SlideShare a Scribd company logo
PENANGANAN TEMUAN DAN
LAPORAN PELANGGARAN PEMILU
(PERBAWASLU NOMOR 7 TAHUN
2022)
FORMAL
1. Nama dan alamat pelapor
2. Pihak terlapor
3. Waktu penyampaian tidak
melebihi jangka waktu
(pasal 15 ayat 3) MATERIEL
1. Waktu dan tempat
kejadian dugaan
pelanggaran pemilu
2. Uraian kejadian dugaan
pelanggaran pemilu
3. Bukti
(pasal 15 ayat 4)
Temuan adalah dugaan
pelanggaran pemilu yang
ditemukan dari hasil
pengawasan pengawas
pemilu pada setiap
tahapanpenyelenggaraan
pemilu atau hasil
investigasi bawaslu,
bawaslu provinsi, bawaslu
kabupaten/kota, dan
panwaslu kecamatan
(pasal 1 angka 30)
• Temuan didasarkan pada hasil
pengawasan dan hasil
investigasi terhadap peristiwa
yang mengandung dugaan
pelanggaran (pasal 2)
• Ada lima syarat untuk
penetapan temuan (1) idebtitas
penemu (2) tidak melebihi batas
waktu (3) indentitas pelapor (4)
uraian kejadian (5) bukti (pasal
5 ayat 1)
• laporan hasil pengawasan yang
mengandung dugaan
pelanggaran etik penyelenggara
adhoc ditangani oleh bawaslu
kab/kota
• Temuan diregistrasi oleh
pengawas yang melakukan
penanganan paling lama 2 hari
kerja setelah penetapan
temuan (pasal 5 ayat 3)
Laporan adalah dugaan
pelanggaran pemilu yang
disampaikan secara resmi
kepada pengawas pemilu
oleh WNI yang mempunyai
hak pilih, peseta pemilu,
dan pemantau pemilu
( pasal 1 angka 30)
• Laporan disampaikan pada hari dan jam kerja, kecuali
pada masa tenang dan pemungutan suara yang bisa
dilakukan dalam waktu 1x24 jam (pasal 11 ayat 1
hingga 4)
• Pelapor menyerahkan dokumen fotokopi ktp dan bukti
(pasal 11 ayat 5 huruf d)
• Bukti dalam bentuk surat dirangkap 3 (tiga) dan bukti
elektronik disampaikan melalui media penyimpanan
(pasal 13 ayat 1 dan 2)
• Dalam hal laporan merupakan dugaan pelanggaran
administratif pemilu TSM, maka bukti harus
menunjukan terjadinya pelanggaran di 50% dari
wilayah atau daerah pemilihan (pasal 13 ayat 3)
• Laporan yang diterima oleh PKD atau pengawas TPS
diteruskan ke panwaslu kecamatan (mengarahkan atau
menemani pelapor datang ke panwascam), jika
pelapor tidak bersedia ke panwascam, maka laporan
tersebut menjadi informasi awal (pasal)
PENYAMPAIAN DAN PENERIMAAN
LAPORAN MELALUI SIGAPLAPOR
• Pelapor melakukan pendaftaran akun pada laman sigaplapor dan akan divalidasi oleh petugas
penerima laporan
• Setelah mendapatkan akun pelapor menyampaikan laporan melalui laman sigaplapor dengan
menggunakan akun yang sudah diberikan
• Pelapor akan mendapatkan dokumen tanda bukti yang dapat di unduh melalui sigaplapor
• Pelapor menyerahkan tanda bukti penyampaian ke kantor pengawas pemilu disertai fotokopi
KTP dan bukti paling lama 2 ( dua) hari setelah menyampaikan laporan secara daring (pasal 12)
• Dalam hal pelapor tidak datang ke kantor pengawas pemilu sampai batas waktu yang
ditentukan, maka laporanya akan menjadi informasi awal (informasik tulisan)
KAJIAN AWAL
 Kajian awal dilakukan hanya terhadap laporan
 Kajian awal dilakukan paling lama 2 (dua) hari sejak laporan disampaikan (dalam hal
laporan disampaikan secara daring, maka kajian awal dihitung setelah dokumen
laporan disampaikan ke kantor pengawas pemilu (pasal 15 ayat 2)
 Kajian awal diplenokan pengawas pemilu dan ditandatangani oleh ketua (pasal 16
ayat 4)
 Kajian awal dilakukan untuk menentukan keterpenuhan syarat laporan dan jenis
dugaan pelanggaran pemilu
 Kesimpulan kajian awal terdiri dari (16 ayat 1) :
1. laporan memenuhi syarat formal dan materiel serta merupakan dugaan
pelanggaran pemilu atau
2. Laporan tidak memenuhi syarat formal dan /atau materiel atau merupakan
dugaan pelanggaran terhadap peraturan perundang undangan lain
KAJIAN AKHIR
Hasil kajian terhadap dugaan pelanggaran pemilu dijategorikan sebagai :
1. Pelanggaran pemilu
a. Pelanggaran kode etik penyelenggara pemilu
b. Pelanggaran administratif pemilu; dan/atau
c. Tindak pidana pemilu
2. Bukan pelanggaran pemilu
a. Temuan atau laporan tidak terbukti sebagai pelanggaran pemilu atau
b. Temuan atau laporan merupakan dugaan pelanggaran peraturan perundang undangan lainya
PENOMORAN TEMUAN DAN LAPORAN
 Diatur penomoran yang berbeda antara penyampaian laporan, registrasi
temuan/laporan, dan rekomendasi (lihat di lampiran format penomoran)
 Dalam hal sebuah hasil pengawasan atau laporan terdapat dua atau lebih
jenis dugaan pelanggaran yang salah satunya merupakan pelanggaran
administratif pemilu ( misalnya pidana dan administrasi), maka derigistrasi
sesuai perbawaslu masing masing. Ketentuan ini dikecualikan bagi panwas
kecamatan karena mekanisme penangananya sama, yaitu melalui pengkajian
dengan output rekomendasi.
MEKANISME PERBAIKAN LAPORAN YANG
BELUM MEMENUHI SYARAT
 Dalam hal laporan belum memenuhi syarat laporan, maka pengawas pemilu
memberitajukan kepada pelapor paling lama 1(satu) hari setelah kajian awal
selesai untuk melengkapi syarat (pasal 24 ayat 1)
 Pelapor diberi kesempatan paling lama 2 hari untuk memperbaiki setelah
pengawas pemilu memberitahukan ketidakterpenuhan syarat laporan(pasal 24
ayat 4)
 Perbaikan hanya dilakukan terhadap ketidaktepenuhan syarat formal
(identitas para pihak) dan syarat materiel
 Laporan yang tidak memenuhi syarat karena daluarsa, langsung tidak
diregistrasi (pasal 24 ayat 3)
 Penyerahan dokumen perbaikan laporan oleh pelapor diberikan tanda terima
perbaikan laporan (pasal 24 ayat 5)
PENCABUTAN LAPORAN
 Laporan dapat dicabut sepanjang belum diregistrasi oleh pengawas pemilu,
dengan syarat pelapor membuat surat pernyataan bermaterai untuk
mencabut laporan (pasal 14)
