Dokumen tersebut membahas langkah-langkah dalam melakukan penelitian tindakan kelas (PTK), mulai dari mengidentifikasi masalah, menganalisis masalah, merumuskan masalah, mengembangkan alternatif tindakan, menyusun rencana perbaikan, hingga menyusun proposal PTK. Langkah penting lainnya adalah menentukan prosedur dan instrumen pengumpulan data untuk mengevaluasi tindakan perbaikan yang dilak
deskripsi tentang serangkaian dari beberapa macam dimana hal tersebut mungkin adalah semacam dari suatu hal yang terkait dengan sesuatu yang sangat-sangat penting sekali dan itu yang kami sebut sebagai "makanan sehari-hari"
deskripsi tentang serangkaian dari beberapa macam dimana hal tersebut mungkin adalah semacam dari suatu hal yang terkait dengan sesuatu yang sangat-sangat penting sekali dan itu yang kami sebut sebagai "makanan sehari-hari"
Sebelum mengajar perlu sebagai tenaga pengajar mengetahui dan memahami beberapa macam mengajar agar dapat memilih gaya mengajar yang cocok digunakan untuk anak murid dan melihat situasi dan kondisi agar anak didik tidak mudah jenuh apalagi bosan dengan gaya mengajar yan monoton ( terus menerus)
LK 3.1 Menyusun Best Practices
Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice) Menggunakan Metode STAR (Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil Dan Dampak)
Terkait Pengalaman Mengatasi Permasalahan Siswa Dalam Pembelajaran
Lokasi SMP N 64 Bengkulu Utara
Lingkup Pendidikan Sekolah Menengah Pertama
Tujuan yang ingin dicapai Meningkatkan Motivasi dan Kemampuan Berbicara (Speaking Skill) Siswa Dalam Bahasa Inggris
Penulis Siswati,S.Pd
Tanggal 27 Agustus 2022 dan 12 September 2022
Situasi:
Kondisi yang menjadi latar belakang masalah, mengapa praktik ini penting untuk dibagikan, apa yang menjadi peran dan tanggung jawab anda dalam praktik ini.
1. Latar Belakang Masalah:
Berdasarkan identifikasi masalah dan eksplorasi penyebab masalah dengan melakukan kajian literatur serta wawancara terhadap ahli, kepala sekolah, rekan sejawat dan siswa teridentifikasi masalah yang perlu penanganan segera yaitu rendahnya motivasi belajar dan kemampuan berbicara (Speaking Skill) siswa dalam Bahasa Inggris. Permasalahan tersebut terjadi karena beberapa faktor diantaranya:
A. Kondisi Siswa
1. Lemahnya kosa kata siswa.
2. Lemahnya literasi dan numerasi siswa.
3. Siswa sulit memahami materi yang diajarkan.
4. Siswa kurang percaya diri pada saat presentasi atua mengemukakan pendapat.
5. Siswa malas ketika mengerjakan tugas dari guru.
6. Siswa merasa bosan dengan pembelajaran.
7. Siswa sering ngobrol pada saat pembelajaran.
8. Siswa malas masuk kelas.
B. Kondisi Guru
1. Guru belum maksimal dalam merancang dan menerapkan model-model pembelajaran inovatif.
2. Guru belum maksimal dalam mempersiapkan media pembelajaran.
3. Guru masih mendominasi dari seluruh proses pembelajaran.
4. Guru kurang memberikan language exposure kepada siswa.
5. Guru belum memanfaatkan tekhnologi dalam pembelajaran (TPACK).
Ada beberapa model pembelajaran inovatif yang bisa diterapkan dalam pembelajaran diantaranya Problem Based Learning (PBL) dan Project Based Learning (PjBL).
Problem based learning (PBL) merupakan model pembelajaran yang berpusat pada siswa (student center) sehingga melibatkan siswa untuk terlibat dalam kegiatan diskusi dalam memecahkan masalah dan siswa dapat lebih memahami isi pelajaran maupun menguasai materi yang diberikan karena pemecahan masalah yang mereka temukan sendiri sehingga lebih mudah dalam mengingat materi esensial yang sedang dipelajari. Model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) membantu siswa untuk memahami hakekat belajar sebagai cara berpikir bukan hanya sekedar mengerti pembelajaran dari guru berdasarkan buku teks. Model pembelajaran PBL membantu siswa mengembangkan pengetahuannya dan membantu siswa untuk bertanggung jawab atas pembelajarannya sendiri serta merangsang siswa untuk belajar secara berkelanjutan (continue).
