Dokumen tersebut membahas tentang penentuan harga jual, yang mempertimbangkan biaya produksi, biaya non-produksi, laba yang diharapkan, dan metode penghitungan harga jual berdasarkan pendekatan full costing, variabel costing, dan total costing.
Dokumen tersebut membahas mengenai penerapan metode akuntansi biaya yang lebih akurat yaitu activity-based costing (ABC) untuk menghasilkan informasi biaya yang lebih cermat guna kepentingan manajemen. ABC mengalokasikan biaya kegiatan ke produk berdasarkan penggunaan sumber daya nyata dibandingkan metode konvensional.
Dokumen tersebut membahas faktor-faktor yang mempengaruhi penetapan harga jual suatu produk/jasa dan metode-metode yang digunakan, termasuk biaya penuh, harga pasar, dan keuntungan yang diharapkan. Dibahas pula contoh perhitungan harga jual dengan menggunakan biaya penuh untuk suatu perusahaan manufaktur dan jasa bengkel mobil.
Dokumen tersebut membahas tentang penentuan harga jual, yang mempertimbangkan biaya produksi, biaya non-produksi, laba yang diharapkan, dan metode penghitungan harga jual berdasarkan pendekatan full costing, variabel costing, dan total costing.
Dokumen tersebut membahas mengenai penerapan metode akuntansi biaya yang lebih akurat yaitu activity-based costing (ABC) untuk menghasilkan informasi biaya yang lebih cermat guna kepentingan manajemen. ABC mengalokasikan biaya kegiatan ke produk berdasarkan penggunaan sumber daya nyata dibandingkan metode konvensional.
Dokumen tersebut membahas faktor-faktor yang mempengaruhi penetapan harga jual suatu produk/jasa dan metode-metode yang digunakan, termasuk biaya penuh, harga pasar, dan keuntungan yang diharapkan. Dibahas pula contoh perhitungan harga jual dengan menggunakan biaya penuh untuk suatu perusahaan manufaktur dan jasa bengkel mobil.
Analisis Break Even Point (BEP) digunakan untuk menentukan titik di mana pendapatan penjualan perusahaan sama dengan biaya totalnya, sehingga perusahaan tidak untung atau rugi. BEP ditentukan dengan membandingkan biaya tetap, biaya variabel, pendapatan, dan volume penjualan untuk menghitung jumlah penjualan yang dibutuhkan agar perusahaan mencapai keseimbangan antara pendapatan dan biaya. Analisis ini berguna untuk mengetahui
Dokumen tersebut membahas tentang PSAK 14 yang mengatur perlakuan akuntansi untuk persediaan. PSAK 14 mengadopsi IAS 2 dan menjelaskan definisi persediaan, pengukuran biaya persediaan, dan penurunan nilai persediaan. Dokumen ini juga membahas beberapa teknik pengukuran biaya persediaan seperti FIFO, rata-rata tertimbang, dan metode laba kotor.
Bab 2 membahas klasifikasi biaya ke dalam empat kelompok besar yaitu berdasarkan aktivitas perusahaan, periode akuntansi, perubahan aktivitas, dan pusat biaya. Biaya dikelompokkan berdasarkan fungsi pokok seperti produksi, pemasaran, administrasi, dan keuangan. Metode penentuan harga pokok produksi menggunakan pendekatan full costing dan variabel costing. Laporan laba rugi menyajikan pendapatan, harga pokok penjualan, dan
Mahasiswa mempelajari tiga metode costing yaitu full costing, variable costing, dan activity based costing (ABC costing). Full costing membebankan seluruh biaya produksi termasuk biaya tetap ke produk. Variable costing hanya membebankan biaya variabel saja ke produk sedangkan biaya tetap diakui sebagai beban periode. Perbedaan antara full costing dan variable costing terlihat pada laporan laba rugi dimana laba operasi full costing lebih tinggi dari variable costing bila jumlah produ
1. Dokumen tersebut membahas tentang margin kontribusi, termasuk cara menghitung margin kontribusi total, satuan, dan rasio serta penggunaannya dalam perhitungan break even point.
2. Dokumen tersebut menjelaskan perbedaan antara harga pokok variabel yang hanya mempertimbangkan biaya variabel dan harga pokok penuh yang mempertimbangkan seluruh biaya dalam perhitungan harga pokok produksi.
3. Dokumen tersebut memberikan conto
Dokumen tersebut membahas mengenai anggaran penjualan, termasuk sumber data penjualan, penetapan harga jual produk, dan titik impas. Dibahas pula contoh-contoh kasus penyusunan anggaran penjualan berdasarkan jenis produk, periode waktu, wilayah pemasaran, dan wiraniaga."
