1) Kegiatan praktikum ini bertujuan untuk mempelajari prosedur pemeriksaan darah untuk mendeteksi parasit cacing.
2) Terdiri dari tiga kegiatan yaitu pemeriksaan paparan segar, paparan tebal, dan pengecatan Giemsa.
3) Mahasiswa diharapkan mampu menjelaskan prosedur lengkap pemeriksaan dan mengidentifikasi jenis parasit cacing berdasarkan ciri-cirinya.
1. Dokumen tersebut membahas prosedur pemeriksaan makroskopis dan mikroskopis terhadap parasit protozoa pada spesimen tinja, meliputi pemeriksaan makroskopis, pengecatan langsung, dan teknik konsentrasi zinc sulfat.
2. Ada beberapa langkah pemeriksaan makroskopis meliputi observasi konsistensi, warna, dan tanda-tanda abnormal tinja.
3. Pemeriksaan mikroskopis meliputi pen
Fotosintesis adalah proses pembentukan karbohidrat dari air dan karbon dioksida melalui bantuan energi matahari yang terjadi di kloroplas tumbuhan hijau. Terdiri dari dua tahap yaitu reaksi terang di grana yang mengubah energi cahaya menjadi energi kimia, dan siklus Calvin di stroma yang membentuk gula dari CO2 menggunakan energi. Kadar klorofil berkorelasi dengan laju fotosintesis tumbuhan.
Kromatografi peertama kali dikembangkan oleh seorang ahli botani Rusia Michael Tswett pada tahun 1903 untuk memisahkan pigmen berwarna dalam tanaman dengan cara perkolasi ekstrak petroleum eter dalam kolom gelas yang berisi kalsium karbonat (CaCO3). (Gandjar, 2007)
Kromatografi merupakan teknik pemisahan yang paling umumdan paling sering digunakan dalam bidang kimia analisis karena dapat dimanfaatkan untuk melakukan analisis baik secara kuantitatif, kualitatif atau preparatif dalam bidang farmasi, lingkungan, industri dan sebagainya. (Gandjar, 2007)
Menggunakan teknik sentrifugasi bertahap untuk memisahkan organel-organel di dalam sel berdasarkan ukuran dan berat molekulnya, dokumen tersebut menjelaskan prosedur isolasi kloroplas dari daun bayam dengan melakukan homogenisasi, filtrasi, dan dua tahap sentrifugasi untuk memisahkan kloroplas, diikuti dengan pengujian aktivitas fotosintesis menggunakan reaksi Hill."
Kromatografi digunakan untuk memisahkan komponen dalam campuran menjadi molekul terkecilnya dengan memanfaatkan perbedaan ikatan antara molekul dengan fase gerak dan fase diam, sehingga molekul dapat dipisahkan berdasarkan kecepatan pergerakannya di kolom. Kromatografi berguna untuk mengetahui zat-zat yang terkandung dalam berbagai sampel seperti tinta, makanan, atau cairan tubuh untuk keperluan
Dokumen tersebut membahas tentang pemeriksaan feses sebagai salah satu parameter penting untuk membantu diagnosis penyakit sistem pencernaan dan menyelidiki penyakit secara mendalam. Ia menjelaskan pengertian feses, komposisi feses normal maupun patologis, teknik pengumpulan dan pengawetan sampel feses, jenis-jenis pemeriksaan feses, serta manfaat dan keterbatasan hasil pemeriksaan feses.
1) Kegiatan praktikum ini bertujuan untuk mempelajari prosedur pemeriksaan darah untuk mendeteksi parasit cacing.
2) Terdiri dari tiga kegiatan yaitu pemeriksaan paparan segar, paparan tebal, dan pengecatan Giemsa.
3) Mahasiswa diharapkan mampu menjelaskan prosedur lengkap pemeriksaan dan mengidentifikasi jenis parasit cacing berdasarkan ciri-cirinya.
1. Dokumen tersebut membahas prosedur pemeriksaan makroskopis dan mikroskopis terhadap parasit protozoa pada spesimen tinja, meliputi pemeriksaan makroskopis, pengecatan langsung, dan teknik konsentrasi zinc sulfat.