Project Based Learning (PjBL) adalah sebuah pendekatan dalam pembelajaran yang memberikan kesempatan pada siswa untuk memperdalam pengetahuannya sekaligus mengembangkan kegiatan melalui problem solving dan investigasi.
Sebelum mengajar perlu sebagai tenaga pengajar mengetahui dan memahami beberapa macam mengajar agar dapat memilih gaya mengajar yang cocok digunakan untuk anak murid dan melihat situasi dan kondisi agar anak didik tidak mudah jenuh apalagi bosan dengan gaya mengajar yan monoton ( terus menerus)
LK 3.1 Menyusun Best Practices
Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice) Menggunakan Metode STAR (Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil Dan Dampak)
Terkait Pengalaman Mengatasi Permasalahan Siswa Dalam Pembelajaran
Lokasi SMP N 64 Bengkulu Utara
Lingkup Pendidikan Sekolah Menengah Pertama
Tujuan yang ingin dicapai Meningkatkan Motivasi dan Kemampuan Berbicara (Speaking Skill) Siswa Dalam Bahasa Inggris
Penulis Siswati,S.Pd
Tanggal 27 Agustus 2022 dan 12 September 2022
Situasi:
Kondisi yang menjadi latar belakang masalah, mengapa praktik ini penting untuk dibagikan, apa yang menjadi peran dan tanggung jawab anda dalam praktik ini.
1. Latar Belakang Masalah:
Berdasarkan identifikasi masalah dan eksplorasi penyebab masalah dengan melakukan kajian literatur serta wawancara terhadap ahli, kepala sekolah, rekan sejawat dan siswa teridentifikasi masalah yang perlu penanganan segera yaitu rendahnya motivasi belajar dan kemampuan berbicara (Speaking Skill) siswa dalam Bahasa Inggris. Permasalahan tersebut terjadi karena beberapa faktor diantaranya:
A. Kondisi Siswa
1. Lemahnya kosa kata siswa.
2. Lemahnya literasi dan numerasi siswa.
3. Siswa sulit memahami materi yang diajarkan.
4. Siswa kurang percaya diri pada saat presentasi atua mengemukakan pendapat.
5. Siswa malas ketika mengerjakan tugas dari guru.
6. Siswa merasa bosan dengan pembelajaran.
7. Siswa sering ngobrol pada saat pembelajaran.
8. Siswa malas masuk kelas.
B. Kondisi Guru
1. Guru belum maksimal dalam merancang dan menerapkan model-model pembelajaran inovatif.
2. Guru belum maksimal dalam mempersiapkan media pembelajaran.
3. Guru masih mendominasi dari seluruh proses pembelajaran.
4. Guru kurang memberikan language exposure kepada siswa.
5. Guru belum memanfaatkan tekhnologi dalam pembelajaran (TPACK).
Ada beberapa model pembelajaran inovatif yang bisa diterapkan dalam pembelajaran diantaranya Problem Based Learning (PBL) dan Project Based Learning (PjBL).
Problem based learning (PBL) merupakan model pembelajaran yang berpusat pada siswa (student center) sehingga melibatkan siswa untuk terlibat dalam kegiatan diskusi dalam memecahkan masalah dan siswa dapat lebih memahami isi pelajaran maupun menguasai materi yang diberikan karena pemecahan masalah yang mereka temukan sendiri sehingga lebih mudah dalam mengingat materi esensial yang sedang dipelajari. Model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) membantu siswa untuk memahami hakekat belajar sebagai cara berpikir bukan hanya sekedar mengerti pembelajaran dari guru berdasarkan buku teks. Model pembelajaran PBL membantu siswa mengembangkan pengetahuannya dan membantu siswa untuk bertanggung jawab atas pembelajarannya sendiri serta merangsang siswa untuk belajar secara berkelanjutan (continue).
Project Based Learning (PjBL) adalah sebuah pendekatan dalam pembelajaran yang memberikan kesempatan pada siswa untuk memperdalam pengetahuannya sekaligus mengembangkan kegiatan melalui problem solving dan investigasi.