Analisis Break Even Point (BEP) digunakan untuk menentukan titik di mana pendapatan penjualan perusahaan sama dengan biaya totalnya, sehingga perusahaan tidak untung atau rugi. BEP ditentukan dengan membandingkan biaya tetap, biaya variabel, pendapatan, dan volume penjualan untuk menghitung jumlah penjualan yang dibutuhkan agar perusahaan mencapai keseimbangan antara pendapatan dan biaya. Analisis ini berguna untuk mengetahui
Dokumen tersebut membahas tentang PSAK 14 yang mengatur perlakuan akuntansi untuk persediaan. PSAK 14 mengadopsi IAS 2 dan menjelaskan definisi persediaan, pengukuran biaya persediaan, dan penurunan nilai persediaan. Dokumen ini juga membahas beberapa teknik pengukuran biaya persediaan seperti FIFO, rata-rata tertimbang, dan metode laba kotor.
Bab 2 membahas klasifikasi biaya ke dalam empat kelompok besar yaitu berdasarkan aktivitas perusahaan, periode akuntansi, perubahan aktivitas, dan pusat biaya. Biaya dikelompokkan berdasarkan fungsi pokok seperti produksi, pemasaran, administrasi, dan keuangan. Metode penentuan harga pokok produksi menggunakan pendekatan full costing dan variabel costing. Laporan laba rugi menyajikan pendapatan, harga pokok penjualan, dan
Mahasiswa mempelajari tiga metode costing yaitu full costing, variable costing, dan activity based costing (ABC costing). Full costing membebankan seluruh biaya produksi termasuk biaya tetap ke produk. Variable costing hanya membebankan biaya variabel saja ke produk sedangkan biaya tetap diakui sebagai beban periode. Perbedaan antara full costing dan variable costing terlihat pada laporan laba rugi dimana laba operasi full costing lebih tinggi dari variable costing bila jumlah produ
1. Dokumen tersebut membahas tentang margin kontribusi, termasuk cara menghitung margin kontribusi total, satuan, dan rasio serta penggunaannya dalam perhitungan break even point.
2. Dokumen tersebut menjelaskan perbedaan antara harga pokok variabel yang hanya mempertimbangkan biaya variabel dan harga pokok penuh yang mempertimbangkan seluruh biaya dalam perhitungan harga pokok produksi.
3. Dokumen tersebut memberikan conto
Dokumen tersebut membahas mengenai anggaran penjualan, termasuk sumber data penjualan, penetapan harga jual produk, dan titik impas. Dibahas pula contoh-contoh kasus penyusunan anggaran penjualan berdasarkan jenis produk, periode waktu, wilayah pemasaran, dan wiraniaga."
Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen 2829 Mei 24.pptx
PENENTUAN HARGA JUAL BARANG DAN JASA(3).pptx
1.
2. INFORMASI AKUNTANSI PENUH
DALAM PENENTUAN HARGA JUAL
Konsep Informasi Akuntansi Penuh Selalu bersangkutan
dengan objek informasi, berupa :
produk,
keluarga produk,
aktivitas,
departemen,
divisi perusahaan secara keseluruhan.
3. Informasi akuntansi penuh
Informasi akuntansi penuh : Seluruh aktiva, seluruh
pendapatan yang diperoleh dan seluruh sumber yang
dikorbankan suatu objek informasi. Jadi dapat ditarik
kesimpulan Informasi Akuntansi penuh :
1. Unsur yang membentuk informasi akuntansi penuh adalah
total aktiva, total pendapatan dan total biaya.
- Inf.Akt. penuh berupa aktiva disebut Aktiva penuh (Full
Assets) .
- Inf.Akt. penuh berupa pendapatan disebut Pendapatan
penuh (Full Revenues) ·
- Inf.Akt. penuh berupa seluruh sumber yang dikorbankan
disebut Biaya penuh (Full Costs)
4. 2. Informasi akuntansi selalu berhubungan dengan objek informasi.
Dalam hubungannya dengan objek informasi, informasi akuntansi penuh merupakan
informasi akuntansi langsung ditambah dengan informasi tidak langsung yang terjadi
dalam objek informasi .
- Jika informasi akuntansi penuh berupa aktiva, maka aktiva penuh adalah : aktiva
lansung ditambah dengan aktiva tidak langsung yang berhubungan dengan objek
informasi.
- Jika informasi akuntansi penuh berupa pendapatan, maka pendapatan penuh adalah :
pendapatan lansung ditambah dengan pendapatan tidak langsung yang berhubungan
dengan objek informasi.
- Jika informasi akuntansi penuh berupa biaya, maka biaya penuh adalah : biaya
lansung ditambah dengan biaya tidak langsung yang berhubungan dengan objek
informasi.
