SlideShare a Scribd company logo
1 of 11
Download to read offline
1
PEMERINTAH KABUPATEN NUNUKAN
PERATURAN DAERAH KABUPATEN NUNUKAN
NOMOR 8 TAHUN 2009
TENTANG
PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN NUNUKAN
NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
BUPATI NUNUKAN,
Menimbang : a. bahwa dengan berlakunya Peraturan Pemerintah
Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat
Daerah dan Peraturan Daerah Kabupaten Nunukan
Nomor 23 Tahun 2008 tentang Pembentukan,
Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas-Dinas
Daerah Kabupaten Nunukan, dipandang perlu
merubah beberapa ketentuan dan istilah di dalam
Peraturan Daerah Kabupaten Nunukan Nomor 11
Tahun 2008 agar sesuai dan selaras dengan kedua
Peraturan Perundang-undangan dimaksud;
b. bahwa penilaian barang milik daerah diperlukan
dalam rangka mendapatkan nilai wajar yang
merupakan unsur penting dalam rangka
penyusunan neraca Pemerintahan Daerah,
pemanfaatan, dan pemindahtanganan barang milik
daerah;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana
dimaksud pada huruf a dan huruf b, maka perlu
menetapkan Peraturan Daerah Kabupaten Nunukan
tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Nomor
11 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Barang Milik
Daerah.
2
Mengingat : 1. Undang - Undang Nomor 47 Tahun 1999 tentang
Pembentukan Kabupaten Nunukan, Kabupaten
Malinau, Kabupaten Kutai Barat, Kabupaten Kutai
Timur, dan Kota Bontang sebagaimana telah diubah
dengan Undang- Undang Nomor 7 Tahun 2000,
tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 47
Tahun 1999 ( Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2000 Nomor 74, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 3962);
2. Undang – Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang
Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2004 Nomor 5 Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355);
3. Undang – Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang
Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2003 Nomor 47 Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4286);
4. Undang - Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang
Pembentukan Peraturan Perundang – undangan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004
Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4398);
5. Undang – Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintahan Daerah sebagaimana telah beberapa
kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor
12 tahun 2008 tentang Perubahan Atas Undang-
Undang Nomor 32 Tahun 2004 (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4844) ;
6. Undang – Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang
Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat
dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4438) ;
7. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2005 tentang
Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti
Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2005 tentang
Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 32
Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah menjadi
Undang-Undang (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2005 Nomor 108, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4548);
8. Undang-Undang Nomor 55 Tahun 2005 tentang
Dana Perimbangan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2005 Nomor 137, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4575);
3
9. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005
tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 140,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4578) ;
10. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2006
tentang Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 38 Tahun 2008 tentang
Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 6
Tahun 2006 tentang Pengelolaan Barang Milik
Negara/Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2008 Nomor 78, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4855);
11. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007
tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara
Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan
Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4737) ;
12. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007
tentang Pedoman Perangkat Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89,
(Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4741);
13. Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2008 tentang
Pengelolaan Barang Milik Daerah (Lembaran Daerah
Kabupaten Nunukan Nomor 11 Seri D Nomor 03);
14. Peraturan Daerah Nomor 01 Tahun 2009 tentang
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun
Anggaran 2009 (Lembaran Daerah Kabupaten
Nunukan Tahun 2009 Nomor 01 Seri A Nomor 01);
4
Dengan persetujuan
DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN NUNUKAN
Dan
BUPATI NUNUKAN
MEMUTUSKAN :
Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG PERUBAHAN ATAS
PERATURAN DAERAH KABUPATEN NUNUKAN NOMOR
11 TAHUN 2008 TENTANG PENGELOLAAN BARANG
MILIK DAERAH.
Pasal I
Beberapa ketentuan dalam Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2006 tentang
Pengelolaan Barang Milik Daerah (Lembaran Daerah Tahun 2008 Nomor 11 seri D;
Tambahan Lembaran Daerah Nomor 03), diubah sebagai berikut :
1. Ketentuan umum Pasal 1 angka 6 diubah, angka 7 dihapus, diantara angka 12
dan angka 13 disisipkan 1 (satu) angka, yakni angka 12a dan angka 39 diubah
sehingga keseluruhan Pasal 1 berbunyi sebagai berikut :
Pasal 1
1. Pemerintah Daerah adalah Bupati Nunukan dan perangkat daerah
sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Daerah Kabupaten
Nunukan;
2. Kabupaten Nunukan adalah Daerah Otonom sebagaimana dimaksud
Undang-Undang Nomor 47 tahun 1999 tentang Pembentukan
Kabupaten Nunukan, Kabupaten Malinau, Kabupaten Kutai Barat,
Kabupaten Kutai Timur dan Kota Bontang, sebagaimana telah diubah
dengan Undang-Undang Nomor 7 tahun 2000 tentang Perubahan Atas
Undang-Undang Nomor 47 Tahun 1999;
3. Bupati adalah Bupati Kabupaten Nunukan;
4. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang selanjutnya disingkat DPRD
adalah Lembaga Perwakilan Rakyat Daerah sebagai unsur
penyelenggara pemerintah daerah;
5. Sekretaris Daerah adalah Sekretaris Daerah Kabupaten Nunukan
selaku Pengelola Barang milik Daerah;
6. Satuan Kerja Pengelola Keuangan Daerah adalah perangkat daerah
pada pemerintah daerah selaku pengguna anggaran/pengguna
barang, yang juga melaksanakan pengelolaan keuangan daerah;
7. Satuan Kerja Perangkat Daerah, yang selanjutnya disingkat SKPD,
adalah perangkat daerah pada pemerintah daerah selaku Pengguna
Barang Milik Daerah;
8. Unit kerja adalah bagian SKPD yang melaksanakan satu atau
beberapa program;
9. Barang Milik Daerah adalah semua barang yang dibeli atau diperoleh
atas beban APBD atau berasal dari perolehan lainnya yang sah;
5
10. Pengelola Barang milik daerah selanjutnya disebut Pengelola adalah
pejabat yang berwenang dan bertanggung jawab melakukan
koordinasi Pengelolaan barang milik daerah;
11. Pembantu Pengelola Barang milik daerah selanjutnya disebut
Pembantu Pengelola adalah pejabat yang bertanggung jawab
mengkoordinir penyelenggaraan Pengelolaan barang milik daerah yang
ada pada SKPD;
12. Pengelolaan barang daerah adalah rangkaian kegiatan dan tindakan
terhadap barang daerah yang meliputi perencanaan, penentuan,
kebutuhan, penganggaran, standarisasi barang dan harga, pengadaan,
Penyimpanan, penyaluran, inventarisasi, pengendalian, pemeliharaan,
pengamanan, pemanfaatan, perubahan status hukum serta
penatausahaannya;
Penilai adalah pihak yang melakukan penilaian secara independen
berdasarkan kompetensi yang dimilikinya terdiri dari penilai internal
dan penilai eksternal;
13. Pengguna Barang milik daerah selanjutnya disebut Pengguna adalah
pejabat pemegang kewenangan Penggunaan barang milik daerah;
14. Kuasa Pengguna Barang milik daerah adalah kepala unit kerja atau
pejabat yang ditunjuk oleh Pengguna untuk menggunakan barang
milik daerah yang berada dalam penguasaannya;
15. Penyimpan Barang milik daerah adalah pegawai yang diserahi tugas
untuk menerima, menyimpan, dan mengeluarkan barang dari gudang
barang atau tempat lain;
16. Pengurus barang milik daerah adalah pegawai yang diserahi tugas
untuk mengurus Barang Daerah dalam proses pemakaian yang ada di
setiap satuan kerja perangkat daerah/unit kerja;
17. Rumah Daerah adalah rumah yang dimiliki oleh Pemerintah Daerah
yang ditempati oleh Pejabat tertentu atau Pegawai Negeri Sipil
Pemerintah Daerah yang ditetapkan;
18. Perencanaan kebutuhan adalah kegiatan merumuskan rincian
kebutuhan barang atau pemeliharaan barang milik daerah untuk
tahun anggaran berikutnya dengan menghubungkan pengadaan atau
pemeliharaan barang milik daerah pada tahun anggaran sebelumnya
dengan keadaan yang sedang berjalan;
19. Pengadaan adalah kegiatan untuk melakukan pemenuhan kebutuhan
barang daerah dan/atau pemeliharaan barang daerah;
20. Penyaluran adalah kegiatan untuk menyalurkan atau pengiriman
barang milik daerah dari gudang atau tempat lain yang ditunjuk ke
unit kerja / satuan kerja pemakai;
21. Pemeliharaan adalah kegiatan atau tindakan yang dilakukan agar
semua barang daerah selalu dalam keadaan baik dan siap untuk
digunakan secara berdaya guna dan berhasil guna;
22. Pengamanan adalah kegiatan atau tindakan pengendalian dalam
pengurusan barang daerah dalam bentuk fisik, administratif,
pengasuransian dan tindakan upaya hukum;
23. Penggunaan adalah kegiatan yang dilakukan oleh Pengguna/Kuasa
Pengguna dalam mengelola dan menatausahakan barang milik daerah
sesuai dengan tugas pokok dan fungsi Satuan Kerja Perangkat Daerah
(SKPD) yang bersangkutan;
12.a.
6
24. Pemanfaatan adalah pendayagunaan barang milik daerah yang tidak
dipergunakan sesuai dengan tugas pokok dan fungsi Satuan Kerja
Perangkat Daerah (SKPD) dalam bentuk sewa, pinjam pakai,
kerjasama pemanfaatan, bangun guna serah dan bangun serah guna
dengan tidak mengubah status kepemilikan.
25. Sewa adalah pemanfaatan barang milik daerah oleh pihak lain dalam
jangka waktu tertentu dengan menerima imbalan uang tunai.
26. Pinjam pakai adalah penyerahan Penggunaan barang antara
Pemerintah Pusat dengan Pemerintah Daerah dan antar Pemerintah
Daerah dalam jangka waktu tertentu tanpa menerima imbalan dan
setelah jangka waktu tersebut berakhir diserahkan kembali kepada
Pengelola.
27. Kerjasama pemanfaatan adalah pendayagunaan barang milik daerah
oleh pihak lain dalam jangka waktu tertentu dalam rangka
peningkatan penerimaan daerah bukan pajak/pendapatan daerah dan
sumber pembiayaan lainnya.
28. Bangun guna serah adalah pemanfaatan barang milik daerah berupa
tanah oleh pihak lain dengan cara mendirikan bangunan dan/atau
sarana berikut fasilitasnya, kemudian didayagunakan oleh pihak lain
tersebut dalam jangka waktu tertentu yang telah disepakati, untuk
