Saat ini kita mengenal ada tujuh bentuk pembiayaan di bank syariah yang lazim digunakan oleh masyarakat Indonesia yaitu: musyaraka, mudaraba, murabahah, ijara, istisna, salam, dan qardh. Pada semua akad pembiayaan berbasis syariah selalu melekat adanya suatu risiko. Risiko yang dihadapi bank syariah beragam dan sangat kompleks sejalan dengan inovasi dalam produk keuangan dan perbankan yang ditawarkan kepada masyarakat. Pembiayaan dengan akad murabahah adalah bentuk akad yang paling sering digunakan oleh masyarakat Indoesia.
Merujuk pada peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) nomor 65/POJK.03/2016 tentang Penerapan Manajemen Risiko bagi Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah, terdapat 10 (sepuluh) bentuk risiko terkait dengan pembiayaan yang menggunakan skema dan akad murabahah yakni: risiko pembiayaan, risiko likuiditas, risiko pasar, risiko operasional, risiko stratejik, risiko hukum, risiko reputasi, risiko kepatuhan, risiko investasi, dan risiko imbal hasil. Pihak manajemen bank syariah harus memberikan perhatian khusus atas semua risiko yang telah diidentifikasi dengan mempersiapkan langkah dan upaya mitigasinya.
Laporan magang ini membahas penilaian risiko dan manajemen risiko di PT Bringin Srikandi Finance. Laporan ini meninjau literatur terkait risiko dan manajemen risiko, memaparkan profil perusahaan, dan menganalisis proses penilaian risiko pembiayaan yang dilakukan perusahaan terhadap nasabah. Tujuan laporan ini adalah untuk memahami proses manajemen risiko di perusahaan pembiayaan.
Dokumen tersebut membahas mengenai pentingnya manajemen risiko di perbankan syariah. Beberapa risiko utama yang dihadapi antara lain risiko likuiditas, pasar, pembiayaan, operasional, kepatuhan, hukum, reputasi, dan strategis. Dokumen ini juga menjelaskan berbagai jenis risiko terkait dengan produk pembiayaan syariah seperti murabahah, ijarah, dan salam.
Laporan magang ini membahas penilaian risiko dan manajemen risiko di PT Bringin Srikandi Finance. Laporan ini meninjau literatur terkait risiko dan manajemen risiko, memaparkan profil perusahaan, dan menganalisis proses penilaian risiko pembiayaan yang dilakukan perusahaan terhadap nasabah. Tujuan laporan ini adalah untuk memahami proses manajemen risiko di perusahaan pembiayaan.
Dokumen tersebut membahas mengenai pentingnya manajemen risiko di perbankan syariah. Beberapa risiko utama yang dihadapi antara lain risiko likuiditas, pasar, pembiayaan, operasional, kepatuhan, hukum, reputasi, dan strategis. Dokumen ini juga menjelaskan berbagai jenis risiko terkait dengan produk pembiayaan syariah seperti murabahah, ijarah, dan salam.
Manajemen risiko likuiditas adalah risiko yang muncul akibat kesulitan menyediakan uang tunai dalam jangka waktu tertentu. suatu perusahaan juga dapat terpapar terhadap risiko likuiditas jika pasar yang diikutinya mengalami penurunan likuiditas.
Be & gg, ade, hapzi ali, ethics and business, risk management tugas 10, u...Ade Caswito
Dokumen tersebut membahas tentang penerapan manajemen risiko oleh Bank Central Asia (BCA). BCA telah menerapkan kerangka manajemen risiko yang mencakup 10 jenis risiko seperti risiko kredit, pasar, likuiditas, operasional, hukum, reputasi, strategis, kepatuhan, transaksi intra-grup, dan asuransi. Risiko-risiko tersebut dinilai dan dikelola untuk menjaga profil risiko BCA tetap stabil pada tingkat rendah hingga sedang
Analisis Pengendalian Intern Dalam Rangka Pemberian Kredit Dalam Mengatasi Te...SRI GUSTINI
Tiga artikel menganalisis pengendalian intern dalam pemberian kredit untuk mengurangi piutang tak tertagih pada lembaga keuangan non bank, evaluasi audit manajemen produksi restoran cepat saji, dan analisis pengaruh strategi promosi terhadap penjualan CV cetakan.