2. Ada beberapa langkah pemeriksaan makroskopis meliputi observasi konsistensi, warna, dan tanda-tanda abnormal tinja.
3. Pemeriksaan mikroskopis meliputi pen
Fotosintesis adalah proses pembentukan karbohidrat dari air dan karbon dioksida melalui bantuan energi matahari yang terjadi di kloroplas tumbuhan hijau. Terdiri dari dua tahap yaitu reaksi terang di grana yang mengubah energi cahaya menjadi energi kimia, dan siklus Calvin di stroma yang membentuk gula dari CO2 menggunakan energi. Kadar klorofil berkorelasi dengan laju fotosintesis tumbuhan.
Kromatografi peertama kali dikembangkan oleh seorang ahli botani Rusia Michael Tswett pada tahun 1903 untuk memisahkan pigmen berwarna dalam tanaman dengan cara perkolasi ekstrak petroleum eter dalam kolom gelas yang berisi kalsium karbonat (CaCO3). (Gandjar, 2007)
Kromatografi merupakan teknik pemisahan yang paling umumdan paling sering digunakan dalam bidang kimia analisis karena dapat dimanfaatkan untuk melakukan analisis baik secara kuantitatif, kualitatif atau preparatif dalam bidang farmasi, lingkungan, industri dan sebagainya. (Gandjar, 2007)
Menggunakan teknik sentrifugasi bertahap untuk memisahkan organel-organel di dalam sel berdasarkan ukuran dan berat molekulnya, dokumen tersebut menjelaskan prosedur isolasi kloroplas dari daun bayam dengan melakukan homogenisasi, filtrasi, dan dua tahap sentrifugasi untuk memisahkan kloroplas, diikuti dengan pengujian aktivitas fotosintesis menggunakan reaksi Hill."
Kromatografi digunakan untuk memisahkan komponen dalam campuran menjadi molekul terkecilnya dengan memanfaatkan perbedaan ikatan antara molekul dengan fase gerak dan fase diam, sehingga molekul dapat dipisahkan berdasarkan kecepatan pergerakannya di kolom. Kromatografi berguna untuk mengetahui zat-zat yang terkandung dalam berbagai sampel seperti tinta, makanan, atau cairan tubuh untuk keperluan
Dokumen tersebut membahas tentang pemeriksaan feses sebagai salah satu parameter penting untuk membantu diagnosis penyakit sistem pencernaan dan menyelidiki penyakit secara mendalam. Ia menjelaskan pengertian feses, komposisi feses normal maupun patologis, teknik pengumpulan dan pengawetan sampel feses, jenis-jenis pemeriksaan feses, serta manfaat dan keterbatasan hasil pemeriksaan feses.
1. Diagnosis infeksi parasit di laboratorium membutuhkan pengolahan spesimen yang tepat untuk mendiagnosis secara akurat.
2. Pengambilan sampel tinja harus memenuhi syarat-syarat tertentu seperti tempat, waktu, dan jumlah sampel yang diambil.
3. Ada berbagai teknik pemeriksaan tinja baik secara makroskopis, mikroskopis, maupun teknik-teknik khusus untuk mendeteksi berbagai
Laporan praktikum ini mendeskripsikan eksperimen kromatografi lapisan tipis dan kromatografi kertas untuk memisahkan komponen klorofil dalam daun bayam dan campuran warna tinta printer menggunakan tiga pelarut yaitu aseton, metanol, dan Mr. Muscle. Hasilnya menunjukkan klorofil dan komponen tinta dapat terpisah menjadi beberapa warna tergantung pada jenis pelarutnya, dengan nilai Rf yang berbeda
Analisis pigmen tanaman dengan kromatografi lapis tipis menghasilkan 6 pigmen pada daun kangkung dan 3 pigmen pada daun bayam. Pigmen-pigmen tersebut teridentifikasi sebagai klorofil a dan b berdasarkan warna dan nilai Rf yang sesuai dengan literatur.
1. Isolasi plasmid dari bakteri E. coli untuk menentukan urutan DNA sisipan.
2. Metode isolasi plasmid meliputi kultur bakteri, sentrifugasi, lisis sel, dan ekstraksi DNA plasmid.
3. Urutan DNA sisipan dianalisis menggunakan tabel kode genetik untuk mendapatkan asam amino.
Laporan praktikum kromatografi 1 (autosaved)aufia w
Praktikum ini berhasil memisahkan pigmen warna pada empat sampel tanaman menggunakan kromatografi kertas. Bunga kamboja mengandung kuinon dan xantofil, daun kamboja mengandung karotenoid dan klorofil, bunga kertas mengandung antosianin, xantofil dan klorofil, serta daun kertas mengandung xantofil dan klorofil.
