Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas perkembangan pengamatan anak selama periode sekolah, mulai dari pengamatan totalitas menuju bagian-bagian, dari sikap pasif menuju aktif, dan dari dunia fantasi menuju realitas.
2. Dibahas pula perkembangan fikiran, ingatan, dan fantasi anak usia sekolah yang berangsur dari ingatan kuat menuju pemahaman objektif, meski fantasi masih berperan.
Friedrich Froebel dikenali sebagai bapa tadika. Beliau memperkenalkan konsep bermain dan objek pembelajaran seperti hadiah dan tugasan dalam pendidikan kanak-kanak. Tujuan pendidikan menurut Froebel ialah membangunkan potensi individu secara menyeluruh.
Rudolf Steiner mendirikan sekolah Waldorf pertama pada tahun 1919 di Jerman untuk mendidik anak-anak pekerja pabrik. Pendidikan Waldorf menekankan pengembangan seluruh aspek anak, bukan hanya akademik, serta menghargai tahapan perkembangan alami anak. Sekarang terdapat lebih dari 1000 sekolah Waldorf di 60 negara yang menerapkan konsep pendidikan holistik berdasarkan ajaran Steiner.
Dokumen tersebut membahas tentang penerapan pembelajaran di luar ruangan (outdoor learning) untuk meningkatkan perkembangan sains dan kreativitas anak usia dini. Outdoor learning dijelaskan dapat menstimulasi anak untuk bereksplorasi, berinteraksi langsung dengan alam sehingga menghasilkan imajinasi dan ide-ide baru yang merupakan bagian dari kreativitas anak. Namun demikian, lingkungan outdoor seringkali hanya digunakan sebag
1. Dokumen tersebut membahas tentang ruang lingkup anak usia dini yang meliputi bayi, toddler, dan prasekolah dengan rentang usia 0-8 tahun.
2. Terdapat beberapa jenis anak yang diatur dalam undang-undang seperti anak terlantar, cacat, berkebutuhan khusus, dan asuh.
3. Pembelajaran anak usia dini diselenggarakan melalui jalur formal seperti TK dan RA, atau nonformal seperti KB
Dokumen tersebut merangkum teori perkembangan individu pada masa anak usia dini yang meliputi aspek fisik, kognitif, bahasa, dan sosio-emosional. Anak usia 0-8 tahun memiliki kemampuan yang berbeda pada setiap tahapan perkembangannya, sehingga stimulasi yang diberikan harus sesuai dengan kelompok usia dan kemampuannya. Teori Piaget menjelaskan empat tahapan perkembangan k
Friedrich Froebel dikenali sebagai bapa tadika. Beliau memperkenalkan konsep bermain dan objek pembelajaran seperti hadiah dan tugasan dalam pendidikan kanak-kanak. Tujuan pendidikan menurut Froebel ialah membangunkan potensi individu secara menyeluruh.
Rudolf Steiner mendirikan sekolah Waldorf pertama pada tahun 1919 di Jerman untuk mendidik anak-anak pekerja pabrik. Pendidikan Waldorf menekankan pengembangan seluruh aspek anak, bukan hanya akademik, serta menghargai tahapan perkembangan alami anak. Sekarang terdapat lebih dari 1000 sekolah Waldorf di 60 negara yang menerapkan konsep pendidikan holistik berdasarkan ajaran Steiner.
Dokumen tersebut membahas tentang penerapan pembelajaran di luar ruangan (outdoor learning) untuk meningkatkan perkembangan sains dan kreativitas anak usia dini. Outdoor learning dijelaskan dapat menstimulasi anak untuk bereksplorasi, berinteraksi langsung dengan alam sehingga menghasilkan imajinasi dan ide-ide baru yang merupakan bagian dari kreativitas anak. Namun demikian, lingkungan outdoor seringkali hanya digunakan sebag
1. Dokumen tersebut membahas tentang ruang lingkup anak usia dini yang meliputi bayi, toddler, dan prasekolah dengan rentang usia 0-8 tahun.
2. Terdapat beberapa jenis anak yang diatur dalam undang-undang seperti anak terlantar, cacat, berkebutuhan khusus, dan asuh.
