Dokumen tersebut merangkum hasil penelitian mengenai miskonsepsi siswa SD kelas IV tentang materi pecahan. Penelitian menunjukkan bahwa pemahaman konsep siswa masih belum memadai, terbukti dari skor tes mereka yang rendah. Terjadi berbagai miskonsepsi seperti kesalahan dalam prosedur hitung dan mengubah bentuk pecahan. Faktor penyebabnya antara lain kesulitan internal siswa dalam memahami materi dan
Artikel Operasi hitung aljabar dengan menggunakan model Kooperatif Tipe Think...reno sutriono
ย
Ini merupakan sebuah artikel yang dihasilkan dari mata kuliah belajar dan pembelajaran matematika, pendidikan matematika universitas sriwijaya dengan penerapan model Kooperatif tipe TPS terhadap operasi hitung aljabar
Dokumen tersebut membahas berbagai teori belajar matematika seperti teori Thorndike, Ausubel, Piaget, Vygotsky, Bruner, Polya, Van Hiele, RME dan peta konsep. Teori-teori tersebut dijelaskan beserta contoh penerapannya dalam pembelajaran matematika di sekolah dasar.
1. Dokumen tersebut merangkum materi pelatihan UKG bidang matematika. Materi pelatihan meliputi pendekatan dan strategi pembelajaran matematika, penggunaan media pembelajaran, dan penyelesaian masalah matematika.
Artikel Operasi hitung aljabar dengan menggunakan model Kooperatif Tipe Think...reno sutriono
ย
Ini merupakan sebuah artikel yang dihasilkan dari mata kuliah belajar dan pembelajaran matematika, pendidikan matematika universitas sriwijaya dengan penerapan model Kooperatif tipe TPS terhadap operasi hitung aljabar
Dokumen tersebut membahas berbagai teori belajar matematika seperti teori Thorndike, Ausubel, Piaget, Vygotsky, Bruner, Polya, Van Hiele, RME dan peta konsep. Teori-teori tersebut dijelaskan beserta contoh penerapannya dalam pembelajaran matematika di sekolah dasar.
1. Dokumen tersebut merangkum materi pelatihan UKG bidang matematika. Materi pelatihan meliputi pendekatan dan strategi pembelajaran matematika, penggunaan media pembelajaran, dan penyelesaian masalah matematika.
ALAT PERAGA DAKON UNTUK METODE DEMONSTRASI PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA Mohamad Ridwan
ย
Tinjauan ilmiah ini membahas tentang penggunaan alat peraga dakon untuk meningkatkan minat dan hasil belajar siswa SD kelas tematik pada pembelajaran matematika tentang perkalian dan pembagian. Secara garis besar, dokumen ini menjelaskan latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaatnya, dan telaah pustaka tentang karakteristik anak SD, tujuan pembelajaran matematika, serta cara
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Pendekatan problem solving dalam pembelajaran matematika melibatkan siswa untuk memecahkan masalah. Siswa dibimbing untuk memahami masalah, merencanakan penyelesaian, melaksanakan rencana, dan memeriksa hasilnya. Pendekatan ini bertujuan mengembangkan kemampuan berpikir siswa dan menarik minat mereka pada matematika.
1. Dokumen tersebut membahas tentang pengaruh penerapan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) terhadap kemampuan koneksi matematika siswa SMA. PBL adalah pendekatan pembelajaran yang menggunakan masalah nyata sebagai konteks belajar siswa untuk berfikir kritis dan memecahkan masalah serta memperoleh pengetahuan. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh PBL terhadap kemampuan koneksi mate
Analisis menunjukkan bahwa kemampuan pemecahan masalah matematis siswa kelas VIII dan VII pada materi SPLDV dan aritmatika sosial masih perlu ditingkatkan. Siswa kesulitan menyelesaikan soal sesuai langkah-langkah Polya dan cenderung melakukan kesalahan dalam mengembangkan model matematika atau melakukan perhitungan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kemampuan pemecahan masalah matematis siswa
Dokumen tersebut merupakan bagian dari skripsi yang membahas pengaruh model pembelajaran generatif terhadap kemampuan pemecahan masalah dan disposisi matematis siswa SMA. Penelitian ini menggunakan desain eksperimen dengan kelas eksperimen yang diberi perlakuan model pembelajaran generatif dan kelas kontrol yang diberi perlakuan konvensional. Hasilnya menunjukkan ada pengaruh positif model pembelajaran generatif terhadap kemampuan pe
Penerapan model pembelajaran Make A Match untuk meningkatkan hasil belajar matematika siswa kelas X1 SMAN 13 Tebo. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan aktifitas dan hasil belajar siswa pada materi persamaan linear dua variabel melalui model pembelajaran kooperatif Make A Match. Hasil penelitian diharapkan dapat meningkatkan kualitas pembelajaran matematika.
1. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan proses berpikir siswa kelas IX SMP yang memiliki kemampuan matematika sedang dalam memecahkan masalah matematika.
2. Data dianalisis berdasarkan hasil tes tertulis dan wawancara berbasis tugas. Metode triangulasi digunakan untuk memperoleh data subjek yang valid.
3. Siswa menggunakan proses berpikir asimilasi untuk memahami masalah dan melaksanakan
Dokumen tersebut membahas langkah-langkah dalam melakukan penelitian tindakan kelas (PTK), mulai dari mengidentifikasi masalah, menganalisis masalah, merumuskan masalah, mengembangkan alternatif tindakan, menyusun rencana perbaikan, hingga menyusun proposal PTK. Langkah penting lainnya adalah menentukan prosedur dan instrumen pengumpulan data untuk mengevaluasi tindakan perbaikan yang dilak
ALAT PERAGA DAKON UNTUK METODE DEMONSTRASI PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA Mohamad Ridwan
ย
Tinjauan ilmiah ini membahas tentang penggunaan alat peraga dakon untuk meningkatkan minat dan hasil belajar siswa SD kelas tematik pada pembelajaran matematika tentang perkalian dan pembagian. Secara garis besar, dokumen ini menjelaskan latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaatnya, dan telaah pustaka tentang karakteristik anak SD, tujuan pembelajaran matematika, serta cara
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Pendekatan problem solving dalam pembelajaran matematika melibatkan siswa untuk memecahkan masalah. Siswa dibimbing untuk memahami masalah, merencanakan penyelesaian, melaksanakan rencana, dan memeriksa hasilnya. Pendekatan ini bertujuan mengembangkan kemampuan berpikir siswa dan menarik minat mereka pada matematika.
1. Dokumen tersebut membahas tentang pengaruh penerapan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) terhadap kemampuan koneksi matematika siswa SMA. PBL adalah pendekatan pembelajaran yang menggunakan masalah nyata sebagai konteks belajar siswa untuk berfikir kritis dan memecahkan masalah serta memperoleh pengetahuan. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengaruh PBL terhadap kemampuan koneksi mate
Analisis menunjukkan bahwa kemampuan pemecahan masalah matematis siswa kelas VIII dan VII pada materi SPLDV dan aritmatika sosial masih perlu ditingkatkan. Siswa kesulitan menyelesaikan soal sesuai langkah-langkah Polya dan cenderung melakukan kesalahan dalam mengembangkan model matematika atau melakukan perhitungan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kemampuan pemecahan masalah matematis siswa
Dokumen tersebut merupakan bagian dari skripsi yang membahas pengaruh model pembelajaran generatif terhadap kemampuan pemecahan masalah dan disposisi matematis siswa SMA. Penelitian ini menggunakan desain eksperimen dengan kelas eksperimen yang diberi perlakuan model pembelajaran generatif dan kelas kontrol yang diberi perlakuan konvensional. Hasilnya menunjukkan ada pengaruh positif model pembelajaran generatif terhadap kemampuan pe
Penerapan model pembelajaran Make A Match untuk meningkatkan hasil belajar matematika siswa kelas X1 SMAN 13 Tebo. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan aktifitas dan hasil belajar siswa pada materi persamaan linear dua variabel melalui model pembelajaran kooperatif Make A Match. Hasil penelitian diharapkan dapat meningkatkan kualitas pembelajaran matematika.
1. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan proses berpikir siswa kelas IX SMP yang memiliki kemampuan matematika sedang dalam memecahkan masalah matematika.
2. Data dianalisis berdasarkan hasil tes tertulis dan wawancara berbasis tugas. Metode triangulasi digunakan untuk memperoleh data subjek yang valid.
3. Siswa menggunakan proses berpikir asimilasi untuk memahami masalah dan melaksanakan
Dokumen tersebut membahas langkah-langkah dalam melakukan penelitian tindakan kelas (PTK), mulai dari mengidentifikasi masalah, menganalisis masalah, merumuskan masalah, mengembangkan alternatif tindakan, menyusun rencana perbaikan, hingga menyusun proposal PTK. Langkah penting lainnya adalah menentukan prosedur dan instrumen pengumpulan data untuk mengevaluasi tindakan perbaikan yang dilak
Workshop "CSR & Community Development (ISO 26000)"_di BALI, 26-28 Juni 2024Kanaidi ken
ย
Dlm wktu dekat, Pelatihan/WORKSHOP โCSR/TJSL & Community Development (ISO 26000)โ akn diselenggarakan di Swiss-BelHotel โ BALI (26-28 Juni 2024)...
Dgn materi yg mupuni & Narasumber yg kompeten...akn banyak manfaat dan keuntungan yg didpt mengikuti Pelatihan menarik ini.
Boleh jga info ini๐ utk dishare_kan lgi kpda tmn2 lain/sanak keluarga yg sekiranya membutuhkan training tsb.
Smga Bermanfaat
Thanks Ken Kanaidi
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 Fase F Kurikulum MerdekaFathan Emran
ย
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka - abdiera.com, Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka, Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 11 SMA/MA Fase F Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaFathan Emran
ย
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka - abdiera.com. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka. Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 SMA/MA Fase E Kurikulum Merdeka.
Universitas Negeri Jakarta banyak melahirkan tokoh pendidikan yang memiliki pengaruh didunia pendidikan. Beberapa diantaranya ada didalam file presentasi
5. Sifat Operasi Hitung Penjumlahan-Pengurangan Pecahan
Jika
๐
๐
,
๐
๐
, ๐๐๐
๐ก
๐ข
, adalah bilangan rasional, maka: (Muhsetyo, 2020)
1. Penjumlahan dan pengurangan bersifat tertutup. Hasil dari
๐
๐
+
๐
๐
dan
๐
๐
-
๐
๐
merupakan bilangan rasional juga
2. Penjumlahan bersifat komutatif, pengurangan tidak bersifat
komutatif:
๐
๐
+
๐
๐
=
๐
๐
+
๐
๐
tapi
๐
๐
โ
๐
๐
โ
๐
๐
โ
๐
๐
3. Penjumlahan bersifat asosiatif, pengurangan tidak bersifat asosiatif:
๐
๐
+
๐
๐
+
๐ก
๐ข
=
๐
๐
+
๐
๐
+
๐ก
๐ข
namun
๐
๐
โ
๐
๐
โ
๐ก
๐ข
โ
๐
๐
โ
๐
๐
โ
๐ก
๐ข
4. Penjumlahan mempunyai unsur identitas 0 yang tunggal sehingga
๐
๐
+ 0 = 0 +
๐
๐
=
๐
๐
. Namun pengurangan tidak mempunyai unsur
identitas 0 sehingga
๐
๐
โ 0 โ 0 โ
๐
๐
โ
๐
๐
5. Jika ๐ โ 0maka
๐
๐
+
๐
๐
=
๐+๐
๐
6. Cara pengajaran penjumlahan (Fioiani, 2020)
โ Penjumlahan dengan penyebut yang sama:
1
5
+
3
5
=
Pada Gambar tersebut nampak jelas luas bagian yang diarsir sama. Karena
luas bagiannya telah sama, maka kita dapat menggabungkan bagian-
bagian yang diarsir, sehingga dari gambar di atas, dapat disimpulkan bahwa
1
5
+
3
5
=
4
5
Penyelesaian alogaritma penjumlahan dengan penyebut yang sama adalah:
๐
๐
+
๐
๐
=
๐ +๐
๐
7. Cara pengajaran penjumlahan
โ Penjumlahan dengan penyebut berbeda:
2
3
+
1
4
=
Berdasarkan gambar tersebut, kita tidak dapat langsung menjumlahkan kedua
bilangan pecahan dikarenakan โluas daerah yang terarsir berbedaโ, maka:
1. menyamakan luas daerahnya. Langkah yang dapat dilakukan adalah
mencari pecahan senilai dari
2
3
๐๐๐
1
4
2. Agar luas daerah yang diarsir untuk kedua pecahan tersebut sama, maka
pecahan senilai yang dipilih adalah yang memiliki penyebut yang sama.