Teks ini menjelaskan tentang pengukuran respirasi pada hewan Gryllus sp menggunakan alat respirometer mikro. Respirasi terbagi atas respirasi internal dan eksternal, dimana respirasi eksternal adalah pertukaran Oksigen dan Karbon dioksida antara lingkungan luar dan cairan dalam tubuh, sedangkan respirasi internal adalah absorpsi Oksigen dan pelepasan Karbon dioksida oleh sel-sel dalam tubuh. Praktikum ini menggunakan respirometer m
Dokumen tersebut memberikan penjelasan mengenai prinsip dasar dan prosedur elektroforesis protein. Terdapat penjelasan mengenai komponen sistem elektroforesis, prinsip migrasi partikel bermuatan, faktor yang mempengaruhi kecepatan migrasi dan resolusi, serta prosedur elektroforesis mulai dari persiapan sampai pembacaan hasil.
Dokumen ini membahas tentang elektroforesis protein. Metode ini memanfaatkan perbedaan muatan dan ukuran molekul protein untuk memisahkannya. Protein akan bergerak di dalam media penyangga sesuai dengan muatannya menuju kutub yang berlawanan. Dokumen ini menjelaskan prinsip, komponen, prosedur, dan pembacaan hasil elektroforesis protein.
Dokumen tersebut membahas tentang beta HCG dan progesteron. Beta HCG adalah hormon yang dihasilkan oleh plasenta selama kehamilan dan digunakan untuk mendeteksi kehamilan dini. Progesteron diproduksi oleh korpus luteum dan plasenta, dan berperan dalam perubahan endometrium dan ovulasi. Kedua hormon ini diuji menggunakan metode kompetitif atau sandwich ELISA untuk mengevaluasi kehamilan, kanker, dan fungsi ovarium
Berdasarkan hasil penelitian, sebagian besar responden adalah perempuan berusia 22 tahun yang tinggal bersama orang tua. Sebagian besar responden memiliki praktik klinik yang baik namun kualitas tidur yang buruk. Analisis statistik menunjukkan hubungan antara praktik klinik dan kualitas tidur. Saran termasuk meningkatkan pengetahuan tentang hubungan ini dan mempersiapkan mahasiswa sebelum praktik klinik.
Dokumen tersebut membahas tentang infertilitas pasangan dan teknik-teknik reproduksi bantuan. Beberapa poin utama yang diangkat antara lain definisi infertilitas primer dan sekunder, faktor-faktor yang mempengaruhi kesuburan pasangan, pemeriksaan yang dilakukan untuk suami dan istri seperti analisis sperma dan pemeriksaan hormonal, serta teknik-teknik reproduksi bantuan seperti inseminasi intrauterin dan fertilisasi in vitro.
Laporan Fisiologi Tumbuhan VIII Pengaruh Hormon Auksin Terhadap Pemanjangan J...UNESA
Laporan ini mengkaji pengaruh berbagai hormon tumbuh terhadap pemanjangan jaringan koleoptil dan radikula jagung. Hormon auksin alami (AIA) dan sintetik (2,4-D dan NAA) berpengaruh terhadap pertumbuhan, dengan NAA menghasilkan pemanjangan tertinggi pada koleoptil dan radikula. Hasil ini menunjukkan pengaruh hormon tumbuh terhadap pertumbuhan tanaman.
Laporan praktikum mengenai absorpsi dan ekskresi obat melalui saliva dan urin. Mahasiswa melakukan uji klinik dengan memberikan kapsul KI kepada probandus dan mengukur kadar KI dalam saliva dan urin setiap 15 menit selama 90 menit. Hasil menunjukkan puncak kadar KI tereliminasi melalui saliva dan urin terjadi pada menit ke-75.
1. Diagnosis infeksi parasit di laboratorium membutuhkan pengolahan spesimen yang tepat untuk mendiagnosis secara akurat.
2. Pengambilan sampel tinja harus memenuhi syarat-syarat tertentu seperti tempat, waktu, dan jumlah sampel yang diambil.
3. Ada berbagai teknik pemeriksaan tinja baik secara makroskopis, mikroskopis, maupun teknik-teknik khusus untuk mendeteksi berbagai
Laporan praktikum ini mendeskripsikan eksperimen kromatografi lapisan tipis dan kromatografi kertas untuk memisahkan komponen klorofil dalam daun bayam dan campuran warna tinta printer menggunakan tiga pelarut yaitu aseton, metanol, dan Mr. Muscle. Hasilnya menunjukkan klorofil dan komponen tinta dapat terpisah menjadi beberapa warna tergantung pada jenis pelarutnya, dengan nilai Rf yang berbeda
Analisis pigmen tanaman dengan kromatografi lapis tipis menghasilkan 6 pigmen pada daun kangkung dan 3 pigmen pada daun bayam. Pigmen-pigmen tersebut teridentifikasi sebagai klorofil a dan b berdasarkan warna dan nilai Rf yang sesuai dengan literatur.
