1. Kamis, 25 september 2014
Jam 11:20 – 13:00
Dear,...
Hari ini terdapat dua kelompok yang mempresentasikan RPP mereka.
Kelompok yang pertama memberikan materi tentang “ Unsur-unsur Bangun Ruang
Sisi Lengkung”. Dalam presentasi ini mereka menggunakan salah satu model
pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student Teams Achievement Division).
Sedangkan kelompok yang kedua memberikan materi tentang “Bangun Datar”,
dalam presentase kali ini mereka menggunakan model pembelajaran kooperatif
tipe MM (Make a Match).
1. STAD (Student Teams Achievement Division).
Langkah-langkah pada model pembelajaran tipe STAD adalah sebagai berikut:
1. Guru memberi salam.
2. Siswa dikelompokkan dalam kelompok kecil yang terdiri dari 4 orang
3. Guru membagi lembar kerja siswa ke setiap kelompok
4. Siswa diminta untuk mengerjakan soal-soal latihan,
5. Selain itu siswa diminta untuk melengkapi diagram dengan memberi tanda
panah untuk pasangan yang benar. (gambar tabung)
6. Salah seorang siswa mempresentasikan jawaban di depan kelas
7. Guru menjelaskan atau memberikan jawaban yang benar
8. Siswa diminta untuk menyebutkan pengertian,bagian-bagian, dan contoh
dari tabung
9. Guru menutup pelajaran, serta memberikan pekerjaan rumah
10.Salam penutup.
Peran guru adalah:
1. Membagikan SKL
2. Membimbing siswa dalam diskusi kelompok
3. Mengontrol siswa
4. Megimpulkan pelajaran
5. Siswa bisa memberikan contoh dari materi yang diberikan
Peran siswa adalah:
1. Melakukan diskusi kelompok
2. Mempresentasikan hasil diskusi
3. Megimpulkan materi
4. Melakukan tanya jawab dengan guru
2. Kelebihan STAD :
1. Terjadinya komunikasi yang baik antar siswa.
2. Siswa bisa bertukar pikiran
3. Dalam membentuk kelompok, tidak membeda-bedakan antara suku, ras dan
agama.
4. Siswa lebih paham dan lebih ingat tentang soal berupa gambar yang akan
dilengkapi oleh siswa.
Kelemahan STAD sebagai berikut;
1. Semua siswa belum tentu dapat menyimpulkan materi
2. Guru kurang mengontrol siswa
3. Jumlah siswa dalam kelas terlalu banyak
4. Guru mengalami kesulitan dalam mengontrol
Komentar saya:
Tipe STAD lebih cocok digunakan pada jenjang pendidikan SD dan SMP dan
tipe ini paling sederhana. Karen pada model pembelajaran ini siswa
dikelompokkan menjadi beberapa tim. Kemudian siswa diberikan sol untuk
dikerjakan dalam kelompok. Dan pada saat presentasi siswa diminta untuk
melengkapi gambar tabung jadi alasan saya kenapa tipe STAD lebih cocok
untuk anak SD dan SMP karena yang berkaitan dengan gambar tabung itu
dipelajari oleh anak SD dan SMP kalo untuk anak SMA lebih diutamakan soal
pembuktian atau soal uraian. Dan jika tipe ini digunakan pertama kali di kelas
maka ada baiknya guru terlebih dahulu memperkenalkan model pembelajaran
kooperatif STAD ini kepada siswa.
2. MM (Make a Match)
Langkah-langkah pada model pembelajaran kooperatif tipe MM adalah sebagai
berikut;
1. Guru memberi salam
2. Doa
3. Siswa dikelompokkan menjadi 2 kelompok diantaranya kelompok A dan
kelompok B
4. Tiap kelompok dibagikan soal dan jawabannya. Kelomok A mendapatkan
soal sedangkan kelompok B mendapatkan jawaban.
5. Kelompok A diminta untuk mencari jawaban di kelompok B. Demikian
juga sebaliknya.
