SlideShare a Scribd company logo
1 of 22
PENYULUHAN HUKUM
PENCEGAHAN DAN
PENYALAHGNAAN
NARKOTIKA
KEJAKSAAN NEGERI TAPIN
PASAL 30 AYAT (2)
DI BIDANG PERDATA DAN TATA USAHA NEGARA, KEJAKSAAN DENGAN KUASA
KHUSUS DAPAT BERTINDAK BAIK DIDALAM MAUPUN DILUAR PENGADILAN
UNTUK DAN ATAS NAMA NEGARA ATAU PEMERINTAH.
TUGAS DAN WEWENANG
BIDANG PERDATA DAN TATA USAHA NEGARA
UU NOMOR 16 TAHUN 2004 TENTANG KEJAKSAAN REPUBLIK
INDONESIA JO. UU NOMOR 11 TAHUN 2021 ATAS PERUBAHAN UU
NOMOR 16 TAHUN 2004 TENTANG KEJAKSAAN REPUBLIK INDONESIA
KEJAKSAAN NEGERI TAPIN
PASAL 34 (2)
KEJAKSAAN DAPAT MEMBERIKAN PERTIMBANGAN DALAM BIDANG HUKUM
KEPADA INSTANSI PEMERINTAH LAINNYA.
SIAPA ITU JAKSA PENGACARA NEGARA
(JPN) ?
JAKSA PENGACARA NEGARA ADALAH JAKSA YANG BERDASARKAN
SURAT KUASA KHUSUS MELAKUKAN PENEGAKAN HUKUM DAN BANTUAN
HUKUM DAN/ATAUBERDASARKAN SURAT PERINTAH MELAKUKAN
PERTIMBANGAN HUKUM, TINDAKAN HUKUM LAIN, DAN PELAYANAN
HUKUM DI BIDANG PERDATA DAN TATA USAHA NEGARA.
KEJAKSAAN NEGERI TAPIN
3. Penuntut Umum adalah Jaksa yang
diberi wewenang oleh Undang -Undang
ini untuk melakukan penuntutan dan
melaksanakanpenetapan hakim serta
wewenang lain berdasarkan Undang-
Undang.
SIAPA ITU JAKSA PENUNTUT UMUM
(JPU) ?
MENURUT UU35/2009
zat atau obat yang berasal dari tanaman /bukan tanaman,baik sintetis maupun
semisintetis, yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran,
hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri, dan dapat
menimbulkan ketergantungan, yang di bedakan ke dalam golongan-golongan
sebagaimana terlampir dalam UU ini.
NARKOTIKA GOLONGAN I
•Hanya dapat digunakan untuk pengembangan ilmu pengetahuan; tidak digunakan
dalam terapi. Potensi sangat tinggi mengakibatkan ketergantungan. Contoh: opium,
candu, jicing, jicingko, koka (daun+tanaman), kokain, ganja
NARKOTIKA GOLONGAN II
•Pada golongan kedua ini, narkotika berkhasiat untuk pengobatan sebagai
pilihan terakhir serta dapat digunakan dalam terapi dan atau ilmu
pengetahuan. Potensi tinggi mengakibatkan ketergantungan. Contoh:
morfina
NARKOTIKA GOLONGAN III
•Narkotika golongan 3 berkhasiat untuk pengobatan, bisa digunakan dalam
terapi dan atau tujuan pengembangan ilmu pengetahuan. Potensi ringan
mengakibatkan ketergantungan.
Contoh: Asetil dihidrokodeina,kodeina.
JENIS NARKOTIKA BERDASARKAN GOLONGANNYA
35
PSIKOTRO
PIKA
Adalah Zat atau obat, baik alamiah maupun sintetis bukan
Narkotika, yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh
selektif pada susunan saraf pusat yang menyebabkan
perubahan khas pada aktivitas mental dan perilaku.
PSIKOTROPIKA dibedakan dalam 4 golongan:
1. Golongan I
Hanya untuk pengembangan ilmu pengetahuan
Tidak untuk Terapi, ketergantungan kuat
Contoh : Ecstasy, MDMA, LSD.
2. Golongan II
Bisa untuk therapi, tetapi pilihan terakhir
Ketergantungan tinggi tetapi kurang dari gol I
Contoh : Amfetamin, metil fenidat (Ritalin), metakualon
3. Golongan III