selanjutnya diserahkan kembali tanah beserta bangunan dan/atau
sarana berikut fasilitasnya setelah berakhirnya jangka waktu yang
telah ditentukan.
29. Bangun serah guna adalah pemanfaatan barang milik daerah berupa
tanah oleh pihak lain dengan cara mendirikan bangunan dan/atau
sarana berikut fasilitasnya, dan setelah selesai pembangunannya
diserahkan untuk didayagunakan oleh pihak lain tersebut dalam
jangka waktu tertentu yang disepakati.
30. Penghapusan adalah tindakan menghapus barang milik daerah dari
daftar barang dengan menerbitkan surat keputusan dari pejabat yang
berwenang untuk membebaskan Pengguna dan/atau Kuasa Pengguna
dan/atau Pengelola dari tanggung jawab administrasi dan fisik atas
barang yang berada dalam penguasaannya.
31. Pemindahtanganan adalah pengalihan kepemilikan barang milik
daerah sebagai tindak lanjut dari penghapusan dengan cara dijual,
dipertukarkan, dihibahkan atau disertakan sebagai modal pemerintah
daerah.
32. Penjualan adalah pengalihan kepemilikan barang milik daerah kepada
pihak lain dengan menerima penggantian dalam bentuk uang.
33. Tukar menukar barang milik daerah/tukar guling adalah pengalihan
kepemilikan barang milik daerah yang dilakukan antara pemerintah
daerah dengan pemerintah pusat, antar pemerintah daerah, atau
antara pemerintah daerah dengan pihak lain, dengan menerima
penggantian dalam bentuk barang, sekurang-kurangnya dengan nilai
seimbang.
34. Hibah adalah pengalihan kepemilikan barang dari pemerintah daerah
kepada pemerintah pusat, antar pemerintah daerah, atau dari
pemerintah daerah kepada pihak lain, tanpa memperoleh penggantian.
35. Penyertaan modal pemerintah daerah adalah pengalihan kepemilikan
barang milik daerah yang semula merupakan kekayaan yang tidak
dipisahkan menjadi kekayaan yang dipisahkan untuk diperhitungkan
7
sebagai modal/saham daerah pada Badan Usaha Milik Negara/ Badan
Usaha Milik Daerah (BMUN/BUMD) atau badan hukum lainnya.
36. Penatausahaan adalah rangkaian kegiatan yang meliputi pembukuan,
inventarisasi dan pelaporan barang milik daerah sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.
37. Inventarisasi adalah kegiatan untuk melakukan pendataan,
pencatatan, dan pelaporan hasil pendataan barang milik daerah.
38. Penilaian adalah suatu proses kegiatan yang dilakukan oleh penilai
untuk memberikan opini atas suatu objek penilaian pada saat tertentu
dalam rangka pengelolaan barang milik daerah.
39. Daftar Barang Pengguna adalah yang selanjutnya disingkat DBP
adalah daftar yang memuat data barang yang digunakan oleh masing-
masing Pengguna.
40. Daftar Barang Kuasa Pengguna adalah yang selanjutnya disingkat
DBKP adalah daftar yang memuat data barang yang digunakan oleh
masing-masing Kuasa Pengguna.
41. Standarisasi sarana dan prasarana kerja pemerintahan daerah adalah
pembakuan ruang kantor, perlengkapan kantor, rumah dinas dan
kendaraan dinas.
42. Standarisasi harga adalah penetapan besaran harga barang sesuai
jenis, spesifikasi dan kualitas dalam 1 (satu) periode tertentu.
43. Kas daerah adalah tempat Penyimpanan uang daerah yang ditentukan
oleh Bupati untuk menampung seluruh penerimaan daerah dan
membayar seluruh pengeluaran daerah.
2. Ketentuan Pasal 6 ayat (3) huruf b, huruf d, ayat (5), ayat (6) huruf i dan
ayat (7) huruf e, diubah sehingga keseluruhan Pasal 5 berbunyi sebagai
berikut :
Pasal 6
(1) Bupati sebagai pemegang kekuasaan Pengelolaan barang milik
daerah berwenang dan bertanggung jawab atas pembinaan dan
pelaksanaan Pengelolaan barang milik daerah.
(2)
(3)
Kewenangan Bupati sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi :
a. menetapkan kebijakan Pengelolaan barang milik daerah;
b. menetapkan Penggunaan, pemanfaatan, atau
pemindahtanganan tanah dan bangunan;
c. menetapkan kebijakan pengamanan barang milik daerah;
d. mengajukan usul pemindahtanganan barang milik daerah yang
memerlukan persetujuan DPRD;
e. menyetujui usul pemindahtanganan dan penghapusan barang
milik daerah sesuai batas kewenangannya;
f. menyetujui usul pemanfaatan barang milik daerah selain tanah
dan/atau bangunan.
Bupati dalam rangka pelaksanaan Pengelolaan barang daerah sesuai
dengan fungsinya dibantu oleh :
a. Sekretaris Daerah selaku Pengelola;
8
(4)
(5)
(6)
b. Kepala SKPKD selaku Pembantu Pengelola;
c. Kepala SKPD selaku Pengguna Barang;
d. Kepala Unit kerja selaku Kuasa Pengguna Barang
e. Penyimpan Barang milik daerah;
f. Pengurus barang milik daerah;
Sekretaris Daerah selaku Pengelola Barang milik daerah berwenang
dan bertanggung jawab:
a. menetapkan pejabat yang mengurus dan menyimpan barang
milik daerah;
b. meneliti dan menyetujui rencana kebutuhan barang milik
daerah;
c. meneliti dan menyetujui rencana kebutuhan
pemeliharaan/perawatan barang milik daerah;
d. mengatur pelaksanaan pemanfaatan, penghapusan, dan
pemindahtanganan barang milik daerah yang telah disetujui
oleh Bupati atau DPRD;
e. melakukan koordinasi dalam pelaksanaan inventarisasi barang
milik daerah;
f. melakukan pengawasan dan pengendalian atas Pengelolaan
barang milik daerah.
Kepala Satuan Kerja Pengelola Keuangan Daerah sebagai Pembantu
Pengelola Barang (PPB) dan Pusat Informasi Barang Milik Daerah
(PIMBD) bertanggungjawab mengkoordinir penyelenggaraan
pengelolaan barang milik daerah yang ada pada SKPD.
Kepala SKPD sebagai Pengguna Barang milik daerah, berwenang dan
bertanggung jawab atas:
a. Mengajukan Rencana Kebutuhan Barang Daerah (RKBD) dan
Rencana Kebutuhan Pemeliharaan Barang Daerah (RKPBD)
bagi SKPD yang dipimpinnya kepada Bupati melalui Pengelola
Barang;
b. Mengajukan permohonan penetapan status untuk penguasaan
dan Penggunaan barang milik daerah yang diperoleh dari beban
APBD dan perolehan lainnya yang sah kepada Bupati melalui
Pengelola Barang;
c. Melakukan pencatatan dan inventarisasi barang milik daerah
yang berada dalam penguasaannya;
d. Menggunakan barang milik daerah yang berada dalam
penguasaannya untuk kepentingan penyelenggaraan tugas
pokok dan fungsi SKPD yang dipimpinnya;
e. Mengamankan dan memelihara barang milik daerah yang
berada dalam penguasaannya;
f. Mengajukan usul pemindahtanganan barang milik daerah
berupa tanah dan/atau bangunan yang tidak memerlukan
9
(7)
(8)
(9)
persetujuan DPRD dan barang milik daerah selain tanah
dan/atau bangunan kepada Bupati melalui Pengelola Barang;
g. Menyerahkan tanah dan bangunan yang tidak dimanfaatkan
untuk kepentingan penyelenggaraan tugas pokok dan fungsi
SKPD yang dipimpinnya kepada Bupati melalui Pengelola
Barang;
h. Melakukan pengawasan dan pengendalian atas Penggunaan
barang milik daerah yang ada dalam penguasaannya.
i. Menyampaikan Laporan Barang Pengguna Semesteran (LBPS)
dan Laporan Pengguna Tahunan (LPBT) yang berada dalam
penguasaannya kepada pengelola.
Kepala Unit Pelaksana Teknis daerah selaku Kuasa Pengguna
Barang milik daerah, berwenang dan bertanggung jawab :
a. mengajukan rencana kebutuhan barang bagi unit kerja yang
dipimpinnya kepada kepala SKPD yang bersangkutan;
b. melakukan pencatatan dan inventarisasi barang milik daerah
yang berada dalam penguasaannya;
c. menggunakan barang milik daerah yang berada dalam
penguasaanya untuk kepentingan penyelenggaraan tugas pokok
dan fungsi unit kerja yang dipimpinnya;
d. mengamankan dan memelihara barang milik daerah yang berada
dalam penguasaannya; dan
e. Menyampaikan Laporan Barang Kuasa Pengguna Semesteran
(LBKPS) dan Laporan Kuasa Pengguna Tahunan (LKPT) yang
berada dalam penguasaannya kepada kepala SKPD yang
bersangkutan.
Penyimpan Barang bertugas :
a. menerima, menyimpan dan menyalurkan barang milik daerah;
b. meneliti dan menghimpun dokumen pengadaan barang yang
diterima;
c. meneliti jumlah dan kualitas barang yang diterima sesuai
dengan dokumen pengadaan;
d. mencatat barang milik daerah yang diterima sesuai dengan
dokumen pengadaan;
e. mengamankan barang milik daerah yang ada dalam persediaan;
dan
f. membuat laporan penerimaan, penyaluran dan stok/persediaan
barang milik daerah kepada kepala SKPD.
Pengurus barang bertugas :
a. mencatat seluruh barang milik daerah yang berada di masing-
masing SKPD yang berasal dari APBD maupun perolehan lain
yang sah ke dalam Kartu Inventaris Barang (KIB), Kartu
10
Inventaris Ruangan (KIR), Buku Inventaris (BI) dan Buku Induk
Inventaris (BII), sesuai kodefikasi dan penggolongan barang milik
daerah;
b. melakukan pencatatan barang milik daerah yang dipelihara atau
diperbaiki ke dalam kartu pemeliharaan;
c. menyiapkan Laporan Barang Pengguna Tahunan (LBPT) serta
laporan Inventarisasi 5 (lima) tahunan yang berada di SKPD
kepada Pengelola; dan
menyiapkan usulan penghapusan barang milik daerah yang rusak
atau tidak dipergunakan lagi.
3. Ketentuan Pasal 12 ayat 4 diubah yaitu antara kata “pelaksanaan” dengan kata
“barang/jasa” disisipkan kata “pengadaan”
Pasal 12
(1) Pelaksanaan pengadaan barang/jasa ditetapkan lebih lanjut dengan
Peraturan Bupati.
(2) Bupati dapat melimpahkan kewenangan pelaksanaan pengadaan barang
/ jasa dan pemeliharaan kepada Pengelola dan/atau kepala SKPD;
(4) Ketentuan Pasal 29 ayat (2) diubah yaitu kalimat “kepada instansi
Pemerintah dan / atau untuk kepentingan sosial dan / atau untuk
keagamaan dan / atau Penyelenggaraan pemerintahan daerah” diubah
digantikan kalimat “antar pemerintah pusat dengan pemerintah daerah
atau antar pemerintah daerah” sehingga keseluruhan Pasal 29 ayat (2)
berbunyi sebagai berikut :
Pasal 29
(1) Barang milik daerah yang belum dimanfaatkan dapat dipinjampakaikan;
(2) Pinjam pakai sebagaimana dimaksud pada ayat (1) hanya dapat
dilakukan antar Pemerintah Pusat dengan Pemerintah Daerah atau antar
Pemerintah Daerah.
(3) Pinjam pakai barang milik daerah berupa tanah dan/atau bangunan
maupun selain tanah dan/atau bangunan dilaksanakan oleh Pengelola
setelah mendapat persetujuan Bupati.
(4) Barang milik daerah yang dipinjampakaikan tidak merubah status
kepemilikan barang daerah.
(5) Jangka waktu pinjam pakai Barang Milik Daerah paling lama 2 (dua)
tahun dan dapat diperpanjang;
(6) Pelaksanaan Pinjam Pakai dilakukan berdasarkan surat perjanjian yang
sekurang-kurangnya memuat:
a. pihak-pihak yang terikat dalam perjanjian;
b. jenis, luas atau jumlah barang yang dipinjamkan,
c. jangka waktu peminjaman;
d. tanggung jawab peminjam atas biaya operasional dan pemeliharaan
selama jangka waktu peminjaman;
e. persyaratan lain yang dianggap perlu.
11
(5) Ketentuan Pasal 59 ayat (1) diubah yaitu sesudah kata “dan” ditambahkan
tanda “/” dan kata “atau” dan ayat (2) diubah yaitu sesudah kata “lelang
negara” ditambahkan kata ”setempat” sehingga keseluruhan Pasal 59
berbunyi sebagai berikut :
Pasal 59
(1) Penjualan dengan cara pelelangan dilakukan dengan pelelangan umum
dan/atau pelelangan terbatas.
(2) Pelelangan umum melalui kantor lelang negara setempat sedangkan
penjualan dengan lelang terbatas dilakukan oleh panitia pelelangan
terbatas yang dibentuk oleh bupati.
Pasal II
Peraturan Daerah ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di Nunukan
pada tanggal …….2009
BUPATI NUNUKAN,
H. ABDULHAFID ACHMAD