6. Siswa yang sudah mendapatkan pasangan, diminta untuk
mempresentasekan di depan kelas
3. 7. Dalam presentase salah seorang siswa kelompok A membacakan
pertanyaannya sedangkan siswa kelompok B menjawab pertanyaan.
8. Siswa yang mendapatkan pasangan jawaban yang salah akan diberikan
hukuman ringan.
9. Guru mengambil kesimpulan dan sedikit menjelaskan materi bangun datar
10.Guru menutup pelajaran
11.Salam penutup
Peran guru:
1. Membagi soal dan jawaban ke masing-masing siswa
2. Menjelaskan materi
3. Menyimpulkan materi
4. Mengontrol siswa
Peran siswa:
1. Membentuk kelompok menjadi dua bagian
2. Mencari pasangan
3. Melakukan presentasi
Kelebihan MM :
1. Melatih siswa dalam menemukan pasangan jawaban yang benar
2. Sebagian Siswa akan merasa senang jika mendapatkan soal dan jawaban
yang mudah
3. Siswa mendapatkan banyak materi dalam satu pertemuan.
Kelemahan MM adalah sebagai berikut;
1. Terjadi keributan, maka kelas akan menjadi rameh
2. Mengganggu kelas lain
3. Penjelasan materinya masih kurang sehingga membuat siswa tidak paham
dan bahkan belum 100% siswa mengerti tentang materi yang didapat
4. Kesulitan guru dalam menyusun soal dan jawaban. Karena dari masing-
masing siswa akan diberikan soal yang berbeda.
5. Jumlah siswa dalam kelas terlalu banyak
6. Guru belum bisa mengatur dan menguasai kelas
Komentar saya:
Model pembelajaran tipe MM ini akan dilaksanakan dengan baik jika guru
memguasai kelas dan bisa mengatur kelas dengan baik. karena dalam
menggunakan tipe ini kebanyakan terjadi keributan yang disebabkan oleh
siswa – siswa yang sibuk mencari pasangannya masing-masing.
4. Kamis, 2 oktober 2014
Jam 11:30 – 13:00
Dear,...
Hari ini hanya ada satu kelompok dari kelas kami yang mempresentasikan
hasil RPP mereka. Materi yang diberikan tentang “Bilangan Bulat Rasional
Berpangkat Bilangan Bulat” dalam presentasi ini mereka menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe STL (Student Team Learning)
Langka-langkah dari STL adalah sebagai berikut;
1. Guru memberi salam kepada siswa
2. Siswa diminta untuk membentuk kelompok yang terdiri dari 4-5 orang
3. Guru menjelaskan materi
4. Guru membagi LKS
5. Siswa diminta untuk mengerjakan soal
6. Siswa mempresentasikan jawaban hasil diskusi di depan kelas
7. Guru dan siswa sama-sama membahas jawaban diskusi kelompok
8. Guru memberikan hadiah kepada kelompok terbaik dan individu terbaik.
9. Guru menutup pelajaran
10.Salam penutup
Peran guru dalam STL
1. Menjelaskan materi
2. Membagi SKL
3. Membimbing siswa dalam berdiskusi kelompok
4. Memotivasi siswa dalam proses pembelajaran
5. Mengontrol siswa dalam berdiskusi kelompok
6. Memberi penilaian kepada siswa
Peran siswa belajar;
1. Siswa berdiskusi
2. Mempresentasi jawaban atau hasil diskusi
3. Melakukan tanya jawab kepada guru
Kebaikan STL antara lain;
1. Melatih siswa belajar bersosialisasi, menghargai pendapat orang lain, dan
belajar bertanggung jawab
2. Siswa lebih berani mengemukakan pendapat
3. Siswa termotivasi
5. Kesulitan STL antara lain;
1. Terjadi keributan
2. Dalam pengontrolan diskusi kelompok belom merata
3. Jumlah siswa dalam kelompok terlalu banyak
4. Membutuhkan waktu panjang
5. Kesulitan dalam menentukan kelompok mana yang terbaik dan siswa mana
yang terbaik
Komentar saya;
Model pembelajaran STL cocok digunakan pada pembelajaran matematika.
