Dokumen tersebut membahas tentang ketentuan operasi dan pemeliharaan instalasi pengolahan air minum (IPA). Beberapa poin pentingnya adalah: (1) unit IPA harus memenuhi standar dan kualitas air yang dihasilkan harus sesuai baku mutu, (2) prosedur operasi mencakup persiapan, pengoperasian sistem, dan unit-unit IPA, (3) prosedur pemeliharaan meliputi fasilitas ambil air, pembangkit tenaga, dan unit-
Pemantauan dan Evaluasi Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T) - Pem...Joy Irman
Pelatihan Pemantauan dan Evaluasi (Monev) Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T) terdiri dari beberapa modul, yaitu Modul (A) Pemantauan, (B) Evaluasi (C) Pelaporan dan Indikator Kinerja. Masing-masing Modul tersebut terdiri atas beberapa sub-modul . Peserta pelatihan dapat memilih Modul/Sub-Modul sesuai dengan kebutuhannya masing-masing.
Pemantauan dan Evaluasi Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T) - Pem...Joy Irman
Pelatihan Pemantauan dan Evaluasi (Monev) Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T) terdiri dari beberapa modul, yaitu Modul (A) Pemantauan, (B) Evaluasi (C) Pelaporan dan Indikator Kinerja. Masing-masing Modul tersebut terdiri atas beberapa sub-modul . Peserta pelatihan dapat memilih Modul/Sub-Modul sesuai dengan kebutuhannya masing-masing.
Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) - Operasional, Pemeliharaan dan Peng...Joy Irman
Pelatihan Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem (SPAL-S atau on-site) terdiri dari beberpa modaul, yaitu Modul (A) Dasar-dasar Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL-S atau on-site), (B) Cubluk Kembar, (C) Tangki Septik dengan Bidang Resapan), (D) Mandi-Cuci-Kakus atau MCK, (E) Biofilter, (F) Upflow Aerobic Filter, (G) Rotating Biological Contactactor atau RBC, (H) Anaerobic Bafle Reactor, (I) Sarana Pengangkut Tinja, dan (J) Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT).
Masing-masing Modul tersebut terdiri lagi dari beberapa sub-modul yang menjelaskan mengenai aspek-aspek (1) Perencanaan Teknis, (2) Pelaksanaan Konstruksi, (3) Operasional, Pemeliharaan dan Rehabilitasi, (4) Kelembagaan, Administrasi dan Keuangan, (5) Pemantauan dan Evaluasi. Peserta pelatihan dapat memilih Modul/Sub-Modul sesuai dengan kebutuhannya masing-masing.
Perencanaan Teknis IPLT - Teknologi Pengolahan Air Limbah dan LumpurJoy Irman
Pelatihan Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem (SPAL-S atau on-site) terdiri dari beberpa modaul, yaitu Modul (A) Dasar-dasar Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL-S atau on-site), (B) Cubluk Kembar, (C) Tangki Septik dengan Bidang Resapan), (D) Mandi-Cuci-Kakus atau MCK, (E) Biofilter, (F) Upflow Aerobic Filter, (G) Rotating Biological Contactactor atau RBC, (H) Anaerobic Bafle Reactor, (I) Sarana Pengangkut Tinja, dan (J) Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT).
Masing-masing Modul tersebut terdiri lagi dari beberapa sub-modul yang menjelaskan mengenai aspek-aspek (1) Perencanaan Teknis, (2) Pelaksanaan Konstruksi, (3) Operasional, Pemeliharaan dan Rehabilitasi, (4) Kelembagaan, Administrasi dan Keuangan, (5) Pemantauan dan Evaluasi. Peserta pelatihan dapat memilih Modul/Sub-Modul sesuai dengan kebutuhannya masing-masing.
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Sistem Pengelolaan Ter...Joy Irman
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem (SPAL) terdiri atas Sistem Terpusat atau Off-site System dan Sistem Setempat atau On-Site System. Sistem setempat diantaranya adalah Cubluk Kembar, Tangki Septik dengan Bidang Resapan), Mandi-Cuci-Kakus atau MCK, Biofilter, Upflow Aerobic Filter, Rotating Biological Contactactor atau RBC, Anaerobic Bafle Reactor, Sarana Pengangkut Tinja, dan Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT).