THE TRADISIONAL MODEL OF PUBLIC ADMINISTRATION model tradisional administras...Universitas Sriwijaya
Model tradisional administrasi publik tetap menjadi teori manajemen
sektor publik yang paling lama dan unsur – unsurnya tidak hilang dalam
sekejap, namun teori ini kini dianggap kuno dan kebutuhan masyarakat yang
berubah dengan cepat.
Sistem Administrasi sebelumnya mempunyai satu karakteristik yang
bersifat pribadi yaitu didasarkan atas kesetiaan kepada individu tertentu
seperti raja, menteri, bukan impersonal tetapi bedasarkan legalitas dan hukum.
Reformasi Administrasi Publik di Indonesia (1998-2023): Strategi, Implementas...Universitas Sriwijaya
Reformasi tahun 1998 di Indonesia dilakukan sebagai respons terhadap krisis ekonomi, ketidakpuasan rakyat terhadap pemerintahan otoriter dan korup, tuntutan demokratisasi, hak asasi manusia, serta tekanan dari lembaga keuangan internasional. Tujuannya adalah memperbaiki kondisi ekonomi, meningkatkan kesejahteraan rakyat, dan memperkuat fondasi demokrasi dan tata kelola pemerintahan. Reformasi ini mencakup bidang politik, ekonomi, hukum, birokrasi, sosial, budaya, keamanan, dan otonomi daerah. Meskipun masih menghadapi tantangan seperti korupsi dan ketidaksetaraan sosial, reformasi berhasil meningkatkan demokratisasi, investasi, penurunan kemiskinan, efisiensi pelayanan publik, dan memberikan kewenangan lebih besar kepada pemerintah daerah. Tetap berpegang pada ideologi bangsa dan berkontribusi dalam pembangunan negara sangat penting untuk masa depan Indonesia.
Reformasi Birokrasi Kementerian Pertanian Republik Indonesia Tahun 2020-2024Universitas Sriwijaya
Selama periode 2014-2021, Kementerian Pertanian Indonesia mencapai beberapa keberhasilan, termasuk penurunan jumlah penduduk miskin dari 11,5% menjadi 9,78%. Ketahanan pangan Indonesia juga meningkat, dengan peringkat ke-13 di Asia Pasifik pada tahun 2021. Berdasarkan Global Food Security Index, Indonesia naik dari peringkat 68 pada tahun 2021 ke peringkat 63 pada tahun 2022. Meskipun ada 81 kabupaten dan 7 kota yang rentan pangan pada tahun 2018, volume ekspor pertanian meningkat menjadi 41,26 juta ton dengan nilai USD 33,05 miliar pada tahun 2017. Walaupun pertumbuhan ekonomi menurun 2,07% pada tahun 2020, ini membuka peluang untuk reformasi dan restrukturisasi di berbagai sektor.
Disusun oleh :
Kelas 6D-MKP
Hera Aprilia (11012100601)
Ade Muhita (11012100614)
Nurhalifah (11012100012)
Meutiah Rizkiah. F (11012100313)
Wananda PM (11012100324)
Teori ini kami kerjakan untuk memenuhi tugas
Matakuliah : KEPEMIMPINAN
Dosen : Dr. Angrian Permana, S.Pd.,MM.
UNIVERSITAS BINA BANGSA
1. Tujuan pembelajaran yang terdapat dalam modul 3 ini yaitu, kita
diharapkan dapat:
1. Menentukan Langkah-langkah untuk menemukan masalah;
2. Menganalisis masalah yang ditemukan;
3. Merumuskan masalah;
4. Mengembangkan alternatif tindakan;
5. Menentukan cara pengumpulan data;
6. Menyusun rencana perbaikan secara lengkap, serta
7. Menyusun proposal PTK.
2.
3. Menemukan masalah merupakan hal yang gampang-gampang susah. sebagai seorang guru, anda
seyogianya mempunyai kepekaan yang tinggi terhadap masalah, khususnya yang berkaitan dengan
pembelajaran yang menjadi tanggung jawab anda.
Untuk dapat membuat perencanaan ptk yang baik, anda harus kembali kepada masalah yang anda hadapi
sehari-hari dalam melaksanakan tindakan pembelajaran. oleh karena itu, dalam merencanakan ptk, langkah
awal yang harus anda tempuh adalah mengidentifikasi masalah dalam pembelajaran sehari-hari.
Contoh masalah yang mungkin anda hadapi sehari-hari antara lain seperti berikut.
