Peraturan Bupati Pakpak Bharat menetapkan program Jaminan Kesehatan Daerah (Jamkesda) untuk memberikan perlindungan dan jaminan pelayanan kesehatan bagi masyarakat Pakpak Bharat yang belum tercakup dalam program nasional. Jamkesda akan menyediakan pelayanan kesehatan tingkat dasar di puskesmas dan tingkat lanjut di rumah sakit, serta menetapkan peserta, pembiayaan, dan ketentuan pelaksanaannya.
Pmk no. 28_ttg_izin_dan_penyelenggaraan_praktik_bidan_Azizah Dewi
Permenkes 28 tahun 2017 tentang izin dan penyelenggaraan praktik bidan. Regulasi ini menggantikan sepenuhnya permenkes no 1464 tahun 2010 tentang Izin dan Penyelenggaraan Praktik Bidan.
PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 4 TAHUN 2019
TENTANG
STANDAR TEKNIS PEMENUHAN MUTU PELAYANAN DASAR
PADA STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG KESEHATAN
Pmk 3 tahun 2020 tentang: KLASIFIKASI DAN PERIZINAN RUMAH SAKIT DENGAN RAHMAT...Universitas Pancasila
Peraturan mentri kesehatan no. 3 tahun 2020: TENTANG
KLASIFIKASI DAN PERIZINAN RUMAH SAKIT
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
Pmk no. 28_ttg_izin_dan_penyelenggaraan_praktik_bidan_Azizah Dewi
Permenkes 28 tahun 2017 tentang izin dan penyelenggaraan praktik bidan. Regulasi ini menggantikan sepenuhnya permenkes no 1464 tahun 2010 tentang Izin dan Penyelenggaraan Praktik Bidan.
PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 4 TAHUN 2019
TENTANG
STANDAR TEKNIS PEMENUHAN MUTU PELAYANAN DASAR
PADA STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG KESEHATAN
Pmk 3 tahun 2020 tentang: KLASIFIKASI DAN PERIZINAN RUMAH SAKIT DENGAN RAHMAT...Universitas Pancasila
Peraturan mentri kesehatan no. 3 tahun 2020: TENTANG
KLASIFIKASI DAN PERIZINAN RUMAH SAKIT
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
Permenkes No 4 Tahun 2019 tentang Standar Teknis Pelayanan Dasar pada standar...Muh Saleh
Standar Pelayanan Minimal bidang Kesehatan yang
selanjutnya disebut SPM Kesehatan merupakan
ketentuan mengenai Jenis dan Mutu Pelayanan Dasar
yang merupakan Urusan Pemerintahan Wajib yang
berhak diperoleh setiap Warga Negara secara minimal.
PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 4 TAHUN 2019
TENTANG
STANDAR TEKNIS PEMENUHAN MUTU PELAYANAN DASAR
PADA STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG KESEHATAN
Standar Pelayanan Minimal bidang Kesehatan yang selanjutnya disebut SPM Kesehatan merupakan ketentuan mengenai Jenis dan Mutu Pelayanan Dasar yang merupakan Urusan Pemerintahan Wajib yang berhak diperoleh setiap Warga Negara secara minimal.
Disampaikan pada PKN Tingkat II Angkatan IV-2024 BPSDM Provinsi Jawa Tengah dengan Tema “Transformasi Tata Kelola Pelayanan Publik untuk Mewujudkan Perekonomian Tangguh, Berdayasaing, dan Berkelanjutan”
Dr. Tri Widodo Wahyu Utomo, S.H., MA
Deputi Kajian Kebijakan dan Inovasi Administrasi Negara LAN RI
PETUNJUK TEKNIS INTEGRASI PELAYANAN KESEHATAN PRIMER
Kementerian Kesehatan menggulirkan transformasi sistem kesehatan.
Terdapat 6 pilar transformasi sistem kesehatan sebagai penopang kesehatan
Indonesia yaitu: 1) Transformasi pelayanan kesehatan primer; 2) Transformasi
pelayanan kesehatan rujukan; 3) Transformasi sistem ketahanan kesehatan;
4) Transformasi sistem pembiayaan kesehatan; 5) Transformasi SDM
kesehatan; dan 6) Transformasi teknologi kesehatan.
