Dokumen ini membahas tentang rapat koordinasi pusat-daerah mengenai pelaksanaan Ujian Sekolah dan Ujian Nasional untuk implementasi Kurikulum 2013. Rapat ini bertujuan untuk mendapatkan kesepahaman dan kesepakatan teknis mengenai pelaksanaan Ujian Nasional 2014 dan implementasi Kurikulum 2013."
1. Arahan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI
RAPAT KOORDINASI PUSAT-DAERAH:
Ujian Sekolah dan Ujian Nasional
Implementasi Kurikulum 2013
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
Jakarta, 1 Desember 2013
2. UCAPAN TERIMA KASIH
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
menyampaikan ucapan terima kasih dan
penghargaan kepada
Pemangku Kepentingan Bidang Pendidikan
atas kontribusinya dalam meningkatkan
akses, mutu dan relevansi
pendidikan di Indonesia
2
4. Mengapa Perlu Persiapan Khusus
• Tahun 2014: Hajat Nasional (Pemilihan Umum). Kita
tidak ingin, pelaksanaan UN dan Kurikulum 2013
mengganggu Hajat Nasional;
• Memberikan layanan terbaik bagi pemangku
kepentingan, khususnya peserta didik;
• Kita ingin membuktikan, bahwa kita bisa
melaksanakannya dengan baik;
• Cakupan Implementasi Kurikulum 2013 seluruh
Satuan Pendidikan (SD,SMP dan SMA/K); dan
• Kesiapan
merupakan
modal
utama
dalam
pelaksanaan.
6. Keterkaitan Kurikulum dan UN
Satuan
Pendidikan
PTK
Sarpras
Pembiayaan
Pengelolaan
Pendidik dan
Tenaga
Kependidikan
Substansi
Pendidikan
Peserta
Didik
Materi
Kompetensi
Lulusan
Proses
Penilaian
(Termasuk UN)
Kurikulum
-Penilaian adalah bagian dari kurikulum
-UN dan Ujian Sekolah adalah bagian dari penilaian
-Penilaian adalah alat evaluasi yang berfungsi sebagai catu balik
untuk pencapaian Standar Nasional Pendidikan
6
8. Sistematika
A
Pentingnya UN
B
Pemanfaatan Hasil UN 2012/2013
B.1 Pemetaan Tingkat Nasional
B.2 Pemetaan Tingkat Provinsi,
Kabupaten/Kota dan Satuan Pendidikan
B.3 Pembinaan dan Intervensi Kebijakan
8
10. Keterkaitan Landasan Teoritis dan Yuridis
LANDASAN TEORITIS
LANDASAN YURIDIS
UU No 20 Tahun 2003 tentang Sisdiknas
Pasal 57 :
(1) evaluasi dilakukan dalam rangka pengendalian mutu pendidikan secara
nasional sebagai bentuk akuntabilitas penyelenggara pendidikan kepada
pihak-pihak yang berkepentingan.
(2) Evaluasi dilakukan terhadap peserta didik, lembaga dan program pendidikan
pada jalur formal dan non formal untuk semua jenjang, satuan dan jenis
pendidikan.
Lynch (2001)
Pasal 58:
(1) Pendidik berperan mengevaluasi hasil belajar untuk memantau proses
kemajuan, dan perbaikan hasil belajar peserta didik secara
berkesinambungan (evaluasi internal)
(2) Evaluasi peserta didik, satuan pendidikan, dan program pendidikan
dilakukan oleh lembaga mandiri (*) secara berkala, menyeluruh, transparan,
dan sistemik untuk menilai pencapaian standar nasional
pendidikan. (evaluasi eksternal)
(*) = Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP)
Pasal 59 (3)
Ketentuan mengenai evaluasi diatur lebih lanjut dengan
Peraturan Pemerintah
PP 19 / 2005 tentang SNP direvisi menjadi PP 32/2013
Pasal 63 ayat (1) Penilaian pendidikan pada jenjang pendidikan dasar dan menengah terdiri atas:
a) penilaian hasil belajar oleh pendidik;
b) penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan; dan
c) penilaian hasil belajar oleh Pemerintah dilakukan dalam bentuk ujian nasional (UN)
10
10
11. Tujuan UN
PP 19 / 2005 (jo, PP 32 / 2013) tentang SNP
Pasal 68
Hasil ujian nasional digunakan sebagai salah satu pertimbangan untuk:
a) pemetaan mutu program dan/atau satuan pendidikan;
b) dasar seleksi masuk jenjang pendidikan berikutnya;
c) penentuan kelulusan peserta didik dari program dan/atau satuan
pendidikan;
d) pembinaan dan pemberian bantuan kepada satuan pendidikan dalam
upayanya untuk meningkatkan mutu pendidikan.
UN satu kesatuan utuh untuk pemetaan, seleksi, kelulusan, dan
pembinaan secara berkesinambungan, berkala, dan menyeluruh
Tidak Perlu dipertentangkan antara: Pemetaan, Seleksi, Kelulusan dan
Pembinaan
11
12. Meningkatkan Kredibilitas UN
Materi Soal
Pelaksanaan
• Kualitas Instrumen
(andal dan valid)
• Dapat dijaga
kerahasiaannya
• Sistem
Penggandaan dan
distribusi naskah
• Sistem
Pengawasan
• Sistem
Pengolahan Nilai
Output
Dimanfaatkan
untuk:
• Pemetaan
• Kelulusan
• Seleksi
• Pembinaan
12
13. Keterkaitan Motivasi, Ikhtiar Maksimal dan Prestasi Belajar
Prestasi (Achievement)
Maksimasi Ikhtiar
Environmental Pressure
(termasuk Psycho Pressure -/+)
Tahu & Sadar Pentingnya Belajar
Informasi dan Kesadaran
penting
13
13
14. Distribusi Tingkat Kesukaran Soal-soal
Ujian Nasional 2011/2012-2012/2013
No
Kategori
Tingkat Kesukaran
(Measure)
2011/2012
2012/2013
(%)
(%)
1
Mudah
-3,00 s.d. -2,00
10%
10%
2
Sedang
>-2,00 s.d. +2,00
80%
70%
3
Sukar
>+2,00 s.d. +3,00
10%
20%
Keterangan:
• Analisis soal menggunakan Analisis Item Response Theory (IRT), Rasch Model (1980) dan Item Response
Theory : Understanding Statistics Measurement (Demars, 2010) yang digunakan dan dikembangkan di
negara-negara maju maupun negara-negara yang tergabung dalam OECD (Misal: Programme for
International Student Assessment/PISA)
• Tingkat kesukaran soal (measure) diestimasi menggunakan prosedur maximum likelihood dengan skala logit
• Tingkat kesukaran soal ini (measure) memiliki nilai dari -3.00 (mudah) sampai dengan +3.00 (sukar)
14
15. Kompetensi yang Diukur: UN dan PISA
Pada dasarnya kompetensi Matematika yang diukur dalam Ujian Nasional dan PISA
(Programme for International Student Assessment) adalah sama
Pada Ujian Nasional kompetensi Matematika meliputi:
1. Pemahaman : Siswa memiliki kemampuan untuk mengorganisasikan dan menyusun materi-materi
yang telah diketahui.
