Dokumen tersebut membahas tentang tanggung jawab dan kewenangan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) dalam mengawasi pelaksanaan pemungutan suara ulang (Tungsura) untuk Pilkada 2018 sesuai dengan peraturan yang berlaku, tugas dan kewenangan Panitia Pemilihan Kecamatan (PPS) dan Panitia Pemungutan Suara (KPPS) dalam penyelenggaraan pemungutan suara.
Panwascam bertugas mengawasi pelaksanaan pemilu di tingkat kecamatan dengan melakukan pengawasan, pencegahan, dan penindakan pelanggaran. Mereka memetakan potensi masalah dan wilayah rawan, serta memantau pelaksanaan setiap tahapan pemilu seperti pemutakhiran data pemilih, kampanye, hingga penghitungan suara untuk mencegah pelanggaran yang dapat mengganggu integritas pemilu. Panwascam beker
Tahapan pemilu terdiri dari 3 tahapan utama: (1) Persiapan meliputi pembentukan peraturan dan badan penyelenggara pemilu, sosialisasi, dan perencanaan logistik; (2) Pelaksanaan meliputi pemutakhiran daftar pemilih, pencalonan, kampanye, pemungutan suara, dan rekapitulasi hasil; (3) Akhir meliputi penyelesaian sengketa hasil pemilu dan evaluasi.
Dokumen tersebut membahas tentang tanggung jawab dan kewenangan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) dalam mengawasi pelaksanaan pemungutan suara ulang (Tungsura) untuk Pilkada 2018 sesuai dengan peraturan yang berlaku, tugas dan kewenangan Panitia Pemilihan Kecamatan (PPS) dan Panitia Pemungutan Suara (KPPS) dalam penyelenggaraan pemungutan suara.
Panwascam bertugas mengawasi pelaksanaan pemilu di tingkat kecamatan dengan melakukan pengawasan, pencegahan, dan penindakan pelanggaran. Mereka memetakan potensi masalah dan wilayah rawan, serta memantau pelaksanaan setiap tahapan pemilu seperti pemutakhiran data pemilih, kampanye, hingga penghitungan suara untuk mencegah pelanggaran yang dapat mengganggu integritas pemilu. Panwascam beker
Tahapan pemilu terdiri dari 3 tahapan utama: (1) Persiapan meliputi pembentukan peraturan dan badan penyelenggara pemilu, sosialisasi, dan perencanaan logistik; (2) Pelaksanaan meliputi pemutakhiran daftar pemilih, pencalonan, kampanye, pemungutan suara, dan rekapitulasi hasil; (3) Akhir meliputi penyelesaian sengketa hasil pemilu dan evaluasi.
Produk hukum dan partisipasi masyarakat dalam dokumen tersebut membahas tentang jenis-jenis produk hukum seperti undang-undang, peraturan pemerintah, dan keputusan serta peran serta masyarakat dalam penyusunan peraturan dan pelaksanaan pemilu melalui sosialisasi, pendidikan pemilih, dan pengawasan."
salinan peraturan bawaslu nomor 3 tahun 2022 (1).pdfMARYONSWPOHWAIN
Peraturan ini mengatur tentang tata kerja dan pola hubungan pengawas pemilihan umum di Indonesia. Pengawas pemilihan umum terdiri dari beberapa tingkatan yaitu Bawaslu pusat, Bawaslu provinsi, Bawaslu kabupaten/kota, dan panwaslu kecamatan. Peraturan ini mengatur tugas, wewenang, dan koordinasi antar tingkatan pengawas pemilihan umum dalam mengawasi proses pemilihan umum dan pemilihan kepala daerah
Perbawaslu no. 5 tahun 2015 Tentang Pengawasan Tahapan PencalonanLesmana Putra
Dokumen tersebut merupakan peraturan Bawaslu tentang pengawasan tahapan pencalonan pemilihan kepala daerah. Peraturan ini mengatur tentang pengawasan proses pendaftaran calon, penelitian kelengkapan syarat calon, dan penetapan calon oleh Bawaslu, Bawaslu provinsi, dan panwas kabupaten/kota.
