SlideShare a Scribd company logo
1 of 48
Download to read offline
Nikmat
Terakhir
TAMMI PRASTOWO
8 coretan pemungut hikmah
kala Ramadhan
1
NikmatTerakhir
Nikmat Terakhir
8 coretan pemungut hikmah kala Ramadhan
TAMMI PRASTOWO
2
NikmatTerakhir
Untuk
Dzaky & Luqman
3
NikmatTerakhir
SEPATAH KATA
Ramadhan saat yang tepat untuk merenung. Dalam
kondisi berpuasa saya merasa lebih mudah
menajamkan pikiran untuk memahami pelbagai
kejadian yang saya alami. Kerja otak pun
meningkat terbukti dari mudahnya saya membuka
lipatan-lipatan pengetahuan yang pernah terekam
dalam memori. Sayapun lalu menuangkannya
menjadi coretan sederhana seperti yang sekarang
Anda baca.
Bukan isu global yang menjadi topik bahasan saya.
Saya lebih berfokus pada hal-hal remeh temeh
yang pasti tidak akan menjadi headline di media
massa. Namun, upaya ini sengaja saya tempuh
guna menggerinda tumpulnya kemampuan saya
menuangkan gagasan melalui bahasa tulisan,
setelah sekian lama berkutat dengan rutinitas
kerja.
Coretan ini lebih tepat dimaknai sebagai bahan
obrolan kita saja, yang membutuhkan tanggapan
berupa kritik untuk bisa menemukan pesan
utamanya. Terima kasih atas kesediaan Anda
meluangkan waktu untuk membaca ini.
Tammi Prastowo
4
NikmatTerakhir
DAFTAR ISI
Bersiap Untuk Yang Kedua .................................... 5
Berjuta Kebaikan Saat Sahur ................................... 17
Sholat Yang Disukai Allah ..................................... 20
Kenikmatan Juga Ujian ........................................ 25
Hari Tersisa ...................................................... 29
Rahasia Panjang Umur ......................................... 33
Bekal Mudik ..................................................... 39
Nikmat Terakhir ................................................ 43
Tentang Tammi ................................................. 47
5
NikmatTerakhir
BERSIAP UNTUK YANG KEDUA
Tanggal 1 Ramadhan 1434 H menjadi moment
penting bagi keluarga saya. Setelah memerika
kondisi istri saya, dokter memastikan akan
datangnya satu jiwa suci dalam keluarga kami.
Kabar tersebut sangat melegakan hati kami,
bagaikan turunnya hujan setelah musim kemarau
yang gersang. Keceriaan terpancar di wajah Dzaky,
anak sulung saya. Dia membayangkan akan dapat
bermain bersama adik bayi yang imut, lucu, dan
menggemaskan. Bahkan dia sudah tidak sabar
ingin mengabarkan kehadiran adik kepada teman-
temannya.
Saya pun dapat mengerti kegembiraan hatinya itu.
Bertahun-tahun dia menunggu kehadiran adik di
rumah kami. Semula dia tidak mengindahkan
peristiwa kelahiran bayi di kompleks perumahan
yang kami huni. Baginya hal itu tidak seasyik sepak
bola bersama teman-teman. Namun, setelah dia
melihat teman-teman sebayanya bergembira
menyambut kehadiran adik bayi di rumah masing-
masing, mulai muncul keinginan untuk mempunyai
adik sendiri. Selama ini anak saya hanya tersenyum
6
NikmatTerakhir
kecut kala ditanya orang, “Kapan kamu punya
adik?”
Barangkali yang melontarkan pertanyaan itu tidak
bermaksud menyakiti perasaan Dzaky. Mungkin itu
sekadar basa basi yang jamak dilakukan dalam
pergaulan. Akan tetapi, anak saya tidak memaknai
pertanyaan itu hanya sebagai satu kaidah
kesopanan. Dengan logika berpikir anak kecil, dia
anggap itu sebagai tuntutan serius yang harus
segera dipenuhi. Anak saya sempat galau. Saya
dan ibunya berusaha menenangkan hatinya. Kami
katakan, “Dzaky kan sudah punya adik 7 orang.
Jadi gak usah resah.” Saya absen nama-nama
keponakan saya, anak dari om dan tante Dzaky.
“Iya, tapi itu namanya adik sepupu, bukan adik
kandung,” sahut anak saya. “Dzaky maunya adik
yang lahir dari perut ibu,” terang dia. Kali ini giliran
saya dan ibunya yang nyengir kuda setelah
mendapat jawaban semacam itu.
Namun inilah entry point yang saya tunggu untuk
membangun pemahaman Dzaky. “Oh, kalau adik
kandung itu rahasia Allah, mas. Tidak ada yang
tahu kapan Allah akan mendatangkan adik ke
rumah kita. Ayah tidak tahu waktunya, ibu juga
tidak tahu. Tapi yang penting sekarang kita
berusaha supaya adik segera datang ke sini.”
7
NikmatTerakhir
“Usahanya apa, yah?” tanyaDzaky. “Begini caranya.
Allah itu tidak akan mendatangkan adik kalau
keadaan kita belum siap. Sekarang mungkin Allah
menilai ayah belum siap mendidik adik menjadi
anak yang sholeh. Tentu Allah juga tahu kondisi ibu
yang sering kerepotan mengurus rumah dan
mengantar Dzaky ke sekolah. Atau Allah belum
melihat Dzaky bertambah sholeh. Makanya Allah
belum percaya pada kita untuk mengasuh adik
bayi.”
“Nah, sambil menunggu adik datang, ayo Dzaky
belajar menjadi anak sholeh. Sholat dengan rajin,
jangan lupa mengaji. Kalau masnya sholeh, adik
nanti akan meniru mas menjadi anak sholeh. Ayah
dan ibu juga berusaha menjadi orang yang lebih
baik di hadapan Allah. Insya Allah, Dzaky akan
segera punya adik.” Mendengar penjelasan saya,
Dzaky bersedia menjadi anak yang sholeh biar adik
segera datang.
Ada perasaan lega di benak saya ketika bisa
menyampaikan pemahaman kami tentang anak
kepada Dzaky. Memang penjelasan itu terdengar
cukup sulit dipahami anak kecil. Akan tetapi,
karena sejak kecil Dzaky kami latih untuk bisa
berpikir rasional, penjelasan semacam itu
8
NikmatTerakhir
tampaknya bisa dimengerti olehnya yang baru
berusia 7 tahun.
Pada waktu itu saya juga mesti memeras otak
untuk bisa mengkonkretkan nasihat tadi. Apa yang
mesti saya lakukan guna menjadi „pribadi yang
lebih baik di mata Allah‟? Kami mesti melakukan
introspeksi guna menemukan segala kekurangan
pribadi selaku hamba Allah. Hasilnya sudah bisa
ditebak: kami harus melakukan koreksi pada
banyak segi untuk bisa menjadi yang lebih baik.
Inilah tantangan terbaru kami selaku orang tua
yang ingin anaknya bisa berpikir logis dan bertindak
terarah. Dan karena saya adalah ayahnya, saya
tahu bahwa Dzaky pun diam-diam menuntut saya
untuk berubah seperti dirinya.
Selain berusaha terus memperbaiki diri, di masa
menanti itu saya dan istri sepakat untuk mengasah
mental agar dapat mendidik dan mengasuh anak
secara benar. Keberadaan bayi dan anak para
tetangga menjadi bahan diskusi yang menarik bagi
kami. Mereka adalah subjek pengamatan kami.
Tingkah laku si anak ketika berinteraksi dengan
orang tua dan teman sepermainan kami cermati.
Demikian pula perlakuan orang tua terhadap
anaknya. Semua hal itu kami bahas sehingga
sampai pada satu resolusi: “Jika besok ada adik,
kami akan berbuat begini”. Tidak jarang resolusinya
9
NikmatTerakhir
berupa tekad untuk tidak melakukan sesuatu yang
menurut kami tidak tepat dikenakan pada anak.
Inilah proses belajar dari kehidupan yang kami
jalani. Kiat tersebut saya peroleh dari kakak
sepupu saya yang penah mengalami lebih dari 5
tahun mengupayakan kehadiran si buah hati. Dia
gunakan waktu penantian untuk mengamati
lingkungan dan belajar bersikap yang terbaik
terhadap anak.
Sering kali istri saya mengulas pengalaman yang
ditemui hari itu di sekolah. Tentang siswa A yang
bersikap demikian kepada siswa B. Ataupun
tentang tindakan guru saat menyikapi perbuatan
murid-murid. Kami berusaha mengambil hikmah
dari hal-hal yang terjadi di lingkungan sekitar sebab
kami percaya bukan tanpa maksud Allah
menakdirkan kami untuk menyaksikan semua
peristiwa tadi.
Momen 1 Ramadhan 1434 H mengukuhkan niat
tersebut. Kini harapan kami dipenuhi oleh Allah
SWT. Alhamdulillah. Konsekuensinya, segala
resolusi yang pernah kami rumuskan mesti
diwujudkan dalam aksi nyata. Menghadapi
tantangan baru ini, saya dan istri pun berusaha
memusatkan perhatian pada pengetahuan termasa
mengenai kehamilan, persalinan, dan perawatan
10
NikmatTerakhir
bayi. Kami perlu meng-up grade pengetahuan
usang kami tentang merawat dan mendidik anak
secara benar.
Mendidik anak bagaikan mengarungi samudera
dengan menggunakan sebuah perahu. Kami sadar
bahwa yang membentang di depan mata adalah
samudera kehidupan. Sungguh begitu luas dengan
ombak dan cuaca yang menantang. Supaya dapat
berlabuh di pulau harapan dengan selamat, mau
tidak mau kami harus membawa bekal bahan
makanan yang cukup. Tidak hanya itu,
keterampilan kami harus pula ditingkatkan.
Saya teringat dengan kesibukan kami dalam
mencari bekal pengetahuan sejenis sewaktu Dzaky
belum lahir. Informasi seputar kehamilan dan
perawatan bayi kami peroleh dari majalah dan
tabloid yang khusus membahas tentang hal itu.
Saya tidak membeli rutin majalah yang terbit dua
mingguan tadi. Kebetulan perpustakaan kantor
saya berlangganan sehingga saya bisa
meminjamnya di sana. Berbekal masukan tersebut,
kami mengasuh dan merawat Dzaky semasa bayi.
Tentu saja masih ditambah dengan informasi dari
sumber yang lain serta pemikiran kami pribadi.
Sekarang kami berharap dapat melakukan hal yang
terbaik bagi adik Dzaky. Jika memungkinkan,
11
NikmatTerakhir
bahkan lebih baik daripada perlakuan kami dahulu
terhadap kakaknya. Apalagi dunia telah mengglobal
dan bergerak semakin dinamis. Perubahan selalu
berlangsung dalam masyarakat. Pemikiran dan
metode perawatan kehamilan serta pengasuhan
bayi tentu berkembang pesat. Berpijak pada
pemikiran tersebut, Upaya meng-up grade
pengetahuan menjadi agenda pokok kami
sekarang.
Masukan penting tentang pendidikan anak kami
gali dari berbagai sumber belajar. Di era yang
bergerak dinamis ini, informasi dan pengetahuan
membanjir melalui berbagai media baik cetak
maupun elektronik.Kami memanfaatkan
kemudahan mengakses informasi tersebut. Buku-
buku bertema parenting kami buka kembali. Artikel-
artikel tentang pengasuhan anak sedikit demi
sedikit kami unduh untuk dipelajari. Sambil
menyiapkan sarapan pagi, tidak jarang saya dan
istri membahas hal-hal yang dikupas di sana.
Semua proses belajar ini kami niatkan untuk
meningkatkan pemahaman kami tentang cara
mendidik anak agar bisa tumbuh sehat dan
berkembang potensi dirinya. Diharapkan nantinya
anak dapat menjadi pribadi yang bahagia serta
mampu memberi kontribusi positif bagi diri dan
lingkungannya.
12
NikmatTerakhir
Apa yang saya peroleh dari berselancar di
samudera informasi ini? Saya menemukan banyak
informasi penting dan menarik. Sejumlah tulisan
membahas topik kesuburan pria dan wanita. Ada
pula informasi tentang kiat menghitung masa
subur. Tips dari dokter agar lekas mendapat
momongan juga kami temukan. Bagi pasangan
suami istri yang tengah mengupayakan kehadiran
anak dalam keluarga, semua topik bahasan itu
tentu bermanfaat.
Berkaitan dengan masa kehamilan, kami
mendapatkan keterangan penting mengenai tanda-
tanda awal kehamilan serta cara mengatasi
keluhan yang muncul. Pola hidup sehat dan positif
selama hamil serta menu makanan yang sebaiknya
dikonsumsi ibu hamil pun ada. Demikian pula
informasi tentang fase pertumbuhan janin dalam
rahim sang ibu. Sedikit banyak masukan sejenis itu
membantu kami dalam menjalani masa 9 bulan
yang menakjubkan ini.
Tentang persalinan, ada deskripsi menarik yang
mengulas tahap-tahap persalinan yang dijalani
seorang ibu. Kita menjadi paham mengenai proses
yang akan mengantarkan janin dari kehidupan
rahim ke alam dunia ini. Tentu saja ada informasi
mengenai hal-hal yang harus dipersiapkan untuk
13
NikmatTerakhir
menjalani persalinan serta kiat perawatan tubuh
seusai melahirkan.
Ternyata kami menjumpai banyak pembahasan
tentang perawatan bayi. Paling tidak kita bisa
mengelompokkan kajian ini ke dalam empat tema
besar: air susu ibu (ASI) yang mutlak diperlukan
bayi, makanan pendamping ASI, seluk-beluk
kesehatan bayi, serta perawatan bayi. Semua
informasi itu sangat penting dipahami oleh ayah
dan ibu agar dapat mengoptimalkan pertumbuhan
dan perkembangan si buah hati.
Kehamilan bukan semata-mata urusan sang ibu. Di
saat hamil, ibu mengalami sejumlah perubahan
fisik maupun psikis yang bisa membuat stres.
Suami harus selalu mendampingi istri ketika istri
sedang hamil. Calon bapak mesti tahu dan terlibat
aktif mendampingi ibu menjalani masa kehamilan.
Suami dituntut tahu mengenai tindakan yang harus
dilakukan ketika istrinya tengah mengandung. Ini
akan membuat kita menjadi suami idaman dan
juga mengurangi tingkat stress pada istri. Ikatan
batin Anda dengan istri dan anak anda menjadi
lebih dekat. Jika ibu bahagia menjalani masa
kehamilan, janin yang dikandung pun akan
merasakan bahagia.
14
NikmatTerakhir
Dari sejumlah literatur saya memperoleh masukan
tentang sejumlah peran suami yang harus
dimainkan selama masa kehamilan istrinya.
Pertama, suami mesti memberikan perhatian yang
melimpah kepada istri. Banyak istri yang merasa
sedih karena tidak diperhatikan ketika sedang
hamil. Perasaan itu akan berdampak pada
kesehatan ibu dan juga calon bayi Anda. Supaya
akibat buruk itu tidak terjadi, kita perlu lebih peduli
dengan keadaan istri. Berpartisipasi dalam
kegiatan yang dilakukan istri mesti dilakukan.
Calon ayah juga perlu mengajak ngobrol janin yang
ada dalam kandungan. Akan lebih bagus jika kita
membacakan ayat dalam kitab suci atau Al-Quran
yang membuat janin merasa tenang.
Kedua,menjadi suami SIAGA (siap antar jaga). Ada
baiknya Anda kurangi beban pekerjaan agar dapat
mencurahkan perhatian kepada istri Anda.
Mendampingi istri saat memeriksakan kehamilan
dan menjelang proses persalinan perlu juga
dilakukan suami.
Ketiga, selalu menjaga kesehatan sang istri. Suami
harus selalu menganjurkan istri untuk mengikuti
pola hidup yang sehat dan menghindari kegaiatan
yang dapat membahayakan kandungan. Jika kita
merokok, hentikan aktivitas itu demi kesehatan ibu
dan calon anak. Jangan bosan untuk mengingatkan
15
NikmatTerakhir
istri agar mengkonsumsi vitamin dan nutrisi yang
diperlukan. Suami pun perlu menghindari ucapan,
tindakan dan sikap yang mencederai hati, dan
perasaan istri. Lakukan yang terbaik untuk
menentramkan hati istri.
Keempat, suami harus selalu melayani istri.
Walaupun tengah hamil, istri berusaha tetap
membereskan segala pekerjaan di rumah. Suami
yang baik akan membantu istri merampungkan
pekerjaannya. Di saat yang sama suami dituntut
mengurangi tuntutan kepada istri untuk meladeni
keinginan fisik, baik makan maupun kebutuhan
biologis.
Keterangan di atas menunjukkan bahwa
keberhasilan sang ibu menjalani masa kehamilan
sangat dipengaruhi oleh peran aktif suami. Saya
pun semakin paham bahwa kehadiran anak bukan
semata buah dari percintaan. Ini merupakan
amanat Allah yang dipercayakan kepada kita.
Jagalah amanat Allah dengan melaksanakan
kewajiban-kewajiban kita sebagai suami-istri, serta
orang tua bagi anak. Anak akan menjadi permata
hati kita, penerus kehidupan keluarga bahkan
pelestari cita-cita. Kehadiran anak akan
memancarkan kebahagiaan dalam rumah tangga
kita, pelipur lara ditengah kesuntukan kerja dan
16
NikmatTerakhir
aktivitas kita. Semua itu merupakan karunia agung
Allah, maka syukurilah mega nikmat-Nya dengan
melaksanakan kewajiban kita memenuhi hak-hak
anak.
Selamat mempersiapkan diri menjadi ayah dan ibu
yang hebat bagi anak-anak yang Allah amanatkan
kepada kita.
17
NikmatTerakhir
BERJUTA KEBAIKAN KALA SAHUR
Bagi orang yang berpuasa, terdapat sejumlah
waktu istimewa untuk berdoa. Salah satunya waktu
kita makan sahur. Pelaksanaannya di sepertiga
malam yang terakhir. Mengapa waktu sahur
disebut waktu istimewa?
Paling tidak ada beberapa alasan yang sempat
saya pikirkan. Pertama, waktu sahur merupakan