1. Isolasi plasmid dari bakteri E. coli untuk menentukan urutan DNA sisipan.
2. Metode isolasi plasmid meliputi kultur bakteri, sentrifugasi, lisis sel, dan ekstraksi DNA plasmid.
3. Urutan DNA sisipan dianalisis menggunakan tabel kode genetik untuk mendapatkan asam amino.
Laporan praktikum kromatografi 1 (autosaved)aufia w
Praktikum ini berhasil memisahkan pigmen warna pada empat sampel tanaman menggunakan kromatografi kertas. Bunga kamboja mengandung kuinon dan xantofil, daun kamboja mengandung karotenoid dan klorofil, bunga kertas mengandung antosianin, xantofil dan klorofil, serta daun kertas mengandung xantofil dan klorofil.
Teks ini menjelaskan tentang pengukuran respirasi pada hewan Gryllus sp menggunakan alat respirometer mikro. Respirasi terbagi atas respirasi internal dan eksternal, dimana respirasi eksternal adalah pertukaran Oksigen dan Karbon dioksida antara lingkungan luar dan cairan dalam tubuh, sedangkan respirasi internal adalah absorpsi Oksigen dan pelepasan Karbon dioksida oleh sel-sel dalam tubuh. Praktikum ini menggunakan respirometer m
Dokumen tersebut memberikan penjelasan mengenai prinsip dasar dan prosedur elektroforesis protein. Terdapat penjelasan mengenai komponen sistem elektroforesis, prinsip migrasi partikel bermuatan, faktor yang mempengaruhi kecepatan migrasi dan resolusi, serta prosedur elektroforesis mulai dari persiapan sampai pembacaan hasil.
Dokumen ini membahas tentang elektroforesis protein. Metode ini memanfaatkan perbedaan muatan dan ukuran molekul protein untuk memisahkannya. Protein akan bergerak di dalam media penyangga sesuai dengan muatannya menuju kutub yang berlawanan. Dokumen ini menjelaskan prinsip, komponen, prosedur, dan pembacaan hasil elektroforesis protein.
Dokumen tersebut membahas tentang beta HCG dan progesteron. Beta HCG adalah hormon yang dihasilkan oleh plasenta selama kehamilan dan digunakan untuk mendeteksi kehamilan dini. Progesteron diproduksi oleh korpus luteum dan plasenta, dan berperan dalam perubahan endometrium dan ovulasi. Kedua hormon ini diuji menggunakan metode kompetitif atau sandwich ELISA untuk mengevaluasi kehamilan, kanker, dan fungsi ovarium
Berdasarkan hasil penelitian, sebagian besar responden adalah perempuan berusia 22 tahun yang tinggal bersama orang tua. Sebagian besar responden memiliki praktik klinik yang baik namun kualitas tidur yang buruk. Analisis statistik menunjukkan hubungan antara praktik klinik dan kualitas tidur. Saran termasuk meningkatkan pengetahuan tentang hubungan ini dan mempersiapkan mahasiswa sebelum praktik klinik.
Dokumen tersebut membahas tentang infertilitas pasangan dan teknik-teknik reproduksi bantuan. Beberapa poin utama yang diangkat antara lain definisi infertilitas primer dan sekunder, faktor-faktor yang mempengaruhi kesuburan pasangan, pemeriksaan yang dilakukan untuk suami dan istri seperti analisis sperma dan pemeriksaan hormonal, serta teknik-teknik reproduksi bantuan seperti inseminasi intrauterin dan fertilisasi in vitro.
Laporan Fisiologi Tumbuhan VIII Pengaruh Hormon Auksin Terhadap Pemanjangan J...UNESA
Laporan ini mengkaji pengaruh berbagai hormon tumbuh terhadap pemanjangan jaringan koleoptil dan radikula jagung. Hormon auksin alami (AIA) dan sintetik (2,4-D dan NAA) berpengaruh terhadap pertumbuhan, dengan NAA menghasilkan pemanjangan tertinggi pada koleoptil dan radikula. Hasil ini menunjukkan pengaruh hormon tumbuh terhadap pertumbuhan tanaman.