Transformasi pelayanan kesehatan primer dilaksanakan melalui edukasi
penduduk, pencegahan primer, pencegahan sekunder dan peningkatan
kapasitas serta kapabilitas pelayanan kesehatan primer. Pilar prioritas
pertama ini bertujuan menata kembali pelayanan kesehatan primer yang ada,
sehingga mampu melayani seluruh penduduk Indonesia dengan pelayanan
kesehatan yang lengkap dan berkualitas.
Penataan struktur layanan kesehatan primer tersebut membutuhkan
pendekatan baru yang berorientasi pada kebutuhan layanan di setiap
siklus kehidupan yang diberikan secara komprehensif dan terintegrasi
antar tingkatan fasilitas pelayanan kesehatan. Pendekatan baru ini disebut
sebagai Integrasi Pelayanan Kesehatan Primer, melibatkan Puskesmas, unit
pelayanan kesehatan di desa/kelurahan yang disebut juga sebagai Puskesmas
Pembantu dan Posyandu. Selanjutnya juga akan melibatkan seluruh fasilitas
pelayanan kesehatan primer.
Disampaikan dalam Drum-up Laboratorium Inovasi Kabupaten Sorong, 27 Mei 2024
Dr. Tri Widodo W. Utomo, S.H., MA.
Deputi Kajian Kebijakan dan Inovasi Administrasi Negara LAN-RI
Survei Kesehatan Indonesia (SKI) Tahun 2023Muh Saleh
Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023 merupakan survei yang mengintegrasikan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) dan Survei Status Gizi Balita Indonesia (SSGI). SKI 2023 dikerjakan untuk menilai capaian hasil pembangunan kesehatan yang dilakukan pada kurun waktu lima tahun terakhir di Indonesia, dan juga untuk mengukur tren status gizi balita setiap tahun (2019-2024). Data yang dihasilkan dapat merepresentasikan status kesehatan tingkat Nasional sampai dengan tingkat Kabupaten/Kota.
Ketersediaan data dan informasi terkait capaian hasil pembangunan kesehatan penting bagi Kementerian Kesehatan, Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota sebagai bahan penyusunan kebijakan, program dan kegiatan pembangunan yang lebih terarah dan tepat sasaran berbasis bukti termasuk pengembangan Rencana Pembangunan Kesehatan Jangka Menengah Nasional (RPJMN 2024-2029) oleh Kementerian PPN/Bappenas. Dalam upaya penyediaan data yang valid dan akurat tersebut, Badan Kebijakan Pembangunan Kesehatan (BKPK) bekerjasama dengan Badan Pusat Statistik (BPS) dalam penyusunan metode dan kerangka sampel SKI 2023, serta bersama dengan Lintas Program di Kementerian Kesehatan, World Health Organization (WHO) dan World Bank dalam pengembangan instrumen, pedoman hingga pelaporan survei.
1. BUPATI PAKPAK BHARAT
PERATURAIT BUPATI PAKPAK BHARAT
NOMOR II TAHI]N 2O1O
TENTANIG
JAMINAII IGSEHATAI{ DAERAH (JAMKESDA) KABUPATEN PAICAK BHARA'T
Menimbang : a.
BUPATI PAKPAKBHARAT,
MOU / Perjaqiian Kerjasama Pemerintah Kabupaten Pakpak Bharat dengan PT
ASKES (Persero) Cabang Karo tentang Program Jaminan Kesehatan
Masyarakat Umum (PJKMII);
Nama- nama yang tertampung dalam Jaminan Kesehatan Daerah (Jamkesda)
tidak termasuk dalam Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas);
Bahwa dalam rangka memberikan perlindungan dan Jaminan Kesehatan
kepada masyarakat maka perlu di tetapkan progfam Jaminan Kesehatan Daerah,
yang diperuntukkan bagi masyarakat Kabupaten Pakpak Bharat yang belum
memiliki Jaminan Kesehatan;
bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf 'oa dan
huruf "b diatas, perlu menetapkan Peraturan Bupati tentang Jaminan Kesehatan
Daerah (Jamkesda) di Kabupaten Pakpak Bharat
Undang-undang Nomor 9 Tahun 2003 tentang Pembentukan Kabupaten Nias
Selatan, Kabupaten Pakpak Bharat dan Kabupaten Humbang Hasundutan di
Propinsi Sumatera UAra (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003
Nomor 29, Tambahan LemlaranNegara Republik IndonesiaNomor 4272);
Undang-undang Nomor 32 Tatrun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah
beberapa kali terakhir dengan Undang-undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang
Perubahan Kedua Atas Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintahan Daerah ( kmbaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008
Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor a844);
Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara
Pemerintah Pusat datr Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4438);
Undang-undang Nomor 40 Tahun 20M tentang Sistem Jaminan Sosial
Nasional (Lembaran Negara Republik lndonesia Tahun 2004 Nomor 150,
Tamtqhan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4455);
Mengingat : 1.