ujung dari sepertiga malam terakhir. Momen ini
sangat istimewa karena pada waktu itu Allah swt
turun ke langit dunia. Allah mengetahui perbuatan
para hambaNya. Allah juga akan mengabulkan
permintaan hamba yang bermunajat di waktu itu.
maka semestinya sejak bangun tidur hingga selesai
sahur kita memperbanyak memohon ampunan-
Nya. Karena kebutuhan hidup kita yang terasa
begitu besar, saat inilah kita memperbanyak
berdoa kepada allah. Hal ini menjadi lebih baik jika
diawali dengan sholat tahajud minimal 2 rakaat.
Niscaya Allah akan mengangkat derajat kita di
hadapan manusia. Kedua, Nabi Muhammad saw
menganjurkan kita makan sahur karena ada
manfaat besar yang dikandung dari makan sahur.
Sejumlah makanan yang kita konsumsi menjadi
18
NikmatTerakhir
modal untuk berkarya di siang hari. Dengan
demikian, orang yang berpuasa tidak menjadi
lemah. Mereka tetap produktif menghasilkan
segala yang bermanfaat bagi kehidupan. Ketiga,
sewaktu makan sahur kita akan menjumpai saat
fajar. Kita dianjurkan oleh Rasulullah untuk
melaksanakan sholat fajar 2 rakaat. Terdapat nilai
kebaikan yang jauh lebih bagus daripada dunia
seisinya di balik sholat fajar. Maka sesaat setelah
imsyak, sebaiknya kita gunakan waktu untuk sholat
fajar. Keempat, kita dapat melaksanakan sholat
subuh berjamaah. Tahukah Anda apa kebaikan
sholat subuh berjamaah? Saya belum
mengetahuinya secara detail, namun saya yakin
akan kebenarannya. Keyakinan saya didasarkan
pada perkataan rasulullah saw,”seandainya orang-
orang tahu betapa besarnya nilai sholat subuh
berjamaah di masjid, tentu mereka akan
berbondong-bondong mendatanginya walaupun
harus merangkak.”
Saya yakin masih banyak kebaikan yang tekandung
di waktu sepertiga malam teakhir. Kalau kita
mengetahui dengan jelas, tentu motivasi untuk
bangun kala itu sangat besar. Tidak ada alasan
untuk meninggalkan makan sahur hanya gara-gara
malas bangun. Sesungguhnya dengan bangun, kita
mendapat peluang melakukan ibadah-ibadah
19
NikmatTerakhir
utama. Sekarang tidak ada lagi alasan untuk tidak
makan sahur. Semoga Allah mengabulkan doa-doa
yang kita panjatkan, mengampuni dosa-dosa kita,
dan mengangkat derajat kita di antara makhluk
Allah lainnya. Amin.
20
NikmatTerakhir
SHOLAT YANG DISUKAI ALLAH
Di kalangan umat Islam Indonesia lazim diketahui
adanya 2 versi bilangan rakaat sholat tarawih. Ada
yang sholat tarawih 8 rakaat ditambah sholat witir
3 rakaat. Ada juga yang melaksanakan sholat
tarawih 20 rakaat ditambah sholat witir 3 rakaat.
Dalam pengamatanku, waktu yang diperlukan
untuk melaksanakan sholat dua versi itu hampir
sama. Maksudnya, yang melaksanakan sholat
tarawih 23 rakaat memerlukan waktu sama
dengan yang melaksanakan sholat 11 rakaat.
Bagaimana mungkin hal ini terjadi?
Rupanya jamaah sholat tarawih 23 rakaat
melaksanakan sholat dengan cepat. Bacaan surat
dan bacaan sholat mereka ucapkan dengan
tergesa-gesa. Perpindahan gerakan sholat pun
dilakukan dengan tanpa jeda. Akibatnya, kita
sebagai makmum akan merasa dikejar waktu.
Sholat pun menjadi tidak khusyuk lagi.sebaiknya
kita mesti bersikap bagaimana?
Dalam tayangan Oase Ramadhan di Metro TV,
Ustad Abu Sangkan menyampaikan bahwa Nabi
Muhammad saw menganjurkan umat Islam untuk
solat dengan tumakninah. Gerakan sholat
21
NikmatTerakhir
dilakukan dengan konsentrasi penuh sehingga kita
bisa memahami maksud bacaan sholat yang
dilafalkan. Tumakninah memungkinkan kita untuk
bisa menghayati setiap doa yang dipanjatkan
kepada Allah dalam sholat. Tumakninah menjadi
kunci diterimanya sholat seorang hamba.
Ketika melaksanakan sholat, kita harus menyadari
dua faktor penting yang terdapat dalam sholat.
Pertama, bahwa Allah Maha Melihat setiap
perbuatan lahir dan batin kita. Apapun yang tubuh
kita kerjakan, Allah tahu. Apapun yang kita pikirkan,
Allah tahu. Maka semestinya kita berusaha sholat
dengan sikap terbaik. Setiap gerakan anggota
tubuh kita mesti tertata. Pikiran kita mesti tertuju
kepada Allah saja. Inilah sikap yang semestinya
dilakukan kala menghadap kepada Sang Maha
Melihat. Apabila kita menyadari hal ini, kita tidak
akan sembrono dalam melakukan sholat. Pikiran
kita dijaga untuktidak melamunkan hal-hal lain
yang bisa merusak ibadah sholat. Tangan, kaki,
pandangan mata, semuanya dijaga agar selalu
sopan di hadapan Allah.
Kedua, bahwa sholat itu doa. Setiap bacaan sholat
merupakan pujian dan doa yang kita panjatkan
kepada Allah. Pujian itu kita sanjungkan atas
kebesaran Allah, kemuliaan Allah, kemahasegalaan
22
NikmatTerakhir
Allah. Doa kita tentu berisi segala kebaikan hidup
yang kita butuhkan. Coba Anda renungkan makna
setiap bacaan sholat kita. Di sana bertaburan
permintaan agar Allah memberikan kehidupan
dunia dan akhirat yang baik bagi kita. Kita minta
belas kasih Allah. Kita meminta rejeki dan
kesehatan kepada Allah. Kita juga meminta
ampunan Allah atas segala dosa yang kita perbuat.
Bagaimana mungkin kita mengharap segala
kebaikan itu dikabulkan Allah jika kita bersikap
tidak sopan tatkala menghadap-Nya?
Oleh karena itu, sungguh benar perkataan
Rasulullah saw di atas. Untuk bisa bersikap sopan
kala menghadap Allah lewat sholat, kita harus
melakukan gerakan sholat dengan tumakninah.
Sewaktu kita tumakninah, kita bisa menghayati
makna setiap permintaan dan harapan yang
ditujukan kepada Allah. Maka saya meragukan
terpenuhinya unsur tumakninah jika kita sholat
dengan sikap yang tergesa-gesa.
Masalah lain yang sering terjadi ketika kita sholat
ialah hilangnya konsentrasi kita sewaktu sholat.
Misalnya, tiba-tiba kita teringat dengan utang yang
harus dibayar dua hari lagi ketika kita sedang rukuk
di rakaat pertama sholat. Apakah sholat kita
diterima Allah? Dalam sebuah hadits, Rasulullah
saw menjelaskan masalah ini. Menurut Nabi, Allah
23
NikmatTerakhir
hanya menerima sholat yang dilakukan dengan
konsentrasi pikiran kita. Maksudnya, pada kasus di
atas, Allah hanya menerima sholat sebelum
munculnya ingatan tentang utang tadi. Apabila
selanjutnya kita bisa memusatkan perhatian
kepada bacaan sholat sehingga kita bisa
tumakninah, Allah kembali mencatat sholat kita.
Sementara gerakan sholat yang tidak diikuti
dengan konsentrasi tidak akan diterima Allah.
Akibatnya, dalam satu sholat maghrib misalnya,
hanya sepersekian bagian saja yang diterima Allah.
Bagian tersebut ialah bagian sholat yang kita
kerjakan dengan tumakninah dan penuh
penghayatan. Sisanya terbuang percuma.
Inilah rahasia dianjurkannya kita melaksanakan
sholat rawatib sebelum dan sesudah sholat fardhu.
Sholat rawatib akan menjadi penambal bagian-
bagian sholat fardhu kita yang bolong-bolong.
Ibarat orang berpakaian, sholat fardhu itu baju
yang kita kenakan. Sayangnya, baju tersebut
compang-camping karena banyak bolongnya. Agar
bisa menutup aurat dengan baik, bolongan baju
kita harus ditambal. Apa penambalnya? Tentu saja
sholat rawatib yang kita lakukan. Lantas, jika kita
tidak punya tambalan apa yang terjadi? Jelas kita
akan merasa malu ketika menghadap Allah dengan
pakaian compang-camping itu. Betapa jatuh harga
24
NikmatTerakhir
diri kita nanti. Apakah kita mau menemui kondisi
semacam itu disaksikan Allah, malaikat, dan
semua manusia sealam semesta?
Sholat harus menjadi perhatian utama kita sebagai
manusia.mengapa? Karena Allah swt di yaumil
hisab akan memeriksa sholat kita pertama kali.
Inilah isu utama yang Allah perhatikan kala
menghitung amal perbuatan kita. Kalau nilai sholat
kita baik, Allah akan menilai baik semua amal
sholih kita. Sebaliknya, jika nilai sholat kita buruk,
Allah akan memeriksa lebih cermat catatan amal
sholih kita. Dengan kemahadilanNya, Allah akan
memutuskan apakah kita bisa langsung masuk ke
surga ataukah harus singgah dulu di neraka.
Tentu kita berharap dapat langsung masuk ke
surga tanpa mampir di neraka. Untuk bisa
mewujudkan harapan tadi, sesegera mungkin kita
perbaiki kualitas sholat kita. Kerjakan sholat
dengan khusyuk. Lakukan setiap gerakan dengan
tumakninah agar kita bisa menghayati setiap
bacaan sholat yang kita sampaikan kepada Allah.
Insya Allah kita bisa menghadap kepada Allah
dengan pakaian yang rapi, bukan pakaian
compang-camping dan bolong-bolong.
25
NikmatTerakhir
KENIKMATAN JUGA UJIAN
Allah swt menegaskan dalam al qur‟an bahwa
manusia akan diuji keimanannya dengan sedikit
berkurangnya harta, kekuasaan, dan kesenangan
duniawi lainnya yang selama ini diterima. Allah swt
ingin mengetahui sikap kita tatkala menghadapi
ujian tadi. Apakah kita menjadi lebih dekat kepada-
Nya atau justru menjauhi-Nya. Yang bisa mendekat
kepada Allah akan mendapatkan kebahagiaan
karena Allah bakal mengganti segala yang hilang
tadi. Wujudnya bisa berupa barang yang sama
dengan yang hilang atau barang lain yang lebih kita
perlukan dalam hidup. Sikap semacam ini dimiliki
oleh orang-orang yang berusaha menyuburkan
keimanannya yang masih gersang dengan
menempa diri menjadi pribadi bertakwa.
Sebaliknya sikap menjauh dari Allah ditunjukkan
oleh mereka yang enggan merawat keimanan di
hatinya. Kekecewaan akibat hilangnya sebagian
nikmat yang selama ini dirasakan membuat
mereka menyalahkan Allah. Bahkan ada sebagian
dari mereka yang kemudian memusuhi Allah. Ini
tecermin dari keengganan mereka untuk
menjalankan perintah Allah sekaligus menjauhi
26
NikmatTerakhir
larangan-Nya. Orang-orang semacam ini menduga
bahwa sikap pembangkangannya akan
menurunkan derajat keagungan Allah. Mereka
menduga kalau pengingkaran atas nikmat Allah swt
yang selama ini diberikan merupakan balasan yang
setimpal bagi Allah swt yang telah mengurangi
nikmat bagi dirinya. Naudzubillahi min dzalik.
Sikap kedua itu jelas salah. Allah swt memang
telah menganugerahkan inspirasi bagi manusia
untuk membangkang atau menaati perintah-Nya.
Kedua inspirasi itu ditanamkan di dalam hati. Kita
dipahamkan mengenai konsekuensi dari setiap
pilihan sikap tadi. Ketaatan kita akan
mengantarkan kita ke surga, sementara
pembangkangan kita akan menjerumuskan kita ke
neraka. Tatkala manusia menemui kondisi hidup,
manusia akan cenderung pada salah satu dari
kecenderungan tadi. Namun sebenarnya Allah tidak
terpengaruh sama sekali dengan pilihan sikap
manusia. Jika kita taat kepada Allah, Allah tidak
menjadi senang dan berbangga diri dengan
ketaatan kita. Apabila kita membangkang kepada
Allah, Allah pun tidak merasa dirugikan dengan
pembangkangan kita. Sungguh Allah Mahasuci dan
Mahabesar. Oleh karena itu, kita perlu menjaga
sikap agar selalu berpikir positif terhadap setiap
kehendakNya. Sikap khuznudhon kita akan
27
NikmatTerakhir
menumbuhkan motivasi di hati untuk tetap
menyusuri jalan yang lurus.
Begitulah kecenderungan kita kala diuji dengan
kondisi sempit. Bagaimana halnya jika kita diuji
dengan kondisi serba lapang? Justru inilah
tantangan yang lebih berat. Hampir semua orang
yang punya keimanan walaupun kecil tahu sikap
terbaik kala menghadapi ujian kesempitan. Mereka
berusaha untuk tetap bertahan dengan berbaik
sangka kepada Allah. Dalam kondisi ini mereka
merasa mendapatkan peluang emas untuk
mendekat kepada-Nya. Tidak mengherankan jika
banyak orang beriman yang berhasil lolos dari ujian
kesempitan.
Akan tetapi kita sering lupa bahwa kesenangan
juga ujian dari Allah. Banyaknya harta yang Allah
titipkan kepadanya semestinya diikuti dengan
kesadaran untuk membelanjakannya di jalan Allah.
Kita sering lupa bahwa diantara harta yang Allah
berikan terdapat bagian bagi anak yatim, fakir
miskin, dan orang-orang yang menjaga diri untuk
tidak meminta-minta walaupun sangat
membutuhkan. Kita menganggap semua harta itu
milik kita sehingga kita bebas membelanjakannya
untuk memuaskan kesenangan diri kita. Ketika
Allah meninggikan kedudukan kita di mata orang
28
NikmatTerakhir
lain, kita menganggap jabatan tinggi tadi sebagai
buah kerja keras kita. Jabatan tersebut tentu
membanggakan hati karena tidak setiap orang bisa
meraihnya. Rasa bangga yang berlebihan dapat
membuat kita berlaku sombong. Terhadap sesama
manusia kita menuntut penghormatan yang lebih
besar. Kita menuntut orang lain melayani kita serta
memenuhi setiap keinginan kita. Dengan
kekuasaan yang ada di tangan, kita seolah bisa
menentukan merah hitam nasib hidup manusia.
padahal kekuasaan itu pada hakikatnya cuma
pinjaman dari Allah. Yang berhak sombong
hanyalah Allah. Yang berhak dipuja dan dipuji
hanyalah Allah. Ketika Allah meminjamkan
kekuasaanNya kepada kita, Allah berharap kita
bisa memberi manfaat lebih besar bagi sesama.
Kekuasaan yang ada di tangan hendaknya
digunakan untuk melayani orang lain, untuk
membantu orang lain, dan untuk menciptakan
kedamaian hidup. Bukan untuk dipamer-pamerkan
lalu digunakan merendahkan orang lain.
Untuk itu kita perlu memiliki ilmu tentang
mengelola harta dan kekuasaan dari Allah. Apabila
kita bisa mengemban amanah tadi, Allah tidak
segan menitipkan kekuasaan yang lebih besar
untuk kita sandang.
29
NikmatTerakhir
HARI TERSISA
Astaghfirullahal adhim. Ya Allah, tanpa saya sadari
ternyata 10 hari awal Ramadhan sudah berlalu. Ini
merupakan sepertiga dari satu bulan yang suci
yang selalu dinanti kedatangannya. Bulan di mana
Allah menjanjikan pahala besar dan ampunan atas
dosa-dosa kita yang menggunung tinggi. Betapa
agungnya bulan Ramadhan, sehingga para sahabat
rasul pernah berharap agar seluruh bulan dalam
setahun dijadikan Ramadhan.
Besarnya keyakinan akan kemuliaan bulan
Ramadhan membuat para sahabat nabi selalu
berdoa agar dipertemukan kembali dengan bulan
Ramadhan. Ketika Allah berkenan memanjangkan
umurnya sehingga dapat bertemu kembali dengan
ramadhan, mereka begitu gembira.Mereka
berusaha seoptimal mungkin mengisi waktu yang
dilewati dengan memperbanyak ibadah. Pada
sepertiga malam terakhir mereka bangun untuk
bemrunajat kepada Allah. Menjelang fajar mereka
sahur karena mengharap barokah dari Allah yang
disampaikan melalui makan sahur. Pagi hari
mereka berdzikir panjang dilanjutkan dengan
sholat dhuha. Selanjutnya mereka bekerja mencari
30
NikmatTerakhir
rejeki halal yang sudah dijanjikan Allah. Dengan
rejeki itu mereka berbuka. Sepanjang malam
mereka isi dengan sholat malam seperti tarawih.
Lisannya mengkaji al-qur‟an yang direnungkan
maknanya di dalam hati. Sungguh perilaku para
sahabat merupakan teladan yang paling indah bagi
umat.
Sekarang ketika saya melihat kondisi diri saya,
sungguh saya harus menyesal sebesar-besarnya.
Mengapa demikian? Karena yang saya jalani
selama Ramadhan ini ternyata tidak lebih baik
daripada bulan-bulan lain. Saya mengaku senang
bertemu Ramadhan. Akan tetapi ternyata saya
tidak mengoptimalkan diri untuk mengisinya
dengan memperbanyak ibadah. Semangat tadarus
saya tidak meningkat. Sepuluh hari pertama ini
saya justru belum pernah membuka al-qur‟an saya
sama sekali. Dalam 10 hari ini satu juz pun saya
belum khatam. Ini berarti saya sudah kehilangan
sepertiga fase untuk mendekat kepada Allah.
Saya masih ingat bahwa Allah mengakui orang-
orang yang mempelajari al qur‟an sebagai keluarga-
Nya. Kalau dalam 10 hari saya belum mengkaji al-
qur‟an sama sekali, bagaimana saya bisa dianggap
sebagai keluarga Allah? Saya memang mengikuti
tadarus di masjid walaupun tidak setiap malam.
Namun, ketika tadarus itu saya tidak bisa
31
NikmatTerakhir
membaca al-qur‟an untuk mentadaburinya. Pikiran
