SlideShare a Scribd company logo
NOVEL INTERLOK 
PENGENALAN 
Kehidupan bermasyarakat merupakan garapan utama Novel 
Interlok yang dikarang oleh karyawan Negara, Abdullah 
Hussain.Novel berjudul Interlok karya Sasterawan Negara 
Abdullah Hussain ini sebenarnya pernah dijadikan teks Komsas 
untuk pelajar tingkatan 5.Bagaimanapun Kementerian Pelajaran 
terpaksa menarik balik teks tersebut atas desakan banyak pihak 
dengan alasan isikandungannya menyentuh sensitiviti kaum. 
Menurut para penggiat sastera, persatuan penulis dan 
orang perseorangan, novel tersebut baik untuk dijadikan teks di 
sekolah kerana kandungannya dapat menimbulkan kesedaran 
sejarah kepada anak-anak muda di sekolah . Malah menurut 
mereka, novel Interlok dianggap dapat memenuhi slogan Satu 
Malaysia seperti yang diharapkan oleh kerajaan 
kita.Kesilapannya disini adalah sikap sesetengah pihak yang suka 
mencetuskan isu perkauman, walhal mereka membaca novel 
berkenaan tidak sepenuhnya dan sekadar cedok petikan-petikan 
atau frasa tertentu yang dianggap tidak sesuai dan melompat-lompat.
Hakikatnya sasterawan Negara ini tidak berhasrat untuk 
menghina mana-mana kaum, sebaliknya menulis atas dasar 
realiti masyarakat pada zaman itu. Kenyataan ini diperkukuhkan 
melalui kata – kata oleh Hippolyte Taine seorang sarjana sastera 
Peranchis abad ke 19 yang berbunyi :untuk memahami sesebuah 
masyarakat itu lihat berdasarkan bangsa, waktu dan lingkungan 
(race, moment and milieu. 
Hasil Karya Abdullah Hussain inimelibatkan tiga unsur yang 
digabungjalin melalui plot dengan kemas dan sangat meyakinkan. 
Karya ini memaparkan keadaan masyarakat ketika zaman 
kedatangan orang Cina ke Tanah Melayu, orang India dari 
selatan benua India dan orang Melayu yang menjadi penghuni 
asal Tanah Melayu pada awal abad ke 20. Penulis 
menggambarkan situasi sosial, ekonomi dan politik dengan baik 
sekali.Di gambarkan secara mendalam situasi ketiga-tiga kaum 
1 
ini hidup dalam kemiskinan akibat penjajahan Inggeris yang 
mengamalkan sistem pemerintahan pecah-perintah.Orang 
Melayu hidup sebagai petani, orang Cina sebagai pengusaha dan 
orang India majoritinya bekerja di estet. 
Kaum melayu, kaum Cina dan kaum India ini saling 
berusaha untuk meningkatkan taraf hidup dan merubah
penghidupan mereka daripada kehidupan yang kurang baik 
menjadi lebih baik.Dari itu berlakulah proses mobiliti sosial ke 
atas ketiga-tiga kaum terutama bagi generasi kedua dan ketiga. 
Hakikatnya perihal inilah yang cuba ditonjolkan oleh pengarang 
dalam karyanya Interlok. Seterusnya akan dikupaskan secara 
lebih mendalam berkaitan falsafah, pandangan hidup dan nilai 
ilmu yang terkandung di dalam karya yang istimewa ini.

More Related Content

Similar to Novel interlok

Periodisasi Sastra Indonesia
Periodisasi Sastra IndonesiaPeriodisasi Sastra Indonesia
Periodisasi Sastra Indonesia
Dedi Irawan
 
Tugasan krb 3063 karya agung melayu
Tugasan krb 3063 karya agung melayuTugasan krb 3063 karya agung melayu
Tugasan krb 3063 karya agung melayu
Nor Afida Ghazani
 
Postkolonial - kajian prosa fiksi
Postkolonial - kajian prosa fiksiPostkolonial - kajian prosa fiksi
Postkolonial - kajian prosa fiksi
AjengIlla
 
KEARSIPAN & DOKUMENTASI : BUKU “RAKYAT DAN NEGARA”
KEARSIPAN & DOKUMENTASI : BUKU “RAKYAT DAN NEGARA”KEARSIPAN & DOKUMENTASI : BUKU “RAKYAT DAN NEGARA”
KEARSIPAN & DOKUMENTASI : BUKU “RAKYAT DAN NEGARA”
Armadira Enno
 
Analisis studi etnografi
Analisis studi etnografiAnalisis studi etnografi
Analisis studi etnografi
fajrisaptaji
 
periodisasi sastra Indonesia
periodisasi sastra Indonesiaperiodisasi sastra Indonesia
periodisasi sastra IndonesiaRifqannisa Divaby
 