Sering untuk terapi, ketergantungan sedang
Contoh : Fenobarbital, flunitrazepam.
4. Golongan IV
Untuk terapi, ketergantungan ringan
Zat Adiktif lainnya
Bahan atau zat selain Narkotika dan Psikotropika yang dapat juga
mempengaruhi psikoaktif tubuh manusia dan dapat menyebabkan
kecanduan.
Diantaranya :
1. Minuman alkohol
2. Zat Inhalasi/LEM
3. Nikotin/Rokok
Jenis Narkoba yg paling banyak
digunakan
Ganja Shabu Ekstasi
AKIBAT
PENGGUNAAN
NARKOTIKA
22
BAHAYA NARKOBA
SECARA UMUM
DEPRESAN
Pemakai akan tertidur atau
tidak sadarkan diri
HALUSINOGEN
Pemakai akan
berhalusinasi (melihat
sesuatu yang
sebenarnya tidak ada)
STIMULAN
Mempercepat kerja organ
tubuh seperti jantung dan
otak sehingga pemakai
merasa lebih bertenaga
untuk sementara waktu.
Karena organ tubuh terus
dipaksa bekerja di luar
batas normal, saraf-
sarafnya akan rusak dan
bisa mengakibatkan
kematian
ADIKTIF
Pemakai akan merasa
ketagihan sehingga
melakukan berbagai
cara agar terus bisa
mengonsumsinya.
Jika pemakai
tidak bisa
mendapatkannya,tubuh
nya akan ada pada
kondisi kritis
(sakaw)
26
KELANJUTAN DARI
DAMPAK UMUM
BERIMBAS PADA
PRIBADI, KELUARGA,
MASYARAKAT
MAUPUN BAGI
BANGSA DAN
NEGARA
BAHAYA PADA
PRIBADI
Narkoba akan merobah kepribadian si
korban secara drastis, seperti berubah
menjadi pemurung, pemarah, hilangnya
ingatan, dada nyeri dan dikejar rasa takut,
semangat belajar menurun, dst.
BAHAYA PADA
KELUARGA
Tidak lagi segan unutk mencuri uang dan
bahkan menjual barang-barang di rumah
untuk mendapatkan uang secara cepat,
mencemarkan nama keluarga
BAHAYA PADA
HUBUNGAN
SOSIAL
Berbuat yang tidak senonoh (mesum/cabul)
secara bebas, mencuri, menganggu ketertiban
umum
BAHAYA PADA
BANGSA DAN
NEGARA
Rusaknya pewaris bangsa yang seyogyanya
siap untuk menerima tongkat estafet
kepemimpinan bangsa, hilangnya rasa
patriotisme, pada akhirnya bangsa dan
Negara kehilangan identitas yang disebabkan
karena perubahan nilai budaya
BERAT BADAN TURUN DRASTIS MATA TERLIHAT CEKUNG DAN MERAH, MUKA
PUCAT DAN BIBIR KEHITAM-HITAMAN
TANGAN PENUH DENGAN BINTIK-BINTIK MERAH,
SEPERTI BEKAS GIGITAN NYAMUK DAN ADA TANDA
BEKAS LUKA
BUANG AIR BESAR & KECIL KURANG LANCAR
CIRI-CIRI FISIK PENGGUNA
NARKOTIKA
SANGAT SENSITIF DAN CEPAT BOSAN MEMBANGKANG BILA DITEGUR/DIMARAHI
CIRI - CIRI EMOSI
EMOSINYA NAIK TURUN & TDK RAGU UTK
MEMUKUL ORANG ATAU BERBICARA KASAR PD
ANGGOTA KELUARGA /ORG DI SEKITARNYA NAFSU MAKAN TIDAK MENENTU
PENYEBAB
PRIBADI/DIRI
SENDIRI
KELUARGA
KELOMPOK
/SINDIKAT
LINGKUNGAN
N
Faktor Penyebab Penyalahgunaan
Narkoba
Peran Seluruh Elemen Bangsa dalam
Penanganan Narkoba
STOP
NARKOBA
Komitmen Diri
Seluruh elemen
bangsa bertanggung
jawab dan
berkomitmen menjaga
diri, keluarga,
kelompok/komunitas,
dan lingkungannya
dari penyalahgunaan
dan peredaran gelap
narkoba
Regulasi
Antinarkoba
Penerbitan regulasi
pencegahan
penyalahgunaan dan
peredaran gelap
narkoba di tingkat
daerah, institusi,
