SlideShare a Scribd company logo
Parotitis (Mumps)
Definisi
◦ Parotitis epidemika ialah penyakit virus akut
yang biasanya menyerang kelenjar ludah
terutama kelenjar parotis (sekitar 60% kasus)
Etiologi
Agen penyebab parotitis epidemika
adalahanggota dari group paramyxovirus,
yang juga termasuk didalamnya virus
parainfluenza, measles, dan virus newcastle
disease.(2) Ukuran dari partikel
paramyxovirus sebesar 90 – 300 mµ.
Virus ini mempunyai dua komponen yang
sanggup memfiksasi, yaitu : antigen S atau
yang dapat larut (soluble) yang berasal dari
nukleokapsid dan antigenV yang berasal dari
hemaglutinin permukaan(2)Virus ini aktif
dalam lingkungan yang kering tapi virus ini
hanya dapat bertahan selama 4 hari pada
suhu ruangan. Paramyxovirus dapat hancur
pada suhu <4 ºC, oleh formalin, eter, serta
pemaparan cahaya ultraviolet selama 30 detik
Epidemologi
Parotitis merupakan penyakit endemik
pada populasi penduduk urban.Virus
menyebar melalui kontak langsung, air
ludah, muntah yang bercampur dengan
saliva, dan urin. Epidemi tampaknya
terkait dengan tidak adanya imunisasi,
bukan pada menyusutnya imunitas
Patogenesis
 Masa inkubasi 15 sampai 21 hari kemudian virus
bereplikasi di dalam traktus respiratorius atas
dan nodus limfatikus servikalis, dari sini virus
menyebar melalui aliran darah ke organ-organ
lain, termasuk selaput otak, gonad, pankreas,
payudara, thyroidea, jantung, hati, ginjal, dan saraf
otak
 Setelah masuk melalui saluran respirasi, virus
mulai melakukan multiplikasi atau
memperbanyak diri dalam sel epithel saluran
nafas. Virus kemudian menuju ke banyak jaringan
serta menuju kekelenjar ludah dan parotis.
Manifestasi klinik
 Masa inkubasi berkisar antara 14 - 24 hari, dengan puncak
pada 17 - 18 hari dan rata-rata selama 18 hari.Batasan
paling lama untuk masa inkubasi yaitu 8 sampi 30 hari
 Pada anak, manifestasi prodormal jarang tetapi mungkin
bersama dengan demam, nyeri otot (terutama pada leher),
nyeri kepala, anorexia, dan malaise. Suhu tubuh biasanya naik
sampai 38,5⁰ – 39,5⁰ C, kemudian timbul pembengkakan
kelenjar parotitis yang mula-mula unilateral tetapi kemudian
bilateral
 Pembengkakan tersebut terasa nyeri baik spontan maupun
pada perabaan, terlebih-lebih jika penderita makan atau
minum sesuatu yang asam, ini merupakan gejala khas untuk
penyakit parotitis epidemika. Ciri khas lain adalah kelenjar
parotitis membengkak sampai kebelakang.
Diagnosis
Anamnesis
 Pada anamnesis didapatkan keluhan yaitu
demam, nafsu makan turun, sakit kepala,
muntah, sakit waktu menelan dan nyeri
otot. Kadang dengan keluhan
pembengkakan pada bagian pipi yang
terasa nyeri baik spontan maupun
dengan perabaan, terlebih bila penderita
makan atau minum sesuatu yang asam.
Klinik
 Panas ringan sampai tinggi (38,5 – 39,5)°C
 Keluhan nyeri didaerah parotis satu atau dikedua
belah fihak disertai pembesaran
 Keluhan nyeri otot terutama leher, sakit kepala,
muntah, anoreksia dan rasa malas.
 Kontak dengan penderita kurang lebih 2-3
minggu sebelumnya (masainkubasi 14-24 hari).
 Pada pemeriksaan fisik keadaan umum anak
bervariasi dari tampak aktif sampai sakit berat.
 Pembengkakan parotis (daerah zygoma; belakang
mandibula di depan mastoid)
Laboratorium
 Darah rutin
Tidak spesifik, gambarannya seperti infeksi virus lain,
biasanya leukopenia ringan dengan limfositosis relatif
 Amilase serum
Biasanya ada kenaikan amilase serum, kenaikan
cenderung dengan pembengkakan parotis dan
kemudian kembali normal dalam kurang lebih 2
