas
PPN   FasilitasPPN   Fasilitas
PPN Fasilitas
 
Kewajiban PPh PPN dari seorang Bendaharawan
Kewajiban PPh PPN dari seorang BendaharawanKewajiban PPh PPN dari seorang Bendaharawan
Kewajiban PPh PPN dari seorang Bendaharawan
 
Norma penghitungan khusus
Norma penghitungan khususNorma penghitungan khusus
Norma penghitungan khusus
 
PER : 21/PJ/2016 ::: TATA CARA PENCABUTAN ATAS SURAT PERNYATAN PENGAMPUNAN PAJAK
PER : 21/PJ/2016 ::: TATA CARA PENCABUTAN ATAS SURAT PERNYATAN PENGAMPUNAN PAJAKPER : 21/PJ/2016 ::: TATA CARA PENCABUTAN ATAS SURAT PERNYATAN PENGAMPUNAN PAJAK
PER : 21/PJ/2016 ::: TATA CARA PENCABUTAN ATAS SURAT PERNYATAN PENGAMPUNAN PAJAK
 
spt ppn
spt ppnspt ppn
spt ppn
 

Viewers also liked

PPT of Sameday.com/Taxas State
PPT of Sameday.com/Taxas StatePPT of Sameday.com/Taxas State
PPT of Sameday.com/Taxas State
nevadallc2
 
Db exercises
Db   exercisesDb   exercises
Db exercises
gogogo_anshul
 
What tracks are you making
What tracks are you makingWhat tracks are you making
What tracks are you making
Elaine Young
 
Ready Rating
Ready RatingReady Rating
Ready Rating
timrettig
 
My Weddin’
My Weddin’My Weddin’
My Weddin’
pantsman60
 
Texas2
Texas2Texas2
Texas2
nevadallc2
 
HDI Capital Area Meeting April 2016
HDI Capital Area Meeting April 2016HDI Capital Area Meeting April 2016
HDI Capital Area Meeting April 2016
hdicapitalarea
 
BEPA Tornado Tabletop
BEPA Tornado Tabletop BEPA Tornado Tabletop
BEPA Tornado Tabletop
timrettig
 
BEPA Severe Weather Safety
BEPA Severe Weather SafetyBEPA Severe Weather Safety
BEPA Severe Weather Safety
timrettig
 
matematica e midias
matematica e midiasmatematica e midias
matematica e midias
iraciva
 
Porque devemos amar_maria-sam_claret
Porque devemos amar_maria-sam_claretPorque devemos amar_maria-sam_claret
Porque devemos amar_maria-sam_claret
mcplmiranda
 
HDI Capital Area and Corporate Updates & Improving Quality Management Present...
HDI Capital Area and Corporate Updates & Improving Quality Management Present...HDI Capital Area and Corporate Updates & Improving Quality Management Present...
HDI Capital Area and Corporate Updates & Improving Quality Management Present...
hdicapitalarea
 
Hdi Capital Area September 2014 Meeting Slides
Hdi Capital Area September 2014 Meeting SlidesHdi Capital Area September 2014 Meeting Slides
Hdi Capital Area September 2014 Meeting Slides
hdicapitalarea
 
Hdi capital area october 2014 updates and presentations
Hdi capital area october 2014 updates and presentationsHdi capital area october 2014 updates and presentations
Hdi capital area october 2014 updates and presentations
hdicapitalarea
 
HDI Capital Area Announcements and Meeting Presentation 2.20.2015
HDI Capital Area Announcements and Meeting Presentation 2.20.2015HDI Capital Area Announcements and Meeting Presentation 2.20.2015
HDI Capital Area Announcements and Meeting Presentation 2.20.2015
hdicapitalarea
 
Return on Investment from IssueTrak Software
Return on Investment from IssueTrak SoftwareReturn on Investment from IssueTrak Software
Return on Investment from IssueTrak Software
hdicapitalarea
 
HDI Capital Area Meeting May 21, 2014
HDI Capital Area Meeting May 21, 2014HDI Capital Area Meeting May 21, 2014
HDI Capital Area Meeting May 21, 2014
hdicapitalarea
 

Viewers also liked (18)

PPT of Sameday.com/Taxas State
PPT of Sameday.com/Taxas StatePPT of Sameday.com/Taxas State
PPT of Sameday.com/Taxas State
 
Wifi01
Wifi01Wifi01
Wifi01
 
Db exercises
Db   exercisesDb   exercises
Db exercises
 
What tracks are you making
What tracks are you makingWhat tracks are you making
What tracks are you making
 
Ready Rating
Ready RatingReady Rating
Ready Rating
 
My Weddin’
My Weddin’My Weddin’
My Weddin’
 
Texas2
Texas2Texas2
Texas2
 
HDI Capital Area Meeting April 2016
HDI Capital Area Meeting April 2016HDI Capital Area Meeting April 2016
HDI Capital Area Meeting April 2016
 
BEPA Tornado Tabletop
BEPA Tornado Tabletop BEPA Tornado Tabletop
BEPA Tornado Tabletop
 
BEPA Severe Weather Safety
BEPA Severe Weather SafetyBEPA Severe Weather Safety
BEPA Severe Weather Safety
 
matematica e midias
matematica e midiasmatematica e midias
matematica e midias
 
Porque devemos amar_maria-sam_claret
Porque devemos amar_maria-sam_claretPorque devemos amar_maria-sam_claret
Porque devemos amar_maria-sam_claret
 
HDI Capital Area and Corporate Updates & Improving Quality Management Present...
HDI Capital Area and Corporate Updates & Improving Quality Management Present...HDI Capital Area and Corporate Updates & Improving Quality Management Present...
HDI Capital Area and Corporate Updates & Improving Quality Management Present...
 
