Dokumen tersebut membahas pendekatan Positive Deviance (PD) dalam mengatasi masalah gizi. PD berawal dari keyakinan bahwa setiap kelompok masyarakat memiliki individu dengan perilaku yang mampu menghasilkan outcome lebih baik dibandingkan tetangganya meski dengan sumber daya yang sama. Pendekatan ini telah berhasil menurunkan angka malnutrisi di berbagai negara termasuk Indonesia dengan menemukan dan menyebarkan peril
Dokumen tersebut membahas pengelolaan terintegrasi upaya penanggulangan gizi buruk pada balita, mencakup perencanaan, pengorganisasian, dan pelaksanaan penanggulangan secara terpadu antar sektor dan lingkup kerja. Dokumen ini juga menjelaskan empat komponen pengelolaan gizi buruk terintegrasi serta empat landasan pengelolaannya, yaitu akses layanan yang luas, deteksi dini kasus, tatalaksana yang tepat,
Strategi komunikasi perubahan perilaku dalam percepatan pencegahan stunting ini membahas strategi komunikasi multi tingkat dan multi saluran untuk menurunkan angka stunting. Strategi ini menganalisis masalah perilaku, kerangka teori, saluran komunikasi, tujuan, kelompok sasaran, pesan kunci, dan langkah implementasi di tingkat lokal."
Dokumen tersebut membahas pengelolaan terintegrasi upaya penanggulangan gizi buruk pada balita, mencakup perencanaan, pengorganisasian, dan pelaksanaan penanggulangan secara terpadu antar sektor dan lingkup kerja. Dokumen ini juga menjelaskan empat komponen pengelolaan gizi buruk terintegrasi serta empat landasan pengelolaannya, yaitu akses layanan yang luas, deteksi dini kasus, tatalaksana yang tepat,
Strategi komunikasi perubahan perilaku dalam percepatan pencegahan stunting ini membahas strategi komunikasi multi tingkat dan multi saluran untuk menurunkan angka stunting. Strategi ini menganalisis masalah perilaku, kerangka teori, saluran komunikasi, tujuan, kelompok sasaran, pesan kunci, dan langkah implementasi di tingkat lokal."
Asuhan kesehatan bayi balita dikomunitas berkaitan dengan programekaarum
Dokumen tersebut membahas tentang asuhan kesehatan bayi dan balita di komunitas yang mencakup program pemerintah seperti jadwal kunjungan, pemantauan tumbuh kembang, deteksi dini, dan program imunisasi.
1. Dokumen tersebut membahas tentang konsep kebidanan komunitas dan peran serta fungsi bidan dalam pelayanan kebidanan komunitas.
2. Bidan komunitas adalah bidan yang bekerja melayani keluarga dan masyarakat di wilayah tertentu dengan pendekatan proses manajemen kebidanan atau penyelesaian masalah.
3. Lingkup tugas bidan komunitas meliputi antenatal care, pertolongan persalinan, asuhan ibu nifas dan balita,
Dokumen tersebut membahas tentang Posyandu sebagai upaya kesehatan bersumberdaya masyarakat untuk memberikan pelayanan kesehatan dasar bagi ibu, bayi dan anak balita melalui peran penting kader dalam menyelenggarakan kegiatan Posyandu secara teratur."
Posyandu adalah lembaga kemasyarakatan di desa yang bertugas membantu kesehatan masyarakat. Posyandu menyelenggarakan layanan kesehatan untuk ibu hamil, balita, dan keluarga melalui 5 langkah dan kunjungan rumah. Posyandu dibentuk melalui musyawarah masyarakat dan dikelola oleh pengurus yang ditetapkan.
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai Posyandu sebagai upaya kesehatan bersumberdaya masyarakat yang bertujuan untuk memberikan pelayanan kesehatan dasar bagi ibu, bayi dan anak balita. Dokumen tersebut juga menjelaskan peran penting kader Posyandu dalam menyelenggarakan kegiatan Posyandu secara berkala.
1. Bidan Wina mengalami berbagai tantangan dalam menjalankan tugas di desa terpencil
2. Salah satu masalah utama adalah kesulitan transportasi untuk merujuk ibu hamil yang akan bersalin
3. Melalui kerja sama dengan berbagai pihak, masalah transportasi teratasi dengan diberikannya bantuan mobil ambulance
Banyak orang menganggap mempelajari kitab Wahyu adalah sulit. Selain karena membicarakan simbol-simbol yang tidak biasa, kitab Wahyu juga memiliki tema-tema yang kompleks. Nah, bagaimana cara terbaik membedah kitab Wahyu?