Tugas dan peran Pengawas Pemilu dijelaskan dalam tiga kalimat:
Pengawas Pemilu bertugas mengawasi seluruh tahapan pelaksanaan pemilu, menerima laporan pelanggaran, dan memberikan rekomendasi sanksi atau penindakan lebih lanjut kepada lembaga terkait.
Dokumen tersebut membahas tentang tahapan, program, dan jadwal penyelenggaraan pemilihan gubernur, bupati, dan walikota tahun 2018 sesuai dengan peraturan Komisi Pemilihan Umum. Termasuk di dalamnya adalah tahap persiapan dengan program sosialisasi, pemutakhiran data, dan pembentukan panitia. Kemudian tahap pelaksanaan meliputi pencalonan, kampanye, pemungutan suara, hingga penetapan
Dokumen tersebut merangkum tentang pengawasan penyelenggaraan pemilu oleh Bawaslu Kabupaten Dompu. Pengawasan meliputi seluruh tahapan pemilu, pelaporan hasil pengawasan secara berkala, serta publikasi hasil akhir pengawasan kepada masyarakat dan media.
Produk hukum dan partisipasi masyarakat dalam dokumen tersebut membahas tentang jenis-jenis produk hukum seperti undang-undang, peraturan pemerintah, dan keputusan serta peran serta masyarakat dalam penyusunan peraturan dan pelaksanaan pemilu melalui sosialisasi, pendidikan pemilih, dan pengawasan."
salinan peraturan bawaslu nomor 3 tahun 2022 (1).pdfMARYONSWPOHWAIN
Peraturan ini mengatur tentang tata kerja dan pola hubungan pengawas pemilihan umum di Indonesia. Pengawas pemilihan umum terdiri dari beberapa tingkatan yaitu Bawaslu pusat, Bawaslu provinsi, Bawaslu kabupaten/kota, dan panwaslu kecamatan. Peraturan ini mengatur tugas, wewenang, dan koordinasi antar tingkatan pengawas pemilihan umum dalam mengawasi proses pemilihan umum dan pemilihan kepala daerah
Perbawaslu no. 5 tahun 2015 Tentang Pengawasan Tahapan PencalonanLesmana Putra
Dokumen tersebut merupakan peraturan Bawaslu tentang pengawasan tahapan pencalonan pemilihan kepala daerah. Peraturan ini mengatur tentang pengawasan proses pendaftaran calon, penelitian kelengkapan syarat calon, dan penetapan calon oleh Bawaslu, Bawaslu provinsi, dan panwas kabupaten/kota.
Tugas dan peran Pengawas Pemilu dijelaskan dalam tiga kalimat:
Pengawas Pemilu bertugas mengawasi seluruh tahapan pelaksanaan pemilu, menerima laporan pelanggaran, dan memberikan rekomendasi sanksi atau penindakan lebih lanjut kepada lembaga terkait.
Dokumen tersebut membahas tentang tahapan, program, dan jadwal penyelenggaraan pemilihan gubernur, bupati, dan walikota tahun 2018 sesuai dengan peraturan Komisi Pemilihan Umum. Termasuk di dalamnya adalah tahap persiapan dengan program sosialisasi, pemutakhiran data, dan pembentukan panitia. Kemudian tahap pelaksanaan meliputi pencalonan, kampanye, pemungutan suara, hingga penetapan
Dokumen tersebut merangkum tentang pengawasan penyelenggaraan pemilu oleh Bawaslu Kabupaten Dompu. Pengawasan meliputi seluruh tahapan pemilu, pelaporan hasil pengawasan secara berkala, serta publikasi hasil akhir pengawasan kepada masyarakat dan media.
Materi ini membahas tentang defenisi dan Usia Anak di Indonesia serta hubungannya dengan risiko terpapar kekerasan. Dalam modul ini, akan diuraikan berbagai bentuk kekerasan yang dapat dialami anak-anak, seperti kekerasan fisik, emosional, seksual, dan penelantaran.
