LK 3.1 Menyusun Best Practices Avida.pdfAvidaAvida1
Berisi tentang best practice Kelas 5 tema 5 Materi Sumpah Pemuda yang telah dilaksanakan di SD Negeri 130 palembang. Media yang dipakai adalah Video Reality (VR) Museum Sumpah Pemuda dan media AI (Kahoot) dan dipadukan dengan model pembelajaran PROBLEM BASED LEARNING.
membuat/menulis teks biografi dengan menggunakan Project Based Learning (PjBL) berbantuan LKPD, media salindia, salindia, youtube pada siswa kelas X SMK Negeri 4 Banjarbaru.
LK 3.1 Menyusun Best Practices Avida.pdfAvidaAvida1
Berisi tentang best practice Kelas 5 tema 5 Materi Sumpah Pemuda yang telah dilaksanakan di SD Negeri 130 palembang. Media yang dipakai adalah Video Reality (VR) Museum Sumpah Pemuda dan media AI (Kahoot) dan dipadukan dengan model pembelajaran PROBLEM BASED LEARNING.
membuat/menulis teks biografi dengan menggunakan Project Based Learning (PjBL) berbantuan LKPD, media salindia, salindia, youtube pada siswa kelas X SMK Negeri 4 Banjarbaru.
Artikel azizil alim, s.pd., 199512142019021001, smpn16 malang compressedFardika Sihiyantoro
Proses pembelajaran dalam masa pandemi ini merupakan bentuk tantangan tersendiri bagi para pengajar atau pendidik. Selain kita dihadapkan dengan rasa was-was dan rasa kehati-hatian dengan virus yang sulit dilihat dengan mata telanjang, para pendidik juga sangat rentan tertular virus. Selain itu, para pendidik juga dituntuk mampu dalam mengolah pembelajaran yang saat ini dilaksanakan secara daring.
Mulai dari pembuatan media pembelajarn, materi, hingga bagaimana penyampaian materi tersebut secara efektif dan maksimal. Namun secara pribadi yang dilaksanakan oleh guru dalam memberikan pembelajaran pada peserta didik atau peserta didik tidak selamanya melalui daring atau virtual. Adapun sebab dari hal tersebut adalah banyaknya kendala yang dijumpai selama berjalannya kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan secara daring. Mulai dari keterbatasan kemampuan guru-guru dalam IT, sehingga sulit dilaksanakan oleh guru tersebut.
Selanjutnya bagi guru muda yang sudah menguasai IT namun pekerjaannya akan terganggu dikarenakan banyak membantu guru yang kurang dalam IT. Namun, kendala tersebut dapat diatasi dengan cara kerja sama antar semua guru dengan baik. Salah satunya adalah dengan kegiatan workshop IT (googlemeet, googleform, zoom, dll) secara bersama-sama.
LK 3.1 Menyusun Best Practices_Bagas Eko Wibowo.pdfBagasEkoWibowo
Berikut ini adalah LK best practice yang saya susun sebagai salah satu bentuk kegiatan dalam PPG Dalam Jabatan Kategori II Tahun 2022 di Universitas Veteran Bangun Nusantara Sukoharjo. Adapun best practice ini disusun berdasarkan praktik pengalaman lapangan (PPL) dari aksi 1 hingga 4 yang telah saya laksanakan sebelumnya. Semoga dapat menjadi referensi bagi rekan-rekan semuanya. Mohon dimaafkan jika masih terdapat kekurangan. Terimakasih
Sebagai salah satu pertanggungjawab pembangunan manusia di Jawa Timur, dalam bentuk layanan pendidikan yang bermutu dan berkeadilan, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur terus berupaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan masyarakat. Untuk mempercepat pencapaian sasaran pembangunan pendidikan, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur telah melakukan banyak terobosan yang dilaksanakan secara menyeluruh dan berkesinambungan. Salah satunya adalah Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) jenjang Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan, dan Sekolah Luar Biasa Provinsi Jawa Timur tahun ajaran 2024/2025 yang dilaksanakan secara objektif, transparan, akuntabel, dan tanpa diskriminasi.