kampus, sekolah,
dan lingkungan
masyarakat, dll
Konsolidasi
Kekuatan
Seluruh elemen
(pemerintah, swasta,
dan masyarakat)
berkonsolidasi dan
berkontribusi
bersama mendukung
penanganan narkoba
secara masif
Bersih Narkoba
Mewujudkan
lingkungan
masyarakat,
pemerintahan,
tempat kerja,
kampus/sekolah
bersih narkoba
Deteksi Dini
Penyelenggaraan
tes urine secara
berkala di
lingkungan
instansi,
organisasi,
kampus, sekolah,
dan lingkungan
masyarakat
2 (Dua) Model Pendekatan
Penyalah guna narkoba yang tidak melaporkan diri ke
IPWL dapat ditangkap aparat dan akan diproses
hukum.
Penyalah guna narkoba yang secara sukarela
melaporkan diri ke IPWL atau dilaporkan oleh
anggota keluarga tidak akan dituntut pidana.
 Penyalah Guna Sukarela Lapor Diri
 Penyalah Guna Yang Tertangkap
Pasal Perbuatan melawan hukum Gol I Gol 2 Gol 3
111 (2) Menanam, memelihara, memiliki,
menyimpan, menguasai, atau
menyediakan Narkotika Golongan I
dalam bentuk tanaman, beratnya
melebihi 1 (satu) kilogram atau
melebihi 5 (lima) batang pohon.
5 – 20 th dan denda
Rp. 8.000.000.000,00
+ 1/3
112 (2)
117 (2)
122 (2)
Memiliki, menyimpan, menguasai, atau
menyediakan Narkotika beratnya
melebihi 5 gram.
5 – 20 th dan denda
Rp. 8.000.000.000,00
+ 1/3
5 - 15 th dan denda
Rp. 5.000.000.000,00
+ 1/3
3 – 10 th dan denda
Rp. 3.000.000.000,00
+ 1/3
113 (2)
118 (2)
123 (2)
Memproduksi, mengimpor,
mengekspor, atau menyalurkan
Narkotika beratnya melebihi 5 gram.
Mati, Seumur hidup,
5 – 20 th dan denda
Rp. 10.000.000.000,00
+ 1/3
Mati, Seumur Hidup,
5 – 20 th dan denda
Rp. 8.000.000.000,00
+ 1/3
3 – 10 th dan denda
Rp. 5.000.000.000,00
+ 1/3
114 (2)
119 (2)
124 (2)
Menawarkan untuk dijual, menjual,
membeli, menerima, menjadi perantara
dalam jual beli, menukar, atau
menyerahkan Narkotika dalam bentuk
tanaman beratnya melebihi 1 (satu)
kilogram atau melebihi 5 (lima) batang
pohon atau dalam bentuk bukan
tanaman beratnya 5 (lima) gram.
Mati, Seumur Hidup,
6 – 20 th dan denda
Rp. 10.000.000.000,00
+ 1/3
Mati, Seumur Hidup,
5 – 20 th dan denda
Rp. 8.000.000.000,00
+ 1/3
5 – 15 th dan denda
Rp. 5.000.000.000,00
+ 1/3
 - Menghilangkan kebiasaan “ketagihan” adalah perjuangan seumur
hidup.....
 - Resiko Kehilangan Pekerjaan di depan mata
 - Mencoreng nama baik institusi tempat bekerja
 - Anak dan istri terabaikan, keluarga berantakan
 - Karir dan Masa Depan Hancur
 - Dapat menyebabkan terjadinya kecelakaan kerja
 - Menyebabkan kerugian materil bagi institusi tempat bekerja (cth:
penggelapan uang perusahaan, dll)
KENYATAAN YG PERLU DIKETAHUI ...
 Kemungkinan kambuhnya (RELAPS) mantan pecandu narkoba menjadi
pecandu kembali sangat tinggi
 Banyak korban narkoba yang menjadi penjahat atau pencuri untuk
dapat membiayai kebiasaan mereka menggunakan narkoba
 Korban narkoba bukan saja membuat dirinya sendiri menderita tapi
juga keluarga, teman-teman bahkan semua orang yang dicintainya ikut
menderita