Teori Fungsionalisme Kulturalisasi Talcott Parsons (Dosen Pengampu : Khoirin ...nasrudienaulia
Dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Talcott Parsons, konsep struktur sosial sangat erat hubungannya dengan kulturalisasi. Struktur sosial merujuk pada pola-pola hubungan sosial yang terorganisir dalam masyarakat, termasuk hierarki, peran, dan institusi yang mengatur interaksi antara individu. Hubungan antara konsep struktur sosial dan kulturalisasi dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pola Interaksi Sosial: Struktur sosial menentukan pola interaksi sosial antara individu dalam masyarakat. Pola-pola ini dipengaruhi oleh norma-norma budaya yang diinternalisasi oleh anggota masyarakat melalui proses sosialisasi. Dengan demikian, struktur sosial dan kulturalisasi saling memengaruhi dalam membentuk cara individu berinteraksi dan berperilaku.
2. Distribusi Kekuasaan dan Otoritas: Struktur sosial menentukan distribusi kekuasaan dan otoritas dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya yang dianut oleh masyarakat juga memengaruhi bagaimana kekuasaan dan otoritas didistribusikan dalam struktur sosial. Kulturalisasi memainkan peran dalam melegitimasi sistem kekuasaan yang ada melalui nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat.
3. Fungsi Sosial: Struktur sosial dan kulturalisasi saling terkait dalam menjalankan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat. Nilai-nilai budaya dan norma-norma yang terinternalisasi membentuk dasar bagi pelaksanaan fungsi-fungsi sosial yang diperlukan untuk menjaga keseimbangan dan stabilitas dalam masyarakat.
Dengan demikian, konsep struktur sosial dalam teori fungsionalisme kulturalisasi Parsons tidak dapat dipisahkan dari kulturalisasi karena keduanya saling berinteraksi dan saling memengaruhi dalam membentuk pola-pola hubungan sosial, distribusi kekuasaan, dan pelaksanaan fungsi-fungsi sosial dalam masyarakat.
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdffadlurrahman260903
Ppt landasan pendidikan tentang pendidikan seumur hidup.
Prodi pendidikan agama Islam
Fakultas tarbiyah dan ilmu keguruan
Universitas Islam negeri syekh Ali Hasan Ahmad addary Padangsidimpuan
Pendidikan sepanjang hayat atau pendidikan seumur hidup adalah sebuah system konsepkonsep pendidikan yang menerangkan keseluruhan peristiwa-peristiwa kegiatan belajarmengajar yang berlangsung dalam keseluruhan kehidupan manusia. Pendidikan sepanjang
hayat memandang jauh ke depan, berusaha untuk menghasilkan manusia dan masyarakat yang
baru, merupakan suatu proyek masyarakat yang sangat besar. Pendidikan sepanjang hayat
merupakan asas pendidikan yang cocok bagi orang-orang yang hidup dalam dunia
transformasi dan informasi, yaitu masyarakat modern. Manusia harus lebih bisa menyesuaikan
dirinya secara terus menerus dengan situasi yang baru.