Hdi Capital Area September 2014 Meeting Slides
Hdi Capital Area September 2014 Meeting SlidesHdi Capital Area September 2014 Meeting Slides
Hdi Capital Area September 2014 Meeting Slides
 
Hdi capital area october 2014 updates and presentations
Hdi capital area october 2014 updates and presentationsHdi capital area october 2014 updates and presentations
Hdi capital area october 2014 updates and presentations
 
HDI Capital Area Announcements and Meeting Presentation 2.20.2015
HDI Capital Area Announcements and Meeting Presentation 2.20.2015HDI Capital Area Announcements and Meeting Presentation 2.20.2015
HDI Capital Area Announcements and Meeting Presentation 2.20.2015
 
Return on Investment from IssueTrak Software
Return on Investment from IssueTrak SoftwareReturn on Investment from IssueTrak Software
Return on Investment from IssueTrak Software
 
HDI Capital Area Meeting May 21, 2014
HDI Capital Area Meeting May 21, 2014HDI Capital Area Meeting May 21, 2014
HDI Capital Area Meeting May 21, 2014
 

Similar to 191~pmk.010~2015 per

Per 43.pj.2015
Per 43.pj.2015Per 43.pj.2015
Per 43.pj.2015
Pajeg Lempung
 
PERATURAN MENKEU RI No 118/PMK.03/2016 ttg Pelaksanaan Undang-undang No 11 Ta...
PERATURAN MENKEU RI No 118/PMK.03/2016 ttg Pelaksanaan Undang-undang No 11 Ta...PERATURAN MENKEU RI No 118/PMK.03/2016 ttg Pelaksanaan Undang-undang No 11 Ta...
PERATURAN MENKEU RI No 118/PMK.03/2016 ttg Pelaksanaan Undang-undang No 11 Ta...
Yudhi Aldriand
 
Perkom No. 2 Tahun 2020 LHKPN.pdf
Perkom No. 2 Tahun 2020 LHKPN.pdfPerkom No. 2 Tahun 2020 LHKPN.pdf
Perkom No. 2 Tahun 2020 LHKPN.pdf
KecamatanwenangDatac
 
Per 08 thn 2017 ttg skd bagi subjek pajak dn indonesia untuk tax treaty -
Per 08 thn 2017 ttg skd bagi subjek pajak dn indonesia untuk tax treaty  -Per 08 thn 2017 ttg skd bagi subjek pajak dn indonesia untuk tax treaty  -
Per 08 thn 2017 ttg skd bagi subjek pajak dn indonesia untuk tax treaty -
superandrosa
 
UU no.11 th_2016 Pengampunan Pajak
UU no.11 th_2016 Pengampunan PajakUU no.11 th_2016 Pengampunan Pajak
UU no.11 th_2016 Pengampunan Pajak
Yudhi Aldriand
 
Uu tax-amnesty-no-11-tahun-2016
Uu tax-amnesty-no-11-tahun-2016Uu tax-amnesty-no-11-tahun-2016
Uu tax-amnesty-no-11-tahun-2016
adininks
 
Uu no 11 th 2016 (tax amnesty)
Uu no 11 th 2016 (tax amnesty)Uu no 11 th 2016 (tax amnesty)
Uu no 11 th 2016 (tax amnesty)
EDY PAJAK
 
Uu tax amnesty no 11 tahun 2016
Uu tax amnesty no 11 tahun 2016Uu tax amnesty no 11 tahun 2016
Uu tax amnesty no 11 tahun 2016
superandrosa
 
Pmk 01 pmk.06_2013
Pmk 01 pmk.06_2013Pmk 01 pmk.06_2013
Pmk 01 pmk.06_2013
Sai Jawa Tengah
 
Dasar Pengenaan dan Cara Menghitung Pajak
Dasar Pengenaan dan Cara Menghitung PajakDasar Pengenaan dan Cara Menghitung Pajak
Dasar Pengenaan dan Cara Menghitung Pajak
Bbe Mee
 
9~pmk.03~2018 per
9~pmk.03~2018 per9~pmk.03~2018 per
9~pmk.03~2018 per
Combro999
 
Pmk.25.2014
Pmk.25.2014Pmk.25.2014
Pmk.25.2014
Diana Rachmawati
 
Formulir Permohonan e-Fin Untuk e-Filing
Formulir Permohonan e-Fin Untuk e-FilingFormulir Permohonan e-Fin Untuk e-Filing
Formulir Permohonan e-Fin Untuk e-Filing
Roko Subagya
 
Uu akuntan publik no 5 2011
Uu akuntan publik no 5 2011Uu akuntan publik no 5 2011
Uu akuntan publik no 5 2011
lqmn92
 
Uu akuntan publik no 5 2011
Uu akuntan publik no 5 2011Uu akuntan publik no 5 2011
Uu akuntan publik no 5 2011
lqmn92
 
UNDANG-UNDANG PENGAMPUNAN PAJAK INDONESIA
UNDANG-UNDANG PENGAMPUNAN PAJAK INDONESIAUNDANG-UNDANG PENGAMPUNAN PAJAK INDONESIA
UNDANG-UNDANG PENGAMPUNAN PAJAK INDONESIA
Roko Subagya
 
Uu tax amnesty
Uu tax amnestyUu tax amnesty
Uu tax amnesty
Roko Subagya
 
Uu tahun 2011 no. 5 tentang akuntan publik
Uu tahun 2011 no. 5 tentang akuntan publikUu tahun 2011 no. 5 tentang akuntan publik
Uu tahun 2011 no. 5 tentang akuntan publik
Legal Akses
 
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 41 Tahun 2023
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 41 Tahun 2023Peraturan Menteri Keuangan Nomor 41 Tahun 2023
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 41 Tahun 2023
shirizkiku
 

Similar to 191~pmk.010~2015 per (20)

Per 43.pj.2015
Per 43.pj.2015Per 43.pj.2015
Per 43.pj.2015
 
PERATURAN MENKEU RI No 118/PMK.03/2016 ttg Pelaksanaan Undang-undang No 11 Ta...
PERATURAN MENKEU RI No 118/PMK.03/2016 ttg Pelaksanaan Undang-undang No 11 Ta...PERATURAN MENKEU RI No 118/PMK.03/2016 ttg Pelaksanaan Undang-undang No 11 Ta...
PERATURAN MENKEU RI No 118/PMK.03/2016 ttg Pelaksanaan Undang-undang No 11 Ta...
 