2.
J.
4.
:?
d.
2. 5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144,Tambahan Lembaran Negara
Republft IndonesiaNomor 5063 );
Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1996 tentang Tenaga Kesehatan
(Lembaran Negara Republik lndonesia Tahun 1996 Nomor 49, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3637);
Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tsntang Pembagiaa Urusan
Pemerintahan antara Pernerintah, Pemerintahan Daerah Propinsi dan
Pemerintahan Daerah Kabupaten/I(ota (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4737);
Peraturan Daerah Kabupaten Pakpak Bharat Nomor 5 Tahun 2008 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah (kmbaran Daerah Kabupaten Pakpak
Bharat Tahun 2008 Nomor 5, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Pakpak
BharatNomor 58);
Keputusan Menteri Kesehatan R[ Nomor 1241/IvIenkes/SKD02004 tentang
Penugasan PT. Askes (Persero) dalam pengelola Program Pemeliharaan
Kesehatan bagi Masyarakat Miskin;
Keputusan Menteri Kesehatan R[ Nomor 56rVIenkes/SWU2005 tentang
Penyelenggaraan Program Jaminan Pemeliharaan Kesehatan bagi Masyarakat
Miskin (JPK-MM);
Peraturan Daerah Kabupaten Pakpak Bharat Nomor 1 Tahun 2010 tentang
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Pakpak Bharat Tahun
Anggaran 2010 (Lembaran Daerah Kabupaten Pakpak Bharat Nomor 83);
Peraturan Bupati Pakpak Bharat Nomor 2 Tahun 2010 tentang Penjabaran
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2010 @erita
Daerah Kabupaten Pakpak Bharut Tahun 2010 Nomor2);
Perjar{ian Kerjasama Antara Pemerintah Kabupaten Pakpak Bharat dengan PT.
Askes (Persero) Cabang Karo Nomor 24IPKS/0410, Nomor
415-411338fN12010 tentang Program Jaminan Kesehatan Masyamkat Umum
(PJKMU) di Kabupaten Pakpak Bharat;
Perjanjian Kerjasama Antara Rumah Sakit Umum Daerah Salak dengan PT.
Askes (Persero) Cabang Karo Nomor 23/PKS/0310, Nomor
445.460alRSUD/IIy2010 tentang Pelayanan Rawat Jalan Tingkat Lar{utan
(RJTL), dan Rawat Inap Tingkat Lanjutan (RITL) bagi Masyarakat Umum di
Kabupaten Pakpak Bharat yang terdaftar pada Program Jaminan Kesehatan
Masyarakat umum (PJKMU); 4n^-^./
Memperhatikan : t.
2.
3. ME MU TU S KAN:
MENETAPKA}T : PERATURAN BI]PATI TENTANG JAMINAN KESEHATAII DAERAH
(JAMKESDA) I(ABUPATEN PAKPAI( BHARAT
BAB I
KETENTUAII T]MTIM
Plssl I
Dalam Peraturan Bupati ini, yang dimaksud dengan:
1. Daerah adalah Kabupaten Pakpak Bharat;
2. Pemerintah Daerah adatah Pemerintah Daerah Kabupaten Pakpak Bharat;
3. Kepala Daerah adalah Bupati Pakpak Bharag
4. Wakil Kepala Daerah adalah Wakil Bupati Pakpak Bharat
5. Dinas Kesehatan adalah Dinas Kesehatan Kabupaten Pakpak Bharat;
6. Jaminan Kesehatan Masyarakat selanjutnya disingkat JAMKBSMAS adalah bentuk belanja bantuan
sosial untuk pelayanan Kesehatan bagi masyarakat miskia dan atau tidak mampu;
7. Jaminan Kesehatan Daerah selanjutnya disingkat JAMKESDA adalah banhran Pemerintah Kabupaten
untuk menjamin penyelenggaraan pemeliharaan kesehatan kepada masyarakat Kabupaten Pakpak
B,haraf. yang belum memiliki Jaminan Kesehatan;
8. Rumah Sakit Umum Daerah selanjutnya disingkat RSt D adalah Rumah Sakit milik Pemerintalt
