Struktur Kurikulum SD dan Stategi Pelaksanannya(20220907_103912).pptxMFathunNiamSPdI
Â
Struktur kurikulum di Kurikulum Merdeka didasari tiga hal, yaitu berbasis kompetensi, pembelajaran yang fleksibel, dan karakter Pancasila.
Berikut adalah beberapa prinsip pengembangan struktur Kurikulum Merdeka.
Struktur Minimum
Struktur kurikulum minimum ditetapkan oleh pemerintah pusat. Namun, satuan pendidikan bisa mengembangkan program dan kegiatan tambahan sesuai dengan visi, misi, dan sumber daya yang tersedia.
Otonomi
Kurikulum memberi kemerdekaan pada satuan pendidikan dan guru untuk merancang proses dan materi pembelajaran yang relevan dan kontekstual.
Sederhana
Perubahan dari kurikulum sebelumnya dibuat seminimal mungkin, namun tetap signifikan. Tujuan, arah perubahan, dan rancangannya dibuat jelas sehingga mudah dipahami sekolah dan pemangku kepentingan.
Gotong Royong
Pengembangan kurikulum dan perangkat ajar adalah hasil kolaborasi puluhan institusi, di antaranya Kementerian Agama, universitas, sekolah, dan lembaga pendidikan lainnya.
Struktur Kurikulum SD dan Stategi Pelaksanannya(20220907_103912).pptxMFathunNiamSPdI
Â
Struktur kurikulum di Kurikulum Merdeka didasari tiga hal, yaitu berbasis kompetensi, pembelajaran yang fleksibel, dan karakter Pancasila.
Berikut adalah beberapa prinsip pengembangan struktur Kurikulum Merdeka.
Struktur Minimum
Struktur kurikulum minimum ditetapkan oleh pemerintah pusat. Namun, satuan pendidikan bisa mengembangkan program dan kegiatan tambahan sesuai dengan visi, misi, dan sumber daya yang tersedia.
Otonomi
Kurikulum memberi kemerdekaan pada satuan pendidikan dan guru untuk merancang proses dan materi pembelajaran yang relevan dan kontekstual.
Sederhana
Perubahan dari kurikulum sebelumnya dibuat seminimal mungkin, namun tetap signifikan. Tujuan, arah perubahan, dan rancangannya dibuat jelas sehingga mudah dipahami sekolah dan pemangku kepentingan.
Gotong Royong
Pengembangan kurikulum dan perangkat ajar adalah hasil kolaborasi puluhan institusi, di antaranya Kementerian Agama, universitas, sekolah, dan lembaga pendidikan lainnya.
Kurikulum merdeka Cut Mutia Suri medan jagarizal582
Â
Microsoft Power Point merupakan aplikasi untuk media presentasi. Pengguna bisa menyampaikan materi dalam bentuk slide dalam komputer atau layar besar. Powerpoint memudahkan pengguna untuk melaksanakan presentasi menarik seperti memasukkan gambar, video, dan sedikit tulisan. Aplikasi buatan Microsoft ini memiliki berbagai fitur untuk membuat slide presentasi. Pengguna dapat membuat, mengubah, dan memberikan tampilan menarik. Adanya slide presentasi ini memudahkan audiens menangkap materi pembelajaran.
Artikel ini telah tayang di Katadata.co.id dengan judul "Pengertian Power Point dan Cara Membuatnya untuk Pemula" , https://katadata.co.id/intan/berita/6331b27243535/pengertian-power-point-dan-cara-membuatnya-untuk-pemula
Penulis: Dwi Latifatul Fajri
Editor: Intan
Istilah Merdeka Belajar tentu sudah tidak asing lagi di telinga Bapak dan Ibu guru. Sebab, istilah ini sudah sering diperbincangkan setelah Kemendikbud memperkenalkan kurikulum baru, yaitu Kurikulum Merdeka sebagai pengganti Kurikulum 2013.