 Pencabutan laporan dituangkan dalam isi kajian awal (pasal 15 ayat 5)
 Laporan yang telah dicabut tidak diregistrasi (pasal 23)
 Laporan yang telah dicabut dapat dijadikan sebagai informasi awal (pasal 3
ayat 2 huruf d)
 Laporan yang sudah diregistrasi tidak dapat dicabut (pasal 17 ayat 3)
LAPORAN YANG TIDAK DAPAT DITANGANI
Laporan yang tidak bisa ditangani dan diselesaikan adalah :
 Laporan yang sudah dilakukan kajian akhir dan diterbitkan status penanganan
 Peristiwa dugaan pelanggaran dan terlapornya sama
 Tidak ada bukti bukti baru yang dapat menguatkan adanya dugaan
pelanggaran
Informasi mengenai laporan yang sudah ditangani dan diselesaikan oleh pengawas
pemilu dituangkan dalam kajian awal sebagai dasar untuk menghentikan atau
tidak meregister
INFORMASI AWAL
empat jenis informasi awal
 Informasi lisan dugaan pelanggaran yang disampaikan secara langsung ke kantor
pengawas atau melalui telepon resmi
 Informasi tulisan dalam bentuk surat yang disampaikan melalui surel resmi
dan/atau ekspedisi
 Laporan yang disampaikan kepada pengawas yang tidak memenuhi formal tetapi
memenuhi syarat materiel
 Informasi dugaan pelanggaran yang diperoleh dari laporan yang dicabut oleh
pelapor
Informasi awal diplenokan oleh pengawas pemilu untuk menetapkan apakah akan
ditindaklanjuti dengan penelusuran atau tidak. Jika ditindaklanjuti dengan
penelusuran maka penelusuran dilakukan dengan dasar perbawaslu 5/2022 tentang
pengawasan pemilihan umum.
PELIMPAHAN LAPORAN
 pelimpahan mengacu pada prinsip penanganan dilakukan oleh pengawas
pemilu tempat terjadinya peristiwa
 Pelimpahan dilakukan 1 hari setelah kajian awal apabila laporan telah
memenuhi syarat formal dan materiel atau dilakukan 1 hari setelah pelapor
memperbaiki laporan
PENGAMBILALIHAN LAPORAN
 Ada permohonan pengambilalihan dari pengawas jajaran bawah dan/atau inisiatif dari pengawas di
atasnya
 Pengambilalihan dilakukan terhadap laporan yang belum diregistrasi
 Pengambilalihan dilakukan paling lama 1(satu)hari setelah kajian awal selesai atau perbaikan laporan
 Lima syarat pengambilan laporan :
1. Terjadinya dugaan pelanggaran pemilu melintasi dua wilayah
2. Ketua dan anggota pengawas pemilu diberhentikan sementara atau tetap
3. Pengawas pemilu tidak dapat menjalankan tugas, wewenang, dan kewajiban
4. Keterbatasan saarana dan prasarana
5. Ketua dan anggota pengawas pemilu dijadikan terlapor
KLARIFIKASI
 Klarifikasi dapat dilakukan secara tatap muka atau secara daring
 Klasifikasi daring hanya dapat dilakukan apabila terdapat masalah geografis,
keamanan, ketersediaan sarana dan prasarana, serta bencana alam atau non
alam
 Apabila pihak yang diperiksa tidak bersedia disumpah, maka klarifikasi bisa
dilakukan tanpa sumpah
 Salinan BA klarifikasi diberikan saat penanganan pelanggaran selesai (hanya
sebatas Salinan BA yang diklasifikas)
KAJIAN AKHIR
Hasil kajian terhadap dugaan pelanggaran pemilu dikatgorikan sebagai:
1. Pelanggaran pemilu
a. Pelanggaran kode etik penyelenggara pemilu
b. Pelanggaran administratif pemilu dan/atau
c. Tindak pidana pemilu
2. Bukan pelanggar pemilu
a. Temuan atau laporan tidak terbukti sebagai pelanggaran pemilu atau
b. Temuan atau laporan merupakan dugaan pelanggaran peraturan perundang
undangan lainya
TINDAK LANJUT TEMUAN/LAPORAN
PELANGGARAN ETIK
PENYELENGGARA
PERMANEN
DKPP
PENYELENGGARA
JAJARAN KPU
KPU KAB/KOTA
PENYELENGGARA ADHOC
JAJARAN BAWASLU
BAWASLU KAB/KOTA
PELANGGARAN
ADMINISTRASI
DITANGANI HANYA
OLEH PANWASCAM
REKOMENDASI PANWASCAM
DISAMPAIKAN KEPADA
BAWASLU KABLKOTA
KPU KAB/KOTA
TINDAK PIDANA
PEMILU PENYIDIK
BUKAN
PELANGGARAN
PEMILU
DIHENTIKAN
INSTANSI LAIN
YANG
BERWENANG
KEPUTUSAN
KOREKSI
 Bawaslu berwenang mengkoreksi rekomendasi bawaslu provinsi dan bawaslu
kab/kota
 Bawaslu provinsi berwenang mengkoreksi rekomendasi bawaslu pkab/kota
setelah mendapat pertimbangan bawaslu
 Rekomendasi terdiri dari
1. Rekomendasi pelanggaran kode etik
2. Rekomendasi dugaan pelanggaran peraturan per UU an lainya
 Tindak pidana pemilu bukan berbebtuk rekomendasi tapi penerusan,
sedangkan penyelesaian administrasi oleh bawaslu prov dan bawaslu kab/kota
berupa putusan, sehingga dua hal tersebut bukan termasuk rekomendasi
SIMULASI PENGHITUNGAN HARI
Terdapat 3 frasa yang merujuk pada waktu, meliputi :
1. “sejak” (pasal 5 ayat 1 huruf b, pasal 8 ayat 3 dan 4, pasal 62)
2. “setelah” (pasal 5 ayat 3, pasal 9 ayat 1 dan 2, pasal 12 huruf c, pasal 15 ayat 1, pasal 24 ayat
1 dan 4, pasal 26 ayat 1 dan 3, pasal 39 ayat 2, pasal 41 ayat 1, pasal 53 ayat 1, pasal 55 ayat
1, dan pasal 56 ayat 1)
3. “sebelum”(pasal 29 ayat 2)
Penghitungan frasa “sejak”
laporan disampaikan paling lama 7 (tujuh) hari sejak diketahui terjadinya dugaan pelanggaran
(pasal 8 ayat 3). Apabila A mengetahui kejadian hari senin 31 Oktober 2022. maka hari itu dihitung
sebagai hari pertama, sehingga laporan bisa disampaikan paling lama hari selasa 8 November 2022
Penghitungan frasa “setelah”
Bawaslu Menyusun kajian awal paling lama 2 (dua) hari sejak laporan disampaikan (pasal 15 ayat 1)
apabila A menyampaikan laporan pada hari senin 31 oktober 2022 maka hari pertama adalah hari
selasa 1 November 2022, sehingga batas waktu Menyusun kajian awal adalah hari rabu 2 November
2022
Penghitungan frasa “sebelum”
surat undangan dismapaikan 1 (satu) hari sebelum klarifikasi (pasal 29 ayat 2). Apabila klarifikasi
akan dilakukan pada hari rabu 2 November 2022. maka surat undangan harus sudah disampaikan
kepada para pihak pada hari selasa 1 November 2022

