Dokumen tersebut memberikan ringkasan tentang bagian-bagian dan prinsip kerja dari biomikroskop lampu celah (slit lamp) yang digunakan untuk memeriksa berbagai struktur mata. Slit lamp memungkinkan pemeriksaan terperinci hampir semua jaringan mata dengan menawarkan berbagai opsi penerangan dan teknik seperti retroilluminasi, iluminasi lateral tidak langsung, dan iluminasi osilatori. Alat ini juga dapat digunak
Check out!
Website : https://ghinsblog.blogspot.com
Alat Alat Optik
1. MATA
a. Pengertian Mata
b. Bagian Bagian Mata
c. Cara Kerja Mata
d. Sifat Bayangan Nyata
e. Kelainan dan Penyakit Mata
f. Cara Mengatasi Penyakit atau Kelainan Mata
2. KAMERA
a. Pengertian Kamera
b. Bagian Bagian Kamera
c. Cara Kerja Kamera
d. Sifat bayangan Kamera
3.MIKROSKOP
a. Pengertian Mikroskop
b. Bagian Bagian Mikroskop
c. Jenis Jenis Mikroskop
d. Cara Kerja Mikroskop
e. Sifat Bayangan Mikroskop
f. Pembesaran Mikroskop
Check out!
Website : https://ghinsblog.blogspot.com
Alat Alat Optik
1. MATA
a. Pengertian Mata
b. Bagian Bagian Mata
c. Cara Kerja Mata
d. Sifat Bayangan Nyata
e. Kelainan dan Penyakit Mata
f. Cara Mengatasi Penyakit atau Kelainan Mata
2. KAMERA
a. Pengertian Kamera
b. Bagian Bagian Kamera
c. Cara Kerja Kamera
d. Sifat bayangan Kamera
3.MIKROSKOP
a. Pengertian Mikroskop
b. Bagian Bagian Mikroskop
c. Jenis Jenis Mikroskop
d. Cara Kerja Mikroskop
e. Sifat Bayangan Mikroskop
f. Pembesaran Mikroskop
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptxEmohAsJohn
PENGKAJIAN MUSKULOSKELETAL
Gangguan neurologi sangat beragam bentuknya, banyak dari pasien yang menderita gangguan memori dan tidak mampu menjalani aktivitas sehari-hari secara normal. Penyakit-penyakit neurologi kebanyakan memiliki efek melemahkan kehidupan pasien, sehingga memberikan pengobatan neurologis sangat penting bagi kehidupan pasien.
2. Biomikroskop lampu celah (slit lamp) adalah
instrumen unik yang memungkinkan
pembesaran pemeriksaan transparan atau
tembus pada jaringan mata penampang
melintang. Slit lamp meningkatkan
pemeriksaan luar dengan pandangan
binokular, stereoskopik; lebar rentang
perbesaran (10x-500x); dan penerangan
dengan berbagai macam bentuk serta
intensitas untuk menyoroti berbagai aspek
jaringan mata.
2
BIOMIKROSKOPI
LAMPU CELAH
3. Slit lamp sangat diperlukan untuk pemeriksaan
terperinci hampir semua jaringan mata dan beberapa
adneksanya. Hal ini digunakan untuk pemeriksaan
dari segmen anterior, yang termasuk vitreous anterior
dan struktur-strukturnya. Sebagian besar jaringan
segmen anterior terlihat langsung dengan slit lamp
saja, tanpa variasi khusus pada teknik atau alat atau
lensa tambahan
3
PEMAKAIAN SLIT LAMP
4. 4
(1) Eyepieces , tempat pemeriksa melihat
(2) Lengan penglihatan
(3) Tempat mata melihat akan dilakukan
pembesaran
(4) Tuas (atau terkadang tombol) untuk
menyesuaikan pembesaran
(5) Lengan iluminasi, dapat diayunkan 180 °,
memungkinkan pemeriksa untuk
mengarahkan pancaran cahaya di mana saja
antara hidung dan temporal mata yang sedang
diperiksa
(6) Rumah lampu, terdapat bola lampu yang
merupakan sumber cahaya
Bagian Slit Lamp
Gambar 10.1 Bagian dari lampu celah (Haag-Streit 900).
5. 5
7) Disk yang menunjukkan panjang berkas cahaya
yang digunakan;
8) tuas untuk mengatur variasi kecerahan sinar
cahaya, bisa juga mengatur filter cahaya kobalt-
biru atau red-free
9) tombol proyeksi knurled, memvariasikan panjang
(tinggi) dari berkas cahaya
10) Knob yang dapat dilonggarkan untuk melepaskan
lengan iluminasi didekat hidung atau temporal,
berfungsi untuk retroillumination dari fundus
dan untuk teknik pencahayaan sclerotic scatter
11) Knob ganda knurled untuk mengubah lebar
berkas cahaya.
12) Bingkai posisi pasien
Bagian Slit Lamp
Gambar 10.1 Bagian dari lampu celah (Haag-Streit 900).