Pemilihan Teknologi dan Sistem Pengolahan Air Limbah untuk IPAL Kawasan/KotaJoy Irman
Pelatihan Penyusunan Rencana Teknis Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T) terdiri dari beberapa modul, yaitu: Dasar-dasar Perencanaan Teknis SPAL-T, Perencanaan Teknis Unit Pelayanan, Perencanaan Teknis Unit Pengumpulan / Jaringan Perpipaan, Perencanaan Teknis Unit Pengolahan Air Limbah, Teknologi Pengolahan Lumpur, Konstruksi Bangunan, dan Rencana Anggaran Biaya. Masing-masing Modul terdiri atas beberapa sub-modul . Peserta pelatihan dapat memilih Modul/Sub-Modul sesuai dengan kebutuhannya masing-masing.
Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) - Operasional, Pemeliharaan dan Peng...Joy Irman
Pelatihan Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem (SPAL-S atau on-site) terdiri dari beberpa modaul, yaitu Modul (A) Dasar-dasar Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL-S atau on-site), (B) Cubluk Kembar, (C) Tangki Septik dengan Bidang Resapan), (D) Mandi-Cuci-Kakus atau MCK, (E) Biofilter, (F) Upflow Aerobic Filter, (G) Rotating Biological Contactactor atau RBC, (H) Anaerobic Bafle Reactor, (I) Sarana Pengangkut Tinja, dan (J) Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT).
Masing-masing Modul tersebut terdiri lagi dari beberapa sub-modul yang menjelaskan mengenai aspek-aspek (1) Perencanaan Teknis, (2) Pelaksanaan Konstruksi, (3) Operasional, Pemeliharaan dan Rehabilitasi, (4) Kelembagaan, Administrasi dan Keuangan, (5) Pemantauan dan Evaluasi. Peserta pelatihan dapat memilih Modul/Sub-Modul sesuai dengan kebutuhannya masing-masing.
Perencanaan Teknis IPLT - Teknologi Pengolahan Air Limbah dan LumpurJoy Irman
Pelatihan Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem (SPAL-S atau on-site) terdiri dari beberpa modaul, yaitu Modul (A) Dasar-dasar Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL-S atau on-site), (B) Cubluk Kembar, (C) Tangki Septik dengan Bidang Resapan), (D) Mandi-Cuci-Kakus atau MCK, (E) Biofilter, (F) Upflow Aerobic Filter, (G) Rotating Biological Contactactor atau RBC, (H) Anaerobic Bafle Reactor, (I) Sarana Pengangkut Tinja, dan (J) Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT).
Masing-masing Modul tersebut terdiri lagi dari beberapa sub-modul yang menjelaskan mengenai aspek-aspek (1) Perencanaan Teknis, (2) Pelaksanaan Konstruksi, (3) Operasional, Pemeliharaan dan Rehabilitasi, (4) Kelembagaan, Administrasi dan Keuangan, (5) Pemantauan dan Evaluasi. Peserta pelatihan dapat memilih Modul/Sub-Modul sesuai dengan kebutuhannya masing-masing.
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem Setempat (SPAL) – Sistem Pengelolaan Ter...Joy Irman
Sistem Pengelolaan Air Limbah Sistem (SPAL) terdiri atas Sistem Terpusat atau Off-site System dan Sistem Setempat atau On-Site System. Sistem setempat diantaranya adalah Cubluk Kembar, Tangki Septik dengan Bidang Resapan), Mandi-Cuci-Kakus atau MCK, Biofilter, Upflow Aerobic Filter, Rotating Biological Contactactor atau RBC, Anaerobic Bafle Reactor, Sarana Pengangkut Tinja, dan Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT).
Pemilihan Teknologi dan Sistem Pengolahan Air Limbah untuk IPAL Kawasan/KotaJoy Irman
Pelatihan Penyusunan Rencana Teknis Sistem Pengelolaan Air Limbah Terpusat (SPAL-T) terdiri dari beberapa modul, yaitu: Dasar-dasar Perencanaan Teknis SPAL-T, Perencanaan Teknis Unit Pelayanan, Perencanaan Teknis Unit Pengumpulan / Jaringan Perpipaan, Perencanaan Teknis Unit Pengolahan Air Limbah, Teknologi Pengolahan Lumpur, Konstruksi Bangunan, dan Rencana Anggaran Biaya. Masing-masing Modul terdiri atas beberapa sub-modul . Peserta pelatihan dapat memilih Modul/Sub-Modul sesuai dengan kebutuhannya masing-masing.