Laporan Pembina Pramuka SD dalam format doc dapat anda jadikan sebagai rujukan dalam membuat laporan. silakan download di sini https://unduhperangkatku.com/contoh-laporan-kegiatan-pramuka-format-word/
1. PERBAWASLU NO 5 TH 2022
Tentang
Pengawasan Penyelenggaraan Pemilihan Umum
Oleh : Alim Mustofa
2. PERBAWASLU 5/22 TERDIRI DARI
• BAB I KETENTUAN UMUM ( 24 ayat)
• BAB II PELAKSANA DAN LINGKUP PENGAWASAN
• BAB III TATA CARA PENGAWASAN
• BAB IV PEMBINAAN PENGAWASAN
• BAB V LAPORAN HASIL PENGAWASAN
• BAB VI KERJA SAMA PENGAWASAN
• VII KETENTUAN PENUTUP
• 7 Bab
• 24 pasal
3. BAB. I KETENTUAN UMUM
• Pasal 1 terdiri dari 24 ayat
• Pasal 2 terdiri dari 4 ayat meliputi :
1. Pengawasan pemilu menjadi tanggung jawab Bersama Bawaslu s/d PTPS
(Panwaslu LN)
2. Pengawasan pemilu (1) berbasis Lingkungan
3. Pelaksanaan Pengawasan memperhatikan pelindungan fungsi lingkungan
hidup dan prinsip pelindungan dan pengelolaan lingkungan hidup sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
4. Pelaksanan pengawasan dapat didukung system tehnologi informasi dan
komunikasi.
4. BAB.II PELAKSANA DAN LINGKUP
PENGAWASAN
• Pasal 3 tentang pengawasan Bawaslu RI
• Pasal 4 Tentang Pengawasan Bawaslu Provinsi
• Pasal 5 tentang pengawasan Bawaslu Kabupaten/kota
• Pasal 6 Pengawasan Panwaslu Kecamatan
• Pasal 7 pengawasan Panwaslu Kelurahan/Desa
• Pasal 8 Pengawasan Panwaslu LN
• Pasal 9 Pengawasan Pengawas TPS
5. PASAL 5
(1) Bawaslu Kabupaten/Kota melakukan pengawasan terhadap:
a. tahapan penyelenggaraan Pemilu di wilayah kabupaten/kota
yang meliputi:
1. Pemutakhiran data pemilih, penetapan daftar pemilih
sementara, dan daftar pemilih tetap;
2. pencalonan yang berkaitan dengan persyaratan dan tata
cara pencalonan anggota DPRD kabupaten/kota;
3. proses penetapan calon anggota DPRD kabupaten/kota;
4. pelaksanaan kampanye dan dana kampanye;
5. pengadaan logistik Pemilu dan pendistribusiannya;
6. 6. pelaksanaan pemungutan suara dan penghitungan suara hasil
Pemilu;
7. pengawasan seluruh proses penghitungan suara di wilayah
kerjanya;
8. pergerakan surat suara, berita acara penghitungan suara, dan
sertifikat hasil penghitungan suara dari tingkat TPS sampai ke PPK;
9. proses rekapitulasi suara yang dilakukan oleh KPU
Kabupaten/Kota dari seluruh kecamatan;
10.pelaksanaan pemungutan dan penghitungan suara ulang,
Pemilu lanjutan, dan Pemilu susulan; dan
11.proses penetapan hasil Pemilu anggota DPRD kabupaten/kota;
7. b. pelaksanaan tindak lanjut rekomendasi Pengawas Pemilu;
c. netralitas semua pihak yang dilarang ikut serta dalam kegiatan kampanye
sebagaimana diatur dalam Undang-Undang mengenai Pemilu;
d. pelaksanaan putusan/keputusan di wilayah kabupaten/kota, yang terdiri
atas:
1. putusan DKPP;
2. putusan pengadilan mengenai pelanggaran dan sengketa Pemilu;
3. putusan/keputusan Bawaslu, Bawaslu Provinsi, dan Bawaslu Kabupaten/Kota;
4. keputusan KPU, KPU Provinsi, dan KPU Kabupaten/Kota; dan
5. keputusan pejabat yang berwenang atas pelanggaran netralitas aparatur sipil
negara, netralitas anggota Tentara Nasional Indonesia, dan netralitas anggota
Kepolisian Republik Indonesia; dan
e. pelaksanaan sosialisasi penyelenggaraan Pemilu di wilayah
kabupaten/kota.
8. 2) Pelaksanaan kampanye dan dana kampanye sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) huruf a angka 4 juga mencakup masa tenang.
3) Selain melaksanakan pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dan ayat (2), Bawaslu kabupaten/kota juga melakukan pengawasan
terhadap pelaksanaan rekrutmen PPK, PPS dan KPPS.
