SlideShare a Scribd company logo
E+.;."
PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA
NOMOR 10 TAHUN 2013
Menimbang : a.
Mengingat : 1.
b.
C.
TENTANG
TANGGUNGJAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
BUPATI KUTAI KARTANEGA,
bahwa upaya untuk mewujudkan kesejahteraan dan
kemakmuran masyarakat serta kelestarian fungsi
lingkungan hidup di daerah Kutai Kartanegara
merupakan bagian integral penyelenggaraan
Pemerintahan Daerah Kabupaten Kutai Kartanegara;
bahwa upaya sebagaimana dimaksud huruf a dapat
terlaksana dengan baik bila terjalin hubungan sinergis
antara pemerintah daerah dengan para pelaku dunia
usaha dan masyarakat;
bahwa para pelaku dunia usaha memperoleh kemudahan
dan perlindungan dalam berusaha serta diberi
kesempatan yang lebih luas berperan serta dalam
pemberdayaan sosial ekonomi masyarakat dan
pelestarian lingkungan dalam segala aspeknya;
d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana
dimaksud dalam huruf a, huruf b dan huruf c, perlu
membentuk Peraturan Daerah tentang Tanggungjawab
Sosial Perusahaan.
Pasal 3 Ayat (4) Undang -Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945;
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi
Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistem (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 1990 Nomor 49,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
3ae1);
Undang-Undang Nomor i9 Tahun 2003 tentang Badan
Usaha Milik Negara (Lernbaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2003 Nomor 70, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor a2971;
2.
3.
3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2AO4 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2AO4 Nomor L25, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 44371 sebagaimana
telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-
Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua
Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2OO4 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan l-embaran
Negara Republik Indonesia Nomor a$aal;
Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2AOT tentang
Penanaman Modal (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2OO7 Nomor 67, Tambahan Lembaran Negara
Repubiik Indonesia Nomor a6751;
Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2OOT tentang Perseroan
Terbatas (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2AA7 Nomor 106, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor a7561;
Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 tentang
Pertambangan Mineral dan Batu Bara (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2OAg Nomor 4, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor a959|;
Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2009 tentang
Kesejahteraan Sosial (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2AOg Nomor 12, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor a967);
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2OAg tentang
Perlindungan Pengelolaan Lingkungan Hidup (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 140,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
sose);
Undang-Undang Nomor 12 Tahun 20ll tentang
Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2AA4 Nomor 53,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
a389);
Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang
Pedoman Pembinaan dan Pengawasan atas
Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (l.embaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 41, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor a090);
11. Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2Al2 tentang
Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perseroan
Terbatas (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2A12 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5305);
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
12. Peraturan Menteri sosial Nomor 50/HUK/2005 tentang
Pedoman Pelaksanaan Kerjasama Lintas Sektor dan Dunia
Usaha;
13. Peraturan Menteri BUMN Nomor Per-OS/MBU /2OAT
tentang Program Kemitraan BUMN dengan Usaha Kecii
dan Program Bina Lingkungan.
Dengan Persetujuan Bersama
DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KUTAI KARTANEGARA
dan
BUPATI KUTAI KARTANEGARA
MEMUTUSKAN:
Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG TANGGUNG JAWAB SOSIAL
PERUSAHAAN.
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan :
1. Daerah adalah Kabupaten Kutai Kartanegara.
2. Pemerintah Daerah adalah Bupati dan perangkat daerah
sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Daerah
Kabupaten Kutai Kartanegara.
3. Bupati adalah Bupati Kutai Kartanegara.
4. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang selanjutnya
disingkat DPRD adalah Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
Kabupaten Kutai Kartanegara.
5. Satuan Keq'a Perangkat Daerah yang selanjutnya disebut
SKPD adalah satuan kerja perangkat daerah di lingkungan
pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara yang
melaksanakan tugas di bidang Pemberdayaan Masyarakat
dan Pemerintahan Desa.
6. Tanggung Jawab Sosial Perusahaan atau dengan sebutan
lain yang selanjutnya disebut TJSP adalah Tanggung Jawab
yang melekat pada setiap perusahaan untuk tetap
menciptakan hubungan yang serasi, seimbang dan sesuai
dengan lingkungan, nilai, norma dan budaya masyarakat
setempat.
7. Pelaku dunia usaha yarrg selanjutnya disebut Perusahaan
adalah organisasi berbadan hukum baik yang didirikan
berdasarkan Peraturan Perundang-undangan maupun
perjanjian yang melakukan kegiatan usaha dengan
menghimpun modal, bergerak dalam kegiatan produksi
barang dan/atau jasa serta bertujuan memperoleh
keuntungan.
8. Pemangku kepentingan adalah semua pihak, baik daiam
lingkungan organisasi maupun diluar lingkungan
organisasi yang mempunyai kepentingan baik langsung
maupun tidak langsung yang bisa mempengaruhi atau
terpengaruh dengan keberadaan, kegiatan dan perilaku
organisasi yang bersangkutan.
9. Wilayah sasaran adalah kawasan pertambangan,
perkebunan dan industri, kawasan pemukiman penduduk,
kawasan dengan peruntukan apapun menurut ketentuan
peraturan perundang-undangan baik yang ada di darat
maupun di laut/daerah perairan yang terkena imbas baik
langsung maupun tidak langsung keberadaan perusahaan
sehingga fungsi lingkungan hidup terganggu dan
mengalami kerusakan fisik dan non fisik.
10. Forum koordinasi pelaksanaan TJSP yang selanjutnya
disebut Forum TJSP adalah Organisasi yang dibentuk oleh
Pemerintah Daerah sebagai wadah koordinasi, konsultasi
dan evaluasi penyelenggaraan TJSP.
11. Pemberdayaan masyarakat adalah usaha untuk
meningkatkan kemampuan masyarakat baik secara
invidual maupun secara kolektif agar menjadi lebih baik
kehidupannya.
12. Masyarakat adalah penduduk yang berada di wilayah
Kabupaten Kutai Kartanegara.
13. Pemangku kepentingan adalah semua pihak, baik dalam
lingkungan perusahaan maupun diluar lingkungan
perusahaan, yang mempunyai kepentingan baik langsung
maupun tidak langsung yang bisa mempengaruhi atau
terpengaruh dengan keberadaan, kegiatan dan perilaku
perusahaan yang bersangkutan.
14. Perusahaan swasta lokal adalah perusahaan swasta yang
modainya dimiliki oleh masyarakat setempat dan/atau
penduduk di daerah.
15. Perusahaan swasta nasional adalah perusahaan swasta
milik Warga Negara Indonesia yang bukan masyarakat
setempat danf atau penduduk di daerah.
16. Perusahaan swasta asing adalah perusahaan yang
modalnya sebagian besar dan/atau seluruhnya dimiliki
warga negara atau badan hukum asing.
17. Badan Usaha Milik Negara yang selanjutnya disebut BUMN
adalah badan usaha yang seluruh atau sebagian besar
modalnya dimiliki oleh Negara melalui penyertaan secara
langsung yang berasal dari kekayaan negara yang
dipisahkan.
18. Badan Usaha Milik Daerah yang selanl'utnya disebut BUMD
adalah badan usaha yang didirikan oleh Pemerintah Daerah
yang modalnya sebagian besar atau seluruhnya adalah
milik Pemerintah Daerah melalui penyertaan secara
iangsung yang berasal dari kekayaan daerah yang
dipisahkan.
1g. cabang perusahaan adalah perusahaan milik perusahaan
induk, baik sebagai kantor cabang, kantor perwakilan
maupun anak perusahaan yang membuka kantor diwilayah
daerah.
2O. Pembiayaan TJSP adalah dana yang digunakan oleh
perusahaan untuk pelaksanaan tanggung jawab sosial
perusahaan yang bersumber dari sebagian keuntungan
atau dianggarkan sebagai biaya operasional perusahaxr,
serta bentuk kontribusi iainnya yang diadakan dari sumber
kekayaan perusahaan.
21. Usaha Mikro Kecil dan Menengah yang selanjutnya disebut
UMKM adalah usaha produktif milik orang perorangan
dan/atau badan usaha perorangan yang memenuhi kriteria
sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan
tentang Usaha Mikro Kecil dan Menengah.
BAB II
MAKSUD DAN TUJUAN
Pasal 2
Peraturan Daerah ini dibuat dengan maksud sebagai berikut :
a. memberi kepastian dan perlindungan hukum atas
pelaksanaan program TJSP di Kutai Kartanegara; dan
b. memberikan arahan kepada semua perusahaan dan Semua
pemangku kepentingan atas pelaksanaan program dan
bidang kerja TJSP agar sesuai dengan program
pemLrangunan daerah.
Pasal 3
Tujuan dibuatnya Peraturan Daerah ini, antara lain untuk :
a. terw,ujudnya ketentuan yang jelas tentang tanggungjawab
sosial termasuk lingkungan perusahaan beserta pihak-
pihak yang menjadi pelakunya;
b. terpenuhinya penyelenggaraan TJSP sesuai dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku dalam suatu
koordinasi;
c. terwujudnya kepastian dan perlindungan hukum bagl
pelaku dunia usaha dalam pelaksanaan TJSP secara
terpadu dan berdaya guna;
d. melindungi perusahaan agar terhindar dari pungutan liar
yang dilakukan pihak-pihak yang tidak berwenang;
e. meminimalisir dampak negatif keberadaan perusahaan dan
mengoptimalkan dampak positif keberadaan perusahaan;
dan
f. terprogramnya rencana pemerintah daerah untuk
melakukan apresiasi kepada dunia usaha yang telah
melakukan TJSP dengan memberi penghargaan serta
pemberian kemudahan dalam pelayanan administrasi.
BAB III
Ruang Lingkup TJSP
Pasal 4
Ruang iingkup TJSP meliputi pembiayaan
penyelenggaraan kesejahteraan sosial, kompensasi
pemulihan dan/atau peningkatan fungsi iingkungan
hidup dan memacu pertumbuhan ekonomi berkualitas
berbasis kerakyatan yang selaras dengan program-
program pemerintah daerah.
Ruang lingkup sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
berlaku dalam kawasan yang secara langsung maupun
tidak langsung menerima dampak atas kegiatan
operasional perusahaan.
BAB IV
AZAS
Pasal 5
TJ SP diselenggarakan berdasarkan
a. kepastian hukum;
b. kepentingan umum;
c. kebersamaan;
d. partisipatif dan aspiratif;
(1)
{2t
azas, sebagai berikut :
e. keterbukaan;
f. berkelanjutan;
g. berwawasan lingkungan;
h. kemandirian; dan
i. keseimbangan kemajuan dan kesatuan ekonomi nasional.
BAB V
Pembiayaan
Pasal 6
Pembiayaan penyelenggaraan kegiatan yang menjadi
ruang lingkup TJSP sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4
ayat (i) dialokasikan dari :
a. sebagian keuntungan bersih setelah pajak; atau
b. dialokasikan dari mata anggaran lain yang ditentukan
perusahaan.
Besaran anggaran perusahaan untuk pelaksanaan
program TJSP sebagaimana dimaksud ayat (1) ditetapkan
melalui musyawarah para pemangku kepentingan yang
dituangkan dalam berita acara tentang ketetapan
anggaran perusahaan untuk pelaksanaan program TJSP
yang difasilitasi oleh forum TJSP.
Bagr perusahaan yang menjalankan kegiatan usahanya
secara langsung mengelola sumber daya alam dan/atau
berkaitanltidak langsung dengan sumber daya alam wajib
melaksanakan TJSP dengan biaya yang dianggarkan dan
diperhitungkan sebagai biaya perusahaan dengan
memperhatikan ukuran usaha, cakupan pemangku
kepentingan dan kinerja keuangannya.
Pasal 7
Kecamatan yang di wilayahnya tidak terdapat perusahaan
atau terdapat perusahaan narnun dalam jumlah terbatas
sehingga tidak memiliki, atau memiliki program TJSP
dengan nilai yang sangat kecil dapat mengqjukan usulan
program TJSP kepada perusahaan atau forum TJSP
dengan tembusan kepada BuPati.
Bupati dapat menindaklanjuti usulan Kecamatan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) melalui koordinasi
dengan perusahaan atau forum TJSP.
(3)
(1)
(2J
(u
(2
BAB VI
PELAKSANAAN
Pasal 8
(1) Setiap perusahaan yang berada di Daerah wajib
melaksanakan TJSP.
(2) Perusahaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
berstatus pusat, cabang atau unit pelaksana yang
berkedudukan dalam wilayah daerah Kutai Kartanegara.
(3) Dikecualikan ketentuan Ayat (1) terhadap UMKM.
(4) Perusahaan pelaksana TJSP tidak dibedakan antara
perusahaan milik swasta maupun milik Negara dan/atau
milik pemerintah daerah, baik yang menghasilkan barang
maupun jasa.
{5) Perusahaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
meliputi:
a. perusahaan swasta local;
b. perusahaan swasta nasional;
c. perusahaan asing; dan
d. perusahaan BUMN/BUMD.
BAB VII
HAK DAN KEWAJIBAN PERUSAHAAN
Bagian Pertama
Hak Perusahaan
Pasal 9
Dalam melaksanakan TJSP, perusahaan berhak:
a. menentukan program TJSP yang akan dilaksanakan oleh
perusahaan yarLg akan bersangkutan;
b. menentukan masyarakat sasaran yang akan menerima
manfaat program TJSP dari perusahaan yang
bersangkutan; dan
c. mendapatkan fasilitas dan/atau penghargaan dari
pemerintah berdasar kontribusi perusahaan dalam
pelaksanaan TJSP.
Bagran Kedua
Kewajiban Perusahaan
Pasal 10
Dalam melaksanakan TJSP, perusahaan wajib:
a. menyusun, menata, merancang dan melaksanakan
kegiatan TJSP sesuai dengan prinsip-prinsip tanggung
jawab sosial dunia usaha dengan memperhatikan kebijakan
pemerintah daerah dan peraturan perundangan yang
berlaku;
b. menumbuhkan, memantapkan dan mengembangkan
sistem jejaring kerjasama dan kemitraan dengan pihak-
pihak lain serta melaksanakan kajian, monitoring dan
evaluasi terhadap pelaksanaan TJSP dengan
memperhatikan kepentingan perusahaan, pemerintah
daerah, masyarakat dan kelestarian lingkungan;
c. menetapkan bahwa TJSP merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dalam kebijakan manqjemen maupun program
pengembangan perusahaan; dan
d. melaporkan kegiatan TJSP kepada pemerintah daerah.
BAB VIII
PROGRAM TJSP
Pasal 1 1
(1) Program TJSP meliputi:
a. bina lingkungan dan sosial;
b. kemitraan usaha mikro, kecil, dan koperasi; dan
c. program langsung pada masyarakat.
(2) Program sebagaimana dimaksud pada ayat (U
direncanakan dan dikembangkan untuk meningkatkan
kesejahteraan sosiai, meningkatkan kekuatan ekonomi
masyarakat, memperkokoh keberlangsungan berusaha
para pelaku dunia usaha dan memeiihara fungsi-fungsi
lingkungan hidup secara berkelanjutan.
Pasai L2
Program bina lingkungan dan sosial sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 11 ayat (1) huruf a merupakan program yang
bertujuan mempertahankan fungsi-fungsi lingkungan hidup
dan pengelolaannya serta memberi bantuan langsung kepada
masyarakat yang berada dalam wilayah sasaran2 meliputi
bina lingkungan fisik, bina lingkungan sosial dan bina
lingkungan usaha mikro, kecil dan koperasi.
(1)
t2)
Pasal 13
Program kemitraan usaha mikro, kecil dan koperasi
sebagaimana dimaksud dalam Pasai i.1 ayat (1) huruf b
merupakan program untuk menumbuhkan, meningkatkan
dan membina kemandirian berusaha masyarakat di
wilayah sasaran.
Dalam program kemitraan sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) meliputi aspek-aspek kegiatan:
a. penelitian dan pengkqjian kebutuhan;
b. penguatan kelembagaan sosial-ekonomi masyarakat;
c. pelatihan dan pendampingan berwirausaha;
d. pelatihan fungsi-fungsi manajemen dan tata kelola
keuangan;
e. pelatihan pengembangan usaha seperti peningkatan
mutu;
f. produk dan desain, kemasan, pernasaran, jejaring
kerjasama dan peningkatan klasifikasi perusahaan;
g. meningkatkan kemampuan manajemen dan
produktifitas; dan
h. mendorong tumbuhnya inovasi dan kreatifitas.
Pasal 14