2. Ketentuan pengoperasian dan
pemeliharaan unit paket IPA :
Unit paket IPA telah di uji coba dan mendapat
sertifikat;
Pemeriksaan kualitas air baku dan hasil olahan secara
lengkap dilakukan minimal 1 kali sebulan, pada musim
hujan, dilakukan > satu kali;
Pemeriksaan kualitas air baku & hasil olahan untuk
parameter kekeruhan, pH, warna dan sisa chlor
dilakukan setiap hari;
Apabila kekeruhan air baku melebihi 300 NTU air
baku dilakukan dulu ke bak pengendap pendahuluan;
Apabila terjadi penyimpangan pada kualitas air baku,
pengoperasian dihentikan.
(SNI 6775:2008)
3. PRINSIP OPERASI INSTALASI
Pengoperasian unit paket IPA
merupakan suatu rangkaian kegiatan
pengolahan dari air baku menjadi air
minum.
4. Prinsip operasi Instalasi
Persyaratan teknis / Ketentuan
Pengoperasian IPA
Teknisi dan waktu kerja
Peralatan dan perlengkapan
Bahan
5. Persyaratan teknis / Ketentuan
Pengoperasian IPA
1. Produk unit paket IPA harus mendapat
pengesahan dari instansi/lembaga yang
berwenang,
2. Unit paket IPA harus mampu mengalirkan air
sebagai air minum, sesuai Permenkes RI No
907/MENKES/SK/VII/2002 Tentang Kualitas
Air Minum
3. Harus dipasang di atas tanah yang stabil,
4. Permukaan bagian luar dan dalam tidak cacat
dan kedap air.
5. Pemilihan jenis proses pengolahan
berdasarkan kualitas air baku terutama
kekeruhan dan warna.
(SNI 6775:2008)
6. Teknisi dan waktu kerja
Teknisi pengoperasian
Teknisi pemeliharaan
Waktu kerja
7. Peralatan dan perlengkapan
Peralatan laboratorium
Peralatan bengkel
Peralatan mekanik listrik
Perlengkapan untuk pembersihan dan
pencucian
Alat keselamatan kerja
8. Bahan
1. bahan kimia berupa koagulan,
netralisan, desinfektan dan bahan kimia
untuk pemeriksaan kualitas air;
2. bahan bakar dan pelumas;
3. suku cadang.
9. Tata cara pengoperasian dan pemeliharaan
unit paket Instalasi Pengolahan Air
Prosedur pengoperasian
Prosedur pemeliharaan
Penanganan gangguan
Pengendalian korosi dan
endapan
(SNI 6775:2008)
11. Langkah persiapan
Contoh : bangunan intake
1. baca skala penunjuk tinggi muka air
sungai
2. bersihkan lingkungan di sekitar lokasi
hisap dan ruang pompa dari sampah atau
materi yang mengganggu operasi
pemompaan;
3. amati kondisi air baku, alat pengukur
debit, dan alat pengukur tekanan air
(SNI 6775:2008)
13. Unit Instalasi pengolahan air
Pada prinsipnya unit-unit instalasi tidak
dijalankan atau dihidupkan karena tidak
terdapat peralatan mekanikal dan elektrikal
pada unit-unitnya
Contoh : Unit prasedimentasi
1. Baca debit air yang masuk pada alat ukur yang
tersedia;
2. Bersihkan bak dari kotoran atau sampah yang
mungkin terbawa
3. Dll
(SNI 6775:2008)
21. Perencanaan pengendalian
korosi
Secara umum, perencanaan untuk
mengendalikan korosi harus mencakup
pertimbangan berikut ini:
1. melibatkan fasilitas yang dapat
menekan tingkat korosi serendah
mungkin;
2. mempertimbangkan penciptaan
kondisi yang mempermudah
penanganan korosi apabila
ditemukan pada operasi berikutnya
(SNI 6775:2008)
22. Pemilihan material
pilih bahan yang dapat menahan korosi
sesuai dengan karakteristik lingkungan
dan kondisi ekonomi
sedapat mungkin, hindari penggunaan
jenis logam yang berbeda-beda pada
system perpipaan untuk mengurangi
resiko korosi galvanik
apabila akan diadakan modifikasi dari
sistem terpasang maka pemilihan bahan
baru harus mempertimbangkan bahan
yang telah terpasang saat ini.
(SNI 6775:2008)