SlideShare a Scribd company logo
1 of 29
LATAR BELAKANG
 Permasalahan Narkoba di Indonesia terus meningkat, salah
satu sebabnya adalah kurangnya daya mobilisasi gerakan
penanganan narkoba.
 Pemerintah memiliki keterbatasan sumber daya (SDM,
anggaran, material & metodologi) sehingga perlu
pelibatan seluruh komponen utk berperan serta dalam
penanganan narkoba.
 Oleh karena itu, upaya menggalakkan pendayagunaan
sumber daya seluruh komponen harus dilakukan secara
berkelanjutan.
TUJUAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
ANTI NARKOBA BERSAMA
INSTANSI PEMERINTAH
1. MEMBANGUN KOMUNIKASI, JEJARING KERJA, DAN
KEPEDULIAN INSTANSI PEMERINTAH DALAM P4GN
2. MENGGERAKAN POTENSI KEMANDIRIAN PARA PENGGIAT ANTI
NARKOBA
3. MENGGUMPULKAN DATA DAN INFORMASI TERKAIT PENGGIAT
ANTI NARKOBA, NORMA YANG MENDUKUNG LINGKUNGAN
BERSIH NARKOBA
4. MEMBEKALI PENGGIAT ANTI NARKOBA DENGAN MATERI P4GN,
DAN KEMAMPUAN MENYAMPAIKAN PESAN-PESAN ANTI
NARKOBA.
KONSEP PEMBERDAYAAN
MASYARAKAT ANTI NARKOBA
 Pemberdayaan Masyarakat Anti Narkoba adalah upaya
memobilisasi seluruh sumber daya yang ada untuk
meningkatkan keberdayaan masyarakat dalam
penanganan narkoba yg meliputi upaya pencegahan,
rehabilitasi & pemberantasan
SWASTA
PERAN SERTA MASYARAKAT
DALAM P4GN
1. Adanya Kegiatan Sosialisasi Anti Narkoba dilingkungan
Internal dan External
2. Komitment dalam menjaga lingkungan yang sehat dan
bersih dari penyalahgunaan dan peredaran gelap
narkotika
3. Kebijakan dalam P4GN, Test Urin
4. Aktif dalam Kegiatan Kegiatan Anti Narkoba
5. Terbentuknya Kawasan Kerja Bebas Asap Rokok
6. Apabila ada Indikasi keberadaan Penyalahguna dan
Peredaran Gelap Narkoba, berani melapor ke pihak
berwenang (SATRESNARKOBA)
7. Menjadi Penggiat Anti Narkoba
PERAN SERTA MASYARAKAT
DALAM UU RI NO 35 TH 2009
PASAL 104
MASYARAKAT MEMPUNYAI KESEMPATAN YANG SELUAS LUASNYA
UNTUK BERPERAN SERTA DALAM PENCEGAHAN & PEMBERANTASAN
PENYALAHGUNAAN DAN PEREDARAN GELAP NARKOTIKA DAN
PREKURSOR NARKOTIKA.
PASAL 105
MASYARAKAT MEMPUNYAI HAK & TANGGUNG JAWAB DLM UPAYA
PENCEGAHAN & PEMBERANTASAN PENYALAHGUNAAN DAN
PEREDARAN GELAP NARKOTIKA DAN PREKURSOR NARKOTIKA.
PERAN SERTA MASYARAKAT
DALAM UU RI NO 35 TH 2009
PASAL 107
MASYARAKAT DAPAT MELAPORKAN KEPADA PEJABAT YANG
BERWENANG ATAU BNN JIKA MENGETAHUI ADANYA
PENYALAHGUNAAN ATAU PEREDARAN GELAP NARKOTIKA DAN
PREKURSOR NARKOTIKA.
PASAL 106
HAK MASYARAKAT DIWUJUDKAN DALAM BENTUK : MENCARI,
MEMPEROLEH, DAN MEMBERIKAN INFORMASI; MEMPEROLEH
PELAYANAN; MENYAMPAIKAN SARAN DAN PENDAPAT; MEMPEROLEH
JAWABAN ATAS PERTANYAAN TENTANG LAPORANNYA; MEMPEROLEH
PERLINDUNGAN HUKUM.
MENGAPA PEMAKAIAN
NARKOBA DILARANG ?
Karena pemakaian Narkoba secara
illegal melanggar UU RI No. 35 Tahun
2009 tentang Narkotika dan UU RI No.
5 Tahun 1997 tentang Psikotropika,
yang melarang dan mengatur tentang
kepemilikan, pemakaian dan
pengedaran obat-obat terlarang
Penyalahgunaan Narkoba adalah
masalah yang sangat kompleks dan
timbul karena berbagai faktor seperti
adanya peredaran gelap Narkoba; dan
dapat dilihat dari tingkah laku
pengguna, sikap dan juga lingkungan
sosial dan latar belakang budayanya.
REHABILITASI
MEDIS & SOSIAL
UU NO. 35
Tahun 2009
Tentang
NARKOTIKA
PASAL 53 :
Pengobatan berdasarkan indikasi medis dan dokter dalam
memberikan narkotika golongan II dan III.
PASAL 54 :
Pecandu narkotika dan korban penyalahgunaan narkotika
wajib menjalani rehabilitasi medis dan rehabilitasi sosial.
PASAL 55 :
(1) Orang tua / wali dari pecandu narkotika yang belum
cukup umur wajib lapor yang ditunjuk pemerintah.
(2) pecandu narkotika yang sudah cukup umur wajib
melaporkan diri atau dilaporkan oleh keluarganya ke
instansi yang ditunjuk pemerintah
(3) Pelaksanaan wajib lapor.
REHABILITASI
MEDIS & SOSIAL
PASAL 103 :
(1)Hakim yg memeriksa perkara pecandu narkotika dapat
memutuskan dan menetapkan.
(2)Masa yang menjalani pengobatan diperhitungan
sebagai masa menjalani hukuman.
UU NO. 35
Tahun 2009
Tentang
NARKOTIKA
PASAL 127 :
(1)Setiap pengguna penyalahguna narkotika golongan
I,II,III bagi diri sendiri dipidana paling lama 4, 2, 1
tahun.
(2)Dalam memutuskan perkara, hakim wajib
memperhatikan pasal 54,55, dan 103.
(3)Penyalahguna yg terbukti sebagai korban
penyalahguna wajib menjalani rehabilitasi medis dan
sosial.
PP NO. 25 Tahun
2011
Tentang
PELAKSANAAN
WAJIB LAPOR
PECANDU NARKOBA
Pecandu Narkotika WAJIB MELAPORKAN
DIRI yang dilakukan oleh pecandu narkotika
yang sudah cukup umur atau keluarganya,
dan/atau orang tua atau wali dari pecandu
narkotika yang belum cukup umur kepada
institusi penerima wajib lapor untuk
mendapatkan pengobatan dan/atau
perawatan melalui rehabilitasi medis dan
rehabilitasi sosial.
 Pasal 111 ayat (1) UU RI No.35 Tahun 2009 tentang Narkotika Setiap
orang yang tanpa hak atau melawan hukum menanam, memelihara, memiliki,
menyimpan, menguasai, atau menyediakan Narkotika Golongan I dalam bentuk
tanaman, dipidana dengan pidana penjara paling singkat 4 (empat) tahun dan paling
lama 12 (dua belas) tahun dan pidana denda paling sedikit Rp800.000.000,00
(delapan ratus juta rupiah) dan paling banyak Rp8.000.000.000,00 (delapan miliar
