Partisipasi Masyarakat dan Antispasi Bencanamusniumar
Berbagai bencana di Indonesia sudah hampir menjadi bagian dari kehidupan bangsa Indonesia. Bencana tidak bisa dihilangkan sama sekali, tetapi bisa dicegah dampak negatifnya dengan melakukan antisipasi.
Partisipasi Masyarakat dan Antispasi Bencanamusniumar
Berbagai bencana di Indonesia sudah hampir menjadi bagian dari kehidupan bangsa Indonesia. Bencana tidak bisa dihilangkan sama sekali, tetapi bisa dicegah dampak negatifnya dengan melakukan antisipasi.
Manajemen Kesehatan pada Penanggulangan BencanaBambang Fadhil
Manajemen Kesehatan pada Penanggulangan Bencana merupakan Kajian dari langkah Mitigasi, Sebelum bencana, Saat Bencana dan pada kondisi rehabilitasi dan Rekonstruksi
Bencana (disaster) adalah suatu gangguan serius terhadap keberfungsian suatu komunitas atau masyarakat yang mengakibatkan kerugian manusia, materi, ekonomi, atau lingkungan yang meluas yang melampaui kemampuan komunitas atau masyarakat yang terkena dampak untuk mengatasi dengan menggunakan sumberdaya mereka sendiri.
Musni Umar, Ph.D: Partisipasi Masyarakat dan Antispasi Bencanamusniumar
Bencana selalu mengancam manusia. Bencana banjir yang melanda DKI Jakarta awal tahun 2013 merupakan bukti ketidak-berdayaan manusia menghadapi bencana.
Manajemen Kesehatan pada Penanggulangan BencanaBambang Fadhil
Manajemen Kesehatan pada Penanggulangan Bencana merupakan Kajian dari langkah Mitigasi, Sebelum bencana, Saat Bencana dan pada kondisi rehabilitasi dan Rekonstruksi
Bencana (disaster) adalah suatu gangguan serius terhadap keberfungsian suatu komunitas atau masyarakat yang mengakibatkan kerugian manusia, materi, ekonomi, atau lingkungan yang meluas yang melampaui kemampuan komunitas atau masyarakat yang terkena dampak untuk mengatasi dengan menggunakan sumberdaya mereka sendiri.
Musni Umar, Ph.D: Partisipasi Masyarakat dan Antispasi Bencanamusniumar
Bencana selalu mengancam manusia. Bencana banjir yang melanda DKI Jakarta awal tahun 2013 merupakan bukti ketidak-berdayaan manusia menghadapi bencana.
Bahan Ajar ini disusun sebagai pedoman untuk mahasiswa dalam proses belajar dan sebagai pedoman bagi mahasiswa untuk referensi dalam meningkatkan pengetahuan dan skill. Buku Ajar ini diharapkan dapat memberikan arahan bagi mahasiswa dalam pencapaian kompetensi demi menyelesaikan mata ajar keperawatan Bencana
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik DosenAdrianAgoes9
sosialisasi untuk dosen dalam mengisi dan memadankan sister akunnya, sehingga bisa memutakhirkan data di dalam sister tersebut. ini adalah untuk kepentingan jabatan akademik dan jabatan fungsional dosen. penting untuk karir dan jabatan dosen juga untuk kepentingan akademik perguruan tinggi terkait.
3. PENDAHULUAN
Sejak dahulu manusia menghadapi bencana alam
yang dapat memusnahkan populasinya. Selain itu,
bencana alam dapat membuat kerusakan baik di
bidang ekonomi, sosial maupun lingkungan.
Datangnya bencana, selain tanda-tanda yang
dilihat dari alam, tanda-tanda tersebut, dapat
dengan mudah disebar luaskan seiring dengan
berkembang dan majunya alat komunikasi.
4. A) Cara menginformasikan tanda-tanda bencana alam
Ada cara yang sangat tepat untuk
menginformasikan tanda-tanda bencana alam
pada masyarakat. Yaitu dengan, mendirikan
Pusat Informasi Bencana Alam. Pusat Informasi
ini dibangun didaerah yang rawan bencana
alam.
Pusat Informasi ini juga, menyediakan
database informasi dan tempat penyebarluasan
semua hal mengenai bencana alam.
Diantaranya :
5. 1. Pembuatan media informasi bencana alam (Barang cetak,
pamflet, leaflet, komik popular, video, rekaman suara dan
sebagainya)
2. Penyuluhan dan sosialisasi bencana alam. (bekerjasama
dengan Lembaga Swadaya Masyarakat yang mengenai
masalah bencana alam.)