Tiga artikel menganalisis pengendalian intern dalam pemberian kredit untuk mengurangi piutang tak tertagih pada lembaga keuangan non bank, evaluasi audit manajemen produksi restoran cepat saji, dan analisis pengaruh strategi promosi terhadap penjualan produk cetakan.
Dokumen tersebut membahas tentang manajemen resiko pada pegadaian syariah. Terdapat penjelasan mengenai pengertian manajemen resiko, konsep resiko, klasifikasi manajemen resiko, mekanisme manajemen resiko pegadaian syariah, jenis resiko yang dihadapi, analisis dampak resiko, dan strategi penanganan resiko.
Kelompok 5 membahas manajemen risiko imbal hasil pada perbankan syariah. Mereka menjelaskan pengertian risiko imbal hasil, sistem bagi hasil seperti mudharabah dan musyarakah, serta beberapa pertanyaan dan jawaban terkait konsekuensi risiko imbal hasil dan faktor yang mempengaruhinya.
Kelompok 5 membahas manajemen risiko imbal hasil pada perbankan syariah. Mereka menjelaskan pengertian risiko imbal hasil, sistem bagi hasil seperti mudharabah dan musyarakah, serta bagaimana menentukan kualitas penerapan manajemen risiko imbal hasil. Beberapa anggota kelompok bertanya tentang konsekuensi risiko imbal hasil dan faktor-faktor yang mempengaruhinya.
BE & GG, Febi Nofita Sari, Prof Hapzi Ali, BE & GG Minggu 10: Executive and D...Febi Nofita Sari
Manajemen risiko merupakan proses sistematis yang digunakan bank untuk mengidentifikasi, mengukur, memantau, dan mengendalikan berbagai risiko yang dihadapi dalam kegiatan usaha perbankan. Penerapan manajemen risiko bertujuan untuk meminimalkan kerugian akibat risiko serta meningkatkan kinerja bank. Manajemen risiko memberikan manfaat bagi bank antara lain mencegah kegagalan, meningkatkan laba, dan memberikan perlindungan terhadap ber
Manajemen risiko likuiditas adalah risiko yang muncul akibat kesulitan menyediakan uang tunai dalam jangka waktu tertentu. suatu perusahaan juga dapat terpapar terhadap risiko likuiditas jika pasar yang diikutinya mengalami penurunan likuiditas.
Be & gg, ade, hapzi ali, ethics and business, risk management tugas 10, u...Ade Caswito
Dokumen tersebut membahas tentang penerapan manajemen risiko oleh Bank Central Asia (BCA). BCA telah menerapkan kerangka manajemen risiko yang mencakup 10 jenis risiko seperti risiko kredit, pasar, likuiditas, operasional, hukum, reputasi, strategis, kepatuhan, transaksi intra-grup, dan asuransi. Risiko-risiko tersebut dinilai dan dikelola untuk menjaga profil risiko BCA tetap stabil pada tingkat rendah hingga sedang
Analisis Pengendalian Intern Dalam Rangka Pemberian Kredit Dalam Mengatasi Te...SRI GUSTINI
Tiga artikel menganalisis pengendalian intern dalam pemberian kredit untuk mengurangi piutang tak tertagih pada lembaga keuangan non bank, evaluasi audit manajemen produksi restoran cepat saji, dan analisis pengaruh strategi promosi terhadap penjualan CV cetakan.
Tiga artikel menganalisis pengendalian intern dalam pemberian kredit untuk mengurangi piutang tak tertagih pada lembaga keuangan non bank, evaluasi audit manajemen produksi restoran cepat saji, dan analisis pengaruh strategi promosi terhadap penjualan produk cetakan.