1. Dalam interaksi pembelajaran
a. Siswa kurang aktif dalam diskusi kelas.
b. Bila diberikan pertanyaan, siswa tidak mau mengangkat tangan untuk menjawab.
c. Jawaban siswa sering menyimpang.
d. Sebagaian besar jawaban siswa tidak benar.
e. Respon siswa terhadap pendapat siswa lainnya kurang.
f. Pemahaman siswa terhadap pelajaran rendah.
4. 2. Berkaitan dengan Prestasi Belajar
a. Nilai yang dicapai siswa kurang memuaskan (dibawah rata-rata)
b. Nilai EHB rata-rata kurang dari 50.
c. Siswa pintar sering mendapat nilai rendah bila diberikan ujian onjektif.
d. Sebagian besar siswa salah dalam mengucapkan kata-kata Bahasa Inggris.
e. Siswa kurang mampu menerapkan rumus matematika.
f. Jika diberikan pertanyaan HOTS, pertanyaan sering tidak dijawab.
3. Displin Belajar
a. Beberapa siswa tidak mengerjakan tugas atau PR.
b. Siswa tidak memperhatikan Pelajaran.
c. Selama Pelajaran berlangsung, banyak siswa yang mengantuk.
d. Siswa banyak saling mencontoh ketika diberikan tugas di kelas.
5. Langkah-langkah cara memilih masalah
1. Identifikasi Masalah
Untuk mengindentifikasi masalah dapat anda lakukan dengan
mengkaji hasil belajar siswa, mengingat Kembali proses pembelajaran, melihat
catatan harian yang anda buat pada akhir Pelajaran, atau bahkan bertanya
kepada siswa atau teman sejawat.
Dalam mengidentifikasi masalah anda harus memfokuskan masalah
tersebut pada aspek tertentu, misalnya anda akam memfokuskan masalah pada
aspek keadaan sekolah, manajemen sekolah, proses pembelajaran, metode,
disiplin kelas, dan sebagainya.
Kriteria untuk menguji apakah masalah yang ditemukan layak untuk
diatasi melalui PTK (Abimanyu, Tim Pelatih Proyek PGSM,1999).
6. a. Jangan memilih masalah yang tidak Anda kuasai.
b. Ambilah masalah yang skalanya kecil dan relative terbatas.
c. Pilih masalah yang dirasakan paling penting bagi Anda dan bagi siswa.
d. Usahakan dapat dikerjakan secara kalaboratif.
e. Kaitkan masalah PTK dengan prioritas rencana pengembangan sekolah
2. Menganalisis Masalah
Masalah yang kita hadapi dalam pembelajaran tentu harus segera kita atasi agar tidak
berlarut-larut. Namun, sebelum kita memikirkan cara mengatasinya, kita terlebih dahulu harus tahu apa
yang menjadi penyebab munculnya masalah tersebut. Menganalisis merupakan hal yang penting untuk
memperoleh jawaban apa yang menyebabkan terjadinya masalah tersebut, serta apakah masalah
tersebut benar-benar memerlukan PTK untuk mengatasinya. Untuk melakukan analisis ada berbagai
cara yang dapat Anda lakukan.
Pertama, merenungkan Kembali masalah tersebut, dengan cara mengajukan sejumlah pertanyaan yang
harus Anda jawab sendiri. Renungan tersebut betujuan untuk melihat kepada diri kita sendiri atau
intropeksi
7. Dalam melakukan intropeksi ajukanlah pertanyaan seperti berikut.
1. Apakah dalam menjelaskan materi, saya menggunakan bahasa yang
cukup jelas?
2. Apakah saya menggunakan istilah-istilah yang sulit dimengerti siswa?
3. Apakah dalam menjelaskan, saya menggunakan contoh yang cukup?
4. Apakah saat menjelaskan, saya menggunakan alat bantu?
5. Apakah saya memberitahukan waktu ulangan kepada siswa?
6. Apakah siswa mendapat kesempatan untuk bertanya?
7. Apakah ada siswa yang meminta penjelasa ulang?
8. Apakah saya memberikan Latihan penerapan konsep setelah penjelasan
selesai?
9. Apakah saya selalu memeriksa pekerjaan/Latihan siswa dan memberi
balikan/masukan untuk perbaikan?