Perkom No. 2 Tahun 2020 LHKPN.pdf
Perkom No. 2 Tahun 2020 LHKPN.pdfPerkom No. 2 Tahun 2020 LHKPN.pdf
Perkom No. 2 Tahun 2020 LHKPN.pdf
 
Per 08 thn 2017 ttg skd bagi subjek pajak dn indonesia untuk tax treaty -
Per 08 thn 2017 ttg skd bagi subjek pajak dn indonesia untuk tax treaty  -Per 08 thn 2017 ttg skd bagi subjek pajak dn indonesia untuk tax treaty  -
Per 08 thn 2017 ttg skd bagi subjek pajak dn indonesia untuk tax treaty -
 
UU no.11 th_2016 Pengampunan Pajak
UU no.11 th_2016 Pengampunan PajakUU no.11 th_2016 Pengampunan Pajak
UU no.11 th_2016 Pengampunan Pajak
 
Uu tax-amnesty-no-11-tahun-2016
Uu tax-amnesty-no-11-tahun-2016Uu tax-amnesty-no-11-tahun-2016
Uu tax-amnesty-no-11-tahun-2016
 
Uu no 11 th 2016 (tax amnesty)
Uu no 11 th 2016 (tax amnesty)Uu no 11 th 2016 (tax amnesty)
Uu no 11 th 2016 (tax amnesty)
 
Uu tax amnesty no 11 tahun 2016
Uu tax amnesty no 11 tahun 2016Uu tax amnesty no 11 tahun 2016
Uu tax amnesty no 11 tahun 2016
 
Pmk 01 pmk.06_2013
Pmk 01 pmk.06_2013Pmk 01 pmk.06_2013
Pmk 01 pmk.06_2013
 
Dasar Pengenaan dan Cara Menghitung Pajak
Dasar Pengenaan dan Cara Menghitung PajakDasar Pengenaan dan Cara Menghitung Pajak
Dasar Pengenaan dan Cara Menghitung Pajak
 
9~pmk.03~2018 per
9~pmk.03~2018 per9~pmk.03~2018 per
9~pmk.03~2018 per
 
Pmk.25.2014
Pmk.25.2014Pmk.25.2014
Pmk.25.2014
 
Formulir Permohonan e-Fin Untuk e-Filing
Formulir Permohonan e-Fin Untuk e-FilingFormulir Permohonan e-Fin Untuk e-Filing
Formulir Permohonan e-Fin Untuk e-Filing
 
Uu akuntan publik no 5 2011
Uu akuntan publik no 5 2011Uu akuntan publik no 5 2011
Uu akuntan publik no 5 2011
 
Uu akuntan publik no 5 2011
Uu akuntan publik no 5 2011Uu akuntan publik no 5 2011
Uu akuntan publik no 5 2011
 
UNDANG-UNDANG PENGAMPUNAN PAJAK INDONESIA
UNDANG-UNDANG PENGAMPUNAN PAJAK INDONESIAUNDANG-UNDANG PENGAMPUNAN PAJAK INDONESIA
UNDANG-UNDANG PENGAMPUNAN PAJAK INDONESIA
 
Uu tax amnesty
Uu tax amnestyUu tax amnesty
Uu tax amnesty
 
Uu tahun 2011 no. 5 tentang akuntan publik
Uu tahun 2011 no. 5 tentang akuntan publikUu tahun 2011 no. 5 tentang akuntan publik
Uu tahun 2011 no. 5 tentang akuntan publik
 
Uu 2011 5
Uu 2011 5Uu 2011 5
Uu 2011 5
 
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 41 Tahun 2023
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 41 Tahun 2023Peraturan Menteri Keuangan Nomor 41 Tahun 2023
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 41 Tahun 2023
 

Recently uploaded

PPT Kelompok BAB III PENGGUNAAN BMN DAN BMD.pptx
PPT Kelompok BAB III PENGGUNAAN BMN DAN BMD.pptxPPT Kelompok BAB III PENGGUNAAN BMN DAN BMD.pptx
PPT Kelompok BAB III PENGGUNAAN BMN DAN BMD.pptx
nugrohoaditya12334
 
12 INVESTASI ASING LANGSUNG (Direct Foreign Investment)
12 INVESTASI ASING LANGSUNG (Direct Foreign Investment)12 INVESTASI ASING LANGSUNG (Direct Foreign Investment)
12 INVESTASI ASING LANGSUNG (Direct Foreign Investment)
DebiCarolina2
 
Materi Presentasi Berita Resmi Statistik (BRS) BPS Pusat tanggal 6 Mei 2024.pdf
Materi Presentasi Berita Resmi Statistik (BRS) BPS Pusat tanggal 6 Mei 2024.pdfMateri Presentasi Berita Resmi Statistik (BRS) BPS Pusat tanggal 6 Mei 2024.pdf
Materi Presentasi Berita Resmi Statistik (BRS) BPS Pusat tanggal 6 Mei 2024.pdf
WiwikDewiSusilawati
 
PPT Data Ekonomi Wilayah SULTRA_Andi Zulfikar.pptx
PPT Data Ekonomi Wilayah SULTRA_Andi Zulfikar.pptxPPT Data Ekonomi Wilayah SULTRA_Andi Zulfikar.pptx
PPT Data Ekonomi Wilayah SULTRA_Andi Zulfikar.pptx
azfikar96
 