3. Pembelajaran anak usia dini diselenggarakan melalui jalur formal seperti TK dan RA, atau nonformal seperti KB
Dokumen tersebut merangkum teori perkembangan individu pada masa anak usia dini yang meliputi aspek fisik, kognitif, bahasa, dan sosio-emosional. Anak usia 0-8 tahun memiliki kemampuan yang berbeda pada setiap tahapan perkembangannya, sehingga stimulasi yang diberikan harus sesuai dengan kelompok usia dan kemampuannya. Teori Piaget menjelaskan empat tahapan perkembangan k
Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya pendidikan anak usia dini (PAUD) di Indonesia, termasuk peran, prinsip, regulasi, dan faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan anak."
Bab ini membahas tentang tinjauan pustaka mengenai kemampuan sosialisasi anak prasekolah, proses sosialisasi, tahap-tahap sosialisasi, faktor-faktor yang mempengaruhi sosialisasi, ciri-ciri anak prasekolah, dan pola asuh orang tua.
Dokumen tersebut membahas tentang lingkungan pendidikan dan pengaruhnya terhadap peserta didik. Terdapat tiga jenis lingkungan utama yaitu lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat, yang masing-masing memiliki fungsi dalam membentuk dan mengembangkan peserta didik. Ketiga lingkungan tersebut saling mempengaruhi satu sama lain sehingga kualitas manusia yang dihasilkan juga bergantung pada kualitas lingkungan tersebut.
Jean Piaget's Cognitive Development Athia .pptxAthiaFidian
Teori perkembangan kognitif Jean Piaget menyatakan bahwa anak berkembang melalui empat tahap perkembangan intelektual yang mencerminkan peningkatan kemampuan berpikir. Tahap-tahap tersebut meliputi sensorimotor, praoperasional, konkret operasional, dan formal operasional. Menurut teori ini, pembelajaran yang tepat harus sesuai dengan tahap perkembangan kognitif anak. Walaupun ada kritik, teori Pi
Dokumen tersebut membahas tentang Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di Indonesia. Secara ringkas, dokumen tersebut menjelaskan bahwa PAUD memegang peranan penting dalam meletakkan dasar pendidikan selanjutnya karena masa kanak-kanak merupakan masa emas perkembangan. Dokumen tersebut juga membahas prinsip-prinsip dan area perkembangan yang perlu dikembangkan dalam PAUD.
Dokumen tersebut membahas tentang perkembangan kanak-kanak dan pentingnya seni dalam pendidikan mereka. Ia menjelaskan bahwa seni penting untuk memenuhi kebutuhan dasar kanak-kanak untuk mengetahui dunia sekitar dan meluapkan perasaan mereka. Dokumen tersebut juga menjelaskan bahwa melalui seni, kanak-kanak dapat mengembangkan potensi mereka untuk menjadi pribadi yang kreatif dan imaginatif.
Dokumen tersebut membahas program pelayanan untuk anak gifted dan talented, meliputi (1) program akselerasi seperti lompat kelas, (2) home schooling, (3) kelas tradisional dengan pendekatan individual, dan (4) membangun kelas khusus. Tujuannya adalah memberikan pendiidkan yang sesuai dengan kemampuan dan bakat setiap anak.
Teori perkembangan anak menurut Piaget dan Bronfenbrenner membahas tahap-tahap kognitif anak dan pengaruh lingkungan sosial. Teori Erikson menambahkan tentang konflik psikososial pada setiap tahapan perkembangan. Guru perlu memahami karakteristik setiap tahapan untuk mendidik anak secara optimal.
Dokumen tersebut membahas tentang Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) untuk SD Pela Mampang 14 Pagi kelas 2. Dokumen ini menjelaskan latar belakang, tujuan, ruang lingkup, karakteristik perkembangan anak usia sekolah dasar, cara belajar anak, dan pengertian pembelajaran tematik.
Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya pendidikan anak usia dini (PAUD) di Indonesia, termasuk peran, prinsip, regulasi, dan faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan anak."
Bab ini membahas tentang tinjauan pustaka mengenai kemampuan sosialisasi anak prasekolah, proses sosialisasi, tahap-tahap sosialisasi, faktor-faktor yang mempengaruhi sosialisasi, ciri-ciri anak prasekolah, dan pola asuh orang tua.
Dokumen tersebut membahas tentang lingkungan pendidikan dan pengaruhnya terhadap peserta didik. Terdapat tiga jenis lingkungan utama yaitu lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat, yang masing-masing memiliki fungsi dalam membentuk dan mengembangkan peserta didik. Ketiga lingkungan tersebut saling mempengaruhi satu sama lain sehingga kualitas manusia yang dihasilkan juga bergantung pada kualitas lingkungan tersebut.