Perkembangan penulisan sejarah di indonesia
Perkembangan penulisan sejarah di indonesiaPerkembangan penulisan sejarah di indonesia
Perkembangan penulisan sejarah di indonesiaMuthii Orisinil
 
Wawasan Nusantara
Wawasan NusantaraWawasan Nusantara
Wawasan Nusantaratojing
 
Meluruskan Sejarah Sastra Indonesia
Meluruskan Sejarah Sastra IndonesiaMeluruskan Sejarah Sastra Indonesia
Meluruskan Sejarah Sastra Indonesia
Anjrah Lelono Broto
 
Perkembangan sosial pada masa demokrasi liberal
Perkembangan sosial pada masa demokrasi liberalPerkembangan sosial pada masa demokrasi liberal
Perkembangan sosial pada masa demokrasi liberal
Mey Sari
 
2. historiografi kolonial
2. historiografi kolonial2. historiografi kolonial
2. historiografi kolonial
Gungun Misbah Gunawan
 
KONSTRUKSI NASIONALISME RELIGIUS: Relasi Cinta dan Harga Diri dalam Karya Sas...
KONSTRUKSI NASIONALISME RELIGIUS: Relasi Cinta dan Harga Diri dalam Karya Sas...KONSTRUKSI NASIONALISME RELIGIUS: Relasi Cinta dan Harga Diri dalam Karya Sas...
KONSTRUKSI NASIONALISME RELIGIUS: Relasi Cinta dan Harga Diri dalam Karya Sas...
Episteme IAIN Tulungagung
 
Kump 3 h.abdullah
Kump 3 h.abdullahKump 3 h.abdullah
Kump 3 h.abdullah
saramah upsi
 
PPT Sejarah Sastra.pptx
PPT Sejarah Sastra.pptxPPT Sejarah Sastra.pptx
PPT Sejarah Sastra.pptx
mynameistika
 
Periodisasi sastra menurut nugroho notosusanto
Periodisasi sastra menurut nugroho notosusantoPeriodisasi sastra menurut nugroho notosusanto
Periodisasi sastra menurut nugroho notosusanto
idhaparwati
 
Sastera moden, golongan penulis agama.
Sastera moden, golongan penulis agama.Sastera moden, golongan penulis agama.
Sastera moden, golongan penulis agama.
jimoh370
 

Similar to Novel interlok (20)

Periodisasi Sastra Indonesia
Periodisasi Sastra IndonesiaPeriodisasi Sastra Indonesia
Periodisasi Sastra Indonesia
 
Tugasan krb 3063 karya agung melayu
Tugasan krb 3063 karya agung melayuTugasan krb 3063 karya agung melayu
Tugasan krb 3063 karya agung melayu
 
Postkolonial - kajian prosa fiksi
Postkolonial - kajian prosa fiksiPostkolonial - kajian prosa fiksi
Postkolonial - kajian prosa fiksi
 
KEARSIPAN & DOKUMENTASI : BUKU “RAKYAT DAN NEGARA”
KEARSIPAN & DOKUMENTASI : BUKU “RAKYAT DAN NEGARA”KEARSIPAN & DOKUMENTASI : BUKU “RAKYAT DAN NEGARA”
KEARSIPAN & DOKUMENTASI : BUKU “RAKYAT DAN NEGARA”
 
Analisis studi etnografi
Analisis studi etnografiAnalisis studi etnografi
Analisis studi etnografi
 
periodisasi sastra Indonesia
periodisasi sastra Indonesiaperiodisasi sastra Indonesia
periodisasi sastra Indonesia
 
Perkembangan penulisan sejarah di indonesia
Perkembangan penulisan sejarah di indonesiaPerkembangan penulisan sejarah di indonesia
Perkembangan penulisan sejarah di indonesia
 
Wawasan Nusantara
Wawasan NusantaraWawasan Nusantara
Wawasan Nusantara
 
Makalah sosiologi
Makalah sosiologiMakalah sosiologi
Makalah sosiologi
 
Wawasan nusantara
Wawasan nusantaraWawasan nusantara
Wawasan nusantara
 
Meluruskan Sejarah Sastra Indonesia
Meluruskan Sejarah Sastra IndonesiaMeluruskan Sejarah Sastra Indonesia
Meluruskan Sejarah Sastra Indonesia
 
Perkembangan sosial pada masa demokrasi liberal
Perkembangan sosial pada masa demokrasi liberalPerkembangan sosial pada masa demokrasi liberal
Perkembangan sosial pada masa demokrasi liberal
 
Sosiologi sastra
Sosiologi sastraSosiologi sastra
Sosiologi sastra
 
2. historiografi kolonial
2. historiografi kolonial2. historiografi kolonial
2. historiografi kolonial
 
KONSTRUKSI NASIONALISME RELIGIUS: Relasi Cinta dan Harga Diri dalam Karya Sas...
KONSTRUKSI NASIONALISME RELIGIUS: Relasi Cinta dan Harga Diri dalam Karya Sas...KONSTRUKSI NASIONALISME RELIGIUS: Relasi Cinta dan Harga Diri dalam Karya Sas...
KONSTRUKSI NASIONALISME RELIGIUS: Relasi Cinta dan Harga Diri dalam Karya Sas...
 