Merdeka Belajar adalah sebuah program yang digagas oleh Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Nadiem Anwar Makarim sebagai upaya mewujudkan kemerdekaan dalam belajar. Dikatakan merdeka dalam belajar artinya siswa memiliki kebebasan untuk berpikir dan berekspresi. Jadi, bukan berarti siswa tidak perlu belajar lagi, ya.
Dengan adanya program Merdeka Belajar ini, pemerintah berharap dapat menghadirkan pendidikan yang bermutu tinggi bagi semua peserta didik di Indonesia.
Tujuan Merdeka Belajar
Selain menghadirkan pendidikan yang bermutu tinggi, program Merdeka Belajar juga memiliki tujuan lain. Adapun tujuan Merdeka Belajar adalah sebagai berikut.
Membangun suasana belajar yang lebih menyenangkan bagi guru dan siswa.
Memberikan keleluasaan pada sekolah dalam mengadakan penilaian dan penerapan kurikulum sesuai dengan kondisi sekitar.
Memenuhi kebutuhan peningkatan sumber daya manusia dalam menghadapi era revolusi industri 4.0.
Menciptakan peserta didik yang berjiwa merdeka, serta tidak merasa dikekang oleh ketentuan dan peraturan dalam pembelajaran sehingga mereka dapat menemukan potensi dan kemampuan diri masing-masing.
Mempercepat pencapaian tujuan pendidikan nasional yang tertuang dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Konsep Merdeka Belajar
Konsep Merdeka Belajar yang digagas oleh Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi ini sebenarnya terinspirasi dari konsep Merdeka Belajar Ki Hajar Dewantara. Menurut Bapak Pendidikan Indonesia ini, pendidikan adalah serangkaian proses untuk memanusiakan manusia.
Konsep pendidikan menurut Ki Hajar Dewantara juga didasarkan pada dasar kemerdekaan yang dikenal dengan istilah sistem among, yaitu melarang adanya hukuman dan paksaan pada peserta didik karena hal tersebut dapat mematikan jiwa merdeka dan kreativitas mereka.
Dari konsep Mereka Belajar Ki Hajar Dewantara inilah, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Nadiem Anwar Makarim akhi
Kurikulum merdeka Cut Mutia Suri medan jagarizal582
Â
Microsoft Power Point merupakan aplikasi untuk media presentasi. Pengguna bisa menyampaikan materi dalam bentuk slide dalam komputer atau layar besar. Powerpoint memudahkan pengguna untuk melaksanakan presentasi menarik seperti memasukkan gambar, video, dan sedikit tulisan. Aplikasi buatan Microsoft ini memiliki berbagai fitur untuk membuat slide presentasi. Pengguna dapat membuat, mengubah, dan memberikan tampilan menarik. Adanya slide presentasi ini memudahkan audiens menangkap materi pembelajaran.
Artikel ini telah tayang di Katadata.co.id dengan judul "Pengertian Power Point dan Cara Membuatnya untuk Pemula" , https://katadata.co.id/intan/berita/6331b27243535/pengertian-power-point-dan-cara-membuatnya-untuk-pemula
Penulis: Dwi Latifatul Fajri
Editor: Intan
Istilah Merdeka Belajar tentu sudah tidak asing lagi di telinga Bapak dan Ibu guru. Sebab, istilah ini sudah sering diperbincangkan setelah Kemendikbud memperkenalkan kurikulum baru, yaitu Kurikulum Merdeka sebagai pengganti Kurikulum 2013.
Merdeka Belajar adalah sebuah program yang digagas oleh Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Nadiem Anwar Makarim sebagai upaya mewujudkan kemerdekaan dalam belajar. Dikatakan merdeka dalam belajar artinya siswa memiliki kebebasan untuk berpikir dan berekspresi. Jadi, bukan berarti siswa tidak perlu belajar lagi, ya.
Dengan adanya program Merdeka Belajar ini, pemerintah berharap dapat menghadirkan pendidikan yang bermutu tinggi bagi semua peserta didik di Indonesia.
Tujuan Merdeka Belajar
Selain menghadirkan pendidikan yang bermutu tinggi, program Merdeka Belajar juga memiliki tujuan lain. Adapun tujuan Merdeka Belajar adalah sebagai berikut.