Jean Piaget's Cognitive Development Athia .pptxAthiaFidian
Teori perkembangan kognitif Jean Piaget menyatakan bahwa anak berkembang melalui empat tahap perkembangan intelektual yang mencerminkan peningkatan kemampuan berpikir. Tahap-tahap tersebut meliputi sensorimotor, praoperasional, konkret operasional, dan formal operasional. Menurut teori ini, pembelajaran yang tepat harus sesuai dengan tahap perkembangan kognitif anak. Walaupun ada kritik, teori Pi
Dokumen tersebut membahas tentang Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di Indonesia. Secara ringkas, dokumen tersebut menjelaskan bahwa PAUD memegang peranan penting dalam meletakkan dasar pendidikan selanjutnya karena masa kanak-kanak merupakan masa emas perkembangan. Dokumen tersebut juga membahas prinsip-prinsip dan area perkembangan yang perlu dikembangkan dalam PAUD.
Dokumen tersebut membahas tentang perkembangan kanak-kanak dan pentingnya seni dalam pendidikan mereka. Ia menjelaskan bahwa seni penting untuk memenuhi kebutuhan dasar kanak-kanak untuk mengetahui dunia sekitar dan meluapkan perasaan mereka. Dokumen tersebut juga menjelaskan bahwa melalui seni, kanak-kanak dapat mengembangkan potensi mereka untuk menjadi pribadi yang kreatif dan imaginatif.
Dokumen tersebut membahas program pelayanan untuk anak gifted dan talented, meliputi (1) program akselerasi seperti lompat kelas, (2) home schooling, (3) kelas tradisional dengan pendekatan individual, dan (4) membangun kelas khusus. Tujuannya adalah memberikan pendiidkan yang sesuai dengan kemampuan dan bakat setiap anak.
Teori perkembangan anak menurut Piaget dan Bronfenbrenner membahas tahap-tahap kognitif anak dan pengaruh lingkungan sosial. Teori Erikson menambahkan tentang konflik psikososial pada setiap tahapan perkembangan. Guru perlu memahami karakteristik setiap tahapan untuk mendidik anak secara optimal.
Dokumen tersebut membahas tentang Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) untuk SD Pela Mampang 14 Pagi kelas 2. Dokumen ini menjelaskan latar belakang, tujuan, ruang lingkup, karakteristik perkembangan anak usia sekolah dasar, cara belajar anak, dan pengertian pembelajaran tematik.
1. KELOMPOK : 9
FELIA PUTRI ANGGRAENI (2018.05.04.0.0021)
HANNANAH (2018.05.04.0.0.0012)
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU
PENDIDIKAN ANAK USIA DINI (PG-PAUD)
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERTAS ISLAM MADURA (UIM)
2. A. MEMASUKI MASYARAKAT DI LUAR KELUARGA.
Waktu bayi itu lahir, dia merupakan “subyek dengan dunianya sendiri” yang melingkupi DIRI
DIRI sendiri saja. Sedikit demi sedikit ia belajar mengenal dunia luar, mengenal obyek-obyek di
luar dirinya; dengan jalan mengarahkan diri keluar, menuju kepada dunia obyektif yang rill.
Mula-mulanya sikap anak terhadap kenyataan faktual bercorak sangat subyektif. Lambat
laun gambaran yang diperoleh tentang alam nyata akan makin bertambah sempurna dan
makin obyektif. Mengingat perkembangan anak yang amat pesat pada usia sekolah, dan
mengingat bahwa lingkungan keluarga sekarang tidak lagi mampu memberikan seluruh fasilitas
untuk mengembangkan fungsi-fungsi anak _ terutama fungsi intelektual dalam mengerjar
kemajuan zaman modern _ maka anak memerlukan satu lingkungan sosial yang baru yang
lebih luas; berupa sekolahan, untuk mengembangkan semua potensinya.
3. B. PENGAMATAN ANAK BEBERAPA TEORI PENGAMATAN.
Dalam perkembangan jiwani anak, pengamatan menduduki tempat yang sangat
penting. Beberapa teori mengenai fungsi pengamatan ini dipaparkan oleh meumann,
stern dan oswald kroh.
