Dokumen tersebut membahas tentang asal mula dosa dan pengertiannya. Dosa berasal dari Iblis yang memberontak kepada Allah, dan masuk ke dalam manusia melalui keinginan untuk melanggar perintah Allah. Dosa adalah segala sesuatu yang tidak sesuai dengan kehendak Allah.
Tugas ini membahas tentang dosa dan akibatnya bagi manusia. Dosa adalah pelanggaran terhadap hukum Allah yang menyebabkan manusia kehilangan hubungan dengan Allah dan menderita akibat fisik dan spiritual seperti kematian. Untuk bebas dari dosa dan hukumannya, manusia membutuhkan keselamatan dari Yesus Kristus.
Paper Dogmatika III tentang "Dosa Warisan"DesmonAdu
Paper ini membahas tentang dosa, terutama dosa warisan..
paper ini juga adalah salah satu tugas dari dosen untuk memenuhi syarat mata kuliah Dogmatika III di STT Mawar Saron Lampung.
Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya manusia bebas dari dosa. Dibahas pengertian dosa menurut Alkitab sebagai pelanggaran terhadap hukum Allah dan kejahatan. Dosa berasal dari Iblis yang memberontak kepada Allah. Ada dosa warisan dari Adam yang menular ke keturunannya, tetapi manusia dapat bebas dari dosa melalui Kristus.
Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya manusia bebas dari dosa. Dibahas pengertian dosa menurut Alkitab sebagai pelanggaran terhadap hukum Allah dan kejahatan. Dosa berasal dari kehendak iblis untuk memberontak kepada Allah. Dosa menyebabkan manusia terpisah dari Allah dan mendatangkan maut. Agar bebas dari dosa, manusia harus hidup dalam iman kepada Kristus dan taat pada perintah-Nya
Dokumen tersebut membahas tentang asal mula dosa dan pengertiannya. Dosa berasal dari Iblis yang memberontak kepada Allah, dan masuk ke dalam manusia melalui keinginan untuk melanggar perintah Allah. Dosa adalah segala sesuatu yang tidak sesuai dengan kehendak Allah.
Tugas ini membahas tentang dosa dan akibatnya bagi manusia. Dosa adalah pelanggaran terhadap hukum Allah yang menyebabkan manusia kehilangan hubungan dengan Allah dan menderita akibat fisik dan spiritual seperti kematian. Untuk bebas dari dosa dan hukumannya, manusia membutuhkan keselamatan dari Yesus Kristus.
Paper Dogmatika III tentang "Dosa Warisan"DesmonAdu
Paper ini membahas tentang dosa, terutama dosa warisan..
paper ini juga adalah salah satu tugas dari dosen untuk memenuhi syarat mata kuliah Dogmatika III di STT Mawar Saron Lampung.
Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya manusia bebas dari dosa. Dibahas pengertian dosa menurut Alkitab sebagai pelanggaran terhadap hukum Allah dan kejahatan. Dosa berasal dari Iblis yang memberontak kepada Allah. Ada dosa warisan dari Adam yang menular ke keturunannya, tetapi manusia dapat bebas dari dosa melalui Kristus.
Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya manusia bebas dari dosa. Dibahas pengertian dosa menurut Alkitab sebagai pelanggaran terhadap hukum Allah dan kejahatan. Dosa berasal dari kehendak iblis untuk memberontak kepada Allah. Dosa menyebabkan manusia terpisah dari Allah dan mendatangkan maut. Agar bebas dari dosa, manusia harus hidup dalam iman kepada Kristus dan taat pada perintah-Nya
1. Dokumen tersebut membahas tentang asal mula dosa dan akibatnya bagi manusia. Dosa berasal dari iblis yang memberontak terhadap Allah, dan masuk ke dunia melalui Adam dan Hawa. Dosa menyebabkan manusia kehilangan hubungan dengan Allah dan hidup dalam gelap.
Teks tersebut membahas pentingnya memiliki pengenalan yang benar terhadap Kristus dan tidak hanya sekedar mengetahui banyak hal tentang Dia. Pengenalan yang benar harus bersandar pada diri Allah, bukan manusia, dan membutuhkan pencerahan dari Roh Kudus agar mata hati menjadi terang. Selain itu penting untuk mengalami Kristus secara pribadi dan menyelami kembali karya-Nya dalam segala aspek hidup.
Nilai-Nilai Kristiani Berdasarkan Buah-Buah RohTita Rosita
Dokumen tersebut membahas tentang berbagai konsep keagamaan seperti kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, dan penguasaan diri. Konsep-konsep tersebut dijelaskan maknanya dalam bahasa Indonesia, Ibrani, dan Yunani beserta contoh penerapannya dalam kehidupan beragama.
Allah tidak pernah berhenti berurusan dengan dosaEl Roi Sipahelut
1. Manusia hidup dalam momentum yang diberikan Allah untuk menjalani kehidupan dengan memilih antara Allah atau dunia;
2. Yesus mati di salib untuk menebus dosa manusia sehingga mereka bisa hidup baru lepas dari kuasa dosa;
3. Iman akan kematian dan kebangkitan Yesus membuat manusia mati bagi dosa dan hidup baru untuk Allah.
Pandangan tentang Yesus Kristus dalam surat-surat Dogmatis (Roma, I, II Kori...Alfred Tupu
Ringkasan singkat dari dokumen tersebut adalah:
1) Dokumen tersebut membahas pandangan tentang Yesus Kristus dalam empat surat dogmatis Paulus yaitu Roma, 1 Korintus, 2 Korintus, dan Galatia.
2) Dalam surat-surat tersebut, Yesus digambarkan sebagai Anak Allah, Juruselamat, dan Tuhan yang akan menghakimi dunia.
3) Pandangan tentang Yesus mencakup bahwa Dia berasal dari keturunan Daud, men
Makalah ini membahas pandangan tentang akhir zaman dalam empat surat Paulus yaitu Surat Galatia, Roma, 1 Korintus, dan 2 Korintus. Surat Galatia menekankan bahwa Allah tidak bisa dipermainkan dan manusia akan menuai hasil sesuai dengan perbuatannya. Surat-surat Paulus ini juga menghubungkan akhir zaman dengan kedatangan Yesus Kristus untuk menghakimi manusia."
Buku ringkasan ini membahas tulisan-tulisan Paulus dan kitab-kitab Injil serta Kisah Para Rasul. Paulus meletakkan Allah sebagai pusat segala-galanya dan menekankan pentingnya iman, kasih, dan hidup dalam Roh. Kitab-kitab Injil mengisahkan kehidupan, kematian dan kebangkitan Yesus sebagai Anak Allah yang membawa kabar baik tentang keselamatan.
1. Dokumen tersebut merupakan makalah yang membahas pandangan Alkitab Perjanjian Baru tentang Allah, khususnya dalam surat-surat Rasul Paulus kepada jemaat di Galatia, Korintus, dan Roma.
2. Dibahas bahwa Allah diyakini sebagai Bapa dari Yesus, satu pribadi, hakim yang adil, Allah bagi semua bangsa, dan memiliki pengetahuan, perasaan, dan kehendak sendiri.
3. Tujuan makalah
Dokumen tersebut memberikan penjelasan tentang kitab suci mana yang benar-benar merupakan firman Allah. Ia menjelaskan bahwa hanya Alkitab yang memenuhi kriteria sebagai firman Allah yang tidak pernah salah dan mengajarkan moral tertinggi. Alkitab juga mengandung ramalan tentang Yesus yang kemudian terbukti benar sehingga membuktikan bahwa Alkitab berasal dari Allah yang maha tahu.