Program yang secara langsung ditujukan kepada masyarakat
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1" 1 ayat (1) huruf c dapat
berupa:
a. hibah, yang dapat diberikan oleh perusahaan kepada
masyarakat yang membutuhkan yang besarnya sesuai
dengan kemampuan Perusahaan;
b. penghargaan berupa beasiswa kepada karyawan atau warga
masyarakat yang berkemampuan secara akademis namun
tidak mampu membiayai pendidikan;
c. subsidi, berupa penyediaan pembiayaan untuk proyek-
proyek pengembangan masyarakat, penyelenggaraan
fasilitas umum atau bantuan modal usaha skala mikro dan
kecii;
d. bantuan sosial, berupa bantuan dalam bentuk uang,
barang maupun jasa kepada panti-panti sosial/jompo, para
korban bencana dan para penyandang masalah
kesejahteraan sosial (PMKS) ;
e. pelayanan sosial, berupa layanan pendidikan, kesehatan,
olah raga dan santunan pekerja sosial;
f. perlindungan sosial, berupa pemberian kesempatan ke{a
bagi para atlet daerah yang sudah purna bakti dan bagi
penyandang cacat yang mempunyai kemampuan khusus;
dan
10
(1)
12|
(3)
(41
g. pembangunan fasilitas umum dan infrastruktur yang
dibutuhkan masyarakat.
BAB IX
PEMBENTUKAN, TUGAS DAN WEWENANG SERTA
PENDANAAN FORUM TJSP
Bagian Pertama
Pembentukan
Pasal 15
Dalam rangka koordinasi pelaksanaan TJSP di Daerah
perlu dibentuk kelembagaan dengan nama Forum TJSP.
Pemerintah Daerah melalui SKPD yang membidangi
pemberdayaan masyarakat dan pemerintahan desa
memfasilitasi terbentuknya forum dalam penyelenggaraall
TJSP.
Forum TJSP dibentuk pada tingkat Kabupaten,
Kecamatan dan tingkat desa/kelurahan.
Forum TJSP sebagaimana dimaksud pada ayat tl)
bertugas membantu Bupati dalam penyelenggaraan TJSP
di daerah.
Pembentukan Forum TJSP sebagaimana dimaksud pada
ayat (1), ditetapkan dengan Peraturan Bupati;
Bagian Kedua
Tugas dan Wewenang
Pasal 16
Forum TJSP mempunyai tugas sebagai berikut:
a. melakukan koordinasi dengan instansi terkait guna
menyusun konsep pengembangan daerah yang dijadikan
pedoman pelaksanaan TJSP oleh perusahaan setiap
tahunnya;
b. memberikan informasi kepada perusahaan mengenai
program unggulan yang layak diprioritaskan untuk
pelaksanaan TJSP sesuai dengan program kegiatan
Pemerintah Daerah;
c. memberikan inforrlasi mengenai kebutuhan barang,
fasiltas atau dana yang perlu dibiayai dari pelaksanaan
TJSP;
d. memberikan informasi daftar calon mitra dan/atau
masyarakat sasaran dalam pelaksanaan TJSP;
e. melakukan verifikasi ke setiap perusahaan untuk
memastikan pelaksanaan TJSP sesuai dengan perencanaan
yang teiah disepakati;
(s)
11
I memfasilitasi berbagai usulan perubahan maupun aduan
dari semua pemangku kepentingan atas pelaksanaan TJSP;
g. menjadi mediator atas sengketa yang muncul antar
pemangku kepentingan akibat pelaksanaan TJSP; dan
h. melakukan pemeriksaan dan pemantauan pelaksanaan
TJSP.
Pasal 17
Forum TJSP Daerah mempunyai kewenangan sebagai berikut:
a. mengatur sistem koordinasi pelaksanaan TJSP;
b. menentukan kebijakan mengenai tata cara yang terkait
pelaksanaan TJSP;
c. menentukan prioritas program sebagai acuan palaksanaan
TJSP; dan
d. melakukan pengawasan pelaksanaan TJSP.
Pasal 18
Ketentuan mengenai organisasi dan tata kerja Forum TJSP
diatur lebih tanjut dalam Peraturan Bupati;
Bagian Ketiga
Pendanaan Forum TJSP
Pasal 19
Pendanaan operasional kegiatan Forum TJSP bersumber dari,
antara lain :
a. APBN;
b. APBD Provinsi;
c. APBD Kabupaten;
d. hibah/ sumbangan perusahaan; dan
e. sumber pendanaan lainnya yang sah.
BAB X
PERENCANAAN, PELAKSANA, PELAPORAN DAN EVALUASI
Bagian Kesatu
Perencanan
Pasal 20
(1) Perusahaan menyusun pogram TJSP sebagai persyaratan
ijin usaha yang akan dilakukan.
(2) Perencanaan program dan kegiatan TJSP tahunan
perusahaan dilaksanakan melalui dan sesuai dengan
waktu pelaksanaan musrenbang tingkat desa.
t2
(3)
(4)
(s)
(1)
l2l
(3)
Hasil perencanaan program dan kegiatan sebagaimana
dimaksud ayat {21 disampaikan kepada Bupati melalui
SKPD yang berwenang.
Hasil perencanaan program dan kegiatan sebagaimana
dimaksud ayat {21disampaikan pada bulan Januari untuk
program dan kegiatan tahun selanjutnya.
Penyampaian pada bulan Januari sebagaimana dimaksud
ayat (5) dimaksudkan untuk singkronisasi dengan
program pemerintah daerah.
Bagian Kedua
Pelaksanaan
Pasal 2 1
Pemerintah Daerah melalui SKPD yang berwenang
menyampaikan program skala prioritas sebagai bahan
dalam perencanaan program TJSP kepada Forum TJSP.
Fomm TJSP sebagaimana dimaksud pada a-rrat {1} wajib
berkoordinasi dan menyalnpaikan program prioritas
pemerintah daerah kepada perusahaan pelaksana TJSP.
Forum TJSP menyarnpaikan rencana, pelaksanaan dan
evaluasi TJSP dari masing masing perusahaan kepada
Bupati melalui SKPD yang berwenang.
(a) Bupati melalui SKPD yang berwenang sebagaimana
dimaksud pada ayat (3) menyampaikan laporan
pelaksanaan TJSP setiap tahun kepada DPRD.
Bagian Ketiga
Pelaporan
Pasal22
Pelaksanaan TJSP dari masing masing perusahaan
dilaporkan kepada Forum TJSP dalam bentuk laporan
semester dan laporan tahun.
Forum TJSP melaporkan rekapitulai pelaksanaan TJSP
kepada Bupati melalui SKPD yang berwenang.
Bagi perusahaan yang tidak menjadi anggota Forum TJSP
melaporkan pelaksanaan dan evaluasi TJSP langsung
kepada Bupati melalui SKPD yang berwenang.
Format pelaksanaan dan evaluasi TJSP sebagaimana
dimaksud ayat (1) diatur lebih lanjut melaiui Peraturan
Bupati.
(1)
(2)
(3)
(41
13
Pasal 23
(1) Individu atau kelompok masyarakat yang memperoleh
dana dan/atau progam TJSP diwqjibkan menyerahkan
laporan penggunaan dana dan/atau laporan penerima
program TJSP kepada Forum TJSP.
(2) Format laporan penggunaan dana dan/atau laporan
penerima program TJSP sebagaimana dimaksud ayat (1)
diatur lebih lanjut melalui Peraturan Bupati.
Bagian Keempat
Evaluasi
Pasal 24
(1) Forum TJSP membuat laporan evaluasi pelaksanaan TJSP
seluruh perusahaan kepada Bupati.
(21 Laporan evaluasi sebagaimana dimaksud ayat (1) dibuat
dalam bentuk laporan semester dan laporan tahun.
(3) Laporan evaluasi sebagaimana dimaksud ayat (2) kecuali
disampaikan kepada Bupati juga disampaikan ke DPRD.
BAB XII
PENGHARGAAN
Pasal 25
(1) Pemerintah Daerah memberi penghargaan kepada
perusahaan yang telah bersungguh-sungguh
melaksanakan TJSP.
(2) Bentuk penghargaan, tata cara penilaian, penominasian
dan penetapan perusahaan yang berhak menerima-
penghargaan diatur lebih lanjut dalam Peraturan Bupati.
BAB XIII
PENYELESAIAN SENGKETA
Pasal 26
(1) Apabila terjadi sengketa dalam pelaksanaan TJSP,
penyelesaiannya dilakukan secara mu syawarah mufakat.
(2) Dalam hal penyelesaian sengketa sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) tidak tercapai, para pihak dapat menempuh
upaya penyelesaian sengketa di luar Pengadilan.
74
BAB XIV
SANKSI ADMINISTRASI
Pasal 27
(1) Perusahaan yang tidak melaksanakan ketentuan dalam
Pasal 8 dikenakan sanksi administratif berupa :
a. peringatan tertulis;
b. pembatasan kegiatan usaha;
c. pembekuan kegiatan usaha dan/atau
penanaman modal; atau
d. pencabutan kegiatan
penanaman modal.
(2) Apabila dalam waktu 3 (tiga)
dari perusahaan maka
rekomendasi dan/atau
perusahaan tersebut.
usaha danlatau fasilitas
BAB XV
KETENTUAN PERALIHAN
Pasal 28
Forum pelaksana TJSP atau nama lain sejenis yang sudah
terbentuk sebelum berlakunya Peraturan Daerah ini tetap
diakui keberadaannya dan melaksanakan kegiatan sesuai
Peraturan Daerah ini.
Segala ketentuan peraturan yang berkaitan dengan
pemberian persetujuanf izin, pelaporan rencana
usahalkegiatan yang menjadi kewenangan Pemerintah
Daerah tetap diberlakukan sepanjang tidak bertentangan
dengan Peraturan Daerah ini.
Setiap usaha/kegiatan yang telah berjalan dan
perrzinannya berada dibawah kewenangan Pemerintah
Daerah, diwajibkan melakukan TJSP selambat-lambatnya
6 (enam) bulan setelah diundangkannya Peraturan Daerah
ini.
Peraturan Bupati sebagai tindak lanjut pelaksanaan
teknis Peraturan Daerah ini ditetapkan paling lambat 12
(Dua Belas) bulan setelah Peraturan Daerah ini
diundangkan.
fasilitas
bulan tidak ada tindak lanjut
Bupati dapat memberikan
menghentikan aktivitas
(1)
(2)
(3)
(4)
15
BAB XVI
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 29
Peraturan daerah ini mulai berlaku
diundangkan
pada tanggal
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan
pengundangan peraturan daerah ini dengan penempatannya
dalam Lembaran Daerah Kabupaten Kutai Kartanegara.
Ditetapkan di Tenggarong
pada tanggal 30 Mei 2013
Diundangkan di Tenggarong
pada tanggal 31 Mei 2013
STKRITARIS DATRAH KABUPATEIT
KUTII I{AR'TAIITTGARA,
//L
Drs. tDI DNVIAITSYAH, M.Si /
NIP. 19650302 199403 1 O11 /
TEMBARAIT DATRAII I(IIBUPATEIII KUTAI KARTAIIEGARA
IIOMOR ab , reHult 2013
16
PENJELASAN PERATURAN DAERAH
NOMOR 10 TAHUN 2013
TENTANG
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
I. Umum
Keberadaan perusahaan telah menjadi institusi bisnis yang dominan;
Perusahaan telah memberikan pengaruh bagi pembangunan ekonomi
nasional; Aktivitas perusahaan secara nyata telah memberikan lapangan
keda, memberikan produk barang maupun jasa yang diperlukan untuk
kehidupan masyarakat, meningkatkan pembangunan ekonomi
berkelanjutan, meningkatkan kapasitas dan kemampuan teknologi
nasional, serta mewujudkan kesejahteraan masyarakat daiam suatu
sistem perekonomian yang berdaya saing;
Berbagai peraturan telah dibuat terkait dengan kelembagaan dan
aktivitas bisnis perusahaan; Secara prinsip, perusahaan adalah lembaga
privat yang didirikan dengan modal dengan tujuan utamanya mencari
keuntungan; Hal ini yang seringkali menjadi alasan perusahaan untuk
melakukan aktivitas bisnis tanpa memperharikan nilai moral dan etika
bisnis; Sehingga, operasional perusahaan menimtlulkan berbagai
persoalan sosiai; Seperti ketimpangan sosial, menimbulkan dampak
lingkungan yang tidak nyaman, pemborosan penggunaan sumber daya
alarn, ketidak setaraan kedudukan antara produsen dan konsumen;
Ketidaksamaan posisi tawar antara perusahaan dan karyarvan; Bahkan,
tanpa disadari, perusahaan telah melakukari pencelaan terhadap harkat
dan martabat kemanusian dan lingkungan hidup secara luas;
Dari sisi yang lain, interaksi antara perusahaan dengan masyarakat
secara sasial semakin iekat; Perusahaan telah masuk dan
mempengaruhi semua lini kehidi.lpan masyarakat; Perusahaan selain
sebagai institusi bisnis juga telah menjadi bagian dari warga negara
{corporate citizenship} yang terlibat langsung dengan dinamika
masyarakat; Keberlanjutan bisnis perusahaan juga sallgat bergantung
pada kondisi ekonomi dan kualitas kehidupan masayarakat; Perusahaan
tidak boieh hanya mencari keuntungan semata, tetapi juga harus ikut
serta memperhatikan kelestarian lingkungan hidup dan peduli pada
persoalan sosial yang dihadapi masyarakat {profit, people dan planet};
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan diatur secara tegas di Indonesia,
dalam Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2407 tentang Penanaman
Modal dan Undang*Undang Nomor 4A Tahun 2OOT tentang Perseroan
Terbatas; Hal ini dilatarbelakangi oleh amanat Undang-Undang Dasar
1945 mengenai perekonomian nasional dan kesejahteraan sosiai harus
diatur oleh Negara untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat; Selain
itu berdasarkan prinsip pembangunan berkelanjutan, dalam hal ini
lembaga legislatif, berkeinginan untuk mencegah dan mengurangi
rusaknya lingkungan yang diakibatkan oleh operasional korporasi yang
tidak memperhatikan lingkungan hidup dan masyarakat disekitarnya;
Oleh karena itu, Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara berkeinginan
mengatur tanggung jawab sosial perusahaan secara lebih tegas dan rinci
1l
dalam bentuk Peraturan Daerah; Peraturan Daerah ini dibentuk dengan
semangat untuk menciptakan iklim investasi dalam dunia usaha yang
lebih beretika dan memperhatikan nilai nilai moral; Sedangkan secara
praktis, Peraturan Daerah tersebut dimaksudkan untuk memberi
kepastian hukum, membangun rasa keadilan sosial, dan sebagai
pedoman bagi perusahaan untuk menjalankan aktifitasnya mencari
keuntungan sekaligus memberi kontribusi pada peningkatan kualitas
hidup masyarakat di wilayah Kabupaten Kutai Kartanegara;
II. Pasa] Demi Pasal
Pasal 1
Pasal 2
Pasal 3
Pasal 4
Pasai 5
Cukup jelas
Cukup Jelas
Cukup Jelas
Cukup Jeias
Huruf a
Huruf b
Huruf c
Huruf d
Yang dimaksud dengan "asas kepastian
hukum" adalah bahwa asas dalam negara
hukum yang meletakkan hukum dan
ketentuan peraturan perundang-
undangan sebagai dasar dalam setiap
kebijakan dan tindakan dalam
pelaksanaan TJSP;
Yang dimaksud dengan "asas
kepentingan umurn" adalah bahwa dalam
pelaksanaan TJSP mendahulukan
kesejahteraan umum dengan cara yang
aspiratif, akomodatif, dan selektif;
Yang dimaksud dengan uasa$
keterpaduarL' adalah bahwa pelaksanaan
dilakukan dengan rnemadukan berbagai
unsur atau menyinergikan berbagai
komponen terkait;
Yang dimaksud dengan "asas partisipatif
dan aspiratif' adalah bahwa setiap
anggota masyarakat didorong untuk
berperan aktif dalam proses pengambilan
keputusan dan pelaksanaan TJSP, baik
secara langsung mampun tidak langsung;
18
Huruf e
Huruf f
Huruf g
Huruf h
Huruf i
Pasal 6 Ayat {1}
Yang dimaksud dengan "asas
keterbukaa.n" adalah asas yang terbuka
terhadap hak masyarakat untuk
memperoleh informasi yang benar, jujur,
dan tidak diskriminatif tentang kegiatan
pelaksanaan TJSP;
Yang dimaksud dengan "asas
berkelanjutan" adalah asas yang secara
terencana mengupayakan berjalannya
proses pembangunan melalui
pelaksanaan TJSP untuk menjamin
kesejahteraan dan kemajuan dalam
segala aspek kehidupan, baik untuk
masa kini maupun yang akan datang;
Yang dimaksud dengan "asas
kemandirian" adalah ba-hwa pelaksanaan
TJSP dilakukan untuk menciptakan
kemandirian masyarakat baik aspek
ekonomi maupun sosial;
Yang dimaksud dengan "asa$ berwawasan
lingkungan" adalah bahwa pelaksanaan
TJSP dilakukan dengan tetaP
memperhatikan dan mengutamakan
perlindungan dan
lingkungan hidup;
pemeliharaan
Yang dimaksud dengan "asas
keseimbangan kemajuan dan kesatuan
ekonomi nasional" adalah asas yang
berupaya menjaga keseimbangan
kemqjuan ekonomi wilayah dalam
kesatuan ekonomi nasional;
Mata anggaran dana TJSP sangat
ditentukan oleh otoritas dalam lingkungan
perusahaan yang tidak dapat diintervensi
oleh pemerintah, narnun demikian tetap
dalam koridor peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
Ayat (2)
Cukup Jelas
L9
Ayat (3)
Cukup jelas
Cukup jelas
Cukup jelas
Cukup jelas
Cukup jelas
Cukup jelas
Cukup jelas
Cukup jeias
Cukup Jelas
Cukup jelas
Yang dimaksud dengan "perusahaan yang
secara langsung mengelola sumber daya
alamo adaiah perusahaan yang kegiatan
usahanya mengelola dan memanfaatkan
sumber daya alam;
Yang dimaksud dengan "perusahaan yang
berkaitanltidak langsung dengan sumber
daya alam" adalah perusahaan yang tidak
mengelola dan tidak memanfaatkan sumber
daya alam, tetapi kegiatan usahanya
berdampak pada fungsi kemampuan
sumber daya alam;
Pasal 7
Pasal 8
Pasal 9
Pasal 10
Pasal 11"
Pasal 12
Pasal 13
Pasal 14
Pasal i5
Pasal 16
Pasal 17 Huruf a
Huruf b
Huruf c
Yang dimaksud dengan "sistem koordinasi"
adalah serangkaian prosedur mekanisrne
koordinasi antara perusahaan selaku
pelaksana TJSP dengan penerima program
TSJP serta dengan Pemerintah Daerah;
Yang dimaksud dengan "tata cara" ada.lah
dukumen yang memuat urutan
prosedurpelaksanaan TJS P;
Hur-uf d
Cukup Jelas
2A
Pa*al 18
Pasal 19
Pasal 2O
Pasal 21
Pa.sal 22
Pasal 23
Paeal 24
Pasa1 25
Pa*al 26
Paeal 2?
Pasal 28
Fasal 29
Cukup Jelas
Cukup jelas
Cukup jelas
Ayat {U
Cukup jelas
Ayat {?}
Yang dimaksud dengan "nrelalui dan
seeuain adalah dilakukan melalui
mekanisme musrenbang tinglot desa dan
sesuai dengan jadwal pelaksanaan
rnusrenbang pada desa yang meqiad:i
sa$a{an prCIgram TJSP olelr perusahaan;
Ayat {3}
Cukup jelas
Ayat {4,)
Cukup jelas
Ayat (5)
Cukup jelas
Cukup jelas
Cukup jelas
Culorp jelas
Cukup j,elas
Cukup jelas
Cukup jelas
Cukup jelas
Cukup jelas
Cukup jela*
TAMBAHAN I.EMBARA}II DAERAH KABUFATEN KUTAI KARTANEGARA
NOMOR ,7 TAHUN 2O13
21