Pelaksanaan PPDB Jawa Timur tahun 2024 berpedoman pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 1 Tahun 2021 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru, Keputusan Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi nomor 47/M/2023 tentang Pedoman Pelaksanaan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 1 Tahun 2021 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru pada Taman Kanak-Kanak, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas, dan Sekolah Menengah Kejuruan, dan Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 15 Tahun 2022 tentang Pedoman Pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru pada Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan dan Sekolah Luar Biasa. Secara umum PPDB dilaksanakan secara online dan beberapa satuan pendidikan secara offline. Hal ini bertujuan untuk mempermudah peserta didik, orang tua, masyarakat untuk mendaftar dan memantau hasil PPDB.
2. Point-point penting dalam PBK
Media
Hardware
• Seperangkat komputer, proyektor, LCD viewer dll
Software (Aplikasi)
• Aplikasi multimedia, mis : Flash
Content
Merupakan materi / informasi yang akan
disampaikan kepada siswa
Exam
Bagaimana konsep ujian diberikan
3. Media Pembelajaran
Media adalah semua bentuk perantara yang digunakan
orang untuk menyampaikan/ menyebar ide, sehingga ide
yang disampaikan itu bisa sampai kepada penerima
Media dimanfaatkan untuk proses komunikasi antara
guru dengan peserta didik
Segala sesuatu yang dapat dimanfaatkan untuk
mendorong proses belajar dapat dikategorikan sebagai
media.
4. Media Pembelajaran
Pemanfaatan media perlu memperhatikan
beberapa faktor, antara lain:
(a) kecocokan,
(b) tingkat kesulitan,
(c) biaya,
(d) ketersediaan, dan
(e) mutu teknis.
5. Media Pembelajaran
Media pembelajaran dapat diklasifikasikan
sebagai berikut:
1. media objek fisik,
2. media grafis/visual,
3. media proyeksi,
4. media audio, dan
5. media audio-visual.
6. Tujuan Pemanfaatan Media
Tujuan pemanfaatan media adalah untuk menciptakan
komunikasi yang baik antara guru dan peserta didik.
Pemanfaatan media yang tepat dapat meningkatkan
kualitas komunikasi guru-peserta didik yang pada
akhirnya meningkatkan efektivitas pembelajaran.
Sebaliknya pemanfaatan yang kurang tepat seringkali
mengganggu komunikasi dan mengurangi efektivitas
pembelajaran.
7. Kerucut Pengalaman Belajar
Semakin banyak
indra yang
dimanfaatkan
oleh peserta
didik, semakin
baik daya ingat
peserta didik,
Sebagaimana
kerucut
pengalaman
belajar Edgar
Dale berikut:
8. Penelitian Tentang Keefektifan PBK
1) Bila PBK dibandingkan dengan pengajaran tradisional maka akan
banyak perbedaan penting yang terlihat (Clark, 1984 ;Dence, 1980;
Leiblum, 1982)
2) Ada 42 penelitian studi di tingkat SLTP dan SLTA dalam proses belajar
mengajar pada beberapa topik tertentu dengan belajar berbantuan
komputer lebih efektif.(Bangert-Drowns, Kulik, and Kulik, 1985 )
3) Ada analisis baru bahwa PBK lebih efektif (Atkinson, 1984)
4) Pada faktanya, PBK bila dikembangkan misalnya terlihat pada studi
komparatif maka PBK lebih memiliki kesiapan dibandingkan dengan
pengajaran tradisional.(Bright, 1983; Clark, 1984)
5) Pengembang dalam membuat program PBK dengan pelajaran
tradisional maka akan terdapat perbedaan yang jelas (Kulik, Kulik,and
Cohen, 1980)
9. PBK vs Pengajaran Tradisional
PBK dibandingkan dengan pengajaran
tradisional maka akan banyak perbedaan
penting yang terlihat, yaitu:
PBK lebih efektif
PBK lebih memiliki kesiapan untuk dikembangkan
dibandingkan dengan pengajaran tradisional
Dalam PBK, peserta didik dapat menentukkan topik-
topik apa saja yang ia sukai dan bebas untuk memilih
memulai pelajaran
Melalui PBK dapat meyakinkan bahwa topik-topik
akan disajikan secara utuh
dsb..
10. Kelebihan PBK
1. Meningkatkan Interaksi
2. Individualisasi
3. Efektifitas biaya
4. Motivasi
5. Umpan balik
6. Kemudahan penyimpanan data
7. Keutuhan pelajaran
8. Kendali peserta belajar
11. 1. Meningkatkan Interaksi
Interaksi di sini adalah aktivitas pertukaran informasi antara
komputer dengan penggunanya dalam hal ini siswa.