3. Maka diperoleh pecahan
8
12
๐๐๐
3
12
setelah itu dijumlahkan pembilangnya
4. Dapat disimpulkan bahwa agar penyebutnya sama, maka dicari KPK dari
kedua atau lebih penyebut tersebut.
9. Cara pengajaran pengurangan (Fioiani, 2020)
โ Pengurangan dengan penyebut yang sama:
4
7
+
3
7
=
Pada Gambar tersebut nampak jelas luas bagian yang diarsir sama. Karena
luas bagiannya telah sama, maka kita dapat mengambil
3
7
๐๐๐๐๐๐ ๐๐๐๐
4
7
,
sehingga dari gambar di atas, dapat disimpulkan bahwa
4
7
โ
3
7
=
1
7
Penyelesaian alogaritma pengurangan dengan penyebut yang sama adalah:
๐
๐
โ
๐
๐
=
๐ โ๐
๐
10. Cara pengajaran pengurangan
โ Pengurangan dengan penyebut berbeda:
1
2
โ
1
3
=
Seperti halnya penjumlahan, kita tidak dapat langsung mengurangkan kedua bilangan
pecahan dikarenakan โluas daerah yang terarsir berbedaโ, maka:
1. menyamakan luas daerahnya. Langkah yang dapat dilakukan adalah
mencari pecahan senilai dari
1
2
๐๐๐
1
3
2. Agar luas daerah yang diarsir untuk kedua pecahan tersebut sama, maka
pecahan senilai yang dipilih adalah yang memiliki penyebut yang sama.
3. Maka diperoleh pecahan
3
6
๐๐๐
2
6
setelah itu dikurangkan pembilangnya
4. Dapat disimpulkan bahwa agar penyebutnya sama, maka dicari KPK dari
kedua atau lebih penyebut tersebut.
11. Cara pengajaran pengurangan
โ Pengurangan pecahan campuran: 3
1
2
โ 2
1
3
=
1. Mengurangkan bilangan cacah dari pecahan campuran yaitu 3 dan 2: 3 โ
2 +
1
2
โ
1
3
= 1 +
1
2
โ
1
3
= 1 +
3
6
โ
2
6
= 1 +
1
6
= 1
1
6
2. Mengubah pecahan campuran menjadi pecahan biasa
3
1
2
โ 2
1
3
=
6
2
+
1
2
โ
6
3
+
1
3
=
7
2
โ
7
3
=
Setelah didapat pecahan biasa kemudian disamakan penyebutnya dengan
mencari pecahan sejenis
7
2
โ
7
3
=
21
6
โ
14
6
=
21 + 14
6
=
7
6
=
6
6
+
1
6
= 1
1
6
13. SIFAT-SIFAT OPERASI PERKALIAN PECAHAN
1. KOMUTATIF
2. ASOSIATIF
3. DISTRIBUTIF
4. IDENTITAS
p
a
q
b
q
b
p
a
๏ด
๏ฝ
๏ด
๏ท
๏ท
๏ธ
๏ถ
๏ง
๏ง
๏จ
๏ฆ
๏ด
๏ฝ
๏ด
๏ท
๏ท
๏ธ
๏ถ
๏ง
๏ง
๏จ
๏ฆ
๏ด
r
c
q
b
p
a
r
c
q
b
p
a
๏ท
๏ท
๏ธ
๏ถ
๏ง
๏ง
๏จ
๏ฆ
๏ด
๏ซ
๏ท
๏ท
๏ธ
๏ถ
๏ง
๏ง
๏จ
๏ฆ
๏ด
๏ฝ
๏ท
๏ท
๏ธ
๏ถ
๏ง
๏ง
๏จ
๏ฆ
๏ซ
๏ด
r
c
p
a
q
b
p
a
r
c
q
b
p
a
p
a
p
a
๏ฝ
๏ด1
14. Operasi perkalian Pecahan
1. perkalian bilangan asli dengan pecahan
contoh:
artinya ada 3 kumpulan, tiap kumpulan berisi bagian.