8. 3. Merumuskan Masalah
Setelah selakukan analisis masalah dan menemukan penyebab atau akar masalah, tiba
saatnya kita merumuskan masalah pembelajaran yang kita hadapi, dalam bentuk masalah
penelitian. Dalam hal ini perlu kita cermati bahwa masalah yang akan dirumuskan tersebut
merupakan masalah yang akan dicari jawabannya melalui penelitian tindakan kelas. Contoh 1
Salah satu contoh merumuskan masalah.
Rumuskan masalah pada contoh 1
“Bagaimana cara membuat penjelasan menjadi lebih mudah dipahami,
mengaktifkan siswa, dan menggunakan alat peraga, sehingga mampu
meningkatkan prestasi siswa dalam Pelajaran IPS?”
Dari rumusan masalah tersenut kita dapat melihat bahwa dalam rumusan masalah
terkandung tujuan perbaikan (meningkatkan prestasi siswa dalam Pelajaran IPS) dan
cara perbaikan yang akan ditempuh (membuat penjelasan lebih mudah dipahami,
mengaktifkan siswa dan menggunakan alat peraga). Ini semua tentu terkait dengan
penyebab munculnya masalah yang merupakan hasil dari analisis masalah.
9. * Dalam mengembangkan alternatif tindakan, kita dapat melakukan hal-hal berikut.
a. Mengkaji berbagai teori dan hasil penelitian yang terkait dengan masalah yang kita hadapi.
b. Berdiskusikan dengan teman sejawat dan pakar bidang ilmu yang relevan.
c. Mengingat Kembali pengalaman kita dalam menangani masalah serupa.
Setelah melakukan hal tersebut, kita dapat mengembangkan alternatif tindakan yang
akan diterapkan untuk mengatasi masalah yang kita hadapi.
Misalnya dari teori tentang keterampilan menjelaskan kita tahu bahwa penjelasan akan
menjadi lebih efektif, jika guru:
a. Menggunakan bahasa yang lugas, ucapan yang jelas, kata/istilah yang dapat dipahami
siswa.
b. Menggunakan contoh dan ilustrasi, serta
c. Memberikan tekanan pada kata/istilah kunci.
10. B. Mengembangkan alternatif tindakan dapat
dilakukan sebagai berikut.
Hipotesis/Alternatif Tindakan 1:
Hipotesis atau alternatif tindakan 1 ini menyiratkan bahwa pemahaman siswa akan
meningkat jika guru menerapkan keterampilan menjelaskan, yaitu menggunakan bahasa yang
lugas tanpa kata-kata asing yang sulit, menggunakan contoh dan alat peraga, serta memberikan
kesempatan kepada siswa untuk bertanya dan berdiskusi. Alternatif lain untuk membuat
penjelasan mudah dipahami dan meningkatkan keaktifan siswa adalah: mengaitkan topik yang
baru dengan pengalaman siswa, meminta siswa mencari contoh-contoh dari pengalamannya
sendiri, dan meminta siswa bekerja dalam kelompok untuk mengidentifikasi masalah dan mencari
alternatif pemecahannya.
11. Hipotesis/Alternatif Tindakan 2:
Jika dikaji secara cermat, kedua alternatif tindakan tersebut hanya berbeda dalam
penggunaan kata-kata asing, serta jenis kegiatan untuk mengaktifkan siswa. Kedua alternatif
tersebut diasumsikan akan mampu meningkatkan prestasi siswa, jika dikerjakan dengan benar.
Dalam menentukan tindakan, Anda dapat memilih salah satu alternatif, atau bahkan
menggabungkannya dengan merumuskan alternatif baru. Setelah menetapkan alternatif
tindakan, tindakan tersebut perlu kita kaji ulangan dengan mencermati apakah alternatif
tersebut sesuai dengan:
1. Teori pembelajaran dan teori Pendidikan,
2. Hasil penelitian yang relevan,
3. Hasil diskusi dengan teman sejawat, para pakar, dan peneliti lainnya,
4. Pendapat dan saran pakar Pendidikan, serta
5. Pengalaman guru sendiri dalam melakukan pembelajaran (Tim Pelatih Proyek PGSM,1999).
Dengan demikian maka hipotesis tindakan yang Anda rumuskan bukan hanya sekedar
asal jadi, tetapi telah melalui berbagai pertimbangan dan kajian. Selain itu, hipotesis Anda
harus terukur (measurable) dan dapat dilaksanakan (applicable). Terukur mengandung
pengertian bahwa adanya peningkatan dalam tindakan dan hasil harus dapat dilihat dan
dibuktikan, sedangkan dapat dilaksanakan, artinya tindakan yang ditentukan harus dapat
dilaksanakan oleh guru.
