All human descendants of Adam and Eve now dwell in sin due to mankind's fall into sin as described in Genesis 3: 1–24. However, a lot of Christians are still unable to comprehend sin's presence in their lives with absolute clarity. It will be exceedingly challenging to deal with sin if every Christian is unaware of his own sin. Because of this, every Christian must understand the nature of sinful people and desire to be set free from the bonds of sin. And the Holy Spirit is the means through which this will materialize. pertaining to human sinfulness in the following order: what sin is, what sin is according to the Bible, where it came from, what sin looks like, what sin causes, and how sin may be avoided.
Similar to Pelajaran sekolah sabat ke 8 triwulan 4 2016 (7)
1. Pelajaran 8 untuk 19 November 2016
Adapted from www.fustero.es
www.gmahktanjungpinang.org
2. Hakikat Penderitaan.
Penderitaan orang benar.
Penderitaan orang yang tidak bersalah.
Penderitaan yang tidak adil.
Hakikat Kejahatan.
Kejahatan sehari-hari kita.
Melampaui yang kelihatan.
Dalam Ayub pasal 10, ia mengeluhkan
penderitaannya yang menurutnya tidak
sepantasnya ia derita. ALLAH menciptakan
dan memelihara segala sesuatu dengan
sempurna dan dengan kasih, jadi
bagaimana mungkin Ia menghukum Ayub
dengan begitu kejamnya?
Tidak ada jawaban sederhana untuk
menjawab pertanyaan tersebut di dunia
yang berdosa ini. Kita tidak akan
memperoleh jawaban yang dapat
sepenuhnya memuaskan yang menjelaskan
tentang hakikat penderitaan dan
kejahatan.
3. PENDERITAAN ORANG
BENAR
“… Engkau tahu, bahwa aku
tidak bersalah.” (Ayub 10:7)
Ayub hanya ingin memahami mengapa ia harus
menderita seperti itu. “Jangan mempersalahkan aku;
beritahukanlah aku, mengapa Engkau beperkara
dengan aku.” (Ayub 10:2)
Segala sesuatu yang ia ketahui tentang ALLAH tidak
sesuai dengan apa yang ia alami. Ia percaya bahwa:
ALLAH Lebih berkuasa daripada manusia(10:4).
ALLAH Adalah kekal (10:5).
ALLAH Adalah Pencipta-Ku (10:8-11).
ALLAH Adalah Maha Pengampun(10: 2).
ALLAH peduli terhadap diriku(10: 3).
ALLAH Adalah adil(10: 4).
Di sisi lain, Ayub dengan rela hati bersedia
mengakui kesalahannya dan tidak membesar-
besarkan bahwa dirinya tidak bersalah (Ayub
10:15).
Ia tidak mengetahui bahwa ia sedang
menderita justru karena kesetiaannya.
4. PENDERITAAN ORANG YANG TIDAK BERSALAH
“Mereka bersekongkol melawan jiwa orang benar, dan menyatakan fasik darah
orang yang tidak bersalah.” (Mazmur 94:21)
“Darah yang tak bersalah” ditemukan
beberapa kali dalam Alkitab untuk
menggambarkan mereka yang mati bukan
atas kesalahan yang diperbuatnya. (Yes.
59:7; Yer. 22:17; Joel 3:19).
Tidak bersalah? Bukankah ada prinsip
Alkitab yang menyatakan “… semua orang
telah berbuat dosa.” (Roma 5:12)?
Dalam suatu cara yang mutlak, bukankah kita semua
pantas menderita dan mati karena dosa kita? Hal ini
menolong kita dengan jelas memahami betapa kita
membutuhkan Salib KRISTUS.
Namun, ALLAH berbicara tentang darah yang tidak
bersalah yang sedang ditumpahkan, sehingga…bahkan
seorang berdosa sekalipun mungkin mengalami
penderitaan yang tidak sepantasnya ia terima. Sehingga
sebenarnya, tidak semua penderitaan dalam hidup kita
disebabkan oleh kesalahan yang kita perbuat sendiri.
5. “Atau sangkamu kedelapan belas orang, yang mati ditimpa
menara dekat Siloam, lebih besar kesalahannya dari pada
kesalahan semua orang lain yang diam di Yerusalem?”
(Lukas13:4)
Tidak semua penderitaan disebabkan oleh suatu dosa
tertentu, tetapi semua penderitaan adalah suatu akibat dari
dosa tertentu. Jika dosa tidak masuk ke dunia ini, maka tidak
akan pernah ada penderitaan di dalamnya.
Oleh karena itu, ada banyak situasi yang tidak adil. Mengapa
anak-anak Ayub mati? Mengapa para pelayannya mati?
Mengapa ternaknya mati? Apakah karena kesalahan mereka?
Di zaman sekarang, mengapa banyak orang yang mati akibat bencana alam
ataupun serangan teroris? Bagaimana dengan kecelakaan, kanker atau orang-
orang yang melakukan kekerasan? Dapatkah kita memperoleh keadilan dalam
kehidupan di dunia sekarang ini?
PENDERITAAN YANG TIDAK ADIL
7. “Sebab itu janganlah kamu kuatir akan hari besok, karena hari besok mempunyai
kesusahannya sendiri. Kesusahan sehari cukuplah untuk sehari.” (Matius 6:34)
Setiap hari memiliki kesusahannya sendiri. Oleh karena itu, YESUS
mengundang kita untuk sepenuhnya berserah kepada ALLAH dalam setiap
detik kehidupan kita.
Namun, terkadang ALLAH mengizinkan penderitaan berkuasa atas kehidupan
anak-anak-Nya yang setia. Berikut ini adalah beberapa contohnya:
HABEL
(Kejadian 4:8)
URIA ORANG HITIT
(2 Samuel 11:17)
YEREMIA
(Yeremia 38:6)
Anak-anak di
BETLEHEM
(Matius 2:16)
YOHANES
PEMBAPTIS
(Matius 14:10)
Dilempari batu,
disiksa, digergaji…
(Ibrani 11:35-38)
8. “Percayalah kepada TUHAN dengan segenap
hatimu, dan janganlah bersandar kepada
pengertianmu sendiri.” (Amsal 3:5)
Bagaimana kita dapat menjelaskan penderitaan yang bagi kita
tidak masuk di akal dan menumpahkan darah orang yang tak
bersalah?
Satu-satunya penjelasan yang absah adalah melampaui apa yang
mata kita dapat lihat. Ada suatu pertempuran yang tidak
kelihatan namun itu begitu nyata berpengaruh terhadap setiap
aspek kehidupan kita. Itu adalah pertentangan besar antara
kebaikan dan kejahatan, antara KRISTUS dengan Setan.
Kita tak berdaya di hadapan kuasa kejahatan, jadi kita harus
berserah sepenuhnya kepada ALLAH dan janji-janji-Nya. Ini
sangat penting ketika kita tidak dapat menemukan apapun yang
baik di tengah-tengah kejahatan dan penderitaan yang
mengelilingi kita.
ALLAH telah berjanji
bahwa suatu hari nanti,
semua kejahatan ini tidak
pernah akan muncul
kembali.
(Nahum 1:9).
MELAMPAUI YANG
KELIHATAN