Laporan praktikum mengenai absorpsi dan ekskresi obat melalui saliva dan urin. Mahasiswa melakukan uji klinik dengan memberikan kapsul KI kepada probandus dan mengukur kadar KI dalam saliva dan urin setiap 15 menit selama 90 menit. Hasil menunjukkan puncak kadar KI tereliminasi melalui saliva dan urin terjadi pada menit ke-75.
Dokumen tersebut membahas metode eksperimen farmakologi dan toksikologi untuk pengembangan obat, termasuk tujuan dan konsep utama dari eksperimen tersebut, batasan-batasan yang ada, objek uji pra-klinik, dan contoh aplikasi metode eksperimen farmakologi.
Studi toksisitas dilakukan untuk mengetahui dampak zat kimia terhadap organisme hidup. Terdapat beberapa fase uji toksisitas mulai dari uji in vitro, uji pada hewan percobaan, hingga uji klinik pada manusia untuk menilai keamanan zat sebelum diaplikasikan sebagai obat. Prosedur uji harus mematuhi etika penelitian untuk melindungi subjek uji.
Dokumen tersebut berisi soal-soal ujian biologi SMA/MA tentang berbagai konsep biologi seperti alelopati, bakteri, protozoa, tumbuhan, keanekaragaman hayati, siklus karbon, sistem pernapasan, sistem pencernaan, sistem peredaran darah, sistem ekskresi, sistem saraf, sistem endokrin, sistem reproduksi, dan respon imunitas.
1. 1. Latar belakang
Radikal bebas dapat menyebabkan karsinogenik dan toksisitas pada kulit dan organ
reproduksi (WHO, 2005). Hadirnya radikal bebas pada organ reproduksi akan menyebabkan
perubahan histologis pada testis yang ditandai dengan rusaknya membran mitokondria sel
leydig sehingga proses spermatogenesis terganggu. Terganggunya proses spermatogenesis
akan menyebabkan kualitas sperma yang dihasilkan menurun (Zang, et al, 2007).
Allethrin merupakan salah satu golongan pyrethroid yang memiliki rumus kimia
C19H26O3. Pada pemakaian obat anti nyamuk elektrik, gangguan tidak terasa langsung. Sebab
penciuman tertipu oleh sedapnya wewangian yang dikeluarkan, juga tak menimbulkan iritasi
langsung pada mata. Jadi bisa dikatakan obat anti nyamuk jenis ini lebih berbahaya dari obat
anti nyamuk lainya.
2. Tujuan
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh pemaparan obat
nyamuk bakar yang berbahan aktif d-allethrin terhadap kualitas sperma mencit (Mus
musculus) yaitu dalam jumlah, morfologi, dan motilitas spermatozoa.
3. Hasil penelitian
3.1 Jumlah spermatozoa
Perlakuan Sample Jumlah (juta)
Kontrol A 143 x 107
B 169 x 107
C 172 x 107
4 jam A 109 x 107
B 87 x 107
C 79 x 107
8 jam A 32 x 107
B 21 x 107
C 68 107
3.2 Morfologi
Perlakuan Sample Morfologi
Kontrol A Normal
B Normal
C Normal
4 jam A Normal
B Normal
2. C Abnormal
8 jam A Abnormal
B Abnormal
C Normal
3.3 Motilitas
Perlakuan Sample Motilitas Jumlah sperma
(x)
Kontrol A Motil 65
Imotil 35
B Motil 58
Imotil 42
C Motil 55
Imotil 45
4 jam A Motil 48
Imotil 52
B Motil 43
Imotil 57
C Motil 40
Imotil 60
8 jam A Motil 38
Imotil 62
B Motil 33
Imotil 67
C Motil 27
Imotil 73
4. Prosedur kerja
1. Hewan uji diaklimasi dalam kandang selama satu minggu
2. Sembilan ekor mencit dikelompokkan menjadi 3 kelompok secara acak, masing-
masing 3 ekor
3. Memberi perlakuan masing masing kelompok yakni pada kelompok A : 0 jam/hari, B
: 4 jam/hari, C : 8 jam/hari
4. Selama penelitian mencit diberi makan dan minum ad libitum. Pada akhir perlakuan,
mencit dibedah untuk diambil vas defferennya.
