preeklampsi pogi

1. PREEKLAMSI
PNPK POGI/Kemenkes 2016
Sosialisasi PNPK Kemenkes/POGI: Preeklamsia 1
DEPARTEMEN OBSTETRI DAN GINEKOLOGI
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS PADJAJARAN
BANDUNG
ROMY ADE PUTRA

2. Sosialisasi PNPK Kemenkes/POGI: Preeklamsia 2

3. EPIDEMIOLOGI
• Penyebab kematian terbanyak pada kehamilan
• 5-10 % kehamilan
• Salah satu negara dengan Angka Kematian Ibu
(AKI) tertinggi di Asia tenggara (359/100.000
kelahiran hidup)
Sosialisasi PNPK Kemenkes/POGI: Preeklamsia 3

4. Kunci Patologi pada
Preeklamsi
Sosialisasi PNPK Kemenkes/POGI: Preeklamsia 4

5. Sirkulasi uteroplasenta:A.spiralis
Tidak hamil
Kehamilan Normal
Preeklamsia/IUGR
Sosialisasi PNPK Kemenkes/POGI: Preeklamsia 5

6. KLASIFIKASI BERDASARKAN WAKTU
TIMBUL GEJALA, dibagi menjadi:
1. PREEKLAMSI AWITAN DINI
(EARLY ONSET), < 34 mg
2. PREEKLAMSI AWITAN LANJUT
(LATE ONSET), ≥ 34 mg
Sosialisasi PNPK Kemenkes/POGI: Preeklamsia 6

7. Awitan Dini (Fetal Site)
Protein Plasenta
prinsip:
Remodeling a.spiralis (-)
Pembentukan
Protein
Sosialisasi PNPK Kemenkes/POGI: Preeklamsia 7

8. Awitan Lanjut (Maternal Site)
Sosialisasi PNPK Kemenkes/POGI: Preeklamsia 8

9. Preeklamsi dapat ditegakan tanpa
hasil proteinuria?
Sosialisasi PNPK Kemenkes/POGI: Preeklamsia 9

10. KRITERIA DIAGNOSIS
Sosialisasi PNPK Kemenkes/POGI: Preeklamsia 10

11. KLASIFIKASI
ACOG 2013
•1. PREEKLAMSI-EKLAMSI
• i. Preeklamsi
• II. Preeklamsi Berat
• III. Eklamsi
2. Hipertensi Kronis
3. Hipertensi Kronik yg diperberat preeklamsi
4. Hipertensi Gestasional
Panduan nasional pelayanan kedokteran: preeklamsi
(HKFMI 2016)
Sosialisasi PNPK Kemenkes/POGI: Preeklamsia 11

12. PNPK 2016
Sosialisasi PNPK Kemenkes/POGI: Preeklamsia 12

13. (Lanjutan)
Sosialisasi PNPK Kemenkes/POGI: Preeklamsia 13

14. Kapan pengakhiran persalinan
pada preeklamsi?
Sosialisasi PNPK Kemenkes/POGI: Preeklamsia 14

15. ≥34 minggu
PNPK HKFM INDONESIA 2016
Sosialisasi PNPK Kemenkes/POGI: Preeklamsia 15

16. Penatalaksanaan PEB
Sosialisasi PNPK Kemenkes/POGI: Preeklamsia 16

17. Penatalaksanaan PEB (Lanjutan)
Sosialisasi PNPK Kemenkes/POGI: Preeklamsia 17

18. TERAPI
Sosialisasi PNPK Kemenkes/POGI: Preeklamsia 18
• Loading 4 gram dalam 15
menit
• Maintenace 1-2 gram/jam
Anti Konvulsan
(MgSO4)
• Metildopa
• Nifedipine
Anti hipertensi
• Betamethason 6mg/ 24 jam
• Dexamethason 6mg/12 jam
• (2 hari)
Kortikosteroid

19. Obat antihipertensi mengurangi
kemungkinan eklamsi?
Sosialisasi PNPK Kemenkes/POGI: Preeklamsia 19

20. Terapi Antihipertensi
PNPK HKFM Indonesia 2016:
1. Indikasi utama pemberian obat
antihipertensi pada kehamilan adalah
mencegah kelainan serebrovaskular.
2. Mencegah hipertensi berat dan
pemberian antihipertensi tambahan
3. Berhubungan dengan kejadian PJT
Sosialisasi PNPK Kemenkes/POGI: Preeklamsia 20