rupiah)
 Pasal 111 ayat (2) UU RI No.35 Tahun 2009 tentang Narkotika
Dalam hal perbuatan menanam, memelihara, memiliki, menyimpan, menguasai,
atau menyediakan Narkotika Golongan I dalam bentuk tanaman sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) beratnya melebihi 1 (satu) kilogram atau melebihi 5
(lima) batang pohon, pelaku dipidana dengan pidana penjara seumur hidup atau
pidana penjara paling singkat 5 (lima) tahun dan paling lama 20 (dua puluh) tahun
dan pidana denda maksimum sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditambah 1/3
(sepertiga)
 Pasal 112 ayat (1) UU RI No.35 Tahun 2009 tentang Narkotika Setiap
orang yang tanpa hak atau melawan hukum memiliki, menyimpan, menguasai,
atau menyediakan Narkotika Golongan I bukan tanaman ancaman Pidana
dengan pidana penjara paling singkat 4 (empat) tahun dan paling lama 12 (dua
belas) tahun dan pidana denda paling sedikit Rp800.000.000,00 (delapan ratus juta
rupiah) dan paling banyak Rp8.000.000.000,00 (delapan miliar rupiah).
 Pasal 112 ayat (2) UU RI No.35 Tahun 2009 tentang Narkotika
Dalam hal perbuatan memiliki, menyimpan, menguasai, atau menyediakan
Narkotika Golongan I bukan tanaman sebagaimana dimaksud pada Pasal 112
ayat (1) beratnya melebihi 5 (lima) gram, ancaman Pidana dengan pidana penjara
seumur hidup atau pidana penjara paling singkat 5 (lima) tahun dan paling lama 20
(dua puluh) tahun dan pidana denda maksimum sebagaimana dimaksud pada Pasal
112 ayat (1) ditambah 1/3 (sepertiga).
 Pasal 114 ayat (1) UU RI No.35 Tahun 2009 tentang Narkotika ,
Setiap orang yang tanpa hak atau melawan hukum menawarkan untuk dijual,
menjual, membeli, menerima, menjadi perantara dalam jual beli, menukar, atau
menyerahkan Narkotika Golongan I (Tanaman maupun Bukan Tanaman),
ancaman Pidana dengan pidana penjara seumur hidup atau pidana penjara paling
singkat 5 (lima) tahun dan paling lama 20 (dua puluh) tahun dan pidana denda paling
sedikit Rp1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah) dan paling banyak
Rp10.000.000.000,00 (sepuluh miliar rupiah).
 Pasal 114 ayat (2) UU RI No.35 Tahun 2009 tentang Narkotika Dalam
hal perbuatan menawarkan untuk dijual, menjual, membeli, menjadi perantara
dalam jual beli, menukar, menyerahkan, atau menerima Narkotika Golongan I
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) yang dalam bentuk tanaman beratnya
melebihi 1 (satu) kilogram atau melebihi 5 (lima) batang pohon atau dalam
bentuk bukan tanaman beratnya melebihi 5 (lima) gram, pelaku dipidana dengan
pidana mati, pidana penjara seumur hidup, atau pidana penjara paling singkat 6
(enam) tahun dan paling lama 20 (dua puluh) tahun dan pidana denda maksimum
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditambah 1l3 (sepertiga)
 PASAL 127 : Penyalah Guna Narkotika Golongan I untuk dirinya sendiri
Pidana penjara paling lama 4 ( empat ) tahun.
 PASAL 128 : Orang tua/ wali tidak melapor dari pecandu yang belum
cukup umur dipidana paling lama 6 ( enam ) bulan dan denda paling banyak
1 Juta )
 Pasal 62 UU RI No. 5 Tahun 1997 tentang Psikotropika
Barangsiapa secara tanpa hak, memiliki, menyimpan dan/atau membawa
psikotropika ancaman Pidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima)
tahun dan pidana denda paling banyak Rp. 100.000.000,00 (seratus juta
rupiah).
SANKSI HUKUM UU RI No. 36 Tahun 2009 tentang KESEHATAN
 PASAL 196 : Memproduksi / mengedarkan sediaan Farmasi dan/atau alat
kesehatan yang tidak memenuhi standart dan mutu dipidana penjara paling
lama 10 ( sepuluh ) tahun dan denda paling banyak Rp 1.000.000.000,- ( satu
milyard rupiah ) .
 PASAL 197 : Memproduksi / mengedarkan sediaan Farmasi dan/atau alat
kesehatan yang tidak memiliii ijin edar dipidana paling lama 15 ( lima belas )
tahun dan denda paling banyak Rp 1.500.000.000,- ( satu milyard limaratus juta
rupiah )
KEC. KOTA
Kel. SUMBERGEDONG
Kel. SURODAKAN
Kel. SAMBIREJO
Kel. KELUTAN
Ds. KARANGSOKO
Ds. REJOWINANGUN
KEC. DURENAN
Ds. MALASAN
Ds KAMULAN
Ds. DURENAN
KEC.POGALAN
Ds. POGALAN
Ds. KEDUNGLURAH
Ds. NGADIRENGGO
Ds. BENDOREJO
KEC.GANDUSARI
Ds. WONOANTI
Ds. SUKORAME
KEC.WATULIMO
Ds. TASIKMADU
Ds. KARANGGANDU
Ds. PAKEL
KEC. MUNJUNGAN
Ds. KARANGTURI
Ds. TAWING
Ds. MASARAN
KEC. PANGGUL
Ds. PANGGUL
Ds. GAYAM
KEC. PULE
Ds. PUYUNG
Ds. JOMBOK
KEC. SURUH
Ds. PURU
DsWONOKERTO
KEC. TUGU
Ds. GONDANG
Ds. PRAMBON
Ds. DUREN
KEADILAN RESTORATIF ADALAH PENYELESAIAN
TINDAK PIDANA DENGAN MELIBATKAN PELAKU,
KORBAN, KELUARGA PELAKU, KELUARGA
KORBAN, TOKOH MASYARAKAT, TOKOH AGAMA,
TOKOH ADAT ATAU PEMANGKU KEPENTINGAN
UNTUK BERSAMA-SAMA MENCARI PENYELESAIAN
YANG ADIL MELALUI PERDAMAIAN DENGAN
MENEKANKAN PEMULIHAN KEMBALI PADA
KEADAAN SEMULA.
PENGERTIAN
DASAR
RJ T.P. NARKOBA
NO NAMA ASAL INSTANSI
1 KOMPOL SUSETYA BUDI UTAMA BNNK TRENGGALEK
2 AKP PUGUH WARDOYO, S.H., M.H. SATRESNARKOBA POLRES TRENGGALEK
3 OKKY PRASETYO AJI, S.H. KEJAKSAAN NEGERI TRENGGALEK
4 Dr. YENI PAEWITASARI DINKES TRENGGALEK
5 Drs. KHOIRUL AHSON BAPAS KLAS II KEDIRI
6 NIKEN SIPI R, AMd. Kep. REHAB BNNK TRENGGALEK
SEKIAN DAN TERIMAKASIH