Selain memberikan materi dan soal kepada siswa, guru dan siswa bisa bekerja
sama memecahkan masalah. Dangan memberikan hadiah kepada siswa terbaik
dan kelompok terbaik dapat meningkatkan semangat kerja siswa. Guru bisa
melakukan dua penilaian secara bersamaan, yaitu penilain secara individu dan
secara kelompok.
Kamis, 9 oktober 2014-10-18
Jam 11:30 – 01:00
Dear,...
Hari ini terdapat dua kelompok yang melakukan prentasi kelompok.
Kelompok pertama memberikan materi tentang “Persamaan Kuadrat” dengan
menggunakan tipe pembelajaran kooperatif model TAI (Team Accelerated
Instruction). Sedangkan yang kelompok berikutnya memberikan materi tentang
“Bilangan Asli” dengan menggunakan tipe LT (Learning Together)
1. TAI (Team Accelerated Instruction)
Langkah –langkah TAI (Team Accelerated Instruction)
1. Salam pembuka
2. Doa
3. Absen
4. Guru menjelaskan materi
5. Siswa melakukan tes individu
6. Siswa mengumpulkan hasil tesnya
7. Guru mengelompokkan siswa berdasarkan hasil tes individu)
(Pembentukan kelompok terdiri dari siswa yang pintar, sedang, dan lemah)
8. Guru membagi meteri beserta soal ke masing-masing kelompok
9. Siswa melakukan diskusi kelompok
10. Siswa diberikan tes individu tanpa bantuan teman kelompok
6. (Nilai-nilai individu digabungkan menjadi nilai kelompok atau tim)
11.Siswa mempresentasikan hasil kerjanya.
12.Guru mengumumkan kelompok yang mendapatkan skor tertinggi
13.Guru menutup pelajaran
14.Doa
15.Salam penutup
Peran guru.
1. Menjelaskan materi
2. Membagi LKS
3. Membimbing siswa pada saat melakukan tes individu dan berdiskusi
kelompok
4. Memotivasi siswa dalam proses pembelajaran
5. Mengontrol siswa dalam berdiskusi kelompok
Siswa belajar
1. Siswa melakukan tes individu
2. Siswa berdiskusi kelompok
3. Mempresentasikan hasil tes
4. Melakukan tanya jawab dengan guru
Kebaikan TAI
1. Siswa bisa menyampaikan pendapat atau memberi tanggapan terhadap
masalah yang diberikan baik secara individu maupun kelompok
2. Siswa bisa berkomunikasi dengan sesama
3. Siswa bertanggung jawab terhadap hasil kerja atau hasil tes individu.
4. Memudahkan guru untuk mengetahui kemampuan siswa melalui hasil tes
5. Siswa akan lebih mengerti tentang materi
Kelemahan TAI
1. Membutuhkan waktu yang panjang
2. Kebanyakan soal, yang membuat siswa bosan mengikuti tes
3. Kebanyakan melakukan tes
4. Kesulitan guru pada waktu mengoreksi hasil tes siswa
5. Guru akan mengalami kesulitan dalam hal mengontrol siswa secara individu
Komentar saya:
Dengan mengunakan model pembelajaran TAI ini, cukup bagus dan juga
memudahkan guru untuk mengenal tingkat kemampuan siswa. Tetapi harus
membutuhkan waktu yang panjang untuk memberikan tes. Dan belum tentu
dalam diskusi kelompok siswa bisa belajar bersama dengan sungguh-sungguh.
7. Karena jika siswa belom memahami materi akan kesulitan bagi siswa untuk
melakukan tes yang kedua.