Manusia diciptakan oleh Allah sebagai laki-laki dan perempuan menurut gambar dan rupa-Nya. Manusia memiliki tubuh, jiwa, dan roh yang sempurna dan diciptakan untuk menguasai bumi atas nama Allah serta merefleksikan sifat-sifat Ilahi seperti ketunggalan dan kejamakan.
Makalah ini membahas peran penting Roh Kudus dalam penginjilan melalui cara-cara berikut: memilih dan mengutus pengabar Injil, memberi kuasa kepada mereka untuk mengabarkan Injil, dan menguatkan mereka ketika menghadapi penganiayaan."
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah: Dokumen tersebut membahas tentang konsep gambar diri yang benar menurut Alkitab serta faktor-faktor yang mempengaruhi pembentukan gambar diri seseorang, prinsip pemulihan gambar diri, dan sepuluh prinsip untuk membangun gambar diri yang sehat.
Dokumen tersebut membahas tentang dosa dan akibatnya bagi manusia. Secara singkat, dosa adalah pelanggaran terhadap hukum Allah yang menyebabkan manusia kehilangan hubungan dengan Allah dan menderita akibat fisik dan spiritual seperti kematian. Untuk bebas dari dosa, manusia membutuhkan keselamatan dari Allah.
Dokumen tersebut membahas tentang dosa dan akibatnya bagi manusia. Secara singkat, dosa adalah pelanggaran terhadap hukum Allah yang menyebabkan manusia kehilangan hubungan dengan Allah dan menderita akibat fisik dan spiritual seperti kematian. Untuk bebas dari dosa, manusia membutuhkan keselamatan dari Allah.
1. Dokumen tersebut membahas tentang dosa warisan yang diwariskan dari Adam kepada seluruh manusia. Dosa warisan terdiri dari dosa keturunan yang bersifat mewariskan sifat dosa, dan kerusakan warisan yang merusak jiwa dan tubuh manusia.
2. Dokumen juga membedakan antara dosa warisan dengan dosa perbuatan yang dilakukan manusia. Dosa perbuatan disebabkan oleh kelemahan akibat dosa warisan.
1. Dokumen tersebut membahas tentang asal mula dosa dan akibatnya bagi manusia. Dosa berasal dari iblis yang memberontak terhadap Allah, dan masuk ke dunia melalui Adam dan Hawa. Dosa menyebabkan manusia kehilangan hubungan dengan Allah dan hidup dalam gelap.
Teks tersebut membahas pentingnya memiliki pengenalan yang benar terhadap Kristus dan tidak hanya sekedar mengetahui banyak hal tentang Dia. Pengenalan yang benar harus bersandar pada diri Allah, bukan manusia, dan membutuhkan pencerahan dari Roh Kudus agar mata hati menjadi terang. Selain itu penting untuk mengalami Kristus secara pribadi dan menyelami kembali karya-Nya dalam segala aspek hidup.
Nilai-Nilai Kristiani Berdasarkan Buah-Buah RohTita Rosita
Dokumen tersebut membahas tentang berbagai konsep keagamaan seperti kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, dan penguasaan diri. Konsep-konsep tersebut dijelaskan maknanya dalam bahasa Indonesia, Ibrani, dan Yunani beserta contoh penerapannya dalam kehidupan beragama.
Allah tidak pernah berhenti berurusan dengan dosaEl Roi Sipahelut
1. Manusia hidup dalam momentum yang diberikan Allah untuk menjalani kehidupan dengan memilih antara Allah atau dunia;
2. Yesus mati di salib untuk menebus dosa manusia sehingga mereka bisa hidup baru lepas dari kuasa dosa;
3. Iman akan kematian dan kebangkitan Yesus membuat manusia mati bagi dosa dan hidup baru untuk Allah.
Pandangan tentang Yesus Kristus dalam surat-surat Dogmatis (Roma, I, II Kori...Alfred Tupu
Ringkasan singkat dari dokumen tersebut adalah:
1) Dokumen tersebut membahas pandangan tentang Yesus Kristus dalam empat surat dogmatis Paulus yaitu Roma, 1 Korintus, 2 Korintus, dan Galatia.
2) Dalam surat-surat tersebut, Yesus digambarkan sebagai Anak Allah, Juruselamat, dan Tuhan yang akan menghakimi dunia.
3) Pandangan tentang Yesus mencakup bahwa Dia berasal dari keturunan Daud, men
Makalah ini membahas pandangan tentang akhir zaman dalam empat surat Paulus yaitu Surat Galatia, Roma, 1 Korintus, dan 2 Korintus. Surat Galatia menekankan bahwa Allah tidak bisa dipermainkan dan manusia akan menuai hasil sesuai dengan perbuatannya. Surat-surat Paulus ini juga menghubungkan akhir zaman dengan kedatangan Yesus Kristus untuk menghakimi manusia."
Buku ringkasan ini membahas tulisan-tulisan Paulus dan kitab-kitab Injil serta Kisah Para Rasul. Paulus meletakkan Allah sebagai pusat segala-galanya dan menekankan pentingnya iman, kasih, dan hidup dalam Roh. Kitab-kitab Injil mengisahkan kehidupan, kematian dan kebangkitan Yesus sebagai Anak Allah yang membawa kabar baik tentang keselamatan.
1. Dokumen tersebut merupakan makalah yang membahas pandangan Alkitab Perjanjian Baru tentang Allah, khususnya dalam surat-surat Rasul Paulus kepada jemaat di Galatia, Korintus, dan Roma.
2. Dibahas bahwa Allah diyakini sebagai Bapa dari Yesus, satu pribadi, hakim yang adil, Allah bagi semua bangsa, dan memiliki pengetahuan, perasaan, dan kehendak sendiri.
3. Tujuan makalah
Dokumen tersebut memberikan penjelasan tentang kitab suci mana yang benar-benar merupakan firman Allah. Ia menjelaskan bahwa hanya Alkitab yang memenuhi kriteria sebagai firman Allah yang tidak pernah salah dan mengajarkan moral tertinggi. Alkitab juga mengandung ramalan tentang Yesus yang kemudian terbukti benar sehingga membuktikan bahwa Alkitab berasal dari Allah yang maha tahu.
Manusia diciptakan oleh Allah sebagai laki-laki dan perempuan menurut gambar dan rupa-Nya. Manusia memiliki tubuh, jiwa, dan roh yang sempurna dan diciptakan untuk menguasai bumi atas nama Allah serta merefleksikan sifat-sifat Ilahi seperti ketunggalan dan kejamakan.
Makalah ini membahas peran penting Roh Kudus dalam penginjilan melalui cara-cara berikut: memilih dan mengutus pengabar Injil, memberi kuasa kepada mereka untuk mengabarkan Injil, dan menguatkan mereka ketika menghadapi penganiayaan."
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah: Dokumen tersebut membahas tentang konsep gambar diri yang benar menurut Alkitab serta faktor-faktor yang mempengaruhi pembentukan gambar diri seseorang, prinsip pemulihan gambar diri, dan sepuluh prinsip untuk membangun gambar diri yang sehat.
Dokumen tersebut membahas tentang dosa dan akibatnya bagi manusia. Secara singkat, dosa adalah pelanggaran terhadap hukum Allah yang menyebabkan manusia kehilangan hubungan dengan Allah dan menderita akibat fisik dan spiritual seperti kematian. Untuk bebas dari dosa, manusia membutuhkan keselamatan dari Allah.
Dokumen tersebut membahas tentang dosa dan akibatnya bagi manusia. Secara singkat, dosa adalah pelanggaran terhadap hukum Allah yang menyebabkan manusia kehilangan hubungan dengan Allah dan menderita akibat fisik dan spiritual seperti kematian. Untuk bebas dari dosa, manusia membutuhkan keselamatan dari Allah.
