dan iniii ppt sejarah :D
bareng sang mantan ketua osis Lambang Septiawan, si nyentri Khrisna Adiputratama, si heboh Risna Laksanawati, + Yusuf Faturohman *si apa yaaa* wkwkwk
tugas dari Pak Ningrum, semoga bermanfaat :)
Menjelaskan ancaman-ancaman yang melandasi disintegrasi bangsa sekitar tahun 1948-1956.
Presentasi ini dibuat oleh saudara Ibnu Yulian, teman satu kos saya. Terimakasih telah memberikan kontribusinya.
dan iniii ppt sejarah :D
bareng sang mantan ketua osis Lambang Septiawan, si nyentri Khrisna Adiputratama, si heboh Risna Laksanawati, + Yusuf Faturohman *si apa yaaa* wkwkwk
tugas dari Pak Ningrum, semoga bermanfaat :)
Menjelaskan ancaman-ancaman yang melandasi disintegrasi bangsa sekitar tahun 1948-1956.
Presentasi ini dibuat oleh saudara Ibnu Yulian, teman satu kos saya. Terimakasih telah memberikan kontribusinya.
Musni Umar: Konflik di Indonesia dalam Perspektif Perjalanan Sejarah Bangsamusniumar
Konflik di Indonesia setidaknya dapat dibahagi kepada dua macam yaitu konflik vertikal dan konflik horizontal. Konflik vertikal ialah konflik antara sekelompok atau beberapa kelompok masyarakat terhadap pemerintah. Sedang konflik horizontal ialah konflik antara masyarakat dengan masyarakat lainnya.
Dari dua macam konflik dapat diperinci menjadi lima macam konflik yaitu konflik ideologi, politik, ekonomi, komunal dan sosial.
Musni Umar: Konflik di Indonesia dalam Perspektif Perjalanan Sejarah Bangsamusniumar
Konflik di Indonesia setidaknya dapat dibahagi kepada dua macam yaitu konflik vertikal dan konflik horizontal. Konflik vertikal ialah konflik antara sekelompok atau beberapa kelompok masyarakat terhadap pemerintah. Sedang konflik horizontal ialah konflik antara masyarakat dengan masyarakat lainnya.
Dari dua macam konflik dapat diperinci menjadi lima macam konflik yaitu konflik ideologi, politik, ekonomi, komunal dan sosial.
PPT tentang Upaya Menangani Disintegrasi Bangsa IndonesiaLydia Nurkumalawati
PPT berisi tentang upaya-upaya pemerintahan dalam mencegah, menghadapi, dan menaklukkan berbagai macam ancaman disintegrasi yang terjadi di negara tercinta, yaitu Negara Kesatuan Republik Indonesia
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik DosenAdrianAgoes9
sosialisasi untuk dosen dalam mengisi dan memadankan sister akunnya, sehingga bisa memutakhirkan data di dalam sister tersebut. ini adalah untuk kepentingan jabatan akademik dan jabatan fungsional dosen. penting untuk karir dan jabatan dosen juga untuk kepentingan akademik perguruan tinggi terkait.
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
7. Tokoh yang Mendalangi:
• Achmad Hussein -> yang memproklamirkan
berdirinya Pemerintah Revulisioner Republik
Indonesia.
• Syaffrudin -> yang menjadi perdana Mentri
nya.
8. Tujuan
Pemberontakan
Untuk mengubah kebijakan
pemerintah pusat mengenai
alokasi anggaran ke daerah.
9. Penyebab Pemberontakan
• Beberapa daerah di provinsi
Sulawesi tidak puas dengan
alokasi anggaran pembangunan
yang diterima dari pusat.
• Upaya untuk mengubah kebijakan
pemerintah pusat dengan jalan
parlemen tidak berhasil, maka
daerah-daerah tersebut menempuh
jalan ekstraparlemen
10. Kronologi Pemberontakan
• Sejumlah daerah di provinsi Sulawesi merasa tidak
puas dengan alokasi anggaran yang diberikan oleh
pemerintah pusat.