More Related Content

Similar to PENYULUHAN HUKUM PENCEGAHAN DAN PENYALAHGNAAN NARKOTIKA.pptx

Penyuluhan tentang bahaya penyalahgunaan narkotika
Penyuluhan tentang bahaya penyalahgunaan narkotikaPenyuluhan tentang bahaya penyalahgunaan narkotika
Penyuluhan tentang bahaya penyalahgunaan narkotika
Arif Kurniawan
 
Makalah narkoba2
Makalah narkoba2Makalah narkoba2
Makalah narkoba2
Warnet Raha
 
Makalah narkoba2
Makalah narkoba2Makalah narkoba2
Makalah narkoba2
Operator Warnet Vast Raha
 

Similar to PENYULUHAN HUKUM PENCEGAHAN DAN PENYALAHGNAAN NARKOTIKA.pptx (20)

PENYULUHAN NARKOBA.pptx
PENYULUHAN NARKOBA.pptxPENYULUHAN NARKOBA.pptx
PENYULUHAN NARKOBA.pptx
 
PAPARAN NARKOBA.pptx
PAPARAN NARKOBA.pptxPAPARAN NARKOBA.pptx
PAPARAN NARKOBA.pptx
 
pengantar delik NARKOTIKA.pptx termuat pasal - pasal
pengantar delik NARKOTIKA.pptx termuat pasal - pasalpengantar delik NARKOTIKA.pptx termuat pasal - pasal
pengantar delik NARKOTIKA.pptx termuat pasal - pasal
 
Anggi irawan
Anggi irawanAnggi irawan
Anggi irawan
 
MATERI NARKOTIKA DALAM PANGAN EKI.pptx
MATERI NARKOTIKA DALAM PANGAN EKI.pptxMATERI NARKOTIKA DALAM PANGAN EKI.pptx
MATERI NARKOTIKA DALAM PANGAN EKI.pptx
 
Penyuluhan tentang bahaya penyalahgunaan narkotika
Penyuluhan tentang bahaya penyalahgunaan narkotikaPenyuluhan tentang bahaya penyalahgunaan narkotika
Penyuluhan tentang bahaya penyalahgunaan narkotika
 
Pengertian narkoba
Pengertian narkobaPengertian narkoba
Pengertian narkoba
 
Pengertian narkoba
Pengertian narkobaPengertian narkoba
Pengertian narkoba
 
Pengertian narkoba
Pengertian narkobaPengertian narkoba
Pengertian narkoba
 
PAPARAN PERAN SERTA MASYARAKAT ANTI NARKOBA.pptx
PAPARAN PERAN SERTA MASYARAKAT ANTI NARKOBA.pptxPAPARAN PERAN SERTA MASYARAKAT ANTI NARKOBA.pptx
PAPARAN PERAN SERTA MASYARAKAT ANTI NARKOBA.pptx
 
NARKOBA DI MAHASISWA.pptx
NARKOBA DI MAHASISWA.pptxNARKOBA DI MAHASISWA.pptx
NARKOBA DI MAHASISWA.pptx
 
Bahaya Narkoba
Bahaya NarkobaBahaya Narkoba
Bahaya Narkoba
 
Napza
NapzaNapza
Napza
 
Napza
NapzaNapza
Napza
 
Napza
NapzaNapza
Napza
 
Makalah narkoba2
Makalah narkoba2Makalah narkoba2
Makalah narkoba2
 
ebuku skrap skim lencana anti dadah
ebuku skrap skim lencana anti dadahebuku skrap skim lencana anti dadah
ebuku skrap skim lencana anti dadah
 
