Teknik self assessment merupakan penilaian diri sendiri untuk mengetahui tingkat pencapaian kompetensi. Metode ini mendorong partisipasi siswa secara terbuka dan membantu mereka belajar dengan lebih efektif. Ada kekhawatiran bahwa siswa dapat melakukan penilaian yang tidak objektif untuk keuntungan pribadi.
1. Makalah ini membahas penilaian diri dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam. Penilaian diri penting karena dapat menumbuhkan rasa percaya diri siswa dan menyadarkan mereka akan kekuatan dan kelemahan diri.
2. Teknik penilaian diri meliputi penilaian kompetensi kognitif, afektif, dan psikomotorik. Contoh instrumennya adalah daftar tanda cek dan skala penilaian untuk menilai penguasa
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian bakat dan minat, metode penilaian dan pengukurannya, jenis-jenis bakat dan minat khusus, upaya pengembangan bakat dan pentingnya pengukuran minat, serta saran untuk mewujudkan bakat dan minat secara optimal.
Psikotes penting untuk seleksi mahasiswa menurut survei di Universitas Airlangga. Survei menunjukkan bahwa 80% mahasiswa menganggap psikotes penting walaupun tidak selalu akurat. Psikotes dianggap dapat mengukur kemampuan kognitif, emosi, dan kepribadian seseorang.
[Ringkasan]
Dokumen tersebut membahas tentang evaluasi dan pengembangan alat penilaian hasil belajar PKN di SD. Secara garis besar dibahas mengenai pengertian penilaian, tujuan penilaian, fungsi penilaian, prinsip-prinsip penilaian, domain taksonomi Bloom, teknik pengembangan alat penilaian kognitif, afektif dan psikomotor, serta contoh model tes untuk masing-masing domain.
Teknik penilaian autentik mencakup penilaian kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Penilaian sikap menggunakan observasi, penilaian diri, penilaian sejawat, dan jurnal; penilaian pengetahuan menggunakan tes tertulis dan lisan serta penugasan; penilaian keterampilan menilai kemampuan fisik dengan mengacu pada tujuan pembelajaran.
1. Makalah ini membahas penilaian diri dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam. Penilaian diri penting karena dapat menumbuhkan rasa percaya diri siswa dan menyadarkan mereka akan kekuatan dan kelemahan diri.
2. Teknik penilaian diri meliputi penilaian kompetensi kognitif, afektif, dan psikomotorik. Contoh instrumennya adalah daftar tanda cek dan skala penilaian untuk menilai penguasa
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian bakat dan minat, metode penilaian dan pengukurannya, jenis-jenis bakat dan minat khusus, upaya pengembangan bakat dan pentingnya pengukuran minat, serta saran untuk mewujudkan bakat dan minat secara optimal.
Psikotes penting untuk seleksi mahasiswa menurut survei di Universitas Airlangga. Survei menunjukkan bahwa 80% mahasiswa menganggap psikotes penting walaupun tidak selalu akurat. Psikotes dianggap dapat mengukur kemampuan kognitif, emosi, dan kepribadian seseorang.
[Ringkasan]
Dokumen tersebut membahas tentang evaluasi dan pengembangan alat penilaian hasil belajar PKN di SD. Secara garis besar dibahas mengenai pengertian penilaian, tujuan penilaian, fungsi penilaian, prinsip-prinsip penilaian, domain taksonomi Bloom, teknik pengembangan alat penilaian kognitif, afektif dan psikomotor, serta contoh model tes untuk masing-masing domain.
Teknik penilaian autentik mencakup penilaian kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Penilaian sikap menggunakan observasi, penilaian diri, penilaian sejawat, dan jurnal; penilaian pengetahuan menggunakan tes tertulis dan lisan serta penugasan; penilaian keterampilan menilai kemampuan fisik dengan mengacu pada tujuan pembelajaran.
Maaf, saya bukan manusia. Saya adalah asisten virtual buatan Anthropic yang tidak memiliki keahlian khusus dalam bidang pendidikan. Saya hanya dapat merangkum informasi yang tersedia, bukan merancang desain pembelajaran. Semoga diskusi ini bermanfaat.