More Related Content

What's hot

Peraturan bupati-no.-36-ttg.-izin-pemakaian-kekayaan-daerah
Peraturan bupati-no.-36-ttg.-izin-pemakaian-kekayaan-daerahPeraturan bupati-no.-36-ttg.-izin-pemakaian-kekayaan-daerah
Peraturan bupati-no.-36-ttg.-izin-pemakaian-kekayaan-daerahppbkab
 
No. 1a Tentang pedoman umum penggunaan belanja tidak terduga (btt)
No. 1a Tentang pedoman umum penggunaan belanja tidak terduga (btt)No. 1a Tentang pedoman umum penggunaan belanja tidak terduga (btt)
No. 1a Tentang pedoman umum penggunaan belanja tidak terduga (btt)kabupaten_pakpakbharat
 
Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Pekanbaru, Riau
Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Pekanbaru, RiauRencana Tata Ruang Wilayah Kota Pekanbaru, Riau
Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Pekanbaru, RiauPenataan Ruang
 
Permendagri no 21 thn 2011
Permendagri no 21 thn 2011Permendagri no 21 thn 2011
Permendagri no 21 thn 2011Bulan Sabit
 
Juknis penggunaan dak bidang pkp ta 2012-final-10 feb 2012-print docx
Juknis penggunaan dak bidang pkp ta 2012-final-10 feb 2012-print docxJuknis penggunaan dak bidang pkp ta 2012-final-10 feb 2012-print docx
Juknis penggunaan dak bidang pkp ta 2012-final-10 feb 2012-print docxrazitakhalyla
 
Permensos 14 tahun 2012 idn journal
Permensos 14 tahun 2012 idn journalPermensos 14 tahun 2012 idn journal
Permensos 14 tahun 2012 idn journalIdnJournal
 
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 9 TAHUN 2010 TENTANG ANGGARAN PENDA...
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 9 TAHUN 2010 TENTANG ANGGARAN PENDA...PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 9 TAHUN 2010 TENTANG ANGGARAN PENDA...
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 9 TAHUN 2010 TENTANG ANGGARAN PENDA...iniPurwokerto
 
Perda Kabupaten nunukan tentang retribusi pemakaian kekayaan daerah-ok
Perda Kabupaten nunukan tentang retribusi pemakaian kekayaan daerah-okPerda Kabupaten nunukan tentang retribusi pemakaian kekayaan daerah-ok
Perda Kabupaten nunukan tentang retribusi pemakaian kekayaan daerah-okArifuddin Ali
 
PERATURAN DAERAH KABUPATEN SAMOSIR TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG...
PERATURAN DAERAH KABUPATEN SAMOSIR TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG...PERATURAN DAERAH KABUPATEN SAMOSIR TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG...
PERATURAN DAERAH KABUPATEN SAMOSIR TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG...helmut simamora
 
Peraturan bupati-no.-1a-pedoman-umum-penggunaan-belanja-tidak-terduga-btt
Peraturan bupati-no.-1a-pedoman-umum-penggunaan-belanja-tidak-terduga-bttPeraturan bupati-no.-1a-pedoman-umum-penggunaan-belanja-tidak-terduga-btt
Peraturan bupati-no.-1a-pedoman-umum-penggunaan-belanja-tidak-terduga-bttppbkab
 
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 8 TAHUN 2013 TENTANG PERUBAHAN ANGG...
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 8 TAHUN 2013 TENTANG PERUBAHAN ANGG...PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 8 TAHUN 2013 TENTANG PERUBAHAN ANGG...
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 8 TAHUN 2013 TENTANG PERUBAHAN ANGG...iniPurwokerto
 
Peraturan bupati-no.-29-ttg-izin-mendirikan-bangunan
Peraturan bupati-no.-29-ttg-izin-mendirikan-bangunanPeraturan bupati-no.-29-ttg-izin-mendirikan-bangunan
Peraturan bupati-no.-29-ttg-izin-mendirikan-bangunanppbkab
 
PEMERINTAH KABUPATEN SERANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERANG NOMOR 5 TAHUN 2...
PEMERINTAH KABUPATEN SERANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERANG NOMOR 5 TAHUN 2...PEMERINTAH KABUPATEN SERANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERANG NOMOR 5 TAHUN 2...
PEMERINTAH KABUPATEN SERANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERANG NOMOR 5 TAHUN 2...Kota Serang
 
Perbup no. 31_ttg_uang_makan_
Perbup no. 31_ttg_uang_makan_Perbup no. 31_ttg_uang_makan_
Perbup no. 31_ttg_uang_makan_Nandang Sukmara
 
PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 248 TAHUN 2018 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN KEG...
PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 248 TAHUN 2018 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN KEG...PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 248 TAHUN 2018 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN KEG...
PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 248 TAHUN 2018 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN KEG...Yuni
 
5 raperda rdtr kp rengasdengklok
5 raperda rdtr kp rengasdengklok5 raperda rdtr kp rengasdengklok
5 raperda rdtr kp rengasdengklokmuhfidzilla
 

What's hot (20)

Peraturan bupati-no.-36-ttg.-izin-pemakaian-kekayaan-daerah
Peraturan bupati-no.-36-ttg.-izin-pemakaian-kekayaan-daerahPeraturan bupati-no.-36-ttg.-izin-pemakaian-kekayaan-daerah
Peraturan bupati-no.-36-ttg.-izin-pemakaian-kekayaan-daerah
 
Permendagri 59 2007
Permendagri 59 2007Permendagri 59 2007
Permendagri 59 2007
 
No. 1a Tentang pedoman umum penggunaan belanja tidak terduga (btt)
No. 1a Tentang pedoman umum penggunaan belanja tidak terduga (btt)No. 1a Tentang pedoman umum penggunaan belanja tidak terduga (btt)
No. 1a Tentang pedoman umum penggunaan belanja tidak terduga (btt)
 
Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Pekanbaru, Riau
Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Pekanbaru, RiauRencana Tata Ruang Wilayah Kota Pekanbaru, Riau
Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Pekanbaru, Riau
 
Permendagri no 21 thn 2011
Permendagri no 21 thn 2011Permendagri no 21 thn 2011
Permendagri no 21 thn 2011
 
Provinsi jawabarat 12-2010
Provinsi jawabarat 12-2010Provinsi jawabarat 12-2010
Provinsi jawabarat 12-2010
 
Juknis penggunaan dak bidang pkp ta 2012-final-10 feb 2012-print docx
Juknis penggunaan dak bidang pkp ta 2012-final-10 feb 2012-print docxJuknis penggunaan dak bidang pkp ta 2012-final-10 feb 2012-print docx
Juknis penggunaan dak bidang pkp ta 2012-final-10 feb 2012-print docx
 
Permen no.21 thn 2011
Permen no.21 thn 2011Permen no.21 thn 2011
Permen no.21 thn 2011
 
Permensos 14 tahun 2012 idn journal
Permensos 14 tahun 2012 idn journalPermensos 14 tahun 2012 idn journal
Permensos 14 tahun 2012 idn journal
 
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 9 TAHUN 2010 TENTANG ANGGARAN PENDA...
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 9 TAHUN 2010 TENTANG ANGGARAN PENDA...PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 9 TAHUN 2010 TENTANG ANGGARAN PENDA...
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 9 TAHUN 2010 TENTANG ANGGARAN PENDA...
 