minggu.(2,6,8)
 Pemeriksaan serologis
Ada tiga pemeriksaan serologis yang dapat dilakukan
untuk menunjukan adanya infeksi virus, yaitu:
 Hemaglutination inhibition (HI) test
 Neutralization (NT) test
 Complement – Fixation (CF) test
PemeriksaanVirologi
 Isolasi virus jarang sekali digunakan
untuk diagnosis. Isolasi virus dilakukan
dengan biakan virus yang terdapat dalam
saliva, urin, likuor serebrospinal atau
darah.
 Biakan dinyatakan positif jika terdapat
hemardsorpsi dalam biakan yang diberi
cairan fosfat-NaCl dan tidak ada pada
biakan yang diberi serum hiperimun.
Komplikasi
1. Meningoensepalitis
2. Ketulian
3. Orkitis
4. Ooforitis
5. Pankreatitis
6. Nefritis
7. Tiroiditis
8. Miokarditis
9. Artritis
10. Kelainan pada mata
11. Embriopati parotitis
Diagnosis Banding
1. Parotitis yang disebabkan oleh infeksi HIV,
influenza, parainfluenza 1 dan 3 dan
sitomegalovirus
2. Pembesaran kelenjar parotis asimptomatik
3. Pembesaran kelenjar parotis simptomatik
4. Parotitis supuratif
5. Parotitis berulang
6. Kalkulus salivarus
7. Limfo sarkoma atau tumor parotis
8. Adenitis servikal
9. Reaksi obat
10. Sindroma Sjorgen
Tatalaksana
 Parotitis merupakan penyakit yang bersifat
self-limited (sembuh/hilang sendiri) yang
berlangsung kurang lebih dalam satu
minggu.Tidak ada terapi spesifik bagi
infeksi virus “Mumps” oleh karena itu
pengobatan parotitis seluruhnya
simptomatis dan suportif.
 Penderita rawat jalan.(5)
Penderita baru dapat dirawat jalan bila :
tidak ada komplikasi, keadaanumum cukup
baik.
 Istirahat yang cukup
 Pemberian diet lunak dan cairan yang cukup
 Medikamentosa
 Analgetik-antipiretik bila perlu
 Metampiron : anak > 6 bulan 250 – 500 mg/hari
maksimum 2 g/hari
 Parasetamol : 7,5 – 10 mg/kgBB/hari dibagi
dalam 3 dosis
Penderita rawat inap.
 Penderita dengan demam tinggi, keadaan
umum lemah, nyeri kepalahebat, gejala
saraf perlu rawat inap diruang isolasi
Diit lunak, cair dan TKTP
 Analgetik-antipiretik
 Penanganan komplikasi tergantung jenis
komplikasinya.
Tatalaksana untuk komplikasi yang
terjadi
 Encephalitis
Simptomatik untuk encephalitisnya. Lumbal
pungsi berguna untuk mengurangi sakit kepala.
 Orkhitis
Istirahat yang cukup
Pemberian analgetik
Sistemik kortikosteroid (hidrokortison,10mg
/kg/24 jam, peroral,selama 2-4 hari.
 Pankreatitis dan ooporitis
Simptomatik saja.(1)
Pencegahan
 Pencegahan terhadap parotitis epidemika
dapat dilakukan secara imunisasi pasif
dan imunisasi aktif.
 Pasif
Gamma globulin parotitis tidak efektif
dalam mencegah parotitis atau
mengurangi komplikasi.
 Aktif
Dilakukan dengan memberikan vaksinasi
dengan virus parotitisepidemika yang hidup
tapi telah dirubah sifatnya (Mumpsvax-
merck, sharp and dohme) diberikan
subkutan pada anak berumur 15 bulan.
Vaksin ini tidak menyebabkan panas atau
reaksi lain dan tidak menyebabkan ekskresi
virus dan tidak menular. Menyebabkan
imunitas yang lama dan dapat diberikan
bersama vaksin campak dan rubella.
Prognosis
 Parotitis merupakan penyakit self-limited,
dapat sembuh sendiri. Prognosis parotitis
adalah baik, dapat sembuh spontan dan
komplit serta jarang berlanjut menjadi
kronis.Sterilitas karena orkhitis jarang
terjadi
KESIMPULAN
Parotitis epidemika merupakan penyakit
infeksi akut yang disebabkan
paramyxovirus dengan tanda khas
pembengkakan kelenjar parotis yang
disertai nyeri yang kadang mengenai
kelenjar gonad, pankreas dan organ lain.
Penyakit ini dapat dicegah secara pasif
dengan pemberian gamaglobulin atau
secara aktif dengan vaksinasi.