Kabupaten Pakpak Bharat;
9. Puskesmas adalah Seluruh Puskesmas di Kabupaten Pakpak Bharat;
10. Jaringan Pemberi Pelayanan Kesehatan selanjutnya disingkat dengan PPK adalah Pemberi Pelayanan
Kesehatan yang telah bekerjasama dalam Program JAMKESDA;
11. Rawat Jalan Tinglat Pertama (RJTP) adalah Petayanan kesehatan yang diberikan oleh Puskesmas dan
jaringannya termasuk Puskesmas Keliling Puskesmas Pembantu, Pos Kesehatan Desa (Poskesdes), dan
Pos Pelayanaa Terpadu (Posyandu)
12. Rawat Inap Tingkat Pertama GffP) adalah Pelayanan kesehatan yang diberikan oleh Puskesmas pada
kondisi pasien rawat jalan perlu dilakukan perawatan;
13. Rawat Jalan Tingkat Lanjutan (RffL) adalah Pelayanan kesehatan yang diberikan oleh Rumah Sakit
Umum Daerah berdasarkan rujukan dari hrskesmas;
14. Rawat Inap Tingkat Lanjutan AmL) adalah Pelayanan kesehatan yang diberikan oleh Rumah Sakit
Umum Daeratr berdasarkan rujukan dari Puskesmas, dimana kondisi pasien rawat jalan perlu dilakukan
perawatan;
15. Gawat Darurat adalah suatu kondisi dimana pasien tiba-tiba dalam keadan gawat, atau akan menjadi
gawat karena mengancam nyawa atau anggota badanaya sehingga memerlukan penanganan segerq lA^Jt/
4. BAB II
MAKSUD DAN TUJUAN
Pasal2
(1) Maksud dari Jaminan Kesehatan Daerah ini adalah untuk memberikan jaminan penyelenggaraan
pemeliharaan kesehatan kepada masyarakat Kabupaten Pakpak Bharat yang pembiayaannya disubsidi
oleh Pemerintah Kabupaten .
(2) Tujuan dari Jaminan Kesehatan Daerah ini adalah untuk memberikan perlindungan dan jaminan
penyelenggaraan pemeliharaan kesehatan kepada masyarakat yang memiliki KTP Pakpak Bharat atau
masyarakat Pakpak Bharat yang terdaftar didalam Kartu Keluarga dan belum memiliki jaminan pelayanan
kesehatan baik dari Pemerintah, Swasta, atau Asuransi Kesehatan Pribadi.
(3) Jaminan pelayanan kesehatan sebagaimana dimaksud dalam ayat(2) meliputi :
A. Program Gakin/ Askeskin/Jamkesmas PemerintahKabupaten
B. Pegawai Negeri Sipil
C. Askes Sosial Pensiunan/Veteran
D. Askes Prima
E. Askes Komersial
F. Jamsostek
G. ASABRT(TNr-POLRT)
H. Yakes Telkom/PlN/Pertamina/KPS
I. Orang atau Badan yang telah menjadi peserta assuransi kesehatan swasta lainnya
J. Orang yang mendapatkan tunjangan kesehatan dari tempat kerja.
BABIII
LAKSANA PELAYANAN KESEHATAIT
Bagian Pertama
Pelayanan Kesehatan Tingkat Dasar
Pasal 3
Pelayanan Kesehatan Tingkat Dasar yang meliputi :
a. Pelayanan Rawat Jalan Tingkat Pertama &IfP) di Puskesmas dan Jaringannya baik, berupa kegiatan
pelayanan kesehatan di Dalam Gedung dan Luar Gedung;
b. Pelayanan Kesehatan Rawat Inap Tingkat Pertama sesuai dengan kemampuan yang dimiliki, apabila tidak
memiliki kemampuan perawatan lanjutan dilahrkan rujukan ke Rumah sakit yang memberikan Pelayanan
Program Jamkesda;
c. Pelayanan Pertolongan Persalinan (dalam Bentuk Paket persalinan);
d. Pelayanan Obat ,!f*.
5. Bagian Kedua
Pelayanan Kesehatan Tingkat Lanjut
Pasal4
Pelayanan Kesehatan Tingkat Lanjut meliputi :
a. Pelayanan Kesehatan Rawat Jalan Tingftat Lanjut (RITL);
b. Pelayanan Kesehatan Rawat Inap Tingkat Lanjut (RITL);
c. Pelayanan Obot.