• Karena gerakan secara parlemen tidak membuahkan
hasil, maka dilakukan gerakan extraparlemen.
• Gerakan tersebut mendapat dukungan dari para
panglima militer, sehingga dibentuklah dewan-dewan
daerah.
o Dewan Banteng -> Sumatra Barat
o Dewan Gajah -> Medan
o Dewan Garuda -> Palembang
o Dewan Manguni -> Manado
11. • Derakan dewan daerah tersebut mengarah ke
gerakan separatisme.
• Kemudian, tiba saatnya Achmad Hussein (ketua
Dewan Banteng) mengeluarkan ultimatum kepada
kabinet Djuanda untuk segera mengundurkan diri
dalam waktu 5 hari.
• Lalu pemerintah segera memecat secara tidak hormat
tokoh-tokoh yang terkait.
• Karena merasa kecewa dengan kebijakan
pemerintah, Achmad Hussein kemudian
memproklamirkan berdirinya PRRI pada tanggal 15 Februari
1958 dengan Syaffrudin sebagai Perdana Mentri nya.
• Lalu di Indonesia Timur, komandan Daerah militer sulawesi
Utara memutuskan hubungan dengan RI dan mendukung
PRRI.
12. Penumpasa Pemberontakan
• Untuk memberantas pemberontakan PRRI,
pemerintah menyiapkan oprasi 17 Agustus
yang terdiri dari TNI AD, AL, dan AU.
• Oprasi 17 Agustus berhasil menguasai pekan
baru dan bukit tinggi. Karena merasa sangat
terdesak, tokoh-tokoh PRRI akhirnya
menyerahkan diri.
• Untuk menumpas pemberontakan permesta,
pemerintah melancarkan oprasi merdeka yg
dipimpin oleh letkol. Rukminto Hendraningrat.
13. • Peemberontakan permesta sulit untuk
diberantas karena adanya keterlibatan pihak
asing. Sehingga posisi dan persenjataan nya
sangat menguntungkan pemberontak.
• Akhirnya, pemerintah pun mampu menguasai
daerah-daerah yang telah dikuasai permesta.
• Pada pertengahan tahun 1961, sisa kekuatan
permesta akhirnya menyerahkan diri.
15. Tujuan Pemberontakan:
Untuk meruntuhkan
pemerintahan RI dan diganti
dengan pemerintahan PKI yang
berideologi komunis.
16. Penyebab Pemberontakan
• Jatuhnya kabinet Amir Syarifudin. Sehingga ia menja
oposisi bagi pemerintahan Hatta dengan membentu
FDR.
• Salah satu rencana FDR adalah menjadikan Madiun
sebagai basis gerilya dalam perjuangan dan
menjadikan Surakarta sebagai umpan agar Madiun
tidak diserbu oleh TNI.
• Kedatangan Muso yang memperkuat struktur
organisasi PKI dan melakukan agitasi politik.
• Diproklamasikan Negara Republik Soviet Indonesia
pada tanggal 18 September 1948.
17. Kronologi Pemberontakan
• Hasil perjanjian Renville yang merugikan RI membuat
rakyat RI membuat mosi tidak percaya terhadap kabinet
yang sedang berkuasa pada saat itu, yaitu kabinet Amir
Syarifudin.
• Kabinet Amir Syarifudin jatuh pada bulan Januari 1948 d
kemudian ia beroposisi dengan pemerintahan Hatta
dengan membentuk FDR.
• Rencana FDR:
Menarik pasukan komunis dari TNI garis depan
Memindahkan pasukan komunis ke tempat yang strateg
dan meninggalkan daerah yang tidak bisa dipertahankan
18. Membentuk tentara rakyat
Menjadikan Madiun sebagai basis gerilya dalam perjuang
dan menjadikan Surakarta sebagai umpan agar madiun ti
diserbu TNI.
• Muso (tokoh Komunis Indonesia) bergabung dengan FDR
Lalu ia memperkuat struktur organisasi PKI dan melakuka
agitasi politik.
