Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan. Bab Narkotika [Kelas X SMK] 2020-2021MazayaNovaShabrina
Narkotika dan Psikotropika
Jenis jenis
Pengaruh
Bahaya dan Dampak pada kesehatan
Alasan memakai Narkoba?
Alasan Penyalahgunaan
Faktor Resiko
Penanggulangan yang perlu dilakukan
Pencegahan
Peran Pemuda, Orang tua, Guru, Serta Tokoh Masyarakat untuk mencegah penyalahgunaan narkoba.
Publish in slideshare 11/May/2021
Apa yang disebut NARKOBA
Narkoba (singkatan dari Narkotika, Psikotropika dan Bahan Adiktif berbahaya lainnya) adalah bahan/zat yang jika dimasukan dalam tubuh manusia, baik secara oral/diminum, dihirup, maupun disuntikan, dapat mengubah pikiran, suasana hati atau perasaan, dan perilaku seseorang. Narkoba dapat menimbulkan ketergantungan (adiksi) fisik dan psikologis.
Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman, baik sintetis maupun semi sintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa nyeri dan dapat menimbulkan ketergantungan (Undang-Undang No. 22 tahun 1997). Yang termasuk jenis Narkotika adalah :
• Tanaman papaver, opium mentah, opium masak (candu, jicing, jicingko), opium obat, morfina, kokaina, ekgonina, tanaman ganja, dan damar ganja.
• Garam-garam dan turunan-turunan dari morfina dan kokaina, serta campuran-campuran dan sediaan-sediaan yang mengandung bahan tersebut di atas.
Psikotropika adalah zat atau obat, baik alamiah maupun sintetis bukan narkotika, yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan saraf pusat yang menyebabkan perubahan pada aktivitas mental dan perilaku (Undang-Undang No. 5/1997). Zat yang termasuk psikotropika antara lain:
• Sedatin (Pil BK), Rohypnol, Magadon, Valium, Mandarax, Amfetamine, Fensiklidin, Metakualon, Metifenidat, Fenobarbital, Flunitrazepam, Ekstasi, Shabu-shabu, LSD (Lycergic Alis Diethylamide), dsb.
Bahan Adiktif berbahaya lainnya adalah bahan-bahan alamiah, semi sintetis maupun sintetis yang dapat dipakai sebagai pengganti morfina atau kokaina yang dapat mengganggu sistim syaraf pusat, seperti:
• Alkohol yang mengandung ethyl etanol, inhale
Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan. Bab Narkotika [Kelas X SMK] 2020-2021MazayaNovaShabrina
Narkotika dan Psikotropika
Jenis jenis
Pengaruh
Bahaya dan Dampak pada kesehatan
Alasan memakai Narkoba?
Alasan Penyalahgunaan
Faktor Resiko
Penanggulangan yang perlu dilakukan
Pencegahan
Peran Pemuda, Orang tua, Guru, Serta Tokoh Masyarakat untuk mencegah penyalahgunaan narkoba.
Publish in slideshare 11/May/2021
Apa yang disebut NARKOBA
Narkoba (singkatan dari Narkotika, Psikotropika dan Bahan Adiktif berbahaya lainnya) adalah bahan/zat yang jika dimasukan dalam tubuh manusia, baik secara oral/diminum, dihirup, maupun disuntikan, dapat mengubah pikiran, suasana hati atau perasaan, dan perilaku seseorang. Narkoba dapat menimbulkan ketergantungan (adiksi) fisik dan psikologis.
Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman, baik sintetis maupun semi sintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa nyeri dan dapat menimbulkan ketergantungan (Undang-Undang No. 22 tahun 1997). Yang termasuk jenis Narkotika adalah :
• Tanaman papaver, opium mentah, opium masak (candu, jicing, jicingko), opium obat, morfina, kokaina, ekgonina, tanaman ganja, dan damar ganja.
• Garam-garam dan turunan-turunan dari morfina dan kokaina, serta campuran-campuran dan sediaan-sediaan yang mengandung bahan tersebut di atas.
Psikotropika adalah zat atau obat, baik alamiah maupun sintetis bukan narkotika, yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan saraf pusat yang menyebabkan perubahan pada aktivitas mental dan perilaku (Undang-Undang No. 5/1997). Zat yang termasuk psikotropika antara lain:
• Sedatin (Pil BK), Rohypnol, Magadon, Valium, Mandarax, Amfetamine, Fensiklidin, Metakualon, Metifenidat, Fenobarbital, Flunitrazepam, Ekstasi, Shabu-shabu, LSD (Lycergic Alis Diethylamide), dsb.
Bahan Adiktif berbahaya lainnya adalah bahan-bahan alamiah, semi sintetis maupun sintetis yang dapat dipakai sebagai pengganti morfina atau kokaina yang dapat mengganggu sistim syaraf pusat, seperti:
• Alkohol yang mengandung ethyl etanol, inhale
Sebagai salah satu pertanggungjawab pembangunan manusia di Jawa Timur, dalam bentuk layanan pendidikan yang bermutu dan berkeadilan, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur terus berupaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan masyarakat. Untuk mempercepat pencapaian sasaran pembangunan pendidikan, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur telah melakukan banyak terobosan yang dilaksanakan secara menyeluruh dan berkesinambungan. Salah satunya adalah Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) jenjang Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan, dan Sekolah Luar Biasa Provinsi Jawa Timur tahun ajaran 2024/2025 yang dilaksanakan secara objektif, transparan, akuntabel, dan tanpa diskriminasi.