Mari kita pelajari bersama lebih dahulu 3 pasal pertama dari kitab ini dalam kelas diskusi "Bedah Kitab Wahyu" (BKW) pada 19—26 Juni 2024 melalui grup WA.
Sebelum kelas dimulai, ikuti lebih dahulu pemaparan materinya via Zoom pada:
Rabu, 19 Juni 2024.
- Pagi: pkl. 10.30—12.00 WIB
- Malam: pkl. 19.00—20.30 WIB
Daftarkan diri Anda segera di https://bit.ly/form-mlc.
Kontak:
WA: 0821-3313-3315 (MLC)
E-Mail: kusuma@in-christ.net
Asuhan kesehatan bayi balita dikomunitas berkaitan dengan programekaarum
Dokumen tersebut membahas tentang asuhan kesehatan bayi dan balita di komunitas yang mencakup program pemerintah seperti jadwal kunjungan, pemantauan tumbuh kembang, deteksi dini, dan program imunisasi.
1. Dokumen tersebut membahas tentang konsep kebidanan komunitas dan peran serta fungsi bidan dalam pelayanan kebidanan komunitas.
2. Bidan komunitas adalah bidan yang bekerja melayani keluarga dan masyarakat di wilayah tertentu dengan pendekatan proses manajemen kebidanan atau penyelesaian masalah.
3. Lingkup tugas bidan komunitas meliputi antenatal care, pertolongan persalinan, asuhan ibu nifas dan balita,
Dokumen tersebut membahas tentang Posyandu sebagai upaya kesehatan bersumberdaya masyarakat untuk memberikan pelayanan kesehatan dasar bagi ibu, bayi dan anak balita melalui peran penting kader dalam menyelenggarakan kegiatan Posyandu secara teratur."
Posyandu adalah lembaga kemasyarakatan di desa yang bertugas membantu kesehatan masyarakat. Posyandu menyelenggarakan layanan kesehatan untuk ibu hamil, balita, dan keluarga melalui 5 langkah dan kunjungan rumah. Posyandu dibentuk melalui musyawarah masyarakat dan dikelola oleh pengurus yang ditetapkan.
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai Posyandu sebagai upaya kesehatan bersumberdaya masyarakat yang bertujuan untuk memberikan pelayanan kesehatan dasar bagi ibu, bayi dan anak balita. Dokumen tersebut juga menjelaskan peran penting kader Posyandu dalam menyelenggarakan kegiatan Posyandu secara berkala.
1. Bidan Wina mengalami berbagai tantangan dalam menjalankan tugas di desa terpencil
2. Salah satu masalah utama adalah kesulitan transportasi untuk merujuk ibu hamil yang akan bersalin
3. Melalui kerja sama dengan berbagai pihak, masalah transportasi teratasi dengan diberikannya bantuan mobil ambulance
Banyak orang menganggap mempelajari kitab Wahyu adalah sulit. Selain karena membicarakan simbol-simbol yang tidak biasa, kitab Wahyu juga memiliki tema-tema yang kompleks. Nah, bagaimana cara terbaik membedah kitab Wahyu?
Mari kita pelajari bersama lebih dahulu 3 pasal pertama dari kitab ini dalam kelas diskusi "Bedah Kitab Wahyu" (BKW) pada 19—26 Juni 2024 melalui grup WA.
Sebelum kelas dimulai, ikuti lebih dahulu pemaparan materinya via Zoom pada:
Rabu, 19 Juni 2024.
- Pagi: pkl. 10.30—12.00 WIB
- Malam: pkl. 19.00—20.30 WIB
Daftarkan diri Anda segera di https://bit.ly/form-mlc.
Kontak:
WA: 0821-3313-3315 (MLC)
E-Mail: kusuma@in-christ.net
2. Sejarah
• Deviant penyimpangan
– Positif atau negatif ?? (Pitirim sorokin, 1950an,
seorang sosiolog)
– Pelaku PD adalah orang yang berhasil meskipun
pada keadaan kesulitan
3. Sejarah
• Konsep PD masuk dalam wilayah kesmas pada
tahun 1970an
• Wishik and Van Der Vynck (1976) untuk
mengatasi masalah gizi kurang maka dapat
belajar dari perilaku keluarga miskin yang
anaknya gizi baik
• Marian Zeitlin yang pertama kali menggunakan
istilah pendekatan PD
• Jerry Sternin menangani masalah gizi kurang
4. Kisah Nasrudin
tokoh yang selalu muncul dalam berbagai cerita
• Dalam kisah ini Nasrudin digambarkan sebagai penyelundup
• Pada jaman dahulu kala hiduplah seorang saudagar bernama Nasrudin. Setiap pagi
Nasrudin membawa keledai yang membawa keranjang berisi jerami menuju kota besar.