2. Aplikasi : Siswa memiliki kemampuan untuk menerapkan gagasan, prosedur, metode, rumus, teori
dalam menyelesaikan masalah atau mengerjakan tugas
3. Analisis : Siswa mampu menganalisis informasi yang masuk dan membagi-bagi atau menstrukturkan
informasi ke dalam bagian yang lebih kecil untuk mengenali pola atau hubungannya, dan mampu
mengenali serta membedakan faktor penyebab dan akibat dari sebuah skenario yang rumit.
Pada PISA kompetensi Matematika meliputi:
1. Reproduksi : Siswa harus mampu menggunakan konsep, prosedur, dan algoritma untuk
menyelesaikan masalah rutin
2. Koneksi : Siswa harus dapat menghubungkan pengetahuan dan keterampilan yang mereka miliki
untuk menyelesaikan masalah non rutin sederhana
3. Refleksi : Siswa harus dapat menganalisis, menafsirkan, dan mengembangkan sendiri solusi dari
suatu masalah yang tidak terstruktur, membuat argumen dan generalisasi.
15
17. Pemetaan
Pengukuran Kompetensi Sekolah
Indeks Komposit dari 6 Mapel
dengan luas segi 6
Indeks Komposit Mapel dari N
Kompetensi dengan luas segi N
Rata-rata indikator untuk masing-masing
kompetensi
Daya Serap
17
18. Rumus Umum Indeks Kompetensi Sekolah
r1= 100
Luas Segi 8 dengan Max (100)
r1
r8= 100
r2= 100
c1
c8
c2
α
r2
Luas ∆= ½ r1 r2 Sin α
c7
c3
r3= 100
r7= 100
Indeks Kompetensi Siswa
c6
c4
Luas Segi n Capaian
* 100%
Indeks =
c5
Luas Segi n Max
r4= 100
r6= 100
r5= 100
rn= Skor Maximum Kompetensi n =100
cn= Skor Capaian Kompetensi n
c0= 0; n= banyaknya segi
Luas Segi 8 Capaian
Indeks =
(∑(Cn-1 * Cn))+ (Cn * C1)
%
n
Luas memiliki 2 dimensi (derajat 2), untuk menghasilkan indeks dengan derajat satu, perlu diakar
18
19. Tahap Penelusuran
Nasional
1. Potret Kompetensi Sekolah Menurut Jurusan
2. Perbandingan Antar Provinsi
Provinsi
1. Potret Kompetensi Sekolah Menurut Jurusan
2. Perbandingan Antar Kab-Kota
Kab-Kota
1. Potret Kompetensi Sekolah Menurut Jurusan
2. Perbandingan Antar Sekolah
Sekolah
Potret Kompetensi Sekolah Menurut Jurusan, Mapel, dan Kompetensi
Profil Sekolah
19
20. Sistematika Analisis
Acuan Nasional
Kondisi Nasional
Target Nasional
Perbandingan Capaian dan
Kesenjangan Setiap Provinsi
Indikator Yang Sama
Kondisi Provinsi
Strategi Nasional
Acuan Provinsi
Target 33 Provinsi
Strategi 33
Provinsi
Perbandingan Capaian dan
Kesenjangan Setiap Kab-Kota
Kondisi Kab-Kota
Kondisi Sekolah
Perbandingan Capaian dan
Kesenjangan Setiap Sekolah
Acuan Kab-Kota
Target 497 Kab-Kota
Strategi 497
Kab-Kota
Implementasi Program
Kondisi Nasional Merupakan Gambaran dari Kondisi Sekolah Secara Nasional, yang akan menjadi Acuan Nasional untuk
menyusun Target dan Strategi Kebijakan di Tingkat Nasional, Provinsi dan Kab-Kota.
20
21. Penelusuran Daerah dan Sekolah
Sebagai Pembinaan Sekolah
1. Indeks Kompetensi Sekolah Secara Nasional
2. Indeks Kompetensi Sekolah Perbandingan
Provinsi
21
22. Indeks Kompetensi Mata Pelajaran Menurut Jurusan Secara Nasional: IPA
Bhs.
Indo
68.41
Bhs.
Ingg
Biologi
71.50
63.88
Maximum
Nasional
56.96
64.93
Kimia
59.15
Fisika
Mat
22
23. Indeks Kompetensi Mata Pelajaran Menurut Jurusan Secara Nasional: IPS
Bhs.
Indo
Geogra
fi
Bhs.
