Dokumen tersebut membahas tentang pendapatan nasional, yang mencakup pengertian, komponen, penghitungan, dan manfaatnya. Topik utama yang dibahas adalah metode penghitungan pendapatan nasional melalui pendekatan produksi, pengeluaran, dan pendapatan serta faktor yang mempengaruhinya.
alah satu ketentuan penting dari Undang-Undang nomor 6 tahun 2014 tentang Desa adalah hadirnya Dana Desa yang bersumber dari APBN.Dana Desa merupakan bentuk kongkrit pengakuan Negara terhadap hak asal-usul Desa dan kewenangan lokal berskala Desa. Dana Desa diharapkan dapat memberi tambahan energi bagi Desa dalam melakukan pembangunan dan pemberdayaan Desa, menuju Desa yang mandiri dan sejahtera. Begitu penting dan strategisnya Dana Desa, sehingga wajar apabila Dana Desa mendapat perhatian sangat besar dari publik, karena nilai nominalnya yang relatif besar. Sementara banyak pihak yang merasa waswas terhadap kompetensi dan kapabilitas perangkat Desa dalam pengelolaan dana tersebut.
alah satu ketentuan penting dari Undang-Undang nomor 6 tahun 2014 tentang Desa adalah hadirnya Dana Desa yang bersumber dari APBN.Dana Desa merupakan bentuk kongkrit pengakuan Negara terhadap hak asal-usul Desa dan kewenangan lokal berskala Desa. Dana Desa diharapkan dapat memberi tambahan energi bagi Desa dalam melakukan pembangunan dan pemberdayaan Desa, menuju Desa yang mandiri dan sejahtera. Begitu penting dan strategisnya Dana Desa, sehingga wajar apabila Dana Desa mendapat perhatian sangat besar dari publik, karena nilai nominalnya yang relatif besar. Sementara banyak pihak yang merasa waswas terhadap kompetensi dan kapabilitas perangkat Desa dalam pengelolaan dana tersebut.
Menguraikan kebijakan fiskal dan moneter yang mempengaruhi investasi di Indonesia. Diuraikan juga contoh-contoh kebijakan moneter dan fiskal yang mempengaruhi investasi tersebut.
Pengertian Pendapatan Nasional
Metode-Metode Penghitungan Pendapatan Nasional
Beberapa Pengertian Dasar Perhitungan Agregatif
PDB Harga berlaku dan Harga Konstan
Manfaat dan Keterbatasan Perhitungan PDB
Distribusi Pendapatan (Income Distribution) dan Distribusi Kekayaan (Wealth Distribution)
Menguraikan kebijakan fiskal dan moneter yang mempengaruhi investasi di Indonesia. Diuraikan juga contoh-contoh kebijakan moneter dan fiskal yang mempengaruhi investasi tersebut.
Pengertian Pendapatan Nasional
Metode-Metode Penghitungan Pendapatan Nasional
Beberapa Pengertian Dasar Perhitungan Agregatif
PDB Harga berlaku dan Harga Konstan
Manfaat dan Keterbatasan Perhitungan PDB
Distribusi Pendapatan (Income Distribution) dan Distribusi Kekayaan (Wealth Distribution)
penghitungan pendapatan nasional dengan metode cara pengeluaran, metode cara produk neto, metode cara pendapatan, pendapatan pribadi dan pendapatan disposebel, cara menentukan tingkat pertumbuhan ekonomi
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
9. PENDAPATAN
NASIONAL
• Hasil tenaga kerja dan modal
• Yang ditanamkan pengusaha pada kekayaan
alam suatu negara
• Terdiri dari barang konkrit dan jasa
(Alfred Marshall)
11. Pendekatan Produksi
• Penghitungan nilai
barang&jasa yang
diproduksi disuatu negara
dalam setahun
• Biasa dinamakan Produk
Domestik Bruto (PDB) atau
Gross Domestic Product
(GDP)
Pendapatan
Nasional
12. Rumus & Komponen Pendekatan Produksi
Y = (P1 x Q1) + (P2 x Q2) + ................... + (Pn x Qn)
Keterangan: Y = Pendapatan Nasional (Yearly Income)
P = Harga (Price)
Q = Kuantitas (Quantity)
20. Pendekatan Pengeluaran
• Jumlah dari pengeluaran
para pelaku ekonomi di
suatu negara selama periode
tertentu, biasanya 1 tahun
• Biasa dinamakan Produk
Nasional Bruto (PNB) atau
Gross Nasional Product
(GNP)
Pendapatan
Nasional
21. Rumus & Komponen Pendekatan Pengeluaran
Y = C + I + G + (X-M)
Keterangan: Y = Pendapatan Nasional (Yearly Income)
C = Konsumsi Masyarakat (Consumption)
I = Investasi (Investasi)
G = Pengeluaran Pemerintah (Goverment)
X = Ekspor
M = Impor
22. Pendekatan Pendapatan
• Penjumlahan pendapatan yang
diterima oleh pemilik faktor
produksi selama periode
tertentu, biasanya 1 tahun
• Menjumlahkan, sewa, upah,
bunga modal dan laba.