More Related Content

What's hot

Sumber sumber hukum acara pidana indonesia
Sumber sumber hukum acara pidana indonesiaSumber sumber hukum acara pidana indonesia
Sumber sumber hukum acara pidana indonesiaRoy Pangkey
 
Surat perjanjian kontrak kerja
Surat perjanjian kontrak kerjaSurat perjanjian kontrak kerja
Surat perjanjian kontrak kerjaVika Yurista
 
4 draf perjanjian kerja sama apa pma 111211
4 draf perjanjian kerja sama apa pma 1112114 draf perjanjian kerja sama apa pma 111211
4 draf perjanjian kerja sama apa pma 111211Idil Akbar
 
Surat permohonan ke bank
Surat permohonan ke bankSurat permohonan ke bank
Surat permohonan ke bank
MUHAMAD HATTA MULYOAJI,SE.,MSi.,MP.,BKP
 
Contoh surat gugatan wanprestasi
Contoh surat gugatan wanprestasiContoh surat gugatan wanprestasi
Contoh surat gugatan wanprestasiNasria Ika
 
Contoh form perawatan kendaraan. docx
Contoh form perawatan kendaraan. docxContoh form perawatan kendaraan. docx
Contoh form perawatan kendaraan. docx
Priyo Hadi
 
Contoh Surat Somasi
Contoh Surat SomasiContoh Surat Somasi
Contoh Surat Somasi
Akhmad Maulidi
 
contoh surat permohonan domisili
contoh surat permohonan domisilicontoh surat permohonan domisili
contoh surat permohonan domisili
husnah thohir
 
Contoh Perjanjian Kerjasama UKL UPL Terbaru (Beli Kontrak, Hub: 08118887270 (...
Contoh Perjanjian Kerjasama UKL UPL Terbaru (Beli Kontrak, Hub: 08118887270 (...Contoh Perjanjian Kerjasama UKL UPL Terbaru (Beli Kontrak, Hub: 08118887270 (...
Contoh Perjanjian Kerjasama UKL UPL Terbaru (Beli Kontrak, Hub: 08118887270 (...
GLC
 
Contoh duplik tergugat (peradilan semu)
Contoh duplik tergugat (peradilan semu)Contoh duplik tergugat (peradilan semu)
Contoh duplik tergugat (peradilan semu)
Taufik Budi Permana
 
legal memorandum
legal memorandum legal memorandum
legal memorandum torozzz
 
Surat undangan apel pagi gabungan 12 1-2022
Surat undangan apel pagi gabungan 12 1-2022Surat undangan apel pagi gabungan 12 1-2022
Surat undangan apel pagi gabungan 12 1-2022
SdncikiwulTiga
 
Pt astra honda motor
Pt astra honda motorPt astra honda motor
Pt astra honda motor
Adam Da-am
 
Kumpulan TOR / Kerangka Acuan Kerja
Kumpulan TOR / Kerangka Acuan KerjaKumpulan TOR / Kerangka Acuan Kerja
Kumpulan TOR / Kerangka Acuan Kerja
Marino Alsangkily
 
Ajaran otonomi daerah
Ajaran otonomi daerahAjaran otonomi daerah
Ajaran otonomi daerah
Brandal Loka Jaya
 
Surat keterangan menikah
Surat keterangan menikahSurat keterangan menikah
Surat keterangan menikahAbru Niipook
 
Proposal penawaran jasa hukum ke pt finance pdf
Proposal penawaran jasa hukum ke pt finance pdfProposal penawaran jasa hukum ke pt finance pdf
Proposal penawaran jasa hukum ke pt finance pdf
Andri Marpaung SH
 
Eksepsi dalam Hukum Acara Pidana (Idik Saeful Bahri)
Eksepsi dalam Hukum Acara Pidana (Idik Saeful Bahri)Eksepsi dalam Hukum Acara Pidana (Idik Saeful Bahri)
Eksepsi dalam Hukum Acara Pidana (Idik Saeful Bahri)
Idik Saeful Bahri
 

What's hot (20)

Sumber sumber hukum acara pidana indonesia
Sumber sumber hukum acara pidana indonesiaSumber sumber hukum acara pidana indonesia
Sumber sumber hukum acara pidana indonesia
 
Surat perjanjian kontrak kerja
Surat perjanjian kontrak kerjaSurat perjanjian kontrak kerja
Surat perjanjian kontrak kerja
 
Nota dinas ikm
Nota dinas ikmNota dinas ikm
Nota dinas ikm
 
4 draf perjanjian kerja sama apa pma 111211
4 draf perjanjian kerja sama apa pma 1112114 draf perjanjian kerja sama apa pma 111211
4 draf perjanjian kerja sama apa pma 111211
 
Surat permohonan ke bank
Surat permohonan ke bankSurat permohonan ke bank
Surat permohonan ke bank
 
Contoh surat gugatan wanprestasi
Contoh surat gugatan wanprestasiContoh surat gugatan wanprestasi
Contoh surat gugatan wanprestasi
 
Contoh form perawatan kendaraan. docx
Contoh form perawatan kendaraan. docxContoh form perawatan kendaraan. docx
Contoh form perawatan kendaraan. docx
 
Contoh Surat Somasi
Contoh Surat SomasiContoh Surat Somasi
Contoh Surat Somasi
 
contoh surat permohonan domisili
contoh surat permohonan domisilicontoh surat permohonan domisili
contoh surat permohonan domisili
 
Contoh Perjanjian Kerjasama UKL UPL Terbaru (Beli Kontrak, Hub: 08118887270 (...
Contoh Perjanjian Kerjasama UKL UPL Terbaru (Beli Kontrak, Hub: 08118887270 (...Contoh Perjanjian Kerjasama UKL UPL Terbaru (Beli Kontrak, Hub: 08118887270 (...
Contoh Perjanjian Kerjasama UKL UPL Terbaru (Beli Kontrak, Hub: 08118887270 (...
 