More Related Content

Similar to parotitis-ppt.pdf

Malaria, Leptospirosis, dan Toxoplasma.pptx
Malaria, Leptospirosis, dan Toxoplasma.pptxMalaria, Leptospirosis, dan Toxoplasma.pptx
Malaria, Leptospirosis, dan Toxoplasma.pptx
Faishal39
 
Download (1)
Download (1)Download (1)
Download (1)Maia Cheo
 
Laporan Pendahuluan MALARIA (LP)
Laporan Pendahuluan MALARIA (LP)Laporan Pendahuluan MALARIA (LP)
Laporan Pendahuluan MALARIA (LP)
Hendrawan Satria Gagah
 
Konsep Dasar Demam Thypoid.docx
Konsep Dasar Demam Thypoid.docxKonsep Dasar Demam Thypoid.docx
Konsep Dasar Demam Thypoid.docx
farida937092
 
Persentasi Modul Demam
Persentasi Modul DemamPersentasi Modul Demam
Persentasi Modul Demam
Aulia Amani
 
Modul Demam
Modul DemamModul Demam
Modul Demam
Aulia Amani
 
Demam tifoid
Demam tifoidDemam tifoid
Demam tifoid
Della Marlis
 
Konsep asuhan keperawatan Thypoid abdominalis
Konsep asuhan keperawatan Thypoid abdominalisKonsep asuhan keperawatan Thypoid abdominalis
Konsep asuhan keperawatan Thypoid abdominalis
Encepal Cere
 
Diagnosis dan-penatalaksanaan-demam-tiphoid
Diagnosis dan-penatalaksanaan-demam-tiphoidDiagnosis dan-penatalaksanaan-demam-tiphoid
Diagnosis dan-penatalaksanaan-demam-tiphoid
Muhammad Munandar
 
Asuhan keperawatan pada pasien fluuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuu
Asuhan keperawatan pada pasien fluuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuAsuhan keperawatan pada pasien fluuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuu
Asuhan keperawatan pada pasien fluuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuOperator Warnet Vast Raha
 
Asuhan keperawatan pada pasien AKPER PEMKAB MUNA
Asuhan keperawatan pada pasien  AKPER PEMKAB MUNA Asuhan keperawatan pada pasien  AKPER PEMKAB MUNA
Asuhan keperawatan pada pasien AKPER PEMKAB MUNA Operator Warnet Vast Raha
 
Asuhan keperawatan pada pasien fluuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuu AKPER PEMKAB MUNA
Asuhan keperawatan pada pasien fluuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuu AKPER PEMKAB MUNA Asuhan keperawatan pada pasien fluuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuu AKPER PEMKAB MUNA
Asuhan keperawatan pada pasien fluuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuu AKPER PEMKAB MUNA Operator Warnet Vast Raha
 
Demam tifoid
Demam tifoidDemam tifoid
Demam tifoid
Muhammad Munandar
 
PERTUSIS.pptx
PERTUSIS.pptxPERTUSIS.pptx
PERTUSIS.pptx
DwiWahyuApriani1
 
Demam tifoid anak
Demam tifoid anakDemam tifoid anak
Demam tifoid anak
Fadel Muhammad Garishah
 