More Related Content

Similar to PENANGANAN TEMUAN DAN LAPORAN PELANGGARAN PEMILU.pptx

Mekanisme Pelaporan Pelanggaran Pemilu
Mekanisme Pelaporan Pelanggaran PemiluMekanisme Pelaporan Pelanggaran Pemilu
Mekanisme Pelaporan Pelanggaran Pemilu
chasanahtravelindo
 
MATERI RAHMAN SANGKOTA.pptx
MATERI RAHMAN SANGKOTA.pptxMATERI RAHMAN SANGKOTA.pptx
MATERI RAHMAN SANGKOTA.pptx
FajrinAjin2
 
Tugas dan wewenang panwaslu kecamatan
Tugas dan wewenang panwaslu kecamatanTugas dan wewenang panwaslu kecamatan
Tugas dan wewenang panwaslu kecamatan
Septian Muna Barakati
 
Potensi Sebelum Kampanye.pptx
Potensi Sebelum Kampanye.pptxPotensi Sebelum Kampanye.pptx
Potensi Sebelum Kampanye.pptx
MatchSaid
 
55555555555555
5555555555555555555555555555
55555555555555
Septian Muna Barakati
 
Presentasi penanganan pelanggaran pemilu
Presentasi penanganan pelanggaran pemiluPresentasi penanganan pelanggaran pemilu
Presentasi penanganan pelanggaran pemilu
Billy Adam Fisher
 
materi_325_5. Materi Kadiv Hukum dan Pengawasan KPU Bimtek MK 22 Nov 2023.pdf
materi_325_5. Materi Kadiv Hukum dan Pengawasan KPU Bimtek MK 22 Nov 2023.pdfmateri_325_5. Materi Kadiv Hukum dan Pengawasan KPU Bimtek MK 22 Nov 2023.pdf
materi_325_5. Materi Kadiv Hukum dan Pengawasan KPU Bimtek MK 22 Nov 2023.pdf
WahyudiBudiHarjono
 