Good Ethic will create good business to run with
Good Ethic will create good business to run withGood Ethic will create good business to run with
Good Ethic will create good business to run with
ssuser781f6d1
 
materi perkuliahan ppt pengendalian intern.pptx
materi perkuliahan ppt pengendalian intern.pptxmateri perkuliahan ppt pengendalian intern.pptx
materi perkuliahan ppt pengendalian intern.pptx
RaraStieAmkop
 
ANALISI KESEMBANGAN PASAR UANG (KURVA-LM).pptx
ANALISI KESEMBANGAN PASAR UANG (KURVA-LM).pptxANALISI KESEMBANGAN PASAR UANG (KURVA-LM).pptx
ANALISI KESEMBANGAN PASAR UANG (KURVA-LM).pptx
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
tantangan dan solusi perbankan syariah.pdf
tantangan dan solusi perbankan syariah.pdftantangan dan solusi perbankan syariah.pdf
tantangan dan solusi perbankan syariah.pdf
muhammadarsyad77
 
MAKALAH SISTEM PEREKONOMIAN INDONESIA.pptx
MAKALAH SISTEM PEREKONOMIAN INDONESIA.pptxMAKALAH SISTEM PEREKONOMIAN INDONESIA.pptx
MAKALAH SISTEM PEREKONOMIAN INDONESIA.pptx
JaffanNauval
 
Kelompok 11_Analisis Laporan Keuangan Pemerintah Pusat dan Daerah (1).pptx
Kelompok 11_Analisis Laporan Keuangan Pemerintah Pusat dan Daerah (1).pptxKelompok 11_Analisis Laporan Keuangan Pemerintah Pusat dan Daerah (1).pptx
Kelompok 11_Analisis Laporan Keuangan Pemerintah Pusat dan Daerah (1).pptx
ErvinYogi
 
Modul Pembekalan PKD PILKADA SERENTAK 2024.pdf
Modul Pembekalan PKD PILKADA SERENTAK  2024.pdfModul Pembekalan PKD PILKADA SERENTAK  2024.pdf
Modul Pembekalan PKD PILKADA SERENTAK 2024.pdf
muhammadarsyad77
 
MATERI AKUNTANSI IJARAH POWER POINT (PPT)
MATERI AKUNTANSI IJARAH  POWER POINT (PPT)MATERI AKUNTANSI IJARAH  POWER POINT (PPT)
MATERI AKUNTANSI IJARAH POWER POINT (PPT)
ritaseptia16
 
ANGGARAN_BIAYA_PRODUKSIiiiiiiiiiiii.pptx
ANGGARAN_BIAYA_PRODUKSIiiiiiiiiiiii.pptxANGGARAN_BIAYA_PRODUKSIiiiiiiiiiiii.pptx
ANGGARAN_BIAYA_PRODUKSIiiiiiiiiiiii.pptx
AnisaSyahfitri1
 
BAB 3 PROFESI, PELUANG KERJA, DAN PELUANG USAHA BIDANG AKL.pptx
BAB 3 PROFESI, PELUANG KERJA, DAN PELUANG USAHA BIDANG AKL.pptxBAB 3 PROFESI, PELUANG KERJA, DAN PELUANG USAHA BIDANG AKL.pptx
BAB 3 PROFESI, PELUANG KERJA, DAN PELUANG USAHA BIDANG AKL.pptx
anselmusl280
 

Recently uploaded (14)

PPT Kelompok BAB III PENGGUNAAN BMN DAN BMD.pptx
PPT Kelompok BAB III PENGGUNAAN BMN DAN BMD.pptxPPT Kelompok BAB III PENGGUNAAN BMN DAN BMD.pptx
PPT Kelompok BAB III PENGGUNAAN BMN DAN BMD.pptx
 
12 INVESTASI ASING LANGSUNG (Direct Foreign Investment)
12 INVESTASI ASING LANGSUNG (Direct Foreign Investment)12 INVESTASI ASING LANGSUNG (Direct Foreign Investment)
12 INVESTASI ASING LANGSUNG (Direct Foreign Investment)
 
Materi Presentasi Berita Resmi Statistik (BRS) BPS Pusat tanggal 6 Mei 2024.pdf
Materi Presentasi Berita Resmi Statistik (BRS) BPS Pusat tanggal 6 Mei 2024.pdfMateri Presentasi Berita Resmi Statistik (BRS) BPS Pusat tanggal 6 Mei 2024.pdf
Materi Presentasi Berita Resmi Statistik (BRS) BPS Pusat tanggal 6 Mei 2024.pdf
 
PPT Data Ekonomi Wilayah SULTRA_Andi Zulfikar.pptx
PPT Data Ekonomi Wilayah SULTRA_Andi Zulfikar.pptxPPT Data Ekonomi Wilayah SULTRA_Andi Zulfikar.pptx
PPT Data Ekonomi Wilayah SULTRA_Andi Zulfikar.pptx
 
Good Ethic will create good business to run with
Good Ethic will create good business to run withGood Ethic will create good business to run with
Good Ethic will create good business to run with
 
materi perkuliahan ppt pengendalian intern.pptx
materi perkuliahan ppt pengendalian intern.pptxmateri perkuliahan ppt pengendalian intern.pptx
materi perkuliahan ppt pengendalian intern.pptx
 
ANALISI KESEMBANGAN PASAR UANG (KURVA-LM).pptx
ANALISI KESEMBANGAN PASAR UANG (KURVA-LM).pptxANALISI KESEMBANGAN PASAR UANG (KURVA-LM).pptx
ANALISI KESEMBANGAN PASAR UANG (KURVA-LM).pptx
 
tantangan dan solusi perbankan syariah.pdf
tantangan dan solusi perbankan syariah.pdftantangan dan solusi perbankan syariah.pdf
tantangan dan solusi perbankan syariah.pdf
 