12. A. Rencana Perbaikan
Menuangkan alternative perbaikan menjadi sebuah rencana yang siap untuk dilaksanakan menuntut
guru mempersiapkan segala sesuatu dengan cermat. Format Rencana Perbaikan Pembelajaran ( RPP) pada
dasarnya sama dengan format rencana pembelajaran sehari – hari, dengan tambahan komponen – komponen
yang terkait dengan perbaikan. Coba anda kaji dengen cermat format RP dengan format RPP dari contoh yg
ada di modul halaman 3.26 dengan 3.27.dari kedua contoh tersebut anda bias membandingkan mana yg lebih
lengkap. Agar mampu mengembangkan RPP perbaikan yg akurat ada sejumlah langkah – langkah sebagai
berikut:
1. Membuat scenario pembelajaran, yang terdiri dari langakah – langakh pembelajaran yang
berkaitan dengan perbaikan yang diinginkan.
2. Mempersiapkan fasilitas, sarana, dan prasarana yang di perlukan dalam melaksanakan tindakan
perbaikan, termasuk mempersiapakan alat peraga,jika memang di butuhkan.
3. Menyusun RPP yang lengkap.
4. Melakukan simulasi perbaikan, yang hasilnya dapat digunakan untuk memperbaiki skenario
pembelajaran atau rencana perbaikan secara keseluruhan.
13. B. MENENTUKAN DAN MEMPERSIAPKAN PROSEDUR
DAN INSTRUMEN PENGUMPUL DATA
• Dalam hal ini anda harus ingat kembali bahwa pengumpul data utama dalam PTK adalah
Guru.data yang dikumpulkan pada dasarnya merupakan data kualitatif. Dalam hal ini jika
guru terlalu sibuk untuk mengumpulkan data ia dapat meminta teman sejawat untuk
berperan sebagai pengamat bahkan dapat menggunakan alat perekam seperti tape-
recorder atau Video camera. Jika PTK ini anda lakukan dalam bentuk kolaborasi, yaitu
bersama rekan guru atau dosen maka mitra kolaborasi anda tersebut berperan sebagai
pengamat. Instrumen pengumpul data harus anda sesuaikan dengan tujuan perbaikan yang
anda rancang, karena ketercapaian tujuan inilah yang menjadi fokus pengumpulan data.
14. C. PROPOSAL PTK
1. Hakikat Proposal PTK
Proposal atau usulan merupakan satu dokumen yang berisi tentang rencana
suatu kegiatan pendidikan yang di rancang oleh para pengusulnya.Dokumen tersebut
dipaparkan secara jelas apa yang akan dikerjakan, mengapa hal tersebut dikerjakan,
siapa yang terlibat dalam kegiatan itu, apa yang dihasilkan, bagaimana dan kapan
kegiatan tersebut dilaksanakan, serta yang tidak kalah pentingnya berapa anggaran/
biaya yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan tersebut.
Hakikatnya juga tidak jauh berbeda dari proposal dalam bidang penelitian
lainnya. Proposal ini diajukan oleh guru /tim yang terdiri dari dosen dan guru yang
berkolaborasi untuk memenuhi satu persyaratan yang dikeluarkan oleh sponsor.
15. Pendidikan Tinggi (Dirjen Dikti) dalam hal ini Direktorat pembinaan Pendidikan Tenaga
Kependidikan dan Ketenagaan Perguruan Tinggi terdapat program tahunan yang menyediakan dana
untuk Penelitian Tindakan Kelas. Program ini merupakan program kompetisi yang berarti bahwa dana
yang diberikan kepada para dosen yang proposalnya terpilih.
2. Format Proposal PTK
Setiap sponsor pada dasarnya akan mempunyai format sendiri yang perlu diikuti oleh mereka
yang mengajukan prosal.
Hal yang bersifat administratif misalnya surat keterangan, riwayat hidup peneliti, jumlah peneliti dan
semacamnya.