3. Pemetaan daerah rawan bencana. Dibuat melalui survey yang
mendetail oleh pihak-pihak terkait. Seperti : BMKG dan
PVMBG
6. B) Cara-cara yang digunakan untuk menginformasikan
tanda-tanda bencana alam kepada masyarakat
Berikut ini cara-cara untuk menginformasikan tanda-
tanda bencana alam:
1. Penyebaran Layanan Masyarakat melalui pamflet atau poster
mengenai tanda-tanda bencana alam.
2. Pemukulan kentongan untuk wilayah yang jumlah
penduduknya tidak terlalu banyak sehingga mudah
mengumpulkan warga untuk berkoordinasi.
3. Bunyi sirine untuk daerah yang cakupanya lebih luas.
7. C) Upaya Dalam Penanggulangan Bencana Alam
Upaya-upaya yang kita lakukan dalam penanggulangan
bencana alam antara lain sebagai berikut:
1. Kerja sama dari berbagai Lapisan Masyarakat
a. Menggerakkan elemen lokal dalam penanganan bencana
alam
b. Manajemen logistik
2. Manajemen penanggulangan bencana di lapangan
a. Pencarian korban secepatnya
b. Menyelamatkan korban
c. Pertolongan pertama pada korban
d. Stabillisasi terhadap korban
8. 3. Koordinasi pasca bencana
a. Melakukan mobilisasi tim pelayanan ke lokasi bencana
b. Melakukan skala pelayanan dan mobilisasi terkait dengan
penanganan masalah kesehatan.
c. Melakukan penilaian kebutuhan dan dampak keselamatan
secara tepat dan cepat
Proses pengungsian bertujuan untuk:
• Mencegah dan mengurangi terjadinya korban, jiwa dan harta
benda
• Memudahkan proses bantuan dari pihak luar, dan
• memberikan pertolongan dan mengurangi penderitaan
korban
9. D) Contoh organisasi dan lembaga pemerintah yang
memberikan pelatihan khusus
1. TNI ( Tentara Nasional Indonesia )
Jenis pelatihan yang diberikan :
- Membuat tandu dari bahan yang tersedia
disekitar kita
- Keterampilan tali menali
- Membuka jalan
2. PMI ( Palang Merah Indonesia )
jenis pelatihan yang diberikan :
- Pertolongan pertama pada kecelakaan
- Pelatihan bantuan pernapasan
10. 3. SAR ( Search And Rescue )
jenis pelatihan yang diberikan :
- Pelatihan pencarian pada korban
- Penyelamatan korban
4. ORARI ( Organisasi Radio Amatir Indonesia )
jenis pelatihan yang diberikan
- Keterampilan menggunakan komunikasi
- Pengetahuan tentang sistem penggunaan
radio komuinikasi saat bencana
11. 5. Pemadam Kebakaran
jenis pelatihan yang diberikan
- Pencegahan kebakaran
- Pemadaman kebakaran
6. Dinas Sosial
jenis pelatihan yang diberikan
- Pembuatan dapur umum
- Pembangunan tempat pengungsian
7. Polisi
Jenis pelatihan yang diberikan
- Menjaga keaman lingkungan
12. 8 . BNPB ( Badan Nasional Penanggulanan Bencana )
Badan Nasional Penanggulanan Bencana
Alam adalah sebuah Lembaga Pemerintah Non
Departemen yang mempunyai tugas membantu
Presiden Republik Indonesia dalam :
- Mengkoordinasikan perencanaan dan
pelaksanaan kegiatan penanganan bencana dan
kedaruratan secara terpadu
13. - Serta melaksanakan penanganan bencana dan
kedaruratan mulai dari sebelum , pada saat ,
- dan setelah terjadi bencana yang meliputi :
1. Pencegahan
2. Kesiapsiagaan
3. Penanganan darurat
4. Pemulihan
BNPB dibentuk berdasarkan Peraturan Presiden
Nomor 8 Tahun 2008
14. • Selain organisasi dan lembaga dari pemerintah, kita
sebagai pelajar juga bisa ikut berperan dalam
penanggulan bencana :
1. PMR ( Palang Merah Remaja ) adalah sebuah
organisasi perhimpunan disekolah yang bergerak
pada bidang sosial kemanusian
2. Pramuka adalah organisasi pendidikan nonformal
yang menyelanggarakan pendidikan kepanduan
disekolah
15. Ada beberapa manfaat ikut dalam penanggulangan bencana
yaitu :
1. Sebagian bagian dari masyarakat, kita saling membutuhkan
satu sama lain .
2. Bentuk solidaritas sosial
3. Mengembangkan sikap empati dan menolong