More Related Content

What's hot

Rokok dan Narkoba PPT
Rokok dan Narkoba PPTRokok dan Narkoba PPT
Rokok dan Narkoba PPTFauzany Azkia
 
Buku pedoman-cascading-target-kinerja
Buku pedoman-cascading-target-kinerjaBuku pedoman-cascading-target-kinerja
Buku pedoman-cascading-target-kinerjaKutsiyatinMSi
 
Kebijakan pelatihan sdmk
Kebijakan pelatihan sdmkKebijakan pelatihan sdmk
Kebijakan pelatihan sdmkrickygunawan84
 
Telaah PMK 43 Tahun 2019 ttg Puskesmas.pptx
Telaah PMK 43 Tahun 2019 ttg Puskesmas.pptxTelaah PMK 43 Tahun 2019 ttg Puskesmas.pptx
Telaah PMK 43 Tahun 2019 ttg Puskesmas.pptxkomi21
 
Bahan ajar program sekolah bersinar (1)
Bahan ajar program sekolah bersinar (1)Bahan ajar program sekolah bersinar (1)
Bahan ajar program sekolah bersinar (1)NoorAzizah30
 
Strategi Peningkatan IKS Program Indonesia Sehat Dengan PIS PK
Strategi Peningkatan IKS Program Indonesia Sehat Dengan PIS PKStrategi Peningkatan IKS Program Indonesia Sehat Dengan PIS PK
Strategi Peningkatan IKS Program Indonesia Sehat Dengan PIS PKDokter Tekno
 
Petunjuk Teknis Pelaksanaan Desa Bersih Narkoba
Petunjuk Teknis Pelaksanaan Desa Bersih NarkobaPetunjuk Teknis Pelaksanaan Desa Bersih Narkoba
Petunjuk Teknis Pelaksanaan Desa Bersih NarkobaAntiNarkoba.com
 
Pertanggungjawaban Bendahara Pengeluaran.pptx
Pertanggungjawaban Bendahara Pengeluaran.pptxPertanggungjawaban Bendahara Pengeluaran.pptx
Pertanggungjawaban Bendahara Pengeluaran.pptxokihakiki
 