Membangun suasana belajar yang lebih menyenangkan bagi guru dan siswa.
Memberikan keleluasaan pada sekolah dalam mengadakan penilaian dan penerapan kurikulum sesuai dengan kondisi sekitar.
Memenuhi kebutuhan peningkatan sumber daya manusia dalam menghadapi era revolusi industri 4.0.
Menciptakan peserta didik yang berjiwa merdeka, serta tidak merasa dikekang oleh ketentuan dan peraturan dalam pembelajaran sehingga mereka dapat menemukan potensi dan kemampuan diri masing-masing.
Mempercepat pencapaian tujuan pendidikan nasional yang tertuang dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Konsep Merdeka Belajar
Konsep Merdeka Belajar yang digagas oleh Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi ini sebenarnya terinspirasi dari konsep Merdeka Belajar Ki Hajar Dewantara. Menurut Bapak Pendidikan Indonesia ini, pendidikan adalah serangkaian proses untuk memanusiakan manusia.
Konsep pendidikan menurut Ki Hajar Dewantara juga didasarkan pada dasar kemerdekaan yang dikenal dengan istilah sistem among, yaitu melarang adanya hukuman dan paksaan pada peserta didik karena hal tersebut dapat mematikan jiwa merdeka dan kreativitas mereka.
Dari konsep Mereka Belajar Ki Hajar Dewantara inilah, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Nadiem Anwar Makarim akhi
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Â
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
Pendampingan Individu 2 Modul 1 PGP 10 Kab. Sukabumi Jawa BaratEldi Mardiansyah
Â
Di dalamnya mencakup Presentasi tentang Pendampingan Individu 2 Pendidikan Guru Penggerak Aangkatan ke 10 Kab. Sukabumi Jawa Barat tahun 2024 yang bertemakan Visi dan Prakarsa Perubahan pada SMP Negeri 4 Ciemas. Penulis adalah seorang Calon Guru Penggerak bernama Eldi Mardiansyah, seorang guru bahasa Inggris kelahiran Bogor.
1. DR. LA ABO, M.Pd.
ANGGOTA BADAN AKREDITASI NASIONAL
PROVINSI SULAWESI TENGGARA
PENGEMBANGAN KOMPETENSI
PENGELOLA PKBM-TUTOR KESETARAAN
Disajikan pada Sosialisasi Penguatan
Kompetensi Pengelolah PKBM dan Tutor
Versi Kurikulum Merdeka Belajar
2. 1. Kurikulum merdeka belajar lahir sebagai bagian dari upaya
Kemendikbud, Riset, dan Teknologi dalam mengatasi krisis
belajar yang dihadapi dan lebih diperparah dengan situasi
pandemi covid-19.
2. Krisis itu ditandai dengan rendahnya hasil belajar peserta
didik khususnya pada hal yang mendasar, yaitu literasi
membaca.
3. Kebijakan merdeka belajar menjadi langkah untuk
mentransformasi pendidikan demi terwujudnya Sumber
Daya Manusia (SDM) Unggul dan memiliki Profil Pelajar
Pancasila.
4. Kurikulum merdeka belajar diluncurkan sejak bulan
Februari tahun 2022.
KURIKULUM MERDEKA BELAJAR
3. LAHIRNYA KURIKULUM MERDEKA BELAJAR
Ada 4 inisiatif lahirnya Kurikulum Merdeka Belajar:
1. Ujian Sekolah Berstandar Nasional diubah dengan ujian yang
dilakukan oleh guru dan kelulusan ditentukan oleh satuan pendidikan.
2. Ujian Nasional hanya mengukur aspek kognitif dan kelulusan
ditentukan secara nasional yang berakibat pada orang tua dan siswa
mengalami stres. Telah dihapus pada tahun 2021 dan diganti dengan
ujian sekolah. Ujian sekolah ini menilai aspek kompetensi dan aspek
karakter peserta didik.
3. RPP yang memiliki sejumlah komponen diubah menjadi satu lembar
dengan tiga komponen, yaitu tujuan pembelajaran, kegiatan
pembelajaran, dan penilaian atau refleksi.