Contoh duplik tergugat (peradilan semu)
Contoh duplik tergugat (peradilan semu)Contoh duplik tergugat (peradilan semu)
Contoh duplik tergugat (peradilan semu)
 
legal memorandum
legal memorandum legal memorandum
legal memorandum
 
Surat undangan apel pagi gabungan 12 1-2022
Surat undangan apel pagi gabungan 12 1-2022Surat undangan apel pagi gabungan 12 1-2022
Surat undangan apel pagi gabungan 12 1-2022
 
Pt astra honda motor
Pt astra honda motorPt astra honda motor
Pt astra honda motor
 
AKTA JUAL BELI ( CONTOH )
AKTA JUAL BELI  ( CONTOH )AKTA JUAL BELI  ( CONTOH )
AKTA JUAL BELI ( CONTOH )
 
Kumpulan TOR / Kerangka Acuan Kerja
Kumpulan TOR / Kerangka Acuan KerjaKumpulan TOR / Kerangka Acuan Kerja
Kumpulan TOR / Kerangka Acuan Kerja
 
Ajaran otonomi daerah
Ajaran otonomi daerahAjaran otonomi daerah
Ajaran otonomi daerah
 
Surat keterangan menikah
Surat keterangan menikahSurat keterangan menikah
Surat keterangan menikah
 
Proposal penawaran jasa hukum ke pt finance pdf
Proposal penawaran jasa hukum ke pt finance pdfProposal penawaran jasa hukum ke pt finance pdf
Proposal penawaran jasa hukum ke pt finance pdf
 
Eksepsi dalam Hukum Acara Pidana (Idik Saeful Bahri)
Eksepsi dalam Hukum Acara Pidana (Idik Saeful Bahri)Eksepsi dalam Hukum Acara Pidana (Idik Saeful Bahri)
Eksepsi dalam Hukum Acara Pidana (Idik Saeful Bahri)
 

Similar to Perda No 10 Tahun2013 Tentang Tanggung Jawab Sosial Perusahan

10 perda 2015 ttg tanggung jawab sosial perusahaan
10 perda 2015 ttg tanggung jawab sosial perusahaan10 perda 2015 ttg tanggung jawab sosial perusahaan
10 perda 2015 ttg tanggung jawab sosial perusahaan
fionarazqa
 
3 tahun 2017 csr tanggungjawab sosial
3 tahun 2017 csr tanggungjawab sosial3 tahun 2017 csr tanggungjawab sosial
3 tahun 2017 csr tanggungjawab sosial
BAPPEDA - PEMKAB. JOMBANG
 
Perda tanggung jawab_sosial_dan_lingkungan_perusahaan
Perda tanggung jawab_sosial_dan_lingkungan_perusahaanPerda tanggung jawab_sosial_dan_lingkungan_perusahaan
Perda tanggung jawab_sosial_dan_lingkungan_perusahaanPA_Klaten
 
Perda jatim no. 4 tahun 2011 idn journal
Perda jatim no. 4 tahun 2011 idn journalPerda jatim no. 4 tahun 2011 idn journal
Perda jatim no. 4 tahun 2011 idn journalIdnJournal
 
Perda dki no.6 2004 ttg ketenagakerjaan
Perda dki no.6 2004 ttg ketenagakerjaanPerda dki no.6 2004 ttg ketenagakerjaan
Perda dki no.6 2004 ttg ketenagakerjaan
Antonius Aris Trianto, S.Sos
 
Peran pemerintah dan posisi dekopin dlm uu koperasi
Peran pemerintah dan posisi dekopin dlm uu koperasiPeran pemerintah dan posisi dekopin dlm uu koperasi
Peran pemerintah dan posisi dekopin dlm uu koperasiRully Indrawan
 
2008 14 perda penyelenggaraan kerjasama
2008 14 perda penyelenggaraan kerjasama2008 14 perda penyelenggaraan kerjasama
2008 14 perda penyelenggaraan kerjasamaAnt Shinta
 
Permensos no. 9 tahun 2012 idn journal
Permensos no. 9 tahun 2012 idn journalPermensos no. 9 tahun 2012 idn journal
Permensos no. 9 tahun 2012 idn journalIdnJournal
 
POLA TATA KELOLA PUSKESMAS 1.pdf
POLA TATA KELOLA PUSKESMAS 1.pdfPOLA TATA KELOLA PUSKESMAS 1.pdf
POLA TATA KELOLA PUSKESMAS 1.pdf
Gumalarubiah
 
54 th 2017 perbup pelaksanaan csr tanggungjawab sosial
54 th 2017 perbup pelaksanaan csr tanggungjawab sosial54 th 2017 perbup pelaksanaan csr tanggungjawab sosial
54 th 2017 perbup pelaksanaan csr tanggungjawab sosial
BAPPEDA - PEMKAB. JOMBANG
 
Kebijakan bum des bu pipit
Kebijakan bum des bu pipitKebijakan bum des bu pipit
Kebijakan bum des bu pipityuniarkowahyu
 
Keputusan lurah pembentukan bapel jps
Keputusan lurah pembentukan bapel jpsKeputusan lurah pembentukan bapel jps
Keputusan lurah pembentukan bapel jps
Rahmat Calvin
 
2012 Perda pengelolaan sampah
2012 Perda pengelolaan sampah2012 Perda pengelolaan sampah
2012 Perda pengelolaan sampahPA_Klaten
 
No. 7 ttg pendirian perusahaan daerah pakpak agro lestari (pd.pal)
No. 7 ttg pendirian perusahaan daerah pakpak agro lestari (pd.pal)No. 7 ttg pendirian perusahaan daerah pakpak agro lestari (pd.pal)
No. 7 ttg pendirian perusahaan daerah pakpak agro lestari (pd.pal)
ppbkab
 
Mengenal ojk _amp__lembaga_keuangan_mikro___bakohumas_2014
Mengenal ojk _amp__lembaga_keuangan_mikro___bakohumas_2014Mengenal ojk _amp__lembaga_keuangan_mikro___bakohumas_2014
Mengenal ojk _amp__lembaga_keuangan_mikro___bakohumas_2014
Sambadyasitumeang
 
Permen pu13 2013
Permen pu13 2013Permen pu13 2013
Permen pu13 2013
Hendramulyanabappeda
 
PERWAL_32_Pedoman_Teknis_Prodamas_Plus_TA_2022__27_MEI.pdf
PERWAL_32_Pedoman_Teknis_Prodamas_Plus_TA_2022__27_MEI.pdfPERWAL_32_Pedoman_Teknis_Prodamas_Plus_TA_2022__27_MEI.pdf
PERWAL_32_Pedoman_Teknis_Prodamas_Plus_TA_2022__27_MEI.pdf
SupliyerJakarta
 
Permensos 23 Tahun 2013
Permensos 23 Tahun 2013Permensos 23 Tahun 2013
Permensos 23 Tahun 2013
Julharya Adrika
 
PER-09/MBU/07/2015 tentang PKBL BUMN
PER-09/MBU/07/2015 tentang PKBL BUMNPER-09/MBU/07/2015 tentang PKBL BUMN
PER-09/MBU/07/2015 tentang PKBL BUMN
Dody Heriawan Priatmoko
 

Similar to Perda No 10 Tahun2013 Tentang Tanggung Jawab Sosial Perusahan (20)

10 perda 2015 ttg tanggung jawab sosial perusahaan
10 perda 2015 ttg tanggung jawab sosial perusahaan10 perda 2015 ttg tanggung jawab sosial perusahaan
10 perda 2015 ttg tanggung jawab sosial perusahaan
 
3 tahun 2017 csr tanggungjawab sosial
3 tahun 2017 csr tanggungjawab sosial3 tahun 2017 csr tanggungjawab sosial
3 tahun 2017 csr tanggungjawab sosial
 
Perda tanggung jawab_sosial_dan_lingkungan_perusahaan
Perda tanggung jawab_sosial_dan_lingkungan_perusahaanPerda tanggung jawab_sosial_dan_lingkungan_perusahaan
Perda tanggung jawab_sosial_dan_lingkungan_perusahaan
 
Perda jatim no. 4 tahun 2011 idn journal
Perda jatim no. 4 tahun 2011 idn journalPerda jatim no. 4 tahun 2011 idn journal
Perda jatim no. 4 tahun 2011 idn journal
 
Perda dki no.6 2004 ttg ketenagakerjaan
Perda dki no.6 2004 ttg ketenagakerjaanPerda dki no.6 2004 ttg ketenagakerjaan
Perda dki no.6 2004 ttg ketenagakerjaan
 
Peran pemerintah dan posisi dekopin dlm uu koperasi
Peran pemerintah dan posisi dekopin dlm uu koperasiPeran pemerintah dan posisi dekopin dlm uu koperasi
Peran pemerintah dan posisi dekopin dlm uu koperasi
 
2008 14 perda penyelenggaraan kerjasama
2008 14 perda penyelenggaraan kerjasama2008 14 perda penyelenggaraan kerjasama
2008 14 perda penyelenggaraan kerjasama
 
Permensos no. 9 tahun 2012 idn journal
Permensos no. 9 tahun 2012 idn journalPermensos no. 9 tahun 2012 idn journal
Permensos no. 9 tahun 2012 idn journal
 
POLA TATA KELOLA PUSKESMAS 1.pdf
POLA TATA KELOLA PUSKESMAS 1.pdfPOLA TATA KELOLA PUSKESMAS 1.pdf
POLA TATA KELOLA PUSKESMAS 1.pdf
 
54 th 2017 perbup pelaksanaan csr tanggungjawab sosial
54 th 2017 perbup pelaksanaan csr tanggungjawab sosial54 th 2017 perbup pelaksanaan csr tanggungjawab sosial
54 th 2017 perbup pelaksanaan csr tanggungjawab sosial
 
Kebijakan bum des bu pipit
Kebijakan bum des bu pipitKebijakan bum des bu pipit
Kebijakan bum des bu pipit
 
Uu 19 2003
Uu 19 2003Uu 19 2003
Uu 19 2003
 
Keputusan lurah pembentukan bapel jps
Keputusan lurah pembentukan bapel jpsKeputusan lurah pembentukan bapel jps
Keputusan lurah pembentukan bapel jps
 
2012 Perda pengelolaan sampah
2012 Perda pengelolaan sampah2012 Perda pengelolaan sampah
2012 Perda pengelolaan sampah
 
No. 7 ttg pendirian perusahaan daerah pakpak agro lestari (pd.pal)
No. 7 ttg pendirian perusahaan daerah pakpak agro lestari (pd.pal)No. 7 ttg pendirian perusahaan daerah pakpak agro lestari (pd.pal)
No. 7 ttg pendirian perusahaan daerah pakpak agro lestari (pd.pal)
 
Mengenal ojk _amp__lembaga_keuangan_mikro___bakohumas_2014
Mengenal ojk _amp__lembaga_keuangan_mikro___bakohumas_2014Mengenal ojk _amp__lembaga_keuangan_mikro___bakohumas_2014
Mengenal ojk _amp__lembaga_keuangan_mikro___bakohumas_2014
 
Permen pu13 2013
Permen pu13 2013Permen pu13 2013
Permen pu13 2013
 
PERWAL_32_Pedoman_Teknis_Prodamas_Plus_TA_2022__27_MEI.pdf
PERWAL_32_Pedoman_Teknis_Prodamas_Plus_TA_2022__27_MEI.pdfPERWAL_32_Pedoman_Teknis_Prodamas_Plus_TA_2022__27_MEI.pdf
PERWAL_32_Pedoman_Teknis_Prodamas_Plus_TA_2022__27_MEI.pdf
 
Permensos 23 Tahun 2013
Permensos 23 Tahun 2013Permensos 23 Tahun 2013
Permensos 23 Tahun 2013
 
PER-09/MBU/07/2015 tentang PKBL BUMN
PER-09/MBU/07/2015 tentang PKBL BUMNPER-09/MBU/07/2015 tentang PKBL BUMN
PER-09/MBU/07/2015 tentang PKBL BUMN
 

More from Suwondo Chan

BUKU MEMORI SERAH TERIMA JABATAN PJ KADES kpd KADES TERPILIH.pdf
BUKU MEMORI SERAH TERIMA JABATAN PJ KADES kpd KADES TERPILIH.pdfBUKU MEMORI SERAH TERIMA JABATAN PJ KADES kpd KADES TERPILIH.pdf
BUKU MEMORI SERAH TERIMA JABATAN PJ KADES kpd KADES TERPILIH.pdf
Suwondo Chan
 
sk-PPID Bhuana Jaya final.pdf
sk-PPID Bhuana Jaya final.pdfsk-PPID Bhuana Jaya final.pdf
sk-PPID Bhuana Jaya final.pdf
Suwondo Chan
 
Perdes-2020_-Pengelolaan-Informasi-Desa.pdf
Perdes-2020_-Pengelolaan-Informasi-Desa.pdfPerdes-2020_-Pengelolaan-Informasi-Desa.pdf
Perdes-2020_-Pengelolaan-Informasi-Desa.pdf
Suwondo Chan
 
sk-PPID Bhuana jaya.pdf
sk-PPID Bhuana jaya.pdfsk-PPID Bhuana jaya.pdf
sk-PPID Bhuana jaya.pdf
Suwondo Chan
 
perdes apbdes 2023 format siskeudes FIx.pdf
perdes apbdes 2023 format siskeudes FIx.pdfperdes apbdes 2023 format siskeudes FIx.pdf
perdes apbdes 2023 format siskeudes FIx.pdf
Suwondo Chan
 
Peraturan Pemerintah No.38 Tahun 1996.pdf
Peraturan Pemerintah No.38 Tahun 1996.pdfPeraturan Pemerintah No.38 Tahun 1996.pdf
Peraturan Pemerintah No.38 Tahun 1996.pdf
Suwondo Chan
 
Perdes_APBDes 2022 Revisi
Perdes_APBDes 2022 RevisiPerdes_APBDes 2022 Revisi
Perdes_APBDes 2022 Revisi
Suwondo Chan
 