• Hasilnya dinamakan Pendapatan
Nasional (PN) atau National
Income (NI)
Pendapatan
Nasional
23. Rumus & Komponen Pendekatan Pendapatan
(PN)Y = r + w + i + p
NO FAKTOR PRODUKSI PENERIMAAN LAMBANG
1. ALAM SEWA r (rent)
2. TENAGA KERJA UPAH/GAJI w (wage)
3. MODAL BUNGA i (interest)
4. SKILL/KEWIRAUSAHAAN LABA p (profit)
KETERANGAN :
24. Contoh Soal
Data untuk menghitung pendapatan nasional negara X (juta) :
• Pengeluaran negara (pemerintah) Rp. 8
• Pendapatan gaji/upah Rp. 12
• Pendapatan sewa Rp. 4
• Konsumsi masyarakat Rp. 15
• Ekspor Rp. 5
• Investasi Rp. 9
• Impor Rp. 6
• Pendapatan Bunga Rp. 3
• Laba Usaha Rp. 7
25. Contoh Soal
Berdasarkan data tersebut, hitunglah pendapatan nasional.
a. Berdasarkan pendekatan pengeluaran
b. Berdasarkan pendekatan pendapatan
36. 1. Mengetahui struktur perekonomian suatu negara
2. Mengetahui perkembangan perekonomian dari tahun ke tahun
3. Membandingkan perekonomian antar negara atau antar daerah
4. Pedoman bagi pemerintah untuk mengambil kebijaksanaan yang
berkaitan dengan pembangunan ekonomi nasional
Manfaat Perhitungan Pendapatan Nasional
39. Ada dua Negara, yaitu negara A dan Negara B. Negara
dengan Produk Nasional Bruto 40 Milyar dan Negara B
dengan Produk Nasional Bruto 80 Milyar.
Pertanyaan:
Apakah penduduk di negara B lebih makmur dari
negara A?
40. - Pendapatan Perkapita yaitu Pendapatan rata-
rata setiap penduduk pada suatu negara
selama satu tahun.
- Dapat digunakan sebagai tolak ukur tingkat
kemakmuran suatu negara.
42. 1. Untuk melihat tingkat perbandingan kesejahteraan
masyarakat suatu negara dari tahun ke tahun;
2. Sebagai data perbandingan tingkat kesejahteraan suatu
negara dengan negara lain;
3. Sebagai perbandingan tingkat standar hidup suatu negara
dengan negara lainnya;
4. Sebagai data untuk mengambil kebijakan di bidang ekonomi.
43. 1. Kurangnya pengetahuan akibat pendidikan rendah
2. Keterampilan dan kecakapan yang rendah
3. Modal yang dimiliki penduduk rendah
4. Sumber-sumber alam sedikit atau belum digali
5. Kemalasan dan ketidakdisiplinan
6. Sikap yang kurang memiliki motivasi berprestasi atau kurang
mendorong berproduksi
44. Contoh Kasus
Ada dua Negara, yaitu negara A dan Negara B. Negara
dengan pendapatan per kapita US$ 1200 dan Negara B
dengan pendapatan per kapita US$1800.
Pertanyaan:
Apakah penduduk di negara B lebih makmur dari
negara A?
45. Distribusi Pendapatan
• Distribusi pendapatan menunjukan kemerataan
pendapatan suatu negara
• Dengan Mengetahui tingkat distribusi pendapatan,
maka anda akan memahami seberapa besar
kesenjangan atau ketimpangan pendapatan antar
masyarakat dalam suatu negara
47. • Add your first bullet point here
• Add your second bullet point here
• Add your third bullet point here
48. Tolak Ukur Mengetahui Distribusi
Pendapatan
1. Rasio Indeks Gini
2. Kriteria Bank Dunia (World Bank)
3. Kurva Lorenz
49. Rasio Indeks Gini
Ukuran ketimpangan pendapatan berdasarkan
koefisien Gini. Semakin mendekati 1, semakin tidak
merata pendapatannya
• 0,71 – 1,00 (ketimpangannya sangat tinggi)
• 0,50 – 0,70 (ketimpangannya tinggi)
• 0,36 – 0,49 (ketimpangannya sedang)
• 0,20 – 0,35 (ketimpangannya rendah)
50. Kriteria Bank Dunia
Kriteria ketidakmerataan didasarkan pada, 40%
penduduk termiskin:
• Menikmati < 12% Pendapatan Nas (tinggi)
• Menikmati 12% - 17% dari Pendapatan Nas (sedang)
• Menikmati >17% dari Pendapatan Nas (rendah)