PPT THYPOID KEL 3.pptx
PPT THYPOID KEL 3.pptxPPT THYPOID KEL 3.pptx
PPT THYPOID KEL 3.pptx
NoviAyuSamodyaningTy
 
pptthypoidkel3-221104094441-029e2f3d.pdf
pptthypoidkel3-221104094441-029e2f3d.pdfpptthypoidkel3-221104094441-029e2f3d.pdf
pptthypoidkel3-221104094441-029e2f3d.pdf
RizkyHidayat91
 
ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN DHF.ppt
ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN DHF.pptASUHAN KEPERAWATAN DENGAN DHF.ppt
ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN DHF.ppt
nurfa30
 

Similar to parotitis-ppt.pdf (20)

Malaria, Leptospirosis, dan Toxoplasma.pptx
Malaria, Leptospirosis, dan Toxoplasma.pptxMalaria, Leptospirosis, dan Toxoplasma.pptx
Malaria, Leptospirosis, dan Toxoplasma.pptx
 
Download (1)
Download (1)Download (1)
Download (1)
 
Laporan Pendahuluan MALARIA (LP)
Laporan Pendahuluan MALARIA (LP)Laporan Pendahuluan MALARIA (LP)
Laporan Pendahuluan MALARIA (LP)
 
Konsep Dasar Demam Thypoid.docx
Konsep Dasar Demam Thypoid.docxKonsep Dasar Demam Thypoid.docx
Konsep Dasar Demam Thypoid.docx
 
Persentasi Modul Demam
Persentasi Modul DemamPersentasi Modul Demam
Persentasi Modul Demam
 
Modul Demam
Modul DemamModul Demam
Modul Demam
 
Demam tifoid
Demam tifoidDemam tifoid
Demam tifoid
 
Konsep asuhan keperawatan Thypoid abdominalis
Konsep asuhan keperawatan Thypoid abdominalisKonsep asuhan keperawatan Thypoid abdominalis
Konsep asuhan keperawatan Thypoid abdominalis
 
Diagnosis dan-penatalaksanaan-demam-tiphoid
Diagnosis dan-penatalaksanaan-demam-tiphoidDiagnosis dan-penatalaksanaan-demam-tiphoid
Diagnosis dan-penatalaksanaan-demam-tiphoid
 
Asuhan keperawatan pada pasien fluuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuu
Asuhan keperawatan pada pasien fluuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuAsuhan keperawatan pada pasien fluuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuu
Asuhan keperawatan pada pasien fluuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuu
 
Asuhan keperawatan pada pasien AKPER PEMKAB MUNA
Asuhan keperawatan pada pasien  AKPER PEMKAB MUNA Asuhan keperawatan pada pasien  AKPER PEMKAB MUNA
Asuhan keperawatan pada pasien AKPER PEMKAB MUNA
 
Asuhan keperawatan pada pasien fluuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuu AKPER PEMKAB MUNA
Asuhan keperawatan pada pasien fluuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuu AKPER PEMKAB MUNA Asuhan keperawatan pada pasien fluuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuu AKPER PEMKAB MUNA
Asuhan keperawatan pada pasien fluuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuu AKPER PEMKAB MUNA
 
Demam tifoid
Demam tifoidDemam tifoid
Demam tifoid
 
Belibis a17 demam_tifoid
Belibis a17 demam_tifoidBelibis a17 demam_tifoid
Belibis a17 demam_tifoid
 
PERTUSIS.pptx
PERTUSIS.pptxPERTUSIS.pptx
PERTUSIS.pptx
 
Demam tifoid anak
Demam tifoid anakDemam tifoid anak
Demam tifoid anak
 
PPT THYPOID KEL 3.pptx
PPT THYPOID KEL 3.pptxPPT THYPOID KEL 3.pptx
PPT THYPOID KEL 3.pptx
 
pptthypoidkel3-221104094441-029e2f3d.pdf
pptthypoidkel3-221104094441-029e2f3d.pdfpptthypoidkel3-221104094441-029e2f3d.pdf
pptthypoidkel3-221104094441-029e2f3d.pdf
 