Fortable profil Desa Bhuana Jaya
Fortable profil Desa Bhuana JayaFortable profil Desa Bhuana Jaya
Fortable profil Desa Bhuana Jaya
Suwondo Chan
 
SALINAN APERATURAN DESA BHUANA JAYA NO.16 TAHUN 2020 TENTANG ANGGARAN PENDAP...
SALINAN APERATURAN  DESA BHUANA JAYA NO.16 TAHUN 2020 TENTANG ANGGARAN PENDAP...SALINAN APERATURAN  DESA BHUANA JAYA NO.16 TAHUN 2020 TENTANG ANGGARAN PENDAP...
SALINAN APERATURAN DESA BHUANA JAYA NO.16 TAHUN 2020 TENTANG ANGGARAN PENDAP...
Suwondo Chan
 
PERATURAN DESA BHUANA JAYA NOMOR 16 TAHUN 2020 TENTANG APBDES 2021
PERATURAN DESA BHUANA JAYA NOMOR 16 TAHUN 2020 TENTANG APBDES 2021PERATURAN DESA BHUANA JAYA NOMOR 16 TAHUN 2020 TENTANG APBDES 2021
PERATURAN DESA BHUANA JAYA NOMOR 16 TAHUN 2020 TENTANG APBDES 2021
Suwondo Chan
 
RKPDes Bhuana Jaya untuk Tahun 2021
RKPDes Bhuana Jaya untuk Tahun 2021RKPDes Bhuana Jaya untuk Tahun 2021
RKPDes Bhuana Jaya untuk Tahun 2021
Suwondo Chan
 
PERATURAN DESA BHUANA JAYA TENTANG LKPJ/LPR-APBDes AKHIR 2020TAHUN 2020
PERATURAN DESA BHUANA JAYA TENTANG LKPJ/LPR-APBDes AKHIR 2020TAHUN 2020PERATURAN DESA BHUANA JAYA TENTANG LKPJ/LPR-APBDes AKHIR 2020TAHUN 2020
PERATURAN DESA BHUANA JAYA TENTANG LKPJ/LPR-APBDes AKHIR 2020TAHUN 2020
Suwondo Chan
 
LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN KEPALA DESA BHUANA JAYA AKHIR TAHUN 2020
LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN KEPALA DESA BHUANA JAYA AKHIR TAHUN 2020LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN KEPALA DESA BHUANA JAYA AKHIR TAHUN 2020
LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN KEPALA DESA BHUANA JAYA AKHIR TAHUN 2020
Suwondo Chan
 
Contoh sk-pokjanal-desa pdf
Contoh sk-pokjanal-desa pdfContoh sk-pokjanal-desa pdf
Contoh sk-pokjanal-desa pdf
Suwondo Chan
 
Selayang pandang Kelompok Tani Hutan " TUAH HIMBA "desa bhuana jaya, kaltim
Selayang pandang Kelompok Tani Hutan " TUAH HIMBA "desa bhuana jaya, kaltimSelayang pandang Kelompok Tani Hutan " TUAH HIMBA "desa bhuana jaya, kaltim
Selayang pandang Kelompok Tani Hutan " TUAH HIMBA "desa bhuana jaya, kaltim
Suwondo Chan
 
Perbup No.64 Tahun 2019 Tentang BPD
Perbup No.64 Tahun 2019 Tentang BPDPerbup No.64 Tahun 2019 Tentang BPD
Perbup No.64 Tahun 2019 Tentang BPD
Suwondo Chan
 
Permendagri no 110 thn 2016 ttg bpd
Permendagri no 110 thn 2016 ttg bpdPermendagri no 110 thn 2016 ttg bpd
Permendagri no 110 thn 2016 ttg bpd
Suwondo Chan
 
Perbup no 14 tahun 2018 tentang tata naskah dinas di pemerintah kabupaten kut...
Perbup no 14 tahun 2018 tentang tata naskah dinas di pemerintah kabupaten kut...Perbup no 14 tahun 2018 tentang tata naskah dinas di pemerintah kabupaten kut...
Perbup no 14 tahun 2018 tentang tata naskah dinas di pemerintah kabupaten kut...
Suwondo Chan
 
Peraturan Pemerintah No,38 Tahun 1996 tentang pembentukan kecamatan tenggaro...
Peraturan Pemerintah No,38  Tahun 1996 tentang pembentukan kecamatan tenggaro...Peraturan Pemerintah No,38  Tahun 1996 tentang pembentukan kecamatan tenggaro...
Peraturan Pemerintah No,38 Tahun 1996 tentang pembentukan kecamatan tenggaro...
Suwondo Chan
 
Contoh surat-keputusan-kepala-desa-tentang-pembentukan-panitia-bpd-
Contoh surat-keputusan-kepala-desa-tentang-pembentukan-panitia-bpd-Contoh surat-keputusan-kepala-desa-tentang-pembentukan-panitia-bpd-
Contoh surat-keputusan-kepala-desa-tentang-pembentukan-panitia-bpd-
Suwondo Chan
 

More from Suwondo Chan (20)

BUKU MEMORI SERAH TERIMA JABATAN PJ KADES kpd KADES TERPILIH.pdf
BUKU MEMORI SERAH TERIMA JABATAN PJ KADES kpd KADES TERPILIH.pdfBUKU MEMORI SERAH TERIMA JABATAN PJ KADES kpd KADES TERPILIH.pdf
BUKU MEMORI SERAH TERIMA JABATAN PJ KADES kpd KADES TERPILIH.pdf
 
sk-PPID Bhuana Jaya final.pdf
sk-PPID Bhuana Jaya final.pdfsk-PPID Bhuana Jaya final.pdf
sk-PPID Bhuana Jaya final.pdf
 
Perdes-2020_-Pengelolaan-Informasi-Desa.pdf
Perdes-2020_-Pengelolaan-Informasi-Desa.pdfPerdes-2020_-Pengelolaan-Informasi-Desa.pdf
Perdes-2020_-Pengelolaan-Informasi-Desa.pdf
 
sk-PPID Bhuana jaya.pdf
sk-PPID Bhuana jaya.pdfsk-PPID Bhuana jaya.pdf
sk-PPID Bhuana jaya.pdf
 
perdes apbdes 2023 format siskeudes FIx.pdf
perdes apbdes 2023 format siskeudes FIx.pdfperdes apbdes 2023 format siskeudes FIx.pdf
perdes apbdes 2023 format siskeudes FIx.pdf
 
Peraturan Pemerintah No.38 Tahun 1996.pdf
Peraturan Pemerintah No.38 Tahun 1996.pdfPeraturan Pemerintah No.38 Tahun 1996.pdf
Peraturan Pemerintah No.38 Tahun 1996.pdf
 
Perdes_APBDes 2022 Revisi
Perdes_APBDes 2022 RevisiPerdes_APBDes 2022 Revisi
Perdes_APBDes 2022 Revisi
 
Fortable profil Desa Bhuana Jaya
Fortable profil Desa Bhuana JayaFortable profil Desa Bhuana Jaya
Fortable profil Desa Bhuana Jaya
 
SALINAN APERATURAN DESA BHUANA JAYA NO.16 TAHUN 2020 TENTANG ANGGARAN PENDAP...
SALINAN APERATURAN  DESA BHUANA JAYA NO.16 TAHUN 2020 TENTANG ANGGARAN PENDAP...SALINAN APERATURAN  DESA BHUANA JAYA NO.16 TAHUN 2020 TENTANG ANGGARAN PENDAP...
SALINAN APERATURAN DESA BHUANA JAYA NO.16 TAHUN 2020 TENTANG ANGGARAN PENDAP...
 
PERATURAN DESA BHUANA JAYA NOMOR 16 TAHUN 2020 TENTANG APBDES 2021
PERATURAN DESA BHUANA JAYA NOMOR 16 TAHUN 2020 TENTANG APBDES 2021PERATURAN DESA BHUANA JAYA NOMOR 16 TAHUN 2020 TENTANG APBDES 2021
PERATURAN DESA BHUANA JAYA NOMOR 16 TAHUN 2020 TENTANG APBDES 2021
 
RKPDes Bhuana Jaya untuk Tahun 2021
RKPDes Bhuana Jaya untuk Tahun 2021RKPDes Bhuana Jaya untuk Tahun 2021
RKPDes Bhuana Jaya untuk Tahun 2021
 
PERATURAN DESA BHUANA JAYA TENTANG LKPJ/LPR-APBDes AKHIR 2020TAHUN 2020
PERATURAN DESA BHUANA JAYA TENTANG LKPJ/LPR-APBDes AKHIR 2020TAHUN 2020PERATURAN DESA BHUANA JAYA TENTANG LKPJ/LPR-APBDes AKHIR 2020TAHUN 2020
PERATURAN DESA BHUANA JAYA TENTANG LKPJ/LPR-APBDes AKHIR 2020TAHUN 2020
 
LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN KEPALA DESA BHUANA JAYA AKHIR TAHUN 2020
LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN KEPALA DESA BHUANA JAYA AKHIR TAHUN 2020LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN KEPALA DESA BHUANA JAYA AKHIR TAHUN 2020
LAPORAN KETERANGAN PERTANGGUNGJAWABAN KEPALA DESA BHUANA JAYA AKHIR TAHUN 2020
 
Contoh sk-pokjanal-desa pdf
Contoh sk-pokjanal-desa pdfContoh sk-pokjanal-desa pdf
Contoh sk-pokjanal-desa pdf
 
Selayang pandang Kelompok Tani Hutan " TUAH HIMBA "desa bhuana jaya, kaltim
Selayang pandang Kelompok Tani Hutan " TUAH HIMBA "desa bhuana jaya, kaltimSelayang pandang Kelompok Tani Hutan " TUAH HIMBA "desa bhuana jaya, kaltim
Selayang pandang Kelompok Tani Hutan " TUAH HIMBA "desa bhuana jaya, kaltim
 
Perbup No.64 Tahun 2019 Tentang BPD
Perbup No.64 Tahun 2019 Tentang BPDPerbup No.64 Tahun 2019 Tentang BPD
Perbup No.64 Tahun 2019 Tentang BPD
 
Permendagri no 110 thn 2016 ttg bpd
Permendagri no 110 thn 2016 ttg bpdPermendagri no 110 thn 2016 ttg bpd
Permendagri no 110 thn 2016 ttg bpd
 
Perbup no 14 tahun 2018 tentang tata naskah dinas di pemerintah kabupaten kut...
Perbup no 14 tahun 2018 tentang tata naskah dinas di pemerintah kabupaten kut...Perbup no 14 tahun 2018 tentang tata naskah dinas di pemerintah kabupaten kut...
Perbup no 14 tahun 2018 tentang tata naskah dinas di pemerintah kabupaten kut...
 
Peraturan Pemerintah No,38 Tahun 1996 tentang pembentukan kecamatan tenggaro...
Peraturan Pemerintah No,38  Tahun 1996 tentang pembentukan kecamatan tenggaro...Peraturan Pemerintah No,38  Tahun 1996 tentang pembentukan kecamatan tenggaro...
Peraturan Pemerintah No,38 Tahun 1996 tentang pembentukan kecamatan tenggaro...
 
Contoh surat-keputusan-kepala-desa-tentang-pembentukan-panitia-bpd-
Contoh surat-keputusan-kepala-desa-tentang-pembentukan-panitia-bpd-Contoh surat-keputusan-kepala-desa-tentang-pembentukan-panitia-bpd-
Contoh surat-keputusan-kepala-desa-tentang-pembentukan-panitia-bpd-
 

Recently uploaded

Eksum RTR KSN Soroako, hasil penyusunan tahun 2020
Eksum RTR KSN Soroako, hasil penyusunan tahun 2020Eksum RTR KSN Soroako, hasil penyusunan tahun 2020
Eksum RTR KSN Soroako, hasil penyusunan tahun 2020
HanifahCindyPratiwi
 
PETUNJUK TEKNIS INTEGRASI PELAYANAN KESEHATAN PRIMER
PETUNJUK TEKNIS INTEGRASI PELAYANAN KESEHATAN PRIMERPETUNJUK TEKNIS INTEGRASI PELAYANAN KESEHATAN PRIMER
PETUNJUK TEKNIS INTEGRASI PELAYANAN KESEHATAN PRIMER
Muh Saleh
 
AD Metodologi dan Pengukuran SDGs Desa.pdf
AD Metodologi dan Pengukuran SDGs Desa.pdfAD Metodologi dan Pengukuran SDGs Desa.pdf
AD Metodologi dan Pengukuran SDGs Desa.pdf
ssuserd13850
 
Materi Bimtek SPT Tahunan Orang Pribadi PPT.pptx
Materi Bimtek SPT Tahunan Orang Pribadi PPT.pptxMateri Bimtek SPT Tahunan Orang Pribadi PPT.pptx
Materi Bimtek SPT Tahunan Orang Pribadi PPT.pptx
adilaks
 
STANDAR KOMPETENSI MANAJERIAL SOSIAL KULTURAL.pdf
STANDAR KOMPETENSI MANAJERIAL  SOSIAL KULTURAL.pdfSTANDAR KOMPETENSI MANAJERIAL  SOSIAL KULTURAL.pdf
STANDAR KOMPETENSI MANAJERIAL SOSIAL KULTURAL.pdf
kemendagatang
 
Presentasi Dokumentasi Saran Kebijakan.pptx
Presentasi Dokumentasi Saran Kebijakan.pptxPresentasi Dokumentasi Saran Kebijakan.pptx
Presentasi Dokumentasi Saran Kebijakan.pptx
IpinTriono
 
NANI BILI Kabupaten Sorong Melalui Inovasi
NANI BILI Kabupaten Sorong Melalui InovasiNANI BILI Kabupaten Sorong Melalui Inovasi
NANI BILI Kabupaten Sorong Melalui Inovasi
Tri Widodo W. UTOMO
 
MANAJEMEN PELAYANAN SOSIAL BAGI MASYARAKAT
MANAJEMEN PELAYANAN SOSIAL BAGI MASYARAKATMANAJEMEN PELAYANAN SOSIAL BAGI MASYARAKAT
MANAJEMEN PELAYANAN SOSIAL BAGI MASYARAKAT
DinsosnakertransKota
 