MAKALAH SISTEM PEREKONOMIAN INDONESIA.pptx
MAKALAH SISTEM PEREKONOMIAN INDONESIA.pptxMAKALAH SISTEM PEREKONOMIAN INDONESIA.pptx
MAKALAH SISTEM PEREKONOMIAN INDONESIA.pptx
 
Kelompok 11_Analisis Laporan Keuangan Pemerintah Pusat dan Daerah (1).pptx
Kelompok 11_Analisis Laporan Keuangan Pemerintah Pusat dan Daerah (1).pptxKelompok 11_Analisis Laporan Keuangan Pemerintah Pusat dan Daerah (1).pptx
Kelompok 11_Analisis Laporan Keuangan Pemerintah Pusat dan Daerah (1).pptx
 
Modul Pembekalan PKD PILKADA SERENTAK 2024.pdf
Modul Pembekalan PKD PILKADA SERENTAK  2024.pdfModul Pembekalan PKD PILKADA SERENTAK  2024.pdf
Modul Pembekalan PKD PILKADA SERENTAK 2024.pdf
 
MATERI AKUNTANSI IJARAH POWER POINT (PPT)
MATERI AKUNTANSI IJARAH  POWER POINT (PPT)MATERI AKUNTANSI IJARAH  POWER POINT (PPT)
MATERI AKUNTANSI IJARAH POWER POINT (PPT)
 
ANGGARAN_BIAYA_PRODUKSIiiiiiiiiiiii.pptx
ANGGARAN_BIAYA_PRODUKSIiiiiiiiiiiii.pptxANGGARAN_BIAYA_PRODUKSIiiiiiiiiiiii.pptx
ANGGARAN_BIAYA_PRODUKSIiiiiiiiiiiii.pptx
 
BAB 3 PROFESI, PELUANG KERJA, DAN PELUANG USAHA BIDANG AKL.pptx
BAB 3 PROFESI, PELUANG KERJA, DAN PELUANG USAHA BIDANG AKL.pptxBAB 3 PROFESI, PELUANG KERJA, DAN PELUANG USAHA BIDANG AKL.pptx
BAB 3 PROFESI, PELUANG KERJA, DAN PELUANG USAHA BIDANG AKL.pptx
 

