SlideShare a Scribd company logo
1
WALIKOTA KEDIRI
PROVINSI JAWA TIMUR
PERATURAN DAERAH KOTA KEDIRI
NOMOR 10 TAHUN 2015
TENTANG
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
WALIKOTA KEDIRI,
Menimbang : a. bahwa upaya untuk mewujudkan kesejahteraan dan
kemakmuran masyarakat serta kelestarian fungsi
lingkungan hidup di daerah merupakan bagian integral
penyelenggaraan Pemerintahan Daerah;
b. bahwa upaya sebagaimana dimaksud huruf a dapat
terlaksana dengan baik dan efektif apabila terjalin
hubungan sinergis dan berkelanjutan antara pemerintah
daerah, pelaku usaha dan masyarakat;
c. bahwa pelaku dunia usaha harus memperoleh
kemudahan dan perlindungan dalam berusaha, serta
pemberian kesempatan yang lebih luas untuk berperan
serta dalam pemberdayaan sosial ekonomi masyarakat
dan pelestarian lingkungan dalam segala aspeknya;
d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud
dalam huruf a, huruf b dan huruf c, perlu membentuk
Peraturan Daerah tentang Tanggung Jawab Sosial
Perusahaan;
Mengingat : 1. Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945;
2. Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1950 tentang
Pembentukan Daerah-daerah Kota Besar dalam
Lingkungan Provinsi Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa
Barat dan Dalam Daerah Istimewa Yogyakarta (Berita
SALINAN
2
Negara Republik Indonesia Tahun 1950 Nomor 45)
sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor
2 Tahun 1965 (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 1965 Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 2730);
3. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi
Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistem (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 1990 Nomor 49,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
3491);
4. Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2003 tentang Badan
Usaha Milik Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2003 Nomor 70, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4297);
5. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang
Penanaman Modal (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2007 Nomor 67, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4675);
6. Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan
Terbatas (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2007 Nomor 106, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4576);
7. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2009 tentang
Kesejahteraan Sosial (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2009 Nomor 12, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4967);
8. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang
Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor
140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5059);
9. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang
Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan,
(Lembaran Negara Nomor 82 Tahun 2011, Tambahan
Lembaran Negara Nomor 5234);
10. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
3
Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana
telah diubah terakhir kalinya dengan Undang-Undang
Nomor 9 Tahun 2015 tentang perubahan kedua atas
Undang-Undang nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5679);
11. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang
Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4593);
12. Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2012 Tentang
Tanggung Jawab Sosial Dan Lingkungan Perseroan
Terbatas (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2012 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5305);
13. Peraturan Menteri Sosial Nomor 50/HUK/2005 tentang
Pedoman Pelaksanaan Kerjasama Lintas Sektor dan
Dunia Usaha;
14. Peraturan Menteri BUMN Nomor Per-05/MBU/2007
tentang Program Kemitraan BUMN dengan Usaha Kecil
dan Program Bina Lingkungan; dan
15. Peraturan Daerah Propinsi Jawa Timur Nomor 4 Tahun
2011 tentang Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
(Lembaran Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 4 Tahun
2011 Seri D Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Jawa
Timur Nomor 4);
Dengan persetujuan bersama
DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KOTA KEDIRI
DAN
WALIKOTA KEDIRI
MEMUTUSKAN :
Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG TANGGUNG JAWAB
SOSIAL PERUSAHAAN.
4
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam peraturan ini yang dimaksud dengan:
1. Daerah adalah Kota Kediri.
2. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Kota Kediri.
3. Walikota adalah Walikota Kediri.
4. Pelaku dunia usaha yang selanjutnya disebut Perusahaan adalah
organisasi berbadan hukum baik yang didirikan berdasarkan peraturan
perundang-undangan maupun perjanjian yang melakukan kegiatan
usaha dengan menghimpun modal, bergerak dalam kegiatan produksi
barang dan/atau jasa serta bertujuan memperoleh keuntungan.
5. Tanggungjawab Sosial Perusahaan atau dengan sebutan lain yang sudah
dilaksanakan oleh perusahaan yang selanjutnya disingkat TSP adalah
tanggung jawab yang melekat pada setiap perusahaan untuk tetap
menciptakan hubungan yang serasi, seimbang dan sesuai dengan
lingkungan, nilai, norma dan budaya masyarakat setempat.
6. Forum Pelaksana TSP adalah Organisasi atau forum komunikasi yang
dibentuk beberapa perusahaan yang melaksanakan program TSP,
dengan maupun tanpa melibatkan pemangku kepentingan sebagai
wadah komunikasi, konsultasi dan evaluasi penyelenggaraan TSP.
BAB II
MAKSUD DAN TUJUAN
Pasal 2
Peraturan Daerah ini dimaksudkan untuk :
a. meningkatkan kesadaran perusahaan terhadap pelaksanaan TSP di
daerah;
b. memenuhi perkembangan kebutuhan hukum dalam masyarakat
mengenai TSP; dan
c. menguatkan pengaturan TSP yang telah diatur dalam berbagai
peraturan perundang-undangan sesuai dengan bidang kegiatan usaha
perusahaan yang bersangkutan.
5
Pasal 3
Tujuan Peraturan Daerah ini adalah:
a. terwujudnya batasan yang jelas tentang TSP termasuk lingkungan
perusahaan beserta pihak-pihak yang menjadi pelakunya;
b. terselenggaranya TSP secara berdaya guna dan sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku melalui sebuah sistem yang
terkoordinir;
c. terwujudnya kepastian dan perlindungan hukum bagi pelaku dunia
usaha dalam pelaksanaan TSP bagi seluruh pemangku kepentingan;
d. melindungi perusahaan agar terhindar dari berbagai bentuk pungutan
liar yang dilakukan pihak-pihak yang tidak berwenang dan tidak
bertanggung jawab;
e. meminimalisir timbulnya dampak negatif keberadaan perusahaan bagi
masyarakat dan sebaliknya mengoptimalkan potensi dan sinergi kegiatan
yang berdampak positif terhadap keberadaan perusahaan; dan
f. terprogramnya rencana pemerintah daerah untuk melakukan apresiasi
kepada dunia usaha yang telah melakukan TSP dengan memberi
penghargaan dan kemudahan fasilitas dalam pelayanan administrasi.
BAB III
ASAS, PRINSIP DAN RUANG LINGKUP
Pasal 4
Penyelenggaraan TSP berdasarkan asas:
a. kepastian hukum;
b. kepentingan umum;
c. kebersamaan;
d. partisipatif dan aspiratif;
e. keterbukaan;
f. berkelanjutan;
g. berwawasan lingkungan;
h. kemandirian; dan
i. keseimbangan kemajuan dan kesatuan ekonomi nasional.
Pasal 5
(1) Asas penyelenggaraan TSP sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4
dengan menggunakan prinsip-prinsip:
a. kesukarelaan;
6
b. kepedulian;
c. keterpaduan;
d. kepatuhan hukum dan etika bisnis;
e. kemandirian;
f. sensitivitas;
g. keberpihakan;
h.kemitraan;
i. inisiasi;
j. mutualistis dan non diskriminasi; dan
k. koordinatif.
(2) Prinsip-prinsip sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan,
dengan berpedoman pada:
a. manajemen yang sehat;
b. profesional;
c. transparan;
d. akuntabilitas;
e. kreatif dan inovatif;
f. terukur;
g. program perbaikan berkelanjutan;
h.keadilan yang bijak; dan
i. kebijakan yang adil.
Pasal 6
(1) Ruang lingkup TSP meliputi:
a. bantuan pembiayaan penyelenggaraan program dan kegiatan
kesejahteraan sosial;
b. kompensasi pemulihan dan/atau peningkatan fungsi lingkungan
hidup; dan
c. percepatan pertumbuhan ekonomi berkualitas berbasis kerakyatan
yang selaras dengan program-program pemerintah daerah;
(2) Ruang lingkup sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berlaku pada
kawasan yang secara langsung maupun tidak langsung menerima
dampak atas kegiatan operasional perusahaan.
7
BAB IV
KLASIFIKASI PERUSAHAAN PELAKSANA PROGRAM TSP
Pasal 7
(1) Setiap perusahaan yang memiliki ukuran usaha, skala dampak
lingkungan, cakupan pemangku kepentingan dan kinerja keuangan
tertentu wajib melakukan penganggaran dana untuk program TSP bagi
masyarakat di daerah berdasarkan rencana kerja tahunan perusahaan.
(2) Ketentuan lebih lanjut mengenai perusahaan yang memiliki ukuran
usaha, skala dampak lingkungan, cakupan pemangku kepentingan dan
kinerja keuangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dalam
peraturan Walikota.
BAB V
PENGANGGARAN DAN PEMBIAYAAN TSP
Pasal 8
(1) TSP dilaksanakan berdasarkan rencana kerja tahunan yang memuat
rencana kegiatan dan anggaran yang dibutuhkan untuk
pelaksanaannya.
(2) Besarnya anggaran yang di butuhkan dalam program pelaksanaan TSP
dialokasikan dari sebagian keuntungan bersih setelah pajak atau
dialokasikan dari mata anggaran lain yang ditentukan perusahaan.
(3) Bagi perusahaan yang menjalankan kegiatan usahanya dibidang
dan/atau berkaitan dengan sumber daya alam wajib melaksanakan TSP
dengan biaya yang dianggarkan dan diperhitungkan sebagai biaya
perusahaan.
(4) Penganggaran biaya penyelenggaraan kesejahteraan sosial, pemulihan
dan/atau peningkatan fungsi lingkungan hidup dan memacu
pertumbuhan ekonomi berkualitas berbasis kerakyatan dalam program
TSP dialokasikan dari program kegiatan dalam Rapat Umum Pemegang
Saham (RUPS) perusahaan.
Pasal 9
(1) Kecamatan dan/atau kelurahan yang wilayahnya tidak terdapat
perusahaan atau terdapat perusahaan namun memiliki program TSP
yang sangat kecil dapat mengajukan usulan program TSP kepada
perusahaan atau Forum Pelaksana TSP dengan tembusan kepada
Walikota.
8
(2) Walikota dapat menindaklanjuti usulan camat dan lurah sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) melalui koordinasi dengan perusahaan atau
Forum Pelaksana TSP.
BAB VI
PELAKSANAAN TSP
Pasal 10
(1) Pelaksana TSP adalah perusahaan yang menjalankan usahanya di
daerah.
(2) Perusahaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi perusahaan
swasta maupun Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan/atau Badan
Usaha Milik Daerah (BUMD) baik yang menghasilkan barang maupun
jasa.
Pasal 11
Dalam melaksanakan TSP, perusahaan wajib:
a. menyusun, menata, merancang dan melaksanakan kegiatan TSP sesuai
dengan prinsip-prinsip tanggung jawab sosial dunia usaha dengan
memperhatikan kebijakan pemerintah daerah dan peraturan
perundangan yang berlaku;
b. menumbuhkan, memantapkan dan mengembangkan sistem jejaring
kerjasama dan kemitraan dengan pihak-pihak lain serta melaksanakan
kajian, monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan TSP dengan
memperhatikan kepentingan perusahaan, pemerintah daerah,
masyarakat dan kelestarian lingkungan; dan
c. menetapkan bahwa TSP adalah bagian yang tidak terpisahkan dalam
kebijakan manajemen maupun program pengembangan perusahaan.
BAB VII
PROGRAM TSP
Pasal 12
(1) Program TSP meliputi:
a. bina lingkungan dan sosial;
b. kemitraan usaha mikro, kecil , dan koperasi; dan
c. program langsung pada masyarakat.
(2) Program sebagaimana dimaksud pada ayat (1) direncanakan dan
ditumbuhkembangkan untuk meningkatkan kesejahteraan sosial,
9
meningkatkan kekuatan ekonomi masyarakat, memperkokoh
keberlangsungan berusaha para pelaku dunia usaha dan memelihara
fungsi-fungsi lingkungan hidup secara berkelanjutan.
Pasal 13
(1) Program bina lingkungan dan sosial sebagaimana dimaksud dalam Pasal
12 ayat (1) huruf a merupakan program yang bertujuan
mempertahankan fungsi-fungsi lingkungan hidup dan pengelolaannya
serta memberi bantuan langsung kepada masyarakat yang berada dalam
wilayah sasaran, meliputi bina lingkungan fisik, bina lingkungan sosial
dan bina lingkungan usaha mikro, kecil dan koperasi.
(2) Program kemitraan usaha mikro, kecil dan koperasi sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 12 ayat (1) huruf b merupakan program untuk
menumbuhkan, meningkatkan dan membina kemandirian berusaha
masyarakat di wilayah sasaran.
(3) Dalam program kemitraan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) meliputi
aspek-aspek kegiatan:
a. penelitian dan pengkajian kebutuhan;
b. penguatan kelembagaan sosial-ekonomi masyarakat;
c. pelatihan dan pendampingan berwirausaha;
d. pelatihan fungsi-fungsi manajemen dan tata kelola keuangan;
e. pelatihan pengembangan usaha seperti peningkatan mutu produk,
disain, kemasan, pemasaran, jejaring kerjasama dan peningkatan
klasifikasi perusahaan;
f. meningkatkan kemampuan manajemen dan produktifitas; dan
g. mendorong tumbuhnya inovasi dan kreatifitas.
(4) Program yang secara langsung ditujukan kepada masyarakat
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 ayat (1) huruf c dapat berupa:
a. hibah, yang dapat diberikan oleh perusahaan kepada masyarakat
yang membutuhkan yang besarnya sesuai dengan kemampuan
perusahaan;
b. penghargaan berupa beasiswa kepada karyawan atau warga
masyarakat yang berkemampuan secara akademis namun tidak
mampu membiayai pendidikan;
c. subsidi, berupa penyediaan pembiayaan untuk proyek-proyek
pengembangan masyarakat, penyelenggaraan fasilitas umum atau
bantuan modal usaha skala mikro dan kecil;
10
d. bantuan sosial, berupa bantuan dalam bentuk uang, barang maupun
jasa kepada panti-panti sosial/jompo, para korban bencana dan para
penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS);
e. pelayanan sosial, berupa layanan pendidikan, kesehatan, olah raga
dan santunan pekerja sosial; dan
f. perlindungan sosial, berupa pemberian kesempatan kerja bagi para
atlet nasional/daerah yang sudah purna bakti dan bagi penyandang
cacat yang mempunyai kemampuan khusus.
BAB XIII
KELEMBAGAAN, PELAKSANAAN DAN PELAPORAN TSP
Pasal 14
(1) Beberapa perusahaan dapat membentuk Forum Pelaksana TSP agar
program-program TSP terencana secara terpadu, harmonis dan efisien.
(2) Pemerintah Daerah dapat memfasilitasi terbentuknya forum dalam
penyelenggaraan TSP.
(3) Pembentukan Forum Pelaksana TSP sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) dilaporkan kepada Pemerintah Daerah.
Pasal 15
(1) Peran Pemerintah Daerah dalam penyelenggaraan TSP antara lain :
a. memfasilitasi perusahaan dalam melakukan perencanaan dan
pelaksanaan TSP;
b. melakukan pembinaan dan pengawasan pelaksanaan program TSP.
(2) Untuk melaksanakan peran pemerintah daerah sebagaimana di maksud
pada ayat (1), Walikota membentuk Tim Fasilitasi TSP.
Pasal 16
(1) Pemerintah Daerah menyampaikan program skala prioritas sebagai
bahan dalam perencanaan program TSP kepada Forum Pelaksana TSP.
(2) Forum Pelaksana TSP sebagaimana dimaksud pada ayat (1) wajib
menyampaikan rencana, pelaksanaan dan evaluasi TSP dari masing-
masing perusahaan yang menjadi anggota kepada Pemerintah Daerah.
(3) Dalam menyusun perencanaan program TSP sebagaimana dimaksud
dalam ayat (2), perusahaan dapat melibatkan peran serta masyarakat.
11
Pasal 17
Ketentuan lebih lanjut mengenai pemyampaian rencana, pelaksanaan dan
pelaporan oleh perusahaan atau Forum Pelaksana TSP kepada Pemerintah
Daerah diatur dalam Peraturan Walikota.
BAB IX
PEMBINAAN DAN PENGAWASAN TSP
Pasal 18
(1) Walikota melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap pelaksanaan
TSP di daerah.
(2) Tugas pembinaan dan pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaksanakan oleh Tim Fasilitasi TSP.
Pasal 19
Pembinaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 18 dilaksanakan dengan
melakukan sosialisasi kebijakan TSP.
Pasal 20