3. 5. Membuat larutan stok dengan jalan meletakkan vas defferen dalam cawan yang berisi
NaCl fisiologis 0,9%, kemudian vas defferen dipelurut dalam wadah yang berisi NaCl
fisiologis 0,9%, disebut sebagai larutan stok yang digunakan.
6. Menghitung jumlah spermatozoa dengan cara menghisap larutan stok memakai
hemositometer sampai tanda 0,5 lalu hisap larutan NaCl fisiologis sampai tanda 101,
dan pipet dikocok. Buang beberapa tetes pada kertas tisu, kemudian teteskan pada bilik
hitung yang sudah ditutup dengan kaca penutup dan sudah disiapkan di mikroskop,
kemudian periksa di mikroskop. Dihitung dengan menggunakan rumus jumlah
spermatozoa terhitung (s) x 200.000 = juta/ml.
7. Menghitung motilitas dengan cara 5 lapang pandang dibawah mikrosokop dengan lensa
obyektif perbesaran 40x. Terdapat 4 kriteria penilaian morfologi spermatozoa, yaitu
kategori (a) jika sperma bergerak cepat dan lurus ke muka. Kategori (b) jika geraknya
lambat atau sulit maju lurus atau bergerak tidak lurus. Kategori (c) jika tidak bergerak
maju. Kategori (d) jika sperma tidak bergerak (Hermawanto 2000).
8. Menghitung morfologi spermatozoa adalah bentuk spermatozoa yang diamati dalam
100 spermatozoa dibawah mikrosokop dengan lensa obyektif perbesaran 40x
5. Analisis data dan Pembahasan
5.1 Jumlah spermatozoa
SUMMARY
Groups Count Sum Average Variance
Column 1 9 18 2 0.75
Column 2 9 8800000000.00 977777777.8 3.04E+17
ANOVA
Source of
Variation SS df MS F P-value F cr
Between
Groups 4302222204622220000.00 1 4302222204622220000 28.29298 0.00007 4.4939
Within
Groups 2432955555555560000.00 16 152059722222222000
Total 6735177760177780000.00 17
Keterangan:
Jika f hitung > f tabel maka Ha diterima dan H0 ditolak
Ha = ada perbedaan
H0 = tidak ada perbedaan
Apabila P < 0,05 maka hasil signifikan
Berdasarkan hasil uji menggunakan ANOVA didapatkan hasil f hitung = 28,29298 dan f
tabel = 4,493998, maka dapat disimpulkan bahwa f hitung > f tabel maka Ha diterima dan H0
ditolak. Sedangkan nilai P adalah 0,00007 yang berarti P < 0,05 yang menunjukkan hasil
signifikan.
4. 5.2 Morfologi
Morfologi sperma mencit (Mus musculus) dari semua sample ada yang normal dan abnormal.
Bagian sperma terdiri dari kepala, leher dan ekor. Sperma abnormal yaitu double head dan ekor
sperma pendek.
5.3 Motilitas
SUMMARY
Groups Count Sum Average Variance
1 17 26 1.529412 0.264706
65 17 835 49.11765 163.7353
ANOVA
Source of
Variation SS df MS F P-value F crit
Between Groups 19249.44 1 19249.44 234.7493 0,00004 4.149097
Within Groups 2624 32 82
Total 21873.44 33
Keterangan:
Jika f hitung > f tabel maka Ha diterima dan H0 ditolak
Ha = ada perbedaan
H0 = tidak ada perbedaan
Apabila P < 0,05 maka hasil signifikan
Berdasarkan hasil uji menggunakan ANOVA didapatkan hasil f hitung = 234,7493 dan f
tabel = 4,149097 , maka dapat disimpulkan bahwa f hitung > f tabel maka Ha diterima dan
H0 ditolak. Sedangkan nilai P adalah 0,00004 yang berarti P < 0,05 yang menunjukkan hasil
signifikan .
6. Kesimpulan dan saran
Kesimpulan
Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa lama pemaparan obat nyamuk bakar
yang berbahan aktif d-allethin signifikan pengaruhnya terhadap jumlah dan morfologi
sperma mencit, berpengaruh juga terhadap motilitas spermatozoa mencit (Mus
musculus).
Saran
Untuk melihat morfologi dan perbedaan jumlah sel spermatozoa sebaiknya dilakukan
perlakuan lebih dari 30 hari/1 bulan karena spermatozoa terbentuk 56 hari sebelum