191~pmk.010~2015 per

  • 1. MENTER! KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SA:LINAIT PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 191/PMK. 010/2015 TENTANG PENILAIAN KEMBALI AKTIVA TETAP UNTUK TUJUAN PERPAJAKAN BAGI PERMOHONAN YANG DIAJUKAN PADA TAHUN 2015 DAN TAHUN 2016 Menimbang DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTER! KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA, a. bahwa ketentuan mengenai penilaian kembali aktiva tetap perusahaan untuk tujuan perpajakan telah diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 79/PMK.03/2008 ten.tang Penilaian Kembali Aktiva Tetap Perusahaan untuk Tujuan Perpajakan; b. bahwa dalam rangka men.Jaga stabilitas ekonomi makro dan mendorong pertumbuhan ekonomi, perlu memberikan kebijakan Pajak Penghasilan berupa penilaian kembali aktiva tetap untuk tujuan perpajakan bagi permohonan penilaian kembali aktiva tetap yang diajukan pada tahun 2015 dan tahun 2016 dengan Peraturan Menteri Keuangan tersendiri; c. bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 9 ayat (1) Undang­ Undang Nomor 6 Tahun 1983 ten.tang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Un.dang-Un.dang Nomor 16 Tahun 2009, Menteri Keuangan diberikan kewenangan untuk menentukan tanggal jatuh tempo pembayaran dan penyetoran pajak yang terutang; Iwww.jdih.kemenkeu.go.id
  • 2. Mengingat - 2 - d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, dan huruf c dan untuk melaksanakan ketentuan Pasal 19 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2008, perlu menetapkan Peraturan Menteri Keuangan tentang Penilaian Kembali Aktiva Tetap untuk Tujuan Perpajakan bagi Permohonan yang diajukan pada Tahun 2015 dan Tahun 2016. 1. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1983 Nomor 49, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3262) sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2009 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 62, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4999); 2. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1983 Nomor 50, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3263) sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2008 tentang Perubahan Keempat atas Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 133, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4893); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 94 Tahun 2010 tentang Penghitungan Penghasilan Kena Pajak dan Pelunasan Pajak Penghasilan Dalam Tahun Berjalan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 161, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5183); I www.jdih.kemenkeu.go.id
  • 3. Menetapkan - 3 - MEMUTUSKAN: PERATURAN MENTER! KEUANGAN TENTANG PENILAIAN KEMBALI AKTIVA TETAP UNTUK TUJUAN PERPAJAKAN BAGI PERMOHONAN YANG DIAJUKAN PADA TAHUN 2015 DAN TAHUN 2016. Pasal 1 (1) Wajib Pajak dapat melakukan penilaian kembali aktiva tetap untuk tujuan perpajakan dengan mendapatkan perlakuan khusus apabila permohonan penilaian kembali diajukan kepada Direktur Jenderal Pajak dalam jangka waktu sejak berlakunya Peraturan Menteri ini sampai dengan tanggal 31 Desember 2016. (2) Perlakuan khusus sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berupa Pajak Penghasilan yang bersifat final sebesar: a. 3% (tiga persen), untuk permohonan yang diajukan sejak berlakunya Peraturan Menteri ini sampai dengan tanggal 31 Desember 2015; b. 4% (empat persen), untuk permohonan yang diajukan sejak 1 Januari 2016 sampai dengan tanggal 30 Juni 2016; atau c. 6% (enam persen), untuk permohonan yang diajukan sejak 1 Juli 2016 sampai dengan tanggal 31 Desember 2016, yang dikenakan atas selisih lebih nilai aktiva tetap hasil penilaian kembali atau hasil perkiraan penilaian kembali oleh Wajib Pajak, di atas nilai sisa buku fiskal semula. (3) Nilai aktiva tetap hasil penilaian kembali sebagaimana dimaksud pada ayat (2) merupakan nilai aktiva tetap yang ditetapkan oleh kantor jasa penilai publik atau ahli penilai, yang memperoleh izin dari Pemerintah. (4) Nilai aktiva tetap hasil perkiraan penilaian kembali oleh Wajib Pajak sebagaimana dimaksud pada ayat (2) harus dilakukan penilaian kembali dan ditetapkan oleh kantor jasa penilai publik atau ahli penilai, yang memperoleh izin dari Pemerintah, paling lambat tanggal: I www.jdih.kemenkeu.go.id
  • 4. - 4 - a. 31 Desember 2016, untuk permohonan yang diajukan sejak berlakunya Peraturan Menteri m1 sampai dengan tanggal 31 Desember 2015; b. 30 Juni 2017, untuk permohonan yang diajukan sejak 1 Januari 2016 sampai dengan tanggal 30 Juni 2016; atau c. 31 Desember 2017, untuk permohonan yang diajukan sejak 1 Juli 2016 sampai dengan tanggal 31 Desember 2016. Pasal 2 Wajib Pajak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 ayat (1) meliputi Wajib Pajak badan dalam negeri, Bentuk Usaha Tetap (BUT), dan Wajib Pajak orang pribadi yang melakukan pembukuan, termasuk: a. Wajib Pajak yang memperoleh izin menyelenggarakan pembukuan dalam bahasa Inggris dan mata uang Dollar Amerika Serikat; dan b. Wajib Pajak yang pada saat penetapan penilaian kembali nilai aktiva tetap oleh kantor jasa penilai publik atau ahli penilai, yang memperoleh 1zm dari Pemerintah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 ayat (3) atau ayat (4) belum melewati jangka waktu 5 (lima) tahun terhitung sejak penilaian kembali aktiva tetap terakhir berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 79/PMK.03/2008. Pasal 3 (1) Penilaian kembali aktiva tetap dapat dilakukan terhadap sebagian atau terletak atau seluruh aktiva tetap berwujud yang berada di Indonesia, dimiliki, dan dipergunakan untuk mendapatkan, menagih, dan memelihara penghasilan yang merupakan Objek Pajak. (2) Penilaian kembali aktiva tetap sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak dapat dilakukan kembali sebelum lewat jangka waktu 5 (lima) tahun terhitung sejak penilaian kembali aktlva tetap yang dilakukan berdasarkan Peraturan Menteri ini. ! www.jdih.kemenkeu.go.id