(1) Pengawasan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 18 dilaksanakan
dalam bentuk :
a. pemantauan lapangan; dan
b. evaluasi.
(2) Pemantauan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a dilaksanakan
untuk mengamati perkembangan pelaksanaan program TSP di daerah.
(3) Evaluasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b dilakukan untuk
mengetahui efektivitas program TSP yang dilaksanakan perusahaan.
(4) Tim Fasilitasi TSP menyampaikan hasil pengawasan kepada Walikota.
BAB X
PERAN SERTA MASYARAKAT
Pasal 21
(1) Masyarakat dapat berperan serta dalam penyelenggaraan program TSP.
(2) Peran serta masyarakat sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
diwujudkan dalam bentuk:
a. penyampaian usulan, saran dalam proses penyusunan program TSP;
b. pengaduan terhadap pelaksanaan TSP yang tidak sesuai dengan
program/kegiatan yang telah ditetapkan.
12
BAB XII
PENGHARGAAN
Pasal 22
(1) Pemerintah daerah memberi penghargaan kepada Perusahaan yang
telah bersungguh–sungguh melaksanakan TSP.
(2) Bentuk penghargaan, tata cara penilaian, penominasian dan penetapan
perusahaan yang berhak menerima penghargaan diatur lebih lanjut
dalam Peraturan Walikota.
BAB XIII
PENYELESAIAN SENGKETA
Pasal 23
(1) Apabila terjadi sengketa dalam pelaksanaan program TSP dengan
lingkungan perusahaan, dilakukan penyelesaian secara musyawarah
mufakat.
(2) Dalam hal penyelesaian sengketa sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
tidak tercapai, para pihak dapat menempuh upaya penyelesaian
sengketa di luar Pengadilan (Non Litigasi).
BAB XIV
SANKSI ADMINISTRATIF
Pasal 24
(1) Perusahaan yang tidak melaksanakan ketentuan dalam Pasal 11 dan
Pasal 17 dikenakan sanksi administratif berupa peringatan tertulis.
(2) Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara penerapan sanksi
administratif diatur lebih lanjut dengan Peraturan Walikota.
BAB XV
KETENTUAN PERALIHAN
Pasal 25
Forum Pelaksana TSP yang sudah terbentuk sebelum berlakunya Peraturan
Daerah ini tetap diakui keberadaannya dan melaksanakan kegiatan sesuai
Peraturan Daerah ini.
13
BAB XVI
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 26
Peraturan Walikota sebagai pelaksanaan Peraturan Daerah ini ditetapkan
paling lambat 6 (enam) bulan setelah Peraturan Daerah ini diundangkan.
Pasal 27
Peraturan daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan peraturan
daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kota Kediri.
Ditetapkan di Kediri
pada tanggal 19 Oktober 2015
WALIKOTA KEDIRI,
ttd.
ABDULLAH ABU BAKAR
Diundangkan di Kediri
pada tanggal 30 Desember 2015
SEKRETARIS DAERAH KOTA KEDIRI,
ttd.
BUDWI SUNU HERNANING SULISTYO
LEMBARAN DAERAH KOTA KEDIRI TAHUN 2015 NOMOR 11
NOREG PERATURAN DAERAH KOTA KEDIRI NOMOR 314-10/2015
Salinan sesuai dengan aslinya
a.n. SEKRETARIS DAERAH KOTA KEDIRI
KEPALA BAGIAN HUKUM,
ttd.
MARIA KARANGORA,S.H,M.M.
Pembina Tingkat I
NIP. 19581208 199003 2 001
14
PENJELASAN
ATAS
PERATURAN DAERAH KOTA KEDIRI
NOMOR 10 TAHUN 2015
TENTANG
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
I. UMUM
Pasal 74 Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang
Perseroan Terbatas memuat ketentuan bahwa perseroan yang
menjalankan kegiatan usahanya di bidang dan/atau berkaitan dengan
sumber daya alam wajib melaksanakan tanggung jawab sosial dan
lingkungan dengan mengalokasikan dana yang diperhitungkan sebagai
biaya perseroan, yang pelaksanaannya dilakukan dengan memperhatikan
kepatutan dan kewajiban. Sedangkan pasal 15 Undang-Undang Nomor 25
Tahun 2007 tentang Penanaman modal mewajibkan setiap penanam
modal di Indonesia melaksanakan tanggung jawab sosial perusahaan,
menghormati tradisi budaya masyarakat sekitar lokasi kegiatan usaha
penanaman modal dan mematuhi semua ketentuan peraturan
perundang-undangan.
Di lain pihak Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (TSP) adalah
sebuah konsep dengan mana perusahaan memutuskan untuk
berkontribusi kepada masyarakat agar kehidupannya lebih baik, dan
kondisi lingkungan tetap terjaga serta tidak di rusak fungsinya. Indonesia
saat ini sedang mencari konsepsi tentang nilai-nilai itu melalui adopsi
berbagai pemikiran global maupun lokal untuk mendorong perusahaan
mengakui prinsip bertanggungjawab sosial secara terprogram dengan
merujuk konsep TSP sebagai bagian dari identitas perusahaan mereka.
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi manajemen lebih
memperhitungkan pelaksanaan TSP, antar lain:
a. Kepedulian dan harapan baru dari masyarakat, konsumen, pemerintah
dan penanam modal dalam konteks globalisasi serta perubahan
perilaku unsur-unsur lingkungan perusahaan (business environment).
b. Kriteria sosial semakin meningkat sehingga mempengaruhi keputusan
investasi perorangan dan kelembagaan baik sebagai konsumen maupun
sebagai penanam modal.
15
c. Menunjukkan kesadaran terhadap kerusakan lingkungan yang
diakibatkan oleh aktivitas ekonomi.
d. Transparansi aktivitas bisnis yang dibawa oleh media dan informasi
modern serta teknologi komunikasi.
Dalam melakukan usahanya perusahaan tidak hanya mempunyai
kewajiban yang bersifat ekonomis dan legal, namun juga memiliki
kewajiban yang bersifat etis. Etika bisnis merupakan tuntunan perilaku
bagi dunia usaha untuk bisa membedakan mana yang baik dan mana
yang tidak baik, mana yang boleh dan mana yang tidak boleh dilakukan
oleh komunitas dunia usaha. Kepedulian kepada masyarakat sekitar dan
lingkungan, termasuk sumber daya alam, dapat diartikan sangat luas.
Namun secara singkat dapat difahami sebagai peningkatan peran serta
dan penempatan organisasi perusahaan di dalam sebuah komunitas
sosial melalui berbagai upaya kemaslahatan bersama bagi perusahaan,
komunitas dan lingkungan. Kesadaran tentang pentingnya TSP ini
menjadi trend global seiring dengan semakin maraknya kepedulian
mengutamakan pemangku kepentingan. TSP ini selain wujud penerapan
prinsip good corporate governance juga terkait untuk mendukung
pencapaian tujuan Millenium Development Goals (MDG's), salah satu
diantaranya adalah pengurangan angka kemiskinan setiap tahun.
TSP bermanfaat pula untuk perwujudan akuntabilitas publik,
membangun dan memperkokoh pencitraan, kepercayaan, keamanan
sosial, memperkuat investasi dan keberlanjutan perusahaan. Bagi
masyarakat, TSP bermanfaat untuk perlindungan dan kesejahteraan
masyarakat dalam dimensi sosial ekonomi, kenyamanan lingkungan hidup
serta mengurangi kesenjangan dan keterpencilan.
Bagi pemerintah pelaksanaan TSP bermanfaat untuk
menumbuhkan komitmen bersama dan sinkronisasi program-program
pemerintah dengan pihak swasta agar dapat terlaksana secara sistematis
dan berkesinambungan dalam rangka percepatan pembangunan.
TSP adalah sebuah proses dengan itu perusahaan mengelola
hubungan dengan beragam pemangku kepentingan yang dapat memiliki
pengaruh nyata terhadap lisensi sosial atas operasional mereka di suatu
daerah. Sebagai standar pelaksanaan dapat dirujuk misalnya prinsip
Corporate Social Responsibility dari United National Global Compact dan
Acuan Social Responsibility dan ISO 26000 yang dirumuskan oleh
16
International Organization for Standardization (ISO) bulan September 2004
yang diberi nama Guidance Standard on Social Responsibility.
Untuk menilai implementasi TSP (termasuk lingkungan) dalam
sustainable report, terdapat tiga jenis standar pengungkapan berdasarkan
Global Reporting Initiative (GRI), yaitu (1) strategi dan profil TSP, (2)
pendekatan manajemen dan (3) indikator pelaksanaan. Untuk masing-
masing standar mempunyai acuan dalam mengungkapkan TSP dan
lingkungan dalam sustainability report.
II. PASAL DEMI PASAL
Pasal 1
Cukup jelas.
Pasal 2
Cukup jelas.
Pasal 3
Cukup jelas.
Pasal 4
Huruf a
Yang dimaksud dengan asas kepastian hukum adalah
asas dalam negara hukum yang meletakkan hukum dan
ketentuan peraturan perundang-undangan sebagai dasar
dalam setiap kebijakan dan tindakan.
Huruf b
Yang dimaksud dengan asas kepentingan umum adalah
asas kepentingan di semua aspek dalam bernegara,
berbangsa dan bermasyarakat dalam arti yang seluas-
luasnya dan yang menyangkut kepentingan hajat hidup
masyarakat yang luas.
Huruf c
Yang dimaksud dengan asas kebersamaan adalah asas
yang mendorong peran seluruh pelaku
usaha/perusahaan secara bersama-sama dalam kegiatan
usahanya untuk mewujudkan kesejahteraan rakyat.
Huruf d
Yang dimaksud dengan asas partisipatif adalah
keterlibatan dalam suatu proram atau kegiatan tertentu
dalam berbagai tahapan tindakan, yakni keterlibatan
17
dalam tahap perencanaan, pelaksanaan, monitoring dan
evaluasi program kegiatan.
Yang dimaksud dengan asas aspiratif adalah harapan
dan tujuan, cita-cita, keinginan dan hasrat untuk
keberhasilan pada masa yang akan datang.
Huruf e
Yang dimaksud dengan asas keterbukaan adalah asas
yang terbuka terhadap hak masyarakat untuk
memperoleh informasi yang benar, jujur dan tidak
diskriminatif tentang suatu kegiatan.
Huruf f
Yang dimaksud dengan asas berkelanjutan adalah asas
yang secara terencana pengupayakan berjalannya proses
pembangunan melalui suatu kegiatan untuk menjamin
kesejahteraan dan kemajuan dalam segala aspek
kehidupan, baik untuk masa kini maupun yang akan
datang.
Huruf g
Yang dimaksud dengan asas berwawasan lingkungan
adalah asas yang dilakukan dengan tetap
memperhatikan dan mengutamakan perlindungan dan
pemeliharaan lingkungan hidup.
Huruf h
Yang dimaksud dengan asas kemandirian adalah asas
yang dilakukan dengan tetap mengedepankan potensi
bangsa dan negara dengan tidak menutup diri pada
masuknya input dari luar demi terwujudnya
pertumbuhan ekonomi.
Huruf i
Yang dimaksud dengan asas keseimbangan kemajuan
dan kesatuan ekonomi nasional adalah asas yang
berupaya menjaga keseimbangan kemajuan ekonomi
wilayah dalam kesatuan ekonomi nasional.
18
Pasal 5
Ayat (1)
Huruf a
Yang dimaksud dengan prinsip kesukarelaan
adalah proses penghayatan atau pengetahuan
yang penuh dari masyarakat/individu-individu
terkait dirinya sendiri dan lingkungannya yang
memerlukan suatu persepsi dari dalam diri dan
luar lingkungan.
Huruf b
Yang dimaksud dengan prinsip kepedulian adalah
sikap menghiraukan, sikap memperhatikan orang
lain atau suatu sikap untuk ikut serta dalam
mengerti dan memahami masalah serta
kesusahan orang lain yang diwujudkan dengan
membantu berupa dukungan materi maupun non
materi.
Huruf c
Yang dimaksud dengan prinsip keterpaduan
adalah adanya hubungan setiap bagian sehingga
secara keseluruhan tampak keterkaitannya baik
dalam kata maupun realita yang ada.
Huruf d
Yang dimaksud dengan prinsip kepatuhan
hukum adalah ketaatan hukum yang
dikonkritkan dalam sikap, tindakan atau tingkah
laku manusia.
Yang dimaksud dengan prinsip etika bisnis
adalah cara-cara untuk melakukan kegiatan
bisnis yang mencakup seluruh aspek yang
berkaitan dengan individu, perusahaan, industri
dan juga masyarakat.
Huruf e
Yang dimaksud dengan prinsip kemandirian
adalah sikap keswaskarsaan, yaitu berbuat
sendiri secara aktif dan kebebasan untuk
19
mengambil keputusan, penilaian, pendapat dan
pertanggungjawaban.
Huruf f
Yang dimaksud dengan prinsip sensitivitas
adalah kepekaan terhadap kondisi sosial
lingkungannya.
Huruf g
Yang dimaksud dengan prinsip keberpihakan
adalah hal berpihak pada kesejahteraan dan
kemakmuran masyarakat.
Huruf h
Yang dimaksud dengan prinsip kemitraan adalah
adanya kerjasama antara usaha kecil dengan
usaha menengah/usaha besar disertai oleh
pembinaan dan pengembangan berkelanjutan
oleh usaha menengah/besar dengan
memperhatikan prinsip saling memerlukan,
memperkuat dan menguntungkan atau perihal
hubungan/jalingan kerjasama sebagai mitra.
Huruf i
Yang dimaksud dengan prinsip inisiasi adalah
sikap diri perusahaan yang mampu
memunculkan langkah atau upaya yang
menimbulkan dampak positif di masyarakat.
Huruf j
Yang dimaksud dengan prinsip mutualistis
adalah mampu membentuk kemitraan (net
working) yang saling menguntungkan dengan
pihak-pihak lain.
Yang dimaksud dengan prinsip non diskriminasi
(tanpa perbedaan) adalah pemberian perlakuan
yang sama bagi semua dan tidak memberi
keuntungan kepada pihak tertentu dengan tetap
memperhatikan kepentingan nasional.
Huruf k
Yang dimaksud dengan prinsip koordinatif adalah
bersifat koordinasi, yaitu mengemukakan visi dan
20
misi untuk mencapai ketertarikan hubungan
antara perusahaan dengan masyarakat
sekitarnya.
Ayat (2)
Huruf a
Yang dimaksud dengan manajemen yang sehat
adalah manajemen yang baik jika diukur dari
tingkat pertumbuan modal, aset, volume usaha
atau dari segi keuangan, produktivitas,
pemasaran dan kualitas mutu yang baik.
Huruf b
Yang dimaksud dengan profesional adalah profesi
yang memerlukan kepandaian khusus untuk
menjalankannya/ kompeten dalam suatu
pekerjaan tertentu, mampu menguasai ilmu
pengetahuan secara mendalam, kreatif dan
inovasi atas bidang yang digelutinya serta harus
selalu berpikir positif dengan menjunjung tinggi
etika dan integritas profesi.
Huruf c
Yang dimaksud dengan transparan adalah prinsip
keterbukaan yang memungkinkan masyarakat
untuk mengetahui dan mendapatkan akses
informasi seluas-luasnya tentang tanggung jawab
sosial (suatu persoalan).
Huruf d
Yang dimaksud dengan akuntabilitas adalah
penanggungjawab penyelenggaraan suatu urusan
pemerintahan ditentukan berdasarkan
kedekatannnya dengan luas, besaran dan
jangkauan dampak yang ditimbulkan oleh
penyelenggaraan suatu urusan pemerintahan.
Huruf e
Yang dimaksud dengan kreatif adalah
kemampuan untuk menciptakan atau
menghasilkan sesuatu yang baru. Yang dimaksud
21
dengan inovatif adalah bersifat memperkenalkan
sesuatu yang baru.
Huruf f
Yang dimaksud dengan terukur adalah dapat
dinilai dari tujuan dan sasaran bidang yang
dimaksud baik yang bersifat kualitatif maupun
kuantitatif jika dibandingkan dengan titik tolak
keadaan sebelumnya.
Huruf g
Yang dimaksud dengan program perbaikan
berkelanjutan adalah program yang terus
menerus mampu menyesuaikan diri terhadap
perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan
seni dalam berkarya dan berkehidupan
bermasyarakat.
Huruf h
Yang dimaksud dengan keadilan yang bijak
adalah memberikan hak yang sama kepada orang
lain sesuai dengan kebutuhan dan fungsinya
dengan menaruh segala sesuatu pada tempatnya.
Huruf i
Yang dimaksud dengan kebijakan yang adil
adalah kebijakan yang dirumuskan untuk
terbangunnya keserasian berbagai tingkatan dari
yang terendah sampai yang tertinggi sesuai
dengan karakter dan kebutuhannhya dan
perumusannya yang realisir dan aplikabel dan
dibangun bersama stakeholder.
Pasal 6
Ayat (1)
Huruf a
Yang dimaksud dengan "bantuan pembiayaan"
adalah sejumlah uang yang telah dianggarkan
oleh manajemen secara sukarela tetapi
terprogram untuk TSP. Uang tersebut bukan
aliran dana derma (charity) atau yang berifat
kedermawanan (philanthropy).
22
Yang dimaksud dengan "kompensasi" dalam
ketentuan ayat ini bukanlah bentuk
pertanggungjawaban hukum dalam bidang
hukum lingkungan sebagaimana diatur dalam
undang-undang lingkungan, tetapi merupakan
penggantian atas kerugian yang diakibatkan oleh
pendirian bangunan fisik dan operasional
perusahaan.
Huruf b
Cukup jelas.
Huruf c
Cukup jelas.
Ayat (2)
Cukup jelas.
Pasal 7
Cukup jelas.
Pasal 8
Cukup jelas.
Pasal 9
Cukup jelas.
Pasal 10
Ayat (1)
Status perusahaan meliputi tingkat pusat, tingkat
cabang atau unit pelaksana yang berkedudukan dalam
wilayah daerah.
Ayat (2)
Cukup jelas.
Pasal 11
Cukup jelas.
Pasal 12
Cukup jelas.
Pasal 13
Cukup jelas.
Pasal 14
Ayat (1)
Cukup jelas.
23
Ayat (2)
Cukup jelas.
Ayat (3)
Maksud dilaporkannya pembentukan forum kepada
pemerintah daerah adalah untuk mempermudah dan
memperlancar fungsi koordinatif administrassi
pemerintah daerah.
Pasal 17
Cukup jelas.
Pasal 18
Cukup jelas.
Pasal 19
Cukup jelas.
Pasal 20
Cukup jelas.
Pasal 21
Cukup jelas.
Pasal 22
Cukup jelas.
Pasal 23
Cukup jelas.
Pasal 24
Cukup jelas.
Pasal 25
Cukup jelas.
Pasal 26
Cukup jelas.
Pasal 27
Cukup jelas.
TAMBAHAN LEMBARAN DAERAH KOTA KEDIRI NOMOR 37