Dan setiap kali melewati perbatasan kota petugas pabean selalu memberhentikannya
dan bertanya kemana tujuannya
• Demikian yang dilakukan petugas setiap kali Nasrudin kembali dari kota.
• Nasrudin semakin kaya dan petugas pabean semakin frustasi
• Pada akhirnya Nasrudin pensiun dalam kondisi yang kaya raya . Suatu hari keduanya
bertemulah Nasrudin dengan petugas pabean yang sekian puluh tahun memeriksa
keledainya. Karena penasaran, bertanyanya petugas pabean tersebut.
• Apa yang diselundupkan oleh Nasrudinn??
???
5. Solusi yang ada di depan mata kita
PD berdasarkan observasi bahwa pada setiap
masyarakat diyakini ada individu atau kelompok yang
memiliki perilaku dan strategi yang tidak umum untuk
menemukan pemecahan masalah yang lebih baik
dibandingkan tetangga atau kelompok lain yang memiliki
tantangan, halangan dan akses yang sama terhadap
sumber daya
Konsep Positive Deviance
6. PENDEKATAN POSITIVE DEVIANCE
Berawal dari keyakinan bahwa pada setiap kelompok masyarakat terdapat beberapa
individu yang memiliki perilaku/upaya yang memampukan mereka mendapatkan hasil
yang lebih baik dibandingkan orang-orang di sekitarnya dengan sumber daya yang
sama.
Lingkungan yang tidak
kondusif (misalnya masyarakt
miskin, kondisi kumuh/kotor)
Deviasi Positif (Anak
sehat, status gizi baik)
7. PENDEKATAN POSITIVE DEVIANCE
Pendekatan PD merupakan pendekatan yang memberdayakan
masyarakat
Pelaku PD adalah orang yang berhasil meskipun pada keadaan kesulitan.
Perilaku PD merupakan “Perilaku Unik Positif” berdasarkan temuan di
masyarakat setempat.
Dalam penerapan PD, isu perilaku menjadi penting karena suatu temuan
PD akan dilakukan berulang-ulang hingga menjadi suatu kebiasaan.
Lebih mudah memasukkan suatu perilaku yang baru dari pada
memikirkan bagaimana melakukan sesuatu yang baru.
Solusi yang berasal dari masyarakat setempat sifatnya akan lebih lestari atau berkelanjutan
dibandingkan jika menggunakan solusi dari luar masyarakat tersebut.
8. Pendekatan PD
• Mengidentifikasi pemecahan masalah
yang ada di masyarakat itu sendiri HARI
INI
• Apa yang memampukan beberapa
anggota masyarakat untuk menemukan
pemecahan yang lebih baik dibandingkan
dengan tetangganya yang sama=sama
memiliki akses yang sama?
9. PD memampukan kita untuk
bertindak HARI INI
• Walaupun hampir semua masalah mempunyai
penyebab yang kompleks dan saling berkaitan
• Kehadiran si PD memperlihatkan bahwa adalah
mungkin untuk menemukan solusi yang berhasil
HARI INI sebelum kita mengatasi penyebab
permasalahan tersebut
10. Penyelidikan PD
• Masyarakat harus menemukan apa yang
dilakukan si PD yang berbeda dari
tetangganya
• Penyelidikan PD merupakan alat yang
memampukan masyarakat untuk
menemukan perilaku/strategi PD yang
berbeda
11. PD Focus on Practice Rather than
Knowledge
“It’s easier to ACT your way into a new way of THINKING, than to
THINK your way into a new way of ACTING”
12. PD Enables us to Act TODAY
The presence of Positive Deviants demonstrates that it is possible to
find successful solutions TODAY before all the underlying causes
are addressed!
Although most problems have complex, interlinked underlying
causes . . .
13. Penyelidikan PD adalah “tujuan”
sekaligus “alat” dan harus diulang
dilakukan di tiap masyarakat
Alat
untuk menemukan perilaku PD yang berhasil
dan dapat adopsi
Tujuan
memampukan masyakarat menemukan dan
memiliki solusi mereka sendiri, berdasar
sumber daya yang mereka miliki
14. o Heart National Model telah menggunakan pendekatan PD sejak 1960-an di Haiti.