Ingg
62.68
68.06
57.01
Maximum
Nasional
59.82
61.66
Sosiolo
gi
54.69
Mat
Ekono
mi
23
24. Peta Sebaran Indeks Kompetensi Sekolah Jurusan IPA Secara Nasional
Indeks Kompetensi Sekolah
Jurusan IPA
Prov. Ace h
Prov. Ace h
Prov. Ace h
>= 66.7
(5)
60.7 to 66.7 (12)
54.6 to 60.7 (10)
< 54.6
(6)
Prov. Ke pri
Prov. Ke pri
Prov. Ke pri
68.73
68.73
68.73
Prov. Sum ut
Prov. Sum ut
Prov. Sum ut
63.65
63.65
63.65
Prov. Kaltim
Prov. Kaltim
Prov. Kaltim
62.58
62.58
62.58
53.01
53.01
53.01
Prov. Riau
Prov. Riau
Prov. Riau
60.88
60.88
60.88
Prov. Kalte ng
Prov. Kalte ng
Prov. Kalte ng
61.06
61.06
61.06
54.33
54.33
54.33
66.24
66.24
66.24
Prov. Jabar
Prov. Jabar
Prov. Jabar
68.16
68.16
68.16
Prov. Jate ng
Prov. Jate ng
Prov. Jate ng
62.84
62.84
62.84
Prov. DIY
Prov. DIY
Prov. DIY
Prov. Pabar
Prov. Pabar
Prov. Pabar
Prov. M aluku
Prov. M aluku
Prov. M aluku
Prov. Suls el
Prov. Suls el
Prov. Suls el
70.53
70.53
70.53
60.16
60.16
60.16
Prov. Banten
Prov. Banten
Prov. Banten
N = 33
Prov. Sulbar
Prov. Sulbar
Prov. Sulbar
58.05
58.05
58.05
Prov. DKI
Prov. DKI
Prov. DKI
63.22
63.22
63.22
58.64
58.64
58.64
Prov. Kals el
Prov. Kals el
Prov. Kals el
Prov. Lam pung
Prov. Lam pung
Prov. Lam pung
59.16
59.16
59.16
Prov. M alut
Prov. M alut
Prov. M alut
Prov. Sulteng
Prov. Sulteng
Prov. Sulteng
57.06
57.06
57.06
Prov. Babe ll
Prov. Babe l
Prov. Babe
Prov. Sum se ll
Prov. Sum se l
Prov. Sum se
53.69
53.69
53.69
47.73
47.73
47.73
52.29
52.29
52.29
Prov. Kalbar
Prov. Kalbar
Prov. Kalbar
61.98
61.98
61.98
Prov. Be ngk ulu
Prov. Be ngk ulu
Prov. Be ngk ulu
Prov. Sulut
Prov. Sulut
Prov. Sulut
Prov. Gorontalo
Prov. Gorontalo
Prov. Gorontalo
64.36
64.36
64.36
63.44
63.44
63.44
Prov. Jam bi
Prov. Jam bi
Prov. Jam bi
Prov. Sum bar
Prov. Sum bar
Prov. Sum bar
56.18
56.18
56.18
59.18
59.18
59.18
64.14
64.14
64.14
Prov. Sultra
Prov. Sultra
Prov. Sultra
59.29
59.29
59.29
56.7
56.7
56.7
54.93
54.93
54.93
Prov. Papua
Prov. Papua
Prov. Papua
Prov. Jatim
Prov. Jatim
Prov. Jatim
76.9
76.9
76.9
Prov. Bali
Prov. Bali
Prov. Bali
69.05
69.05
69.05
Prov. NTB
Prov. NTB
Prov. NTB
60.71
60.71
60.71
Prov. NTT
Prov. NTT
Prov. NTT
53.75
53.75
53.75
Maximum
(M + Sd) = 66.74
Rerata (M) = 60.69
(M - Sd) = 54.63
Minimum
24
25. Peta Sebaran Indeks Kompetensi Sekolah Jurusan IPS Secara Nasional
Indeks Kompetensi Sekolah
Jurusan IPS
Prov. Ace h
Prov. Ace h
Prov. Ace h
56.1
56.1
56.1
Prov. Ke pri
Prov. Ke pri
Prov. Ke pri
66.6
66.6
66.6
Prov. Sum ut
Prov. Sum ut
Prov. Sum ut
Prov. Kaltim
Prov. Kaltim
Prov. Kaltim
58.3
58.3
58.3
48.82
48.82
48.82
Prov. Riau
Prov. Riau
Prov. Riau
56.85
56.85
56.85
Prov. Sulteng
Prov. Sulteng
Prov. Sulteng
53.19
53.19
53.19
Prov. Babe ll
Prov. Babe l
Prov. Babe
Prov. Sulbar
Prov. Sulbar
Prov. Sulbar
Prov. Suls el
Prov. Suls el
Prov. Suls el
49.59
49.59
49.59
65.29
65.29
65.29
56.34
56.34
56.34
Prov. Banten
Prov. Banten
Prov. Banten
Prov. DKI
Prov. DKI
Prov. DKI
64.11
64.11
64.11
Prov. Jabar
Prov. Jabar
Prov. Jabar
65.04
65.04
65.04
Prov. Jate ng
Prov. Jate ng
Prov. Jate ng
60.24
60.24
60.24
Prov. DIY
Prov. DIY
Prov. DIY
Prov. Pabar
Prov. Pabar
Prov. Pabar
Prov. M aluku
Prov. M aluku
Prov. M aluku
54.49
54.49
54.49
Prov. Kals el
Prov. Kals el
Prov. Kals el
Prov. Lam pung
Prov. Lam pung
Prov. Lam pung
56
56
56
59.99
59.99
59.99
55.53
55.53
55.53
Prov. Kalte ng
Prov. Kalte ng
Prov. Kalte ng
56.8
56.8
56.8
Prov. Sum se ll
Prov. Sum se l
Prov. Sum se
51.02
51.02
51.02
46.28
46.28
46.28
Prov. M alut
Prov. M alut
Prov. M alut
47.85
47.85
47.85
Prov. Kalbar
Prov. Kalbar
Prov. Kalbar
57.57
57.57
57.57
Prov. Be ngk ulu
Prov. Be ngk ulu
Prov. Be ngk ulu
Prov. Sulut
Prov. Sulut
Prov. Sulut
Prov. Gorontalo
Prov. Gorontalo
Prov. Gorontalo
60.8
60.8
60.8
57.89
57.89
57.89
Prov. Jam bi
Prov. Jam bi
Prov. Jam bi
Prov. Sum bar
Prov. Sum bar
Prov. Sum bar
51.98
51.98
51.98
55.16
55.16
55.16
58.37
58.37
58.37
>= 62.3
(5)
56.7 to 62.3 (11)
51.1 to 56.7 (11)
< 51.1
(6)
Prov. Sultra
Prov. Sultra
Prov. Sultra
54.34
54.34
54.34
54.63
54.63
54.63
51.53
51.53
51.53
Prov. Papua
Prov. Papua
Prov. Papua
Prov. Jatim
Prov. Jatim
Prov. Jatim
69.77
69.77
69.77
Prov. Bali
Prov. Bali
Prov. Bali
60.57
60.57
60.57
Prov. NTB
Prov. NTB
Prov. NTB
60.77
60.77
60.77
Prov. NTT
Prov. NTT
Prov. NTT
49.6
49.6
49.6
Prov. Aceh ada perbedaan pada Jurusan IPA dan IPS
N = 33
Maximum
(M + Sd) = 62.32
Rerata (M) = 56.7
(M - Sd) = 51.09
Minimum
25
26. 2. Indeks Kompetensi Sekolah Menurut Jurusan dan Provinsi
Kwadran Indeks Kompetensi Sekolah Jurusan IPA vs Indeks Kompetensi Sekolah Jurusan IPS
Kwadran 2
Indeks Kompetensi Jurusan IPS dibawah
rata-rata dan Indeks Kompetensi Jurusan
IPA diatas rata-rata 33 prov.