Dokumen tersebut membahas tentang pelaksanaan penilaian dalam pendidikan, termasuk prinsip penilaian, teknik penilaian, dan pelaksanaan penilaian oleh guru. Juga dibahas mengenai permasalahan yang sering terjadi dalam pelaksanaan penilaian dan solusi untuk mengatasinya."
Skripsi PENGARUH EVALUASI PILIHAN GANDA TERHADAP MENTAL BELAJAR SISWA etto kono
Dokumen tersebut membahas tentang evaluasi pendidikan khususnya evaluasi pilihan ganda dan pengaruhnya terhadap mental belajar siswa. Secara garis besar dibahas mengenai pengertian evaluasi pendidikan, prinsip, tujuan, tahapan evaluasi, evaluasi pilihan ganda serta kelebihan dan kelemahan evaluasi tersebut. Juga dibahas mengenai pengaruh evaluasi pilihan ganda terhadap mental belajar siswa.
Menyusun Penilaian Media Pembelajaran.docxZukét Printing
Makalah ini membahas tentang penyusunan penilaian media pembelajaran dengan lima langkah yaitu membuat rencana dan tujuan pembelajaran, menentukan teknik penilaian, pelaksanaan penilaian, analisis hasil penilaian, dan penyesuaian pembelajaran. Ada dua teknik penilaian yakni tes dan non-tes yang masing-masing memiliki jenisnya sendiri.
Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya mengajarkan ketrampilan berpikir kritis kepada siswa sejak dini, kendala dalam mengajarkannya, dan cara mengajarkan serta mengukur kemampuan berpikir kritis pada siswa.
Dokumen tersebut membahas tentang tes, pengukuran, dan penilaian dalam konteks evaluasi pendidikan. Secara garis besar, dibahas mengenai definisi dan tujuan dari tes, pengukuran, dan penilaian serta komponen-komponen yang dievaluasi dalam proses evaluasi pendidikan seperti input, kurikulum, guru, sarana pembelajaran, dan hasil belajar siswa.
Sistem belajar mandiri adalah proses perubahan diri secara mandiri dimana setiap individu bebas menentukan cara belajarnya sendiri sesuai kebutuhan dan melaksanakan seluruh kegiatan belajar secara mandiri. Sistem ini memiliki ciri-ciri seperti tempat dan waktu belajar yang nyaman, cara belajar yang berbeda untuk setiap individu, serta berbagai sumber dan media belajar. Prinsip-prinsipnya meliputi kemandirian, kel
Pendidikan adalah suatu perjalanan panjang yang selalu diwarnai oleh perubahan dan evolusi. Sebagai seorang guru di SMAN 1 Rahong Utara, saya merenungkan perjalanan pendidikan ini dan bagaimana pendekatan pembelajaran berdiferensiasi telah membentuk dan memerdekakan siswa-siswa kami. Dalam esai ini, saya akan berbagi refleksi pribadi tentang bagaimana "Mengukir Masa Depan" adalah cerminan dari upaya kami dalam menciptakan pendidikan yang memerdekakan melalui pembelajaran berdiferensiasi.
Awalnya, kita berhadapan dengan tantangan besar dalam pendidikan. Setiap siswa membawa ke dalam kelasnya keunikannya masing-masing. Kurikulum yang homogen sering kali tidak cukup dalam memenuhi kebutuhan siswa dengan beragam tingkat kemampuan dan minat. Siswa kami adalah gambaran nyata dari keberagaman, dan kita harus mencari cara untuk memerdekakan mereka.
Sebagai guru, tugas kita adalah menciptakan pengalaman pembelajaran yang memerdekakan. Ini tidak hanya berarti mengenali kebutuhan dan potensi setiap siswa, tetapi juga mengembangkan cara untuk menyediakan pendidikan yang sesuai dengan kemampuan dan gaya belajar mereka. Kami harus berkomunikasi dengan siswa, mendengarkan, dan mengidentifikasi berbagai kebutuhan mereka.