1. Dokumen tersebut membahas tentang dosa warisan yang diwariskan dari Adam kepada seluruh manusia. Dosa warisan terdiri dari dosa keturunan yang bersifat mewariskan sifat dosa, dan kerusakan warisan yang merusak jiwa dan tubuh manusia.
2. Dokumen juga membedakan antara dosa warisan dengan dosa perbuatan yang dilakukan manusia. Dosa perbuatan disebabkan oleh kelemahan akibat dosa warisan.
Dokumen tersebut membahas tentang asal mula dosa menurut Alkitab. Dosa berasal dari iblis yang memberontak kepada Allah, kemudian masuk ke dalam umat manusia melalui kejatuhan Adam dan Hawa di Taman Eden. Semua manusia dilahirkan dalam dosa akibat keturunan dari Adam. Alkitab, sejarah, logika, hati nurani, dan pengalaman manusia semua menyatakan adanya realitas dosa. Hanya agama Kristen yang menawarkan
1. Dokumen tersebut membahas tentang dosa warisan yang menempel pada manusia akibat dosa Adam dan Hawa. Dibahas pula definisi dosa menurut Alkitab, bahasa Ibrani, Yunani, serta awal mula adanya dosa dari Lucifer dan Adam-Hawa.
dalam artikel ini, penulis memberikan penjelasan tentang cerita atau kisah kejatuhan manusia dalam dosa yang melanggar perintah Allah, yang dilakukan oleh manusia pertama yaitu Adam dan Hawa, terdapat dalam kitab Kejadian 3:16-19
Dokumen tersebut membahas tentang dosa manusia menurut agama Kristen. Dosa berasal dari kejatuhan Adam dan Hawa di Taman Eden yang menyebabkan manusia hidup dalam dosa. Dosa adalah ketidaktaatan terhadap perintah Tuhan yang dapat dilakukan melalui perkataan, perbuatan, pikiran, dan sikap. Yesus mati di salib untuk menebus dosa manusia.
Pada mulanya Allah menciptakan manusia sempurna, yaitu diciptakan menurut gambar dan rupa Allah (Kejadian 1:26-27). Walaupun manusia diciptakan dalam kesempurnaan adanya, tetapi manusia tetaplah makhluk ciptaan. Manusia memilih untuk mendengarkan iblis dan melakukan apa yang dilarang oleh Allah. Dosa membuat hubungan dengan Allah terputus, dan manusia harus bersusah payah untuk kehidupannya,. Kata dosa juga berhubungan dengan pelanggaran terhadap hukum-hukum Allah.
Pelanggaran terhadap hukum Allah berarti pelanggaran hubungan antara Allah dengan Manusia yang tidak sesuai dengan standar yang diberikan Allah maka berarti itu adalah dosa Penelitian ini dilakukan dengan metode kualitatif deskriptif dengan pendekatan study kepustakaan. Tpenelitian bertujuan untuk menjelaskan tentang dosa, dan istilah kata yang dikaitkan dengan dosa yang digunakan dalam Alkitab baik dalam Perjanjian Lama maupun Perjanjian Baru.
>Rafly Antony Beay :
"Dosa warisan" merupakan pembahasan yang sangat menarik, jika kita punya keinginan untuk menyelidiki dan memahaminya. penulis sendiri, merasakan akan hal ini. pembahasan ini cukup menantang dan sangat baik jika kita mempelajarinya.
semoga apa ayang telah dijabarkan bermanfaat bagi setiap pembaca. kurang lebihnya baik dalam kata maupun kalimat dalam penulisan, penulis mohon maaf, kiranya para pembaca berkenan memberi saran dan kritik sehingga dalam penulisan selanjutnya akan semakin lebih baik. Trima kasih, Tuhan Yesus memberkati...
1. Dokumen ini membahas tentang dosa asal dan bagaimana dosa mulai ada di alam semesta. Dosa dimulai ketika iblis memberontak kepada Allah dan menyebabkan beberapa malaikat lain ikut berdosa.
2. Dokumen ini juga membahas tentang dosa warisan yang diwariskan dari Adam kepada seluruh manusia sebagai akibat dari dosa Adam memakan buah larangan. Dosa warisan membawa kesalahan dan kerusakan bagi manusia.
Dokumen tersebut membahas tentang dosa dan pertobatan. Dosa dijelaskan sebagai pelanggaran terhadap kehendak Allah, sedangkan pertobatan diartikan sebagai tindakan berpaling dari dosa dan memohon ampun kepada Allah.
Manusia jatuh dalam dosa setelah Setan meyakinkan Hawa untuk memakan buah terlarang. Ini menyebabkan kerusakan hubungan manusia dengan Allah dan antar manusia, serta kematian rohani dan fisik. Namun, Allah berjanji akan memulihkan gambar-Nya dalam diri manusia melalui Kristus.
Dokumen tersebut membahas tentang dosa turunan yang diturunkan dari Adam dan Hawa kepada seluruh umat manusia. Dosa turunan dijelaskan sebagai tabiat dosa yang melekat pada manusia sejak awal penciptaan dan diturunkan secara turun temurun. Analisis teks menunjukkan bahwa dosa turunan merupakan sifat alami manusia yang berasal dari dosa pertama Adam dan Hawa, sebagaimana tercermin dari perbuatan K
1. Tulisan ini membahas tentang dosa warisan yang berasal dari Adam dan Hawa serta akibatnya yaitu semua manusia menjadi berdosa walaupun belum melakukan dosa. 2. Dosa warisan tersebut dibagi menjadi kesalahan warisan dan kerusakan warisan yang merusak jiwa dan tubuh manusia. 3. Penebusan dosa warisan dilakukan oleh Yesus Kristus melalui kematiannya di kayu salib agar manusia dapat dibenark
Dokumen tersebut membahas tentang dosa warisan yang diwariskan dari Adam dan Hawa kepada seluruh umat manusia. Dosa warisan adalah sifat dosa yang melekat pada diri manusia sejak lahir akibat dosa pertama yang dilakukan oleh Adam dan Hawa di Taman Eden. Dosa warisan menyebabkan manusia kehilangan hubungan dengan Allah, memiliki sifat berdosa, dan tunduk pada hukuman maupun kematian. Hanya melalui Yesus Krist
Dokumen tersebut membahas kesempurnaan Alkitab sebagai firman Allah yang diilhami, menjawab kebutuhan manusia, memiliki kesatuan inti berita, dan ketepatan nubuatannya."
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka - abdiera.com, Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka
Materi ini membahas tentang defenisi dan Usia Anak di Indonesia serta hubungannya dengan risiko terpapar kekerasan. Dalam modul ini, akan diuraikan berbagai bentuk kekerasan yang dapat dialami anak-anak, seperti kekerasan fisik, emosional, seksual, dan penelantaran.
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaFathan Emran
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka - abdiera.com, Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka
Materi ini membahas tentang defenisi dan Usia Anak di Indonesia serta hubungannya dengan risiko terpapar kekerasan. Dalam modul ini, akan diuraikan berbagai bentuk kekerasan yang dapat dialami anak-anak, seperti kekerasan fisik, emosional, seksual, dan penelantaran.
1. 1
PAPER
“Dosa Warisan”
Disusun Untuk Memenuhi Persyaratan Dalam Menempuh
Mata Kuliah Dogmatika III
Oleh:
Yoshua Nickson Sina
NIM 20188634
SEKOLAH TINGGI TEOLOGI MAWAR SARON LAMPUNG
PRODI PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN
Maret, 2020
2. 2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kehidupan manusia sebelum jatuh didalam dosa, ia memiilki hubungan yang baik
dengan Allah , tetapi ketika manusia jatuh dalam dosa didalam Taman Eden, maka hubungan
manusia dengan Allah menjadi putus. Alkitab Perjanjian Lama menuliskan bahwa manusia
ketika berbuat dosa , maka diadakan korban bakaran sebagai penghapus dosa, tetapi meskipun
begitu, manusia masih saja berbuat dosa. Ketika Allah melihat bahwa manusia sudah jatuh
kedalam dosa dari Adam dan Hawa, maka Allah memutuskan segala sesuatu untuk
mendatangkan kebaikan bagi manusia.