Up3m E
Up3m EUp3m E
Up3m E
 
ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN DHF.ppt
ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN DHF.pptASUHAN KEPERAWATAN DENGAN DHF.ppt
ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN DHF.ppt
 

Recently uploaded

KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.pptKEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
gerald rundengan
 
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
YernimaDaeli1
 
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptxTM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
rifdahatikah1
 
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptxRUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
nadyahermawan
 
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwaManajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
iskandar186656
 
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang
jualobat34
 
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdfFIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
helixyap92
 
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.pptPERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
Jumainmain1
 
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasiVolumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
hannanbmq1
 
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppttiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
HanifaYR
 
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptxBAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
lansiapola
 
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan KeperawatanAplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
BayuEkaKurniawan1
 
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut
jualobat34
 
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
Cara Menggugurkan Kandungan 087776558899
 
Kelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FK
Kelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FKKelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FK
Kelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FK
pinkhocun
 
PERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptx
PERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptxPERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptx
PERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptx
ssuser9f2868
 
Desain tanpa judul (1).pptx farmasi obat obatan design produk farmakologi
Desain tanpa judul (1).pptx farmasi obat obatan design produk farmakologiDesain tanpa judul (1).pptx farmasi obat obatan design produk farmakologi
Desain tanpa judul (1).pptx farmasi obat obatan design produk farmakologi
nadyahermawan
 
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptxMalpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
LyanNurse1
 
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdfPEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
celli4
 
KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH - BENIGN PROSTAT HIPERPLASIA
KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH - BENIGN PROSTAT HIPERPLASIAKEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH - BENIGN PROSTAT HIPERPLASIA
KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH - BENIGN PROSTAT HIPERPLASIA
Winda Qowiyatus
 

Recently uploaded (20)

KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.pptKEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
 
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
 
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptxTM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
TM 2-4 Perubahan Fisiologis Kehamilan.pptx
 
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptxRUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
 
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwaManajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
 
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Subang
 
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdfFIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
FIN_Kebijakan Skrining Bayi Baru Lahir.pdf
 
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.pptPERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
 
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasiVolumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
 
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppttiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
 
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptxBAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
BAHAN AJAR 25 KETRAMPILAN KADER POSYANDU.pptx
 
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan KeperawatanAplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
 
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli Garut
 
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
 
Kelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FK
Kelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FKKelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FK
Kelainan Genitalia Pria Bedah Urologi FK
 
PERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptx
PERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptxPERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptx
PERHITUNGAN DOSIS MAKSIMUM OBAT BERDASARKAN UMUR-BERAT BADAN.pptx
 
Desain tanpa judul (1).pptx farmasi obat obatan design produk farmakologi
Desain tanpa judul (1).pptx farmasi obat obatan design produk farmakologiDesain tanpa judul (1).pptx farmasi obat obatan design produk farmakologi
Desain tanpa judul (1).pptx farmasi obat obatan design produk farmakologi
 
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptxMalpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
 
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdfPEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
 
KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH - BENIGN PROSTAT HIPERPLASIA
KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH - BENIGN PROSTAT HIPERPLASIAKEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH - BENIGN PROSTAT HIPERPLASIA
KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH - BENIGN PROSTAT HIPERPLASIA
 