Teori Meumann ; ia membedakan tiga fase perkembangan fungsi pengamatan, yaitu :
a) FASE SINTESE FANTASTIS. SEMUA PENGAMATAN ATAU PENGHAYATAN ANAK MEMBERIKAN
KESAN TOTAL. HANYA BEBERAPA ONDERDIL /BAGIAN SAJA YANG BISA DITANGKAP JELAS
OLEH ANAK. SELANJUTNYA, ANAK AKAN MELENGKAPI TANGGAPAN TERSEBUT DENGAN
FANTASINYA. PERIODE INI BERLANGSUNG PADA USIA 7-8 TAHUN.
b) FASE ANALISA, 8-9 TAHUN. CIRI-CIRI DAN MACAM-MACAM BENDA MULAI DIPERHATIKAN
OLEH ANAK. BAGIAN ATAU ONDERDILNYA MULAI DITANGKAP, NAMUN BELOM DIKAITKAN
DALAM KERANGKA KESELURUHAN/TOTALITASNYA. SEKARANG FANTASI ANAK MULAI
BERKURANG, DAN DIGANTI DENGAN PEMIKIRAN YANG LEBIH RASIONAL.
c) FASE SINTESE LOGIS +12 TAHUN KE ATAS MULAI MEMAHAMI BENDA-BENDA DAN
PERISTIWA. TUMBUH WAWASAN AKAL BUDINYA ATAU INSIGHT. BAGIAN/ONDERDIL
SEKARANG MULAI DIKATKAN DENGAN HUBUNGAN TOTALITASNYA.
4. Teori Stern menampilkan 4 stadium dalam perkembangan
fungsi pengamatan anak; yaitu :
a) STADIUM-KEADAAN; 0-8 TAHUN. DI SAMPING MENDAPATKAN
GAMBARAN TOTAL YANG SAMAR-SAMAR, ANAK KINI MENGAMATI
BENDA-BENDA DAN BEBERAPA ORANG SECARA LEBIH TELITI.
b) STADIUM PERBUATAN, 8-9 TAHUN. ANAK MENARUH MINAT BESAR
TERHADAP PEKERJAAN DAN PERBUATAN ORANG DEWASA, SERTA
TINGKAH LAKU BINATANG.
c) STADIUM HUBUNGAN, 9-10 TAHUN DAN SELANJUTNYA. ANAK
MENGAMATI RELASI/HUBUNGAN DALAM DIMENSI RUANG DAN
WAKTU; JUGA HUBUNGAN KAUSAL DARI BENDA-BENDA DAN
PERISTIWA.
d) STADIUM PERIHAL (SIFAT): ANAK MULAI MENGANALISA HASIL
PENGAMATANNYA, DENGAN MENGKONSTATIR CIRI-CIRI/SIFAT DARI
BENDA-BENDA, ORANG, DAN PERISTIWA.
5. Teori Oswald Kroh dalam bukunya: “Die Psychologie Des Grundschulkindes” (Psikologi Anak
Sekolah Dasar) menyatakan adanya 4 periode dalam perkembangan fungsi pengamatan anak
: yaitu;
.
1. PERIODE SINTESE-FANTASTIS, 7-8 TAHUN. ARTINYA, SEGALA HASIL PENGAMATAN MERUPAKAN
KESAN TOTALITAS/GLOBAL, SEDANG SIFATNYA MASIH SAMAR-SAMAR. SELANJUTNYA KESAN-
KESAN TERSEBUT DILENGKAPI DENGAN FANTASI ANAK. ASOSIASI DENGAN INI, ANAK SUKA SEKALI
PADA DONGENG-DONGENG,SAGE, MYTHE, LEGENDE, KISAH-KISAH DAN CERITA HAYALAN.
2. PERIODE RELISME NAIF, 8-10 TAHUN. ANAK SUDAH BISA MEMBEDAKAN BAGIAN/ONDERDIL, TETAPI
BELUM MAMPU MENGHUBUNG-HUBUNGKAN SATU DENGAN LAIN DALAM HUBUNGAN TOTALITAS.
UNSUR FANTASI SUDAH BANYAK DI GANTI DENGAN PENGAMATAN KONKRIT.
3. PERIODE REALISME-KRITIS, 10-12 TAHUN. PENGAMATANNYA BERSIFAT REALISTIK DAN KRITIS. ANAK
SUDAH BISA MENGADAKAN SINTESE LOGIS, KARENA MUNCULNYA PENGERTIAN.
INSIGHT/WAWASAN DAN AKAL YANG SUDAH MENCAPAI TARAF KEMENANGAN. ANAK KINI BISA
MENGHUBUNGKAN BAGIAN-BAGIAN MENJADI SATU KESATUAN ATAU MENJADI SATU STRUKTUR.