Manusia pada umumnya tidak sempurna, karena banyak sekali kejahatan yang dilakukan
oleh manusia. Manusia memilki keterbatasan yang sangat jauh dari pemikiran Tuhan, seringkali
manusia jatuh, bangkit dan kembali jatuh lagi, bahkan itu terjadi berulang-ulang. Lantas
mengapa manusia cenderung untuk melakukan dosa terus-menerus, karena manusia sudah
memiliki nature dosa yang tidak bisa terlepas dari manusia karena dosa bawaan dari Adam dan
Hawa pada waktu mereka jatuh didalam dosa.
A. Tujuan
Paper ini dibuat untuk memberikan pemahan dan penjelasan sedetailnya mengenai Dosa Warisan
ini, karena masih banya yang mempertanyakan hal ini.
B. Manfaat
Pembaca lebih mengerti dan mengetahui apa itu dosa warisan dan maksud tujuan Allah didalam
kehidupan manusia.
3. 3
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian Dosa
Dosa dalam kamus besar bahasa Indonesia berarti perbuatan yang melanggar hukum
Tuhan atau agama, artinya dosa adalah sesuatu kesalahan yang fatal yang menyakiti hati Tuhan.1
Didalam Alkitab banyak definisi Dosa, yaitu, Dosa diartikan sebagi pemikiran yang bodoh
(Ams. 24:9), dosa adalah pelanggaran terhadap hukum Allah (1 Yoh. 3:4), Dosa juga disamakan
dengan kejahatan sebab setiap kejahatan sebab setiap kejahatan berarti dosa (1 Yoh. 5:27).
Alkitab juga menyatakan bahwa segala sesuatu yang dilakiukan tanpa iman berarti dosa (Rm.
14:23). Dan orang yang tahu bagaimana ia harus berbuat baik tetapi ia tidak melakukannya
disebut berdosa (Yak. 4:17).
Alkitab juga memakai istilah mengenai dosa ini, didalam Perjanjian Lama, dalam
bahasa Ibrani,
Khata artinya tidak mengenai sasaran (Im. 4:2-3 dan 23-35, Mzm. 32:5 ; 51:2-5;
Yes.53:10,12) (Ini berarti “Kejahatan”, kadang-kadang dosa yang merupakan
kebiasaan, dan hukumannya, peristiwanya, pengorbananya atau kompensasinya.
Kata ini juga berarti Kehilangan, berdosa, dengan kesimpulan untuk menyerah,
dan kekurangan).
Ra artinya menghancurkan, menghentikan, jahat.
Pasha artinya perasaan bersalah akibat perbuatan dosa yang dilakukannya (Mzm.
19:13 ; 32:1; Yes 53:8; Dan. 9:24, Kel. 34:7, Bil. 14:18) (Kata ini berarti
melanggar dari otoritas yang adil, menyalahgunakan, murtad, berkelahi,
pemberontakan (Nasional, moral dan agama). Kata ini diterjemahkan dengan
kata-kata “berbuat jahat, memberontak, revolusi, dan pelanggaran).
Awon artinya perasaan bersalah akibat perbuatan dosa yang dilakukannya (Maz
52:3; Im 16:21, 22; Maz 10:3,10; Yes 53:5, 11; dan 9:24) (Kata ini berarti,
1 Tim Pandom Media, KBBI, (Jakarta : Pandom Media Nusantara, 2014).
4. 4
kesesatan, kejahatan, yang diterjemahkan, melakukan kekeliruan, berlutut,
membuat bengkok, melakukan ketidakadilan, penyelewengan, dan kesalahan).
Shagag artinya melakukan kesalahan, tersesat seperti domba.
Asham artinya rasa bersalah (Im 6:2,5,6; 7:1-7) (Kata ini berarti, menjadi bersalah
atau kesalahan, juga persembahan dosa).
Taah artinya menyimpang, tersesat.
Jadi konsep dosa menurut perjanjian lama ini adalah, Dosa bertentangan dengan norma dan
merupakan ketidaktaatan kepada Allah, Perbuatan salah yang menyebabkan rasa bersalah, dan
dosa merupakan perbuatan aktif dalam kesalahan atau suatu tindakan menuju sasaran yang salah.
Sedangkan dalam Perjanjian Baru menuliskan Definisi Dosa yaitu:
Kakos artinya buruk, tidak baik.
Poneros artinya kejahatan.
Hamartia artinya tidak mencapai sasaran (Mat 1:21; 26:28; Luk 24:47; Yoh
8:24; Kis 2:38; Rom 3:20).
Hamartema artinya ketidakpatuanterhadap hukum (Mar 3:28: 4:12; Rom 3:25; 1
Kor 6:18).
Anomia artinya kedurhakaan, tidak punya atura/ hukum (Mat 7:23; 23:28; 24:12;
Rom 4:7; 6:19; 2 Tes 2:7).
Parabates artinya pelanggaran ( 2 Pet 2:16)
Paraptoma artinya pelanggaran secara sengaja (Mat 6:24, 15; Rom 4:24, 5:15-
20; 11:11, 12:2; 2 Kor 5:19; Gal 6:1).
Jadi konsep dosa menurut perjanjian baru ini adalah, semua dosa adalah pelanggaran hukum atau
pemberontakan, dosa atau kejahatan memiliki bentuk banyak sekali, dan dosa menuntut
pertanggung jawaban manusia.2
a. Definisi Alkitab mengenai dosa
Di dalam Alkitab banyak hal yang mendefinisikan kata dosa, dan semuanya ini
2 Badan Pekerja Harian-Gereja Bethel Indonesia, Pengajaran Dasar Gereja Bethel Indonesia (Jakarta:
Departemen Theologia Badan Pekerja Harian-Gereja Bethel Indonesia, 2012),59-60.
5. 5
terlihat di dalam bentuk yang berkembang di dalam dosa yang bersalah dari iblis dan
Adam. Sumber utama dosa adalah ketamakan manusia, dan keegoisan manusia, seperti
yang sudah kita ketahui didalam Alkitab, Allah menciptakan manusia dalam
kesempurnaan, tetapi manusia yang memilih jalan untuk berbuat dosa, berikut adalah
definisi-definisi Alkitab mengenai dosa.
1. Dosa adalah Pikiran Kebodohan
Amsal 24:9 menuliskan, “Memikirkan kebodohan adalah dosa”. Ketika iblis dan
Adam memiliki peran untuk menjadi seperti Allah, hal ini tentu merupakan
kebodohan, dan pikiran serakah serta keegoisan ini tentu adalah dosa. Amsal sangat
jelas mnnyampaikannya, ketamakan dan keegoisan dapat mengubah segalanya, dari
hal baik menjadi hal buruk, dari hal yang semula sempurna menjadi rusak, itulah
sebabnya Amsal menuliskan semuanya itu adalah kebodohan. Kebodohan dalam hal
ini adalah kesempurnaan yang telah diberikan Allah kepada manusia, manusia tidak
memanfaatkannya dengan baik, sehingga semua yang berharga menjadi rusak.
2. Dosa adalah pelanggaran Hukum Allah
1 Yohanes 3:4 menuliskan, “Dosa adalah pelanggaran Hukum Allah”.
Melanggar berarti “menyebrangi, melewati suatu garis pembatas yang di larang.”