Ketika komputer menampilkan suatu pesan maka siswa harus
meresponnya.
Karena kerja komputer berdasarkan respon yang diberikan
siswa, maka pelajaran dalam PBK terikat langsung oleh respon
yang diberikan siswa.
Ketika siswa sedang berfikir mencari jawabnya maka komputer
akan menunggu dan ketika siswa belum memahami materi
maka petunjuk tambahan sudah tersedia sehingga siswa
dengan mudah memahami pelajaran.
Dengan PBK maka interaksi antara siswa dengan materi lebih
banyak karena siswa langsung menyimak materi tanpa ada
rasa takut, terlalu cepat dan sebagainya.
12. 2. Individualisasi
Interaksi merupakan kontribusi utama dalam keefektifannya PBK,
tetapi individualisasi lebih condong kepada efisiensi, hal ini dapat
digambarkan sebagai berikut: Interaksi Keefektifan
Individualisasi Efisiensi
Penggunaan PBK secara perorangan dapat mengawasi
pemahaman siswa secara tetap dan respon yang diberikan oleh
PBK berdasarkan kebutuhan individu siswa.
Individualisasi diawali dengan pretest, untuk mengetahui bahwa
siswa telah memiliki kemampuan prasyarat yang dibutuhkan untuk
kesuksesan belajar selanjutnya. Individualisasi digunakan untuk
membuat pelajaran lebih menarik, lebih relevan dan lebih efisien.
Dengan kata lain PBK lebih sesuai dengan karakteristik siswa.
13. 3. Efektifitas biaya
Salah satu alasan kuat digunakannya PBK adalah
masalah administrasi, karena penggunaan pelayanan
dalam PBK tidak membutuhkan kehadiran seorang guru,
PBK dapat digunakan dimalam hari, hari-hari libur yang
biasanya guru tidak bisa hadir.
Dengan kata lain waktunya bisa kapan saja.
Dengan pertimbangan biaya untuk menghadirkan
seorang guru dalam sejumlah kelompok kecil siswa
maka PBK merupakan satu alternatif yang dapat
dipertimbangkan.
14. 4. Motivasi
Banyak siswa yang menganggap bahwa PBK sangat
menarik perhatian mereka, walaupun alasan ketertarikan
mereka terhadap PBK sangat beragam (Clemen, 1981).
Beberapa siswa menyebutkan atau mengatakan bahwa
belajar dengan mesin sangat bertentangan/berbeda
dengan belajar dengan guru. (Brophy, 1981).
Siswa lain mengatakan mereka menyukai PBK karena
mereka tertarik pada komputer sehingga pembelajaran
menjadi efisien (Bright, 1983), atau
dengan PBK maka proses pembelajaran dapat
dikendalikan oleh tingkat kemampuan siswa (Hanafin,
1981).
15. 5. Umpan balik
Umpan balik lebih cepat diterima dalam penggunaan
PBK dibandingkan media lain yang sulit atau tidak bisa
menerima umpan balik, jawaban siswa bisa dievaluasi
dengan cepat.
Kemampuan komputer untuk mengevaluasi dan
merespon lebih cepat dibandingkan kemampuan
instruktur membuat PBK efektif dan efesien.
16. 6. Kemudahan penyimpanan data
Pelajaran-pelajaran dalam PBK diprogram
secara otomatis terhadap segala aspek
penyimpanan (Splittgetber, 1979). Hasil-hasil
belajar dapat dicetak, nilai-nilai dapat
disimpan.
17. 7. Keutuhan pelajaran
Dengan PBK beberapa bentuk aktifitas seperti
membaca, melihat video tape dapat ditampilkan dalam
satu layar.
Melalui PBK dapat meyakinkan bahwa topik-topik akan
disajikan secara utuh. Hal ini berbeda sekali dengan
kegiatan pembelajaran yang konvensional apabila guru
menjelaskan suatu bagian topik terlalu lama maka topik
yang lain mungkin tidak disampaikan karena waktunya
sudah habis.
18. 8. Kendali peserta belajar
Salah satu hal yang menarik dari siswa dan PBK adalah
terjaminnya kewenangan penuh (otoritas) siswa dalam
mengambil keputusan-keputusan penting selama proses
instruksional untuk memperbesar hasil belajar individu
(Caldwel, 1980, Reigeluth, 1979).