2. LT (Learning Together)
Langkah-langkah LT (Learning Together)
1. Salam pembuka
2. Doa
3. Guru menjelaskan materi
4. Siswa diminta untuk memberikan contoh bilangan bulat
5. Siswa membentuk kelompok berdasarkan nomor hitung
6. Guru membagi LKS
7. Diskusi kelompok
8. Siswa menghitung dengan menggunakan alat peraga
9. Siswa mempresentasikan hasil diskusi kelompok
10.Guru menutup pelajaran
11.Salam penutup
Peran guru:
1. Menjelaskan materi
2. Membagi LKS
3. Membimbing dan memotivasi siswa belajar kelompok
4. Membagikan alat peraga
5. Mengontrol siswa dalam diskusi kelompok
Siswa belajar.
1. Diskusi kelompok
2. Presentasi hasil diskusi
3. Melakukan tanya jawab dengan guru
Kebaikan LT:
1. Siswa bisa berkomunikasi dengan temannya
2. Siswa bisa menghitung dengan menggunakan alat peraga
3. Siswa dapat mempresentasikan hasil diskusi sekalian menerangkan
jawabannya.
4. Dengan menggunakan alat peraga dapat memudahkan siswa dalam belajar
matematika
5. Siswa berani mengemukakan pendapat
Kelemahan LT:
1. Membutuhkan biaya untuk mengadakan alat peraga
2. Kesulitan siswa dan guru dalam memilih alat peraga yang cocok digunakan
3. Timbulnya rasa ketergantungan antara siswa yang satu dengan yang lainnya.
8. Dalam hal ini, belom semuanya dapat mengerjakan soal yang diberikan.
Hanya salah satu siswa atau beberapa siswa yang mengerjakan soal.
4. Guru kurang melakukan pengontrolan
Komentar saya:
Dalam menggunakan model pembelajaran LT sangat mudah dilakukan jika
guru dan siswa sama-sama mempersiapkan alat peraga yang lengkap unruk
melakukan proses belajar mengajar. Dengan menggunakan alat peraga daya
tangkap dan daya ingat siswa akan kuat untuk mengingat kembali materi yang
telah ia dapat. Oleh karena itu diharapkan kepada siswa, untuk tetap fokus
dalam menggunakan alat peraga dalam menghitung atau hal lainnya yang
berkaitan dengan materi.
Kamis, 16 oktober 2014-11:01
Jam 11: 20 – 13:00
Dear,,,
Pada presentasi kali ini terdapat tiga kelompok yang melakukan presentasi
dengan menggunakan tipe pembelajaran kooperatif yang berbeda-beda.
Diantaranya adalah tipe NHT (Numbered Head Together), tipe JINGSAW, dan
tipe GI (Group Investigasi).
1. Tipe NHT (Numbered Head Together)
Langkah – langkah NHT:
1. Salam pembuka
2. Doa
3. Absen
4. Guru memberikan materi
5. Siswa membentuk kelompok yang terdiri dari 4 orang
6. Guru membagi soal dan meteri yang sudah dijelaskan
7. Guru membagi nomor undian ke tiap kelompok. Disini siswa diminta untuk
menomori diri mereka
8. Siswa melakukn diskusi kelompok
9. Guru akan menyebut satu angka (antar 1- 4) dan meminta siswa dengan
nomor tersebut mempresentasikan hasil diskusi kelompok. Dan jawaban
yang salah akan diperbaiki oleh siswa yang lain.
10.Siswa dan guru sama-sama menyimpulkan jawaban
11.Guru mengumumkan kelompok yang memperoleh skor tertinggi
12.Guru memberikan pekerjaan rumah
13.Guru menuup pelajaran
14.Doa penutup
9. 15.Salam penutup
Peran guru :
1. Menjelaskan materi
2. Membimbing siswa dalam mengerjakan soal
3. Mengontrol siswa dalam diskusi kelompok
Siswa belajar:
1. Diskusi kelompok
2. Tanya jawab dengan guru
3. Presentasi hasil diskusi
Kebaikan atau kelebihan NHT:
1. Siswa berani mengemukakan pendapat
2. Dengan menyebutkan nomor undian, siswa akan berusaha mengerjakan soal
yang diberikan
3. Siswa-siawa yang bekerja dalam kelompok memiliki rasa tanggung jawab
lebih besar untuk membantu siswa lain
Kelemahan NHT:
1. Siswa akan merasa takut dan kurang percaya diri jika belom bisa
mengerjakan soal yang diberikan
Komentar saya:
Model pembelajaran NHT cocok digunakan dalam pembelajaran matematika.