More Related Content

What's hot

Perda No 10 Tahun2013 Tentang Tanggung Jawab Sosial Perusahan
Perda No 10 Tahun2013 Tentang Tanggung Jawab Sosial PerusahanPerda No 10 Tahun2013 Tentang Tanggung Jawab Sosial Perusahan
Perda No 10 Tahun2013 Tentang Tanggung Jawab Sosial Perusahan
Suwondo Chan
 
Permensos no. 29 tahun 2012 idn journal
Permensos no. 29 tahun 2012 idn journalPermensos no. 29 tahun 2012 idn journal
Permensos no. 29 tahun 2012 idn journalIdnJournal
 
Kepmensos no. 50 tahun 2013
Kepmensos no. 50 tahun 2013Kepmensos no. 50 tahun 2013
Kepmensos no. 50 tahun 2013
IdnJournal
 
Kepmensos no. 146 tahun 2013
Kepmensos no. 146 tahun 2013Kepmensos no. 146 tahun 2013
Kepmensos no. 146 tahun 2013
IdnJournal
 
Keputusan lurah pembentukan bapel jps
Keputusan lurah pembentukan bapel jpsKeputusan lurah pembentukan bapel jps
Keputusan lurah pembentukan bapel jps
Rahmat Calvin
 
Perda jatim no. 4 tahun 2011 idn journal
Perda jatim no. 4 tahun 2011 idn journalPerda jatim no. 4 tahun 2011 idn journal
Perda jatim no. 4 tahun 2011 idn journalIdnJournal
 
Permen Desa PDTT nomor 14 tahun 2020 ttg Perubahan Ketiga atas Permendesapdtt...
Permen Desa PDTT nomor 14 tahun 2020 ttg Perubahan Ketiga atas Permendesapdtt...Permen Desa PDTT nomor 14 tahun 2020 ttg Perubahan Ketiga atas Permendesapdtt...
Permen Desa PDTT nomor 14 tahun 2020 ttg Perubahan Ketiga atas Permendesapdtt...
TV Desa
 
Permensos no 07 tahun 2013 idn journal
Permensos no 07 tahun 2013 idn journalPermensos no 07 tahun 2013 idn journal
Permensos no 07 tahun 2013 idn journalIdnJournal
 
Permensos no. 19 tahun 2012 idn journal
Permensos no. 19 tahun 2012 idn journalPermensos no. 19 tahun 2012 idn journal
Permensos no. 19 tahun 2012 idn journalIdnJournal
 
Perda perlindungan perempuan dan anak
Perda perlindungan perempuan dan anakPerda perlindungan perempuan dan anak
Perda perlindungan perempuan dan anak
Arifuddin Ali.
 
Peraturan Menteri Desa, PDTT Nomor 13 tahun 2020 tentang prioritas penggunaan...
Peraturan Menteri Desa, PDTT Nomor 13 tahun 2020 tentang prioritas penggunaan...Peraturan Menteri Desa, PDTT Nomor 13 tahun 2020 tentang prioritas penggunaan...
Peraturan Menteri Desa, PDTT Nomor 13 tahun 2020 tentang prioritas penggunaan...
TV Desa
 
Perda Penanggulangan Kemiskinan
Perda Penanggulangan KemiskinanPerda Penanggulangan Kemiskinan
Perda Penanggulangan Kemiskinan
Arifuddin Ali.
 