Napza
NapzaNapza
Napza
 
Makalah narkoba2
Makalah narkoba2Makalah narkoba2
Makalah narkoba2
 
Makalah narkoba2
Makalah narkoba2Makalah narkoba2
Makalah narkoba2
 

PENYULUHAN HUKUM PENCEGAHAN DAN PENYALAHGNAAN NARKOTIKA.pptx

  • 2. PASAL 30 AYAT (2) DI BIDANG PERDATA DAN TATA USAHA NEGARA, KEJAKSAAN DENGAN KUASA KHUSUS DAPAT BERTINDAK BAIK DIDALAM MAUPUN DILUAR PENGADILAN UNTUK DAN ATAS NAMA NEGARA ATAU PEMERINTAH. TUGAS DAN WEWENANG BIDANG PERDATA DAN TATA USAHA NEGARA UU NOMOR 16 TAHUN 2004 TENTANG KEJAKSAAN REPUBLIK INDONESIA JO. UU NOMOR 11 TAHUN 2021 ATAS PERUBAHAN UU NOMOR 16 TAHUN 2004 TENTANG KEJAKSAAN REPUBLIK INDONESIA KEJAKSAAN NEGERI TAPIN PASAL 34 (2) KEJAKSAAN DAPAT MEMBERIKAN PERTIMBANGAN DALAM BIDANG HUKUM KEPADA INSTANSI PEMERINTAH LAINNYA.
  • 3. SIAPA ITU JAKSA PENGACARA NEGARA (JPN) ? JAKSA PENGACARA NEGARA ADALAH JAKSA YANG BERDASARKAN SURAT KUASA KHUSUS MELAKUKAN PENEGAKAN HUKUM DAN BANTUAN HUKUM DAN/ATAUBERDASARKAN SURAT PERINTAH MELAKUKAN PERTIMBANGAN HUKUM, TINDAKAN HUKUM LAIN, DAN PELAYANAN HUKUM DI BIDANG PERDATA DAN TATA USAHA NEGARA. KEJAKSAAN NEGERI TAPIN
  • 4. 3. Penuntut Umum adalah Jaksa yang diberi wewenang oleh Undang -Undang ini untuk melakukan penuntutan dan melaksanakanpenetapan hakim serta wewenang lain berdasarkan Undang- Undang. SIAPA ITU JAKSA PENUNTUT UMUM (JPU) ?
  • 5. MENURUT UU35/2009 zat atau obat yang berasal dari tanaman /bukan tanaman,baik sintetis maupun semisintetis, yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri, dan dapat menimbulkan ketergantungan, yang di bedakan ke dalam golongan-golongan sebagaimana terlampir dalam UU ini.
  • 6. NARKOTIKA GOLONGAN I •Hanya dapat digunakan untuk pengembangan ilmu pengetahuan; tidak digunakan dalam terapi. Potensi sangat tinggi mengakibatkan ketergantungan. Contoh: opium, candu, jicing, jicingko, koka (daun+tanaman), kokain, ganja NARKOTIKA GOLONGAN II •Pada golongan kedua ini, narkotika berkhasiat untuk pengobatan sebagai pilihan terakhir serta dapat digunakan dalam terapi dan atau ilmu pengetahuan. Potensi tinggi mengakibatkan ketergantungan. Contoh: morfina NARKOTIKA GOLONGAN III •Narkotika golongan 3 berkhasiat untuk pengobatan, bisa digunakan dalam terapi dan atau tujuan pengembangan ilmu pengetahuan. Potensi ringan mengakibatkan ketergantungan. Contoh: Asetil dihidrokodeina,kodeina. JENIS NARKOTIKA BERDASARKAN GOLONGANNYA 35
  • 7. PSIKOTRO PIKA Adalah Zat atau obat, baik alamiah maupun sintetis bukan Narkotika, yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan saraf pusat yang menyebabkan perubahan khas pada aktivitas mental dan perilaku.
  • 8. PSIKOTROPIKA dibedakan dalam 4 golongan: 1. Golongan I Hanya untuk pengembangan ilmu pengetahuan Tidak untuk Terapi, ketergantungan kuat Contoh : Ecstasy, MDMA, LSD. 2. Golongan II Bisa untuk therapi, tetapi pilihan terakhir Ketergantungan tinggi tetapi kurang dari gol I Contoh : Amfetamin, metil fenidat (Ritalin), metakualon 3. Golongan III Sering untuk terapi, ketergantungan sedang Contoh : Fenobarbital, flunitrazepam. 4. Golongan IV Untuk terapi, ketergantungan ringan