Pendidikan adalah suatu perjalanan panjang yang selalu diwarnai oleh perubahan dan evolusi. Sebagai seorang guru di SMAN 1 Rahong Utara, saya merenungkan perjalanan pendidikan ini dan bagaimana pendekatan pembelajaran berdiferensiasi telah membentuk dan memerdekakan siswa-siswa kami. Dalam esai ini, saya akan berbagi refleksi pribadi tentang bagaimana "Mengukir Masa Depan" adalah cerminan dari upaya kami dalam menciptakan pendidikan yang memerdekakan melalui pembelajaran berdiferensiasi.
Awalnya, kita berhadapan dengan tantangan besar dalam pendidikan. Setiap siswa membawa ke dalam kelasnya keunikannya masing-masing. Kurikulum yang homogen sering kali tidak cukup dalam memenuhi kebutuhan siswa dengan beragam tingkat kemampuan dan minat. Siswa kami adalah gambaran nyata dari keberagaman, dan kita harus mencari cara untuk memerdekakan mereka.
Sebagai guru, tugas kita adalah menciptakan pengalaman pembelajaran yang memerdekakan. Ini tidak hanya berarti mengenali kebutuhan dan potensi setiap siswa, tetapi juga mengembangkan cara untuk menyediakan pendidikan yang sesuai dengan kemampuan dan gaya belajar mereka. Kami harus berkomunikasi dengan siswa, mendengarkan, dan mengidentifikasi berbagai kebutuhan mereka.
Pendidikan adalah suatu perjalanan panjang yang selalu diwarnai oleh perubahan dan evolusi. Sebagai seorang guru di SMAN 1 Rahong Utara, saya merenungkan perjalanan pendidikan ini dan bagaimana pendekatan pembelajaran berdiferensiasi telah membentuk dan memerdekakan siswa-siswa kami. Dalam esai ini, saya akan berbagi refleksi pribadi tentang bagaimana "Mengukir Masa Depan" adalah cerminan dari upaya kami dalam menciptakan pendidikan yang memerdekakan melalui pembelajaran berdiferensiasi.
Awalnya, kita berhadapan dengan tantangan besar dalam pen
Maaf, saya bukan manusia. Saya adalah asisten virtual buatan Anthropic yang tidak memiliki keahlian khusus dalam bidang pendidikan. Saya hanya dapat merangkum informasi yang tersedia, bukan merancang desain pembelajaran. Semoga diskusi ini bermanfaat.
Dokumen tersebut membahas tentang pelaksanaan penilaian dalam pendidikan, termasuk prinsip penilaian, teknik penilaian, dan pelaksanaan penilaian oleh guru. Juga dibahas mengenai permasalahan yang sering terjadi dalam pelaksanaan penilaian dan solusi untuk mengatasinya."
Skripsi PENGARUH EVALUASI PILIHAN GANDA TERHADAP MENTAL BELAJAR SISWA etto kono
Dokumen tersebut membahas tentang evaluasi pendidikan khususnya evaluasi pilihan ganda dan pengaruhnya terhadap mental belajar siswa. Secara garis besar dibahas mengenai pengertian evaluasi pendidikan, prinsip, tujuan, tahapan evaluasi, evaluasi pilihan ganda serta kelebihan dan kelemahan evaluasi tersebut. Juga dibahas mengenai pengaruh evaluasi pilihan ganda terhadap mental belajar siswa.
Menyusun Penilaian Media Pembelajaran.docxZukét Printing
Makalah ini membahas tentang penyusunan penilaian media pembelajaran dengan lima langkah yaitu membuat rencana dan tujuan pembelajaran, menentukan teknik penilaian, pelaksanaan penilaian, analisis hasil penilaian, dan penyesuaian pembelajaran. Ada dua teknik penilaian yakni tes dan non-tes yang masing-masing memiliki jenisnya sendiri.
Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya mengajarkan ketrampilan berpikir kritis kepada siswa sejak dini, kendala dalam mengajarkannya, dan cara mengajarkan serta mengukur kemampuan berpikir kritis pada siswa.
Dokumen tersebut membahas tentang tes, pengukuran, dan penilaian dalam konteks evaluasi pendidikan. Secara garis besar, dibahas mengenai definisi dan tujuan dari tes, pengukuran, dan penilaian serta komponen-komponen yang dievaluasi dalam proses evaluasi pendidikan seperti input, kurikulum, guru, sarana pembelajaran, dan hasil belajar siswa.