3 tahun 2017 csr tanggungjawab sosial
3 tahun 2017 csr tanggungjawab sosial3 tahun 2017 csr tanggungjawab sosial
3 tahun 2017 csr tanggungjawab sosial
BAPPEDA - PEMKAB. JOMBANG
 
Pointer Siskeudes dan Sipades | Malming Desa #015
Pointer Siskeudes dan Sipades | Malming Desa #015Pointer Siskeudes dan Sipades | Malming Desa #015
Pointer Siskeudes dan Sipades | Malming Desa #015
TV Desa
 
Permensos no. 1 tahun 2013 idn journal
Permensos no. 1 tahun 2013 idn journalPermensos no. 1 tahun 2013 idn journal
Permensos no. 1 tahun 2013 idn journalIdnJournal
 
Perda jatim no. 1 tahun 2010 idn journal
Perda jatim no. 1 tahun 2010 idn journalPerda jatim no. 1 tahun 2010 idn journal
Perda jatim no. 1 tahun 2010 idn journalIdnJournal
 
Kepmensos no. 147 tahun 2013
Kepmensos no. 147 tahun 2013Kepmensos no. 147 tahun 2013
Kepmensos no. 147 tahun 2013
IdnJournal
 
Capil perkawinan
Capil perkawinanCapil perkawinan
Capil perkawinan
Ruby Santamoko
 
Perda jabar no. 10 tahun 2012 idn journal
Perda jabar no. 10 tahun 2012 idn journalPerda jabar no. 10 tahun 2012 idn journal
Perda jabar no. 10 tahun 2012 idn journalIdnJournal
 
Permensos No.17 Thn. 2012 Tentang Akreditasi Lembaga Kesejahteraan Sosial
Permensos No.17  Thn. 2012 Tentang Akreditasi Lembaga Kesejahteraan SosialPermensos No.17  Thn. 2012 Tentang Akreditasi Lembaga Kesejahteraan Sosial
Permensos No.17 Thn. 2012 Tentang Akreditasi Lembaga Kesejahteraan SosialDewi Kartika
 

What's hot (20)

Perda No 10 Tahun2013 Tentang Tanggung Jawab Sosial Perusahan
Perda No 10 Tahun2013 Tentang Tanggung Jawab Sosial PerusahanPerda No 10 Tahun2013 Tentang Tanggung Jawab Sosial Perusahan
Perda No 10 Tahun2013 Tentang Tanggung Jawab Sosial Perusahan
 
Permensos no. 29 tahun 2012 idn journal
Permensos no. 29 tahun 2012 idn journalPermensos no. 29 tahun 2012 idn journal
Permensos no. 29 tahun 2012 idn journal
 
Kepmensos no. 50 tahun 2013
Kepmensos no. 50 tahun 2013Kepmensos no. 50 tahun 2013
Kepmensos no. 50 tahun 2013
 
Kepmensos no. 146 tahun 2013
Kepmensos no. 146 tahun 2013Kepmensos no. 146 tahun 2013
Kepmensos no. 146 tahun 2013
 
Keputusan lurah pembentukan bapel jps
Keputusan lurah pembentukan bapel jpsKeputusan lurah pembentukan bapel jps
Keputusan lurah pembentukan bapel jps
 
Perda jatim no. 4 tahun 2011 idn journal
Perda jatim no. 4 tahun 2011 idn journalPerda jatim no. 4 tahun 2011 idn journal
Perda jatim no. 4 tahun 2011 idn journal
 
Permen Desa PDTT nomor 14 tahun 2020 ttg Perubahan Ketiga atas Permendesapdtt...
Permen Desa PDTT nomor 14 tahun 2020 ttg Perubahan Ketiga atas Permendesapdtt...Permen Desa PDTT nomor 14 tahun 2020 ttg Perubahan Ketiga atas Permendesapdtt...
Permen Desa PDTT nomor 14 tahun 2020 ttg Perubahan Ketiga atas Permendesapdtt...
 
Permensos no 07 tahun 2013 idn journal
Permensos no 07 tahun 2013 idn journalPermensos no 07 tahun 2013 idn journal
Permensos no 07 tahun 2013 idn journal
 
Permensos no. 19 tahun 2012 idn journal
Permensos no. 19 tahun 2012 idn journalPermensos no. 19 tahun 2012 idn journal
Permensos no. 19 tahun 2012 idn journal
 
Perda perlindungan perempuan dan anak
Perda perlindungan perempuan dan anakPerda perlindungan perempuan dan anak
Perda perlindungan perempuan dan anak
 
Peraturan Menteri Desa, PDTT Nomor 13 tahun 2020 tentang prioritas penggunaan...
Peraturan Menteri Desa, PDTT Nomor 13 tahun 2020 tentang prioritas penggunaan...Peraturan Menteri Desa, PDTT Nomor 13 tahun 2020 tentang prioritas penggunaan...
Peraturan Menteri Desa, PDTT Nomor 13 tahun 2020 tentang prioritas penggunaan...
 
Perda Penanggulangan Kemiskinan
Perda Penanggulangan KemiskinanPerda Penanggulangan Kemiskinan
Perda Penanggulangan Kemiskinan
 
3 tahun 2017 csr tanggungjawab sosial
3 tahun 2017 csr tanggungjawab sosial3 tahun 2017 csr tanggungjawab sosial
3 tahun 2017 csr tanggungjawab sosial
 
Pointer Siskeudes dan Sipades | Malming Desa #015
Pointer Siskeudes dan Sipades | Malming Desa #015Pointer Siskeudes dan Sipades | Malming Desa #015
Pointer Siskeudes dan Sipades | Malming Desa #015
 
Permensos no. 1 tahun 2013 idn journal
Permensos no. 1 tahun 2013 idn journalPermensos no. 1 tahun 2013 idn journal
Permensos no. 1 tahun 2013 idn journal
 
Perda jatim no. 1 tahun 2010 idn journal
Perda jatim no. 1 tahun 2010 idn journalPerda jatim no. 1 tahun 2010 idn journal
Perda jatim no. 1 tahun 2010 idn journal
 
Kepmensos no. 147 tahun 2013
Kepmensos no. 147 tahun 2013Kepmensos no. 147 tahun 2013
Kepmensos no. 147 tahun 2013
 
Capil perkawinan
Capil perkawinanCapil perkawinan
Capil perkawinan
 
Perda jabar no. 10 tahun 2012 idn journal
Perda jabar no. 10 tahun 2012 idn journalPerda jabar no. 10 tahun 2012 idn journal
Perda jabar no. 10 tahun 2012 idn journal
 
Permensos No.17 Thn. 2012 Tentang Akreditasi Lembaga Kesejahteraan Sosial
Permensos No.17  Thn. 2012 Tentang Akreditasi Lembaga Kesejahteraan SosialPermensos No.17  Thn. 2012 Tentang Akreditasi Lembaga Kesejahteraan Sosial
Permensos No.17 Thn. 2012 Tentang Akreditasi Lembaga Kesejahteraan Sosial
 

Viewers also liked

The Government's Effective Migration to a Cloud Computing Environment
The Government's Effective Migration to a Cloud Computing EnvironmentThe Government's Effective Migration to a Cloud Computing Environment
The Government's Effective Migration to a Cloud Computing Environment
Booz Allen Hamilton
 
Des belles a Canet
Des belles a CanetDes belles a Canet
Des belles a Canet
Balcon60
 
Крупные сети кинотеатров в социальных сетях
Крупные сети кинотеатров в социальных сетях Крупные сети кинотеатров в социальных сетях
Крупные сети кинотеатров в социальных сетях
Angel Relations Group
 
اللمبات الموفره نوبل الفيزياء 2014
اللمبات الموفره نوبل الفيزياء 2014اللمبات الموفره نوبل الفيزياء 2014
اللمبات الموفره نوبل الفيزياء 2014
Mohamed Alashram
 
Strategies and techniques for negotiations with banks
Strategies and techniques for negotiations with banksStrategies and techniques for negotiations with banks
Strategies and techniques for negotiations with banks
Vladimir Popov
 
Geopolítica do Petróleo UENF - 30 AGO 2016
Geopolítica do Petróleo UENF - 30 AGO 2016Geopolítica do Petróleo UENF - 30 AGO 2016
Geopolítica do Petróleo UENF - 30 AGO 2016
Lincoln Weinhardt
 
Syllabus leertraject koninkrijkszaken
Syllabus leertraject koninkrijkszakenSyllabus leertraject koninkrijkszaken
Syllabus leertraject koninkrijkszaken
Sibrenne Wagenaar
 
Платформа и решения НРЕ для больших данных
Платформа и решения НРЕ для больших данныхПлатформа и решения НРЕ для больших данных
Платформа и решения НРЕ для больших данных
Andrey Karpov
 
Presentation CoinSpace Romania
Presentation CoinSpace RomaniaPresentation CoinSpace Romania
Presentation CoinSpace Romania
Carlo Franco
 
Comdesk homeoffice
Comdesk homeofficeComdesk homeoffice
Comdesk homeoffice
Vu Duy
 
Mineração de Dados Educacionais - potencialidades e desafios
Mineração de Dados Educacionais - potencialidades e desafiosMineração de Dados Educacionais - potencialidades e desafios
Mineração de Dados Educacionais - potencialidades e desafios
Anatalia Saraiva Martins Ramos
 
Portnew
PortnewPortnew
Portnew
fahaffah
 
CS215 - Lec 5 record organization
CS215 - Lec 5  record organizationCS215 - Lec 5  record organization
CS215 - Lec 5 record organization
Arab Open University and Cairo University
 
Et le voila le schnepfenried en blanc
Et le voila le schnepfenried en blanc Et le voila le schnepfenried en blanc
Et le voila le schnepfenried en blanc
Balcon60
 
Εχθρός εν όψει
Εχθρός εν όψειΕχθρός εν όψει
Εχθρός εν όψει
hmmuseum1
 
OpenFest 2013 Open Source Hardware (OSHW) made in Bulgaria
OpenFest 2013 Open Source Hardware (OSHW) made in BulgariaOpenFest 2013 Open Source Hardware (OSHW) made in Bulgaria
OpenFest 2013 Open Source Hardware (OSHW) made in Bulgaria
Olimex Bulgaria
 
Infographics iphone7-vs-galaxys7
Infographics iphone7-vs-galaxys7Infographics iphone7-vs-galaxys7
Infographics iphone7-vs-galaxys7
Goran Grubišić
 
Проект Рекомендацій парламентських слухань "РОЗВИТОК ПІДПРИЄМНИЦТВА В УКРАЇНІ...
Проект Рекомендацій парламентських слухань "РОЗВИТОК ПІДПРИЄМНИЦТВА В УКРАЇНІ...Проект Рекомендацій парламентських слухань "РОЗВИТОК ПІДПРИЄМНИЦТВА В УКРАЇНІ...
Проект Рекомендацій парламентських слухань "РОЗВИТОК ПІДПРИЄМНИЦТВА В УКРАЇНІ...
Viktor Halasiuk, PhD
 
Reportazh per parkun kombetar te Qafe Shtamaes
Reportazh per parkun kombetar te Qafe Shtamaes Reportazh per parkun kombetar te Qafe Shtamaes
Reportazh per parkun kombetar te Qafe Shtamaes
Fatjon Cane
 

Viewers also liked (20)

The Government's Effective Migration to a Cloud Computing Environment
The Government's Effective Migration to a Cloud Computing EnvironmentThe Government's Effective Migration to a Cloud Computing Environment
The Government's Effective Migration to a Cloud Computing Environment
 
Des belles a Canet
Des belles a CanetDes belles a Canet
Des belles a Canet
 
Крупные сети кинотеатров в социальных сетях
Крупные сети кинотеатров в социальных сетях Крупные сети кинотеатров в социальных сетях
Крупные сети кинотеатров в социальных сетях
 
اللمبات الموفره نوبل الفيزياء 2014
اللمبات الموفره نوبل الفيزياء 2014اللمبات الموفره نوبل الفيزياء 2014
اللمبات الموفره نوبل الفيزياء 2014
 
Strategies and techniques for negotiations with banks
Strategies and techniques for negotiations with banksStrategies and techniques for negotiations with banks
Strategies and techniques for negotiations with banks
 
Geopolítica do Petróleo UENF - 30 AGO 2016
Geopolítica do Petróleo UENF - 30 AGO 2016Geopolítica do Petróleo UENF - 30 AGO 2016
Geopolítica do Petróleo UENF - 30 AGO 2016
 
Syllabus leertraject koninkrijkszaken
Syllabus leertraject koninkrijkszakenSyllabus leertraject koninkrijkszaken
Syllabus leertraject koninkrijkszaken
 
Платформа и решения НРЕ для больших данных
Платформа и решения НРЕ для больших данныхПлатформа и решения НРЕ для больших данных
Платформа и решения НРЕ для больших данных
 
Presentation CoinSpace Romania
Presentation CoinSpace RomaniaPresentation CoinSpace Romania
Presentation CoinSpace Romania
 
Comdesk homeoffice
Comdesk homeofficeComdesk homeoffice
Comdesk homeoffice
 
Mineração de Dados Educacionais - potencialidades e desafios
Mineração de Dados Educacionais - potencialidades e desafiosMineração de Dados Educacionais - potencialidades e desafios
Mineração de Dados Educacionais - potencialidades e desafios
 
Portnew
PortnewPortnew
Portnew
 
CS215 - Lec 5 record organization
CS215 - Lec 5  record organizationCS215 - Lec 5  record organization
CS215 - Lec 5 record organization
 
Et le voila le schnepfenried en blanc
Et le voila le schnepfenried en blanc Et le voila le schnepfenried en blanc
Et le voila le schnepfenried en blanc
 
Εχθρός εν όψει
Εχθρός εν όψειΕχθρός εν όψει
Εχθρός εν όψει
 
OpenFest 2013 Open Source Hardware (OSHW) made in Bulgaria
OpenFest 2013 Open Source Hardware (OSHW) made in BulgariaOpenFest 2013 Open Source Hardware (OSHW) made in Bulgaria
OpenFest 2013 Open Source Hardware (OSHW) made in Bulgaria
 
Infographics iphone7-vs-galaxys7
Infographics iphone7-vs-galaxys7Infographics iphone7-vs-galaxys7
Infographics iphone7-vs-galaxys7
 
Проект Рекомендацій парламентських слухань "РОЗВИТОК ПІДПРИЄМНИЦТВА В УКРАЇНІ...
Проект Рекомендацій парламентських слухань "РОЗВИТОК ПІДПРИЄМНИЦТВА В УКРАЇНІ...Проект Рекомендацій парламентських слухань "РОЗВИТОК ПІДПРИЄМНИЦТВА В УКРАЇНІ...
Проект Рекомендацій парламентських слухань "РОЗВИТОК ПІДПРИЄМНИЦТВА В УКРАЇНІ...
 