  • 9. Zat Adiktif lainnya Bahan atau zat selain Narkotika dan Psikotropika yang dapat juga mempengaruhi psikoaktif tubuh manusia dan dapat menyebabkan kecanduan. Diantaranya : 1. Minuman alkohol 2. Zat Inhalasi/LEM 3. Nikotin/Rokok
  • 10. Jenis Narkoba yg paling banyak digunakan Ganja Shabu Ekstasi
  • 12. BAHAYA NARKOBA SECARA UMUM DEPRESAN Pemakai akan tertidur atau tidak sadarkan diri HALUSINOGEN Pemakai akan berhalusinasi (melihat sesuatu yang sebenarnya tidak ada) STIMULAN Mempercepat kerja organ tubuh seperti jantung dan otak sehingga pemakai merasa lebih bertenaga untuk sementara waktu. Karena organ tubuh terus dipaksa bekerja di luar batas normal, saraf- sarafnya akan rusak dan bisa mengakibatkan kematian ADIKTIF Pemakai akan merasa ketagihan sehingga melakukan berbagai cara agar terus bisa mengonsumsinya. Jika pemakai tidak bisa mendapatkannya,tubuh nya akan ada pada kondisi kritis (sakaw) 26
  • 13. KELANJUTAN DARI DAMPAK UMUM BERIMBAS PADA PRIBADI, KELUARGA, MASYARAKAT MAUPUN BAGI BANGSA DAN NEGARA BAHAYA PADA PRIBADI Narkoba akan merobah kepribadian si korban secara drastis, seperti berubah menjadi pemurung, pemarah, hilangnya ingatan, dada nyeri dan dikejar rasa takut, semangat belajar menurun, dst. BAHAYA PADA KELUARGA Tidak lagi segan unutk mencuri uang dan bahkan menjual barang-barang di rumah untuk mendapatkan uang secara cepat, mencemarkan nama keluarga BAHAYA PADA HUBUNGAN SOSIAL Berbuat yang tidak senonoh (mesum/cabul) secara bebas, mencuri, menganggu ketertiban umum BAHAYA PADA BANGSA DAN NEGARA Rusaknya pewaris bangsa yang seyogyanya siap untuk menerima tongkat estafet kepemimpinan bangsa, hilangnya rasa patriotisme, pada akhirnya bangsa dan Negara kehilangan identitas yang disebabkan karena perubahan nilai budaya
  • 14. BERAT BADAN TURUN DRASTIS MATA TERLIHAT CEKUNG DAN MERAH, MUKA PUCAT DAN BIBIR KEHITAM-HITAMAN TANGAN PENUH DENGAN BINTIK-BINTIK MERAH, SEPERTI BEKAS GIGITAN NYAMUK DAN ADA TANDA BEKAS LUKA BUANG AIR BESAR & KECIL KURANG LANCAR CIRI-CIRI FISIK PENGGUNA NARKOTIKA
  • 15. SANGAT SENSITIF DAN CEPAT BOSAN MEMBANGKANG BILA DITEGUR/DIMARAHI CIRI - CIRI EMOSI EMOSINYA NAIK TURUN & TDK RAGU UTK MEMUKUL ORANG ATAU BERBICARA KASAR PD ANGGOTA KELUARGA /ORG DI SEKITARNYA NAFSU MAKAN TIDAK MENENTU
  • 17. Peran Seluruh Elemen Bangsa dalam Penanganan Narkoba STOP NARKOBA Komitmen Diri Seluruh elemen bangsa bertanggung jawab dan berkomitmen menjaga diri, keluarga, kelompok/komunitas, dan lingkungannya dari penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba Regulasi Antinarkoba Penerbitan regulasi pencegahan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba di tingkat daerah, institusi, kampus, sekolah, dan lingkungan masyarakat, dll Konsolidasi Kekuatan Seluruh elemen (pemerintah, swasta, dan masyarakat) berkonsolidasi dan berkontribusi bersama mendukung penanganan narkoba secara masif Bersih Narkoba Mewujudkan lingkungan masyarakat, pemerintahan, tempat kerja, kampus/sekolah bersih narkoba Deteksi Dini Penyelenggaraan tes urine secara berkala di lingkungan instansi, organisasi, kampus, sekolah, dan lingkungan masyarakat