Artinya dosa menyembakan perpisahan yang terjadi antara manusia, manusia memilih
untuk melanggar semua yang dikatakan Allah, manusia memilih untuk tidak taat,
tidak berdiri dengan komitmen yang sudah dibuatnya dengan Allah, tetapi memilih
untuk menyimpang kepada hal ang jahat.
3. Kejahatan adalah dosa
1 Yohanes 5:17 menuliskan, “Semua kejahatan adalah dosa”. Tentunya sudah
sangat jelas bahwa segala kejahatan yang di lakukan manusia adalah dosa, kejahatan
atau ketidakadilan adalah dosa. Adam melakukan semua yang menyimpang dari
Allah dan manusia dengan menjual segala sesuatu yang berharga dari dirinya kepada
iblis, tentunya ini adalah kejahatan terbesar yang dilakukan manusia.
4. Tidak melakukan kebaikan adalah dosa
Yakobus 4:17 menuliskan, “jadi jika seorang tahu bagaimana ia harus berbuat
baik, tetapi ia tidak melakukannya, ia berdosa. Iblis mengetaui apa yang yang baik,
tetapi ia tidak melakukannya, begitu juga dengan Adam ia tahu berbuat baik tetapi ia
6. 6
tidak melakukannya, ia memilih menyimpang dari jalan kebenaran. Intinya mereka
mengetahui apa yang bisa dilakukan untuk menyenangkan hati Allah, tetapi mereka
memilih untuk berpaling dan menjauh dari Allah.
5. Melakukan kebaikan bisa jadi adalah dosa
Dalam Amsal 21:4 menuliskan, “Mata yang congkak dan hati yang sombong,
yang menjadi pelita orang fasik, adalah dosa”. Mengolah dianggap sebagai kegiatan
yang mulia dan budaya oriental. Ini merupakan perbuatan baik, Nmaun, Alkitab
menyatakan bahwa siapa pun yang tidak bisa berhubungan secara benar dengan Allah
tidak bisa melakukan apapun yang baik dan dapat diterima dalam pandangan Allah.
Seorang pendosa tidak bisa melakukan apapun kecuali dosa. Bahkan perbuatan yang
murah hati dan religius sekalipun bermanfaat bagi orang lain, masih merupakan dosa.
Upaya pembenaran diri Adam untuk menutupi dirinya sendiri dengan daun-daun ara
membuktikan ketidaktepatan. Seperti yang dikatakn oleh Yesaya. 64:6, segala
kesalehan kami seperti kain kotor; kami sekalian menjadi layu seperti daun.
Gambaran lain dari hal ini adalah kebenaran orang-orang Farisi (Mat. 23:13-33; Flp.
3:4-9).
6. Ketidakpercayaan adalah dosa
Roma 14:23 menuliskan” Segala sesuatu yang tidak berdasarkan iman adalah
dosa”. Adam dan Hawa mengetahui kehendak Allah yang baik dan sempurna, namun
mereka lebih memilih berbuat dosa. Mereka tidak mempercayai Firman Allah, tetapi
sebaliknya mempercayai kata si ular. Mereka jatuh dari iman di dalam Firman Allah
menjadi ketidakpercayaan. 3
2. Pandangan Alkitab Tentang Sifat-Sifat Dosa
a. Dosa tidak memiliki eksistensi yang independen. Dosa bukanlah suatu esensi atau
substansi diri manusia (tidak tercipta bersama penciptaan manusia), tapi suatu
‘aksiden’ yang menyebabkan kecacatan dalam diri manusia yang mulanya baik.
3 Kevin J. Conner, A Practical Giude To Christian Belief, Pedoman Praktis tentang Iman Kristiani
(Jawa Timur:Gandum Mas,2004),311-313)
7. 7
Agustinus menyebutnya sebagai privatio boni, hilangnya kebaikan. Dosa tidak
mengubah esensi tapi mengubah arah hidup manusia. Stuktur gambar Allah (esensi
yang Allah karuniakan kepada manusia) masih ada, tetapi tidak lagi memberikan
fungsi yang seharusnya, bahkan menyimpang dari fungsi yang telah ditentukan Allah,
sehingga berbalik dipakai untuk menentang Allah.
b. Dosa adalah jenis kejahatan yang sangat spesifik Dosa adalah kejahatan moral yang
aktif karena manusia adalah mahluk berakal sehingga dosa yang dilakukannya
merupakan pilihan manusia sendiri (sengaja). Oleh karena itu dosa menghasilkan
permusuhan aktif dengan Allah.
c. Dosa memiliki sifat mutlak Tidak ada keadaan yang netral antara baik dan jahat. Jika
seseorang tidak dalam status yang benar maka ia pasti ada di posisi yang salah,
karena tidak ada pilihan lain di antaranya. Oleh karena itu Alkitab selalu mengajak
orang berdosa berbalik dari statusnya yang berdosa, artinya posisinya harus diubah
mutlak.
d. Dosa selalu memiliki hubungan dengan pelanggaran akan kehendak Allah. Dosa tidak
dapat dilihat tanpa menghubungkan diri dengan Allah dan kehendak-Nya karena dosa
merupakan pelanggaran akan hukum Allah. Bahkan untuk orang yang belum
mengenal Allah, dosa merupakan pelanggaran akan norma-norma yang telah Allah
tulis dalam hati manusia. {Rom 2:14-16 } Oleh karena itu akibat dari dosa adalah
pemisahan dari Allah.
e. Dosa mencakup kesalahan dan pencemaran Kesalahan Adam telah mencemari
manusia dan hal itu tidak dapat disingkirkan lagi, karena tindakan tersebut. terkait
dengan kedudukan/status Adam sebagai orang yang berdosa. Oleh karenanya semua
umat manusia yang dilahirkan dari Adam sudah membawa natur yang telah
tercemar/rusak. Tapi, selain itu pencemaran dosa juga melekat pada dosa perbuatan.
Perbuatan dosa sering menghasilkan kebiasaan dosa, kebiasaan dosa pada gilirannya
bisa menyebabkan bentuk kehidupan yang penuh dosa.
f. Dosa menempati kedudukan dalam hati Dosa mengendap di hati, yang adalah organ
utama jiwa, karena hati adalah sumber/pusat keluarnya segala sesuatu tentang hidup.
Oleh karena itu dari hati dosa menyebar ke seluruh intelektual, kehendak, perasaan
8. 8
dan ke seluruh tubuh manusia. Beberapa ayat Alkitab yang menunjukkan hati sebagai
pusat/sumber:
Ams 4:23
Yer 17:9
Mat 15:19
Luk 6:45b
g. Dosa tidak hanya mencakup tindakan tetapi juga pikiran. Hukum Allah mengatakan
bahwa dosa bisa mencakup pikiran sebagaimana juga ucapan atau perbuatan,
sebagaimana tercantum dalam Hukum Kesepuluh. (Kel 20:17 ) Hal itu diulangi Yesus
dalam Perjanjian Baru. (Mat 5:28) Juga Paulus di Galatia 5:16,17 dan Galatia 5:24,
yang disebut sebagai ‘keinginan daging’.
h. Dosa pada akarnya merupakan satu bentuk kesombongan. Berakar dari kejatuhan
malaikat, maka setan pun menggoda Hawa untuk memiliki kesombongan yang sama,
‘kamu akan menjadi seperti Allah." (Kej 3:5) Kesombongan merupakan dosa yang
mendasari semua dosa lain, karena pada dasarnya dosa berarti keinginan untuk
mandiri dan menolak untuk mengakui kebergantungan total kita kepada Allah.
i. Dosa biasanya berkedok. Manusia adalah mahluk ‘rasional’, sehingga selalu
merasionalisasikan tindakan yang mereka tahu tidak seharusnya mereka lakukan.