Presentasi kajian penindakan dugaan pelanggaran
Presentasi kajian penindakan dugaan pelanggaranPresentasi kajian penindakan dugaan pelanggaran
Presentasi kajian penindakan dugaan pelanggaran
Billy Adam Fisher
 
Peta kerawanan pemilu 2019 - BAWASLU
Peta kerawanan pemilu 2019 - BAWASLUPeta kerawanan pemilu 2019 - BAWASLU
Peta kerawanan pemilu 2019 - BAWASLU
Avida Virya
 
PROSES BERACARA DI MAHKAMH KONSTITUSI - Johny Koynja
PROSES BERACARA DI MAHKAMH KONSTITUSI - Johny KoynjaPROSES BERACARA DI MAHKAMH KONSTITUSI - Johny Koynja
PROSES BERACARA DI MAHKAMH KONSTITUSI - Johny Koynja
University of Mataram
 
MATERI FASILITASI PEMBINAAN DAN PENGUATAN KELEMBAGAAN PADA PEMILIHAN UMUM.pptx
MATERI FASILITASI PEMBINAAN DAN PENGUATAN KELEMBAGAAN PADA PEMILIHAN UMUM.pptxMATERI FASILITASI PEMBINAAN DAN PENGUATAN KELEMBAGAAN PADA PEMILIHAN UMUM.pptx
MATERI FASILITASI PEMBINAAN DAN PENGUATAN KELEMBAGAAN PADA PEMILIHAN UMUM.pptx
DidiKomarudin1
 
Materi Sosialisasi Peraturan LKPP Nomor 6 Tahun 2022.pdf
Materi Sosialisasi Peraturan LKPP Nomor 6 Tahun 2022.pdfMateri Sosialisasi Peraturan LKPP Nomor 6 Tahun 2022.pdf
Materi Sosialisasi Peraturan LKPP Nomor 6 Tahun 2022.pdf
ikhwaninspektorat
 
Perbawaslu no.2 2012_tata cara pelaporan dan penanganan pelanggaran
Perbawaslu no.2 2012_tata cara pelaporan dan penanganan pelanggaranPerbawaslu no.2 2012_tata cara pelaporan dan penanganan pelanggaran
Perbawaslu no.2 2012_tata cara pelaporan dan penanganan pelanggaran
MTs DARUSSALAM
 
SIWASLU 2024 - Bawaslu Sidoarjo.pptx
SIWASLU 2024 - Bawaslu Sidoarjo.pptxSIWASLU 2024 - Bawaslu Sidoarjo.pptx
SIWASLU 2024 - Bawaslu Sidoarjo.pptx
MarzuqAhmad
 
59ee2577fe14fee406cffd1400fed84f.pdf
59ee2577fe14fee406cffd1400fed84f.pdf59ee2577fe14fee406cffd1400fed84f.pdf
59ee2577fe14fee406cffd1400fed84f.pdf
HumasBawasluKabupate
 
Perbawaslu 4 tahun 2019 tentang kode etik panwascam dan jajaran di bawahnya
Perbawaslu 4 tahun 2019 tentang kode etik panwascam dan jajaran di bawahnyaPerbawaslu 4 tahun 2019 tentang kode etik panwascam dan jajaran di bawahnya
Perbawaslu 4 tahun 2019 tentang kode etik panwascam dan jajaran di bawahnya
WandaSeftiawan
 
Peran sekretariat dalam musyawarah sengketa pemilihan
Peran sekretariat dalam musyawarah sengketa pemilihanPeran sekretariat dalam musyawarah sengketa pemilihan
Peran sekretariat dalam musyawarah sengketa pemilihan
Ahsanul Minan
 
BAHAN_HAMDAN.pdf
BAHAN_HAMDAN.pdfBAHAN_HAMDAN.pdf
BAHAN_HAMDAN.pdf
ssuser7f59cb
 
v15 Bahan Rakor.pptx
v15 Bahan Rakor.pptxv15 Bahan Rakor.pptx
v15 Bahan Rakor.pptx
AnkOfficial1
 

Similar to PENANGANAN TEMUAN DAN LAPORAN PELANGGARAN PEMILU.pptx (20)

Mekanisme Pelaporan Pelanggaran Pemilu
Mekanisme Pelaporan Pelanggaran PemiluMekanisme Pelaporan Pelanggaran Pemilu
Mekanisme Pelaporan Pelanggaran Pemilu
 
MATERI RAHMAN SANGKOTA.pptx
MATERI RAHMAN SANGKOTA.pptxMATERI RAHMAN SANGKOTA.pptx
MATERI RAHMAN SANGKOTA.pptx
 
Tugas dan wewenang panwaslu kecamatan
Tugas dan wewenang panwaslu kecamatanTugas dan wewenang panwaslu kecamatan
Tugas dan wewenang panwaslu kecamatan
 
Potensi Sebelum Kampanye.pptx
Potensi Sebelum Kampanye.pptxPotensi Sebelum Kampanye.pptx
Potensi Sebelum Kampanye.pptx
 