Tetapi sebelum menggunakan metode ini, sebiknya guru menjelaskan terlebih
dahulu satu atau dua minggu sebelum memulai pelajaran dengan menggunakan
metode ini. Fungsinya adalah supaya siswa bisa mempersiapkan materi, dan
batin. Sehingga pada saat diskusi kelompok, siswa hanya mengulang kembali
materi yang telah dipelajari bersama teman kelompoknya. Dan pada saat
ditunjuk untuk mengerjakan soal di depan kelas, setidaknya siswa sudah punya
sedikit bayangan.
2. JINGSAW
Langkah – langkah JINGSAW
1. Salam pembuka
2. Doa
3. Guru menjelaskan materi
10. 4. Siswa membentuk asal kelompok.
5. Guru membagi materi ke tiap-tiap kelompok dengan masing-masing
anggota kelompok mendapatkan topik yang berbeda
6. Siswa diminta untuk merenung dan mengingat kembali materi yang telah di
jelaskan guru
7. Siswa akan meninggalkan kelompok asal dan menbentuk kelompok baru
atau disebut kelompok ahli yang anggotanya terbentuk dari siswa yang
mendapat tugas mempelajari sebuah topik yang sama.
8. Siswa akan kembali ke kelompok asal. Pada kelompok asal ini, mereka
diminta untuk menjelaskan kembali topik yang telah di pelajari dalam
kelompok ahli ke teman kelompok mereka secara bergantian.
9. Guru memberikan Quis
10.Guru menutup pelajaran
11.Doa
12.Salam penutup
Peran guru :
1. Menjelaskan materi
2. Membagi materi
3. Mengontrol siswa dalam diskusi kelompok
Siswa belajar :
1. Membentuk kelompok
2. Merenung dan mengingat kembali materi
3. Diskusi kelompok
4. Menjelaskan kembali materi yang telah di pelajari ke teman kelompok asal
Kelebihan jingsaw:
1. Dapat meningkatkan motivasi belajar siswa
2. Siswa memiliki pengalaman belajar dari teman belajar
3. Siswa memiliki peran penting untuk menyelesaikan tugas
4. Dapat meningkatkan pemahaman belajar siswa
5. Melatih siswa untuk menjelaskan kembali materi yang telah dipelajari
kepada orang lain
Kelemahan jingsaw:
1. Kesulitan bagi siswa yang memiliki perasaan malu untuk menjelaskan
kembali materi yang telah dipelajari
11. 2. Materi yang disampaikan kembali kurang lengkap. Karena belom tentu
siswa tersebut mengingat atau mengulangi kembali materi yang telah
dipelajarinya.
3. Membutuhkan waktu yang panjang
4. Kebanyakan materi dengan topik yang berbeda membuat siswa kurang
memahami materi.
Komentar saya:
Dalam menggunakan model pembelajaran jingsaw, harus disediakan waktu
yang panjang. Karena dalam metode ini siswa diberi materi dengan topik yang
berbeda dan mereka harus menjelaskan kembali apa yang menjadi tugas
mereka. Pada saat menggunakan model pembelajaran ini, diharapkan siswa
harus betul-betul memahami materi mereka masing-masing sehingga dalam
menjelaskan ulang kepada temannya bisa dilakkan dengan baik.
3. GI (Group Investigasi)
Langkah-langkah GI:
1. Salam pembuka
2. Doa
3. Siswa membentuk kelompok dengan tiap kelompok terdiri dari 5-6 orang
4. Siswa diminta untuk mencari materi sendiri
5. Guru membagi LKS dan materi
6. Diskusi kelompok
7. Siswa mempresentasikan hasil diskusi kelompok. Dari hasil presentasi
ini, dapat diperoleh materi tentang apa yang telah dicari atau apa yang
ditemukan siswa.