4. FASE SUBYEKTIF, 12-14 TAHUN. UNSUR EMOSI ATAU PERASAAN MUNCUL KEMBALI, DAN KUAT
SEKALI MEMPENGARUHI PENILAIAN ANAK TERHADAP SEMUA PENGAMATANNYA. MASA INI DI
BATASI OLEH GEJALA PUBERTAS KEDUA (TROTZALTER KEDUA, MASA MENENTANG KEDUA).
JIKA KITA TELAH DENGAN TELITI, AKAN KITA JUMPAI SEDIKIT SEKALI PERBEDAAN DAN JUSTRU
BANYA UNSUR PERSAMAANYA DI ANTARA KETIGA TEORI TERSEBUT
6. Ringkasan pengamatan anak selama periode sekolah
DIMULAI DARI PENGAMATAN KOMPLEKS-TOTALITAS, MENUJU PADA
BAGIAN-BAGIAN/ONDERDIL.
BERANGKAT DARI SIKAP PASIF MENERIMA, MENUJU PADA SIKAP
PEMAHAMAN, AKTIF, MENDEKATI, DAN MENCOBA MENGERTI.
BERTITIK TOLAK DARI AKU, MENUJU KEPADA OBJEK-OBJYEK DUNIA
SEKITAR DAN MILIEUNYA.
DARI DUNIA FANTASI MENUJU KE DUNIA REALITAS.ANAK SEKOLAH DASAR
MULAI MEMANDANG SEMUA PERISTIWA DENGAN OBYEKTIF. SEMUA
KEJADIAN INGIN DISELIDIKI DENGAN TEKUN DAN PENUH MINAT PADA
USIA SEKOLAH INI ANAK MEMPUNYAI KECENDRUNGAN UNTUK
MENGUMPULKAN MACAM-MACAM BENDA; ANTARA LAIN; PERANGKO,
CINCIN,CERUTU,ETIKET,KARTU-KARTU-,BATU-BATUAN,MANIK-MANIK
BERWARNA-WARNI,KERANG DAN SIPUT,SERANGGA,UANG
LOGAM,KARTUPOS BERGANBAR,DAN LAIN-LAIN.
7. C. FIKIRAN, INGATAN DAN FANTASI ANAK.
DALAM KEADAAN NORMAL, FIKIRAN ANAK USIA SEKOLAH DASAR
BERKEMBANG SECARA BERANGSUR-ANGSUR DAN SECARINGATAN ANAK
PADA USIA 8-12 TAHUN INI MENCAPAI INTENSITAS PALING BESAR, DAN
NAMUN UNSUR FANTASI MASIH TETAP MEMEGANG PERANAN PENTING.
KINI ANAK MENGHENDAKI PERISTIWA RILL YANG BETUL-BETUL TERJADI,
ATAU SEMESTINYA HARUS TERJADI. KARENA ITU ANAK LALU
MENYENANGI CERITA-CERITA KEPAHLAWANAN.PALING KUAT.A TENANG.
8. D. KEHIDUPAN PERASAAN ANAK , RASA TAKUT.
PADA UMUMNYA ANAK ITU LEBIH EMOSIONAL DARI PADA ORANG DEWASA .
PADA USIA SEKOLAH DASAR ANAK CEPAT MERASA PUAS. SIFATNYA,
OPTIMIS,DAN KURANG DIRISAUKAN OLEH RASA-RASA OLEH PENYESALAN.
KEPEDIHAN,KESENSARAAN, DAN KEGEMBIRAAN ORANG LAIN KURANG DI
PAHAMI ATAU DIHAYATI OLEH ANAK.
MENGENAI PERASAAN RELIGIUS PADA ANAK DAPAT DINYATAKAN BAHWA
GAMBARAN-GAMBARAN FANTASI ANAK NENGENAI SURGA, NERAKA DAN
TUHAN JADI MAKIN MENIPIS, BERSAMAAN DENGAN MENGHILANGNYA CERITA
DONGENG-DONGENG FANTMENGENAI PERASAN TAKUT PADA ANAK DAPAT
KAMI NYATAKAN SEBAGAI BERIKUT : PERASAAN TAKUT DAN CEMAS ITU ADALAH
UNSUR UTAMA DARI KEHIDUPAN PERASAAN YANG LATEN ; DAN MERUPAKAN
NALURI YANG MEMPERINGATKAN MANUSIA AKAN ADANYA BAHAYA, AGAR IA
SIAP SEDIA MELINDUNGI DAN MEMPERTAHANKAN DIRI DARI ANCAMAN
BAHAYA.ASI.