saya lebih tertuju kepada mengoreksi tajwid dan
makhroj huruf para peserta tadarus. Memang saya
meyakini kebenaran kalkulasi mempelajari al-
qur‟an yang Allah hitung. Bahwa setiap huruf dalam
ayat-ayat yang kita baca akan dihitung secara
cermat dan insya Allah akan digandakan oleh-Nya.
Saya yakin dengan hal itu, akan tetapi metode
menyimak ini tidak membuat saya menjadi lebih
paham dengan ayat-ayat yang kita baca. Hilang
peluang saya untuk bisa memahami maksud ayat-
ayat itu. Astaghfirullah al adhim.
Sholat tarawih memang saya ikuti. Saya berusaha
menyelesaikan 11 rakaat bersama imam sholat
karena saya meyakini bahwa Allah akan
menghitungnya sebagaimana kita sholat semalam
suntuk. Namun, saya belum memanfaatkan
sepertiga malam terakhir untuk taqarrub illallah.
Saya tidak punya greget untuk menyempurnakan
sholat tarawih saya dengan sholat malam lainnya.
Padahal saya sudah bangun sahur di waktu itu.
Saya justru asyik menyimak sinetron Para Pencari
Tuhan yang diputar di SCTV. Kelalaian ini membuat
saya kehilangan peluang selama 10 hari untuk bisa
mendekat kepada Allah. Ah, saya harus berubah
jika tidak ingin menyesal. Waktu yang hilang tidak
bisa saya ganti lagi. Kini yang bisa saya lakukan
32
NikmatTerakhir
hanyalah memanfaatkan 20 hari yang tersisa di
bulan ramadhan dengan memperbanyak ibadah.
Bismillah. Mulai skarang saya berubah. Ramadhan
akan saya jadikan bulan untuk kembali mendekat
kepada Allah. Untuk itu saya harus menetralkan
hati yang sempat tergoda dengan segala pemikiran
tentang dunia di sekitar saya. Ya Allah, mohon
ampun saya. Semoga Engkau berkenan membantu
saya melewati 20 hari yang tersisa dengan terus
mengobarkan semangat beribadah saya. Amin.
33
NikmatTerakhir
RAHASIA PANJANG UMUR
Salah satu keistimewaan bulan Ramadan ialah
terdapat malam lailatul qadar. Dalam surat al-qadr
disebutkan bahwa malam lailatul qadar itu lebih
baik daripada seribu bulan. Pada malam lailatul
qadar Allah mengutus para malaikat untuk turun ke
bumi. Mereka bermaksud mengatur segala urusan
berkaitan dengan keperluan para penghuni bumi.
Selama ini yang disampaikan oleh para
penceramah tentang malam lailatul qadar mesti
berkaitan dengan anjuran untuk memperbanyak
ibadah. Mengapa demikian? Sebab kita diajak
menggunakan logika berpikir matematis agar tidak
rugi. Maksudnya, ketika kita melakukan amal
sholih apapun saat malam lailatul qadar, Allah
akan melipatgandakan nilai kebaikan itu hingga
1000 kali lipat. Seumpama kita melaksanakan
sholat 2 rakaat di waktu tersebut, deposito pahala
kita bertambah senilai kita melaksanakan sholat
terus-menerus selama 1000 bulan. Begitu halnya
dengan sedekah yang kita keluarkan atau tilawah
al qur‟an yang kita kerjakan. Sungguh tidak
terhitung jumlah pahalanya apabila kita bisa
34
NikmatTerakhir
melakukan kebaikan tersebut selama 1000 bulan,
bukan?
Berdasarkan logika matematis tadi, kita pun
bergairah sekali memburu malam lailatul qadar.
Kita berharap dapat menemuinya dan mengisi
kesempatan itu dengan ibadah. Apalagi mengingat
umur rata-rata umat Nabi Muhammad yang hanya
berkisar pada 60-70 tahun. Tentu kesempatan
untuk bisa beirbadah selama 1000 tahun sangat
mustahil dilakukan. Sementara kita diciptakan
Allah dan diberi kesempatan hidup di dunia ini
tidak lain untuk berlomba-lomba mengumpulkan
bekal akhirat. Mengingat waktu hidup yang sangat
terbatas di dunia, semestinya kita berjuang agar
bisa optimal beribadah di malam lailatul qadar
guna memperbanyak bekal akhirat kita.
Kapan lailatul qadar itu terjadi? Menurut
Rasulullah, lailatul qadar kemungkinan terjadi pada
malam-malam bilangan ganjil di sepuluh hari
terakhir bulan Ramadhan. Mungkin saja lailatul
qadar terjadi pada salah satu dari malam tanggal
21, 23, 25, 27, atau 29 Ramadhan. Untuk bisa
menduga waktu yang tepat, kita mesti peka dengan
tanda-tanda yang ditunjukkan oleh lingkungan
sekitar. Konon, malam lailatul qadar ditandai
dengan suasana syahdu dan tenang. Langit tampak
cerah, bintang-bintang terlihat gemerlapan. Angin
35
NikmatTerakhir
dingin pun tidak berhembus. Tidak ada keributan
yang terjadi. Tidak ada anjing yang melolong.
Semua makhluk di bumi merasa nyaman dan
damai. Perasaan damai ini memungkinkan
manusia untuk mencapai kondisi khusyuk kala
beribadah kepada Allah swt.
Walaupun malam lailatul qadar terjadi di salah satu
malam hitungan ganjil, Nabi Muhammad saw tetap
menganjurkan umatnya untuk mengejarnya di
sepuluh hari terakhir Ramadhan. Inilah yang
tersirat dari hadits nabi yang mengatakan bahwa
Nabi Muhammad saw pada sepuluh hari terakhir
Ramadhan meningkatkan intensitas ibadahnya.
Beliau mengurangi perhatiannya terhadap urusan
duniawi. Beliau beritikaf di masjid sepanjang waktu
itu. Bahkan untuk menyisir rambutpun Rasulullah
tidak pulang ke rumahnya yang bersebelahan
dengan masjid. Beliau cukup meminta Aisyah,
ummul mukminin, menyisir rambutnya melalui
jendela yang menghubungkan rumah beliau
dengan masjid.
Apalagi realitas di masyarakat menunjukkan
adanya perbedaan penentuan awal bulan
Ramadhan. Tentu ini berakibat terjadi perbedaan
dalam menentukan hitungan tanggal dalam bulan
suci kita. Padahal Allah tidak mungkin menurunkan
36
NikmatTerakhir
malam lailatul qadar dua kali dalam satu
Ramadhan. Memakai logika tersebut, kita
sebaiknya tidak memilah-milah hari di akhir
Ramadhan itu. Mari manfaatkan sepuluh hari
terakhir dengan meningkatkan kuantitas dan
kualitas ibadah kita. Lantas, apa tandanya kita
berhasil memanfaatkan lailatul qadar dengan
ibadah?
Secara sederhana, kita bisa mengenalinya dengan
memperhatikan perilaku kita selepas Ramadhan.
Apabila selepas bulan Ramadhan semangat
beribadah kita meningkat, besar kemungkinan kita
termasuk orang-orang yang berhasil mendapatkan
lailatul qadar. Kita merasa semakin mengenal Allah
dan termotivasi untuk selalu mendekat kepada
Allah. Hubungan vertikal yang baik ini akan
menyadarkan kita terhadap status yang Allah
berikan. Ingatkah Anda bahwa manusia diciptakan
Allah untuk menjadi wakil Allah di dunia?
Posisi sebagai khalifatullah ini menuntut manusia
untuk menciptakan kedamaian di muka bumi.
Mereka yang berhasil memanfaatkan lailatul qadar
dapat dilihat dari perilakunya sehari-hari kala
berinteraksi dengan orang lain. Dalam
bermuamalah kita termotivasi untuk memberikan
kontribusi lebih besar bagi umat. Sumbangan
37
NikmatTerakhir
tenaga, pemikiran, dan harta benda mengalir dari
tangan kita.
Apabila kita berhasil mengubah perilaku sosial dan
ibadah kita menjadi sedemikian itu, kita layak
bersyukur karena Allah memberikan umur yang
panjang. Ini bukan berarti Allah mengubah
ketentuan-Nya tentang batas umur kita.
Maksudnya, jika Allah menetapkan usia seseorang
sampai umur 75 tahun, maka orang itu tidak
kemudian ditambah umurnya menjadi 80 tahun.
Akan tetapi, yang dimaksud dengan orang yang
memiliki umur panjang ialah mereka yang dapat
mengisi sisa hidupnya secara maksimal dengan
amal sholeh. Dia memusatkan perhatiannya
kepada urusan akhirat. Dia menjadi orang yang
bekerja secara profesional karena ingin
membahagiakan orang lain dengan hasil kerjanya.
Dia menjadi orang yang dermawan karena sadar
bahwa harta dunianya mesti ditransfer ke akhirat
melalui sedekah, infak, dan zakat. Dia menjadi
orang yang khusyuk beribadah karena sadar bahwa
kematian selalu mengintai setiap waktu.
Sementara dia tidak tahu kapan maut akan
menjemput. Sepanjang waktu hatinya selalu
berdzikir dan memohon ampunan kepada Allah.
38
NikmatTerakhir
Itulah sebagian amalan orang-orang yang
dikaruniai umur panjang oleh Sang Pencipta.
Semoga kita termasuk bagian dari mereka. Amin.
39
NikmatTerakhir
BEKAL MUDIK
Mudik. Istilah ini sangat lekat dengan tradisi di
ujung bulan Ramadhan. Hampir setiap orang yang
pergi merantau meninggalkan kampung halaman
ingin mudik kala Idul Fitri tiba. Mereka ingin
kembali merasakan nuansa dan suasana masa lalu
yang tidak dijumpai di perantauan. Para pemudik
berharap dapat kembali menyegarkan jiwanya. Ya,
mereka selama ini lelah dalam memperjuangkan
penghidupan.
Tidak aneh jika untuk bisa merasakan kesegaran
jiwa itu, para pemudik rela menghadapi berbagai
tantangan yang merintangi jalannya. Lihat saja
suasana di stasiun, terminal, atau pelabuhan.
Antrian calon penumpang menyemut, lengkap
dengan bawaan yang beraneka ragam. Untuk bisa
terangkut dengan moda transportasi tadi, pemudik
pun mesti berjuang agar bisa terangkut. Tangisan
anak, teriakan, atau umpatan sering menghiasi
upaya calon penumpang berebut tempat. Bukan
tempat yang nyaman lagi yang dicari. Melainkan
hanya secuil tempat yang tersisa agar bisa
terangkut hingga ke kota tujuan.
40
NikmatTerakhir
Sayangnya, kondisi saling berebut itu tidak juga
teratasi. Padahal jumlah calon pemudik dari tahun
ke tahun terus bertambah. Sistem pelayanan yang
tidak kunjung membaik mendorong sebagian
pemudik untuk menggunakan kendaraan pribadi.
Tentu saja penggunaan kendaraan pribadi jauh
lebih nyaman daripada naik moda transportasi
umum. Mereka bisa mengatur sendiri jadwal
perjalanannya. Tidak ada lagi kekhawatiran
tertinggal pesawat atau bus atau kapal. Tidak perlu
lagi berdesak-desakan agar bisa sampai ke tempat
tujuan. Inilah sejumlah pertimbangan yang
menyuburkan jumlah pemudik dengan
menggunakan kendaraan pribadi.
Begitulah gambaran antusiasme orang untuk
mudik ke kampung halaman. Fenomena mudik
lebaran sesungguhnya menggambarkan proses
kehidupan manusia di dunia. Setiap manusia akan
mudik ke kampung akhirat. Dia bakal kembali ke
tempat asalnya di surga. Di kampung akhirat kita
akan tinggal selamanya setelah merantau
beberapa waktu di dunia.
Apa yang sebaiknya kita lakukan selama
merantau? Allah menyuruh kita mengumpulkan
bekal mudik sebanyak mungkin. Caranya
bagaimana? Antara lain dengan memperbanyak
ibadah. Misalnya dengan menambah jumlah
41
NikmatTerakhir
sedekah yang kita keluarkan atau menambah
amalan harian kita dengan ibadah sunnah yang
dulu belum sempat dikerjakan. Adapun
peningkatan kualitas ibadah bisa dilakukan dengan
memperbaiki kualitas sholat kita atau berusaha
melakukan ibadah-ibadah utama seperti pergi haji
ke Baitullah. Semua kebajikan itu akan
memperberat kantong bekal mudik kita. Jika kita
bisa kembali ke kampung akhirat dengan bekal
yang banyak, insya Allah kita akan hidup bahagia
nanti.
Bagaimana seandainya kita gagal mengumpulkan
bekal mudik akhirat yang cukup? Tentu saja kita
hanya akan menanggung penyesalan berlarut-larut.
Ini disebabkan karena kita tidak memiliki peluang
lagi untuk mengulang kehidupan di dunia. Allah
tidak memberi kesempatan kedua setelah kita
mati. Artinya, mumpung kita masih diberi waktu
oleh Allah, kita harus memanfaatkan waktu sebaik
mungkin.
Kerja kita hanyalah mengumpulkan bekal
sepanjang waktu yang sangat singkat ini. Tentu
saja dengan selalu meminta pertolongan dan
petunjuk dari Allah. Ingatlah, tidak ada kekuatan
yang lebih berdaya selain kekuatan Allah. La haula
wala quwata illa billah. Semoga kita termasuk
42
NikmatTerakhir
golongan orang yang beruntung. Kita bisa
memanfaatkan waktu merantau yang singkat ini
dengan sebaik-baiknya. Kita bisa mengisi waktu
yang kita miliki dengan ibadah. Insya Allah, semua
akan menjadi pemberat timbangan amal akhirat
kita. Amin.
43
NikmatTerakhir
NIKMAT TERAKHIR
Saya teringat sebuah hadits yang isinya secara
garis besar demikian. Tidaklah hilang nyawa
seseorang kecuali dia sudah merasakan
kenikmatannya yang terakhir. Dari hadits tersebut,
ada yang memaknainya secara denotatif. Menurut
pemahaman ini, kematian merupakan batas akhir
dari terputusnya kesempatan manusia menikmati
kenikmatan dunia. Setelah mati, orang sudah tidak
bisa lagi merasakan lezatnya makanan, segarnya
minuman, atau meriahnya perayaan. Lepasnya ruh
dari jasad membuat kita tidak lagi menginginkan
hal-hal yang dulu begitu disenanginya. Wajarlah jika
hubungan kematian dan kenikmatan digambarkan
seperti hadits tersebut.
Apapun aktivitas kita di dunia merupakan hasil
kasih sayang Allah. Tidak hanya sekitar aktivitas
pemuasan nafsu yang hidup di benak kita.
Menghirup udara pun merupakan kenikmatan yang
tiada ternilai harganya. Dari sini kelompok pertama
menyusun kerangka pemahamannya. Nikmat
terakhir yang dirasakan manusia ialah hembusan
nafasnya yang terakhir menjelang kematian.
44
NikmatTerakhir
Selain pemikiran tadi, ada juga yang memahami
hadits tersebut dengan pendekatan lain. Bagi
kelompok ini, kenikmatan yang dimaksud lebih
spesifik daripada definisi kenikmatan kelompok
pertama. Yang paling disenangi saat hidup itulah
kenikmatan yang dimaksudkan. Misalnya, si fulan
begitu senang makan bakmi goreng ketika hidup,
maka sebelum meninggal Allah akan memberikan
bakmi goreng terakhir yang bisa dinikmati. Begitu
pula yang terjadi pada mereka yang senang minum
dawet, memancing, atau memakan martabak.
Berangkat dari pemahaman tadi, muncullah
rekomendasi agar kita memiliki kesenangan yang
bersifat positif. Caranya dengan membiasakan diri
melakukan hal-hal baik yang disenangi Allah.
Contohnya, membiasakan diri mengkaji al-qur‟an,
melaksanakan sholat dhuha, atau bersedekah.
Apabila kita terbiasa melakukan kebajikan
semacam itu, kita akan merasakan nikmat kala
melakukannya. Bayangkan betapa indahnya cerita
akhir hidup kita jika kita kembali menghadap Allah
swt pada waktu sedang mengkaji al-qur‟an. Atau
kita dipanggil ketika tengah melakukan sholat
dhuha. Atau pada waktu melakukan kebajikan
lainnya.
45
NikmatTerakhir
Saya tidak tahu mana dari kedua pemahaman tadi
yang lebih mendekati kenyataan. Akan tetapi, yang
perlu digarisbawahi ialah anjuran untuk
membiasakan diri melakukan kebajikan. Apapun
bentuknya asal sesuai dengan kaidah yang telah
dituntunkan Allah. Insya Allah, kita akan bisa
merasakan nikmatnya sehingga berbuat kebaikan
itu menjadi satu kebutuhan dalam hidup kita. Hati
kita merasa tidak tenang kala kita belum
melakukan kebaikan tadi. Terasa ada yang belum
lengkap di jiwa kita ketika kebaikan itu belum
dikerjakan.
Ramadhan merupakan saat yang tepat untuk
menumbuhsuburkan kebiasaan baik dalam hidup.
Pelipatgandaan pahala kebaikan yang Allah
janjikan menjadi motivator kuat bagi kita untuk
tekun menjalani latihan ini. Oleh karena itu, tidak
ada yang patut dilakukan sejak sekarang kecuali
menanamkan paling tidak satu kebiasaan baik
dalam hidup kita. Mari kita rutinkan kebiasaan itu
sehingga menancap kuat dalam jiwa kita. Berilah
makna yang kuat dan nilai yang tinggi untuk satu
kebiasaan baik tadi sehingga otak kita
menerimanya sebagai sebuah kebutuhan hidup.
Dengan demikian, kita berpeluang untuk
mendapatkan khusnul khotimah. Kita kembali
46
NikmatTerakhir
kepada Allah ketika tengah melakukan suatu amal
perbuatan yang disukai Allah. Tidak ada balasan
yang lebih indah bagi manusia yang khusnul
khotimah kecuali mendapatkan surga yang Allah
janjikan. Bismillah. Ayo, kita bisa.
47
NikmatTerakhir
TENTANG TAMMI
Sapa nandur bakal ngundhuh. Sapa gawe bakal
nganggo. Filosofi sederhana yang dikenal luas
dalam masyarakat Jawa ini mendorong Tammi
untuk kembali mengayunkan langkah. Sekecil
apapun, sesederhana apapun, langkah itu Tammi
yakini akan mengantarkannya pada cita-cita.
Tammi dapat dihubungi melalui nomor 081 392
017 037 atau email tammi.prastowo@yahoo.com.