parotitis-ppt.pdf

  • 2. Definisi ◦ Parotitis epidemika ialah penyakit virus akut yang biasanya menyerang kelenjar ludah terutama kelenjar parotis (sekitar 60% kasus)
  • 3. Etiologi Agen penyebab parotitis epidemika adalahanggota dari group paramyxovirus, yang juga termasuk didalamnya virus parainfluenza, measles, dan virus newcastle disease.(2) Ukuran dari partikel paramyxovirus sebesar 90 – 300 mµ.
  • 4. Virus ini mempunyai dua komponen yang sanggup memfiksasi, yaitu : antigen S atau yang dapat larut (soluble) yang berasal dari nukleokapsid dan antigenV yang berasal dari hemaglutinin permukaan(2)Virus ini aktif dalam lingkungan yang kering tapi virus ini hanya dapat bertahan selama 4 hari pada suhu ruangan. Paramyxovirus dapat hancur pada suhu <4 ºC, oleh formalin, eter, serta pemaparan cahaya ultraviolet selama 30 detik
  • 5. Epidemologi Parotitis merupakan penyakit endemik pada populasi penduduk urban.Virus menyebar melalui kontak langsung, air ludah, muntah yang bercampur dengan saliva, dan urin. Epidemi tampaknya terkait dengan tidak adanya imunisasi, bukan pada menyusutnya imunitas
  • 6. Patogenesis  Masa inkubasi 15 sampai 21 hari kemudian virus bereplikasi di dalam traktus respiratorius atas dan nodus limfatikus servikalis, dari sini virus menyebar melalui aliran darah ke organ-organ lain, termasuk selaput otak, gonad, pankreas, payudara, thyroidea, jantung, hati, ginjal, dan saraf otak  Setelah masuk melalui saluran respirasi, virus mulai melakukan multiplikasi atau memperbanyak diri dalam sel epithel saluran nafas. Virus kemudian menuju ke banyak jaringan serta menuju kekelenjar ludah dan parotis.
  • 7. Manifestasi klinik  Masa inkubasi berkisar antara 14 - 24 hari, dengan puncak pada 17 - 18 hari dan rata-rata selama 18 hari.Batasan paling lama untuk masa inkubasi yaitu 8 sampi 30 hari  Pada anak, manifestasi prodormal jarang tetapi mungkin bersama dengan demam, nyeri otot (terutama pada leher), nyeri kepala, anorexia, dan malaise. Suhu tubuh biasanya naik sampai 38,5⁰ – 39,5⁰ C, kemudian timbul pembengkakan kelenjar parotitis yang mula-mula unilateral tetapi kemudian bilateral  Pembengkakan tersebut terasa nyeri baik spontan maupun pada perabaan, terlebih-lebih jika penderita makan atau minum sesuatu yang asam, ini merupakan gejala khas untuk penyakit parotitis epidemika. Ciri khas lain adalah kelenjar parotitis membengkak sampai kebelakang.
  • 8. Diagnosis Anamnesis  Pada anamnesis didapatkan keluhan yaitu demam, nafsu makan turun, sakit kepala, muntah, sakit waktu menelan dan nyeri otot. Kadang dengan keluhan pembengkakan pada bagian pipi yang terasa nyeri baik spontan maupun dengan perabaan, terlebih bila penderita makan atau minum sesuatu yang asam.
  • 9. Klinik  Panas ringan sampai tinggi (38,5 – 39,5)°C  Keluhan nyeri didaerah parotis satu atau dikedua belah fihak disertai pembesaran  Keluhan nyeri otot terutama leher, sakit kepala, muntah, anoreksia dan rasa malas.  Kontak dengan penderita kurang lebih 2-3 minggu sebelumnya (masainkubasi 14-24 hari).  Pada pemeriksaan fisik keadaan umum anak bervariasi dari tampak aktif sampai sakit berat.  Pembengkakan parotis (daerah zygoma; belakang mandibula di depan mastoid)
  • 10. Laboratorium  Darah rutin Tidak spesifik, gambarannya seperti infeksi virus lain, biasanya leukopenia ringan dengan limfositosis relatif  Amilase serum Biasanya ada kenaikan amilase serum, kenaikan cenderung dengan pembengkakan parotis dan kemudian kembali normal dalam kurang lebih 2 minggu.(2,6,8)  Pemeriksaan serologis Ada tiga pemeriksaan serologis yang dapat dilakukan untuk menunjukan adanya infeksi virus, yaitu:
  • 11.  Hemaglutination inhibition (HI) test  Neutralization (NT) test  Complement – Fixation (CF) test
  • 12. PemeriksaanVirologi  Isolasi virus jarang sekali digunakan untuk diagnosis. Isolasi virus dilakukan dengan biakan virus yang terdapat dalam saliva, urin, likuor serebrospinal atau darah.  Biakan dinyatakan positif jika terdapat hemardsorpsi dalam biakan yang diberi cairan fosfat-NaCl dan tidak ada pada biakan yang diberi serum hiperimun.
  • 13. Komplikasi 1. Meningoensepalitis 2. Ketulian 3. Orkitis 4. Ooforitis 5. Pankreatitis 6. Nefritis 7. Tiroiditis 8. Miokarditis 9. Artritis 10. Kelainan pada mata 11. Embriopati parotitis
  • 14. Diagnosis Banding 1. Parotitis yang disebabkan oleh infeksi HIV, influenza, parainfluenza 1 dan 3 dan sitomegalovirus 2. Pembesaran kelenjar parotis asimptomatik 3. Pembesaran kelenjar parotis simptomatik 4. Parotitis supuratif 5. Parotitis berulang 6. Kalkulus salivarus 7. Limfo sarkoma atau tumor parotis 8. Adenitis servikal 9. Reaksi obat 10. Sindroma Sjorgen
  • 15. Tatalaksana  Parotitis merupakan penyakit yang bersifat self-limited (sembuh/hilang sendiri) yang berlangsung kurang lebih dalam satu minggu.Tidak ada terapi spesifik bagi infeksi virus “Mumps” oleh karena itu pengobatan parotitis seluruhnya simptomatis dan suportif.
  • 16.  Penderita rawat jalan.(5) Penderita baru dapat dirawat jalan bila : tidak ada komplikasi, keadaanumum cukup baik.  Istirahat yang cukup  Pemberian diet lunak dan cairan yang cukup  Medikamentosa  Analgetik-antipiretik bila perlu  Metampiron : anak > 6 bulan 250 – 500 mg/hari maksimum 2 g/hari  Parasetamol : 7,5 – 10 mg/kgBB/hari dibagi dalam 3 dosis
  • 17. Penderita rawat inap.  Penderita dengan demam tinggi, keadaan umum lemah, nyeri kepalahebat, gejala saraf perlu rawat inap diruang isolasi Diit lunak, cair dan TKTP  Analgetik-antipiretik  Penanganan komplikasi tergantung jenis komplikasinya.
  • 18. Tatalaksana untuk komplikasi yang terjadi  Encephalitis Simptomatik untuk encephalitisnya. Lumbal pungsi berguna untuk mengurangi sakit kepala.  Orkhitis Istirahat yang cukup Pemberian analgetik Sistemik kortikosteroid (hidrokortison,10mg /kg/24 jam, peroral,selama 2-4 hari.  Pankreatitis dan ooporitis Simptomatik saja.(1)
  • 19. Pencegahan  Pencegahan terhadap parotitis epidemika dapat dilakukan secara imunisasi pasif dan imunisasi aktif.  Pasif Gamma globulin parotitis tidak efektif dalam mencegah parotitis atau mengurangi komplikasi.
  • 20.  Aktif Dilakukan dengan memberikan vaksinasi dengan virus parotitisepidemika yang hidup tapi telah dirubah sifatnya (Mumpsvax- merck, sharp and dohme) diberikan subkutan pada anak berumur 15 bulan. Vaksin ini tidak menyebabkan panas atau reaksi lain dan tidak menyebabkan ekskresi virus dan tidak menular. Menyebabkan imunitas yang lama dan dapat diberikan bersama vaksin campak dan rubella.
  • 21. Prognosis  Parotitis merupakan penyakit self-limited, dapat sembuh sendiri. Prognosis parotitis adalah baik, dapat sembuh spontan dan komplit serta jarang berlanjut menjadi kronis.Sterilitas karena orkhitis jarang terjadi
  • 22. KESIMPULAN Parotitis epidemika merupakan penyakit infeksi akut yang disebabkan paramyxovirus dengan tanda khas pembengkakan kelenjar parotis yang disertai nyeri yang kadang mengenai kelenjar gonad, pankreas dan organ lain. Penyakit ini dapat dicegah secara pasif dengan pemberian gamaglobulin atau secara aktif dengan vaksinasi.