55555555555555
5555555555555555555555555555
55555555555555
 
55555555555555
5555555555555555555555555555
55555555555555
 
Presentasi penanganan pelanggaran pemilu
Presentasi penanganan pelanggaran pemiluPresentasi penanganan pelanggaran pemilu
Presentasi penanganan pelanggaran pemilu
 
materi_325_5. Materi Kadiv Hukum dan Pengawasan KPU Bimtek MK 22 Nov 2023.pdf
materi_325_5. Materi Kadiv Hukum dan Pengawasan KPU Bimtek MK 22 Nov 2023.pdfmateri_325_5. Materi Kadiv Hukum dan Pengawasan KPU Bimtek MK 22 Nov 2023.pdf
materi_325_5. Materi Kadiv Hukum dan Pengawasan KPU Bimtek MK 22 Nov 2023.pdf
 
Presentasi kajian penindakan dugaan pelanggaran
Presentasi kajian penindakan dugaan pelanggaranPresentasi kajian penindakan dugaan pelanggaran
Presentasi kajian penindakan dugaan pelanggaran
 
Peta kerawanan pemilu 2019 - BAWASLU
Peta kerawanan pemilu 2019 - BAWASLUPeta kerawanan pemilu 2019 - BAWASLU
Peta kerawanan pemilu 2019 - BAWASLU
 
PROSES BERACARA DI MAHKAMH KONSTITUSI - Johny Koynja
PROSES BERACARA DI MAHKAMH KONSTITUSI - Johny KoynjaPROSES BERACARA DI MAHKAMH KONSTITUSI - Johny Koynja
PROSES BERACARA DI MAHKAMH KONSTITUSI - Johny Koynja
 
MATERI FASILITASI PEMBINAAN DAN PENGUATAN KELEMBAGAAN PADA PEMILIHAN UMUM.pptx
MATERI FASILITASI PEMBINAAN DAN PENGUATAN KELEMBAGAAN PADA PEMILIHAN UMUM.pptxMATERI FASILITASI PEMBINAAN DAN PENGUATAN KELEMBAGAAN PADA PEMILIHAN UMUM.pptx
MATERI FASILITASI PEMBINAAN DAN PENGUATAN KELEMBAGAAN PADA PEMILIHAN UMUM.pptx
 
Materi Sosialisasi Peraturan LKPP Nomor 6 Tahun 2022.pdf
Materi Sosialisasi Peraturan LKPP Nomor 6 Tahun 2022.pdfMateri Sosialisasi Peraturan LKPP Nomor 6 Tahun 2022.pdf
Materi Sosialisasi Peraturan LKPP Nomor 6 Tahun 2022.pdf
 
Perbawaslu no.2 2012_tata cara pelaporan dan penanganan pelanggaran
Perbawaslu no.2 2012_tata cara pelaporan dan penanganan pelanggaranPerbawaslu no.2 2012_tata cara pelaporan dan penanganan pelanggaran
Perbawaslu no.2 2012_tata cara pelaporan dan penanganan pelanggaran
 
SIWASLU 2024 - Bawaslu Sidoarjo.pptx
SIWASLU 2024 - Bawaslu Sidoarjo.pptxSIWASLU 2024 - Bawaslu Sidoarjo.pptx
SIWASLU 2024 - Bawaslu Sidoarjo.pptx
 
59ee2577fe14fee406cffd1400fed84f.pdf
59ee2577fe14fee406cffd1400fed84f.pdf59ee2577fe14fee406cffd1400fed84f.pdf
59ee2577fe14fee406cffd1400fed84f.pdf
 
Perbawaslu 4 tahun 2019 tentang kode etik panwascam dan jajaran di bawahnya
Perbawaslu 4 tahun 2019 tentang kode etik panwascam dan jajaran di bawahnyaPerbawaslu 4 tahun 2019 tentang kode etik panwascam dan jajaran di bawahnya
Perbawaslu 4 tahun 2019 tentang kode etik panwascam dan jajaran di bawahnya
 
Peran sekretariat dalam musyawarah sengketa pemilihan
Peran sekretariat dalam musyawarah sengketa pemilihanPeran sekretariat dalam musyawarah sengketa pemilihan
Peran sekretariat dalam musyawarah sengketa pemilihan
 
BAHAN_HAMDAN.pdf
BAHAN_HAMDAN.pdfBAHAN_HAMDAN.pdf
BAHAN_HAMDAN.pdf
 
v15 Bahan Rakor.pptx
v15 Bahan Rakor.pptxv15 Bahan Rakor.pptx
v15 Bahan Rakor.pptx
 

Recently uploaded

Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata anginMedia Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
margagurifma2023
 
RPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptx
RPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptxRPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptx
RPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptx
YongYongYong1
 
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptxGERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
fildiausmayusuf1
 
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdfPpt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
fadlurrahman260903
 
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
POWERPOINT ASAS PERMAINAN CATUR MSSD.pptx
POWERPOINT ASAS PERMAINAN CATUR MSSD.pptxPOWERPOINT ASAS PERMAINAN CATUR MSSD.pptx
POWERPOINT ASAS PERMAINAN CATUR MSSD.pptx
cikgumeran1
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Fathan Emran
 
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptx
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptxPemaparan budaya positif di sekolah.pptx
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptx
maulatamah
 
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdfSeminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
inganahsholihahpangs
 
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptxMateri 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
ahyani72
 
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
SABDA
 
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptxPembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Sosdiklihparmassdm
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
KONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdf
KONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdfKONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdf
KONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdf
AsyeraPerangin1
 