Dosa selalu dilakukan untuk suatu alasan yang ‘baik’.
Kesulitan untuk mengenali dosa sendiri. Manusia lebih mudah melihat dosa
orang lain daripada dirinya sendiri. (Mat 7:3).
Cenderung ditutup-tutupi.
3. Pandangan Umum Tentang Dosa
a. Teori Dualistik. Ini adalah teori Gnostisisme, yang menganggap kebaikan dan dosa adalah dua
eksistensi yang berjalan paralel yang bersifat kekal. Jadi pada dasarnya dipercaya bahwa dunia
ini diperintah oleh dua kekuatan yaitu roh dan materi; baik dan buruk; terang dan gelap, yang
terus menerus berperang.
b. Teori bahwa dosa adalah kurangnya hal-hal penting dalam hidup. Dosa adalah eksistensi yang
tidak dapat dihindari karena manusia pasti punya keterbatasan/kelemahan/ketidaksempurnaan.
Jadi dosa adalah akibat dari keterbatasan manusia.
9. 9
c. Teori bahwa dosa adalah ilusi. Dosa adalah ketidakcukupan pengetahuan manusia, khususnya
yang didapat manusia melalui pancaindra. Oleh karena itu pancaindra menjadi alat dosa.
d. Teori bahwa dosa adalah kebutuhan kesadaran akan Allah. Bahwa di dalam diri manusia ada
suatu tempat yang kosong yang hanya Allah yang bisa mengisinya. Jika manusia tidak
menyadari akan kebutuhannya tersebut. maka ia akan merasa bersalah dan berdosa.
e. Teori bahwa dosa hanyalah mencakup tindakan saja. Pada umumnya manusia melihat
perbuatan salah sebagai apa yang dilakukan/tidak dilakukan saja, dan tidak sebagai apa yang
dipikirkan seseorang.
f. Teori bahwa dosa adalah ketamakan. Bahwa pada dasarnya semua dosa dipicu oleh nafsu
ketamakan/keserakahan manusia untuk memiliki lebih dari yang ia miliki.
g. Teori bahwa dosa adalah kecenderungan natur manusia yang lebih rendah menuju pada
kesadaran moral yang lebih tinggi (pengaruh Teori Evolusi).
4. Asal-Usul Dosa
A. Masuknya Dosa ke dalam Alam Semesta
Yakobus, ketika dia berbicara tentang asal-usul dosa, memberi kita beberapa
pandangan penting dalam asal-usul segala kejahatan. Prinsip yang dia jelaskan
berlaku bagi malaikat maupun manusia. Prinsip ini menolong untuk menjawab
beberapa pertanyaan seperti “Siapa yang mencobai Lusifer?” dan “Apakah pencobaan
Lusifer berasal dari dalam atau luar?”.
Dalam Yakobus 1:13 berkata “Apabila seorang dicobai, janganlah ia berkata:
"Pencobaan ini datang dari Allah!" Sebab Allah tidak dapat dicobai oleh yang jahat,
dan Ia sendiri tidak mencobai siapapun”. Maka Allah tidak dan tidak bisa mencobai
para malaikat atau manusia untuk berbuat dosa. Ini akan melanggar sifat moral-Nya.
Allah tidak menciptakan atau memerintahkan dosa. Dia tidak menyetujuinya juga
menorong ciptaan-Nya untuk berbuat dosa. Menuduh Allah untuk hal-hal semacam
ini berarti menyerang kekudusan dan sifat-sifat moral-Nya.4
4 Ibid, 323.
10. 10
B. Manusia Berdosa
Ketika kita membaca kitab Kejadian kita dapat memberi gambaran mengenai
apa yang mungkin terjadi seandainya Adam tetap setia. Tetapi kenyataannya ia jatuh,
jadi kita harus menilik umat manusia dalam dosa.
a. Kejatuhan manusia
Kejadian 3:1-7, mengisahkan tentang dosa pertama umat manusia, dan ada
juga banyak lagi bahan Alkitab yang mengacu pada kejatuhan manusia ini kita bisa
melihat di akhir pembacaan dalam pasal ini. Lagi pula, terlepas dari acuan-acuan
eksplisit itu, kejatuhan merupakan bagian integral dari seluruh berita Alkitab. Ada
berapa tafsiran kisah kejatuhan yang perlu kita pertimbangkan.
Pertama, pandangan harfiah melihat kisah dalam Kitab Kejadian sebagai
tulisan sejarah. Inilah pandangan yang diterima secara umum di gereja selama
berabad-abad dan masih terus dibela oleh banyak pendukung. Namun akhir-akhir ini
timbullah pendapat-pendapat yang lain.
Kedua, pandangan mitologis menolak adanya sedikit pun unsur sejarah.
Pandangan ini menganggap cerita dalam Kitab Kejadian sebagai suatu gambaran
religius yang menyampaikan kebenaran-kebenaran penting tentang manusia dan
kondisi moralnya. Dengan demikian cerita Kejadian bukan mengenai asal dosa
melainkan mengenai hakikatnya. Memang ada unsur kebenaran dalam pandangan ini
dan dalam Roma 1:1-32 Paulus sedikit banyak menggunakannya ketika ia
menggambarkan dosa dan pemberontakan di dunia bukan Yahudi pada zamannya.
Namun pandangan ini bukanlah arti utama dari Kejadian 3:1-24 karena menolak
adanya unsur sejarah dan ini jelas tidak sejalan dengan penulis-penulis Alkitab
kemudian.
Ketiga, pandangan "historis" menegaskan bahwa , walaupun dalam Kej 2:1-
3:24: tidak selalu dapat ditafsirkan secara harfiah, namun jelas peristiwa-peristiwa
diceritakan di dalamnya yang dibatasi oleh waktu dan ruang. Alkitab berbicara
tentang kejatuhan sebagai suatu peristiwa yang benar-benar terjadi (Rom 5:12-13),
memberi lokasi taman Eden secara cukup jelas (Kej 2:10- 14) dan menempatkan
Adam pada garis sejarah yang berlanjut sampai pada Abraham dan Israel (Kej 4:1;
11. 11
5:4; Kej 11:27; Luk 3:38). Jadi kejatuhan merupakan peristiwa yang sungguh-
sungguh terjadi dalam sejarah moral umat manusia.
Untuk menafsirkan perikop yang sangat penting ini dengan tepat, ada beberapa
pertimbangan yang perlu diperhatikan.
(1). Ada kesulitan dalam memakai bahasa sehari-hari kita dengan keadaan sebelum
kejatuhan, karena semua bahasa dibentuk oleh pengalaman sejak kejatuhan. Begitu
pula, tentang waktu pengaruh-pengaruh kejatuhan itu ditiadakan oleh kedatangan
kembali Kristus, Alkitab sekali lagi menggunakan semacam simbolisme untuk
menggambarkan situasi masa mendatang (Wahyu 21:1-22:21).
(2). Berkouwer mengemukakan bahwa kejatuhan tidak mungkin dipahami
sepenuhnya kalau kita tidak mengakui keterlibatan pribadi kita dalam peristiwa
menyedihkan itu. Sekalipun prinsip ini tidak perlu menghambat segala pembahasan
tentang sifat kejatuhan, namun sebaiknya kita hindari pendekatan yang terlalu
teoretis.
(3). Para evolusionis sering menolak gagasan tentang dosa dan argumen-argumen
Kristen lain yang terkait. Akan tetapi orang percaya sekurang-kurangnya dapat
melihat bahwa sekali kegagalan moral manusia diakui (dan bukti empiris bagi
kegagalan itu cukup besar!) maka kecenderungan dalam manusia itu harus ada titik
pangkal dalam waktu. Telah terjadi suatu tindakan pemberontakan pertama yang
melawan norma-norma moral yang diketahui, dalam hal ini kehendak Allah. Oleh
sebab itu asal dosa dapat ditempatkan dalam waktu dan dihubungkan dengan
keseluruhan rangkaian peristiwa manusia.