Permendagri no 26 tahun 2020
Permendagri no 26 tahun 2020Permendagri no 26 tahun 2020
Permendagri no 26 tahun 2020TV Desa
 
Program anti narkoba bagi pemuda desa
Program anti narkoba bagi pemuda desaProgram anti narkoba bagi pemuda desa
Program anti narkoba bagi pemuda desaNovy Khayra
 
19. agenda iii pka-bahan tayang akuntabilitas kinerja-
19. agenda iii pka-bahan tayang akuntabilitas kinerja-19. agenda iii pka-bahan tayang akuntabilitas kinerja-
19. agenda iii pka-bahan tayang akuntabilitas kinerja-temanna #LABEDDU
 
SDGs DESA Fasilitasi Konvergensi Stunting
SDGs DESA Fasilitasi Konvergensi StuntingSDGs DESA Fasilitasi Konvergensi Stunting
SDGs DESA Fasilitasi Konvergensi StuntingTV Desa
 
PPT. NAPZA dan Ketahanan Keluarga.pptx
PPT. NAPZA dan Ketahanan Keluarga.pptxPPT. NAPZA dan Ketahanan Keluarga.pptx
PPT. NAPZA dan Ketahanan Keluarga.pptxisyamar1
 
Desa Ramah Perempuan dan Desa Peduli Anak | Konperensi Pers 11 Nopember 2020
Desa Ramah Perempuan dan Desa Peduli Anak | Konperensi Pers 11 Nopember 2020Desa Ramah Perempuan dan Desa Peduli Anak | Konperensi Pers 11 Nopember 2020
Desa Ramah Perempuan dan Desa Peduli Anak | Konperensi Pers 11 Nopember 2020TV Desa
 
Permendagri no.52 thn 2011 ttg standar operasional prosedur di lingkungan pe...
Permendagri no.52 thn 2011 ttg standar operasional prosedur  di lingkungan pe...Permendagri no.52 thn 2011 ttg standar operasional prosedur  di lingkungan pe...
Permendagri no.52 thn 2011 ttg standar operasional prosedur di lingkungan pe...PA Rianto
 
presentasi keren bahaya narkoba
presentasi keren bahaya narkobapresentasi keren bahaya narkoba
presentasi keren bahaya narkobatelnong
 
4.1.1 ep 1 sop identifikasi kebutuhan
4.1.1 ep 1 sop identifikasi kebutuhan4.1.1 ep 1 sop identifikasi kebutuhan
4.1.1 ep 1 sop identifikasi kebutuhanELFTV
 
Penyuluhan napza
Penyuluhan napzaPenyuluhan napza
Penyuluhan napzadadadony
 

What's hot (20)

Rokok dan Narkoba PPT
Rokok dan Narkoba PPTRokok dan Narkoba PPT
Rokok dan Narkoba PPT
 
Buku pedoman-cascading-target-kinerja
Buku pedoman-cascading-target-kinerjaBuku pedoman-cascading-target-kinerja
Buku pedoman-cascading-target-kinerja
 
Kebijakan pelatihan sdmk
Kebijakan pelatihan sdmkKebijakan pelatihan sdmk
Kebijakan pelatihan sdmk
 
Telaah PMK 43 Tahun 2019 ttg Puskesmas.pptx
Telaah PMK 43 Tahun 2019 ttg Puskesmas.pptxTelaah PMK 43 Tahun 2019 ttg Puskesmas.pptx
Telaah PMK 43 Tahun 2019 ttg Puskesmas.pptx
 
Bahan ajar program sekolah bersinar (1)
Bahan ajar program sekolah bersinar (1)Bahan ajar program sekolah bersinar (1)
Bahan ajar program sekolah bersinar (1)
 
Strategi Peningkatan IKS Program Indonesia Sehat Dengan PIS PK
Strategi Peningkatan IKS Program Indonesia Sehat Dengan PIS PKStrategi Peningkatan IKS Program Indonesia Sehat Dengan PIS PK
Strategi Peningkatan IKS Program Indonesia Sehat Dengan PIS PK
 
Petunjuk Teknis Pelaksanaan Desa Bersih Narkoba
Petunjuk Teknis Pelaksanaan Desa Bersih NarkobaPetunjuk Teknis Pelaksanaan Desa Bersih Narkoba
Petunjuk Teknis Pelaksanaan Desa Bersih Narkoba
 
Pertanggungjawaban Bendahara Pengeluaran.pptx
Pertanggungjawaban Bendahara Pengeluaran.pptxPertanggungjawaban Bendahara Pengeluaran.pptx
Pertanggungjawaban Bendahara Pengeluaran.pptx
 
Blud
BludBlud
Blud
 
Permendagri no 26 tahun 2020
Permendagri no 26 tahun 2020Permendagri no 26 tahun 2020
Permendagri no 26 tahun 2020
 
Program anti narkoba bagi pemuda desa
Program anti narkoba bagi pemuda desaProgram anti narkoba bagi pemuda desa
Program anti narkoba bagi pemuda desa
 
19. agenda iii pka-bahan tayang akuntabilitas kinerja-
19. agenda iii pka-bahan tayang akuntabilitas kinerja-19. agenda iii pka-bahan tayang akuntabilitas kinerja-
19. agenda iii pka-bahan tayang akuntabilitas kinerja-
 
SDGs DESA Fasilitasi Konvergensi Stunting
SDGs DESA Fasilitasi Konvergensi StuntingSDGs DESA Fasilitasi Konvergensi Stunting
SDGs DESA Fasilitasi Konvergensi Stunting
 