Perda Kabupaten nunukan tentang retribusi pemakaian kekayaan daerah-ok
Perda Kabupaten nunukan tentang retribusi pemakaian kekayaan daerah-okPerda Kabupaten nunukan tentang retribusi pemakaian kekayaan daerah-ok
Perda Kabupaten nunukan tentang retribusi pemakaian kekayaan daerah-ok
 
PERATURAN DAERAH KABUPATEN SAMOSIR TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG...
PERATURAN DAERAH KABUPATEN SAMOSIR TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG...PERATURAN DAERAH KABUPATEN SAMOSIR TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG...
PERATURAN DAERAH KABUPATEN SAMOSIR TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG...
 
Peraturan bupati-no.-1a-pedoman-umum-penggunaan-belanja-tidak-terduga-btt
Peraturan bupati-no.-1a-pedoman-umum-penggunaan-belanja-tidak-terduga-bttPeraturan bupati-no.-1a-pedoman-umum-penggunaan-belanja-tidak-terduga-btt
Peraturan bupati-no.-1a-pedoman-umum-penggunaan-belanja-tidak-terduga-btt
 
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 8 TAHUN 2013 TENTANG PERUBAHAN ANGG...
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 8 TAHUN 2013 TENTANG PERUBAHAN ANGG...PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 8 TAHUN 2013 TENTANG PERUBAHAN ANGG...
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 8 TAHUN 2013 TENTANG PERUBAHAN ANGG...
 
Perda sawah lunto 16_2008
Perda sawah lunto 16_2008Perda sawah lunto 16_2008
Perda sawah lunto 16_2008
 
Peraturan bupati-no.-29-ttg-izin-mendirikan-bangunan
Peraturan bupati-no.-29-ttg-izin-mendirikan-bangunanPeraturan bupati-no.-29-ttg-izin-mendirikan-bangunan
Peraturan bupati-no.-29-ttg-izin-mendirikan-bangunan
 
PEMERINTAH KABUPATEN SERANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERANG NOMOR 5 TAHUN 2...
PEMERINTAH KABUPATEN SERANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERANG NOMOR 5 TAHUN 2...PEMERINTAH KABUPATEN SERANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERANG NOMOR 5 TAHUN 2...
PEMERINTAH KABUPATEN SERANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERANG NOMOR 5 TAHUN 2...
 
Perbup no. 31_ttg_uang_makan_
Perbup no. 31_ttg_uang_makan_Perbup no. 31_ttg_uang_makan_
Perbup no. 31_ttg_uang_makan_
 
PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 248 TAHUN 2018 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN KEG...
PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 248 TAHUN 2018 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN KEG...PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 248 TAHUN 2018 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN KEG...
PERATURAN BUPATI CILACAP NOMOR 248 TAHUN 2018 TENTANG PEDOMAN PELAKSANAAN KEG...
 
5 raperda rdtr kp rengasdengklok
5 raperda rdtr kp rengasdengklok5 raperda rdtr kp rengasdengklok
5 raperda rdtr kp rengasdengklok
 

Similar to Perda Nunukan no.8-2009 tentang pengelolaan barang milik daerah

Qanun bmd bireuen nomor-1-tahun-2013
Qanun bmd bireuen  nomor-1-tahun-2013Qanun bmd bireuen  nomor-1-tahun-2013
Qanun bmd bireuen nomor-1-tahun-2013Ismed Nur
 
Permendagri no 21 tahun 2011
Permendagri no 21 tahun 2011Permendagri no 21 tahun 2011
Permendagri no 21 tahun 2011hersu12345
 
Permendagri 13 dgn_59
Permendagri 13 dgn_59 Permendagri 13 dgn_59
Permendagri 13 dgn_59 Putroe Phang
 
Permendagri no 13_thn_2006_
Permendagri no 13_thn_2006_Permendagri no 13_thn_2006_
Permendagri no 13_thn_2006_id_tribudi
 
Permendagri no 13 tahun 2006
Permendagri no 13 tahun 2006Permendagri no 13 tahun 2006
Permendagri no 13 tahun 2006hersu12345
 
Permendagri 13 Tahun 2006
Permendagri 13 Tahun 2006Permendagri 13 Tahun 2006
Permendagri 13 Tahun 2006Sigih Setiono
 
Perwal Kota Binjai Nomor 33 tahun 2020 tentang ASB TA 2021
Perwal Kota Binjai Nomor 33 tahun 2020 tentang ASB TA 2021Perwal Kota Binjai Nomor 33 tahun 2020 tentang ASB TA 2021
Perwal Kota Binjai Nomor 33 tahun 2020 tentang ASB TA 2021julisasmoheadi1
 
Perbup no.11 ta 2020 tentang pengadaan barang dan jasa
Perbup no.11 ta 2020 tentang pengadaan barang dan jasaPerbup no.11 ta 2020 tentang pengadaan barang dan jasa
Perbup no.11 ta 2020 tentang pengadaan barang dan jasaPemdes Seboro Sadang
 
Pergub 49 th 2012 ttg sistem & prosedur pengelolaan keuangan daerah
Pergub 49 th 2012 ttg sistem & prosedur pengelolaan keuangan daerahPergub 49 th 2012 ttg sistem & prosedur pengelolaan keuangan daerah
Pergub 49 th 2012 ttg sistem & prosedur pengelolaan keuangan daerahrazitakhalyla
 
2011 Retribusi perizinan tertentu setuju menkeu+prov
2011 Retribusi perizinan tertentu setuju menkeu+prov2011 Retribusi perizinan tertentu setuju menkeu+prov
2011 Retribusi perizinan tertentu setuju menkeu+provPA_Klaten
 
Permen No.59-2007.pdf
Permen No.59-2007.pdfPermen No.59-2007.pdf
Permen No.59-2007.pdfdaniamri1982
 
Perubahan permendagri 13 tahun 2006
Perubahan permendagri 13 tahun 2006 Perubahan permendagri 13 tahun 2006
Perubahan permendagri 13 tahun 2006 hersu12345
 
Peraturan bupati kebumen nomor 90 tahun 2016 tentang pengelolaan aset desa
Peraturan bupati kebumen nomor 90 tahun 2016 tentang pengelolaan aset desaPeraturan bupati kebumen nomor 90 tahun 2016 tentang pengelolaan aset desa
Peraturan bupati kebumen nomor 90 tahun 2016 tentang pengelolaan aset desaPemdes Wonoyoso
 
Perbup no. 31_ttg_uang_makan_
Perbup no. 31_ttg_uang_makan_Perbup no. 31_ttg_uang_makan_
Perbup no. 31_ttg_uang_makan_Nandang Sukmara
 
Permendagri 079-2007 pedoman penyusunan rencana pencapaian spm
Permendagri 079-2007 pedoman penyusunan rencana pencapaian spmPermendagri 079-2007 pedoman penyusunan rencana pencapaian spm
Permendagri 079-2007 pedoman penyusunan rencana pencapaian spmNandang Sukmara
 
No. 1 Tentang UPL barang jasa pemerintah di lingk pemerintah kab. ppb
No. 1 Tentang UPL barang jasa pemerintah di lingk pemerintah kab. ppbNo. 1 Tentang UPL barang jasa pemerintah di lingk pemerintah kab. ppb
No. 1 Tentang UPL barang jasa pemerintah di lingk pemerintah kab. ppbkabupaten_pakpakbharat
 
Perda Kabupaten Nunukan tentang retribusi jasa kepelabuhanan
Perda Kabupaten Nunukan tentang retribusi jasa kepelabuhananPerda Kabupaten Nunukan tentang retribusi jasa kepelabuhanan
Perda Kabupaten Nunukan tentang retribusi jasa kepelabuhananArifuddin Ali
 
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 7 TAHUN 2011 TENTANG IZIN MENDIRIK...
 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 7 TAHUN 2011 TENTANG IZIN MENDIRIK... PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 7 TAHUN 2011 TENTANG IZIN MENDIRIK...
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 7 TAHUN 2011 TENTANG IZIN MENDIRIK...iniPurwokerto
 

Similar to Perda Nunukan no.8-2009 tentang pengelolaan barang milik daerah (20)

Qanun bmd bireuen nomor-1-tahun-2013
Qanun bmd bireuen  nomor-1-tahun-2013Qanun bmd bireuen  nomor-1-tahun-2013
Qanun bmd bireuen nomor-1-tahun-2013
 
Permendagri no 21 tahun 2011
Permendagri no 21 tahun 2011Permendagri no 21 tahun 2011
Permendagri no 21 tahun 2011
 
Permendagri 13 dgn_59
Permendagri 13 dgn_59 Permendagri 13 dgn_59
Permendagri 13 dgn_59
 