More Related Content

Similar to Ramadhan

Menggugat iman, hadirkan semangat sepenuh hati
Menggugat iman, hadirkan semangat sepenuh hatiMenggugat iman, hadirkan semangat sepenuh hati
Menggugat iman, hadirkan semangat sepenuh hatiMunir Hasan Basri
 
Dongeng sebelum tidur oleh Tami Prastowo
Dongeng sebelum tidur oleh Tami PrastowoDongeng sebelum tidur oleh Tami Prastowo
Dongeng sebelum tidur oleh Tami PrastowoServer Bobo
 
Dongeng Sebelum Tidur
Dongeng Sebelum Tidur Dongeng Sebelum Tidur
Dongeng Sebelum Tidur tammi prastowo
 
Ebook 7-tulisan-terbaik-mardigu-wp
Ebook 7-tulisan-terbaik-mardigu-wpEbook 7-tulisan-terbaik-mardigu-wp
Ebook 7-tulisan-terbaik-mardigu-wpEdi Awaludin
 
Qur'an Based Play (1).pdf
Qur'an Based Play (1).pdfQur'an Based Play (1).pdf
Qur'an Based Play (1).pdfRnDDTI
 
Jiwa Keagamaan Anak Indonesia.docx
Jiwa Keagamaan Anak Indonesia.docxJiwa Keagamaan Anak Indonesia.docx
Jiwa Keagamaan Anak Indonesia.docxZukét Printing
 
Jiwa Keagamaan Anak Indonesia.pdf
Jiwa Keagamaan Anak Indonesia.pdfJiwa Keagamaan Anak Indonesia.pdf
Jiwa Keagamaan Anak Indonesia.pdfZukét Printing
 
Jurus jitu mendidik anak
Jurus jitu mendidik anakJurus jitu mendidik anak
Jurus jitu mendidik anakIlham Ismail
 
Majalah Kekuatan Sugesti Edisi April 2017
Majalah Kekuatan Sugesti Edisi April 2017Majalah Kekuatan Sugesti Edisi April 2017
Majalah Kekuatan Sugesti Edisi April 2017Firman Pratama
 
Truk dan Rumput Hijau di Atas Aspal.pdf
Truk dan Rumput Hijau di Atas Aspal.pdfTruk dan Rumput Hijau di Atas Aspal.pdf
Truk dan Rumput Hijau di Atas Aspal.pdfTazkiaKhadafi
 
Rubrik Jendela Keluarga Majalah Hidayatullah
Rubrik Jendela Keluarga Majalah HidayatullahRubrik Jendela Keluarga Majalah Hidayatullah
Rubrik Jendela Keluarga Majalah HidayatullahMAJALAH HIDAYATULLAH
 
Rubrik Jendela Keluarga Majalah Hidayatullah
Rubrik Jendela Keluarga Majalah HidayatullahRubrik Jendela Keluarga Majalah Hidayatullah
Rubrik Jendela Keluarga Majalah HidayatullahMAJALAH HIDAYATULLAH
 
Rubrik Parenting Jendela Keluarga Majalah Hidayatullah
Rubrik Parenting   Jendela Keluarga Majalah HidayatullahRubrik Parenting   Jendela Keluarga Majalah Hidayatullah
Rubrik Parenting Jendela Keluarga Majalah HidayatullahMAJALAH HIDAYATULLAH
 
Jazmedia - Diskas Home Education Ibu Profesional Surabaya
Jazmedia - Diskas Home Education Ibu Profesional SurabayaJazmedia - Diskas Home Education Ibu Profesional Surabaya
Jazmedia - Diskas Home Education Ibu Profesional SurabayaMasyrifah Jazm
 

Similar to Ramadhan (20)

Be Your Super Self
Be Your Super SelfBe Your Super Self
Be Your Super Self
 
Menggugat iman, hadirkan semangat sepenuh hati
Menggugat iman, hadirkan semangat sepenuh hatiMenggugat iman, hadirkan semangat sepenuh hati
Menggugat iman, hadirkan semangat sepenuh hati
 
Dongeng sebelum tidur oleh Tami Prastowo
Dongeng sebelum tidur oleh Tami PrastowoDongeng sebelum tidur oleh Tami Prastowo
Dongeng sebelum tidur oleh Tami Prastowo
 
Dongeng Sebelum Tidur
Dongeng Sebelum Tidur Dongeng Sebelum Tidur
Dongeng Sebelum Tidur
 
Ebook 7-tulisan-terbaik-mardigu-wp
Ebook 7-tulisan-terbaik-mardigu-wpEbook 7-tulisan-terbaik-mardigu-wp
Ebook 7-tulisan-terbaik-mardigu-wp
 
Qur'an Based Play (1).pdf
Qur'an Based Play (1).pdfQur'an Based Play (1).pdf
Qur'an Based Play (1).pdf
 
Pengembangan diri
Pengembangan diriPengembangan diri
Pengembangan diri
 
Jiwa Keagamaan Anak Indonesia.docx
Jiwa Keagamaan Anak Indonesia.docxJiwa Keagamaan Anak Indonesia.docx
Jiwa Keagamaan Anak Indonesia.docx
 
Jiwa Keagamaan Anak Indonesia.pdf
Jiwa Keagamaan Anak Indonesia.pdfJiwa Keagamaan Anak Indonesia.pdf
Jiwa Keagamaan Anak Indonesia.pdf
 
Essai Diri Ovi.docx
Essai Diri Ovi.docxEssai Diri Ovi.docx
Essai Diri Ovi.docx
 
Jurus jitu mendidik anak
Jurus jitu mendidik anakJurus jitu mendidik anak
Jurus jitu mendidik anak
 
Mindset sukses
Mindset suksesMindset sukses
Mindset sukses
 
Majalah Kekuatan Sugesti Edisi April 2017
Majalah Kekuatan Sugesti Edisi April 2017Majalah Kekuatan Sugesti Edisi April 2017
Majalah Kekuatan Sugesti Edisi April 2017
 
Truk dan Rumput Hijau di Atas Aspal.pdf
Truk dan Rumput Hijau di Atas Aspal.pdfTruk dan Rumput Hijau di Atas Aspal.pdf
Truk dan Rumput Hijau di Atas Aspal.pdf
 
Rubrik Jendela Keluarga Majalah Hidayatullah
Rubrik Jendela Keluarga Majalah HidayatullahRubrik Jendela Keluarga Majalah Hidayatullah
Rubrik Jendela Keluarga Majalah Hidayatullah
 
Rubrik Jendela Keluarga Majalah Hidayatullah
Rubrik Jendela Keluarga Majalah HidayatullahRubrik Jendela Keluarga Majalah Hidayatullah
Rubrik Jendela Keluarga Majalah Hidayatullah
 
Dari icuzzz
Dari icuzzzDari icuzzz
Dari icuzzz
 
Rubrik Parenting Jendela Keluarga Majalah Hidayatullah
Rubrik Parenting   Jendela Keluarga Majalah HidayatullahRubrik Parenting   Jendela Keluarga Majalah Hidayatullah
Rubrik Parenting Jendela Keluarga Majalah Hidayatullah
 
Kenapa seorang ibu harus terdidik?
Kenapa seorang ibu harus terdidik?Kenapa seorang ibu harus terdidik?
Kenapa seorang ibu harus terdidik?
 