Profesionalisme ASN
Profesionalisme ASNProfesionalisme ASN
Profesionalisme ASN
 
PPT. NAPZA dan Ketahanan Keluarga.pptx
PPT. NAPZA dan Ketahanan Keluarga.pptxPPT. NAPZA dan Ketahanan Keluarga.pptx
PPT. NAPZA dan Ketahanan Keluarga.pptx
 
Desa Ramah Perempuan dan Desa Peduli Anak | Konperensi Pers 11 Nopember 2020
Desa Ramah Perempuan dan Desa Peduli Anak | Konperensi Pers 11 Nopember 2020Desa Ramah Perempuan dan Desa Peduli Anak | Konperensi Pers 11 Nopember 2020
Desa Ramah Perempuan dan Desa Peduli Anak | Konperensi Pers 11 Nopember 2020
 
Permendagri no.52 thn 2011 ttg standar operasional prosedur di lingkungan pe...
Permendagri no.52 thn 2011 ttg standar operasional prosedur  di lingkungan pe...Permendagri no.52 thn 2011 ttg standar operasional prosedur  di lingkungan pe...
Permendagri no.52 thn 2011 ttg standar operasional prosedur di lingkungan pe...
 
presentasi keren bahaya narkoba
presentasi keren bahaya narkobapresentasi keren bahaya narkoba
presentasi keren bahaya narkoba
 
4.1.1 ep 1 sop identifikasi kebutuhan
4.1.1 ep 1 sop identifikasi kebutuhan4.1.1 ep 1 sop identifikasi kebutuhan
4.1.1 ep 1 sop identifikasi kebutuhan
 
Penyuluhan napza
Penyuluhan napzaPenyuluhan napza
Penyuluhan napza
 

Similar to Memperkuat Peran Serta Masyarakat dalam P4GN

Sosialisasi narkoba2010
Sosialisasi narkoba2010Sosialisasi narkoba2010
Sosialisasi narkoba2010Morasidikalang
 
PENYULUHAN NARKOBA.pptx
PENYULUHAN NARKOBA.pptxPENYULUHAN NARKOBA.pptx
PENYULUHAN NARKOBA.pptxZekiArisandi1
 
MATERI SOSIALISASI NARKOBA.ppt
MATERI SOSIALISASI NARKOBA.pptMATERI SOSIALISASI NARKOBA.ppt
MATERI SOSIALISASI NARKOBA.pptRidoSeptiZazg
 
Uu 35 thn2009 narkotika
Uu 35 thn2009 narkotikaUu 35 thn2009 narkotika
Uu 35 thn2009 narkotikaSei Enim
 
UU nomor-35-tahun-2009-tentang-narkotika-ok
UU nomor-35-tahun-2009-tentang-narkotika-okUU nomor-35-tahun-2009-tentang-narkotika-ok
UU nomor-35-tahun-2009-tentang-narkotika-okDONALD VERNANDO RARUNG
 
1. uu nomor 35 tahun 2009 tentang narkotika
1. uu nomor 35 tahun 2009 tentang narkotika1. uu nomor 35 tahun 2009 tentang narkotika
1. uu nomor 35 tahun 2009 tentang narkotikaIr. Zakaria, M.M
 
Hukum pidana khusus - Tindak pidana psikotropika dan narkotika (Idik Saeful B...
Hukum pidana khusus - Tindak pidana psikotropika dan narkotika (Idik Saeful B...Hukum pidana khusus - Tindak pidana psikotropika dan narkotika (Idik Saeful B...
Hukum pidana khusus - Tindak pidana psikotropika dan narkotika (Idik Saeful B...Idik Saeful Bahri
 
UU No. 35 Tahun 2009 Tentang Narkotika
UU No. 35 Tahun 2009 Tentang NarkotikaUU No. 35 Tahun 2009 Tentang Narkotika
UU No. 35 Tahun 2009 Tentang NarkotikaINDOGANJA
 
Aspek hukum dalam ekonomi (perilaku konsumen)
Aspek hukum dalam ekonomi (perilaku konsumen)Aspek hukum dalam ekonomi (perilaku konsumen)
Aspek hukum dalam ekonomi (perilaku konsumen)nur_intan
 
Penyuluhan tentang bahaya penyalahgunaan narkotika
Penyuluhan tentang bahaya penyalahgunaan narkotikaPenyuluhan tentang bahaya penyalahgunaan narkotika
Penyuluhan tentang bahaya penyalahgunaan narkotikaArif Kurniawan
 

Similar to Memperkuat Peran Serta Masyarakat dalam P4GN (20)

Tugas narkotika sh3
Tugas narkotika sh3Tugas narkotika sh3
Tugas narkotika sh3
 
Sosialisasi narkoba2010
Sosialisasi narkoba2010Sosialisasi narkoba2010
Sosialisasi narkoba2010
 
PENYULUHAN NARKOBA.pptx
PENYULUHAN NARKOBA.pptxPENYULUHAN NARKOBA.pptx
PENYULUHAN NARKOBA.pptx
 
Narkob hukum
Narkob hukumNarkob hukum
Narkob hukum
 
Segi hukum sekolahan
Segi hukum sekolahanSegi hukum sekolahan
Segi hukum sekolahan
 
MATERI SOSIALISASI NARKOBA.ppt
MATERI SOSIALISASI NARKOBA.pptMATERI SOSIALISASI NARKOBA.ppt
MATERI SOSIALISASI NARKOBA.ppt
 
Uu 35 thn2009 narkotika
Uu 35 thn2009 narkotikaUu 35 thn2009 narkotika
Uu 35 thn2009 narkotika
 