Permendagri no 13_thn_2006_
Permendagri no 13_thn_2006_Permendagri no 13_thn_2006_
Permendagri no 13_thn_2006_
 
Permendagri no 13 tahun 2006
Permendagri no 13 tahun 2006Permendagri no 13 tahun 2006
Permendagri no 13 tahun 2006
 
Permendagri 13 Tahun 2006
Permendagri 13 Tahun 2006Permendagri 13 Tahun 2006
Permendagri 13 Tahun 2006
 
Permendagri 13 2006
Permendagri 13 2006Permendagri 13 2006
Permendagri 13 2006
 
Perwal Kota Binjai Nomor 33 tahun 2020 tentang ASB TA 2021
Perwal Kota Binjai Nomor 33 tahun 2020 tentang ASB TA 2021Perwal Kota Binjai Nomor 33 tahun 2020 tentang ASB TA 2021
Perwal Kota Binjai Nomor 33 tahun 2020 tentang ASB TA 2021
 
Perbup no.11 ta 2020 tentang pengadaan barang dan jasa
Perbup no.11 ta 2020 tentang pengadaan barang dan jasaPerbup no.11 ta 2020 tentang pengadaan barang dan jasa
Perbup no.11 ta 2020 tentang pengadaan barang dan jasa
 
Pergub 49 th 2012 ttg sistem & prosedur pengelolaan keuangan daerah
Pergub 49 th 2012 ttg sistem & prosedur pengelolaan keuangan daerahPergub 49 th 2012 ttg sistem & prosedur pengelolaan keuangan daerah
Pergub 49 th 2012 ttg sistem & prosedur pengelolaan keuangan daerah
 
2011 Retribusi perizinan tertentu setuju menkeu+prov
2011 Retribusi perizinan tertentu setuju menkeu+prov2011 Retribusi perizinan tertentu setuju menkeu+prov
2011 Retribusi perizinan tertentu setuju menkeu+prov
 
Permen No.59-2007.pdf
Permen No.59-2007.pdfPermen No.59-2007.pdf
Permen No.59-2007.pdf
 
Perubahan permendagri 13 tahun 2006
Perubahan permendagri 13 tahun 2006 Perubahan permendagri 13 tahun 2006
Perubahan permendagri 13 tahun 2006
 
Peraturan bupati kebumen nomor 90 tahun 2016 tentang pengelolaan aset desa
Peraturan bupati kebumen nomor 90 tahun 2016 tentang pengelolaan aset desaPeraturan bupati kebumen nomor 90 tahun 2016 tentang pengelolaan aset desa
Peraturan bupati kebumen nomor 90 tahun 2016 tentang pengelolaan aset desa
 
Perbup no. 31_ttg_uang_makan_
Perbup no. 31_ttg_uang_makan_Perbup no. 31_ttg_uang_makan_
Perbup no. 31_ttg_uang_makan_
 
Permendagri 079-2007 pedoman penyusunan rencana pencapaian spm
Permendagri 079-2007 pedoman penyusunan rencana pencapaian spmPermendagri 079-2007 pedoman penyusunan rencana pencapaian spm
Permendagri 079-2007 pedoman penyusunan rencana pencapaian spm
 
PERDA132011.pdf
PERDA132011.pdfPERDA132011.pdf
PERDA132011.pdf
 
No. 1 Tentang UPL barang jasa pemerintah di lingk pemerintah kab. ppb
No. 1 Tentang UPL barang jasa pemerintah di lingk pemerintah kab. ppbNo. 1 Tentang UPL barang jasa pemerintah di lingk pemerintah kab. ppb
No. 1 Tentang UPL barang jasa pemerintah di lingk pemerintah kab. ppb
 
Perda Kabupaten Nunukan tentang retribusi jasa kepelabuhanan
Perda Kabupaten Nunukan tentang retribusi jasa kepelabuhananPerda Kabupaten Nunukan tentang retribusi jasa kepelabuhanan
Perda Kabupaten Nunukan tentang retribusi jasa kepelabuhanan
 
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 7 TAHUN 2011 TENTANG IZIN MENDIRIK...
 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 7 TAHUN 2011 TENTANG IZIN MENDIRIK... PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 7 TAHUN 2011 TENTANG IZIN MENDIRIK...
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANYUMAS NOMOR 7 TAHUN 2011 TENTANG IZIN MENDIRIK...
 

More from Arifuddin Ali

003.ali imran keluarga imran
003.ali imran keluarga imran003.ali imran keluarga imran
003.ali imran keluarga imranArifuddin Ali
 
002.al baqarah-sapi betina
002.al baqarah-sapi betina002.al baqarah-sapi betina
002.al baqarah-sapi betinaArifuddin Ali
 
001.al fatiha-pembukaan
001.al fatiha-pembukaan001.al fatiha-pembukaan
001.al fatiha-pembukaanArifuddin Ali
 
Perda Kabupaten Nunukan Tentang Pembanguna Kawasan pedesaan.
Perda Kabupaten Nunukan Tentang Pembanguna Kawasan pedesaan.Perda Kabupaten Nunukan Tentang Pembanguna Kawasan pedesaan.
Perda Kabupaten Nunukan Tentang Pembanguna Kawasan pedesaan.Arifuddin Ali
 
Perda Kabupaten Nunukan tentang Kerja Sama Desa
Perda Kabupaten Nunukan tentang Kerja Sama DesaPerda Kabupaten Nunukan tentang Kerja Sama Desa
Perda Kabupaten Nunukan tentang Kerja Sama DesaArifuddin Ali
 
Perda Kabupaten Nunukan tentang Tata cara Pembentukan dan pengelolaan Badan u...
Perda Kabupaten Nunukan tentang Tata cara Pembentukan dan pengelolaan Badan u...Perda Kabupaten Nunukan tentang Tata cara Pembentukan dan pengelolaan Badan u...
Perda Kabupaten Nunukan tentang Tata cara Pembentukan dan pengelolaan Badan u...Arifuddin Ali
 
Perda Kabupaten Nunukan Tentang Perencenaan pembangunan Desa
Perda Kabupaten Nunukan Tentang Perencenaan pembangunan DesaPerda Kabupaten Nunukan Tentang Perencenaan pembangunan Desa
Perda Kabupaten Nunukan Tentang Perencenaan pembangunan DesaArifuddin Ali
 
Perda Kabupaten Nunukan Tentang pedoman Pedoman Pembentukan dan mekanisme Pen...
Perda Kabupaten Nunukan Tentang pedoman Pedoman Pembentukan dan mekanisme Pen...Perda Kabupaten Nunukan Tentang pedoman Pedoman Pembentukan dan mekanisme Pen...
Perda Kabupaten Nunukan Tentang pedoman Pedoman Pembentukan dan mekanisme Pen...Arifuddin Ali
 
Perda Kabupaten Nunukan tentang Pedagang Kaki Lima
Perda Kabupaten Nunukan tentang Pedagang Kaki LimaPerda Kabupaten Nunukan tentang Pedagang Kaki Lima
Perda Kabupaten Nunukan tentang Pedagang Kaki LimaArifuddin Ali
 
KEESAAN DAN KEKUASAAN ALLAH SWT
KEESAAN DAN KEKUASAAN ALLAH SWTKEESAAN DAN KEKUASAAN ALLAH SWT
KEESAAN DAN KEKUASAAN ALLAH SWTArifuddin Ali
 
Tiga golongan manusia dalam menghadapi al quran
Tiga golongan manusia dalam menghadapi al quranTiga golongan manusia dalam menghadapi al quran
Tiga golongan manusia dalam menghadapi al quranArifuddin Ali
 
Perda Kabupaten Nunukan Badan Permusyawaran Desa.
Perda Kabupaten Nunukan Badan Permusyawaran Desa.Perda Kabupaten Nunukan Badan Permusyawaran Desa.
Perda Kabupaten Nunukan Badan Permusyawaran Desa.Arifuddin Ali
 
Perda Kabupaten Nunukan Kedudukan keuangan kepala Desa dan Perangkat Desa.
Perda Kabupaten Nunukan Kedudukan keuangan kepala Desa dan Perangkat Desa.Perda Kabupaten Nunukan Kedudukan keuangan kepala Desa dan Perangkat Desa.
Perda Kabupaten Nunukan Kedudukan keuangan kepala Desa dan Perangkat Desa.Arifuddin Ali
 
Perda Kabupaten Nunukan Tata Cara Pengangkatan dan Pemberhentian Perangkat Desa.
Perda Kabupaten Nunukan Tata Cara Pengangkatan dan Pemberhentian Perangkat Desa.Perda Kabupaten Nunukan Tata Cara Pengangkatan dan Pemberhentian Perangkat Desa.
Perda Kabupaten Nunukan Tata Cara Pengangkatan dan Pemberhentian Perangkat Desa.Arifuddin Ali
 
Perda Kabupaten Nunukan Tentang Pedoman Penyusunan Organisasi dan Tata Kerja ...
Perda Kabupaten Nunukan Tentang Pedoman Penyusunan Organisasi dan Tata Kerja ...Perda Kabupaten Nunukan Tentang Pedoman Penyusunan Organisasi dan Tata Kerja ...
Perda Kabupaten Nunukan Tentang Pedoman Penyusunan Organisasi dan Tata Kerja ...Arifuddin Ali
 
Perda Kabupaten Nunukan Tentang Kewenangan Desa
Perda Kabupaten Nunukan Tentang Kewenangan DesaPerda Kabupaten Nunukan Tentang Kewenangan Desa
Perda Kabupaten Nunukan Tentang Kewenangan DesaArifuddin Ali
 
Perda Kabupaten Nunukan tentang Perubahan Status Desa Menjadi Kelurahan
Perda Kabupaten Nunukan tentang Perubahan Status Desa Menjadi KelurahanPerda Kabupaten Nunukan tentang Perubahan Status Desa Menjadi Kelurahan
Perda Kabupaten Nunukan tentang Perubahan Status Desa Menjadi KelurahanArifuddin Ali
 