(4). Dalam Roma 5:12 dan 1Kor 15:22, Paulus menggunakan kejatuhan sebagai tema
pengiring penjelasan rinci mengenai karya penyelamatan Kristus. Pengaruh "satu"
(yaitu "yang pertama") dosa Adam (Rom 5:16,18) ditiadakan oleh "satu perbuatan
kebenaran" (Rom 5:18) Kristus dengan kematian-Nya bagi orang berdosa (Rom 3:25;
4:25; 5:8). Tidak mungkin mempertahankan analogi antara perbuatan Adam dan
perbuatan Kristus jika kejatuhan tidak diterima sebagai peristiwa dalam waktu dan
ruang.
Dengan Ini dapat disimpulkan bahwa Kejatuhan manusia, membuat hubungan
manusia yang permulaannya baik dengan Allah menjadi hancur karena dosa yang
12. 12
diperbuatnya. Didalam Kitab Kejadian sudah sangat jelas menjelaskan bagaimana
manusia jatuh kedalam dosa ini, disitu menggambarkan latar belajar dan awal
permulaan manusia diciptakan sampai manusia jatuh kedalam dosa. Sejarah dan hati
nurani manusia membawa kesaksian akan adanya realita dosa. Alkitab menunjukan
bahwa dosa memasuki alam semesta melalui Iblis dan selanjutnya masuk ke dalam
umat manusia melalui kejatuhan Adam dan Hawa. Alkitab menyatakan hakikat dosa
berpusat pada diri sendiridan hasil tragisnya adalah maut, tetapi dosa juga
menyatakan rencana penebusan Allah di dalam Kristus untuk mengakiri dosa selama-
lamanya.
b. Sifat Umum Dosa
Baik orang Kristen maupun bukan Kristen menyadari bahwa dosa memiliki sifat yang
universal, karena setiap orang sadar atau tidak sadar mengakui kenyataan bahwa
manusia selalu bergumul dengan kejahatan moral di dalam dirinya. Bagi orang
Kristen sifat universalitas dosa ini sangat jelas karena Alkitab menyatakan hal itu
berkali-kali. Ada 4 relasi universalitas dosa yang dapat dijelaskan, yaitu relasi dengan
diri sendiri, dengan orang lain, dengan setan dan dengan Allah:
a. Dosa sebagai kuasa yang membelenggu. Sejak kejatuhan dalam dosa, di dalam
diri manusia ada kuasa yang mengikat yang mendorong manusia untuk melawan
Allah. Disebut sebagai ‘kuasa’ karena seringkali manusia tidak memiliki kekuatan
untuk melawannya sehingga kebebasan manusia menjadi terganggu.
b. Dosa sebagai kelakuan yang merugikan. Dosa yang dilakukan didalam tindakan
menjadi perbuatan yang merugikan orang lain, baik sadar atau tidak sadar.
c. Dosa sebagai alat pemersatu dengan setan. Selain dimengerti sebagai suatu kuasa
dan kelakuan, dosa juga sebagai alat yang dipakai untuk mempersatukan manusia
dengan setan.
d. Dosa sebagai sikap melawan Allah. Karena dosa relasi manusia dengan Allah
menjadi rusak. Bahkan lebih dari pada hanya rusak karena manusia menjadi
berani melawan Allah, sebaliknya terhadap setan manusia menjadi begitu lemah.
13. 13
C. Dosa Warisan
Seperti telah dijelaskan sebelumnya bahwa dosa yang diperbuat Adam telah
mengakibatkan adanya perubahan status/kedudukan manusia dari ‘tidak berdosa’ menjadi
‘berdosa’. Sejak kejatuhan dalam dosa status manusia sudah bergeser dari yang ditetapkan oleh
Allah, pergeseran inilah yang menjadi sumber dari segala macam dosa dan sejak itu pula
manusia tidak dapat lari dari kenyataan adanya dosa.
Penyebaran Dan Hukuman Dosa
a. Penyebaran Dosa
Dengan cara bagaimanakah keberdosaan dan kesalahan Adam diturunkan kepada kita?
Dosa Adam tidak diturunkan kepada keturunannya karena proses peniruan. Adam adalah kepala
umat manusia sekaligus menjadi wakil manusia. Ketika ia berdosa, maka semua manusia
tercakup di dalam kesalahan akibat dosa dan di dalam penghukuman akibat dosa (imputasi).
Oleh karena itu semua orang yang lahir kemudian adalah dalam keadaan rusak. Kerusakan itu
diturunkan kepada manusia melalui orangtuanya. Namun demikian Alkitab tidak memberikan
penjelasan yang gamblang tentang bagaimana hal itu terjadi, tapi satu hal kita tahu bahwa dosa
Adam adalah dosa kita.
Dosa yang berasal dari Adam ini membuka kesempatan bagi iblis untuk bekerja secara
leluasa karena keadaan natur manusia yang sudah rusak/tercemar. Kecemaran dalam diri
manusia bagaikan pancaran mata air yang kotor bagi seluruh dosa perbuatan yang dilakukan
manusia. Dosa perbuatan ini adalah dosa-dosa pribadi, yang bersifat jamak, yang dilakukan
manusia baik yang berupa tindakan maupun yang ada dalam pemikiran manusia, sedangkan dosa
asal adalah bersifat tunggal. Dosa asal memberi kekuatan yang fatal yang menyebabkan manusia
secara terus menerus melakukan tindakan/ perbuatan yang memberontak kepada Allah, yang
membawa pada penghukuman.
b. Hukuman Dosa
Allah adalah Allah yang adil, dan dosa adalah hal sangat serius bagi Allah. Oleh karena
itu dosa yang dilakukan manusia akan mendapat hukuman. Allah tidak dapat membiarkan dosa,
14. 14
karena dosa merupakan tindakan agresif manusia untuk melawan dan membenci Allah. {#/TB
Kel 20:5 }
a. Hukuman dosa asal
1) Kematian.
Alkitab menyebutkan dengan jelas bahwa hukuman atas dosa adalah ‘maut’ (kematian). Ada tiga
arti kata ‘mati’ dalam Kej 2:17:
a) Kematian jasmani
b) Kematian rohani (keterpisahan dengan Allah)
c) Kematian kekal
2) Arah hidup manusia menjadi rusak dan manusia cenderung memilih yang salah.
3) Manusia mengalami penderitaan yang tidak henti-hentinya sepanjang hidup.
b. Hukuman dosa perbuatan bagi orang Kristen
1) Hati nurani menjadi gelisah.
2) Penderitaan badani sebagai konsekuensi langsung dari tindakannya.
3) Penderitaan sebagai konsekuensi penghakiman hukum manusia.
4) Perpecahan hubungan dengan sesama.
5) Hubungan dengan Allah menjadi terhalang.
6) Berkat-berkat Tuhan menjadi tertunda.
c. Tujuan Allah memberikan hukuman atas dosa perbuatan manusia Secara umum kita melihat
ada tiga maksud penghukuman yang diberikan oleh Allah kepada manusia:
1) Untuk membuktikan keadilan dan kebenaran Allah.
2) Untuk membuat manusia jera sehingga berhenti berbuat dosa.
3) Untuk mengajar manusia agar kembali kepada Allah.