6. 6
13) Dua batang logam tegak yang terpasang tali dahi
14) Tempat dagu pasien, bisa terdapat kertas sekali
pakai
15) Tombol untuk mengatur ketinggian tempat
dagu
16) Lampu fiksasi, untuk mengarahkan pandangan
pasien pada mata yang tidak diperiksa,
alternatifnya pasien melihat telinga pemeriksa
17) Kontrol joystick slit lamp, untuk menggeser
lengan pandang dan lengan iluminasi ke depan,
ke belakang, lateral, atau diagonal
18) Tombol pengunci
Bagian Slit Lamp
Gambar 10.1 Bagian dari lampu celah (Haag-Streit 900).
7. 7
Kepala pasien diposisikan dengan dagu diletakan di cekungan dan
dahi di tali dahi. Kertas dagu pasien yang terakhir digunakan
dibuang dan dibuka kertas baru untuk pasien baru. Jika tidak
tersedia, maka pasien dapat meminta pemeriksa untuk mengelap
cekungan dagu bekas pasien sebelumnya dengan alkohol swab atau
tissue.
mata pasien diatur sejajar dengan garis demarkasi hitam tepat di
bawah tali dahi.
menjaga dahi tetap di depan, jika perlu ada asisten yang mendorong
untuk menjaga dahi pasien agar tidak bergerak.
Mempersiapkan dan Memposisikan Pasien
8. 8
Anak-anak sering mengalami kesulitan untuk mencapai sandaran
dagu dan tali dahi, untuk dapat melakukannya dengan lebih mudah
mereka harus berlutut di kursi pemeriksaan.
Sesuaikan pengaturan pada slit lamp sehingga pasien tidak merasakan
cahaya terlalu terang dan tidak nyaman saat instrumen diputar
Selalu tanyakan apakah pasien merasa nyaman sebelum memulai
pemeriksaan
9. 9
Slit lamp menawarkan enam opsi penerangan utama, masing-
masing memiliki properti dan penggunaan khusus:
• Diffuse Illumination
• Direct focal illumination
• Specular reflection
• Transillumination, atau retroillumination
• Indirect lateral illumination
• Sclerotic scatter
PRINSIP PENERANGAN
SLIT LAMP
10. 10
Diffuse Illumination
Diffuse illumination digunakan terutama untuk mendapatkan gambaran jaringan
permukaan mata (misalnya, konjungtiva bulbar dan palpebral), meskipun bisa
juga untuk memeriksa struktur intraokular (iris, kapsul lensa). Hal itu bisa
digunakan dengan cahaya putih atau dengan filter kobalt-biru atau red-free.
Diffuse illumination dengan cahaya
putih untuk mengevaluasi
konjungtivitis membran (adenoviral).
filter kobalt-biru untuk menunjukkan
film air mata dengan
membran anterior distrofi kornea.
membentuk bintik - bintik kering
filter red-free (hijau) untuk
meningkatkan visibilitas rosebengal
pewarna merah, yang telah
menodai keratin di intraepitel
(skuamosa) neoplasia
11. 11
(A) Parallelepiped kornea (sinar medium-width) dicapai dengan direct focal
illumination;
permukaan 1-2-3-4 mewakili permukaan epitel kornea; permukaan 5-6-7-8 adalah
endotel kornea; dan permukaan 2-6-4-8 dan 1-5-3-7 mewakili penampang
melintang kornea.
(B) Foto klinis parallelepiped kornea berasal dari arah nasal (mata kanan) dan
menunjukkan kornea membran-anterior (map-dot-fingerprint) distrofi
Direct Focal Illumination
superfisial (intraepitelial) keratin di
intraepitel kornea (skuamosa)
neoplasia.
12. 12
Specular reflection, atau cahaya yang dipantulkan, digunakan terutama untuk
pemeriksaan endotel kornea, meskipun juga dapat digunakan untuk memeriksa
permukaan anterior kornea atau lensa. Untuk mencapai refleksi specular, pemeriksa
mengarahkan berkas cahaya medium sampai sempit ke arah mata dari sisi temporal.