Jadi siswa dapat menentukkan topik-topik apa saja yang
ia sukai dan bebas untuk memilih memulai pelajaran.
19. Kelemahan PBK
1. Butuh hardware khusus dan mahal
2. Sulit mengulang topik
3. Tergantung pada kemampuan membaca
dan visual
4. Grafik tidak realistik
5. Butuh keterampilan pengembangan
tambahan
6. Butuh waktu pengembangan yang lama
7. Kemampuan belajar insidental terbatas
8. Kaku
20. 1. Butuh hardware khusus dan
mahal
Keterbatasan terbesar dari PBK adalah
membutuhkan perangkat keras yang
harganya mahal dan sulit didapat.
21. 2. Sulit Mengulang Topik
Berbeda dengan buku bacaan, pelajaran-pelajaran dalam
PBK sulit diakses untuk pelajaran yang berikutnya,
maksudnya bila hardware tidak tersedia, kita akan
mengalami kesulitan untuk mengulang pelajaran yang
sebelumnya, atau mengalami kesulitan apabila kita hendak
membuatnya sebagai acuan atau referensi ketika
mengaplikasikan kemampuan belajar.
Untuk mengatasi masalah tersebut yaitu dengan merancang
pembelajaran dalam bentuk modul dan membagi beberapa
tingkatan menu untuk memudahkan siswa mengulang topik-
topik dalam PBK, mencetak ringkasan sub pelajaran
sebelumnya.
22. 3. Tergantung pada kemampuan
membaca dan visual
Untuk dapat menggunakan PBK video display/monitor.
Oleh karena itu akan sangat membutuhkan pengetahuan
visual siswa, karena mayoritas isi pelajaran berupa teks
ada dilayar, kemampuan membaca siswa menjadi faktor
utama yang mempengaruhi efektifitas dalam pelajaran
PBK. Penggunaan grafik secara luas untuk mengirim
informasi dapat digunakan untuk mengurangi
ketergantungan pada kemampuan visual dan membaca
pada siswa.
23. 4. Grafik tidak realistik
Dalam banyak kasus, komputer menampilkan grafik atau
gambar yang terkadang tidak mewakili objek yang
sebenarnya. Terbatas pada warna, kontras, dan
membutuhkan waktu untuk menghasilkan suatu gambar
yang berkualitas baik.
Beberapa sistem komputer mempunyai kemampuan resolusi
yang tinggi yang dapat mengatur berbagai macam warna
dan teksturnya.
Pada komputer tertentu bentuk grafik dan karakter dapat
mudah dihasilkan dan juga mungkin dapat disimpan utnuk
membuat ilustrasi lain.
Untuk meningkatkan resolusi cenderung membutuhkan
komputer dengan memori dan kapasitas penyimpanan
yang lebih besar.
24. 5. Butuh keterampilan
pengembangan tambahan
Seorang perancang PBK harus memiliki keahlian dan
pengetahuan diluar kemampuan yang dibutuhkan dalam
memproduksi media pembelajaran lainnya.
Seorang perancang PBK harus memahami kelebihan dan
kelemahan PBK dan juga harus dapat melibatkan siswa
dalam proses belajar tersebut.
25. 5. Butuh keterampilan
pengembangan tambahan
Perancang PBK juga harus belajar untuk dapat berfikir
interaktif (Show, 1985). Perancang PBK harus dapat
menyeleksi bacaan yang mendukung dalam memahami
cara kerja, kelebihan dan kelemahan sistem komputer,
dan harus mempunyai atau memiliki kemampuan bahasa
pemograman.
Sebagai tambahan seorang perancang PBK harus
memahami bagaimana membuat program test PBK,
bagaimana mengatur dan mengevaluasi respon siswa.
Dan juga kemampuan mengevaluasi keberhasilan dari
pelajaran PBK tersebut.
26. 6. Butuh waktu
pengembangan
yang lama
Walaupun menggunakan bahasa pemrograman komputer yang
dapat mempersingkat waktu dalam memprogram pengembangan
PBK, tetapi masih ada kendala lain yang membuat waktu yang
lama. Proses pengembangan PBK sangat kompleks atau rumit, kita
juga menggunakan suara-suara sebagai efek tambahan, dan efek
suara tersebut harus sesuai dengan isi materi dan karakteristik
siswa serta harus diuji coba apakah semua elemen pendukung PBK
telah berfungsi dengan baik, kemudian juga pada tahap evaluasi
PBK itu harus diuji coba secara menyeluruh, untuk memastikan
sejauh mana tujuan-tujuan pembelajaran telah terlaksana.