Kwadran 1
Indeks Kompetensi Jurusan IPA dan IPS
diatas rata-rata 33 prov.
Rerata 33 prov. = 60,69
Rerata 33 prov. = 56,71
Kwadran 3
Indeks Kompetensi Jurusan IPA
dan IPS dibawah rata-rata 33
prov.
Kwadran 4
Indeks Kompetensi Jurusan IPA dibawah
rata-rata dan Indeks Kompetensi Jurusan IPS
diatas rata-rata 33 prov.
26
27. B
Pemanfaatan Hasil UN 2012/2013
B.2 Pemetaan Tingkat Provinsi,
Kabupaten/Kota dan Satuan Pendidikan
27
31. Indeks Kompetensi Sekolah Menurut Jurusan dan Kab-Kota Provinsi Jawa Timur
Kwadran Indeks Kompetensi Sekolah Jurusan IPA vs Indeks Kompetensi Sekolah Jurusan IPS
Kwadran 2
Indeks Kompetensi Jurusan IPS dibawah
rata-rata dan Indeks Kompetensi Jurusan
IPA diatas rata-rata 38 kab-kota.
Kwadran 1
Indeks Kompetensi Jurusan IPA dan IPS
diatas rata-rata 38 kab-kota
Rerata 38 kab-kota = 76,07
Kwadran 4
Indeks Kompetensi Jurusan IPA dibawah
rata-rata dan Indeks Kompetensi Jurusan IPS
diatas rata-rata 38 kab-kota
Kwadran 3
Indeks Kompetensi Jurusan IPA dan
IPS dibawah 38 kab-kota
Rerata38 kab-kota = 69,35
31
31
32. Sebaran Sekolah Menurut Indeks Kompetensi Sekolah dan Jurusan, Kab. Lamongan
SMAN 1 Babat Lamongan
I. Sekolah IPA
(15.055)
(14.905 minus Lamongan dan Batu)
(138)
(12)
I. Sekolah IPS
90.69
85.48
Total Sekolah = 17.643
Rerata Sekolah Nasional =
64,21
Rerata Sekolah Nasional =
60,58
32
32
33. SMAN 1 Babat, Kab. Lamongan
NPSN = 20506292
Capaian Indeks
Kompetensi Sekolah
Mapel Sosiologi
Fungsi sosiologi
90.69
I. Sekolah IPA
Komposisi 9 Kompetensi Mapel Sosiologi, Jurusan IPS
Komp_1
Nilai, norma, dan sosialisasi
Penelitian Sosial
85.48
I. Sekolah IPS
73.37
Komp_9
Komp_2
80.51
Maximum
Nasional
84.70
66.70
Prov. Jatim
69.96
Capaian Indeks
Kompetensi Mapel
Bhs. Indo
Bhs. Ing
I. Mapel. Bhs. Ing.
Mat
I. Mapel. Mat.
Fisika
I. Mapel. Fisika
Kimia
I. Mapel. Kimia
Biologi
I. Mapel. Biologi
56.49
SMAN 1 Babat
Komp_8
Jurusan IPA
I. Mapel. Bhs. Ind.
Lembaga Sosial
88.38
85.94
88.38
Kab. Lamongan
71.03
61.00
55.51
59.82
Komp_3
Interaksi sosial dan
konflik
85.94
90.72
90.72
90.67
90,67
95.77
92.11
60.30
57.90
95.77
75.54
92.11
Komp_7
Jurusan IPS
I. Mapel. Bhs. Ind.
Bhs. Indo
86.86
86.86
Bhs. Ing
86.09
83.54
65.80
60.99
Komp_4
Perubahan Sosial
Penyimpangan dan pengendalian
sosial
86.09
I. Mapel. Bhs. Ing.
Mat
I. Mapel. Mat.
Ekonomi
I. Mapel. Ekonomi
Sosiologi
I. Mapel. Sosiologi
Geografi
I. Mapel. Geografi
91.96
89.12
77.61
81.07
91.96
89.12
77.61
86.45
Komp_6
Kelompok sosial dan masyarakat
multikultural
84.11
Komp_5
Struktur dan mobilitas sosial
81,07
33
34. Profil SMAN 1 BABAT
Nama Sekolah
NPSN
Alamat Sekolah
Kabupaten/Kota
Propinsi
Status Sekolah
Tahun Pendirian
Waktu Penyelenggaraan
Jenjang Pendidikan
: SMAN 1 BABAT
: 20506292
: JL. SUMOWIHARJO 1 BABAT
: KAB. LAMONGAN
: JAWA TIMUR
: NEGERI
: 1983
: Pagi
: SMA
LS -7.108620; BT 112.17155
Data 2012/2013 (Sumber Dapodik Dikmen)
Profil Guru Dan Pegawai
Kepala Sekolah
Jumlah Guru
Jumlah Pegawai
Sertifikasi Guru (*)
Mapel
: Drs. H. Muki, M.Pd
: 73
: 18
: 48
Jumlah
Mapel
Jumlah
Matematika
6 (6)
Bahasa Indonesia
3 (3)
Bahasa Inggris
4 (4)
Fisika
6 (6)
Sosiologi
1 (1)
Kimia
4 (4)
Geografi
2 (2)
Biologi
5 (5)
Ekonomi
3 (3)
Profil Siswa Dan Rombel
Jumlah Siswa Kelas X
Jumlah Siswa Kelas XI
Jumlah Siswa Kelas XII
Jumlah Rombel
: 376
: 315
: 303
: 30
Total = 994
Profil Sarana Prasarana
Jumlah Ruang Kelas
Jumlah Lab
Lab
: 26
:3
Jumlah
Mapel
Jumlah
Lab. Bahasa
1
Lab. Komputer
1
Lab. Biologi
1
Lab. Lainnya
1
Lab. Kimia
1
Jumlah Perpustakaan
Ruang Lainnya
:1
: 2 (Ruang OSIS & BK)
PUSAT DATA DAN STATISTIK PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
JAKARTA ,2013
34
35. NPSN = 20506292
SMAN 1 Babat
Kab. Lamongan, Prov. Jawa Timur
Kesimpulan:
SMAN 1 Babat Lamongan adalah salah satu contoh SMA yang capaian
kompetensi sekolahnya relatif tinggi berdasarkan hasil UN. Hal ini
disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya adalah seluruh guru mapel
yang diUNkan telah bersertifikasi, dan sekolah tersebut memiliki lab yang
lengkap, seperti lab. bahasa, lab. biologi, lab. kimia, dan lab. Komputer.