Pelaksanaan PPDB Jawa Timur tahun 2024 berpedoman pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 1 Tahun 2021 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru, Keputusan Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi nomor 47/M/2023 tentang Pedoman Pelaksanaan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 1 Tahun 2021 tentang Penerimaan Peserta Didik Baru pada Taman Kanak-Kanak, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah Menengah Atas, dan Sekolah Menengah Kejuruan, dan Peraturan Gubernur Jawa Timur Nomor 15 Tahun 2022 tentang Pedoman Pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru pada Sekolah Menengah Atas, Sekolah Menengah Kejuruan dan Sekolah Luar Biasa. Secara umum PPDB dilaksanakan secara online dan beberapa satuan pendidikan secara offline. Hal ini bertujuan untuk mempermudah peserta didik, orang tua, masyarakat untuk mendaftar dan memantau hasil PPDB.
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Narkoba
1. NARKOBA
Oleh
Agezy Hanna Vemili
Eka Dewi Ratnasari
Hikmatul Hayati
Nawaitus Shifatul R
Widi Nur Aini
2. Pengertian
Narkotika dan Obat-obatan
terlarang (NARKOBA) atau
Narkotik, Psikotropika, dan Zat
Aditif (NAPZA) adalah bahan / zat
yang dapat mempengaruhi
kondisi kejiwaan / psikologi
seseorang (pikiran, perasaan dan
perilaku) serta dapat
menimbulkan ketergantungan
fisik dan psikologi.
3. Narkotika menurut UU RI No 22 /
1997, Narkotika, yaitu zat atau obat
yang berasal dari tanaman atau bukan
tanaman baik sintetis maupun
semisintetis yang dapat menyebabkan
penurunan atau perubahan kesadaran,
hilangnya rasa, mengurangi sampai
menghilangkan rasa nyeri, dan dapat
menimbulkan ketergantungan.
4. Psikotropika yaitu zat atau obat,
baik alami maupun sintesis bukan
narkotik yang berkhasiat
psikoaktif melalui pengaryh
selektif pada susunan saraf dan
menyebabkan perubahan khas
pada aktifitas mental dan
perilaku.
7. A. Opium (Heroin, Morfin)
Berasal dari kata opium, jus dari bunga opium. Opium
disaripatikan dari opium poppy (papaver somniferum) dan
disuling untuk membuat morfin, kodein, dan heroin. Opium
digunakan berabad-abad sebagai penghilang rasa sakit
(mencegah batuk, diare, dll).
Gejala gejala yang ditimbulkan dari penggunaan opiat
1. Perasaan tenang dan bahagia
2. Acuh tak acuh (apatis)
3. Malas bergerak
4. Mengantuk
5. Rasa mual
6. Bicara cadel
7. Pupil mata mengecil (melebar jika overdosis)
8. Gangguan perhatian/daya ingat
8. B. Ganja
Ganja dikenal dapat memicu psikosis, terutama
bagimereka yang memiliki latar belakang (gen). Ganja
juga bisa memicu dan mencampuradukkan antara
kecemasan dan depresi
Gejala yang ditimbulkan dari penggunaan ganja
1. Rasa senang dan bahagia
2. Santai dan lemah
3. Acuh tak acuh
4. Mata merah
5. Nafsu makan meningkat
6. Mulut kering
7. Pengendalian diri dan konsentrasi kurang
8. Depresi dan sering menguap/mengantuk
9. C. Amfetamin (shabu, ekstasi)
Ecstasy (methylen dioxy methamphetamine)/MDMA adalah salah
satu jenis narkoba yang di buat secara ilegal di sebuah
laboratorium dalam bentuk tablet. Ekstasi akan mendorong tubuh
untuk melakukan aktivitas yang melampaui batas maksimum dari
kekuatan tubuh itu sendiri. Kekurangan cairan tubuh dapat terjadi
sebagai akibat dari pengerahan tenaga yang tinggi dan lama,
yang sering menyebabkan kematian.
Gejala-gejala dari penggunaan amfetamin
1. Kewaspadaan meningkat
2. Bergairah
3. Rasa senang/bahagia
4. Pupil mata melebar
5. Denyut nadi dan tekanan darah meningkat
6. Susah tidur/insomnia
7. Hilang nafsu makan
10. D. Kokain
Kokain adalah salah satu zat adiktif yang sering disalahgunakan.
Kokain merupakan alkaloid yang didapatkan dari tanaman belukar
Erythroxylon coca, yang berasal dari Amerika Selatan, dimana
daun dari tanaman belukar ini biasanya dikunyah-kunyah oleh
penduduk setempat untuk mendapatkan efek stimulan, seperti
untuk meningkatkan daya tahan, stamina, mengurangi kelelahan,
rasa lapar dan untuk memberikan efek euforia.
