Tiga kitab Alkitab, yaitu Ezra, Nehemia, dan Daniel, mencatat sejarah bangsa Israel setelah pembuangan ke Babel. Kitab-kitab tersebut mencatat orang-orang yang pulang ke Yerusalem, perkakas bait suci yang dikembalikan, dan upaya-upaya untuk membangun kembali kota dan bait suci Yerusalem. Semua peristiwa tersebut menunjukkan bahwa Allah mengawasi sejarah manusia dan peduli terhadap setiap detail kehidup
1. Pelajaran 9 untuk 30 November 2019
Diadaptasi dari www.fustero.es
www.gmahktanjungpinang.org
“… menggabungkan diri dengan saudara-saudara mereka, yakni pemuka-pemuka
mereka itu. Mereka bersumpah kutuk untuk hidup menurut hukum Allah yang
diberikan dengan perantaraan Musa, hamba Allah itu, dan untuk tetap mengikuti
dan melakukan segala perintah TUHAN, yakni Tuhan kami, serta segala peraturan
dan ketetapan-Nya.” Nehemia 10:29
2. Perkakas Bait Suci (Ezra 1:9-11)
Orang-orang yang pulang ke Yerusalem
(Ezra 2:1; Nehemia 7:5-7)
Tertinggal: Suku Lewi (Ezra 8:1-20)
Orang-orang yang menetap di Yerusalem
(Nehemia 11:1-24)
Para anggota paduan suara (Nehemia 12)
Orang-orang Israel
mengalami pencobaan dan
kesengsaraan ketika mereka
kembali dari Babel.
Kembali ke Tanah
Perjanjian bukanlah hal
yang mudah. Namun,
TUHAN selalu melindungi
dan menolong mereka.
Daftar dalam kitab Ezra dan Nehemia
menunjukkan bagaimana TUHAN mengawasi
sejarah. Ia juga peduli kepada kita dan setiap
detail kehidupan kita.
3. PERKAKAS BAIT SUCI
“Dalam kemabukan anggur, Belsyazar menitahkan orang
membawa perkakas dari emas dan perak yang telah
diambil oleh Nebukadnezar, ayahnya, dari dalam Bait Suci
di Yerusalem, supaya raja dan para pembesarnya, para
isteri dan para gundik mereka minum dari perkakas itu.”
(Daniel 5:2)
Daniel 1:2
mengatakan
bahwa
Nebukadnezar
mengambil
perkakas dari bait
suci dan
menempatkannya
di bait suci
dewanya.
Belsyazar dihukum karena mencoba untuk
menyalahkgunakan perkakas suci dengan cara
yang tidak pantas. Dia menginjak-injak kesucian
TUHAN.
TUHAN mencatat semua
perkakas, dan tidak ada yang
tersisa di Babel. Ia mengawasi
sejarah manusia dan peduli
setiap detilnya.
Ezra mendaftarkan 2.499 perkakas dari
5.400 yang dikembalikan ke Bait Suci di
Yerusalem.
4. ORANG-ORANG YANG
PULANG KE YERUSALEM
“Seluruh jemaah itu bersama-sama ada empat
puluh dua ribu tiga ratus enam puluh orang,”
(Ezra 2:64)
Sebagian besar orang Yahudi menjaga silsilah
mereka. Mereka tidak kehilangan identitas mereka
selama pengasingan. Mereka tahu suku dan keluarga
mereka.
Bahkan mereka yang tidak tahu silsilah mereka
(lebih dari 10.000 orang Yahudi) juga termasuk
dalam daftar yang dipulangkan.
Kita masing-masing memiliki bagian pribadi
dan unik dalam pekerjaan ALLAH.
TUHAN mengenal setiap keluarga dan
individu, serta pekerjaan mereka. Ini
tercermin dalam daftar nama dalam
kitab Ezra.
5. TERTINGGAL:
SUKU LEWI
Ezra merasa heran ketika dia melihat tidak ada orang
Lewi dalam daftar sukarelawan yang pulang (Ezra 8:15).
Banyak yang enggan meninggalkan negeri kelahiran
mereka meskipun penggenapan nubuatan yang
mengejutkan dalam Ulangan 30: 1-6.