4. Melakukan sistem zonasi dengan sistem zona 50%, prestasi 15-30%,
afirmasi 15%, pindahan 5%.
4. LANDASANA PENGEMBANGAN KOMPETENSI
PENGELOLA PKBM DAN TUTOR UNTUK MEMAHAMI DAN
MELAKSANAKAN KURIKULUM MERDEKA BELAJAR
1. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta
keterampian yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara (Bab I,
pasal 1 ayat 1)
2. Undang-undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen
Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar,
membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta
didik (Bab 1, pasal 1 ayat 1).
3. Peraturan Pemerintah Nomor 57 Tahun 2021 tentang Standar Nasional
Pendidikan yang telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun
2022 tentang Standar Nasional
5. 4. Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan
Teknologi Nomor 7 Tahun 2022 tentang Standar Isi
pada Pendidikan Anak Usia Dini, Jenjang Pendidikan
Dasar, dan Jenjang Pendidikan Menengah
5. Keputusan Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan
Asesmen Pendidikan Kementerian Pendidikan,
Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor
009/H/KR/2022 tentang Dimensi Elemen, dan
Subelemen Profil Pelajar Pancasila pada Kurikulum
Merdeka Belajar
6. Memahami Struktur
Kurikulum Merdeka Belajar
Struktur Kurikulum pada pendidikan dasar
dan pendidikan menengah dibagi menjadi 2
kegiatan utama, yaitu:
1. Pembelajaran intrakurikuler
2. Projek penguatan profil pelajar Pancasila.
8. 1. Nilai agama dan moral
2. Fisik Motorik
3. Kognitif
4. Bahasa
5. Sosial emosional
6. Seni
6 Aspek Perkembangan Anak
Kurikulum 2013
1. Nilai Agama dan moral
2. Nilai Pancasila
3. Fisik motorik
4. Kognitif
5. Bahasa
6. Sosial emosional.
6 Aspek Perkembangan Anak
Kurikulum Merdeka Belajar
9. Mata Pelajaran di SD/MI/Paket A
1. Pendidikan Agama Islam
2. Pendidikan Pancasila
3. Pendidikan Kewarganegaraan
4. Bahasa Indonesia
5. Bahasa Inggris
6. Matematika
7. IPA
8. IPS
9. Seni dan Budaya
10. Pendidikan Jasmani dan Olahraga
11. Muatan Lokal
Fase A-C
10. Mata Pelajaran Alokasi Waktu
Intrakurikuler
(1 thn)
Waktu/
Minggu
Alokasi P5 Jum JP/Thn
Pendidikan Agama Islam dan
Budi Pekerti
108 3 36 144
Pendidikan Pancasila 144 4 36 180
Bahasa Indonesia 216 6 72 288
Matamatika 144 4 36 180
PJOK 108 3 36 144
Seni dan Budaya:
Seni Musik, Seni Rupa Seni
Teater, Seni Tari (Memilih salah
satu)
108 3 36 144
Bahasa Inggris 72 2 - 72
Muatan Lokal 72 2 - 72
Kelas 1 SD/MI/Kesetaraan (1 JP: 35 Menit)
11. Mata Pelajaran Alokasi Waktu
Intrakurikuler
(1 thn)
Waktu/
Minggu
Alokasi P5 Jum JP/Thn
Pendidikan Agama Islam dan Budi
Pekerti
108 3 36 144
Pendidikan Pancasila 144 4 36 180
Bahasa Indonesia 252 7 72 324
Matamatika 180 5 36 216
PJOK 108 3 36 144
Seni dan Budaya:
Seni Musik, Seni Rupa Seni Teater,
Seni Tari (Memilih salah satu)
108 3 36 144
Bahasa Inggris 72 2 - 72
Muatan Lokal 72 2 - 72