Pertama kali diperkenalkan oleh Profesor Marian Zeitlin. Selanjutnya, Profesor
Jerry Sternin dan Monique Sternin dari Tufts University, USA menguji teori
tersebut dalam kasus malnutrisi pada anak diVietnam pada tahun 1990.
o Sternin - Vietnam : Selama setahun secara massive menjalankan program
rehabilitasi gizi dengan pendekatan PD, lebih dari 1000 anak berpartisipasi dan
pendekatan ini berhasil menurunkan 74% kasus anak gizi kurang dan dapat
bertahan hingga 3-4 tahun setelah program selesai.
SEJARAH PERKEMBANGAN PD DI DUNIA
Dokumentasi: Positive Deviance Initiative
15. Studi Kasus Vietnam
• Setelah berakhirnya Perang Vietnam, banyak balita
mengalami kekurangan gizi
• Disebabkan kesulitan ekonomi, faktor budaya dan
buruknya sistem pendidikan
• Berbagai bantuan dari Luar : menyediakan bantuan
makanan dlm jumlah besar sambil berusaha mengatasi
akar permasalah
• Pendekatan ini biasanya digunakan ahli perkembangan
yang memerlukan intervensi yang lama dan mahal
• Akibatnya : rakyat menjadi tergantung pada pemberi
bantuan, setelah bantuan habis, muncul kembali
kondisi semula
16. Studi Kasus Vietnam
• Jerry Sternin (NGO Save the children) diberi
waktu oleh Pemerintah Vietnam selama 6
bulan
• Durasi pendek membuang metode
konvensional turun ke desa mencar i anak
gizi baik pada masyarakat tidak mampu
(bukan mencari penyebab masalah)
• Apa yang mereka temukan ???
17. Studi Kasus Vietnam
Perilaku yang dilakukan
• Ibu memberi makanan tambahan : udang dan
kepiting dari sawah di sekitar mereka
• Daun ketela rambat yang tinggi vitamin
• Diberi makanan lebih sering
• Ibu sabar membujuk anak untuk makan
• perilaku ini yang disebarkan di masyarakat
sekitar (design)
18. Studi Kasus Vietnam
Hasil nya ???
• Dalam waktu 6 bulan, dengan biaya yang
relatif rendah, 2/3 balita mengalami
peningkatan BB bermakna
19. Konsep pendekatan PD yang tidak kaku, dapat diadopsi untuk mengatasi masalah kesehatan
dan sosial. Sejak pertama kali diperkenalkan, Positive Deviance Initiative (PDI) melaporkan
bahwa pendekatan PD berhasil menjadi solusi dalam mengatasi berbagai permasalahan,
misalnya:
• Secara signifikan menurunkan angka malnutrisi pada anak-anak di 41 negara di
dunia, termasuk di Indonesia.
• Menurunkan angka kematian dan kesakitan pada bayi baru lahir di Pakistan dan
Vietnam.
• Menurunkan angka kejadian HIV/AIDS di Myanmar, Vietnam, Burkina Faso, dan
Indonesia.
• Menurunkan sekitar 30% kasus perdagangan anak perempuan yang berasal dari
keluarga tidak mampu di JawaTimur, Indonesia. (Mengatasi kasus serupa di Nepal).
• Menurunkan sekitar 62% kasus transmisi MRSA di tiga rumah sakit di Amerika.
• Menyelesaikan kasus pemotongan alat kelamin wanita yang berlangsung selama
hampir delapan tahun di Mesir. (Mengatasi kasus serupa di Sudan dan Etiopia).
SEJARAH PERKEMBANGAN PD DI DUNIA
20. • PATH memfasilitasi penyelenggaraan Pelatihan PD yang
pertama di Indonesia di ikuti oleh:
– 5 INGO (PATH, Save The Children, Mercy Corps, World
Vision, Project Concern International)
– Staf Departemen Kesehatan RI dan Dinas Kesehatan
• Dilaksanakan pada tanggal 19-30 Agustus 2002 difasilitasi oleh
Prof. Jerry Sternin (Tufts University, USA).
• Pelatihan tahap II (2005) selama 12 hari difasilitasi oleh Prof.
Jerry Sternin.
– Diikuti beberapa INGO dan NGO, beberapa Dinkes
– Metode: kelas dan praktek di lapangan
• Tahap ketiga (hingga 2008) 5 INGO bekerjasama dengan
Dinas Kesehatan di beberapa kabupaten mengembangkan
Pendekatan PD di Indonesia.