9. PASAL 6 : Panwaslu Kecamatan
(1) Panwaslu Kecamatan melakukan pengawasan terhadap:
a. tahapan penyelenggaraan Pemilu di wilayah kecamatan atau
nama lain yang meliputi:
1. Data Pemilih, DPS,DPT
2. Kampanye
3. Logistik dan Distribusi Logistik
4. Pungut & Hitung di TPS
5. Pergerakan Surat Suara, Berita acara dan sertifikat hasil perhitungan suara
dari TPS ke PPK
6. Rekapitulasi di PPK
7. pergerakan surat tabulasi penghitungan suara dari tingkat TPS dan PPK;
dan
8. pelaksanaan penghitungan dan PSU, Pemilu lanjutan, dan Pemilu susulan;
10. b) pelaksanaan tindak lanjut rekomendasi Pengawas Pemilu;
c) netralitas semua pihak yang dilarang ikut serta dalam kegiatan kampanye
sebagaimana diatur dalam Undang-Undang mengenai Pemilu di wilayah
kecamatan;
d) pelaksanaan putusan/keputusan di wilayah kabupaten/kota, yang terdiri
atas:
1. putusan DKPP;
2. putusan pengadilan mengenai pelanggaran dan sengketa Pemilu;
3. putusan/keputusan Bawaslu, Bawaslu Provinsi, dan Bawaslu Kabupaten/ Kota;
4. keputusan KPU, KPU Provinsi, dan KPU Kabupaten/Kota; dan
5. keputusan pejabat yang berwenang atas pelanggaran netralitas aparatur sipil
negara, netralitas anggota Tentara Nasional Indonesia, dan netralitas
anggota Kepolisian Republik Indonesia; dan
e) pelaksanaan sosialisasi penyelenggaraan Pemilu.
11. 2) Pelaksanaan kampanye sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a
angka 2 juga mencakup masa tenang.
3) Selain melakukan pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
Panwaslu Kecamatan melakukan pengawasan terhadap:
a. proses rekapitulasi suara yang dilakukan oleh PPK dari hasil rekapitulasi di
seluruh PPS; dan
b. pergerakan berita acara rekapitulasi hasil dari tingkat PPK sampai ke KPU
Kabupaten/Kota.
12. PANWASLU KELURAHAN
1) Panwaslu Kelurahan/Desa Melakukan Pengawasan Thd:
a. Tahapan Pemilu tingkat kel/desa, meliputi :
1. Pelaksanaan pemutakhiran data pemilih, penetapan daftar pemilih
sementara, daftar pemilih hasil perbaikan, dan daftar pemilih tetap;
2. pelaksanaan kampanye;
3. pendistribusian logistik Pemilu;
4. pelaksanaan pemungutan suara dan proses penghitungan suara di setiap
TPS;
5. pengumuman hasil penghitungan suara di setiap TPS;
6. pengumuman hasil penghitungan suara dari TPS yang ditempelkan di
sekretariat PPS;
13. 7. pergerakan surat suara, berita acara penghitungan suara, dan sertifikat
hasil penghitungan suara dari TPS sampai ke PPK;
8. pergerakan surat tabulasi penghitungan suara dari tingkat TPS dan PPK;
dan
9. pelaksanaan penghitungan dan pemungutan suara ulang, Pemilu lanjutan,
dan Pemilu susulan;
b. pelaksanaan tindak lanjut rekomendasi Pengawas Pemilu;
c. netralitas semua pihak yang dilarang ikut serta dalam kegiatan kampanye
sebagaimana diatur dalam Undang-Undang mengenai Pemilu di wilayah
kelurahan/desa; dan
d. pelaksanaan sosialisasi penyelenggaraan Pemilu di wilayah
kelurahan/desa.