Namun demikian, seruan Ezra memotivasi sebagian
dari mereka untuk berangkat ke Yehuda dan
bergabung dengan orang-orang yang sudah pulang 80
tahun sebelumnya.
“maka TUHAN, Allahmu, akan memulihkan
keadaanmu dan akan menyayangi engkau. Ia
akan mengumpulkan engkau kembali dari segala
bangsa, ke mana TUHAN, Allahmu, telah
menyerakkan engkau.” (Ulangan 30:3)
6. Mereka berkumpul, berpuasa, dan merendahkan diri di hadapan TUHAN. Ia telah
berjanji bahwa mereka akan kembali ke tanah asal mereka, jadi mereka
meminta perlindungan-Nya untuk sampai ke sana. Mereka mengakui bahwa
mereka hanya mengandalkan TUHAN.
TERTINGGAL:
SUKU LEWI
Orang-orang Lewi sangat penting. Mereka harus membantu
para imam untuk melakukan reformasi rohani Ezra. Karena
itu, panggilan kedua dibuat untuk meyakinkan beberapa
orang Lewi untuk pulang ke Yerusalem.
“Aku menghimpunkan mereka dekat sungai
yang mengalir ke Ahawa dan di sana kami
berkemah tiga hari lamanya. Ketika kuselidiki
mereka, ternyata ada orang-orang Israel
awam dan imam-imam, tetapi tidak kudapati
di antara mereka orang-orang dari bani Lewi.”
(Ezra 8:15)
Ezra mengirim beberapa utusan ke Kasifya
untuk berbicara kepada orang-orang Lewi.
Ido mengirim 38 orang Lewi dan 220
hamba ke bait suci (ayat 17-20).
8. ORANG-ORANG
YANG MENETAP
DI YERUSALEM
“Para pemimpin bangsa menetap di Yerusalem,
sedang orang-orang lain membuang undi untuk
menentukan satu dari sepuluh orang yang harus
menetap di Yerusalem, kota yang kudus itu,
sedang yang sembilan orang lagi tinggal di kota-
kota yang lain.” (Nehemiah 11:1)Tembok Yerusalem telah
dibangun kembali. Maka
kehidupan sehari-hari
harus kembali normal.
Setiap orang harus
kembali ke rumah
mereka. Kebanyakan
orang tinggal di desa-desa
di seluruh tanah Yehuda.
Hanya beberapa orang yang bersedia meninggalkan tanah leluhur mereka
dan pindah ke Yerusalem, beradaptasi dengan gaya hidup kota (Nehemia
11:2). Itu adalah pengorbanan yang signifikan, tetapi Yerusalem harus dihuni
kembali, dan pelayanan di Bait Suci harus tetap aktif.
9. PARA ANGGOTA
PADUAN SUARA
“Kemudian kedua paduan suara itu
berdiri di rumah Allah. Demikian juga aku
bersama-sama sebagian dari para
penguasa.” (Nehemia 12:40)
TUHAN telah membantu mereka membangun kembali tembok. Sekarang,
mereka harus meresmikannya dan berterima kasih kepada TUHAN di hadapan
umum atas pertolongan-Nya.
Di atas dinding, Ezra memimpin salah satu paduan suara dan Nehemia
memimpin yang lain. Setiap paduan suara pergi ke berbagai bagian kota
lalu bertemu di Bait Suci. Semua orang memuji TUHAN. Perayaan tersebut
bahkan terdengar dari jauh (Nehemia 12:43).
Nehemia membuat daftar
para imam dan orang-orang
Lewi tersebut. Kemudian, ia
menunjuk penyanyi-penyanyi
dari dua paduan suara yang
akan meresmikan tembok itu.
10. “Ketika kita memiliki rasa menghargai
yang lebih dalam akan rahmat dan
cinta kasih TUHAN, kita akan
memuliakan-Nya, gantinya hidup
dalam berkeluh kesah. Kita akan
berbicara tentang perlindungan yang
penuh kasih dari TUHAN, tentang
belas kasihan yang lembut dari Sang
Gembala yang Baik. ... Pujian, seperti
aliran air yang jernih akan naik dari
orang-orang yang benar-benar percaya
kepada TUHAN.”
E.G.W. (Sons and Daughters of God, July 10)