Kump 3 h.abdullah
Kump 3 h.abdullahKump 3 h.abdullah
Kump 3 h.abdullah
 
PPT Sejarah Sastra.pptx
PPT Sejarah Sastra.pptxPPT Sejarah Sastra.pptx
PPT Sejarah Sastra.pptx
 
Periodisasi sastra menurut nugroho notosusanto
Periodisasi sastra menurut nugroho notosusantoPeriodisasi sastra menurut nugroho notosusanto
Periodisasi sastra menurut nugroho notosusanto
 
Esai Novel - Layar Terkembang
Esai Novel - Layar TerkembangEsai Novel - Layar Terkembang
Esai Novel - Layar Terkembang
 
Sastera moden, golongan penulis agama.
Sastera moden, golongan penulis agama.Sastera moden, golongan penulis agama.
Sastera moden, golongan penulis agama.
 

Novel interlok

  • 1. NOVEL INTERLOK PENGENALAN Kehidupan bermasyarakat merupakan garapan utama Novel Interlok yang dikarang oleh karyawan Negara, Abdullah Hussain.Novel berjudul Interlok karya Sasterawan Negara Abdullah Hussain ini sebenarnya pernah dijadikan teks Komsas untuk pelajar tingkatan 5.Bagaimanapun Kementerian Pelajaran terpaksa menarik balik teks tersebut atas desakan banyak pihak dengan alasan isikandungannya menyentuh sensitiviti kaum. Menurut para penggiat sastera, persatuan penulis dan orang perseorangan, novel tersebut baik untuk dijadikan teks di sekolah kerana kandungannya dapat menimbulkan kesedaran sejarah kepada anak-anak muda di sekolah . Malah menurut mereka, novel Interlok dianggap dapat memenuhi slogan Satu Malaysia seperti yang diharapkan oleh kerajaan kita.Kesilapannya disini adalah sikap sesetengah pihak yang suka mencetuskan isu perkauman, walhal mereka membaca novel berkenaan tidak sepenuhnya dan sekadar cedok petikan-petikan atau frasa tertentu yang dianggap tidak sesuai dan melompat-lompat.
  • 2. Hakikatnya sasterawan Negara ini tidak berhasrat untuk menghina mana-mana kaum, sebaliknya menulis atas dasar realiti masyarakat pada zaman itu. Kenyataan ini diperkukuhkan melalui kata – kata oleh Hippolyte Taine seorang sarjana sastera Peranchis abad ke 19 yang berbunyi :untuk memahami sesebuah masyarakat itu lihat berdasarkan bangsa, waktu dan lingkungan (race, moment and milieu. Hasil Karya Abdullah Hussain inimelibatkan tiga unsur yang digabungjalin melalui plot dengan kemas dan sangat meyakinkan. Karya ini memaparkan keadaan masyarakat ketika zaman kedatangan orang Cina ke Tanah Melayu, orang India dari selatan benua India dan orang Melayu yang menjadi penghuni asal Tanah Melayu pada awal abad ke 20. Penulis menggambarkan situasi sosial, ekonomi dan politik dengan baik sekali.Di gambarkan secara mendalam situasi ketiga-tiga kaum 1 ini hidup dalam kemiskinan akibat penjajahan Inggeris yang mengamalkan sistem pemerintahan pecah-perintah.Orang Melayu hidup sebagai petani, orang Cina sebagai pengusaha dan orang India majoritinya bekerja di estet. Kaum melayu, kaum Cina dan kaum India ini saling berusaha untuk meningkatkan taraf hidup dan merubah
  • 3. penghidupan mereka daripada kehidupan yang kurang baik menjadi lebih baik.Dari itu berlakulah proses mobiliti sosial ke atas ketiga-tiga kaum terutama bagi generasi kedua dan ketiga. Hakikatnya perihal inilah yang cuba ditonjolkan oleh pengarang dalam karyanya Interlok. Seterusnya akan dikupaskan secara lebih mendalam berkaitan falsafah, pandangan hidup dan nilai ilmu yang terkandung di dalam karya yang istimewa ini.