Rekomendasi Intervensi:
Pemerintah daerah dapat menggunakan sekolah ini sebagai sekolah
percontohan bagi peningkatan mutu sekolah khususnya di Provinsi Jawa
Timur.
35
36. Sebaran Sekolah Menurut Indeks Kompetensi Sekolah dan Program di Kota Batu
(15.055)
(2.438 minus Lamongan dan Batu)
(138)
(12)
SMAN 1 Kota Batu
Rerata Sekolah Nasional =
64,21
I. Sekolah IPA
I. Sekolah IPS
SMA ISLAM HASYIM ASY'ARI
Kota Batu
I. Sekolah IPA
76.89
51.17
I. Sekolah IPS
77.46
50.26
Rerata Sekolah Nasional =
60,58
36
37. SMAS ISLAM HASYIM ASY ARI BATU, Kota Batu
NPSN = 20536831
Capaian Indeks
Kompetensi Sekolah
I. Sekolah IPA
Besaran dan satuan
50,26
I. Sekolah IPS
Mapel Fisika, Program IPA
51,17
Komp_1
Fisika modern
Kinematika
Komp_9
Komp_2
Maximum
Nasional
Capaian Indeks
Kompetensi Mapel
Prov. Jatim
Kemagnetan dan elektromagnetik
46,25
Program IPA
I. Mapel. Bhs. Ind.
I. Mapel. Bhs. Ing.
I. Mapel. Mat.
I. Mapel. Fisika
68,41
38,92
36,46
I. Mapel. Biologi
51,03
Program IPS
I. Mapel. Ekonomi
I. Mapel. Sosiologi
I. Mapel. Geografi
Dinamika dan perubahan energi
25,72
49,64
I. Mapel. Mat.
Komp_3
44,79
32,81
42,22
36,57
51,32
Komp_7
I. Mapel. Bhs. Ind.
SMA ISLAM HASYIM ASY'ARI
40,63
Komp_8
54,86
I. Mapel. Kimia
I. Mapel. Bhs. Ing.
Kota Batu
37,50
Komp_4
62,04
53,96
Fluida statik dan fluida dinamik
Listrik statik dan listrik dinamik
46,19
40,91
55,17
44,13
Komp_6
Gelombang, bunyi, dan cahaya
Komp_5
Suhu, kalor, dan hukum termodinamika
37
38. Profil SMAS ISLAM HASYIM ASY ARI BATU
Nama Sekolah
NPSN
Alamat Sekolah
Kabupaten/Kota
Propinsi
Status Sekolah
Tahun Pendirian
Waktu Penyelenggaraan
Jenjang Pendidikan
Telpon
: SMAS ISLAM HASYIM ASY ARI BATU
: 20536831
: JL. SEMERU 22 B BATU
: KOTA BATU
: JAWA TIMUR
: SWASTA
: 1980
: Pagi
: SMA
: 0341-591527
LS -7.870210; BT 112.528180
Profil Guru Dan Pegawai
Kepala Sekolah
Jumlah Guru
Jumlah Pegawai
Sertifikasi Guru
Mapel
:1
: 22
:2
:
Jumlah
Mapel
Jumlah
Matematika
3
Bahasa Indonesia
1
Bahasa Inggris
2
Fisika
1
Sosiologi
1
Kimia
1
Geografi
1
Biologi
2
Ekonomi
2
Profil Siswa Dan Rombel
Jumlah Siswa Kelas X
Jumlah Siswa Kelas XI
Jumlah Siswa Kelas XII
Jumlah Rombel
: 75
: 52
: 30
:7
Total = 157
Profil Sarana Prasarana
Jumlah Ruang Kelas
Jumlah Lab
Lab
:7
:2
Jumlah
Lab. Bahasa
Lab. IPA
Tidak ada
1
Jumlah Perpustakaan
Ruang Lainnya
Mapel
Lab. Komputer
Lab. Lainnya
Jumlah
1
Tidak ada
:1
: 10
PUSAT DATA DAN STATISTIK PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
JAKARTA ,2013
38
39. NPSN = 20536831
SMAS Islam Hasyim Asy Ari Batu
Kota Batu, Prov. Jawa Timur
Kesimpulan:
Secara umum SMAS ISLAM HASYIM ASY ARI BATU memiliki output (semua
mapel pada Program IPA dan IPS) masih dibawah capaian kota, provinsi
dan nasional. Belum semua guru bersertifikat. Fasilitas laboratorium
masih terbatas, dan tidak memiliki laboratorium bahasa
Rekomendasi Intervensi:
Peningkatan Kompetensi Guru dan Sertifikasi Guru
Peningkatan pelatihan guru terkait dengan semua mapel pada Program
IPA dan IPS
Peningkatan fasilitas laboratorium, termasuk pengembangan laboratorium
bahasa
39
41. DAMPAK INTERVENSI KEBIJAKAN
Perbandingan rerata nilai UN-Murni dan % kelulusannya
pada 100 Kab/Kota yang mendapatkan intervensi kebijakan pada tahun 2010
SEKOLAH
RERATA NILAI
UN-MURNI
% KELULUSAN
BERDASAR UN-MURNI
2010
2011
2010
2011
SMA
6,16
6,78
62,55
76,99
SMK
5,94
6,14
58,2
73,78
SMA
UN Tahun 2010
6,16
SMK
UN Tahun 2010
5,94
UN Tahun 2011
UN Tahun 2011
6,78
6,14
41
46. Kurikulum 2013 Telah Melalui Tahapan yang Seharusnya...
Metode Uji Publik:
1. Dialog Tatap Muka di 33 Provinsi
2. Dialog Virtual (Online)
3. Tertulis
PERUMUSAN
UJI PUBLIK
29 Nov – 23 Des 2012
Perumusan Bersama:
1. Nara Sumber Nasional
2. BSNP
3. Pengarah
4. Tim Inti (Ahli)
FINALISASI
24 Des 2012 – Mar 2013
Sosialisasi diberikan kepada:
1. Guru, Kepala Sekolah,
pengawas Sekolah
2. Dinas Pendidikan
3. Lembaga/Organisasi
Pendidikan (PGRI, LP Ma’arif,
Muhammadiyah, Penabur,...)
4. Media Massa
5. ....
SOSIALISASI
Jan – Juni 2013
Finalisasi Bersama:
1. Wapres, UKP4
2. Nara Sumber Nasional
3. BSNP
4. Pengarah
46
47. Peta Jalan Implementasi Kurikulum 2013
2010-2011
2013-2015
2012-2013
Pengembangan
Persiapan
-Kurikulum
-Buku
-Guru
-KS & PS
Reflektif
Korektif
Reflektif
Korektif
2015-dst
Implementasi
Bertahap:
Implementasi
Menyeluruh:
-Guru, KS, PS
-Siswa
-Sekolah
-Guru, KS, PS
-Siswa
-Sekolah
Reflektif
Sumatif
Pemantauan dan Evaluasi
Saat Ini
47
50. PENDAPAT GURU, KEPALA SEKOLAH DAN PENGAWAS
MENGENAI PEMAHAMAN TENTANG TUJUAN KURIKULUM 2013: SD
Pemahaman
terhadap tujuan
kurikulum
100%
92.00%
80%
60%
40%
Efektifitas dalam
membentuk karakter
96.00%
siswa
Pemahaman
terhadap
pendekatan saintifik
20%
85.60%
0%
91.00%
Pemahaman
terhadap
pendekatan tematik
Guru
Kepala sekolah
Pengawas
50
51. PENDAPAT GURU, KEPALA SEKOLAH DAN PENGAWAS
MENGENAI PEMAHAMAN TENTANG TUJUAN KURIKULUM 2013:
SMP
Pemahaman terhadap
tujuan kurikulum
Efektifitas dalam
membentuk karakter
siswa
95.84%
100% 91.19%
90%
80%
70%
60%
50%
40%
30%
20%
10%
0%
Guru
Kepala Sekolah
Pengawas
Pemahaman terhadap
87.88%pendekatan saintifik
83.67%
Pemahaman terhadap
pendekatan tematik
51
52. PENDAPAT GURU, KEPALA SEKOLAH DAN PENGAWAS
TERHADAP BUKU
PEDOMAN KURIKULUM 2013: SD
Membantu
merencanakan proses
pembelajaran
100.00%
97%
80.00%
60.00%
Efektif dalam proses
pembelajaran
97%
Panduan pembelajaran
tematik yang jelas
40.00%
20.00%
96%
0.00%
Panduan penilaian 90%
otentik yang jelas
Guru
Kepala Sekolah
Pengawas
94%
Panduan pembelajaran
saintifik yang jelas
52
53. PENDAPAT GURU, KEPALA SEKOLAH DAN PENGAWAS
TERHADAP BUKU
PEDOMAN KURIKULUM 2013: SMP
Membantu
merencanakan proses
pembelajaran
100%
96.80%
80%
60%
Efektif dalam proses
pembelajaran
96.50%
Panduan pembelajaran
tematik yang jelas
92.30%
40%
20%
0%
Panduan penilaian 90.40%
otentik yang jelas
92.30%
Panduan pembelajaran
saintifik yang jelas
53
54. PENDAPAT GURU, KEPALA SEKOLAH DAN PENGAWAS
TERHADAP MATERI
PELATIHAN KURIKULUM 2013: SD
Sesuai kebutuhan
pembelajaran
Guru
Kepala sekolah
100%
82.90%
Pengawas
80%
60%
Mencakup standar
proses
40%
Memuat hal-hal baru
20%
89.20%
76.50%
0%
Mengubah pola pikir
87.60%
82.00%
Mencakup standar
kompetensi kelulusan
54
55. PENDAPAT GURU, KEPALA SEKOLAH DAN PENGAWAS
TERHADAP MATERI
PELATIHAN KURIKULUM 2013: SMP
Sesuai kebutuhan pembelajaran
100%
82.90%
80%
60%
Memuat hal-hal baru
89.20%
40%
20%
Mencakup standar proses
76.50%
0%
87.60%
Mengubah pola pikir
82.00% Mencakup standar kompetensi
kelulusan
55
56. PENDAPAT GURU, KEPALA SEKOLAH DAN PENGAWAS
MENGENAI
DAMPAK KURIKULUM 2013 THD MURID: SD
Daya nalar lebih baik
87.70%
100%
Termotivasi 87.50%
melakukan observasi
80%
60%
Hasrat membaca lebih
tinggi
88.10%
40%
20%
Proses pembelajaran
94.30%
lebih menarik
Karakter lebih
terbangun
0%
Lebih terampil inovatif
87.20%
dan produktif
90.80%
Lebih aktif bertanya
dan berpendapat
87.20%
88.60%
Lebih semangat
belajar
Guru
Kepala Sekolah
Pengawas
56
57. PENDAPAT GURU, KEPALA SEKOLAH DAN PENGAWAS
MENGENAI
DAMPAK KURIKULUM 2013 THD MURID: SMP
Daya nalar lebih baik
100%
Termotivasi
melakukan observasi
80%
60%
Hasrat membaca
lebih tinggi
40%
20%