PPT_KADIS PORA.pptx untuk seleksi terbuka lelang jabatan kepala dinas
PPT_KADIS PORA.pptx untuk seleksi terbuka lelang jabatan kepala dinasPPT_KADIS PORA.pptx untuk seleksi terbuka lelang jabatan kepala dinas
PPT_KADIS PORA.pptx untuk seleksi terbuka lelang jabatan kepala dinas
JOHANNESSIMANJUNTAK8
 
Survei Kesehatan Indonesia (SKI) Tahun 2023
Survei Kesehatan Indonesia (SKI) Tahun 2023Survei Kesehatan Indonesia (SKI) Tahun 2023
Survei Kesehatan Indonesia (SKI) Tahun 2023
Muh Saleh
 
manajemen kearsipan subjek peralatan dan perlengkapan tentang kearsipan din...
manajemen kearsipan subjek  peralatan dan perlengkapan tentang kearsipan  din...manajemen kearsipan subjek  peralatan dan perlengkapan tentang kearsipan  din...
manajemen kearsipan subjek peralatan dan perlengkapan tentang kearsipan din...
yennylampouw
 
2024 Sosialisasi Penulisan Ijazah DS (1).pptx
2024 Sosialisasi Penulisan Ijazah DS (1).pptx2024 Sosialisasi Penulisan Ijazah DS (1).pptx
2024 Sosialisasi Penulisan Ijazah DS (1).pptx
HasmiSabirin1
 
TATACARA PENGGUNAAN APLIKASI SIGA-VERVAL (1).pptx
TATACARA PENGGUNAAN APLIKASI SIGA-VERVAL (1).pptxTATACARA PENGGUNAAN APLIKASI SIGA-VERVAL (1).pptx
TATACARA PENGGUNAAN APLIKASI SIGA-VERVAL (1).pptx
TariHappie
 
Visitasi Kepemimpinan Nasional - PKN Tingkat II
Visitasi Kepemimpinan Nasional - PKN Tingkat IIVisitasi Kepemimpinan Nasional - PKN Tingkat II
Visitasi Kepemimpinan Nasional - PKN Tingkat II
Tri Widodo W. UTOMO
 
buku saku indeks profesionalitas Aparatur Sipil Negara (ASN)
buku saku indeks profesionalitas Aparatur Sipil Negara (ASN)buku saku indeks profesionalitas Aparatur Sipil Negara (ASN)
buku saku indeks profesionalitas Aparatur Sipil Negara (ASN)
gabatgibut09
 
PAPARAN BP TAPERA MENGENAI PERATURAN TERBARU
PAPARAN BP TAPERA MENGENAI PERATURAN TERBARUPAPARAN BP TAPERA MENGENAI PERATURAN TERBARU
PAPARAN BP TAPERA MENGENAI PERATURAN TERBARU
LtcLatif
 

Recently uploaded (16)

Eksum RTR KSN Soroako, hasil penyusunan tahun 2020
Eksum RTR KSN Soroako, hasil penyusunan tahun 2020Eksum RTR KSN Soroako, hasil penyusunan tahun 2020
Eksum RTR KSN Soroako, hasil penyusunan tahun 2020
 
PETUNJUK TEKNIS INTEGRASI PELAYANAN KESEHATAN PRIMER
PETUNJUK TEKNIS INTEGRASI PELAYANAN KESEHATAN PRIMERPETUNJUK TEKNIS INTEGRASI PELAYANAN KESEHATAN PRIMER
PETUNJUK TEKNIS INTEGRASI PELAYANAN KESEHATAN PRIMER
 
AD Metodologi dan Pengukuran SDGs Desa.pdf
AD Metodologi dan Pengukuran SDGs Desa.pdfAD Metodologi dan Pengukuran SDGs Desa.pdf
AD Metodologi dan Pengukuran SDGs Desa.pdf
 
Materi Bimtek SPT Tahunan Orang Pribadi PPT.pptx
Materi Bimtek SPT Tahunan Orang Pribadi PPT.pptxMateri Bimtek SPT Tahunan Orang Pribadi PPT.pptx
Materi Bimtek SPT Tahunan Orang Pribadi PPT.pptx
 
STANDAR KOMPETENSI MANAJERIAL SOSIAL KULTURAL.pdf
STANDAR KOMPETENSI MANAJERIAL  SOSIAL KULTURAL.pdfSTANDAR KOMPETENSI MANAJERIAL  SOSIAL KULTURAL.pdf
STANDAR KOMPETENSI MANAJERIAL SOSIAL KULTURAL.pdf
 
Presentasi Dokumentasi Saran Kebijakan.pptx
Presentasi Dokumentasi Saran Kebijakan.pptxPresentasi Dokumentasi Saran Kebijakan.pptx
Presentasi Dokumentasi Saran Kebijakan.pptx
 
NANI BILI Kabupaten Sorong Melalui Inovasi
NANI BILI Kabupaten Sorong Melalui InovasiNANI BILI Kabupaten Sorong Melalui Inovasi
NANI BILI Kabupaten Sorong Melalui Inovasi
 
MANAJEMEN PELAYANAN SOSIAL BAGI MASYARAKAT
MANAJEMEN PELAYANAN SOSIAL BAGI MASYARAKATMANAJEMEN PELAYANAN SOSIAL BAGI MASYARAKAT
MANAJEMEN PELAYANAN SOSIAL BAGI MASYARAKAT
 
PPT_KADIS PORA.pptx untuk seleksi terbuka lelang jabatan kepala dinas
PPT_KADIS PORA.pptx untuk seleksi terbuka lelang jabatan kepala dinasPPT_KADIS PORA.pptx untuk seleksi terbuka lelang jabatan kepala dinas
PPT_KADIS PORA.pptx untuk seleksi terbuka lelang jabatan kepala dinas
 
Survei Kesehatan Indonesia (SKI) Tahun 2023
Survei Kesehatan Indonesia (SKI) Tahun 2023Survei Kesehatan Indonesia (SKI) Tahun 2023
Survei Kesehatan Indonesia (SKI) Tahun 2023
 
manajemen kearsipan subjek peralatan dan perlengkapan tentang kearsipan din...
manajemen kearsipan subjek  peralatan dan perlengkapan tentang kearsipan  din...manajemen kearsipan subjek  peralatan dan perlengkapan tentang kearsipan  din...
manajemen kearsipan subjek peralatan dan perlengkapan tentang kearsipan din...
 
2024 Sosialisasi Penulisan Ijazah DS (1).pptx
2024 Sosialisasi Penulisan Ijazah DS (1).pptx2024 Sosialisasi Penulisan Ijazah DS (1).pptx
2024 Sosialisasi Penulisan Ijazah DS (1).pptx
 
TATACARA PENGGUNAAN APLIKASI SIGA-VERVAL (1).pptx
TATACARA PENGGUNAAN APLIKASI SIGA-VERVAL (1).pptxTATACARA PENGGUNAAN APLIKASI SIGA-VERVAL (1).pptx
TATACARA PENGGUNAAN APLIKASI SIGA-VERVAL (1).pptx
 
Visitasi Kepemimpinan Nasional - PKN Tingkat II
Visitasi Kepemimpinan Nasional - PKN Tingkat IIVisitasi Kepemimpinan Nasional - PKN Tingkat II
Visitasi Kepemimpinan Nasional - PKN Tingkat II
 
buku saku indeks profesionalitas Aparatur Sipil Negara (ASN)
buku saku indeks profesionalitas Aparatur Sipil Negara (ASN)buku saku indeks profesionalitas Aparatur Sipil Negara (ASN)
buku saku indeks profesionalitas Aparatur Sipil Negara (ASN)
 
PAPARAN BP TAPERA MENGENAI PERATURAN TERBARU
PAPARAN BP TAPERA MENGENAI PERATURAN TERBARUPAPARAN BP TAPERA MENGENAI PERATURAN TERBARU
PAPARAN BP TAPERA MENGENAI PERATURAN TERBARU
 