UU nomor-35-tahun-2009-tentang-narkotika-ok
UU nomor-35-tahun-2009-tentang-narkotika-okUU nomor-35-tahun-2009-tentang-narkotika-ok
UU nomor-35-tahun-2009-tentang-narkotika-ok
 
1. uu nomor 35 tahun 2009 tentang narkotika
1. uu nomor 35 tahun 2009 tentang narkotika1. uu nomor 35 tahun 2009 tentang narkotika
1. uu nomor 35 tahun 2009 tentang narkotika
 
Anggi irawan
Anggi irawanAnggi irawan
Anggi irawan
 
Hukum pidana khusus - Tindak pidana psikotropika dan narkotika (Idik Saeful B...
Hukum pidana khusus - Tindak pidana psikotropika dan narkotika (Idik Saeful B...Hukum pidana khusus - Tindak pidana psikotropika dan narkotika (Idik Saeful B...
Hukum pidana khusus - Tindak pidana psikotropika dan narkotika (Idik Saeful B...
 
Pengertian narkoba
Pengertian narkobaPengertian narkoba
Pengertian narkoba
 
Pengertian narkoba
Pengertian narkobaPengertian narkoba
Pengertian narkoba
 
Pengertian narkoba
Pengertian narkobaPengertian narkoba
Pengertian narkoba
 
JMS.pptx
JMS.pptxJMS.pptx
JMS.pptx
 
UU No. 35 Tahun 2009 Tentang Narkotika
UU No. 35 Tahun 2009 Tentang NarkotikaUU No. 35 Tahun 2009 Tentang Narkotika
UU No. 35 Tahun 2009 Tentang Narkotika
 
Aspek hukum dalam ekonomi (perilaku konsumen)
Aspek hukum dalam ekonomi (perilaku konsumen)Aspek hukum dalam ekonomi (perilaku konsumen)
Aspek hukum dalam ekonomi (perilaku konsumen)
 
Geliska pjok
Geliska pjokGeliska pjok
Geliska pjok
 
Penyuluhan tentang bahaya penyalahgunaan narkotika
Penyuluhan tentang bahaya penyalahgunaan narkotikaPenyuluhan tentang bahaya penyalahgunaan narkotika
Penyuluhan tentang bahaya penyalahgunaan narkotika
 