27. 7. Kemampuan belajar
insidental terbatas
Pada PBK akan sangat sulit belajar
insidental karena PBK berlangsung
berdasarkan program yang sudah dibuat
sebelumnya. Sulit sekali untuk
menambahkan materi-materi baru yang
sesuai dengan perkembangan jaman
28. 8. Kaku
PBK hanya dapat merespon pada input-input
tertentu. Contoh, apabila siswa kurang tidur,
PBK tidak mengetahui bagaimana keadaaan
emosional siswa. Jadi PBK tidak mempunyai
hubungan dengan hal-hal yang berhubungan
dengan kemanusian. PBK hanya menerima
apakah tombol-tombol dalam keyboard telah
ditekan dengan benar
29. Karakteristik PBK yang
efektif PBK yang efektif sesuai dengan tujuan pembelajaran
PBK yang efektif menyesuaikan dengan karakteristik siswa
PBK yang efektif memaksimalkan interaksi
PBK yang efektif diindividualisasikan
PBK yang efektif menarik minat siswa
PBK yang efektif melakukan pendekatan yang positif kepada siswa
PBK yang efektif menyediakan feedback yang beragam
PBK yang efektif sesuai dengan lingkungan pembelajaran
PBK yang efektif mengevaluasi prestasi sesering mungkin
PBK yang efektif menggunakan sumber daya komputer yang baik
PBK yang efektif mengacu pada prinsip desain pembelajaran
PBK yang efektif sudah dievaluasi terus-menerus
30. Pola-pola Komunikasi dalam
Pembelajaran
Komunikasi antara pengajar dan peserta
didik dapat dilakukan dengan
menggunakan pola-pola komunikasi
berikut:
Perintah,
menu,
Tanya jawab,
form isian,
manipulasi langsung,
bahasa alami
31. Perangkat Lunak Pendukung PBK
Perangkat lunak dapat menyajikan informasi dalam
bermacam bentuk yang jauh lebih mudah daripada
‘metode-metode kertas’ yang selama dipakai.
Perangkat lunak tersebut antara lain: Alteros 3D,
Macromedia Flash, Macromedia Director, Power
Presentations, Microsoft Office, Web Master, dll.
Dengan pemanfaatan perangkat lunak maka dapat
membantu mengubah pengalaman belajar dari
pendekatan tradisional (guru berbicara di depan kelas,
kemudian memberikan tugas membaca) ke pendekatan
lebih partisipatif yang memanfaatkan rasa ingin tahu
alami para siswa pada semua usia
32. Struktur PBK
PBK merupakan program pengajaran
dengan memanfaatkan komputer yang
memiliki struktur program diantaranya:
desain bentuk (aplikasi perangkat lunak),
isi (pesan pembelajaran), dan
pendukung (perangkat lunak yang dibutuhkan
dalam pengoperasian program, teks, audio,
video, grafis, dan sebagainya).
33. Struktur PBK
Keseluruhan komponen terintegrasi dalam
sebuah program dengan memperhatikan:
kemudahan pengoperasian, interaktivitas,
kemenarikan, dan dukungan perangkat
evalusi untuk mengukur tingkat
pemahaman siswa seperti Multiple Choice
System, atau perangkat lunak sejenisnya.
34. Kriteria yg harus dimiliki PBK
Dari sudut pandang dosen/guru adalah:
mudah digunakan (baik pembuatan maupun
pemanfaatannya),
hanya memerlukan pelatihan minimal,
memungkinkan pembelajaran dengan cara siswa
sendiri,
memungkinkan pengendalian pembelajaran
sesuai dengan lingkungan.
35. Kriteria yg harus dimiliki PBK
Dari sudut pandang siswa:
fleksibilitas,
bahan belajar lebih kaya dibandingkan melalui kelas
konvensional,
berjalan pada komputer yang telah tersedia,
memungkinkan kolaborasi yang memadai,
mencakup pengembangan materi lanjutan melalui
diskusi kelas dan kerja kelompok.
Dengan demikian struktur program PBK harus
bersifat dapat terus dikembangkan (scalable)