Jazmedia - Diskas Home Education Ibu Profesional Surabaya
Jazmedia - Diskas Home Education Ibu Profesional SurabayaJazmedia - Diskas Home Education Ibu Profesional Surabaya
Jazmedia - Diskas Home Education Ibu Profesional Surabaya
 

More from tammi prastowo

Ketika Musim Jamur Tiba
Ketika Musim Jamur Tiba Ketika Musim Jamur Tiba
Ketika Musim Jamur Tiba tammi prastowo
 
Tamasya ke Negeri Imaji
Tamasya ke Negeri Imaji Tamasya ke Negeri Imaji
Tamasya ke Negeri Imaji tammi prastowo
 
Menggapai Keutamaan Ramadhan
Menggapai Keutamaan Ramadhan Menggapai Keutamaan Ramadhan
Menggapai Keutamaan Ramadhan tammi prastowo
 
Awas Terjebak Ritual Ramadhan
Awas Terjebak Ritual Ramadhan Awas Terjebak Ritual Ramadhan
Awas Terjebak Ritual Ramadhan tammi prastowo
 
Product Knowledge PT Intan Pariwara v2
Product Knowledge PT Intan Pariwara v2Product Knowledge PT Intan Pariwara v2
Product Knowledge PT Intan Pariwara v2tammi prastowo
 
Kata Mutiara Sukses v1
Kata Mutiara Sukses v1Kata Mutiara Sukses v1
Kata Mutiara Sukses v1tammi prastowo
 
SOP Warehouse PT Intan Pariwara v2
SOP Warehouse PT Intan Pariwara v2SOP Warehouse PT Intan Pariwara v2
SOP Warehouse PT Intan Pariwara v2tammi prastowo
 
SOP Branch Office PT Intan Pariwara v2
SOP Branch Office PT Intan Pariwara v2SOP Branch Office PT Intan Pariwara v2
SOP Branch Office PT Intan Pariwara v2tammi prastowo
 
Etiket di Lingkungan Kerja PT Intan Pariwara v3
Etiket di Lingkungan Kerja PT Intan Pariwara v3Etiket di Lingkungan Kerja PT Intan Pariwara v3
Etiket di Lingkungan Kerja PT Intan Pariwara v3tammi prastowo
 
Selayang pandang PT Intan Pariwara Klaten v45
Selayang pandang PT Intan Pariwara Klaten v45Selayang pandang PT Intan Pariwara Klaten v45
Selayang pandang PT Intan Pariwara Klaten v45tammi prastowo
 

More from tammi prastowo (15)

Ketika Musim Jamur Tiba
Ketika Musim Jamur Tiba Ketika Musim Jamur Tiba
Ketika Musim Jamur Tiba
 
Tamasya ke Negeri Imaji
Tamasya ke Negeri Imaji Tamasya ke Negeri Imaji
Tamasya ke Negeri Imaji
 
Menggapai Keutamaan Ramadhan
Menggapai Keutamaan Ramadhan Menggapai Keutamaan Ramadhan
Menggapai Keutamaan Ramadhan
 
Awas Terjebak Ritual Ramadhan
Awas Terjebak Ritual Ramadhan Awas Terjebak Ritual Ramadhan
Awas Terjebak Ritual Ramadhan
 
Jaim Itu Penting
Jaim Itu PentingJaim Itu Penting
Jaim Itu Penting
 
Product Knowledge PT Intan Pariwara v2
Product Knowledge PT Intan Pariwara v2Product Knowledge PT Intan Pariwara v2
Product Knowledge PT Intan Pariwara v2
 
Kata Mutiara Sukses v1
Kata Mutiara Sukses v1Kata Mutiara Sukses v1
Kata Mutiara Sukses v1
 
Teamwork
TeamworkTeamwork
Teamwork
 
Motivasi
MotivasiMotivasi
Motivasi
 
Leadership
LeadershipLeadership
Leadership
 
Analisis SWOT
Analisis SWOT Analisis SWOT
Analisis SWOT
 
SOP Warehouse PT Intan Pariwara v2
SOP Warehouse PT Intan Pariwara v2SOP Warehouse PT Intan Pariwara v2
SOP Warehouse PT Intan Pariwara v2
 
SOP Branch Office PT Intan Pariwara v2
SOP Branch Office PT Intan Pariwara v2SOP Branch Office PT Intan Pariwara v2
SOP Branch Office PT Intan Pariwara v2
 
Etiket di Lingkungan Kerja PT Intan Pariwara v3
Etiket di Lingkungan Kerja PT Intan Pariwara v3Etiket di Lingkungan Kerja PT Intan Pariwara v3
Etiket di Lingkungan Kerja PT Intan Pariwara v3
 
Selayang pandang PT Intan Pariwara Klaten v45
Selayang pandang PT Intan Pariwara Klaten v45Selayang pandang PT Intan Pariwara Klaten v45
Selayang pandang PT Intan Pariwara Klaten v45
 