21. Istirahat atau bed rest merupakan
upaya pencegahan preeklamsi?
Sosialisasi PNPK Kemenkes/POGI: Preeklamsia 21

22. √
Istirahat bukan
pencegahan primer
Sosialisasi PNPK Kemenkes/POGI: Preeklamsia 22

23. √
Bed Rest total tidak
memperbaiki luaran
kehamilan
Sosialisasi PNPK Kemenkes/POGI: Preeklamsia 23

24. Pencegahan
• WHO recommendation 2011
Kalsium 1,5-2 gr
pada asupan yang
rendah < 20 mg
Sosialisasi PNPK Kemenkes/POGI: Preeklamsia 24

25. I. Pencegahan
• WHO recommendation 2011
Aspirin 75 mg diberikan dibawah
20 minggu
Sosialisasi PNPK Kemenkes/POGI: Preeklamsia 25

26. √
Diet rendah garam
tidak membantu
upaya pencegahan
Sosialisasi PNPK Kemenkes/POGI: Preeklamsia 26

27. √
Vit D tidak
direkomendasikan
dalam upaya
pencegahan
Sosialisasi PNPK Kemenkes/POGI: Preeklamsia 27

28. √
Vit C dan E tidak
direkomendasikan
dalam upaya
pencegahan
Sosialisasi PNPK Kemenkes/POGI: Preeklamsia 28

29. √
Kortikosteroid tidak
direkomendasikan untuk
pengobatan HELLP sindrom
Sosialisasi PNPK Kemenkes/POGI: Preeklamsia 29

30. Kontrasepsi merupakan upaya
pencegahan preeklamsi?
Sosialisasi PNPK Kemenkes/POGI: Preeklamsia 30

31. PRAKONSEPSI
DETEKSI DINI
&
PENCEGAHAN
Faktor Risiko:
Penyakit ginjal /hipertensi
Diabetes pregestasional
SLE/artritis rheumatoid
Thrombofilia
Hipertiroid yang tidak
terkontrol
Sindrom polikistik ovarium
Usia diatas 40 tahun
Usia dibawah 20 tahun
Obesitas/resistensi insulin
BMI>35
BBLR maternal
Maternal preterm
Terapi
Normalisasi
Stabilisasi
Kontrasepsi
INTERVENSI
Sosialisasi PNPK Kemenkes/POGI: Preeklamsia 31

32. PRAKONSEPSI TRIMESTER I TRIMESTER II
DETEKSI DINI
&
PENCEGAHAN
Protein Plasenta
• PlGF
• Sflt-1
11-13 mg
Plgf : 34 pg/ml (N)
25 pg/ml (ABN)
Doppler a.Uterina
• 18 minggu
• 24 minggu
24-28 mg
Sflt-1: Plgf : 38
(Cobas,dkk, 2008)
Intervensi
• Aspirin 75 mg
• Kalsium 1,5-2 gr
Intervensi: < 20 mg
• Aspirin 75 mg
• Kalsium 1,5-2 gr
Sosialisasi PNPK Kemenkes/POGI: Preeklamsia 32

33. Sosialisasi PNPK Kemenkes/POGI: Preeklamsia 33

34. POSTPARTUM HEMORRHAGE
• 1-5 % of all deliveries
• 2nd cause of maternal death
Sosialisasi PNPK Kemenkes/POGI: Preeklamsia 34
Definition
> 500 mL in
vaginal
delivery
> 1000 mL in
cesarean
section

35. Classification
PPH
Early
<24 hours
Late
>24 hours
Sosialisasi PNPK Kemenkes/POGI: Preeklamsia 35

36. Causes
Uterine atony
Retained POCs
Laceration
Coagulation defects
Sosialisasi PNPK Kemenkes/POGI: Preeklamsia 36

37. Management
Sosialisasi PNPK Kemenkes/POGI: Preeklamsia 37

38. Management
Sosialisasi PNPK Kemenkes/POGI: Preeklamsia 38

39. Uterine Compression
Sosialisasi PNPK Kemenkes/POGI: Preeklamsia 39

40. Manual Placental Removal
Sosialisasi PNPK Kemenkes/POGI: Preeklamsia 40

41. Cervical Laceration Repair
Sosialisasi PNPK Kemenkes/POGI: Preeklamsia 41

42. Sosialisasi PNPK Kemenkes/POGI: Preeklamsia 42

43. THANK YOU
Sosialisasi PNPK Kemenkes/POGI: Preeklamsia 43