Sebelum Adam jatuh ke dalam dosa ia mempunyai hubungan yang sempurna
dengan Allah. Setelah ia berdosa maka hubungannya dengan Allah putus; ia sudah melanggar
hukum Allah; dan hubungannya dengan sesama manusia menjadi kacau. Dosa adalah
mendurhaka kepada Allah (1 Samuel 15:23) atau tidak mengasihi Allah dengan segenap hati
15. 15
(Ulangan 6:5; Markus 12:30). Adam sudah bersalah dalam kedua hal itu. Dosa juga berarti
melanggar hukum Allah dengan sengaja (Bilangan 15:30; Mazmur 19:13), atau melanggar
hukum itu sebab tidak mengetahuinya (Bilangan 15:27; Ibrani 9:7). Adam tidak dapat
mengatakan bahwa ia tidak tahu hukum Allah, dan meskipun ia tidak mengetahuinya, ia tidak
dapat berdalih. Dosa Adam adalah sengaja melanggar hukum Allah yang pasti, yang sudah
diketahuinya. Dosa adalah juga kesalahan kepada sesama manusia ( Imamat 19:18; Markus
12:31). Dosa merusak hubungan antara sesama manusia, oleh sebab itulah anak sulung Adam
dan Hawa tidak mengasihi adiknya seperti ia mengasihi dirinya sendiri, ia telah membenci serta
membunuh adiknya. Nyata benar bahwa manusia sudah mutlak jatuh ke dalam dosa. Dosa sudah
menguasai segenap diri manusia-baik roh, jiwa, maupun badan.
(1) Roh manusia telah kehilangan hubungannya dengan Allah. Manusia telah jauh dari
hidup persekutuan dengan Allah (Efesus 4:18). Sekarang manusia tidak tahu tentang perkara-
perkara Allah sebab manusia hanya berada di tingkat jasmani (1 Korintus 2:14). Manusia harus
dilahirkan kembali agar dapat melihat Kerajaan Allah (Yohanes 3:3).
(2) Jiwa manusia telah dicemarkan. Pengertiannya menjadi gelap sebab dosa. Hatinya
penipu (Yeremia 17:9). Pikiran hati manusia adalah jahat (Kejadian 6:5,12; 8:21; Mazmur 94:11;
Roma 7:18).
(3) Tubuh manusia menjadi fana dan takluk pada kematian (Roma 8:11).
Dengan demikian jelas bahwa oleh sebab dosa dan oleh sebab melawan Allah, roh
manusia telah dipisahkan dari Allah, pikirannya menjadi gelap dan bodoh, tubuhnya bisa
diserang penyakit serta takluk pada kematian. Manusia tidak dapat menolong dirinya sendiri dan
tidak berpengharapan sebab ia berdosa. Manusia telah terhilang!
Dosa ditanggungkan ke atas manusia. Tuhan telah menanggungkan dosa ke atas
manusia. Hal ini patut dibedakan dengan hukuman dosa. Tanggungan dosa artinya manusia insaf
bahwa dirinya harus menanggung dosanya dan patut dihukum. Hukuman dosa yaitu hukuman
yang datang sesudah dosa dilakukan, baik hukuman yang memang mengikuti dosa itu ataupun
hukuman yang pasti dari Allah atas dosa itu.
16. 16
Alkitab menyatakan bahwa orang berdosa adalah hamba dosa (Roma 6:17; 7:5,14),
dalam keadaan mati (Efesus 2:1). Bagaimana dosa telah mengubah tingkah laku manusia dan
Allah? (Galatia 3:10; Efesus 2:3). Siapakah yang lebih dahulu berusaha untuk mengadakan
penebusan itu? (2 Korintus 5:18-21). Setelah manusia jatuh ke dalam dosa, maka pusat
kehidupannya bukan lagi Allah, melainkan diri sendiri. Boleh jadi itulah sebabnya mengapa
Tuhan Yesus menuntut supaya kita menyangkal diri serta mengangkat salib dan mengikut Dia
(Matius 16:24). 5
"Keadaan berdosa lebih ditujukan kepada oknum yang berdosa itu, bukan kepada
perbuatan dosanya. Keadaan berdosa tidak menyatakan perbuatan orang berdosa melainkan
menyatakan tingkah laku batinnya. Perbuatan dosa merupakan akibat dari keadaan berdosa di
dalam batin; perbuatan dosa berasal dari perangai yang dinajiskan oleh dosa. Perangai yang
dinajiskan oleh dosa lebih jahat daripada perbuatan dosa. Begitulah dosa dinyatakan dalam
Perjanjian Baru. Bilamana hati nurani dilawan dengan melanggar kehendak Allah, maka pikiran
orang itu digelapkan dan kehendaknya dilemahkan … Pada permulaannya seseorang bertobat
oleh sebab kelakuan-kelakuannya, tetapi sesudah ia bertumbuh ia akan bertobat oleh sebab
keadaan hatinya atau keadaannya yang berdosa. Mula-mula ia berpikir bahwa ia harus
memperbaiki banyak hal, tetapi bilamana ia telah sungguh-sungguh menginsafi dirinya sendiri,
barulah ia merasakan bahwa dirinya perlu dilahirkan kembali."
Dosa mendatangkan kematian-kematian tubuh, jiwa dan roh. Kematian roh membuka
jalan bagi penyembahan berhala, kesombongan, hawa nafsu, dan segala kefasikan. Kematian
kekal ialah kematian roh yang sudah ditentukan untuk selama-lamanya, dan ia keadaan berdosa
serta tidak percaya yang kekal. "Alkitab mengajarkan bahwa kematian yaitu hukuman yang
kekal untuk roh; roh kehilangan segala sukacita dan diceraikan dari Allah, dan akan mendapat
hukuman Allah yang pasti atas dosa-dosanya oleh karena murka-Nya. "Dosa adalah keadaan
durhaka," yang dimaksudkan ialah perbuatan dosa. "Upah dosa ialah maut, maksudnya adalah
hukuman untuk dosa."
5 Harun Hadiwijono, Iman Kristen (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2013),237-239.
17. 17
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
Dosa warisan adalah dosa yang diturunkan dari Adam dan Hawa. Manusia
sudah memiliki nature dosa, sejak ia dilahirkan ke dunia ini. Tidak ada satupun manusia
di dunia ini, yang dapat mengatakan ia tidak berdosa, karena, semua manusia adalah
orang yang berdosa. Tentunya dosa tidak terbentuk dengan sendirinya, dosa terbentuk
karena keteledoran, keserakahan, dan ketamakan manusia yang ingin menjadi seperti
Allah. Allah yang Maha Suci tidak mau berkompromi dengan dosa, karena dosa
merupakan suatu kekejian bagi Allah, karena itu Allah tidak mau ciptaannya terus-
terusan hidup dalam dosa, sehingga Ia melakukan sebuah karya penebusan melalui Anak
tunggal-Nya, Tuhan Yesus Kristus sehingga setiap orang dapat dipulihkan dan
dibenarkan kembali oleh Allah.
2. Saran
Hiduplah sesuai pemikiran Kristus dan tetap jadi teladan dalam segala hal.
Penulis menyadari tidak mudah dalam menulis paper ini dan masih jauh dari kata
sempurna sehingga, penulis berharap para pembaca lebih mengerti dan memahami lagi
apa itu dosa warisan dan apa tindakan pembaca untuk merespon dan menyadari akan hal
itu.
18. 18
DAFTAR KEPUSTAKAAN
Tim Pandom Media, KBBI, Jakarta : Pandom Media Nusantara, 2014.
Badan Pekerja Harian-Gereja Bethel Indonesia, Pengajaran Dasar Gereja Bethel
Indonesia , Jakarta: Departemen Theologia Badan Pekerja Harian-Gereja Bethel Indonesia,
2012.
Conner, Kevin J., A Practical Giude To Christian Belief, Pedoman Praktis tentang Iman
Kristiani, Jawa Timur:Gandum Mas, 2004.
Hadiwijono, Harun, Iman Kristen, Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2013.