Ramadhan

  • 1. Nikmat Terakhir TAMMI PRASTOWO 8 coretan pemungut hikmah kala Ramadhan
  • 2. 1 NikmatTerakhir Nikmat Terakhir 8 coretan pemungut hikmah kala Ramadhan TAMMI PRASTOWO
  • 4. 3 NikmatTerakhir SEPATAH KATA Ramadhan saat yang tepat untuk merenung. Dalam kondisi berpuasa saya merasa lebih mudah menajamkan pikiran untuk memahami pelbagai kejadian yang saya alami. Kerja otak pun meningkat terbukti dari mudahnya saya membuka lipatan-lipatan pengetahuan yang pernah terekam dalam memori. Sayapun lalu menuangkannya menjadi coretan sederhana seperti yang sekarang Anda baca. Bukan isu global yang menjadi topik bahasan saya. Saya lebih berfokus pada hal-hal remeh temeh yang pasti tidak akan menjadi headline di media massa. Namun, upaya ini sengaja saya tempuh guna menggerinda tumpulnya kemampuan saya menuangkan gagasan melalui bahasa tulisan, setelah sekian lama berkutat dengan rutinitas kerja. Coretan ini lebih tepat dimaknai sebagai bahan obrolan kita saja, yang membutuhkan tanggapan berupa kritik untuk bisa menemukan pesan utamanya. Terima kasih atas kesediaan Anda meluangkan waktu untuk membaca ini. Tammi Prastowo
  • 5. 4 NikmatTerakhir DAFTAR ISI Bersiap Untuk Yang Kedua .................................... 5 Berjuta Kebaikan Saat Sahur ................................... 17 Sholat Yang Disukai Allah ..................................... 20 Kenikmatan Juga Ujian ........................................ 25 Hari Tersisa ...................................................... 29 Rahasia Panjang Umur ......................................... 33 Bekal Mudik ..................................................... 39 Nikmat Terakhir ................................................ 43 Tentang Tammi ................................................. 47
  • 6. 5 NikmatTerakhir BERSIAP UNTUK YANG KEDUA Tanggal 1 Ramadhan 1434 H menjadi moment penting bagi keluarga saya. Setelah memerika kondisi istri saya, dokter memastikan akan datangnya satu jiwa suci dalam keluarga kami. Kabar tersebut sangat melegakan hati kami, bagaikan turunnya hujan setelah musim kemarau yang gersang. Keceriaan terpancar di wajah Dzaky, anak sulung saya. Dia membayangkan akan dapat bermain bersama adik bayi yang imut, lucu, dan menggemaskan. Bahkan dia sudah tidak sabar ingin mengabarkan kehadiran adik kepada teman- temannya. Saya pun dapat mengerti kegembiraan hatinya itu. Bertahun-tahun dia menunggu kehadiran adik di rumah kami. Semula dia tidak mengindahkan peristiwa kelahiran bayi di kompleks perumahan yang kami huni. Baginya hal itu tidak seasyik sepak bola bersama teman-teman. Namun, setelah dia melihat teman-teman sebayanya bergembira menyambut kehadiran adik bayi di rumah masing- masing, mulai muncul keinginan untuk mempunyai adik sendiri. Selama ini anak saya hanya tersenyum
  • 7. 6 NikmatTerakhir kecut kala ditanya orang, “Kapan kamu punya adik?” Barangkali yang melontarkan pertanyaan itu tidak bermaksud menyakiti perasaan Dzaky. Mungkin itu sekadar basa basi yang jamak dilakukan dalam pergaulan. Akan tetapi, anak saya tidak memaknai pertanyaan itu hanya sebagai satu kaidah kesopanan. Dengan logika berpikir anak kecil, dia anggap itu sebagai tuntutan serius yang harus segera dipenuhi. Anak saya sempat galau. Saya dan ibunya berusaha menenangkan hatinya. Kami katakan, “Dzaky kan sudah punya adik 7 orang. Jadi gak usah resah.” Saya absen nama-nama keponakan saya, anak dari om dan tante Dzaky. “Iya, tapi itu namanya adik sepupu, bukan adik kandung,” sahut anak saya. “Dzaky maunya adik yang lahir dari perut ibu,” terang dia. Kali ini giliran saya dan ibunya yang nyengir kuda setelah mendapat jawaban semacam itu. Namun inilah entry point yang saya tunggu untuk membangun pemahaman Dzaky. “Oh, kalau adik kandung itu rahasia Allah, mas. Tidak ada yang tahu kapan Allah akan mendatangkan adik ke rumah kita. Ayah tidak tahu waktunya, ibu juga tidak tahu. Tapi yang penting sekarang kita berusaha supaya adik segera datang ke sini.”
  • 8. 7 NikmatTerakhir “Usahanya apa, yah?” tanyaDzaky. “Begini caranya. Allah itu tidak akan mendatangkan adik kalau keadaan kita belum siap. Sekarang mungkin Allah menilai ayah belum siap mendidik adik menjadi anak yang sholeh. Tentu Allah juga tahu kondisi ibu yang sering kerepotan mengurus rumah dan mengantar Dzaky ke sekolah. Atau Allah belum melihat Dzaky bertambah sholeh. Makanya Allah belum percaya pada kita untuk mengasuh adik bayi.” “Nah, sambil menunggu adik datang, ayo Dzaky belajar menjadi anak sholeh. Sholat dengan rajin, jangan lupa mengaji. Kalau masnya sholeh, adik nanti akan meniru mas menjadi anak sholeh. Ayah dan ibu juga berusaha menjadi orang yang lebih baik di hadapan Allah. Insya Allah, Dzaky akan segera punya adik.” Mendengar penjelasan saya, Dzaky bersedia menjadi anak yang sholeh biar adik segera datang. Ada perasaan lega di benak saya ketika bisa menyampaikan pemahaman kami tentang anak kepada Dzaky. Memang penjelasan itu terdengar cukup sulit dipahami anak kecil. Akan tetapi, karena sejak kecil Dzaky kami latih untuk bisa berpikir rasional, penjelasan semacam itu
  • 9. 8 NikmatTerakhir tampaknya bisa dimengerti olehnya yang baru berusia 7 tahun. Pada waktu itu saya juga mesti memeras otak untuk bisa mengkonkretkan nasihat tadi. Apa yang mesti saya lakukan guna menjadi „pribadi yang lebih baik di mata Allah‟? Kami mesti melakukan introspeksi guna menemukan segala kekurangan pribadi selaku hamba Allah. Hasilnya sudah bisa ditebak: kami harus melakukan koreksi pada banyak segi untuk bisa menjadi yang lebih baik. Inilah tantangan terbaru kami selaku orang tua yang ingin anaknya bisa berpikir logis dan bertindak terarah. Dan karena saya adalah ayahnya, saya tahu bahwa Dzaky pun diam-diam menuntut saya untuk berubah seperti dirinya. Selain berusaha terus memperbaiki diri, di masa menanti itu saya dan istri sepakat untuk mengasah mental agar dapat mendidik dan mengasuh anak secara benar. Keberadaan bayi dan anak para tetangga menjadi bahan diskusi yang menarik bagi kami. Mereka adalah subjek pengamatan kami. Tingkah laku si anak ketika berinteraksi dengan orang tua dan teman sepermainan kami cermati. Demikian pula perlakuan orang tua terhadap anaknya. Semua hal itu kami bahas sehingga sampai pada satu resolusi: “Jika besok ada adik, kami akan berbuat begini”. Tidak jarang resolusinya
  • 10. 9 NikmatTerakhir berupa tekad untuk tidak melakukan sesuatu yang menurut kami tidak tepat dikenakan pada anak. Inilah proses belajar dari kehidupan yang kami jalani. Kiat tersebut saya peroleh dari kakak sepupu saya yang penah mengalami lebih dari 5 tahun mengupayakan kehadiran si buah hati. Dia gunakan waktu penantian untuk mengamati lingkungan dan belajar bersikap yang terbaik terhadap anak. Sering kali istri saya mengulas pengalaman yang ditemui hari itu di sekolah. Tentang siswa A yang bersikap demikian kepada siswa B. Ataupun tentang tindakan guru saat menyikapi perbuatan murid-murid. Kami berusaha mengambil hikmah dari hal-hal yang terjadi di lingkungan sekitar sebab kami percaya bukan tanpa maksud Allah menakdirkan kami untuk menyaksikan semua peristiwa tadi. Momen 1 Ramadhan 1434 H mengukuhkan niat tersebut. Kini harapan kami dipenuhi oleh Allah SWT. Alhamdulillah. Konsekuensinya, segala resolusi yang pernah kami rumuskan mesti diwujudkan dalam aksi nyata. Menghadapi tantangan baru ini, saya dan istri pun berusaha memusatkan perhatian pada pengetahuan termasa mengenai kehamilan, persalinan, dan perawatan
  • 11. 10 NikmatTerakhir bayi. Kami perlu meng-up grade pengetahuan usang kami tentang merawat dan mendidik anak secara benar. Mendidik anak bagaikan mengarungi samudera dengan menggunakan sebuah perahu. Kami sadar bahwa yang membentang di depan mata adalah samudera kehidupan. Sungguh begitu luas dengan ombak dan cuaca yang menantang. Supaya dapat berlabuh di pulau harapan dengan selamat, mau tidak mau kami harus membawa bekal bahan makanan yang cukup. Tidak hanya itu, keterampilan kami harus pula ditingkatkan. Saya teringat dengan kesibukan kami dalam mencari bekal pengetahuan sejenis sewaktu Dzaky belum lahir. Informasi seputar kehamilan dan perawatan bayi kami peroleh dari majalah dan tabloid yang khusus membahas tentang hal itu. Saya tidak membeli rutin majalah yang terbit dua mingguan tadi. Kebetulan perpustakaan kantor saya berlangganan sehingga saya bisa meminjamnya di sana. Berbekal masukan tersebut, kami mengasuh dan merawat Dzaky semasa bayi. Tentu saja masih ditambah dengan informasi dari sumber yang lain serta pemikiran kami pribadi. Sekarang kami berharap dapat melakukan hal yang terbaik bagi adik Dzaky. Jika memungkinkan,
  • 12. 11 NikmatTerakhir bahkan lebih baik daripada perlakuan kami dahulu terhadap kakaknya. Apalagi dunia telah mengglobal dan bergerak semakin dinamis. Perubahan selalu berlangsung dalam masyarakat. Pemikiran dan metode perawatan kehamilan serta pengasuhan bayi tentu berkembang pesat. Berpijak pada pemikiran tersebut, Upaya meng-up grade pengetahuan menjadi agenda pokok kami sekarang. Masukan penting tentang pendidikan anak kami gali dari berbagai sumber belajar. Di era yang bergerak dinamis ini, informasi dan pengetahuan membanjir melalui berbagai media baik cetak maupun elektronik.Kami memanfaatkan kemudahan mengakses informasi tersebut. Buku- buku bertema parenting kami buka kembali. Artikel- artikel tentang pengasuhan anak sedikit demi sedikit kami unduh untuk dipelajari. Sambil menyiapkan sarapan pagi, tidak jarang saya dan istri membahas hal-hal yang dikupas di sana. Semua proses belajar ini kami niatkan untuk meningkatkan pemahaman kami tentang cara mendidik anak agar bisa tumbuh sehat dan berkembang potensi dirinya. Diharapkan nantinya anak dapat menjadi pribadi yang bahagia serta mampu memberi kontribusi positif bagi diri dan lingkungannya.
  • 13. 12 NikmatTerakhir Apa yang saya peroleh dari berselancar di samudera informasi ini? Saya menemukan banyak informasi penting dan menarik. Sejumlah tulisan membahas topik kesuburan pria dan wanita. Ada pula informasi tentang kiat menghitung masa subur. Tips dari dokter agar lekas mendapat momongan juga kami temukan. Bagi pasangan suami istri yang tengah mengupayakan kehadiran anak dalam keluarga, semua topik bahasan itu tentu bermanfaat. Berkaitan dengan masa kehamilan, kami mendapatkan keterangan penting mengenai tanda- tanda awal kehamilan serta cara mengatasi keluhan yang muncul. Pola hidup sehat dan positif selama hamil serta menu makanan yang sebaiknya dikonsumsi ibu hamil pun ada. Demikian pula informasi tentang fase pertumbuhan janin dalam rahim sang ibu. Sedikit banyak masukan sejenis itu membantu kami dalam menjalani masa 9 bulan yang menakjubkan ini. Tentang persalinan, ada deskripsi menarik yang mengulas tahap-tahap persalinan yang dijalani seorang ibu. Kita menjadi paham mengenai proses yang akan mengantarkan janin dari kehidupan rahim ke alam dunia ini. Tentu saja ada informasi mengenai hal-hal yang harus dipersiapkan untuk
  • 14. 13 NikmatTerakhir menjalani persalinan serta kiat perawatan tubuh seusai melahirkan. Ternyata kami menjumpai banyak pembahasan tentang perawatan bayi. Paling tidak kita bisa mengelompokkan kajian ini ke dalam empat tema besar: air susu ibu (ASI) yang mutlak diperlukan bayi, makanan pendamping ASI, seluk-beluk kesehatan bayi, serta perawatan bayi. Semua informasi itu sangat penting dipahami oleh ayah dan ibu agar dapat mengoptimalkan pertumbuhan dan perkembangan si buah hati. Kehamilan bukan semata-mata urusan sang ibu. Di saat hamil, ibu mengalami sejumlah perubahan fisik maupun psikis yang bisa membuat stres. Suami harus selalu mendampingi istri ketika istri sedang hamil. Calon bapak mesti tahu dan terlibat aktif mendampingi ibu menjalani masa kehamilan. Suami dituntut tahu mengenai tindakan yang harus dilakukan ketika istrinya tengah mengandung. Ini akan membuat kita menjadi suami idaman dan juga mengurangi tingkat stress pada istri. Ikatan batin Anda dengan istri dan anak anda menjadi lebih dekat. Jika ibu bahagia menjalani masa kehamilan, janin yang dikandung pun akan merasakan bahagia.
  • 15. 14 NikmatTerakhir Dari sejumlah literatur saya memperoleh masukan tentang sejumlah peran suami yang harus dimainkan selama masa kehamilan istrinya. Pertama, suami mesti memberikan perhatian yang melimpah kepada istri. Banyak istri yang merasa sedih karena tidak diperhatikan ketika sedang hamil. Perasaan itu akan berdampak pada kesehatan ibu dan juga calon bayi Anda. Supaya akibat buruk itu tidak terjadi, kita perlu lebih peduli dengan keadaan istri. Berpartisipasi dalam kegiatan yang dilakukan istri mesti dilakukan. Calon ayah juga perlu mengajak ngobrol janin yang ada dalam kandungan. Akan lebih bagus jika kita membacakan ayat dalam kitab suci atau Al-Quran yang membuat janin merasa tenang. Kedua,menjadi suami SIAGA (siap antar jaga). Ada baiknya Anda kurangi beban pekerjaan agar dapat mencurahkan perhatian kepada istri Anda. Mendampingi istri saat memeriksakan kehamilan dan menjelang proses persalinan perlu juga dilakukan suami. Ketiga, selalu menjaga kesehatan sang istri. Suami harus selalu menganjurkan istri untuk mengikuti pola hidup yang sehat dan menghindari kegaiatan yang dapat membahayakan kandungan. Jika kita merokok, hentikan aktivitas itu demi kesehatan ibu dan calon anak. Jangan bosan untuk mengingatkan
  • 16. 15 NikmatTerakhir istri agar mengkonsumsi vitamin dan nutrisi yang diperlukan. Suami pun perlu menghindari ucapan, tindakan dan sikap yang mencederai hati, dan perasaan istri. Lakukan yang terbaik untuk menentramkan hati istri. Keempat, suami harus selalu melayani istri. Walaupun tengah hamil, istri berusaha tetap membereskan segala pekerjaan di rumah. Suami yang baik akan membantu istri merampungkan pekerjaannya. Di saat yang sama suami dituntut mengurangi tuntutan kepada istri untuk meladeni keinginan fisik, baik makan maupun kebutuhan biologis. Keterangan di atas menunjukkan bahwa keberhasilan sang ibu menjalani masa kehamilan sangat dipengaruhi oleh peran aktif suami. Saya pun semakin paham bahwa kehadiran anak bukan semata buah dari percintaan. Ini merupakan amanat Allah yang dipercayakan kepada kita. Jagalah amanat Allah dengan melaksanakan kewajiban-kewajiban kita sebagai suami-istri, serta orang tua bagi anak. Anak akan menjadi permata hati kita, penerus kehidupan keluarga bahkan pelestari cita-cita. Kehadiran anak akan memancarkan kebahagiaan dalam rumah tangga kita, pelipur lara ditengah kesuntukan kerja dan
  • 17. 16 NikmatTerakhir aktivitas kita. Semua itu merupakan karunia agung Allah, maka syukurilah mega nikmat-Nya dengan melaksanakan kewajiban kita memenuhi hak-hak anak. Selamat mempersiapkan diri menjadi ayah dan ibu yang hebat bagi anak-anak yang Allah amanatkan kepada kita.