Dokumen tersebut membahas tentang manajemen resiko pada pegadaian syariah. Terdapat penjelasan mengenai pengertian manajemen resiko, konsep resiko, klasifikasi manajemen resiko, mekanisme manajemen resiko pegadaian syariah, jenis resiko yang dihadapi, analisis dampak resiko, dan strategi penanganan resiko.
Kelompok 5 membahas manajemen risiko imbal hasil pada perbankan syariah. Mereka menjelaskan pengertian risiko imbal hasil, sistem bagi hasil seperti mudharabah dan musyarakah, serta beberapa pertanyaan dan jawaban terkait konsekuensi risiko imbal hasil dan faktor yang mempengaruhinya.
Kelompok 5 membahas manajemen risiko imbal hasil pada perbankan syariah. Mereka menjelaskan pengertian risiko imbal hasil, sistem bagi hasil seperti mudharabah dan musyarakah, serta bagaimana menentukan kualitas penerapan manajemen risiko imbal hasil. Beberapa anggota kelompok bertanya tentang konsekuensi risiko imbal hasil dan faktor-faktor yang mempengaruhinya.
BE & GG, Febi Nofita Sari, Prof Hapzi Ali, BE & GG Minggu 10: Executive and D...Febi Nofita Sari
Manajemen risiko merupakan proses sistematis yang digunakan bank untuk mengidentifikasi, mengukur, memantau, dan mengendalikan berbagai risiko yang dihadapi dalam kegiatan usaha perbankan. Penerapan manajemen risiko bertujuan untuk meminimalkan kerugian akibat risiko serta meningkatkan kinerja bank. Manajemen risiko memberikan manfaat bagi bank antara lain mencegah kegagalan, meningkatkan laba, dan memberikan perlindungan terhadap ber
Similar to Pengenalan Analisa Risiko Pembiayaan.pptx (20)
MATERI AKUNTANSI IJARAH POWER POINT (PPT)ritaseptia16
Ijarah adalah akad sewa-menyewa antara pemilik ma’jur (obyek
sewa) dan musta’jir (penyewa) untuk mendapatkan imbalan atas obyek
sewa yang di sewakannya.
BAB 3 PROFESI, PELUANG KERJA, DAN PELUANG USAHA BIDANG AKL.pptxanselmusl280
Jurusan akuntansi merupakan salah satu jurusan yang cukup populer di Indonesia. Banyak mahasiswa yang memilih jurusan ini karena prospek kerja yang menjanjikan. Namun, sebelum memilih jurusan ini, sebaiknya Anda mengetahui terlebih dahulu apa itu jurusan akuntansi.
Akuntansi adalah suatu bidang ilmu yang mempelajari tentang pencatatan, pengukuran, pengklasifikasian, dan pelaporan transaksi keuangan. Jurusan akuntansi sendiri merupakan suatu program studi yang mengajarkan ilmu akuntansi, mulai dari dasar-dasar akuntansi hingga akuntansi lanjutan.
Dalam jurusan akuntansi, Anda akan mempelajari berbagai materi, seperti dasar-dasar akuntansi, teori akuntansi, analisis laporan keuangan, audit, pajak, hingga manajemen keuangan. Selain itu, Anda juga akan belajar menggunakan software akuntansi, seperti Microsoft Excel dan SAP.
Gelar akademik yang akan didapatkan oleh para lulusan S-1 jurusan akuntansi adalah Sarjana Akuntansi (S.Ak.). Memiliki gelar sarjana akuntansi merupakan salah satu syarat penting untuk menjadi seorang akuntan profesional.
Dengan memperoleh gelar sarjana akuntansi, seseorang dianggap memiliki pengetahuan yang mendalam mengenai akuntansi, audit, pajak, dan manajemen keuangan.