Kelas 2 SD/MI/Kesetaraan (1 JP: 35 Menit)
12. Mata Pelajaran Alokasi Waktu
Intrakurikuler
(1 thn)
Waktu/
Minggu
Alokasi P5 Jum JP/Thn
Pendidikan Agama Islam dan Budi
Pekerti
108 3 36 144
Pendidikan Pancasila 144 4 36 180
Bahasa Indonesia 216 6 36 252
Matamatika
IPA dan IPS
180
180
5
5
36
36
216
216
PJOK 108 3 36 144
Seni dan Budaya:
Seni Musik, Seni Rupa Seni Teater,
Seni Tari (Memilih salah satu)
108 3 36 144
Bahasa Inggris 72 2 - 72
Muatan Lokal 72 2 - 72
Kelas 3-5 SD/MI/Kesetaraan (1 JP: 35 Menit)
13. Mata Pelajaran Alokasi Waktu
Intrakurikuler
(1 thn)
Waktu/
Minggu
Alokasi P5 Jum JP/Thn
Pendidikan Agama Islam dan Budi
Pekerti
96 3 32 128
Pendidikan Pancasila 128 4 32 160
Bahasa Indonesia 192 6 32 224
Matamatika
IPA dan IPS
160
160
5
5
32
32
192
192
PJOK 96 3 32 128
Seni dan Budaya:
Seni Musik, Seni Rupa Seni Teater,
Seni Tari (Memilih salah satu)
96 3 32 128
Bahasa Inggris 64 2 - 64
Muatan Lokal 64 2 - 64
Kelas 6 SD/MI/Kesetaraan (1 JP: 35 Menit)
14. Mata Pelajaran Alokasi Waktu
Intra (1 thn)
Waktu/M
inggu
Alokasi P5 Jum JP/
Thn
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti 72 2 36 108
Pendidikan Pancasila 72 2 36 108
Bahasa Indonesia 180 5 36 216
Matematika 144 4 36 180
IPA 144 4 36 180
IPS 108 3 36 144
Bahasa Inggris 108 3 36 144
PJOK 72 2 36 108
Informatika 72 2 36 108
Seni dan Prakarya:
Seni Musik, Seni Rupa Seni Teater, Seni Tari,
Prakarya: Budi Daya, Kerajinan, Rekayasad atau
Pengolahan (Memilih salah satu)
72 2 36 108
Muatan Lokal 72 2 72
SMP/MTs/Kesetaraan Paket B-Kelas 7-8 (1 JP=40 Menit)
15. Mata Pelajaran Alokasi Waktu
Intra (1 thn)
Waktu/M
inggu
Alokasi P5 Jum JP/
Thn
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti 64 2 32 96
Pendidikan Pancasila 64 2 32 96
Bahasa Indonesia 160 5 32 192
Matematika 128 4 32 160
IPA 128 4 32 160
IPS 96 3 32 128
Bahasa Inggris 96 3 32 128
PJOK 64 2 32 96
Informatika 64 2 32 96
Seni dan Prakarya:
Seni Musik, Seni Rupa Seni Teater, Seni Tari,
Prakarya: Budi Daya, Kerajinan, Rekayasad atau
Pengolahan (Memilih salah satu)
64 2 32 96
Muatan Lokal 64 2 64
SMP/MTs/Kesetaraan Paket B-Kelas 9 (1 JP=40 Menit)
16. Profil Pelajar Pancasila terdiri dari 6 dimensi:
1. Beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa, dan berakhlak mulia
2. Mandiri
3. Bergotong royong
4. Berkebhinekaan Global
5. Bernalar kritis
6. Kreatif
Projek Penguatan Profil
Pelajar Pancasila (P5)
17. Ada 5 elemen
Kunci Beriman,
Bertakwa kepada
TYME, dan
Berakhlak Mulia
Akhlak Beragama
Akhlak Pribadi
Akhlak kepada Manusia
Akhlak kepada Alam
Akhlak Bernegara
20. a. Memperoleh dan
memproses informasi
dan gagasan.
b. Menganalisis dan
mengevaluasi
penalaran
c. Merefleksi dan
mengevaluasi
pemikiran sendiri
a. Menghasilkan gagasan
yang orisinal
b. Menghasilkan karya
dan tindakan yang
orisinal
c. Memiliki keluwesan
berpikir dalam
mencari alternatif
solusi permasalahan.