Perda No 10 Tahun2013 Tentang Tanggung Jawab Sosial Perusahan

  • 1. E+.;." PERATURAN DAERAH KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA NOMOR 10 TAHUN 2013 Menimbang : a. Mengingat : 1. b. C. TENTANG TANGGUNGJAWAB SOSIAL PERUSAHAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KUTAI KARTANEGA, bahwa upaya untuk mewujudkan kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat serta kelestarian fungsi lingkungan hidup di daerah Kutai Kartanegara merupakan bagian integral penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Kutai Kartanegara; bahwa upaya sebagaimana dimaksud huruf a dapat terlaksana dengan baik bila terjalin hubungan sinergis antara pemerintah daerah dengan para pelaku dunia usaha dan masyarakat; bahwa para pelaku dunia usaha memperoleh kemudahan dan perlindungan dalam berusaha serta diberi kesempatan yang lebih luas berperan serta dalam pemberdayaan sosial ekonomi masyarakat dan pelestarian lingkungan dalam segala aspeknya; d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b dan huruf c, perlu membentuk Peraturan Daerah tentang Tanggungjawab Sosial Perusahaan. Pasal 3 Ayat (4) Undang -Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistem (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1990 Nomor 49, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3ae1); Undang-Undang Nomor i9 Tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik Negara (Lernbaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 70, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor a2971; 2. 3.
  • 2. 3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2AO4 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2AO4 Nomor L25, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 44371 sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang- Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2OO4 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan l-embaran Negara Republik Indonesia Nomor a$aal; Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2AOT tentang Penanaman Modal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2OO7 Nomor 67, Tambahan Lembaran Negara Repubiik Indonesia Nomor a6751; Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2OOT tentang Perseroan Terbatas (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2AA7 Nomor 106, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor a7561; Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batu Bara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2OAg Nomor 4, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor a959|; Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2009 tentang Kesejahteraan Sosial (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2AOg Nomor 12, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor a967); Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2OAg tentang Perlindungan Pengelolaan Lingkungan Hidup (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor sose); Undang-Undang Nomor 12 Tahun 20ll tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2AA4 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor a389); Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan atas Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (l.embaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 41, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor a090); 11. Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2Al2 tentang Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perseroan Terbatas (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2A12 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5305); 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.
  • 3. 12. Peraturan Menteri sosial Nomor 50/HUK/2005 tentang Pedoman Pelaksanaan Kerjasama Lintas Sektor dan Dunia Usaha; 13. Peraturan Menteri BUMN Nomor Per-OS/MBU /2OAT tentang Program Kemitraan BUMN dengan Usaha Kecii dan Program Bina Lingkungan. Dengan Persetujuan Bersama DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KUTAI KARTANEGARA dan BUPATI KUTAI KARTANEGARA MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan : 1. Daerah adalah Kabupaten Kutai Kartanegara. 2. Pemerintah Daerah adalah Bupati dan perangkat daerah sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Daerah Kabupaten Kutai Kartanegara. 3. Bupati adalah Bupati Kutai Kartanegara. 4. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang selanjutnya disingkat DPRD adalah Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Kutai Kartanegara. 5. Satuan Keq'a Perangkat Daerah yang selanjutnya disebut SKPD adalah satuan kerja perangkat daerah di lingkungan pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara yang melaksanakan tugas di bidang Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa. 6. Tanggung Jawab Sosial Perusahaan atau dengan sebutan lain yang selanjutnya disebut TJSP adalah Tanggung Jawab yang melekat pada setiap perusahaan untuk tetap menciptakan hubungan yang serasi, seimbang dan sesuai dengan lingkungan, nilai, norma dan budaya masyarakat setempat.
  • 4. 7. Pelaku dunia usaha yarrg selanjutnya disebut Perusahaan adalah organisasi berbadan hukum baik yang didirikan berdasarkan Peraturan Perundang-undangan maupun perjanjian yang melakukan kegiatan usaha dengan menghimpun modal, bergerak dalam kegiatan produksi barang dan/atau jasa serta bertujuan memperoleh keuntungan. 8. Pemangku kepentingan adalah semua pihak, baik daiam lingkungan organisasi maupun diluar lingkungan organisasi yang mempunyai kepentingan baik langsung maupun tidak langsung yang bisa mempengaruhi atau terpengaruh dengan keberadaan, kegiatan dan perilaku organisasi yang bersangkutan. 9. Wilayah sasaran adalah kawasan pertambangan, perkebunan dan industri, kawasan pemukiman penduduk, kawasan dengan peruntukan apapun menurut ketentuan peraturan perundang-undangan baik yang ada di darat maupun di laut/daerah perairan yang terkena imbas baik langsung maupun tidak langsung keberadaan perusahaan sehingga fungsi lingkungan hidup terganggu dan mengalami kerusakan fisik dan non fisik. 10. Forum koordinasi pelaksanaan TJSP yang selanjutnya disebut Forum TJSP adalah Organisasi yang dibentuk oleh Pemerintah Daerah sebagai wadah koordinasi, konsultasi dan evaluasi penyelenggaraan TJSP. 11. Pemberdayaan masyarakat adalah usaha untuk meningkatkan kemampuan masyarakat baik secara invidual maupun secara kolektif agar menjadi lebih baik kehidupannya. 12. Masyarakat adalah penduduk yang berada di wilayah Kabupaten Kutai Kartanegara. 13. Pemangku kepentingan adalah semua pihak, baik dalam lingkungan perusahaan maupun diluar lingkungan perusahaan, yang mempunyai kepentingan baik langsung maupun tidak langsung yang bisa mempengaruhi atau terpengaruh dengan keberadaan, kegiatan dan perilaku perusahaan yang bersangkutan. 14. Perusahaan swasta lokal adalah perusahaan swasta yang modainya dimiliki oleh masyarakat setempat dan/atau penduduk di daerah. 15. Perusahaan swasta nasional adalah perusahaan swasta milik Warga Negara Indonesia yang bukan masyarakat setempat danf atau penduduk di daerah.
  • 5. 16. Perusahaan swasta asing adalah perusahaan yang modalnya sebagian besar dan/atau seluruhnya dimiliki warga negara atau badan hukum asing. 17. Badan Usaha Milik Negara yang selanjutnya disebut BUMN adalah badan usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya dimiliki oleh Negara melalui penyertaan secara langsung yang berasal dari kekayaan negara yang dipisahkan. 18. Badan Usaha Milik Daerah yang selanl'utnya disebut BUMD adalah badan usaha yang didirikan oleh Pemerintah Daerah yang modalnya sebagian besar atau seluruhnya adalah milik Pemerintah Daerah melalui penyertaan secara iangsung yang berasal dari kekayaan daerah yang dipisahkan. 1g. cabang perusahaan adalah perusahaan milik perusahaan induk, baik sebagai kantor cabang, kantor perwakilan maupun anak perusahaan yang membuka kantor diwilayah daerah. 2O. Pembiayaan TJSP adalah dana yang digunakan oleh perusahaan untuk pelaksanaan tanggung jawab sosial perusahaan yang bersumber dari sebagian keuntungan atau dianggarkan sebagai biaya operasional perusahaxr, serta bentuk kontribusi iainnya yang diadakan dari sumber kekayaan perusahaan. 21. Usaha Mikro Kecil dan Menengah yang selanjutnya disebut UMKM adalah usaha produktif milik orang perorangan dan/atau badan usaha perorangan yang memenuhi kriteria sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan tentang Usaha Mikro Kecil dan Menengah. BAB II MAKSUD DAN TUJUAN Pasal 2 Peraturan Daerah ini dibuat dengan maksud sebagai berikut : a. memberi kepastian dan perlindungan hukum atas pelaksanaan program TJSP di Kutai Kartanegara; dan b. memberikan arahan kepada semua perusahaan dan Semua pemangku kepentingan atas pelaksanaan program dan bidang kerja TJSP agar sesuai dengan program pemLrangunan daerah.
  • 6. Pasal 3 Tujuan dibuatnya Peraturan Daerah ini, antara lain untuk : a. terw,ujudnya ketentuan yang jelas tentang tanggungjawab sosial termasuk lingkungan perusahaan beserta pihak- pihak yang menjadi pelakunya; b. terpenuhinya penyelenggaraan TJSP sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku dalam suatu koordinasi; c. terwujudnya kepastian dan perlindungan hukum bagl pelaku dunia usaha dalam pelaksanaan TJSP secara terpadu dan berdaya guna; d. melindungi perusahaan agar terhindar dari pungutan liar yang dilakukan pihak-pihak yang tidak berwenang; e. meminimalisir dampak negatif keberadaan perusahaan dan mengoptimalkan dampak positif keberadaan perusahaan; dan f. terprogramnya rencana pemerintah daerah untuk melakukan apresiasi kepada dunia usaha yang telah melakukan TJSP dengan memberi penghargaan serta pemberian kemudahan dalam pelayanan administrasi. BAB III Ruang Lingkup TJSP Pasal 4 Ruang iingkup TJSP meliputi pembiayaan penyelenggaraan kesejahteraan sosial, kompensasi pemulihan dan/atau peningkatan fungsi iingkungan hidup dan memacu pertumbuhan ekonomi berkualitas berbasis kerakyatan yang selaras dengan program- program pemerintah daerah. Ruang lingkup sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berlaku dalam kawasan yang secara langsung maupun tidak langsung menerima dampak atas kegiatan operasional perusahaan. BAB IV AZAS Pasal 5 TJ SP diselenggarakan berdasarkan a. kepastian hukum; b. kepentingan umum; c. kebersamaan; d. partisipatif dan aspiratif; (1) {2t azas, sebagai berikut :
  • 7. e. keterbukaan; f. berkelanjutan; g. berwawasan lingkungan; h. kemandirian; dan i. keseimbangan kemajuan dan kesatuan ekonomi nasional. BAB V Pembiayaan Pasal 6 Pembiayaan penyelenggaraan kegiatan yang menjadi ruang lingkup TJSP sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (i) dialokasikan dari : a. sebagian keuntungan bersih setelah pajak; atau b. dialokasikan dari mata anggaran lain yang ditentukan perusahaan. Besaran anggaran perusahaan untuk pelaksanaan program TJSP sebagaimana dimaksud ayat (1) ditetapkan melalui musyawarah para pemangku kepentingan yang dituangkan dalam berita acara tentang ketetapan anggaran perusahaan untuk pelaksanaan program TJSP yang difasilitasi oleh forum TJSP. Bagr perusahaan yang menjalankan kegiatan usahanya secara langsung mengelola sumber daya alam dan/atau berkaitanltidak langsung dengan sumber daya alam wajib melaksanakan TJSP dengan biaya yang dianggarkan dan diperhitungkan sebagai biaya perusahaan dengan memperhatikan ukuran usaha, cakupan pemangku kepentingan dan kinerja keuangannya. Pasal 7 Kecamatan yang di wilayahnya tidak terdapat perusahaan atau terdapat perusahaan narnun dalam jumlah terbatas sehingga tidak memiliki, atau memiliki program TJSP dengan nilai yang sangat kecil dapat mengqjukan usulan program TJSP kepada perusahaan atau forum TJSP dengan tembusan kepada BuPati. Bupati dapat menindaklanjuti usulan Kecamatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) melalui koordinasi dengan perusahaan atau forum TJSP. (3) (1) (2J (u (2
  • 8. BAB VI PELAKSANAAN Pasal 8 (1) Setiap perusahaan yang berada di Daerah wajib melaksanakan TJSP. (2) Perusahaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berstatus pusat, cabang atau unit pelaksana yang berkedudukan dalam wilayah daerah Kutai Kartanegara. (3) Dikecualikan ketentuan Ayat (1) terhadap UMKM. (4) Perusahaan pelaksana TJSP tidak dibedakan antara perusahaan milik swasta maupun milik Negara dan/atau milik pemerintah daerah, baik yang menghasilkan barang maupun jasa. {5) Perusahaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi: a. perusahaan swasta local; b. perusahaan swasta nasional; c. perusahaan asing; dan d. perusahaan BUMN/BUMD. BAB VII HAK DAN KEWAJIBAN PERUSAHAAN Bagian Pertama Hak Perusahaan Pasal 9 Dalam melaksanakan TJSP, perusahaan berhak: a. menentukan program TJSP yang akan dilaksanakan oleh perusahaan yarLg akan bersangkutan; b. menentukan masyarakat sasaran yang akan menerima manfaat program TJSP dari perusahaan yang bersangkutan; dan c. mendapatkan fasilitas dan/atau penghargaan dari pemerintah berdasar kontribusi perusahaan dalam pelaksanaan TJSP.
  • 9. Bagran Kedua Kewajiban Perusahaan Pasal 10 Dalam melaksanakan TJSP, perusahaan wajib: a. menyusun, menata, merancang dan melaksanakan kegiatan TJSP sesuai dengan prinsip-prinsip tanggung jawab sosial dunia usaha dengan memperhatikan kebijakan pemerintah daerah dan peraturan perundangan yang berlaku; b. menumbuhkan, memantapkan dan mengembangkan sistem jejaring kerjasama dan kemitraan dengan pihak- pihak lain serta melaksanakan kajian, monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan TJSP dengan memperhatikan kepentingan perusahaan, pemerintah daerah, masyarakat dan kelestarian lingkungan; c. menetapkan bahwa TJSP merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam kebijakan manqjemen maupun program pengembangan perusahaan; dan d. melaporkan kegiatan TJSP kepada pemerintah daerah. BAB VIII PROGRAM TJSP Pasal 1 1 (1) Program TJSP meliputi: a. bina lingkungan dan sosial; b. kemitraan usaha mikro, kecil, dan koperasi; dan c. program langsung pada masyarakat. (2) Program sebagaimana dimaksud pada ayat (U direncanakan dan dikembangkan untuk meningkatkan kesejahteraan sosiai, meningkatkan kekuatan ekonomi masyarakat, memperkokoh keberlangsungan berusaha para pelaku dunia usaha dan memeiihara fungsi-fungsi lingkungan hidup secara berkelanjutan. Pasai L2 Program bina lingkungan dan sosial sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 ayat (1) huruf a merupakan program yang bertujuan mempertahankan fungsi-fungsi lingkungan hidup dan pengelolaannya serta memberi bantuan langsung kepada masyarakat yang berada dalam wilayah sasaran2 meliputi bina lingkungan fisik, bina lingkungan sosial dan bina lingkungan usaha mikro, kecil dan koperasi.
  • 10. (1) t2) Pasal 13 Program kemitraan usaha mikro, kecil dan koperasi sebagaimana dimaksud dalam Pasai i.1 ayat (1) huruf b merupakan program untuk menumbuhkan, meningkatkan dan membina kemandirian berusaha masyarakat di wilayah sasaran. Dalam program kemitraan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi aspek-aspek kegiatan: a. penelitian dan pengkqjian kebutuhan; b. penguatan kelembagaan sosial-ekonomi masyarakat; c. pelatihan dan pendampingan berwirausaha; d. pelatihan fungsi-fungsi manajemen dan tata kelola keuangan; e. pelatihan pengembangan usaha seperti peningkatan mutu; f. produk dan desain, kemasan, pernasaran, jejaring kerjasama dan peningkatan klasifikasi perusahaan; g. meningkatkan kemampuan manajemen dan produktifitas; dan h. mendorong tumbuhnya inovasi dan kreatifitas. Pasal 14 Program yang secara langsung ditujukan kepada masyarakat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1" 1 ayat (1) huruf c dapat berupa: a. hibah, yang dapat diberikan oleh perusahaan kepada masyarakat yang membutuhkan yang besarnya sesuai dengan kemampuan Perusahaan; b. penghargaan berupa beasiswa kepada karyawan atau warga masyarakat yang berkemampuan secara akademis namun tidak mampu membiayai pendidikan; c. subsidi, berupa penyediaan pembiayaan untuk proyek- proyek pengembangan masyarakat, penyelenggaraan fasilitas umum atau bantuan modal usaha skala mikro dan kecii; d. bantuan sosial, berupa bantuan dalam bentuk uang, barang maupun jasa kepada panti-panti sosial/jompo, para korban bencana dan para penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS) ; e. pelayanan sosial, berupa layanan pendidikan, kesehatan, olah raga dan santunan pekerja sosial; f. perlindungan sosial, berupa pemberian kesempatan ke{a bagi para atlet daerah yang sudah purna bakti dan bagi penyandang cacat yang mempunyai kemampuan khusus; dan 10