La cultura
La culturaLa cultura
La cultura
 
Reportazh per parkun kombetar te Qafe Shtamaes
Reportazh per parkun kombetar te Qafe Shtamaes Reportazh per parkun kombetar te Qafe Shtamaes
Reportazh per parkun kombetar te Qafe Shtamaes
 

Similar to 10 perda 2015 ttg tanggung jawab sosial perusahaan

54 th 2017 perbup pelaksanaan csr tanggungjawab sosial
54 th 2017 perbup pelaksanaan csr tanggungjawab sosial54 th 2017 perbup pelaksanaan csr tanggungjawab sosial
54 th 2017 perbup pelaksanaan csr tanggungjawab sosial
BAPPEDA - PEMKAB. JOMBANG
 
PELAKSANAAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN PERUSAHAAN (.pptx
PELAKSANAAN  TANGGUNG  JAWAB SOSIAL  DAN  LINGKUNGAN  PERUSAHAAN (.pptxPELAKSANAAN  TANGGUNG  JAWAB SOSIAL  DAN  LINGKUNGAN  PERUSAHAAN (.pptx
PELAKSANAAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN PERUSAHAAN (.pptx
hendra166030
 
Permen pu13 2013
Permen pu13 2013Permen pu13 2013
Permen pu13 2013
Hendramulyanabappeda
 
2008 14 perda penyelenggaraan kerjasama
2008 14 perda penyelenggaraan kerjasama2008 14 perda penyelenggaraan kerjasama
2008 14 perda penyelenggaraan kerjasamaAnt Shinta
 
No. 7 ttg pendirian perusahaan daerah pakpak agro lestari (pd.pal)
No. 7 ttg pendirian perusahaan daerah pakpak agro lestari (pd.pal)No. 7 ttg pendirian perusahaan daerah pakpak agro lestari (pd.pal)
No. 7 ttg pendirian perusahaan daerah pakpak agro lestari (pd.pal)
ppbkab
 
PP Nomor 47 Tahun 2012 (1).pdf
PP Nomor 47 Tahun 2012 (1).pdfPP Nomor 47 Tahun 2012 (1).pdf
PP Nomor 47 Tahun 2012 (1).pdf
Izam17
 
PP Nomor 47 Tahun 2012.pdf
PP Nomor 47 Tahun 2012.pdfPP Nomor 47 Tahun 2012.pdf
PP Nomor 47 Tahun 2012.pdf
ssuserdb3cb4
 
POLA TATA KELOLA PUSKESMAS 1.pdf
POLA TATA KELOLA PUSKESMAS 1.pdfPOLA TATA KELOLA PUSKESMAS 1.pdf
POLA TATA KELOLA PUSKESMAS 1.pdf
Gumalarubiah
 
PER-09/MBU/07/2015 tentang PKBL BUMN
PER-09/MBU/07/2015 tentang PKBL BUMNPER-09/MBU/07/2015 tentang PKBL BUMN
PER-09/MBU/07/2015 tentang PKBL BUMN
Dody Heriawan Priatmoko
 
Per 09 mbu 07 2015 program kemitraan & program bl bumn
Per 09 mbu 07 2015 program kemitraan & program bl bumnPer 09 mbu 07 2015 program kemitraan & program bl bumn
Per 09 mbu 07 2015 program kemitraan & program bl bumn
Dody Heriawan Priatmoko
 
PERWAL_32_Pedoman_Teknis_Prodamas_Plus_TA_2022__27_MEI.pdf
PERWAL_32_Pedoman_Teknis_Prodamas_Plus_TA_2022__27_MEI.pdfPERWAL_32_Pedoman_Teknis_Prodamas_Plus_TA_2022__27_MEI.pdf
PERWAL_32_Pedoman_Teknis_Prodamas_Plus_TA_2022__27_MEI.pdf
SupliyerJakarta
 
Permensos no. 9 tahun 2012 idn journal
Permensos no. 9 tahun 2012 idn journalPermensos no. 9 tahun 2012 idn journal
Permensos no. 9 tahun 2012 idn journalIdnJournal
 
BENGKAYANG PERUMDA .pptx
BENGKAYANG PERUMDA .pptxBENGKAYANG PERUMDA .pptx
BENGKAYANG PERUMDA .pptx
bandi2340
 
Perda Kabupaten Nunukan tentang Tata cara Pembentukan dan pengelolaan Badan u...
Perda Kabupaten Nunukan tentang Tata cara Pembentukan dan pengelolaan Badan u...Perda Kabupaten Nunukan tentang Tata cara Pembentukan dan pengelolaan Badan u...
Perda Kabupaten Nunukan tentang Tata cara Pembentukan dan pengelolaan Badan u...
Arifuddin Ali
 
Permen PU Nomor 12 Tahun 2010 tentang Pedoman Kerjasama Pengusahaan Pengemban...
Permen PU Nomor 12 Tahun 2010 tentang Pedoman Kerjasama Pengusahaan Pengemban...Permen PU Nomor 12 Tahun 2010 tentang Pedoman Kerjasama Pengusahaan Pengemban...
Permen PU Nomor 12 Tahun 2010 tentang Pedoman Kerjasama Pengusahaan Pengemban...
Penataan Ruang
 
2011 Ret jasa umum final stj menkeu+prov
2011 Ret jasa umum final stj menkeu+prov2011 Ret jasa umum final stj menkeu+prov
2011 Ret jasa umum final stj menkeu+provPA_Klaten
 
CSR dan ketentuan perpajakan di indonesia, belum diatur draf
CSR dan ketentuan perpajakan di indonesia, belum diatur drafCSR dan ketentuan perpajakan di indonesia, belum diatur draf
CSR dan ketentuan perpajakan di indonesia, belum diatur draf
Futurum2
 
SK-KEPALA-DPMPTSP-SERUYAN-TENTANG-KODE-ETIK-1.pdf
SK-KEPALA-DPMPTSP-SERUYAN-TENTANG-KODE-ETIK-1.pdfSK-KEPALA-DPMPTSP-SERUYAN-TENTANG-KODE-ETIK-1.pdf
SK-KEPALA-DPMPTSP-SERUYAN-TENTANG-KODE-ETIK-1.pdf
JembiseRonald
 
Permen 18 2007
Permen 18 2007Permen 18 2007
Permen 18 2007
Muhammad Wildan Ramadhan
 
Peraturan Menteri PU No.18 tahun 2007
Peraturan Menteri PU No.18 tahun 2007Peraturan Menteri PU No.18 tahun 2007
Peraturan Menteri PU No.18 tahun 2007
Denny Helard
 

Similar to 10 perda 2015 ttg tanggung jawab sosial perusahaan (20)

54 th 2017 perbup pelaksanaan csr tanggungjawab sosial
54 th 2017 perbup pelaksanaan csr tanggungjawab sosial54 th 2017 perbup pelaksanaan csr tanggungjawab sosial
54 th 2017 perbup pelaksanaan csr tanggungjawab sosial
 
PELAKSANAAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN PERUSAHAAN (.pptx
PELAKSANAAN  TANGGUNG  JAWAB SOSIAL  DAN  LINGKUNGAN  PERUSAHAAN (.pptxPELAKSANAAN  TANGGUNG  JAWAB SOSIAL  DAN  LINGKUNGAN  PERUSAHAAN (.pptx
PELAKSANAAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN LINGKUNGAN PERUSAHAAN (.pptx
 
Permen pu13 2013
Permen pu13 2013Permen pu13 2013
Permen pu13 2013
 
2008 14 perda penyelenggaraan kerjasama
2008 14 perda penyelenggaraan kerjasama2008 14 perda penyelenggaraan kerjasama
2008 14 perda penyelenggaraan kerjasama
 
No. 7 ttg pendirian perusahaan daerah pakpak agro lestari (pd.pal)
No. 7 ttg pendirian perusahaan daerah pakpak agro lestari (pd.pal)No. 7 ttg pendirian perusahaan daerah pakpak agro lestari (pd.pal)
No. 7 ttg pendirian perusahaan daerah pakpak agro lestari (pd.pal)
 
PP Nomor 47 Tahun 2012 (1).pdf
PP Nomor 47 Tahun 2012 (1).pdfPP Nomor 47 Tahun 2012 (1).pdf
PP Nomor 47 Tahun 2012 (1).pdf
 
PP Nomor 47 Tahun 2012.pdf
PP Nomor 47 Tahun 2012.pdfPP Nomor 47 Tahun 2012.pdf
PP Nomor 47 Tahun 2012.pdf
 
POLA TATA KELOLA PUSKESMAS 1.pdf
POLA TATA KELOLA PUSKESMAS 1.pdfPOLA TATA KELOLA PUSKESMAS 1.pdf
POLA TATA KELOLA PUSKESMAS 1.pdf
 
PER-09/MBU/07/2015 tentang PKBL BUMN
PER-09/MBU/07/2015 tentang PKBL BUMNPER-09/MBU/07/2015 tentang PKBL BUMN
PER-09/MBU/07/2015 tentang PKBL BUMN
 
Per 09 mbu 07 2015 program kemitraan & program bl bumn
Per 09 mbu 07 2015 program kemitraan & program bl bumnPer 09 mbu 07 2015 program kemitraan & program bl bumn
Per 09 mbu 07 2015 program kemitraan & program bl bumn
 
PERWAL_32_Pedoman_Teknis_Prodamas_Plus_TA_2022__27_MEI.pdf
PERWAL_32_Pedoman_Teknis_Prodamas_Plus_TA_2022__27_MEI.pdfPERWAL_32_Pedoman_Teknis_Prodamas_Plus_TA_2022__27_MEI.pdf
PERWAL_32_Pedoman_Teknis_Prodamas_Plus_TA_2022__27_MEI.pdf
 
Permensos no. 9 tahun 2012 idn journal
Permensos no. 9 tahun 2012 idn journalPermensos no. 9 tahun 2012 idn journal
Permensos no. 9 tahun 2012 idn journal
 
BENGKAYANG PERUMDA .pptx
BENGKAYANG PERUMDA .pptxBENGKAYANG PERUMDA .pptx
BENGKAYANG PERUMDA .pptx
 
Perda Kabupaten Nunukan tentang Tata cara Pembentukan dan pengelolaan Badan u...
Perda Kabupaten Nunukan tentang Tata cara Pembentukan dan pengelolaan Badan u...Perda Kabupaten Nunukan tentang Tata cara Pembentukan dan pengelolaan Badan u...
Perda Kabupaten Nunukan tentang Tata cara Pembentukan dan pengelolaan Badan u...
 
Permen PU Nomor 12 Tahun 2010 tentang Pedoman Kerjasama Pengusahaan Pengemban...
Permen PU Nomor 12 Tahun 2010 tentang Pedoman Kerjasama Pengusahaan Pengemban...Permen PU Nomor 12 Tahun 2010 tentang Pedoman Kerjasama Pengusahaan Pengemban...
Permen PU Nomor 12 Tahun 2010 tentang Pedoman Kerjasama Pengusahaan Pengemban...
 
2011 Ret jasa umum final stj menkeu+prov
2011 Ret jasa umum final stj menkeu+prov2011 Ret jasa umum final stj menkeu+prov
2011 Ret jasa umum final stj menkeu+prov
 
CSR dan ketentuan perpajakan di indonesia, belum diatur draf
CSR dan ketentuan perpajakan di indonesia, belum diatur drafCSR dan ketentuan perpajakan di indonesia, belum diatur draf
CSR dan ketentuan perpajakan di indonesia, belum diatur draf
 
SK-KEPALA-DPMPTSP-SERUYAN-TENTANG-KODE-ETIK-1.pdf
SK-KEPALA-DPMPTSP-SERUYAN-TENTANG-KODE-ETIK-1.pdfSK-KEPALA-DPMPTSP-SERUYAN-TENTANG-KODE-ETIK-1.pdf
SK-KEPALA-DPMPTSP-SERUYAN-TENTANG-KODE-ETIK-1.pdf
 
Permen 18 2007
Permen 18 2007Permen 18 2007
Permen 18 2007
 
Peraturan Menteri PU No.18 tahun 2007
Peraturan Menteri PU No.18 tahun 2007Peraturan Menteri PU No.18 tahun 2007
Peraturan Menteri PU No.18 tahun 2007
 

Recently uploaded

LAPORAN OPERATOR DAPODIK dfffffffffffffffffffff
LAPORAN OPERATOR DAPODIK dfffffffffffffffffffffLAPORAN OPERATOR DAPODIK dfffffffffffffffffffff
LAPORAN OPERATOR DAPODIK dfffffffffffffffffffff
acehirfan
 
654Bagan akun standar Kep 331 Tahun 2021
654Bagan akun standar Kep 331 Tahun 2021654Bagan akun standar Kep 331 Tahun 2021
654Bagan akun standar Kep 331 Tahun 2021
renprogarksd3
 
A.Ekhwan Nur Fauzi_2021 B_ Analisis Kritis Jurnal
A.Ekhwan Nur Fauzi_2021 B_ Analisis Kritis JurnalA.Ekhwan Nur Fauzi_2021 B_ Analisis Kritis Jurnal
A.Ekhwan Nur Fauzi_2021 B_ Analisis Kritis Jurnal
Ekhwan2
 