• Agitasi politik diawali dengan mengacaukan Surakarta, y
dengan memprovokasikan antara Divisi Siliwangi dengan
di Surakarta.
• Selanjutnya PKI melakuakn kerusuhan di Madiun dengan
membunuh lawan-lawan politiknya. Tujuan dari tindakan
tersebut adalah untuk menjatuhkan kewibawaan pemerin
RI.
19. • Kemudian PKI memproklamirkan Negara
Republik Soviet Indonesia pada tanggal 18
September 1948.
• PKI berhasil mengasai keresidenan Madiun
dan Pati, serta membunuh secara kejam
pejabat pemerintah, perwira TNI, pempmpin
partai, kaum alim ulama, dan golongan
musuh PKI lain.
20. Penumpasan
• A.H Nasution sebagai pengganti Jendral
Sudirman telah menyusun taktik untuk
memberantas pemberontakan tersebut.
• Seluruh kekuatan pemberontak akhirnya
dapat diberantas dan Madiun dapat direbut
kembali pada tanggal 30 Desember 1948
• Muso berhasil ditembak mati, dan Amir
Syarifudin berhasil ditangkap dan dihukum
mati.
23. Tokoh yang Mendalangi:
D.N Aidit -> ketua CC PKI
Biro Khusus PKI -> pencipta isu dewan
jendral.
Brigjen Pol. Sutanto -> pendukung PKI
A. Yani, Haryono, Panjaitan, Suprapto,
S.Parman, Sutoyo Siswomiharjo -> korban
Letkol Untung, Syam, Pono,
Supardjo,Latief -> anggota PKI.
24. Penyebab Pemberontakan
Tahap Persiapan ofensive revolusioner yang
dilakukan PKI
Aksi Agitasi dan propaganda yang dilakukan PKI
untuk memprovokasi emosi massa
Isu Dewan Jendral yang dikeluarkan oleh Biro
Khusus PKI.
25. Kronologi kejadian
• Pada tanggal 1 Oktober 1965 sekitar pukul
01.30 WIB, Letkol Untung bersama
Syam,Pono,Brigjen TNI Supardjo, dan Kolonel
Latief tiba di lubang buaya.
• Ia memberikan perintah kepada semua untuk
menuju sasaran masing-masing dan
menetapkan Pondok Gede sebagai daerah
pemunduran.
26. • Tiga perwira tinggi Angkatan Darat yang
menjadi koban pembunuhan di rumahnya :
Letjen.A.Yani, Mayjen Haryono, Brigjen
Panjaitan.
• Mayjen Suprapto, Mayjen.s.Parman, Brigjen
Sutoyo, Lettu Pierre Tendean, dibawa ke lubang
buaya,lalu dibunuh.
• Sedangkan Jendral Haris Nasution berhasil
meloloskan diri. Akan tetapi, Ade Irma ,putri
beliau tewas tertembak. dan selain itu,ada
Brigadir Polisi Karel Satsuit Tubun juga menjadi
korban.
27. • PKI juga melakukan gerakan G 30 S/PKI di
Yogyakarta. Para pendukung PKI di Yogyakarta,
yang terdiri atas para perwira militer TNI AD
menculik dan membunuh Komandan Korem
072 Yogyakarta Kolonel Katamso da kepala staf
Korem072 Letkol Sugijono.
• Sasaran gerakan PKI klainnya adalah meguasai
gedung RRI,Monas,Istana Merdeka, Pangkalan
Udara Halim Perdana Kusumah, dan daerah
sekitarnya. Pada tanggal 1 Oktober 1965 Letkol
Untung mengumunkan dibentuknya Dewan
Revolusi.
28. Penumpasan Gerakan G 30 S/PKI
Tanggal 4 Oktober 1965, jenazah para
Pahlawan Revolusi korban G 30 S/PKI mulai
diambil dan pada tanggal 5 Oktober 1965
jenazah para korban mulai dimakamkan di
Taman Makam Pahlawan Kalibata. Para
perwira yang menjadi korban, diberikan
kenaikan pangkat setingkat secara anumerta.