  • 11. (1) 12| (3) (41 g. pembangunan fasilitas umum dan infrastruktur yang dibutuhkan masyarakat. BAB IX PEMBENTUKAN, TUGAS DAN WEWENANG SERTA PENDANAAN FORUM TJSP Bagian Pertama Pembentukan Pasal 15 Dalam rangka koordinasi pelaksanaan TJSP di Daerah perlu dibentuk kelembagaan dengan nama Forum TJSP. Pemerintah Daerah melalui SKPD yang membidangi pemberdayaan masyarakat dan pemerintahan desa memfasilitasi terbentuknya forum dalam penyelenggaraall TJSP. Forum TJSP dibentuk pada tingkat Kabupaten, Kecamatan dan tingkat desa/kelurahan. Forum TJSP sebagaimana dimaksud pada ayat tl) bertugas membantu Bupati dalam penyelenggaraan TJSP di daerah. Pembentukan Forum TJSP sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ditetapkan dengan Peraturan Bupati; Bagian Kedua Tugas dan Wewenang Pasal 16 Forum TJSP mempunyai tugas sebagai berikut: a. melakukan koordinasi dengan instansi terkait guna menyusun konsep pengembangan daerah yang dijadikan pedoman pelaksanaan TJSP oleh perusahaan setiap tahunnya; b. memberikan informasi kepada perusahaan mengenai program unggulan yang layak diprioritaskan untuk pelaksanaan TJSP sesuai dengan program kegiatan Pemerintah Daerah; c. memberikan inforrlasi mengenai kebutuhan barang, fasiltas atau dana yang perlu dibiayai dari pelaksanaan TJSP; d. memberikan informasi daftar calon mitra dan/atau masyarakat sasaran dalam pelaksanaan TJSP; e. melakukan verifikasi ke setiap perusahaan untuk memastikan pelaksanaan TJSP sesuai dengan perencanaan yang teiah disepakati; (s) 11
  • 12. I memfasilitasi berbagai usulan perubahan maupun aduan dari semua pemangku kepentingan atas pelaksanaan TJSP; g. menjadi mediator atas sengketa yang muncul antar pemangku kepentingan akibat pelaksanaan TJSP; dan h. melakukan pemeriksaan dan pemantauan pelaksanaan TJSP. Pasal 17 Forum TJSP Daerah mempunyai kewenangan sebagai berikut: a. mengatur sistem koordinasi pelaksanaan TJSP; b. menentukan kebijakan mengenai tata cara yang terkait pelaksanaan TJSP; c. menentukan prioritas program sebagai acuan palaksanaan TJSP; dan d. melakukan pengawasan pelaksanaan TJSP. Pasal 18 Ketentuan mengenai organisasi dan tata kerja Forum TJSP diatur lebih tanjut dalam Peraturan Bupati; Bagian Ketiga Pendanaan Forum TJSP Pasal 19 Pendanaan operasional kegiatan Forum TJSP bersumber dari, antara lain : a. APBN; b. APBD Provinsi; c. APBD Kabupaten; d. hibah/ sumbangan perusahaan; dan e. sumber pendanaan lainnya yang sah. BAB X PERENCANAAN, PELAKSANA, PELAPORAN DAN EVALUASI Bagian Kesatu Perencanan Pasal 20 (1) Perusahaan menyusun pogram TJSP sebagai persyaratan ijin usaha yang akan dilakukan. (2) Perencanaan program dan kegiatan TJSP tahunan perusahaan dilaksanakan melalui dan sesuai dengan waktu pelaksanaan musrenbang tingkat desa. t2
  • 13. (3) (4) (s) (1) l2l (3) Hasil perencanaan program dan kegiatan sebagaimana dimaksud ayat {21 disampaikan kepada Bupati melalui SKPD yang berwenang. Hasil perencanaan program dan kegiatan sebagaimana dimaksud ayat {21disampaikan pada bulan Januari untuk program dan kegiatan tahun selanjutnya. Penyampaian pada bulan Januari sebagaimana dimaksud ayat (5) dimaksudkan untuk singkronisasi dengan program pemerintah daerah. Bagian Kedua Pelaksanaan Pasal 2 1 Pemerintah Daerah melalui SKPD yang berwenang menyampaikan program skala prioritas sebagai bahan dalam perencanaan program TJSP kepada Forum TJSP. Fomm TJSP sebagaimana dimaksud pada a-rrat {1} wajib berkoordinasi dan menyalnpaikan program prioritas pemerintah daerah kepada perusahaan pelaksana TJSP. Forum TJSP menyarnpaikan rencana, pelaksanaan dan evaluasi TJSP dari masing masing perusahaan kepada Bupati melalui SKPD yang berwenang. (a) Bupati melalui SKPD yang berwenang sebagaimana dimaksud pada ayat (3) menyampaikan laporan pelaksanaan TJSP setiap tahun kepada DPRD. Bagian Ketiga Pelaporan Pasal22 Pelaksanaan TJSP dari masing masing perusahaan dilaporkan kepada Forum TJSP dalam bentuk laporan semester dan laporan tahun. Forum TJSP melaporkan rekapitulai pelaksanaan TJSP kepada Bupati melalui SKPD yang berwenang. Bagi perusahaan yang tidak menjadi anggota Forum TJSP melaporkan pelaksanaan dan evaluasi TJSP langsung kepada Bupati melalui SKPD yang berwenang. Format pelaksanaan dan evaluasi TJSP sebagaimana dimaksud ayat (1) diatur lebih lanjut melaiui Peraturan Bupati. (1) (2) (3) (41 13
  • 14. Pasal 23 (1) Individu atau kelompok masyarakat yang memperoleh dana dan/atau progam TJSP diwqjibkan menyerahkan laporan penggunaan dana dan/atau laporan penerima program TJSP kepada Forum TJSP. (2) Format laporan penggunaan dana dan/atau laporan penerima program TJSP sebagaimana dimaksud ayat (1) diatur lebih lanjut melalui Peraturan Bupati. Bagian Keempat Evaluasi Pasal 24 (1) Forum TJSP membuat laporan evaluasi pelaksanaan TJSP seluruh perusahaan kepada Bupati. (21 Laporan evaluasi sebagaimana dimaksud ayat (1) dibuat dalam bentuk laporan semester dan laporan tahun. (3) Laporan evaluasi sebagaimana dimaksud ayat (2) kecuali disampaikan kepada Bupati juga disampaikan ke DPRD. BAB XII PENGHARGAAN Pasal 25 (1) Pemerintah Daerah memberi penghargaan kepada perusahaan yang telah bersungguh-sungguh melaksanakan TJSP. (2) Bentuk penghargaan, tata cara penilaian, penominasian dan penetapan perusahaan yang berhak menerima- penghargaan diatur lebih lanjut dalam Peraturan Bupati. BAB XIII PENYELESAIAN SENGKETA Pasal 26 (1) Apabila terjadi sengketa dalam pelaksanaan TJSP, penyelesaiannya dilakukan secara mu syawarah mufakat. (2) Dalam hal penyelesaian sengketa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak tercapai, para pihak dapat menempuh upaya penyelesaian sengketa di luar Pengadilan. 74
  • 15. BAB XIV SANKSI ADMINISTRASI Pasal 27 (1) Perusahaan yang tidak melaksanakan ketentuan dalam Pasal 8 dikenakan sanksi administratif berupa : a. peringatan tertulis; b. pembatasan kegiatan usaha; c. pembekuan kegiatan usaha dan/atau penanaman modal; atau d. pencabutan kegiatan penanaman modal. (2) Apabila dalam waktu 3 (tiga) dari perusahaan maka rekomendasi dan/atau perusahaan tersebut. usaha danlatau fasilitas BAB XV KETENTUAN PERALIHAN Pasal 28 Forum pelaksana TJSP atau nama lain sejenis yang sudah terbentuk sebelum berlakunya Peraturan Daerah ini tetap diakui keberadaannya dan melaksanakan kegiatan sesuai Peraturan Daerah ini. Segala ketentuan peraturan yang berkaitan dengan pemberian persetujuanf izin, pelaporan rencana usahalkegiatan yang menjadi kewenangan Pemerintah Daerah tetap diberlakukan sepanjang tidak bertentangan dengan Peraturan Daerah ini. Setiap usaha/kegiatan yang telah berjalan dan perrzinannya berada dibawah kewenangan Pemerintah Daerah, diwajibkan melakukan TJSP selambat-lambatnya 6 (enam) bulan setelah diundangkannya Peraturan Daerah ini. Peraturan Bupati sebagai tindak lanjut pelaksanaan teknis Peraturan Daerah ini ditetapkan paling lambat 12 (Dua Belas) bulan setelah Peraturan Daerah ini diundangkan. fasilitas bulan tidak ada tindak lanjut Bupati dapat memberikan menghentikan aktivitas (1) (2) (3) (4) 15
  • 16. BAB XVI KETENTUAN PENUTUP Pasal 29 Peraturan daerah ini mulai berlaku diundangkan pada tanggal Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan peraturan daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kabupaten Kutai Kartanegara. Ditetapkan di Tenggarong pada tanggal 30 Mei 2013 Diundangkan di Tenggarong pada tanggal 31 Mei 2013 STKRITARIS DATRAH KABUPATEIT KUTII I{AR'TAIITTGARA, //L Drs. tDI DNVIAITSYAH, M.Si / NIP. 19650302 199403 1 O11 / TEMBARAIT DATRAII I(IIBUPATEIII KUTAI KARTAIIEGARA IIOMOR ab , reHult 2013 16
  • 17. PENJELASAN PERATURAN DAERAH NOMOR 10 TAHUN 2013 TENTANG TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN I. Umum Keberadaan perusahaan telah menjadi institusi bisnis yang dominan; Perusahaan telah memberikan pengaruh bagi pembangunan ekonomi nasional; Aktivitas perusahaan secara nyata telah memberikan lapangan keda, memberikan produk barang maupun jasa yang diperlukan untuk kehidupan masyarakat, meningkatkan pembangunan ekonomi berkelanjutan, meningkatkan kapasitas dan kemampuan teknologi nasional, serta mewujudkan kesejahteraan masyarakat daiam suatu sistem perekonomian yang berdaya saing; Berbagai peraturan telah dibuat terkait dengan kelembagaan dan aktivitas bisnis perusahaan; Secara prinsip, perusahaan adalah lembaga privat yang didirikan dengan modal dengan tujuan utamanya mencari keuntungan; Hal ini yang seringkali menjadi alasan perusahaan untuk melakukan aktivitas bisnis tanpa memperharikan nilai moral dan etika bisnis; Sehingga, operasional perusahaan menimtlulkan berbagai persoalan sosiai; Seperti ketimpangan sosial, menimbulkan dampak lingkungan yang tidak nyaman, pemborosan penggunaan sumber daya alarn, ketidak setaraan kedudukan antara produsen dan konsumen; Ketidaksamaan posisi tawar antara perusahaan dan karyarvan; Bahkan, tanpa disadari, perusahaan telah melakukari pencelaan terhadap harkat dan martabat kemanusian dan lingkungan hidup secara luas; Dari sisi yang lain, interaksi antara perusahaan dengan masyarakat secara sasial semakin iekat; Perusahaan telah masuk dan mempengaruhi semua lini kehidi.lpan masyarakat; Perusahaan selain sebagai institusi bisnis juga telah menjadi bagian dari warga negara {corporate citizenship} yang terlibat langsung dengan dinamika masyarakat; Keberlanjutan bisnis perusahaan juga sallgat bergantung pada kondisi ekonomi dan kualitas kehidupan masayarakat; Perusahaan tidak boieh hanya mencari keuntungan semata, tetapi juga harus ikut serta memperhatikan kelestarian lingkungan hidup dan peduli pada persoalan sosial yang dihadapi masyarakat {profit, people dan planet}; Tanggung Jawab Sosial Perusahaan diatur secara tegas di Indonesia, dalam Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2407 tentang Penanaman Modal dan Undang*Undang Nomor 4A Tahun 2OOT tentang Perseroan Terbatas; Hal ini dilatarbelakangi oleh amanat Undang-Undang Dasar 1945 mengenai perekonomian nasional dan kesejahteraan sosiai harus diatur oleh Negara untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat; Selain itu berdasarkan prinsip pembangunan berkelanjutan, dalam hal ini lembaga legislatif, berkeinginan untuk mencegah dan mengurangi rusaknya lingkungan yang diakibatkan oleh operasional korporasi yang tidak memperhatikan lingkungan hidup dan masyarakat disekitarnya; Oleh karena itu, Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara berkeinginan mengatur tanggung jawab sosial perusahaan secara lebih tegas dan rinci 1l
  • 18. dalam bentuk Peraturan Daerah; Peraturan Daerah ini dibentuk dengan semangat untuk menciptakan iklim investasi dalam dunia usaha yang lebih beretika dan memperhatikan nilai nilai moral; Sedangkan secara praktis, Peraturan Daerah tersebut dimaksudkan untuk memberi kepastian hukum, membangun rasa keadilan sosial, dan sebagai pedoman bagi perusahaan untuk menjalankan aktifitasnya mencari keuntungan sekaligus memberi kontribusi pada peningkatan kualitas hidup masyarakat di wilayah Kabupaten Kutai Kartanegara; II. Pasa] Demi Pasal Pasal 1 Pasal 2 Pasal 3 Pasal 4 Pasai 5 Cukup jelas Cukup Jelas Cukup Jelas Cukup Jeias Huruf a Huruf b Huruf c Huruf d Yang dimaksud dengan "asas kepastian hukum" adalah bahwa asas dalam negara hukum yang meletakkan hukum dan ketentuan peraturan perundang- undangan sebagai dasar dalam setiap kebijakan dan tindakan dalam pelaksanaan TJSP; Yang dimaksud dengan "asas kepentingan umurn" adalah bahwa dalam pelaksanaan TJSP mendahulukan kesejahteraan umum dengan cara yang aspiratif, akomodatif, dan selektif; Yang dimaksud dengan uasa$ keterpaduarL' adalah bahwa pelaksanaan dilakukan dengan rnemadukan berbagai unsur atau menyinergikan berbagai komponen terkait; Yang dimaksud dengan "asas partisipatif dan aspiratif' adalah bahwa setiap anggota masyarakat didorong untuk berperan aktif dalam proses pengambilan keputusan dan pelaksanaan TJSP, baik secara langsung mampun tidak langsung; 18
  • 19. Huruf e Huruf f Huruf g Huruf h Huruf i Pasal 6 Ayat {1} Yang dimaksud dengan "asas keterbukaa.n" adalah asas yang terbuka terhadap hak masyarakat untuk memperoleh informasi yang benar, jujur, dan tidak diskriminatif tentang kegiatan pelaksanaan TJSP; Yang dimaksud dengan "asas berkelanjutan" adalah asas yang secara terencana mengupayakan berjalannya proses pembangunan melalui pelaksanaan TJSP untuk menjamin kesejahteraan dan kemajuan dalam segala aspek kehidupan, baik untuk masa kini maupun yang akan datang; Yang dimaksud dengan "asas kemandirian" adalah ba-hwa pelaksanaan TJSP dilakukan untuk menciptakan kemandirian masyarakat baik aspek ekonomi maupun sosial; Yang dimaksud dengan "asa$ berwawasan lingkungan" adalah bahwa pelaksanaan TJSP dilakukan dengan tetaP memperhatikan dan mengutamakan perlindungan dan lingkungan hidup; pemeliharaan Yang dimaksud dengan "asas keseimbangan kemajuan dan kesatuan ekonomi nasional" adalah asas yang berupaya menjaga keseimbangan kemqjuan ekonomi wilayah dalam kesatuan ekonomi nasional; Mata anggaran dana TJSP sangat ditentukan oleh otoritas dalam lingkungan perusahaan yang tidak dapat diintervensi oleh pemerintah, narnun demikian tetap dalam koridor peraturan perundang- undangan yang berlaku. Ayat (2) Cukup Jelas L9
  • 20. Ayat (3) Cukup jelas Cukup jelas Cukup jelas Cukup jelas Cukup jelas Cukup jelas Cukup jelas Cukup jeias Cukup Jelas Cukup jelas Yang dimaksud dengan "perusahaan yang secara langsung mengelola sumber daya alamo adaiah perusahaan yang kegiatan usahanya mengelola dan memanfaatkan sumber daya alam; Yang dimaksud dengan "perusahaan yang berkaitanltidak langsung dengan sumber daya alam" adalah perusahaan yang tidak mengelola dan tidak memanfaatkan sumber daya alam, tetapi kegiatan usahanya berdampak pada fungsi kemampuan sumber daya alam; Pasal 7 Pasal 8 Pasal 9 Pasal 10 Pasal 11" Pasal 12 Pasal 13 Pasal 14 Pasal i5 Pasal 16 Pasal 17 Huruf a Huruf b Huruf c Yang dimaksud dengan "sistem koordinasi" adalah serangkaian prosedur mekanisrne koordinasi antara perusahaan selaku pelaksana TJSP dengan penerima program TSJP serta dengan Pemerintah Daerah; Yang dimaksud dengan "tata cara" ada.lah dukumen yang memuat urutan prosedurpelaksanaan TJS P; Hur-uf d Cukup Jelas 2A
  • 21. Pa*al 18 Pasal 19 Pasal 2O Pasal 21 Pa.sal 22 Pasal 23 Paeal 24 Pasa1 25 Pa*al 26 Paeal 2? Pasal 28 Fasal 29 Cukup Jelas Cukup jelas Cukup jelas Ayat {U Cukup jelas Ayat {?} Yang dimaksud dengan "nrelalui dan seeuain adalah dilakukan melalui mekanisme musrenbang tinglot desa dan sesuai dengan jadwal pelaksanaan rnusrenbang pada desa yang meqiad:i sa$a{an prCIgram TJSP olelr perusahaan; Ayat {3} Cukup jelas Ayat {4,) Cukup jelas Ayat (5) Cukup jelas Cukup jelas Cukup jelas Culorp jelas Cukup j,elas Cukup jelas Cukup jelas Cukup jelas Cukup jelas Cukup jela* TAMBAHAN I.EMBARA}II DAERAH KABUFATEN KUTAI KARTANEGARA NOMOR ,7 TAHUN 2O13 21