Napza
NapzaNapza
Napza
 

Memperkuat Peran Serta Masyarakat dalam P4GN

  • 1.
  • 2. LATAR BELAKANG  Permasalahan Narkoba di Indonesia terus meningkat, salah satu sebabnya adalah kurangnya daya mobilisasi gerakan penanganan narkoba.  Pemerintah memiliki keterbatasan sumber daya (SDM, anggaran, material & metodologi) sehingga perlu pelibatan seluruh komponen utk berperan serta dalam penanganan narkoba.  Oleh karena itu, upaya menggalakkan pendayagunaan sumber daya seluruh komponen harus dilakukan secara berkelanjutan.
  • 3. TUJUAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT ANTI NARKOBA BERSAMA INSTANSI PEMERINTAH 1. MEMBANGUN KOMUNIKASI, JEJARING KERJA, DAN KEPEDULIAN INSTANSI PEMERINTAH DALAM P4GN 2. MENGGERAKAN POTENSI KEMANDIRIAN PARA PENGGIAT ANTI NARKOBA 3. MENGGUMPULKAN DATA DAN INFORMASI TERKAIT PENGGIAT ANTI NARKOBA, NORMA YANG MENDUKUNG LINGKUNGAN BERSIH NARKOBA 4. MEMBEKALI PENGGIAT ANTI NARKOBA DENGAN MATERI P4GN, DAN KEMAMPUAN MENYAMPAIKAN PESAN-PESAN ANTI NARKOBA.
  • 4. KONSEP PEMBERDAYAAN MASYARAKAT ANTI NARKOBA  Pemberdayaan Masyarakat Anti Narkoba adalah upaya memobilisasi seluruh sumber daya yang ada untuk meningkatkan keberdayaan masyarakat dalam penanganan narkoba yg meliputi upaya pencegahan, rehabilitasi & pemberantasan SWASTA
  • 5. PERAN SERTA MASYARAKAT DALAM P4GN 1. Adanya Kegiatan Sosialisasi Anti Narkoba dilingkungan Internal dan External 2. Komitment dalam menjaga lingkungan yang sehat dan bersih dari penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika 3. Kebijakan dalam P4GN, Test Urin 4. Aktif dalam Kegiatan Kegiatan Anti Narkoba 5. Terbentuknya Kawasan Kerja Bebas Asap Rokok 6. Apabila ada Indikasi keberadaan Penyalahguna dan Peredaran Gelap Narkoba, berani melapor ke pihak berwenang (SATRESNARKOBA) 7. Menjadi Penggiat Anti Narkoba
  • 6.
  • 7. PERAN SERTA MASYARAKAT DALAM UU RI NO 35 TH 2009 PASAL 104 MASYARAKAT MEMPUNYAI KESEMPATAN YANG SELUAS LUASNYA UNTUK BERPERAN SERTA DALAM PENCEGAHAN & PEMBERANTASAN PENYALAHGUNAAN DAN PEREDARAN GELAP NARKOTIKA DAN PREKURSOR NARKOTIKA. PASAL 105 MASYARAKAT MEMPUNYAI HAK & TANGGUNG JAWAB DLM UPAYA PENCEGAHAN & PEMBERANTASAN PENYALAHGUNAAN DAN PEREDARAN GELAP NARKOTIKA DAN PREKURSOR NARKOTIKA.
  • 8. PERAN SERTA MASYARAKAT DALAM UU RI NO 35 TH 2009 PASAL 107 MASYARAKAT DAPAT MELAPORKAN KEPADA PEJABAT YANG BERWENANG ATAU BNN JIKA MENGETAHUI ADANYA PENYALAHGUNAAN ATAU PEREDARAN GELAP NARKOTIKA DAN PREKURSOR NARKOTIKA. PASAL 106 HAK MASYARAKAT DIWUJUDKAN DALAM BENTUK : MENCARI, MEMPEROLEH, DAN MEMBERIKAN INFORMASI; MEMPEROLEH PELAYANAN; MENYAMPAIKAN SARAN DAN PENDAPAT; MEMPEROLEH JAWABAN ATAS PERTANYAAN TENTANG LAPORANNYA; MEMPEROLEH PERLINDUNGAN HUKUM.
  • 9.
  • 10.
  • 11. MENGAPA PEMAKAIAN NARKOBA DILARANG ? Karena pemakaian Narkoba secara illegal melanggar UU RI No. 35 Tahun 2009 tentang Narkotika dan UU RI No. 5 Tahun 1997 tentang Psikotropika, yang melarang dan mengatur tentang kepemilikan, pemakaian dan pengedaran obat-obat terlarang Penyalahgunaan Narkoba adalah masalah yang sangat kompleks dan timbul karena berbagai faktor seperti adanya peredaran gelap Narkoba; dan dapat dilihat dari tingkah laku pengguna, sikap dan juga lingkungan sosial dan latar belakang budayanya.
  • 12. REHABILITASI MEDIS & SOSIAL UU NO. 35 Tahun 2009 Tentang NARKOTIKA PASAL 53 : Pengobatan berdasarkan indikasi medis dan dokter dalam memberikan narkotika golongan II dan III. PASAL 54 : Pecandu narkotika dan korban penyalahgunaan narkotika wajib menjalani rehabilitasi medis dan rehabilitasi sosial. PASAL 55 : (1) Orang tua / wali dari pecandu narkotika yang belum cukup umur wajib lapor yang ditunjuk pemerintah. (2) pecandu narkotika yang sudah cukup umur wajib melaporkan diri atau dilaporkan oleh keluarganya ke instansi yang ditunjuk pemerintah (3) Pelaksanaan wajib lapor.
  • 13. REHABILITASI MEDIS & SOSIAL PASAL 103 : (1)Hakim yg memeriksa perkara pecandu narkotika dapat memutuskan dan menetapkan. (2)Masa yang menjalani pengobatan diperhitungan sebagai masa menjalani hukuman. UU NO. 35 Tahun 2009 Tentang NARKOTIKA PASAL 127 : (1)Setiap pengguna penyalahguna narkotika golongan I,II,III bagi diri sendiri dipidana paling lama 4, 2, 1 tahun. (2)Dalam memutuskan perkara, hakim wajib memperhatikan pasal 54,55, dan 103. (3)Penyalahguna yg terbukti sebagai korban penyalahguna wajib menjalani rehabilitasi medis dan sosial.
  • 14. PP NO. 25 Tahun 2011 Tentang PELAKSANAAN WAJIB LAPOR PECANDU NARKOBA Pecandu Narkotika WAJIB MELAPORKAN DIRI yang dilakukan oleh pecandu narkotika yang sudah cukup umur atau keluarganya, dan/atau orang tua atau wali dari pecandu narkotika yang belum cukup umur kepada institusi penerima wajib lapor untuk mendapatkan pengobatan dan/atau perawatan melalui rehabilitasi medis dan rehabilitasi sosial.
  • 15.
  • 16.