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdfPanduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
MildayantiMildayanti
 
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdfKisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
indraayurestuw
 
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdfMODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
sitispd78
 
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs KonsekuensiAksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
sabir51
 
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada AnakDefenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Yayasan Pusat Kajian dan Perlindungan Anak
 
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi KomunikasiMateri Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
AdePutraTunggali
 

Recently uploaded (20)

Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata anginMedia Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
Media Pembelajaran kelas 3 SD Materi konsep 8 arah mata angin
 
RPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptx
RPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptxRPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptx
RPH BAHASA MELAYU TAHUN 6 SJKC 2024.pptx
 
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptxGERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
 
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdfPpt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
Ppt landasan pendidikan Pai 9 _20240604_231000_0000.pdf
 
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaModul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Matematika Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka
 
POWERPOINT ASAS PERMAINAN CATUR MSSD.pptx
POWERPOINT ASAS PERMAINAN CATUR MSSD.pptxPOWERPOINT ASAS PERMAINAN CATUR MSSD.pptx
POWERPOINT ASAS PERMAINAN CATUR MSSD.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka - [abdiera.com]
 
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptx
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptxPemaparan budaya positif di sekolah.pptx
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptx
 
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdfSeminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
 
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptxMateri 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
 
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
 
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptxPembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
Pembentukan-Pantarlih-Pilkada-Kabupaten-Tapin.pptx
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
 
KONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdf
KONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdfKONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdf
KONSEP TEORI TERAPI KOMPLEMENTER - KELAS B KELOMPOK 10.pdf
 
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdfPanduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra.pdf
 
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdfKisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
 
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdfMODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
MODUL AJAR MAT LANJUT KELAS XI FASE F.pdf
 
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs KonsekuensiAksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
 
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada AnakDefenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
 
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi KomunikasiMateri Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
 