BAB 5 SIKLUS INVESTASI DAN PENDANAAN.ppt
BAB 5 SIKLUS INVESTASI DAN PENDANAAN.pptBAB 5 SIKLUS INVESTASI DAN PENDANAAN.ppt
BAB 5 SIKLUS INVESTASI DAN PENDANAAN.ppt
Ggproject
 
M. Fattahillah Ajrun Azhiima_2021B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
M. Fattahillah Ajrun Azhiima_2021B_Analisis Kritis Jurnal.pdfM. Fattahillah Ajrun Azhiima_2021B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
M. Fattahillah Ajrun Azhiima_2021B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
AjrunAzhiima
 
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan.visi guru penggerakpptx
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan.visi guru penggerakpptxKanvas BAGJA prakarsa perubahan.visi guru penggerakpptx
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan.visi guru penggerakpptx
ssuser283069
 
Apa itu data dan pengertian data by manajemen 22.pptx
Apa itu data dan pengertian data by manajemen 22.pptxApa itu data dan pengertian data by manajemen 22.pptx
Apa itu data dan pengertian data by manajemen 22.pptx
AssyifaFarahDiba1
 
Materi matriks dan determinan matriks.pptx
Materi matriks dan determinan matriks.pptxMateri matriks dan determinan matriks.pptx
Materi matriks dan determinan matriks.pptx
BanjarMasin4
 
PERATURAN BUPATI TENTANG KODE KLASIFIKASI ARSIP
PERATURAN BUPATI TENTANG KODE KLASIFIKASI ARSIPPERATURAN BUPATI TENTANG KODE KLASIFIKASI ARSIP
PERATURAN BUPATI TENTANG KODE KLASIFIKASI ARSIP
Pemdes Wonoyoso
 
Tugas Sequence Diagram Rekayasa Perangkat Lunak.pptx
Tugas Sequence Diagram Rekayasa Perangkat Lunak.pptxTugas Sequence Diagram Rekayasa Perangkat Lunak.pptx
Tugas Sequence Diagram Rekayasa Perangkat Lunak.pptx
fauzandika
 
KTSP Raudhatul Athfal Kementerian Agama.pdf
KTSP Raudhatul Athfal Kementerian Agama.pdfKTSP Raudhatul Athfal Kementerian Agama.pdf
KTSP Raudhatul Athfal Kementerian Agama.pdf
khalisahumairahh
 
SURAT KEPUTUSAN TENTANG KAMPUNG BERKUALITAS
SURAT KEPUTUSAN TENTANG KAMPUNG BERKUALITASSURAT KEPUTUSAN TENTANG KAMPUNG BERKUALITAS
SURAT KEPUTUSAN TENTANG KAMPUNG BERKUALITAS
Pemdes Wonoyoso
 
bahan belajar Application Programming Interface (API) Gateway
bahan belajar Application Programming Interface (API) Gatewaybahan belajar Application Programming Interface (API) Gateway
bahan belajar Application Programming Interface (API) Gateway
subbidtekinfo813
 

Recently uploaded (13)

LAPORAN OPERATOR DAPODIK dfffffffffffffffffffff
LAPORAN OPERATOR DAPODIK dfffffffffffffffffffffLAPORAN OPERATOR DAPODIK dfffffffffffffffffffff
LAPORAN OPERATOR DAPODIK dfffffffffffffffffffff
 
654Bagan akun standar Kep 331 Tahun 2021
654Bagan akun standar Kep 331 Tahun 2021654Bagan akun standar Kep 331 Tahun 2021
654Bagan akun standar Kep 331 Tahun 2021
 
A.Ekhwan Nur Fauzi_2021 B_ Analisis Kritis Jurnal
A.Ekhwan Nur Fauzi_2021 B_ Analisis Kritis JurnalA.Ekhwan Nur Fauzi_2021 B_ Analisis Kritis Jurnal
A.Ekhwan Nur Fauzi_2021 B_ Analisis Kritis Jurnal
 
BAB 5 SIKLUS INVESTASI DAN PENDANAAN.ppt
BAB 5 SIKLUS INVESTASI DAN PENDANAAN.pptBAB 5 SIKLUS INVESTASI DAN PENDANAAN.ppt
BAB 5 SIKLUS INVESTASI DAN PENDANAAN.ppt
 
M. Fattahillah Ajrun Azhiima_2021B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
M. Fattahillah Ajrun Azhiima_2021B_Analisis Kritis Jurnal.pdfM. Fattahillah Ajrun Azhiima_2021B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
M. Fattahillah Ajrun Azhiima_2021B_Analisis Kritis Jurnal.pdf
 
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan.visi guru penggerakpptx
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan.visi guru penggerakpptxKanvas BAGJA prakarsa perubahan.visi guru penggerakpptx
Kanvas BAGJA prakarsa perubahan.visi guru penggerakpptx
 
Apa itu data dan pengertian data by manajemen 22.pptx
Apa itu data dan pengertian data by manajemen 22.pptxApa itu data dan pengertian data by manajemen 22.pptx
Apa itu data dan pengertian data by manajemen 22.pptx
 
Materi matriks dan determinan matriks.pptx
Materi matriks dan determinan matriks.pptxMateri matriks dan determinan matriks.pptx
Materi matriks dan determinan matriks.pptx
 
PERATURAN BUPATI TENTANG KODE KLASIFIKASI ARSIP
PERATURAN BUPATI TENTANG KODE KLASIFIKASI ARSIPPERATURAN BUPATI TENTANG KODE KLASIFIKASI ARSIP
PERATURAN BUPATI TENTANG KODE KLASIFIKASI ARSIP
 
Tugas Sequence Diagram Rekayasa Perangkat Lunak.pptx
Tugas Sequence Diagram Rekayasa Perangkat Lunak.pptxTugas Sequence Diagram Rekayasa Perangkat Lunak.pptx
Tugas Sequence Diagram Rekayasa Perangkat Lunak.pptx
 
KTSP Raudhatul Athfal Kementerian Agama.pdf
KTSP Raudhatul Athfal Kementerian Agama.pdfKTSP Raudhatul Athfal Kementerian Agama.pdf
KTSP Raudhatul Athfal Kementerian Agama.pdf
 
SURAT KEPUTUSAN TENTANG KAMPUNG BERKUALITAS
SURAT KEPUTUSAN TENTANG KAMPUNG BERKUALITASSURAT KEPUTUSAN TENTANG KAMPUNG BERKUALITAS
SURAT KEPUTUSAN TENTANG KAMPUNG BERKUALITAS
 
bahan belajar Application Programming Interface (API) Gateway
bahan belajar Application Programming Interface (API) Gatewaybahan belajar Application Programming Interface (API) Gateway
bahan belajar Application Programming Interface (API) Gateway
 