Setelah lulus dari jurusan akuntansi, Anda memiliki peluang kerja yang sangat luas. Anda bisa bekerja di berbagai bidang, seperti akuntan publik, auditor, konsultan pajak, pegawai bank, pegawai asuransi, broker saham, hingga dosen akuntansi. Bahkan, jika Anda memiliki kemampuan untuk memulai bisnis, Anda juga bisa membuka usaha konsultan akuntansi.
Anda juga bisa memperoleh gaji yang cukup tinggi jika bekerja di bidang akuntansi. Gaji rata-rata untuk lulusan akuntansi di Indonesia bervariasi, tergantung dari posisi dan pengalaman kerja. Namun, umumnya gaji untuk lulusan akuntansi di Indonesia berkisar antara 4 hingga 10 juta rupiah per bulan.
Secara keseluruhan, jurusan akuntansi memiliki prospek kerja yang menjanjikan dan peluang karier yang luas. Namun, sebelum memilih jurusan ini, pastikan Anda memiliki minat dan bakat dalam bidang akuntansi. Selain itu, perlu juga memiliki kemampuan analisis yang baik, teliti, dan detail-oriented.
Salah satu prospek kerja yang menarik bagi lulusan akuntansi adalah menjadi broker saham.
Sebagai broker saham, tugas utama adalah membantu investor dalam membeli dan menjual saham di pasar saham. Selain itu, seorang broker saham juga harus memiliki pengetahuan dan kemampuan dalam menganalisis data dan memprediksi pergerakan harga saham.
Meskipun menjadi broker saham terdengar menarik dan menjanjikan, tetapi tidak semua lulusan akuntansi bisa menjadi broker saham dengan mudah. Ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi untuk menjadi broker saham, antara lain harus memiliki sertifikasi yang dikeluarkan oleh Bursa Efek Indonesia (BEI) dan harus memiliki lisensi dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Namun, bagi lulusan akuntansi yang memiliki sertifikasi dan lisensi tersebut, prospek kerja sebagai broker saham di Indonesia
2. Pembahasan
Risiko yang dialami sebagai bentuk dari berbagai keputusan yang dilakukan
dalam berbagai bidang yang menimbulkan kerugian bagi perbankan
Risiko Perbankan
01
NPF, CKPN, Laba Bank
Risiko Kredit/Pembiayaan
02
03
Kualitas Lebih Utama daripada Growth
Aspek Penilaian Risiko Pembiayaan
04
Peran Divisi Risiko Pembiayaan
Pairing Partners
3. Risiko Perbankan
Risiko yang dialami sebagai bentuk dari
berbagai keputusan yang dilakukan dalam
berbagai bidang yang menimbulkan
kerugian bagi perbankan
4. Risiko Perbankan
Risiko Kredit
Risiko Pasar
Risiko Likuiditas
Risiko Operasional
Risiko Hukum
Risiko Reputasi
Risiko Stratejik
Risiko Kepatuhan
Risiko
PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR
13/23/PBI/2011 TENTANG PENERAPAN
MANAJEMEN RISIKO BAGI BANK UMUM
SYARIAH DAN UNIT USAHA SYARIAH
Risiko perbankan adalah risiko yang dialami
sebagai bentuk dari berbagai keputusan yang
dilakukan dalam berbagai bidang, seperti
keputusan penyaluran kredit, penerimaan
sejumlah dana, valuta asing, inkaso, dan
berbagai bentuk keputusan financial lainnya
yang menimbulkan kerugian bagi perbankan
tersebut. (Hazmi dan Indrawan 2019)
5. Risiko Perbankan
Risiko Imbal
Hasil
Risiko
Investasi
Risiko Imbal Hasil
Risiko akibat perubahan tingkat imbal hasil yang
dibayarkan Bank kepada nasabah, karena terjadi
perubahan tingkat imbal hasil yang diterima Bank
dari penyaluran dana, yang dapat mempengaruhi
perilaku nasabah dana pihak ketiga Bank.