PERKEMBANGAN PD DI INDONESIA
22. Implementer: Pemerintah Indonesia dan NGO
Positive
Deviance
Kekurangan Gizi : Jawa Barat, Jakarta,
Banten, Surabaya, Medan, Papua, Aceh,
Kalimantan, Nusa Tenggara Timur dll
Anti perdagangan anak perempuan;
Malang, Kalimantan Barat
Gondok;Cianjur
TBC : baru sampai tahap diskusi; Cianjur
Implementasi PD Di Indonesia
23. Pemerintah
Depkes, Dinkes Propinsi, Dinkes Kabupaten/ Kota,
Puskesmas, kecamatan, kelurahan.
NGO/ LSM lokal, nasional dan internasional
Save The Children, World Vision, Mercy Corps,
Catholic Relief Services, Plan Indonesia
International, CARE, Surfaid International, Islamic
Relief, Yayasan Aulia, Yayasan Eureka Indonesia,
Project Concern International, PATH, YPMK
Perdhaki, Yayasan Pemerhati Sosial Indonesia,
Yasmina, YEH, ADRA
Perusahaan ;
PT. Berau Coal
Pelaksana PD
24. Implementer PD
• Jakarta Pusat
• Jakarta Timur
• Jakarta Barat
• Jakarta Utara
• Jakarta Selatan
• Pulau Seribu
• Serang
• Lebak
• Depok
• Subang
• Karawang
• Cimahi
• Cianjur
• Garut
• Sukabumi
• Bogor
• Kuningan
• Bekasi
• Tangerang
• Surabaya
• Sidoarjo
• Malang
• Makasar Sulawesi Selatan
• Takalar Sulawesi Selatan
• Jeneponto Sulawesi Selatan
• Kabupaten Selayar Sulawesi Selatan
• Luwu Timur Sulawesi Selatan
• Halmahera Maluku Utara
• Pontianak Kalimantan Barat
• Sampit Kalimantan Tengah
• Banjarmasin Kalimantan Selatan
• Berau Kalimantan Timur
• Kepulauan Sangihe Sulawesi Utara
• Aceh
• Medan
• Padang
• Pulau Nias
25. Apa yang biasa dilakukan pada balita gizi kurang selama lebih
dari 30 tahun?
• PMT 90 hari
• Pengobatan
Program berhasil mengatasi masalah dalam waktu singkat.
Namun, ketika program berhenti masalah akan tetap muncul
kembali.
PENDEKATAN PEMULIHAN GIZI (KONVENSIONAL)
26. Pendekatan Konvensional Pendekatan PD
Apa yang anda butuhkan? Kekuatan apa yang anda miliki?
Ada masalah apa?
Apa yang dapat dikerjakan untuk
mengatasi masalah?
Apa yang dapat kami
sediakan?
Sumber daya apa yang anda miliki?
Apa yang kurang dari
masyarakat?
Hal apakah yang baik dalam
masyarakat anda?
Apa yang tidak tersedia di
sini?
Hal apakah yang bisa dijadikan
dasar untuk membangun?
PENDEKATAN KONVENSIONAL VS PD
27. Kelebihan Kekurangan
Pemberdayaan masyarakat
(partisipasi aktif) mobilisasi
masyarakat
Dikarenakan solusi digali dari kebudayaan
masyarakat setempat, maka solusi tidak
dapat diadopsi untuk wilayah lain
Membutuhkan peran aktif masyarakat
(toma, toga, tojing, aparat desa, dll)
Sulit diimplementasikan pada
- Daerah yang sering mendapat bantuan
- Budaya masyarakat yang pemalas
Cost effective
Cepat
Secara budaya dapat diterima
sehingga dapat lestari/berkelanjutan
Mengurangi ketergantungan dari
luar
KELEBIHAN DAN KEKURANGAN PENDEKATAN PD
28. 6 LANGKAH PENDEKATAN PD
LANGKAH
PD
1. DEFINE
(Merumuskan
masalah dan
hasil yang
diharapkan)
2.
DETERMINE
(Menentukan
Individu yang
berhasil)
3. DISCOVER
(Menemukan
Perilaku Unik
Positif)
4. DESIGN
(Merancang
Program
Pemulihan
Gizi)
5. DISCERN
(Melihat
perubahan
berdasarkan
monev)
6.
DISSEMINATE
(Penyebarluasan
keberhasilan
kegiatan)