8. Guru dan siswa sama-sama menyimpulkan hasil diskusi
9. Guru menutup pelajaran
10.Doa
11.Salam penutup
Peran guru:
1. Mengontrol siswa
2. Membimbing siswa dalam diskusi kelompok
3. Memberi petunjuk kepada siswa sebelum melakukan diskusi kelompok
Peran siswa:
1. Mencari materi
2. Diskusi kelompok
12. 3. Presentasi hasil diskusi
4. Melakukan tanya jawab dengan guru
Kebaikan GI :
1. Meningkatkan pengetahuan siswa dengan mencari materi dari berbagai
sumber
2. Siswa berusaha menyelesaikan masalah yang diberikan
Kelemahan GI :
1. Kesulitan bagi siswa yang kekurangan sumber belajar dan yang memiliki
pengetahuan kurang tentang masalah yang diberikan
2. Tidak ada pegangan bagi siswa. Maka siswa akan mengobrol dengan
teman kelompok.
3. Tidak semua materi ditemukan dengan lengkap.
Komentar saya:
Metode GI sangat membantu siswa dalam menemukan materi secara luas.
Dengan menemukan materi sendiri dapat meningkatkan kemampuan
berpikir siswa, dan siswa akan merasa puas dengan apa yang ia temukan
sendiri. Dan untuk siswa yang belum bisa menemukan materi, diharapkan
dapat bertanya kepada guru, teman atau orang-orang yang bisa membantu
dalam hal belajar.
Kamis, 23 oktober 2014-11-09
Jam 11:30-01:00
Pada presentasi ini, siswa belajar “barisan geometri’ dengan menggunakan metode
pembelajaran kooperatif tipe Discovery Learning.
Langkah-langkah Discovery Learning antara lain:
1. Salam pembuka
2. Doa
3. Guru mencek materi minggu lalu
4. Siswa diminta untuk mencari atau menemukan materi sendiri
5. Siswa membagi kelompok
6. Guru membagi LKS
7. Guru sedikit menjelaskan materi secara umum
8. Diskusi kelompok
13. 9. Siswa diminta untuk memberi contoh dari barisan geometri. Dari contoh
yang telah disebutkan siswa, baru diambil kesimpulan.
10.Siswa dan guru melakukan tanya jawab
11.Siswa diminta untuk mengerjakan soal yang ke_2. Dan salah satu seorang
siswa diminta untuk mempresentasinya di depan kelas sekalian menjelaskan
jawabannya.
12. Guru menutup pelajaran
13.Salam penutup
Peran guru :
1. Membagi LKS
2. Memberi arahan atau menjelaskan gambaran umum tentang materi yang
akan diberikan
3. Memberi semangat kepada siswa
4. Mengontrol siswa
Peran siswa:
1. Menemukan materi sendiri
2. Tanya jawab dengan guru dan teman kelompok
3. Diskusi kelompok
Kelebihan Discovery Learning:
1. Menemukan sendiri sebuah keumuman
2. Melatih siswa untuk lebih banyak belajar sendiri
3. Dengan menemukan materi sendiri siswa dapat mentransfer pengetahuan ke
temain lain
4. Siswa dapat melakukan tanya jawab dengan guru dan teman kelompok
Kelemahan Discovery Learning:
1. Suasana kelas menjadi rameh akibat ribut
2. Guru kurang menguasai materi
3. Guru kurang melakukan pengontrolan dengan baik
4. Hanya sebagian siswa yang mengerjakan soal
5. Pembagian kelompok kurang merata
6. Jumlah siswa dalam kelas terlalu banyak
Komentar saya:
Tipe ini, hampir sama dengan tipe GI yaitu siswa yang melakukan penemuan
sendiri. Tetapi diharapkan pada saat menggunakan tipe ini, guru harus benar-benar
mempersiakan diri dan menguasai materi. Sehingga dalam proses pembelajaran
bisa berjalan dengan baik.