Risiko Investasi
Risiko akibat Bank ikut menanggung kerugian
usaha nasabah yang dibiayai dalam pembiayaan
bagi hasil berbasis profit and loss sharing.
7. Risiko Kredit
Jika persentase
CKPN mengalami
peningkatan maka
hal ini akan
berpengaruh
terhadap perolehan
pendapatan laba
bersih, akibatnya
dana sebagai modal
dialokasikan pihak
bank sebagai
cadangan atas aktiva
produkif yang dapat
menimbulkan
kerugian bagi bank.
Laba Bank
03
NPF berpengaruh
terhadap CKPN. Jika
menurut bank
terdapat bukti objektif
bahwa kredit dari
debitur mengalami
Penurunan
(impairment), maka
bank harus
membentuk dana
atau cadangan atas
kredit tersebut
CKPN
02
Non Performing
Financing atau biasa
disingkat NPF
merupakan rasio
antara pembiayaan
yang bermasalah
dengan total
pembiayaan yang
disalurkan oleh bank
syariah. Pembiayaan
bermasalah terdiri
dari pembiayaan
yang kurang lancar,
diragukan, dan
macet.
NPF
01
9. Aspek Penilaian Risiko Pembiayaan
Pemasaran
Legalitas
Teknis
Agunan
Kondisi saaat ini, prospek masa depan,
sensitivitas terhadap kebijakan pemerintah,
pola & strategi pemasaran, sifat produk,
kontinuitas penjualan, jumlah buyer,
positioning perusahaan, trade checking
Pemasaran
Karakter manajemen (SID – DHN),
kompetensi, system kelola, potensi adanya
conflict of interest, interdependensi intra
holding & grup usaha terkait kinerja, dan
kelengkapan perizinan.
Legalitas dan Manajemen
Operasional, supplier, sarana prasarana,
lokasi bahan baku, OTS teknis & proses
produksi, trade checking supplier terkait
bonafiditas, pola pembayaran, dan lain-lain.
Teknis
Marerketabilitas, kepemilikan, kewajaran
taksasi, KJPP, persentase SCR
Agunan
12. 4 Cara Menangani Risiko
1
2
3
4
Menerima potensi risiko yang tidak berdampak signifikan
Accept
Meminimalisasi potensi risiko yang telah teridentifikasi melalui
control (term and condition) atau hal lainnya
Mitigate
Mengalihkan sebagian/seluruh potensi risiko tersebut kepada pihak
lainnya
Transfer
Menghindari potensi risiko yang terlalu besar dampaknya dan tidak
memiliki alternatif mitigasi risiko
Avoid
Low Risk
Medium Risk
High Risk
Extreme Risk
13. Langkah yang Perlu Dilakukan
Portfolio Review
Monitoring keseluruhan portofolio
pembiayaan bank menggnakan vintage
analysis internal Divisi Risiko
Pembiayaan
Post Mortem Review
Monitoring perkembangan pembiayaan minimal setiap
tahun setelah pembiayaan diberikan, atau sewaktu-
waktu apabila diperlukan. Untujk portofolio pusat
diprioritaskan nasabah yang termasuk debitur inti sesuai
ketentuan regulator dan untuk portofolio cabang
diprioritaskan sekurang-kurangnya 15 debitur dengan
eksposur terbesar secara konsolidasi termasuk KCP di
wilayah kerjanya
Credit Risk Assessment
Pairing partner unit bisnis terkait pembiayaan dalam
pelaksanaan Four Eyes Principles. Ikut
menandatangani MAP dan berwenang
merekomendasikan persetujuan usulan pembiayaan
Watchlist & 3 Pilar Review
Program pengendalian dini & monitoring
kualitas pembiayaan dengan menggunakan
alat bantu yang disiapkan oleh Divisi Rsiko
Pembiayaan dan dilaksanakan oleh unit bisnis