PENANGANAN TEMUAN DAN LAPORAN PELANGGARAN PEMILU.pptx

  • 1. PENANGANAN TEMUAN DAN LAPORAN PELANGGARAN PEMILU (PERBAWASLU NOMOR 7 TAHUN 2022)
  • 2. FORMAL 1. Nama dan alamat pelapor 2. Pihak terlapor 3. Waktu penyampaian tidak melebihi jangka waktu (pasal 15 ayat 3) MATERIEL 1. Waktu dan tempat kejadian dugaan pelanggaran pemilu 2. Uraian kejadian dugaan pelanggaran pemilu 3. Bukti (pasal 15 ayat 4)
  • 3. Temuan adalah dugaan pelanggaran pemilu yang ditemukan dari hasil pengawasan pengawas pemilu pada setiap tahapanpenyelenggaraan pemilu atau hasil investigasi bawaslu, bawaslu provinsi, bawaslu kabupaten/kota, dan panwaslu kecamatan (pasal 1 angka 30) • Temuan didasarkan pada hasil pengawasan dan hasil investigasi terhadap peristiwa yang mengandung dugaan pelanggaran (pasal 2) • Ada lima syarat untuk penetapan temuan (1) idebtitas penemu (2) tidak melebihi batas waktu (3) indentitas pelapor (4) uraian kejadian (5) bukti (pasal 5 ayat 1) • laporan hasil pengawasan yang mengandung dugaan pelanggaran etik penyelenggara adhoc ditangani oleh bawaslu kab/kota • Temuan diregistrasi oleh pengawas yang melakukan penanganan paling lama 2 hari kerja setelah penetapan temuan (pasal 5 ayat 3)
  • 4. Laporan adalah dugaan pelanggaran pemilu yang disampaikan secara resmi kepada pengawas pemilu oleh WNI yang mempunyai hak pilih, peseta pemilu, dan pemantau pemilu ( pasal 1 angka 30) • Laporan disampaikan pada hari dan jam kerja, kecuali pada masa tenang dan pemungutan suara yang bisa dilakukan dalam waktu 1x24 jam (pasal 11 ayat 1 hingga 4) • Pelapor menyerahkan dokumen fotokopi ktp dan bukti (pasal 11 ayat 5 huruf d) • Bukti dalam bentuk surat dirangkap 3 (tiga) dan bukti elektronik disampaikan melalui media penyimpanan (pasal 13 ayat 1 dan 2) • Dalam hal laporan merupakan dugaan pelanggaran administratif pemilu TSM, maka bukti harus menunjukan terjadinya pelanggaran di 50% dari wilayah atau daerah pemilihan (pasal 13 ayat 3) • Laporan yang diterima oleh PKD atau pengawas TPS diteruskan ke panwaslu kecamatan (mengarahkan atau menemani pelapor datang ke panwascam), jika pelapor tidak bersedia ke panwascam, maka laporan tersebut menjadi informasi awal (pasal)
  • 5. PENYAMPAIAN DAN PENERIMAAN LAPORAN MELALUI SIGAPLAPOR • Pelapor melakukan pendaftaran akun pada laman sigaplapor dan akan divalidasi oleh petugas penerima laporan • Setelah mendapatkan akun pelapor menyampaikan laporan melalui laman sigaplapor dengan menggunakan akun yang sudah diberikan • Pelapor akan mendapatkan dokumen tanda bukti yang dapat di unduh melalui sigaplapor • Pelapor menyerahkan tanda bukti penyampaian ke kantor pengawas pemilu disertai fotokopi KTP dan bukti paling lama 2 ( dua) hari setelah menyampaikan laporan secara daring (pasal 12) • Dalam hal pelapor tidak datang ke kantor pengawas pemilu sampai batas waktu yang ditentukan, maka laporanya akan menjadi informasi awal (informasik tulisan)
  • 6. KAJIAN AWAL  Kajian awal dilakukan hanya terhadap laporan  Kajian awal dilakukan paling lama 2 (dua) hari sejak laporan disampaikan (dalam hal laporan disampaikan secara daring, maka kajian awal dihitung setelah dokumen laporan disampaikan ke kantor pengawas pemilu (pasal 15 ayat 2)  Kajian awal diplenokan pengawas pemilu dan ditandatangani oleh ketua (pasal 16 ayat 4)  Kajian awal dilakukan untuk menentukan keterpenuhan syarat laporan dan jenis dugaan pelanggaran pemilu  Kesimpulan kajian awal terdiri dari (16 ayat 1) : 1. laporan memenuhi syarat formal dan materiel serta merupakan dugaan pelanggaran pemilu atau 2. Laporan tidak memenuhi syarat formal dan /atau materiel atau merupakan dugaan pelanggaran terhadap peraturan perundang undangan lain
  • 7. KAJIAN AKHIR Hasil kajian terhadap dugaan pelanggaran pemilu dijategorikan sebagai : 1. Pelanggaran pemilu a. Pelanggaran kode etik penyelenggara pemilu b. Pelanggaran administratif pemilu; dan/atau c. Tindak pidana pemilu 2. Bukan pelanggaran pemilu a. Temuan atau laporan tidak terbukti sebagai pelanggaran pemilu atau b. Temuan atau laporan merupakan dugaan pelanggaran peraturan perundang undangan lainya
  • 8. PENOMORAN TEMUAN DAN LAPORAN  Diatur penomoran yang berbeda antara penyampaian laporan, registrasi temuan/laporan, dan rekomendasi (lihat di lampiran format penomoran)  Dalam hal sebuah hasil pengawasan atau laporan terdapat dua atau lebih jenis dugaan pelanggaran yang salah satunya merupakan pelanggaran administratif pemilu ( misalnya pidana dan administrasi), maka derigistrasi sesuai perbawaslu masing masing. Ketentuan ini dikecualikan bagi panwas kecamatan karena mekanisme penangananya sama, yaitu melalui pengkajian dengan output rekomendasi.
  • 9. MEKANISME PERBAIKAN LAPORAN YANG BELUM MEMENUHI SYARAT  Dalam hal laporan belum memenuhi syarat laporan, maka pengawas pemilu memberitajukan kepada pelapor paling lama 1(satu) hari setelah kajian awal selesai untuk melengkapi syarat (pasal 24 ayat 1)  Pelapor diberi kesempatan paling lama 2 hari untuk memperbaiki setelah pengawas pemilu memberitahukan ketidakterpenuhan syarat laporan(pasal 24 ayat 4)  Perbaikan hanya dilakukan terhadap ketidaktepenuhan syarat formal (identitas para pihak) dan syarat materiel  Laporan yang tidak memenuhi syarat karena daluarsa, langsung tidak diregistrasi (pasal 24 ayat 3)  Penyerahan dokumen perbaikan laporan oleh pelapor diberikan tanda terima perbaikan laporan (pasal 24 ayat 5)