Pasal5
Pelayanan Kesehatan tingkat Lanjut yang dimaksud pada pasal 4, harus berdasarkan rujukan PPK asal ke ppK
Jaringan JAMKESDA (Rumah Sakit Pemerintah)
Pasal 6
Untuk mendapatkal pelayanan kesehatan tingkat Ianjut yang dimaksud pada pasal 5, peserta harus menuljukan
kartu JAMKESDA dan surat rujukan dari PPK asal
PasalT
Untuk mendapatkan pelayanan kesehatan tingkat lanjut yang dimaksud pada pasal 6, peserta mendapatkan
kelas/kamar perawatan yakni kelas III
Bagian Ketiga
Pelayanan Gawat Darurat
Pasal E
Pada keadaan Gawat darurat (emergency). seluruh PPK wajib memberikan pelayanan penanganan pertama
keadaan gawat darurat kepada peserta JAMKESDA walaupun PPK tersebut tidak sebagai PPK jaringan
JAMKESDA, selanjutuya PPK tersebut segera merujuk ke PPK jmingan JAMKESDA untuk penanganan lebih
lanjut
Pasal9
Setelah peflrnganan kegawatdaruratan dan peserta memerlukan rawat inap, sementara identitas kepesertaannya
belum lengkap, maka yang bersangkutan diberi waktu 3 x 24 jam hari kerja untuk melengkapi berkas
BAB tV
PESERTA JAMKESDA
Prsel 10
Peser&a Jaminan Kesehatan Daerah (JAMKESDA) adalah masyarakan Kabupater Pakpak Bharat yang tidak
termasuk didalam peserta Jaminan Kesehatan masyarakat (Jamkesmas) dan telah ditetapkan dalam SK Bupati l/+t^r-
6. BAB V
PEMBIAYAAIT
Pasal 1I
(1) Jaminan Kesehatan Daerah dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Pakpak Bharat.
(2) Biayayang ditimbulkan sebagai akibat adanya Jaminan Kesehatan Daerah ini dibebankan kepada APBD
Kabupaten Pakpak Bharat melalui satuan kerja Dinas Kesehatan Kabupaten Pakpak Bharat.
(3) Pembiayaan Jaminan Kesehatan Daerah (Jamkesda) kepada masyarakat Kabupaten Pakpak Bharat per
jiwanya sebesm Rp. 10.000,- (Sepuluh Ribu Rupiah) dan untuk satu tahun per jiwanya sebesar Rp.
120.000,- (Seratus Dua Puluh Ribu Rupiah).
(4) Sistem pengolalaan dana JAMKESDA Kabupaten Pakpak Bharat adalah Sistem Fee Based dimana PT.
Askes (Persero) sebagai pengelola dana PJKMU.
Pasal 12
Penetapan tarif pelayanan kesehatan bagi peserta JAMKESDA DI RSUD di dasarkan pada tarif kesepakatan
Rumah Sakit dan di klaim langstmg ke PT. Askes @ersero)
BAB YI
KETENTUAII PEIIUTI}P
Pasal 13
Program Jaminan Kesehatan Daerah ini akan dievaluasi setiap akhir tahun Anggaran Program Jaminan
Kesehatan Daerah dan akan dilaksanakan penyesuaian apabila ada petunjuk teknis yang terbaru yang
dikelumkan oleh Departemen Kesehatan Republik Indonesia.
Pasal 14
Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerinahkan
pengundangan Peraturan Bupati ini dengan penempatannya dalarn Berita Daerah Kabupaten Pakpak Bharat.
Ditetapkan di Salak
padatangg;al zt AWuv z-Dlo
BT'PATI PAKPAK BHARA'T,
MAKMURBERASA
a
: PA R A F
vr iJ, '.,
sEt( t..
KA.SI I i A5 j,,,
[ : H I.:,TIAN
Diundangkan di Salak
pada tanggal zz A?Plt 1-Dla
SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN PAKPAK BHARAT,
GATDI WARTEA MAIIIK
BERTTA DAERAH KABUPATEN PAKPAK BIIARAT TAHT]N 2O1O
NOMOR ll
KAEAG / K,qHID
KASIJBSAG /KASI
; (itt,t{{ l .: -'*-*-****"";
rD4ol 16