Dokumen tersebut membahas tentang Ki Hadjar Dewantara, salah satu tokoh filsafat pendidikan Indonesia yang menekankan model pendidikan nasional keindonesiaan. Dokumen tersebut menjelaskan latar belakang dan pemikiran filsafat umum serta filsafat pendidikan Ki Hadjar Dewantara, termasuk metode pembelajaran yang dia kembangkan yaitu sistem pamong.
Aliran – aliran klasik dan gerakan baru dalam pendidikan
Nadia Romadhona_22060484068_2022B.pptx
1. NAMA : Nadia Romadhona
KELAS : 2022B
NIM : 22060484068
2. CONTENTS
Dalam sejarah pendidikan di tanah air tercinta, Indonesia,
sebenarnya kita banyak mengenal tokoh-tokoh pendidikan yang memiliki
filsafat pendidikan yang genius. Salah satu di antara tokoh filsafat
pendidikan Indonesia yang juga merupakan praktisi pendidikan yang
mengamalkan secara konsekuen filsafat pendidikannya adalah Ki Hadjar
Dewantara. Ajaran dan pandangan filsafat pendangan Ki Hadjar
Dewantara sangat menekankan model pendidikan yang bersifat nasional
keindonesiaan.
3. Sejarah Filsafat Pendidikan Dunia dan Filsuf Filsafat Pendidikan Indonesia
Dalam konteks bidang kajian filsafat pendidikan ruang lingkupnya
adalah penelahan-penelahan filosofis tentang hakekat pendidikan yang berkaitan
tentang cabang-cabang utama filsafat, yaitu penelahaan filosofis tentang dasar
metafisika dalam pendidikan, penelahaan filosofis tentang dasar aksiologis (etika
dan estetika), penelahaan filosofis tentang dasar epistemologi dalam pendidikan,
dan penelahaan filosofis tentang dasar logika dalam pendidikan. Apabila dicermati
dari perspektif sejarah filsafat pendidikan sampai milenium ketiga ini, para
pembelajar maupun praktisi filsafat pendidikan di Indonesia lebih banyak belajar dan
lebih banyak mengenal nama-nama tokoh filsafat pendidikan yang berasal dari arus
utama (mainstream) filsafat pendidikan yang termasuk dalam wilayah geografis
maupun wilayah kebudayaan barat.
4. Riwayat Hidup Singkat
Ki Hadjar Dewantara memiliki nama asli Raden Mas Soewardi
Soeryaningrat. Beliau lahir di kota Yogyakarta pada tanggal 2 Mei 1889 dari
lingkungan keluarga bangsawan Yogyakarta. Raden Mas Soewardi Soeryaningrat,
saat genap berusia 40 tahun menurut hitungan Tahun Caka, berganti nama menjadi
Ki Hadjar Dewantara. Semenjak saat itu, ia tidak lagi menggunakan gelar
kebangsawanan di depan namanya. Hal ini dimaksudkan supaya ia dapat bebas
dekat dengan rakyat, baik secara fisik maupun hatinya. Ia menamatkan Sekolah
Dasar di ELS (Sekolah Dasar Belanda) kemudian melanjutkan ke STOVIA (Sekolah
Dokter Bumiputera
5. Pemikiran Filsafat Umum Ki Hadjar Dewantara
Pemikiran filsafat umum secara implisit maupun pemikiran filsafat
umum secara eksplisit. Kajian terhadap pemikiran filsafat umum Ki Hajar Dewantara
dapat menjadi semacam pengantar bagi pembahasan lebih jauh tentang pemikiran-
pemikiran filsafat pendidikan yang telah dihasilkan oleh beliau.Pemikiran filsafat
umum Ki Hajar Dewantara dapat dijelaskan berdasarkan cabang filsafat metafisika,
cabang filsafat epistemologi, dan cabang filsafat aksiologi.
6. . Pemikiran Filsafat Pendidikan Ki Hadjar Dewantara
Metode pembelajaran yang khas beliau itu digali dari mutiara-mutiara
kebudayaan Indonesia, khususnya dalam kebudayaan Jawa. Metode pembelajaran
itu disebut dengan istilah metode pembelajaran sistem among
(Saifulloh,1985).Dalam pembelajaran sistem pamong, para guru diharuskan untuk
mampu mengembangkan anak dalam proses pendidikan berdasarkan pada interaksi
dinamis antara perkembangan natural yang ada dalam diri siswa.