Substansi Proposal Penelitian pada dasarnya terdiri atas:
a. Pendahuluan yang berisi latar belakang masalah
b. Masalah, Tujuan dan Manfaat penelitian
c. Kerangka Teoritis
d. Metode Penelitian
16. • Proposal PTK tentu mempunyai ciri khas yang membedakannya dari proposal
penelitian biasa.
• SISTEMATIKA PROPOSAL PTK
1. Judul Penelitian
2. Bidang Kajian
3. Latar Belakang Masalah
4. Diagnosis
5. Rumusan Masalah
6. Tujuan Penelitian
7. Manfaat Hasil Penelitian
8. Kajian Pustaka
9. Kerangka Berfikir dan Hipotesis Tindakan
10. Rencana dan Prosedur Penelitian
11. Jadwal Penelitian
12. Biaya Penelitian
13. Personalia Penelitian
17. 14. Daftar Pustaka
15. Lampiran-lampiran
a. Instrumen Penelitian
b. Curicullum Vitae semua peneliti
c. Surat Keterangan Ketua Lemlit
d. Surat keterangan Dekan
Jika anda ingin ikut berlomba untuk mendapatkan dana bagi PTK yang akan anda laksanakan , anda
harus menyusun proposal dengan menggunakan format tersebut.
1. JUDUL
Judul harus singkat dan jelas namun mampu menggambarkan masalah yang diteliti, tindakan
perbaikan, hasil yang diharapkan dan tempat penelitian.
2. BIDANG KAJIAN
Berkaitan dengan masalah pembelajaran yang menjadi fokus PTK yang anda usulkan ,
misalnya : desain strategi pembelajaran, alat bantu penelitian atua motivasi yang rendah.
3. PENDAHULUAN
Mencakup deskripsi tentang masalah pembelajaran, proses identifikasi dan analisis masalah,
penyebab terjadinya masalah serta alasan mengapa masalah penting untuk diatasi.
18. 4. RUMUSAN DAN PEMECAHAN MASALAH
Rumusan Masalah sebaiknya dibuat dalam bentuk kalimat tanya dan memang
merupakan masalah penelitian.
5. TUJUAN PENELITIAN
Tujuan Penelitian harus sesuai dengan rumusan masalah dan tindakan
perbaikan, untuk mengumpulkan informasi,maka tujuan penelitian pada umumnya
bertujuan untuk mendeskripsikan proses dan hasil perbaikan.
6. MANFAAT PENELITIAN
Jelaskan manfaat penelitian ini bagi guru, siswa dan institusi
7. KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS TINDAKAN
Dalam bagian ini dicantumkan kajian konsep, teori atau penelitian lain yang
relevan dengan permasalahan dan tindakan yang dirancang, sehingga jelas kerangka
pikir yang digunakan dalam penelitian ini. Kajian pustaka dapat berasal dari berbagai
sumber.
19. 8. RENCANA DAN PROSEDUR
a. Subjek Penelitian, tepat waktu, dan lama tindakan
b. Langkah-langkah PTK yang akan dilaksanakan terdiri dari Perencanaan, pelaksanaan
tindakan, observasi, evaluasi refleksi yang semua nya bersifat siklis( berulang sesuai
dengan jumlah siklus yang direncanakan).
9. JADWAL PENELITIAN
Jadwal yang memuat tentang semua kegiatan penelitian, mulai dari perencanaan,
persiapan, pelaksanaan, sampai dengan menulis laporan lengkap dengan waktu pelaksanaan. Jadwal
dibuat khusus yeng berbentuk tabel yang disebut Gantt Chart.
10. BIAYA PENELITIAN
Bagigian ini mencantumkan secara rinci biaya yang diperlukan dalam penelitian ini,
Rincian biaya haruslah logis dan sesuai dengan ketentuan dari sponsor.
11. PERSONALIA PENELITIAN
Memuat identitas tim peneliti serta perannya dalam penelitian.
20. 11. PERSONALIA PENELITIAN
Memuat identitas tim peneliti serta perannya dalam penelitian.
12. DAFTAR PUSTAKA
Sumber yang digunakan menjadi acuan dalam penelitian ini. Daftar Pustaka ditulis sesuai aturan
tertentu, misalnya ( Amesican Physicology Association (APA).
13. LAMPIRAN
Lampiran dibuat sesuai dengan permintaan sponsor yang dilampirkan adalah Instrumen Penelitian,
Riwayat hidup tim peneliti, dan surat keterangan lain yang diperlukan.