10 perda 2015 ttg tanggung jawab sosial perusahaan

  • 1. 1 WALIKOTA KEDIRI PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN DAERAH KOTA KEDIRI NOMOR 10 TAHUN 2015 TENTANG TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA KEDIRI, Menimbang : a. bahwa upaya untuk mewujudkan kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat serta kelestarian fungsi lingkungan hidup di daerah merupakan bagian integral penyelenggaraan Pemerintahan Daerah; b. bahwa upaya sebagaimana dimaksud huruf a dapat terlaksana dengan baik dan efektif apabila terjalin hubungan sinergis dan berkelanjutan antara pemerintah daerah, pelaku usaha dan masyarakat; c. bahwa pelaku dunia usaha harus memperoleh kemudahan dan perlindungan dalam berusaha, serta pemberian kesempatan yang lebih luas untuk berperan serta dalam pemberdayaan sosial ekonomi masyarakat dan pelestarian lingkungan dalam segala aspeknya; d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b dan huruf c, perlu membentuk Peraturan Daerah tentang Tanggung Jawab Sosial Perusahaan; Mengingat : 1. Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; 2. Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-daerah Kota Besar dalam Lingkungan Provinsi Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat dan Dalam Daerah Istimewa Yogyakarta (Berita SALINAN
  • 2. 2 Negara Republik Indonesia Tahun 1950 Nomor 45) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1965 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1965 Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2730); 3. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistem (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1990 Nomor 49, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3491); 4. Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 70, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4297); 5. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 67, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4675); 6. Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 106, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4576); 7. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2009 tentang Kesejahteraan Sosial (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 12, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4967); 8. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5059); 9. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan, (Lembaran Negara Nomor 82 Tahun 2011, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5234); 10. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
  • 3. 3 Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah diubah terakhir kalinya dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang perubahan kedua atas Undang-Undang nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679); 11. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4593); 12. Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2012 Tentang Tanggung Jawab Sosial Dan Lingkungan Perseroan Terbatas (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5305); 13. Peraturan Menteri Sosial Nomor 50/HUK/2005 tentang Pedoman Pelaksanaan Kerjasama Lintas Sektor dan Dunia Usaha; 14. Peraturan Menteri BUMN Nomor Per-05/MBU/2007 tentang Program Kemitraan BUMN dengan Usaha Kecil dan Program Bina Lingkungan; dan 15. Peraturan Daerah Propinsi Jawa Timur Nomor 4 Tahun 2011 tentang Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (Lembaran Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 4 Tahun 2011 Seri D Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 4); Dengan persetujuan bersama DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KOTA KEDIRI DAN WALIKOTA KEDIRI MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN.
  • 4. 4 BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam peraturan ini yang dimaksud dengan: 1. Daerah adalah Kota Kediri. 2. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Kota Kediri. 3. Walikota adalah Walikota Kediri. 4. Pelaku dunia usaha yang selanjutnya disebut Perusahaan adalah organisasi berbadan hukum baik yang didirikan berdasarkan peraturan perundang-undangan maupun perjanjian yang melakukan kegiatan usaha dengan menghimpun modal, bergerak dalam kegiatan produksi barang dan/atau jasa serta bertujuan memperoleh keuntungan. 5. Tanggungjawab Sosial Perusahaan atau dengan sebutan lain yang sudah dilaksanakan oleh perusahaan yang selanjutnya disingkat TSP adalah tanggung jawab yang melekat pada setiap perusahaan untuk tetap menciptakan hubungan yang serasi, seimbang dan sesuai dengan lingkungan, nilai, norma dan budaya masyarakat setempat. 6. Forum Pelaksana TSP adalah Organisasi atau forum komunikasi yang dibentuk beberapa perusahaan yang melaksanakan program TSP, dengan maupun tanpa melibatkan pemangku kepentingan sebagai wadah komunikasi, konsultasi dan evaluasi penyelenggaraan TSP. BAB II MAKSUD DAN TUJUAN Pasal 2 Peraturan Daerah ini dimaksudkan untuk : a. meningkatkan kesadaran perusahaan terhadap pelaksanaan TSP di daerah; b. memenuhi perkembangan kebutuhan hukum dalam masyarakat mengenai TSP; dan c. menguatkan pengaturan TSP yang telah diatur dalam berbagai peraturan perundang-undangan sesuai dengan bidang kegiatan usaha perusahaan yang bersangkutan.
  • 5. 5 Pasal 3 Tujuan Peraturan Daerah ini adalah: a. terwujudnya batasan yang jelas tentang TSP termasuk lingkungan perusahaan beserta pihak-pihak yang menjadi pelakunya; b. terselenggaranya TSP secara berdaya guna dan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku melalui sebuah sistem yang terkoordinir; c. terwujudnya kepastian dan perlindungan hukum bagi pelaku dunia usaha dalam pelaksanaan TSP bagi seluruh pemangku kepentingan; d. melindungi perusahaan agar terhindar dari berbagai bentuk pungutan liar yang dilakukan pihak-pihak yang tidak berwenang dan tidak bertanggung jawab; e. meminimalisir timbulnya dampak negatif keberadaan perusahaan bagi masyarakat dan sebaliknya mengoptimalkan potensi dan sinergi kegiatan yang berdampak positif terhadap keberadaan perusahaan; dan f. terprogramnya rencana pemerintah daerah untuk melakukan apresiasi kepada dunia usaha yang telah melakukan TSP dengan memberi penghargaan dan kemudahan fasilitas dalam pelayanan administrasi. BAB III ASAS, PRINSIP DAN RUANG LINGKUP Pasal 4 Penyelenggaraan TSP berdasarkan asas: a. kepastian hukum; b. kepentingan umum; c. kebersamaan; d. partisipatif dan aspiratif; e. keterbukaan; f. berkelanjutan; g. berwawasan lingkungan; h. kemandirian; dan i. keseimbangan kemajuan dan kesatuan ekonomi nasional. Pasal 5 (1) Asas penyelenggaraan TSP sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 dengan menggunakan prinsip-prinsip: a. kesukarelaan;
  • 6. 6 b. kepedulian; c. keterpaduan; d. kepatuhan hukum dan etika bisnis; e. kemandirian; f. sensitivitas; g. keberpihakan; h.kemitraan; i. inisiasi; j. mutualistis dan non diskriminasi; dan k. koordinatif. (2) Prinsip-prinsip sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan, dengan berpedoman pada: a. manajemen yang sehat; b. profesional; c. transparan; d. akuntabilitas; e. kreatif dan inovatif; f. terukur; g. program perbaikan berkelanjutan; h.keadilan yang bijak; dan i. kebijakan yang adil. Pasal 6 (1) Ruang lingkup TSP meliputi: a. bantuan pembiayaan penyelenggaraan program dan kegiatan kesejahteraan sosial; b. kompensasi pemulihan dan/atau peningkatan fungsi lingkungan hidup; dan c. percepatan pertumbuhan ekonomi berkualitas berbasis kerakyatan yang selaras dengan program-program pemerintah daerah; (2) Ruang lingkup sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berlaku pada kawasan yang secara langsung maupun tidak langsung menerima dampak atas kegiatan operasional perusahaan.
  • 7. 7 BAB IV KLASIFIKASI PERUSAHAAN PELAKSANA PROGRAM TSP Pasal 7 (1) Setiap perusahaan yang memiliki ukuran usaha, skala dampak lingkungan, cakupan pemangku kepentingan dan kinerja keuangan tertentu wajib melakukan penganggaran dana untuk program TSP bagi masyarakat di daerah berdasarkan rencana kerja tahunan perusahaan. (2) Ketentuan lebih lanjut mengenai perusahaan yang memiliki ukuran usaha, skala dampak lingkungan, cakupan pemangku kepentingan dan kinerja keuangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dalam peraturan Walikota. BAB V PENGANGGARAN DAN PEMBIAYAAN TSP Pasal 8 (1) TSP dilaksanakan berdasarkan rencana kerja tahunan yang memuat rencana kegiatan dan anggaran yang dibutuhkan untuk pelaksanaannya. (2) Besarnya anggaran yang di butuhkan dalam program pelaksanaan TSP dialokasikan dari sebagian keuntungan bersih setelah pajak atau dialokasikan dari mata anggaran lain yang ditentukan perusahaan. (3) Bagi perusahaan yang menjalankan kegiatan usahanya dibidang dan/atau berkaitan dengan sumber daya alam wajib melaksanakan TSP dengan biaya yang dianggarkan dan diperhitungkan sebagai biaya perusahaan. (4) Penganggaran biaya penyelenggaraan kesejahteraan sosial, pemulihan dan/atau peningkatan fungsi lingkungan hidup dan memacu pertumbuhan ekonomi berkualitas berbasis kerakyatan dalam program TSP dialokasikan dari program kegiatan dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) perusahaan. Pasal 9 (1) Kecamatan dan/atau kelurahan yang wilayahnya tidak terdapat perusahaan atau terdapat perusahaan namun memiliki program TSP yang sangat kecil dapat mengajukan usulan program TSP kepada perusahaan atau Forum Pelaksana TSP dengan tembusan kepada Walikota.
  • 8. 8 (2) Walikota dapat menindaklanjuti usulan camat dan lurah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) melalui koordinasi dengan perusahaan atau Forum Pelaksana TSP. BAB VI PELAKSANAAN TSP Pasal 10 (1) Pelaksana TSP adalah perusahaan yang menjalankan usahanya di daerah. (2) Perusahaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi perusahaan swasta maupun Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan/atau Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) baik yang menghasilkan barang maupun jasa. Pasal 11 Dalam melaksanakan TSP, perusahaan wajib: a. menyusun, menata, merancang dan melaksanakan kegiatan TSP sesuai dengan prinsip-prinsip tanggung jawab sosial dunia usaha dengan memperhatikan kebijakan pemerintah daerah dan peraturan perundangan yang berlaku; b. menumbuhkan, memantapkan dan mengembangkan sistem jejaring kerjasama dan kemitraan dengan pihak-pihak lain serta melaksanakan kajian, monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan TSP dengan memperhatikan kepentingan perusahaan, pemerintah daerah, masyarakat dan kelestarian lingkungan; dan c. menetapkan bahwa TSP adalah bagian yang tidak terpisahkan dalam kebijakan manajemen maupun program pengembangan perusahaan. BAB VII PROGRAM TSP Pasal 12 (1) Program TSP meliputi: a. bina lingkungan dan sosial; b. kemitraan usaha mikro, kecil , dan koperasi; dan c. program langsung pada masyarakat. (2) Program sebagaimana dimaksud pada ayat (1) direncanakan dan ditumbuhkembangkan untuk meningkatkan kesejahteraan sosial,
  • 9. 9 meningkatkan kekuatan ekonomi masyarakat, memperkokoh keberlangsungan berusaha para pelaku dunia usaha dan memelihara fungsi-fungsi lingkungan hidup secara berkelanjutan. Pasal 13 (1) Program bina lingkungan dan sosial sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 ayat (1) huruf a merupakan program yang bertujuan mempertahankan fungsi-fungsi lingkungan hidup dan pengelolaannya serta memberi bantuan langsung kepada masyarakat yang berada dalam wilayah sasaran, meliputi bina lingkungan fisik, bina lingkungan sosial dan bina lingkungan usaha mikro, kecil dan koperasi. (2) Program kemitraan usaha mikro, kecil dan koperasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 ayat (1) huruf b merupakan program untuk menumbuhkan, meningkatkan dan membina kemandirian berusaha masyarakat di wilayah sasaran. (3) Dalam program kemitraan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) meliputi aspek-aspek kegiatan: a. penelitian dan pengkajian kebutuhan; b. penguatan kelembagaan sosial-ekonomi masyarakat; c. pelatihan dan pendampingan berwirausaha; d. pelatihan fungsi-fungsi manajemen dan tata kelola keuangan; e. pelatihan pengembangan usaha seperti peningkatan mutu produk, disain, kemasan, pemasaran, jejaring kerjasama dan peningkatan klasifikasi perusahaan; f. meningkatkan kemampuan manajemen dan produktifitas; dan g. mendorong tumbuhnya inovasi dan kreatifitas. (4) Program yang secara langsung ditujukan kepada masyarakat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 ayat (1) huruf c dapat berupa: a. hibah, yang dapat diberikan oleh perusahaan kepada masyarakat yang membutuhkan yang besarnya sesuai dengan kemampuan perusahaan; b. penghargaan berupa beasiswa kepada karyawan atau warga masyarakat yang berkemampuan secara akademis namun tidak mampu membiayai pendidikan; c. subsidi, berupa penyediaan pembiayaan untuk proyek-proyek pengembangan masyarakat, penyelenggaraan fasilitas umum atau bantuan modal usaha skala mikro dan kecil;
  • 10. 10 d. bantuan sosial, berupa bantuan dalam bentuk uang, barang maupun jasa kepada panti-panti sosial/jompo, para korban bencana dan para penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS); e. pelayanan sosial, berupa layanan pendidikan, kesehatan, olah raga dan santunan pekerja sosial; dan f. perlindungan sosial, berupa pemberian kesempatan kerja bagi para atlet nasional/daerah yang sudah purna bakti dan bagi penyandang cacat yang mempunyai kemampuan khusus. BAB XIII KELEMBAGAAN, PELAKSANAAN DAN PELAPORAN TSP Pasal 14 (1) Beberapa perusahaan dapat membentuk Forum Pelaksana TSP agar program-program TSP terencana secara terpadu, harmonis dan efisien. (2) Pemerintah Daerah dapat memfasilitasi terbentuknya forum dalam penyelenggaraan TSP. (3) Pembentukan Forum Pelaksana TSP sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaporkan kepada Pemerintah Daerah. Pasal 15 (1) Peran Pemerintah Daerah dalam penyelenggaraan TSP antara lain : a. memfasilitasi perusahaan dalam melakukan perencanaan dan pelaksanaan TSP; b. melakukan pembinaan dan pengawasan pelaksanaan program TSP. (2) Untuk melaksanakan peran pemerintah daerah sebagaimana di maksud pada ayat (1), Walikota membentuk Tim Fasilitasi TSP. Pasal 16 (1) Pemerintah Daerah menyampaikan program skala prioritas sebagai bahan dalam perencanaan program TSP kepada Forum Pelaksana TSP. (2) Forum Pelaksana TSP sebagaimana dimaksud pada ayat (1) wajib menyampaikan rencana, pelaksanaan dan evaluasi TSP dari masing- masing perusahaan yang menjadi anggota kepada Pemerintah Daerah. (3) Dalam menyusun perencanaan program TSP sebagaimana dimaksud dalam ayat (2), perusahaan dapat melibatkan peran serta masyarakat.
  • 11. 11 Pasal 17 Ketentuan lebih lanjut mengenai pemyampaian rencana, pelaksanaan dan pelaporan oleh perusahaan atau Forum Pelaksana TSP kepada Pemerintah Daerah diatur dalam Peraturan Walikota. BAB IX PEMBINAAN DAN PENGAWASAN TSP Pasal 18 (1) Walikota melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap pelaksanaan TSP di daerah. (2) Tugas pembinaan dan pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan oleh Tim Fasilitasi TSP. Pasal 19 Pembinaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 18 dilaksanakan dengan melakukan sosialisasi kebijakan TSP. Pasal 20 (1) Pengawasan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 18 dilaksanakan dalam bentuk : a. pemantauan lapangan; dan b. evaluasi. (2) Pemantauan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a dilaksanakan untuk mengamati perkembangan pelaksanaan program TSP di daerah. (3) Evaluasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b dilakukan untuk mengetahui efektivitas program TSP yang dilaksanakan perusahaan. (4) Tim Fasilitasi TSP menyampaikan hasil pengawasan kepada Walikota. BAB X PERAN SERTA MASYARAKAT Pasal 21 (1) Masyarakat dapat berperan serta dalam penyelenggaraan program TSP. (2) Peran serta masyarakat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diwujudkan dalam bentuk: a. penyampaian usulan, saran dalam proses penyusunan program TSP; b. pengaduan terhadap pelaksanaan TSP yang tidak sesuai dengan program/kegiatan yang telah ditetapkan.