Proses pembelajaran
lebih menarik
0%
Lebih terampil
inovatif dan produktif
Karakter lebih
terbangun
Lebih aktif bertanya
dan berpendapat
Lebih semangat
belajar
57
58. PENDAPAT GURU, KEPALA SEKOLAH DAN PENGAWAS
MENGENAI
DAMPAK KURIKULUM 2013 THD MURID: SMA
Daya nalar lebih baik
100%
Termotivasi melakukan
observasi
80%
60%
Hasrat membaca lebih
tinggi
40%
20%
Proses pembelajaran
lebih menarik
0%
Lebih terampil inovatif
dan produktif
Karakter lebih terbangun
Lebih aktif bertanya dan
berpendapat
Lebih semangat belajar
58
59. PENDAPAT GURU, KEPALA SEKOLAH DAN PENGAWAS
MENGENAI
DAMPAK KURIKULUM 2013 THD MURID: SMK
Daya nalar lebih baik
Termotivasi melakukan
observasi
Proses pembelajaran lebih
menarik
100%
90%
80%
70%
60%
50%
40%
30%
20%
10%
0%
Lebih terampil inovatif dan
produktif
Hasrat membaca lebih tinggi
Karakter lebih terbangun
Lebih aktif bertanya dan
berpendapat
Lebih semangat belajar
59
60. PENDAPAT ORANG TUA DAN KOMITE SEKOLAH
TERHADAP KURIKULUM 2013 : SD
Komite
Lebih aktif bertanya dan
berpendapat
Ortu
100%
Karakter siswa lebih
terbangun
80%
60%
Termotivasi untuk
observasi
40%
20%
0%
Semangat belajar lebih
tinggi
Hasrat membaca lebih
tinggi
Lebih terampil, inovatif
dan produktif
Daya nalar lebih baik
60
61. PENDAPAT ORANG TUA DAN KOMITE SEKOLAH
TERHADAP KURIKULUM 2013 : SMP
Lebih aktif bertanya dan
berpendapat
100%
Karakter siswa lebih
terbangun
80%
60%
Termotivasi untuk observasi
40%
20%
Semangat belajar lebih
tinggi
Hasrat membaca lebih tinggi
0%
Lebih terampil, inovatif dan
produktif
Daya nalar lebih baik
61
62. PENDAPAT ORANG TUA DAN KOMITE SEKOLAH
TERHADAP KURIKULUM 2013 : SMA
Lebih aktif bertanya dan
berpendapat
100%
Karakter siswa lebih
terbangun
80%
60%
Termotivasi untuk
observasi
40%
20%
0%
Semangat belajar lebih
tinggi
Hasrat membaca lebih
tinggi
Lebih terampil, inovatif
dan produktif
Daya nalar lebih baik
62
63. PENDAPAT ORANG TUA DAN KOMITE SEKOLAH
TERHADAP KURIKULUM 2013 : SMK
Lebih aktif bertanya dan
berpendapat
100%
80%
Karakter siswa lebih terbangun
60%
Termotivasi untuk observasi
40%
20%
0%
Semangat belajar lebih tinggi
Hasrat membaca lebih tinggi
Lebih terampil, inovatif dan
produktif
Daya nalar lebih baik
63
65. Sistematika
A
Faktor Kunci Keberhasilan US/M dan UN
B
Faktor Kunci Keberhasilan Implementasi
Kurikulum 2013
C
Contoh Analisis Faktor Kunci Keberhasilan
D
Beberapa Isu Implementasi Kurikulum 2013
65
67. Perbedaan US/M dan UN
No Komponen
UN
US/M
1
Penyelenggara
BSNP
Sekolah
2
Kisi-kisi
BSNP
BSNP
3
Soal kontrol
Tidak ada
Kemdikbud
4
Penyediaan soal BSNP
Pemprov
5
Pelaksanaan
(penggandaan,
distribusi,
pengawasan)
Kemdikbud, Pemprov, PTN
Pemkab/kot
6
Pengolahan
Puspendik
Pemkab/kot dan data nilai
dilaporkan ke Puspendik
7
Pemanfaatan
-Kelulusan,
-Tiket masuk ke jenjang berikutnya,
-Pemetaan, dan
-Intervensi
-Tiket masuk ke jenjang
berikutnya
-Pemetaan, dan
-intervensi
67
68. Ujian Sekolah/Madrasah dan yang Sederajat
No Faktor
No Faktor
1
Data Siswa
1
Penggandaan dan distribusi soal
2
Komposisi anggaran pusat/daerah
2
Pengawasan pelaksanaan ujian
3
Surat Edaran
3
Pengumpulan dan pengiriman jawaban
PENYEDIAAN
ANGGARAN
PENYUSUNAN
MATERI
PELAKSANAAN
UJIAN
PENGOLAHAN
DAN
PEMANFAATAN
HASIL
No Faktor
No Faktor
1
Ketersediaan kisi-kisi
1
Ketelitian pengolahan
2
Ketersedian soal kontrol (25%)
2
Kerahasiaan pengolahan
3
Kesesuaian dengan kurikulum
3
4
Keluasan dan kedalaman materi
5
Kerahasiaan materi yang disusun
Pemanfaatan untuk
pemetaan, melanjutkan,
intervensi
68
69. UN SMP/SMA/SMK dan Sederajat
No Faktor
1
Penggandaan dan distribusi soal
No Faktor
2
Pengawasan pelaksanaan ujian
1
Data Siswa
3
Pengumpulan dan pengiriman jawaban
2
Surat Edaran
4
Dukungan pihak terkait
PENYEDIAAN
ANGGARAN
PENYUSUNAN
MATERI
PELAKSANAAN
UJIAN
PENGOLAHAN
DAN
PEMANFAATAN
HASIL
No Faktor
No Faktor
1
Ketersediaan kisi-kisi
1
Ketelitian pengolahan
2
Keluasan dan kedalaman materi
beserta komposisinya
2
Kerahasiaan pengolahan
3
Pemanfaatan untuk
kelulusan, pemetaan,
melanjutkan, intervensi
3
Kerahasiaan materi yang disusun
4
Keterujian soal yang dipilih
69
71. Proses Terkait Implementasi Kurikulum
PENGADAAN
BUKU
PELATIHAN
GURU
PENDAMPINGAN
GURU
PELAKSANAAN
PEMBELAJARAN
MONEV IMPLEMENTASI KURIKULUM
Ruang Lingkup Implementasi
71
72. Pengadaan Buku