Gejala yang ditimbulkan dari penggunaan kokain
1. Gelisah dan denyut nadi meningkat
2. Euforia/rasa gembira berlebihan
3. Banyak bicara dan kewaspadaan meningkat
4. Kejang dan tekanan darah meningkat
5. Berkeringat dan mudah berkelahi
6. Penyumbatan pembuluh darah
7. Distonia (kekakuan otot leher)
11. E. Halusinogen
Berbentuk seperti kertas berukuran seperempat perangko
dengan banyak warna dan gambar, atau berbentuk pil dan
kapsul. cara pemakaian dengan meletakkan LSD pada lidah.
Ex : halusinogen adalah Iysergic Acid (LSD) yang menyebabkan
halusinasi(khayalan). termasuk psikotropika gol 1
Pengaruh halusinogen
Jangka pendek: sensasi dan perasaan berubah secara dramatis,
mengalami flasback atau bad trips, tidak dpt tidur, selera
makan hilang, suhu tubuh meningkat, denyut nadi naik dan
koordinasi otot terganggu
Jangka panjang: merusak sel otak dan daya ingat
12. Penyalahgunaan Narkoba
bahaya sangat besar, bukan hanya
merusak tubuh, tetapi juga masa depan.
Penyalahgunaan narkoba mengakibatkan
rusaknya organ tubuh selain itu juga
menimbulkan penyakit yang berbahaya
sulit untuk di sembuhkan, seperti kangker,
paru, HIV/AIDS, hepatitis, bahkan penyakit
jiwa
13. Dampak Negatif
Narkoba
Secara ekonomi, angka dari Badan Narkotika Nasional
membuat orang terperangah. Kerugian keuangan
masyarakat mencapai Rp 23,6 triliun, Rp 11,36 triliun di
antaranya untuk belanja narkoba.
Diperkirakan, tanpa adanya pencegahan yang serius,
dalam lima tahun ke depan masyarakat dirugikan Rp 207
triliun per tahun, demikian laporan Badan Narkotika
Nasional (BNN).
Kerusakan penyalahgunaan narkoba dari hari ke hari
semakin mengerikan, menyangkut gradasi kerusakan
maupun tingkat keluasannya. Daya rusak dan akibatnya
tidak kalah mengerikan dibanding korupsi.
15. Faktor yang mendorong
1. Pengendalian diri yang lemah
2. Kondisi kehidupan keluarga
3. Temperamen sulit
4. Mengalami gangguan perilaku
5. Suka menyendiri dan berontak
6. Prestasi sekolah yang rendah
7. Tidak di terima di kelompok
8. Berteman dengan pemakai
9. Mengenal narkoba di usia dini
16. 1. Faktor individual
Kebanyakan dimulai pada saat
remaja, sebab pada remaja sedang
mengalami perubahan biologi,
psikologi maupun sosial yang pesat.
Ciri-ciri remaja yang mempunyai
resiko lebih besar menggunakan
Narkoba, seperti kurang percaya
diri, mudah kecewa, agresif,
murung, pemalu, pendiam dan
sebagainya.
17. 2. Faktor Lingkungan
Faktor lingkungan meliputi faktor
keluarga dan lingkungan pergaulan
kurang baik sekitar rumah,
sekolah, teman sebaya, maupun
masyarakat, seperti komunikasi
orang tua dan anak kurang baik,
orang tua yang bercerai, kawin
lagi, orang tua terlampau sibuk,
acuh, orang tua otoriter dan
sebagainya.
20. 1. Peran Remaja
• Pelatihan keterampilan
• Kegiatan alternatif untuk mengisi
waktu luang, seperti: kegiatan olah
raga, kesenian, dll.
21. 2. Peran Orang Tua
• Menciptakan rumah yang sehat,
serasi, harmonis, cinta, kasih
sayang dan komunikasi terbuka.
• Mengasuh, mendidik anak yang
baik.
• Menjadi contoh yang baik.
• Menjadi pengawas yang baik.
22. 3. Peran Tokoh Masyarakat
dan Pemerintah
• Mengikutsertakan dalam pengawasan
narkoba dan pelaksanaan Undang-
Undang.
• Mengadakan penyuluhan, kampanye
pencegahan penyalahgunaan narkoba.
• Merujuk korban narkoba ke tempat
pengobatan.
• Merencanakan, melaksanakan dan
mengkoordinir program-program
pencegahan penyalahgunaan narkoba.
24. Berdasarkan Undang Undang Nomor 35 Tahun
2009 tentang narkotika, Narkotika terdapat
setidaknya dua jenis rehabilitasi,
•Rehabilitasi sosial adalah suatu proses kegiatan
pemulihan secara terpadu, baik fisik, mental,
maupun sosial, agar bekas pecandu narkotika dapat
kembali melaksanakan fungsi sosial dalam
kehidupan masyarakat.
•Rehabilitasi medis adalah suatu proses kegiatan
pengobatan secara terpadu, untuk membebaskan
pecandu dari ketergantungan narkotika.