  • 12. 12 BAB XII PENGHARGAAN Pasal 22 (1) Pemerintah daerah memberi penghargaan kepada Perusahaan yang telah bersungguh–sungguh melaksanakan TSP. (2) Bentuk penghargaan, tata cara penilaian, penominasian dan penetapan perusahaan yang berhak menerima penghargaan diatur lebih lanjut dalam Peraturan Walikota. BAB XIII PENYELESAIAN SENGKETA Pasal 23 (1) Apabila terjadi sengketa dalam pelaksanaan program TSP dengan lingkungan perusahaan, dilakukan penyelesaian secara musyawarah mufakat. (2) Dalam hal penyelesaian sengketa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak tercapai, para pihak dapat menempuh upaya penyelesaian sengketa di luar Pengadilan (Non Litigasi). BAB XIV SANKSI ADMINISTRATIF Pasal 24 (1) Perusahaan yang tidak melaksanakan ketentuan dalam Pasal 11 dan Pasal 17 dikenakan sanksi administratif berupa peringatan tertulis. (2) Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara penerapan sanksi administratif diatur lebih lanjut dengan Peraturan Walikota. BAB XV KETENTUAN PERALIHAN Pasal 25 Forum Pelaksana TSP yang sudah terbentuk sebelum berlakunya Peraturan Daerah ini tetap diakui keberadaannya dan melaksanakan kegiatan sesuai Peraturan Daerah ini.
  • 13. 13 BAB XVI KETENTUAN PENUTUP Pasal 26 Peraturan Walikota sebagai pelaksanaan Peraturan Daerah ini ditetapkan paling lambat 6 (enam) bulan setelah Peraturan Daerah ini diundangkan. Pasal 27 Peraturan daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan peraturan daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kota Kediri. Ditetapkan di Kediri pada tanggal 19 Oktober 2015 WALIKOTA KEDIRI, ttd. ABDULLAH ABU BAKAR Diundangkan di Kediri pada tanggal 30 Desember 2015 SEKRETARIS DAERAH KOTA KEDIRI, ttd. BUDWI SUNU HERNANING SULISTYO LEMBARAN DAERAH KOTA KEDIRI TAHUN 2015 NOMOR 11 NOREG PERATURAN DAERAH KOTA KEDIRI NOMOR 314-10/2015 Salinan sesuai dengan aslinya a.n. SEKRETARIS DAERAH KOTA KEDIRI KEPALA BAGIAN HUKUM, ttd. MARIA KARANGORA,S.H,M.M. Pembina Tingkat I NIP. 19581208 199003 2 001
  • 14. 14 PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH KOTA KEDIRI NOMOR 10 TAHUN 2015 TENTANG TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN I. UMUM Pasal 74 Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas memuat ketentuan bahwa perseroan yang menjalankan kegiatan usahanya di bidang dan/atau berkaitan dengan sumber daya alam wajib melaksanakan tanggung jawab sosial dan lingkungan dengan mengalokasikan dana yang diperhitungkan sebagai biaya perseroan, yang pelaksanaannya dilakukan dengan memperhatikan kepatutan dan kewajiban. Sedangkan pasal 15 Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman modal mewajibkan setiap penanam modal di Indonesia melaksanakan tanggung jawab sosial perusahaan, menghormati tradisi budaya masyarakat sekitar lokasi kegiatan usaha penanaman modal dan mematuhi semua ketentuan peraturan perundang-undangan. Di lain pihak Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (TSP) adalah sebuah konsep dengan mana perusahaan memutuskan untuk berkontribusi kepada masyarakat agar kehidupannya lebih baik, dan kondisi lingkungan tetap terjaga serta tidak di rusak fungsinya. Indonesia saat ini sedang mencari konsepsi tentang nilai-nilai itu melalui adopsi berbagai pemikiran global maupun lokal untuk mendorong perusahaan mengakui prinsip bertanggungjawab sosial secara terprogram dengan merujuk konsep TSP sebagai bagian dari identitas perusahaan mereka. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi manajemen lebih memperhitungkan pelaksanaan TSP, antar lain: a. Kepedulian dan harapan baru dari masyarakat, konsumen, pemerintah dan penanam modal dalam konteks globalisasi serta perubahan perilaku unsur-unsur lingkungan perusahaan (business environment). b. Kriteria sosial semakin meningkat sehingga mempengaruhi keputusan investasi perorangan dan kelembagaan baik sebagai konsumen maupun sebagai penanam modal.
  • 15. 15 c. Menunjukkan kesadaran terhadap kerusakan lingkungan yang diakibatkan oleh aktivitas ekonomi. d. Transparansi aktivitas bisnis yang dibawa oleh media dan informasi modern serta teknologi komunikasi. Dalam melakukan usahanya perusahaan tidak hanya mempunyai kewajiban yang bersifat ekonomis dan legal, namun juga memiliki kewajiban yang bersifat etis. Etika bisnis merupakan tuntunan perilaku bagi dunia usaha untuk bisa membedakan mana yang baik dan mana yang tidak baik, mana yang boleh dan mana yang tidak boleh dilakukan oleh komunitas dunia usaha. Kepedulian kepada masyarakat sekitar dan lingkungan, termasuk sumber daya alam, dapat diartikan sangat luas. Namun secara singkat dapat difahami sebagai peningkatan peran serta dan penempatan organisasi perusahaan di dalam sebuah komunitas sosial melalui berbagai upaya kemaslahatan bersama bagi perusahaan, komunitas dan lingkungan. Kesadaran tentang pentingnya TSP ini menjadi trend global seiring dengan semakin maraknya kepedulian mengutamakan pemangku kepentingan. TSP ini selain wujud penerapan prinsip good corporate governance juga terkait untuk mendukung pencapaian tujuan Millenium Development Goals (MDG's), salah satu diantaranya adalah pengurangan angka kemiskinan setiap tahun. TSP bermanfaat pula untuk perwujudan akuntabilitas publik, membangun dan memperkokoh pencitraan, kepercayaan, keamanan sosial, memperkuat investasi dan keberlanjutan perusahaan. Bagi masyarakat, TSP bermanfaat untuk perlindungan dan kesejahteraan masyarakat dalam dimensi sosial ekonomi, kenyamanan lingkungan hidup serta mengurangi kesenjangan dan keterpencilan. Bagi pemerintah pelaksanaan TSP bermanfaat untuk menumbuhkan komitmen bersama dan sinkronisasi program-program pemerintah dengan pihak swasta agar dapat terlaksana secara sistematis dan berkesinambungan dalam rangka percepatan pembangunan. TSP adalah sebuah proses dengan itu perusahaan mengelola hubungan dengan beragam pemangku kepentingan yang dapat memiliki pengaruh nyata terhadap lisensi sosial atas operasional mereka di suatu daerah. Sebagai standar pelaksanaan dapat dirujuk misalnya prinsip Corporate Social Responsibility dari United National Global Compact dan Acuan Social Responsibility dan ISO 26000 yang dirumuskan oleh
  • 16. 16 International Organization for Standardization (ISO) bulan September 2004 yang diberi nama Guidance Standard on Social Responsibility. Untuk menilai implementasi TSP (termasuk lingkungan) dalam sustainable report, terdapat tiga jenis standar pengungkapan berdasarkan Global Reporting Initiative (GRI), yaitu (1) strategi dan profil TSP, (2) pendekatan manajemen dan (3) indikator pelaksanaan. Untuk masing- masing standar mempunyai acuan dalam mengungkapkan TSP dan lingkungan dalam sustainability report. II. PASAL DEMI PASAL Pasal 1 Cukup jelas. Pasal 2 Cukup jelas. Pasal 3 Cukup jelas. Pasal 4 Huruf a Yang dimaksud dengan asas kepastian hukum adalah asas dalam negara hukum yang meletakkan hukum dan ketentuan peraturan perundang-undangan sebagai dasar dalam setiap kebijakan dan tindakan. Huruf b Yang dimaksud dengan asas kepentingan umum adalah asas kepentingan di semua aspek dalam bernegara, berbangsa dan bermasyarakat dalam arti yang seluas- luasnya dan yang menyangkut kepentingan hajat hidup masyarakat yang luas. Huruf c Yang dimaksud dengan asas kebersamaan adalah asas yang mendorong peran seluruh pelaku usaha/perusahaan secara bersama-sama dalam kegiatan usahanya untuk mewujudkan kesejahteraan rakyat. Huruf d Yang dimaksud dengan asas partisipatif adalah keterlibatan dalam suatu proram atau kegiatan tertentu dalam berbagai tahapan tindakan, yakni keterlibatan
  • 17. 17 dalam tahap perencanaan, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi program kegiatan. Yang dimaksud dengan asas aspiratif adalah harapan dan tujuan, cita-cita, keinginan dan hasrat untuk keberhasilan pada masa yang akan datang. Huruf e Yang dimaksud dengan asas keterbukaan adalah asas yang terbuka terhadap hak masyarakat untuk memperoleh informasi yang benar, jujur dan tidak diskriminatif tentang suatu kegiatan. Huruf f Yang dimaksud dengan asas berkelanjutan adalah asas yang secara terencana pengupayakan berjalannya proses pembangunan melalui suatu kegiatan untuk menjamin kesejahteraan dan kemajuan dalam segala aspek kehidupan, baik untuk masa kini maupun yang akan datang. Huruf g Yang dimaksud dengan asas berwawasan lingkungan adalah asas yang dilakukan dengan tetap memperhatikan dan mengutamakan perlindungan dan pemeliharaan lingkungan hidup. Huruf h Yang dimaksud dengan asas kemandirian adalah asas yang dilakukan dengan tetap mengedepankan potensi bangsa dan negara dengan tidak menutup diri pada masuknya input dari luar demi terwujudnya pertumbuhan ekonomi. Huruf i Yang dimaksud dengan asas keseimbangan kemajuan dan kesatuan ekonomi nasional adalah asas yang berupaya menjaga keseimbangan kemajuan ekonomi wilayah dalam kesatuan ekonomi nasional.
  • 18. 18 Pasal 5 Ayat (1) Huruf a Yang dimaksud dengan prinsip kesukarelaan adalah proses penghayatan atau pengetahuan yang penuh dari masyarakat/individu-individu terkait dirinya sendiri dan lingkungannya yang memerlukan suatu persepsi dari dalam diri dan luar lingkungan. Huruf b Yang dimaksud dengan prinsip kepedulian adalah sikap menghiraukan, sikap memperhatikan orang lain atau suatu sikap untuk ikut serta dalam mengerti dan memahami masalah serta kesusahan orang lain yang diwujudkan dengan membantu berupa dukungan materi maupun non materi. Huruf c Yang dimaksud dengan prinsip keterpaduan adalah adanya hubungan setiap bagian sehingga secara keseluruhan tampak keterkaitannya baik dalam kata maupun realita yang ada. Huruf d Yang dimaksud dengan prinsip kepatuhan hukum adalah ketaatan hukum yang dikonkritkan dalam sikap, tindakan atau tingkah laku manusia. Yang dimaksud dengan prinsip etika bisnis adalah cara-cara untuk melakukan kegiatan bisnis yang mencakup seluruh aspek yang berkaitan dengan individu, perusahaan, industri dan juga masyarakat. Huruf e Yang dimaksud dengan prinsip kemandirian adalah sikap keswaskarsaan, yaitu berbuat sendiri secara aktif dan kebebasan untuk
  • 19. 19 mengambil keputusan, penilaian, pendapat dan pertanggungjawaban. Huruf f Yang dimaksud dengan prinsip sensitivitas adalah kepekaan terhadap kondisi sosial lingkungannya. Huruf g Yang dimaksud dengan prinsip keberpihakan adalah hal berpihak pada kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat. Huruf h Yang dimaksud dengan prinsip kemitraan adalah adanya kerjasama antara usaha kecil dengan usaha menengah/usaha besar disertai oleh pembinaan dan pengembangan berkelanjutan oleh usaha menengah/besar dengan memperhatikan prinsip saling memerlukan, memperkuat dan menguntungkan atau perihal hubungan/jalingan kerjasama sebagai mitra. Huruf i Yang dimaksud dengan prinsip inisiasi adalah sikap diri perusahaan yang mampu memunculkan langkah atau upaya yang menimbulkan dampak positif di masyarakat. Huruf j Yang dimaksud dengan prinsip mutualistis adalah mampu membentuk kemitraan (net working) yang saling menguntungkan dengan pihak-pihak lain. Yang dimaksud dengan prinsip non diskriminasi (tanpa perbedaan) adalah pemberian perlakuan yang sama bagi semua dan tidak memberi keuntungan kepada pihak tertentu dengan tetap memperhatikan kepentingan nasional. Huruf k Yang dimaksud dengan prinsip koordinatif adalah bersifat koordinasi, yaitu mengemukakan visi dan
  • 20. 20 misi untuk mencapai ketertarikan hubungan antara perusahaan dengan masyarakat sekitarnya. Ayat (2) Huruf a Yang dimaksud dengan manajemen yang sehat adalah manajemen yang baik jika diukur dari tingkat pertumbuan modal, aset, volume usaha atau dari segi keuangan, produktivitas, pemasaran dan kualitas mutu yang baik. Huruf b Yang dimaksud dengan profesional adalah profesi yang memerlukan kepandaian khusus untuk menjalankannya/ kompeten dalam suatu pekerjaan tertentu, mampu menguasai ilmu pengetahuan secara mendalam, kreatif dan inovasi atas bidang yang digelutinya serta harus selalu berpikir positif dengan menjunjung tinggi etika dan integritas profesi. Huruf c Yang dimaksud dengan transparan adalah prinsip keterbukaan yang memungkinkan masyarakat untuk mengetahui dan mendapatkan akses informasi seluas-luasnya tentang tanggung jawab sosial (suatu persoalan). Huruf d Yang dimaksud dengan akuntabilitas adalah penanggungjawab penyelenggaraan suatu urusan pemerintahan ditentukan berdasarkan kedekatannnya dengan luas, besaran dan jangkauan dampak yang ditimbulkan oleh penyelenggaraan suatu urusan pemerintahan. Huruf e Yang dimaksud dengan kreatif adalah kemampuan untuk menciptakan atau menghasilkan sesuatu yang baru. Yang dimaksud
  • 21. 21 dengan inovatif adalah bersifat memperkenalkan sesuatu yang baru. Huruf f Yang dimaksud dengan terukur adalah dapat dinilai dari tujuan dan sasaran bidang yang dimaksud baik yang bersifat kualitatif maupun kuantitatif jika dibandingkan dengan titik tolak keadaan sebelumnya. Huruf g Yang dimaksud dengan program perbaikan berkelanjutan adalah program yang terus menerus mampu menyesuaikan diri terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni dalam berkarya dan berkehidupan bermasyarakat. Huruf h Yang dimaksud dengan keadilan yang bijak adalah memberikan hak yang sama kepada orang lain sesuai dengan kebutuhan dan fungsinya dengan menaruh segala sesuatu pada tempatnya. Huruf i Yang dimaksud dengan kebijakan yang adil adalah kebijakan yang dirumuskan untuk terbangunnya keserasian berbagai tingkatan dari yang terendah sampai yang tertinggi sesuai dengan karakter dan kebutuhannhya dan perumusannya yang realisir dan aplikabel dan dibangun bersama stakeholder. Pasal 6 Ayat (1) Huruf a Yang dimaksud dengan "bantuan pembiayaan" adalah sejumlah uang yang telah dianggarkan oleh manajemen secara sukarela tetapi terprogram untuk TSP. Uang tersebut bukan aliran dana derma (charity) atau yang berifat kedermawanan (philanthropy).
  • 22. 22 Yang dimaksud dengan "kompensasi" dalam ketentuan ayat ini bukanlah bentuk pertanggungjawaban hukum dalam bidang hukum lingkungan sebagaimana diatur dalam undang-undang lingkungan, tetapi merupakan penggantian atas kerugian yang diakibatkan oleh pendirian bangunan fisik dan operasional perusahaan. Huruf b Cukup jelas. Huruf c Cukup jelas. Ayat (2) Cukup jelas. Pasal 7 Cukup jelas. Pasal 8 Cukup jelas. Pasal 9 Cukup jelas. Pasal 10 Ayat (1) Status perusahaan meliputi tingkat pusat, tingkat cabang atau unit pelaksana yang berkedudukan dalam wilayah daerah. Ayat (2) Cukup jelas. Pasal 11 Cukup jelas. Pasal 12 Cukup jelas. Pasal 13 Cukup jelas. Pasal 14 Ayat (1) Cukup jelas.
  • 23. 23 Ayat (2) Cukup jelas. Ayat (3) Maksud dilaporkannya pembentukan forum kepada pemerintah daerah adalah untuk mempermudah dan memperlancar fungsi koordinatif administrassi pemerintah daerah. Pasal 17 Cukup jelas. Pasal 18 Cukup jelas. Pasal 19 Cukup jelas. Pasal 20 Cukup jelas. Pasal 21 Cukup jelas. Pasal 22 Cukup jelas. Pasal 23 Cukup jelas. Pasal 24 Cukup jelas. Pasal 25 Cukup jelas. Pasal 26 Cukup jelas. Pasal 27 Cukup jelas. TAMBAHAN LEMBARAN DAERAH KOTA KEDIRI NOMOR 37