2. Banyak orang yang bertanya-tanya bagaimana perekonomian Cina sehingga bisa menjadi seperti
sekarang ini, dimana dengan pertumbuhan ekonomi rata-rata diatas 7% setiap tahunnya telah
mengantarkan Cina sebagai salah satu raksasa perekonomian dunia. Banyak faktor yang menyebabkan
industrialisasi China berkembang dengan sangat pesat sehingga menyebabkan produk-produk negara
dengan populasi terbesar di dunia ini mampu berjaya menguasai pasar dunia.
lebih penting dari itu adalah faktor apakah yang menyebabkan masyarakat China bisa begitu produktif
untuk dapat menghasilkan produk-produk yang sangat diterima oleh pasar dunia yang menyebabkan
perkembangan industrialisasi China yang sangat pesat. Sehingga China menjadi Negara yang memiliki
pertumbuhan ekonomi tercepat (7-10% pertahun) dan cadangan devisa terbesar dengan Cadangan
Devisa : US$ 3,89 triliun (Desember 2014) berkat ekspor berbagai macam barang ke berbagai macam
dunia.
3.
4. ada enam faktor yang menyebabkan perkembangan
industrialisasi di China, antara lain:
a) Perubahan sistem ekonomi dan politik. (politik pintu terbuka
dan kebangkinan damai China.)
b) Pembentukan Zona Ekonomi Khusus.
c) Penduduk China ( Sumber Daya Manusia yang handal).
d) Peran TVes (Township and Village Enterprises).
e) Kembalinya hongkong menjadi wilayah China (1997).
5. a) Perubahan sistem ekonomi dan politik.
(Politik Pintu Terbuka dan Kebangkinan
Damai China).
Kedua strategi tersebut -Politik Pintu Terbuka dan Kebangkinan Damai China-
pada substansinya berbicara tentang tranformasi China menjadi kekuatan
ekonomi dan menerjemahkan kekuatan ekonomi itu menjadi kekuatan yang bisa
mempertahankan kepentingan-kepentingan ekonomi dan perdagangan China.
Untuk merealisasi hal itu, China mengembangkan perekonomiannya melalui dua
tahap: pertama, reformasi pedesaan. Kedua, industrialisasi pedesaan dan
reformasi perusahaan. Hal itu didukung oleh beberapa faktor diantaranya upah
buruh lokal yang murah, penguasaan teknologi maju dari barat – teknologi maju
dirahasiakan- dan Rusia, urbanisasi yang cepat, eksport yang digerakkan oleh
industri dan penjualan barang-barang murah ke seluruh dunia.
6. b) Pembentukan Zona Ekonomi Khusus.
Pembentukan Zona Ekonomi Khusus, : sampai tahun 2008 China membentuk 15 zona
perdagangan bebas, 32 zona pengembangan teknologi, and 53 zona pengembangan industri
baru untuk teknologi tingkat tinggi. Shanghai, Shenzhen, Guangdong, Guangzhou adalah
contoh zona ekonomi khusus di China.
Kebijakan Ekonomi di Zona Ekonomi Khusus
1. Insestif pajak khusus untuk investasi asing
2. Independensi untuk perdagangan internasional.
3. Menerapkan 4 prinsip yaitu:
• Kebijakan utama untuk menarik dan memanfaatkan modal asing.
• Produk yang dihasilkan berorientasi ekspor
• Aktivitas ekonomi digerakkan oleh ekonomi pasar
• Bentuk kerjasama ekonomi adalah join venture dan kerjasama antara asing dengan
domestik.
7. c) Penduduk China ( Sumber Daya Manusia
yang handal).
Dalam hal SDM untuk dunia usaha Cina juga tidak tanggung-tanggung dalam mengarahkan orang-orang
terbaiknya untuk menjadi pengusaha yang handal. Sejak tahun 1990-an, Cina telah mengirimkan ribuan
tenaga mudanya yang terbaik untuk belajar ke beberapa universitas terbaik di Amerika Serikat, seperti
Harvard, Stanford, dan MIT. Di Harvard saja, Cina telah mengirimkan ribuan mahasiswanya untuk
mempelajari sistem ekonomi terbuka dan kebijakan pemerintahan barat, Sebagai hasilnya, Cina saat ini
telah memiliki jaringan perdagangan yang sangat mantap dengan Amerika, bahkan memperoleh status
sebagai The Most Prefered Trading Partner (Kardono, 2001). Pemerintah Cina juga membujuk para
overseas Chinese scholars and professionals, terutama yang sedang dan pernah bekerja di pusat-pusat
riset dan MNCs di bidang teknologi di seluruh penjuru dunia untuk mau pulang kampung dan membuka
perusahaan baru di Cina. Mantan-mantan tenaga ahli dari Silicon Valley dan IBM ini misalnya, diharapkan
nantinya juga akan dapat mempermudah pembukaan jaringan usaha dengan MNCs ex-employer lainnya
yang tersebar di seluruh dunia.
8. d) Peran TVes (Township and Village Enterprises).
Sumbangsih TVEs bagi perekonomian Cina memang tidak bisa disepelekan. TVEs yang semula
merupakan perkembangan dari industri pedesaan yang digalakkan oleh pemerintah Cina. Jika pada
tahun 1960 jumlahnya hanya sekitar 117 ribu, namun semenjak reformasi tahun 1978 jumlahnya
mengalami pertumbuhan spektakuler menjadi 1,52 juta. Apabila dilihat dari sisi penyediaan
lapangan kerja, TVEs di akhir tahun 1990-an telah menampung setengah dari tenaga kerja di
pedesaan Cina.
perkembangan TVEs ini sempat mengalami pasang surut dan tidak merata di seluruh wilayah Cina,
namun secara rata-rata mengalami pertumbuhan yang sangat mengesankan. Produksi dari TVEs
meningkat dengan rata-rata 22,9 persen pada periode 1978-1994. Secara nasional, output TVEs
pada tahun 1994 mencapai 42% dari seluruh produksi nasional. Sedangkan untuk volume ekspor,
TVEs memberikan kontribusi sebesar sepertiga dari volume total ekspor Cina pada tahun 1990-an
9. e) Kembalinya hongkong menjadi wilayah China
(1997).
Kembalinya Hongkong sebagai kota perdagangan yang maju akan memberi pemasukan bagi Cina, waktu
reunifikasi Hongkong sangat tepat karena Cina memerlukan bantuan dana untuik mngembangkan empat
modernisasi dan sumbangan devisa dari Hongkong akan sangat bermanfaat bagi Cina.
Hongkong merupakan tempat perekonomian paling bebas, tempat yang pendapatan perkapitanya
terbesar kedua di dunia, tempat yang memiliki angka pengangguran paling kecil, dan tempat
penyediaan investasi asing secara langsung. Dengan kekuatan ekonomi dan perdagangan Hongkong, Cina
berharap akan dapat memacu kemajuan di zona – zona ekonomi khusus Cina yang berdekatan dengan
Hongkong, yakni Shanghai, Fujian, Guandong, dan Senzhen.
Dengan kembalinya Hongkong berarti RRC akan lebih mudah untuk menggeser kekuatan Amerika Serikat
di Asia Pasifik dan China akan dapat mewujudkan ambisinya untuk menjadi kekuatan ekonomi regional.
Dan apabila China telah mampu mewujudkan reunifikasi nasional maka China akan mendapatkan
tambahan penduduk dari Taiwan, Hongkong dan Macao sehingga China yang memiliki jumlah penduduk
terbesar di dunia dan China akan dapat menguasai perekonomian pada abad ke-21