q
p
a
q
p
a
๏ด
๏ฝ
๏ด
....
4
3
3 ๏ฝ
๏ด
4
3
4
1
2
15. 2. Perkalian pecahan dengan pecahan
contoh
q
p
b
a
q
b
p
a
๏ด
๏ด
๏ฝ
๏ด
20
12
5
4
4
3
5
4
4
3
๏ฝ
๏ด
๏ด
๏ฝ
๏ด
16. pembagian
pecahan
1. Pembagian bilangan asli dengan bilangan pecahan
2. Pembagian pecahan dengan pecahan
p
q
a
q
p
a ๏ด
๏ฝ
๏ธ
b
q
p
a
q
b
p
a
๏ด
๏ฝ
๏ธ
18. Hasil studi menunjukkan bahwa error yang muncul
pada jawaban siswa berkemampuan matematis
rendah didominasi oleh miskonsepsi, yaitu :
1) miskonsepsi pada prosedur hitung pecahan.
2) miskonsepsi dalam menentukan persentase.
3) miskonsepsi dalam mengubah bentuk pecahan.
4) miskonsepsi dalam menentukan strategi penyelesaian soal.
19. ANALISIS MISKONSEPSI MATERI PECAHAN PADA SISWA KELAS IV SD
NEGERI 20 MAMBOK TAHUN PELAJARAN 2020/2021
.
Data hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pemahamankonsep siswa
gagal, dan terjadinya miskonsepsi pada siswa dalam menjawab soal tes materi
pecahan pada pembelajaran matematika. Upaya guru dalam mengatasi
miskonsepsi yang terjadi pada siswa, yaitu: mengunakan media dengan
model konkret dan sesuai dengan materi pembelajaran, melakukan
pendekatan, memberikan perhatian terhadap siswa yang nakal atau kurang
memperhatikan dalam pembelajaran, diadakan les matematika 3 kali dalam
seminggu, dan lain-lain.
Rismawati, M. dan Yunista (2019), berpendapat bahwa โSiswa mampu
memahami konsep matematika jika: 1) mampu memberikan contoh dan
bukan contoh dari sebuah konsep; 2) mampu menyatakan ulang sebuah
konsep; 3) mampu mengklasifikasi objek menurut sifat-sifat tertentu
sesuai dengan konsepโ.
20. Perhatikan Gambar berikut ini:
Pada Gambar memperlihatkan
bahwa jawaban siswa tidak sesuai
dengan konsep pecahan senilai. Dimana
konsep pecahan adalah mengalikan
atau membagikan pembilang dan
penyebut dengan angka yang sama.
Sementara
siswa mendapatkan jawaban yang benar
hanya mengetahui dengan cara
menambahkan pembilang dengan angka
yang sama dengan pembilang, begitu
juga dengan penyebut ditambahkan
dengan angka yang sama pula.
Ditemukan juga apabila diberikan soal yang berbeda siswa
mengaku tidak bisa mengerjakannya dengan alasan lupa
karena materi tersebut sudah lama tidak dipelajari lagi.