Sudut pencahayaan harus lebar (50 ° -60 °) relatif terhadap axis pengamatan
pemeriksa. Zona refleksi specular akan terlihat jelas pada temporal, midperipheral
epitel kornea
Specular Reflection
Refleksi specular dapat terlihat
guttae kornea dalam (seperti kulit
jeruk, lekukan gelap
endotelium yang disebabkan
oleh ekskresi fokal
membran Descemet) pada
distrofi kornea Fuchs awal
13. 13
Teknik ini memungkinkan deteksi vakuola edema di epitel kornea, pembuluh darah di
kornea, deposit atau kelainan lainnya dari permukaan posterior kornea, dan robekan atau
area atrofi pada iris
TRANSILLUMINATION
Retroilluminasi dari fundus (refleks
merah) terdapat kelainan vesikular
kornea posterior (di bagian atas area
pupil), menunjukkan distrofi kornea
polimorf posterior
Kalsium superfisial (pada lapisan Bowman) dibuat dengan
transiluminasi kornea oleh cahaya yang dipantulkan dari
iris; parallelepiped kornea ada di sebelah kiri deposit
kalsium ovoid, yang disorot oleh cahaya (tidak fokus) dari
iris
14. 14
cahaya diarahkan hanya ke sisi lesi untuk diperiksa. Beberapa cahaya
memasuki lesi, menyebabkannya bersinar dari dalam (Gambar 10.10). Jenis
penerangan ini paling berguna untuk lesi tembus seperti beberapa
kekeruhan kornea atau nodul iris
Indirect Lateral
Illumination
Indirect lateral illumination
membuat terlihat dua diinduksi
secara imunologis (catarrhal)
infiltrat menyusup ke kanan
berkas cahaya, mewakili
hipersensitivitas terhadap
antigen bakteri pada
konjungtivitis stafilokokus.
15. 15
untuk mendeteksi kekeruhan kornea yang halus. Daerah yang kurang
transparan menjadi sorotan karena mereka menyebarkan cahaya yang
dipantulkan secara internal
Sclerotic Scatter
Sclerotic scatter menghasilkan
difus cahaya limbus dan cahaya
latar dari semua kekeruhan
kornea, seperti kornea verticillata
(seperti whorl-like)sekunder
akibat deposisi epitel dari
amiodaron obat oral
16. 16
Memindahkan berkas cahaya (biasanya bagian optik) dari sisi ke sisi
kadang-kadang bisa membuat kekeruhan halus menjadi lebih jelas
dengan memungkinkan mereka untuk dilihat secara bergantian
dengan pencahayaan langsung dan tidak langsung. Menyapu bagian
optik dari limbus ke limbus berulang kali dapat mendeteksi derajat
tipis penipisan kornea, seperti pada keratoconus ringan
Oscillatory Illumination
18. 18
Dimensi struktur mata atau lesi dapat diukur, dan kemudian dicatat dalam
milimeter atau sepersepuluh milimeter, dengan mencocokkan panjang berkas
cahaya slit lamp sampai batas horisontal dan vertikal subjek yang menarik.
Sebagian besar slit lamp memiliki tombol yang, ketika diputar, mengubah
ketinggian berkas cahaya; kenop dikaitkan dengan skala milimeter.
Metode lain untuk mengukur lesi adalah penggunaan ocular yang mengandung
skala mikrometer (Gambar 10.12). Gambar skala ditumpangkan pada pandangan
pemeriksa mata, memungkinkan untuk pengukuran langsung.
Slit Lamp sebagai Alat Ukur
19. 19
Gonioskopi adalah pemeriksaan anterior
chamber (di mana kornea perifer bertemu iris
perifer) dengan cara refracting atau reflecting
lensa kontak (gonioprism, atau goniolens) .
Goniolens memungkinkan cahaya dari slit
lamp untuk masuk dan keluar dari sudut,
yang dilain sisi tidak mungkin dilakukan
GONIOSKOPI
(A) Pachymeter (atau pachometer)
untuk mengukur ketebalan kornea
atau kedalaman, dipasang pada
slit lamp.
(B) Membagi gambar dari bagian
optik yang disediakan pachymeter
disatukan untuk mengukur
ketebalan kornea.
20. 2
0
Pemeriksaan segmen posterior (vitreous dan retina) bisa dilakukan dengan slit
lamp dan dua jenis lensa aksesori: lensa Hruby dan lensa kondensasi genggam.
Lensa Hruby adalah lensa plano-cekung yang sering menempel pada slit lamp.
Ketika diayunkan ke posisi di depan mata pasien, lensa Hruby memungkinkan
cahaya dari slit lamp menjadi fokus ke segmen posterior mata, memungkinkan
pemeriksaan fundus
Lensa fundus kondensasi tinggi plus adalah lensa genggam yang digunakan
untuk pemeriksaan fundus dengan biomicroscopy slit-lamp tidak langsung.
Lensa +90 D dan +78 D yang paling sering digunakan, tetapi lensa dengan range
antara +60 D hingga +132 D bisa digunakan. Fungsi lensa ini sama dengan lensa
Hruby
Pemeriksaan Fundus
dengan Slit Lamp
21. 21
Tonometer Goldmann yang terpasang pada slit lamp digunakan untuk
mengukur tekanan intraokular. Prosedur ini membutuhkan penggunaan
pewarna fluorescein dan filter biru kobalt slit lamp
TONOMETRI GOLDMAN
Slit Lamp Photography
Beberapa slit lamp memiliki diameter 35 mm atau terpasang kamera
digital, memungkinkan fotografi klinis. Penggunaan dua kamera
semacam itu pada slit lamp membuat fotografi stereoskopis dapat
dilakukan. Terkadang kamera video terhubung ke slit lamp