  • 10. PENCABUTAN LAPORAN  Laporan dapat dicabut sepanjang belum diregistrasi oleh pengawas pemilu, dengan syarat pelapor membuat surat pernyataan bermaterai untuk mencabut laporan (pasal 14)  Pencabutan laporan dituangkan dalam isi kajian awal (pasal 15 ayat 5)  Laporan yang telah dicabut tidak diregistrasi (pasal 23)  Laporan yang telah dicabut dapat dijadikan sebagai informasi awal (pasal 3 ayat 2 huruf d)  Laporan yang sudah diregistrasi tidak dapat dicabut (pasal 17 ayat 3)
  • 11. LAPORAN YANG TIDAK DAPAT DITANGANI Laporan yang tidak bisa ditangani dan diselesaikan adalah :  Laporan yang sudah dilakukan kajian akhir dan diterbitkan status penanganan  Peristiwa dugaan pelanggaran dan terlapornya sama  Tidak ada bukti bukti baru yang dapat menguatkan adanya dugaan pelanggaran Informasi mengenai laporan yang sudah ditangani dan diselesaikan oleh pengawas pemilu dituangkan dalam kajian awal sebagai dasar untuk menghentikan atau tidak meregister
  • 12. INFORMASI AWAL empat jenis informasi awal  Informasi lisan dugaan pelanggaran yang disampaikan secara langsung ke kantor pengawas atau melalui telepon resmi  Informasi tulisan dalam bentuk surat yang disampaikan melalui surel resmi dan/atau ekspedisi  Laporan yang disampaikan kepada pengawas yang tidak memenuhi formal tetapi memenuhi syarat materiel  Informasi dugaan pelanggaran yang diperoleh dari laporan yang dicabut oleh pelapor Informasi awal diplenokan oleh pengawas pemilu untuk menetapkan apakah akan ditindaklanjuti dengan penelusuran atau tidak. Jika ditindaklanjuti dengan penelusuran maka penelusuran dilakukan dengan dasar perbawaslu 5/2022 tentang pengawasan pemilihan umum.
  • 13. PELIMPAHAN LAPORAN  pelimpahan mengacu pada prinsip penanganan dilakukan oleh pengawas pemilu tempat terjadinya peristiwa  Pelimpahan dilakukan 1 hari setelah kajian awal apabila laporan telah memenuhi syarat formal dan materiel atau dilakukan 1 hari setelah pelapor memperbaiki laporan
  • 14. PENGAMBILALIHAN LAPORAN  Ada permohonan pengambilalihan dari pengawas jajaran bawah dan/atau inisiatif dari pengawas di atasnya  Pengambilalihan dilakukan terhadap laporan yang belum diregistrasi  Pengambilalihan dilakukan paling lama 1(satu)hari setelah kajian awal selesai atau perbaikan laporan  Lima syarat pengambilan laporan : 1. Terjadinya dugaan pelanggaran pemilu melintasi dua wilayah 2. Ketua dan anggota pengawas pemilu diberhentikan sementara atau tetap 3. Pengawas pemilu tidak dapat menjalankan tugas, wewenang, dan kewajiban 4. Keterbatasan saarana dan prasarana 5. Ketua dan anggota pengawas pemilu dijadikan terlapor
  • 15. KLARIFIKASI  Klarifikasi dapat dilakukan secara tatap muka atau secara daring  Klasifikasi daring hanya dapat dilakukan apabila terdapat masalah geografis, keamanan, ketersediaan sarana dan prasarana, serta bencana alam atau non alam  Apabila pihak yang diperiksa tidak bersedia disumpah, maka klarifikasi bisa dilakukan tanpa sumpah  Salinan BA klarifikasi diberikan saat penanganan pelanggaran selesai (hanya sebatas Salinan BA yang diklasifikas)
  • 16. KAJIAN AKHIR Hasil kajian terhadap dugaan pelanggaran pemilu dikatgorikan sebagai: 1. Pelanggaran pemilu a. Pelanggaran kode etik penyelenggara pemilu b. Pelanggaran administratif pemilu dan/atau c. Tindak pidana pemilu 2. Bukan pelanggar pemilu a. Temuan atau laporan tidak terbukti sebagai pelanggaran pemilu atau b. Temuan atau laporan merupakan dugaan pelanggaran peraturan perundang undangan lainya
  • 17. TINDAK LANJUT TEMUAN/LAPORAN PELANGGARAN ETIK PENYELENGGARA PERMANEN DKPP PENYELENGGARA JAJARAN KPU KPU KAB/KOTA PENYELENGGARA ADHOC JAJARAN BAWASLU BAWASLU KAB/KOTA PELANGGARAN ADMINISTRASI DITANGANI HANYA OLEH PANWASCAM REKOMENDASI PANWASCAM DISAMPAIKAN KEPADA BAWASLU KABLKOTA KPU KAB/KOTA TINDAK PIDANA PEMILU PENYIDIK BUKAN PELANGGARAN PEMILU DIHENTIKAN INSTANSI LAIN YANG BERWENANG KEPUTUSAN
  • 18. KOREKSI  Bawaslu berwenang mengkoreksi rekomendasi bawaslu provinsi dan bawaslu kab/kota  Bawaslu provinsi berwenang mengkoreksi rekomendasi bawaslu pkab/kota setelah mendapat pertimbangan bawaslu  Rekomendasi terdiri dari 1. Rekomendasi pelanggaran kode etik 2. Rekomendasi dugaan pelanggaran peraturan per UU an lainya  Tindak pidana pemilu bukan berbebtuk rekomendasi tapi penerusan, sedangkan penyelesaian administrasi oleh bawaslu prov dan bawaslu kab/kota berupa putusan, sehingga dua hal tersebut bukan termasuk rekomendasi
  • 19. SIMULASI PENGHITUNGAN HARI Terdapat 3 frasa yang merujuk pada waktu, meliputi : 1. “sejak” (pasal 5 ayat 1 huruf b, pasal 8 ayat 3 dan 4, pasal 62) 2. “setelah” (pasal 5 ayat 3, pasal 9 ayat 1 dan 2, pasal 12 huruf c, pasal 15 ayat 1, pasal 24 ayat 1 dan 4, pasal 26 ayat 1 dan 3, pasal 39 ayat 2, pasal 41 ayat 1, pasal 53 ayat 1, pasal 55 ayat 1, dan pasal 56 ayat 1) 3. “sebelum”(pasal 29 ayat 2) Penghitungan frasa “sejak” laporan disampaikan paling lama 7 (tujuh) hari sejak diketahui terjadinya dugaan pelanggaran (pasal 8 ayat 3). Apabila A mengetahui kejadian hari senin 31 Oktober 2022. maka hari itu dihitung sebagai hari pertama, sehingga laporan bisa disampaikan paling lama hari selasa 8 November 2022
  • 20. Penghitungan frasa “setelah” Bawaslu Menyusun kajian awal paling lama 2 (dua) hari sejak laporan disampaikan (pasal 15 ayat 1) apabila A menyampaikan laporan pada hari senin 31 oktober 2022 maka hari pertama adalah hari selasa 1 November 2022, sehingga batas waktu Menyusun kajian awal adalah hari rabu 2 November 2022 Penghitungan frasa “sebelum” surat undangan dismapaikan 1 (satu) hari sebelum klarifikasi (pasal 29 ayat 2). Apabila klarifikasi akan dilakukan pada hari rabu 2 November 2022. maka surat undangan harus sudah disampaikan kepada para pihak pada hari selasa 1 November 2022