Perda Kabupaten Nunukan Tentang Pembentukan, Penghapusan dan Penggabungan Desa
Perda Kabupaten Nunukan Tentang Pembentukan, Penghapusan dan Penggabungan DesaPerda Kabupaten Nunukan Tentang Pembentukan, Penghapusan dan Penggabungan Desa
Perda Kabupaten Nunukan Tentang Pembentukan, Penghapusan dan Penggabungan DesaArifuddin Ali
 
Perda Kabupaten Nunukan tentang restoran rumah makan dan jasa boga
Perda Kabupaten Nunukan tentang restoran rumah makan dan jasa bogaPerda Kabupaten Nunukan tentang restoran rumah makan dan jasa boga
Perda Kabupaten Nunukan tentang restoran rumah makan dan jasa bogaArifuddin Ali
 
Perda Kabupaten Nunukan tentag Rekreasi dan Hiburan
Perda Kabupaten Nunukan tentag Rekreasi dan HiburanPerda Kabupaten Nunukan tentag Rekreasi dan Hiburan
Perda Kabupaten Nunukan tentag Rekreasi dan HiburanArifuddin Ali
 

More from Arifuddin Ali (20)

003.ali imran keluarga imran
003.ali imran keluarga imran003.ali imran keluarga imran
003.ali imran keluarga imran
 
002.al baqarah-sapi betina
002.al baqarah-sapi betina002.al baqarah-sapi betina
002.al baqarah-sapi betina
 
001.al fatiha-pembukaan
001.al fatiha-pembukaan001.al fatiha-pembukaan
001.al fatiha-pembukaan
 
Perda Kabupaten Nunukan Tentang Pembanguna Kawasan pedesaan.
Perda Kabupaten Nunukan Tentang Pembanguna Kawasan pedesaan.Perda Kabupaten Nunukan Tentang Pembanguna Kawasan pedesaan.
Perda Kabupaten Nunukan Tentang Pembanguna Kawasan pedesaan.
 
Perda Kabupaten Nunukan tentang Kerja Sama Desa
Perda Kabupaten Nunukan tentang Kerja Sama DesaPerda Kabupaten Nunukan tentang Kerja Sama Desa
Perda Kabupaten Nunukan tentang Kerja Sama Desa
 
Perda Kabupaten Nunukan tentang Tata cara Pembentukan dan pengelolaan Badan u...
Perda Kabupaten Nunukan tentang Tata cara Pembentukan dan pengelolaan Badan u...Perda Kabupaten Nunukan tentang Tata cara Pembentukan dan pengelolaan Badan u...
Perda Kabupaten Nunukan tentang Tata cara Pembentukan dan pengelolaan Badan u...
 
Perda Kabupaten Nunukan Tentang Perencenaan pembangunan Desa
Perda Kabupaten Nunukan Tentang Perencenaan pembangunan DesaPerda Kabupaten Nunukan Tentang Perencenaan pembangunan Desa
Perda Kabupaten Nunukan Tentang Perencenaan pembangunan Desa
 
Perda Kabupaten Nunukan Tentang pedoman Pedoman Pembentukan dan mekanisme Pen...
Perda Kabupaten Nunukan Tentang pedoman Pedoman Pembentukan dan mekanisme Pen...Perda Kabupaten Nunukan Tentang pedoman Pedoman Pembentukan dan mekanisme Pen...
Perda Kabupaten Nunukan Tentang pedoman Pedoman Pembentukan dan mekanisme Pen...
 
Perda Kabupaten Nunukan tentang Pedagang Kaki Lima
Perda Kabupaten Nunukan tentang Pedagang Kaki LimaPerda Kabupaten Nunukan tentang Pedagang Kaki Lima
Perda Kabupaten Nunukan tentang Pedagang Kaki Lima
 
KEESAAN DAN KEKUASAAN ALLAH SWT
KEESAAN DAN KEKUASAAN ALLAH SWTKEESAAN DAN KEKUASAAN ALLAH SWT
KEESAAN DAN KEKUASAAN ALLAH SWT
 
Tiga golongan manusia dalam menghadapi al quran
Tiga golongan manusia dalam menghadapi al quranTiga golongan manusia dalam menghadapi al quran
Tiga golongan manusia dalam menghadapi al quran
 
Perda Kabupaten Nunukan Badan Permusyawaran Desa.
Perda Kabupaten Nunukan Badan Permusyawaran Desa.Perda Kabupaten Nunukan Badan Permusyawaran Desa.
Perda Kabupaten Nunukan Badan Permusyawaran Desa.
 
Perda Kabupaten Nunukan Kedudukan keuangan kepala Desa dan Perangkat Desa.
Perda Kabupaten Nunukan Kedudukan keuangan kepala Desa dan Perangkat Desa.Perda Kabupaten Nunukan Kedudukan keuangan kepala Desa dan Perangkat Desa.
Perda Kabupaten Nunukan Kedudukan keuangan kepala Desa dan Perangkat Desa.
 
Perda Kabupaten Nunukan Tata Cara Pengangkatan dan Pemberhentian Perangkat Desa.
Perda Kabupaten Nunukan Tata Cara Pengangkatan dan Pemberhentian Perangkat Desa.Perda Kabupaten Nunukan Tata Cara Pengangkatan dan Pemberhentian Perangkat Desa.
Perda Kabupaten Nunukan Tata Cara Pengangkatan dan Pemberhentian Perangkat Desa.
 
Perda Kabupaten Nunukan Tentang Pedoman Penyusunan Organisasi dan Tata Kerja ...
Perda Kabupaten Nunukan Tentang Pedoman Penyusunan Organisasi dan Tata Kerja ...Perda Kabupaten Nunukan Tentang Pedoman Penyusunan Organisasi dan Tata Kerja ...
Perda Kabupaten Nunukan Tentang Pedoman Penyusunan Organisasi dan Tata Kerja ...
 
Perda Kabupaten Nunukan Tentang Kewenangan Desa
Perda Kabupaten Nunukan Tentang Kewenangan DesaPerda Kabupaten Nunukan Tentang Kewenangan Desa
Perda Kabupaten Nunukan Tentang Kewenangan Desa
 
Perda Kabupaten Nunukan tentang Perubahan Status Desa Menjadi Kelurahan
Perda Kabupaten Nunukan tentang Perubahan Status Desa Menjadi KelurahanPerda Kabupaten Nunukan tentang Perubahan Status Desa Menjadi Kelurahan
Perda Kabupaten Nunukan tentang Perubahan Status Desa Menjadi Kelurahan
 
Perda Kabupaten Nunukan Tentang Pembentukan, Penghapusan dan Penggabungan Desa
Perda Kabupaten Nunukan Tentang Pembentukan, Penghapusan dan Penggabungan DesaPerda Kabupaten Nunukan Tentang Pembentukan, Penghapusan dan Penggabungan Desa
Perda Kabupaten Nunukan Tentang Pembentukan, Penghapusan dan Penggabungan Desa
 
Perda Kabupaten Nunukan tentang restoran rumah makan dan jasa boga
Perda Kabupaten Nunukan tentang restoran rumah makan dan jasa bogaPerda Kabupaten Nunukan tentang restoran rumah makan dan jasa boga
Perda Kabupaten Nunukan tentang restoran rumah makan dan jasa boga
 
Perda Kabupaten Nunukan tentag Rekreasi dan Hiburan
Perda Kabupaten Nunukan tentag Rekreasi dan HiburanPerda Kabupaten Nunukan tentag Rekreasi dan Hiburan
Perda Kabupaten Nunukan tentag Rekreasi dan Hiburan
 

Recently uploaded

Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptxGiftaJewela
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxsdn3jatiblora
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 

Recently uploaded (20)

Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 

Perda Nunukan no.8-2009 tentang pengelolaan barang milik daerah

  • 1. 1 PEMERINTAH KABUPATEN NUNUKAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN NUNUKAN NOMOR 8 TAHUN 2009 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN NUNUKAN NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI NUNUKAN, Menimbang : a. bahwa dengan berlakunya Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah dan Peraturan Daerah Kabupaten Nunukan Nomor 23 Tahun 2008 tentang Pembentukan, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas-Dinas Daerah Kabupaten Nunukan, dipandang perlu merubah beberapa ketentuan dan istilah di dalam Peraturan Daerah Kabupaten Nunukan Nomor 11 Tahun 2008 agar sesuai dan selaras dengan kedua Peraturan Perundang-undangan dimaksud; b. bahwa penilaian barang milik daerah diperlukan dalam rangka mendapatkan nilai wajar yang merupakan unsur penting dalam rangka penyusunan neraca Pemerintahan Daerah, pemanfaatan, dan pemindahtanganan barang milik daerah; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a dan huruf b, maka perlu menetapkan Peraturan Daerah Kabupaten Nunukan tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Barang Milik Daerah.
  • 2. 2 Mengingat : 1. Undang - Undang Nomor 47 Tahun 1999 tentang Pembentukan Kabupaten Nunukan, Kabupaten Malinau, Kabupaten Kutai Barat, Kabupaten Kutai Timur, dan Kota Bontang sebagaimana telah diubah dengan Undang- Undang Nomor 7 Tahun 2000, tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 47 Tahun 1999 ( Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 74, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3962); 2. Undang – Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355); 3. Undang – Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286); 4. Undang - Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang – undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4398); 5. Undang – Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 tahun 2008 tentang Perubahan Atas Undang- Undang Nomor 32 Tahun 2004 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844) ; 6. Undang – Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438) ; 7. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2005 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2005 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah menjadi Undang-Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 108, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4548); 8. Undang-Undang Nomor 55 Tahun 2005 tentang Dana Perimbangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 137, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4575);
  • 3. 3 9. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578) ; 10. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2006 tentang Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2008 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2006 tentang Pengelolaan Barang Milik Negara/Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4855); 11. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737) ; 12. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Pedoman Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89, (Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4741); 13. Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Barang Milik Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten Nunukan Nomor 11 Seri D Nomor 03); 14. Peraturan Daerah Nomor 01 Tahun 2009 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2009 (Lembaran Daerah Kabupaten Nunukan Tahun 2009 Nomor 01 Seri A Nomor 01);
  • 4. 4 Dengan persetujuan DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN NUNUKAN Dan BUPATI NUNUKAN MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH KABUPATEN NUNUKAN NOMOR 11 TAHUN 2008 TENTANG PENGELOLAAN BARANG MILIK DAERAH. Pasal I Beberapa ketentuan dalam Peraturan Daerah Nomor 11 Tahun 2006 tentang Pengelolaan Barang Milik Daerah (Lembaran Daerah Tahun 2008 Nomor 11 seri D; Tambahan Lembaran Daerah Nomor 03), diubah sebagai berikut : 1. Ketentuan umum Pasal 1 angka 6 diubah, angka 7 dihapus, diantara angka 12 dan angka 13 disisipkan 1 (satu) angka, yakni angka 12a dan angka 39 diubah sehingga keseluruhan Pasal 1 berbunyi sebagai berikut : Pasal 1 1. Pemerintah Daerah adalah Bupati Nunukan dan perangkat daerah sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Daerah Kabupaten Nunukan; 2. Kabupaten Nunukan adalah Daerah Otonom sebagaimana dimaksud Undang-Undang Nomor 47 tahun 1999 tentang Pembentukan Kabupaten Nunukan, Kabupaten Malinau, Kabupaten Kutai Barat, Kabupaten Kutai Timur dan Kota Bontang, sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 7 tahun 2000 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 47 Tahun 1999; 3. Bupati adalah Bupati Kabupaten Nunukan; 4. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang selanjutnya disingkat DPRD adalah Lembaga Perwakilan Rakyat Daerah sebagai unsur penyelenggara pemerintah daerah; 5. Sekretaris Daerah adalah Sekretaris Daerah Kabupaten Nunukan selaku Pengelola Barang milik Daerah; 6. Satuan Kerja Pengelola Keuangan Daerah adalah perangkat daerah pada pemerintah daerah selaku pengguna anggaran/pengguna barang, yang juga melaksanakan pengelolaan keuangan daerah; 7. Satuan Kerja Perangkat Daerah, yang selanjutnya disingkat SKPD, adalah perangkat daerah pada pemerintah daerah selaku Pengguna Barang Milik Daerah; 8. Unit kerja adalah bagian SKPD yang melaksanakan satu atau beberapa program; 9. Barang Milik Daerah adalah semua barang yang dibeli atau diperoleh atas beban APBD atau berasal dari perolehan lainnya yang sah;
  • 5. 5 10. Pengelola Barang milik daerah selanjutnya disebut Pengelola adalah pejabat yang berwenang dan bertanggung jawab melakukan koordinasi Pengelolaan barang milik daerah; 11. Pembantu Pengelola Barang milik daerah selanjutnya disebut Pembantu Pengelola adalah pejabat yang bertanggung jawab mengkoordinir penyelenggaraan Pengelolaan barang milik daerah yang ada pada SKPD; 12. Pengelolaan barang daerah adalah rangkaian kegiatan dan tindakan terhadap barang daerah yang meliputi perencanaan, penentuan, kebutuhan, penganggaran, standarisasi barang dan harga, pengadaan, Penyimpanan, penyaluran, inventarisasi, pengendalian, pemeliharaan, pengamanan, pemanfaatan, perubahan status hukum serta penatausahaannya; Penilai adalah pihak yang melakukan penilaian secara independen berdasarkan kompetensi yang dimilikinya terdiri dari penilai internal dan penilai eksternal; 13. Pengguna Barang milik daerah selanjutnya disebut Pengguna adalah pejabat pemegang kewenangan Penggunaan barang milik daerah; 14. Kuasa Pengguna Barang milik daerah adalah kepala unit kerja atau pejabat yang ditunjuk oleh Pengguna untuk menggunakan barang milik daerah yang berada dalam penguasaannya; 15. Penyimpan Barang milik daerah adalah pegawai yang diserahi tugas untuk menerima, menyimpan, dan mengeluarkan barang dari gudang barang atau tempat lain; 16. Pengurus barang milik daerah adalah pegawai yang diserahi tugas untuk mengurus Barang Daerah dalam proses pemakaian yang ada di setiap satuan kerja perangkat daerah/unit kerja; 17. Rumah Daerah adalah rumah yang dimiliki oleh Pemerintah Daerah yang ditempati oleh Pejabat tertentu atau Pegawai Negeri Sipil Pemerintah Daerah yang ditetapkan; 18. Perencanaan kebutuhan adalah kegiatan merumuskan rincian kebutuhan barang atau pemeliharaan barang milik daerah untuk tahun anggaran berikutnya dengan menghubungkan pengadaan atau pemeliharaan barang milik daerah pada tahun anggaran sebelumnya dengan keadaan yang sedang berjalan; 19. Pengadaan adalah kegiatan untuk melakukan pemenuhan kebutuhan barang daerah dan/atau pemeliharaan barang daerah; 20. Penyaluran adalah kegiatan untuk menyalurkan atau pengiriman barang milik daerah dari gudang atau tempat lain yang ditunjuk ke unit kerja / satuan kerja pemakai; 21. Pemeliharaan adalah kegiatan atau tindakan yang dilakukan agar semua barang daerah selalu dalam keadaan baik dan siap untuk digunakan secara berdaya guna dan berhasil guna; 22. Pengamanan adalah kegiatan atau tindakan pengendalian dalam pengurusan barang daerah dalam bentuk fisik, administratif, pengasuransian dan tindakan upaya hukum; 23. Penggunaan adalah kegiatan yang dilakukan oleh Pengguna/Kuasa Pengguna dalam mengelola dan menatausahakan barang milik daerah sesuai dengan tugas pokok dan fungsi Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang bersangkutan; 12.a.
  • 6. 6 24. Pemanfaatan adalah pendayagunaan barang milik daerah yang tidak dipergunakan sesuai dengan tugas pokok dan fungsi Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dalam bentuk sewa, pinjam pakai, kerjasama pemanfaatan, bangun guna serah dan bangun serah guna dengan tidak mengubah status kepemilikan. 25. Sewa adalah pemanfaatan barang milik daerah oleh pihak lain dalam jangka waktu tertentu dengan menerima imbalan uang tunai. 26. Pinjam pakai adalah penyerahan Penggunaan barang antara Pemerintah Pusat dengan Pemerintah Daerah dan antar Pemerintah Daerah dalam jangka waktu tertentu tanpa menerima imbalan dan setelah jangka waktu tersebut berakhir diserahkan kembali kepada Pengelola. 27. Kerjasama pemanfaatan adalah pendayagunaan barang milik daerah oleh pihak lain dalam jangka waktu tertentu dalam rangka peningkatan penerimaan daerah bukan pajak/pendapatan daerah dan sumber pembiayaan lainnya. 28. Bangun guna serah adalah pemanfaatan barang milik daerah berupa tanah oleh pihak lain dengan cara mendirikan bangunan dan/atau sarana berikut fasilitasnya, kemudian didayagunakan oleh pihak lain tersebut dalam jangka waktu tertentu yang telah disepakati, untuk selanjutnya diserahkan kembali tanah beserta bangunan dan/atau sarana berikut fasilitasnya setelah berakhirnya jangka waktu yang telah ditentukan. 29. Bangun serah guna adalah pemanfaatan barang milik daerah berupa tanah oleh pihak lain dengan cara mendirikan bangunan dan/atau sarana berikut fasilitasnya, dan setelah selesai pembangunannya diserahkan untuk didayagunakan oleh pihak lain tersebut dalam jangka waktu tertentu yang disepakati. 30. Penghapusan adalah tindakan menghapus barang milik daerah dari daftar barang dengan menerbitkan surat keputusan dari pejabat yang berwenang untuk membebaskan Pengguna dan/atau Kuasa Pengguna dan/atau Pengelola dari tanggung jawab administrasi dan fisik atas barang yang berada dalam penguasaannya. 31. Pemindahtanganan adalah pengalihan kepemilikan barang milik daerah sebagai tindak lanjut dari penghapusan dengan cara dijual, dipertukarkan, dihibahkan atau disertakan sebagai modal pemerintah daerah. 32. Penjualan adalah pengalihan kepemilikan barang milik daerah kepada pihak lain dengan menerima penggantian dalam bentuk uang. 33. Tukar menukar barang milik daerah/tukar guling adalah pengalihan kepemilikan barang milik daerah yang dilakukan antara pemerintah daerah dengan pemerintah pusat, antar pemerintah daerah, atau antara pemerintah daerah dengan pihak lain, dengan menerima penggantian dalam bentuk barang, sekurang-kurangnya dengan nilai seimbang. 34. Hibah adalah pengalihan kepemilikan barang dari pemerintah daerah kepada pemerintah pusat, antar pemerintah daerah, atau dari pemerintah daerah kepada pihak lain, tanpa memperoleh penggantian. 35. Penyertaan modal pemerintah daerah adalah pengalihan kepemilikan barang milik daerah yang semula merupakan kekayaan yang tidak dipisahkan menjadi kekayaan yang dipisahkan untuk diperhitungkan