  • 18. 17 NikmatTerakhir BERJUTA KEBAIKAN KALA SAHUR Bagi orang yang berpuasa, terdapat sejumlah waktu istimewa untuk berdoa. Salah satunya waktu kita makan sahur. Pelaksanaannya di sepertiga malam yang terakhir. Mengapa waktu sahur disebut waktu istimewa? Paling tidak ada beberapa alasan yang sempat saya pikirkan. Pertama, waktu sahur merupakan ujung dari sepertiga malam terakhir. Momen ini sangat istimewa karena pada waktu itu Allah swt turun ke langit dunia. Allah mengetahui perbuatan para hambaNya. Allah juga akan mengabulkan permintaan hamba yang bermunajat di waktu itu. maka semestinya sejak bangun tidur hingga selesai sahur kita memperbanyak memohon ampunan- Nya. Karena kebutuhan hidup kita yang terasa begitu besar, saat inilah kita memperbanyak berdoa kepada allah. Hal ini menjadi lebih baik jika diawali dengan sholat tahajud minimal 2 rakaat. Niscaya Allah akan mengangkat derajat kita di hadapan manusia. Kedua, Nabi Muhammad saw menganjurkan kita makan sahur karena ada manfaat besar yang dikandung dari makan sahur. Sejumlah makanan yang kita konsumsi menjadi
  • 19. 18 NikmatTerakhir modal untuk berkarya di siang hari. Dengan demikian, orang yang berpuasa tidak menjadi lemah. Mereka tetap produktif menghasilkan segala yang bermanfaat bagi kehidupan. Ketiga, sewaktu makan sahur kita akan menjumpai saat fajar. Kita dianjurkan oleh Rasulullah untuk melaksanakan sholat fajar 2 rakaat. Terdapat nilai kebaikan yang jauh lebih bagus daripada dunia seisinya di balik sholat fajar. Maka sesaat setelah imsyak, sebaiknya kita gunakan waktu untuk sholat fajar. Keempat, kita dapat melaksanakan sholat subuh berjamaah. Tahukah Anda apa kebaikan sholat subuh berjamaah? Saya belum mengetahuinya secara detail, namun saya yakin akan kebenarannya. Keyakinan saya didasarkan pada perkataan rasulullah saw,”seandainya orang- orang tahu betapa besarnya nilai sholat subuh berjamaah di masjid, tentu mereka akan berbondong-bondong mendatanginya walaupun harus merangkak.” Saya yakin masih banyak kebaikan yang tekandung di waktu sepertiga malam teakhir. Kalau kita mengetahui dengan jelas, tentu motivasi untuk bangun kala itu sangat besar. Tidak ada alasan untuk meninggalkan makan sahur hanya gara-gara malas bangun. Sesungguhnya dengan bangun, kita mendapat peluang melakukan ibadah-ibadah
  • 20. 19 NikmatTerakhir utama. Sekarang tidak ada lagi alasan untuk tidak makan sahur. Semoga Allah mengabulkan doa-doa yang kita panjatkan, mengampuni dosa-dosa kita, dan mengangkat derajat kita di antara makhluk Allah lainnya. Amin.
  • 21. 20 NikmatTerakhir SHOLAT YANG DISUKAI ALLAH Di kalangan umat Islam Indonesia lazim diketahui adanya 2 versi bilangan rakaat sholat tarawih. Ada yang sholat tarawih 8 rakaat ditambah sholat witir 3 rakaat. Ada juga yang melaksanakan sholat tarawih 20 rakaat ditambah sholat witir 3 rakaat. Dalam pengamatanku, waktu yang diperlukan untuk melaksanakan sholat dua versi itu hampir sama. Maksudnya, yang melaksanakan sholat tarawih 23 rakaat memerlukan waktu sama dengan yang melaksanakan sholat 11 rakaat. Bagaimana mungkin hal ini terjadi? Rupanya jamaah sholat tarawih 23 rakaat melaksanakan sholat dengan cepat. Bacaan surat dan bacaan sholat mereka ucapkan dengan tergesa-gesa. Perpindahan gerakan sholat pun dilakukan dengan tanpa jeda. Akibatnya, kita sebagai makmum akan merasa dikejar waktu. Sholat pun menjadi tidak khusyuk lagi.sebaiknya kita mesti bersikap bagaimana? Dalam tayangan Oase Ramadhan di Metro TV, Ustad Abu Sangkan menyampaikan bahwa Nabi Muhammad saw menganjurkan umat Islam untuk solat dengan tumakninah. Gerakan sholat
  • 22. 21 NikmatTerakhir dilakukan dengan konsentrasi penuh sehingga kita bisa memahami maksud bacaan sholat yang dilafalkan. Tumakninah memungkinkan kita untuk bisa menghayati setiap doa yang dipanjatkan kepada Allah dalam sholat. Tumakninah menjadi kunci diterimanya sholat seorang hamba. Ketika melaksanakan sholat, kita harus menyadari dua faktor penting yang terdapat dalam sholat. Pertama, bahwa Allah Maha Melihat setiap perbuatan lahir dan batin kita. Apapun yang tubuh kita kerjakan, Allah tahu. Apapun yang kita pikirkan, Allah tahu. Maka semestinya kita berusaha sholat dengan sikap terbaik. Setiap gerakan anggota tubuh kita mesti tertata. Pikiran kita mesti tertuju kepada Allah saja. Inilah sikap yang semestinya dilakukan kala menghadap kepada Sang Maha Melihat. Apabila kita menyadari hal ini, kita tidak akan sembrono dalam melakukan sholat. Pikiran kita dijaga untuktidak melamunkan hal-hal lain yang bisa merusak ibadah sholat. Tangan, kaki, pandangan mata, semuanya dijaga agar selalu sopan di hadapan Allah. Kedua, bahwa sholat itu doa. Setiap bacaan sholat merupakan pujian dan doa yang kita panjatkan kepada Allah. Pujian itu kita sanjungkan atas kebesaran Allah, kemuliaan Allah, kemahasegalaan
  • 23. 22 NikmatTerakhir Allah. Doa kita tentu berisi segala kebaikan hidup yang kita butuhkan. Coba Anda renungkan makna setiap bacaan sholat kita. Di sana bertaburan permintaan agar Allah memberikan kehidupan dunia dan akhirat yang baik bagi kita. Kita minta belas kasih Allah. Kita meminta rejeki dan kesehatan kepada Allah. Kita juga meminta ampunan Allah atas segala dosa yang kita perbuat. Bagaimana mungkin kita mengharap segala kebaikan itu dikabulkan Allah jika kita bersikap tidak sopan tatkala menghadap-Nya? Oleh karena itu, sungguh benar perkataan Rasulullah saw di atas. Untuk bisa bersikap sopan kala menghadap Allah lewat sholat, kita harus melakukan gerakan sholat dengan tumakninah. Sewaktu kita tumakninah, kita bisa menghayati makna setiap permintaan dan harapan yang ditujukan kepada Allah. Maka saya meragukan terpenuhinya unsur tumakninah jika kita sholat dengan sikap yang tergesa-gesa. Masalah lain yang sering terjadi ketika kita sholat ialah hilangnya konsentrasi kita sewaktu sholat. Misalnya, tiba-tiba kita teringat dengan utang yang harus dibayar dua hari lagi ketika kita sedang rukuk di rakaat pertama sholat. Apakah sholat kita diterima Allah? Dalam sebuah hadits, Rasulullah saw menjelaskan masalah ini. Menurut Nabi, Allah
  • 24. 23 NikmatTerakhir hanya menerima sholat yang dilakukan dengan konsentrasi pikiran kita. Maksudnya, pada kasus di atas, Allah hanya menerima sholat sebelum munculnya ingatan tentang utang tadi. Apabila selanjutnya kita bisa memusatkan perhatian kepada bacaan sholat sehingga kita bisa tumakninah, Allah kembali mencatat sholat kita. Sementara gerakan sholat yang tidak diikuti dengan konsentrasi tidak akan diterima Allah. Akibatnya, dalam satu sholat maghrib misalnya, hanya sepersekian bagian saja yang diterima Allah. Bagian tersebut ialah bagian sholat yang kita kerjakan dengan tumakninah dan penuh penghayatan. Sisanya terbuang percuma. Inilah rahasia dianjurkannya kita melaksanakan sholat rawatib sebelum dan sesudah sholat fardhu. Sholat rawatib akan menjadi penambal bagian- bagian sholat fardhu kita yang bolong-bolong. Ibarat orang berpakaian, sholat fardhu itu baju yang kita kenakan. Sayangnya, baju tersebut compang-camping karena banyak bolongnya. Agar bisa menutup aurat dengan baik, bolongan baju kita harus ditambal. Apa penambalnya? Tentu saja sholat rawatib yang kita lakukan. Lantas, jika kita tidak punya tambalan apa yang terjadi? Jelas kita akan merasa malu ketika menghadap Allah dengan pakaian compang-camping itu. Betapa jatuh harga
  • 25. 24 NikmatTerakhir diri kita nanti. Apakah kita mau menemui kondisi semacam itu disaksikan Allah, malaikat, dan semua manusia sealam semesta? Sholat harus menjadi perhatian utama kita sebagai manusia.mengapa? Karena Allah swt di yaumil hisab akan memeriksa sholat kita pertama kali. Inilah isu utama yang Allah perhatikan kala menghitung amal perbuatan kita. Kalau nilai sholat kita baik, Allah akan menilai baik semua amal sholih kita. Sebaliknya, jika nilai sholat kita buruk, Allah akan memeriksa lebih cermat catatan amal sholih kita. Dengan kemahadilanNya, Allah akan memutuskan apakah kita bisa langsung masuk ke surga ataukah harus singgah dulu di neraka. Tentu kita berharap dapat langsung masuk ke surga tanpa mampir di neraka. Untuk bisa mewujudkan harapan tadi, sesegera mungkin kita perbaiki kualitas sholat kita. Kerjakan sholat dengan khusyuk. Lakukan setiap gerakan dengan tumakninah agar kita bisa menghayati setiap bacaan sholat yang kita sampaikan kepada Allah. Insya Allah kita bisa menghadap kepada Allah dengan pakaian yang rapi, bukan pakaian compang-camping dan bolong-bolong.
  • 26. 25 NikmatTerakhir KENIKMATAN JUGA UJIAN Allah swt menegaskan dalam al qur‟an bahwa manusia akan diuji keimanannya dengan sedikit berkurangnya harta, kekuasaan, dan kesenangan duniawi lainnya yang selama ini diterima. Allah swt ingin mengetahui sikap kita tatkala menghadapi ujian tadi. Apakah kita menjadi lebih dekat kepada- Nya atau justru menjauhi-Nya. Yang bisa mendekat kepada Allah akan mendapatkan kebahagiaan karena Allah bakal mengganti segala yang hilang tadi. Wujudnya bisa berupa barang yang sama dengan yang hilang atau barang lain yang lebih kita perlukan dalam hidup. Sikap semacam ini dimiliki oleh orang-orang yang berusaha menyuburkan keimanannya yang masih gersang dengan menempa diri menjadi pribadi bertakwa. Sebaliknya sikap menjauh dari Allah ditunjukkan oleh mereka yang enggan merawat keimanan di hatinya. Kekecewaan akibat hilangnya sebagian nikmat yang selama ini dirasakan membuat mereka menyalahkan Allah. Bahkan ada sebagian dari mereka yang kemudian memusuhi Allah. Ini tecermin dari keengganan mereka untuk menjalankan perintah Allah sekaligus menjauhi
  • 27. 26 NikmatTerakhir larangan-Nya. Orang-orang semacam ini menduga bahwa sikap pembangkangannya akan menurunkan derajat keagungan Allah. Mereka menduga kalau pengingkaran atas nikmat Allah swt yang selama ini diberikan merupakan balasan yang setimpal bagi Allah swt yang telah mengurangi nikmat bagi dirinya. Naudzubillahi min dzalik. Sikap kedua itu jelas salah. Allah swt memang telah menganugerahkan inspirasi bagi manusia untuk membangkang atau menaati perintah-Nya. Kedua inspirasi itu ditanamkan di dalam hati. Kita dipahamkan mengenai konsekuensi dari setiap pilihan sikap tadi. Ketaatan kita akan mengantarkan kita ke surga, sementara pembangkangan kita akan menjerumuskan kita ke neraka. Tatkala manusia menemui kondisi hidup, manusia akan cenderung pada salah satu dari kecenderungan tadi. Namun sebenarnya Allah tidak terpengaruh sama sekali dengan pilihan sikap manusia. Jika kita taat kepada Allah, Allah tidak menjadi senang dan berbangga diri dengan ketaatan kita. Apabila kita membangkang kepada Allah, Allah pun tidak merasa dirugikan dengan pembangkangan kita. Sungguh Allah Mahasuci dan Mahabesar. Oleh karena itu, kita perlu menjaga sikap agar selalu berpikir positif terhadap setiap kehendakNya. Sikap khuznudhon kita akan
  • 28. 27 NikmatTerakhir menumbuhkan motivasi di hati untuk tetap menyusuri jalan yang lurus. Begitulah kecenderungan kita kala diuji dengan kondisi sempit. Bagaimana halnya jika kita diuji dengan kondisi serba lapang? Justru inilah tantangan yang lebih berat. Hampir semua orang yang punya keimanan walaupun kecil tahu sikap terbaik kala menghadapi ujian kesempitan. Mereka berusaha untuk tetap bertahan dengan berbaik sangka kepada Allah. Dalam kondisi ini mereka merasa mendapatkan peluang emas untuk mendekat kepada-Nya. Tidak mengherankan jika banyak orang beriman yang berhasil lolos dari ujian kesempitan. Akan tetapi kita sering lupa bahwa kesenangan juga ujian dari Allah. Banyaknya harta yang Allah titipkan kepadanya semestinya diikuti dengan kesadaran untuk membelanjakannya di jalan Allah. Kita sering lupa bahwa diantara harta yang Allah berikan terdapat bagian bagi anak yatim, fakir miskin, dan orang-orang yang menjaga diri untuk tidak meminta-minta walaupun sangat membutuhkan. Kita menganggap semua harta itu milik kita sehingga kita bebas membelanjakannya untuk memuaskan kesenangan diri kita. Ketika Allah meninggikan kedudukan kita di mata orang
  • 29. 28 NikmatTerakhir lain, kita menganggap jabatan tinggi tadi sebagai buah kerja keras kita. Jabatan tersebut tentu membanggakan hati karena tidak setiap orang bisa meraihnya. Rasa bangga yang berlebihan dapat membuat kita berlaku sombong. Terhadap sesama manusia kita menuntut penghormatan yang lebih besar. Kita menuntut orang lain melayani kita serta memenuhi setiap keinginan kita. Dengan kekuasaan yang ada di tangan, kita seolah bisa menentukan merah hitam nasib hidup manusia. padahal kekuasaan itu pada hakikatnya cuma pinjaman dari Allah. Yang berhak sombong hanyalah Allah. Yang berhak dipuja dan dipuji hanyalah Allah. Ketika Allah meminjamkan kekuasaanNya kepada kita, Allah berharap kita bisa memberi manfaat lebih besar bagi sesama. Kekuasaan yang ada di tangan hendaknya digunakan untuk melayani orang lain, untuk membantu orang lain, dan untuk menciptakan kedamaian hidup. Bukan untuk dipamer-pamerkan lalu digunakan merendahkan orang lain. Untuk itu kita perlu memiliki ilmu tentang mengelola harta dan kekuasaan dari Allah. Apabila kita bisa mengemban amanah tadi, Allah tidak segan menitipkan kekuasaan yang lebih besar untuk kita sandang.
  • 30. 29 NikmatTerakhir HARI TERSISA Astaghfirullahal adhim. Ya Allah, tanpa saya sadari ternyata 10 hari awal Ramadhan sudah berlalu. Ini merupakan sepertiga dari satu bulan yang suci yang selalu dinanti kedatangannya. Bulan di mana Allah menjanjikan pahala besar dan ampunan atas dosa-dosa kita yang menggunung tinggi. Betapa agungnya bulan Ramadhan, sehingga para sahabat rasul pernah berharap agar seluruh bulan dalam setahun dijadikan Ramadhan. Besarnya keyakinan akan kemuliaan bulan Ramadhan membuat para sahabat nabi selalu berdoa agar dipertemukan kembali dengan bulan Ramadhan. Ketika Allah berkenan memanjangkan umurnya sehingga dapat bertemu kembali dengan ramadhan, mereka begitu gembira.Mereka berusaha seoptimal mungkin mengisi waktu yang dilewati dengan memperbanyak ibadah. Pada sepertiga malam terakhir mereka bangun untuk bemrunajat kepada Allah. Menjelang fajar mereka sahur karena mengharap barokah dari Allah yang disampaikan melalui makan sahur. Pagi hari mereka berdzikir panjang dilanjutkan dengan sholat dhuha. Selanjutnya mereka bekerja mencari
  • 31. 30 NikmatTerakhir rejeki halal yang sudah dijanjikan Allah. Dengan rejeki itu mereka berbuka. Sepanjang malam mereka isi dengan sholat malam seperti tarawih. Lisannya mengkaji al-qur‟an yang direnungkan maknanya di dalam hati. Sungguh perilaku para sahabat merupakan teladan yang paling indah bagi umat. Sekarang ketika saya melihat kondisi diri saya, sungguh saya harus menyesal sebesar-besarnya. Mengapa demikian? Karena yang saya jalani selama Ramadhan ini ternyata tidak lebih baik daripada bulan-bulan lain. Saya mengaku senang bertemu Ramadhan. Akan tetapi ternyata saya tidak mengoptimalkan diri untuk mengisinya dengan memperbanyak ibadah. Semangat tadarus saya tidak meningkat. Sepuluh hari pertama ini saya justru belum pernah membuka al-qur‟an saya sama sekali. Dalam 10 hari ini satu juz pun saya belum khatam. Ini berarti saya sudah kehilangan sepertiga fase untuk mendekat kepada Allah. Saya masih ingat bahwa Allah mengakui orang- orang yang mempelajari al qur‟an sebagai keluarga- Nya. Kalau dalam 10 hari saya belum mengkaji al- qur‟an sama sekali, bagaimana saya bisa dianggap sebagai keluarga Allah? Saya memang mengikuti tadarus di masjid walaupun tidak setiap malam. Namun, ketika tadarus itu saya tidak bisa