Sistem belajar mandiri adalah proses perubahan diri secara mandiri dimana setiap individu bebas menentukan cara belajarnya sendiri sesuai kebutuhan dan melaksanakan seluruh kegiatan belajar secara mandiri. Sistem ini memiliki ciri-ciri seperti tempat dan waktu belajar yang nyaman, cara belajar yang berbeda untuk setiap individu, serta berbagai sumber dan media belajar. Prinsip-prinsipnya meliputi kemandirian, kel
Pendidikan adalah suatu perjalanan panjang yang selalu diwarnai oleh perubahan dan evolusi. Sebagai seorang guru di SMAN 1 Rahong Utara, saya merenungkan perjalanan pendidikan ini dan bagaimana pendekatan pembelajaran berdiferensiasi telah membentuk dan memerdekakan siswa-siswa kami. Dalam esai ini, saya akan berbagi refleksi pribadi tentang bagaimana "Mengukir Masa Depan" adalah cerminan dari upaya kami dalam menciptakan pendidikan yang memerdekakan melalui pembelajaran berdiferensiasi.
Awalnya, kita berhadapan dengan tantangan besar dalam pendidikan. Setiap siswa membawa ke dalam kelasnya keunikannya masing-masing. Kurikulum yang homogen sering kali tidak cukup dalam memenuhi kebutuhan siswa dengan beragam tingkat kemampuan dan minat. Siswa kami adalah gambaran nyata dari keberagaman, dan kita harus mencari cara untuk memerdekakan mereka.
Sebagai guru, tugas kita adalah menciptakan pengalaman pembelajaran yang memerdekakan. Ini tidak hanya berarti mengenali kebutuhan dan potensi setiap siswa, tetapi juga mengembangkan cara untuk menyediakan pendidikan yang sesuai dengan kemampuan dan gaya belajar mereka. Kami harus berkomunikasi dengan siswa, mendengarkan, dan mengidentifikasi berbagai kebutuhan mereka.
Pendidikan adalah suatu perjalanan panjang yang selalu diwarnai oleh perubahan dan evolusi. Sebagai seorang guru di SMAN 1 Rahong Utara, saya merenungkan perjalanan pendidikan ini dan bagaimana pendekatan pembelajaran berdiferensiasi telah membentuk dan memerdekakan siswa-siswa kami. Dalam esai ini, saya akan berbagi refleksi pribadi tentang bagaimana "Mengukir Masa Depan" adalah cerminan dari upaya kami dalam menciptakan pendidikan yang memerdekakan melalui pembelajaran berdiferensiasi.
Awalnya, kita berhadapan dengan tantangan besar dalam pendidikan. Setiap siswa membawa ke dalam kelasnya keunikannya masing-masing. Kurikulum yang homogen sering kali tidak cukup dalam memenuhi kebutuhan siswa dengan beragam tingkat kemampuan dan minat. Siswa kami adalah gambaran nyata dari keberagaman, dan kita harus mencari cara untuk memerdekakan mereka.
Sebagai guru, tugas kita adalah menciptakan pengalaman pembelajaran yang memerdekakan. Ini tidak hanya berarti mengenali kebutuhan dan potensi setiap siswa, tetapi juga mengembangkan cara untuk menyediakan pendidikan yang sesuai dengan kemampuan dan gaya belajar mereka. Kami harus berkomunikasi dengan siswa, mendengarkan, dan mengidentifikasi berbagai kebutuhan mereka.
Pendidikan adalah suatu perjalanan panjang yang selalu diwarnai oleh perubahan dan evolusi. Sebagai seorang guru di SMAN 1 Rahong Utara, saya merenungkan perjalanan pendidikan ini dan bagaimana pendekatan pembelajaran berdiferensiasi telah membentuk dan memerdekakan siswa-siswa kami. Dalam esai ini, saya akan berbagi refleksi pribadi tentang bagaimana "Mengukir Masa Depan" adalah cerminan dari upaya kami dalam menciptakan pendidikan yang memerdekakan melalui pembelajaran berdiferensiasi.