Beberapa permasalahan yang sudah dikemukakan di atas,
mengenai miskonsepsi siswa khususnya pada materi pecahan
dalam pembelajaran matematika, maka peneliti
tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul โAnalisis
Miskonsepsi Materi Pecahan pada Siswa Kelas IV
SD Negeri 20 Mambok Tahun Pelajaran 2020/2021โ
21. KESIMPULAN
Pada paparan data hasil penelitian dan pembahasan diperoleh kesimpulan. Kesimpulan
mengenai pemahaman konsep siswa, miskonsepsi yang terjadi pada siswa, faktor apa
saja yang menyebabkan miskonsepsi dan upaya guru dalam mengatasi hal tersebut
sebagai berikut:
1.
Pemahaman konsep siswa
dikategorikan gagal
terbukti bahwa skor nilai
yang diperoleh setiap siswa
(A1 = 15, A2 = 5, A3 = 20,
A4 = 5, A5 = 0, dan A6 =
0) sangat rendah dalam
menjawab soal tes materi
pecahan pada pembelajaran
matematika
Terjadi miskonsepsi pada seluruh siswa yang menjadi subjek
dalam penelitian ini baik siswa yang berkemampuan
tinggi,sedang maupun rendah dalam menjawab soal tes
materi pecahan pada pembelajaran matematika. Pembuatan
soal tes tersebut berdasarkan ketiga indikator pemahaman
konsep sehingga siswa dinyatakan tidak mampu
memberikan contoh dan bukan contoh dari sebuah konsep,
siswa tidak mampu menyatakan ulang sebuah konsep, dan
siswa tidak mampu mengklasifikasi objek menurut sifat-sifat
tertentu sesuai dengan konsep.
2.
22. Faktor-faktor penyebab terjadinya
miskonsepsi pada siswa dalam
menjawab soal tes materi pecahan
adalah faktor internal dan eksternal.
Faktor internal atau berasal dari dalam
diri siswa itu sendiri bahwa siswa
mengalami kesulitan tidak
menguasai materi pecahan,terbukti
bahwa nilai siswa sangat rendah yang
artinya siswa tidak paham dengan
konsep pecahan. Faktor
eksternal yakni, guru dan
masa pandemi Covid-19. Guru pada
saat pembelajaran tatap
muka/biasa menuntut siswa
untuk menghafal, metode
mengajarnya kebanyakan ceramah,
Upaya guru dalam mengatasi miskonsepsi
yang terjadi pada siswa pada saat
pembelajaran tatap muka/biasa dalam
menjawab soal tes materi
pecahan adalah mengunakan media/model
konkret, contohnya menggunakan buah
apel,roti, kertas origami, dan media berupa
gambar lainnya sesuai dengan materi
pembelajaran, melakukan pendekatan
ataumemberikan perhatian, motivasi, dan
teguran tegas yang membangun kepada
siswa yang nakal atau kurang
memperhatikan
pembelajaran di dalam kelas, diadakan les
matematika 3 kali dalam seminggu, dan
lain-lain.
3. 4.
23. Daftar Pustaka
๏ง Fioiani, A. D. (2020). Pembelajaran 2. Bilangan Pecah (Pecahan). Modul
Pendidikan Profesi Guru, 41โ62. http://www.yuksinau.id/bilangan-
pecahan/
๏ง Muhsetyo, Gatot. (2020). Bilangan Rasional dan Desimal. Pembelajaran
Matematika SD. Tangerang Selatan: Universitas Terbuka
๏ง Robet. 2018.โAnalisis Miskonsepsi Siswa Sekolah Dasar dalam
Menyelesaikan Soal Matematika Materi Pecahan di Tinjau dari Gaya
Belajarโ. Jurnal PGSD. (repository.unej.ac.id, diakses pada 17 Juni
2020).Sulastri, Ai. 2016. โPenerapan Pendekatan Kontekstual dalam
Pembelajaran Matematika untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep
Matematis Siswa Sekolah Dasarโ. Jurnal Pendidikan Guru Sekolah
Dasar. Vol. 1, No. 1. (ejournal.upi.edu, diakses pada 02 Maret 2020)
24. CREDITS: This presentation template was
created by Slidesgo, including icons by
Flaticon, infographics & images by Freepik
THANKS!
Please keep this slide for attribution