Dimensi Bernalar Kritis Dimensi Kreatif
21. 1. Satu sampai dua tema yang berbeda untuk PAUD
2. Dua sampai tiga tema yang berbeda di
SD/MI/SDLB/Paket A
3. Tiga sampai empat tema yang berbeda di
SMP/MTs/SMPLB/Paket B
4. Dua sampai tiga tema yang bebeda di kelas XI dan
XII SMA/MA/SMALB/Paket C
5. Tiga dengan dua tema pilihan dan satu tema
pekerjaan pada SMK/MAK
Ketentuan Menggunakan Tema pada
Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila
22. Tema-tema utama
yang dapat dipilih
1. Aku Sayang Bumi.
2. Aku Cinta Indonesia
3. Kita Semua
Bersaudara
4. Imajinasi dan
Kreativitasku
PAUD
Tema-tema utama yang dapat
dipilih:
1. Gaya Hidup Berkelanjutan.
2. Kearifan Lokal
3. Bhinneka Tunggal Ika
4. Bangunlah Jiwa dan Raganya
5. Suara Demokrasi
6. Rekayasa dan Teknologi
7. Kewirausahaan
8. Kebekerjaan
Pendidiakan Dasar dan
Menengah/Pendidikan
Kesetaraan
23.  Perangkat ajar: berbagai bahan ajar yang digunakan pendidik.
 Perangkat ajar ini meliputi: buku teks pelajaran, modul ajar, modul
proyek penguatan profil pelajar pancasila, vidio pembelajaran, dan
bentuk lain yang relefan.
 Pendidik dapat menggunakan beragam perangkat dari berbagai
sumber.
 Modul P5 adalah dokumen yang berisi tujuan, langkah-langkah,
media pembelajaran, dan asesmen yang dibutuhkan untuk
melaksanakan proyek penguatan profil pelajar pancasila.
 Modul ajar adalah dokumen yang berisi tujuan, langkah-langkah,
media pembelajaran, dan asesmen yang dibutuhkan dalam satu
topik
PERANGKAT AJAR
24. Standar Kompetensi Lulusan
1. Mengenal Tuhan Yang Maha Esa melalui sifat-sifatnya:
a. Memahami ajaran pokok agamanya/kepercayaan.
b. Melaksanakan ibadah dengan bimbingan.
c. Bersikap bersikap jujur.
d. Menunjukkan perilaku hidup sehat dan bersih
e. Menyayangi dirinya, sesama manusia, serta alam sebagai ciptaan
Tuhan.
f. Taat pada aturan
2. Mengenal dan mengekpresikan identitas diri dan budayanya:
a. Mengenal dan menghargai keragaman budaya di lingkungannya
b. Melakukan interakasi antarbudaya.
c. Mengklarifikasi prasangka dan streotip
d. Menjaga negera kesatuan RI.
25. 3. Menunjukkan sikap peduli dan
perilaku berbagi serta berkolaborasi
antarsesama dengan bimbingan di
lingkungan sekitar.
4. Menunjukkan sikap bertanggung
jawab sederhana, kemampuan
mengelola pikiran dan perasaan serta
tak bergantung pada orang lain dalam
pembelajaran dan pengembangan diri
5. Menunjukkan kemampuan
menyampaikan gagasan, membuat
tindakan atau karya kreatif sederhana,
dan mencari alternatif tindakan untuk
menghadapi tantangan, termasuk
melalui kearifan lokal.
Lanjutan 6. Menunjukkan kemampuan
menanya, menjelaskan dan
menyampaikan kembali informasi
yang didapat atau masalah yang
dihadapi.
7. Menunjukkan kemampuan dan
kegemaran berliterasi berupa
mencari dan menemukan teks,
menyampaikan tanggapan atas
bacaannya, mampu menulis
pengalaman dan perasaan sendiri.
8. Menunjukkan kemampuan
numerasi dalam bernalar
menggunakan konsep, prosedur,
fakta dan alat matematika untuk
menyelesaikan masalah yang
berkaitan dengan diri dan
lingkungan terdekat.