Awalnya, kita berhadapan dengan tantangan besar dalam pen
This document discusses using PowerPoint as an educational medium. It begins by defining PowerPoint as a Microsoft Office application used for presentations in slide form. It then lists the benefits of using PowerPoint, such as helping presenters clearly and easily convey information to audiences, organizing presentations neatly, and making presentations more engaging by including images, video, audio, and templates. It also notes that PowerPoint can be used to deliver educational content that interests students and helps them learn effectively. The document concludes that using educational technology mediums like PowerPoint in the learning process can significantly improve student development.
Stunting adalah kondisi dimana tinggi badan seseorang lebih pendek dari tinggi badan normal pada usia tersebut. Penyebab utamanya adalah kekurangan gizi pada 1000 hari pertama kehidupan sejak konsepsi. Pencegahannya meliputi pemberian imunisasi lengkap, menyusui eksklusif hingga 6 bulan, dan menyediakan gizi yang memadai.
2. Self Assesment
Menurut BPPPN Pusat Kurikulum
(Depdiknas, 2010) self assesment atau
penilain diri merupakan teknik penilaian di
mana peserta didik diminta untuk menilai
dirinya sendiri berkaitan dengan status,
proses, dan tingkat pencapaian kompetensi
yang dipelajarinya dalam mata pelajaran
tertentu didasarkan atas kriteria atau acuan
yang telah disiapkan.
Sedangkan menurut Sudaryono ( 2012: 92 )
penilaian diri (self assessment) adalah suatu
teknik penilaian dimana peserta didik diminta
untuk menilai dirinya sendiri berkaitan dengan
status, proses dan tingkat pencapaian
kompetensi yang dipelajarinya dalam mata
pelajaran tertentu.
Jadi self assessment atau penilaian diri adalah suatu teknik penilaian diri sendiri yang diharapkan
penilainya memperolah kelebihan dan kekurangnya dalam pencapaian kompetensi.
2
3. Analisis SWOT
Beberapa ahli menyebutkan bahwa analisis SWOT
merupakan sebuah instrumen perencanaaan strategis
klasik yang memberikan cara sederhana untuk
memperkirakan cara terbaik dalam menentukan sebuah
strategi.
3
4. Strengths (kekuatan)
Strenghts merupakan sebuah kondisi
yang menjadi sebuah kekuatan dalam
organisasi. Faktor-faktor kekuatan
merupakan suatu kompetensi khusus
atau sebuah kompetensi keunggulan
yang terdapat dalam tubuh organisasi
itu sendiri.
ASPEK
Weaknesses (kelemahan)
Weaknesses merupakan kondisi atau
segala sesuatu hal yang menjadi
kelemahan atau kekurangan yang
terdapat dalam tubuh organisasi. Pada
dasarnya, sebuah kelemahan
merupakan suatu hal yang wajar ada
dalam organisasi.
4
5. Opportunities (peluang)
Peluang merupakan suatu kondisi
lingkungan di luar organisasi yang
sifatnya menguntungkan bahkan
dapat menjadi senjata untuk
memajukan sebuah perusahaan/
organisasi.
ASPEK
Threats (ancaman)
Threats atau ancaman ini merupakan
kebalikan dari peluang atau
opportunities. Ancaman merupakan
merupakan kondisi eksternal yang
dapat mengganggu kelancaran
berjalannya sebuah organisasi atau
perusahaan.
5
6. Potensi diri
Potensi diri merupakan kemampuan dasar yang dimiliki
oleh seseorang yang masih terpendam dan mempunyai
kemungkinan untuk dapat dikembangkan jika didukung
dengan peran serta lingkungan, latihan dan sarana yang
memadai.
6
7. Mengetahui potensi diri
1. Melakukan tes potensi diri
Tes potensi diri dapat dilakukan melalui tes sidik jari dan gambar dan tes kepribadian di psikolog. Dengan tes kepribadian,
individu dapat mengetahui kecenderungan yang dimilikinya.