  • 5. - 5 - Pasal 4 (1) Nilai aktiva tetap yang ditetapkan oleh kantor jasa penilai publik atau ahli penilai, yang memperoleh izin dari Pemerintah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 ayat (3) dan ayat (4) harus berdasarkan nilai pasar atau nilai wajar aktiva tetap yang berlaku pada saat penilaian kembali aktiva tetap. (2) Dalam hal nilai pasar atau nilai Wa.Jar yang ditetapkan oleh kantor jasa penilai publik atau ahli penilai sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ternyata tidak mencerminkan keadaan yang sebenarnya, Direktur Jenderal Pajak dapat menetapkan kembali nilai pasar atau nilai wajar aktiva tetap yang bersangkutan. Pasal 5 (1) Permohonan penilaian kembali aktiva tetap untuk tujuan perpajakan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 ayat (1) dapat diajukan oleh Wajib Pajak yang: a. telah melakukan penilaian kembali aktiva tetap yang dilakukan oleh kantor jasa penilai publik atau ahli penilai yang memperoleh izin dari Pemerintah, tetapi belum digunakan untuk tujuan perpajakan, dengan ketentuan: 1. penilaian kembali aktiva tetap dilakukan pada tahun 2015 untuk permohonan yang diajukan pada tahun 2015; atau 2. penilaian kembali aktiva tetap dilakukan pada tahun 2016 untuk permohonan yang diajukan pada tahun 2016; atau b. belum melakukan penilaian kembali aktiva tetap. (2) Permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a diajukan dengan menggunakan nilai aktiva tetap hasil penilaian kembali aktiva tetap berdasarkan nilai pasar atau nilai wajar aktiva tetap serta harus melampirkan: a. Surat Setoran Pajak bukti pelunasan Pajak Penghasilan atas penilaian kembali aktiva tetap; b. daftar aktiva tetap hasil penilaian kembali; www.jdih.kemenkeu.go.id
  • 6. - 6 - c. fotokopi surat izin usaha kantor jasa penilai publik atau ahli penilai, yang memperoleh izm dari Peme:fintah yang dilegalisir oleh instansi Pemerintah yang berwenang menerbitkan surat izin usaha tersebut; d. laporan penilaian aktiva tetap oleh kantor jasa penilai publik atau ahli penilai yang memperoleh izin dari Pemerintah; dan e. laporan keuangan tahun buku terakhir sebelum penilaian kembali aktiva tetap. (3) Permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b diajukan dengan menggunakan perkiraan nilai pasar atau nilai wajar aktiva tetap menurut Wajib Pajak serta harus melampirkan: a. Surat Setoran Pajak bukti pelunasan Pajak Penghasilan atas perkiraan penilaian kembali aktiva tetap; dan b. daftar aktiva tetap yang akan dinilai kembali beserta perkiraan nilainya. (4) Selain melampirkan dokumen sebagaimana dimaksud pada ayat (3), Wajib Pajak harus melengkapi: a. Surat Setoran Pajak bukti pelunasan Pajak Penghasilan atas penilaian kembali aktiva tetap dalam hal terjadi kekurangan pembayaran pajak terutang; b. daftar aktiva tetap hasil penilaian kembali; c. fotokopi surat izin usaha kantor jasa penilai publik · atau ahli penilai, yang memperoleh izm dari Pemerintah yang dilegalisir oleh instansi Pemerintah yang berwenang menerbitkan surat izin usaha tersebut; d. laporan penilaian aktiva tetap oleh kantor jasa penilai publik atau ahli penilai yang memperoleh izin dari Pemerintah; dan e. laporan keuangan tahun buku terakhir sebelum penilaian kembali aktiva tetap. Iwww.jdih.kemenkeu.go.id
  • 7. - 7 - · (5) Dokumen sebagaimana dimaksud pada ayat (4) harus disampaikan paling lambat pada tanggal: a. 31 Desember 2016, untuk permohonan yang diajukan sejak berlakunya Peraturan Menteri m1 sampai dengan tanggal 31 Desember 2015; b. 30 Juni 2017, untuk permohonan yang diajukan sejak 1 Januari 2016 sampai dengan tanggal 30 Juni 2016; atau c. 31 Desember 2017, untuk permohonan yang diajukan sejak 1 Juli 2016 sampai dengan tanggal 31 Desember 2016. (6) Setelah meneliti kelengkapan clan kebenaran permohonan Wajib Pajak, Direktur Jenderal Pajak dalam jangka waktu 30 (tiga puluh) hari sejak permohonan diterima lengkap dapat menerbitkan surat keputusan persetujuan penilaian kembali aktiva tetap. Pasal 6 (1) Pajak Penghasilan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 ayat (2) harus dilunasi sebelum permohonan penilaian kembali aktiva tetap untuk tujuan perpajakan diajukan kepada Direktur Jenderal Pajak. (2) Dalam hal hasil penilaian kembali aktiva tetap yang ditetapkan oleh kantor jasa penilai publik atau ahli penilai, yang memperoleh izin dari Pemerintah lebih besar daripada nilai perkiraan nilai pasar atau nilai wajar yang diajukan dalam permohonan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (1) huruf b, atas selisih tersebut dikenakan Pajak Penghasilan yang bersifat final sebesar: a. 3% (tiga persen), bagi Wajib Pajak yang telah memperoleh penetapan penilaian kembali aktiva tetap oleh kantor jasa penilai publik atau ahli penilai, yang memperoleh izin dari Pemerintah, dan melunasi Pajak Penghasilan dimaksud dalam jangka waktu sejak Peraturan Menteri ini mulai berlaku sampai dengan tanggal 31 Desember 2015; fwww.jdih.kemenkeu.go.id
  • 8. - 8 - b. 4% (empat persen), bagi Wajib Pajak yang telah memperoleh penetapan penilaian kembali aktiva tetap oleh kantor jasa penilai publik atau ahli penilai, yang memperoleh izin dari Pemerintah, dan melunasi Pajak Penghasilan dimaksud dalam jangka waktu sejak tanggal 1 Januari 2016 sampai dengan tanggal 30 Juni 2016; c. 6% (enam persen), bagi Wajib Pajak yang telah memperoleh penetapan penilaian kembali aktiva tetap oleh kantor jasa penilai publik atau ahli penilai, yang memperoleh izin dari Pemerintah, dan melunasi Pajak Penghasilan dimaksud dalam jangka waktu sejak tanggal 1 Juli 2016 sampai dengan tanggal 31 Desember 2016; atau d. 10% (sepuluh persen), bagi Wajib Pajak yang telah memperoleh penetapan penilaian kembali aktiva tetap oleh kantor jasa penilai publik atau ahli penilai, yang memperoleh izin dari Pemerintah, dan melunasi Pajak Penghasilan dimaksud pada tahun 2017. (3) Dalam hal basil penilaian kembali aktiva tetap yang ditetapkan oleh kantor jasa penilai publik atau ahli penilai, yang memperoleh izin dari Pemerintah lebih kecil daripada nilai perkiraan nilai pasar atau nilai wajar yang diajukan dalam permohonan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (1) huruf b yang menyebabkan terjadinya kelebihan pembayaran pajak, atas kelebihan pembayaran pajak tersebut merupakan pajak yang seharusnya tidak terutang. (4) Dalam hal Wajib Pajak yang mengajukan permohonan penilaian kembali aktiva tetap adalah Wajib Pajak yang memperoleh izin menyelenggarakan pembukuan dengan menggunakan bahasa Inggris clan satuan mata uang Dollar Amerika Serikat, selisih lebih nilai aktiva tetap yang digunakan sebagai dasar pengenaan Pajak Penghasilan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan Pasal 1 ayat (2) harus dikonversi terlebih dahulu ke Iwww.jdih.kemenkeu.go.id