No Faktor
1
Data siswa
2
HET/HPS
No Faktor
3
Juknis BOS/DAK
1
Jadwal semesteran
4
Surat edaran
2
Jadwal pelatihan
PENGADAAN BUKU
OLEH
DINAS/SEKOLAH
PENYEDIAAN
ANGGARAN
PENERIMAAN
BUKU OLEH
SEKOLAH
PEMBAGIAN
BUKU KE SISWA
No Faktor
1
Pemasok buku
2
HET/HPS
3
Dokumen pengadaan
72
73. Pelatihan Guru
No
1
No Faktor
Faktor
Penyiapan materi pelatihan dan tes
1
Data guru, KS, PS
2
Penjadwalan pelatihan
2
Kurikulum pelatihan
3
Penugasan nara sumber
3
Model pelatihan
4
Seleksi calon instruktur nasional
4
Komposisi biaya pusat-daerah
5
Kelulusan sbg instruktur nasional
5
Surat edaran
6
Mobilisasi instruktur nasional
7
Keterlibatan Yayasan Pendidikan Besar
PENYEDIAAN
ANGGARAN
PERSIAPAN
PELATIHAN
No Faktor
1
Penyiapan materi
2
Penentuan nara sumber
3
Penyiapan nara sumber
PENYEDIAAN
INSTRUKTUR
NASIONAL
PELATIHAN
GURU SASARAN
No
Faktor
1
Penjadwalan pelatihan
2
Penugasan instruktur nasional
3
Mobilisasi guru sasaran
4
Kelulusan sbg guru pendamping
5
Keterlibatan yayasan pendidikan besar
73
74. Pendampingan
No Faktor
No Faktor
1
Data guru
1
Jadwal pelajaran
2
Data hasil pelatihan
2
Jadwal & lokasi pendampingan
3
Model pendampingan
3
Alokasi guru pendamping
4
Komposisi biaya pusat-daerah
4
Pelaporan hasil pendampingan
5
Surat edaran
5
Penyiapan pengganti guru pendamping
PENYEDIAAN
ANGGARAN
PENYIAPAN
GURU
PENDAMPING
PELAKSANAAN
PENDAMPINGAN
PELAKSANAAN
PEMBELAJARAN
No Faktor
1
Penyiapan materi, juknis dan formulir pendampingan
2
Pemilihan pelatih pendampingan
3
Penentuan klaster pendampingan
4
Mobilisasi guru pendamping
74
75. Pemantauan dan Evaluasi (Monev)
No Faktor
1
Data sekolah, guru, siswa, buku
No Faktor
2
Model monev
1
Jadwal monev
3
Kebutuhan UIK Daerah
2
Alokasi petugas monev
4
Komposisi biaya pusat-daerah
3
Pelaporan hasil monev
5
Surat edaran
PENYEDIAAN
ANGGARAN
PENYIAPAN
PETUGAS MONEV
PELAKSANAAN
MONEV
TINDAK LANJUT
MONEV
No Faktor
No Faktor
1
Penyiapan materi, juknis dan form monev
1
Pengolahan hasil monev
2
Pemilihan pelatih monev
2
Pembahasan hasil monev
3
Penentuan klaster
3
4
Penentuan petugas monev
Perumusan kebijakan
implementasi
75
77. Faktor Kunci Keberhasilan Komponen Buku
No
Faktor
Penentu
Yang perlu disiapkan
Png. Jawab
1
Ketersediaan
anggaran
-Perhitungan kebutuhan
anggaran
-Penyediaan BOS/DAK
dan APBD (non DAK)
-HET/HPS per kab/kota
-Jumlah siswa per rombel
-Juknis BOS dan DAK
-Surat edaran Mendikbud
-Kemdikbud
-Disdik
2
Ketersediaan
buku di pasar
Kesesuaian HET/HPS per Perkiraan HET/HPS yang
kab/kota
akurat per kab/kota
Kemdikbud
3
Ketepatan
jumlah
Jumlah siswa per
rombel
Data siswa per rombel per
sekolah
Sekolah
4
Ketepatan
waktu
-Jadwal semester I
-Jadwal pelatihan
Data, anggaran, dan
dokumen tersedia tepat
waktu
-Kemdikbud
-Disdik
-Sekolah
5
Kualitas
cetakan
Pemasok buku
Kriteria pemilihan pemasok
buku
Disdik
6
Keterlaksanaan
pembelajaran
-Siswa menggunakan
buku yang disediakan
-Guru menggunakan
pada saat pelatihan
-Pembagian buku ke siswa
pada awal semester
-Pembagian buku ke guru
sasaran sebelum pelatihan
Sekolah
77
79. Beberapa Isu Implementasi Kurikulum 2013
No
Isu
Ketentuan
Muatan Lokal
Kekayaan lokal (bahasa, seni budaya, permainan, dll) harus
diwadahi dalam kurikulum yang disusun dan disahkan oleh
pemerintah daerah
2
Kepramukaan
Wajib dilaksanakan oleh tiap sekolah untuk meningkatkan
kepedulian terhadap masyarakat sekitarnya dan dikaitkan
kegiatan kurikuler
3
Peminatan
Siswa memilih kelompok minat, lintas minat, dan pendalaman
minat yang terarah sesuai dengan kemamppuannya
4
Guru TIK
TIK digunakan di semua mapel dan sehingga guru TIK harus
mampu melayani kebutuhan guru dan siswa dalam
pemanfaatan TIK
5
Beban
Mengajar
Tidak ada yang dirugikan karena Kurikulum 2013
1
80. Beberapa Isu Implementasi Kurikulum 2013
No
6
7
8
9
Isu
Ketentuan
Sertifikasi dan
Tidak ada yang dirugikan karena Kurikulum 2013
Tunjangan
Masing-masing merupakan pembelajaran terpadu, tidak
IPA dan IPS
boleh dipecah menjadi beberapa sub mata pelajaran
SMP
spesifik
Buku didukung dengan media pembelajaran yang sejalan
Media
dengan buku teks untuk memudahkan guru dan siswa
pembelajaran
dalam proses pembelajaran
Pembelajaran didukung dengan fasilitas memadai yang
Fasilitas
sesuai dengan model pembelajaran berbasis Kurikulum
pendukung
2013