5. Manfaat Informasi Biaya Penuh dalam Penentuan
Harga Jual :
1. Mengurangi ketidakpastian dalam pengambilan
keputusan
2. Mengambil keputusan untuk memasuki pasar
Jika biaya penuh > harga jual di pasar
produk tidak bisa memasuki pasar
Jika biaya penuh < harga jual di pasar
produk bisa memasuki pasar
3. Memberi perlindungan dari kerugian
4. Memberi informasi tindakan pesaing
6. Hal-hal yang mempengaruhi harga jual :
1. Biaya penuh untuk memproduksi produk/jasa
(dapat diramalkan)
BIAYA penuh disini informasi batas bawah
penentuan harga jual
Artinya : harga jual tidak boleh lebih kecil dari biaya
penuh, supaya tidak menghasilkan “KERUGIAN”
2. Aspek di luar biaya :
Selera konsumen
Demand dan suplai
Jumlah pesaing yang memasuki pasar
Harga jual produk pesaing
7. METODE PENENTUAN HARGA JUAL
HARGA JUAL NORMAL
Secara NORMAL :
Harga jual HARUS dapat menutupi biaya penuh + menghasilkan
laba Laba yang sepadan dengan investasi yang ditanam untuk
menghasilkan produk/jasa
FORMULA :
Harga Jual = Tafsiran Biaya penuh + Laba yang diharapkan
- Pendekatan Full Costing
Mempertimbangkan :
- Pendekatan
Variable Costing 1. Cost of Cpital
2. Resiko Bisnis
3. Capital Employed
8. Menentukan harga jual produk atau jasa, dilakukan
dengan menggunakan :
1. Metode FULL COSTING
a. Menentukan % Mark Up
% Mark Up = Biaya Non Produksi + Laba
Biaya Produksi
9. b. Menentukan Harga Jual
Harga Jual/ unit :
Biaya produksi + (% Mark Up X By produksi)
Volume (jumlah produk)
10. 2. Metode VARIABEL COSTING
a. Menentukan % Markup
% markup = By Tetap + Laba
By. Variabel
b. Menentukan harga Jual/unit
Biaya variabel + (% Mark up X By Variabel)
Volume (jumlah produk)
11. Contoh :
Diketahui :
1. Biaya Produksi Rp 3.000.000.000
2. By adm + umum Rp 200.000.000
3. By pemasaran Rp 300.000.000
Berdasar anggaran perusahaan akan berproduksi dlm
kapasitas normal sebanyak 1.000.000 unit produk dengan
total aktiva yg digunakan sebesar Rp 4.000.000.000 dan
laba yg diharapkan sebesar 25% dari tarif kembalian
investasi (rate of return investment)
12. A. Menentukan % Mark up :
By. Non Produksi + Laba
By. Produksi
(200.000.000 + 300.000.000) + (4.000.000.000 x 25%)
3.000.000.000
(500.000.000 + 1.000.000.000) x 100%
3.000.000.000
= 50 %
13. B. Menentukan Harga jual
By Produksi + (% Mark Up x By. Produksi)
Volume (Jumlah produk)
300.000.000 + (50 % x 3.000.000.000)
1.000.000
= 4.500/unit
14. Contoh soal
Anggaran biaya PT. Sejahtera yang disusun berdasarkan kapasitas produksi dan pemasaran sebanyak
100.000 unit produk adalah sbb :
Biaya produksi :
a. Biaya bahan baku Rp 60.000.000
b. By. Tenaga kerja langsung 100.000.000
c. By. Overhead pabrik 90.000.000
jumlah by produksi Rp 250.000.000
Biaya Non produksi :
a. By. Administrasi umum Rp 27.500.000
b. by. Pemasaran 60.000.000
jumlah biaya non produksi Rp 87.500.000
Total biaya Rp 337.500.000
Diperkirakan dalam tahun anggaran tsb, rata rata total aktiva yang akan digunakan sebesar Rp
500.000.000 dan laba yang diharapkan sebesar 20% dari rata rata total aktiva.
Diminta :
Hitunglah harga jual per unit produk dalam tahun anggaran tersebut agar perusahaan memperoleh
laba seperti yang diharapkan
Buktikan bahwa pada harga jual tersebut, perusahaan dapat memperoleh laba seperti yang
diharapkan
15. Jawaban :
Metode full costing
Laba yang diharapkan = 20% x Rp. 500 juta = Rp. 100 juta
% Markup = Biaya non produksi + laba x 100%
Biaya produksi
= (87.500.000 + 100.000.000) x 100%
250.000.000
= 187.500.000x 100%
250.000.000
= 75 %
16. Perhitungan Harga jual per unit
= biaya produksi + (% markup x biaya produksi)
Volume (jumlah produk)
= 250.000.000 + (75% x 250.000.000)
100.000
= 250.000.000 + 187.500.000 = 437.500.000
100.000 100.000
= Rp. 4.375
Jadi untuk mendapatkan laba yang diharapkan, PT. Sejahtera
harus menjual dengan harga jual per unit adalahRp. 4.375
Latihan soal: Dari soal PT. Sejahtera. Tentukan harga jual produk
dengan metode variable costing, jika: 50% BOP adalah BV dan 40%
biaya non produksi adalah BT
17. Pembuktian :
Penjualan
Rp. 4.375 x 100.000 unit produk = Rp. 437.500.000
Total Biaya = Rp. 337.500.000
Laba = Rp. 100.000.000
•Pembuktian bahwa PT. Sejahtera akan mendapatkan laba sesuai yang diharapkan dengan hargajual yang telah ditetapkan di atas