  • 32. 31 NikmatTerakhir membaca al-qur‟an untuk mentadaburinya. Pikiran saya lebih tertuju kepada mengoreksi tajwid dan makhroj huruf para peserta tadarus. Memang saya meyakini kebenaran kalkulasi mempelajari al- qur‟an yang Allah hitung. Bahwa setiap huruf dalam ayat-ayat yang kita baca akan dihitung secara cermat dan insya Allah akan digandakan oleh-Nya. Saya yakin dengan hal itu, akan tetapi metode menyimak ini tidak membuat saya menjadi lebih paham dengan ayat-ayat yang kita baca. Hilang peluang saya untuk bisa memahami maksud ayat- ayat itu. Astaghfirullah al adhim. Sholat tarawih memang saya ikuti. Saya berusaha menyelesaikan 11 rakaat bersama imam sholat karena saya meyakini bahwa Allah akan menghitungnya sebagaimana kita sholat semalam suntuk. Namun, saya belum memanfaatkan sepertiga malam terakhir untuk taqarrub illallah. Saya tidak punya greget untuk menyempurnakan sholat tarawih saya dengan sholat malam lainnya. Padahal saya sudah bangun sahur di waktu itu. Saya justru asyik menyimak sinetron Para Pencari Tuhan yang diputar di SCTV. Kelalaian ini membuat saya kehilangan peluang selama 10 hari untuk bisa mendekat kepada Allah. Ah, saya harus berubah jika tidak ingin menyesal. Waktu yang hilang tidak bisa saya ganti lagi. Kini yang bisa saya lakukan
  • 33. 32 NikmatTerakhir hanyalah memanfaatkan 20 hari yang tersisa di bulan ramadhan dengan memperbanyak ibadah. Bismillah. Mulai skarang saya berubah. Ramadhan akan saya jadikan bulan untuk kembali mendekat kepada Allah. Untuk itu saya harus menetralkan hati yang sempat tergoda dengan segala pemikiran tentang dunia di sekitar saya. Ya Allah, mohon ampun saya. Semoga Engkau berkenan membantu saya melewati 20 hari yang tersisa dengan terus mengobarkan semangat beribadah saya. Amin.
  • 34. 33 NikmatTerakhir RAHASIA PANJANG UMUR Salah satu keistimewaan bulan Ramadan ialah terdapat malam lailatul qadar. Dalam surat al-qadr disebutkan bahwa malam lailatul qadar itu lebih baik daripada seribu bulan. Pada malam lailatul qadar Allah mengutus para malaikat untuk turun ke bumi. Mereka bermaksud mengatur segala urusan berkaitan dengan keperluan para penghuni bumi. Selama ini yang disampaikan oleh para penceramah tentang malam lailatul qadar mesti berkaitan dengan anjuran untuk memperbanyak ibadah. Mengapa demikian? Sebab kita diajak menggunakan logika berpikir matematis agar tidak rugi. Maksudnya, ketika kita melakukan amal sholih apapun saat malam lailatul qadar, Allah akan melipatgandakan nilai kebaikan itu hingga 1000 kali lipat. Seumpama kita melaksanakan sholat 2 rakaat di waktu tersebut, deposito pahala kita bertambah senilai kita melaksanakan sholat terus-menerus selama 1000 bulan. Begitu halnya dengan sedekah yang kita keluarkan atau tilawah al qur‟an yang kita kerjakan. Sungguh tidak terhitung jumlah pahalanya apabila kita bisa
  • 35. 34 NikmatTerakhir melakukan kebaikan tersebut selama 1000 bulan, bukan? Berdasarkan logika matematis tadi, kita pun bergairah sekali memburu malam lailatul qadar. Kita berharap dapat menemuinya dan mengisi kesempatan itu dengan ibadah. Apalagi mengingat umur rata-rata umat Nabi Muhammad yang hanya berkisar pada 60-70 tahun. Tentu kesempatan untuk bisa beirbadah selama 1000 tahun sangat mustahil dilakukan. Sementara kita diciptakan Allah dan diberi kesempatan hidup di dunia ini tidak lain untuk berlomba-lomba mengumpulkan bekal akhirat. Mengingat waktu hidup yang sangat terbatas di dunia, semestinya kita berjuang agar bisa optimal beribadah di malam lailatul qadar guna memperbanyak bekal akhirat kita. Kapan lailatul qadar itu terjadi? Menurut Rasulullah, lailatul qadar kemungkinan terjadi pada malam-malam bilangan ganjil di sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan. Mungkin saja lailatul qadar terjadi pada salah satu dari malam tanggal 21, 23, 25, 27, atau 29 Ramadhan. Untuk bisa menduga waktu yang tepat, kita mesti peka dengan tanda-tanda yang ditunjukkan oleh lingkungan sekitar. Konon, malam lailatul qadar ditandai dengan suasana syahdu dan tenang. Langit tampak cerah, bintang-bintang terlihat gemerlapan. Angin
  • 36. 35 NikmatTerakhir dingin pun tidak berhembus. Tidak ada keributan yang terjadi. Tidak ada anjing yang melolong. Semua makhluk di bumi merasa nyaman dan damai. Perasaan damai ini memungkinkan manusia untuk mencapai kondisi khusyuk kala beribadah kepada Allah swt. Walaupun malam lailatul qadar terjadi di salah satu malam hitungan ganjil, Nabi Muhammad saw tetap menganjurkan umatnya untuk mengejarnya di sepuluh hari terakhir Ramadhan. Inilah yang tersirat dari hadits nabi yang mengatakan bahwa Nabi Muhammad saw pada sepuluh hari terakhir Ramadhan meningkatkan intensitas ibadahnya. Beliau mengurangi perhatiannya terhadap urusan duniawi. Beliau beritikaf di masjid sepanjang waktu itu. Bahkan untuk menyisir rambutpun Rasulullah tidak pulang ke rumahnya yang bersebelahan dengan masjid. Beliau cukup meminta Aisyah, ummul mukminin, menyisir rambutnya melalui jendela yang menghubungkan rumah beliau dengan masjid. Apalagi realitas di masyarakat menunjukkan adanya perbedaan penentuan awal bulan Ramadhan. Tentu ini berakibat terjadi perbedaan dalam menentukan hitungan tanggal dalam bulan suci kita. Padahal Allah tidak mungkin menurunkan
  • 37. 36 NikmatTerakhir malam lailatul qadar dua kali dalam satu Ramadhan. Memakai logika tersebut, kita sebaiknya tidak memilah-milah hari di akhir Ramadhan itu. Mari manfaatkan sepuluh hari terakhir dengan meningkatkan kuantitas dan kualitas ibadah kita. Lantas, apa tandanya kita berhasil memanfaatkan lailatul qadar dengan ibadah? Secara sederhana, kita bisa mengenalinya dengan memperhatikan perilaku kita selepas Ramadhan. Apabila selepas bulan Ramadhan semangat beribadah kita meningkat, besar kemungkinan kita termasuk orang-orang yang berhasil mendapatkan lailatul qadar. Kita merasa semakin mengenal Allah dan termotivasi untuk selalu mendekat kepada Allah. Hubungan vertikal yang baik ini akan menyadarkan kita terhadap status yang Allah berikan. Ingatkah Anda bahwa manusia diciptakan Allah untuk menjadi wakil Allah di dunia? Posisi sebagai khalifatullah ini menuntut manusia untuk menciptakan kedamaian di muka bumi. Mereka yang berhasil memanfaatkan lailatul qadar dapat dilihat dari perilakunya sehari-hari kala berinteraksi dengan orang lain. Dalam bermuamalah kita termotivasi untuk memberikan kontribusi lebih besar bagi umat. Sumbangan
  • 38. 37 NikmatTerakhir tenaga, pemikiran, dan harta benda mengalir dari tangan kita. Apabila kita berhasil mengubah perilaku sosial dan ibadah kita menjadi sedemikian itu, kita layak bersyukur karena Allah memberikan umur yang panjang. Ini bukan berarti Allah mengubah ketentuan-Nya tentang batas umur kita. Maksudnya, jika Allah menetapkan usia seseorang sampai umur 75 tahun, maka orang itu tidak kemudian ditambah umurnya menjadi 80 tahun. Akan tetapi, yang dimaksud dengan orang yang memiliki umur panjang ialah mereka yang dapat mengisi sisa hidupnya secara maksimal dengan amal sholeh. Dia memusatkan perhatiannya kepada urusan akhirat. Dia menjadi orang yang bekerja secara profesional karena ingin membahagiakan orang lain dengan hasil kerjanya. Dia menjadi orang yang dermawan karena sadar bahwa harta dunianya mesti ditransfer ke akhirat melalui sedekah, infak, dan zakat. Dia menjadi orang yang khusyuk beribadah karena sadar bahwa kematian selalu mengintai setiap waktu. Sementara dia tidak tahu kapan maut akan menjemput. Sepanjang waktu hatinya selalu berdzikir dan memohon ampunan kepada Allah.
  • 39. 38 NikmatTerakhir Itulah sebagian amalan orang-orang yang dikaruniai umur panjang oleh Sang Pencipta. Semoga kita termasuk bagian dari mereka. Amin.
  • 40. 39 NikmatTerakhir BEKAL MUDIK Mudik. Istilah ini sangat lekat dengan tradisi di ujung bulan Ramadhan. Hampir setiap orang yang pergi merantau meninggalkan kampung halaman ingin mudik kala Idul Fitri tiba. Mereka ingin kembali merasakan nuansa dan suasana masa lalu yang tidak dijumpai di perantauan. Para pemudik berharap dapat kembali menyegarkan jiwanya. Ya, mereka selama ini lelah dalam memperjuangkan penghidupan. Tidak aneh jika untuk bisa merasakan kesegaran jiwa itu, para pemudik rela menghadapi berbagai tantangan yang merintangi jalannya. Lihat saja suasana di stasiun, terminal, atau pelabuhan. Antrian calon penumpang menyemut, lengkap dengan bawaan yang beraneka ragam. Untuk bisa terangkut dengan moda transportasi tadi, pemudik pun mesti berjuang agar bisa terangkut. Tangisan anak, teriakan, atau umpatan sering menghiasi upaya calon penumpang berebut tempat. Bukan tempat yang nyaman lagi yang dicari. Melainkan hanya secuil tempat yang tersisa agar bisa terangkut hingga ke kota tujuan.
  • 41. 40 NikmatTerakhir Sayangnya, kondisi saling berebut itu tidak juga teratasi. Padahal jumlah calon pemudik dari tahun ke tahun terus bertambah. Sistem pelayanan yang tidak kunjung membaik mendorong sebagian pemudik untuk menggunakan kendaraan pribadi. Tentu saja penggunaan kendaraan pribadi jauh lebih nyaman daripada naik moda transportasi umum. Mereka bisa mengatur sendiri jadwal perjalanannya. Tidak ada lagi kekhawatiran tertinggal pesawat atau bus atau kapal. Tidak perlu lagi berdesak-desakan agar bisa sampai ke tempat tujuan. Inilah sejumlah pertimbangan yang menyuburkan jumlah pemudik dengan menggunakan kendaraan pribadi. Begitulah gambaran antusiasme orang untuk mudik ke kampung halaman. Fenomena mudik lebaran sesungguhnya menggambarkan proses kehidupan manusia di dunia. Setiap manusia akan mudik ke kampung akhirat. Dia bakal kembali ke tempat asalnya di surga. Di kampung akhirat kita akan tinggal selamanya setelah merantau beberapa waktu di dunia. Apa yang sebaiknya kita lakukan selama merantau? Allah menyuruh kita mengumpulkan bekal mudik sebanyak mungkin. Caranya bagaimana? Antara lain dengan memperbanyak ibadah. Misalnya dengan menambah jumlah
  • 42. 41 NikmatTerakhir sedekah yang kita keluarkan atau menambah amalan harian kita dengan ibadah sunnah yang dulu belum sempat dikerjakan. Adapun peningkatan kualitas ibadah bisa dilakukan dengan memperbaiki kualitas sholat kita atau berusaha melakukan ibadah-ibadah utama seperti pergi haji ke Baitullah. Semua kebajikan itu akan memperberat kantong bekal mudik kita. Jika kita bisa kembali ke kampung akhirat dengan bekal yang banyak, insya Allah kita akan hidup bahagia nanti. Bagaimana seandainya kita gagal mengumpulkan bekal mudik akhirat yang cukup? Tentu saja kita hanya akan menanggung penyesalan berlarut-larut. Ini disebabkan karena kita tidak memiliki peluang lagi untuk mengulang kehidupan di dunia. Allah tidak memberi kesempatan kedua setelah kita mati. Artinya, mumpung kita masih diberi waktu oleh Allah, kita harus memanfaatkan waktu sebaik mungkin. Kerja kita hanyalah mengumpulkan bekal sepanjang waktu yang sangat singkat ini. Tentu saja dengan selalu meminta pertolongan dan petunjuk dari Allah. Ingatlah, tidak ada kekuatan yang lebih berdaya selain kekuatan Allah. La haula wala quwata illa billah. Semoga kita termasuk
  • 43. 42 NikmatTerakhir golongan orang yang beruntung. Kita bisa memanfaatkan waktu merantau yang singkat ini dengan sebaik-baiknya. Kita bisa mengisi waktu yang kita miliki dengan ibadah. Insya Allah, semua akan menjadi pemberat timbangan amal akhirat kita. Amin.
  • 44. 43 NikmatTerakhir NIKMAT TERAKHIR Saya teringat sebuah hadits yang isinya secara garis besar demikian. Tidaklah hilang nyawa seseorang kecuali dia sudah merasakan kenikmatannya yang terakhir. Dari hadits tersebut, ada yang memaknainya secara denotatif. Menurut pemahaman ini, kematian merupakan batas akhir dari terputusnya kesempatan manusia menikmati kenikmatan dunia. Setelah mati, orang sudah tidak bisa lagi merasakan lezatnya makanan, segarnya minuman, atau meriahnya perayaan. Lepasnya ruh dari jasad membuat kita tidak lagi menginginkan hal-hal yang dulu begitu disenanginya. Wajarlah jika hubungan kematian dan kenikmatan digambarkan seperti hadits tersebut. Apapun aktivitas kita di dunia merupakan hasil kasih sayang Allah. Tidak hanya sekitar aktivitas pemuasan nafsu yang hidup di benak kita. Menghirup udara pun merupakan kenikmatan yang tiada ternilai harganya. Dari sini kelompok pertama menyusun kerangka pemahamannya. Nikmat terakhir yang dirasakan manusia ialah hembusan nafasnya yang terakhir menjelang kematian.
  • 45. 44 NikmatTerakhir Selain pemikiran tadi, ada juga yang memahami hadits tersebut dengan pendekatan lain. Bagi kelompok ini, kenikmatan yang dimaksud lebih spesifik daripada definisi kenikmatan kelompok pertama. Yang paling disenangi saat hidup itulah kenikmatan yang dimaksudkan. Misalnya, si fulan begitu senang makan bakmi goreng ketika hidup, maka sebelum meninggal Allah akan memberikan bakmi goreng terakhir yang bisa dinikmati. Begitu pula yang terjadi pada mereka yang senang minum dawet, memancing, atau memakan martabak. Berangkat dari pemahaman tadi, muncullah rekomendasi agar kita memiliki kesenangan yang bersifat positif. Caranya dengan membiasakan diri melakukan hal-hal baik yang disenangi Allah. Contohnya, membiasakan diri mengkaji al-qur‟an, melaksanakan sholat dhuha, atau bersedekah. Apabila kita terbiasa melakukan kebajikan semacam itu, kita akan merasakan nikmat kala melakukannya. Bayangkan betapa indahnya cerita akhir hidup kita jika kita kembali menghadap Allah swt pada waktu sedang mengkaji al-qur‟an. Atau kita dipanggil ketika tengah melakukan sholat dhuha. Atau pada waktu melakukan kebajikan lainnya.
  • 46. 45 NikmatTerakhir Saya tidak tahu mana dari kedua pemahaman tadi yang lebih mendekati kenyataan. Akan tetapi, yang perlu digarisbawahi ialah anjuran untuk membiasakan diri melakukan kebajikan. Apapun bentuknya asal sesuai dengan kaidah yang telah dituntunkan Allah. Insya Allah, kita akan bisa merasakan nikmatnya sehingga berbuat kebaikan itu menjadi satu kebutuhan dalam hidup kita. Hati kita merasa tidak tenang kala kita belum melakukan kebaikan tadi. Terasa ada yang belum lengkap di jiwa kita ketika kebaikan itu belum dikerjakan. Ramadhan merupakan saat yang tepat untuk menumbuhsuburkan kebiasaan baik dalam hidup. Pelipatgandaan pahala kebaikan yang Allah janjikan menjadi motivator kuat bagi kita untuk tekun menjalani latihan ini. Oleh karena itu, tidak ada yang patut dilakukan sejak sekarang kecuali menanamkan paling tidak satu kebiasaan baik dalam hidup kita. Mari kita rutinkan kebiasaan itu sehingga menancap kuat dalam jiwa kita. Berilah makna yang kuat dan nilai yang tinggi untuk satu kebiasaan baik tadi sehingga otak kita menerimanya sebagai sebuah kebutuhan hidup. Dengan demikian, kita berpeluang untuk mendapatkan khusnul khotimah. Kita kembali
  • 47. 46 NikmatTerakhir kepada Allah ketika tengah melakukan suatu amal perbuatan yang disukai Allah. Tidak ada balasan yang lebih indah bagi manusia yang khusnul khotimah kecuali mendapatkan surga yang Allah janjikan. Bismillah. Ayo, kita bisa.
  • 48. 47 NikmatTerakhir TENTANG TAMMI Sapa nandur bakal ngundhuh. Sapa gawe bakal nganggo. Filosofi sederhana yang dikenal luas dalam masyarakat Jawa ini mendorong Tammi untuk kembali mengayunkan langkah. Sekecil apapun, sesederhana apapun, langkah itu Tammi yakini akan mengantarkannya pada cita-cita. Tammi dapat dihubungi melalui nomor 081 392 017 037 atau email tammi.prastowo@yahoo.com.