  • 17.  Pasal 111 ayat (1) UU RI No.35 Tahun 2009 tentang Narkotika Setiap orang yang tanpa hak atau melawan hukum menanam, memelihara, memiliki, menyimpan, menguasai, atau menyediakan Narkotika Golongan I dalam bentuk tanaman, dipidana dengan pidana penjara paling singkat 4 (empat) tahun dan paling lama 12 (dua belas) tahun dan pidana denda paling sedikit Rp800.000.000,00 (delapan ratus juta rupiah) dan paling banyak Rp8.000.000.000,00 (delapan miliar rupiah)  Pasal 111 ayat (2) UU RI No.35 Tahun 2009 tentang Narkotika Dalam hal perbuatan menanam, memelihara, memiliki, menyimpan, menguasai, atau menyediakan Narkotika Golongan I dalam bentuk tanaman sebagaimana dimaksud pada ayat (1) beratnya melebihi 1 (satu) kilogram atau melebihi 5 (lima) batang pohon, pelaku dipidana dengan pidana penjara seumur hidup atau pidana penjara paling singkat 5 (lima) tahun dan paling lama 20 (dua puluh) tahun dan pidana denda maksimum sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditambah 1/3 (sepertiga)
  • 18.  Pasal 112 ayat (1) UU RI No.35 Tahun 2009 tentang Narkotika Setiap orang yang tanpa hak atau melawan hukum memiliki, menyimpan, menguasai, atau menyediakan Narkotika Golongan I bukan tanaman ancaman Pidana dengan pidana penjara paling singkat 4 (empat) tahun dan paling lama 12 (dua belas) tahun dan pidana denda paling sedikit Rp800.000.000,00 (delapan ratus juta rupiah) dan paling banyak Rp8.000.000.000,00 (delapan miliar rupiah).  Pasal 112 ayat (2) UU RI No.35 Tahun 2009 tentang Narkotika Dalam hal perbuatan memiliki, menyimpan, menguasai, atau menyediakan Narkotika Golongan I bukan tanaman sebagaimana dimaksud pada Pasal 112 ayat (1) beratnya melebihi 5 (lima) gram, ancaman Pidana dengan pidana penjara seumur hidup atau pidana penjara paling singkat 5 (lima) tahun dan paling lama 20 (dua puluh) tahun dan pidana denda maksimum sebagaimana dimaksud pada Pasal 112 ayat (1) ditambah 1/3 (sepertiga).
  • 19.  Pasal 114 ayat (1) UU RI No.35 Tahun 2009 tentang Narkotika , Setiap orang yang tanpa hak atau melawan hukum menawarkan untuk dijual, menjual, membeli, menerima, menjadi perantara dalam jual beli, menukar, atau menyerahkan Narkotika Golongan I (Tanaman maupun Bukan Tanaman), ancaman Pidana dengan pidana penjara seumur hidup atau pidana penjara paling singkat 5 (lima) tahun dan paling lama 20 (dua puluh) tahun dan pidana denda paling sedikit Rp1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah) dan paling banyak Rp10.000.000.000,00 (sepuluh miliar rupiah).  Pasal 114 ayat (2) UU RI No.35 Tahun 2009 tentang Narkotika Dalam hal perbuatan menawarkan untuk dijual, menjual, membeli, menjadi perantara dalam jual beli, menukar, menyerahkan, atau menerima Narkotika Golongan I sebagaimana dimaksud pada ayat (1) yang dalam bentuk tanaman beratnya melebihi 1 (satu) kilogram atau melebihi 5 (lima) batang pohon atau dalam bentuk bukan tanaman beratnya melebihi 5 (lima) gram, pelaku dipidana dengan pidana mati, pidana penjara seumur hidup, atau pidana penjara paling singkat 6 (enam) tahun dan paling lama 20 (dua puluh) tahun dan pidana denda maksimum sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditambah 1l3 (sepertiga)
  • 20.  PASAL 127 : Penyalah Guna Narkotika Golongan I untuk dirinya sendiri Pidana penjara paling lama 4 ( empat ) tahun.  PASAL 128 : Orang tua/ wali tidak melapor dari pecandu yang belum cukup umur dipidana paling lama 6 ( enam ) bulan dan denda paling banyak 1 Juta )  Pasal 62 UU RI No. 5 Tahun 1997 tentang Psikotropika Barangsiapa secara tanpa hak, memiliki, menyimpan dan/atau membawa psikotropika ancaman Pidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan pidana denda paling banyak Rp. 100.000.000,00 (seratus juta rupiah).
  • 21. SANKSI HUKUM UU RI No. 36 Tahun 2009 tentang KESEHATAN  PASAL 196 : Memproduksi / mengedarkan sediaan Farmasi dan/atau alat kesehatan yang tidak memenuhi standart dan mutu dipidana penjara paling lama 10 ( sepuluh ) tahun dan denda paling banyak Rp 1.000.000.000,- ( satu milyard rupiah ) .  PASAL 197 : Memproduksi / mengedarkan sediaan Farmasi dan/atau alat kesehatan yang tidak memiliii ijin edar dipidana paling lama 15 ( lima belas ) tahun dan denda paling banyak Rp 1.500.000.000,- ( satu milyard limaratus juta rupiah )
  • 22.
  • 23. KEC. KOTA Kel. SUMBERGEDONG Kel. SURODAKAN Kel. SAMBIREJO Kel. KELUTAN Ds. KARANGSOKO Ds. REJOWINANGUN KEC. DURENAN Ds. MALASAN Ds KAMULAN Ds. DURENAN KEC.POGALAN Ds. POGALAN Ds. KEDUNGLURAH Ds. NGADIRENGGO Ds. BENDOREJO KEC.GANDUSARI Ds. WONOANTI Ds. SUKORAME KEC.WATULIMO Ds. TASIKMADU Ds. KARANGGANDU Ds. PAKEL KEC. MUNJUNGAN Ds. KARANGTURI Ds. TAWING Ds. MASARAN KEC. PANGGUL Ds. PANGGUL Ds. GAYAM KEC. PULE Ds. PUYUNG Ds. JOMBOK KEC. SURUH Ds. PURU DsWONOKERTO KEC. TUGU Ds. GONDANG Ds. PRAMBON Ds. DUREN
  • 24.
  • 25. KEADILAN RESTORATIF ADALAH PENYELESAIAN TINDAK PIDANA DENGAN MELIBATKAN PELAKU, KORBAN, KELUARGA PELAKU, KELUARGA KORBAN, TOKOH MASYARAKAT, TOKOH AGAMA, TOKOH ADAT ATAU PEMANGKU KEPENTINGAN UNTUK BERSAMA-SAMA MENCARI PENYELESAIAN YANG ADIL MELALUI PERDAMAIAN DENGAN MENEKANKAN PEMULIHAN KEMBALI PADA KEADAAN SEMULA. PENGERTIAN
  • 26. DASAR
  • 28. NO NAMA ASAL INSTANSI 1 KOMPOL SUSETYA BUDI UTAMA BNNK TRENGGALEK 2 AKP PUGUH WARDOYO, S.H., M.H. SATRESNARKOBA POLRES TRENGGALEK 3 OKKY PRASETYO AJI, S.H. KEJAKSAAN NEGERI TRENGGALEK 4 Dr. YENI PAEWITASARI DINKES TRENGGALEK 5 Drs. KHOIRUL AHSON BAPAS KLAS II KEDIRI 6 NIKEN SIPI R, AMd. Kep. REHAB BNNK TRENGGALEK