14. BAB III
TATA CARA PENGAWASAN
PASAL 10
• Pengkoordiansian dan Pengendalian Pengawasan :
1. Ketua - Untuk Bawaslu RI
2. Ketua – Untuk Bawaslu Provinsi
3. Ketua – Untuk Bawaslu Kota (5 Orang)
4. Kordiv. Pencegahan Bersama Kordiv. PP & PS. ( 3 ) Orang.
5. Anggota Panwascam div.SDM-O
6. Anggota Panwaslu LN div.SDM-O Bersama PP.
15. PASAL 13 , BAWASLU KOTA MELAKSANAKAN FUNGSI
a. penyusunan rencana Pengawasan Pemilu
b. supervisi
c. Pembinaan
d. Pengarahan dan penyediaan wadah konsultasi.
e. evaluasi pelaksanaan Pengawasan Pemilu
f. analisis hasil Pengawasan;
g. pengadministrasian dan pengelolaan basis data
h. pelaporan hasil Pengawasan
16. PASAL 14 ; PANWASCAM
MELAKSANKAN FUNGSI
a. Pembinaan dan Pengawasan Thd Pelaksanaan Tugas Panwaslu Kel/Desa,
PTPS
b. Pembinaan thd pelaksanaan pengawasan Panwaslu Kel/Desa, PTPS
c. Pengarahan dan penyediaan wadah komunikasi
d. Evaluasi pelaksanaan pengawasan
e. Analisa hasil pengawasan
f. Pengadministrasian dan pengelolaan basis data
g. Pelaporan hasil pengawasan.
17. PASAL 15
Dalam melakukan Pengawasan penyelenggaraan Pemilu, Bawaslu membuat
perencanaan.
kalender Pengawasan;
kebutuhan alat kerja; dan
Per-UU an, pedoman, atau petunjuk teknis
PERENCANAAN
19. PELAKSANAAN
PENGAWASAN
Pengawasan Secara Langsung
Pencegahan Pelanggaran Dan Sengketa
Membuat Analisa Hasil Pengawasan
Menentukan Ada tidaknya Unsur dan Jenis
Pelanggaran
Melakukan Penindakan Pelanggaran
Melakuan Penyelesaian Sengketa
Evaluasi dan Laporan adalah terhadap pelaksanaan pengawasan
20. PELAKSANAAN PENGAWASAN
Surat Tugas, ID Cart dan Alat Kelengkapan Pengawasan
Alat Kelengkapan Pengawasan :
Panduan Pengawasan
Alat Kerja
Alat Dokumentasi
21. HASIL PENGAWASAN ( PASAL 18)
⮚Setiap pengawasan tahapan pemilu wajib dituangkan kedalam Form-A :
a. Uraian kejadian
b. Uraian hasil pengawasan
c. Surat atau dokumen
d. Foto dan atau Video
e. Dokumen elektronik
f. Bukti lainnya
⮚Jika terdapat pelanggaran :
- saran perbaikan (pelanggaran adm)
- Mencatat sebagai temuan dugaan pelanggaran.
⮚Saran perbaikan wajib dilaksanakan paling lama 3 hari atau sesuai waktu yang
diberikan oleh pengawas.
⮚Dalam hal tidak dilaksanakan maka dicatat sebagai temuan.
⮚Hasil pengawasan dibawa kerapat pleno, jika pleno ditemukan adanya unsur
pelanggaran maka diputuskan sebgai temuan dan dituanglan dalam berita acara.
23. LAPORAN HASIL PENGAWASAN
❖ Laporan Pengawasan disampaikan secara berjenjang.
❖ Jenis Laporan :
a. Laporan Periodik Tahapan
b. Laporan Akhir Tahun
c. Laporan Tentatif/sewaktu-waktu
24. KERJA SAMA PENGAWASAN
❖ Dalam rangka mengoptimalkan pengawasan Bawaslu
dapat melakukan kerjasama dengan para pihak
❖Pengawas pemilu dapat melibatkan partisipasi para pihak :
a. Koordinasi dengan instansi/Lembaga terkait
b. Kerjasama dengan kelompok masyarakat