  • 9. - 9 - dalam satuan mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs yang ditetapkan dalam Keputusan Menteri Keuangan yang berlaku pada tanggal pembayaran Pajak Penghasilan. (5) Dalam hal Wajib Pajak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (1) huruf b tidak melakukan penilaian kembali aktiva tetap yang ditetapkan oleh kantor jasa penilai publik atau ahli penilai, yang memperoleh izin dari Pemerintah, sesuai jangka waktu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 ayat (4) dan/atau tidak melengkapi dokumen sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (4), permohonan dianggap batal dan atas pembayaran Pajak Penghasilan yang telah dilunasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan/atau ayat (2) diperlakukan sebagai pajak yang seharusnya tidak terutang. Pasal 7 (1) Bagi Wajib Pajak yang pada saat permohonan memenuhi ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (1) huruf a angka 1 atau memenuhi ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (1) huruf b tetapi pada tahun 2015 dapat melakukan penilaian kembali aktiva tetap yang dilakukan oleh kantor jasa penilai publik atau ahli penilai, yang memperoleh izin dari Pemerintah, serta telah memperoleh keputusan persetujuan penilaian kembali aktiva tetap sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (6), ketentuan penyusutan fiskal aktiva tetap adalah sebagai berikut: a. dasar penyusutan fiskal aktiva tetap adalah nilai pada saat penilaian kembali aktiva tetap; b. masa manfaat fiskal aktiva tetap disesuaikan kembali menjadi masa manfaat penuh untuk kelompok aktiva tetap tersebut; dan c. penghitungan penyusutan dimulai sejak tanggal 1 Januari 2016. {www.jdih.kemenkeu.go.id
  • 10. - 10 - (2) Bagi Wajib Pajak yang pada saat permohonan memenuhi ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (1) huruf a angka 2 atau memenuhi ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (1) huruf b dan pada tahun 2016 atau tahun 2017 telah melakukan penilaian kembali aktiva tetap yang dilakukan oleh kantor jasa penilai publik atau ahli penilai, yang memperoleh izin dari Pemerintah, serta telah memperoleh keputusan persetujuan penilaian kembali aktiva tetap sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (6), ketentuan penyusutan fiskal aktiva tetap adalah sebagai berikut: a. dasar penyusutan fiskal aktiva tetap adalah nilai pada saat penilaian kembali aktiva tetap; b. masa manfaat fiskal aktiva tetap disesuaikan kembali menjadi masa manfaat penuh untuk kelompok aktiva tetap tersebut; dan c. penghitungan penyusutan dimulai sejak bulan dilakukannya penilaian kembali aktiva tetap. Pasal 8 (1) Dalam hal Wajib Pajak melakukan pengalihan aktiva tetap berupa: a. aktiva tetap kelompok 1 (satu) dan kelompok 2 (dua) yang telah memperoleh keputusan persetujuan penilaian k:embali sebelum berakhirnya masa manfaat yang baru sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7; atau b. aktiva tetap kelompok 3 (tiga), kelompok 4 (empat), bangunan, dan tanah yang telah memperoleh persetujuan penilaian kembali sebelum lewat jangka waktu 10 (sepuluh) tahun, atas selisih lebih penilaian kembali aktiva tetap di atas nilai sisa buku fiskal semula, dikenakan tambahan Pajak Penghasilan yang bersifat final dengan tarif sebesar tarif tertinggi Pajak Penghasilan yang berlaku pada saat penilaian kembali aktiva tetap dikurangi pajak yang sudah dibayarkan. Iwww.jdih.kemenkeu.go.id
  • 11. - 11 - (2) Pajak Penghasilan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) wajib dilunasi paling lama 15 (lima belas) hari setelah akhir bulan terjadinya pengalihan aktiva tetap tersebut. (3) Ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak berlaku bagi: a. pengalihan aktiva tetap Wajib Pajak yang bersifat force majeur berdasarkan keputusan atau kebijakan pemerintah atau putusan pengadilan; b. pengalihan aktiva tetap Wajib Pajak dalam rangka penggabungan, peleburan, atau pemekaran usaha yang mendapat persetujuan Direktur Jenderal Pajak; atau c. penarikan aktiva tetap Wajib Pajak dari penggunaan karena mengalami kerusakan berat yang tidak dapat diperbaiki lagi. (4) Selisih antara nilai pengalihan aktiva tetap Wajib Pajak dengan nilai sisa buku fiskal pada saat pengalihan merupakan keuntungan atau kerugian berdasarkan ketentuan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2008. Pasal 9 (1) Selisih lebih penilaian kembali aktiva tetap Wajib Pajak di atas nilai sisa buku komersial semula setelah dikurangi dengan Pajak Penghasilan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 dan Pasal 6 harus dibukukan dalam neraca komersial pada perkiraan modal dengan nama "Selisih Lebih Penilaian Kembali Aktiva Tetap Wajib Pajak Tanggal (2) Pemberian saham bonus atau pencatatan tambahan nilai nominal saham tanpa penyetoran yang berasal dari kapitalisasi selisih lebih penilaian kembali aktiva tetap Wajib Pajak, sampai dengan sebesar selisih lebih penilaian kembali aktiva tetap secara fiskal sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 dan Pasal 6, bukan merupakan www.jdih.kemenkeu.go.id
  • 12. - 12 - Objek Pajak berdasarkan Pasal 4 ayat (1) huruf g Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2008 jo. Pasal 2 huruf b Peraturan Pemerintah Nomor 94 Tahun 2010 tentang Penghitungan Penghasilan Kena Pajak dan Pelunasan Pajak Penghasilan Dalam Tahun Berjalan. (3) Dalam hal selisih lebih penilaian kembali secara fiskal sebagaimana dimaksud pada ayat (2) lebih besar daripada selisih lebih penilaian kembali secara komersial sebagaimana dimaksud pada ayat (1), pemberian saham bonus atau pencatatan tambahan nilai nominal saham tanpa penyetoran yang bukan merupakan Objek Pajak sebagaimana dimaksud pada ayat (2), hanya sampai dengan sebesar selisih penilaian kembali aktiva tetap secara komersial. Pasal 10 Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara penga.Juan permohonan dan pengadministrasian penilaian kembali aktiva tetap Wajib Pajak diatur dengan Peraturan Direktur Jenderal Pajak. Pasal 11 Pada saat Peraturan Menteri ini mulai berlaku, Wajib Pajak yang telah mengajukan permohonan izin penilaian kembali aktiva tetap berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 79/PMK.03/2008 dan atas permohonan tersebut belum diterbitkan surat keputusannya, dapat mengajukan kembali permohonan penilaian kembali aktiva tetap sesuai dengan Peraturan Menteri ini. Pasal 12 Peraturan Menteri m1 mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Iwww.jdih.kemenkeu.go.id
  • 13. -:- 13 - Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturai� Menteri ini dengan penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia. Diunclangkan di Jakarta pacla tanggal 20 Oktober 2015 Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 15 Oktober 2015 MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA, ttcl. BAMBANG P.S. BRODJONEGORO DIREKTUR JENDERAL PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN KEMENTERIAN I-IUKUM DAN I-IAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA, ttcl. WIDODO EKATJAI-IJANA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2015 NOMOR 1536 Salin.an sesuai dengan. aslinya KEPALA BIRO UMUM NIP 1 www.jdih.kemenkeu.go.id