  • 7. 7 sebagai modal/saham daerah pada Badan Usaha Milik Negara/ Badan Usaha Milik Daerah (BMUN/BUMD) atau badan hukum lainnya. 36. Penatausahaan adalah rangkaian kegiatan yang meliputi pembukuan, inventarisasi dan pelaporan barang milik daerah sesuai dengan ketentuan yang berlaku. 37. Inventarisasi adalah kegiatan untuk melakukan pendataan, pencatatan, dan pelaporan hasil pendataan barang milik daerah. 38. Penilaian adalah suatu proses kegiatan yang dilakukan oleh penilai untuk memberikan opini atas suatu objek penilaian pada saat tertentu dalam rangka pengelolaan barang milik daerah. 39. Daftar Barang Pengguna adalah yang selanjutnya disingkat DBP adalah daftar yang memuat data barang yang digunakan oleh masing- masing Pengguna. 40. Daftar Barang Kuasa Pengguna adalah yang selanjutnya disingkat DBKP adalah daftar yang memuat data barang yang digunakan oleh masing-masing Kuasa Pengguna. 41. Standarisasi sarana dan prasarana kerja pemerintahan daerah adalah pembakuan ruang kantor, perlengkapan kantor, rumah dinas dan kendaraan dinas. 42. Standarisasi harga adalah penetapan besaran harga barang sesuai jenis, spesifikasi dan kualitas dalam 1 (satu) periode tertentu. 43. Kas daerah adalah tempat Penyimpanan uang daerah yang ditentukan oleh Bupati untuk menampung seluruh penerimaan daerah dan membayar seluruh pengeluaran daerah. 2. Ketentuan Pasal 6 ayat (3) huruf b, huruf d, ayat (5), ayat (6) huruf i dan ayat (7) huruf e, diubah sehingga keseluruhan Pasal 5 berbunyi sebagai berikut : Pasal 6 (1) Bupati sebagai pemegang kekuasaan Pengelolaan barang milik daerah berwenang dan bertanggung jawab atas pembinaan dan pelaksanaan Pengelolaan barang milik daerah. (2) (3) Kewenangan Bupati sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi : a. menetapkan kebijakan Pengelolaan barang milik daerah; b. menetapkan Penggunaan, pemanfaatan, atau pemindahtanganan tanah dan bangunan; c. menetapkan kebijakan pengamanan barang milik daerah; d. mengajukan usul pemindahtanganan barang milik daerah yang memerlukan persetujuan DPRD; e. menyetujui usul pemindahtanganan dan penghapusan barang milik daerah sesuai batas kewenangannya; f. menyetujui usul pemanfaatan barang milik daerah selain tanah dan/atau bangunan. Bupati dalam rangka pelaksanaan Pengelolaan barang daerah sesuai dengan fungsinya dibantu oleh : a. Sekretaris Daerah selaku Pengelola;
  • 8. 8 (4) (5) (6) b. Kepala SKPKD selaku Pembantu Pengelola; c. Kepala SKPD selaku Pengguna Barang; d. Kepala Unit kerja selaku Kuasa Pengguna Barang e. Penyimpan Barang milik daerah; f. Pengurus barang milik daerah; Sekretaris Daerah selaku Pengelola Barang milik daerah berwenang dan bertanggung jawab: a. menetapkan pejabat yang mengurus dan menyimpan barang milik daerah; b. meneliti dan menyetujui rencana kebutuhan barang milik daerah; c. meneliti dan menyetujui rencana kebutuhan pemeliharaan/perawatan barang milik daerah; d. mengatur pelaksanaan pemanfaatan, penghapusan, dan pemindahtanganan barang milik daerah yang telah disetujui oleh Bupati atau DPRD; e. melakukan koordinasi dalam pelaksanaan inventarisasi barang milik daerah; f. melakukan pengawasan dan pengendalian atas Pengelolaan barang milik daerah. Kepala Satuan Kerja Pengelola Keuangan Daerah sebagai Pembantu Pengelola Barang (PPB) dan Pusat Informasi Barang Milik Daerah (PIMBD) bertanggungjawab mengkoordinir penyelenggaraan pengelolaan barang milik daerah yang ada pada SKPD. Kepala SKPD sebagai Pengguna Barang milik daerah, berwenang dan bertanggung jawab atas: a. Mengajukan Rencana Kebutuhan Barang Daerah (RKBD) dan Rencana Kebutuhan Pemeliharaan Barang Daerah (RKPBD) bagi SKPD yang dipimpinnya kepada Bupati melalui Pengelola Barang; b. Mengajukan permohonan penetapan status untuk penguasaan dan Penggunaan barang milik daerah yang diperoleh dari beban APBD dan perolehan lainnya yang sah kepada Bupati melalui Pengelola Barang; c. Melakukan pencatatan dan inventarisasi barang milik daerah yang berada dalam penguasaannya; d. Menggunakan barang milik daerah yang berada dalam penguasaannya untuk kepentingan penyelenggaraan tugas pokok dan fungsi SKPD yang dipimpinnya; e. Mengamankan dan memelihara barang milik daerah yang berada dalam penguasaannya; f. Mengajukan usul pemindahtanganan barang milik daerah berupa tanah dan/atau bangunan yang tidak memerlukan
  • 9. 9 (7) (8) (9) persetujuan DPRD dan barang milik daerah selain tanah dan/atau bangunan kepada Bupati melalui Pengelola Barang; g. Menyerahkan tanah dan bangunan yang tidak dimanfaatkan untuk kepentingan penyelenggaraan tugas pokok dan fungsi SKPD yang dipimpinnya kepada Bupati melalui Pengelola Barang; h. Melakukan pengawasan dan pengendalian atas Penggunaan barang milik daerah yang ada dalam penguasaannya. i. Menyampaikan Laporan Barang Pengguna Semesteran (LBPS) dan Laporan Pengguna Tahunan (LPBT) yang berada dalam penguasaannya kepada pengelola. Kepala Unit Pelaksana Teknis daerah selaku Kuasa Pengguna Barang milik daerah, berwenang dan bertanggung jawab : a. mengajukan rencana kebutuhan barang bagi unit kerja yang dipimpinnya kepada kepala SKPD yang bersangkutan; b. melakukan pencatatan dan inventarisasi barang milik daerah yang berada dalam penguasaannya; c. menggunakan barang milik daerah yang berada dalam penguasaanya untuk kepentingan penyelenggaraan tugas pokok dan fungsi unit kerja yang dipimpinnya; d. mengamankan dan memelihara barang milik daerah yang berada dalam penguasaannya; dan e. Menyampaikan Laporan Barang Kuasa Pengguna Semesteran (LBKPS) dan Laporan Kuasa Pengguna Tahunan (LKPT) yang berada dalam penguasaannya kepada kepala SKPD yang bersangkutan. Penyimpan Barang bertugas : a. menerima, menyimpan dan menyalurkan barang milik daerah; b. meneliti dan menghimpun dokumen pengadaan barang yang diterima; c. meneliti jumlah dan kualitas barang yang diterima sesuai dengan dokumen pengadaan; d. mencatat barang milik daerah yang diterima sesuai dengan dokumen pengadaan; e. mengamankan barang milik daerah yang ada dalam persediaan; dan f. membuat laporan penerimaan, penyaluran dan stok/persediaan barang milik daerah kepada kepala SKPD. Pengurus barang bertugas : a. mencatat seluruh barang milik daerah yang berada di masing- masing SKPD yang berasal dari APBD maupun perolehan lain yang sah ke dalam Kartu Inventaris Barang (KIB), Kartu
  • 10. 10 Inventaris Ruangan (KIR), Buku Inventaris (BI) dan Buku Induk Inventaris (BII), sesuai kodefikasi dan penggolongan barang milik daerah; b. melakukan pencatatan barang milik daerah yang dipelihara atau diperbaiki ke dalam kartu pemeliharaan; c. menyiapkan Laporan Barang Pengguna Tahunan (LBPT) serta laporan Inventarisasi 5 (lima) tahunan yang berada di SKPD kepada Pengelola; dan menyiapkan usulan penghapusan barang milik daerah yang rusak atau tidak dipergunakan lagi. 3. Ketentuan Pasal 12 ayat 4 diubah yaitu antara kata “pelaksanaan” dengan kata “barang/jasa” disisipkan kata “pengadaan” Pasal 12 (1) Pelaksanaan pengadaan barang/jasa ditetapkan lebih lanjut dengan Peraturan Bupati. (2) Bupati dapat melimpahkan kewenangan pelaksanaan pengadaan barang / jasa dan pemeliharaan kepada Pengelola dan/atau kepala SKPD; (4) Ketentuan Pasal 29 ayat (2) diubah yaitu kalimat “kepada instansi Pemerintah dan / atau untuk kepentingan sosial dan / atau untuk keagamaan dan / atau Penyelenggaraan pemerintahan daerah” diubah digantikan kalimat “antar pemerintah pusat dengan pemerintah daerah atau antar pemerintah daerah” sehingga keseluruhan Pasal 29 ayat (2) berbunyi sebagai berikut : Pasal 29 (1) Barang milik daerah yang belum dimanfaatkan dapat dipinjampakaikan; (2) Pinjam pakai sebagaimana dimaksud pada ayat (1) hanya dapat dilakukan antar Pemerintah Pusat dengan Pemerintah Daerah atau antar Pemerintah Daerah. (3) Pinjam pakai barang milik daerah berupa tanah dan/atau bangunan maupun selain tanah dan/atau bangunan dilaksanakan oleh Pengelola setelah mendapat persetujuan Bupati. (4) Barang milik daerah yang dipinjampakaikan tidak merubah status kepemilikan barang daerah. (5) Jangka waktu pinjam pakai Barang Milik Daerah paling lama 2 (dua) tahun dan dapat diperpanjang; (6) Pelaksanaan Pinjam Pakai dilakukan berdasarkan surat perjanjian yang sekurang-kurangnya memuat: a. pihak-pihak yang terikat dalam perjanjian; b. jenis, luas atau jumlah barang yang dipinjamkan, c. jangka waktu peminjaman; d. tanggung jawab peminjam atas biaya operasional dan pemeliharaan selama jangka waktu peminjaman; e. persyaratan lain yang dianggap perlu.
  • 11. 11 (5) Ketentuan Pasal 59 ayat (1) diubah yaitu sesudah kata “dan” ditambahkan tanda “/” dan kata “atau” dan ayat (2) diubah yaitu sesudah kata “lelang negara” ditambahkan kata ”setempat” sehingga keseluruhan Pasal 59 berbunyi sebagai berikut : Pasal 59 (1) Penjualan dengan cara pelelangan dilakukan dengan pelelangan umum dan/atau pelelangan terbatas. (2) Pelelangan umum melalui kantor lelang negara setempat sedangkan penjualan dengan lelang terbatas dilakukan oleh panitia pelelangan terbatas yang dibentuk oleh bupati. Pasal II Peraturan Daerah ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan. Ditetapkan di Nunukan pada tanggal …….2009 BUPATI NUNUKAN, H. ABDULHAFID ACHMAD