  • 18. 2 (Dua) Model Pendekatan Penyalah guna narkoba yang tidak melaporkan diri ke IPWL dapat ditangkap aparat dan akan diproses hukum. Penyalah guna narkoba yang secara sukarela melaporkan diri ke IPWL atau dilaporkan oleh anggota keluarga tidak akan dituntut pidana.  Penyalah Guna Sukarela Lapor Diri  Penyalah Guna Yang Tertangkap
  • 19.
  • 20. Pasal Perbuatan melawan hukum Gol I Gol 2 Gol 3 111 (2) Menanam, memelihara, memiliki, menyimpan, menguasai, atau menyediakan Narkotika Golongan I dalam bentuk tanaman, beratnya melebihi 1 (satu) kilogram atau melebihi 5 (lima) batang pohon. 5 – 20 th dan denda Rp. 8.000.000.000,00 + 1/3 112 (2) 117 (2) 122 (2) Memiliki, menyimpan, menguasai, atau menyediakan Narkotika beratnya melebihi 5 gram. 5 – 20 th dan denda Rp. 8.000.000.000,00 + 1/3 5 - 15 th dan denda Rp. 5.000.000.000,00 + 1/3 3 – 10 th dan denda Rp. 3.000.000.000,00 + 1/3 113 (2) 118 (2) 123 (2) Memproduksi, mengimpor, mengekspor, atau menyalurkan Narkotika beratnya melebihi 5 gram. Mati, Seumur hidup, 5 – 20 th dan denda Rp. 10.000.000.000,00 + 1/3 Mati, Seumur Hidup, 5 – 20 th dan denda Rp. 8.000.000.000,00 + 1/3 3 – 10 th dan denda Rp. 5.000.000.000,00 + 1/3 114 (2) 119 (2) 124 (2) Menawarkan untuk dijual, menjual, membeli, menerima, menjadi perantara dalam jual beli, menukar, atau menyerahkan Narkotika dalam bentuk tanaman beratnya melebihi 1 (satu) kilogram atau melebihi 5 (lima) batang pohon atau dalam bentuk bukan tanaman beratnya 5 (lima) gram. Mati, Seumur Hidup, 6 – 20 th dan denda Rp. 10.000.000.000,00 + 1/3 Mati, Seumur Hidup, 5 – 20 th dan denda Rp. 8.000.000.000,00 + 1/3 5 – 15 th dan denda Rp. 5.000.000.000,00 + 1/3
  • 21.  - Menghilangkan kebiasaan “ketagihan” adalah perjuangan seumur hidup.....  - Resiko Kehilangan Pekerjaan di depan mata  - Mencoreng nama baik institusi tempat bekerja  - Anak dan istri terabaikan, keluarga berantakan  - Karir dan Masa Depan Hancur  - Dapat menyebabkan terjadinya kecelakaan kerja  - Menyebabkan kerugian materil bagi institusi tempat bekerja (cth: penggelapan uang perusahaan, dll)
  • 22. KENYATAAN YG PERLU DIKETAHUI ...  Kemungkinan kambuhnya (RELAPS) mantan pecandu narkoba menjadi pecandu kembali sangat tinggi  Banyak korban narkoba yang menjadi penjahat atau pencuri untuk dapat membiayai kebiasaan mereka menggunakan narkoba  Korban narkoba bukan saja membuat dirinya sendiri menderita tapi juga keluarga, teman-teman bahkan semua orang yang dicintainya ikut menderita