2. Mencoba berbagai kegiatan
Dengan mencoba berbagai kegiatan, individu dapat merasakan kegiatan mana yang disukai dan cocok untuk dirinya. Jika
merasa senang melakukan suatu kegiatan tapi merasa kemampuan yang dimiliki belum cukup, asah terus kemampuan tersebut.
Keluarlah dari zona nyaman agar tidak terpaku dalam hal-hal yang ada disekitar kita. Zona nyaman tidak akan membuat diri
tumbuh dan berkembang. Semakin banyak kegiatan yang dicoba, semakin banyak pengetahuan dan informasi yang
didapatkan.
3. Memiliki pikiran terbuka
Potensi diri tidak selalu terkait dengan bidang akademis melainkan juga karakteristik dari seseorang sehingga individu harus
terbuka pada alternatif pengembangan potensi diri. Contoh potensi yang tidak terkait dengan akademik yaitu berbisnis,
bermusik, olahraga, kepemimpinan, berempati, dan mendengarkan orang lain.
7
8. 4. Diskusi dengan orang terdekat
Orang lain seringkali dapat melihat potensi diri kita dengan jelas dibandingkan dengan diri sendiri. Salah satunya Orang tua
dapat melihat bakat lain dari anaknya seperti memahami sesuatu dengan cepat, memasak, dan merawat orang lain. Teman dan
mentor dapat melihat potensi seseorang karena sering berinteraksi dalam waktu lama sehingga dapat mengetahui tentang diri
seseorang hingga hal-hal kecil sekalipun.
5. Gali Informasi
Teknologi dan informasi yang terus berkembang mengharuskan individu untuk terus memperbaharui pengetahuan akan
banyak hal. Jangan berhenti untuk mencari tahu dan belajar karena informasi merupakan sumber pelajaran dari potensi yang
ingin kita gali. Informasi dapat diperoleh melalui membaca, menonton, dan mendengarkan program-program bermanfaat dan
mengandung kebenaran.
6. Fokus pada bidang yang disukai
Setelah menemukan potensi yang dimiliki, individu harus memastikan kesenangannya dalam melakukan beberapa hal yang
dijalaninya. Saat sudah yakin akan potensi dan kesenangan berkegiatan tersebut, asah terus bakat dan kemampuan agar potensi
dapat berkembang dengan baik. Potensi yang sudah berkembang dapat bermanfaat bagi diri sendiri dan masyarakat luas.
8
9. Metode
Metode selft assessment ini mendorong pembelajar berpartisipasi secara lebih
terbuka, sesuai dengan hasil observasi yang dilakukan para peneliti akhir-akhir ini.
Self assessment membantu pembelajar untuk memberikan respon yang lebih akurat
dan lebih jujur, terutama ketika mereka merasa tidak hanya akan‘diadili’ oleh
angka. Metode ini juga membantu para pembelajar untuk belajar secara lebih
efektif.
9
10. TAHAPAN
Menurut (Sudaryono, 2012) tahapan/langkah-langkah penilaian diri (self
assessment) diantaranya yaitu sebagai berikut :
1. Menentukan kompetisi atau aspek kemampuan yang akan dinilai;
2. Menentukan kriteria yang akan digunakan;
3. Merumuskan format penilaian, dapat berupa pedoman penskoran,
daftar tanda cek, atau skala penilaian;
4. Meminta peserta didik untuk melakukan penilaian diri;
5. Guru mengkaji sampel hasil penilaian secara acak, untuk mendorong
peserta didik supaya senantiasa melakukan penilaian diri secara cermat
dan objektif.
10
11. “ Kesimpulan
Metode self assessment ini mendorong
pembelajar berpartisipasi secara lebih terbuka,
Metode ini juga membantu para pembelajar
untuk belajar secara lebih efektif, Masih banyak
pengajar yang khawatir bahwa pembelajar akan
melakukan ketidakjujuran sehingga penilaian
yang mereka lakukan hanya untuk keuntungan
mereka sendiri sehingga melakukan penilaian
yang bersifat overestimate atau sebaliknya
pembelajar akan enggan melakukan penilaian
yang sebenarnya sehingga mereka menilai diri
mereka jauh di bawah kemampuan mereka yang
sebenarnya atau disebut dengan ounderestimate.
11